2. Rakyat Semarang
Berita proklamasi diterima melalui radio Domei, sementara itu Syarief
Sulaeman dan MS. Mintarjo membawa ke gedung Jawa Hokokai yang
sedang dilaksanakan sidang dibawah pimpinan Mr. Wongso Negoro.
Dalam sidang tersebut dibacakan teks proklamasi, menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan menyerukan "Hidup Bung Karno" dan "Hidup Bung
Hatta serta " Hidup Bangsa Indonesia". Berita proklamasi di radio
semarang pada tanggal 19 Agustus 1945.
Terjadi gerakan sosial yaitu penyerangan
terhadap para pamong praja pegawai
pemerintah yang dianggap pembawa
kesengsaraan rakyat yang ditimbulkan oleh
Jepang. Peristiwa ini merugikan perjuangan
bangsa, sebab timbulnya bentrokan
antarbangsa sendiri dapat melemahkan
perjuangan berikutnya.
Rakyat SulUt
Para pemuda yang tergabung
dalam pasukan pemuda
Indonesia
mengadakan gerakan tangsi
putih dan tangsi hitam di Teling
Manado
untuk membebaskan tawanan
yang pro Republik Indonesia.
3. Insiden bendera 19 September 1945, terjadi di hotel Yamato, yang
berpangkal pada tindakan beberapa orang Belanda mengibarkan
bendera Merah Putih Biru. Tindakan tersebut menimbulkan amarah
rakyat yang kemudian menyerbu hotel itu menurunkan bendera
tersebut, serta merobek yang berwarna biru dan mengibarkannya
kembali sebagi bendera merah putih.
Rakyat Medan
Berita proklamasi dibawa
oleh Teuku Moh. Hasan,
mendengar berita itu
Ahmad Tohir membentuk
Barisan pemuda Indonesia
yang kemudian mengambil
alih kekuasaan kantor-
kantor yang dulu dikuasai
Jepang.
RAKYATKUTARAJA (BANDA ACEH)
Para pemuda dan tokoh
masyarakat membentuk
angkatan pemuda Indonesia,
dan mereka mengibarkan
bendera merah putih serta
mengambil alih kekuasaan
kantor-kantor yang dulu
dikuasai Jepang.
4. Para pemuda membentuk AMI (Angkatan
Muda Indonesia) dan PRI (Pemuda Republik
Indonesia).
RAKYAT YOGYAKARTA
Berita proklamasi yang diterima di Yogyakarta tanggal 17 Agustus
segera disebarluaskan melui masjid-masjid terutama Masjid Besar
Kauman dan Pakualaman. Sedangkan Ki Hajar Dewantara, memimpin
murud-muridnya dengan bersepeda mengadakan pawai keliling
untuk menyambut proklamasi RI. Demikian juga dengan Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VII segera memberikan
ucapan selamat kepada Soekarno- Hatta selaku Presiden dan Wakil
Presiden.
SEKIAN