Dokumen tersebut membahas metode penyuluhan pertanian yaitu sekolah lapang dan program-programnya seperti SL-UBA, SL-PHT, dan SL-PTT. Metode ini efektif karena banyak materi disalurkan lewat metode ini dan berpengaruh positif terhadap perubahan perilaku petani.
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
peningkatan produktifitas lahan dengan sistem agroforestri. berisi mengenai sistem penerapan agroforestri pada budidaya lahan, pilihan sistem agroforestri dan lain lain
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
peningkatan produktifitas lahan dengan sistem agroforestri. berisi mengenai sistem penerapan agroforestri pada budidaya lahan, pilihan sistem agroforestri dan lain lain
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfMajubinangunGapoktan
Bagi para mahasiswa pertanian dan peternakan yang ingin memiliki pengalaman terjun langsung ke lapangan sekaligus berkontribusi untuk meningkatkan kualitas ketersediaan pangan di Indonesia, dapat bergabung di program Bertani Untuk Negeri Batch 6.
Bertani Untuk Negeri merupakan sebuah program dari Edufarmers untuk mengembangkan serta mendorong kemajuan sektor pertanian dan peternakan dengan memberdayakan generasi muda Indonesia.
Saat ini program Bertani Untuk Negeri telah memasuki batch ke 6. Peserta program berasal dari mahasiswa/i perguruan tinggi seluruh Indonesia di bawah naungan Kemendikbudristek program Magang dan Studi independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka.
Daftar Komoditas & Lokasi Penempatan
Dalam program Bertani Untuk Negeri Batch 6 terdapat 6 jenis komoditas yang akan dibuka:
Ayam Broiler (untuk program studi dan jurusan peternakan) - area lokasi kegiatan Makassar, Sulawesi Selatan
Ayam Layer (untuk program studi dan jurusan peternakan) - area lokasi kegiatan Blitar, Jawa Timur
Jagung (untuk program studi dan jurusan pertanian) – area lokasi kegiatan Palu, Sulawesi Tengah
Cabai (untuk program studi dan jurusan pertanian) - area lokasi kegiatan Cianjur, Jawa Barat
Kopi (untuk program studi dan jurusan pertanian) - area lokasi kegiatan Silangit, Sumatera Utara
Kakao (untuk program studi dan jurusan pertanian) - area lokasi kegiatan Palu, Sulawesi Tengah
Syarat Pendaftaran
Mahasiswa perguruan tinggi aktif yang minimal di tahun ketiga (memasuki semester 6);
Berasal dari program studi yang berhubungan dengan Peternakan atau Pertanian;
Memiliki motivasi besar untuk memajukan industri agrikultur di Indonesia;
Memiliki pengalaman organisasi/kepanitiaan, khususnya posisi koordinator/kepala divisi ke atas;
Memiliki pengalaman bekerja atau magang (merupakan nilai tambah);
Mampu berkomunikasi dan membangun hubungan baik dengan warga desa;
Mampu berinisiatif dan bekerja secara mandiri dengan pengawasan minimal;
Berkomitmen untuk mendedikasikan waktu secara penuh selama 5 bulan untuk mengikuti program;
Bersedia untuk ditempatkan di desa lokasi selama program berlangsung;
Bersedia untuk ditempatkan di lokasi program; yaitu di desa-desa area Jawa Timur, Makassar, Palu (sesuai program yang diikuti) selama masa program (5 bulan).
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiAjat Learner
penelitian ini dilakukan di Kabupaten lebak, menjelaskan tentang dampak kegiatan penyuluhan melalui sl-ptt terhadap produksi padi dan peningkatan difusi inovasi oleh petani
Mengembangkan industri berwawasan lingkungan pada hakekatnya adalah membangun
industri sehingga industri itu menguntungkan kehidupan rakyat banyak , meningkatkan
pemerataan kesejahteraan ekonomi penduduk , meningkatkan kualitas budaya bangsa, dan
membuat lingkungan hidup semakin sehat serta menjamin kelangsungan pembangunan di
masa mendatang.
Dr.Ir.Gatot Trimulyadi
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
1.
2.
3.
4. 1) Sekolah lapang sebagai metode penyuluhan pertanian
mencerminkan ciri pendidikan orang dewasa, sikap kita
terhadap petani dan ciri serta fungsi kelompok tani.
2) Begitu strategisnya metode sekolah lapang ini
sehingga banyak materi penyuluhan disalurkan melalui
metode ini dan berpengaruh positip terhadap
perubahan perilaku petani.
3) Ada beberapa program sekolah lapang yang kita kenal
misalnya : SL-UBA ( Sekolah Lapang Usaha
Berorientas Agribisnis ); SL-PHT ( Sekolah Lapang
Pengendalian Hama Terpadu ); SL-PTT ( Sekolah
Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya
Terpadu ).
17. d.Peran Komponen tehnologi
No Tehnologi Peran
1 Benih unggul Daya kecambah tinggi & seragam, tanaman
bermutu sehat perakaran baik, pertumbuhan cepat,
tahan thd. h&p, potensi hasil tinggi, mutu hasil
baik.
2 Penanaman Serentak & jml. Populasi yg. Optimal ; dapat
tepat waktu menghindari serangan h&p menekan gulma,
pertumbuhan tanaman sehat & seragam,
sehingga hasil tinggi.
3 Pemberian Prinsip; tepat jumlah, jenis, cara & waktu
pupuk aplikasi yg.sesuai dg. Jenis tanaman akan
berdasarkan memberikan pertumbuhan yang baik dan
kebutuhan & meningkatkan kemampuan tanaman mencapai
status hara. hasil tinggi.
4 Pengairan yg. Air sbg. pelarut & pengangkut hara dari tanah
Efektip & efisien ke bagian tanaman, pemberian air secara tepat
sesuai sesuai dg. stadia tanaman menekan terjadinya
kebutuhan stres ( kekurangan / kelebihan air shg. Hasil
optimal.)
18. 5 Perlindungan Meminimalkan penurunan produksi karena
tanaman OPT, dengan sretegi PHT ( tanaman sehat,
pengamatan mingguan, pelestarian MA,
penggunaan pestisida secara bijagsana, petani
ahli PHT).
6 Penanganan panen & Dilakukan pada umur & cara yang tepat,
pasca panen tanaman dipanen pada saat masak fisioiogis
berdasar umur tanaman, kadar air &
penampakan visual sesuai dg. diskripsi
verietas. Panen dilakukan dg. sistim
kelompok dg. peralatan yang cocok &
memadai shg mengurang losis. Hasil dikemas
dalam wadah dan disimpan ditempat yang
aman dari OPT.
19. e.Pemilihan Tehnologi
Komponen tehnologi yang dipilih petani dalam
melaksanakan SL-PTT adalah komponen
tehnologi PTT.
Pemilihan & penetapan tehnologi PTT
dilakukan dengan cara PMP / KKP.
24. Tehnik Pelaksanaan Kunjungan Rumah / Usaha Tani
1) Kunjungan dilakukan secara berencana.
2) Waktu kunjungan tidak mengganggu kesibukan
petani.
3) Siapkan (bila mungkin) brosur-brosur, seleberan
atau terbitan lain sebagai sumber informasi.
4) Bersikaplah ramah, bersahabat dan kekeluargaan,
jangan terlalu resmi dan menggurui.
5) Membicarakab topik-topik secara bertahap.
6) Mencatat: - hasil kunjungan,
- - masalah yang sudah dibicarakan,
- - masalah yang belum dibicarakan,
- - Janji atau pesan-pesan
petani.
25. Manfaat dan Hambatan
1) Masalah-masalah dapat dipecahkan secara langsung.
2) Persahabatan dan kepercayaan mudah dibina.
3) Mempercepat proses adopsi.
4) Relatip mahal, memakan banyak waktu dan tenaga.
5) Petani yang dikunjungi terbatas.
26.
27.
28. Tehnik Pelaksanaan Demonstrasi Cara
1) Siapkan materi yang didemonstrasikan.
2) Tempat mudah dikunjungi.
3) Persiapkan dan periksa tempat, alat dan bahan.
4) Beritahukan tempat, waktu dan tujuan demonstrasi
se luas-luasnya.
5) Tempat diatur sehingga hadirin dapat melihat,
bertanya dan berdiskusi.
6) Beri kesempatan hadirin untuk mencoba.
7) Berikan bahan-bahan yang adahubungannya
berupa brosur, leaflet dll.
8) Meminta laporan dari para kontak tani.
29. Manfaat Demonstrasi Cara
1) Efektip untuk mengajarkan keterampilan.
2) Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.
3) Merangsang kegiatan.
4) Mempunyai efek peblitas.
30. Hambatan Demonstrasi Cara
1) Tidak semua materi dapat didemonstrasikan.
2) Memerlukan banyak persiapan dan
perlengkapan disamping membutuhkan
penyuluh yang benar-2 terampil dan menguasai
masalah.
3) Bila demonstrasi berjalan buruk, akan
merugikan program penyuluhan pertanian.
31.
32. Tehnik Perencanaan
1) Rundingkan dengan orang-orang setempat.
2) Kunsultasikan dengan koordinator penyuluh.
3) Garis besar rencana perlu ditulis.
4) Pemilihan petani-2 demonstrator.
5) Pengumuman yang meluas.
33. Tehnik Pelaksanaan Demonstrasi Hasil
1) Siapkan bahan dan peralatan.
2) Permulaan disaksikan orng-2 setempat.
3) Dilapngan beri tanda-2 yang jelas.
4) Membantu demonstrator tentang cara mencatat.
5) Penegasan kalender kerja demonstrasi.
6) Mempublikasikan demonstrasi dan demonstratornya.
7) Kunjungan pada demonstrasi yang berhasil.
8) Jelaskan bahwa demonstrasi dilakukan oleh
demonstrator.
9) Susun catatan bukti dan kesimpulan.
10) Umumkan hasilnya secara meluas.
11) Usahakan adopsi oleh petani lainnya.
34. Manfaat Demonstrasi hasil
1) Mempercepat proses adopsi.
2) Memperoleh keterangan dan data yang nyata.
3) Memberi pengalaman kepeda petugas sehingga
pemperbesar keyakinan akan tugasnya.
35. Hambatan Demonstrasi Hasil
1) Memerlukan persiapan, pelaksanaan dan
pengawasan yang teliti.
2) Beaya besar.
3) Kadang-2 gagal karena faktor-2 alam.
4) Kadang-2 menimbulkanpersaingan yang tidak sehat.
38. Tehnik Perencanaan
1) Menentukan tempat.
2) Menghubungi pejabat setempat.
3) Menentukan penitia.
4) Merundingkan masalah dengan peserta.
5) Menerangkaan secara ringkas obyek yang akan
dikunjungi.
39. Tehnik Pelaksanaan
1) Pentingkan kelompok
2) Berilah kesempatan seluas-2nya pada peserta.
3) Membantu membuat catatan-2.
4) Mengatur jangan terlalu padat dan membosankan.
5) Usahakan adanya rekreasi dan kegembiraan.
6) Pada setiap kunjungan peserta diberikan
kesempatan menguraikan hasilnya sendiri.
7) Usahakan kelompok homogen dan kecil.
8) Mengatur ongkos makan, rekreasi dan lain-2 sesuai
dengan anggaran.
40. Manfaat
1) Memberi ilham dan merangsang petani.
2) Menambahkan keakraban.
3) Memperluas pandangan.
4) Menumbuhkan sikap kepemimpinan.
41. Hambatan
1) Relatip mahal.
2) Selit memenuhi semua keinginan peserta.
3) Bisa frustasi jika acara terlalu padat dan
membosankan.
4) Sering kali ada hambatan prasarana dan
komunikasi.