SlideShare a Scribd company logo
1
APLIKASI PERSPEKTIF PENGUKURAN
PENGANTAR
Meskipun tekanan untuk pengukuran perspektif seperti yang dibahas dalam
bab 6, gerakan praktik akuntansi dalam arah ini pertemuan dua hambatan tangguh.
Pertama adalah kehandalan, kegunaan keputusan laporan keuangan berbasis nilai
wajar akan dikompromikan jika terlalu banyak kehandalan dikorbankan untuk
relevansi yang lebih besar. Kedua, manajemen skeptisisme tentang RRA yang kita
lihat dalam bagian 2.4.2. membawa ke adil akuntansi nilai pada umumnya,
terutama karena perspektif pengukuran menunjukkan bahwa nilai wajar
dimasukkan ke dalam laporan keuangan yang tepat. Kekhawatiran manajemen
secara khusus meningkatkan jika keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
dari perubahan nilai wajar termasuk dalam laba bersih. Namun demikian,
beberapa tahun terakhir telah melihat standar berorientasi pengukuran utama baru,
dengan lebih di cakrawala. dalam bab ini, kami meninjau dan mengevaluasi
beberapa standar tersebut.
CONTOH PENILAIAN JANGKA PANJANG
Realisasi Asset dan Liabilitas setelah Pendapatan
Untuk sebagian besar perusahaan, realisasi asset dan liabilitas setelah
pendapatan meliputi kas, piutang dagang, hutang wesel. Menurut definisinya, kas
dinilai di pasar. Piutang dagang, persetujuan untuk akuntansi yang meragukan,
bisa dianggap dinilai dengan nilai kini. Liabilitas yang berlaku seperti hutang
wesel juga bisa dianggap dinilai dengan nilai kini.
2
Arus Kas yang Ditentukan Oleh Kontrak
Kondisi umum lain dimana pengukuran beradap dengan dasar nilai kini
terjadi ketika arus kas yang melingkupi asset dan liabilitas ditentukan oleh
kontrak, seperti pada hutang, sewa, dan pensiun. Kita akan membahas masing-
masing dengan jelas.
Amortisasi diskon pada surat berharga jangka panjang. APB 21 (1971)
memerlukan penggunaan metode diskon bunga atau amortisasi hutang, sedangkan
diskon atau premium diamortisasi untuk menghasilkan biaya atau penghasilan
bunga setiap periode pada tingkat efektif yang ditentukan pada saat publikasi atau
akuisisi.
Sewa. Contoh penting lain dari aplikasi kontrak model nilai saat ini
dijumpai pada sewa/leasing (SFAS 13, 1977), dimana sewa modal dan kewajiban
yang terkait dinilai dengan nilai kini pembayaran sewa minimum, dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa.
Kewajiban Pensiun. Contoh lain dari laporan berbasis pengukuran adalah
kewajiban pensiun dalam rencana tunjangan tertentu. SFAS 87 (1986)
membutuhkan pengakuan setiap periode biaya pensiun bersih, yang meliputi biaya
pelayanan (nilai keuntungan kini yang diperoleh karyawan dalam rencana untuk
periode tersebut) dan biaya bunga, yang menjadi akumulasi diskon pada
pembukaan neraca kewajiban pensiun yang diproyeksikan.
Penurunan Biaya atau Aturan Pasar
ARB 43 (1953) membahas penurunan biaya atau aturan pasar. Jika nilai
pasar ada dibawah biaya, persediaan seharusnya dicatat untuk nilai pasar. ARB 43
3
menentukan nilai pasar sebagai biaya penggantian, subyek bagi persyaratan
dimana (1) pasar seharusnya tidak melampaui nilai bersih yang direalisasikan dan
(2) pencatatan seharusnya tidak begitu besar untuk menghasilkan margin laba
yang lebih besar daripada normal.
Push Down Accounting
Jika suatu perusahaan mengakuisisi semua saham umum, hal ini
menentukan dasar akuntansi yang baru untuk asset dan liabilitas perusahaan yang
diakuisisi, yang disebut push-down accounting. Hasilnya adalah bahwa asset dan
liabilitas dicatat pada buku perusahaan yang diakuisisi dengan nilai pasar mereka
sebagaimana yang ditentukan dalam transaksi akuisisi.
Kesimpulan
Poin utama yang harus disadari adalah bahwa sejumlah pengukuran yang
penting merupakan dasar dalam laporan keuangan, meskipun laporan tersebut
dianggap didasarkan pada biaya historis.
STANDAR YANG BERORIENTASI FAIR VALUE
Tunjangan Setelah Pensiun
FASB mengeluarkan SFAS 106 di tahun 1990. Standar ini membutuhkan
akuntansi akumulasi untuk tunjangan setelah pensiun (PRB), yang terdiri atas
perawatan kesehatan, asuransi, dan tunjangan terkait lainnya yang disediakan
untuk karyawan yang pensiun. Sebelum SFAS 106, hal ini biasanya
diperhitungkan dengan dasar kas. Namun demikian, standar memiliki pandangan
bahwa PRB merupakan suatu bentuk kompensasi yang ditangguhkan, yang perlu
4
diketahui ketika pelayanan karyawan diselesaikan. Sehingga SFAS 106
menggunakan pendekatan yang sama untuk PRB seperti SFAS 87 terhadap
pensiun.
Hutang yang Tidak Dapat Dilunasi
SFAS 114 yang dikeluarkan tahun 1993 berhubungan dengan akuntansi
untuk pinjaman yang tidak bisa dilunasi, yang dipegang oleh kreditur. Hal ini
berlaku pada pinjaman dimana ada kemungkinan bahwa kreditur tidak mampu
mengumpulkan dananya pada batas waktu kontrak hutang. Jika hutang dianggap
tidak terbayar, pada umumnya dicatat untuk nilai yang diharapkan dari arus kas
masa mendatang, dipotong dengan suku bunga efektif pinjaman.
Test Batas Pagu Untuk Asset Modal
Sementara dasar akuntansi utama untuk asset modal seperti tanah,
bangunan dan peralatan adalah biaya historis, pencatatan diperlukan dalam kondisi
tertentu dengan sarana uji batas pagu, dimana nilai yang dibawa asset seharusnya
tidak melampaui batas atas.
SFAS 121 (1995) memberlakukan persyaratan pengujian batas pagu yang
lebih umum. Proses standar memiliki dua langkah. Pertama, pengujian pelunasan
digunakan. Jika arus kas masa mendatang tanpa diskon diharapkan dari suatu asset
atau kelompok asset lebih sedikit dibandingkan nilai bawaan, asset dianggap tidak
terbayar. Kedua, jika asset tidak terbayar, maka dicatat nilai netralnya, dengan
kerugian tidak adanya pelunasan yang diketahui dalam laporan penghasilan.
5
SFAS 121 menegaskan bahwa uji batas pagu bukan merupakan pergeseran
dari biaya historis dengan dasar bahwa pencatatan menentukan dasar biaya baru
untuk asset yang tidak terbayarkan. Maka asset perlu diawasi secara berkelanjutan
untuk hutang yang tidak terbayar, namun hanya dalam menanggapi respon
terhadap peristiwa yang signifikan atau perubahan keadaan, seperti penurunan
nilai pasar.
INSTRUMEN KEUANGAN
Akuntansi Pembatas
Perusahaan mengeluarkan atau mencari instrumen keuangan karena
berbagai alasan. Misalnya, mereka mungkin mengatur struktur modal dengan
sarana hutang yang bisa diubah atau saham. Misalnya mereka bisa mengangani
arus kas dengan mengeluarkan hutang kupon nol. Pengaturan saham
memungkinkan biaya keuangan yang lebih rendah. Alasan utama yang lain adalah
untuk menangani resiko. Inilah peran instrumen keuangan yang perlu
dikonsentrasikan di sini.
Perusahaan telah lama menggunakan batasan untuk megnatur resiko yang
mereka hadapi. Inti batasan adalah bahwa jika suatu perusahaan memiliki asset
yang beresiko, ia bisa membatasi resiko dengan instrumen pembatas; beberapa
asset atau liabilitas yang nilainya bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
nilai item yang dibatasi. Maka untung atau rugi pada asset yang beresiko adalah
keseimbangan untung rugi pada instrumen pembatasan.
Dewasa ini berbagai macam instrumen keuangan yang kompleks telah
berkembang, yang memungkinkan perusahaan menangani resiko dan
6
ketidakpastian yang mereka hadapi. Beberapa resiko dan ketidakpastian ini timbul
dari resiko pasar; perubahan pada suku bunga, harga barang dan tingkat
pertukaran mata uang asing. Jika digunakan untuk membatasi resiko dan
ketidakpastian, instrumen keuangan yang kompleks ini melibatkan masalah
penilaian dan pengakuan pendapatan yang sulit, dimana lembaga penentuan
standar hanya merupakan acuan awal.
Resiko Diluar Neraca
SFAS 105 yang dikeluarkan pada tahun 1990 mengharuskan penjelasan
resiko diluar neraca, termasuk resiko pasar dan resiko kredit. Resiko kredit di sini
adalah resiko dimana pihak lain pada kontrak instrumen keuangan mungkin tidak
memenuhi ketentuan kontrak. Resiko diluar neraca umum terjadi. Misalnya,
perusahaan mengeluarkan jaminan hutang dari lembaga lain, atau mereka
mungkin masuk ke dalam komitmen untuk bersandar pada tingkat yang telah
ditentukan.
Inti resiko diluar neraca adalah bahwa beberapa asset keuangan bisa
berubah menjadi liabilitas (yakni kerugian maksimum lebih besar dibandingkan
nilai yang dibawa asset pada neraca.
Kesulitan yang ada adalah bahwa lembaga keuangan merupakan industri
utama yang dipengaruhi oleh SFAS 115 dan bahwa metode yang bsia diterapkan
menilai liabilitas simpanan permintaan dari lembaga keuangan tidak ada. Maka
kita bisa menilai jumlah permintaan nilai pada nilai permukaan; karena ini adalah
jumlah yang bisa diminta oleh para deposan. Namun demikian, hal ini
mengabaikan nilai simpanan utama yang tidak nyata, yang dikesampingkan dari
7
SFAS 107.
Instrumen Keuangan Derivatif
Instrumen keuangan derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya
diperoleh dari beberapa asset yang mendasarinya. Contoh yang umum adalah
pilihan. Misalnya, perhatikan pilihan tawaran yang memberikan hak untuk
membeli saham sampai $20 atau lebih untuk masa mendatang. Semakin tinggi
nilai pasar saham, semakin berharga pilihan, sedangkan hal yang lainnya tetap
sama. Maka derivatif meliputi kontrak masa mendatang, ke depan dan
perdagangan, suku bunga dan batas bawah, serta komitmen pinjaman dengan
tingkatan yang tetap. Jika nilai dasar menunjukkan keuntungan bagi pemilik jika
ada gerakan yang menguntungkan pada nilai yang mendasari. Jika nilai yang
mendasari bergerak dengan cara yang tidak menguntungkan, mungkin terjadi
kerugian bagi pemilik.
SFAS 105 dan 107 membutuhkan penjelasan tentang informasi tertentu
tentang derivatif yang dimiliki atau dikeluarkan oleh suatu perusahaan. SFAS 105
membutuhkan penjelasan informasi tentang resiko diluar neraca. Misalnya suatu
perusahaan masuk ke dalam kontrak ke depan sementara ia membayar $10.000
untuk satu blok saham dalam waktu 6 bulan. Jika harga saham turun dibawah
$10.000 (yakni harga yang mendasari bergerak dengan cara yang tidak
menguntungkan), kontrak ke depan akan menjadi liabilitas.
Hedging-Lindung Nilai
Perusahaan menerbitkan instrument keuangan dengan berbagai alasan. Salah
satu alasannya adalah mereka mengelola struktur modal dengan convertible debt
8
atau dengan menerbitkan zero-coupon debt untuk mengelola cash flow. Tetapi
alasan utama perusahaan dalam financial derivative adalah membantu mengelola
risiko. IAS 39 dan SFAS 133 menjelaskan langkah pendekatan pengukuran untuk
instrument derivative, yaitu
 Gain dan losses pada hedge fair value termasuk dalam curent net income.
 Hedge cash flow adalah fair valued, dengan unrealized gain and losses
termasuk dalam comprehensive income lainnya sampai transaksi net income.
 Kritetia untuk hedge adalah instrument derivative yang harus “highly effective”
dalam menutup kerugian di fair value terhadap item hedge.
 Salah satu cara mengestimasi hubungan diatas adalah dengan metode
cumulative dollar offset.
AKUNTANSI UNTUK ASET TAK BERWUJUD
Akuntansi untuk aset tak berwujud Adalah capital asset yang tidak memiliki
wujud fisik, seperti trademark, franchise, kekuatan pekerja yang baik, lokasi,
restructure, teknologi infomrasi, nama internet, dan goodwill. Beberapa intangible
banyak dihitung seperti property, pabrik, dan perlengkapan. Jika dibeli atau self-
development dengan alasan tertentu terhadap keuntungan masa depan dan biaya
dapat ditentukan reliable, mereka dinilai at cost dan diamortisasi lebih dari masa
guna hidupnya. Intangible asset adalah asset penting untuk perusahaan dan untuk
beberapa perusahaan, tediri dari sebagian besar nilai perusahaan. tapi penting
untuk disadari bahwa “ada” jika mereka tidak pada neraca.
9
Akuntansi Untuk Membeli Goodwill
Ketika satu perusahaan memerluakan lainnya dalam kombinasi bisnis,
tujuan metode akuntansi untuk transaksi memerlukan asset berwujud dan tidak
berwujud dan liabilities perusahaan dinnilai pada fair value untuk tujuan
konsolidasi laporan keuangan. Goodwill kemudian berbeda antara jumlah bersih
pada fair value dan total pembelian harga dibayar dengan keperluan perusahaan.
a. Self-developed Goodwill
Tidak seperti membeli goodwill, tidak teridentifikasi transaksi tetap untuk
menentukan biaya self-developed goodwill.konsekuensinya, biaya mungkin
menciptakan goodwill, seperti R&D. Goodwill lain yang dikembangkan dari
biaya ini menunjukkan sebagai abnormal earning di laporan keuangan
berikutnya. Pengakuan ini ketinggalan, alasan utama mengapa harga saham
merespon pengumuman pendapatan. Pasar melihat net income dengan hati-
hati untuk petunjuk earning power masa depan.
b. The Clean surplus model revisited
Pendekatan lain untuk menilai goodwill adalah menggungakan the clean
surplus model revisited.
REPORTING ON RISK
Risiko Beta
Cara biasa untuk mengestimasikan beta adalah dengan analisis regresi
berdasarkan pada model pasar. Tapi beta adalah subjek untuk risiko estimasi, pada
dasarnya jika tida stasioner informasi laporan keuangan mungkin membantu di
sini, karena beta dan laporan keuangan tertentu berdasarkan risiko pengukuran
10
berhubungan. Selanjutnya, pengukuran ini dapat mengindikasikan arah dan
besarnya perubahan dalam risiko daripada model pasar, yang mana akan
memerlukan beberapa waktu untuk data baru untuk reestimasi.
Kami menyimpulkan bahwa informasi tentang risiko perusahaan, selain
beta, dihargai oleh pasar saham, setidaknya untuk lembaga keuangan. Ini
didokumentasikan oleh sensitivitas saham hasil dari lembaga ini untuk eksposur
risiko dan dampak Hedging atas eksposur tersebut. Pelaporan keuangan telah
merespon dengan peningkatan pelaporan nilai wajar untuk instrumen keuangan,
dilengkapi dengan diskusi tentang risiko dan bagaimana mereka dikelola, dan
dengan pengungkapan informasi kontrak instrumen keuangan. ini memungkinkan
investor untuk lebih mengevaluasi jumlah, waktu dan ketidakpastian
pengembalian atas investasi mereka. dapat disarankan bahwa peningkatan
pemilahan informasi instrumen keuangan lebih lanjut akan membantu investor
dalam hal ini. Pelaporan keuangan juga bergerak menuju menyediakan investor
dengan informasi risiko kuantitatif, seperti analisis sensitivitas dan nilai beresiko.
Meskipun tantangan metodologis, ini merupakan langkah penting dalam
menggerakkan pengungkapan risiko terhadap perspektif pengukuran.

More Related Content

What's hot

Jawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasiJawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasi
rizzahim
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006
Suzie Lestari
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Hutria Angelina Mamentu
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
2nd Social
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Fox Broadcasting
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Nony Saraswati Gendis
 
Scott chapter 5
Scott chapter 5Scott chapter 5
Scott chapter 5
Rahmat Febrianto
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Rose Meea
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
aosta julytha
 
solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002
Suzie Lestari
 
solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003
Suzie Lestari
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
SatyaAdii Wiguna
 
solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012
Suzie Lestari
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
ahmad aniq azharoni
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
Reza Yudhalaksana
 

What's hot (20)

Jawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasiJawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasi
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006solusi manual advanced acc zy Chap006
solusi manual advanced acc zy Chap006
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Scott chapter 5
Scott chapter 5Scott chapter 5
Scott chapter 5
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
 
solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002solusi manual advanced acc zy Chap002
solusi manual advanced acc zy Chap002
 
solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
 
solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012solusi manual advanced acc zy Chap012
solusi manual advanced acc zy Chap012
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabangMasalah khusus kantor pusat dan cabang
Masalah khusus kantor pusat dan cabang
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 

Viewers also liked

Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Rose Meea
 
Scott chapter 6
Scott chapter 6Scott chapter 6
Scott chapter 6
Rahmat Febrianto
 
Chapter#1
Chapter#1Chapter#1
Chapter#1
Rahmat Febrianto
 
Chapter 11 power point
Chapter 11 power pointChapter 11 power point
Chapter 11 power point
mckenziewood
 
Scott chapter 4
Scott chapter 4Scott chapter 4
Scott chapter 4
Rahmat Febrianto
 
Chapter#2
Chapter#2Chapter#2
Chapter#2
Rahmat Febrianto
 
Chapter#7
Chapter#7Chapter#7
Chapter#7
Rahmat Febrianto
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
Simon Patabang
 
thesis presentation
thesis presentationthesis presentation
thesis presentation
Jasmine Jensen
 
A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...
A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...
A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...
Brendan W. Clark
 
Mariachiara Salvi Writer Porfolio_ITA
Mariachiara Salvi Writer Porfolio_ITAMariachiara Salvi Writer Porfolio_ITA
Mariachiara Salvi Writer Porfolio_ITA
Mariachiara Salvi
 
Evaluation question number 5
Evaluation question number 5Evaluation question number 5
Evaluation question number 5
LenaGL
 
Evaluation question number 5
Evaluation question number 5Evaluation question number 5
Evaluation question number 5
LenaGL
 
Entertainment Main Resume Everything
Entertainment Main Resume EverythingEntertainment Main Resume Everything
Entertainment Main Resume Everything
Hamilton "Aiden" Young
 
Corcoran-Director of Technology w CIO2
Corcoran-Director of Technology w CIO2Corcoran-Director of Technology w CIO2
Corcoran-Director of Technology w CIO2
Mike Corcoran
 
Evaluation question number 5 (part two)
Evaluation question number 5 (part two)Evaluation question number 5 (part two)
Evaluation question number 5 (part two)
LenaGL
 

Viewers also liked (18)

Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Scott chapter 6
Scott chapter 6Scott chapter 6
Scott chapter 6
 
Chapter#1
Chapter#1Chapter#1
Chapter#1
 
Chapter 11 power point
Chapter 11 power pointChapter 11 power point
Chapter 11 power point
 
Scott chapter 4
Scott chapter 4Scott chapter 4
Scott chapter 4
 
Chapter#2
Chapter#2Chapter#2
Chapter#2
 
Chapter#7
Chapter#7Chapter#7
Chapter#7
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
thesis presentation
thesis presentationthesis presentation
thesis presentation
 
A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...
A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...
A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...
 
Mariachiara Salvi Writer Porfolio_ITA
Mariachiara Salvi Writer Porfolio_ITAMariachiara Salvi Writer Porfolio_ITA
Mariachiara Salvi Writer Porfolio_ITA
 
Evaluation question number 5
Evaluation question number 5Evaluation question number 5
Evaluation question number 5
 
Evaluation question number 5
Evaluation question number 5Evaluation question number 5
Evaluation question number 5
 
رزومه کاری
رزومه کاریرزومه کاری
رزومه کاری
 
10
1010
10
 
Entertainment Main Resume Everything
Entertainment Main Resume EverythingEntertainment Main Resume Everything
Entertainment Main Resume Everything
 
Corcoran-Director of Technology w CIO2
Corcoran-Director of Technology w CIO2Corcoran-Director of Technology w CIO2
Corcoran-Director of Technology w CIO2
 
Evaluation question number 5 (part two)
Evaluation question number 5 (part two)Evaluation question number 5 (part two)
Evaluation question number 5 (part two)
 

Similar to Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran

Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
NormaSelestia
 
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
ahmadihbal
 
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy22. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
sunitha devi
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Universitas Mulawarman Samarinda
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Futurum2
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Ajeng Pipit
 
Kas dan piutang
Kas dan piutangKas dan piutang
Kas dan piutang
IsmaWati65
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Futurum2
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
Endah Wulandari
 
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
ilhamka4
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
dewihartinah
 
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptxPendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
MutiaraSyalwa
 
Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....
Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....
Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....
ssuserf36f93
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
Fahriani .
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Rahmah Yuni Sakinah
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
Deady Rizky Yunanto
 

Similar to Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran (20)

Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
 
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
 
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy22. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Kas dan piutang
Kas dan piutangKas dan piutang
Kas dan piutang
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptxPendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
 
Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....
Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....
Kelompok PSAK 71 Richard A (8312419003) Dan Marshellino Boyke K (8312419023)....
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
 
Ch 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutangCh 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutang
 
Psak16
Psak16Psak16
Psak16
 

Recently uploaded

BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
MardhatilaFitriSopal
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
RamonaChasdiana
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
perusahaan704
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis AlamoSlide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
HelmyTransformasi
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
FakhrilHadi
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 

Recently uploaded (10)

BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
 
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis AlamoSlide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
Slide Presentasi Marketing Plan bisnis Alamo
 
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.pptMateri_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
Materi_Kuliah_aaaaaKewirausahaan_ppt.ppt
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 

Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran

  • 1. 1 APLIKASI PERSPEKTIF PENGUKURAN PENGANTAR Meskipun tekanan untuk pengukuran perspektif seperti yang dibahas dalam bab 6, gerakan praktik akuntansi dalam arah ini pertemuan dua hambatan tangguh. Pertama adalah kehandalan, kegunaan keputusan laporan keuangan berbasis nilai wajar akan dikompromikan jika terlalu banyak kehandalan dikorbankan untuk relevansi yang lebih besar. Kedua, manajemen skeptisisme tentang RRA yang kita lihat dalam bagian 2.4.2. membawa ke adil akuntansi nilai pada umumnya, terutama karena perspektif pengukuran menunjukkan bahwa nilai wajar dimasukkan ke dalam laporan keuangan yang tepat. Kekhawatiran manajemen secara khusus meningkatkan jika keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar termasuk dalam laba bersih. Namun demikian, beberapa tahun terakhir telah melihat standar berorientasi pengukuran utama baru, dengan lebih di cakrawala. dalam bab ini, kami meninjau dan mengevaluasi beberapa standar tersebut. CONTOH PENILAIAN JANGKA PANJANG Realisasi Asset dan Liabilitas setelah Pendapatan Untuk sebagian besar perusahaan, realisasi asset dan liabilitas setelah pendapatan meliputi kas, piutang dagang, hutang wesel. Menurut definisinya, kas dinilai di pasar. Piutang dagang, persetujuan untuk akuntansi yang meragukan, bisa dianggap dinilai dengan nilai kini. Liabilitas yang berlaku seperti hutang wesel juga bisa dianggap dinilai dengan nilai kini.
  • 2. 2 Arus Kas yang Ditentukan Oleh Kontrak Kondisi umum lain dimana pengukuran beradap dengan dasar nilai kini terjadi ketika arus kas yang melingkupi asset dan liabilitas ditentukan oleh kontrak, seperti pada hutang, sewa, dan pensiun. Kita akan membahas masing- masing dengan jelas. Amortisasi diskon pada surat berharga jangka panjang. APB 21 (1971) memerlukan penggunaan metode diskon bunga atau amortisasi hutang, sedangkan diskon atau premium diamortisasi untuk menghasilkan biaya atau penghasilan bunga setiap periode pada tingkat efektif yang ditentukan pada saat publikasi atau akuisisi. Sewa. Contoh penting lain dari aplikasi kontrak model nilai saat ini dijumpai pada sewa/leasing (SFAS 13, 1977), dimana sewa modal dan kewajiban yang terkait dinilai dengan nilai kini pembayaran sewa minimum, dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa. Kewajiban Pensiun. Contoh lain dari laporan berbasis pengukuran adalah kewajiban pensiun dalam rencana tunjangan tertentu. SFAS 87 (1986) membutuhkan pengakuan setiap periode biaya pensiun bersih, yang meliputi biaya pelayanan (nilai keuntungan kini yang diperoleh karyawan dalam rencana untuk periode tersebut) dan biaya bunga, yang menjadi akumulasi diskon pada pembukaan neraca kewajiban pensiun yang diproyeksikan. Penurunan Biaya atau Aturan Pasar ARB 43 (1953) membahas penurunan biaya atau aturan pasar. Jika nilai pasar ada dibawah biaya, persediaan seharusnya dicatat untuk nilai pasar. ARB 43
  • 3. 3 menentukan nilai pasar sebagai biaya penggantian, subyek bagi persyaratan dimana (1) pasar seharusnya tidak melampaui nilai bersih yang direalisasikan dan (2) pencatatan seharusnya tidak begitu besar untuk menghasilkan margin laba yang lebih besar daripada normal. Push Down Accounting Jika suatu perusahaan mengakuisisi semua saham umum, hal ini menentukan dasar akuntansi yang baru untuk asset dan liabilitas perusahaan yang diakuisisi, yang disebut push-down accounting. Hasilnya adalah bahwa asset dan liabilitas dicatat pada buku perusahaan yang diakuisisi dengan nilai pasar mereka sebagaimana yang ditentukan dalam transaksi akuisisi. Kesimpulan Poin utama yang harus disadari adalah bahwa sejumlah pengukuran yang penting merupakan dasar dalam laporan keuangan, meskipun laporan tersebut dianggap didasarkan pada biaya historis. STANDAR YANG BERORIENTASI FAIR VALUE Tunjangan Setelah Pensiun FASB mengeluarkan SFAS 106 di tahun 1990. Standar ini membutuhkan akuntansi akumulasi untuk tunjangan setelah pensiun (PRB), yang terdiri atas perawatan kesehatan, asuransi, dan tunjangan terkait lainnya yang disediakan untuk karyawan yang pensiun. Sebelum SFAS 106, hal ini biasanya diperhitungkan dengan dasar kas. Namun demikian, standar memiliki pandangan bahwa PRB merupakan suatu bentuk kompensasi yang ditangguhkan, yang perlu
  • 4. 4 diketahui ketika pelayanan karyawan diselesaikan. Sehingga SFAS 106 menggunakan pendekatan yang sama untuk PRB seperti SFAS 87 terhadap pensiun. Hutang yang Tidak Dapat Dilunasi SFAS 114 yang dikeluarkan tahun 1993 berhubungan dengan akuntansi untuk pinjaman yang tidak bisa dilunasi, yang dipegang oleh kreditur. Hal ini berlaku pada pinjaman dimana ada kemungkinan bahwa kreditur tidak mampu mengumpulkan dananya pada batas waktu kontrak hutang. Jika hutang dianggap tidak terbayar, pada umumnya dicatat untuk nilai yang diharapkan dari arus kas masa mendatang, dipotong dengan suku bunga efektif pinjaman. Test Batas Pagu Untuk Asset Modal Sementara dasar akuntansi utama untuk asset modal seperti tanah, bangunan dan peralatan adalah biaya historis, pencatatan diperlukan dalam kondisi tertentu dengan sarana uji batas pagu, dimana nilai yang dibawa asset seharusnya tidak melampaui batas atas. SFAS 121 (1995) memberlakukan persyaratan pengujian batas pagu yang lebih umum. Proses standar memiliki dua langkah. Pertama, pengujian pelunasan digunakan. Jika arus kas masa mendatang tanpa diskon diharapkan dari suatu asset atau kelompok asset lebih sedikit dibandingkan nilai bawaan, asset dianggap tidak terbayar. Kedua, jika asset tidak terbayar, maka dicatat nilai netralnya, dengan kerugian tidak adanya pelunasan yang diketahui dalam laporan penghasilan.
  • 5. 5 SFAS 121 menegaskan bahwa uji batas pagu bukan merupakan pergeseran dari biaya historis dengan dasar bahwa pencatatan menentukan dasar biaya baru untuk asset yang tidak terbayarkan. Maka asset perlu diawasi secara berkelanjutan untuk hutang yang tidak terbayar, namun hanya dalam menanggapi respon terhadap peristiwa yang signifikan atau perubahan keadaan, seperti penurunan nilai pasar. INSTRUMEN KEUANGAN Akuntansi Pembatas Perusahaan mengeluarkan atau mencari instrumen keuangan karena berbagai alasan. Misalnya, mereka mungkin mengatur struktur modal dengan sarana hutang yang bisa diubah atau saham. Misalnya mereka bisa mengangani arus kas dengan mengeluarkan hutang kupon nol. Pengaturan saham memungkinkan biaya keuangan yang lebih rendah. Alasan utama yang lain adalah untuk menangani resiko. Inilah peran instrumen keuangan yang perlu dikonsentrasikan di sini. Perusahaan telah lama menggunakan batasan untuk megnatur resiko yang mereka hadapi. Inti batasan adalah bahwa jika suatu perusahaan memiliki asset yang beresiko, ia bisa membatasi resiko dengan instrumen pembatas; beberapa asset atau liabilitas yang nilainya bergerak dalam arah yang berlawanan dengan nilai item yang dibatasi. Maka untung atau rugi pada asset yang beresiko adalah keseimbangan untung rugi pada instrumen pembatasan. Dewasa ini berbagai macam instrumen keuangan yang kompleks telah berkembang, yang memungkinkan perusahaan menangani resiko dan
  • 6. 6 ketidakpastian yang mereka hadapi. Beberapa resiko dan ketidakpastian ini timbul dari resiko pasar; perubahan pada suku bunga, harga barang dan tingkat pertukaran mata uang asing. Jika digunakan untuk membatasi resiko dan ketidakpastian, instrumen keuangan yang kompleks ini melibatkan masalah penilaian dan pengakuan pendapatan yang sulit, dimana lembaga penentuan standar hanya merupakan acuan awal. Resiko Diluar Neraca SFAS 105 yang dikeluarkan pada tahun 1990 mengharuskan penjelasan resiko diluar neraca, termasuk resiko pasar dan resiko kredit. Resiko kredit di sini adalah resiko dimana pihak lain pada kontrak instrumen keuangan mungkin tidak memenuhi ketentuan kontrak. Resiko diluar neraca umum terjadi. Misalnya, perusahaan mengeluarkan jaminan hutang dari lembaga lain, atau mereka mungkin masuk ke dalam komitmen untuk bersandar pada tingkat yang telah ditentukan. Inti resiko diluar neraca adalah bahwa beberapa asset keuangan bisa berubah menjadi liabilitas (yakni kerugian maksimum lebih besar dibandingkan nilai yang dibawa asset pada neraca. Kesulitan yang ada adalah bahwa lembaga keuangan merupakan industri utama yang dipengaruhi oleh SFAS 115 dan bahwa metode yang bsia diterapkan menilai liabilitas simpanan permintaan dari lembaga keuangan tidak ada. Maka kita bisa menilai jumlah permintaan nilai pada nilai permukaan; karena ini adalah jumlah yang bisa diminta oleh para deposan. Namun demikian, hal ini mengabaikan nilai simpanan utama yang tidak nyata, yang dikesampingkan dari
  • 7. 7 SFAS 107. Instrumen Keuangan Derivatif Instrumen keuangan derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya diperoleh dari beberapa asset yang mendasarinya. Contoh yang umum adalah pilihan. Misalnya, perhatikan pilihan tawaran yang memberikan hak untuk membeli saham sampai $20 atau lebih untuk masa mendatang. Semakin tinggi nilai pasar saham, semakin berharga pilihan, sedangkan hal yang lainnya tetap sama. Maka derivatif meliputi kontrak masa mendatang, ke depan dan perdagangan, suku bunga dan batas bawah, serta komitmen pinjaman dengan tingkatan yang tetap. Jika nilai dasar menunjukkan keuntungan bagi pemilik jika ada gerakan yang menguntungkan pada nilai yang mendasari. Jika nilai yang mendasari bergerak dengan cara yang tidak menguntungkan, mungkin terjadi kerugian bagi pemilik. SFAS 105 dan 107 membutuhkan penjelasan tentang informasi tertentu tentang derivatif yang dimiliki atau dikeluarkan oleh suatu perusahaan. SFAS 105 membutuhkan penjelasan informasi tentang resiko diluar neraca. Misalnya suatu perusahaan masuk ke dalam kontrak ke depan sementara ia membayar $10.000 untuk satu blok saham dalam waktu 6 bulan. Jika harga saham turun dibawah $10.000 (yakni harga yang mendasari bergerak dengan cara yang tidak menguntungkan), kontrak ke depan akan menjadi liabilitas. Hedging-Lindung Nilai Perusahaan menerbitkan instrument keuangan dengan berbagai alasan. Salah satu alasannya adalah mereka mengelola struktur modal dengan convertible debt
  • 8. 8 atau dengan menerbitkan zero-coupon debt untuk mengelola cash flow. Tetapi alasan utama perusahaan dalam financial derivative adalah membantu mengelola risiko. IAS 39 dan SFAS 133 menjelaskan langkah pendekatan pengukuran untuk instrument derivative, yaitu  Gain dan losses pada hedge fair value termasuk dalam curent net income.  Hedge cash flow adalah fair valued, dengan unrealized gain and losses termasuk dalam comprehensive income lainnya sampai transaksi net income.  Kritetia untuk hedge adalah instrument derivative yang harus “highly effective” dalam menutup kerugian di fair value terhadap item hedge.  Salah satu cara mengestimasi hubungan diatas adalah dengan metode cumulative dollar offset. AKUNTANSI UNTUK ASET TAK BERWUJUD Akuntansi untuk aset tak berwujud Adalah capital asset yang tidak memiliki wujud fisik, seperti trademark, franchise, kekuatan pekerja yang baik, lokasi, restructure, teknologi infomrasi, nama internet, dan goodwill. Beberapa intangible banyak dihitung seperti property, pabrik, dan perlengkapan. Jika dibeli atau self- development dengan alasan tertentu terhadap keuntungan masa depan dan biaya dapat ditentukan reliable, mereka dinilai at cost dan diamortisasi lebih dari masa guna hidupnya. Intangible asset adalah asset penting untuk perusahaan dan untuk beberapa perusahaan, tediri dari sebagian besar nilai perusahaan. tapi penting untuk disadari bahwa “ada” jika mereka tidak pada neraca.
  • 9. 9 Akuntansi Untuk Membeli Goodwill Ketika satu perusahaan memerluakan lainnya dalam kombinasi bisnis, tujuan metode akuntansi untuk transaksi memerlukan asset berwujud dan tidak berwujud dan liabilities perusahaan dinnilai pada fair value untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan. Goodwill kemudian berbeda antara jumlah bersih pada fair value dan total pembelian harga dibayar dengan keperluan perusahaan. a. Self-developed Goodwill Tidak seperti membeli goodwill, tidak teridentifikasi transaksi tetap untuk menentukan biaya self-developed goodwill.konsekuensinya, biaya mungkin menciptakan goodwill, seperti R&D. Goodwill lain yang dikembangkan dari biaya ini menunjukkan sebagai abnormal earning di laporan keuangan berikutnya. Pengakuan ini ketinggalan, alasan utama mengapa harga saham merespon pengumuman pendapatan. Pasar melihat net income dengan hati- hati untuk petunjuk earning power masa depan. b. The Clean surplus model revisited Pendekatan lain untuk menilai goodwill adalah menggungakan the clean surplus model revisited. REPORTING ON RISK Risiko Beta Cara biasa untuk mengestimasikan beta adalah dengan analisis regresi berdasarkan pada model pasar. Tapi beta adalah subjek untuk risiko estimasi, pada dasarnya jika tida stasioner informasi laporan keuangan mungkin membantu di sini, karena beta dan laporan keuangan tertentu berdasarkan risiko pengukuran
  • 10. 10 berhubungan. Selanjutnya, pengukuran ini dapat mengindikasikan arah dan besarnya perubahan dalam risiko daripada model pasar, yang mana akan memerlukan beberapa waktu untuk data baru untuk reestimasi. Kami menyimpulkan bahwa informasi tentang risiko perusahaan, selain beta, dihargai oleh pasar saham, setidaknya untuk lembaga keuangan. Ini didokumentasikan oleh sensitivitas saham hasil dari lembaga ini untuk eksposur risiko dan dampak Hedging atas eksposur tersebut. Pelaporan keuangan telah merespon dengan peningkatan pelaporan nilai wajar untuk instrumen keuangan, dilengkapi dengan diskusi tentang risiko dan bagaimana mereka dikelola, dan dengan pengungkapan informasi kontrak instrumen keuangan. ini memungkinkan investor untuk lebih mengevaluasi jumlah, waktu dan ketidakpastian pengembalian atas investasi mereka. dapat disarankan bahwa peningkatan pemilahan informasi instrumen keuangan lebih lanjut akan membantu investor dalam hal ini. Pelaporan keuangan juga bergerak menuju menyediakan investor dengan informasi risiko kuantitatif, seperti analisis sensitivitas dan nilai beresiko. Meskipun tantangan metodologis, ini merupakan langkah penting dalam menggerakkan pengungkapan risiko terhadap perspektif pengukuran.