6. hijrat nabi mungstapa yang prasaddha
tujuh ratus asta puluh savarssa
hajji catur dan dasa vara sukra
raja iman varda rahmatallah
gutra barubasa mpu hak kedak pasema
taruk tasih tanah samuha
ilahi ya rabbi tuhan samuha
taruh dalam svargga tuhan tatuha
Terjemahan teks
Setelah hijrah Nabi, kekasih yang telah wafat
Tujuh ratus delapan puluh satu tahun
Bulan Zulhijah empat belas hari, hari Jumaat
Raja Iman rahmat Allah bagi Baginda (werda)
Dari keluarga Barubasa mempunyai hak atas
Kedah dan Pasai
Menaruk di laut dan darat semesta (semua)
Ya Ilahi Tuhanku semesta
Masukkanlah Baginda ke dalam surga Tuhan
Nisan di Minye Tujoh,
Aceh th 1380
7. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang
belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan
bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen
(I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen
(Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089).
Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19),
yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud
Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di
Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
http://keren-
kerenpericerdas.blogspot.co.id/2014/04/ragam-bahasa-
disatukan-satu-bahasa.html
8. BAHASA MELAYU
• Bahasa resmi
kerajaan
• Bahasa
kebudayaan
• Bahasa
perdagangan
• Lingua franca/bahasa
perhubungan
Zaman Kerajaan
Sriwijaya
Fungsi:
9. MENGAPA BAHASA MELAYU?
1. Bahasa Melayu adalah lingua franca di Indonesia.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana.
3. Suku Jawa, Suku Sunda, dan beberapa suku lainnya sukarela
menerima bahasa Melayu sebagai bahasa nasional.
4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti luas.
10. 1. kabul - diperkenan
2. wali - wakil
3. isi kahwin - mas kahwin
4. rida - rela
5. anugerahi - mengumiakan
6. kenaikan - kenderaan
7. gerangan - agaknya
8. iradat - kehendak; kemahuan (Tuhan)
9. ghaib - lenyap; hilang
10. kuda semberani - kuda sakti yang bersayap
11. serba - aneka
12. nasab - keturunan (terutama dari sebelah bapa)
13. ingar-ingar - bising-bising
14. curik - sejenis pisau atau parang
15. sekonyong-konyong - tiba-tiba
16. alamat - bukti; tanda
17. embuk - ibu
18. syahadan - selanjutnya; digunakan dalam kesusateraan lama
untuk permulaan perenggan baru.
Kata serapan dari bahasa Melayu:
11. • Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: “Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
• UUD RI 1945 Bab XV, Pasal
36 : “ Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia”
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
• Proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945,
bahasa Indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara
resmi
12. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
• Sumpah
Pemuda
1928
• UUD RI
’45, Bab
XV,
Pasal 36
Bahasa
persatuan/
kebangsaan/
nasional
Bahasa
negara
• Identitas nasional
• Kebanggaan bangsa
• Alat komunikasi
• Pemersatu bangsa
• Bahasa resmi kenegaraan
• Alat pengantar pendidikan
• Penghubung nasional
• Pengembangan kebudayaan
nasional,ilmu, dan teknologi
Seminar politik
bahasa nasional
Jakarta, 25-28 Feb
1975