HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Pontianak
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : Vlll/ 1
A. Standar Kompetensi : 1. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra
B. Kompetensi Dasar : 1.2 Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra
dalam bacaan surat-surat Al quran dengan benar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Menunjukkan hukum bacaan Qalqalah sughra dengan benar..
2. Membaca hukum bacaan Qalqalah sughra dengan benar;
3. Menulis hukum bacaan Qalqalah sughra dengan benar;
4. Menunjukkan hukum bacaan Qalqalah kubra dengan benar;
5. Membaca hukum bacaan Qalqalah kubra dengan benar;
6. Menulis hukum bacaan Qalqalah kubra dengan benar,
7. Menunjukkan hukum bacaan Ra Tafkhim dengan benar;
8. Membaca hukum bacaan Ra Tafkhim dengan benar,
9. Menulis hukum bacaan Ra’ Tafkhim dengan benar;
10. Menunjukkan hukum bacaan Ra Tarqiq dengan benar
D. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit
E. Tujuan Pembelejaran :
1.Siswa mampu menunjukkan hukum bacaan Qalqalah dengan benar.
2. Siswa mampu melafalkan hukum bacaan Qalqalah dengan benar.
3. Siswa mampu menulis hukum bacaan Qalqalah dengan benar.
4. Menunjukkan hukum bacaan Qalqalah kubra dengan benar;
5. Membaca hukum bacaan Qalqalah kubra dengan benar;
6. Siswa mampu Menunjukkan hukum bacaan Ra Tafkhim dengan benar
7. Siswa mampu melafalkan hukum bacaan Ra Tafkhim dengan benar.
8. Siswa mampu menulis hukum bacaan Ra. Tafkhim dengan benar.
9. Siwa mampu menunjukkan hukum bacaan Ra Tarqiq dengan benar
10. Siswa mampu melafalkan hukum bacaan Ra’ Tarqiq dengan benar.
F. Materi Pembelajaran
NO KUTIPAN AYAT /
KALIMAT BAHASA
ARAB
NAMA
BACAAN
ALASAN CARA MEM
BACA
1
2


Qalqalah Sughra
Qalqalah Sughra
Dal bertanda Sukun
(‫د‬ ) tidak diakhir
kalimat dan tidak
waqaf.
Tha’ bertanda sukun
( ‫ْط‬ ) tidak diakhir
Addrooka (
sedikit
dipantulkan)
Maththla’i
(sedikit

3
4
5
6
7.
8.
9.
10.















‫ُة‬ ‫َة‬‫َة‬‫ُة‬ ‫ْط‬ ‫ِة‬
Qalqallah qubra
Qolqolqh qubra
Ra’ Tafkhim
Ra’ Tafkhim
Ra’ Tafkhim
Ra’ Tafkhim
Ra’ Tarqiq
Ra’ Tarqiq
kalimat dan tidak waqaf.
Dal ( ‫د‬ ) diakhir
kalimat dan
diwaqafkan.
Qaf ( ‫ق‬ ) diakhir
kalimat dan
diwaqafkan.
Huruf Ra’ berharakat
fathah( ‫َر‬ )
dhammah ( ‫ُر‬ )
Huruf Ra’ bertanda
sukun ( ‫ْط‬ ) didahului
oleh Fathah
sukun ( ‫ْط‬ ) didahului
oleh dhammah.
kasrah ( ‫ِة‬ ).
Huruf Ra’ berharakat/
hidup ( ‫ُة‬ ) yang
dipantulkan)
Ahadd ( kuat
pantulannya)
Al-Falaqq (kuat
pantulannya)
Alam Taro dan
Robbuka
(dibaca tebal )
Walqomaru
dan
Wasysyajaru
(dibaca tebal)
Wa arrsala dan
Tarrmiihim
(dibaca tebal)
Wal Qur’aani
dan Al-
Murrsaliin
(dibaca tebal)
Al-Masyriqoini
dan Al-
Maghribaini
(dibaca
tipis/ringan)
Khabiiru
(dibaca

11.
‫ْط‬ ‫ِة‬‫ا‬‫َة‬‫ص‬‫د‬–‫ْط‬ ‫ِة‬‫َة‬‫ٌة‬ Ra’ Tarqiq atau
Tafkhim
didahului huruf ya’
sukun ( ‫ْط‬ ).
sukun ( ‫ْط‬ )
didahului huruf yang
berharakat kasrah dan
sesudah Ra’ ada huruf
isti’la’ shad dan qof (
‫ص‬-‫ق‬ )
tipis/ringan)
Mirshaad-
Firqohtun (
boleh dibaca
tipis dan
boleh tebal )
G. MODEL PEMBELAJARAN
a. Inquiri
b. Kooperatif Learning
c. Demonstrasi.
H. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memulai pembelajaran dengan berdoa.
b. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat-Surat Lainnya.
c. Menjelaskan Kompetensi dasar dan materi yang akan dipelajari.
d. Memberikan apersepsi dan motivasi.
2. Kegiatan inti:
a. Proses Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Melibatkan siswa mempelajari dan menelaah literatur tentang ketentuan hukum bacaan
qalqalah dan ra’ dari berbagai sumber atau literatur.
2) Menggunakan pendekatan atau model inquiri dan demonstrasi.
3) Menggunakan media pembelajaran Al-Qur’an dan audio visual.
4) Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.
b. Proses Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Membiasakan siswa mencari contoh kalimat dalam Alquran yang mengandung
hukum bacaan qalqalah dan ra kemudian membacakannya dengan benar.
2) Melibatkan siswa dalam kooperatif learning (pembelajaran kooperatif).
3) Meminta siswa untuk menyajikan hasil kerja individual atau kelompok.
c. Proses Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi, guru:
1) Memberikan umpan balik yang positif dalam bentuk lisan maupun tulisan.

2) Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan.
3) Memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan beberapa ketentuan tentang hukum
bacaaan qalqalah dan ra
b. Mengadakan evaluasi berbentuk pertanyaan sekitar materi yang di bahas
c. Siswa di tugaskan untuk menulis beberapa contoh kalimat dalam Alquran tentang
hukum bacaan qalqalah dan ra
I. Alat Peraga dan Sumber belajar :
1. Kitab Al-Qur’an , Al-Qur’an digital, dan CD Tajwid
2. Buku PAI SMP kelas Vlll oleh Drs. Nurul Muhson Penerbit CV. Kami Pontianak,
Tahun 2008
J. Penilaian Hasil Belajar:
Prosedur dan Instrumen Penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian.
Adapun yang menjadi dasar dalam teknik penilaian adalah sebagai berikut:
Taknik Instrumen
1. Tes tulis Tes isian (menulis contoh hukum bacaan hukum
bacaan qalqalah dan ra’.
2. Tes lisan Daftar pertanyaan
3. Tes Unjuk Kerja Tes identifikasi (menunjukkan Contoh Hukum
bacaan Qalqalah dan Ra.
4. Tes Unjuk Kerja Tes simulasi membaca surat-surat Al-Qur’an
yang mengandung hukum bancaan qalqalah dan
ra’.
K. Instrumen :
1. Tulislah 2 hukum bacaan qalqalah kubra yang terdapat dalam Q.S. .Al ikhlas
2. Bacalah 2 hukum bacaan qalqalah kubra yang dalam QS Al ikhlas dengan benar.
3. Tulislah 2 contoh hukum bacaan qalqalah sughra dalam Al-Qur’an!
4. Bacalah 2 contoh hukum bacaan qalqalah sughra dalam Al-Qur’an!
5. Tulislah 2 hukum bacaan ra tebal dalam QS. Al - Fil
6. Bacalah 2 hukum bacaan ra tebal dalam QS Al - Fil
7. Tulislah 2 hukum bacaan ra’ tipis dalam Q.S. Al – Qari’ah: 1 - 5
8. Bacalah 1 hukum bacaan ra tipis dalam QS Al – Qari’ah: 1- 5

L. Pedoman penilaian
No Aspek yang dinilai Skor
1 Ketepatan dalam mencari/menunjukkan 2
2 Ketepatan dalam membaca/ melafalkannya 2
3 Ketepatan dalam mencari/ menunjukkan 2
4 Ketepatan dalam membaca/ melafalkannya 2
5 Ketepatan dalam mencari/menunjukkannya 2
6 Ketepatan dalam membaca/melafalkannya 2
7 Ketepatan dalam mencari/menunjukkannya 2
8 Ketepatan dalam membaca/melafalkannya 1
Skor Maksimal 15
Nilai =Skor diperoleh/skor maksimal x 1000
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMP Negeri 1pontianak
Erryanti Rosman, S.Pd
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Guru Pendidikan Agama Islam
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001

A. Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah
B. Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah
C. Indikator : 2.1.1 Menjelaskan pengertian kitab-kitab Allah
2.1.2 Menjelaskan pengertian Iman kepada kitab-kitab Allah
2.1.3 Menyebutkan dalil naqli yang terkait dengan iman kepada kitab-kitab Allah
D. Alokasi Waktu : 2 X40 Menit
E. Tujuan pembelajaran : 1.Siswa dapat menjelaskan pengertian kitab-kitab Allah
2. siswa dapat menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
3. Siswa dapat menyebutkan dalil naqli yang terkait dengan iman
kepada kitab-kitab Allah
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
1. Pengertian kitab-kitab Allah
Kitab Allah artinya tulisan, buku atau ketetapan yang berasal dari allah SWT
2. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah
Beriman kepada kiab-kitab Allah berarti menyakini/percaya danya beberapa kitab yang telah di
turunkan sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia dan melaksanakan ajarannya dalam
kehudupan sehari-hari
3. Dalil naqli yang terkait dengan Iman kepada kitab-kitab Allah diantarannya:




136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab
yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang
kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka
Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya. (Q.S.An-Nisa’: 136)
G. Strategi dan Metode Pembelajaran ;
Treategi : Information search
Metode: - Ceramah - Tanya Jawab
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
 Memulai pembelajaran dengan membaca doa
 Membaca ayat Alquran selama lima menit
 Menjelaskan indikator yang akan di ajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai
 Ptertest
2. Kegiatan Inti
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
- Siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mencari jawaban atas pertanyaan yang diberikan
guru
- Guru meberikan komentar kepada jawaban siswa dan memberikan penguatan supaya wawasan
siswa bertambah
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan tentang iman kepada kitab-kitab Allah
 Siswa di tugaskan untuk menulis dalil naqli yang terkait dengan iman kepada kitab-kitab
Allah
I. Alat/Sumber belajar ;
1. Dienul Islam, Nasruddin Razak, Bandung PT Almaarif cet.11 1993
2. Buku Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII, oleh Drs. Nurul Muhson Penerbit CV.
Kami Pontianak, 2008
J. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes tulis Tulislah satu dalil naqli yang terkait dengan iman
kepada kitab-kitab Allah
2. Tes lisan 1. Jelaskan pengertian kitab Allah menurut istilah
2. Jelaskan pengertian Iman kepada kitab-kitab
Allah

K. Pedoman penilaian
No Kunci Jawaban skor
1 Q.S. An-Nisa’: 136 5
2 Beriman kepada kiab-kitab Allah berarti menyakini/percaya adanya beberapa kitab
yang telah di turunkan sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia dan
melaksanakan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari
3
3 Kitab Allah artinya tulisan, buku atau ketetapan yang berasal dari allah SWT 2
Skor Maksimal 10
NILAI = Skor diperoleh/skor maksimal x 100
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pontianak
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001

B. Kompetensi Dasar : 2.2 Menyebutkan nama kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada
para Rasul.
C. Indikator 2.2.1 Menyebutkan nama-nama kitab Allah beserta para Rasul yang menerim
2.2.2 Menyebutkan shuhuf-shuhuf yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul
2.2.3 Menyebutkan isi pokok dari kitab-kitab Allah
E. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menyebutkan nama kitab-kitab Allah dan Rasul yang menerimanya
2. Siswa dapat menyebutkan shuhuf-shuhuf yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul
3. Siswa dapat menyebutkan isi pokok kitab-kitab Allah
F. Materi Pembelajaran : Iman kepada Kitab-kitab Allah
Dalam Al Quran disebutkan bahwa terdapat empat buah kita Allah, yaitu : Zabur yang diturunkan
kepada Nabi Daud AS, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, Injil diturunkan kepada
Nabi Isa AS, dan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu kita harus beriman kepada kitab-kitab Allah tersebut.
Para Rasul yang menerima shuhuf-shuhuf tersebut ialah Nabi Ibrahim AS dan Musa AS sesuai
dengan firman Allah dalam QS. Al ’Alaa ayat 18, yaitu
:

Artinya: Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
Isi Pokok dari kitab-kitab Allah :
1. Penerangan tentang kejadian masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang

2. Perintah seperti perintah melaksanakan sholat, zakat, shaum, ibadah haji, berbuat baik
kepada sesama manusia, dan lain-lain
3. Larangan misalnya larangan menyekutukan Allah dengan yang lain, berzina, mencuri, dan
mabuk-mabukan.
4. Memperkuat iman kepada para malaikat Allah.
5. Memperkuat iman adanya Rasul Allah.
6. Memperkuat iman kepada Allah.
G. Strategi dan Metode Pembelajaran :
Strategi: Information Search
Metode: 1. Ceramah dan 2. Diskusi
 Memberi salam dan membaca basmallah dan berdoa
 Menjelaskan materi yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
 Guru menjelaskan sejarah tentang kitab-kitab Allah.
 Siswa mencari tentang sejarah keimanan kepada kitab-kitab Allah
 Siswa menulis beberapa poin penting tentang sejarah keimanan kepada kitab-kitab
Allah
 Siswa membaca kembali (mengungkapkan) hasil dari mencari sejarah tentang
keimanan
kepada kitab-kitab Allah.
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan hasil pembelajaran tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah
 Memberi tugas siswa tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah
I. Sumber belajar :
1. Buku PAI untuk kelas VIII, oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak 2008
2. Studi Pustaka di Perpustakaan.
J. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes tulis / Lisan 1. Sebutkan 4 nama kitab Allah beserta para
Rasul yang menerimanya
2. Sebutkan 2 shuhuf yang diturunkan kepada
para nabi dan Rasul

3. Sebutkan 4 isi pokok yang ada dalam kitab
Allah SWT.
1 a. Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS,
b. KitabTaurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS,
c. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS, dan
d. Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
4
2 Para Rasul yang menerima shuhuf
a. Nabi Ibrahim AS dan
b. Nabi Musa AS
2
3 a. Penerangan tentang kejadian masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang
b. Perintah seperti perintah melaksanakan sholat, zakat, shaum, ibadah haji, berbuat
baik kepada sesama manusia, dan lain-lain
c. Larangan misalnya menyekutukan Allah dengan yang lain, berzina, mencuri, dan
mabuk-mabukan
d.Memperkuat iman kepada Allah, maksudnya ialah bahwa Allah menurun kan kitab
suci melalui Rasulnya agar menjadi pedoman hidup selama di dunia
4
Skor Maksimal 10
Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001

B. Kompetensi Dasar : 2.3 Menampilkan sikap mencintai Al Qur an sebagai kitab Allah.
C. Indikator 2.3.1 Menjelaskan sikap mencintai Al Quran sebagai kitab Allah
2.3.2 Menjelaskan keistimewaan Al Qur’an.
D. Alokasi Waktu : 2X40 Menit
E. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan cara menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an sebagai kitab Allah
2. Siswa dapat menjelaskan keistimewaan Al Qur’an atas kitab- kitab Allah yang lain
Menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an sebagai kitab Allah
1. Gemar membacanya
2. Mengajarkan kepada yang lain.
3. Menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup.
Keistimewaan Al Qur’an atas kitab- kitab Allah yang lain
1. Al Qur’an berlaku sepanjang masa atau sampai akhir zaman.
2. Al-Qur’an mudah dipelajari dan dihafal.
3. Al-Qur’an dijaga oleh Allah keaslian dan kemurniannya.

Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya. ( Q.S. Al-Hijr: 9 )
G. Metode Pembelajaran:
- Qisah Al-Qur’an
- Tanya Jawab

2. Kegiatan Inti
 Siswa belajar membaca Al Qur an dengan giat dan menghapalkannya sedikit demi sedikit
sebagai sikap mencintai Al Qur an
 Siswa bercerita tentang sikap mencintai Al Qur’an sebagai kitab Allah dan menceritakan
tentang keistimewaan Al-Qur’an.
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan tentang sikap mencintai Al-Qur’an sebagai kitab Allah.
 Menyimpulkan tentang keistimewaan Al-Qur’an sebagai kitab Allah.
I. Sumber belajar
1. Al Qur an dan Terjemahnya
2. Buku PAI untuk kelas VIII, oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV Kami Pontianak 2008
J. Penilaian
Taknik Instrumen
Tes tulis 1. Bagaimana cara menampilkan sikap mencintai
Al-Qur’an sebagai kitab Allah ? sebutkan 3
diantaranya!
2. Sebutkan 2 keistimewaan Al-Qur’an!
1 a. Gemar membacanya
b. Mengajarkan kepada yang lain.
c. Menjadikan pedoman hidup.
6
2 a. Mudah dihafal.
b. Dijaga oleh keaslian dan kemurniannya.
4
Skor Maksimal 10
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMP Negeri 1Pontianak
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001

SMP Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Pontianak
A. Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji
B. Kompetensi Dasar : 3.1 Menjelaskan pengertian Zuhud dan tawakal
E. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Zuhud
2. Menunjukkan dalil naqli tentang Zuhud
3. Menjelaskan pengertian tawakal
4. Menunjukkan dalil naqli tentang tawakal
1. Pengertian Zuhud
Zuhud secara bahasa artinya meninggalkan sesuatu bersepi diri dari segala sesuatu.
Secara istilah menghindari, meninggalkan, dan menjauhi keduniaan karena iman dan lebih
mengharapkan dan mencintai kehidupan akhirat.
2.Dalil naqli Zuhud .
Q.S. Al-ankabut ayat 64.



Artinya : dan kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya
negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
3. Pengertian Tawakal
Tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah dalam menghadapi suatu pekerjaan atau
situasi sesudah berusaha dengan maksimal.
4. Dalil naqli tentang Tawakal
Q.S. At-talaq ayat :3

Artinya : Barang siapa yang bertawakal kepada Allah Niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).
G. Metode Pembelajaran
1. Diskusi dan 2. Tanya jawab
2. Kegiatan Inti
 Siswa mendiskusikan pengertian zuhud dan tawakal
 Siswa mengidentifikasi beberapa ayat yang berkaitan dengan sifat zuhud dan tawakal
 Membacakan hasil diskusi.
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan beberapa contoh tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah
 Memberi tugas siswa tentang keimanan kepada kitab-kitab Allah
2. Buku PAI untuk kelas VIII oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak 2008
J. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes lisan 1. Jelaskan pengertian Zuhud!
2. Jelaskan Pengertian Tawakal!
2. Tes tulis 1. Tulislah 1 dalil zuhud !
2. Tulislah 1 dalil tawakal !
K. Indikator
1. Menjelaskan pengertian Zuhud
2. Menunjukkan dalil naqli tentang Zuhud
3. Menjelaskan pengertian tawakal

4. Menunjukkan dalil naqli tentang tawakal
L. Pedoman penilaian
1 1. Zuhud adalah menghindari, meninggalkan, dan menjauhi keduniaan karena iman
dan lebih mengharapkan atau mencintai kehidupan akhirat
2. Tawakal adalah sikap berserah diri kepada Allah dalam menghadapi suatu
pekerjaan atau situasi sesudah berusaha dengan maksimal
1
1
2 ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬‫ِذ‬‫ِذ‬
َ‫ُة‬‫ا‬‫ا‬ََ ‫ْل‬‫ا‬‫ا‬َ‫ْل‬‫ُّن‬‫اد‬‫اَّل‬‫ِذ‬‫ٌو‬‫ْل‬َ‫ا‬‫ٌو‬
‫ِذ‬َ‫ا‬َ‫و‬‫اَّل‬ ‫ِذ‬َ‫و‬َ‫ا‬ ‫اَّل‬‫اد‬َ‫ا‬َ
‫ِذ‬ ‫ْل‬‫ا‬َ
‫ِذ‬َ‫ا‬‫ُة‬ َََ ‫ْل‬‫ا‬‫ْل‬َ‫ا‬‫ُة‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َ ‫ُة‬َ‫ْل‬َ1.
‫ْل‬ َ‫م‬َ‫و‬‫ْل‬ ‫اَّل‬‫ك‬َََ‫ى‬ََ‫ع‬‫ِذ‬‫اَّل‬‫ا‬َ‫ُة‬ َ‫ُة‬‫ُة‬‫ْل‬ َ2.
4
4
Skor Maksimal 10
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMP Negeri 1Pontianak
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001

A. Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji
B. Kompetensi Dasar : 3.2 Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakal
3.3 Membiasakan perilaku zuhud dan tawakal
C. Indikator : 3.2.1 Menunjukkan contoh perilaku zuhud dan tawakalvdlam kehidupan sehari-hari
3.3.1. Membiasakan Perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
ETujuan pembelajaran :
1.Siswa menunjukkan contoh perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari
2.Siswa menerapkan perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari
Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakal
1. Contoh-contoh perilaku zuhud dalam kehidupan sehari-hari
a. orang yang dalam hidupnya selalu mementingkan akhirat
b. segala yang terjadi di dunia diterima apa adanya tanpa ada keluh kesah
2. Contoh-contoh perilaku tawakal dalam kehidupan sehari-hari
a. orang tersebut selalu menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah
b. orang yang tawakal tetap berusaha semaksimal mungkin

Diskusi. Siswa berdiskusi tentang perilaku zuhud dan tawakal serta menampilkan contoh-
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
 Siswa mendiskusikan berbagai perilaku zuhud dan tawakal
 Memberi tugas siswa untuk menerapkan perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan beberapa contoh perilaku terpuji.
 Memberi tugas kepada siswa dalam menerapkan perilaku terpuji.
I. Alat/Sumber belajar
2. Buku PAI untuk kelas VIII, oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak 2008
J. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes lisan / tulis 1. Tuliskan 2 contoh perilaku orang zuhud
2. Tuliskan 2 contoh perilaku orang tawakal
No Kunci Jawaban Skor
1. a. orang yang dalam hidupnya selalu mementingkan akhirat
b. segala yang terjadi di dunia diterima apa adanya tanpa ada keluh kesah
5
2. a. orang tersebut selalu menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah
b. orang yang tawakal tetap berusaha semaksimal mungkin
5
Skor Maksimal 10

Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
Mata Pelajaran ; Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester ; Vlll/ 1
A. Standar Kompetensi : 4. Menghindari perilaku tercela
B. Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan pengertian Ananiah, Ghadhab, Hasad, Ghibah, dan
namimah
4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku ananiah, ghadhab, hasad,
ghibah dan namimanh
: 4.3 Menghindari perilaku ananiah, ghadhab,hasad, ghibah dan namimah.
C. Alokasi Waktu : 2X40 Menit
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ananiah,ghadhab,hasad, ghibah dan Namimah
2. Siswa dapat contoh perilaku ananiah,ghadhab,hasad, ghibah dan Namimah
3. Siswa dapat menghindari perilaku ananiah,ghadhab,hasad, ghibah dan Namimah
E. Materi Pembelajaran
Menghindari perilaku Tercela
Pengertian Ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah dan dalil naqlinya.
1. Ananiah artinya egois atau mementing diri sendiri dari pada orang lain.
2. Ghadhab artinya marah, mengikuti hawa nafsu
3. Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak senang yang amat sangat terhadap
keberuntungan orang lain
4. Ghibah artinya menggunjing kesalahan orang lain
5. Namimah artinya mengadu domba orang lain
Dalil naqli tentang ananiah, ghadhab,hasad,ghibah dan namimah
1. Dalil naqli tentang ananiah;
‫ْط‬ ‫ُة‬ ‫َّن‬ ‫ِة‬‫َة‬‫و‬ ‫ُة‬‫د‬‫ِة‬ ‫َة‬ ‫َة‬‫ًة‬ ‫َة‬ ‫َة‬ ‫َة‬‫ًة‬ ‫دَة‬ ‫ِة‬‫د‬‫َة‬‫ا‬ ‫ُة‬ ‫ِة‬ ‫اصْط‬‫َة‬‫ى‬‫َّن‬ ‫َة‬‫ح‬‫ا‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫ق‬‫ْط‬‫ل‬‫َة‬‫َة‬ ‫َّن‬‫ُة‬ ‫َة‬‫و‬ ‫ُة‬ ‫َة‬ ‫َة‬

"Kalian akan menjumpai atsarah (sikap egoisme) yang sangat ekstrim, maka bersabarlah
sampai kalian bertemu Allah dan rasulNya (H.R.Ahmad)
2. Dalil naqli tentang ghadhab
‫وَّن‬‫َة‬‫و‬ ‫ُة‬ ‫َة‬‫ِة‬ ‫َّن‬‫ى‬‫َّن‬‫ل‬‫َة‬‫ص‬‫ُة‬ ‫َّن‬‫ِة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫ل‬‫َة‬‫َة‬ ‫َّن‬‫ل‬‫َة‬ ‫َة‬‫َة‬‫و‬‫ا‬‫َة‬‫َة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫و‬‫ُة‬‫د‬ ‫ِة‬‫د‬‫َّن‬ ‫او‬‫ِة‬ ‫َة‬ ‫َة‬ ‫ُّص‬‫ص‬‫او‬‫ِة‬‫ا‬‫َة‬ ‫َّن‬ ‫ِة‬‫ُة‬‫د‬ ‫ِة‬‫د‬‫َّن‬ ‫او‬‫ِة‬‫ذ‬‫َّن‬‫و‬‫ا‬‫ُة‬ ‫ِة‬‫ل‬‫ْط‬ ‫َة‬‫ُة‬ ‫َة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬
‫دَة‬‫ْط‬ ‫ِة‬‫ِة‬ ‫َة‬ ‫َة‬ ‫ْط‬‫او‬
Artinya: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah orang yang kuat
adalah orang yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan
nafsunya ketika ia marah." (H.R. Bukhari )
3. Dalil naqli tentang hasad
‫و‬‫َة‬‫ْط‬‫ي‬‫ِة‬
‫َة‬‫َة‬ ‫َة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬ ‫ُة‬‫وَّن‬‫َة‬‫يَّن‬‫ِة‬ ‫َّن‬ ‫او‬‫ى‬‫َّن‬‫ل‬‫َة‬‫ص‬‫ُة‬ ‫َّن‬‫ِة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫ل‬‫َة‬‫َة‬ ‫َّن‬‫ل‬‫َة‬ ‫َة‬‫َة‬‫و‬‫ا‬‫َة‬‫ْط‬ ‫ُة‬ ‫َّنا‬ ‫ِة‬‫دَة‬‫َة‬ ‫َة‬‫ح‬‫ْط‬‫او‬ ‫َة‬‫وَّن‬‫ِة‬ ‫َة‬‫دَة‬‫َة‬ ‫َة‬‫ح‬‫ْط‬‫او‬‫ُة‬‫و‬‫ُة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫ِة‬‫ا‬‫ا‬‫َة‬ ‫َة‬ ‫َة‬‫ح‬‫ْط‬‫او‬
‫ا‬‫َة‬ ‫َة‬‫ُة‬‫و‬‫ُة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫ُة‬ ‫ا‬‫َّن‬ ‫او‬‫َة‬ ‫َة‬ ‫َة‬‫ح‬‫ْط‬‫او‬
Artinya: dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api
memakan kayu bakar." (H.R. Abu Daud)
4. Dalil naqli tentang ghibah
Q.S. Al-Hujurat: 12


Artinya: dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang.
5. Dalil naqli tentang namimah
QS Al Qalam : 11

Artinya:Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,
Contoh perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah.
1. Contoh perilaku ananiah; suka membanggakan diri sendiri, merasa diri paling benar, dan
menganggap orang alin salah
2. Contoh perilaku ghadhab; marah tanpa sebab, mudah tersinggung, dan tidak bisa
mengendalikan diri.
3. Contoh perilaku hasad; mencemarkan nama baik orang lain, menjelek-jelekkan orang lain
karena iri, dan suka jika orang lain memperoleh keberuntungan, dll.
4. Contoh perilaku ghibah; suka membeberkan kesalahan orang lain, mengumpat
5. Contoh perilaku namimah; bermuka dua, suka mengadu domba orang lain
Cara menghindari perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah.
1. Ananiah
Adapun diantara cara untuk menghindarinya adalah :

a. Menyadari bahwa hidup di dunia ini tidak sendirian, tapi pasti memerlukan yang
lain yaitu saling membutuhkan dan tolong – menolong.
b. Menumbuhkan jiwa empati yakni memahami perasaan yang sedang dirasakan oleh
orang lain.
c. Menjalin silaturahmi dengan kerabat, tetangga, dan teman serta senantiasa
mendengarkan nasehat-nasehat dari yang lain.
2. Ghadab
a. Menurut ajaran agama Islam kemarahan terjadi disebabkan oleh dorongan nafsu
yang tidak baik, dan nafsu ini bermula dari setan dan setan tercipta dari api. Karena
itu Nabi Saw mengajarkan, apabila seseorang diantara kamu sedang marah
hendaknya segera berwudhu.
b. Menurut Abdullah Gymnastiar bahwa kiat mengendalikan marah antara lain : kalau
marah sudah keluar maka segera tahan dan jangan bunyi.
3. Hasad
a. Banyak-banyak membaca Istighfar (memohon ampunan) kepada Allah.
b. Senantiasa bersyukur kepada Allah terhadap nikmat (keberuntungan) yang sudah
kita terima.
c. Menyadari terhadap kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri kita, dan
mengakui terhadap kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.
d. Senantiasa berdo’a kepada Allah agar dijauhkan dari penyakit-penyakit hati
termasuk sifat hasad.
4.Ghibah
Agar seseorang terhindar dari perilaku Ghibah dalam kehidupan sehari-hari, maka
yang harus diperhatikan adalah “bahwa mengumpat atau ghibah itu membuat kebaikan
seseorang menjadi sia-sia dihari kiamat, kerana umpatan itu memindahkan kebaikan
seseorang kepada orang yang diumpat. Dan jika dirinya (yang mengumpat) tidak
mempunyai kebaikan, maka dipindahkan kepadanya keburukan orang yang diumpati.
5. Namimah
Agar kita terhindar dari mengadu domba, maka perbanyaklah istighfar kepada Allah,
tingkatkan hubungan persaudaraan sesama manusia, dan jalinlah silaturahmi atas dasar
keikhlasan, serta jangan pernah punya rasa dendam kepada orang lain.
Disamping itu agar kita terhindar dari adu domba, maka apabila ada seseorang yang
membawa suatu berita, jangan cepat dipercaya, selidki terlebih dahulu.
F. Metode Pembelajaran :
Ceramah dan tanya jawab
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
1. Kegiatan pendahuluan
a. Memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa
b. Membaca ayat-ayat Al Quran selama 5 sampai 10 menit
c. Menjelaskan kompetentensi dasar dan indikator yan g akan dicapai
2. Kegiatan inti

a. Siswa mempelajari dari berbagai sumber tentang pengertian ananiah, ghadab, hasad, ghibah,
dan namimah.
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang pengertian ananiah, ghadab, hasad, ghibah,
dan namimah.
c. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.tentang pengertian ananiah, ghadab, hasad, ghibah,
dan namimah.
3. Kegiatan Penutup
a.. Menyimpulkan tentang pengertian ananiah, ghadhab, hasad, ghibah dan Namimah
b. Memberi tugas siswa untuk menulis dalil naqli tentang ananiah,ghadab, hasad, ghibah dan
namimah
H. Alat dan Sumber belajar
1. Al Quran dan Terjemahnya
2. Buku PAI kelas VIII, oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak 2008
I. Penilaian :
Taknik Instrumen
1. Tes Tulis 1. Jelaskan pengertian ananiah ghadhab, hasad,
ghibah dan namimah
2. Tulislah dalil naqli tentang anaiah, ghadhab,
hasad, ghibah dan namimah
3. Bagaimana cara menghindari ananiah, ghadab,
hasad, ghibah, dan namimah?
J. Pedoman penilaian
1 Terlampir 5
2 Terlampir 5
3 Terlampir 5
Skor Maksimal 15

Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 5. Mengenal tata cara shalat sunnat
B. Kompetensi Dasar : 5.1 Menjelaskan ketentuan shalat sunnat rawatib
5.2 Mempraktikan shalat sunah rawatib
C. Indikator : 5.1.1 Menjelaskan pengertian shalat sunnat rawatib
5.1.2 Menyebutkan macam-macam shalat sunnat rawatib
5.1.3 Menyebutkan dalil naqli tentang shalat sunnat rawatib
5.1.4 Mempraktikkan shalat sunah rawatib.
1.Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat sunah rawatib dan dasar hukumnya
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam shalat sunnat rawatib
3. Siswa dapat menyebutkan dalil naqli tentang shalat sunnat rawatib
4. Siswa dapat mempraktikan shalat sunah rawatib dalam kehidupan sehari-hari
Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah Rawatib adalah shalat sunat yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardu.
Shalat sunat rawatib dibagi dua macam, yaitu :
1. Salat sunat rawatib qobliyah adalah salat sunat yang dikerjakan sebelum salat fardu.
2. Shalat sunat rawatib badiyah adalah salat sunat yang dikerjakan setelah salat fardu
Ditinjau dari segi hukum salat sunat rawatib di bagi menjadi dua yaitu salat sunat rawatib muakad
artinya salat sunah yang di kuatkan/ dianjurkan. Dan salat sunah ghairu muakkad artinya salat
sunat yang tidak dikuatkan/anjurkan oleh Nabi.
Salat sunat rawatib muakkad yaitu:
1. dua rakaat sebelum salat subuh
2. dua rakaat sebelum salat dzuhur
3. dua rakaat setelah salat dzuhur
4. dua rakaat setelah salat maghrib
5. dua rakaat setelah salat isya
Ketentuan itu berdasarkan sabda Rasulullah SAW.
Artinya: Dari Abdullah ibn Umar berkata: saya ingat dari Rasulullah SAW dua rakaat sebelum dzuhur,
dua rakaat sesudah dzuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya dan dua rakaat
sebelum subuh (HR. Bukhari Muslim)
Salat sunah ghairu muakkad sebagai berikut:
1. dua rakaat sebelum dan sesudah asar
2. dua rakaat sebelum maghrib
Sabda Rasulullah SAW
Artinya: Dari Abdullah bin Mughafal bersabda, Nabi Muhammad SAW bersabda salatlah kamu
sebelum maghrib, salatlah kamu sebelum maghrib, kemudian beliau bersabda yang ketiga kalinya
untuk orang yang menghendakinya (HR. Bukhari.)
F. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah dan Tanya Jawab
2. Demonstrasi
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa
c. Menjelaskan materi yang akan diuajarkan beserta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Siswa membaca dan menelaah berbagai literatur tentang ketentuan salat sunat rawatib.
b. Guru menjelaskan tata cara shalat rawatib.
c. Siswa mempraktikkan shalat sunah rawatib.
3. Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan beberapa ketentuan tentang salat sunah rawatib
b. Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberpa dalil naqli ketentuan tentang salat
sunat rawatib
H. Alat / sumber Belajar :
1. Al-Qur’an dan Terjemahnya

2. Buku PAI untuk kelas VIII, oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak
2008
3. Buku-buku tuntunan shalat yang relevan.
4. CD tentang praktik shalat-shalat sunah.
I. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes Tulis 1. Jelaskan pengertian salat sunat rawatib,
berikut dasar hukumnya
2. sebutkan macam-macam salat rawatib
3. tuliskan dalil naqli yang berhubungan
dengan salat rawatib
4. jelaskan perbedaan antara rawatib muakkad
dengan ghair muakkad
5. sebutkan salat sunat rawatib yang termasuk
muakkad
6. sebutkan salat sunat rawatib yang termasuk
ghair muakkad
2. 7. Praktikkan shalat sunah qabliyah atau
ba’diyah dhuhur
1 Shalat sunnah Rawatib adalah shalat sunat yang dikerjakan sebelum atau sesudah
shalat fardu
1
2 Sholat sunnat Rawatib Muakad an Ghair Muakad 2
3 Artinya: Dari Abdullah ibn Umar berkata: saya ingat dari Rasulullah SAW dua
rakaat sebelum dzuhur, dua rakaat sesudah dzuhur, dua rakaat sesudah maghrib,
dua rakaat sesudah isya dan dua rakaat sebelum subuh (HR. Bukhari Muslim)
3
4 salat sunat rawatib muakad artinya salat sunah yang di kuatkan/ dianjurkan. Dan
salat sunah ghairu muakkad artinya salat sunat yang tidak dikuatkan/anjurkan oleh
Nabi.
2
5 Salat sunat rawatib muakkad yaitu:
1. dua rakaat sebelum salat subuh
2. dua rakaat sebelum salat dzuhur
3. dua rakaat setelah salat dzuhur
4. dua rakaat setelah salat maghrib
5. dua rakaat setelah salat isya
5
6 Salat sunat ghair muakkad sebagai berikut:
1. 1. dua rakaat sebelum dan sesudah asar
2. dua rakaat sebelum maghrib
2
7 Menggunakan rubrik penilaian tersendiri. -
Skor Maksimal 15
NILAI = Skorx 2 : 3

Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 6. Memahami macam-macam sujud
B. Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah
6.2 Menjelaskan tata cara sujud. Sujud syukur, sahwi dan, tilawah.
6.3. Mempraktekkan tata cara sujud syukur, sahwai, dan tilawah
C. Indikator : 6.1.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur dan dasar hukumnya
6.2.1. Menjelaskan tata cara sujud syukur, sahwi, dan tilawah
6.3.1. Mempraktikkan sujud syukur, sahwi, dan tilawah.
C. Alokasi Waktu : 2 X40 Menit
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sujud syukur, sahwi, dan tilawah
1. Siswa dapat menjelaskan tata cara sujud syukur, sahwi, dan tilawah.
2. Siswa dapat mempraktikkan tata cara sujud syukur, sahwi, dan tilawah.
Mempelajari Macam-Macam Sujud
Pengertian Sujud syukur, sahwi, dan tilawah:

1. Pengertian sujud merupakan bentuk ungkapan syukuar seorang hamba kepada Allah biasanya
dilakukan setelah mendapat nikmat
2. Sujud sahwi sujud dua kali yang dilakukan sebelum salam dan setelah membaca tasyahud akhir,
sujud sahwi berperan sebagai pengganti rukun salat yang ditinggalkan karena lupa, atau
terdapat kekeliruan jumlah rakaat pada pelaksanaan salat fardu.
3. Sujud tilawah sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah.
4. Dasar hukumnya ; Artinya; Apabila bani Adam(Manusia) membaca ayat sajdah lalu sujud, setan
menghindar sambil menangis dan berkata; aduh celaka anak adam di suruh sujud, lalu sujud
baginya surga dan saya di suruh sujud, saya tidak mau, bagi saya neraka.( Hadits).
5. Dasar hukum sujud sahwi dan sukur ; Artinya, apabila salah seorang dari kamu ragu di dalam
shalat, maka hendaklah berusaha benar-benar mencari yang lebih benar, dan hendaknya ia
menyempurnakan shalatnya itu atasnya, kemudian ia bersalam dan setelah itu ia bersujud 2
sujud ( HR. Bukhari Muslim).
Cara melakukan sujud sukur, sahwi , dan tilawah:
a. dilakukan satu kali pada saat mendapatkan keberuntungan atau terhindar dari bahaya
b. tidak perlu mengambil air wudhu dan dilaksanakan diluar shalat
c. Bacaan yang dibaca ketika sujud syukur yaitu:


"Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh
yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-
Mu yang saleh" (Q.S.An-Naml: 19)
Atau Ayat berikut:


Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang
berserah diri" (Q.S. Al-Ahqaf: 15)
2. Sujud sahwi sujud dua kali yang dilakukan sebelum salam dan setelah membaca tasyahud
akhir, sujud sahwi berperan sebagai pengganti rukun salat yang ditinggalkan karena lupa, atau
terdapat kekeliruan jumlah rakaat pada pelaksanaan salat fardu.
3. Cara melakukan sujud tilawah, yaitu sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar
ayat sujud (sajadah)

a. niat dalam hati untuk mengerjakan sujud tilawah
b. takbiratul ihram
c. sujud sambil membaca doa yang diajarkan Rasululloh SAW
‫هي‬ ‫د‬‫ولذ‬‫خلق‬‫ع‬‫ه‬ ‫ص‬‫و‬ ‫وح‬
Artinya: Aku bersujud kepada Allah yang telah menjadikan diriku, dan Allah yang telah
membukakan pendengaran dan penglihatanku dengan daya kekuatan-Nya.
Contoh ayat sajdah: 

a. Akhir surat Al Araf 206
b. QS Ar Radu 15
c. QS An Nahl 49
d. QS Al Isra 109
e. QS Maryam 58
f. QS Al Haj 18, 77
g. QS Al Furqon 60
h. QS An Naml 26
i. QS As Sajadah 15
j. QS Shad 24
k. QS Fusilat 38
l. QS An Najm 62
m. QS Al Insyiqoq 21
n. QS Al Alaq 19
F. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Demonstrasi
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
 Memberi salam, membaca Fatihah dan surat-surat pendek.
 Memberikan apersepsi dan motifasi.
2. Kegiatan Inti
Bereksplorasi dan berelaborasi yaitu:
 Siswa membaca dan menelaah literatur tentang sujud syukur, sahwi dan tilawah
 Siswa mencoba merumuskan konsep pengertian sujud syukur, sahwi, dan tilawah.
 Siswa mencoba memahami tata cara sujud syukur, sahwi, dan tilawah.
Memberikan Konfirmasi, yaitu:
 Siswa melihat slide atau tayangan tentang konsep, tata cara, dan praktek sujud syukur, sahwi,
dan tilawah agar dapat dijadikan sebagai acuan bagi perserta didik dalam memahami macam-
macam sujud.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab.
3. Kegiatan Penutup
 Siswa bersama guru membuat rangkuman atau kesimpulan dalam mempelajari macam-
macam sujud.
 Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
H. Media dan Sumber belajar
1. Media Pembelajaran yang digunakan yaitu:
a. Laptop.,

b. CD,
c.Salon (pengeras suara),
d. Infokus
2. Sumber Belajar yang digunakan yaitu:
a. Al Qur an dan Terjemahnya
b. Buku PAI untuk kelas VIII, Oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami
Pontianak, 2008
c. Buku-buku yang relevan.
I. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes Lisan 1. Jelaskan pengertian sujud sukur!
2. Jelaskan pengertia sujud sahwi !
3. Jelaskan pengertian sujud tilawah!
2. Tes Tulis 4. Tulislah satu dalil tentang sujud Syukur, sahwi,
atau tilawah (pilih salah satu)!
3 5. Praktekkan tata cara sujud syukur, sahwi, dan
tilawah dengan benar!
No Kunci Jawaban /Aspek yang dinilai skor
1 Merupakan bentuk ungkapan syukuar seorang hamba kepada Allah biasanya
dilakukan setelah mendapat nikmat
1
2 Sujud dua kali yang dilakukan sebelum salam dan setelah membaca tasyahud akhir,
sujud sahwi berperan sebagai pengganti rukun salat yang ditinggalkan karena lupa,
atau terdapat kekeliruan jumlah rakaat pada pelaksanaan salat fardu
1
3 Sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah 1
4 Dasar hukum sujud sahwi dan sukur ; Artinya, apabila salah seorang dari kamu ragu
di dalam shalat, maka hendaklah berusaha benar-benar mencari yang lebih benar,
dan hendaknya ia menyempurnakan shalatnya itu atasnya, kemudian ia bersalam dan
setelah itu ia bersujud 2 sujud ( HR. Bukhari Muslim).
2
Skor Maksimal
5 Menggunakan Rubrik Penilaian ( terlampir)
Skor Maksimal 20

Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 7. Memahami tentang puasa
B. Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa wajib
C.Indikator 7.1.1. Pengertian puasa wajib dan dasar Menjelaskan hukumnya
7.1.2 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan puasa wajib
7.1..3. Menjelaskan rukun-rukun puasa wajib
7.1.4. Menjelaskan macam-macam puasa wajib
1. Siswa dapat menjelaskan menjelaskan pengertian puasa wajib dan dasar hukumnya.
2. Siswa dapat menyebutka syarat-syarat dan rukun puasa wajib.
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam puasa wajib

4. Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa.
5. Siswa dapat menjelaskan orang-orang yang boleh tidak melakukan puasa wajib
F. Materi Pembelajaran ;
PUASA WAJIB
1.Pengertian Dan dasar hukumnya
Menurut istilah memiliki arti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa dan mengurangi pahala puasa dengan syarat-syarat yang telah di tentukan mulai dari
terbit fajar sampai terbenam matahari.
Dasar hukumnya wajib bagi umat islam yang sudah balig.
Ketentuannya terdapat dalam surat Al Baqarah ; 183


Artinya:Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
2. Syarat syah puasa
Syarat syah wajib puasa adalah sebagai berikut;
1. Islam
2. Balig
3. Haid dan nifas bagi perempuan
4. Pada waktu yang di bolehkan berpuasa
3. Syarat wajib puasa
a Berakal, tidak wajib bagi orang yang hilang akalnya
b Balig, tanda-tanda balig bagi laki-laki sudah mimpi, sedang bagi perempuan sudah
haid
c. Mampu berpuasa. Orang yang tidak mampu karena sudah tua/ sakit
tidak wajib berpuasa
4. Macam-macam puasa wajib
a. puasa ramadhan, yaitu puasa yang di laksanakan sebulan penuh di bulan ramadhan
b puasa nadzar, yaitu puasa yang asalnya tidak wajib, tapi setelah di nadzarkan menjadi
wajib
c puasa kifarat, adalah jenis kewajiban tertentu yang harus di tunaikan oleh seseorang,
apabila melakukan sesuatu jenis pelanggaran tertentu menurut ajaran islam seperti

melanggar sumpah, dan hubungan suami istri di siang hari pada bulan
ramadhan.sebagaimana firman Allah dalm surat Al Maidah ayat 89




Artinya Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud
(untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu
sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin,
yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi Pakaian kepada
mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang
demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-
sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah
Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
d. Puasa Qadha
Puasa ganti bagi seseorang yang meninggalkan puasa di bulan ramadhan, mereka mengganti
puasa di luar bulan ramadahan sesuai dengan hari yang ditinggalkannya.
G. Metode pembelajaran :
1. Diskusi
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa
c. Menjelaskan materi yang akan diuajarkan beserta kompetensi dasar yang akan
dicapai
2. Kegiatan Inti
- Siswa membaca dan menelaah berbagai literatur tentang puasa wajib
- Siswa berdiskusi tentang puasa wajib
- Siswa merumuskan beberapa point yang terkait dengan puasa wajib
4. Kegiatan Penutup
- Menyimpulkan beberapa ketentuan puasa wajib
- Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberpa dalil naqli tentang Puasa wajib
I. Alat / sumber Belajar :
1. Al-Qur’an dan Terjemahnya.

2. Fiqh Islam oleh Sulaiman Rasyid
3. Buku PAI untuk kelas VIII, Oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak,
2008
J. Penilaian :
Taknik Instrumen
1. Tes lisan 1. Sebutkan 4 jenis puasa wajib!
2. Sebutkan syarat wajib puasa!
3. Sebutkan 2 rukun puasa!
4. Jelaskan pengertian puasa :
a. Nazar
b. Qadha
2. Tes unjuk kerja 5. Hapalkan 1 dalil naqli tentang puasa Ramadhan
1 a. Ramadhan b. Kifarat c. Nazar d. Qadha 4
2 a Berakal b Balig, c. Mampu berpuasa. 3
3 a. Niat b. Mengetahui Waktu puasa 2
4 a. puasa janji b. Puasa ganti. 1
5


5
Skor Maksimal 10

Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 7. Memahami Tata Cara Puasa
B. Kompetensi Dasar : 7.2 Mempraktikan puasa wajib
C. Indikator 7.2.1 Menjelaskan tata cara melaksanakan puasa wajib
7.2.2 Mempraktikkan puasa wajib.

Tata Cara Puasa wajib
Adapun pengertian puasa menurut Syariat Islam adalah menahan diri dari sesuatu yang
membatalkan selama satu hari penuh mulai dari terbitnya fajar sanpai terbenamnya matahari
dengan syarat dan rukun tertentu, yaitu :
a. Niat puasa, yaitu: ‫ا‬‫ص‬‫غد‬‫و‬‫اد‬‫ا‬‫ء‬‫ض‬‫ه‬‫ا‬‫و‬‫ذه‬‫او‬‫هلل‬‫علي‬
b. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar
hingga terbenam matahari
F. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Pembiasaan.
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
 Siswa membaca dan menelaah literatur tentang ketentuan-ketentuan puasa wajib
 Guru dan siswa melakukan tanya jawab.
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama
 Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya
H. Alat/Sumber belajar
2. Buku PAI untuk kelas VIII, oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak, 2008
I. Penilaian (Pelaporan)
Taknik Instrumen
1. Tes Unjuk kerja 1. Lakukanlah puasa wajib dengan benar!
2. Tes Tulis 2. Tulislah lafal niat puasa ramadhan.

1 Berdasarkan laporan siswa 5
2 ‫ا‬‫ص‬‫غد‬‫و‬‫اد‬‫ا‬‫ء‬‫ض‬‫ه‬‫ا‬‫و‬‫ذه‬‫او‬‫هلل‬‫علي‬ 5
Skor Maksimal 10
Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 7. Memahami Tata Cara Puasa
B. Kompetensi Dasar : 7.3 Menjelaskan ketentuan puasa sunah, senin- kamis, syawal dan arofah.
: 7.4 Mempraktikan puasa sunah senin–kamis, syawal dan arofah
C. Indikator 7.3.1. Menjelaskan pengertian puasa senin-kamis, syawal dan arofah
7.4.1 Menjelaskan tata cara puasa sunah senin kamis, syawal
C. Alokasi Waktu : 1X40 Menit
Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian puasa sunah, senin kamis dan Arofah beserta dasar
hukumnya
2. Siswa dapat menjelaskan tata cara puasa sunah, senin kamis dan Arofah
3. Siswa dapat mempraktikan tata cara puasa sunah, senin kamis dan Arofah pada waktunya
D. Materi Pembelajaran
Menjelaskan ketentuan puasa sunah senin-kamis, syawal dan arofah:
1. Pengertian puasa sunah senin – kamis adalah puasa yang dilakukan pada hari senin dan
kamis.
2. Puasa syawal adalah puasa sunah yang dikerjakan pada bulan syawal selama enam hari
sesudah Idul Fitri dasar hukumnya adalah :
3. Puasa arofah adalah puasa sunah yang dikerjakan pada hari arafah, yaitu pada tanggal 9
Dzulhijjah.
4. Cara Mempraktikan puasa sunah yaitu:
a. niat puasa sunah boleh dilakukan pagi hari tidak harus sebelum waktu fajar
b. waktu mengerjakan puasa puasa sunah seperti puasa wajib, yaitu dari terbit fajar
sampai terbenam matahari
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
 Siswa membaca dan menelaah materi tentang ketentuan-ketentuan puasa sunah, senin kamis
dan arofah
 Siswa merumuskan tentang pengertian, tatacara dan dasar hukum puasa sunah, senin kamis
dan arofah
 Siswa mengadakan tanya jawab tentang puasa puasa sunah, senin kamis dan arofah
3. Kegiatan Penutup

G. Alat/Sumber belajar
2. Hadits sembilan imam dan terjemahnya.
3. Buku PAI untuk kelas VIII, Oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontinak, 2008
H. Penilaian (Pelaporan)
Taknik Instrumen
1. Tes Lisan 1. Jelaskan pengertian puasa sunah senin kamis, syawal
dan arofah!
2. Tes Tulis 2. Tulislah dalil naqli puasa arofah!
3. Tulislah dalil naqli puasa senin-kamis!
I. Indikator
7.3.1. Menjelaskan pengertian puasa senin-kamis, syawal dan arofah
7.4.1 Menjelaskan tata cara puasa sunah senin kamis, syawal dan arofah.
Pedoman penilaian
1 a. Pengertian puasa sunah senin – kamis adalah puasa yang dilakukan pada hari
senin dan kamis.
b. Puasa syawal adalah puasa sunah yang dikerjakan pada bulan syawal selama
enam hari di bulan syawal.
c. Puasa arofah adalah puasa sunah yang dikerjakan pada hari arafah, yaitu pada
tanggal 9 Dzulhijjah.
3
2 ‫ْط‬‫د‬‫َة‬ ‫َة‬‫ُة‬‫ا‬‫ِةعْط‬ ‫َة‬‫َة‬‫و‬ ‫ُة‬ ‫َة‬‫ِة‬ ‫َّن‬‫ى‬‫َّن‬‫ل‬‫َة‬‫ص‬‫ُة‬ ‫َّن‬‫ِة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫ل‬‫َة‬‫َة‬ ‫َّن‬‫ل‬‫َة‬ ‫َة‬‫ُة‬‫و‬ ‫ُة‬‫ق‬‫َة‬‫وَّن‬‫ِة‬‫َة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫ص‬‫ِة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫َة‬ ‫َة‬ ‫َة‬ ‫َة‬‫ُة‬ ‫ِّف‬ ‫َة‬ ‫ُة‬‫َة‬ ‫ا‬‫َة‬‫ع‬‫ْط‬‫او‬
‫ِة‬‫ذ‬‫َّن‬‫و‬‫ا‬‫ُة‬ ‫َة‬‫ل‬‫ْط‬ ‫َة‬
Sungguh saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. bersabda:
'Puasa arofah dapat menghapus dosa-dosa satu tahun sebelumnya. (H.R. Ahmad)
1
3 ‫ِةي‬ ‫ُة‬ ‫ُة‬ ‫ْط‬ ‫َة‬‫وْط‬‫َة‬‫َة‬ ‫ُة‬‫ص‬‫َة‬‫َة‬ ‫َة‬ ‫َة‬ ‫َة‬‫ٍة‬ ‫َّنا‬ ‫َة‬‫ِةوْط‬‫ِّف‬‫و‬‫ُة‬‫ٍة‬ ‫ْط‬‫ه‬‫َة‬‫ا‬‫َة‬‫ه‬‫ُة‬‫و‬ ‫َّن‬ ‫َة‬‫ِة‬‫ْطو‬ ‫َة‬ ‫ْط‬ ‫ِة‬‫اا‬‫ِة‬ ‫ِة‬ ‫َة‬‫خ‬‫ْط‬‫او‬ ‫َة‬
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanku agar berpuasa tiga hari
setiap bulan, yang pertama adalah puasa Senin dan Kamis (H.R.Abu Daud)
1
Skor Maksimal 5
Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001

A. Standar Kompetensi : 8. Memahami zakat
B. Kompetensi Dasar : 8.1 Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat mal
8.2. Membedakan antara zakat fitri dan zakat mal
C. Indikator 8.1.1 Menjelaskan pengertian zakat fitra dan mal dan dasar hukumnya.
8.2.1. Menjelaskan perbedaan antara zakat fitra dan mal.

E. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian zakat fitra dan mal .
2. Siswa dapat menyebutkan dalil Naqli terkait dengan zakat fitrah dan zakat mal
3. Siswa dapat menjelaskan perbedaan zakat fitra dan mal.
1. Pengertian zakat Fitra dan mal
Zakat fitrah adalah zakat diri yang dikeluarkan oleh setiap muslim yang hidup pada sebagian
bulan Ramadhan dan sebagian bulan syawal
Pengertian zakat mal : zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab
atau batas seseorang harus mengeluarkan zakat.
2. Hukum zakat
Hukum mengeluarkan zakat fitrah dan mal itu wajib bagi umat islam dengan syarat-syarat
tertentu. Salah satu dasar hukum tentang zakat yaitu Al Qur an surah Al Ba qarah: 110


Artinya: Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya
Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
3. Syarat-syarat wajib zakat fitrah :
a. Islam
b. Lahir sebelum terbean matahari tidak wajib dizakati, orang yang menikah sesudah
terbenam matahari tidak wajib membayar zakat fitrah istrinya.
c. Seseorang mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya dan
wajib dinafkahi
4. Waktu zakat fitra
Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika terbenamnya matahari pada malam
harinya. Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada waktu itu
sebagai berikut :
a. waktu yang diperbolehkan, yaitu dari awal ramadhan sampai penghabisan
ramadhan
b. waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan ramadhan
c. waktu yang lebih baik (sunah) , yaitu dibayar sesudah shalat subuh sebelum pergi
shalat hari raya.
Perbedaan Antara Zakat Fitra Dan Zakat Mal
Diantara perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal adalah :
1. Zakat fitrah fungsinya untuk menyucikan jiwa, sedangkan zakat mal berfungsi untuk menyucikan
harta kekayaan yang dimiliki.
2. Zakat fitrah ditunaikan hanya satu tahun sekali yaitu pada bulan Ramadhan sampai menjelang shalat
Idul Fitri. Sedangkan zakat mal dikeluarkan berdasarkan pada nisab (batas minimal diwajibkannya
zakat), haul (batas waktu kepemilikan), dan kadar zakat (ukuran zakat yang dikeluarkan). Dan
zakat mal ada yang dikeluarkan setiap tahun, ada yang setiap panen, dan ada juga pada saat harta
itu dimiliki.
3. Zakat fitrah diwajibkan kepada semua orang Islam, bayi, anak-anak, dewasa, orang tua, dan bahkan
orang yang sudah tua renta, sedangkan zakat mal hanya diwajibkan kepada orang – orang tertentu,
yaitu bagi yang mampu.

4. Kadar zakat fitrah hanya 2 ½ kg, sedangkan kadar zakat mal berfariasi, ada yang 2,5 %, 5 %, 10 %,
20 % dan lain-lain.
G.Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Siswa membaca dan menelaah materi untuk menemukan pengertian dan ketentuan-
ketentuan tentang zakat
 Guru menyampaikan materi siswa mendengarkan
 Guru dan siswa melakukan tanya jawab.
3. Kegiatan Penutup
2. Buku PAI untuk kelas VIII, Oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak, 2008
J. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes Lisan 1. Jelaskan pengertian zakat fitra dan mal!
2. Sebutkan 2 perbedaan antara zakat fitra dan mal
2. Tes Tulis 3. Tulislah 1 dalil naqli tentang zakat!
1 Zakat fitrah adalah zakat diri yang dikeluarkan oleh setiap muslim yang hidup pada
sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan syawal
Pengertian zakat mal : zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai
nisab atau batas seseorang harus mengeluarkan zakat.
2
2 1. Zakat fitrah diwajibkan kepada semua orang Islam, bayi, anak-anak, dewasa,
orang tua, dan bahkan orang yang sudah tua renta, sedangkan zakat mal
hanya diwajibkan kepada orang – orang tertentu, yaitu bagi yang mampu.
2. Kadar zakat fitrah hanya 2 ½ kg, sedangkan kadar zakat mal berfariasi, ada
yang 2,5 %, 5 %, 10 %, 20 % dan lain-lain.
2
3

6
Skor Maksimal 10

Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 8. Memahami zakat
B. Kompetensi Dasar : 8.3 Menjelaskan orang yang berhak menerima zakat fitrah dan
zakat mal.
8.4 Mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal
C. Indikator : 8.3.1 Menunjukkan dalil naqli tentang orang yang berhak menerima zakat
: 8.3.2 Menyebutkan orang yang berhak menerima zakat .
8.4.1. Mempraktikkan pelaksanaan zakat fitra dan mal.

E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menunjukkan dalil naqli tentang orang yang berhak menerima zakat
2. Siswa dapat menyebutkan orang yang berhak menerima zakat fitrah
3. Mempraktikkan pelaksanaan zakat fitra dan mal.
Dalil naqli yang menyebutkan bahwa Orang yang berhak menerima zakat fitrah yaitu ada delapan
golongan berdasarkan QS At Taubah 60 yaitu:



Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Penjelasan ayat tersebut adalah bahwa yang berhak menerima zakat Ialah: 1. orang fakir: orang yang
Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2.
orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. Pengurus
zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir
yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5.
memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6. orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak
sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam
dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah
(sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang
berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan
sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat
mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Jadi orang yang berhak menerima zakat yaitu :
Ceramah dan tanya jawab

2. Kegiatan Inti
 Siswa membaca materi tentang orang yang berhak menerima zakat fitrah dan zakat mal
 Siswa membacakan QS At Taubah 60 tentang orang yang berhak menerima zakat
 Siswa merumuskan beberapa point penting tentang orang yang berhak menerima zakat.
 Siswa mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan zakat.
3. Kegiatan Penutup
2. Buku PAI untuk kelas VIII, Oleh Drs. Nurul Muhson, Penerbit CV. Kami Pontianak,2008
I. Penilaian
Taknik Instrumen
1. Tes Lisan 1. Sebutkan orang-orang yang berhak menerima zakat!
2. Tes Tulis 2. Tulislah 1 dalil naqli tentang orang-orang yang berhak
menerima zakat!
3. Tes Tulis/Tugas 3.Simulasikan tata cara pelaksanaan zakat fitra !
.
J Pedoman penilaian
1 a. fakir
b. miskin
c. amil
d. muallaf
e. hamba sahaya
f. gharim
g. sabilillah
h. ibnu sabil
8
2


2
3 Rubrik penilaian 5

Skor Maksimal
Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 9. Memahami sejarah nabi Muhammad SAW.
B. Kompetensi Dasar : 9.1 Menceritakan sejarah nabi Muhammad SAW dalam membangun
masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan.
C.Indikator : 9.1.1 Menceritakan perjalanan nabi Muhammad SAW. dalam
membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan di

Madinah
91.2 Menceritakan bentuk-bentuk kegiatan perekonomian dan perdagangan
pada masyarakat Madinah
Siswa dapat : :
1. Menceritakan perjalanan nabi Muhammad SAW. dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan di Makkah dan di Madinah
1. Kegiatan Perekonomian di Madinah pada masa Rasulullah
Adapun bentuk-bentuk kegiatan ekonomi yang terjadi pada masa Nabi Saw diantaranya adalah :
1. Tijarah (perdagangan)
Dalam perdagangan biasanya ada barang, penjual, dan pembeli. Seorang pedagang harus
memberi tahu tentang barang yang diperdagangkan. Jika kualitasnya bagus hendaknya
dikatakan bagus dan jika kualitasnya kurang bagus maka juga harus dikatakan kurang bagus,
jangan sampai dalam berdagang ada unsur menipu, karena perbuatan menipu termasuk
perbuatan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.
2. Qirad
Nabi Saw menganjurkan kepada muslimin yang kaya agar menjalin kerja sama dengan
yang kurang mampu artinya yang kaya hendaknya mau memberi modal kepada yang miskin
untuk usaha atau berdagang, kemudian keuntungannya dibagi dengan cara bagi hasil sesuai
kesepakatan.
3. Musaqah
Yaitu pemilik kebun memberikan kebunya kepada tukang kebun agar dipelihara sedang
penghasilan dari kebun itu dibagi menurut perjanjian atau kesepakatan bersama.
4. Muzaro’ah dan Mukhabarah
Muzara’ah yaitu paroan sawah atau ladang yang bibitnya dari yang menggarap, dan
pembagiannya menurut perjanjian.
Mukhabarah yaitu paroan sawah atau ladang yang bibitnya dari yang punya sawah atau
ladang, dan pembagian hasilnya menurut perjanjian.
Information Search
H. Kegiatan Pembelajaran

 Menjelaskan materi yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan
dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Siswa membaca dan menelaah literatur tentang Sejarah Perjuangan nabi Muhammad SAW.
b. Siswa mendiskusikan tentang Sejarah Perjuangan nabi Muhammad SAW.dalam bidang
perekonomian di Madinah
c. Siswa mendiskripsikan beberapa poin penting yang terkait Sejarah Perjuangan nabi
Muhammad SAW.
d. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan ketentuan tentang Sejarah Perjuangan nabi Muhammad SAW.
 Mengevaluasi dengan cara tanya jawab.
2. Buku sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW
J. Penilaian (Pelaporan)
Taknik Instrumen
1. Tes unjuk kerja Buatlah karya tulis yang berisi perjalanan nabi Muhammad
dalam membangun masyarakat Madinah melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan
mak
1 Sistematika penulisan 2
2 Bahasa 2
3 Kronologis 2
4 Keakuratan Sumber 2
5 Kerapian Kerja 2
Skor Maksimal 10
Nilai = Skor yg diperoleh/skor maksimal x 100
Mengetahui : Pontianak,

Nip. 19530620 197503 2 001
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001
A. Standar Kompetensi : 9. Memahami sejarah nabi Muhammad SAW.
B. Kompetensi Dasar : 9.2 Meneladani perjuanagnRasulullah SAW dan para sahabat di
Madinah.
C. Indikator : 9.2.1 Menceritakan kehidupan Rasulullah dan para sahabtb di

Madinah
9.2.2 Meneladani perjuangan Rasulullah dan para Sahabat di Madinah
dalam kehidupan kemasyarakatan di Indonesia
Siswa dapat :
1. Menceritakan kehidupan Rasulullah SAW. dan para sahabat di Madinah
2. Dapat meneladani perjuanagn Rasulullah dan para sahabt dalam kehidupan bermasyarakat
Keteladanan yang dapat kita ambil dari perjuangan Nabi Muhammad Saw dan para
sahabat di Madinah diantaranya adalah :
a. Apabila kita membina suatu masyarakat hendaknya didasari dengan semangat jihad
di jalan Allah.
b. Apabila kita menjalin persaudaraan dengan orang lain hendaknya didasari dengan
rasa ikhlas yaitu dijiwai dengan semangat persaudaraan yang hakiki bukan
persaudaraan yang semu atau pura-pura.
c. Guna menciptakan suasana yang aman dan tentram maka harus ada suatu peraturan
atau perundang-undangan yang disepakati secara bersama.
Information Search
H. Kegiatan Pembelajaran
 Menjelaskan materi yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Siswa membaca dan menelaah literatur tentang Sejarah Perjuangan nabi Muhammad SAW.
b. Siswa menulis dari hasil pencarian sejarah melalui berbagai literatur.
3. Kegiatan Penutup
 Menyimpulkan ketentuan tentang Sejarah Perjuangan nabi Muhammad SAW.
 Mengevaluasi dengan cara tanya jawab.
2. Buku sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW
J. Penilaian (Pelaporan)
Taknik Instrumen
1. Tes unjuk kerja Buatlah karya tulis yang berisi perjuangan nabi
Muhammad dan para sahabat dalam membangun
masyarakat Madani di Madinah

mak
1 Sistematika penulisan 2
2 Bahasa 2
3 Kronologis 2
4 Keakuratan Sumber 2
5 Kerapian Kerja 2
Skor Maksimal 10
Nilai = Skor yg diperoleh/skor maksimal x 100
Mengetahui :
Nip. 19530620 197503 2 001
Pontianak,
Drs. Nurul Muhson
Nip. 19670908 199703 1 001

HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Similar to HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA

Similar to HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA (20)

More from Kementerian Agama Kota Pontianak Kalbar / SMPN 3 Kota Pontianak Kalbar

More from Kementerian Agama Kota Pontianak Kalbar / SMPN 3 Kota Pontianak Kalbar (20)

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA