SlideShare a Scribd company logo
1) Sekolah lapang sebagai metode penyuluhan pertanian
   mencerminkan ciri pendidikan orang dewasa, sikap kita
   terhadap petani dan ciri serta fungsi kelompok tani.
2) Begitu strategisnya metode sekolah lapang ini
   sehingga banyak materi penyuluhan disalurkan melalui
   metode ini dan berpengaruh positip terhadap
   perubahan perilaku petani.
3) Ada beberapa program sekolah lapang yang kita kenal
   misalnya : SL-UBA ( Sekolah Lapang Usaha
   Berorientas Agribisnis ); SL-PHT ( Sekolah Lapang
   Pengendalian Hama Terpadu ); SL-PTT ( Sekolah
   Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya
   Terpadu ).
Pengelolaan Tanaman dan
  Sumberdaya Terpadu
Sekolah lapang Pengelolaan Tanaman
     dan Sumberdaya Terpadu.
Laboratorium Lapangan
Pemandu Lapang
Pemahaman Masalah dan Peluang ( PMP ) atau
   Kajian Kebutuhan dan Peluang ( KKP ).
Pos Simpul Koordinasi.
Rencana Usaha Kelompok
Rencana Definitip Kebutuhan
      Kelompok Tani
a.Prinsip-Prinsip PTT.
b.Tahapan Penerapan PTT
c.Komponen Tehnologi Unggulan PTT
d.Peran Komponen tehnologi
No      Tehnologi                            Peran
1    Benih unggul        Daya kecambah tinggi & seragam, tanaman
     bermutu             sehat perakaran baik, pertumbuhan cepat,
                         tahan thd. h&p, potensi hasil tinggi, mutu hasil
                         baik.
2    Penanaman           Serentak & jml. Populasi yg. Optimal ; dapat
     tepat waktu         menghindari serangan h&p menekan gulma,
                         pertumbuhan tanaman sehat & seragam,
                         sehingga hasil tinggi.
3    Pemberian           Prinsip; tepat jumlah, jenis, cara & waktu
     pupuk               aplikasi yg.sesuai dg. Jenis tanaman akan
     berdasarkan         memberikan pertumbuhan yang baik dan
     kebutuhan &         meningkatkan kemampuan tanaman mencapai
     status hara.        hasil tinggi.
4    Pengairan yg.       Air sbg. pelarut & pengangkut hara dari tanah
     Efektip & efisien   ke bagian tanaman, pemberian air secara tepat
     sesuai              sesuai dg. stadia tanaman menekan terjadinya
     kebutuhan           stres ( kekurangan / kelebihan air shg. Hasil
                         optimal.)
5   Perlindungan         Meminimalkan penurunan produksi karena
    tanaman              OPT, dengan sretegi PHT ( tanaman sehat,
                         pengamatan mingguan, pelestarian MA,
                         penggunaan pestisida secara bijagsana, petani
                         ahli PHT).
6   Penanganan panen &   Dilakukan pada umur & cara yang tepat,
    pasca panen          tanaman dipanen pada saat masak fisioiogis
                         berdasar umur tanaman, kadar air &
                         penampakan visual sesuai dg. diskripsi
                         verietas. Panen dilakukan dg. sistim
                         kelompok dg. peralatan yang cocok &
                         memadai shg mengurang losis. Hasil dikemas
                         dalam wadah dan disimpan ditempat yang
                         aman dari OPT.
e.Pemilihan Tehnologi

Komponen tehnologi yang dipilih petani dalam
 melaksanakan SL-PTT adalah komponen
 tehnologi PTT.
Pemilihan & penetapan tehnologi PTT
 dilakukan dengan cara PMP / KKP.
f.Keuntungan Penerapan Tehnologi
Tehnik Pelaksanaan Kunjungan Rumah / Usaha Tani
1)   Kunjungan dilakukan secara berencana.
2)   Waktu kunjungan tidak mengganggu kesibukan
     petani.
3)   Siapkan (bila mungkin) brosur-brosur, seleberan
     atau terbitan lain sebagai sumber informasi.
4)   Bersikaplah ramah, bersahabat dan kekeluargaan,
     jangan terlalu resmi dan menggurui.
5)   Membicarakab topik-topik secara bertahap.
6)   Mencatat: - hasil kunjungan,
      -          - masalah yang sudah dibicarakan,
        -            - masalah yang belum dibicarakan,
                    -          - Janji atau pesan-pesan
     petani.
Manfaat dan Hambatan

1)   Masalah-masalah dapat dipecahkan secara langsung.
2)   Persahabatan dan kepercayaan mudah dibina.
3)   Mempercepat proses adopsi.
4)   Relatip mahal, memakan banyak waktu dan tenaga.
5)   Petani yang dikunjungi terbatas.
Tehnik Pelaksanaan Demonstrasi Cara
1)   Siapkan materi yang didemonstrasikan.
2)   Tempat mudah dikunjungi.
3)   Persiapkan dan periksa tempat, alat dan bahan.
4)   Beritahukan tempat, waktu dan tujuan demonstrasi
     se luas-luasnya.
5)   Tempat diatur sehingga hadirin dapat melihat,
     bertanya dan berdiskusi.
6)   Beri kesempatan hadirin untuk mencoba.
7)   Berikan bahan-bahan yang adahubungannya
     berupa brosur, leaflet dll.
8)   Meminta laporan dari para kontak tani.
Manfaat Demonstrasi Cara


1) Efektip untuk mengajarkan keterampilan.
2) Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.
3) Merangsang kegiatan.
4) Mempunyai efek peblitas.
Hambatan Demonstrasi Cara

1) Tidak semua materi dapat didemonstrasikan.
2) Memerlukan banyak persiapan dan
   perlengkapan disamping membutuhkan
   penyuluh yang benar-2 terampil dan menguasai
   masalah.
3) Bila demonstrasi berjalan buruk, akan
   merugikan program penyuluhan pertanian.
Tehnik Perencanaan

1) Rundingkan dengan orang-orang setempat.
2) Kunsultasikan dengan koordinator penyuluh.
3) Garis besar rencana perlu ditulis.
4) Pemilihan petani-2 demonstrator.
5) Pengumuman yang meluas.
Tehnik Pelaksanaan Demonstrasi Hasil
1)    Siapkan bahan dan peralatan.
2)    Permulaan disaksikan orng-2 setempat.
3)    Dilapngan beri tanda-2 yang jelas.
4)    Membantu demonstrator tentang cara mencatat.
5)    Penegasan kalender kerja demonstrasi.
6)    Mempublikasikan demonstrasi dan demonstratornya.
7)    Kunjungan pada demonstrasi yang berhasil.
8)    Jelaskan bahwa demonstrasi dilakukan oleh
      demonstrator.
9)    Susun catatan bukti dan kesimpulan.
10)   Umumkan hasilnya secara meluas.
11)   Usahakan adopsi oleh petani lainnya.
Manfaat Demonstrasi hasil

1) Mempercepat proses adopsi.
2) Memperoleh keterangan dan data yang nyata.
3) Memberi pengalaman kepeda petugas sehingga
   pemperbesar keyakinan akan tugasnya.
Hambatan Demonstrasi Hasil

1) Memerlukan persiapan, pelaksanaan dan
   pengawasan yang teliti.
2) Beaya besar.
3) Kadang-2 gagal karena faktor-2 alam.
4) Kadang-2 menimbulkanpersaingan yang tidak sehat.
Pengertian
Tehnik Perencanaan

1) Menentukan tempat.
2) Menghubungi pejabat setempat.
3) Menentukan penitia.
4) Merundingkan masalah dengan peserta.
5) Menerangkaan secara ringkas obyek yang akan
   dikunjungi.
Tehnik Pelaksanaan
1)   Pentingkan kelompok
2)   Berilah kesempatan seluas-2nya pada peserta.
3)   Membantu membuat catatan-2.
4)   Mengatur jangan terlalu padat dan membosankan.
5)   Usahakan adanya rekreasi dan kegembiraan.
6)   Pada setiap kunjungan peserta diberikan
     kesempatan menguraikan hasilnya sendiri.
7)   Usahakan kelompok homogen dan kecil.
8)   Mengatur ongkos makan, rekreasi dan lain-2 sesuai
     dengan anggaran.
Manfaat

1) Memberi ilham dan merangsang petani.
2) Menambahkan keakraban.
3) Memperluas pandangan.
4) Menumbuhkan sikap kepemimpinan.
Hambatan

1) Relatip mahal.
2) Selit memenuhi semua keinginan peserta.
3) Bisa frustasi jika acara terlalu padat dan
   membosankan.
4) Sering kali ada hambatan prasarana dan
   komunikasi.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.

More Related Content

What's hot

bahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptxbahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptx
PKMBKL
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanarifbogor
 
biosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptxbiosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptx
daniel muttaqin
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
Muhammad Eko
 
Evaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhanEvaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhan
Muhammad Eko
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
Andrew Hutabarat
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Purwandaru Widyasunu
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Abdul Hakim, Agricurtural Extension
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
DennisaDianita
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Alfina Nugraheni
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANSri Wahyuni
 
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptxPPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
auliaseftiari
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Muliadin Forester
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Gilang Putra
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
Manajemen agribisnis
Manajemen agribisnisManajemen agribisnis
Manajemen agribisnis
Trisna Monalia
 
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP YogyakartaParadigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Gios Mronggos
 

What's hot (20)

bahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptxbahan materi p2l.pptx
bahan materi p2l.pptx
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhan
 
biosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptxbiosaka materi new.pptx
biosaka materi new.pptx
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
Evaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhanEvaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhan
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
 
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptxPPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
 
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariPeningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
Manajemen agribisnis
Manajemen agribisnisManajemen agribisnis
Manajemen agribisnis
 
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP YogyakartaParadigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta
 

Similar to Metode penyuluhan pertanian seri 3.

Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
mohdjaafarhashim
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
HarrySetiawan45
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatif
Januario Marcal
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoAndrew Hutabarat
 
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfSosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
MajubinangunGapoktan
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Ajat Learner
 
Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013donna nida
 
Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)
Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)
Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi PartisipatifPertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Fatur Fatkhurohman
 
Forages for smallholder project
Forages for smallholder projectForages for smallholder project
Forages for smallholder project
Burhanudin Malik
 
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
DioAbdurahman
 
4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf
4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf
4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf
BayuAdirianto4
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt
e_firmansyah
 
Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012
Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012
Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012MyKenaf SdnBhd
 
360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx
AryaDimas10
 
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi Rekso, M.Si- Indonesia
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
Moh Masnur
 
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di IndonesiaPemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di IndonesiaYayasan TERANGI
 

Similar to Metode penyuluhan pertanian seri 3. (20)

Kertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasiKertas kerja-fertigasi
Kertas kerja-fertigasi
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatif
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
 
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdfSosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
Sosialisasi Program Bertani Untuk Negeri Batch 6 - Kementan (3).pdf
 
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi InovasiDampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
Dampak SL-PTT Padi Sawah Terhadap Produksi dan Difusi Inovasi
 
Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013
 
Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)
Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)
Tool kelembagaan bp2 tp (yuti)
 
Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi PartisipatifPertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
 
Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018Rdhp upsus 2018
Rdhp upsus 2018
 
Forages for smallholder project
Forages for smallholder projectForages for smallholder project
Forages for smallholder project
 
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
1. Pendahuluan dan ruang lingkup agronomi (1).ppt
 
4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf
4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf
4 RPS_KULTUR JARINGAN_IPR.pdf
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt
 
Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012
Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012
Dialog bearsama lktn kemana halatuju kenaf 2012
 
360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx
 
Rktm lab diseminasi
Rktm lab diseminasiRktm lab diseminasi
Rktm lab diseminasi
 
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2
Dr.Ir. Gatot Trimulyadi-Training perencanaan cleaner production2
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di IndonesiaPemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
Pemanfaatan dan Pengelolaan Ikan Hias di Indonesia
 

Metode penyuluhan pertanian seri 3.

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. 1) Sekolah lapang sebagai metode penyuluhan pertanian mencerminkan ciri pendidikan orang dewasa, sikap kita terhadap petani dan ciri serta fungsi kelompok tani. 2) Begitu strategisnya metode sekolah lapang ini sehingga banyak materi penyuluhan disalurkan melalui metode ini dan berpengaruh positip terhadap perubahan perilaku petani. 3) Ada beberapa program sekolah lapang yang kita kenal misalnya : SL-UBA ( Sekolah Lapang Usaha Berorientas Agribisnis ); SL-PHT ( Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu ); SL-PTT ( Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu ).
  • 5. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu
  • 6. Sekolah lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu.
  • 9. Pemahaman Masalah dan Peluang ( PMP ) atau Kajian Kebutuhan dan Peluang ( KKP ).
  • 13.
  • 17. d.Peran Komponen tehnologi No Tehnologi Peran 1 Benih unggul Daya kecambah tinggi & seragam, tanaman bermutu sehat perakaran baik, pertumbuhan cepat, tahan thd. h&p, potensi hasil tinggi, mutu hasil baik. 2 Penanaman Serentak & jml. Populasi yg. Optimal ; dapat tepat waktu menghindari serangan h&p menekan gulma, pertumbuhan tanaman sehat & seragam, sehingga hasil tinggi. 3 Pemberian Prinsip; tepat jumlah, jenis, cara & waktu pupuk aplikasi yg.sesuai dg. Jenis tanaman akan berdasarkan memberikan pertumbuhan yang baik dan kebutuhan & meningkatkan kemampuan tanaman mencapai status hara. hasil tinggi. 4 Pengairan yg. Air sbg. pelarut & pengangkut hara dari tanah Efektip & efisien ke bagian tanaman, pemberian air secara tepat sesuai sesuai dg. stadia tanaman menekan terjadinya kebutuhan stres ( kekurangan / kelebihan air shg. Hasil optimal.)
  • 18. 5 Perlindungan Meminimalkan penurunan produksi karena tanaman OPT, dengan sretegi PHT ( tanaman sehat, pengamatan mingguan, pelestarian MA, penggunaan pestisida secara bijagsana, petani ahli PHT). 6 Penanganan panen & Dilakukan pada umur & cara yang tepat, pasca panen tanaman dipanen pada saat masak fisioiogis berdasar umur tanaman, kadar air & penampakan visual sesuai dg. diskripsi verietas. Panen dilakukan dg. sistim kelompok dg. peralatan yang cocok & memadai shg mengurang losis. Hasil dikemas dalam wadah dan disimpan ditempat yang aman dari OPT.
  • 19. e.Pemilihan Tehnologi Komponen tehnologi yang dipilih petani dalam melaksanakan SL-PTT adalah komponen tehnologi PTT. Pemilihan & penetapan tehnologi PTT dilakukan dengan cara PMP / KKP.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Tehnik Pelaksanaan Kunjungan Rumah / Usaha Tani 1) Kunjungan dilakukan secara berencana. 2) Waktu kunjungan tidak mengganggu kesibukan petani. 3) Siapkan (bila mungkin) brosur-brosur, seleberan atau terbitan lain sebagai sumber informasi. 4) Bersikaplah ramah, bersahabat dan kekeluargaan, jangan terlalu resmi dan menggurui. 5) Membicarakab topik-topik secara bertahap. 6) Mencatat: - hasil kunjungan, - - masalah yang sudah dibicarakan, - - masalah yang belum dibicarakan, - - Janji atau pesan-pesan petani.
  • 25. Manfaat dan Hambatan 1) Masalah-masalah dapat dipecahkan secara langsung. 2) Persahabatan dan kepercayaan mudah dibina. 3) Mempercepat proses adopsi. 4) Relatip mahal, memakan banyak waktu dan tenaga. 5) Petani yang dikunjungi terbatas.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Tehnik Pelaksanaan Demonstrasi Cara 1) Siapkan materi yang didemonstrasikan. 2) Tempat mudah dikunjungi. 3) Persiapkan dan periksa tempat, alat dan bahan. 4) Beritahukan tempat, waktu dan tujuan demonstrasi se luas-luasnya. 5) Tempat diatur sehingga hadirin dapat melihat, bertanya dan berdiskusi. 6) Beri kesempatan hadirin untuk mencoba. 7) Berikan bahan-bahan yang adahubungannya berupa brosur, leaflet dll. 8) Meminta laporan dari para kontak tani.
  • 29. Manfaat Demonstrasi Cara 1) Efektip untuk mengajarkan keterampilan. 2) Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri. 3) Merangsang kegiatan. 4) Mempunyai efek peblitas.
  • 30. Hambatan Demonstrasi Cara 1) Tidak semua materi dapat didemonstrasikan. 2) Memerlukan banyak persiapan dan perlengkapan disamping membutuhkan penyuluh yang benar-2 terampil dan menguasai masalah. 3) Bila demonstrasi berjalan buruk, akan merugikan program penyuluhan pertanian.
  • 31.
  • 32. Tehnik Perencanaan 1) Rundingkan dengan orang-orang setempat. 2) Kunsultasikan dengan koordinator penyuluh. 3) Garis besar rencana perlu ditulis. 4) Pemilihan petani-2 demonstrator. 5) Pengumuman yang meluas.
  • 33. Tehnik Pelaksanaan Demonstrasi Hasil 1) Siapkan bahan dan peralatan. 2) Permulaan disaksikan orng-2 setempat. 3) Dilapngan beri tanda-2 yang jelas. 4) Membantu demonstrator tentang cara mencatat. 5) Penegasan kalender kerja demonstrasi. 6) Mempublikasikan demonstrasi dan demonstratornya. 7) Kunjungan pada demonstrasi yang berhasil. 8) Jelaskan bahwa demonstrasi dilakukan oleh demonstrator. 9) Susun catatan bukti dan kesimpulan. 10) Umumkan hasilnya secara meluas. 11) Usahakan adopsi oleh petani lainnya.
  • 34. Manfaat Demonstrasi hasil 1) Mempercepat proses adopsi. 2) Memperoleh keterangan dan data yang nyata. 3) Memberi pengalaman kepeda petugas sehingga pemperbesar keyakinan akan tugasnya.
  • 35. Hambatan Demonstrasi Hasil 1) Memerlukan persiapan, pelaksanaan dan pengawasan yang teliti. 2) Beaya besar. 3) Kadang-2 gagal karena faktor-2 alam. 4) Kadang-2 menimbulkanpersaingan yang tidak sehat.
  • 36.
  • 38. Tehnik Perencanaan 1) Menentukan tempat. 2) Menghubungi pejabat setempat. 3) Menentukan penitia. 4) Merundingkan masalah dengan peserta. 5) Menerangkaan secara ringkas obyek yang akan dikunjungi.
  • 39. Tehnik Pelaksanaan 1) Pentingkan kelompok 2) Berilah kesempatan seluas-2nya pada peserta. 3) Membantu membuat catatan-2. 4) Mengatur jangan terlalu padat dan membosankan. 5) Usahakan adanya rekreasi dan kegembiraan. 6) Pada setiap kunjungan peserta diberikan kesempatan menguraikan hasilnya sendiri. 7) Usahakan kelompok homogen dan kecil. 8) Mengatur ongkos makan, rekreasi dan lain-2 sesuai dengan anggaran.
  • 40. Manfaat 1) Memberi ilham dan merangsang petani. 2) Menambahkan keakraban. 3) Memperluas pandangan. 4) Menumbuhkan sikap kepemimpinan.
  • 41. Hambatan 1) Relatip mahal. 2) Selit memenuhi semua keinginan peserta. 3) Bisa frustasi jika acara terlalu padat dan membosankan. 4) Sering kali ada hambatan prasarana dan komunikasi.