SlideShare a Scribd company logo
Upaya Kesehatan Masyarakat yang disingkat UKM merupakan setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Tujuan penguatan upaya kesehatan masyarakat pada hakikatnya meliputi
pencapaian sasaran dalam program Indonesia Sehat pada RPJMN 2015-2019,
yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu merumuskan Strategi Upaya Kesehatan Masyarakat
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat menjelaskan tentang :
 Nilai dan sumber data UKM
 Identifikasi secara sistematik terhadap berbagai evidence
 Membuat analisis kebijakan UKM
 Membuat formulasi pilihan kebijakan UKM
 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan UKM
1. Nilai dan Sumber Data Kesehatan
 Upaya Kesehatan Masyarakat
 Nilai-nilai dan norma yang ada di masyarakat
 Sumber data kesehatan masyarakat
2. Identifikasi secara sistematik terhadap berbagai evidence
 Penentuan masalah kesehatan dan/atau masalah pelayanan prioritas di wilayah
 Penelusuran akar masalah secara sistematik dan komprehensif.
 Penetapan isu strategis
 Pemetaan pemangku kepentingan
3. Analisis Kebijakan UKM
 Identifikasi kebijakan publik terkait UKM dengan isu strategis yang telah ditetapkan
 Analisis Kebijakan UKM
4. Formulasi Opsi Kebijakan
 Menyusun beberapa alternatif opsi kebijakan.
 Menguji alternatif opsi kebijakan
5. Pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan UKM
 Pemantauan
 Evaluasi
1. NILAI DAN
SUMBER DATA
KESEHATAN
Promotif Preventif
Pencapaian Indonesia
Sehat
Mobilisasi mesin sosial
dan mesin birokrasi
Pendekatan
kolaboratif dan
multidisipliner
Dampak jangka
menengah dan dampak
jangka panjang
Nilai di Masyarakat/Nilai Sosial
petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
NILAI
suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi
dasar penentu tingkah laku seseorang
Ciri-Ciri Nilai Sosial :
 hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat;
 hasil penularan dari orang lain;
 terbentuk dari proses sosialisasi,
 bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan manusia,
 melibatkan emosi atau perasaan;
 dapat membentuk pengembangan diri seseorang baikp positif atau negatif;
 cenderung berkaitan antara satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan sistem
sosial.
NormaSosial
Merupakan perwujudan dari nilai yang didalamnya terdapat kaidah atau
aturan pada tindakan yang dilengkapi dengan sanksi bagi pelanggarnya
Norma sosial terkadang bisa menyesuaikan perubahan sosial, sehingga norma
sosial bisa mengalami perubahan.
Berfungsi pedoman tingkah laku di masyarakat, sebagai alat untuk
menertibkan kehidupan sosial dan sebagai sistem kontrol sosial.
Cara/
usage
Kebias
aan/fol
kways
Tata
kelakua
n/mores
adat
istiadat/
customs
hukum/
laws
Normal Sosial tersusun atas :
Nilai dan norma adalah bagian yang
tidak bisa diabaikan dalam Upaya
Kesehatan Masyarakat  Selain
untuk menyesuaikan pemberian
pelayanan kesehatan berdasarkan
nilai dan norma tertentu yang
dipegang, kondisi ini akan
memungkinkan penerimaan yang
baik oleh masyarakat terhadap
praktek upaya kesehatan
masyarakat.
• Merupakan data yang diperoleh oleh peneliti
atau penyelidik melalui protokol penelitian
atau desain penelitiannya
Data Primer
• Merupakan data yang direncanakan dari
hasil studi peneliti-peneliti lain yang
datanya dikumpulkan oleh peneliti tersebut
Data
Sekunder
• Merupakan hasil analisis dari data primer
dan data sekunder, atau biasa disebut
sebagai informasi.
Data Tertier
IPKM
SPM
RisKesDasRisFasKes
SDKI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas !
1. Sebutkan nilai dan norma khusus yang ada di masyarakat wilayah Anda bertugas yang
perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya kesehatan masyarakat !
2. Hal apa yang Anda lakukan dalam menyesuaikan intervensi upaya kesehatan masyarakat
terkait nilai dan norma tersebut ?
3. Sebutkan tiga jenis data dan perbedaannya ?
4. Apa keunggulan dan kelemahan masing-masing dari data primer dan sekunder ?
5. Sebutkan beberapa jenis data yang dapat Anda pakai dalam menyusun Upaya Kesehatan
Masyarakat yang sesuai dengan wilayah tugas Anda !
2. IDENTIFIKASI
SISTEMIK
TERHADAP
BERBAGAI
EVIDENCE
 Diantara banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan, tidak semua masalah
langsung diberikan intervensi secara serentak, melainkan ditentukan prioritas
masalah yang disepakati bersama.
 Penentuan masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan prioritas penting untuk
dilakukan berkenaan dengan adanya keterbatasan sumberdaya yang ada, baik
dari segi SDM, sarana ataupun pendanaan
 Penentuan prioritas juga dilakukan untuk memastikan penempatan sumber daya
yang tersedia dalam sektor kesehatan digunakan untuk memaksimalkan tujuan
kesehatan yang ingin dicapai
 Tidak ada cara yang paling benar untuk membuat prioritas, karena prioritas ini
bersifat relatif dan subyektif. Perlu adanya keseimbangan antara berbagai tujuan
dan sudut pandang untuk menetapkan sebuah prioritas
Lima langkah yang direkomendasikan dalam menyusun prioritas berdasarkan Ad Hoc
Committee (WHO 1996) diantaranya adalah :
1. pertimbangan dari apa yang menjadi beban penyakit
2. mengapa beban penyakit tersebut masih ada
3. bagaimana kebijakan pembiayaan yang ada dapat mengintervensi masalah yang ada
4. bagaimana kebijakan pembiayan efektif bisa menjadi solusi intervensi di masa mendatang
5. apa saja sumber daya yang ada saat ini untuk masalah beban penyakit tersebut.
Penentuan
Prioritas Masalah
Metode Matematika
(1)Metode Delbeque
(1)Metode Delphi
Metode Disease
Burden
Metode
Perbandingan
 Merupakan sebuah proses untuk mencari dan menentukan penyebab utama dari
sebuah masalah
 Hasil dari penelusuran akar masalah adalah rencana aksi yang akan
dilaksanakan untuk mengurangi resiko kejadian/masalah serupa di masa yang
akan datang.
 Penelusuran akar masalah juga merupakan sebuah desain untuk menjawab tiga
pertanyaan berikut:
(1) Apa yang terjadi ?
(2) Mengapa hal itu terjadi ?
(3) Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi.
 Metode ini digunakan untuk mengkategorikan berbagai penyebab potensial suatu masalah serta
menjelaskan hubungan sebab-akibat dari seuatu masalah.
 Faktor-faktor penyebab yang ditemukan adalah yang mungkin dan bisa diperbaiki/diselesaikan.
 Lebih terstruktur dan dapat mengajarkan pada tim dan individu mengenai proses/prosedur yang
berlaku melalui proses yang dilakukan.
 Metode ini memungkinkan untuk merinci masalah pokok menjadi pertanyaan-pertanyaan kembali
sehingga penentuan masalah lebih jelas dan komperhensif.
 Dimulai dengan membuat kerangka pohon masalah, kemudian menentukan masalah yang akan
dianalisisi dan menempatkannya pada kotak bagian atas di diagram.
 Setelah itu dilakukan identifikasi penyebab masalah melalui brainstorming atau FGD dan dilakukan
berulang sampai tidak lagi dapat menjawab pertanyaan dari penyebab masalahnya.
 Diakhiri dengan pohon tujuan sebagai langkah yang diambil untuk menggambarkan situasi di masa
depan yang diinginkan
Isu Strategis :
(1) masalah yang paling prioritas dirasakan oleh stakeholder lokal dan mendapat
perhatian publik berdasarkan data yang dikaji
(2) masalahnya mendesak (aktual) dan sangat penting untuk diberi perhatian segera, jika
tidak segera diatasi berakibat fatal di masa depan
(3) relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang dihadapi oleh masyarakat
(sedang hangat dan menjadi perhatian masyarakat).
Tolak Ukur Analisa Isu Strategis :
(1) Aktual  menilai apakah isu sedang menjadi pusat perhatian
(2) Urgensi  menilai apakah isu ini mendesak
(3) Relevansi  apakah isu ini sesuai dengan kebutuhan konstituen
(4) Dampak positif  apakah jika isu ini dibahas dapat membantu konstituen
(5) Kesesuaian  apakah isu sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki
(6) Sensitivitas  apakah isu ini aman dari dampak sampingan
Tujuan : mengidentifikasi sekelompok orang atau institusi yang dapat
mempengaruhi program/kebijakan; mengantisipasi bentuk pengaruh yang
diberikan kepada program/kebijakan; dan mengembangkan strategi untuk
mendapatkan dukungan terbaik dan efektif
Dalam melakukan pertimbangan pada pemangku kepentingan, beberapa cara
analisis yang dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan analisis pemangku
kepentingan antara lain :
a. Ukuran kekuasaan dan kepemimpinan
b. Tingkat pengetahuan terhadap kebijakan yang dibahas
c. Kepentingan
d. Posisi
e. Aliansi
Beberapa model dalam melakukan analisis stakeholder (Gardner, 1986) :
a. Model pemetaan berdasarkan kekuasaan dan dinamika stakeholder
b. Model pemetaan yang mempertemukan kekuasaan dan kepentingan dalam satu
matriks
c. Model pemetaan stakeholder yang mempertemukan tingkat pengaruh dan
pentingnya stakeholder
Hasil dari pemetaan pemangku penetingan adalah :
 Gambaran tentang kepentingan para pemangku kepentingan dalam kaitannya dengan
perumusan atau implementasi kebijakan
 Identifikasi adanya potensi konflik antara pemangku kepentingan karena kepentingan
yang berbeda yang dapat mengancam keberhasilan pelaksanaan suatu kebijakan
 Membantu memetakan struktur hubungan antara pemangku kepentingan sehingga
dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun kerjasama atau koalisi
 Membantu dalam merumuskan jenis partisipasi yang diharapkan dari pemangku
kepentingan yang berbeda
TUGAS MANDIRI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas !
1. Sebutkan hal-hal apa saja yang perlu menjadi pertimbangan dalam menyusun sebuah
prioritas !
2. Apa yang menjadi keunggulan dari masing-masing metode fishbone diagram dan problem
tree dalam membantu proses penelusuran akar masalah ?
3. Apa tujuan dilakukannya proses pemetaan pemangku kepentingan ?
3. ANALISIS
KEBIJAKAN UKM
Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif
(bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat
adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusaiaan.
Dasar, asas, pokok-pokok kesehatan masyarakat meliputi :
a. berbasis masyarakat
b. dengan pendekatan peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit
c. dikelola dengan kerjasama lintas sektor dan program
d. dengan pemberdayaan masyarakat
e. dengan dukungan sumber daya
Berdasarkan Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, terdapat pembagian strata
UKM yang terdiri atas UKM Primer, UKM Sekunder dan UKM Tersier.
Berdasarkan UU No. 23 Th 2014, terdapat pembagian kerja antara pemerintah pusat, propinsi dan
daerah pada pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat dan sistem rujukan sesuai dengan level-nya.
Puskesmas menyelenggarakan UKM tingkat pertama secara terintegrasi dan berkesinambungan
dengan lebih mengutamakan upaya promotif-preventif. Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dilakukan berupa UKM Esensial dan UKM Pengembangan. UKM Esensial harus diselenggarakan
oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kebupaten/kota
bidang kesehatan. UKM pengembangan terdiri dari kegiatan yang sifatnya inovatif dan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya masing-masing.
Terdapat tiga kegiatan utama dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat, diantaranya :
 Mengupayakan agar pembangunan semua sektor berwawasan kesehatan. Pembangunan di
sektor lain harus memperhitungkan kesehatan, yakni mendukung atau minimal tidak
merugikan kesehatan. Wujud kegiatannya adalah dengan mengembangkan konsep institusi
sehat seperti sekolah sehat, pesantren sehat, masjid sehat, pasar sehat, dan lain-lain
 Memberdayakan masyarakat, yakni mengorganisasikan gerakan atau peran serta masyarakat
untuk pembangunan kesehatan, yang berupa berbagai bentuk UKBM seperti posyandu,
posbindu penyakit tidak menular, UKS, Saka Bhakti Usaha (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren), dan lain-lain.
 Memberdayakan keluarga, yakni menggugah pasrtisipasi segenap keluarga (sebagai kelompok
masyarakat terkecil) untuk berperilaku hidup sehat, mencegah jangan sampai sakit, bahkan
meningkatkan derajatnya.
Merupakan sebuah proses studi atau penelitian yang bertujuan untuk
memformulasikan sebuah kebijakan atau mengevaluasi implementasi dari sebuah
kebijakan.
Hasil dari analisis kebijakan yang dilakukan adalah rekomendasi kebijakan,
alternatif keputusan, saran dan petunjuk operasional spesifik terkait suatu
kebijakan untuk mengubah atau memperbaiki.
Pilihan bentuk analisis yang tepat, menghendaki pemahaman masalah secara
mendalam, sebab kondisi masalah yang cenderung menentukan bentuk analisis
yang digunakan.
• Merupakan penciptaan dan pemindahan informasi sebelum tindakan
kebijakan ditentukan dan dilaksanakan.
• Analisis kebijakan juga melihat ke depan hal-hal yang berhubungan,
misalnya mengenai kemungkinan apa yang akan terjadi apabila suatu
kebijakan dikembangkan.
Analisis
Kebijakan
Prospektif
• Bertujuan dalam hal penciptaan dan pemindahan informasi setelah
tindakan kebijakan diambil
• Informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil
kebijakan khusus, merumuskan masalah kebijakan, membangun alternatif
kebijakan yang baru, dan mengarah pada pemecahan masalah praktis.
Analisis
Kebijakan
Retrospektif
• Bersifat konprehensif dan kontinyu, menghasilkan dan memindahkan
informasi gabungan baik sebelum maupun sesudah tindakan kebijakan
dilakukan
• Menggabungkan bentuk prospektif dan retrospektif, serta menghasilkan
informasi dari waktu ke waktu dan bersifat multidispliner.
Analisis
Kebijakan
Terpadu
4. FORMULASI OPSI
KEBIJAKAN
 Dalam mengembangkan solusi kebijakan perlu mempertimbangkan beberapa
alternatif opsi kebijakan.
 Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun alternatif kebjakan adalah
mengeliminasi faktor-faktor penyumbang masalah dengan menelisik kebijakan
yang ada saat ini. Selain mempertimbangkan penyusunan alternatif opsi
kebijakan yang mungkin untuk dilakukan, pertimbangkan juga lebih lanjut
mengenai dampak yang akan ditimbulkan dari kebijakan tersebut.
 Dalam merumuskan alternatif opsi kebijakan, setidaknya terdapat enam faktor
strategis yang biasanya mempengaruhi, yaitu :
1. Faktor politik
2. Faktor ekonomi/finansial
3. Faktor administrasi/organisatoris
4. Faktor teknologi
5. Faktor sosial, budaya dan agama
6. Faktor pertahanan keamanan
 Dilakukan setelah menyusun beberapa alternatif opsi kebijakan
 Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai efektivitas
dari opsi alternatif kebijakan dalam mencapai tujuan
 Dalam menilai alternatif kebijakan, terdapat ukuran-ukuran rasionalitas yang
dapat digunakan, diantaranya :
 Rasionalitas teknis : atas dasar kemampuan dasar masing-masing memecahkan masalah
publik secara efektif
 Rasionalitas ekonomis : atas dasar kemampuan menemukan pemecahan masalah publik
yang paling efisien
 Rasionalitas legal : atas dasar kesesuaian hukumnya terhadap peraturan-peraturan dan
kasus-kasus penyelesaian perkara sebelumnya
 Rasionalitas sosial : atas dasar kemampuannya dalam mempertahankan atau meningkatkan
institusi sosial yang bernilai, yaitu menyelenggarakan kelembagaan
 Rasionalitas substantif : atas dasar kemampuannya untuk membuat pilihan yang paling
tepat diantara dua atau lebih bentuk rasionalitas (Teknik, ekonomis, sosial, legal) dibawah
kondisi yang ada
 Beberapa pendekatan dalam melakukan pengujian alternatif kebijakan, yaitu:
a. Pendekatan kuantitatif
 Operation research
 Benefit/risk analysis
b. Pendekatan kualitatif
 Skenario
 Permainan
 Simulasi
 Pertimbangan ahli (expert judgement) : Teknik Delphi
5. PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
TERHADAP
KEBIJAKAN UKM
Pemantauan atau Monitoring dilakukan untuk memastikan program berjalan on
the track dengan berfokus pada input, aktivitas, output, proses implementasi dan
hasil lanjutan seperti hasil atau outcome.
Monitoring sebenarnya lebih ditekankan pada kegiatan mencermati proses
pelaksanaan kegiatan serta adanya peruahan lingkungan organisasi. Oleh sebab
itu, monitoring biasanya dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang
diimplementasikan.
Proses monitoring akan lebih menjawab apa saja aktivitas yang telah dilaksanakan
dan hasil yang dicapai, berbeda dengan evaluasi yang menitikberatkan pada
mengapa dan bagaimana hasil bisa dicapai yang kemudian berkontribusi pada
pembentukan teori atau model perubahan.
Hasil monitoring yang telah dianalisis selanjutnya dapat dijadikan sebagai
informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tindak lanjut dalam proses
evaluasi.
Tujuan dari pemantauan atau monitoring antara lain :
Menjamin kebijakan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan
Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan
dan penyebabnya untuk kemudian menjadi dasar bagi tindakan korektif
Memberikan informasi mengenai adanya perubahan-perubahan lingkungan yang perlu
disesuaikan
Memberikan informasi mengenai akuntabilitas pelaksanaan kebijakan kepada pihak
yang berkepentingan
Hasil monitoring lebih lanjut digunakan sebagai pembelajaran untuk mengukur
keberhasilan dan manfaat dari intervensi kebijakan, kualitas kebijakan, dan justifikasi
bagi pelaksanaan kebijakan
Beberapa jenis data dan informasi yang dapat digunakan sebagai monitoring :
 Metode Dokumentasi dari berbagai laporan kegiatan
 Metode Survey untuk menjaring data dari pemangku kepentingan, terutama kelompok
sasaran
 Metode Observasi lapangan untuk membantu melengkapi data survey berdasarkan
pengamatan data empiris di lapangan
 Metode Wawancara untuk menanyaan berbagai aspek yang berhubungan dengan
implementasi kebijakan
 Metode Campuran dengan melibatkan campuran dua, tiga atau keempat metode diatas
 Metode FGD melalui diskusi dengan para pemangku kepentingan yang bervariasi. Melalui
FGD informasi akan lebih valid dapat diperoleh melalui cross check data dan informasi dari
berbagai sumber.
Jenis-jenis monitoring antara lain :
 Kepatuhan (compliance);
 Pemeriksaan (auditing);
 Akuntansi (accounting);
 Eksplanasi (explanation);
Evaluasi kebijakan dilakukan guna menguji kemampuan suatu kebijakan dalam
mengatasi masalah. Evaluasi kebijakan juga dapat membantu memberikan
informasi tentang keberhasilan dan kegagalan sebuah kebijakan sehingga dari
tahap ini akan dapat ditentukan prospek/gambaran masa depan suatu kebijakan.
Pada prosesnya, ada empat prinsip evaluasi dasar kebijakan yang harus dipegang,
yakni:
 Berfokus pada nilai manfaat suatu kegiatan, program atau kebijakan
 Memuat adanya interpendensi fakta nilai, evaluasi tidak hanya tergantung pada bukti
tetapi juga pada nilai
 Berorientasi pada masa kini dan lalu
 Obyektif
Tujuan evaluasi kebijakan dapat dirurumuskan sebagai berikut :
 Mengukur efek suatu kebijakan pada kehidupan dengan membandingkan kondisi antara
sebelum dan sesudah
 Memperoleh informasi tentang kinerja implementasi kebijakan dan menilai dengan
kesesuaian dan perubahan program dengan rencana
 Memberikan umpan balik bagi manajemen dalam rangka perbaikan/penyempurnaan
implementasi
 Memberikan rekomendasi dan bahan masukan (input) pada pembuat kebijakan untuk
membuat keputusan lebih lanjut mengenai kebijakan di masa datang
 Sebagai bentuk pertanggungjawaban publik guna memenuhi akuntabilitas publik
 Menentukan tingkat kinerja dan kemungkinan apabila terjadi penyimpangan pada suatu
kebijakan dengan melihat derajat pencapaian tujuan adan sasaran
 Mengukur tingkat efisiensi dengan melihat berapa biaya dan manfaat dari suatu
kebijakan
 Mengukur tingkat keluaran (outcome) suatu kebijakan dan dampak kebijakan baik positif
maupun negatif
Enam tahapan yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kebijakan:
Merumuskan masalah
Penentuan kriteria evaluasi
Identifikasi alternatif kebijakan
Evaluasi alternatif kebijakan
Penunjukkan dan pemilihan berbagai alternative
Monitoring dan evaluasi keluaran kebijakan
Dalam pelaksanaan evaluasi, penting juga untuk mempertimbangkan beberapa
aspek teknis dan substansi berikut sebagai panduan evaluasi, yaitu :
Pemanfaat atau pengguna evaluasi (user atau beneficier)
Kemudahan pelaksanaan evaluasi (technical feasibility)
Kaidah etik evaluasi dengan cara yang terbuka, independen serta memnuhi kaidah dan
nilai integritas
Tingkat kebermanfaatan evaluasi
Tipe Evaluasi
Menurut Tahapan
Pelaksanaan
Feedforward
evaluation
Concurrent
evaluation
Feedback
evaluation
Menurut Kriteria
Kegiatan/Program
evaluasi
input
evaluasi
proses
evaluasi
output
evaluasi
outcome
evaluasi
impact
Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan upaya memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan
Masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan penyediaan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan
bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusaiaan.
Puskesmas menyelenggarakan UKM tingkat pertama dengan lima pelayanan
esensial yang harus diselenggarakan untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kebupaten/kota bidang kesehatan baru kemudian
melaksanakan UKM pengembangan. Dalam menyusun strategi untuk
pengembangan upaya kesehatan masyarakat diperlukan nilai dan sumber data
yang akurat dan identifikasi secara sistematis baik dari penentuan prioritas
masalah dan akar masalah, isu strategis, dan pemetaan pemangku kepentingan.
Tahapan analisa kebijakan, penyusunan opsi kebijakan serta pemantauan dan
evaluasi dilakukan secara sistematis untuk penyempurnaan kebijakan UKM yang
sedang dilaksanakan atau sebagai perbaikan untuk kebijakan selanjutnya.

More Related Content

What's hot

Makalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatanMakalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
abu hanafie
 
MD2
MD2MD2
Evapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsaEvapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsa
irfana efendi
 
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RSSKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
Amalia Senja
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Mi 1 dasar-dasar adminkes
Mi 1 dasar-dasar adminkesMi 1 dasar-dasar adminkes
Mi 1 dasar-dasar adminkes
WiandhariEsaBBPKCilo
 
33121043 makalah-pembiayaan-rs
33121043 makalah-pembiayaan-rs33121043 makalah-pembiayaan-rs
33121043 makalah-pembiayaan-rs
Sega Prirahmadan
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanFionna Pohan
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Fuad Amsyari
 
MI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitanMI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitan
ljjkadinkes
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Nasiatul Salim
 
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya KesehatanMI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
ljjkadinkes
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
Zakiah dr
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Nazila Hana
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by Warizen
Al-waris Suarez
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
Candra Wiguna
 
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
pjj_kemenkes
 
Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan KesehatanSistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan Kesehatan
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Makalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatanMakalah politik keperawatan
Makalah politik keperawatan
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
 
MD2
MD2MD2
MD2
 
Evapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsaEvapro puskes jagakarsa
Evapro puskes jagakarsa
 
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RSSKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Mi 1 dasar-dasar adminkes
Mi 1 dasar-dasar adminkesMi 1 dasar-dasar adminkes
Mi 1 dasar-dasar adminkes
 
33121043 makalah-pembiayaan-rs
33121043 makalah-pembiayaan-rs33121043 makalah-pembiayaan-rs
33121043 makalah-pembiayaan-rs
 
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
 
MI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitanMI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitan
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya KesehatanMI-3 Startegi Upaya Kesehatan
MI-3 Startegi Upaya Kesehatan
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 
Sistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by WarizenSistem kesehatan by Warizen
Sistem kesehatan by Warizen
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 
Skn kelompok 1
Skn kelompok 1Skn kelompok 1
Skn kelompok 1
 
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
Sistem Kesehatan Nasional, Undang-undang Kesehatan & Millenium Development Go...
 
Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan KesehatanSistem Pelayanan Kesehatan
Sistem Pelayanan Kesehatan
 

Similar to MI 3

Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
ljjkadinkes
 
Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
ljjkadinkes
 
Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
ljjkadinkes
 
Strategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkesStrategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkes
ljjkadinkes
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Irwan Dharmawan
 
standar profesi dan pelayanan profesi
standar profesi dan pelayanan profesistandar profesi dan pelayanan profesi
standar profesi dan pelayanan profesi
Hadik27
 
1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah
elsa wahyu illahi
 
materi kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptx
materi kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptxmateri kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptx
materi kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptx
Lalu Amri Yasir
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
WiandhariEsaBBPKCilo
 
vdocuments.mx_model-precede-proceed.ppt
vdocuments.mx_model-precede-proceed.pptvdocuments.mx_model-precede-proceed.ppt
vdocuments.mx_model-precede-proceed.ppt
ZilviFuadiyah
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
Yurie Arsyad Temenggung
 
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
bestiverawati
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRahma Rizky
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp editedPosdaya Solok
 
Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Nasiatul Salim
 
PPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptx
PPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptxPPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptx
PPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptx
ssuser6f44d21
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
National Resilience Institute of Republic Indonesia
 
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikMateri presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
Himpunan Mahasiswa Islam
 
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
AmarAhmad13
 
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
NurulIsnaeni16
 

Similar to MI 3 (20)

Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
 
Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
 
Strategi UKM
Strategi UKMStrategi UKM
Strategi UKM
 
Strategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkesStrategy UKM diklat kadinkes
Strategy UKM diklat kadinkes
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
 
standar profesi dan pelayanan profesi
standar profesi dan pelayanan profesistandar profesi dan pelayanan profesi
standar profesi dan pelayanan profesi
 
1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah1. analisis situasi_makalah
1. analisis situasi_makalah
 
materi kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptx
materi kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptxmateri kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptx
materi kep komunitas_Lalu Amri Yasir. extensi.pptx
 
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
Penyusunan kebijakan program kesehatan januari 2021
 
vdocuments.mx_model-precede-proceed.ppt
vdocuments.mx_model-precede-proceed.pptvdocuments.mx_model-precede-proceed.ppt
vdocuments.mx_model-precede-proceed.ppt
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
1. Analisis kebijakan KUL 2023.pptx
 
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhanRuang lingkup perencanaan program penyuluhan
Ruang lingkup perencanaan program penyuluhan
 
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
 
Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 5 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
PPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptx
PPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptxPPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptx
PPT KELOMPOK 2 TGS 1 ANALISIS KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN.pptx
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publikMateri presentasi tentang proses kebijakan publik
Materi presentasi tentang proses kebijakan publik
 
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
[RANGKUMAN] BAHAN BACAAN MODUL 7 - Pemantauan dan Evaluasi Program.pdf
 
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
3. LFA-Jumat 17 Feb.pptx
 

Recently uploaded

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 

Recently uploaded (20)

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 

MI 3

  • 1.
  • 2. Upaya Kesehatan Masyarakat yang disingkat UKM merupakan setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Tujuan penguatan upaya kesehatan masyarakat pada hakikatnya meliputi pencapaian sasaran dalam program Indonesia Sehat pada RPJMN 2015-2019, yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Peserta latih mampu merumuskan Strategi Upaya Kesehatan Masyarakat Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat menjelaskan tentang :  Nilai dan sumber data UKM  Identifikasi secara sistematik terhadap berbagai evidence  Membuat analisis kebijakan UKM  Membuat formulasi pilihan kebijakan UKM  Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan UKM
  • 4. 1. Nilai dan Sumber Data Kesehatan  Upaya Kesehatan Masyarakat  Nilai-nilai dan norma yang ada di masyarakat  Sumber data kesehatan masyarakat 2. Identifikasi secara sistematik terhadap berbagai evidence  Penentuan masalah kesehatan dan/atau masalah pelayanan prioritas di wilayah  Penelusuran akar masalah secara sistematik dan komprehensif.  Penetapan isu strategis  Pemetaan pemangku kepentingan 3. Analisis Kebijakan UKM  Identifikasi kebijakan publik terkait UKM dengan isu strategis yang telah ditetapkan  Analisis Kebijakan UKM
  • 5. 4. Formulasi Opsi Kebijakan  Menyusun beberapa alternatif opsi kebijakan.  Menguji alternatif opsi kebijakan 5. Pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan UKM  Pemantauan  Evaluasi
  • 6. 1. NILAI DAN SUMBER DATA KESEHATAN
  • 7.
  • 8. Promotif Preventif Pencapaian Indonesia Sehat Mobilisasi mesin sosial dan mesin birokrasi Pendekatan kolaboratif dan multidisipliner Dampak jangka menengah dan dampak jangka panjang
  • 9. Nilai di Masyarakat/Nilai Sosial petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama mengarahkan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari NILAI suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang
  • 10. Ciri-Ciri Nilai Sosial :  hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat;  hasil penularan dari orang lain;  terbentuk dari proses sosialisasi,  bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan manusia,  melibatkan emosi atau perasaan;  dapat membentuk pengembangan diri seseorang baikp positif atau negatif;  cenderung berkaitan antara satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan sistem sosial.
  • 11. NormaSosial Merupakan perwujudan dari nilai yang didalamnya terdapat kaidah atau aturan pada tindakan yang dilengkapi dengan sanksi bagi pelanggarnya Norma sosial terkadang bisa menyesuaikan perubahan sosial, sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan. Berfungsi pedoman tingkah laku di masyarakat, sebagai alat untuk menertibkan kehidupan sosial dan sebagai sistem kontrol sosial.
  • 12. Cara/ usage Kebias aan/fol kways Tata kelakua n/mores adat istiadat/ customs hukum/ laws Normal Sosial tersusun atas : Nilai dan norma adalah bagian yang tidak bisa diabaikan dalam Upaya Kesehatan Masyarakat  Selain untuk menyesuaikan pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan nilai dan norma tertentu yang dipegang, kondisi ini akan memungkinkan penerimaan yang baik oleh masyarakat terhadap praktek upaya kesehatan masyarakat.
  • 13. • Merupakan data yang diperoleh oleh peneliti atau penyelidik melalui protokol penelitian atau desain penelitiannya Data Primer • Merupakan data yang direncanakan dari hasil studi peneliti-peneliti lain yang datanya dikumpulkan oleh peneliti tersebut Data Sekunder • Merupakan hasil analisis dari data primer dan data sekunder, atau biasa disebut sebagai informasi. Data Tertier
  • 15. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas ! 1. Sebutkan nilai dan norma khusus yang ada di masyarakat wilayah Anda bertugas yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya kesehatan masyarakat ! 2. Hal apa yang Anda lakukan dalam menyesuaikan intervensi upaya kesehatan masyarakat terkait nilai dan norma tersebut ? 3. Sebutkan tiga jenis data dan perbedaannya ? 4. Apa keunggulan dan kelemahan masing-masing dari data primer dan sekunder ? 5. Sebutkan beberapa jenis data yang dapat Anda pakai dalam menyusun Upaya Kesehatan Masyarakat yang sesuai dengan wilayah tugas Anda !
  • 17.  Diantara banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan, tidak semua masalah langsung diberikan intervensi secara serentak, melainkan ditentukan prioritas masalah yang disepakati bersama.  Penentuan masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan prioritas penting untuk dilakukan berkenaan dengan adanya keterbatasan sumberdaya yang ada, baik dari segi SDM, sarana ataupun pendanaan  Penentuan prioritas juga dilakukan untuk memastikan penempatan sumber daya yang tersedia dalam sektor kesehatan digunakan untuk memaksimalkan tujuan kesehatan yang ingin dicapai  Tidak ada cara yang paling benar untuk membuat prioritas, karena prioritas ini bersifat relatif dan subyektif. Perlu adanya keseimbangan antara berbagai tujuan dan sudut pandang untuk menetapkan sebuah prioritas
  • 18. Lima langkah yang direkomendasikan dalam menyusun prioritas berdasarkan Ad Hoc Committee (WHO 1996) diantaranya adalah : 1. pertimbangan dari apa yang menjadi beban penyakit 2. mengapa beban penyakit tersebut masih ada 3. bagaimana kebijakan pembiayaan yang ada dapat mengintervensi masalah yang ada 4. bagaimana kebijakan pembiayan efektif bisa menjadi solusi intervensi di masa mendatang 5. apa saja sumber daya yang ada saat ini untuk masalah beban penyakit tersebut.
  • 19. Penentuan Prioritas Masalah Metode Matematika (1)Metode Delbeque (1)Metode Delphi Metode Disease Burden Metode Perbandingan
  • 20.  Merupakan sebuah proses untuk mencari dan menentukan penyebab utama dari sebuah masalah  Hasil dari penelusuran akar masalah adalah rencana aksi yang akan dilaksanakan untuk mengurangi resiko kejadian/masalah serupa di masa yang akan datang.  Penelusuran akar masalah juga merupakan sebuah desain untuk menjawab tiga pertanyaan berikut: (1) Apa yang terjadi ? (2) Mengapa hal itu terjadi ? (3) Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi.
  • 21.  Metode ini digunakan untuk mengkategorikan berbagai penyebab potensial suatu masalah serta menjelaskan hubungan sebab-akibat dari seuatu masalah.  Faktor-faktor penyebab yang ditemukan adalah yang mungkin dan bisa diperbaiki/diselesaikan.  Lebih terstruktur dan dapat mengajarkan pada tim dan individu mengenai proses/prosedur yang berlaku melalui proses yang dilakukan.
  • 22.  Metode ini memungkinkan untuk merinci masalah pokok menjadi pertanyaan-pertanyaan kembali sehingga penentuan masalah lebih jelas dan komperhensif.  Dimulai dengan membuat kerangka pohon masalah, kemudian menentukan masalah yang akan dianalisisi dan menempatkannya pada kotak bagian atas di diagram.  Setelah itu dilakukan identifikasi penyebab masalah melalui brainstorming atau FGD dan dilakukan berulang sampai tidak lagi dapat menjawab pertanyaan dari penyebab masalahnya.  Diakhiri dengan pohon tujuan sebagai langkah yang diambil untuk menggambarkan situasi di masa depan yang diinginkan
  • 23. Isu Strategis : (1) masalah yang paling prioritas dirasakan oleh stakeholder lokal dan mendapat perhatian publik berdasarkan data yang dikaji (2) masalahnya mendesak (aktual) dan sangat penting untuk diberi perhatian segera, jika tidak segera diatasi berakibat fatal di masa depan (3) relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang dihadapi oleh masyarakat (sedang hangat dan menjadi perhatian masyarakat). Tolak Ukur Analisa Isu Strategis : (1) Aktual  menilai apakah isu sedang menjadi pusat perhatian (2) Urgensi  menilai apakah isu ini mendesak (3) Relevansi  apakah isu ini sesuai dengan kebutuhan konstituen (4) Dampak positif  apakah jika isu ini dibahas dapat membantu konstituen (5) Kesesuaian  apakah isu sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki (6) Sensitivitas  apakah isu ini aman dari dampak sampingan
  • 24. Tujuan : mengidentifikasi sekelompok orang atau institusi yang dapat mempengaruhi program/kebijakan; mengantisipasi bentuk pengaruh yang diberikan kepada program/kebijakan; dan mengembangkan strategi untuk mendapatkan dukungan terbaik dan efektif Dalam melakukan pertimbangan pada pemangku kepentingan, beberapa cara analisis yang dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan analisis pemangku kepentingan antara lain : a. Ukuran kekuasaan dan kepemimpinan b. Tingkat pengetahuan terhadap kebijakan yang dibahas c. Kepentingan d. Posisi e. Aliansi
  • 25. Beberapa model dalam melakukan analisis stakeholder (Gardner, 1986) : a. Model pemetaan berdasarkan kekuasaan dan dinamika stakeholder
  • 26. b. Model pemetaan yang mempertemukan kekuasaan dan kepentingan dalam satu matriks
  • 27. c. Model pemetaan stakeholder yang mempertemukan tingkat pengaruh dan pentingnya stakeholder
  • 28. Hasil dari pemetaan pemangku penetingan adalah :  Gambaran tentang kepentingan para pemangku kepentingan dalam kaitannya dengan perumusan atau implementasi kebijakan  Identifikasi adanya potensi konflik antara pemangku kepentingan karena kepentingan yang berbeda yang dapat mengancam keberhasilan pelaksanaan suatu kebijakan  Membantu memetakan struktur hubungan antara pemangku kepentingan sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun kerjasama atau koalisi  Membantu dalam merumuskan jenis partisipasi yang diharapkan dari pemangku kepentingan yang berbeda
  • 29. TUGAS MANDIRI Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas ! 1. Sebutkan hal-hal apa saja yang perlu menjadi pertimbangan dalam menyusun sebuah prioritas ! 2. Apa yang menjadi keunggulan dari masing-masing metode fishbone diagram dan problem tree dalam membantu proses penelusuran akar masalah ? 3. Apa tujuan dilakukannya proses pemetaan pemangku kepentingan ?
  • 31.
  • 32. Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan Masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusaiaan. Dasar, asas, pokok-pokok kesehatan masyarakat meliputi : a. berbasis masyarakat b. dengan pendekatan peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit c. dikelola dengan kerjasama lintas sektor dan program d. dengan pemberdayaan masyarakat e. dengan dukungan sumber daya Berdasarkan Perpres 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, terdapat pembagian strata UKM yang terdiri atas UKM Primer, UKM Sekunder dan UKM Tersier. Berdasarkan UU No. 23 Th 2014, terdapat pembagian kerja antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah pada pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat dan sistem rujukan sesuai dengan level-nya.
  • 33. Puskesmas menyelenggarakan UKM tingkat pertama secara terintegrasi dan berkesinambungan dengan lebih mengutamakan upaya promotif-preventif. Upaya Kesehatan Masyarakat yang dilakukan berupa UKM Esensial dan UKM Pengembangan. UKM Esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kebupaten/kota bidang kesehatan. UKM pengembangan terdiri dari kegiatan yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya masing-masing. Terdapat tiga kegiatan utama dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat, diantaranya :  Mengupayakan agar pembangunan semua sektor berwawasan kesehatan. Pembangunan di sektor lain harus memperhitungkan kesehatan, yakni mendukung atau minimal tidak merugikan kesehatan. Wujud kegiatannya adalah dengan mengembangkan konsep institusi sehat seperti sekolah sehat, pesantren sehat, masjid sehat, pasar sehat, dan lain-lain  Memberdayakan masyarakat, yakni mengorganisasikan gerakan atau peran serta masyarakat untuk pembangunan kesehatan, yang berupa berbagai bentuk UKBM seperti posyandu, posbindu penyakit tidak menular, UKS, Saka Bhakti Usaha (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), dan lain-lain.  Memberdayakan keluarga, yakni menggugah pasrtisipasi segenap keluarga (sebagai kelompok masyarakat terkecil) untuk berperilaku hidup sehat, mencegah jangan sampai sakit, bahkan meningkatkan derajatnya.
  • 34. Merupakan sebuah proses studi atau penelitian yang bertujuan untuk memformulasikan sebuah kebijakan atau mengevaluasi implementasi dari sebuah kebijakan. Hasil dari analisis kebijakan yang dilakukan adalah rekomendasi kebijakan, alternatif keputusan, saran dan petunjuk operasional spesifik terkait suatu kebijakan untuk mengubah atau memperbaiki. Pilihan bentuk analisis yang tepat, menghendaki pemahaman masalah secara mendalam, sebab kondisi masalah yang cenderung menentukan bentuk analisis yang digunakan.
  • 35. • Merupakan penciptaan dan pemindahan informasi sebelum tindakan kebijakan ditentukan dan dilaksanakan. • Analisis kebijakan juga melihat ke depan hal-hal yang berhubungan, misalnya mengenai kemungkinan apa yang akan terjadi apabila suatu kebijakan dikembangkan. Analisis Kebijakan Prospektif • Bertujuan dalam hal penciptaan dan pemindahan informasi setelah tindakan kebijakan diambil • Informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil kebijakan khusus, merumuskan masalah kebijakan, membangun alternatif kebijakan yang baru, dan mengarah pada pemecahan masalah praktis. Analisis Kebijakan Retrospektif • Bersifat konprehensif dan kontinyu, menghasilkan dan memindahkan informasi gabungan baik sebelum maupun sesudah tindakan kebijakan dilakukan • Menggabungkan bentuk prospektif dan retrospektif, serta menghasilkan informasi dari waktu ke waktu dan bersifat multidispliner. Analisis Kebijakan Terpadu
  • 37.  Dalam mengembangkan solusi kebijakan perlu mempertimbangkan beberapa alternatif opsi kebijakan.  Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun alternatif kebjakan adalah mengeliminasi faktor-faktor penyumbang masalah dengan menelisik kebijakan yang ada saat ini. Selain mempertimbangkan penyusunan alternatif opsi kebijakan yang mungkin untuk dilakukan, pertimbangkan juga lebih lanjut mengenai dampak yang akan ditimbulkan dari kebijakan tersebut.  Dalam merumuskan alternatif opsi kebijakan, setidaknya terdapat enam faktor strategis yang biasanya mempengaruhi, yaitu : 1. Faktor politik 2. Faktor ekonomi/finansial 3. Faktor administrasi/organisatoris 4. Faktor teknologi 5. Faktor sosial, budaya dan agama 6. Faktor pertahanan keamanan
  • 38.  Dilakukan setelah menyusun beberapa alternatif opsi kebijakan  Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran lebih jauh mengenai efektivitas dari opsi alternatif kebijakan dalam mencapai tujuan  Dalam menilai alternatif kebijakan, terdapat ukuran-ukuran rasionalitas yang dapat digunakan, diantaranya :  Rasionalitas teknis : atas dasar kemampuan dasar masing-masing memecahkan masalah publik secara efektif  Rasionalitas ekonomis : atas dasar kemampuan menemukan pemecahan masalah publik yang paling efisien  Rasionalitas legal : atas dasar kesesuaian hukumnya terhadap peraturan-peraturan dan kasus-kasus penyelesaian perkara sebelumnya  Rasionalitas sosial : atas dasar kemampuannya dalam mempertahankan atau meningkatkan institusi sosial yang bernilai, yaitu menyelenggarakan kelembagaan  Rasionalitas substantif : atas dasar kemampuannya untuk membuat pilihan yang paling tepat diantara dua atau lebih bentuk rasionalitas (Teknik, ekonomis, sosial, legal) dibawah kondisi yang ada
  • 39.  Beberapa pendekatan dalam melakukan pengujian alternatif kebijakan, yaitu: a. Pendekatan kuantitatif  Operation research  Benefit/risk analysis b. Pendekatan kualitatif  Skenario  Permainan  Simulasi  Pertimbangan ahli (expert judgement) : Teknik Delphi
  • 41. Pemantauan atau Monitoring dilakukan untuk memastikan program berjalan on the track dengan berfokus pada input, aktivitas, output, proses implementasi dan hasil lanjutan seperti hasil atau outcome. Monitoring sebenarnya lebih ditekankan pada kegiatan mencermati proses pelaksanaan kegiatan serta adanya peruahan lingkungan organisasi. Oleh sebab itu, monitoring biasanya dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang diimplementasikan. Proses monitoring akan lebih menjawab apa saja aktivitas yang telah dilaksanakan dan hasil yang dicapai, berbeda dengan evaluasi yang menitikberatkan pada mengapa dan bagaimana hasil bisa dicapai yang kemudian berkontribusi pada pembentukan teori atau model perubahan. Hasil monitoring yang telah dianalisis selanjutnya dapat dijadikan sebagai informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tindak lanjut dalam proses evaluasi.
  • 42. Tujuan dari pemantauan atau monitoring antara lain : Menjamin kebijakan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya penyimpangan dan penyebabnya untuk kemudian menjadi dasar bagi tindakan korektif Memberikan informasi mengenai adanya perubahan-perubahan lingkungan yang perlu disesuaikan Memberikan informasi mengenai akuntabilitas pelaksanaan kebijakan kepada pihak yang berkepentingan Hasil monitoring lebih lanjut digunakan sebagai pembelajaran untuk mengukur keberhasilan dan manfaat dari intervensi kebijakan, kualitas kebijakan, dan justifikasi bagi pelaksanaan kebijakan
  • 43. Beberapa jenis data dan informasi yang dapat digunakan sebagai monitoring :  Metode Dokumentasi dari berbagai laporan kegiatan  Metode Survey untuk menjaring data dari pemangku kepentingan, terutama kelompok sasaran  Metode Observasi lapangan untuk membantu melengkapi data survey berdasarkan pengamatan data empiris di lapangan  Metode Wawancara untuk menanyaan berbagai aspek yang berhubungan dengan implementasi kebijakan  Metode Campuran dengan melibatkan campuran dua, tiga atau keempat metode diatas  Metode FGD melalui diskusi dengan para pemangku kepentingan yang bervariasi. Melalui FGD informasi akan lebih valid dapat diperoleh melalui cross check data dan informasi dari berbagai sumber. Jenis-jenis monitoring antara lain :  Kepatuhan (compliance);  Pemeriksaan (auditing);  Akuntansi (accounting);  Eksplanasi (explanation);
  • 44. Evaluasi kebijakan dilakukan guna menguji kemampuan suatu kebijakan dalam mengatasi masalah. Evaluasi kebijakan juga dapat membantu memberikan informasi tentang keberhasilan dan kegagalan sebuah kebijakan sehingga dari tahap ini akan dapat ditentukan prospek/gambaran masa depan suatu kebijakan. Pada prosesnya, ada empat prinsip evaluasi dasar kebijakan yang harus dipegang, yakni:  Berfokus pada nilai manfaat suatu kegiatan, program atau kebijakan  Memuat adanya interpendensi fakta nilai, evaluasi tidak hanya tergantung pada bukti tetapi juga pada nilai  Berorientasi pada masa kini dan lalu  Obyektif
  • 45. Tujuan evaluasi kebijakan dapat dirurumuskan sebagai berikut :  Mengukur efek suatu kebijakan pada kehidupan dengan membandingkan kondisi antara sebelum dan sesudah  Memperoleh informasi tentang kinerja implementasi kebijakan dan menilai dengan kesesuaian dan perubahan program dengan rencana  Memberikan umpan balik bagi manajemen dalam rangka perbaikan/penyempurnaan implementasi  Memberikan rekomendasi dan bahan masukan (input) pada pembuat kebijakan untuk membuat keputusan lebih lanjut mengenai kebijakan di masa datang  Sebagai bentuk pertanggungjawaban publik guna memenuhi akuntabilitas publik  Menentukan tingkat kinerja dan kemungkinan apabila terjadi penyimpangan pada suatu kebijakan dengan melihat derajat pencapaian tujuan adan sasaran  Mengukur tingkat efisiensi dengan melihat berapa biaya dan manfaat dari suatu kebijakan  Mengukur tingkat keluaran (outcome) suatu kebijakan dan dampak kebijakan baik positif maupun negatif
  • 46. Enam tahapan yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kebijakan: Merumuskan masalah Penentuan kriteria evaluasi Identifikasi alternatif kebijakan Evaluasi alternatif kebijakan Penunjukkan dan pemilihan berbagai alternative Monitoring dan evaluasi keluaran kebijakan Dalam pelaksanaan evaluasi, penting juga untuk mempertimbangkan beberapa aspek teknis dan substansi berikut sebagai panduan evaluasi, yaitu : Pemanfaat atau pengguna evaluasi (user atau beneficier) Kemudahan pelaksanaan evaluasi (technical feasibility) Kaidah etik evaluasi dengan cara yang terbuka, independen serta memnuhi kaidah dan nilai integritas Tingkat kebermanfaatan evaluasi
  • 47. Tipe Evaluasi Menurut Tahapan Pelaksanaan Feedforward evaluation Concurrent evaluation Feedback evaluation Menurut Kriteria Kegiatan/Program evaluasi input evaluasi proses evaluasi output evaluasi outcome evaluasi impact
  • 48. Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan Masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusaiaan. Puskesmas menyelenggarakan UKM tingkat pertama dengan lima pelayanan esensial yang harus diselenggarakan untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kebupaten/kota bidang kesehatan baru kemudian melaksanakan UKM pengembangan. Dalam menyusun strategi untuk pengembangan upaya kesehatan masyarakat diperlukan nilai dan sumber data yang akurat dan identifikasi secara sistematis baik dari penentuan prioritas masalah dan akar masalah, isu strategis, dan pemetaan pemangku kepentingan. Tahapan analisa kebijakan, penyusunan opsi kebijakan serta pemantauan dan evaluasi dilakukan secara sistematis untuk penyempurnaan kebijakan UKM yang sedang dilaksanakan atau sebagai perbaikan untuk kebijakan selanjutnya.