SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Sasaran dan Pengembangan
Sikap Profesional Guru
Kelompok 2
Berliana Putri Amalia 213111182
Maulana Kenta Al Hakim 213111183
Ulyatunnisa Endah Nurani 213111184
Fidela Bahirotun Ni’am 213111185
Mengapa profesional penting?
menurut Bill Wiersma dalam bukunya, “ The power of Professionalism:The Seven Mindsets that drive
And build trust”, Profesionalisme adalah unik karena merupakan tangga yang menjadi landasan semua
kebajikan organisasi lainnya. Orang-orang dan organisasi-organisasi yang profesional mempunyai kinerja
yang lebih baik, mengakali dan bertahan lebih lama dari mereka yang tidak profesional dan hal ini berarti
keunggulan kompetitif.
Guru profesional menerapkan standar perilaku yang tinggi dalam peran profesionalnya dan menjaga
pengetahuan dan pemahaman terkini tentang tugas profesional guru dan kerangka hukum tempat mereka
bekerja.Profesionalisme juga merupakan salah satu dari empat kompetensi Guru yang berkualitas bersama
dengan kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi pedagogik.
4 dominasi kerangka kerja untuk mengajar
Perencanaan dan persiapan
Lingkungan kelas
Strategi pengajaran dan penilaian
Profesional
Kualitas Guru
Profesinal kompetesi
Kompetensi pedagogik
Pribadi kompetensi
Sosial kompetensi
Bagaimana menjadi guru profesional?
Profesional memiliki sejumlah hal penting karakteristik yang dapat diterapkan pada semua jenis. Dalam profesi
guru, mungkin saja demikian dibahas dalam tiga kategori utama:
Parameter Profesional
Parameter profesional fokus pada hukum dan masalah etika yang harus dipatuhi oleh seorang profesional
Tanggung Jawab Profesional
Tanggung jawab profesional mengacu pada tanggung jawab guru.pemahaman tentang peran mereka dalam
memperoleh spesialisasi pengetahuan dan keterampilan, berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang secara
profesional dan menjadikan keahlian sebagai spesialisasi.
Perilaku profesional
Ini adalah tindakan dan watak yang dapat diamati menunjukkan perilaku yang pantas dalam suatu
pendidikanpengaturan. Mereka dianggap sebagai bentuk etiket di tempat kerja yang memandu bagaimana orang
berhubungan satu sama lain secara produktif.
Elemen Profesionalisme
Menjadi terbaik
Menjadi dapat diandalkan
Menjadi tim pemain
Menjadi hormat
Menjadi etika
Menjadi positif
Yang harus dilakukan agar menjadi seorang yang profesional
1. Ambil tanggung jawab dan ketahuilah bahwa andlah yang bertanggung jawab
pertumbuhan profesional Anda.
2. Uraikan berbagai cara yang ingin Anda kembangkan secara profesional.
3. Opsi penelitian tersedia bagi Anda untuk dipelajari dan dikembangkan
termasuk peluang
4. Sisihkan waktu setiap hari untuk pertumbuhan
5. Terapkan dengan cepat apa yang Anda pelajari
6. Pilihlah lingkaran sesama pejalan pertumbuhan.
7. Mengembangkan pola pikir yang meningkatkan Pertumbuhan
Perilaku Profesional dan Perilaku Guru
Beberapa hal yang boleh dilakukan dalam perilaku guru
1. Menjunjung tinggi keyakinan profesional 5. Berkomitmen dan bertanggung jawab
2. Hormatilah supremasi hukum 6. Peduli terhadap siswa
3. Menjadi panutan 7. Hormati privasi
4. Menjunjung tinggi kejujuran dan integritas 8. Menjaga profesionalisme
Pedoman yang harus diterapkan guru
1. Pada tingkat pribadi => Memahami persyaratan perilaku profesional dan pribadi, mempunyai kewajiban sadar
untuk mematuhi undang-undang dan peraturan.
2. Di tingkat sekolah => badan sponsor sekolah dapat mengacu pada Pedoman ini dan memberikan arahan
kepada otoritas tata kelola sekolah yang berada di bawah sponsor mereka. Otoritas tata kelola sekolah dapat
menggunakan Pedoman ini untuk tujuan berikut. Untuk menjaga gerbang dalam pengangkatan guru,
mewajibkan calon calon guru untuk mempelajari Pedoman ini agar mereka menyadari harapan EDB, sekolah
dan masyarakat mengenai perilaku profesional guru, dan untuk melaksanakan tanggung jawab mengajar dan
mendidik mereka sesuai dengan Pedoman.
3. Pada tingkat sistem, EDB akan mengacu pada Pedoman untuk tujuan berikut => Dalam melaksanakan
kewenangan hukum Pasal 46 (penolakan untuk mendaftarkan pelamar sebagai guru) dan Pasal 47 (pembatalan
pendaftaran guru) Undang-undang Pendidikan, Sekretaris Tetap Pendidikan dapat mempertimbangkan semua
pertimbangan yang relevan termasuk namun tidak terbatas pada dengan isi yang ditetapkan dalam Pedoman.
Untuk guru dicurigai melakukan pelanggaran profesional, EDB akan memeriksa keseriusan pelanggaran
tersebut, dampaknya terhadap siswa dan profesi pendidikan, dll., dan memutuskan tindakan tindak lanjut dan
hukuman sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan
CONTOH PRAKTEK TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL
Komitmen Terhadap Profesi Guru
1. Menunjukkan komitmen untuk menyediakan pengajaran berkualitas tinggi dan efektif.
2. Terlibat dalam hubungan yang profesional, rasa hormat dan kolaborasi dengan kolega
3. Menunjukkan standar perilaku profesional yang tinggi dan integritas.
4. Berkontribusi terhadap budaya profesional yang mendukung.
Komitmen Terhadap Pelajar
1. Mendorong kesejahteraan pelajar dan melindungi mereka dari kerugian.
2. Terlibat dalam hubungan etis dan profesional dengan pelajar yang menghormati batas profesional
3. Menghargai keragaman warisan, bahasa, identitas dan budaya semua pelajar.
4. Praktik inklusif untuk mendukung kebutuhan dan kemampuan dari semua pelajar
5. Menjadi adil dan efektif mengelola asumsi dan kepercayaan pribadi.
Komitmen Terhadap Keluarga
1. Terlibat Dalam Hubungan Dengan Keluarga Dan Yang Profesional Dan Terhormat.
2. Melibatkan Keluarga Dan Whÿnau Dalam Pembelajaran Anaknya
3. Menghargai Keragaman Warisan, Bahasa, Identitas Dan Budaya Keluarga
Komitmen Terhadap Masyarakat
1. Mempromosikan dan melindungi prinsip-prinsip hak asasi manusia, keberlanjutan dan keadilan sosial.
2. Membina pembelajar menjadi peserta aktif dalam kehidupan masyarakat dan terlibat dalam
permasalahan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat.
Jika dikontekstualisasikan ke dalam Indonesia, sasaran dan pengembangan sikap profesional guru
sangatlah penting untuk memastikan kualitas pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan. contoh
praktek tanggung jawab profesional yang dapat membantu guru dalam pengembangan sikap profesional
mereka dapat berupa mengikuti diklat, menghormati kode etik dan norma profesi, berhubungan baik
dengan orang tua dan masyarakat, dan mengembangkan bahan ajar. Dengan menerapkan praktek-
praktek tanggung jawab profesional ini, guru dapat membantu membangun fondasi yang kuat bagi
pendidikan yang berkualitas di Indonesia
Guru berperilaku tidak profesional
Perilaku tidak profesional yang dilakukan guru antara lain guru yang tidak tertarik pada keberhasilan dan
kesejahteraan siswanya, guru yang tidak mau mengajar, bahkan guru yang terlihat terlalu sibuk dengan hal
lain untuk diajarkan. Sikap seperti ini dapat menular pada siswa yang tidak merasa termotivasi untuk
berprestasi di sekolah atau bahkan bersekolah. Siswa yang mungkin pernah berinteraksi dengan guru
sebelumnya atau dalam mata pelajaran sebelumnya mungkin menjadi tidak terlibat dan sering mengalami
kesulitan akademis. Siswa dapat sangat terkena dampak buruk oleh guru yang buruk, karena pengajaran yang
di bawah standar akan merugikan siswa secara akademis dan pribadi. Siswa yang tertarik dan bersemangat
untuk belajar dan berpartisipasi di kelas mungkin menjadi kecewa dan putus asa karena pendidik yang tidak
terhubung dan tidak termotivasi. sikap seorang Guru sangat mempengaruhi anak-anak secara akademis,
perkembangan, dan emosional. Dampak yang diberikan guru terhadap siswa dapat mempengaruhi mereka
baik di dalam maupun di luar kelas. Persepsi siswa tentang karakteristik yang ditampilkan oleh pendidik valid
dan mudah diingat. Sifat-sifat tersebut dapat mempengaruhi seorang siswa baik secara positif maupun negatif.
Untuk mencegah beberapa guru menunjukkan perilaku tidak profesional di kelas, kita perlu melakukan
pekerjaan yang lebih baik dengan menyediakan program persiapan guru yang berkualitas, menanamkan
pendidikan karakter dan pelatihan etika kerja dalam program-program tersebut. Kita juga perlu memiliki
program pendampingan yang lebih baik bagi guru sekolah baru serta sistem evaluasi dan akuntabilitas yang
lebih baik untuk memastikan guru berperilaku profesional. Selain itu, sekolah harus melakukan survei untuk
mengumpulkan pendapat siswa dan orang tua tentang gurunya guna mengetahui informasi penting dan hal-
hal yang perlu ditingkatkan bagi guru. Sementara itu, sistem penghargaan juga harus diterapkan untuk
memberi penghargaan kepada guru yang peduli, kompeten, dan profesional
Dalam konteks Indonesia, perilaku guru yang tidak profesional seringkali mencakup berbagai aspek,
seperti kurangnya kompetensi, ketidakadilan dalam pengelolaan kelas, dan kurangnya kepatuhan terhadap
kode etik guru. Kode etik guru di Indonesia mencakup prinsip-prinsip seperti keadilan, kesetaraan, dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Guru yang tidak mematuhi kode etik ini dapat
mengakibatkan dampak negatif pada siswa, termasuk merusak nilai-nilai kerukunan dan membangun karakter
siswa.
Sebagai contoh, guru yang tidak memiliki kompetensi yang memadai dapat menghambat proses belajar-
mengajar, sehingga siswa tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini tidak hanya merusak nilai-nilai
pendidikan tetapi juga dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap kerja sama dan toleransi terhadap
perbedaan. Untuk mengatasi perilaku guru tidak profesional, diperlukan upaya bersama dari pemerintah,
lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus menyediakan pelatihan dan
dukungan untuk guru, serta menegakkan kode etik dan kompetensi sosial guru
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx

PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptxPPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptxKurikulum2020
 
kode etik guru terhadap sekolah dan sejawat
kode etik guru terhadap sekolah dan sejawatkode etik guru terhadap sekolah dan sejawat
kode etik guru terhadap sekolah dan sejawatCecep Kustandi
 
Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruardenas_mom
 
11. pendidik professional
11. pendidik professional11. pendidik professional
11. pendidik professionalFAS DC
 
ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxDipahLestari
 
guru-sebagai-satu-profesion
guru-sebagai-satu-profesionguru-sebagai-satu-profesion
guru-sebagai-satu-profesioncidapink89
 
Kump 6 b
Kump 6 bKump 6 b
Kump 6 bhaieri
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
Kegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgiKegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgiAlifa Robitah
 
Konsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikanKonsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikanNasrudin_Rosid
 
PRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptx
PRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptxPRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptx
PRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptxSriLestari988496
 
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptxBahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptxBasuki Rachmad
 
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONALCIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONALasyikin hashim
 

Similar to Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx (20)

PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptxPPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN PD.pptx
 
Slide profesi
Slide profesiSlide profesi
Slide profesi
 
kode etik guru terhadap sekolah dan sejawat
kode etik guru terhadap sekolah dan sejawatkode etik guru terhadap sekolah dan sejawat
kode etik guru terhadap sekolah dan sejawat
 
Fungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guruFungsi kode etik guru
Fungsi kode etik guru
 
11. pendidik professional
11. pendidik professional11. pendidik professional
11. pendidik professional
 
ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptx
 
guru-sebagai-satu-profesion
guru-sebagai-satu-profesionguru-sebagai-satu-profesion
guru-sebagai-satu-profesion
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Kump 6 b
Kump 6 bKump 6 b
Kump 6 b
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
Tajuk 2 done
Tajuk 2 doneTajuk 2 done
Tajuk 2 done
 
Tajuk 2 done
Tajuk 2 doneTajuk 2 done
Tajuk 2 done
 
Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3Makalah profesi keguruan 3
Makalah profesi keguruan 3
 
Kegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgiKegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgi
 
Konsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikanKonsep profesi kependidikan
Konsep profesi kependidikan
 
PRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptx
PRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptxPRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptx
PRESENTASI BPG - SRI LESTARI.pptx
 
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptxBahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
Bahan Paparan Model Kompetensi Guru.pptx
 
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONALCIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
CIRI-CIRI DAN KUALITI GURU YANG PROFESIONAL
 
Standard guru malaysia (tanggungjawab)
Standard guru malaysia (tanggungjawab)Standard guru malaysia (tanggungjawab)
Standard guru malaysia (tanggungjawab)
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx

  • 1. Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru Kelompok 2 Berliana Putri Amalia 213111182 Maulana Kenta Al Hakim 213111183 Ulyatunnisa Endah Nurani 213111184 Fidela Bahirotun Ni’am 213111185
  • 2. Mengapa profesional penting? menurut Bill Wiersma dalam bukunya, “ The power of Professionalism:The Seven Mindsets that drive And build trust”, Profesionalisme adalah unik karena merupakan tangga yang menjadi landasan semua kebajikan organisasi lainnya. Orang-orang dan organisasi-organisasi yang profesional mempunyai kinerja yang lebih baik, mengakali dan bertahan lebih lama dari mereka yang tidak profesional dan hal ini berarti keunggulan kompetitif. Guru profesional menerapkan standar perilaku yang tinggi dalam peran profesionalnya dan menjaga pengetahuan dan pemahaman terkini tentang tugas profesional guru dan kerangka hukum tempat mereka bekerja.Profesionalisme juga merupakan salah satu dari empat kompetensi Guru yang berkualitas bersama dengan kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi pedagogik. 4 dominasi kerangka kerja untuk mengajar Perencanaan dan persiapan Lingkungan kelas Strategi pengajaran dan penilaian Profesional Kualitas Guru Profesinal kompetesi Kompetensi pedagogik Pribadi kompetensi Sosial kompetensi
  • 3. Bagaimana menjadi guru profesional? Profesional memiliki sejumlah hal penting karakteristik yang dapat diterapkan pada semua jenis. Dalam profesi guru, mungkin saja demikian dibahas dalam tiga kategori utama: Parameter Profesional Parameter profesional fokus pada hukum dan masalah etika yang harus dipatuhi oleh seorang profesional Tanggung Jawab Profesional Tanggung jawab profesional mengacu pada tanggung jawab guru.pemahaman tentang peran mereka dalam memperoleh spesialisasi pengetahuan dan keterampilan, berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang secara profesional dan menjadikan keahlian sebagai spesialisasi. Perilaku profesional Ini adalah tindakan dan watak yang dapat diamati menunjukkan perilaku yang pantas dalam suatu pendidikanpengaturan. Mereka dianggap sebagai bentuk etiket di tempat kerja yang memandu bagaimana orang berhubungan satu sama lain secara produktif. Elemen Profesionalisme Menjadi terbaik Menjadi dapat diandalkan Menjadi tim pemain Menjadi hormat Menjadi etika Menjadi positif Yang harus dilakukan agar menjadi seorang yang profesional 1. Ambil tanggung jawab dan ketahuilah bahwa andlah yang bertanggung jawab pertumbuhan profesional Anda. 2. Uraikan berbagai cara yang ingin Anda kembangkan secara profesional. 3. Opsi penelitian tersedia bagi Anda untuk dipelajari dan dikembangkan termasuk peluang 4. Sisihkan waktu setiap hari untuk pertumbuhan 5. Terapkan dengan cepat apa yang Anda pelajari 6. Pilihlah lingkaran sesama pejalan pertumbuhan. 7. Mengembangkan pola pikir yang meningkatkan Pertumbuhan
  • 4. Perilaku Profesional dan Perilaku Guru Beberapa hal yang boleh dilakukan dalam perilaku guru 1. Menjunjung tinggi keyakinan profesional 5. Berkomitmen dan bertanggung jawab 2. Hormatilah supremasi hukum 6. Peduli terhadap siswa 3. Menjadi panutan 7. Hormati privasi 4. Menjunjung tinggi kejujuran dan integritas 8. Menjaga profesionalisme Pedoman yang harus diterapkan guru 1. Pada tingkat pribadi => Memahami persyaratan perilaku profesional dan pribadi, mempunyai kewajiban sadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan. 2. Di tingkat sekolah => badan sponsor sekolah dapat mengacu pada Pedoman ini dan memberikan arahan kepada otoritas tata kelola sekolah yang berada di bawah sponsor mereka. Otoritas tata kelola sekolah dapat menggunakan Pedoman ini untuk tujuan berikut. Untuk menjaga gerbang dalam pengangkatan guru, mewajibkan calon calon guru untuk mempelajari Pedoman ini agar mereka menyadari harapan EDB, sekolah dan masyarakat mengenai perilaku profesional guru, dan untuk melaksanakan tanggung jawab mengajar dan mendidik mereka sesuai dengan Pedoman. 3. Pada tingkat sistem, EDB akan mengacu pada Pedoman untuk tujuan berikut => Dalam melaksanakan kewenangan hukum Pasal 46 (penolakan untuk mendaftarkan pelamar sebagai guru) dan Pasal 47 (pembatalan pendaftaran guru) Undang-undang Pendidikan, Sekretaris Tetap Pendidikan dapat mempertimbangkan semua pertimbangan yang relevan termasuk namun tidak terbatas pada dengan isi yang ditetapkan dalam Pedoman. Untuk guru dicurigai melakukan pelanggaran profesional, EDB akan memeriksa keseriusan pelanggaran tersebut, dampaknya terhadap siswa dan profesi pendidikan, dll., dan memutuskan tindakan tindak lanjut dan hukuman sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan
  • 5. CONTOH PRAKTEK TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL Komitmen Terhadap Profesi Guru 1. Menunjukkan komitmen untuk menyediakan pengajaran berkualitas tinggi dan efektif. 2. Terlibat dalam hubungan yang profesional, rasa hormat dan kolaborasi dengan kolega 3. Menunjukkan standar perilaku profesional yang tinggi dan integritas. 4. Berkontribusi terhadap budaya profesional yang mendukung. Komitmen Terhadap Pelajar 1. Mendorong kesejahteraan pelajar dan melindungi mereka dari kerugian. 2. Terlibat dalam hubungan etis dan profesional dengan pelajar yang menghormati batas profesional 3. Menghargai keragaman warisan, bahasa, identitas dan budaya semua pelajar. 4. Praktik inklusif untuk mendukung kebutuhan dan kemampuan dari semua pelajar 5. Menjadi adil dan efektif mengelola asumsi dan kepercayaan pribadi. Komitmen Terhadap Keluarga 1. Terlibat Dalam Hubungan Dengan Keluarga Dan Yang Profesional Dan Terhormat. 2. Melibatkan Keluarga Dan Whÿnau Dalam Pembelajaran Anaknya 3. Menghargai Keragaman Warisan, Bahasa, Identitas Dan Budaya Keluarga Komitmen Terhadap Masyarakat 1. Mempromosikan dan melindungi prinsip-prinsip hak asasi manusia, keberlanjutan dan keadilan sosial. 2. Membina pembelajar menjadi peserta aktif dalam kehidupan masyarakat dan terlibat dalam permasalahan yang penting bagi kesejahteraan masyarakat.
  • 6. Jika dikontekstualisasikan ke dalam Indonesia, sasaran dan pengembangan sikap profesional guru sangatlah penting untuk memastikan kualitas pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan. contoh praktek tanggung jawab profesional yang dapat membantu guru dalam pengembangan sikap profesional mereka dapat berupa mengikuti diklat, menghormati kode etik dan norma profesi, berhubungan baik dengan orang tua dan masyarakat, dan mengembangkan bahan ajar. Dengan menerapkan praktek- praktek tanggung jawab profesional ini, guru dapat membantu membangun fondasi yang kuat bagi pendidikan yang berkualitas di Indonesia
  • 7. Guru berperilaku tidak profesional Perilaku tidak profesional yang dilakukan guru antara lain guru yang tidak tertarik pada keberhasilan dan kesejahteraan siswanya, guru yang tidak mau mengajar, bahkan guru yang terlihat terlalu sibuk dengan hal lain untuk diajarkan. Sikap seperti ini dapat menular pada siswa yang tidak merasa termotivasi untuk berprestasi di sekolah atau bahkan bersekolah. Siswa yang mungkin pernah berinteraksi dengan guru sebelumnya atau dalam mata pelajaran sebelumnya mungkin menjadi tidak terlibat dan sering mengalami kesulitan akademis. Siswa dapat sangat terkena dampak buruk oleh guru yang buruk, karena pengajaran yang di bawah standar akan merugikan siswa secara akademis dan pribadi. Siswa yang tertarik dan bersemangat untuk belajar dan berpartisipasi di kelas mungkin menjadi kecewa dan putus asa karena pendidik yang tidak terhubung dan tidak termotivasi. sikap seorang Guru sangat mempengaruhi anak-anak secara akademis, perkembangan, dan emosional. Dampak yang diberikan guru terhadap siswa dapat mempengaruhi mereka baik di dalam maupun di luar kelas. Persepsi siswa tentang karakteristik yang ditampilkan oleh pendidik valid dan mudah diingat. Sifat-sifat tersebut dapat mempengaruhi seorang siswa baik secara positif maupun negatif. Untuk mencegah beberapa guru menunjukkan perilaku tidak profesional di kelas, kita perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan menyediakan program persiapan guru yang berkualitas, menanamkan pendidikan karakter dan pelatihan etika kerja dalam program-program tersebut. Kita juga perlu memiliki program pendampingan yang lebih baik bagi guru sekolah baru serta sistem evaluasi dan akuntabilitas yang lebih baik untuk memastikan guru berperilaku profesional. Selain itu, sekolah harus melakukan survei untuk mengumpulkan pendapat siswa dan orang tua tentang gurunya guna mengetahui informasi penting dan hal- hal yang perlu ditingkatkan bagi guru. Sementara itu, sistem penghargaan juga harus diterapkan untuk memberi penghargaan kepada guru yang peduli, kompeten, dan profesional
  • 8. Dalam konteks Indonesia, perilaku guru yang tidak profesional seringkali mencakup berbagai aspek, seperti kurangnya kompetensi, ketidakadilan dalam pengelolaan kelas, dan kurangnya kepatuhan terhadap kode etik guru. Kode etik guru di Indonesia mencakup prinsip-prinsip seperti keadilan, kesetaraan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Guru yang tidak mematuhi kode etik ini dapat mengakibatkan dampak negatif pada siswa, termasuk merusak nilai-nilai kerukunan dan membangun karakter siswa. Sebagai contoh, guru yang tidak memiliki kompetensi yang memadai dapat menghambat proses belajar- mengajar, sehingga siswa tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini tidak hanya merusak nilai-nilai pendidikan tetapi juga dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap kerja sama dan toleransi terhadap perbedaan. Untuk mengatasi perilaku guru tidak profesional, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus menyediakan pelatihan dan dukungan untuk guru, serta menegakkan kode etik dan kompetensi sosial guru