SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 
SEKOLAH : SMAN 1 WONGGEDUKU 
MATA PELAJARAN : BIOLOGI 
KELAS/SEMESTER : X/1 
MATERI POKOK : JAMUR (FUNGI) 
ALOKASI WAKTU : 4 X 4 JP 
A. KOMPETENSI INTI 
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, 
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan 
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin 
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan 
kejadian tampak mata. 
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, 
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, 
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah 
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. 
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 
KI KD IPK 
KI-1 1.1 peka dan peduli terhadap 
permasalahan lingkungan 
hidup, menjaga dan 
menyayangi lingkungan 
sebagai manifestasi ajaran 
agama yang dianutnya 
- 
KI-2 2.1 Berperilaku ilmiah 
(memiliki rasa ingin tahu, 
objektif, disiplin, jujur, teliti, 
cermat, tekun, hati-hati, 
bertanggung jawab, terbuka, 
kritis, kreatif, inovatif dan 
peduli lingkungan) secara 
gotong royong, kerjasama, 
responsif dan proaktif dalam 
melakukan percobaan dan 
-
berdiskusi 
KI-3 3.6 Menerapkan pirinsip 
klasifikasi untuk 
menggolongkan jamur 
berdasarkan ciri-ciri dan cara 
reproduksinya melalui 
pengamatan secara teliti dan 
sistematis 
3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio 
Jamur 
3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam 
jamur 
3.1.3 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri 
yang diamati 
3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur 
Basidiomycitina dan Deuteromycotina 
3.1.5 Menyimpulkan ciri-ciri dan cara 
reproduksi Basidiomycotina dan 
Deuteromycotina melalui melalui pengamatan 
secara teliti dan sistematis. 
KI-4 4.6. Menyajikan data hasil 
pengamatan ciri-ciri dan peran 
jamur dalam kehidupan dan 
lingkungan dalam bentuk 
laporan tertulis. 
4.1.1 Melakukan pengamatan berbagai macam 
jenis jamur secara makroskopis dan 
mikroskopis 
4.1.2 Melaporkan hasil pengamatan secara 
sederhana berdasarakan hasil pengamatan 
4.1.3 Membuat laporan hasil pengamatan 
tentang jamur Basidiomycotina dan 
Deuteromycotina 
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran tentang jamur, maka: 
1.1.1 Siswa dapat mengucapkan syukur kepada Tuhan atas anugerah yang terdapat 
pada jamur yang ditunjukkan dengan kemampuan mengamati berbagai macam 
jenis jamur. 
1.1.2 Berdasarkan contoh jamur yang telah diamati sebelumnya, siswa dapat 
memahami jamur sebagai unit kehidupan mahluk hidup. 
2.1.1 
Berdasarkan kajian jamur, siswa dapat menyatakan pendapat tentang 
keberadaan jamur dalam kehidupan dengan kalimat yang santun.
2.1.2 Melalui penghayatan yang lebih jauh dalam memaknai jamur, siswa dapat 
menambah rasa kagum terhadap ciptaan Allah SWT 
3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur 
3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur 
3.1.3 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina. 
3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina. 
3.1.5 Menjelaskan dasar pengelompokkan jamur Basidiomycotina dan 
Deuteromycotina. 
4.1.2 Mengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis 
4.1.3 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan. 
4.1.4 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan 
Deuteromycotina 
D. MATERI PEMBELAJARAN 
Materi pembelajaran jamur meliputi: 
A. Struktur Jamur 
Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti 
(eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung 
klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya. 
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur 
saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, 
dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu. 
Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia, 
misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces 
cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum), 
jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea). 
B. Cara Hidup Dan Reproduksi Jamur
Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. 
Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan 
pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam 
jumlah besar. 
Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. 
Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. 
Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia. 
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti 
yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium 
menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu. 
Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. 
Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang 
mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium 
dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah 
pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang 
diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan 
jumlah kromosom menjadi haploid kembali. 
C. Klasifikasi Jamur 
Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, 
Basidiomycota, dan Deuteromycota. 
1. Zygomycota 
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada 
pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium 
yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri 
jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: 
a. biasa hidup sebagai saprofit; 
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti 
pipa atau buluh; 
c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya 
merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana; 
d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari 
sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya
membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah 
yang akan tumbuh menjadi miselium baru; 
e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu 
hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. 
Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini 
dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa 
betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan 
kopulasi. 
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi 
Zygomycota adalah sebagai berikut: 
a. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, 
misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. 
b. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini 
terdapat dalam ragi tapai. 
c. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk 
memecah putih telur dan lemak. 
2. Ascomycota 
Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa, 
jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan 
Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin 
dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis. 
ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan 
membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. 
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan 
secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap, 
yaitu: 
1. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina, 
2. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis, 
3. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan 
kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, 
dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut 
pembentukan sel bebas.
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan 
yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. 
Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, 
Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac 
(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. 
(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh 
jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang 
menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan 
ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak). 
3. Basidiomycota 
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini 
dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat 
lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola 
atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah 
berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai 
tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan 
suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang 
ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut 
velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa 
pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah 
dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran. 
Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan 
pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa 
berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik 
yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan 
basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya 
basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak 
di permukaan bawah tudung basidiokarp. 
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya 
terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang 
seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam 
Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan 
dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu 
lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan;
jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) 
berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella) 
yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah. 
4. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi) 
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan 
konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun 
basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau 
Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna 
(jamur imperfeksi). 
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan 
penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, 
terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; 
Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur 
dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila 
atau sekarang bernama Neurospora sitophila). 
D. Bentuk Asosiasi Jamur 
Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang 
hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis 
jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza. 
1. Lumut Kerak (Lichenes) 
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut 
kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, 
terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup 
di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung 
yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan 
menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga 
sebagai tumbuhan perintis. 
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang 
bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel 
satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru 
(Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis 
dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.
Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis 
ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof 
dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi 
ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara. 
2. Mikoriza 
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang 
bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota, 
Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis 
antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur 
diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air 
dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak 
dapat hidup. 
Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan 
ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar 
hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran. 
Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan 
akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus. 
E. Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia 
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan 
dan ada yang menguntungkan. 
Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut: 
a. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan 
bir. 
b. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik. 
c. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. 
d. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein 
tinggi. 
e. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam 
pembuatan tempe dan oncom. 
jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut: 
a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. 
b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian. 
c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
E. METODE PEMBELAJARAN 
1. Inquiry 
2. Pendekatan: Scientific 
3. Diskusi 
4. Pengamatan Objek 
5. Penugasan 
F. MEDIA, ALAT NDAN SUMBER BELAJAR 
1. Media Pembelajaran 
a. Slide power point 
b. Gambar/Foto 
c. Lembar Kerja Siswa 
2. Alat dan Bahan 
A. Alat 
¤ Laptop 
¤ Proyektor 
¤ Mikroskop 
¤ Lup 
B. Bahan 
¤ Jamur 
¤ Tempe 
3. Sumber Belajar 
Buku Biologi SMA Kelas X yang dimiliki oleh Siswa terbitan 2013, dan layak 
digunakan sebagai sumber materi. 
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN 
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik 
b. Motivasi 
Pernakah kalian membayangkan bagaimana rasanya menikmati tempe 
goreng dan segelas air teh manis hangat pada sore hari saat udara dingin. 
Selanjutnya guru menjelaskan bahwa tempe merupakan salah satu makanan 
yang diolah dengan bantuan jamur. 
Guru mengenalkan tentang macam-macam makanan dan minuman 
yang diolah dengan bantuan jamur. 
c. Apersepsi 
Menanyakan kepada siswa jenis Protista yang mirip jamur 
d. Tujuan Pembelajaran 
Guru “menjelaskan tujuan pembelajaran” tentang prinsip klasifikasi untuk 
menngolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui 
pengamatan secara teliti dan sistematis serta peranan jamur dalam kehidupan 
manusia. 
e. Cakupan Pembelajaran 
1). Guru “menjelaskan cakupan pembelajaran” tentang pengertian dan karakteristik 
jamur secara umum, berikut penjelasan singkat mengenai klasifikasi jamur 
berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya 
dalam kehidupan manusia. 
2). Guru ”menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara/langkah-langkah” 
mengenai pengamatan jenis-jenis jamur. 
2. Kegiatan Inti (60 menit) 
a. mengamati 
Untuk lebih nyata dalam memberi gambaran pada peserta didik tentang 
pengertian dan karakteristik jamur, serta untuk memotivasi peserta didik 
mempelajari materi ini, maka peserta didik diminta melakukan pengamatan sambil 
membuka buku siswa biologi SMA kelas X yang materinya “jamur” agar dapat 
memahami lebih dalam mengenai klasifikasi jamur berdasarkan ciri dan cara 
reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya bagi manusia dan lingkungan 
agar terlatih dalam belajar; baik secara mandiri, maupun secara berkelompok 
dengan harapan menumbuhkan tanggung jawab yang dapat dipertanggungjawabkan. 
b. Menanya
Melalui tanya jawab dengan peserta didik, guru menggali pengetahuan peserta 
didik tentang ciri-ciri dan cara reproduksi jamur yang mereka ketahui dari hasil 
belajar sebelumnya. 
c. Mengumpulkan Informasi 
Peserta didik kemudian diminta untuk mengumpulkan informasi dari sumber 
lain untuk melengkapi informasi yang telah ada sebelumnya. 
d. Mengasosiasi 
Hasil pengamatan peserta didik dilaporkan dalam bentuk laporan tertulis yang 
berisi tentang judul kegiatan, alat dan bahan yang digunakan, hasil pengamatan 
dalam bentuk gambar lengkap dengan keterangan bagian-bagian gambar, 
kesimpulah berdasarkan hasil pengamatan. 
e. Mengkomunikasikan 
Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatannya secara 
bergantian oleh masing-masing wakil kelompok. 
4. Penutup (15 menit) 
a. Simpulan 
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan 
tentang prinsip klasifikasi, penggolongan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara 
reproduksinya, lichens, mikoriza dan peranan jamur. 
b. Evaluasi 
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik mengenai penggolongan 
jamur berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranan 
jamur 
c. Refleksi 
Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang 
telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan memberi 
wawasan lebih pada peserta didik. 
d. Tindak lanjut 
Peserta didik diberi tugas rumah yaitu, membaca buku dan literatur lain yang 
berkaitan dengan protista mirip jamur. 
e. Penutup 
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran. 
H. INSTRUMEN PENILAIAN
A. Penilaian 
1. Jenis/ Teknik Penilaian 
a. Penilaian Sikap spiritual 
b. Penilaian Sikap sosial 
c. Penilaian Pengetahuan 
d. Penilaian Keterampilan 
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen 
a. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap spiritual. 
b. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap sosial. 
c. Soal Uraian, tes; untuk penilaian pengetahuan 
d. Rubrik, non tes; untuk penilaian keterampilan praktikum. 
3. Pedoman pengskoran 
a. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap spiritual. 
Skala Skor 
Selalu 4 
Sering 3 
Jarang 2 
Tidak Pernah 1 
Keterangan: 
Skor minimal = 4 
Skor maksimal = 16 
Skor 4 = kurang 
Skor 5 ~ 8 = cukup 
Skor 9 ~ 12 = baik 
Skor 13 ~ 16 = sangat baik 
b. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap sosial. 
Rentangan skor setiap aspek = 1 ~ 5 
Skor minimal = 6 
Skor maksimal = 30 
Skor 0 ~ 6 = sangat kurang 
Skor 7 ~ 12 = kurang 
Skor 13 ~ 18 = cukup 
Skor 19 ~ 24 = baik 
Skor 25 ~ 30 = sangat baik 
c. Pedoman pengskoran untuk penilaian pengetahuan.
Rentangan skor “setiap butir soal” : 1 s/d 10 
100% kebenaran jawaban : skor 10 
75 % kebenaran jawaban : skor 7,5 
50 % kebenaran jawaban : skor 5,0 
25 % kebenaran jawaban : skor 2,5 
< 25 % kebenaran jawaban: skor 1,0 
Skor tes minimal = 10 
Skor tes maksimal = 100 
푆푘표푟 푡푒푠 = 
Jumlah skor perolehan 
Jumlah soal 
x 10 
d. Pedoman pengskoran untuk penilaian keterampilan. 
Rentangan Skor setiap aspek : 1 ~ 5 
Skor minimal : 12 
Skor maksimal : 60 
Skor 12 = Sangat Kurang 
Skor 13 ~ 24 = Kurang 
Skor 25 ~ 36 = Cukup 
Skor 37 ~ 48 = Baik 
Skor 49 ~ 60 = Sangat Baik 
Kendari, 2 September 2014 
Mengetahui 
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran 
NURLIAN, S.Pd.,M.,Hum ADAM BASRIN SALEH, S.Si 
NIP. NIP. 19831106 201001 1 012 
LAMPIRAN RPP
Lampiran 1: Instrumen Penilaian 
1.a. Instrumen Penilaian Silap Spiritual 
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL 
No 
N a m a 
Peserta 
Didik 
Aspek Spiritual yang Dinilai 
Total 
Skor 
Mengagumi 
dan 
menyadari 
ciptaan Allah 
adanya 
keanekaraga 
man jamur 
Mengagumi 
dan 
menyadari 
ciptaan Allah 
adanya 
kehidupan 
dalam jamur 
Bersyukur atas 
kebesaran 
Tuhan (Allah) 
dengan adanya 
keberagaman 
jamur 
Bersyukur atas 
kebesaran 
Tuhan (Allah) 
dengan adanya 
kehidupan unit 
terkecil dalam 
tubuh jamur 
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 
1 
2 
3 
4 
. 
. 
. 
Dst. 
1.b. Instrumen Penilaian Sikap Sosial.
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL 
No. Nama Siswa 
Aspek Sosial yang Dinilai 
Jumlah Skor 
Nilai Akhir (NA) 
atau Skor Rerata 
Percaya Diri 
Tanggung 
Jawab 
Teliti 
Santun 
Kerjasama 
Toleransi 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
. 
. 
. 
Dst 
1.c. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kisi dan Soal tes pengetahuan 
No. 
Kode 
KD 
Indikator Pencapaian 
Kompetensi 
Teknik 
Bentuk 
Instrumen 
Instrumen/ Soal 
No. 
Soal 
3.1.1 
3.1.2 
3.1.3 
3.1.4 
3.1.5 
4.1.1 
Mengidentifikasi ciri-ciri 
umum divisio Jamur 
Mendeskripsikan 
perbedaan dari macam-macam 
jamur 
Mengelompokkan jamur 
berdasarkan ciri-ciri 
yang diamati 
Mendeskripsikan cara 
reproduksi jamur 
Basidiomycitina dan 
Deuteromycotina 
Menyimpulkan ciri-ciri 
dan cara reproduksi 
Basidiomycotina dan 
Deuteromycotina 
melalui melalui 
pengamatan secara teliti 
dan sistematis. 
Melakukan pengamatan 
berbagai macam jenis 
jamur secara 
makroskopis dan 
mikroskopis 
Tes 
tertulis 
Tes 
tertulis 
Tes 
tertulis 
Tes 
tertulis 
Tes 
tertulis 
Tes 
tertulis 
Tes uraian 
Tes uraian 
Tes 
uraian 
Tes uraian 
Tes uraian 
Tes 
uraian 
3.1.1.1 
3.1.1.2 
3.1.2.1 
3.1.3.1 
3.1.4.1 
3.1.1.5 
4.1.1.2 
Tuliskan empat ciri 
dari jamur 
. 
Tuliskan bagian-bagian 
penyusun 
dari tubuh jamur. 
Jelaskan perbedaan 
antara Ascomycota 
dan Basidiomycota. 
Tuliskan 
pengelompokkan 
jamur berdasarakan 
ciri dan cara 
reproduksinya 
Sebutkan cara 
reproduksi 
Basidiomycota dan 
Deuteromicota 
Tuliskan ciri dari 
Basidiomycota dan 
Deuteromycota. 
Gambarlah berbagai 
jenis jamur lengkap 
dengan 
keterangannya 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7
4.1.2 
4.1.3 
Melaporkan hasil 
pengamatan secara 
sederhana berdasarakan 
hasil pengamatan 
Membuat laporan hasil 
pengamatan tentang 
jamur Basidiomycotina 
dan Deuteromycotina 
Tes 
tertulis 
Tes 
tertulis 
Tes uraian 
Tes 
uraian 
4.1.2.1 
4.1.3.1 
Menuliskan bagian-bagian 
dari struktur 
tubuh jamur 
Menuliskan 
perbedaan 
Basidiomycota dan 
Deuteromycota 
8 
9 
Jum. 8 indikator - - - - 9 butir 
Soal Uraian: 
Tuliskan jawaban soal di bawah ini pada lembar jawaban sesuai suruhan pada masing-masing 
butir soal. Waktu 90 menit. 
1. Tuliskan empat ciri dari jamur? 
Jawab: 1). Eukariot, 2). Uniseluler dan multiseluler, 3). Bersifat safrofit dan parasite, 4). 
Tidak memiliki klorofil. 
2. Tuliskan bagian-bagian penyusun dari tubuh jamur 
Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora 
3. Jelaskan perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota. 
Jawab: 1). Ascomycota: hifa tidak bersekat, dinding sel dari kitin, spora terbentuk dalam 
askus. 2). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah 
4. Tuliskan pengelompokkan jamur berdasarakan ciri dan cara reproduksinya 
Jawab: 1). Zygomycota, 2). Ascomycota, 3). Basidiomycota, 4). Deuteromycota 
5. Sebutkan cara reproduksi Basidiomycota dan Deuteromicota
Jawab: 1). Basidiomycota: aseksual dengan pembentukan konidia, seksual dengan 
konjugasi. 2). Deuteromycota: aseksual dengan konidia, seksual belum diketahui cara 
reproduksi seksualnya. 
6. Tuliskan ciri dari Basidiomycota dan Deuteromycota. 
Jawab: 1). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah. 
2). Deuteromycota: tidak ada askus dan basidium, belum diketahui reproduksi seksualnya 
7. Gambarlah berbagai jenis jamur lengkap dengan keterangannya 
8. Menuliskan bagian-bagian dari struktur tubuh jamur 
Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora 
9. Menuliskan peran jamur dalam kehidupan 
Jawab: pembuatan keju, roti, bir, antibiotik, tempe, oncom. 
=== Selamat Bekerja === 
1.d. Instrumen Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN 
Nama Sekolah : __________________ 
Kelas : __________________ 
Mata Pelajaran : Biologi 
Nama dan NIS : __________________ 
Kelompok : __________________ 
No. Aspek Penilaian Skor 
A Observasi/Mengamati - 
1. Relevansi 
2. Kelengkapan 
3. Pembahasan 
B Diskusi - 
4 Keterampilan mengkomunikasikan 
5 Keterampilan mendengarkan 
6 Keterampilan berargumentasi 
7 Keterampilan berkontribusi 
C Presentasi - 
8 Keterampilan menjelaskan 
9 Keterampilan memvisualisasikan 
10 Keterampilan merespon 
D Mencipta (Produk) - 
11 Proses 
12 Hasil 
Jumlah Skor 
Nilai
LAMPIRAN 4. Materi pembelajaran jamur meliputi: 
I. STRUKTUR JAMUR 
Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti 
(eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung 
klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya. 
Jamur ada yang bersel satu, tetapi umumnya bersel banyak. Struktur tubuh 
jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora. Jamur bersel banyak 
(multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Pada jamur tempe 
dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat seperti kapas. Miselium merupakan kumpulan 
beberapa filamen (hifa). Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung 
satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel. 
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur 
saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, 
dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu. 
Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia, 
misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces 
cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum), 
jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea). 
Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk seperti 
lembaran, misalnya jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti payung, misalnya 
jamur merang. 
J. CARA HIDUP DAN REPRODUKSI JAMUR 
Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. 
Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan 
pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam 
jumlah besar. 
Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. 
Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. 
Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia. 
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti 
yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium 
menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. 
Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang 
mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium 
dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah 
pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang 
diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan 
jumlah kromosom menjadi haploid kembali. 
Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan 
oospora. Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora 
adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam 
askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium dan 
berjumlah 4 spora. 
K. KLASIFIKASI JAMUR 
Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, 
Basidiomycota, dan Deuteromycota. 
1. Zygomycota 
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada 
pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium 
yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri 
jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: 
a. biasa hidup sebagai saprofit; 
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti 
pipa atau buluh; 
c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya 
merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana; 
d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari 
sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya 
membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah 
yang akan tumbuh menjadi miselium baru; 
e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu 
hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. 
Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini 
dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa
betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan 
kopulasi. 
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi 
Zygomycota adalah sebagai berikut: 
2. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, 
misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. 
3. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini 
terdapat dalam ragi tapai. 
4. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk 
memecah putih telur dan lemak. 
5. Ascomycota 
Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa, 
jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan 
Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin 
dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis. 
ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan 
membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. 
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan 
secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap, 
yaitu: 
a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina, 
b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis, 
c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan 
kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, 
dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut 
pembentukan sel bebas. 
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan 
yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. 
Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, 
Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac 
(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. 
(makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh 
jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang
menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan 
ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak). 
6. Basidiomycota 
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini 
dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat 
lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola 
atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah 
berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai 
tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan 
suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang 
ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut 
velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa 
pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah 
dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran. 
Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan 
dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada saat pembentukan basidiospora, 
ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang di dalamnya terjadi 
peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan 
meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid. Selanjutnya, basidium membentuk 
empat tonjolan (sterigmata) yang berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi 
masing-masing akan mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora 
haploid. 
Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan 
pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa 
berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik 
yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan 
basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya 
basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak 
di permukaan bawah tudung basidiokarp. 
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya 
terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang 
seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam 
Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan 
dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu
lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; 
jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) 
berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella) 
yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah. 
7. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi) 
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan 
konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun 
basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau 
Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna 
(jamur imperfeksi). 
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan 
penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, 
terutama menyerang buah dan menimbulkan noda-noda hitam pada daun inang; 
Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur 
dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila 
atau sekarang bernama Neurospora sitophila). 
L. BENTUK ASOSIASI JAMUR 
Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang 
hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis 
jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza. 
1. Lumut Kerak (Lichenes) 
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut 
kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, 
terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup 
di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung 
yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan 
menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga 
sebagai tumbuhan perintis. 
Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan dalam 
waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari secara terus-menerus, 
lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut 
kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang 
lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang 
bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel 
satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru 
(Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis 
dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia. 
Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis 
ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof 
dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi 
ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara. 
Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi. 
Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai dapat tumbuh menjadi 
tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi aseksual dapat dilakukan 
dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang terbungkus hifa dan berwarna putih) 
di tempat yang sesuai maka sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru. 
Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup. 
Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora 
jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi simbiosis lagi dan akan 
tumbuh lumut kerak baru. 
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat 
obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran udara, pigmennya dapat 
digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH, dan di daerah 
batu-batuan lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan 
tanah. 
2. Mikoriza 
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang 
bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota, 
Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis 
antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur 
diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air 
dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak 
dapat hidup. 
Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan 
ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar 
hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.
Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan 
akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus. 
A. PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN 
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan 
dan ada yang menguntungkan. 
Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut: 
1. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan 
bir. 
2. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik. 
3. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. 
4. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein 
tinggi. 
5. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam 
pembuatan tempe dan oncom. 
jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut: 
1. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. 
2. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian. 
3. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Lampiran 3. Lembar Kerja 
Lembar Kerja Siswa 
Jenis Praktikum : Pengamatan mikroskopis struktur tubuh jamur 
Tujuan : Mengidentifikasi struktur penyusun tubuh jamur. 
A. Persiapan Alat dan Bahan 
Siapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan/ dibutuhkan, yaitu: 
Alat: 
1. Mikroskop 6. lup 
2. Kaca preparat 
3. Kaca Penutup 
4. Pinset 
5. Pipet 
Bahan: 
1. Tempe 
2. Jamur 
3. Aquades 
B. Cara Kerja 
1. Pertama-tama siapkan mikroskop, stanby untuk difungsikan. Begitu pula semua alat 
lainnya dan bahan yang akan digunakan. 
2. Siapkan kaca preparat yang sudah dilap bersih dan kering, berikut kaca penutup 
3. Pengamatan struktur tubuh jamur pada tempe, berikut pengamatannya: 
a. Ambil lapisan bagian luar tempe yang berwarna putih dengan menggunakan 
pinset. Tarik pelan-pelan sehingga lapisan yang tipis terambil. 
b. Lapisan tipis yang berwarna putih itu letakkan pada kaca preparat, kemudian tutup 
dengan kaca penutup. 
c. Amati dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan apa yang terlihat dalam 
pengamatan. 
d. Gambarlah bagian-bagian tubuh jamur tersebut sesuai dengan hasil pengamatan, 
lengkap dengan keterangan. 
4. Pembuatan pada jamur 
a. Ambil jenis jamur yang akan diamati. 
b. Letakkan jamur tersebut pada meja pengamatan
c. Dengan menggunakan lup amati bagian-bagian dari tubuh jamur tersebut. 
d. Gambarlah sesuai dengan hasil pengamatan, lengkap dengan keterangan. 
5. Cantumkan pembesaran mikroskop yang digunakan pada setiap gambar hasil 
pengamatan.

More Related Content

What's hot

Rpp kls x ruang lingkup biologi
Rpp kls x ruang lingkup biologiRpp kls x ruang lingkup biologi
Rpp kls x ruang lingkup biologiZha DesTya
 
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013SMAN 2 Indramayu
 
Rpp dunia tumbuhan (microteaching)
Rpp dunia tumbuhan (microteaching)Rpp dunia tumbuhan (microteaching)
Rpp dunia tumbuhan (microteaching)DiahAnggr
 
RPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUS
RPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUSRPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUS
RPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUSalmansyahnis .
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )almansyahnis .
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Reni Patimah
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas xRpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas xeli priyatna laidan
 
RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)
RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)
RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)Desty Erni
 
Rpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas xRpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas xIwan Nugrah
 
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGIRPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGIalmansyahnis .
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran) a...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA  . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran)  a...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA  . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran)  a...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran) a...almansyahnis .
 
Silabus rpp biologi x smt 1 2 sma2 mataram
Silabus rpp biologi  x smt 1 2  sma2 mataramSilabus rpp biologi  x smt 1 2  sma2 mataram
Silabus rpp biologi x smt 1 2 sma2 mataramsman 2 mataram
 
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )almansyahnis .
 
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013SMAN 2 Indramayu
 
Rpp bio-kelas-x-smt
Rpp bio-kelas-x-smtRpp bio-kelas-x-smt
Rpp bio-kelas-x-smtZuraida Daud
 
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rppNuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rppNuryaningsih -
 
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013, Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013, almansyahnis .
 

What's hot (20)

Rpp kls x ruang lingkup biologi
Rpp kls x ruang lingkup biologiRpp kls x ruang lingkup biologi
Rpp kls x ruang lingkup biologi
 
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
 
Rpp dunia tumbuhan (microteaching)
Rpp dunia tumbuhan (microteaching)Rpp dunia tumbuhan (microteaching)
Rpp dunia tumbuhan (microteaching)
 
RPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUS
RPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUSRPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUS
RPP BIOLOGI KELAS X IPA VIRUS
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran virus SMA Kelas 1
 
Rpp animalia
Rpp animaliaRpp animalia
Rpp animalia
 
RPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XIIRPP SMA Biologi Kelas XII
RPP SMA Biologi Kelas XII
 
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas xRpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
Rpp biologi bidang keahlian kesehatan kelas x
 
RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)
RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)
RPP IPA kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup pertemuan I (kurikulum 2013)
 
RPP SMA K 13
RPP  SMA K 13RPP  SMA K 13
RPP SMA K 13
 
Rpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas xRpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas x
 
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGIRPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran) a...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA  . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran)  a...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA  . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran)  a...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA . KD 3. 2 ( mekanisme transpor pada membran) a...
 
Silabus rpp biologi x smt 1 2 sma2 mataram
Silabus rpp biologi  x smt 1 2  sma2 mataramSilabus rpp biologi  x smt 1 2  sma2 mataram
Silabus rpp biologi x smt 1 2 sma2 mataram
 
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )
 
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
 
Rpp bio-kelas-x-smt
Rpp bio-kelas-x-smtRpp bio-kelas-x-smt
Rpp bio-kelas-x-smt
 
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rppNuryaningsih, 16.  lk 4.2.membuat rpp
Nuryaningsih, 16. lk 4.2.membuat rpp
 
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013, Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
 

Viewers also liked

Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...
Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...
Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...Sdngrogol Sdngrogol
 
Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...Sdngrogol Sdngrogol
 
Rpp biologi sistem gerak
Rpp biologi sistem gerakRpp biologi sistem gerak
Rpp biologi sistem gerakMuhammad Rudi
 
Rpp sistem gerak welly
Rpp sistem gerak wellyRpp sistem gerak welly
Rpp sistem gerak wellyWelly Andrei
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRenni Charlote
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakCTie Lupy
 
RPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak ManusiaRPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak Manusiabipbipsisca
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisYunan Malifah
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...almansyahnis .
 
RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015
RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015
RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015kreasi_cerdik
 
1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learning1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learningSMA N
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATAnurahlina08
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbarualmansyahnis .
 
Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2Jeny Hardiah
 

Viewers also liked (17)

Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...
Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...
Sk kd silabus bi kls 6 (1) SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati kabupaten...
 
Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
Sd kd silabus ips kls 6 SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Ci...
 
Rpp biologi sistem gerak
Rpp biologi sistem gerakRpp biologi sistem gerak
Rpp biologi sistem gerak
 
Rpp sistem gerak welly
Rpp sistem gerak wellyRpp sistem gerak welly
Rpp sistem gerak welly
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
RPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak ManusiaRPP sistem Gerak Manusia
RPP sistem Gerak Manusia
 
Calcimagd
CalcimagdCalcimagd
Calcimagd
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
 
RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015
RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015
RPP IPS Kelas 7 Kurtilas Semester I TP. 2014/2015
 
1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learning1. contoh rpp-discovery-learning
1. contoh rpp-discovery-learning
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
 
RPP Sistem Pencernaan Makanan
RPP Sistem Pencernaan MakananRPP Sistem Pencernaan Makanan
RPP Sistem Pencernaan Makanan
 
Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 6 sistem pencernaan kurikulum 2013 biologi kelas 2
 

Similar to Rpp sma jamur

MIKOLOGI
MIKOLOGIMIKOLOGI
MIKOLOGIUnny Ru
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAZona Bebas
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah ikhsan saputra
 
Evin kustantia 1113016100039 pdf jamur
Evin kustantia 1113016100039 pdf jamurEvin kustantia 1113016100039 pdf jamur
Evin kustantia 1113016100039 pdf jamurnhkmh
 
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)nhkmh
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Hulwatun Nissa
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Warnet Raha
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)itatriewahyuni
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfWan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfWan Na
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Fadloli Akhmad
 

Similar to Rpp sma jamur (20)

Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
MIKOLOGI
MIKOLOGIMIKOLOGI
MIKOLOGI
 
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Kingdom Fungi
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
 
Jamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsemJamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsem
 
Evin kustantia 1113016100039 pdf jamur
Evin kustantia 1113016100039 pdf jamurEvin kustantia 1113016100039 pdf jamur
Evin kustantia 1113016100039 pdf jamur
 
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
Evin kustantia 1113016100039 Jamur (Fungi)
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Rpp sma jamur

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : SMAN 1 WONGGEDUKU MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/SEMESTER : X/1 MATERI POKOK : JAMUR (FUNGI) ALOKASI WAKTU : 4 X 4 JP A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KI KD IPK KI-1 1.1 peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi ajaran agama yang dianutnya - KI-2 2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, disiplin, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan -
  • 2. berdiskusi KI-3 3.6 Menerapkan pirinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis 3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur 3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur 3.1.3 Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri yang diamati 3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina 3.1.5 Menyimpulkan ciri-ciri dan cara reproduksi Basidiomycotina dan Deuteromycotina melalui melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. KI-4 4.6. Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis. 4.1.1 Melakukan pengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis 4.1.2 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan 4.1.3 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran tentang jamur, maka: 1.1.1 Siswa dapat mengucapkan syukur kepada Tuhan atas anugerah yang terdapat pada jamur yang ditunjukkan dengan kemampuan mengamati berbagai macam jenis jamur. 1.1.2 Berdasarkan contoh jamur yang telah diamati sebelumnya, siswa dapat memahami jamur sebagai unit kehidupan mahluk hidup. 2.1.1 Berdasarkan kajian jamur, siswa dapat menyatakan pendapat tentang keberadaan jamur dalam kehidupan dengan kalimat yang santun.
  • 3. 2.1.2 Melalui penghayatan yang lebih jauh dalam memaknai jamur, siswa dapat menambah rasa kagum terhadap ciptaan Allah SWT 3.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur 3.1.2 Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur 3.1.3 Mengidentifikasi ciri-ciri jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina. 3.1.4 Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina. 3.1.5 Menjelaskan dasar pengelompokkan jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina. 4.1.2 Mengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis 4.1.3 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan. 4.1.4 Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina D. MATERI PEMBELAJARAN Materi pembelajaran jamur meliputi: A. Struktur Jamur Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu. Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia, misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum), jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea). B. Cara Hidup Dan Reproduksi Jamur
  • 4. Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar. Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali. C. Klasifikasi Jamur Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. 1. Zygomycota Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: a. biasa hidup sebagai saprofit; b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh; c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana; d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya
  • 5. membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru; e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi. Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut: a. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. b. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai. c. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. 2. Ascomycota Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis. ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap, yaitu: 1. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina, 2. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis, 3. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas.
  • 6. Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak). 3. Basidiomycota Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran. Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp. Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan;
  • 7. jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella) yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah. 4. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi) Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila). D. Bentuk Asosiasi Jamur Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza. 1. Lumut Kerak (Lichenes) Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan perintis. Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.
  • 8. Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara. 2. Mikoriza Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat hidup. Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran. Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus. E. Peranan Jamur Dalam Kehidupan Manusia Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut: a. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan bir. b. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik. c. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. d. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi. e. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom. jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut: a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian. c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
  • 9. E. METODE PEMBELAJARAN 1. Inquiry 2. Pendekatan: Scientific 3. Diskusi 4. Pengamatan Objek 5. Penugasan F. MEDIA, ALAT NDAN SUMBER BELAJAR 1. Media Pembelajaran a. Slide power point b. Gambar/Foto c. Lembar Kerja Siswa 2. Alat dan Bahan A. Alat ¤ Laptop ¤ Proyektor ¤ Mikroskop ¤ Lup B. Bahan ¤ Jamur ¤ Tempe 3. Sumber Belajar Buku Biologi SMA Kelas X yang dimiliki oleh Siswa terbitan 2013, dan layak digunakan sebagai sumber materi. G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (10 menit)
  • 10. a. Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik b. Motivasi Pernakah kalian membayangkan bagaimana rasanya menikmati tempe goreng dan segelas air teh manis hangat pada sore hari saat udara dingin. Selanjutnya guru menjelaskan bahwa tempe merupakan salah satu makanan yang diolah dengan bantuan jamur. Guru mengenalkan tentang macam-macam makanan dan minuman yang diolah dengan bantuan jamur. c. Apersepsi Menanyakan kepada siswa jenis Protista yang mirip jamur d. Tujuan Pembelajaran Guru “menjelaskan tujuan pembelajaran” tentang prinsip klasifikasi untuk menngolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis serta peranan jamur dalam kehidupan manusia. e. Cakupan Pembelajaran 1). Guru “menjelaskan cakupan pembelajaran” tentang pengertian dan karakteristik jamur secara umum, berikut penjelasan singkat mengenai klasifikasi jamur berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya dalam kehidupan manusia. 2). Guru ”menjelaskan dan mendemonstrasikan tata cara/langkah-langkah” mengenai pengamatan jenis-jenis jamur. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. mengamati Untuk lebih nyata dalam memberi gambaran pada peserta didik tentang pengertian dan karakteristik jamur, serta untuk memotivasi peserta didik mempelajari materi ini, maka peserta didik diminta melakukan pengamatan sambil membuka buku siswa biologi SMA kelas X yang materinya “jamur” agar dapat memahami lebih dalam mengenai klasifikasi jamur berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranannya bagi manusia dan lingkungan agar terlatih dalam belajar; baik secara mandiri, maupun secara berkelompok dengan harapan menumbuhkan tanggung jawab yang dapat dipertanggungjawabkan. b. Menanya
  • 11. Melalui tanya jawab dengan peserta didik, guru menggali pengetahuan peserta didik tentang ciri-ciri dan cara reproduksi jamur yang mereka ketahui dari hasil belajar sebelumnya. c. Mengumpulkan Informasi Peserta didik kemudian diminta untuk mengumpulkan informasi dari sumber lain untuk melengkapi informasi yang telah ada sebelumnya. d. Mengasosiasi Hasil pengamatan peserta didik dilaporkan dalam bentuk laporan tertulis yang berisi tentang judul kegiatan, alat dan bahan yang digunakan, hasil pengamatan dalam bentuk gambar lengkap dengan keterangan bagian-bagian gambar, kesimpulah berdasarkan hasil pengamatan. e. Mengkomunikasikan Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatannya secara bergantian oleh masing-masing wakil kelompok. 4. Penutup (15 menit) a. Simpulan Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan tentang prinsip klasifikasi, penggolongan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza dan peranan jamur. b. Evaluasi Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik mengenai penggolongan jamur berdasarkan ciri dan cara reproduksinya, lichens, mikoriza serta peranan jamur c. Refleksi Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan memberi wawasan lebih pada peserta didik. d. Tindak lanjut Peserta didik diberi tugas rumah yaitu, membaca buku dan literatur lain yang berkaitan dengan protista mirip jamur. e. Penutup Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran. H. INSTRUMEN PENILAIAN
  • 12. A. Penilaian 1. Jenis/ Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap spiritual b. Penilaian Sikap sosial c. Penilaian Pengetahuan d. Penilaian Keterampilan 2. Bentuk Instrumen dan Instrumen a. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap spiritual. b. Rubrik, non tes; untuk penilaian sikap sosial. c. Soal Uraian, tes; untuk penilaian pengetahuan d. Rubrik, non tes; untuk penilaian keterampilan praktikum. 3. Pedoman pengskoran a. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap spiritual. Skala Skor Selalu 4 Sering 3 Jarang 2 Tidak Pernah 1 Keterangan: Skor minimal = 4 Skor maksimal = 16 Skor 4 = kurang Skor 5 ~ 8 = cukup Skor 9 ~ 12 = baik Skor 13 ~ 16 = sangat baik b. Pedoman pengskoran untuk penilaian sikap sosial. Rentangan skor setiap aspek = 1 ~ 5 Skor minimal = 6 Skor maksimal = 30 Skor 0 ~ 6 = sangat kurang Skor 7 ~ 12 = kurang Skor 13 ~ 18 = cukup Skor 19 ~ 24 = baik Skor 25 ~ 30 = sangat baik c. Pedoman pengskoran untuk penilaian pengetahuan.
  • 13. Rentangan skor “setiap butir soal” : 1 s/d 10 100% kebenaran jawaban : skor 10 75 % kebenaran jawaban : skor 7,5 50 % kebenaran jawaban : skor 5,0 25 % kebenaran jawaban : skor 2,5 < 25 % kebenaran jawaban: skor 1,0 Skor tes minimal = 10 Skor tes maksimal = 100 푆푘표푟 푡푒푠 = Jumlah skor perolehan Jumlah soal x 10 d. Pedoman pengskoran untuk penilaian keterampilan. Rentangan Skor setiap aspek : 1 ~ 5 Skor minimal : 12 Skor maksimal : 60 Skor 12 = Sangat Kurang Skor 13 ~ 24 = Kurang Skor 25 ~ 36 = Cukup Skor 37 ~ 48 = Baik Skor 49 ~ 60 = Sangat Baik Kendari, 2 September 2014 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran NURLIAN, S.Pd.,M.,Hum ADAM BASRIN SALEH, S.Si NIP. NIP. 19831106 201001 1 012 LAMPIRAN RPP
  • 14. Lampiran 1: Instrumen Penilaian 1.a. Instrumen Penilaian Silap Spiritual RUBRIK PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL No N a m a Peserta Didik Aspek Spiritual yang Dinilai Total Skor Mengagumi dan menyadari ciptaan Allah adanya keanekaraga man jamur Mengagumi dan menyadari ciptaan Allah adanya kehidupan dalam jamur Bersyukur atas kebesaran Tuhan (Allah) dengan adanya keberagaman jamur Bersyukur atas kebesaran Tuhan (Allah) dengan adanya kehidupan unit terkecil dalam tubuh jamur 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 4 . . . Dst. 1.b. Instrumen Penilaian Sikap Sosial.
  • 15. RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL No. Nama Siswa Aspek Sosial yang Dinilai Jumlah Skor Nilai Akhir (NA) atau Skor Rerata Percaya Diri Tanggung Jawab Teliti Santun Kerjasama Toleransi 1 2 3 4 5 6 7 . . . Dst 1.c. Instrumen Penilaian Pengetahuan
  • 16. Kisi dan Soal tes pengetahuan No. Kode KD Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Instrumen/ Soal No. Soal 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 4.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum divisio Jamur Mendeskripsikan perbedaan dari macam-macam jamur Mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri yang diamati Mendeskripsikan cara reproduksi jamur Basidiomycitina dan Deuteromycotina Menyimpulkan ciri-ciri dan cara reproduksi Basidiomycotina dan Deuteromycotina melalui melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. Melakukan pengamatan berbagai macam jenis jamur secara makroskopis dan mikroskopis Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Tes uraian Tes uraian Tes uraian Tes uraian Tes uraian Tes uraian 3.1.1.1 3.1.1.2 3.1.2.1 3.1.3.1 3.1.4.1 3.1.1.5 4.1.1.2 Tuliskan empat ciri dari jamur . Tuliskan bagian-bagian penyusun dari tubuh jamur. Jelaskan perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota. Tuliskan pengelompokkan jamur berdasarakan ciri dan cara reproduksinya Sebutkan cara reproduksi Basidiomycota dan Deuteromicota Tuliskan ciri dari Basidiomycota dan Deuteromycota. Gambarlah berbagai jenis jamur lengkap dengan keterangannya 1 2 3 4 5 6 7
  • 17. 4.1.2 4.1.3 Melaporkan hasil pengamatan secara sederhana berdasarakan hasil pengamatan Membuat laporan hasil pengamatan tentang jamur Basidiomycotina dan Deuteromycotina Tes tertulis Tes tertulis Tes uraian Tes uraian 4.1.2.1 4.1.3.1 Menuliskan bagian-bagian dari struktur tubuh jamur Menuliskan perbedaan Basidiomycota dan Deuteromycota 8 9 Jum. 8 indikator - - - - 9 butir Soal Uraian: Tuliskan jawaban soal di bawah ini pada lembar jawaban sesuai suruhan pada masing-masing butir soal. Waktu 90 menit. 1. Tuliskan empat ciri dari jamur? Jawab: 1). Eukariot, 2). Uniseluler dan multiseluler, 3). Bersifat safrofit dan parasite, 4). Tidak memiliki klorofil. 2. Tuliskan bagian-bagian penyusun dari tubuh jamur Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora 3. Jelaskan perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota. Jawab: 1). Ascomycota: hifa tidak bersekat, dinding sel dari kitin, spora terbentuk dalam askus. 2). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah 4. Tuliskan pengelompokkan jamur berdasarakan ciri dan cara reproduksinya Jawab: 1). Zygomycota, 2). Ascomycota, 3). Basidiomycota, 4). Deuteromycota 5. Sebutkan cara reproduksi Basidiomycota dan Deuteromicota
  • 18. Jawab: 1). Basidiomycota: aseksual dengan pembentukan konidia, seksual dengan konjugasi. 2). Deuteromycota: aseksual dengan konidia, seksual belum diketahui cara reproduksi seksualnya. 6. Tuliskan ciri dari Basidiomycota dan Deuteromycota. Jawab: 1). Basidiomycota: memiliki basidium, hifa bersekat, memiliki tubuh buah. 2). Deuteromycota: tidak ada askus dan basidium, belum diketahui reproduksi seksualnya 7. Gambarlah berbagai jenis jamur lengkap dengan keterangannya 8. Menuliskan bagian-bagian dari struktur tubuh jamur Jawab: 1). Miselium, 2) hifa, 3). spora 9. Menuliskan peran jamur dalam kehidupan Jawab: pembuatan keju, roti, bir, antibiotik, tempe, oncom. === Selamat Bekerja === 1.d. Instrumen Penilaian Keterampilan
  • 19. LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN Nama Sekolah : __________________ Kelas : __________________ Mata Pelajaran : Biologi Nama dan NIS : __________________ Kelompok : __________________ No. Aspek Penilaian Skor A Observasi/Mengamati - 1. Relevansi 2. Kelengkapan 3. Pembahasan B Diskusi - 4 Keterampilan mengkomunikasikan 5 Keterampilan mendengarkan 6 Keterampilan berargumentasi 7 Keterampilan berkontribusi C Presentasi - 8 Keterampilan menjelaskan 9 Keterampilan memvisualisasikan 10 Keterampilan merespon D Mencipta (Produk) - 11 Proses 12 Hasil Jumlah Skor Nilai
  • 20. LAMPIRAN 4. Materi pembelajaran jamur meliputi: I. STRUKTUR JAMUR Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membrane inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan disekitarnya. Jamur ada yang bersel satu, tetapi umumnya bersel banyak. Struktur tubuh jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Pada jamur tempe dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat seperti kapas. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen (hifa). Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan, misalnya, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu. Sementara itu, jamur parasit dapat ditemukan menempel pada kulit manusia, misalnya, jamur panu. Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum), jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea). Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk seperti lembaran, misalnya jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti payung, misalnya jamur merang. J. CARA HIDUP DAN REPRODUKSI JAMUR Jamur dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Perkembangan secar aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar. Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.
  • 21. Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali. Beberapa tipe spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan oospora. Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terdapat di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terdapat di dalam basidium dan berjumlah 4 spora. K. KLASIFIKASI JAMUR Jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. 1. Zygomycota Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: a. biasa hidup sebagai saprofit; b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh; c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana; d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru; e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa
  • 22. betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi. Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut: 2. Murcor mucedo: hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. 3. Murcor javanicus: berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai. 4. Rhizopus sp.: yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. 5. Ascomycota Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat sepert pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis. ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap, yaitu: a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina, b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis, c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan kariogami, dan kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas. Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasite adalah jamur Saccharomycosis yang
  • 23. menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak). 6. Basidiomycota Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe. Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa pembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran. Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada saat pembentukan basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid. Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora haploid. Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp. Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu
  • 24. lapuk, dapat dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella) yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah. 7. Deuteromycota (Jamur Imperfeksi) Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan noda-noda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila). L. BENTUK ASOSIASI JAMUR Jamur dapat bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis jamur pun dapat menghasilkan Mikoriza. 1. Lumut Kerak (Lichenes) Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan perintis. Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
  • 25. Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia. Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara. Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi. Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai dapat tumbuh menjadi tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi aseksual dapat dilakukan dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang terbungkus hifa dan berwarna putih) di tempat yang sesuai maka sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru. Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup. Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi simbiosis lagi dan akan tumbuh lumut kerak baru. Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran udara, pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH, dan di daerah batu-batuan lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah. 2. Mikoriza Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat hidup. Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.
  • 26. Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus. A. PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut: 1. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industry keju, roti, dan bir. 2. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik. 3. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer. 4. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi. 5. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom. jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut: 1. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia. 2. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian. 3. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
  • 27. Lampiran 3. Lembar Kerja Lembar Kerja Siswa Jenis Praktikum : Pengamatan mikroskopis struktur tubuh jamur Tujuan : Mengidentifikasi struktur penyusun tubuh jamur. A. Persiapan Alat dan Bahan Siapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan/ dibutuhkan, yaitu: Alat: 1. Mikroskop 6. lup 2. Kaca preparat 3. Kaca Penutup 4. Pinset 5. Pipet Bahan: 1. Tempe 2. Jamur 3. Aquades B. Cara Kerja 1. Pertama-tama siapkan mikroskop, stanby untuk difungsikan. Begitu pula semua alat lainnya dan bahan yang akan digunakan. 2. Siapkan kaca preparat yang sudah dilap bersih dan kering, berikut kaca penutup 3. Pengamatan struktur tubuh jamur pada tempe, berikut pengamatannya: a. Ambil lapisan bagian luar tempe yang berwarna putih dengan menggunakan pinset. Tarik pelan-pelan sehingga lapisan yang tipis terambil. b. Lapisan tipis yang berwarna putih itu letakkan pada kaca preparat, kemudian tutup dengan kaca penutup. c. Amati dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan apa yang terlihat dalam pengamatan. d. Gambarlah bagian-bagian tubuh jamur tersebut sesuai dengan hasil pengamatan, lengkap dengan keterangan. 4. Pembuatan pada jamur a. Ambil jenis jamur yang akan diamati. b. Letakkan jamur tersebut pada meja pengamatan
  • 28. c. Dengan menggunakan lup amati bagian-bagian dari tubuh jamur tersebut. d. Gambarlah sesuai dengan hasil pengamatan, lengkap dengan keterangan. 5. Cantumkan pembesaran mikroskop yang digunakan pada setiap gambar hasil pengamatan.