Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Rpp 6 kesebangunan
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KESEBANGUNAN
Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX / 1
Pertemuan Ke : 6
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami Kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar
1.4.Memahami konsep kesebangunan dan kekongruenan geometri melalui pengamatan
C. Indikator
1. Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan & Kekongruenan
Menyelesaikan permasalahan nyata hasil pengamatan yang terkait penerapan
kesebangunan dan kekongruenan
D. Sumber Pembelajaran
Buku Matematika kelas IX yang relevan, LKS Solusi Matematika Kelas IX Semester 1 –
Cet IX 2014
E. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok dan Pengamatan
F. Alat dan Bahan : Tangram
2. G. Materi
Pernahkah kamu melihat seorang tukang bangunan yang sedang memasang ubin?
Sebelum ubin-ubin itu dipasang, biasanya tukang tersebut memasang benang-benang
sebagai tanda agar pemasangan ubin tersebut terlihat rapi, seperti
tampak pada Gambar (a)
Cara pemasangan ubin tersebut dapat diterangkan secara geometri seperti berikut.
Gambar (b)
adalah gambar permukaan lantai yang akan dipasang ubin persegi panjang. Pada
permukaannya diberi garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD digeser searah AB (tanpa
dibalik), diperoleh A B, B E, D C, dan C F sehingga ubin ABCD akan menempati ubin
BEFC. Akibatnya,
AB BE sehingga AB = BE
BC EF sehingga BC = EF
DC CF sehingga DC = CF
3. AD BC sehingga AD = BC
DAB CBE sehingga DAB = CBE
BC BEF sehingga ABC = BEF
BCD EFC sehingga BCD = EFC
ADC BCF sehingga ADC = BCF
Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh
a. sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi panjang ABCD dan persegi panjang BEFC
sama panjang, dan
b. sudut-sudut yang bersesuaian dari persegi panjang ABCD dan persegi panjang BEFC
sama besar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa persegi panjang ABCD dan persegipanjang BEFC
memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Dua persegi panjang yang demikian dikatakan
kongruen.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (+ 10 menit)
Apersepsi
Berdo’a sebagai ungkapan rasa syukur terhadap ciptaan Allah Tuhan Yang Maha
Kuasa
Membahas materi yang berkaitan dengan perbandingan sisi-sisi segitiga yang
sebangun dan kongruen
Informasi tujuan pembelajaran yaitu: peserta didik dapat menghitung panjang salah
satu sisi segitiga yang sebangun jika diketahui panjang sisi lainnya menggunakan
alat/model segitiga dan cara-cara yang baru (kreatif) dan selalu giat bekerja dan
belajar untuk mendapatkan hasil yang bagus(kerja keras)
2. Inti (+ 60 menit)
Eksplorasi
Guru meminta peserta didik untuk mencermati alat peraga Tangram dan cara
menggunakannya.
Guru menjelaskan komponen-komponen yang ada dalam Tangram dan mempraktikan
cara penggunaan.
4. Elaborasi
Guru meminta siswa untuk mencermati tangram dan mengikuti instruksi yang guru
berikan
Guru membuat permasalahan kekongruenan kepada siswa dan meminta siswa untuk
memecahkan masalah tersebut
Guru meminta siswa untuk sukarela mempresentasikan dari hasil pemecahan masalah
Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang telah menyelesaikan permasalahan
Konfirmasi
Guru memberikan penguatan kepada siswa dan penanaman konsep-konsep penting
seperti penerapan konsep kesebangunan segitiga dalam kehidupan sehari-hari
Siswa diajak untuk merenungkan proses pembelajaran yang telah berlangsung untuk
memperoleh pengalaman yang lebih bermakna.
3. Penutup ( + 10 menit)
Membuat rangkuman hasil diskusi kelas dengan memperhatikan masukan dari guru.
Penilaian proses untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
I. Penilaian
1. Alat Peraga Tangram
Pokok Bahasan : Geometri / Kesebangunan Kekongruenan
Alat Peraga : Tangram terdiri dari 7 potongan, terbuat dari bahan yang mudah
dipotong, yang merupakan bagian-bagian dari persegi berikut.
5. Kegunaan :
Untuk menumbuhkan daya kreativitas siswa dalam membentuk bangun-bangun
tertentu, seperti: bangun geometri, rumah, binatang, manusia, dan lain sebagainya.
Untuk memantapkan pemahaman konsep kekongruenan
Kegiatan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Manakah pasangan potongan yang kongruen, mana yang sebangun?
2. Manakah dari pernyataan berikut yang benar
a. Potongan 4, 5, dan 6 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 3
b. Potongan 4, 5, dan 7 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 6
c. Potongan 4 dan 6 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 7
d. Potongan 1 dan 2 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 7
e. Potongan 1, 4, 5, dan 7 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 3
f. Potongan 3, 4, dan 5 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 6
g. Potongan 3, 5, dan 7 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 6
h. Potongan 3, 4, 5, 6, dan 7 dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan 1
i. Semua potongan dapat membentuk bangun yang sama dengan potongan 6
j. Semua potongan dapat membentuk bangun yang sebangun dengan
potongan1
6. 2. Format penilaian proses belajar
Keterangan:
1. Rentangan skor:
Sangat baik (SB) 85
Baik (B) = 75 – 84
Cukup (C) = 60 – 74
Kurang (K) = 41 – 59
Jumlah nilai yang diperoleh
2. Pedoman penskoran, Skor setiap aspek = 100
nilai maksimal
Purwokerto, 09 September 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Matematika Guru Praktikan
Bagus Hartono, S.Pd Ali Mutohar
0801060002
No Aspek yang dinilai selama PBM
Nilai
Ket
1 2 3 4 5
1 Kehadiran siswa tepat waktu
2 Minat/ motivasi terhadap pelajaran
3 Ketepatan dalam menyelesaikan tugas individu dalam
kelompok
4 Kerjasama dalam kelompok
5 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok
6 Kontribusi dalam kerja kelompok