Dokumen tersebut membahas tentang rancangan program penyuluhan kelompok yang mencakup 11 tahapan mulai dari pengumpulan data, analisis masalah, penetapan tujuan, rencana kegiatan, hingga evaluasi. Program penyuluhan dirancang untuk memecahkan masalah yang diidentifikasi berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan melibatkan partisipasi aktif mereka.
Tujuan dari Aministrasi publik adalah untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumberdaya manusia dan keuangan. Pandangan melalui 6 dimensi inilah diharapkan pejabat publik dapat mempercepat dalam pengambilan setiap kebijakan publik secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan publik.
Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Kendala dan prospek pemasaran produk pangan di indonesia
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
1. RUANG LINGKUP PERENCANAAN
PROGRAM PENYULUHAN
KELOMPOK
1. Nurwidodo (H0811064)
2. Paksi Patrianti (H0811066)
3. Pramudya Setya D (H0811067)
4. Rahma Rizky W (H0811071)
2. Perubahan Terencana
Perubahan terencana pada hakekatnya merupakan
suatu proses yang dinamis, yang direncanakan oleh
seseorang (secara individu atau yang tergabung
dalam suatu lembaga sosial).
3. Pengertian tentang Perencanaan Program Penyuluhan
Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang
berdasar fakta, mengenai kegiatan-kegiatan yang harus
dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang
dikehendaki.
Beberapa pokok pikiran perencanaan program:
Perencanaan program merupakan suatu proses yang
berkelanjutan.
Perencanaan program dirumuskan oleh banyak pihak.
Perencanaan program dirumuskan berdasar fakta.
Perencanaan program meliputi perumusan tentang keadaan,
masalah, tujuan, dan cara (kegiatan) untuk mencapai tujuan
yang telah diteetapkan itu.
Perencanaan program dinyatakan secara tertulis.
4. Arti Penting Perencanaan Program Penyuluhan
Memberikan acuan dalam mempertimbangkan secara
seksama tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana
cara melaksanakannya.
Tersedianya acuan tertulis yang dapat digunakan oleh
masyarakat (umum).
Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap
adanya usul/saran penyempurnaan yang “baru”.
Memantapkan tujuan-tujuan yang ingin dan harus dicapai,
yang perkembangannya dapat diukur dan dievaluasi.
Memberikan pengertian yang jelas terhadap pemilihan
tentang:
Kepentingannya dari masalah-masalah insidental
5. Pemantapan dari perubahan-perubahan sementara
Mencegah kesalahartian tentang tujuan akhi, dan
megembangkan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan
maupun yang tidak dirasakan.
Memberikan kelangsungan dalam diri personel, selama
proses perubahan berlangsung.
Membantu pengembangan kepemimpinan.
Menghindarkan pemborosan sumberdaya dan merangsang
efisiensi pada umumnya.
Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam
masyarakat dan yang dilaksanankan sendiri oleh
masyarakat setempat.
6. Ukuran Perencanaan Program yang Baik
Analisis fakta dan keadaan
Pemilihan masalah berdasarkan pada kebutuhan
Jelas dan menjamin keluwesan
Merumuskan tujuan dan pemecahan masalah yang menjanjikan kepuasan
Menjaga keseimbangan
Pekerjaan yang jelas
Proses yang berkelanjutan
Merupakan proses belajar dan mengajar
Merupakan proses koordinasi
Memberikan kesempatan evaluasi proses dan hasilnya
7. Filosofi Program Penyuluhan
Menurut Dahama dan Bhatnagar (1980):
Bekerja berdasarkan kebutuhan yang dirasakan (felt need)
Bekerja dilandasi oleh anggapan bahwa masyarakat ingin dibebaskan dari
penderitaan dan kemiskinan
Harus dianggap bahwa masyarakat menginginkan “kebebasan” baik dalam
menentukan/memilih garis hidupnya sendiri dan memutuskan bentuk-bentuk
ekonomi, kepercayaan, lembaga politik dan pendidikan yang mereka
inginkan demi tercapainya perbaikan mutu kehidupan mereka.
Nilai-nilai di dalam masyarakat harus dipertimbangkan selayaknya.
Membantu dirinya sendiri.
Masyarakat adalah sumberdaya yang terbesar
Program mencakup perubahan sikap,kebiasaan dan pola pikir.
8. Lingkup Materi Program penyuluhan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
• Optimasi pemanfaatan sumberdaya untuk kegiatan produksi
dengan selalu memperhatikan konservasi sumberdaya alam dan
pengelolaan limbah yang ditimbulkannya.
• Efisiensi sistem produksi,yang tidak hanya mempertimbangkan
efisiensi teknis saja tetapi juga efisiensi ekonomisnya.
• Efisiensi sistem pemasaran produksi.
• Pengelolaan usaha,termasuk pengelolaan ekonomi rumah tangga.
• Pengembangan sumberdaya keluarga (terutama pemuda dan
wanita).
• Pengembangan kelembagaan-ekonomi dan kelembagaan sosial.
• Pembinaan kepemimpinan, baik kepemimpinan dalam
keluarga,kepemimpinan di lingkungan pekerjaan,maupun
kepemimpinan dalam kelembagaan ekonomi dan kelembagaan
sosial.
9. Program-program yang
berkaitan dengan
pengembangan sistem
penyuluhan yang
meliputi:
• Pengembangan organisasi dan administrasi penyuluhan
• Pengembangan sistem kerja penyuluhan.
• Pengembangan proses belajar-mengajar dalam penyuluhan.
• Pengembangan metoda,materi,dan perlengkapan
penyuluhan.
• Pengembangan kelembagaan penunjang kegiatan
penyuluhan.
Program-program yang
berkaitan dengan
pengembangan karier
penyuluh.
• Berkaitan dengan hal itu ,beberapa hal yang juga
perlu diperhatikan di dalam perumusan program
penyuluhan adalah:
• Sistem pelatihan
• Sistem penyuluhan
• Sistem kenaikan pangkat dan jaminan hari tuanya
10. Keberhasilan Perencanaan Program Penyuluhan
Identifikasi sistem sosial yang bersangkutan
Identifikasi mengenai “key individual” dalam struktur
kekuasaan dari masyarakat menerima manfaat.
Penerima tujuan program oleh key – individual
Peran serta secara aktif key – individual dan individu dalam
masyarakat
Dorongan aktif dari setiap individu dalam masyarakat
11. Legimitasi Perencanaan Program Penyuluhan
Menurut Beal dan Bohlen (1955) mengemukakan tahapan –
tahapan yang harus dilalui oleh setiap ide sebelum
menjadi aksi adalah sebagai berikut :
Inisiasi dari aksi -------- legimitasi ide – ide ------
organisasi dan perencanaan
12. 1. Pengertian Legimitasi
Secara harfiah = Pengakuan atau pengesahan
Di dalam proses perencanaan program, legimitasi diartikan
sebagai proses pengesahan atau suatu proses persetujuan atas
ide-ide tentang perubahan yang diinginkan. Artinya ide – ide
perubahan yang akan dilaksanakan harus memperoleh
pengesahan terlebih dahulu dari pihak yang memiliki kekuasaan
sebagai penentu kebijakan atas segala sesuatu yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat.
2. Makna legimitasi dalam perubahan berencana
Legimitasi merupakan tahapan dalam proses perubahan
berencana yang berupa pengakuan atau pengesahan ide-ide
tentang perubahan agar ide-ide tersebut memperoleh dukungan
dan partisipasi masyarakat jika ide-ide tersebut akan
dilaksanakan.
13. 3. Pemberi legimitasi
Pemberi legimitasi adalah semua pihak yang memegang fungsi
pengambilan keputusan atas segala sesuatu yang berkaitan
dengan segala macam aspek kehidupan masyarakat banyak.
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi pemberi legimitasi
Legimitasi atas idde- ide akan bergantung pada:
Kemampuan “penyuluh” untuk merancang dan mengorganisasikan
perubahan berencana.
Kesesuaian ide dengan kebutuhan masyarakat .
Upaya para “penyuluh” untuk meyakinkan para penentu
kebijakan tentang arti penting (manfaat,tujuan) yang dapat
diharapkan dari pelaksanaan ide – ide yang ditawarkan.
14. Menurut Sumayao , 1986:
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan bagi diperolehnya
legimitasi atas ide- ide perubahan berencana yang
mencakup :
Karakteristik ide
Lingkungan kegiatan yang mempengaruhi
Partisipasi yang diharapkan
15. Tahapan Perencanaan Program Penyuluhan
1. Pengumpulan Data Keadaan
Merupakan kegiatan pengumpulan data dasar (database)
yang diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan
cara mencapai tujuan atau kegiatan yang akan
direncanakan. Karena itu data yang dikumpulkan harus
mencakup:
Keadaan Sumberdaya (SDA, SDM, Kelembagaan, sarana dan
prasarana)
Teknolgi yang telah digunakan
Peraturan
16. 2. Analisis Data Keadaan
Analisis tentang deskripsi data keadaan
Penilaian atas keadaan sumberdaya, teknologi, dan
peraturan yang ada, dan
Pengelompokan data-keadaan kedalam :
Data aktual dan data potensial.
Keadaan yang ingin dicapai dan yang sudah dapat dicapai.
Teknologi yang dapat digunakan/dikembangkan dan yang sudah
digunakan.
Peraturan-peraturan yang sudah berlaku dan yang dapat
diberlakukan.
17. 3. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan upaya untuk merumuskan hal-hal
yang tidak dikehendaki atau faktor-faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya tujuan yang dikehendaki.
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan menganalisis
kesenjangan:
Antara data potensial dengan data aktual
Antara keadaan yang ingin dicapai dengan yang sudah dicapai
Antara teknologi yang seharusnya dilakukan/diterapkan dengan
yang sudah diterapkan, dan
Antara peraturan yang harus dilaksanakan/diberlakukan dengan
praktek atau kenyataan yang dijumpai dalam penerapan
peraturan-peraturan tersebut.
18. 4. Pemilihan Masalah Yang Ingin Dipecahkan
Hal yang diperlukan dalam perencanaan pogram penyuluhan
adalah:
a. Pemilihan pemecahan masalah yang benar-benar
menyangkut kebutuhan nyata (real need) yang sudah
dirasakan masyarakat
b. Pemilihan pemecahan masalah yang segera diupayakan
c. Pemilihan pemecahan masalah-masalah strategis
d. Melakukan analisis terhadap impact-point
19. 5. Perumusan Tujuan-tujuan dan Penerima Manfaat
Dalam perumusan tujuan ini, perlu diperhatikan agar
penerima manfaat yang hendak dicapai haruslah “realistis”
baik ditinjau dari kemampuan sumberdaya maupun dapat
memecahkan semua permasalahan sampai tuntas, tetapi
dapat dirumuskan secara bertahap dengan target-target
yang realistis
20. 6. Perumusan Alternatif Pemecahan Masalah
Menurut Bredfield (1966), acuan untuk merumuskan tujuan:
Pertimbangkan semua kemungkinan yang dapat diusahakan
untuk memecahkan masalah.
Kesampingkan pemecahan-pemecahan masalah yang di luar
kemampuan penyuluhnya sendiri.
Rumuskan hasil atau penerima manfaat kegiatan yang akan
dapat dicapai.
Tingkat kemudahan dan kompleksitas pemecahan masalah.
Tingkat penerimaan masyarakat atas pemecahan masalah yang
direncanakandan ingin dicapai.
Apakah pemecahan masalah tersebut dapat
dilaksanakan/tidak.
21. 7. Penetapan Cara Mencapai Tujuan/ Rencana Kegiatan
Perumusan cara mencapai tujuan seperti itu biasanya
dirumuskan dalam suatu bentuk “Rencana Kegiatan” yang
mencangkup:
Data keadaan
Rumusan masalah (impact point)
Tujuan dan penerima manfaat yang hendak dicapai
Cara mencapai tujuan terdiri dari :
Metoda yang dipilih
Bahan dan peralatan yang diperlukan
Jumlah unit kegiatan
Frekuensi kegiatan
Pihak yang dilibatkan
Lokasi kegiatan
Waktu yang direncanakan
Jumlah dan sumber dana yang diperlukan
22. 8. Pengesahan Program Penyuluhan
Pengesahan program penyuluhan tidak cukup hanya diberikan
oleh pengusaha sebagai penentu kebijakan pembangunan, tetapi
lebih penting dari itu, harus memperoleh pengesahan dari
tokoh-tokoh masyarakat penerima manfaat penyuluhan.
9. Pelaksanaan Kegiatan
Masalah utama yang harus diperhatikan didalam pelaksanaan
kegiatan adalah harus memperoleh partisipasi sebesar-besarnya
dari masyarakat penerima manfaat. Karena itu, pelaksanaan
kegiatan harus dilakukan pada waktu yang tepat serta di lokasi
yang tepat.
23. 10. Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi mencakup:
Evaluasi awal (perencanaan), evaluasi selama pelaksanaan
kegiatan (on-going evaluation), dan evaluasi akhir.
Evaluasi fisik dan non fisik (pengelolaan administrasi dan
keuangan)
Evaluasi tujuan dan proses, fisik (produktivitas) dan non
fisik (perubahan perilaku penerima manfaat, efektivitas
kelembagaan)
11. Rekonsiderasi
Rekonsiderasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mempertimbangkan kembali rumusan perencanaan program
yang ada. Rekonsiderasi diperlukan jika menghadapi keadaan
luar keadaan “normal”, seperti bencana alam, kenaikan
harga, dan adanya kebijakan baru.