SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
PERADABAN ARAB
SEBELUM ISLAM
PENGERTIAN JAHILIYAH:
A. MENURUT BAHASA; MASA KEBODOHAN
B. MENURUT ISTILAH; TERJADINYA DEKADENSI MORAL
(KEMEROSOTAN MORAL) BAIK MORAL KEPADA
ALLAH MAUPUN KEPADA SESAMA MANUSIA. DENGAN
KATA LAIN NILAI-NILAI KETUHANAN DAN NILAI-NILAI
KEMANUSIAAN HAMPIR PUNAH.
C. BANGSA ARAB ADALAH BANGSA YANG NOMADIK,
NAMUN DEMIKIAN, ADA BEBERAPA YANG SUDAH
MENETAP. BAIK NOMADIK MAUPUN YANG MENETAP
MEREKA HIDUP DALAM SUATU KELOMPOK
KESUKUAN.
SISTEM KEPERCAYAAN
SEBELUM ISLAM
• SEBELUM KEDATANGAN ISLAM,
BANGSA ARAB MENGANUT BERBAGI
MACAM KEPERCAYAAN, AKAN TETAPI
YANG PALING DOMINAN ADALAH
MENYEMBAH PATUNG, DAN
DISEKITAR KA’BAH TERDAPAT
KURANG LEBIH 360 PATUNG, DAN
YANG TERBESAR ADALAH PATUNG
HUBAL.
PROSES KELAHIRAN ISLAM
• KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW.
• NABI MUHAMMAD LAHIR SEKITAR 571 M.
ATAU LEBIH DIKENAL TAHUN GAJAH. DIA
ADALAH DARI KALANGAN BANI HASYIM,
SALAH SATU SUKU YANG SANGAT
BERPENGARUH PADA SAAT ITU.
• SEJAK KECIL DIA MEMPERLIHATKAN
TANDA-TANDA KENABIAN. PADA UMUR 35
TAHUN BELIAU DIGELAR AL AMIN (ORANG
YANG DAPAT DIPERCAYA)
GELAR AL AMIN
• KETINGGIAN AKHLAK NABI SAW, TELAH
DIPERLIHATKAN SEJAK KECIL DAN PADA
MASA KECIL DIA SUKA BEKERJA SEPERTI
MENGEMBALA DAN BERNIAGA. PADA UMUR
35 TAHU TERJADI PERTENTANGAN
TENTANG SIAPA YANG BERHAK MEMASANG
KEMBALI HAJAR ASWAD, DAN NABI
BERHASIL MENYELESAIKAN PERSOALAN
ITU SEHINGGA DI GELAR AL AMIN.
MASA KENABIAN
• UMUR 40 TAHUN DIANGKAT MENJADI NABI,
DITANDAI DENGAN TURUNNYA SURAH AL
ALAQ AYAT 1-5.
• DALAM MENYIARKAN ISLAM NABI
MUHAMMAD MENEMPUH TIGA METODE
YAITU; RAHASIA, SEMI RAHASIA, DAN
TERBUKA. DALAM PENYIARAM ISLAM
DIKENAL DUA FASE, YAITU FASE MAKKAH
DAN FASE MADINAH.
FASE MAKKAH
• PADA FASE INI PEMBINAAN YANG
DILAKUKAN OLEH RASULULLAH
MENGARAH KEPADA INDIVIDU
DENGAN PENEKANAN; AQIDAH DAN
AKHLAK
• YANG MULA-MULA MASUK ISLAM
ANTARA LAIN ; ABU BAKAR ASIDDIQ,
ALI BIN ABI THALIB, KHADIJAH ISTERI
NABI SAW DLL.
FASE MADINAH
• SETELAH MENJALANKAN DAKWAH SECARA
TERBUKA, MAKA ORANG-ORANG ARAB DI
LUAR MAKKAH ADA YANG MASUK ISLAM
DAN MEMINTA RASULULLAH SAW UNTUK
HIJRAH KE MADINAH.
• SEBELUM HIJRAH RASULULLAH SAW
MELAKUKAN PERTEMUAN DENGAN
PENDUDUK MADINAH, SEHINGGA
MENGHASILKAN PERJANJIAN YANG
DISEBUT PERJANJIAN AQABAH PERTAMA
DAN PERJANJIAN AQABAH KEDUA.
AWAL DARI SUATU
KEBANGKITAN
• KETIKA BANYAKNYA UMMAT MANUSIA
MEMELUK ISLAM, ANTARA LAIN
PENDUDUK MADINAH MAKA NABI SAW
MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH
UNTUK MEMPERKUAT STRATEGI
DAKWAH YANG AKAN DILAKUKAN,
ANTARA LAIN, MENGADAKAN
PERJANJIAN AQABAH.
AQABAH PERTAMA
• PERJANJIAN AQABAH PERTAMA
DISEBUT JUGA PERJANJIAN WANITA,
KARENA DIANTARA 12 ORANG YANG
IKUT DALAM PERJANJIAN ITU ADA
SEORANG WANITA YANG BERNAMA
AFRAH BINTI ABID BIN SA’LABAH.
ISI PERJANJIAN AQABAH I
• DIANTARA ISI PERJANJIAN AQABAH I ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
• MENGAKUI ALLAH SEBAGAI TUHAN DAN
MUHAMMAD SAW SEBAGAI UTUSANNYA, TIDAK
AKAN BERZINAH, TIDAK AKAN MENCURI, TIDAK
AKAN MEMBUNUH ANAK-ANAK PEREMPUANNYA.
• PADA TAHUN BERIKUTNYA MEREKA KEMBALI
MENGADAKAN PERJANIAN AQABAH II YANG DIIKUTI
KURANG LEBIH 73 ORANG. ISI PERJANJIANNYA
HAMPIR SAMA DENGA ISI PERJANJIAN AQABAH I,
DAN MEREKA MEMINTA RASULULLAH SAW UNTUK
HIJRAH KE MADINAH ATAU YASTRIB
PEMBINAAN MASYARAKAT
ISLAM
• NABI MUHAMMAD SAW BELUM BERHASIL MELETAKKAN DASAR-DASAR
ISLAM DI MAKKAH. DENGAN HIJRAHNYA KE MADINAH, MUHAMMAD SAW
BERHASIL MELETAKKAN DASAR-DASAR MASYARAKAT ISLAM.
• 1.MENDIRIKAN MASJID, HAL INI MENGINDIKASIKAN BAHWA PEMBINAAN
MASYARAKAT ISLAM BERMULA DARI MASJID.
• 2. MEMPERSAUDARAKAN ANTAR KAUM MUSLIMIN, BAIK ANTAR MUHAJIRIN
MAUPUN ANTARA MUHAJIRIN DAN ANSHAR. SALAH SATU DIANTARANYA
YANG DIPERSAUDARAKAN ADALAH JA’FAR BIN ABU THALIB
DIPERSAUDARAKAN DENGAN MUAZ BIN JABAL.
• 3. MEMBUAT PERJANJIAN UNTUK BEKERJA SAMA DAN SALING MEMBANTU
ANTARA KAUM MUSLIMIN DAN BUKAN MUSLIM. DALAM PIAGAM MADINAH
INI DISEPAKATI PERJANJIAN BAHWA: (1)TIAP KELOMPOK DIJAMIN
KEBEBASANNYA DALAM BERAGAMA, (2).TIAP KELOMPOK BERHAK
MENGHUKUM ANGGOTA KELOMPOKNYA YANG BERSALAH, (3). TIAP
KELOMPOK HARUS SALING MEMBANTU DALAM MEMPERTAHANKAN
MADINAH, BAIK YANG MUSLIM MAUPUN NONMUSLIM, DAN (4). PENDUDUK
MADINAH SEMUANYA SEPAKAT MENGANGKAT MUHAMMAD SEBAGAI
PEMIMPINNYA DAN MEMBERI KEPUTUSAN HUKUM SEGALA PERKARA YANG
DIHADAPKAN KEPADANYA.
• 4. MELETAKKAN LANDASAN BERPOLITIK, EKONOMI, DAN
KEMASYARAKATAN BAGI NEGERI MADINAH YANG BARU TERBENTUK
DASAR POLITIK NEGARA MADINAH
• DASAR BERPOLITIK NEGERI MADINAH ADALAH
PRINSIP KEADILAN YANG HARUS DIJALANKAN
KEPADA SETIAP PENDUDUK TANPA PANDANG
BULU. DALAM PRINSIP KEADILAN DIAKUI ADANYA
KESAMAAN DERAJAT ANTARA MANUSIA YANG
SATU DENGAN MANUSIA YANG LAIN, YANG
MEMBEDAKAN DIANTARA MEREKA HANYALAH
TAKWANYA KEPADA ALLAH SWT. YANG LAIN
ADALAH PRINSIP MUSYAWARAH UNTUK
MEMECAHKAN SEGALA PERSOALAN DENGAN
DALIL ALQUR’AN. “DAN BERMUSYAWARALAH DI
ANTARA MEREKA DALAM SUATU URUSAN. (QS AS-
SYURA, 42:38)
KEBIJAKAN RASULULLAH SAW
SESUDAH MASYARAKAT MADINAH KOKOH, RASULULLAH SEGERA MERANCANG
STRATEGI PENYEBARAN ISLAM KE LUAR KOTA MADINAH. SASARAN PERTAMA DAN
UTAMA ADALAH KOTA MAKKAH.
ADA DUA FAKTOR UTAMA YANG MENDORONG KEBIJAKSANAAN ITU, PERTAMA,
MAKKAH ADALAH PUSAT KEAGAMAAN BANGSA ARAB DAN MELALUI KONSILIDASI
BANGSA ARAB DALAM ISLAMLAH, ISLAM BISA TERSEBAR KE LUAR. KEDUA APABILA
SUKU MUHAMMAD SENDIRI DAPAT DIISLAMKAN, MAKA ISLAM AKAN MEMPEROLEH
DUKUNGAN YANG BESAR, KARENA ORANG-ORANG QURAISY, DENGAN KEDUDUKAN
MEREKA SENDIRI SERTA FAKTA –ANTAR SUKUNYA, MEMPUNYAI KEKUASAAN DAN
PENGARUH YANG BESAR.
TENTANG HAL YANG KEDUA INI, FAZLUR RAHMAN BERPENDAPAT BAHWA SEMENJAK
PERIODE MAKKAH AWAL, ALQUR’AN SECARA KATEGORIS MENYURUH NABI UNTUK
MENDEKATI “SANAK KELUARGA YANG TERDEKAT” DAN “SUKU BANGSA” SENDIRI.
HAL INI DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENDAYAGUNAAN KEKUATAN-KEKUATAN AKTUAL
DAN SUMBERDAYA SEJARAH UNTUK TUJUAN MORAL. SEJARAWAN IBNU KHALDUM
MEMBERI KOMENTAR ATAS PENTINGNYA KEKUASAAN DAN KEKUATAN
AKTUAL(ASHASIYAH) YANG DIPERLUKAN UNTUK LEPAS LANDAS YANG PERTAMA
BAGI ISLAM. SENADA PANDANGAN SYAH WALIYULLAH IA MENGATAKAN BAHWA
PENCIPTAAN KONDISI KE ARABAN MUTLAK PERLU KALAU ISLAM MAU BERKEMBANG
SEBAGAI SUATU AGAMA YANG EFEKTIF DI DUNIA INI.
SISTEM PEMBINAAN
MASYARAKAT ISLAM
• Keberhasilan Nabi SAW dalam membina
masyarakat Islam ditunjang minimal tiga
faktor:
• 1. Ide-ide yang diajarkan Nabi, berasal dari
Allah adalah ajaran yang benar. Ide-ide itu
sesuai dengan kodrat manusia ditujukan
kepada seluruh ummat manusia, dan bersifat
universal.
• 2. Terletak pada kepribadian Nabi SAW
• 3. Partisipasi para sahabat.
ASAS-ASAS MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN ISLAM
• Asas masyarakat Islam paling tidak ada enam:
• 1. Al Ikha (persaudaraan)
• 2. Al Musawamah (persamaan)
• 3. Tasamuh (toleransi)
• 4. Musyawarah (demokrasi) Q.S. 42:38, Q.S.3:159
• 5. Al Muawanah (gotong royong)
• 6. Al Adalah (keadilan) Q.S.5:8
• Dasar-dasar kebudayaan Islam yang diletakkan Rasulullah SAW, pada
umumnya merupakan sejumlah nilai dan norma yang mengatur
manusia dan masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan
peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik yang bersumber dari Al
Qur’an dan Sunnah Nabi. Selain itu lembaga utama dan pertama yang
telah dibangun Nabi SAW Masjid, Masjid Pertama yang dibangun
adalah masjid Quba dan yang kedua masjid Nabawi.
• Masjid ini selain berfungsi sebagai tempat ibadah, dijadikan juga
sebagai pusat kegiatan.
PERKEMBANGAN ISLAM PADA
MASA KHULAFA AR RASYIDIN
• PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN ISLAM
• MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH ABU BAKAR
• Sepeninggal Rasulullah SAW., ummat Islam., mencari figur, siapa yang
pantas menggantikan Rasulullah SAW. Sebagai pemimpin negara atau
pemimpin ummat Islam (bukan sebagai Rasul), karena Rasulullah SAW.
Tidak meninggalkan wasiat, siapa yang akan menggantikan beliau.Agaknya
persoalan kepemimpinan setelah beliau meninggal menjadi hak mutlak
kaum muslimin untuk menentukannya melalui musyawarah di antara
mereka yang telah lama menyertai Nabi dalam perjuangan menegakkan
Islam. Karena itulah tidak lama setelah Nabi wafat, kaum muslImin
(Muhajirin dan Ansyar) berkumpul dibalai kota bani Sa’idah Madinah. Hasil
musyawarah menghasilkan keputusan yang memilih Abu Bakar Assiddiq
sebagai pemimpin atau khalifah yang menggantikan Nabi SAW. Sebagai
pemimpin negara atau pemimpin kaum muslimin, tapi bukan sebagai Nabi
dan Rasul.
• Abu Bakar bernama Abdullah Ibn Abi Quhafah al-Tamimi. Di masa Jahiliyah
beliau bergelar Abu Ka’bah, ketika memeluk Islam Rasulullah SAW.
Menganti namanya menjadi Abdullah Abu Bakar, gelarnya “as-Shiddiq”
(yang membenarkan).
ARAH KEBIJAKAN KHALIFAH
ABU BAKAR
• Abu Bakar memimpin hanya kurang lebih dua tahun. Dalam
kepemimpinannya beberapa hal yang telah dilakukan, yakni:
• Kebijakan dalam negeri. Setelah terpilih menjadi khalifah, banyak kaum
muslimin yang membangkan, ada yang murtad, ada yang tidak mau
membayar zakat, dan ada yang mengaku dirinya Nabi (Nabi palsu). Yang
mengaku dirinya Nabi adalah Musailamah al Kazzab di Yamamah, al
Aswad al Ansy di Yaman, dan Tulaihah bin Khuwalid, seorang pendeta dari
bani As’ad.
• Untuk menyeleaikan persoalan ini Abu Bakar membentuk pasukan dan
memerangi mereka. Perang ini terkenal dengan nama perang “Riddah” atau
“perang melawan kemurtadan”. Khalid bin Walid adalah jenderal yang
paling banyak berjasa dalam perang ini.
• Setelah persoalan dalam negeri selesai, khalifah Abu Bakar mengirim
kekuatan ke luar Arabiah. Khalid bin Walid dikirim ke Irak dan dapat
menguasai Hira di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di bawah
pimpinan empat jenderal yaitu, Abu Ubaidah, Amru bin Ash, Yazid bin Abi
Sufyan, dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usama yang
masih berusia 18 tahun.
BENTUK KEKUASAAN
• Bentuk kekuasaan yang dijalankan pada masa khalifah Abu
Bakar, sebagaimana pada masa Rasulullah SAW. Bersifat
sentralisasi. Kekuasaan legeslatif, eksekutif, dan yudikatif
terpusat di tangan khalifah. Selain menjalankan roda
pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun
demikian, seperti juga Nabi Muhammad, Abu Bakar selalu
mengajak sahabat-sahabat besarnya untuk bermusyawarah.
• Selain bentuk kekuasaan, Abu Bakar juga membentuk panitia
untuk mengumpulkan Al Qur’an yang masih tersebar dalam
bentuk lembaran-lembaran dan kelopak-kelopak kurma untuk
disatukan dan disusun dalam satu mushab Al Qur’an. Panitia
ini diketuai oleh Said bin Tsabit.
• Setelah berkuasa kurang lebih dua tahun, Abu Bakar
meninggal dunia dan digantikan oleh Umar bin Khattab.
KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB
• Khalifah Umar bin Khattab menjadi khalifah ke II dalam pemerintahan Islam.
Umar ditunjuk langsung oleh Abu Bakar setelah mengadakan konsultasi
dan persetujuan dengan para sahabat utama. Hal ini dilakukan mengingat
situasi ummat Islam belum begitu stabil dan kuat. Hal ini diperlukan
pemimpin yang tegas, berani, dan bijaksana. Di dalam diri Umar bin
Khattab terdapat ketiga hal itu.
• Umar bin Khattab adalah putra Nufail al Quraisy dari Bani Adi. Suku
terpandang dan berkedudukan tinggi di Makkah. Di masa Jahiliyah ia
seorang saudagar, terkenal seorang pemberani, tegas, mempunyai
ketabahan dan kemauan keras, demikian juga sesudah masuk Islam. Umar
menyebut dirinya Khalifah-Khalifati Rasulullah(pengganti dari pengganti
Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu’minin (Komandan
orang-orang yang beriman).
• Umar bin Khattab memiliki kreatifitas dan kemampuan berpikir dalam
memahami syariat Islam. Ketajaman berpikir Umar terlihat ketika dia
menghawatirkan keutuhan al Qur’an karena banyaknya hufadz yang mati
syahid. Untuk itu ia mengusulkan kepada khalifah Abu Bakar untuk
membukukan al Qur’an yang masih merupakan catatan-catatan lepas dan
hafalan pribadi-pribadi para sahabat.
USAHA-USAHA DAN
KEBIJAKANNYA
• Perluasan wilayah pada zaman Umar bin Khattab merupakan salah satu
skala prioritas, dan ummat Islam dapat menaklukkan beberapa daerah,
antara lain; Palestina, Syiriah, Irak, Mesir dan daerah-daerah lainnya.
• Gelombang ekspansi ke utara menuju Syria di bawah pimpinan Abu
Ubaidah ibn Jarrah dan ibukota syria Damaskus jatuh pada tahun 635M.
Ekspansi ke Mesir di bawah pimpinan Amr ibn Ash dan ke Irak dibawah
pimpinan Saad ibn Abi Waqqash. Iskandaria, ibukota Mesir, ditaklukkan
tahun 641 M. Ekspansi ke Irak di bawah pimpinan Surahbil ibn Hasanah.
Yang kearah timur disempurnakan oleh Saad ibn Abi Waqqash. Al
Qadasiyah sebuah kota dekat Hira di Iraq dapat ditaklukkan pada tahun 637
M., Ibukota Persia al Madain dapat ditaklukkan pada tahun itu juga. Musol
dapat dikuasai pada tahun 641 M. Dengan demikian pada masa
kepemimpinan Umar, wilaya kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arab,
Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia dan Mesir.
• Setelah urusan perluasan telah dilakukan dan wilayah kekuasaan Islam
semakin luas, Umar ibn Khattab mulai melakukan pembenahan administrasi
pemerintahan Islam.
PROSES AKULTURASI DAN
ASSIMILASI BUDAYA
• Beragamnya wilayah kekuasaan diikuti juga oleh komunitas yang
hetoregen. Jazirah Arab yang berbangsa dan bahasa Arab beragama
Islam, Syria, palestina dan sekitarnya berbahasa Suryani, beragama Yahudi
dan Nasrani, Mesir merupakan bangsa Qibti beragama Mesir kuno dan
Nasrani, sedangkan Irak dan sebagian wilayah Persia beragama Majusi.
Keseluruhan wilayah tersebut disatukan di bawah kekuasaan Islam dengan
ibukotanya Madinah
• Dalam proses penyatuan tersebut terjalin interaksi antar wilayah, bangsa,
negara, sehingga terjadi akulturasi dan assimilasi dalam bidang darah,
bahasa, adat istiadat, alam pemikiran, politik, paham keagamaan, dan
bidang-bidang lainnya. Bangsa Arab mempunyai kelebihan dalam bidang
agama, hafalan, dan bahasa, bangsa Mesir, Persia, dan Syria memiliki
keistimewaan dalam bidang kebudayaan, demikian juga dengan bangsa-
bangsa lain mempunyai kelebihan masing-masing. Dalam proses interaksi,
akulturasi, dan assimilasi tersebut terjadi saling mempengaruhi dalam
berbagai aspek kehidupan, seperti peradaban Islam tidak lagi Arab lokal,
akan tetapi sudah meliputi wilayah regional Timur Tengah. Demikian juga
assimilasi darah terjadi perkawinan campuran sehingga melahirkan
generasi campuran antara Arab dan nonArab.
PENATAAN ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN ISLAM
Proses perluasan daerah terjadi dengan cepat, sehingga perlu dikelola dengan
tepat. Umar segera mengatur administrasi Islam dengan mencontoh
administrasi yang sudah ada pada masa itu. Dia membagi wilayah kekuasaan
Islam menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah,
Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Setiap wilayah diperintah oleh seorang
kepala daerah. Di samping itu, Umar ibn Khattab membentuk beberapa
departemen, seperti; Diwan al Kharaj/ Baitul al Maal yang mengatur sistem
keuangan negara, Diwan al Qadha, departemen kehakiman, Diwan al Jundiy
(diwan al Harby) badan pertahanan dan keamanan al Syurthah (kepolisian).
Dalam bidang tata negara, Umar membentuk al Wizarat (sama menteri
sekarang), Al-Kitabaat, sekretaris negara,jawatan pekerjaan umum, menempah
mata uang, dan menciptakan tahun hijrah. Umar juga memerintahkan Ali ibn
Abi Thalib untuk membuat dasar-dasar tata bahasa Arab, supaya terhindar dari
kesalahan dalam memahami al Qur’an. Untuk kepentingan pengajaran Islam, ia
mengirim guru-guru ke beberapa daerah yang ahli dalam bidang keagamaan.
Umar mengubah pemerintahan Islam menjadi pemerintahan yang kuat dan
disegani, dan mengubah sistem pemrintahan dari sentralisasi ke disentralisai
termasuk dalam pembagian wilayah Islam dan kekuasaan Islam.
Setelah merasa ajalnya dekat, ia menunjuk enam orang sahabat utama untuk
dicalonkan menjadi khalifah dan dipilih salah satu diantara mereka menjadi
khalifah. Sahabat yang ditunjuk Umar adalah: Usman bin Affan, Abd.Rahman
bin Auf, Ali bin Abi Thalib,Saad bin Abi Waqas, Thalha, dan Subair.
KHALIFAH USMAN BIN AFFAN
• Pengangkatan Usman bin Affan menjadi khalifah,
melalui proses pemilihan. Umar menjelang ajalnya,
menunjuk enam formatur untuk dipilih menjadi khalifah,
dan Usman bin Affan yang terpilih diantara enam orang
tersebut.
• Dia bernama Usman ibn Affan ibn Abil Ash ibn
Umayyah. Sebelum dan sesudah masuk Islam Dia
adalah seorang saudagar kaya yang dermawan bersifat
lemah lembut, termasuk kelompok sahabat awal masuk
Islam. Dia menyumbangkan kekayaannya untuk syiar
Islam. Di masa pemerintahannya berbagai usaha yang
dilakukan untuk kemajuan Islam, diantaranya perluasan
wilayah, penulisan Al Qur’an, dan lain-lain.
USAHA-USAHA USMAN
• Invasi
• Usman bin Affan memperluas wilayah kekuasaan Islam
sampai ke Tripoli, Pulau Rodes, Armenia, Tunisia,
Cyprus, dan bagian yang tersisa dari Persi, Transoxania,
dan Tabristan berhasil direbut. Ekspansi pertama
berhenti sampai di sini.
• Memperluas mesjid Nabawi dan Mesjid Haram,
Membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang
besar dan mengatur pembagian air ke-kota-kota,jalan-
jalan, dan jembatan-jembatan.Selain itu, Dia
memerintahkan Said bin Tsabit untuk menuliskan Al
Qur’an dan menyebarkan ke wilayah-wilayah Islam agar
ada keseragaman dalam pemahaman dan pembacaan
Al Qur;an
AKIBAT SUATU KEBIJAKAN
• Pemerintahan Usman bin Affan berlangsung selama 12 tahun. Pada paroh
terakhir pemerintahannya muncul perasaan yang tidak puas dan kecewa di
kalangan ummat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat
berbeda dengan kepemimpinan Umar. Hal ini mungkin disebabkan karena
umurnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya yang lemah
lembut. Pada tahun 35 H/655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang
terdiri dari orang-orang yang kecewa itu.
• Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa kepemimpinan
Usman adalah kebijakan mengangkat keluarganya dalam kedudukan yang
tinggi. Yang terpenting di antaranya adalah Marwan ibn Hakam. Dialah yang
secara riil menjalankan pemerintahan, sedangkan Usman hanya menyandang
gelar Khalifah. Karena banyaknya keluaga Usman yang duduk dalam jabatan-
jabatan penting, Usman dalam pemerintahannya laksana boneka yang
dikendalikan oleh para sahabatnya. Dia tidak dapat berbuat banyak dan terlalu
lemah terhadap keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan.
Harta kekeyaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh
Khalifah Usman ibn Affan. Hal-hal inilah yang menyebabkan rakyat atau ummat
Islam kecewa dan marah kepada khalifah, dan berakhir dengan pemberontakan
yang menyebabkan terbunuhnya khalifah Usman ibn Affan.
PEMERINTAHAN ALI BIN ABI
THALIB (35-40 H/656-661 M)
• Tidak lama setelah Usman bin Affan wafat,
masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin Abi
Thalib sebagai penggantinya. Ali bin Abi Thalib
ibn Abdul Muthalib, putra paman Rasul, dan
suami dari fatimah. Ketika Muhammad diutus
menjadi Rasul, Ali termasuk orang pertama
masuk Islam, pada usia masih kecil. Selama
masa pemerintahannya, ia menghadapi
berbagai pergolakan dan pemberontakan. Tidak
ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya
yang dapat dikatakan stabil.
USAHA –USAHA ALI BIN ABI
THALIB
• Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat para
gubernur yang diangkat oleh Usman. Dia yakin bahwa
pemberontakan-pemberontakan terjadi karena karena
keteledoran mereka. Banyak pendukung-pendukung dan
kerabatnya yang menasehatinya supaya menunda
tindakan-tindakan radikal itu sampai keadaan stabil,
tetapi Ali tidak mengindahkannya. Dia juga menarik
kembali tanah yang dihadiahkan Usman kepada
penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya
kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi
pajak tahunan di antara orang-orang Islam sebagaimana
pernah diterapkan oleh Umar.
GEJOLAK dan
PEMBERONTAKAN
• Tidak lama setelah kebijakan itu diterapkan, Ali bin Abi Thalib menghadapi
gejolak dan pemberontakan. Pemberontakan datang Thalhah, Zubair, dan
Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum para pembunuh Usman, dan
mereka menuntut bela darah terhadap Usman yang telah ditumpahkan secara
zalim. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang, Dia mengirim surat
kepada Thalhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk
menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun ajakan tersebut ditolak.
Akhirnya pertempuran yang dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal dengan
nama “Perang Jamal (unta)” karena Aisyah dalam perang ini menunggang
unta. Ali berhasil mengalahkan mereka, Thalhah dan Zubair terbunuh ketika
hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dilirim kembali ke
Madinah.
• Pemberontakan lain yang dihadapi Ali ialah pemberontakan Muawiyah bi Abi
Sofyan yang didukung oleh sebagian mantan pejabat pada masa Usman yang
kehilangan jabatannya. Setelah Ali berhasil memadamkan pemberontakan
Thalhah dan Zubair, Ali bergerak dari kufah ke Damaskus dengan ejumlah
besar tentara. Pasukannya bertemu pasukan Muawiyah di Siffin. Pertempuran
ini dikenal dengan nama “Perang Siffin”. Perang ini diakhiri dengan Tahkim
(arbitrase). Namun perundingan ini tidak membuahkan hasil positif
HASIL SEBUAH PERUNDINGAN
• Setelah terjadi tahkim, bukannya menyelesaikan suatu masalah, tetapi
menimbulkan masalah baru di kalangan ummat Islam. Peristiwa tahkim
menyebabkan timbulnya golongan-golongan baru dalam Islam. Golongan-
golongan ini pada awalnya merupakan golongan politik, namun kemudian
berlanjut pada bidang teologis dan keagamaan. Golongan-golongan itu
adalah khawarij, orang yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya di ujung
pemerintahan Ali, ummat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik,
Muawiyah (murjiah), Syi’ah (pengikut) Ali,.dan al Khawarij (orang-orang
yang keluar dari barisan Ali). Keadaan ini tidak menguntungkan Ali.
Munculnya golongan khawarij ini, menyebabkan tentaranya semakin lemah,
sementara posisi muawiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 ramadhan 40 H
(660M), Ali bin Abi Thalib terbunuh oleh seorang anggota Khawarij.
• Kedudukan Ali sebagai khalifah dijabat oleh anaknya Hasan selama
beberapa bulan, namun demi persatuan ummat Islam, Hasan menyerahkan
kekuasaan kepada Muawiyah setelah mengadakan perjanjian damai
dengan Muawiyah. Perjanjian ini dapat mempersatukan ummat Islam dalam
satu kepemimpinan poilitik, di bawah Muawiyah bin Abi Sofyan.
• Di sisi lain, perjanjian ini menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa
absolut, dengan sistem kekhalifaan turun-temurun.
PERAN PEREMPUAN DI MASA
KHULAFAUR RASYIDIN
• Banyak perempuan yang ikut berperan
pada masa khulafaurrasyidin, berjasa
terhadap perjuangan Islam, dan memiliki
kontribusi yang besar dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat, antara lain:
Aisyah, Ummu Salamah, Al-Khunasa dan
lain-lain.
Aisyah
• Aktivitas Aisyah dalam periwayatan hadits sudah
dibahas dalam periode Rasul. Pada masa pemerintahan
al-Khulafaurrasyidin, aktivitas publik Aisyah terus
berlanjut. Ia sering menyampaikan gagasan-gagasannya
kepada para penguasa dalam urusan kenegaraan. Salah
seorang muridnya, ‘Urwah bin Subayr menyebutkan
bahwa ‘Aisyah juga aktif di bidang pendalaman keilmuan
yang meliputri kajian hukum, sastra, sejarah, dan
geneologi.
• Pada masa pemerintahan Ali, Aisyah juga terlibat dalam
peperangan, ketika terjadi perpecahan politik dalam
Islam, yang dikenal dengan perang Jamal (perang unta,
Aisyah terjun ke medan perang mengendarai unta.
Ummu Salamah, istri Rasul
• Pada masa awal pengangkatan Ali, kaum muslimin menghadapi
fitnah besar (terjadi perang saudara antara pendukung dan yang
menolak pengangkatan Ali, perang tersebut melibatkan Aisyah. Dia
mengutus anaknya Umar menghadap khalifah Ali untuk menemui
Aisyah dan mengingatkan ketidak patuhan Aisyah terhadap
kepemimpinan Ali. Setibanya di tempat Aisyah, ia berkata,
pembangkangan macam apa yang kamu lakukan ini? Pada hal
Allah berada di belakang ummat ini. Sekiranya aku mengikuti
jejakmu lalu dikatakan kepadaku “masuk ke surga,” aku malu
bertemu Muhammad melepaskan kerudung yang beliau kenakan
padaku, karena tidak menasehatimu. Peperangan tersebut akhirnya
dimenangkan oleh pihak Ali, Thalhah dan Zubair terbunuh, Aisyah
ditangkap kemudian dikembalikan ke Madinah.
Al-Khunasa
• Nama lengkapnya ialah Tumadhir binti Amru Ibn al Syarif as-Salamiyah al-
Mudhriyah. Ia berasal dari keluarga Arab terpandang dan mulia, selain
dikenal dengan keperwiraan putra-putranya serta kepiawaian dalam
berpuisi. Al-Khunasa mempunyai dua saudara, Muawiyah dan Sakhr, yang
sangat dicintai dan dibanggakannya karena kedua orang ini dinilai sebagai
pemuda Arab paling pemberani, tampan, dan berperilaku baik.
• Al-Khusana terlibat aktif bersama para muslimah lainnya berjuang
mengembangkan Islam, bahkan turut berperang bersama dengan keempat
putranya. Ketika perang Qadisiyah melawan Persia yang terjadi tahun ke-
14 Hijriyah, al Khusana berperang mendampingi putra-putranya yang
sedang bertempur. Ia memompa semangat dan membangkitkan keberanian
mereka. Saat mendapatkan keempat putranya gugur sebagai syuhada yang
gagah berani, al Khusana berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah
memuliakan dengan kesyahidan mereka. Aku pun memohon agar
disatukan dengan mereka dalam naungan rahmatmu”.Ia adalah figur
perempuan yang mulia yang mencintai dan setia terhadap saudaranya. Istri
dan ibu byang tegas, selalu membiasakan putra-putranya dengan
kesabaran, kebajikan, dan keimanan bahkan mendorong anak-anaknya ke
medan perang dan menerima syahid anaknya dengan ikhlas.
BEBERAPA PEREMPUAN YANG TERCATAT DALAM
SEJARAH YANG MENONJOL DALAM
PENGEMBANGAN ISLAM dan ILMU PENGETAHUAN
• Keterlibatan perempuan dalam aktivitas publik berlanjut
pada abad-abad berikutnya sebagaimana keterlibatan
perempuan pada masa Rasul dan Khuilafaurrayidin.
Diantaranya Sayyidah Nafisah yang menjadi gurunya al
Syafi’I, Shaykhah Shuhda yang mengajar berbagi
disiplin ilmu, al Sayyidah Sakinah putri Al-Husain bin Ali
bin Abi Thalib, Al-Syaikhah Syuhrah yang bergelar
“Fakhr An-Nisa” (kebanggaan perempuan) adalah salah
seorang guru Imam Syfi’i.Perempuan lain yang
mempunyai kedudukan ilmiah yang sangat dihormati,
misalnya Al-Khunasa dan Rabi’ah Al-Adawiyah
FAKTOR-FAKTOR EKSPANSI
UMMAT ISLAM BEGITU CEPAT
1. Islam, di samping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan
masyarakat.
2. Dalam dada para sahabat Nabi tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban
menyerukan ajaran Islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia.
3. Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu
itu, mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan.
4. Pertentangan aliran agama di Wilayah Bizantium mengakibatkan hilangnya
kemerdekaan beragama bagi rakyat. Mereka juga tidak senang karena pajak
yang tinggi untuk membiayai peperangan melawan Persia.
5. Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan
toleran.
6. Bangsa Sami di Syria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang
bangsa Arab lebih dekat kepada mereka dari pada bangsa Eropa, Bizantium,
yang memerintah mereka.
7. Mesir, Syria, dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan itu
membantu penguasa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih
jauh.
KHALIFAH BANI UMAYYAH
(41-132 H/661-750 M)
• Dinasti Bani Umayyah adalah pemerintahan pasca
khulafaurrasyidin. Dinasti ini didirikan oleh Mu’awiyah ibn Abu
Sufyan, Pada mulanya Mu’awiyah adalah seorang Gubernur yang
diangkat Khalifah Umar bin Khattab di wilayah Jordania. Sedangkan
kakaknya diangkat sebagi gubernur Syria. Setelah Yazid ibn Abu
Sufyan wafat Khalifah Umar bin Khattab menggabungkan wilayah
Syria ke dalam kekuasaan Mu’awiyah. Dengan demikian seluruh
wilayah Syam (Syria) diperintah oleh Mu’awiyah.
• Mu’awiyah dilahirkan di kota Makkah sekitar 15 tahun sebelum
hijrah dari pasangan Abu Sufyan dan Hindun. Beliau masuk Islam
pada usia 23 tahun ketika kota Makkah ditaklukkan oleh ummat
Islam yang dipimpin oleh Rasulullah Saw. Beliau seorang penulis
wahyu, perawi hadits yang didapat langsung dari Nabi maupun
sahabat utama seperti adiknya Habibah binti Abu Sufyan (salah
seorang Isteri Nabi Saw) Abdullah ibn Abbas, Sa’ad ibn al-
Musayyab, dan lain-lain.
PENAMAAN BANI UMAYYAH
• Penamaan dinasti ini dengan Umayyah
karena dinisbatkan kepada nenek
moyangnya yaitu Abu Sufyan ibn Harb ibn
Umayyah ibn Abd Syams ibn Abdu Manaf.
Periode pemerintahan Bani Umayyah in
berlangsung selama sekitar 90 tahun, dan
merupakan fase dalam perkembangan
sejarah ummat Islam, baik dari sisi politik,
perluasan wilayah, maupun
perkembangan peradaban Islam.
BIDANG POLITIK
• Memasuki masa kekuasaan Mu’awiyah yang menjadi
awal kekuasaan dinasti bani Umayyah, bentuk
pemerintahan Islam berubah, dari pemerintahan
demokrasi berubah menjadi pemerintahan bersifat
monarchiheridetis (kerajaan turun-temurun). Suksesi
kepemimpinan turun-temurun dimulai ketika Mu’awiyah
mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia
terhadap anaknya, Yazid. Mu’awiyah bermaksud
mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia tetap
menggunakan istilah khalifah, namun dia memberikan
interpretasi baru kata-kata itu untuk mengangngkan
jabatan tersebut. Dia menyebutnya “khalifah Allah”
dalam pengertian “penguasa yang diangkat oleh Allah”.
(Baca buku Abu A’la al Maududi, khilafah dan kerajaan).
IBU KOTA DAN PARA KHALIFAH
• Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90
tahun. Ibu kota negara yang dulunya di Madinah, pada
masa pemerintahan bani Umayyah dipindahkan ke
Damaskus, tempat ia berkuasa sebagai gubernur
sebelumnya. Khalifah yang memerintah Bani Umayyah
sebanyak 14 khalifah. Khalifah-khalifah itu antara lain:
Mu’awiyah ibn Abu Sufyan(41-60H/661-681M),Yazid ibn
Mu’awiyah(60-64 H/680-683 M),Abduk Malik ibn Marwan
(65-86 H/685-705 M),al Walid ibn Abd.malik 86-96
H/705-715 M),Umar ibn Abd Azis(99-101 H/717-719 M) ,
Hasyim ibn Abd.Malik(105-125M/724-744M), Marwan (II)
ibn Muhammad ibn Marwan ibn Hakam (126-132 H/744-
750 M).
GELOMBANG EKSPANSI
• Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, gelombang ekpansi
kembali dilakukan setelah sempat terhenti pada masa khalifah Ali
bin Abi Thalib. Ekspansi ke Barat dan ke Timur gencar dilakukan
sehingga wilayah teritorial ummat Islam bertambah luas. Di bagian
Barat, wilayah kekuasaan Islam sampai ke negeri Andalus
(Spanyol) sedangkan di bagian Timur mencapai perbatasan Cina.
Hal itu dapat dicapai berkat keberhasilan penaklukan-penaklukan
dan dakwah Islam yang dilakukan pemerintahan dinasti Umayyah
dan ummat Islam. Keberhasilan itu semata-mata untuk tujuan
penyebaran dakwah Islam, aqidah Nabi Muhammad Saw, Al
Qur’anul Al Karim, dan bahasa Arab di seluruh penjuru dunia.
Pada masa ini pulalah bermulanya kemunculan peradaban Islam
sebagai dampak daripada kemajuan dan kesejahteraan yang telah
diraih oleh ummat islam pada masa itu.
KHALIFAH-KHALIFAH YANG
CAKAP
• Dari 14 khalifah yang memerintah dinasti bani Umayyah, hanya ada
lima khalifah yang dianggap cakap. Kelima khalifah itu adalah
Mu’awiyah ibn Abu Sufyan, Abdul Malik ibn Marwan, Al Walid ibn
Abdul Malik, Umar ibn Abdul Azis, dan Hisyam ibn Abdul Malik.
Kemajuan yang dicapai pada masa Abdul Malik adalah dibangun
Mahkamah Tinggi (Agung), menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa
resmi administrasi pemerintahan, mengganti mata uang Bizantium dan
Persia dengan mata uang yang dicetak sendiri, membangun jawatan
pos, memperluas Masjid al Haram, dan lain-lain. Khalifah al Walid
membangun rumah sakit, Masjid Umayyah, memperluas masjid
Nabawi dan Masjid Haram, dan membangun hujrah (makam) Nabi
Muhammad Saw. Masa Umar ibn Abdul Azis dimulainya pembukuan
Hadits, memajukan sektor ekonomi dan pertanian, dan menertibkan
hukum serta rekonsiliasi dengan berbagai golongan, terutama dengan
pengikut dan pendukung Ali bin Abi Thalib dan keturunannya
(golongan Syi’ah). Sedangkan masa Hisyam ibn Abdul Malik dibangun
pabrik senjata, perusahaan kain sutra, saluran irigasi untuk pertanian,
dan tempat pacuan kuda. Setelah khalifah Hisyam bani Umayyah
mengalami kemunduran yang pada akhirnya digulingkan oleh gerakan
Abbasiyah yang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Abbasiyah
PERKEMBANGAN PERADABAN
DAN ILMU PENGETAHUAN
• Setelah Mu’awiyah berkuasa, sistem
pemerintahan berubah dari prinsip
musyawarah demokrasi menjadi sistem
monarchi. Namun demikian, kemajuan di
bidang kebudayaan yang dicapai dinasti
ini sangatlah besar, utamanya di bidang
administrasi dan pemerintahan, bidang
ilmu pengetahuan, dan bidang sosial dan
keagamaan.
BIDANG ADMINISTRASI DAN
PEMERINTAHAN
• Seiring dengan semakin meluasnya wilayah teroterial dinasti
Umayyah, maka pemerintah berusaha mengadopsi pola
administrasi dan pemerintahan Bizantium dan Pesia. Hal ini
dilakukan semata-mata untuk memudahkan kontrol dan kordinasi
antara pemerintah pusat (khalifah) dan pemerintah daerah
(gubernur). Konsolidasi sistem administrasi dan pemerintahan ini
menyangkut beberapa hal sebagai berikut: Wizarah (kementerian),
jabatan wizarah ini mulai diadakan, namun belum menjadi istilah
khusus dan dikenal secara luas. Tugas-tugasnya adalah membantu
khalifah dalam hal-hal teknis dan bukan pengambil kebijakan. Pada
masa ini pula kantor-kantor biro dibentuk dan kantor-kantor biro
yang dibangun masa Umar lebih ditingkatkan perananannya.
Diantara kantor biro tersebut adalah: Diwan al Jund (Kantor urusan
ketentaraan), Diwan al Kharaj (urusan pajak dan perbendaharaan
negara), Diwan al Rasail wa al Kitabah (kantor sekretaris negara),
Diwan al Khatam (kantor urusan stempel), Diwan al Barid (kantor
urusan pos), lembaga peradilan, al Sikkah (mata uang logam), Gaya
hidup (lifestyle).
BIDANG ILMU PENGETAHUAN
• Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa
bani Umayyah sudah mulai dirasakan dan
mencakup dalam berbagai bidang. Ilmu-
ilmu yang berkembang pada masa itu
adalah Ilmu-ilmu agama (Qiraat, Tafsir,
Hadits), Ilmu bahasa khususnya bahasa
Arab, ilmu sejarah, ilmu kalam,
perkembangan syair-syair, kimia dan
kedokteran, dasar-dasar filsafat, dan
dasar-dasar ilmu mantiq.
BIDANG SOSIAL DAN
KEAGAMAAN
A.Kemajuan dalam kehidupan sosial
Pemerintahan Dinasti bani Umayyah dengan kebijakan
Arabisasinya, mampu menjadikan bangsa Arab bangsa yang maju
dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah lebih dahulu
maju. Mereka juga mampu menjaga dan memlihara “warisan
budaya Arab” yang diberi semangat keislaman. Di samping itu
mereka juga berhasil meluaskan wilayah kekuasaan dan
menggerakkan kehidupan intelektual ummat Islam. Dengan
demikian ummat Islam telah menjadi bangsa yang maju dan
berperadaban.
B. Kemajuan dalam kehidupan keagamaan
Pemerintah bani Umayyah sangat memperhatikan renovasi dan
pembangunan masjid di seluruh negeri, terutama yang dibangun
pada masa khulafaurrasyidin. Hal lain yang perlu diketahui adalah
rekontruksi (pembangunan kembali) Ka’bah yang sudah hancur dan
pembangunan dan perluasan Masjidil Haram. Penyebabnya adalah
masalah politik.
KEMUNDURAN DAN
KERUNTUHAN BANI UMAYYAH
• Runtuhnya bani umayyah pada tahun 132 H/750 M., dan bangkitnya Dinasti Abbasiyah
menarik perhatian para sejarawan Islam klasik. Para sejarawan berpendapat bahwa
kejadian itu unik dan menarik, karena bukan saja pergantian dinasti tetapi lebih dari itu
adalah pergantian struktur sosial dan ideologi. Maka banyak sejarawan menilai bahwa
munculnya Dinasti Abbasiyah merupakan suatu revolusi dalam arti yang sebenarnya.
Paling tidak terdapat beberapa alasan mengapa Dinasti Umayyah runtuh.
1. Terjadinya perbedaan pendapat di kalangan ummat Islam seputar pergantian dan
pemilihan khalifah (pemimpin). Dalam hal ini terdapat beberapa kelompok yang berbeda
dalam pandangannya seperti Syi’ah dan Khawarij.
2. Pengangkatan putra mahkota lebih dari satu orang. Selain itu sistem pergantian khalifah
melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru dalam tradisi Arab yang lebih
menekankan faktor senioritas.
3. Kembalinya semangat membanggakan primordialisme kesukuan (ashabiyah) pada hal
agama Islam telah melarang hal itu dan sudah ditinggalkan pada masa pemerintahan
Rasulullah dan khulafaurrasyidin.
4 Lemahnya para khalifah
5. Latarbelakang terbentuknya dinasti Umayyah tidak lepas daripada komplik-komplik
(kekerasan)
6. Munculnya faksionalisme rasial atau pengelompokkan kebangsaan.
7. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas ibn abdul Muttalib.
Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim, Syi’ah, dan Kaum Mawali yang
merasa menjadi warga negara kelas dua di masa bani Umayyah ini
PERADABAN ISLAM PADA
MASA BANI ABBASIYAH
• A.Sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah
• Pemerintah dinasti bani abbasiyah
dinisabkan kepada Al-Abbas,paman
Rasulullah.sementara khalifah pertama
dari khalifahan ini adalah Abdullah Ash-
Shaffah bin Muhammad bin Ali bin
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib.
• Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun
135 H/750 M, oleh Abdul Abbas Ash-
Shafah,dan sekaligus khalifah pertama.
Pemerintahan Abdul Abbas Ash- Shaffah
Bani Abbasiyah mewarisi imperium besar dari Bani
Umayyah.Mereka memungkinkan dapat mencapai
hasil lebih banyak karena landasannya telah
dipersiapkan oleh Bani Umayyah yang besar.
Penggantian Umayyah oleh Abbasiyah ini di dalam
kepemimpinannya masyarakat islam lebih dari
sekadar penggantian dinasti . Ia merupakan
revolusi dalam sejarah islam ,
Kekhalifahannya pada Bani Abbasiyah hanya
bertahan selama 4 tahun, sembilan bulan,. Ia
wafat pada tahun 136 H di Abar, satu kota yang
telah dijadikannya sebagai tempat kedudukan
pemerintahan, ia berumur tidak lebih dari 33
tahun. Bahkan ada yang mengatakan umur ketika
Ash-Shaffah ketika meninggal dunia adalah 29
tahun
Lanjutan
Selama dinasti bani Abbasiyah
berkuasa, terdapat 5 periode :
1.Semenjak lahirnya daulah
Abbasiyah tahun 132 H (750 M)
Sampai meninggalnya Khalifah Al-
Watsiq (847 M).
2.Mulai Khalifah Al-Mutawakkil
pada tahun 323 H ( 847M)
Sampai daulah Buwaihiyah di
B.Para khalifah dinasti
Abbasiyah
Sebelum Abdul Abbas Ash-
Shaffah meninggal, ia sudah
mewasiatkan siapa penggantinya,
yakni saudaranya, Abu ja’far,
C.Masa kejayaan dinasti Abbasiyah
periode pertama pemerintahan
bani Abbasiyah mencapai masa
keemasan.Secara politis para
khalifah betul-betul tokoh yang
kuat dan merupakan pusat
kekuasaan politik sekaligus
Agama,disisi lain kemakmuran
masyarakat mencapai tingkat
tertinggi. Periode ini juga berhasil
LANJUTAN
Di samping itu kemajuan dalam
lembaga pendidikan yakni :
1.Terjadinya asimilasi antara
bahasa arab dengan bangsa-
bangsa lain yang lebih dahulu
mengalami perkembangan dalam
ilmu pengetahuan.Asimilasi
berlangsung efektif dan bernilai
guna,bangsa-bangsa itu
Baghdad sebagai pusat Peradaban Islam
Di nasti Abbasiyah dengan
pusatnya di Baghdad sangat maju
sebagai pusat kota peradaban
dan pusat ilmu pengetahuan.
Beberapa kemajuan dalam
berbagai bidang kehidupan yaitu :
1.Bidang Agama:
(Figh,ilmu tafsir,ilmu hadis,ilmu
D.Dinasti-Dinasti yang memerdekakan diri dari Baghdad
Adapun dinasti yang lahir yang melepaskan diri dari
kekuasaan baghdad pada masa khalifah Abbasiyah, di
antaranya :
1.Thaririyah di khurasan,persia (820-872 M)
2.Safariyah di fars, persia (868-901 M)
3.Samaniyah di Transoxania (873-998 M)
4.sajiyyah di Azerbaijan (878-930 M )
5.Buwaihiyah, persia (932-1055 M)
6.Thuluniyah di Mesir ( 837-903M )
7.Ikhsidiyah di Turkisan (932-1163 M) dll
E.Faktor-faktor menyebabkan kemunduran dinasti bani
Abbasiyah
Menurut W.Montgomery Watt,
disebabkan oleh beberapa faktor :
1.Luasnya wilayah kekuasaan
daulah Abbasiyah, sementara
komunikasi pusat dengan daerah
sulit dilakukan.Bersamaan dengan
itu, tingkat saling percaya di
kalangan para penguasa dan
F.Akhir kekuasaan dinasti
Abbasiyah
Akhir kekuasaan Dinasti Abbasiyah ialah ketika Baghdad
dihancurkan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh
Hulagu Khan,656 H/1258 M.Hulagu Khan adalah seorang
saudara Kubilay Khan yang berkuasa di CINA hingga ke
Asia Tenggara,yang menugaskan untuk mengembalikan
wilayah-wilayah sebelah barat dari cina ke
pangkuannya.Khalifah Bani Abbasiyah yang terakhir dengan
keluarganya, Al-Mu’tashim billah dibunuh,buku-buku yang
terkumpul di Baitul Hikmah dibakar dan di buang ke sungai
Tigris sehingga berubalah warna air sungai yang jernih
bersih menjadi hitam karena lunturan tinta yang ada pada
buku-buku itu. Dengan demikian, lenyaplah DinastI
Abbasiyah yang telah memainkan peran penting dalam
Sejarah Peradaban Dinasti Fatimiyyah
A. KELAHIRAN DINASTI FATHIMIYAH
1. Gerakan Syi’ah Isma’iliyah
Kelahiran dinasti ini dimulai dengan adanya gerakan dari cabang
kaum Syi’ah Imamiyah – yaitu Syi’ah Isma’iliyah – yang bereaksi
terhadap khalifah-khalifah Abbasiyah yang mengadakan
penyelidikan kepada kaum Syi’ah Isma’iliyah. Penyelidikan itu
mengharuskan golongan yang setia kepada Isma’il bin Ja’far harus
meninggalkan kota kecil di wilayah Hamah daerah Syria menuju
Afrika Utara.
Kaum Syi’ah Isma’iliyah itu sendiri muncul karena berselisih paham
dengan Syi’ah Imamiyah tentang imam yang ketujuh. Menurut kaum
Imamiyah, imam yang ketujuh adalah Putra Ja’far yang bernama
Musa al-Kazhim, sedangkan menurut Isma’iliyah imam yang ketujuh
adalah Putra Ja’far yang bernama Isma’il. Sehingga meskipun
Isma’il sudah meninggal, kaum Isma’iliyah tidak mau mengakui
penobatan Musa al-Kazhim sebagai imam. Menurut mereka hak atas
Isma’il sebagai imam tidak dapat dipindahkan kepada yang lain
walaupun sudah meninggal.[7]
Pemimpin gerakan Syi’ah Isma’iliyah adalah Abu Abdullah al-Husain.
2. Penobatan Ubaidillah al-Mahdi
Setelah memperoleh banyak dukungan dan berhasil menegakkan
pengaruhnya di Afrika Utara, Abu Abdullah al-Husain menobatkan Sa’id
ibn Husain al-Salamiyah sebagai penggantinya. Selanjutnya Sa’id berhasil
merebut kekuatan dan berhasil mengusir penguasa dinasti Aghlabiyah
yang terakhir yaitu Ziyadatullah III dari Tunisia disusul dengan
pendudukannya pada tahun 909 M. Inilah awal berdirinya Dinasti
Fatimiyah di Afrika Utara yang dipimpin oleh Sa’id Husain al-Salamiyah
yang bergelar “Ubaidillah al-Mahdi”.[8]
3. Ideologi Dinasti Fathimiyah
Nama Fathimiyah dinisbatkan kepada Fatimah al-Zahra yaitu putri Nabi
Muhammad Saw yang juga merupakan istri Ali Ibn Abi Thalib ra.
Ubaidaillah al-Mahdi mengaku sebagai keturunan Ali ra dan Fatimah RA
melalui garis Isma’il, putra Ja’far al-Shadiq.[9] Penisbatan ini
memperkuat klaim dan legitimasi dinasti ini yang menganggap bahwa
merekalah yang sebenarnya paling berhak mengambil kendali dan
memerintah seluruh kerajaan Islam. Di samping itu berdirinya Dinasti
Fathimiyah jelas-jelas merupakan tandingan bagi Dinasti Abbasiyah yang
sedang berkuasa.
Pencitraan diri sebagai kekhalifahan dan institusi imamah yang sah
merupakan tanda untuk menegaskan keberlanjutan otoritas politik dan
spiritual yang dimiliki nabi karena Syi’ah Isma’iliyah sebagai pendiri
Dinasti Fathimiyah menunjukkan keyakinan bahwa kepala negara
yang sah adalah wakil Tuhan di muka bumi.
Periode Dinasti Fathimiyah di Mesir dimulai ketika Jauhar, komandan pasukan
al-Mu’iz (Imam Syi’ah Dinasti Fathimiyah untuk periode 953-975), kepala
perang yang gagah berani asal Sicilia, menaklukkan negeri itu dan memasuki
ibu kotanya Fusthat pada tahun 969. Ia berhasil merampasnya dari keturunan
Ikhsyid. Keturunan Ikhsyid tidak dapat mempertahankan kekuatannya,
sehingga terpaksa melarikan diriSetelah menduduki kota Fusthat, dia
membangun kota baru dengan nama ‘al-qahirah’ yang berarti ‘gagah perkasa’
sebagai lambang kemenangannya.
Di Mesir, yang telah direbutnya dalam waktu singkat, Jauhar memiliki tugas
utama, yaitu:
a.Mendirikan ibu kota baru yaitu Kairo
b.Membina suatu universitas Islam yaitu Al-Azhar
c.Menyebarluaskan ideologi Fathimiyah yaitu Syi’ah ke Palestina, Syria, dan
Hijaz Setelah empat tahun dikuasai, barulah al-Mu’iz datang ke Mesir,
tepatnya tahun 973 M dengan terlebih dahulu memasuki kota Iskandariyah. Di
Iskandariyah beliau disambut dengan upacara besar oleh penduduk,
selanjutnya beliau memasuki Qahirah. Tiga tahun kemudian al-Mu’iz
meninggal dan digantikan oleh putranya al-Aziz.
dirinya sebagai penguasa yang paling mampu dan berbakat. Ia
memperluas kekuasaannya sampai hampir meliputi wilayah Afrika, dari
Maroko sampai perbatasan-perbatasan Mesir.[11]
Setelah wafat tahun 934 M, Ubaidillah al-Mahdi digantikan oleh
putranya Abu al-Qasim dengan gelar al-Qa’im selama 15 tahun. Pada
tahun 934 atau 935 Al-Qa’im mengirim armadanya untuk menyerbu
Pantai Utara Prancis, dan berhasil menguasai Genoa dan sepanjang
pesisir Calabria.
Al-Qa’im meninggal pada tahun 949 M ketika berusaha menaklukkan
Mesir. Pengganti beliau adalah putranya bernama al-Mansyur. Al-
Manshur berhasil mengalahkan pasukan Abu Yazid Makad di
Mesir.[12] Setelah meninggal beliau digantikan oleh Abu Tamim Ma’ad
yang bergelar al-Mu’iz.
5. Qahirah Menjadi Ibu Kota
Pada masa pemerintahan al-Mu’iz, Dinasti Fathimiyah berhasil
menaklukkan Maroko, Sisilia, Mesir, Palestina, Suriah, dan Hijaz.
• Periode Dinasti Fathimiyah di Mesir dimulai ketika Jauhar,
komandan pasukan al-Mu’iz (Imam Syi’ah Dinasti Fathimiyah untuk
periode 953-975), kepala perang yang gagah berani asal Sicilia,
menaklukkan negeri itu dan memasuki ibu kotanya Fusthat pada
tahun 969. Ia berhasil merampasnya dari keturunan Ikhsyid.
Keturunan Ikhsyid tidak dapat mempertahankan kekuatannya,
sehingga terpaksa melarikan diri.[13] Setelah menduduki kota
Fusthat, dia membangun kota baru dengan nama ‘al-qahirah’ yang
berarti ‘gagah perkasa’ sebagai lambang kemenangannya.[14]
• Di Mesir, yang telah direbutnya dalam waktu singkat, Jauhar
memiliki tugas utama, yaitu:
• a. Mendirikan ibu kota baru yaitu Kairo
• b. Membina suatu universitas Islam yaitu Al-Azhar
• c. Menyebarluaskan ideologi Fathimiyah yaitu Syi’ah ke Palestina,
Syria, dan Hijaz.[15]
• Setelah empat tahun dikuasai, barulah al-Mu’iz datang ke Mesir,
tepatnya tahun 973 M dengan terlebih dahulu memasuki kota
Iskandariyah. Di Iskandariyah beliau disambut dengan upacara
besar oleh penduduk, selanjutnya beliau memasuki Qahirah. Tiga
tahun kemudian al-Mu’iz meninggal dan digantikan oleh putranya al-
Aziz.
• B. MASA KEJAYAAN DINASTI FATHIMIYAH
• 6. Keadaan Politik
• Pada masa Dinasti Fathimiyah, terutama pada waktu
kekuasaan Abu Manshur Nizar al-Aziz, kehidupan
masyarakat selalu diliputi oleh kedamaian. Hal ini
merupakan imbas dari keadaan pemerintahan yang
damai. Al-Aziz adalah khalifah Fathimiyah yang kelima
sejak berdirinya dinasti ini di Tunisia, dan khalifah
pertama yang memulai pemerintahan di
Mesir.Selanjutnya dari segi politik juga daulat fatimiyah
membentuk wazir-wazir (wazir tanfiz dan wazir tafwid).
Wazir ini dibentuk pada masa Aziz billah pada bulan
Ramadhan tahun 367H/979 M.[9] [9] Ibid
• 7. Sistem Administrasi Pemerintahan
• Sistem administrasi pemerintahan Dinasti Fathimiyah tidak begitu
berbeda dengan sistem administrasi Abbasiyah, atau lebih
cenderung pada sistem administrasi Persia kuno.
• Administrasi internal kerajaan dibentuk oleh Ya’kub ibn Killis yang
wafat tahun 991 M, seorang wazir atau menteri pada kekhalifahan
al-Mu’iz dan al-Aziz. Ya’kub adalah seorang Yahudi yang masuk
Islam. Berkat kecakapannya dalam bidang administrasi, ia berhasil
meletakkan dasar-dasar ekonomi sehingga Dinasti Fathimiyah
mencapai kemakmuran pada awal pemerintahannya.
• Pengelolaan negara dilakukan dengan mengangkat para menteri.
Fathimiyah membagi kementrian menjadi dua kelompok yaitu:
pertama, kelompok militer yang terdiri atas tiga jabatan pokok: (1)
Para amir, yang terdiri atas para perwira tertinggi dan para
pengawal khalifah; (2) Para perwira istana yang terdiri atas para ahli
(ustadz) dan para kasim; (3) Komando-komando resimen yang
masing-masing menyandang nama berbeda seperti Hafizhiyah,
Jususyiyah, Sudaniyah, atau yang disebut dengan nama khalifah,
wazir, atau suku.
• 8. Perkembangan Ekonomi
• Mesir mengalami kemakmuran ekonomi dan fitalitas kultural yang
mengungguli Irak dan daerah-daerah lainnya. Hubungan dagang
dengan dunia non Islam dibina dengan baik termasuk dengan India dan
negeri-negeri mediterania yang beragama Kristen.
• 9. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
• Seorang ilmuan yang paling terkenal pada masa Fatimiyah adalah
Yakub Ibnu Killis. Ia berhasil membangun akademi-akademi keilmuan
yang mengahabiskan ribuan Dinar perbulannya. Pada masanya, ia
berhasil membesarkan seorang ahli fisika yang bernama Muhammad
Attamimi. Disamping Attamimi ada juga seorang ahli sejarah yang
bernama Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu Salamah Al Quda’i.
seorang ahli sastra yang muncul pada masa Fatimiyah adalah Al Aziz
yang berhasil membangun masjid Al Azhar.[13]
• Kemajuan keilmuan yang peling fundamental pada masa Fatamiyah
adalah keberhasilannya membangun sebuah lembaga keilmuan yang
disebut Darul Hikam atau Darul Ilmi yang dibangun oleh Al Hakim pada
tahun 1005 Masehi.
• [13] Ajid Thohir, op.cit.,h. 117
• 10. Perkembangan Seni dan Arsitektur
• Seni dan arsitektur pada masa Fathimiyah
menghasilkan karya yang bernilai sangat tinggi
berupa berbagai kerajinan, baik di bidang tekstil,
keramik, benda seni dari kayu, benda logam, dan
batu kristal. Pada produk tekstil kita bisa
menemukan motif-motif hewan dengan pose
konvensional. Beberapa contohnya ditemukan di
Barat yang dibawa ke sana pada masa Perang
Salib.
• Seni keramik masa ini mengikuti pola-pola Iran.
Beberapa contoh produk keramiknya merupakan
bukti kemunculan pertama keramik ala Cina di
wilayah Arab Timur. Produk keramik yang dibuat
oleh orang-orang Mesir sangat bagus dan
menakjubkan.
C. KEMUNDURAN DINASTI FATHIMIYAH
• 11. Awal Kemunduran
• Kemunduran yang dialami Dinasti Fathimiyah sudah mulai
ada pada masa Abu ‘Ali Manshur al-Hakim. Al-Hakim adalah
pengganti al-Aziz, ia baru berusia 11 tahun ketika naik tahta.
Karena masih terlalu muda ketika diangkat menjadi khalifah,
kekuasaan sesungguhnya berada di tangan para wazir. Para
wazir ini akhirnya sering mendapat julukan kebangsawanan
“al-malik”.
• Masa pemerintahannya, ditandai dengan sifat aneh berupa
tindakan-tindakan kejam yang menakutkan. Ia membunuh
beberapa orang wazir, dan menetapkan aturan-aturan ketat
kepada kalangan nonmuslim. Ia membuat kebijakan
menghancurkan beberapa gereja dan Kuburan Suci umat
Kristen, yang kelak akhirnya menjadi salah satu peristiwa
yang melatarbelakangi pecahnya Perang Salib.
• 12. Terjadinya Pemberontakan
• Pengganti al-Zhahir adalah anaknya, Ma’ad al-Muntashir
(1035-1094). Seperti al-Hakim, al-Muntashir naik tahta
saat berusia sebelas tahun. Pada masa awal
kekuasaannya, ibunya, seorang budak dari Sudan,
menikmati kekuasaan anaknya dengan leluasa. Sejak
saat itu, kekuasaan Fathimiyah mulai menyusut sedikit
demi sedikit.
13. Persaingan Antarwazir
Setelah al-Muntashir meninggal pada tahun 1094,
kekuasaan diteruskan oleh anaknya yaitu al-Malik al-
Afdhal. Pada masa ini muncul perseteruan terus-
menerus di antara para wazir yang didukung oleh
kelompok tentaranya masing-masing. Al-Afdhal lalu
menempatkan anaknya yang paling muda sebagai
khalifah dengan julukan al-Musta’li.
Islam Di Ispanyol
• A. Sejarah Perkembangan Islam di Spanyol
• Pada periode klasik paruh pertama - masa kemajuan – (650-1000 M),
wilayah kekuasaan Islam meluas melalui Afrika Utara (Aljazair dan Maroko)
sampai ke Spanyol di Barat. Spanyol adalah nama baru bagi Andalusia
zaman dahulu. Nama Andalusia berasal dari suku yang menaklukkan Eropa
Barat di masa lalu, sebelum bangsa Goth dan Arab (Islam).
• Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M),
salah seorang Khalifah dari Dinasti Bani Umayyah yang berpusat di
Damaskus. Ada tiga nama yang sering disebut berjasa dalam penaklukan
Spanyol, yaitu Musa bin Nushair, Tharif ibn Malik dan Thariq ibn Ziyad.
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press,
1985), Jilid I, h. 12.
• Nama lengkapnya adalah Al-Walid bin Abdul Malik merupakan Khalifah
ketiga dari Dinasti Umayyah. Setelah Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680M)
dan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705M) selanjutnya setelah Al-
Walid diteruskan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720M) dan
Hasyim ibn Abdul Al-Malik (724-743M). Ekspansinya ke barat dilakukan
secara besar-besaran. Di zaman Al-Walid, masa pemerintahannya adalah
masa ketenteraman, kemakmuran dan ketertiban umat Islam.
Pemerintahannya berjalan kurang lebih 10 tahun.
• Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah
Spanyol hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di
sana, Islam memainkan peran yang sangat besar.
Masa itu berlangsung selama hampir 8 abad (711-
1492 M). Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di
Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:
• Periode Pertama (711-755 M)
• Pada periode ini, Spanyol berada di bawah
pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah
Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada
periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum
terkendali akibat gangguan keamanan di beberapa
wilayah, karena pada masa ini adalah masa
peletakkan dasar, asas dan invasi Islam di Spanyol.
Hal ini ditandai dengan adanya gangguan dari
berbagai pihak yang tidak senang kepada Islam.
Sentralisasi kekuasaan masih di bawah Daulat
Umayyah di Damaskus.
• Periode Kedua (755-912 M)
• Pada masa ini Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang
yang bergelar ‘amir (panglima atau gubernur), tetapi tidak tunduk
kepada pusat pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh
Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah ‘Abd al-
Rahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi
gelar al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Dia adalah keturunan Bani
Umayyah yang berhasil lolos dari kerajaan Bani Abbas, ketika Bani
Abbas berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus.
Selanjutnya, ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di
Spanyol.
* Periode Ketiga (912-1013 M)
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman
III, yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya muluk at-thawaif
(raja-raja kelompok). Pada periode ini, Spanyol diperintah oleh
penguasa dengan gelar “Khalifah”. Pada periode ini juga umat
Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan
menyaingi Daulat Abbasiyah di Bagdad. Abdurrahman an-Nasir
mendirikan Universitas Cordova.
• Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara
kecil di bawah pimpinan raja-raja golongan atau al-mulūk at-thawāif,
yang berpusat di suatu kota seperti Sivilie, Toledo dan sebagainya.
Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Sivilie.
* Periode Kelima (1086-1248 M) Masa Dinasti Kecil
Pada periode ini terdapat suatu kekuatan yang masih dominan,
yaitu kekuasaan dinasti Murabbitun (1146-1235 M). Dinasti
Murabbitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama di Afrika
Utara yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyifin. Pada tahun 1062 M, ia
berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesh.
Ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa-penguasa Islam
yang tengah mempertahankan kekuasaannya dari serangan raja-
raja kristen
• Periode Keenam (1248-1492 M)
• Pada periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada di
bawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M). Peradaban
kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman
an-Nasir. Namun secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di
wilayah yang kecil. Pada periode ini adalah akhir dari
eksistensi umat Islam di Spanyol. Menurut Harun Nasution,
pada sekitar tahun 1609 M boleh dikatakan tidak ada lagi
umat Islam di daerah ini.
– Kemajuan Umat Islam di Spanyol
– Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan
• Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran peradaban
dan kebudayaan yang sangat brilian dalam bentangan
sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan
yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada
abad XII. Minat terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan
serta filsafat mulai dikembangkan pada abad IX M selama
pemerintahan penguasaan Bani Umayyah yang ke-5,
Muhammad ibn Abd Al-Rahman (832-886 M
• Berdasarkan literatur-literatur yang
membahas sejarah pendidikan dan
sejarah peradaban Islam secara garis
besar pendidikan Islam di Spanyol terbagi
pada dua bagian atau tingkatan, yaitu:
• a. Kuttab
• Pada lembaga pendidikan kuttab ini para
siswa mempelajari beberapa bidang studi
dan pelajaran-pelajaran yang meliputi
fiqih, bahasa dan sastra serta musik dan
kesenian.
• b. Pendidikan Tinggi
• Masyarakat Arab yang berada di Spanyol merupakan pelopor
peradaban dan kebudayaan juga pendidikan, antara
pertengahan abad kedelapan sampai dengan akhir abad
ketigabelas. Melalui usaha yang mereka lakukan, ilmu
pengetahuan kuno dan ilmu pengetahuan Islam dapat
ditransmisikan ke Eropa. Bani Umayyah yang berada di
bawah kekuasaan al-Hakam menyelenggarakan pengajaran
dan telah memberikan banyak sekali penghargaan kepada
para sarjana. Ia telah membangun Universitas Cardova
berdampingan dengan Mesjid Abdurrahman III yang
selanjutnya tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang
terkenal di antara jajaran lembaga pendidikan tinggi lainnya di
dunia. Universitas ini menandingi dua universitas lainnya,
yaitu Al-Azhar di Cairo dan Nizhamiyah di Baghdad, dan telah
menarik perhatian para pelajar tidak hanya dari Spanyol,
tetapi juga dari tempat lain seperti dari negara-negara Eropa,
Afrika dan Asia.
• Kemajuan Pendidikan/Peradaban di Spanyol bukanlah suatu
hal yang terjadi secara alami, akan tetapi disebabkan oleh
faktor-faktor pendukung atau penunjang atas keberhasilan
tersebut
• 1. Adanya dukungan dari para penguasa. Kemajuan
Spanyol Islam sangat ditentukan oleh adanya penguasa-
penguasa yang kuat dan berwibawa serta mencintai ilmu
pengetahuan, juga memberikan dukungan dan penghargaan
terhadap para ilmuan dan cendekiawan.
• 2. Didirikannya sekolah-sekolah dan universitas-universitas
di beberapa kota di Spanyol oleh ‘Abd al-Rahman III al-Nasir,
dengan universitasnya yang terkenal di Cardova. Serta
dibangunnya perpustakaan-perpustakaan yang memiliki
koleksi buku-buku yang cukup banyak.
• 3. Banyaknya sarjana Islam yang datang dari ujung Timur
sampai ujung Barat wilayah Islam dengan membawa
berbagai buku dan bermacam gagasan. Ini menunjukkan
bahwa meskipun umat Islam terpecah dalam beberapa
kesatuan politik, terdapat apa yang disebut kesatuan budaya
Islam.
• 4. Adanya persaingan antara Abbasiyah di Baghdad
dan Umayyah di Spanyol dalam bidang ilmu
pengetahuan dengan didirikannya Universitas
Cardova yang menyaingi Universitas Nizhamiyah di
Baghdad yang merupakan persaingan positif tidak
selalu dalam bentuk peperangan.
• 2. Kemajuan dalam Bidang Kebudayaan
• a. Kemegahan Pembangunan Fisik
• Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat
perhatian umat Islam sangat banyak. Dalam
perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun.
Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru
diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak
mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal,
saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air
didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu,
juga mendapat jatah air.
• 2. Kemajuan dalam Bidang Kebudayaan
• a. Kemegahan Pembangunan Fisik
• Aspek-aspek pembangunan fisik yang
mendapat perhatian umat Islam sangat
banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan
pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian
demikian juga. Sistem irigasi baru
diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol
yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam,
kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan
jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-
tempat yang tinggi, dengan begitu, juga
mendapat jatah air.
• Industri, di samping pertanian dan perdagangan, juga
merupakan tulang punggung ekonomi Spanyol Islam.
Di antaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam, dan
industri barang-barang tembikar.
• Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik
yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-
gedung, seperti pembangunan kota, istana, mesjid,
pemukiman, dan taman-taman. Di antara
pembangunan yang megah adalah mesjid Cardova,
kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok
Toledo, Istana al-Makmun, mesjid Seville, dan Istana
al-Hamra di Granada.
• Dari beberapa prestasi yang telah dicapai tersebut,
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
• Adanya pemerintahan kuat dan berwibawa yang
mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan Islam,
seperti ‘Abd al-Rahman al-Dakhil, ‘Abd al-Rahman al-
Wasith, ‘Abd al-Rahman al-Nashir.
• Adanya penguasa pelopor bagi kegiatan-kegiatan ilmiah.
diantaranya adalah penguasa dinasti Umayyah di Spanyol
Muhammad Ibn ‘Abd. al-Rahman dan al-Hakam II al-
Muntashi>r.
• Toleransi beragama ditegakkan oleh penguasa penganut
agama Kristen dan Yahudi. Sehingga dengan penuh rasa
tanggung jawab mereka ikut berpartisipasi dalam
membangun peradaban di Spanyol.
• Adanya hubungan intelektual yang baik antara Spanyol dan
Baghdag dalam membangun peradaban dan kesatuan
budaya dunia Islam. kendatipun keduanya mempunyai
persaingan politik yang sengit. Terbukti, tidak jarang buku-
buku dan gagasan-gagasan dari timur dibawa ke barat,
demikian pula sebaliknya.
• Ibid, h. 105-106. Dikatakan bahwa orang Kristen dan Yahudi
disediakan hakim khusus yang menangani masalah sesuai
dengan ajaran agama mereka masing-masing.
C. Kemunduran dan Kehancuran Islam di Spanyol
• a. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran
• 1). Konflik Islam dengan Kristen. Para penguasa muslim
sudah merasa puas dengan hasil upeti yang mereka
dapat dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah
ditaklukkan, sehingga upaya Islamisasi terhenti.
Membiarkan Kristen tetap mempertahankan hukum dan
adat mereka. Demikian pula kehadiran orang Arab Islam
di Spanyol secara tidak langsung membangun
kesadaran kebangsaan orang-orang Kristen Spanyol.
• 2). Keterpurukan ekonomi. Di paruh kedua masa Islam
di Spanyol, para penguasa hanya mengkonsentrasikan
diri pada pembangunan ilmu pengetahuan secara serius.
Sementara sektor ekonomi tidak diperhatikan, akibatnya
timbul krisis ekonomi yang memberatkan dan
mempengaruhi kondisi politik dan militer.
• 6). Keterpencilan Spanyol menyebabkan terisolir dari dunia Islam
yang lain. secara politik selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat
bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada
kekuatan alternatif yang dapat membendung kekuatan Kristen di
Spanyol.
• b. Wajah Muram Kehancuran Peradaban Islam di Spanyo1).
• Kondisi Kehidupan Keagamaan
• Setelah kerajaan-kerajaan Islam di Spanyol mengalami kehancuran,
dalam waktu yang relatif singkat, umat Islam lenyap secara total di
wilayah itu. Pada waktu itu, seluruh umat Islam dihadapkan ke
Mahkamah Taftis (Pengadilan Berdarah). Pengadilan menetapkan
tiga alternatif bagi umat Islam, yaitu: (1) beralih agama ke Kristen,
(2) meninggalkan Spanyol(3). Di bunuh.
• Keadaan Khazanah Ilmu Pengetahuan
• Setelah kerajaan Islam mengalami kehancuran di Andalusia, segala
macam bentuk kegiatan ilmu pengetahuan terhenti dan tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan agama yang semula maju dengan pesat,
akhirnya harus pudar, sejalan dengan hancurnya kekuasaan Islam.
• 3). Keadaan Seni dan Budaya
• Pada masa pemerintahan Islam di
Spanyol, keadaan seni dan budaya Islam
mengalami kemajuan yang sangat pesat,
karena perhatian pemerintah Islam sangat
serius. Di antara kesenian yang sangat
maju adalah seni kaligrafi yang ditulis
pada dinding-dinding dan penyangga-
penyangga mesjid. Demikian pula dengan
kesusastraan dalam bentuk syair-syair
yang dibahasakan secara halus dan indah
1. Perkembangan Islam pada
masa kerajaan Turki Usmani
Usman I mengumumkan dirinya sebagai Paaisyah Al
Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 699 H (1300 M),
setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat diperluasnya.
Pada masa Orkhan, Bursa, kota di tepi Laut Marmara, dapat
dikuasainya. Pada tahun 1324 M, penduduk kota ini
berduyun-duyun masuk islam.
Pada masa Murad I, Andrianovel di daratan Eropa
ditaklukan dan namanya diganti menjadi Edirne tahun
1361 M. Kemudian, kota itu dijadikan sebagai ibu kota
kerajaan Turki Usmani menggantikan Bursa. Ia juga
berhasil menaklukkan Philippopolis (Filibe), Macedonia,
Bulgaria Tengah, Sofia, Nish, dan Kosovo.
1. Perkembangan Islam pada
masa kerajaan Turki Usmani
SEJARAH PERADABAN ISLAM dan KEMUNDURAN DINASTI .ppt

More Related Content

Similar to SEJARAH PERADABAN ISLAM dan KEMUNDURAN DINASTI .ppt

Pppy1262 k3 khulafa'
Pppy1262 k3 khulafa'Pppy1262 k3 khulafa'
Pppy1262 k3 khulafa'izzati2810
 
Bangsa Arab Pra Islam
Bangsa Arab Pra IslamBangsa Arab Pra Islam
Bangsa Arab Pra IslamFauzinJamil1
 
Bab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekah
Bab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekahBab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekah
Bab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekahselikurfa
 
29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptx
29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptx29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptx
29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptxahmad jazuli
 
Kajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.ppt
Kajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.pptKajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.ppt
Kajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.pptNoviUmmuFanht
 
PAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptx
PAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptxPAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptx
PAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptxronisetiawan50
 
PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIAL
PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIALPEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIAL
PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIALMuhamad Zahid
 
Materi bab 10 dakwah rasull periode mekah
Materi bab 10 dakwah rasull periode mekahMateri bab 10 dakwah rasull periode mekah
Materi bab 10 dakwah rasull periode mekahDedi Prestiadi
 
Teks perk. pemk. arab
Teks perk. pemk. arabTeks perk. pemk. arab
Teks perk. pemk. arabAbrori Rozaq
 
Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.
Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.
Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.Nor Fadzilah Md Ehwan
 
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaTitas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaIZZATIZULKEFLI1
 
Pemikiran teologi islam
Pemikiran teologi islamPemikiran teologi islam
Pemikiran teologi islamAbrori Rozaq
 

Similar to SEJARAH PERADABAN ISLAM dan KEMUNDURAN DINASTI .ppt (20)

Sirah
SirahSirah
Sirah
 
MAULIDNABI.pptx
MAULIDNABI.pptxMAULIDNABI.pptx
MAULIDNABI.pptx
 
Pengajian islam
Pengajian islamPengajian islam
Pengajian islam
 
Pppy1262 k3 khulafa'
Pppy1262 k3 khulafa'Pppy1262 k3 khulafa'
Pppy1262 k3 khulafa'
 
Bangsa Arab Pra Islam
Bangsa Arab Pra IslamBangsa Arab Pra Islam
Bangsa Arab Pra Islam
 
Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8Revisi pid klmpk 8
Revisi pid klmpk 8
 
Bab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekah
Bab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekahBab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekah
Bab vi-keteladanana-rasulullah-periode-mekah
 
29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptx
29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptx29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptx
29 Karakteristik Jamaah Dakwah - Nasihat Ustadz.pptx
 
Kajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.ppt
Kajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.pptKajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.ppt
Kajian_Spesial_#1_Kunci_Kebangkitan,_Kekuatan,_dan_Kemuliaan_Umat.ppt
 
Dakwah islam
Dakwah islamDakwah islam
Dakwah islam
 
PAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptx
PAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptxPAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptx
PAPARAN KERUKUNAN BERAGAMA.pptx
 
PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIAL
PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIALPEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIAL
PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM - KESEJAHTERAAN SOSIAL
 
Materi bab 10 dakwah rasull periode mekah
Materi bab 10 dakwah rasull periode mekahMateri bab 10 dakwah rasull periode mekah
Materi bab 10 dakwah rasull periode mekah
 
Teks perk. pemk. arab
Teks perk. pemk. arabTeks perk. pemk. arab
Teks perk. pemk. arab
 
PAI KELOMPOK 1.pptx
PAI KELOMPOK 1.pptxPAI KELOMPOK 1.pptx
PAI KELOMPOK 1.pptx
 
Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.
Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.
Kemunculan tamadun islam zaman Rasulullah.
 
PPT KELAS X3-1.pptx
PPT KELAS X3-1.pptxPPT KELAS X3-1.pptx
PPT KELAS X3-1.pptx
 
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannyaTitas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
Titas isu semasa: Golongan anti-hadith dan cabarannya
 
Pemikiran teologi islam
Pemikiran teologi islamPemikiran teologi islam
Pemikiran teologi islam
 
fdokumen.com_ceramah-hijrah.ppt
fdokumen.com_ceramah-hijrah.pptfdokumen.com_ceramah-hijrah.ppt
fdokumen.com_ceramah-hijrah.ppt
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfRahayanaDjaila2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

SEJARAH PERADABAN ISLAM dan KEMUNDURAN DINASTI .ppt

  • 1. PERADABAN ARAB SEBELUM ISLAM PENGERTIAN JAHILIYAH: A. MENURUT BAHASA; MASA KEBODOHAN B. MENURUT ISTILAH; TERJADINYA DEKADENSI MORAL (KEMEROSOTAN MORAL) BAIK MORAL KEPADA ALLAH MAUPUN KEPADA SESAMA MANUSIA. DENGAN KATA LAIN NILAI-NILAI KETUHANAN DAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN HAMPIR PUNAH. C. BANGSA ARAB ADALAH BANGSA YANG NOMADIK, NAMUN DEMIKIAN, ADA BEBERAPA YANG SUDAH MENETAP. BAIK NOMADIK MAUPUN YANG MENETAP MEREKA HIDUP DALAM SUATU KELOMPOK KESUKUAN.
  • 2. SISTEM KEPERCAYAAN SEBELUM ISLAM • SEBELUM KEDATANGAN ISLAM, BANGSA ARAB MENGANUT BERBAGI MACAM KEPERCAYAAN, AKAN TETAPI YANG PALING DOMINAN ADALAH MENYEMBAH PATUNG, DAN DISEKITAR KA’BAH TERDAPAT KURANG LEBIH 360 PATUNG, DAN YANG TERBESAR ADALAH PATUNG HUBAL.
  • 3. PROSES KELAHIRAN ISLAM • KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. • NABI MUHAMMAD LAHIR SEKITAR 571 M. ATAU LEBIH DIKENAL TAHUN GAJAH. DIA ADALAH DARI KALANGAN BANI HASYIM, SALAH SATU SUKU YANG SANGAT BERPENGARUH PADA SAAT ITU. • SEJAK KECIL DIA MEMPERLIHATKAN TANDA-TANDA KENABIAN. PADA UMUR 35 TAHUN BELIAU DIGELAR AL AMIN (ORANG YANG DAPAT DIPERCAYA)
  • 4. GELAR AL AMIN • KETINGGIAN AKHLAK NABI SAW, TELAH DIPERLIHATKAN SEJAK KECIL DAN PADA MASA KECIL DIA SUKA BEKERJA SEPERTI MENGEMBALA DAN BERNIAGA. PADA UMUR 35 TAHU TERJADI PERTENTANGAN TENTANG SIAPA YANG BERHAK MEMASANG KEMBALI HAJAR ASWAD, DAN NABI BERHASIL MENYELESAIKAN PERSOALAN ITU SEHINGGA DI GELAR AL AMIN.
  • 5. MASA KENABIAN • UMUR 40 TAHUN DIANGKAT MENJADI NABI, DITANDAI DENGAN TURUNNYA SURAH AL ALAQ AYAT 1-5. • DALAM MENYIARKAN ISLAM NABI MUHAMMAD MENEMPUH TIGA METODE YAITU; RAHASIA, SEMI RAHASIA, DAN TERBUKA. DALAM PENYIARAM ISLAM DIKENAL DUA FASE, YAITU FASE MAKKAH DAN FASE MADINAH.
  • 6. FASE MAKKAH • PADA FASE INI PEMBINAAN YANG DILAKUKAN OLEH RASULULLAH MENGARAH KEPADA INDIVIDU DENGAN PENEKANAN; AQIDAH DAN AKHLAK • YANG MULA-MULA MASUK ISLAM ANTARA LAIN ; ABU BAKAR ASIDDIQ, ALI BIN ABI THALIB, KHADIJAH ISTERI NABI SAW DLL.
  • 7. FASE MADINAH • SETELAH MENJALANKAN DAKWAH SECARA TERBUKA, MAKA ORANG-ORANG ARAB DI LUAR MAKKAH ADA YANG MASUK ISLAM DAN MEMINTA RASULULLAH SAW UNTUK HIJRAH KE MADINAH. • SEBELUM HIJRAH RASULULLAH SAW MELAKUKAN PERTEMUAN DENGAN PENDUDUK MADINAH, SEHINGGA MENGHASILKAN PERJANJIAN YANG DISEBUT PERJANJIAN AQABAH PERTAMA DAN PERJANJIAN AQABAH KEDUA.
  • 8. AWAL DARI SUATU KEBANGKITAN • KETIKA BANYAKNYA UMMAT MANUSIA MEMELUK ISLAM, ANTARA LAIN PENDUDUK MADINAH MAKA NABI SAW MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMPERKUAT STRATEGI DAKWAH YANG AKAN DILAKUKAN, ANTARA LAIN, MENGADAKAN PERJANJIAN AQABAH.
  • 9. AQABAH PERTAMA • PERJANJIAN AQABAH PERTAMA DISEBUT JUGA PERJANJIAN WANITA, KARENA DIANTARA 12 ORANG YANG IKUT DALAM PERJANJIAN ITU ADA SEORANG WANITA YANG BERNAMA AFRAH BINTI ABID BIN SA’LABAH.
  • 10. ISI PERJANJIAN AQABAH I • DIANTARA ISI PERJANJIAN AQABAH I ADALAH SEBAGAI BERIKUT: • MENGAKUI ALLAH SEBAGAI TUHAN DAN MUHAMMAD SAW SEBAGAI UTUSANNYA, TIDAK AKAN BERZINAH, TIDAK AKAN MENCURI, TIDAK AKAN MEMBUNUH ANAK-ANAK PEREMPUANNYA. • PADA TAHUN BERIKUTNYA MEREKA KEMBALI MENGADAKAN PERJANIAN AQABAH II YANG DIIKUTI KURANG LEBIH 73 ORANG. ISI PERJANJIANNYA HAMPIR SAMA DENGA ISI PERJANJIAN AQABAH I, DAN MEREKA MEMINTA RASULULLAH SAW UNTUK HIJRAH KE MADINAH ATAU YASTRIB
  • 11. PEMBINAAN MASYARAKAT ISLAM • NABI MUHAMMAD SAW BELUM BERHASIL MELETAKKAN DASAR-DASAR ISLAM DI MAKKAH. DENGAN HIJRAHNYA KE MADINAH, MUHAMMAD SAW BERHASIL MELETAKKAN DASAR-DASAR MASYARAKAT ISLAM. • 1.MENDIRIKAN MASJID, HAL INI MENGINDIKASIKAN BAHWA PEMBINAAN MASYARAKAT ISLAM BERMULA DARI MASJID. • 2. MEMPERSAUDARAKAN ANTAR KAUM MUSLIMIN, BAIK ANTAR MUHAJIRIN MAUPUN ANTARA MUHAJIRIN DAN ANSHAR. SALAH SATU DIANTARANYA YANG DIPERSAUDARAKAN ADALAH JA’FAR BIN ABU THALIB DIPERSAUDARAKAN DENGAN MUAZ BIN JABAL. • 3. MEMBUAT PERJANJIAN UNTUK BEKERJA SAMA DAN SALING MEMBANTU ANTARA KAUM MUSLIMIN DAN BUKAN MUSLIM. DALAM PIAGAM MADINAH INI DISEPAKATI PERJANJIAN BAHWA: (1)TIAP KELOMPOK DIJAMIN KEBEBASANNYA DALAM BERAGAMA, (2).TIAP KELOMPOK BERHAK MENGHUKUM ANGGOTA KELOMPOKNYA YANG BERSALAH, (3). TIAP KELOMPOK HARUS SALING MEMBANTU DALAM MEMPERTAHANKAN MADINAH, BAIK YANG MUSLIM MAUPUN NONMUSLIM, DAN (4). PENDUDUK MADINAH SEMUANYA SEPAKAT MENGANGKAT MUHAMMAD SEBAGAI PEMIMPINNYA DAN MEMBERI KEPUTUSAN HUKUM SEGALA PERKARA YANG DIHADAPKAN KEPADANYA. • 4. MELETAKKAN LANDASAN BERPOLITIK, EKONOMI, DAN KEMASYARAKATAN BAGI NEGERI MADINAH YANG BARU TERBENTUK
  • 12. DASAR POLITIK NEGARA MADINAH • DASAR BERPOLITIK NEGERI MADINAH ADALAH PRINSIP KEADILAN YANG HARUS DIJALANKAN KEPADA SETIAP PENDUDUK TANPA PANDANG BULU. DALAM PRINSIP KEADILAN DIAKUI ADANYA KESAMAAN DERAJAT ANTARA MANUSIA YANG SATU DENGAN MANUSIA YANG LAIN, YANG MEMBEDAKAN DIANTARA MEREKA HANYALAH TAKWANYA KEPADA ALLAH SWT. YANG LAIN ADALAH PRINSIP MUSYAWARAH UNTUK MEMECAHKAN SEGALA PERSOALAN DENGAN DALIL ALQUR’AN. “DAN BERMUSYAWARALAH DI ANTARA MEREKA DALAM SUATU URUSAN. (QS AS- SYURA, 42:38)
  • 13. KEBIJAKAN RASULULLAH SAW SESUDAH MASYARAKAT MADINAH KOKOH, RASULULLAH SEGERA MERANCANG STRATEGI PENYEBARAN ISLAM KE LUAR KOTA MADINAH. SASARAN PERTAMA DAN UTAMA ADALAH KOTA MAKKAH. ADA DUA FAKTOR UTAMA YANG MENDORONG KEBIJAKSANAAN ITU, PERTAMA, MAKKAH ADALAH PUSAT KEAGAMAAN BANGSA ARAB DAN MELALUI KONSILIDASI BANGSA ARAB DALAM ISLAMLAH, ISLAM BISA TERSEBAR KE LUAR. KEDUA APABILA SUKU MUHAMMAD SENDIRI DAPAT DIISLAMKAN, MAKA ISLAM AKAN MEMPEROLEH DUKUNGAN YANG BESAR, KARENA ORANG-ORANG QURAISY, DENGAN KEDUDUKAN MEREKA SENDIRI SERTA FAKTA –ANTAR SUKUNYA, MEMPUNYAI KEKUASAAN DAN PENGARUH YANG BESAR. TENTANG HAL YANG KEDUA INI, FAZLUR RAHMAN BERPENDAPAT BAHWA SEMENJAK PERIODE MAKKAH AWAL, ALQUR’AN SECARA KATEGORIS MENYURUH NABI UNTUK MENDEKATI “SANAK KELUARGA YANG TERDEKAT” DAN “SUKU BANGSA” SENDIRI. HAL INI DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENDAYAGUNAAN KEKUATAN-KEKUATAN AKTUAL DAN SUMBERDAYA SEJARAH UNTUK TUJUAN MORAL. SEJARAWAN IBNU KHALDUM MEMBERI KOMENTAR ATAS PENTINGNYA KEKUASAAN DAN KEKUATAN AKTUAL(ASHASIYAH) YANG DIPERLUKAN UNTUK LEPAS LANDAS YANG PERTAMA BAGI ISLAM. SENADA PANDANGAN SYAH WALIYULLAH IA MENGATAKAN BAHWA PENCIPTAAN KONDISI KE ARABAN MUTLAK PERLU KALAU ISLAM MAU BERKEMBANG SEBAGAI SUATU AGAMA YANG EFEKTIF DI DUNIA INI.
  • 14. SISTEM PEMBINAAN MASYARAKAT ISLAM • Keberhasilan Nabi SAW dalam membina masyarakat Islam ditunjang minimal tiga faktor: • 1. Ide-ide yang diajarkan Nabi, berasal dari Allah adalah ajaran yang benar. Ide-ide itu sesuai dengan kodrat manusia ditujukan kepada seluruh ummat manusia, dan bersifat universal. • 2. Terletak pada kepribadian Nabi SAW • 3. Partisipasi para sahabat.
  • 15. ASAS-ASAS MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN ISLAM • Asas masyarakat Islam paling tidak ada enam: • 1. Al Ikha (persaudaraan) • 2. Al Musawamah (persamaan) • 3. Tasamuh (toleransi) • 4. Musyawarah (demokrasi) Q.S. 42:38, Q.S.3:159 • 5. Al Muawanah (gotong royong) • 6. Al Adalah (keadilan) Q.S.5:8 • Dasar-dasar kebudayaan Islam yang diletakkan Rasulullah SAW, pada umumnya merupakan sejumlah nilai dan norma yang mengatur manusia dan masyarakat dalam hal yang berkaitan dengan peribadatan, sosial, ekonomi, dan politik yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Selain itu lembaga utama dan pertama yang telah dibangun Nabi SAW Masjid, Masjid Pertama yang dibangun adalah masjid Quba dan yang kedua masjid Nabawi. • Masjid ini selain berfungsi sebagai tempat ibadah, dijadikan juga sebagai pusat kegiatan.
  • 16. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHULAFA AR RASYIDIN • PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN ISLAM • MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH ABU BAKAR • Sepeninggal Rasulullah SAW., ummat Islam., mencari figur, siapa yang pantas menggantikan Rasulullah SAW. Sebagai pemimpin negara atau pemimpin ummat Islam (bukan sebagai Rasul), karena Rasulullah SAW. Tidak meninggalkan wasiat, siapa yang akan menggantikan beliau.Agaknya persoalan kepemimpinan setelah beliau meninggal menjadi hak mutlak kaum muslimin untuk menentukannya melalui musyawarah di antara mereka yang telah lama menyertai Nabi dalam perjuangan menegakkan Islam. Karena itulah tidak lama setelah Nabi wafat, kaum muslImin (Muhajirin dan Ansyar) berkumpul dibalai kota bani Sa’idah Madinah. Hasil musyawarah menghasilkan keputusan yang memilih Abu Bakar Assiddiq sebagai pemimpin atau khalifah yang menggantikan Nabi SAW. Sebagai pemimpin negara atau pemimpin kaum muslimin, tapi bukan sebagai Nabi dan Rasul. • Abu Bakar bernama Abdullah Ibn Abi Quhafah al-Tamimi. Di masa Jahiliyah beliau bergelar Abu Ka’bah, ketika memeluk Islam Rasulullah SAW. Menganti namanya menjadi Abdullah Abu Bakar, gelarnya “as-Shiddiq” (yang membenarkan).
  • 17. ARAH KEBIJAKAN KHALIFAH ABU BAKAR • Abu Bakar memimpin hanya kurang lebih dua tahun. Dalam kepemimpinannya beberapa hal yang telah dilakukan, yakni: • Kebijakan dalam negeri. Setelah terpilih menjadi khalifah, banyak kaum muslimin yang membangkan, ada yang murtad, ada yang tidak mau membayar zakat, dan ada yang mengaku dirinya Nabi (Nabi palsu). Yang mengaku dirinya Nabi adalah Musailamah al Kazzab di Yamamah, al Aswad al Ansy di Yaman, dan Tulaihah bin Khuwalid, seorang pendeta dari bani As’ad. • Untuk menyeleaikan persoalan ini Abu Bakar membentuk pasukan dan memerangi mereka. Perang ini terkenal dengan nama perang “Riddah” atau “perang melawan kemurtadan”. Khalid bin Walid adalah jenderal yang paling banyak berjasa dalam perang ini. • Setelah persoalan dalam negeri selesai, khalifah Abu Bakar mengirim kekuatan ke luar Arabiah. Khalid bin Walid dikirim ke Irak dan dapat menguasai Hira di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di bawah pimpinan empat jenderal yaitu, Abu Ubaidah, Amru bin Ash, Yazid bin Abi Sufyan, dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usama yang masih berusia 18 tahun.
  • 18. BENTUK KEKUASAAN • Bentuk kekuasaan yang dijalankan pada masa khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa Rasulullah SAW. Bersifat sentralisasi. Kekuasaan legeslatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat di tangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat besarnya untuk bermusyawarah. • Selain bentuk kekuasaan, Abu Bakar juga membentuk panitia untuk mengumpulkan Al Qur’an yang masih tersebar dalam bentuk lembaran-lembaran dan kelopak-kelopak kurma untuk disatukan dan disusun dalam satu mushab Al Qur’an. Panitia ini diketuai oleh Said bin Tsabit. • Setelah berkuasa kurang lebih dua tahun, Abu Bakar meninggal dunia dan digantikan oleh Umar bin Khattab.
  • 19. KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB • Khalifah Umar bin Khattab menjadi khalifah ke II dalam pemerintahan Islam. Umar ditunjuk langsung oleh Abu Bakar setelah mengadakan konsultasi dan persetujuan dengan para sahabat utama. Hal ini dilakukan mengingat situasi ummat Islam belum begitu stabil dan kuat. Hal ini diperlukan pemimpin yang tegas, berani, dan bijaksana. Di dalam diri Umar bin Khattab terdapat ketiga hal itu. • Umar bin Khattab adalah putra Nufail al Quraisy dari Bani Adi. Suku terpandang dan berkedudukan tinggi di Makkah. Di masa Jahiliyah ia seorang saudagar, terkenal seorang pemberani, tegas, mempunyai ketabahan dan kemauan keras, demikian juga sesudah masuk Islam. Umar menyebut dirinya Khalifah-Khalifati Rasulullah(pengganti dari pengganti Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu’minin (Komandan orang-orang yang beriman). • Umar bin Khattab memiliki kreatifitas dan kemampuan berpikir dalam memahami syariat Islam. Ketajaman berpikir Umar terlihat ketika dia menghawatirkan keutuhan al Qur’an karena banyaknya hufadz yang mati syahid. Untuk itu ia mengusulkan kepada khalifah Abu Bakar untuk membukukan al Qur’an yang masih merupakan catatan-catatan lepas dan hafalan pribadi-pribadi para sahabat.
  • 20. USAHA-USAHA DAN KEBIJAKANNYA • Perluasan wilayah pada zaman Umar bin Khattab merupakan salah satu skala prioritas, dan ummat Islam dapat menaklukkan beberapa daerah, antara lain; Palestina, Syiriah, Irak, Mesir dan daerah-daerah lainnya. • Gelombang ekspansi ke utara menuju Syria di bawah pimpinan Abu Ubaidah ibn Jarrah dan ibukota syria Damaskus jatuh pada tahun 635M. Ekspansi ke Mesir di bawah pimpinan Amr ibn Ash dan ke Irak dibawah pimpinan Saad ibn Abi Waqqash. Iskandaria, ibukota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Ekspansi ke Irak di bawah pimpinan Surahbil ibn Hasanah. Yang kearah timur disempurnakan oleh Saad ibn Abi Waqqash. Al Qadasiyah sebuah kota dekat Hira di Iraq dapat ditaklukkan pada tahun 637 M., Ibukota Persia al Madain dapat ditaklukkan pada tahun itu juga. Musol dapat dikuasai pada tahun 641 M. Dengan demikian pada masa kepemimpinan Umar, wilaya kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. • Setelah urusan perluasan telah dilakukan dan wilayah kekuasaan Islam semakin luas, Umar ibn Khattab mulai melakukan pembenahan administrasi pemerintahan Islam.
  • 21. PROSES AKULTURASI DAN ASSIMILASI BUDAYA • Beragamnya wilayah kekuasaan diikuti juga oleh komunitas yang hetoregen. Jazirah Arab yang berbangsa dan bahasa Arab beragama Islam, Syria, palestina dan sekitarnya berbahasa Suryani, beragama Yahudi dan Nasrani, Mesir merupakan bangsa Qibti beragama Mesir kuno dan Nasrani, sedangkan Irak dan sebagian wilayah Persia beragama Majusi. Keseluruhan wilayah tersebut disatukan di bawah kekuasaan Islam dengan ibukotanya Madinah • Dalam proses penyatuan tersebut terjalin interaksi antar wilayah, bangsa, negara, sehingga terjadi akulturasi dan assimilasi dalam bidang darah, bahasa, adat istiadat, alam pemikiran, politik, paham keagamaan, dan bidang-bidang lainnya. Bangsa Arab mempunyai kelebihan dalam bidang agama, hafalan, dan bahasa, bangsa Mesir, Persia, dan Syria memiliki keistimewaan dalam bidang kebudayaan, demikian juga dengan bangsa- bangsa lain mempunyai kelebihan masing-masing. Dalam proses interaksi, akulturasi, dan assimilasi tersebut terjadi saling mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti peradaban Islam tidak lagi Arab lokal, akan tetapi sudah meliputi wilayah regional Timur Tengah. Demikian juga assimilasi darah terjadi perkawinan campuran sehingga melahirkan generasi campuran antara Arab dan nonArab.
  • 22. PENATAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ISLAM Proses perluasan daerah terjadi dengan cepat, sehingga perlu dikelola dengan tepat. Umar segera mengatur administrasi Islam dengan mencontoh administrasi yang sudah ada pada masa itu. Dia membagi wilayah kekuasaan Islam menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Setiap wilayah diperintah oleh seorang kepala daerah. Di samping itu, Umar ibn Khattab membentuk beberapa departemen, seperti; Diwan al Kharaj/ Baitul al Maal yang mengatur sistem keuangan negara, Diwan al Qadha, departemen kehakiman, Diwan al Jundiy (diwan al Harby) badan pertahanan dan keamanan al Syurthah (kepolisian). Dalam bidang tata negara, Umar membentuk al Wizarat (sama menteri sekarang), Al-Kitabaat, sekretaris negara,jawatan pekerjaan umum, menempah mata uang, dan menciptakan tahun hijrah. Umar juga memerintahkan Ali ibn Abi Thalib untuk membuat dasar-dasar tata bahasa Arab, supaya terhindar dari kesalahan dalam memahami al Qur’an. Untuk kepentingan pengajaran Islam, ia mengirim guru-guru ke beberapa daerah yang ahli dalam bidang keagamaan. Umar mengubah pemerintahan Islam menjadi pemerintahan yang kuat dan disegani, dan mengubah sistem pemrintahan dari sentralisasi ke disentralisai termasuk dalam pembagian wilayah Islam dan kekuasaan Islam. Setelah merasa ajalnya dekat, ia menunjuk enam orang sahabat utama untuk dicalonkan menjadi khalifah dan dipilih salah satu diantara mereka menjadi khalifah. Sahabat yang ditunjuk Umar adalah: Usman bin Affan, Abd.Rahman bin Auf, Ali bin Abi Thalib,Saad bin Abi Waqas, Thalha, dan Subair.
  • 23. KHALIFAH USMAN BIN AFFAN • Pengangkatan Usman bin Affan menjadi khalifah, melalui proses pemilihan. Umar menjelang ajalnya, menunjuk enam formatur untuk dipilih menjadi khalifah, dan Usman bin Affan yang terpilih diantara enam orang tersebut. • Dia bernama Usman ibn Affan ibn Abil Ash ibn Umayyah. Sebelum dan sesudah masuk Islam Dia adalah seorang saudagar kaya yang dermawan bersifat lemah lembut, termasuk kelompok sahabat awal masuk Islam. Dia menyumbangkan kekayaannya untuk syiar Islam. Di masa pemerintahannya berbagai usaha yang dilakukan untuk kemajuan Islam, diantaranya perluasan wilayah, penulisan Al Qur’an, dan lain-lain.
  • 24. USAHA-USAHA USMAN • Invasi • Usman bin Affan memperluas wilayah kekuasaan Islam sampai ke Tripoli, Pulau Rodes, Armenia, Tunisia, Cyprus, dan bagian yang tersisa dari Persi, Transoxania, dan Tabristan berhasil direbut. Ekspansi pertama berhenti sampai di sini. • Memperluas mesjid Nabawi dan Mesjid Haram, Membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke-kota-kota,jalan- jalan, dan jembatan-jembatan.Selain itu, Dia memerintahkan Said bin Tsabit untuk menuliskan Al Qur’an dan menyebarkan ke wilayah-wilayah Islam agar ada keseragaman dalam pemahaman dan pembacaan Al Qur;an
  • 25. AKIBAT SUATU KEBIJAKAN • Pemerintahan Usman bin Affan berlangsung selama 12 tahun. Pada paroh terakhir pemerintahannya muncul perasaan yang tidak puas dan kecewa di kalangan ummat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Hal ini mungkin disebabkan karena umurnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Pada tahun 35 H/655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu. • Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat kecewa kepemimpinan Usman adalah kebijakan mengangkat keluarganya dalam kedudukan yang tinggi. Yang terpenting di antaranya adalah Marwan ibn Hakam. Dialah yang secara riil menjalankan pemerintahan, sedangkan Usman hanya menyandang gelar Khalifah. Karena banyaknya keluaga Usman yang duduk dalam jabatan- jabatan penting, Usman dalam pemerintahannya laksana boneka yang dikendalikan oleh para sahabatnya. Dia tidak dapat berbuat banyak dan terlalu lemah terhadap keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan. Harta kekeyaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh Khalifah Usman ibn Affan. Hal-hal inilah yang menyebabkan rakyat atau ummat Islam kecewa dan marah kepada khalifah, dan berakhir dengan pemberontakan yang menyebabkan terbunuhnya khalifah Usman ibn Affan.
  • 26. PEMERINTAHAN ALI BIN ABI THALIB (35-40 H/656-661 M) • Tidak lama setelah Usman bin Affan wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya. Ali bin Abi Thalib ibn Abdul Muthalib, putra paman Rasul, dan suami dari fatimah. Ketika Muhammad diutus menjadi Rasul, Ali termasuk orang pertama masuk Islam, pada usia masih kecil. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai pergolakan dan pemberontakan. Tidak ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil.
  • 27. USAHA –USAHA ALI BIN ABI THALIB • Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat para gubernur yang diangkat oleh Usman. Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena karena keteledoran mereka. Banyak pendukung-pendukung dan kerabatnya yang menasehatinya supaya menunda tindakan-tindakan radikal itu sampai keadaan stabil, tetapi Ali tidak mengindahkannya. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan di antara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan oleh Umar.
  • 28. GEJOLAK dan PEMBERONTAKAN • Tidak lama setelah kebijakan itu diterapkan, Ali bin Abi Thalib menghadapi gejolak dan pemberontakan. Pemberontakan datang Thalhah, Zubair, dan Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum para pembunuh Usman, dan mereka menuntut bela darah terhadap Usman yang telah ditumpahkan secara zalim. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang, Dia mengirim surat kepada Thalhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun ajakan tersebut ditolak. Akhirnya pertempuran yang dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal dengan nama “Perang Jamal (unta)” karena Aisyah dalam perang ini menunggang unta. Ali berhasil mengalahkan mereka, Thalhah dan Zubair terbunuh ketika hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dilirim kembali ke Madinah. • Pemberontakan lain yang dihadapi Ali ialah pemberontakan Muawiyah bi Abi Sofyan yang didukung oleh sebagian mantan pejabat pada masa Usman yang kehilangan jabatannya. Setelah Ali berhasil memadamkan pemberontakan Thalhah dan Zubair, Ali bergerak dari kufah ke Damaskus dengan ejumlah besar tentara. Pasukannya bertemu pasukan Muawiyah di Siffin. Pertempuran ini dikenal dengan nama “Perang Siffin”. Perang ini diakhiri dengan Tahkim (arbitrase). Namun perundingan ini tidak membuahkan hasil positif
  • 29. HASIL SEBUAH PERUNDINGAN • Setelah terjadi tahkim, bukannya menyelesaikan suatu masalah, tetapi menimbulkan masalah baru di kalangan ummat Islam. Peristiwa tahkim menyebabkan timbulnya golongan-golongan baru dalam Islam. Golongan- golongan ini pada awalnya merupakan golongan politik, namun kemudian berlanjut pada bidang teologis dan keagamaan. Golongan-golongan itu adalah khawarij, orang yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya di ujung pemerintahan Ali, ummat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, Muawiyah (murjiah), Syi’ah (pengikut) Ali,.dan al Khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan Ali). Keadaan ini tidak menguntungkan Ali. Munculnya golongan khawarij ini, menyebabkan tentaranya semakin lemah, sementara posisi muawiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 ramadhan 40 H (660M), Ali bin Abi Thalib terbunuh oleh seorang anggota Khawarij. • Kedudukan Ali sebagai khalifah dijabat oleh anaknya Hasan selama beberapa bulan, namun demi persatuan ummat Islam, Hasan menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah setelah mengadakan perjanjian damai dengan Muawiyah. Perjanjian ini dapat mempersatukan ummat Islam dalam satu kepemimpinan poilitik, di bawah Muawiyah bin Abi Sofyan. • Di sisi lain, perjanjian ini menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa absolut, dengan sistem kekhalifaan turun-temurun.
  • 30. PERAN PEREMPUAN DI MASA KHULAFAUR RASYIDIN • Banyak perempuan yang ikut berperan pada masa khulafaurrasyidin, berjasa terhadap perjuangan Islam, dan memiliki kontribusi yang besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, antara lain: Aisyah, Ummu Salamah, Al-Khunasa dan lain-lain.
  • 31. Aisyah • Aktivitas Aisyah dalam periwayatan hadits sudah dibahas dalam periode Rasul. Pada masa pemerintahan al-Khulafaurrasyidin, aktivitas publik Aisyah terus berlanjut. Ia sering menyampaikan gagasan-gagasannya kepada para penguasa dalam urusan kenegaraan. Salah seorang muridnya, ‘Urwah bin Subayr menyebutkan bahwa ‘Aisyah juga aktif di bidang pendalaman keilmuan yang meliputri kajian hukum, sastra, sejarah, dan geneologi. • Pada masa pemerintahan Ali, Aisyah juga terlibat dalam peperangan, ketika terjadi perpecahan politik dalam Islam, yang dikenal dengan perang Jamal (perang unta, Aisyah terjun ke medan perang mengendarai unta.
  • 32. Ummu Salamah, istri Rasul • Pada masa awal pengangkatan Ali, kaum muslimin menghadapi fitnah besar (terjadi perang saudara antara pendukung dan yang menolak pengangkatan Ali, perang tersebut melibatkan Aisyah. Dia mengutus anaknya Umar menghadap khalifah Ali untuk menemui Aisyah dan mengingatkan ketidak patuhan Aisyah terhadap kepemimpinan Ali. Setibanya di tempat Aisyah, ia berkata, pembangkangan macam apa yang kamu lakukan ini? Pada hal Allah berada di belakang ummat ini. Sekiranya aku mengikuti jejakmu lalu dikatakan kepadaku “masuk ke surga,” aku malu bertemu Muhammad melepaskan kerudung yang beliau kenakan padaku, karena tidak menasehatimu. Peperangan tersebut akhirnya dimenangkan oleh pihak Ali, Thalhah dan Zubair terbunuh, Aisyah ditangkap kemudian dikembalikan ke Madinah.
  • 33. Al-Khunasa • Nama lengkapnya ialah Tumadhir binti Amru Ibn al Syarif as-Salamiyah al- Mudhriyah. Ia berasal dari keluarga Arab terpandang dan mulia, selain dikenal dengan keperwiraan putra-putranya serta kepiawaian dalam berpuisi. Al-Khunasa mempunyai dua saudara, Muawiyah dan Sakhr, yang sangat dicintai dan dibanggakannya karena kedua orang ini dinilai sebagai pemuda Arab paling pemberani, tampan, dan berperilaku baik. • Al-Khusana terlibat aktif bersama para muslimah lainnya berjuang mengembangkan Islam, bahkan turut berperang bersama dengan keempat putranya. Ketika perang Qadisiyah melawan Persia yang terjadi tahun ke- 14 Hijriyah, al Khusana berperang mendampingi putra-putranya yang sedang bertempur. Ia memompa semangat dan membangkitkan keberanian mereka. Saat mendapatkan keempat putranya gugur sebagai syuhada yang gagah berani, al Khusana berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan dengan kesyahidan mereka. Aku pun memohon agar disatukan dengan mereka dalam naungan rahmatmu”.Ia adalah figur perempuan yang mulia yang mencintai dan setia terhadap saudaranya. Istri dan ibu byang tegas, selalu membiasakan putra-putranya dengan kesabaran, kebajikan, dan keimanan bahkan mendorong anak-anaknya ke medan perang dan menerima syahid anaknya dengan ikhlas.
  • 34. BEBERAPA PEREMPUAN YANG TERCATAT DALAM SEJARAH YANG MENONJOL DALAM PENGEMBANGAN ISLAM dan ILMU PENGETAHUAN • Keterlibatan perempuan dalam aktivitas publik berlanjut pada abad-abad berikutnya sebagaimana keterlibatan perempuan pada masa Rasul dan Khuilafaurrayidin. Diantaranya Sayyidah Nafisah yang menjadi gurunya al Syafi’I, Shaykhah Shuhda yang mengajar berbagi disiplin ilmu, al Sayyidah Sakinah putri Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, Al-Syaikhah Syuhrah yang bergelar “Fakhr An-Nisa” (kebanggaan perempuan) adalah salah seorang guru Imam Syfi’i.Perempuan lain yang mempunyai kedudukan ilmiah yang sangat dihormati, misalnya Al-Khunasa dan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • 35. FAKTOR-FAKTOR EKSPANSI UMMAT ISLAM BEGITU CEPAT 1. Islam, di samping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat. 2. Dalam dada para sahabat Nabi tertanam keyakinan tebal tentang kewajiban menyerukan ajaran Islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. 3. Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu itu, mulai memasuki masa kemunduran dan kelemahan. 4. Pertentangan aliran agama di Wilayah Bizantium mengakibatkan hilangnya kemerdekaan beragama bagi rakyat. Mereka juga tidak senang karena pajak yang tinggi untuk membiayai peperangan melawan Persia. 5. Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan toleran. 6. Bangsa Sami di Syria dan Palestina dan bangsa Hami di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka dari pada bangsa Eropa, Bizantium, yang memerintah mereka. 7. Mesir, Syria, dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya. Kekayaan itu membantu penguasa Islam untuk membiayai ekspansi ke daerah yang lebih jauh.
  • 36. KHALIFAH BANI UMAYYAH (41-132 H/661-750 M) • Dinasti Bani Umayyah adalah pemerintahan pasca khulafaurrasyidin. Dinasti ini didirikan oleh Mu’awiyah ibn Abu Sufyan, Pada mulanya Mu’awiyah adalah seorang Gubernur yang diangkat Khalifah Umar bin Khattab di wilayah Jordania. Sedangkan kakaknya diangkat sebagi gubernur Syria. Setelah Yazid ibn Abu Sufyan wafat Khalifah Umar bin Khattab menggabungkan wilayah Syria ke dalam kekuasaan Mu’awiyah. Dengan demikian seluruh wilayah Syam (Syria) diperintah oleh Mu’awiyah. • Mu’awiyah dilahirkan di kota Makkah sekitar 15 tahun sebelum hijrah dari pasangan Abu Sufyan dan Hindun. Beliau masuk Islam pada usia 23 tahun ketika kota Makkah ditaklukkan oleh ummat Islam yang dipimpin oleh Rasulullah Saw. Beliau seorang penulis wahyu, perawi hadits yang didapat langsung dari Nabi maupun sahabat utama seperti adiknya Habibah binti Abu Sufyan (salah seorang Isteri Nabi Saw) Abdullah ibn Abbas, Sa’ad ibn al- Musayyab, dan lain-lain.
  • 37. PENAMAAN BANI UMAYYAH • Penamaan dinasti ini dengan Umayyah karena dinisbatkan kepada nenek moyangnya yaitu Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abd Syams ibn Abdu Manaf. Periode pemerintahan Bani Umayyah in berlangsung selama sekitar 90 tahun, dan merupakan fase dalam perkembangan sejarah ummat Islam, baik dari sisi politik, perluasan wilayah, maupun perkembangan peradaban Islam.
  • 38. BIDANG POLITIK • Memasuki masa kekuasaan Mu’awiyah yang menjadi awal kekuasaan dinasti bani Umayyah, bentuk pemerintahan Islam berubah, dari pemerintahan demokrasi berubah menjadi pemerintahan bersifat monarchiheridetis (kerajaan turun-temurun). Suksesi kepemimpinan turun-temurun dimulai ketika Mu’awiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid. Mu’awiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia tetap menggunakan istilah khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru kata-kata itu untuk mengangngkan jabatan tersebut. Dia menyebutnya “khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa yang diangkat oleh Allah”. (Baca buku Abu A’la al Maududi, khilafah dan kerajaan).
  • 39. IBU KOTA DAN PARA KHALIFAH • Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu kota negara yang dulunya di Madinah, pada masa pemerintahan bani Umayyah dipindahkan ke Damaskus, tempat ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. Khalifah yang memerintah Bani Umayyah sebanyak 14 khalifah. Khalifah-khalifah itu antara lain: Mu’awiyah ibn Abu Sufyan(41-60H/661-681M),Yazid ibn Mu’awiyah(60-64 H/680-683 M),Abduk Malik ibn Marwan (65-86 H/685-705 M),al Walid ibn Abd.malik 86-96 H/705-715 M),Umar ibn Abd Azis(99-101 H/717-719 M) , Hasyim ibn Abd.Malik(105-125M/724-744M), Marwan (II) ibn Muhammad ibn Marwan ibn Hakam (126-132 H/744- 750 M).
  • 40. GELOMBANG EKSPANSI • Pada masa pemerintahan Bani Umayyah, gelombang ekpansi kembali dilakukan setelah sempat terhenti pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib. Ekspansi ke Barat dan ke Timur gencar dilakukan sehingga wilayah teritorial ummat Islam bertambah luas. Di bagian Barat, wilayah kekuasaan Islam sampai ke negeri Andalus (Spanyol) sedangkan di bagian Timur mencapai perbatasan Cina. Hal itu dapat dicapai berkat keberhasilan penaklukan-penaklukan dan dakwah Islam yang dilakukan pemerintahan dinasti Umayyah dan ummat Islam. Keberhasilan itu semata-mata untuk tujuan penyebaran dakwah Islam, aqidah Nabi Muhammad Saw, Al Qur’anul Al Karim, dan bahasa Arab di seluruh penjuru dunia. Pada masa ini pulalah bermulanya kemunculan peradaban Islam sebagai dampak daripada kemajuan dan kesejahteraan yang telah diraih oleh ummat islam pada masa itu.
  • 41. KHALIFAH-KHALIFAH YANG CAKAP • Dari 14 khalifah yang memerintah dinasti bani Umayyah, hanya ada lima khalifah yang dianggap cakap. Kelima khalifah itu adalah Mu’awiyah ibn Abu Sufyan, Abdul Malik ibn Marwan, Al Walid ibn Abdul Malik, Umar ibn Abdul Azis, dan Hisyam ibn Abdul Malik. Kemajuan yang dicapai pada masa Abdul Malik adalah dibangun Mahkamah Tinggi (Agung), menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan, mengganti mata uang Bizantium dan Persia dengan mata uang yang dicetak sendiri, membangun jawatan pos, memperluas Masjid al Haram, dan lain-lain. Khalifah al Walid membangun rumah sakit, Masjid Umayyah, memperluas masjid Nabawi dan Masjid Haram, dan membangun hujrah (makam) Nabi Muhammad Saw. Masa Umar ibn Abdul Azis dimulainya pembukuan Hadits, memajukan sektor ekonomi dan pertanian, dan menertibkan hukum serta rekonsiliasi dengan berbagai golongan, terutama dengan pengikut dan pendukung Ali bin Abi Thalib dan keturunannya (golongan Syi’ah). Sedangkan masa Hisyam ibn Abdul Malik dibangun pabrik senjata, perusahaan kain sutra, saluran irigasi untuk pertanian, dan tempat pacuan kuda. Setelah khalifah Hisyam bani Umayyah mengalami kemunduran yang pada akhirnya digulingkan oleh gerakan Abbasiyah yang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Abbasiyah
  • 42. PERKEMBANGAN PERADABAN DAN ILMU PENGETAHUAN • Setelah Mu’awiyah berkuasa, sistem pemerintahan berubah dari prinsip musyawarah demokrasi menjadi sistem monarchi. Namun demikian, kemajuan di bidang kebudayaan yang dicapai dinasti ini sangatlah besar, utamanya di bidang administrasi dan pemerintahan, bidang ilmu pengetahuan, dan bidang sosial dan keagamaan.
  • 43. BIDANG ADMINISTRASI DAN PEMERINTAHAN • Seiring dengan semakin meluasnya wilayah teroterial dinasti Umayyah, maka pemerintah berusaha mengadopsi pola administrasi dan pemerintahan Bizantium dan Pesia. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memudahkan kontrol dan kordinasi antara pemerintah pusat (khalifah) dan pemerintah daerah (gubernur). Konsolidasi sistem administrasi dan pemerintahan ini menyangkut beberapa hal sebagai berikut: Wizarah (kementerian), jabatan wizarah ini mulai diadakan, namun belum menjadi istilah khusus dan dikenal secara luas. Tugas-tugasnya adalah membantu khalifah dalam hal-hal teknis dan bukan pengambil kebijakan. Pada masa ini pula kantor-kantor biro dibentuk dan kantor-kantor biro yang dibangun masa Umar lebih ditingkatkan perananannya. Diantara kantor biro tersebut adalah: Diwan al Jund (Kantor urusan ketentaraan), Diwan al Kharaj (urusan pajak dan perbendaharaan negara), Diwan al Rasail wa al Kitabah (kantor sekretaris negara), Diwan al Khatam (kantor urusan stempel), Diwan al Barid (kantor urusan pos), lembaga peradilan, al Sikkah (mata uang logam), Gaya hidup (lifestyle).
  • 44. BIDANG ILMU PENGETAHUAN • Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa bani Umayyah sudah mulai dirasakan dan mencakup dalam berbagai bidang. Ilmu- ilmu yang berkembang pada masa itu adalah Ilmu-ilmu agama (Qiraat, Tafsir, Hadits), Ilmu bahasa khususnya bahasa Arab, ilmu sejarah, ilmu kalam, perkembangan syair-syair, kimia dan kedokteran, dasar-dasar filsafat, dan dasar-dasar ilmu mantiq.
  • 45. BIDANG SOSIAL DAN KEAGAMAAN A.Kemajuan dalam kehidupan sosial Pemerintahan Dinasti bani Umayyah dengan kebijakan Arabisasinya, mampu menjadikan bangsa Arab bangsa yang maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah lebih dahulu maju. Mereka juga mampu menjaga dan memlihara “warisan budaya Arab” yang diberi semangat keislaman. Di samping itu mereka juga berhasil meluaskan wilayah kekuasaan dan menggerakkan kehidupan intelektual ummat Islam. Dengan demikian ummat Islam telah menjadi bangsa yang maju dan berperadaban. B. Kemajuan dalam kehidupan keagamaan Pemerintah bani Umayyah sangat memperhatikan renovasi dan pembangunan masjid di seluruh negeri, terutama yang dibangun pada masa khulafaurrasyidin. Hal lain yang perlu diketahui adalah rekontruksi (pembangunan kembali) Ka’bah yang sudah hancur dan pembangunan dan perluasan Masjidil Haram. Penyebabnya adalah masalah politik.
  • 46. KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN BANI UMAYYAH • Runtuhnya bani umayyah pada tahun 132 H/750 M., dan bangkitnya Dinasti Abbasiyah menarik perhatian para sejarawan Islam klasik. Para sejarawan berpendapat bahwa kejadian itu unik dan menarik, karena bukan saja pergantian dinasti tetapi lebih dari itu adalah pergantian struktur sosial dan ideologi. Maka banyak sejarawan menilai bahwa munculnya Dinasti Abbasiyah merupakan suatu revolusi dalam arti yang sebenarnya. Paling tidak terdapat beberapa alasan mengapa Dinasti Umayyah runtuh. 1. Terjadinya perbedaan pendapat di kalangan ummat Islam seputar pergantian dan pemilihan khalifah (pemimpin). Dalam hal ini terdapat beberapa kelompok yang berbeda dalam pandangannya seperti Syi’ah dan Khawarij. 2. Pengangkatan putra mahkota lebih dari satu orang. Selain itu sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru dalam tradisi Arab yang lebih menekankan faktor senioritas. 3. Kembalinya semangat membanggakan primordialisme kesukuan (ashabiyah) pada hal agama Islam telah melarang hal itu dan sudah ditinggalkan pada masa pemerintahan Rasulullah dan khulafaurrasyidin. 4 Lemahnya para khalifah 5. Latarbelakang terbentuknya dinasti Umayyah tidak lepas daripada komplik-komplik (kekerasan) 6. Munculnya faksionalisme rasial atau pengelompokkan kebangsaan. 7. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas ibn abdul Muttalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim, Syi’ah, dan Kaum Mawali yang merasa menjadi warga negara kelas dua di masa bani Umayyah ini
  • 47. PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH • A.Sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah • Pemerintah dinasti bani abbasiyah dinisabkan kepada Al-Abbas,paman Rasulullah.sementara khalifah pertama dari khalifahan ini adalah Abdullah Ash- Shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. • Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun 135 H/750 M, oleh Abdul Abbas Ash- Shafah,dan sekaligus khalifah pertama.
  • 48. Pemerintahan Abdul Abbas Ash- Shaffah Bani Abbasiyah mewarisi imperium besar dari Bani Umayyah.Mereka memungkinkan dapat mencapai hasil lebih banyak karena landasannya telah dipersiapkan oleh Bani Umayyah yang besar. Penggantian Umayyah oleh Abbasiyah ini di dalam kepemimpinannya masyarakat islam lebih dari sekadar penggantian dinasti . Ia merupakan revolusi dalam sejarah islam , Kekhalifahannya pada Bani Abbasiyah hanya bertahan selama 4 tahun, sembilan bulan,. Ia wafat pada tahun 136 H di Abar, satu kota yang telah dijadikannya sebagai tempat kedudukan pemerintahan, ia berumur tidak lebih dari 33 tahun. Bahkan ada yang mengatakan umur ketika Ash-Shaffah ketika meninggal dunia adalah 29 tahun
  • 49. Lanjutan Selama dinasti bani Abbasiyah berkuasa, terdapat 5 periode : 1.Semenjak lahirnya daulah Abbasiyah tahun 132 H (750 M) Sampai meninggalnya Khalifah Al- Watsiq (847 M). 2.Mulai Khalifah Al-Mutawakkil pada tahun 323 H ( 847M) Sampai daulah Buwaihiyah di
  • 50. B.Para khalifah dinasti Abbasiyah Sebelum Abdul Abbas Ash- Shaffah meninggal, ia sudah mewasiatkan siapa penggantinya, yakni saudaranya, Abu ja’far,
  • 51. C.Masa kejayaan dinasti Abbasiyah periode pertama pemerintahan bani Abbasiyah mencapai masa keemasan.Secara politis para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus Agama,disisi lain kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil
  • 52. LANJUTAN Di samping itu kemajuan dalam lembaga pendidikan yakni : 1.Terjadinya asimilasi antara bahasa arab dengan bangsa- bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan.Asimilasi berlangsung efektif dan bernilai guna,bangsa-bangsa itu
  • 53. Baghdad sebagai pusat Peradaban Islam Di nasti Abbasiyah dengan pusatnya di Baghdad sangat maju sebagai pusat kota peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Beberapa kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan yaitu : 1.Bidang Agama: (Figh,ilmu tafsir,ilmu hadis,ilmu
  • 54. D.Dinasti-Dinasti yang memerdekakan diri dari Baghdad Adapun dinasti yang lahir yang melepaskan diri dari kekuasaan baghdad pada masa khalifah Abbasiyah, di antaranya : 1.Thaririyah di khurasan,persia (820-872 M) 2.Safariyah di fars, persia (868-901 M) 3.Samaniyah di Transoxania (873-998 M) 4.sajiyyah di Azerbaijan (878-930 M ) 5.Buwaihiyah, persia (932-1055 M) 6.Thuluniyah di Mesir ( 837-903M ) 7.Ikhsidiyah di Turkisan (932-1163 M) dll
  • 55. E.Faktor-faktor menyebabkan kemunduran dinasti bani Abbasiyah Menurut W.Montgomery Watt, disebabkan oleh beberapa faktor : 1.Luasnya wilayah kekuasaan daulah Abbasiyah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan.Bersamaan dengan itu, tingkat saling percaya di kalangan para penguasa dan
  • 56. F.Akhir kekuasaan dinasti Abbasiyah Akhir kekuasaan Dinasti Abbasiyah ialah ketika Baghdad dihancurkan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan,656 H/1258 M.Hulagu Khan adalah seorang saudara Kubilay Khan yang berkuasa di CINA hingga ke Asia Tenggara,yang menugaskan untuk mengembalikan wilayah-wilayah sebelah barat dari cina ke pangkuannya.Khalifah Bani Abbasiyah yang terakhir dengan keluarganya, Al-Mu’tashim billah dibunuh,buku-buku yang terkumpul di Baitul Hikmah dibakar dan di buang ke sungai Tigris sehingga berubalah warna air sungai yang jernih bersih menjadi hitam karena lunturan tinta yang ada pada buku-buku itu. Dengan demikian, lenyaplah DinastI Abbasiyah yang telah memainkan peran penting dalam
  • 57. Sejarah Peradaban Dinasti Fatimiyyah A. KELAHIRAN DINASTI FATHIMIYAH 1. Gerakan Syi’ah Isma’iliyah Kelahiran dinasti ini dimulai dengan adanya gerakan dari cabang kaum Syi’ah Imamiyah – yaitu Syi’ah Isma’iliyah – yang bereaksi terhadap khalifah-khalifah Abbasiyah yang mengadakan penyelidikan kepada kaum Syi’ah Isma’iliyah. Penyelidikan itu mengharuskan golongan yang setia kepada Isma’il bin Ja’far harus meninggalkan kota kecil di wilayah Hamah daerah Syria menuju Afrika Utara. Kaum Syi’ah Isma’iliyah itu sendiri muncul karena berselisih paham dengan Syi’ah Imamiyah tentang imam yang ketujuh. Menurut kaum Imamiyah, imam yang ketujuh adalah Putra Ja’far yang bernama Musa al-Kazhim, sedangkan menurut Isma’iliyah imam yang ketujuh adalah Putra Ja’far yang bernama Isma’il. Sehingga meskipun Isma’il sudah meninggal, kaum Isma’iliyah tidak mau mengakui penobatan Musa al-Kazhim sebagai imam. Menurut mereka hak atas Isma’il sebagai imam tidak dapat dipindahkan kepada yang lain walaupun sudah meninggal.[7] Pemimpin gerakan Syi’ah Isma’iliyah adalah Abu Abdullah al-Husain.
  • 58. 2. Penobatan Ubaidillah al-Mahdi Setelah memperoleh banyak dukungan dan berhasil menegakkan pengaruhnya di Afrika Utara, Abu Abdullah al-Husain menobatkan Sa’id ibn Husain al-Salamiyah sebagai penggantinya. Selanjutnya Sa’id berhasil merebut kekuatan dan berhasil mengusir penguasa dinasti Aghlabiyah yang terakhir yaitu Ziyadatullah III dari Tunisia disusul dengan pendudukannya pada tahun 909 M. Inilah awal berdirinya Dinasti Fatimiyah di Afrika Utara yang dipimpin oleh Sa’id Husain al-Salamiyah yang bergelar “Ubaidillah al-Mahdi”.[8] 3. Ideologi Dinasti Fathimiyah Nama Fathimiyah dinisbatkan kepada Fatimah al-Zahra yaitu putri Nabi Muhammad Saw yang juga merupakan istri Ali Ibn Abi Thalib ra. Ubaidaillah al-Mahdi mengaku sebagai keturunan Ali ra dan Fatimah RA melalui garis Isma’il, putra Ja’far al-Shadiq.[9] Penisbatan ini memperkuat klaim dan legitimasi dinasti ini yang menganggap bahwa merekalah yang sebenarnya paling berhak mengambil kendali dan memerintah seluruh kerajaan Islam. Di samping itu berdirinya Dinasti Fathimiyah jelas-jelas merupakan tandingan bagi Dinasti Abbasiyah yang sedang berkuasa.
  • 59. Pencitraan diri sebagai kekhalifahan dan institusi imamah yang sah merupakan tanda untuk menegaskan keberlanjutan otoritas politik dan spiritual yang dimiliki nabi karena Syi’ah Isma’iliyah sebagai pendiri Dinasti Fathimiyah menunjukkan keyakinan bahwa kepala negara yang sah adalah wakil Tuhan di muka bumi.
  • 60. Periode Dinasti Fathimiyah di Mesir dimulai ketika Jauhar, komandan pasukan al-Mu’iz (Imam Syi’ah Dinasti Fathimiyah untuk periode 953-975), kepala perang yang gagah berani asal Sicilia, menaklukkan negeri itu dan memasuki ibu kotanya Fusthat pada tahun 969. Ia berhasil merampasnya dari keturunan Ikhsyid. Keturunan Ikhsyid tidak dapat mempertahankan kekuatannya, sehingga terpaksa melarikan diriSetelah menduduki kota Fusthat, dia membangun kota baru dengan nama ‘al-qahirah’ yang berarti ‘gagah perkasa’ sebagai lambang kemenangannya. Di Mesir, yang telah direbutnya dalam waktu singkat, Jauhar memiliki tugas utama, yaitu: a.Mendirikan ibu kota baru yaitu Kairo b.Membina suatu universitas Islam yaitu Al-Azhar c.Menyebarluaskan ideologi Fathimiyah yaitu Syi’ah ke Palestina, Syria, dan Hijaz Setelah empat tahun dikuasai, barulah al-Mu’iz datang ke Mesir, tepatnya tahun 973 M dengan terlebih dahulu memasuki kota Iskandariyah. Di Iskandariyah beliau disambut dengan upacara besar oleh penduduk, selanjutnya beliau memasuki Qahirah. Tiga tahun kemudian al-Mu’iz meninggal dan digantikan oleh putranya al-Aziz.
  • 61. dirinya sebagai penguasa yang paling mampu dan berbakat. Ia memperluas kekuasaannya sampai hampir meliputi wilayah Afrika, dari Maroko sampai perbatasan-perbatasan Mesir.[11] Setelah wafat tahun 934 M, Ubaidillah al-Mahdi digantikan oleh putranya Abu al-Qasim dengan gelar al-Qa’im selama 15 tahun. Pada tahun 934 atau 935 Al-Qa’im mengirim armadanya untuk menyerbu Pantai Utara Prancis, dan berhasil menguasai Genoa dan sepanjang pesisir Calabria. Al-Qa’im meninggal pada tahun 949 M ketika berusaha menaklukkan Mesir. Pengganti beliau adalah putranya bernama al-Mansyur. Al- Manshur berhasil mengalahkan pasukan Abu Yazid Makad di Mesir.[12] Setelah meninggal beliau digantikan oleh Abu Tamim Ma’ad yang bergelar al-Mu’iz. 5. Qahirah Menjadi Ibu Kota Pada masa pemerintahan al-Mu’iz, Dinasti Fathimiyah berhasil menaklukkan Maroko, Sisilia, Mesir, Palestina, Suriah, dan Hijaz.
  • 62. • Periode Dinasti Fathimiyah di Mesir dimulai ketika Jauhar, komandan pasukan al-Mu’iz (Imam Syi’ah Dinasti Fathimiyah untuk periode 953-975), kepala perang yang gagah berani asal Sicilia, menaklukkan negeri itu dan memasuki ibu kotanya Fusthat pada tahun 969. Ia berhasil merampasnya dari keturunan Ikhsyid. Keturunan Ikhsyid tidak dapat mempertahankan kekuatannya, sehingga terpaksa melarikan diri.[13] Setelah menduduki kota Fusthat, dia membangun kota baru dengan nama ‘al-qahirah’ yang berarti ‘gagah perkasa’ sebagai lambang kemenangannya.[14] • Di Mesir, yang telah direbutnya dalam waktu singkat, Jauhar memiliki tugas utama, yaitu: • a. Mendirikan ibu kota baru yaitu Kairo • b. Membina suatu universitas Islam yaitu Al-Azhar • c. Menyebarluaskan ideologi Fathimiyah yaitu Syi’ah ke Palestina, Syria, dan Hijaz.[15] • Setelah empat tahun dikuasai, barulah al-Mu’iz datang ke Mesir, tepatnya tahun 973 M dengan terlebih dahulu memasuki kota Iskandariyah. Di Iskandariyah beliau disambut dengan upacara besar oleh penduduk, selanjutnya beliau memasuki Qahirah. Tiga tahun kemudian al-Mu’iz meninggal dan digantikan oleh putranya al- Aziz.
  • 63. • B. MASA KEJAYAAN DINASTI FATHIMIYAH • 6. Keadaan Politik • Pada masa Dinasti Fathimiyah, terutama pada waktu kekuasaan Abu Manshur Nizar al-Aziz, kehidupan masyarakat selalu diliputi oleh kedamaian. Hal ini merupakan imbas dari keadaan pemerintahan yang damai. Al-Aziz adalah khalifah Fathimiyah yang kelima sejak berdirinya dinasti ini di Tunisia, dan khalifah pertama yang memulai pemerintahan di Mesir.Selanjutnya dari segi politik juga daulat fatimiyah membentuk wazir-wazir (wazir tanfiz dan wazir tafwid). Wazir ini dibentuk pada masa Aziz billah pada bulan Ramadhan tahun 367H/979 M.[9] [9] Ibid
  • 64. • 7. Sistem Administrasi Pemerintahan • Sistem administrasi pemerintahan Dinasti Fathimiyah tidak begitu berbeda dengan sistem administrasi Abbasiyah, atau lebih cenderung pada sistem administrasi Persia kuno. • Administrasi internal kerajaan dibentuk oleh Ya’kub ibn Killis yang wafat tahun 991 M, seorang wazir atau menteri pada kekhalifahan al-Mu’iz dan al-Aziz. Ya’kub adalah seorang Yahudi yang masuk Islam. Berkat kecakapannya dalam bidang administrasi, ia berhasil meletakkan dasar-dasar ekonomi sehingga Dinasti Fathimiyah mencapai kemakmuran pada awal pemerintahannya. • Pengelolaan negara dilakukan dengan mengangkat para menteri. Fathimiyah membagi kementrian menjadi dua kelompok yaitu: pertama, kelompok militer yang terdiri atas tiga jabatan pokok: (1) Para amir, yang terdiri atas para perwira tertinggi dan para pengawal khalifah; (2) Para perwira istana yang terdiri atas para ahli (ustadz) dan para kasim; (3) Komando-komando resimen yang masing-masing menyandang nama berbeda seperti Hafizhiyah, Jususyiyah, Sudaniyah, atau yang disebut dengan nama khalifah, wazir, atau suku.
  • 65. • 8. Perkembangan Ekonomi • Mesir mengalami kemakmuran ekonomi dan fitalitas kultural yang mengungguli Irak dan daerah-daerah lainnya. Hubungan dagang dengan dunia non Islam dibina dengan baik termasuk dengan India dan negeri-negeri mediterania yang beragama Kristen. • 9. Perkembangan Ilmu Pengetahuan • Seorang ilmuan yang paling terkenal pada masa Fatimiyah adalah Yakub Ibnu Killis. Ia berhasil membangun akademi-akademi keilmuan yang mengahabiskan ribuan Dinar perbulannya. Pada masanya, ia berhasil membesarkan seorang ahli fisika yang bernama Muhammad Attamimi. Disamping Attamimi ada juga seorang ahli sejarah yang bernama Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu Salamah Al Quda’i. seorang ahli sastra yang muncul pada masa Fatimiyah adalah Al Aziz yang berhasil membangun masjid Al Azhar.[13] • Kemajuan keilmuan yang peling fundamental pada masa Fatamiyah adalah keberhasilannya membangun sebuah lembaga keilmuan yang disebut Darul Hikam atau Darul Ilmi yang dibangun oleh Al Hakim pada tahun 1005 Masehi. • [13] Ajid Thohir, op.cit.,h. 117
  • 66. • 10. Perkembangan Seni dan Arsitektur • Seni dan arsitektur pada masa Fathimiyah menghasilkan karya yang bernilai sangat tinggi berupa berbagai kerajinan, baik di bidang tekstil, keramik, benda seni dari kayu, benda logam, dan batu kristal. Pada produk tekstil kita bisa menemukan motif-motif hewan dengan pose konvensional. Beberapa contohnya ditemukan di Barat yang dibawa ke sana pada masa Perang Salib. • Seni keramik masa ini mengikuti pola-pola Iran. Beberapa contoh produk keramiknya merupakan bukti kemunculan pertama keramik ala Cina di wilayah Arab Timur. Produk keramik yang dibuat oleh orang-orang Mesir sangat bagus dan menakjubkan.
  • 67. C. KEMUNDURAN DINASTI FATHIMIYAH • 11. Awal Kemunduran • Kemunduran yang dialami Dinasti Fathimiyah sudah mulai ada pada masa Abu ‘Ali Manshur al-Hakim. Al-Hakim adalah pengganti al-Aziz, ia baru berusia 11 tahun ketika naik tahta. Karena masih terlalu muda ketika diangkat menjadi khalifah, kekuasaan sesungguhnya berada di tangan para wazir. Para wazir ini akhirnya sering mendapat julukan kebangsawanan “al-malik”. • Masa pemerintahannya, ditandai dengan sifat aneh berupa tindakan-tindakan kejam yang menakutkan. Ia membunuh beberapa orang wazir, dan menetapkan aturan-aturan ketat kepada kalangan nonmuslim. Ia membuat kebijakan menghancurkan beberapa gereja dan Kuburan Suci umat Kristen, yang kelak akhirnya menjadi salah satu peristiwa yang melatarbelakangi pecahnya Perang Salib.
  • 68. • 12. Terjadinya Pemberontakan • Pengganti al-Zhahir adalah anaknya, Ma’ad al-Muntashir (1035-1094). Seperti al-Hakim, al-Muntashir naik tahta saat berusia sebelas tahun. Pada masa awal kekuasaannya, ibunya, seorang budak dari Sudan, menikmati kekuasaan anaknya dengan leluasa. Sejak saat itu, kekuasaan Fathimiyah mulai menyusut sedikit demi sedikit. 13. Persaingan Antarwazir Setelah al-Muntashir meninggal pada tahun 1094, kekuasaan diteruskan oleh anaknya yaitu al-Malik al- Afdhal. Pada masa ini muncul perseteruan terus- menerus di antara para wazir yang didukung oleh kelompok tentaranya masing-masing. Al-Afdhal lalu menempatkan anaknya yang paling muda sebagai khalifah dengan julukan al-Musta’li.
  • 69. Islam Di Ispanyol • A. Sejarah Perkembangan Islam di Spanyol • Pada periode klasik paruh pertama - masa kemajuan – (650-1000 M), wilayah kekuasaan Islam meluas melalui Afrika Utara (Aljazair dan Maroko) sampai ke Spanyol di Barat. Spanyol adalah nama baru bagi Andalusia zaman dahulu. Nama Andalusia berasal dari suku yang menaklukkan Eropa Barat di masa lalu, sebelum bangsa Goth dan Arab (Islam). • Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang Khalifah dari Dinasti Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Ada tiga nama yang sering disebut berjasa dalam penaklukan Spanyol, yaitu Musa bin Nushair, Tharif ibn Malik dan Thariq ibn Ziyad. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press, 1985), Jilid I, h. 12. • Nama lengkapnya adalah Al-Walid bin Abdul Malik merupakan Khalifah ketiga dari Dinasti Umayyah. Setelah Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680M) dan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705M) selanjutnya setelah Al- Walid diteruskan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720M) dan Hasyim ibn Abdul Al-Malik (724-743M). Ekspansinya ke barat dilakukan secara besar-besaran. Di zaman Al-Walid, masa pemerintahannya adalah masa ketenteraman, kemakmuran dan ketertiban umat Islam. Pemerintahannya berjalan kurang lebih 10 tahun.
  • 70. • Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peran yang sangat besar. Masa itu berlangsung selama hampir 8 abad (711- 1492 M). Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu: • Periode Pertama (711-755 M) • Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum terkendali akibat gangguan keamanan di beberapa wilayah, karena pada masa ini adalah masa peletakkan dasar, asas dan invasi Islam di Spanyol. Hal ini ditandai dengan adanya gangguan dari berbagai pihak yang tidak senang kepada Islam. Sentralisasi kekuasaan masih di bawah Daulat Umayyah di Damaskus.
  • 71. • Periode Kedua (755-912 M) • Pada masa ini Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar ‘amir (panglima atau gubernur), tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah ‘Abd al- Rahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Dia adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dari kerajaan Bani Abbas, ketika Bani Abbas berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya, ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di Spanyol. * Periode Ketiga (912-1013 M) Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III, yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya muluk at-thawaif (raja-raja kelompok). Pada periode ini, Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar “Khalifah”. Pada periode ini juga umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi Daulat Abbasiyah di Bagdad. Abdurrahman an-Nasir mendirikan Universitas Cordova.
  • 72. • Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil di bawah pimpinan raja-raja golongan atau al-mulūk at-thawāif, yang berpusat di suatu kota seperti Sivilie, Toledo dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Sivilie. * Periode Kelima (1086-1248 M) Masa Dinasti Kecil Pada periode ini terdapat suatu kekuatan yang masih dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabbitun (1146-1235 M). Dinasti Murabbitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama di Afrika Utara yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyifin. Pada tahun 1062 M, ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesh. Ia masuk ke Spanyol atas undangan penguasa-penguasa Islam yang tengah mempertahankan kekuasaannya dari serangan raja- raja kristen
  • 73. • Periode Keenam (1248-1492 M) • Pada periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada di bawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman an-Nasir. Namun secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Pada periode ini adalah akhir dari eksistensi umat Islam di Spanyol. Menurut Harun Nasution, pada sekitar tahun 1609 M boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini. – Kemajuan Umat Islam di Spanyol – Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan • Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran peradaban dan kebudayaan yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad XII. Minat terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan serta filsafat mulai dikembangkan pada abad IX M selama pemerintahan penguasaan Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd Al-Rahman (832-886 M
  • 74. • Berdasarkan literatur-literatur yang membahas sejarah pendidikan dan sejarah peradaban Islam secara garis besar pendidikan Islam di Spanyol terbagi pada dua bagian atau tingkatan, yaitu: • a. Kuttab • Pada lembaga pendidikan kuttab ini para siswa mempelajari beberapa bidang studi dan pelajaran-pelajaran yang meliputi fiqih, bahasa dan sastra serta musik dan kesenian.
  • 75. • b. Pendidikan Tinggi • Masyarakat Arab yang berada di Spanyol merupakan pelopor peradaban dan kebudayaan juga pendidikan, antara pertengahan abad kedelapan sampai dengan akhir abad ketigabelas. Melalui usaha yang mereka lakukan, ilmu pengetahuan kuno dan ilmu pengetahuan Islam dapat ditransmisikan ke Eropa. Bani Umayyah yang berada di bawah kekuasaan al-Hakam menyelenggarakan pengajaran dan telah memberikan banyak sekali penghargaan kepada para sarjana. Ia telah membangun Universitas Cardova berdampingan dengan Mesjid Abdurrahman III yang selanjutnya tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang terkenal di antara jajaran lembaga pendidikan tinggi lainnya di dunia. Universitas ini menandingi dua universitas lainnya, yaitu Al-Azhar di Cairo dan Nizhamiyah di Baghdad, dan telah menarik perhatian para pelajar tidak hanya dari Spanyol, tetapi juga dari tempat lain seperti dari negara-negara Eropa, Afrika dan Asia.
  • 76. • Kemajuan Pendidikan/Peradaban di Spanyol bukanlah suatu hal yang terjadi secara alami, akan tetapi disebabkan oleh faktor-faktor pendukung atau penunjang atas keberhasilan tersebut • 1. Adanya dukungan dari para penguasa. Kemajuan Spanyol Islam sangat ditentukan oleh adanya penguasa- penguasa yang kuat dan berwibawa serta mencintai ilmu pengetahuan, juga memberikan dukungan dan penghargaan terhadap para ilmuan dan cendekiawan. • 2. Didirikannya sekolah-sekolah dan universitas-universitas di beberapa kota di Spanyol oleh ‘Abd al-Rahman III al-Nasir, dengan universitasnya yang terkenal di Cardova. Serta dibangunnya perpustakaan-perpustakaan yang memiliki koleksi buku-buku yang cukup banyak. • 3. Banyaknya sarjana Islam yang datang dari ujung Timur sampai ujung Barat wilayah Islam dengan membawa berbagai buku dan bermacam gagasan. Ini menunjukkan bahwa meskipun umat Islam terpecah dalam beberapa kesatuan politik, terdapat apa yang disebut kesatuan budaya Islam.
  • 77. • 4. Adanya persaingan antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol dalam bidang ilmu pengetahuan dengan didirikannya Universitas Cardova yang menyaingi Universitas Nizhamiyah di Baghdad yang merupakan persaingan positif tidak selalu dalam bentuk peperangan. • 2. Kemajuan dalam Bidang Kebudayaan • a. Kemegahan Pembangunan Fisik • Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam sangat banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.
  • 78. • 2. Kemajuan dalam Bidang Kebudayaan • a. Kemegahan Pembangunan Fisik • Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam sangat banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat- tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.
  • 79. • Industri, di samping pertanian dan perdagangan, juga merupakan tulang punggung ekonomi Spanyol Islam. Di antaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam, dan industri barang-barang tembikar. • Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung- gedung, seperti pembangunan kota, istana, mesjid, pemukiman, dan taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah mesjid Cardova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, Istana al-Makmun, mesjid Seville, dan Istana al-Hamra di Granada. • Dari beberapa prestasi yang telah dicapai tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : • Adanya pemerintahan kuat dan berwibawa yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan Islam, seperti ‘Abd al-Rahman al-Dakhil, ‘Abd al-Rahman al- Wasith, ‘Abd al-Rahman al-Nashir.
  • 80. • Adanya penguasa pelopor bagi kegiatan-kegiatan ilmiah. diantaranya adalah penguasa dinasti Umayyah di Spanyol Muhammad Ibn ‘Abd. al-Rahman dan al-Hakam II al- Muntashi>r. • Toleransi beragama ditegakkan oleh penguasa penganut agama Kristen dan Yahudi. Sehingga dengan penuh rasa tanggung jawab mereka ikut berpartisipasi dalam membangun peradaban di Spanyol. • Adanya hubungan intelektual yang baik antara Spanyol dan Baghdag dalam membangun peradaban dan kesatuan budaya dunia Islam. kendatipun keduanya mempunyai persaingan politik yang sengit. Terbukti, tidak jarang buku- buku dan gagasan-gagasan dari timur dibawa ke barat, demikian pula sebaliknya. • Ibid, h. 105-106. Dikatakan bahwa orang Kristen dan Yahudi disediakan hakim khusus yang menangani masalah sesuai dengan ajaran agama mereka masing-masing.
  • 81. C. Kemunduran dan Kehancuran Islam di Spanyol • a. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran • 1). Konflik Islam dengan Kristen. Para penguasa muslim sudah merasa puas dengan hasil upeti yang mereka dapat dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah ditaklukkan, sehingga upaya Islamisasi terhenti. Membiarkan Kristen tetap mempertahankan hukum dan adat mereka. Demikian pula kehadiran orang Arab Islam di Spanyol secara tidak langsung membangun kesadaran kebangsaan orang-orang Kristen Spanyol. • 2). Keterpurukan ekonomi. Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa hanya mengkonsentrasikan diri pada pembangunan ilmu pengetahuan secara serius. Sementara sektor ekonomi tidak diperhatikan, akibatnya timbul krisis ekonomi yang memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.
  • 82. • 6). Keterpencilan Spanyol menyebabkan terisolir dari dunia Islam yang lain. secara politik selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang dapat membendung kekuatan Kristen di Spanyol. • b. Wajah Muram Kehancuran Peradaban Islam di Spanyo1). • Kondisi Kehidupan Keagamaan • Setelah kerajaan-kerajaan Islam di Spanyol mengalami kehancuran, dalam waktu yang relatif singkat, umat Islam lenyap secara total di wilayah itu. Pada waktu itu, seluruh umat Islam dihadapkan ke Mahkamah Taftis (Pengadilan Berdarah). Pengadilan menetapkan tiga alternatif bagi umat Islam, yaitu: (1) beralih agama ke Kristen, (2) meninggalkan Spanyol(3). Di bunuh. • Keadaan Khazanah Ilmu Pengetahuan • Setelah kerajaan Islam mengalami kehancuran di Andalusia, segala macam bentuk kegiatan ilmu pengetahuan terhenti dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan agama yang semula maju dengan pesat, akhirnya harus pudar, sejalan dengan hancurnya kekuasaan Islam.
  • 83. • 3). Keadaan Seni dan Budaya • Pada masa pemerintahan Islam di Spanyol, keadaan seni dan budaya Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat, karena perhatian pemerintah Islam sangat serius. Di antara kesenian yang sangat maju adalah seni kaligrafi yang ditulis pada dinding-dinding dan penyangga- penyangga mesjid. Demikian pula dengan kesusastraan dalam bentuk syair-syair yang dibahasakan secara halus dan indah
  • 84. 1. Perkembangan Islam pada masa kerajaan Turki Usmani Usman I mengumumkan dirinya sebagai Paaisyah Al Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 699 H (1300 M), setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Pada masa Orkhan, Bursa, kota di tepi Laut Marmara, dapat dikuasainya. Pada tahun 1324 M, penduduk kota ini berduyun-duyun masuk islam. Pada masa Murad I, Andrianovel di daratan Eropa ditaklukan dan namanya diganti menjadi Edirne tahun 1361 M. Kemudian, kota itu dijadikan sebagai ibu kota kerajaan Turki Usmani menggantikan Bursa. Ia juga berhasil menaklukkan Philippopolis (Filibe), Macedonia, Bulgaria Tengah, Sofia, Nish, dan Kosovo. 1. Perkembangan Islam pada masa kerajaan Turki Usmani