Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin analisis kebijakan UKM yang dapat diambil antara lain:
1. Kesesuaian kebijakan UKM dengan peraturan perundang-undangan terkait seperti Perpres 72/2012 dan UU No. 23/2014 tentang pembagian kerja UKM antara pemerintah pusat, propinsi, dan daerah.
2. Efektivitas pelaksanaan UKM di tingkat primer oleh puskesmas dengan mengutamakan upaya promotif-prevent
Modul yang dikeluarkan oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan mengenai dasar - Dasar Administrasi Kesehatan, pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan. Sebagai bahan bacaan pelatihan.
Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
Modul yang dikeluarkan oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan mengenai dasar - Dasar Administrasi Kesehatan, pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan. Sebagai bahan bacaan pelatihan.
Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
Berikut Ini adalah Paparan Bahan tayang materi penyusunan kebijakan program kesehatan pada pelatihan jabatan fungsional Adminkes Jenjang Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
Tujuan dari Aministrasi publik adalah untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di bidang organisasi, sumberdaya manusia dan keuangan. Pandangan melalui 6 dimensi inilah diharapkan pejabat publik dapat mempercepat dalam pengambilan setiap kebijakan publik secara tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan publik.
juknisDinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan cakupan program setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cq Sub Subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai format dalam Lampiran. Untuk meningkatkan kemampuan pendamping dalam pendampingan
>> Materi:
Strategi komunikasi pendampingan menggunakan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) >> tenaga Promkes
Cara pengukuran antropometri dan aplikasi Buaian >> tenaga Gizi
Cara menentukan ibu hamil anemia >> Bidan
Pelaksanaan skrining TBC terhadap ibu hamil (e-Tibi) >> PJ program TBC
Pelaksanaan skrining Penyakit Tidak Menular pada ibu hamil (Hipertensi = e-Desi) 🡪PJ Program Hipertensi
>> Sasaran: 100 orang kader pendamping
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
2. Upaya Kesehatan Masyarakat yang disingkat UKM merupakan setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Tujuan penguatan upaya kesehatan masyarakat pada hakikatnya meliputi
pencapaian sasaran dalam program Indonesia Sehat pada RPJMN 2015-2019,
yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu merumuskan Strategi Upaya Kesehatan Masyarakat
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat menjelaskan tentang :
Nilai dan sumber data UKM
Identifikasi secara sistematik terhadap berbagai evidence
Membuat analisis kebijakan UKM
Membuat formulasi pilihan kebijakan UKM
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan UKM
4. 1. Nilai dan Sumber Data Kesehatan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Nilai-nilai dan norma yang ada di masyarakat
Sumber data kesehatan masyarakat
2. Identifikasi secara sistematik terhadap berbagai evidence
Penentuan masalah kesehatan dan/atau masalah pelayanan prioritas di wilayah
Penelusuran akar masalah secara sistematik dan komprehensif.
Penetapan isu strategis
Pemetaan pemangku kepentingan
3. Analisis Kebijakan UKM
Identifikasi kebijakan publik terkait UKM dengan isu strategis yang telah ditetapkan
Analisis Kebijakan UKM
5. 4. Formulasi Opsi Kebijakan
Menyusun beberapa alternatif opsi kebijakan.
Menguji alternatif opsi kebijakan
5. Pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan UKM
Pemantauan
Evaluasi
9. Nilai di Masyarakat/Nilai Sosial
petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
NILAI
suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi
dasar penentu tingkah laku seseorang
10. Ciri-Ciri Nilai Sosial :
hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat;
hasil penularan dari orang lain;
terbentuk dari proses sosialisasi,
bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan manusia,
melibatkan emosi atau perasaan;
dapat membentuk pengembangan diri seseorang baikp positif atau negatif;
cenderung berkaitan antara satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan sistem
sosial.
11. NormaSosial
Merupakan perwujudan dari nilai yang didalamnya terdapat kaidah atau
aturan pada tindakan yang dilengkapi dengan sanksi bagi pelanggarnya
Norma sosial terkadang bisa menyesuaikan perubahan sosial, sehingga norma
sosial bisa mengalami perubahan.
Berfungsi pedoman tingkah laku di masyarakat, sebagai alat untuk
menertibkan kehidupan sosial dan sebagai sistem kontrol sosial.
13. • Merupakan data yang diperoleh oleh peneliti
atau penyelidik melalui protokol penelitian
atau desain penelitiannya
Data Primer
• Merupakan data yang direncanakan dari
hasil studi peneliti-peneliti lain yang
datanya dikumpulkan oleh peneliti tersebut
Data
Sekunder
• Merupakan hasil analisis dari data primer
dan data sekunder, atau biasa disebut
sebagai informasi.
Data Tertier
15. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas !
1. Sebutkan nilai dan norma khusus yang ada di masyarakat wilayah Anda bertugas yang
perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya kesehatan masyarakat !
2. Hal apa yang Anda lakukan dalam menyesuaikan intervensi upaya kesehatan masyarakat
terkait nilai dan norma tersebut ?
3. Sebutkan tiga jenis data dan perbedaannya ?
4. Apa keunggulan dan kelemahan masing-masing dari data primer dan sekunder ?
5. Sebutkan beberapa jenis data yang dapat Anda pakai dalam menyusun Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sesuai dengan wilayah tugas Anda !
17. Diantara banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan, tidak semua masalah
langsung diberikan intervensi secara serentak, melainkan ditentukan prioritas
masalah yang disepakati bersama.
Penentuan masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan prioritas penting untuk
dilakukan berkenaan dengan adanya keterbatasan sumberdaya yang ada, baik
dari segi SDM, sarana ataupun pendanaan
Penentuan prioritas juga dilakukan untuk memastikan penempatan sumber daya
yang tersedia dalam sektor kesehatan digunakan untuk memaksimalkan tujuan
kesehatan yang ingin dicapai
Tidak ada cara yang paling benar untuk membuat prioritas, karena prioritas ini
bersifat relatif dan subyektif. Perlu adanya keseimbangan antara berbagai tujuan
dan sudut pandang untuk menetapkan sebuah prioritas
18. Lima langkah yang direkomendasikan dalam menyusun prioritas berdasarkan Ad Hoc
Committee (WHO 1996) diantaranya adalah :
1. pertimbangan dari apa yang menjadi beban penyakit
2. mengapa beban penyakit tersebut masih ada
3. bagaimana kebijakan pembiayaan yang ada dapat mengintervensi masalah yang ada
4. bagaimana kebijakan pembiayan efektif bisa menjadi solusi intervensi di masa mendatang
5. apa saja sumber daya yang ada saat ini untuk masalah beban penyakit tersebut.
20. Merupakan sebuah proses untuk mencari dan menentukan penyebab utama dari
sebuah masalah
Hasil dari penelusuran akar masalah adalah rencana aksi yang akan
dilaksanakan untuk mengurangi resiko kejadian/masalah serupa di masa yang
akan datang.
Penelusuran akar masalah juga merupakan sebuah desain untuk menjawab tiga
pertanyaan berikut:
(1) Apa yang terjadi ?
(2) Mengapa hal itu terjadi ?
(3) Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi.
21. Metode ini digunakan untuk mengkategorikan berbagai penyebab potensial suatu masalah serta
menjelaskan hubungan sebab-akibat dari seuatu masalah.
Faktor-faktor penyebab yang ditemukan adalah yang mungkin dan bisa diperbaiki/diselesaikan.
Lebih terstruktur dan dapat mengajarkan pada tim dan individu mengenai proses/prosedur yang
berlaku melalui proses yang dilakukan.
22. Metode ini memungkinkan untuk merinci masalah pokok menjadi pertanyaan-pertanyaan kembali
sehingga penentuan masalah lebih jelas dan komperhensif.
Dimulai dengan membuat kerangka pohon masalah, kemudian menentukan masalah yang akan
dianalisisi dan menempatkannya pada kotak bagian atas di diagram.
Setelah itu dilakukan identifikasi penyebab masalah melalui brainstorming atau FGD dan dilakukan
berulang sampai tidak lagi dapat menjawab pertanyaan dari penyebab masalahnya.
Diakhiri dengan pohon tujuan sebagai langkah yang diambil untuk menggambarkan situasi di masa
depan yang diinginkan
23. Isu Strategis :
(1) masalah yang paling prioritas dirasakan oleh stakeholder lokal dan mendapat
perhatian publik berdasarkan data yang dikaji
(2) masalahnya mendesak (aktual) dan sangat penting untuk diberi perhatian segera, jika
tidak segera diatasi berakibat fatal di masa depan
(3) relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang dihadapi oleh masyarakat
(sedang hangat dan menjadi perhatian masyarakat).
Tolak Ukur Analisa Isu Strategis :
(1) Aktual menilai apakah isu sedang menjadi pusat perhatian
(2) Urgensi menilai apakah isu ini mendesak
(3) Relevansi apakah isu ini sesuai dengan kebutuhan konstituen
(4) Dampak positif apakah jika isu ini dibahas dapat membantu konstituen
(5) Kesesuaian apakah isu sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki
(6) Sensitivitas apakah isu ini aman dari dampak sampingan
24. Tujuan : mengidentifikasi sekelompok orang atau institusi yang dapat
mempengaruhi program/kebijakan; mengantisipasi bentuk pengaruh yang
diberikan kepada program/kebijakan; dan mengembangkan strategi untuk
mendapatkan dukungan terbaik dan efektif
Dalam melakukan pertimbangan pada pemangku kepentingan, beberapa cara
analisis yang dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan analisis pemangku
kepentingan antara lain :
a. Ukuran kekuasaan dan kepemimpinan
b. Tingkat pengetahuan terhadap kebijakan yang dibahas
c. Kepentingan
d. Posisi
e. Aliansi
25. Beberapa model dalam melakukan analisis stakeholder (Gardner, 1986) :
a. Model pemetaan berdasarkan kekuasaan dan dinamika stakeholder
26. b. Model pemetaan yang mempertemukan kekuasaan dan kepentingan dalam satu
matriks
27. c. Model pemetaan stakeholder yang mempertemukan tingkat pengaruh dan
pentingnya stakeholder
28. Hasil dari pemetaan pemangku penetingan adalah :
Gambaran tentang kepentingan para pemangku kepentingan dalam kaitannya dengan
perumusan atau implementasi kebijakan
Identifikasi adanya potensi konflik antara pemangku kepentingan karena kepentingan
yang berbeda yang dapat mengancam keberhasilan pelaksanaan suatu kebijakan
Membantu memetakan struktur hubungan antara pemangku kepentingan sehingga
dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun kerjasama atau koalisi
Membantu dalam merumuskan jenis partisipasi yang diharapkan dari pemangku
kepentingan yang berbeda
29. TUGAS MANDIRI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas !
1. Sebutkan hal-hal apa saja yang perlu menjadi pertimbangan dalam menyusun sebuah
prioritas !
2. Apa yang menjadi keunggulan dari masing-masing metode fishbone diagram dan problem
tree dalam membantu proses penelusuran akar masalah ?
3. Apa tujuan dilakukannya proses pemetaan pemangku kepentingan ?
32. Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif
(bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat
adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusaiaan.
Dasar, asas, pokok-pokok kesehatan masyarakat meliputi :
a. berbasis masyarakat
b. dengan pendekatan peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit
c. dikelola dengan kerjasama lintas sektor dan program
d. dengan pemberdayaan masyarakat
e. dengan dukungan sumber daya
Berdasarkan Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, terdapat pembagian strata
UKM yang terdiri atas UKM Primer, UKM Sekunder dan UKM Tersier.
Berdasarkan UU No. 23 Th 2014, terdapat pembagian kerja antara pemerintah pusat, propinsi dan
daerah pada pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat dan sistem rujukan sesuai dengan level-nya.
33. Puskesmas menyelenggarakan UKM tingkat pertama secara terintegrasi dan berkesinambungan
dengan lebih mengutamakan upaya promotif-preventif. Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dilakukan berupa UKM Esensial dan UKM Pengembangan. UKM Esensial harus diselenggarakan
oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kebupaten/kota
bidang kesehatan. UKM pengembangan terdiri dari kegiatan yang sifatnya inovatif dan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya masing-masing.
Terdapat tiga kegiatan utama dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat, diantaranya :
Mengupayakan agar pembangunan semua sektor berwawasan kesehatan. Pembangunan di
sektor lain harus memperhitungkan kesehatan, yakni mendukung atau minimal tidak
merugikan kesehatan. Wujud kegiatannya adalah dengan mengembangkan konsep institusi
sehat seperti sekolah sehat, pesantren sehat, masjid sehat, pasar sehat, dan lain-lain
Memberdayakan masyarakat, yakni mengorganisasikan gerakan atau peran serta masyarakat
untuk pembangunan kesehatan, yang berupa berbagai bentuk UKBM seperti posyandu,
posbindu penyakit tidak menular, UKS, Saka Bhakti Usaha (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren), dan lain-lain.
Memberdayakan keluarga, yakni menggugah pasrtisipasi segenap keluarga (sebagai kelompok
masyarakat terkecil) untuk berperilaku hidup sehat, mencegah jangan sampai sakit, bahkan
meningkatkan derajatnya.
34. Merupakan sebuah proses studi atau penelitian yang bertujuan untuk
memformulasikan sebuah kebijakan atau mengevaluasi implementasi dari sebuah
kebijakan.
Hasil dari analisis kebijakan yang dilakukan adalah rekomendasi kebijakan,
alternatif keputusan, saran dan petunjuk operasional spesifik terkait suatu
kebijakan untuk mengubah atau memperbaiki.
Pilihan bentuk analisis yang tepat, menghendaki pemahaman masalah secara
mendalam, sebab kondisi masalah yang cenderung menentukan bentuk analisis
yang digunakan.
35. • Merupakan penciptaan dan pemindahan informasi sebelum tindakan
kebijakan ditentukan dan dilaksanakan.
• Analisis kebijakan juga melihat ke depan hal-hal yang berhubungan,
misalnya mengenai kemungkinan apa yang akan terjadi apabila suatu
kebijakan dikembangkan.
Analisis
Kebijakan
Prospektif
• Bertujuan dalam hal penciptaan dan pemindahan informasi setelah
tindakan kebijakan diambil
• Informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil
kebijakan khusus, merumuskan masalah kebijakan, membangun alternatif
kebijakan yang baru, dan mengarah pada pemecahan masalah praktis.
Analisis
Kebijakan
Retrospektif
• Bersifat konprehensif dan kontinyu, menghasilkan dan memindahkan
informasi gabungan baik sebelum maupun sesudah tindakan kebijakan
dilakukan
• Menggabungkan bentuk prospektif dan retrospektif, serta menghasilkan
informasi dari waktu ke waktu dan bersifat multidispliner.
Analisis
Kebijakan
Terpadu
37. Dalam mengembangkan solusi kebijakan perlu mempertimbangkan beberapa
alternatif opsi kebijakan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun alternatif kebjakan adalah
mengeliminasi faktor-faktor penyumbang masalah dengan menelisik kebijakan
yang ada saat ini. Selain mempertimbangkan penyusunan alternatif opsi
kebijakan yang mungkin untuk dilakukan, pertimbangkan juga lebih lanjut
mengenai dampak yang akan ditimbulkan dari kebijakan tersebut.
Dalam merumuskan alternatif opsi kebijakan, setidaknya terdapat enam faktor
strategis yang biasanya mempengaruhi, yaitu :
1. Faktor politik
2. Faktor ekonomi/finansial
3. Faktor administrasi/organisatoris
4. Faktor teknologi
5. Faktor sosial, budaya dan agama
6. Faktor pertahanan keamanan
38. Dilakukan setelah menyusun beberapa alternatif opsi kebijakan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai efektivitas
dari opsi alternatif kebijakan dalam mencapai tujuan
Dalam menilai alternatif kebijakan, terdapat ukuran-ukuran rasionalitas yang
dapat digunakan, diantaranya :
Rasionalitas teknis : atas dasar kemampuan dasar masing-masing memecahkan masalah
publik secara efektif
Rasionalitas ekonomis : atas dasar kemampuan menemukan pemecahan masalah publik
yang paling efisien
Rasionalitas legal : atas dasar kesesuaian hukumnya terhadap peraturan-peraturan dan
kasus-kasus penyelesaian perkara sebelumnya
Rasionalitas sosial : atas dasar kemampuannya dalam mempertahankan atau meningkatkan
institusi sosial yang bernilai, yaitu menyelenggarakan kelembagaan
Rasionalitas substantif : atas dasar kemampuannya untuk membuat pilihan yang paling
tepat diantara dua atau lebih bentuk rasionalitas (Teknik, ekonomis, sosial, legal) dibawah
kondisi yang ada
39. Beberapa pendekatan dalam melakukan pengujian alternatif kebijakan, yaitu:
a. Pendekatan kuantitatif
Operation research
Benefit/risk analysis
b. Pendekatan kualitatif
Skenario
Permainan
Simulasi
Pertimbangan ahli (expert judgement) : Teknik Delphi
41. Pemantauan atau Monitoring dilakukan untuk memastikan program berjalan on
the track dengan berfokus pada input, aktivitas, output, proses implementasi dan
hasil lanjutan seperti hasil atau outcome.
Monitoring sebenarnya lebih ditekankan pada kegiatan mencermati proses
pelaksanaan kegiatan serta adanya peruahan lingkungan organisasi. Oleh sebab
itu, monitoring biasanya dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang
diimplementasikan.
Proses monitoring akan lebih menjawab apa saja aktivitas yang telah dilaksanakan
dan hasil yang dicapai, berbeda dengan evaluasi yang menitikberatkan pada
mengapa dan bagaimana hasil bisa dicapai yang kemudian berkontribusi pada
pembentukan teori atau model perubahan.
Hasil monitoring yang telah dianalisis selanjutnya dapat dijadikan sebagai
informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tindak lanjut dalam proses
evaluasi.
42. Tujuan dari pemantauan atau monitoring antara lain :
Menjamin kebijakan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan
Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan
dan penyebabnya untuk kemudian menjadi dasar bagi tindakan korektif
Memberikan informasi mengenai adanya perubahan-perubahan lingkungan yang perlu
disesuaikan
Memberikan informasi mengenai akuntabilitas pelaksanaan kebijakan kepada pihak
yang berkepentingan
Hasil monitoring lebih lanjut digunakan sebagai pembelajaran untuk mengukur
keberhasilan dan manfaat dari intervensi kebijakan, kualitas kebijakan, dan justifikasi
bagi pelaksanaan kebijakan
43. Beberapa jenis data dan informasi yang dapat digunakan sebagai monitoring :
Metode Dokumentasi dari berbagai laporan kegiatan
Metode Survey untuk menjaring data dari pemangku kepentingan, terutama kelompok
sasaran
Metode Observasi lapangan untuk membantu melengkapi data survey berdasarkan
pengamatan data empiris di lapangan
Metode Wawancara untuk menanyaan berbagai aspek yang berhubungan dengan
implementasi kebijakan
Metode Campuran dengan melibatkan campuran dua, tiga atau keempat metode diatas
Metode FGD melalui diskusi dengan para pemangku kepentingan yang bervariasi. Melalui
FGD informasi akan lebih valid dapat diperoleh melalui cross check data dan informasi dari
berbagai sumber.
Jenis-jenis monitoring antara lain :
Kepatuhan (compliance);
Pemeriksaan (auditing);
Akuntansi (accounting);
Eksplanasi (explanation);
44. Evaluasi kebijakan dilakukan guna menguji kemampuan suatu kebijakan dalam
mengatasi masalah. Evaluasi kebijakan juga dapat membantu memberikan
informasi tentang keberhasilan dan kegagalan sebuah kebijakan sehingga dari
tahap ini akan dapat ditentukan prospek/gambaran masa depan suatu kebijakan.
Pada prosesnya, ada empat prinsip evaluasi dasar kebijakan yang harus dipegang,
yakni:
Berfokus pada nilai manfaat suatu kegiatan, program atau kebijakan
Memuat adanya interpendensi fakta nilai, evaluasi tidak hanya tergantung pada bukti
tetapi juga pada nilai
Berorientasi pada masa kini dan lalu
Obyektif
45. Tujuan evaluasi kebijakan dapat dirurumuskan sebagai berikut :
Mengukur efek suatu kebijakan pada kehidupan dengan membandingkan kondisi antara
sebelum dan sesudah
Memperoleh informasi tentang kinerja implementasi kebijakan dan menilai dengan
kesesuaian dan perubahan program dengan rencana
Memberikan umpan balik bagi manajemen dalam rangka perbaikan/penyempurnaan
implementasi
Memberikan rekomendasi dan bahan masukan (input) pada pembuat kebijakan untuk
membuat keputusan lebih lanjut mengenai kebijakan di masa datang
Sebagai bentuk pertanggungjawaban publik guna memenuhi akuntabilitas publik
Menentukan tingkat kinerja dan kemungkinan apabila terjadi penyimpangan pada suatu
kebijakan dengan melihat derajat pencapaian tujuan adan sasaran
Mengukur tingkat efisiensi dengan melihat berapa biaya dan manfaat dari suatu
kebijakan
Mengukur tingkat keluaran (outcome) suatu kebijakan dan dampak kebijakan baik positif
maupun negatif
46. Enam tahapan yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kebijakan:
Merumuskan masalah
Penentuan kriteria evaluasi
Identifikasi alternatif kebijakan
Evaluasi alternatif kebijakan
Penunjukkan dan pemilihan berbagai alternative
Monitoring dan evaluasi keluaran kebijakan
Dalam pelaksanaan evaluasi, penting juga untuk mempertimbangkan beberapa
aspek teknis dan substansi berikut sebagai panduan evaluasi, yaitu :
Pemanfaat atau pengguna evaluasi (user atau beneficier)
Kemudahan pelaksanaan evaluasi (technical feasibility)
Kaidah etik evaluasi dengan cara yang terbuka, independen serta memnuhi kaidah dan
nilai integritas
Tingkat kebermanfaatan evaluasi
48. Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan upaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan
Masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan penyediaan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan
bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusaiaan.
Puskesmas menyelenggarakan UKM tingkat pertama dengan lima pelayanan
esensial yang harus diselenggarakan untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kebupaten/kota bidang kesehatan baru kemudian
melaksanakan UKM pengembangan. Dalam menyusun strategi untuk
pengembangan upaya kesehatan masyarakat diperlukan nilai dan sumber data
yang akurat dan identifikasi secara sistematis baik dari penentuan prioritas
masalah dan akar masalah, isu strategis, dan pemetaan pemangku kepentingan.
Tahapan analisa kebijakan, penyusunan opsi kebijakan serta pemantauan dan
evaluasi dilakukan secara sistematis untuk penyempurnaan kebijakan UKM yang
sedang dilaksanakan atau sebagai perbaikan untuk kebijakan selanjutnya.