SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I

                                 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Pada saat melakukan pengamatan tentang jamur atau fungi kita harus
   terlebih mengetahui tentang mikologi . mikologi adalah sesuatu ilmu yang
   mempelejari tentanh segala sesuatu tentang jamur . Mikologi merupakan suatu
   ilmu pengetahuan yang masi kurang diminati di Indonesia. Istilah fungi atau
   jamur selalu dikaitkan dengan suatu penyakit karena memang masih kurang
   dipahami oleh masyarakat luas pada umumnya (Gandjar,1999) .
            Pada dasarnya jamur atau fungi adalah nama regnum dari
   sekelompok besar mahluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna
   makanannya diluar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi kedalam sel-selnya.
   Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Acuan mengenai sebagian besar
   anggota fungi adalah jamur, kapang,khamir, atau ragi medskipun seringkali
   yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri
   (Dwidjoseputro,2005) .
            Fungi tidak hanya sebagai parasit tapi ada juga fungi yang
   mengungtungkan. Fungi berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari,
   karena mampu mendaur ulang unsur-unsur yang ada di alam yang diperlukan
   mahluk hidup lainnya. Hanya jamur-jamur tingkat rendah(mikrofungi) masuk
   dalam bidang mikrobiologi (Gandjar, 1999) .
            Oleh karena itu penelitian atau pengamatan ini dilakukan untuk
   mengetahui jenis-jenis fungi apa saja yang ada pada sampel r oti berjamur dan
   struktur fungi itu sendiri.


1.2 Tujuan Praktikum
   1. Untuk mengetahui jenis fungi apasaja yang ada pada sampel rotidan
       struktur fungi tersebut
   2. Untuk mengetahui perbedaan dari yeast atau khamir dengan
       kapang(filamentous)
   3. Untuk mengetahui ciri-ciri fungi
BAB II

                              TINJAUAN PUSTAKA
         Untuk mendapatkan gambaran dari golongan jamur seluruhnya dapat
diberikan ikhtisar sebagai berikut (menurut ALEXOPOULOS, 1962). Thallophyta
yang tidak berklorofil terbagi atas:

         1. Phylum schizomycophyta (bakteri)
         2. Phylum Myxomycophyta(jamur lendir)
         3. Phylum Eumycophyta(jamur benar)
Phylum Eumycophyta ini terbagi atas empat kelas yaitu:
   1. Kelas Phycomycetes
   2. Kelas Ascomycetes
   3. Kelas deuteromycetes atau fungi imperfecti (jamur tak sempurna)
   4. Kelas basidiomycetes
       Adapun yang penting dalam pembicaraan mikrobiologi adalah kelas
       myxomycetes,phycomycetes,ascomycetes dan kelas deuteromycetes
       (Dwidjoseputro,2005) .


         Perbedaan yang penting antara kelas phycomycetes dan kelas
ascomycetes ialah bahwa misselium phycomycetes itu serupa tabung panjang
yang tidak terbagi-bagi. Sedang misselium ascomycetes itu serupa tabung panjang
yag bersekat-sekat. Misselium dapat bercabang-cabang lebat. Suatu helai cabang
disebut hifa(hytphe). Tubuh myxomycetes tidak terdiri atas hifa atau misselium,
tetapi berupa seonngok plasma yang tidak selalu terwadahi dalam suatu sel
(Dwidjoseputro,2005) .
         Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel
tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin ata selulosa berreproduksi seksual
dan aseksual. Dalam kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara
mendapatkan makanannya berbeda dari organisme eukariotik lainnya yaitu
melalui absorbsi. Sebagian besar tubuh fungi terdiri atas benang-benang yang
disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin semacam jala, yaitu misselium.
Misselium dapat dibedakan atas , misselium vegetatif yang berfungsi menyerap
nutrient dari lingkungan, dan misselium fertil yang berfungsi dalam mereproduksi
(Gandjar, 1999) .
        Jamur berbiak secara vegetatif dan generatif dengan berbagai macam
spora. Macam spora yang terjadi dengan tiada perkawinan ialah :
        a. Spora biasa yag terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu
            berkelompok-kelompok kecil, masing-masing mempunyai membran
            serta inti sendiri. Sel tempat terjadinya spora ini disebut sporangium,
            dan sporanya disebut sporangiospora.
        b. Konidiospora yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa
            terbelah-belah seperti tasbih. Didalam hal ini tidak ada sporangium,
            tiap spora disebut konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai
            pembawa konidia, disebut konidiofor
        c. Pada beberapa spesie bagian-bagian misselium dapat membesar serta
            berdinding tebal, bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut
            klamidospora.
        d. Jika bagian-bagian misselium itu tidak menjadi lebih besar daripada
            aslinya, maka bagian-bagian itu disebut artrospora (serupa batu bata),
            ooidiospora atau oidia(serupa telur saja)

        Kebanyakan spesies jamur dapat membiak secara vegetatif maupun
secara generatif. Pembiakan secara generatif atau seksual dilaluan dengan
isogamet atau dengan heterogamet (anisogamet). Pada beberapa spesies perbedaan
morfologi antara jenis kelamin itu belum nampak sehingga semuanya kita sebut
isogamet, kadang-kadang kita beri tanda pengenal + dan - ,untuk membedakan
jenisnya (Dwidjoseputro,2005) .
        Fungi memiliki berbagai macam penampilan, tergantung pada spesienya.
Fungi terdiri dari kapang dan khamir. Kapang bersifat filamenteous ,sedangkan
khamir uniseluler. Bagian terbesar suatu kapang secara potensial mampu untuk
tumbuh dan berkembang biak. Inokulasi fragmen yang kecil sekali pada medium
sudah cukup untuk memulai individu baru.hal ini diperoleh dengan menanamkan
inokulum pada medium segar dengan bantuan jamur transfer, suatu cara yang
serupa dengan yang digunakan untuk bakteri. Bedanya ialah bahwa jarum yang
dipakai untuk kapang itu lebih kaku, dan ujungnya pipih agar dapat memotong
misselium (Pelczar,2008) .
        Secaraa alamiah cendawan berkembang biak dengan berbagai cara, baik
secara aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spor,
penguncupan, atau pembentukan spora dapat pula secara seksual dengaan
peleburan nuleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan suatu sel membagi diri
untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan suatu sel tumbuh
dari penonjolan kecil pada sel inangnya (Pelczar,2008) .
        Spora aseksual yang berfungsi untuk menyebarkan spesies dibentuk
dalam jumlah besar. Ada banyak spora aseksual :
        1. Konidiospora atau konidium. Konidium dibentuk dibentuk diujung
            atau disisi suatu hifa.
        2. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk didalam kantung
            yang disebut sporangium di ujung hifa khusus (sporangiofor).
        3. Oidium atau artospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena
            terputusnya sel-sel hifa.
        4. Klamiodiospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat
            resisiten terhadap keadaan yang buruk terbentuk dari sel-sel lifa
            somatik.
        5. Blastospora. Tunas atuau kuncup pada sel-sel khamir disebut
            blastopora (Pelczar,2008)


         Kapang bereproduksi secara aseksual dengan menghasikan arthokonidia,
   blastokonidia, klamidiospora, konidia, sporangospora, dan secara seksual
   dengan menghasilkan askospora, basidospora dan zigospora (Gandjar,1999).
         Jamur jenis Ascomycetes mempunyai miselium yang bersekat-sekat.
   Pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan konidia, sedang pembiakan
   secara generatif dilakukan spora-spora yang dibentuk dalam kakus. Contoh-
contoh Ascomycetes yang terkenal ialah : Aspergilus, penicilium
(Dwidjoseputro,2005).
     Jamur jenis Ascomycetes miseliumnya tidak bersekat –sekat. Warna
miselium putih, jika tua agak coklat kekuning-kiningan , kebanyakan
spongarium berwarna kehitam-hitaman. Coyoh Phycomycetes : Phytophthora,
saprolegnia, Mucor, Rhizopus/ jika spesies Rhizopus oryzae merupakan Ragi
(dwidjoseputro,2005).
     Ada empat kelas fungi : Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes
dan Deuterumycetes. Kebanyakan fungi yang merupakan patogen bagi
manusia dijumpai didalam kelas Deuteromycetes meskipun bukan merupakn
kelompok taskonan tunggal, kapang lendir merupakan sekempulan
mikroorganisme renik yang mempunyai ciri-ciri serta daur hidup
morfogenetik (berubah bentuk ) seperti amoeba (Pelczar,2008).
     Jamur lendir banyak kedapatan di tempat sampah atau tempat-tempat
basah sebagai pemakan “SAMPAH” dan ada juga yang parasit
(Dwidjoseeputro,2005).
BAB III
                               METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
       Praktikum kili ini tentang Pengamatan Jamur Mikroskopis dilaksanakan
pada hari Kamis, 21 April 2011 pukul 13.00-15.00 WITA dan dilanjutka
identifikasi pada hari Sabtu, 23 april 2011 pukul 16.30 – 17.30 WITA. Bertempat
di Laboratorium Mikrobilologi dan Bioteknologi Fakulta Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman Samarinda.


3.2 Alat
   -    Cawan Petri
   -    Lamiar air flow
   -    Kaca penutup
   -    Kaca preparat
   -    Lampu bunsen
   -    Pinset
   -    Mikroskop
   -    Jarum ose
   -    Gelas ukur
   -    Inkubator
   -    Pisau silet
(+)i
3.3 Bahan
   -    Roti berjamur
   -    Media PDA
   -    Alkohol 70%
   -    Aquades
   -    Kertas label
   -    Tissue
        (+)i
3.4 Cara Kerja
3.4.1      cara karja metode blok squere
 1) Media PDA dipotong persegi dangan silet
 2) Difiksasi jarum ose dengan lampu bunsen hingga pijar
 3) Diambil media PDA yang berbentuk kotak /persegi pada cawan petri
        menggunakan jarum ose
 4) Diletakkan pada objek glas yang berada pada cawan perti
 5) Dipijarkan kembali jarum ose, lalu disentuhkan pada sampel roti,
        kemudiaan disentuhkan lagi pada keempat sisi media PDA.
 6) Dipijarkan pinset lalu diambil coverglas dan dicelupkan pada alkohol
        70% dan dipanaskan di ats uap lampu bunsen.
 7) Diletakkan coverglas diatas objek glass.
 8) Diinkubasi selama 48 jam pada suhu 370C
 9) Diambil objek glass yang sudah di inkubasi
 10) Diletakkan objaek glass dibawah mikroskop lalu diamati bentuk dan
        jenisya
 11) Diidentifikasi morfologi fungi yang didapat
 12) Digambar struktur fungi yang didapat dan terlihat dibawah mikroskop.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
  4.1 Hasil Pengamatan
     Tabel pengamatan pertumbuhan jamur mikroskopis sampel roti
     NO Objek                              Keterangan
          Sampel Roti                      Perbesaran 4 x 10
          Jamur Hitam                      Media PDA
                                           Ket : 1. Cawan Petri
                                                2. Objek gelas
                                           3. Konidia
                                           4. Konidiofor
                                           5. Strigma




          Sampel Roti                      Perbesaran 10 x 10
          Jamur Hitam                      Media PDA
                                           Ket : 1. Cawan petri
                                           2. Objek gelas
                                           3.Strigma
                                           4. Konidia
                                           5. Konidiofor
                                           6. Hifa
4.2 Pembahasan

         Untuk mendapatkan gambaran dari golongan jamur seluruhnya dapat
diberikan ikhtisar sebagai berikut (menurut ALEXOPOULOS, 1962). Thallophyta
yang tidak berklorofil terbagi atas:

         1. Phylum schizomycophyta (bakteri)
         2. Phylum Myxomycophyta(jamur lendir)
         3. Phylum Eumycophyta(jamur benar)
Phylum Eumycophyta ini terbagi atas empat kelas yaitu:
   1. Kelas Phycomycetes
   2. Kelas Ascomycetes
   3. Kelas deuteromycetes atau fungi imperfecti (jamur tak sempurna)
   4. Kelas basidiomycetes (Dwidjoseputro,2005) .

         Fungi mikroskopis dibedakan menjadi : yeast, /ragi /khamir yang terdiri
dari satu sel seluler/uniseluler. Filamentous fungi terdiri dari kapang contonya
Aspergillus, penicillium, rhizopus, mucor yang merupakan jamur pada kelas
phycomycetes. Sebagian besar ini termasuk kedalam genus yang lebih tiggi
tingkat perkembangannya didalam kelas phycomycetes, bereproduksi baik secara
aseksual maupun seksual dan mereka bukan patogen opurtunis. Secara seksual,
jenis khamir schizosaccharomyces memperbanyak diri melalui pembelahan biner
melintang, begitu pula saccharomyces cerevisiae memperbanyak diri secara
aseksual dengan bertunas, mereka jamur pada kelas ascomycetes dan yang
terakhir terdiri dari cendawan (Gandjar,1999) .

         Dari hasil pengamatan diperoleh 2 jenis jamur yang berbeda namun
masih dalam satu kelas ascomycetes yaitu aspergillus penicillium. Dari sampel
roti dicawan yang pertama ,yang berisi media agar PDA menghasilkan jamur yang
berwarna hitam dengan perbesaran 4x 10 dan metode block square diperoleh
gambar bagian-bagian jamur tersebut yaitu: konidia, strigma, konidiofor.
Sementara pada sampel roti dicawan roti kedua yang juga berisi media agar PDA
menghasilkan jamur yang kehijau-hijauan dengan dominan hitam menggunakan
perbesaran 10 x 10 dan metode block square diperoleh gambar, bagian-bagian
jamur tersebut yang tampak melalui mikroskop yaitu : strigma, konidiofor,
konidia, dan hifa.

         Khamir sangat beragam ukurannya, berkisar antara 1 – 5 nanometer
lebarnya dan panjangnya dari 5 – 30 nm atau lebih. Biasanya berbentuk telur atau
bola.. khamir tidak dilengkapi flagelum atau orgn-organ penggerak lainnya.
Bersifat fakultatif yang akan hidup baik dalam keadaan aeorobik maupun
anaerobik (Pelczar,2008) .

         Cendawan adalah organisme heterotrofit, yang memerlukan senyawa
organik untuk nutrisinya. Cendawan dapat lebih bertahan dalam keadaan alam
sekitar yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan jasad-jasad renik
lainnya. Dapat tumbuh dengan suhu optimum, 220 - 300 C untuk jenis saprofitik,
30-370C untuk jenis patogenik, dan mendekati 0oC. Cendawan mampu
memanfaatkan berbagai macam bahan untuk gizinya. Heterotrof tidak dapat
mengguakan senyawa karbon anorganik (Pelczar,2008) .

         Kapang bersifat filamentous. Tubuhnya terdiri dari dua bagian :
miselium dan spora. Miselium merupakan kumpulan berbagai filamen yang
dinamakan hifa. Lebarnya 5 sampai 10 nm, dibandingkan sel bakteri yang
biasanya berdiameter 1 nm. Secara potensial mampu untuk tumbuh dan
berkembang biak. Kapang adalah mikroorganisme dalam keadaan aerobik sejati.
Reproduksi aseksualnya dengan pembentukan konidia dalam jumlah besar
(Pelczar,2008).

         Ragi dipakai untuk menyebut adonan atau ramuan yang digunakan
dalam pembuatan berbagai makanan dan minuman seperti tempe, oncom, tape,
roti, anggur, bir, brem dan lain-lainnya. Ragi untuk tempe terdiri dari Rhizopus
dan Mucor. Ragi utuk oncom terdiri atas Neurospora sitopila dari golongan
Ascomycetes. Ragi untuk tape meropakan campuran untuk populasi, dimana
terdapat spesies-spesies dari genus aspergilus, saccharomycetes, Caudida,
Hansclula.
Aspergilus terdapat dimana-mana sebagai saprofit. Makana yang kita
biarkan terbuka mudah sekali dihinggapi aspergilus. Khususnya pada roti yang
telah membusuk. Aspergilus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru pada
hewan dan kadang-kadang pada manusia. Koloni yang sudah menghasilkan spora
warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam-
hitaman.

           Penicilium terdapat dikeju pada penicilium camberti, penicilium serupa
dengan aspergilus bedanya terletak dalam sususnan konidianya. Penicilium
notatum , penicilium chrysogenum menghasilkan zat antibiotik.

           Rhizopus hidup sebagai saprofit dan beberapa spesies lain hidup sebagai
parasit pada tumbuh-tumbuhan. Rhizopus nignicam kedapatan diman-mana.
Rhizopus itu banyak menyerupai mucor, hanya miselium Rhizopus terbagi-bagi
atas stolon, yang menghasilkan alat-alat serupa akar (rhizoida) dan sporangiofor.

           Pada praktikum kali ini tentang pengamatan jamur mikroskopis
digunakn metode block square. Pada metode ini , media PDA yang telah memadat
didalam cawan petri dipotong dengan ukuran 1cmx1cm dengan menggunakn
pisau silet yang telah ddisterilkan. Kemudian media yang dipotong diletakkan
diatas objek glass untuk kemudian diolesi oleh kultur fungi dengan menggunakan
jarum ose. Setelah itu media PDA ini ditutup dengan cover glass agar
pertumbuhan dapat diamati lewat mikroskop. Metode block square yaitu salah
satu metode yang digunakan untuk meneliti jamur atua fungi dengan
menggunakan cover gkass sebagai penutup pada media perkembangan fungi
digunakan menanam fungi serta berfungsi sebagai penghambat bakteri selain gas
dan mold(Dwidjoseputro,2005).

           Pada praktikum ini tidak lepas dari beberapa kesalahan misalnya adanya
peralatan yang tidak berkontaminasi, proses sterilisasi tidak sempurna, ose yang
digunakan untuk mensuspensi barteri terlalu panas, pergolesan jamur yang tidak
tepat pada block agar yang menyebabkan fungi tiadak tumbuh merata pada
,media.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
   Dari hasil praaktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
   bahwa:
   1. Fungi yang terdapat pada sampel roti 1 adalah Aspergillus,sp.
       Yaitu jamur yang kedapatan dimana-mana sebagai saprofit.
       Fungi ini menyebabkan penyakit paru-paru pada hewan dan
       maunusia. Strukturnya sama seperti Penicillium,sp pada sampel
       roti 2 hanya saja susunan konidianya berbeda. Stukturnya yaitu
       strigma, konidia, konidiofor dan hifa.
   2. Pebedaan dari fungi Yeast yaitu berbiak dengan tunas/ buddi,
       sedangkan fungi kapang (fillamentous) berbiak dengan spora
       atau miselium(hifa).
   3. Fungi memiliki ciri-ciri terdapat miselium berwarna putih mudah
       terlihat pada substrat yang membusuk, di tubuhnya terdapat
       aneka warna. Tubuh fungi lebih mencolok karena langsung dapat
       di lihat dengan kasat mata, sedangkan miselium vegetatif
       menggunakan mikroskop.




5.2 Saran
   Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya tidak hanya
   menggunakan jamur jenis Ascomycetes akan tetapi juga jenis jamur
   klas Deuteromycetes atau jamur lendir agar praktikan lebih
   mengetahui dan membedakan struktur fungi yang berbeda klas atau
   golongan.
DAFTAR PUSTAKA


Dwidjoseputro,D.2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan :
Jakarta


Gandjar, indriwati,dkk.1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum.
Yayasan Obor Indonesia : Jakarta


Pelczar,dan Chan.2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas
Indonesia Press : Jakarta

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalamSel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalamAwe Wardani
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Winny Limbong
 
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulSMPN 4 Kerinci
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbambarlestari
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelYunan Malifah
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholDhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 

What's hot (20)

Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalamSel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
Sel epitel pada permukaan pipi bagian dalam
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme, Ppt fotoperiodisme,
Ppt fotoperiodisme,
 
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 

Similar to JAMUR

Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)itatriewahyuni
 
MIKOLOGI
MIKOLOGIMIKOLOGI
MIKOLOGIUnny Ru
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamuryohanes meor
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah ikhsan saputra
 
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurHasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurEuodia Prastika
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Warnet Raha
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum arskafbr
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Hulwatun Nissa
 
pptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfpptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfTiaraDwiNintani
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAZona Bebas
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiSartini Hita
 
Mikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptx
Mikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptxMikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptx
Mikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptxfanoerfano
 
Mikologi ppt
Mikologi pptMikologi ppt
Mikologi ppttochi run
 

Similar to JAMUR (20)

Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
MIKOLOGI
MIKOLOGIMIKOLOGI
MIKOLOGI
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ JamurMateri Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
Materi Tentang Sistem Reproduksi fungi/ Jamur
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
Mikr3
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
 
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis JamurHasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
Hasil Pengamatan Jenis-Jenis Jamur
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak3
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1
 
pptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdfpptjamur-160408232804.pdf
pptjamur-160408232804.pdf
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
 
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologiTugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
Tugas fungi kelompok a mikrobiologi dan parasitologi
 
Mikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptx
Mikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptxMikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptx
Mikologi. Sifat-sifat umum mikologi pptx
 
Mikologi ppt
Mikologi pptMikologi ppt
Mikologi ppt
 

JAMUR

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat melakukan pengamatan tentang jamur atau fungi kita harus terlebih mengetahui tentang mikologi . mikologi adalah sesuatu ilmu yang mempelejari tentanh segala sesuatu tentang jamur . Mikologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang masi kurang diminati di Indonesia. Istilah fungi atau jamur selalu dikaitkan dengan suatu penyakit karena memang masih kurang dipahami oleh masyarakat luas pada umumnya (Gandjar,1999) . Pada dasarnya jamur atau fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar mahluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya diluar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi kedalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Acuan mengenai sebagian besar anggota fungi adalah jamur, kapang,khamir, atau ragi medskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri (Dwidjoseputro,2005) . Fungi tidak hanya sebagai parasit tapi ada juga fungi yang mengungtungkan. Fungi berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari, karena mampu mendaur ulang unsur-unsur yang ada di alam yang diperlukan mahluk hidup lainnya. Hanya jamur-jamur tingkat rendah(mikrofungi) masuk dalam bidang mikrobiologi (Gandjar, 1999) . Oleh karena itu penelitian atau pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis fungi apa saja yang ada pada sampel r oti berjamur dan struktur fungi itu sendiri. 1.2 Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui jenis fungi apasaja yang ada pada sampel rotidan struktur fungi tersebut 2. Untuk mengetahui perbedaan dari yeast atau khamir dengan kapang(filamentous) 3. Untuk mengetahui ciri-ciri fungi
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mendapatkan gambaran dari golongan jamur seluruhnya dapat diberikan ikhtisar sebagai berikut (menurut ALEXOPOULOS, 1962). Thallophyta yang tidak berklorofil terbagi atas: 1. Phylum schizomycophyta (bakteri) 2. Phylum Myxomycophyta(jamur lendir) 3. Phylum Eumycophyta(jamur benar) Phylum Eumycophyta ini terbagi atas empat kelas yaitu: 1. Kelas Phycomycetes 2. Kelas Ascomycetes 3. Kelas deuteromycetes atau fungi imperfecti (jamur tak sempurna) 4. Kelas basidiomycetes Adapun yang penting dalam pembicaraan mikrobiologi adalah kelas myxomycetes,phycomycetes,ascomycetes dan kelas deuteromycetes (Dwidjoseputro,2005) . Perbedaan yang penting antara kelas phycomycetes dan kelas ascomycetes ialah bahwa misselium phycomycetes itu serupa tabung panjang yang tidak terbagi-bagi. Sedang misselium ascomycetes itu serupa tabung panjang yag bersekat-sekat. Misselium dapat bercabang-cabang lebat. Suatu helai cabang disebut hifa(hytphe). Tubuh myxomycetes tidak terdiri atas hifa atau misselium, tetapi berupa seonngok plasma yang tidak selalu terwadahi dalam suatu sel (Dwidjoseputro,2005) . Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin ata selulosa berreproduksi seksual dan aseksual. Dalam kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya berbeda dari organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorbsi. Sebagian besar tubuh fungi terdiri atas benang-benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin semacam jala, yaitu misselium.
  • 3. Misselium dapat dibedakan atas , misselium vegetatif yang berfungsi menyerap nutrient dari lingkungan, dan misselium fertil yang berfungsi dalam mereproduksi (Gandjar, 1999) . Jamur berbiak secara vegetatif dan generatif dengan berbagai macam spora. Macam spora yang terjadi dengan tiada perkawinan ialah : a. Spora biasa yag terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu berkelompok-kelompok kecil, masing-masing mempunyai membran serta inti sendiri. Sel tempat terjadinya spora ini disebut sporangium, dan sporanya disebut sporangiospora. b. Konidiospora yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa terbelah-belah seperti tasbih. Didalam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidia, disebut konidiofor c. Pada beberapa spesie bagian-bagian misselium dapat membesar serta berdinding tebal, bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut klamidospora. d. Jika bagian-bagian misselium itu tidak menjadi lebih besar daripada aslinya, maka bagian-bagian itu disebut artrospora (serupa batu bata), ooidiospora atau oidia(serupa telur saja) Kebanyakan spesies jamur dapat membiak secara vegetatif maupun secara generatif. Pembiakan secara generatif atau seksual dilaluan dengan isogamet atau dengan heterogamet (anisogamet). Pada beberapa spesies perbedaan morfologi antara jenis kelamin itu belum nampak sehingga semuanya kita sebut isogamet, kadang-kadang kita beri tanda pengenal + dan - ,untuk membedakan jenisnya (Dwidjoseputro,2005) . Fungi memiliki berbagai macam penampilan, tergantung pada spesienya. Fungi terdiri dari kapang dan khamir. Kapang bersifat filamenteous ,sedangkan khamir uniseluler. Bagian terbesar suatu kapang secara potensial mampu untuk tumbuh dan berkembang biak. Inokulasi fragmen yang kecil sekali pada medium sudah cukup untuk memulai individu baru.hal ini diperoleh dengan menanamkan
  • 4. inokulum pada medium segar dengan bantuan jamur transfer, suatu cara yang serupa dengan yang digunakan untuk bakteri. Bedanya ialah bahwa jarum yang dipakai untuk kapang itu lebih kaku, dan ujungnya pipih agar dapat memotong misselium (Pelczar,2008) . Secaraa alamiah cendawan berkembang biak dengan berbagai cara, baik secara aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spor, penguncupan, atau pembentukan spora dapat pula secara seksual dengaan peleburan nuleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan suatu sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan suatu sel tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya (Pelczar,2008) . Spora aseksual yang berfungsi untuk menyebarkan spesies dibentuk dalam jumlah besar. Ada banyak spora aseksual : 1. Konidiospora atau konidium. Konidium dibentuk dibentuk diujung atau disisi suatu hifa. 2. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk didalam kantung yang disebut sporangium di ujung hifa khusus (sporangiofor). 3. Oidium atau artospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa. 4. Klamiodiospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisiten terhadap keadaan yang buruk terbentuk dari sel-sel lifa somatik. 5. Blastospora. Tunas atuau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastopora (Pelczar,2008) Kapang bereproduksi secara aseksual dengan menghasikan arthokonidia, blastokonidia, klamidiospora, konidia, sporangospora, dan secara seksual dengan menghasilkan askospora, basidospora dan zigospora (Gandjar,1999). Jamur jenis Ascomycetes mempunyai miselium yang bersekat-sekat. Pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan konidia, sedang pembiakan secara generatif dilakukan spora-spora yang dibentuk dalam kakus. Contoh-
  • 5. contoh Ascomycetes yang terkenal ialah : Aspergilus, penicilium (Dwidjoseputro,2005). Jamur jenis Ascomycetes miseliumnya tidak bersekat –sekat. Warna miselium putih, jika tua agak coklat kekuning-kiningan , kebanyakan spongarium berwarna kehitam-hitaman. Coyoh Phycomycetes : Phytophthora, saprolegnia, Mucor, Rhizopus/ jika spesies Rhizopus oryzae merupakan Ragi (dwidjoseputro,2005). Ada empat kelas fungi : Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuterumycetes. Kebanyakan fungi yang merupakan patogen bagi manusia dijumpai didalam kelas Deuteromycetes meskipun bukan merupakn kelompok taskonan tunggal, kapang lendir merupakan sekempulan mikroorganisme renik yang mempunyai ciri-ciri serta daur hidup morfogenetik (berubah bentuk ) seperti amoeba (Pelczar,2008). Jamur lendir banyak kedapatan di tempat sampah atau tempat-tempat basah sebagai pemakan “SAMPAH” dan ada juga yang parasit (Dwidjoseeputro,2005).
  • 6. BAB III METODE KERJA 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum kili ini tentang Pengamatan Jamur Mikroskopis dilaksanakan pada hari Kamis, 21 April 2011 pukul 13.00-15.00 WITA dan dilanjutka identifikasi pada hari Sabtu, 23 april 2011 pukul 16.30 – 17.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobilologi dan Bioteknologi Fakulta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman Samarinda. 3.2 Alat - Cawan Petri - Lamiar air flow - Kaca penutup - Kaca preparat - Lampu bunsen - Pinset - Mikroskop - Jarum ose - Gelas ukur - Inkubator - Pisau silet (+)i 3.3 Bahan - Roti berjamur - Media PDA - Alkohol 70% - Aquades - Kertas label - Tissue (+)i 3.4 Cara Kerja
  • 7. 3.4.1 cara karja metode blok squere 1) Media PDA dipotong persegi dangan silet 2) Difiksasi jarum ose dengan lampu bunsen hingga pijar 3) Diambil media PDA yang berbentuk kotak /persegi pada cawan petri menggunakan jarum ose 4) Diletakkan pada objek glas yang berada pada cawan perti 5) Dipijarkan kembali jarum ose, lalu disentuhkan pada sampel roti, kemudiaan disentuhkan lagi pada keempat sisi media PDA. 6) Dipijarkan pinset lalu diambil coverglas dan dicelupkan pada alkohol 70% dan dipanaskan di ats uap lampu bunsen. 7) Diletakkan coverglas diatas objek glass. 8) Diinkubasi selama 48 jam pada suhu 370C 9) Diambil objek glass yang sudah di inkubasi 10) Diletakkan objaek glass dibawah mikroskop lalu diamati bentuk dan jenisya 11) Diidentifikasi morfologi fungi yang didapat 12) Digambar struktur fungi yang didapat dan terlihat dibawah mikroskop.
  • 8. BAB IV HASIL DAN PENGAMATAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel pengamatan pertumbuhan jamur mikroskopis sampel roti NO Objek Keterangan Sampel Roti Perbesaran 4 x 10 Jamur Hitam Media PDA Ket : 1. Cawan Petri 2. Objek gelas 3. Konidia 4. Konidiofor 5. Strigma Sampel Roti Perbesaran 10 x 10 Jamur Hitam Media PDA Ket : 1. Cawan petri 2. Objek gelas 3.Strigma 4. Konidia 5. Konidiofor 6. Hifa
  • 9. 4.2 Pembahasan Untuk mendapatkan gambaran dari golongan jamur seluruhnya dapat diberikan ikhtisar sebagai berikut (menurut ALEXOPOULOS, 1962). Thallophyta yang tidak berklorofil terbagi atas: 1. Phylum schizomycophyta (bakteri) 2. Phylum Myxomycophyta(jamur lendir) 3. Phylum Eumycophyta(jamur benar) Phylum Eumycophyta ini terbagi atas empat kelas yaitu: 1. Kelas Phycomycetes 2. Kelas Ascomycetes 3. Kelas deuteromycetes atau fungi imperfecti (jamur tak sempurna) 4. Kelas basidiomycetes (Dwidjoseputro,2005) . Fungi mikroskopis dibedakan menjadi : yeast, /ragi /khamir yang terdiri dari satu sel seluler/uniseluler. Filamentous fungi terdiri dari kapang contonya Aspergillus, penicillium, rhizopus, mucor yang merupakan jamur pada kelas phycomycetes. Sebagian besar ini termasuk kedalam genus yang lebih tiggi tingkat perkembangannya didalam kelas phycomycetes, bereproduksi baik secara aseksual maupun seksual dan mereka bukan patogen opurtunis. Secara seksual, jenis khamir schizosaccharomyces memperbanyak diri melalui pembelahan biner melintang, begitu pula saccharomyces cerevisiae memperbanyak diri secara aseksual dengan bertunas, mereka jamur pada kelas ascomycetes dan yang terakhir terdiri dari cendawan (Gandjar,1999) . Dari hasil pengamatan diperoleh 2 jenis jamur yang berbeda namun masih dalam satu kelas ascomycetes yaitu aspergillus penicillium. Dari sampel roti dicawan yang pertama ,yang berisi media agar PDA menghasilkan jamur yang berwarna hitam dengan perbesaran 4x 10 dan metode block square diperoleh gambar bagian-bagian jamur tersebut yaitu: konidia, strigma, konidiofor. Sementara pada sampel roti dicawan roti kedua yang juga berisi media agar PDA menghasilkan jamur yang kehijau-hijauan dengan dominan hitam menggunakan
  • 10. perbesaran 10 x 10 dan metode block square diperoleh gambar, bagian-bagian jamur tersebut yang tampak melalui mikroskop yaitu : strigma, konidiofor, konidia, dan hifa. Khamir sangat beragam ukurannya, berkisar antara 1 – 5 nanometer lebarnya dan panjangnya dari 5 – 30 nm atau lebih. Biasanya berbentuk telur atau bola.. khamir tidak dilengkapi flagelum atau orgn-organ penggerak lainnya. Bersifat fakultatif yang akan hidup baik dalam keadaan aeorobik maupun anaerobik (Pelczar,2008) . Cendawan adalah organisme heterotrofit, yang memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Cendawan dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan jasad-jasad renik lainnya. Dapat tumbuh dengan suhu optimum, 220 - 300 C untuk jenis saprofitik, 30-370C untuk jenis patogenik, dan mendekati 0oC. Cendawan mampu memanfaatkan berbagai macam bahan untuk gizinya. Heterotrof tidak dapat mengguakan senyawa karbon anorganik (Pelczar,2008) . Kapang bersifat filamentous. Tubuhnya terdiri dari dua bagian : miselium dan spora. Miselium merupakan kumpulan berbagai filamen yang dinamakan hifa. Lebarnya 5 sampai 10 nm, dibandingkan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 nm. Secara potensial mampu untuk tumbuh dan berkembang biak. Kapang adalah mikroorganisme dalam keadaan aerobik sejati. Reproduksi aseksualnya dengan pembentukan konidia dalam jumlah besar (Pelczar,2008). Ragi dipakai untuk menyebut adonan atau ramuan yang digunakan dalam pembuatan berbagai makanan dan minuman seperti tempe, oncom, tape, roti, anggur, bir, brem dan lain-lainnya. Ragi untuk tempe terdiri dari Rhizopus dan Mucor. Ragi utuk oncom terdiri atas Neurospora sitopila dari golongan Ascomycetes. Ragi untuk tape meropakan campuran untuk populasi, dimana terdapat spesies-spesies dari genus aspergilus, saccharomycetes, Caudida, Hansclula.
  • 11. Aspergilus terdapat dimana-mana sebagai saprofit. Makana yang kita biarkan terbuka mudah sekali dihinggapi aspergilus. Khususnya pada roti yang telah membusuk. Aspergilus fumigatus menyebabkan penyakit paru-paru pada hewan dan kadang-kadang pada manusia. Koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, atau kehitam- hitaman. Penicilium terdapat dikeju pada penicilium camberti, penicilium serupa dengan aspergilus bedanya terletak dalam sususnan konidianya. Penicilium notatum , penicilium chrysogenum menghasilkan zat antibiotik. Rhizopus hidup sebagai saprofit dan beberapa spesies lain hidup sebagai parasit pada tumbuh-tumbuhan. Rhizopus nignicam kedapatan diman-mana. Rhizopus itu banyak menyerupai mucor, hanya miselium Rhizopus terbagi-bagi atas stolon, yang menghasilkan alat-alat serupa akar (rhizoida) dan sporangiofor. Pada praktikum kali ini tentang pengamatan jamur mikroskopis digunakn metode block square. Pada metode ini , media PDA yang telah memadat didalam cawan petri dipotong dengan ukuran 1cmx1cm dengan menggunakn pisau silet yang telah ddisterilkan. Kemudian media yang dipotong diletakkan diatas objek glass untuk kemudian diolesi oleh kultur fungi dengan menggunakan jarum ose. Setelah itu media PDA ini ditutup dengan cover glass agar pertumbuhan dapat diamati lewat mikroskop. Metode block square yaitu salah satu metode yang digunakan untuk meneliti jamur atua fungi dengan menggunakan cover gkass sebagai penutup pada media perkembangan fungi digunakan menanam fungi serta berfungsi sebagai penghambat bakteri selain gas dan mold(Dwidjoseputro,2005). Pada praktikum ini tidak lepas dari beberapa kesalahan misalnya adanya peralatan yang tidak berkontaminasi, proses sterilisasi tidak sempurna, ose yang digunakan untuk mensuspensi barteri terlalu panas, pergolesan jamur yang tidak tepat pada block agar yang menyebabkan fungi tiadak tumbuh merata pada ,media.
  • 12. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil praaktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Fungi yang terdapat pada sampel roti 1 adalah Aspergillus,sp. Yaitu jamur yang kedapatan dimana-mana sebagai saprofit. Fungi ini menyebabkan penyakit paru-paru pada hewan dan maunusia. Strukturnya sama seperti Penicillium,sp pada sampel roti 2 hanya saja susunan konidianya berbeda. Stukturnya yaitu strigma, konidia, konidiofor dan hifa. 2. Pebedaan dari fungi Yeast yaitu berbiak dengan tunas/ buddi, sedangkan fungi kapang (fillamentous) berbiak dengan spora atau miselium(hifa). 3. Fungi memiliki ciri-ciri terdapat miselium berwarna putih mudah terlihat pada substrat yang membusuk, di tubuhnya terdapat aneka warna. Tubuh fungi lebih mencolok karena langsung dapat di lihat dengan kasat mata, sedangkan miselium vegetatif menggunakan mikroskop. 5.2 Saran Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya tidak hanya menggunakan jamur jenis Ascomycetes akan tetapi juga jenis jamur klas Deuteromycetes atau jamur lendir agar praktikan lebih mengetahui dan membedakan struktur fungi yang berbeda klas atau golongan.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro,D.2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta Gandjar, indriwati,dkk.1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta Pelczar,dan Chan.2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia Press : Jakarta