1. Dokumen tersebut membahas beberapa perspektif dan standar akuntansi terkait pengukuran nilai wajar dalam laporan keuangan, termasuk aset dan liabilitas jangka panjang, instrumen keuangan, dan aset tak berwujud.
The journal entries recorded by the parent and subsidiary correctly account for the
direct sale of bonds from the parent to the subsidiary. No consolidation entries are required
since this is an intercompany transaction that does not affect consolidated net income or
equity.
8-9
Chapter 08 - Intercompany Indebtedness
E8-2 Bond Sale from Subsidiary to Parent
a. Journal entries recorded by Lamar Corporation:
January 1, 20X2
Cash
Loss on Bond Retirement
Bonds Payable
156,000
6,000
150,000
July 1, 20X2
Interest Expense
Cash
4,200
December 31, 20X2
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi akuntansi dan perspektif pasar bebas. Perspektif pasar bebas menyatakan bahwa tanpa regulasi, pasar akan mendorong organisasi untuk menyediakan informasi keuangan yang andal agar dapat menarik modal dengan biaya rendah. Namun, beberapa pandangan meragukan asumsi bahwa pasar akan selalu mampu mendorong pengungkapan informasi yang memadai.
The journal entries recorded by the parent and subsidiary correctly account for the
direct sale of bonds from the parent to the subsidiary. No consolidation entries are required
since this is an intercompany transaction that does not affect consolidated net income or
equity.
8-9
Chapter 08 - Intercompany Indebtedness
E8-2 Bond Sale from Subsidiary to Parent
a. Journal entries recorded by Lamar Corporation:
January 1, 20X2
Cash
Loss on Bond Retirement
Bonds Payable
156,000
6,000
150,000
July 1, 20X2
Interest Expense
Cash
4,200
December 31, 20X2
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi akuntansi dan perspektif pasar bebas. Perspektif pasar bebas menyatakan bahwa tanpa regulasi, pasar akan mendorong organisasi untuk menyediakan informasi keuangan yang andal agar dapat menarik modal dengan biaya rendah. Namun, beberapa pandangan meragukan asumsi bahwa pasar akan selalu mampu mendorong pengungkapan informasi yang memadai.
Here are the key points regarding the presentation of noncontrolling interest in PT Digdaya's consolidated financial statements:
1. PT Digdaya owns 70% of PT Buana. Therefore, the noncontrolling interest represents the 30% that PT Digdaya does not own.
2. In the consolidated balance sheet, the noncontrolling interest should be presented as a separate component of equity, distinct from the equity attributable to the parent (PT Digdaya).
3. In the consolidated income statement, net income should be separated into "net income attributable to the parent" and "net income attributable to noncontrolling interest."
4. The net income attributable to noncontrolling interest represents 30% of
The document contains questions and answers related to intercompany transfers of services and noncurrent assets between affiliated companies. It addresses topics such as when profits from intercompany sales are considered realized, the accounting treatment for upstream and downstream sales, and how unrealized profits are eliminated in consolidated financial statements. The document provides guidance on preparing eliminating entries and calculating income allocated to noncontrolling interests.
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Matrik mengkategorikan berbagai komponen risiko perusahaan berdasarkan tingkat keberadaan, kelengkapan hak dan kewajiban, penilaian/alokasi, dan penyajian serta pengungkapan. Komponen risiko utama adalah risiko bawaan, pengendalian penjualan, dan pengendalian penyesuaian penjualan.
Dokumen tersebut membahas tentang agenda pertemuan yang mencakup liabilitas jangka pendek, provisi, kontijensi, dan aset kontijensi berdasarkan PSAK 57. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis liabilitas jangka pendek seperti utang dagang, wesel bayar, utang bank jangka pendek, dan liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo.
This document discusses accounting for intercorporate investments and interests. It provides answers to questions about when to use the equity method vs cost method of accounting for investments, what constitutes significant influence, how to account for differences between the purchase price and book value of investments, how dividends are treated, and other topics related to intercorporate investments. Key points covered include how ownership levels, board representation, and other factors determine whether the equity method is appropriate. It also addresses adjustments needed when changing from one method to the other and accounting for joint ventures and other complex organizational structures.
The document discusses consolidated financial statements and the reporting entity. It provides answers to questions about consolidated financial statements and when they should be prepared. Key points include:
- Consolidated financial statements present the financial position and results of a parent company and its subsidiaries as if they were a single entity.
- They provide a better understanding of the total resources and revenue under a parent's control.
- Consolidation is appropriate when a parent has control over a majority of another entity's voting shares. Control is the primary criterion for consolidation.
- Noncontrolling shareholders may find separate subsidiary statements more useful than consolidated statements.
The document discusses issues related to multinational accounting and the translation of foreign entity financial statements. It provides answers to multiple questions covering topics such as the benefits of adopting international financial reporting standards (IFRS), the structure and process of the International Accounting Standards Board (IASB), considerations around US adoption of IFRS, foreign currency translation methods, and the determination of a foreign entity's functional currency.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan. Prosedur pemeriksaan liabilitas jangka pendek meliputi verifikasi saldo utang, konfirmasi kepada kreditur, dan pemastian pencatatan sesuai standar akuntansi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua liabilitas tercatat dengan benar.
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah khusus antara kantor pusat dan cabang perusahaan, termasuk pengiriman uang dan barang, penentuan harga barang untuk cabang, penyusunan laporan keuangan gabungan, dan penjabaran laporan keuangan cabang luar negeri ke mata uang domestik.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
Akuntansi manajemen sektor publik dan swasta memiliki tujuan yang sama yaitu menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan manajemen, namun terdapat perbedaan dalam pengklasifikasian biaya, standar yang digunakan, dan aspek seperti tujuan, pendapatan, beban, dan penganggaran.
Dokumen tersebut membahas perspektif pengukuran dalam pelaporan keuangan. Perspektif ini diperlukan karena kelemahan perspektif informasi historis dan untuk meningkatkan daya jelas laba dalam memprediksi kinerja masa depan perusahaan. Teori Clean Surplus Ohlson menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh nilai buku aset ditambah laba abnormal yang diestimasi dari laporan keuangan.
Here are the key points regarding the presentation of noncontrolling interest in PT Digdaya's consolidated financial statements:
1. PT Digdaya owns 70% of PT Buana. Therefore, the noncontrolling interest represents the 30% that PT Digdaya does not own.
2. In the consolidated balance sheet, the noncontrolling interest should be presented as a separate component of equity, distinct from the equity attributable to the parent (PT Digdaya).
3. In the consolidated income statement, net income should be separated into "net income attributable to the parent" and "net income attributable to noncontrolling interest."
4. The net income attributable to noncontrolling interest represents 30% of
The document contains questions and answers related to intercompany transfers of services and noncurrent assets between affiliated companies. It addresses topics such as when profits from intercompany sales are considered realized, the accounting treatment for upstream and downstream sales, and how unrealized profits are eliminated in consolidated financial statements. The document provides guidance on preparing eliminating entries and calculating income allocated to noncontrolling interests.
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
Dokumen tersebut membahas tentang pusat tanggung jawab khususnya pusat pendapatan dan pusat beban. Ia menjelaskan bahwa pusat pendapatan mengukur outputnya secara moneter tanpa mengaitkan dengan input, sedangkan pusat beban mengukur inputnya secara moneter tanpa mengukur outputnya. Dokumen ini juga membedakan pusat beban teknik dan kebijakan, serta menjelaskan teknik pengendalian
Matrik mengkategorikan berbagai komponen risiko perusahaan berdasarkan tingkat keberadaan, kelengkapan hak dan kewajiban, penilaian/alokasi, dan penyajian serta pengungkapan. Komponen risiko utama adalah risiko bawaan, pengendalian penjualan, dan pengendalian penyesuaian penjualan.
Dokumen tersebut membahas tentang agenda pertemuan yang mencakup liabilitas jangka pendek, provisi, kontijensi, dan aset kontijensi berdasarkan PSAK 57. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis liabilitas jangka pendek seperti utang dagang, wesel bayar, utang bank jangka pendek, dan liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo.
This document discusses accounting for intercorporate investments and interests. It provides answers to questions about when to use the equity method vs cost method of accounting for investments, what constitutes significant influence, how to account for differences between the purchase price and book value of investments, how dividends are treated, and other topics related to intercorporate investments. Key points covered include how ownership levels, board representation, and other factors determine whether the equity method is appropriate. It also addresses adjustments needed when changing from one method to the other and accounting for joint ventures and other complex organizational structures.
The document discusses consolidated financial statements and the reporting entity. It provides answers to questions about consolidated financial statements and when they should be prepared. Key points include:
- Consolidated financial statements present the financial position and results of a parent company and its subsidiaries as if they were a single entity.
- They provide a better understanding of the total resources and revenue under a parent's control.
- Consolidation is appropriate when a parent has control over a majority of another entity's voting shares. Control is the primary criterion for consolidation.
- Noncontrolling shareholders may find separate subsidiary statements more useful than consolidated statements.
The document discusses issues related to multinational accounting and the translation of foreign entity financial statements. It provides answers to multiple questions covering topics such as the benefits of adopting international financial reporting standards (IFRS), the structure and process of the International Accounting Standards Board (IASB), considerations around US adoption of IFRS, foreign currency translation methods, and the determination of a foreign entity's functional currency.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi normal perusahaan. Prosedur pemeriksaan liabilitas jangka pendek meliputi verifikasi saldo utang, konfirmasi kepada kreditur, dan pemastian pencatatan sesuai standar akuntansi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua liabilitas tercatat dengan benar.
Dokumen tersebut membahas masalah-masalah khusus antara kantor pusat dan cabang perusahaan, termasuk pengiriman uang dan barang, penentuan harga barang untuk cabang, penyusunan laporan keuangan gabungan, dan penjabaran laporan keuangan cabang luar negeri ke mata uang domestik.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sewa, termasuk definisi sewa, klasifikasi sewa menjadi sewa operasi dan sewa pembiayaan, serta akuntansi untuk masing-masing klasifikasi sewa dari perspektif lessor dan lessee. Dibahas pula kriteria penentuan sewa pembiayaan dan contoh penerapan akuntansi sewa operasi dan sewa pembiayaan untuk lessor dan lessee.
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
Akuntansi manajemen sektor publik dan swasta memiliki tujuan yang sama yaitu menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan manajemen, namun terdapat perbedaan dalam pengklasifikasian biaya, standar yang digunakan, dan aspek seperti tujuan, pendapatan, beban, dan penganggaran.
Dokumen tersebut membahas perspektif pengukuran dalam pelaporan keuangan. Perspektif ini diperlukan karena kelemahan perspektif informasi historis dan untuk meningkatkan daya jelas laba dalam memprediksi kinerja masa depan perusahaan. Teori Clean Surplus Ohlson menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh nilai buku aset ditambah laba abnormal yang diestimasi dari laporan keuangan.
Buku ini membahas tentang pengendalian manajemen yang mencakup lingkungan, proses, dan variasi pengendalian manajemen. Dibahas pula perbedaan antara pengendalian manajemen dengan pengendalian tugas serta dampak internet terhadap pengendalian manajemen.
This document discusses the role of law in social change through various examples. It covers several key points:
1) The Supreme Court has played an active role in social change in the US, both expanding federal power over states and protecting civil rights through landmark cases like Brown v. Board of Education.
2) The law has been used both to induce social change, as in the former USSR attempting to re-engineer society, and to resist it, as when 19th century courts protected business interests over workers' rights.
3) There is a debate around interpreting the Constitution as a static document requiring strict construction or as a living document allowing for new interpretations as times change. The Court's legitimacy and ability to
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran dan pengendalian aset yang dimanfaatkan oleh suatu bisnis unit. Dokumen ini menjelaskan berbagai metode pengukuran aset tetap, modal kerja, hutang, dan penghitungan EVA sebagai ukuran kinerja yang lebih baik dibandingkan ROI. Dokumen ini juga membandingkan beberapa praktik pengukuran aset yang dapat mendorong manajer untuk menggunakan sumber daya secara lebi
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan kesalahan dalam pengukuran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa tujuan pengukuran adalah menentukan nilai suatu besaran listrik, hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan karena hanya merupakan taksiran, dan terdapat beberapa istilah penting dalam pengukuran seperti ketelitian, ketepatan, sensitivitas, dan resolusi. Dokumen tersebut jug
Stimulant medication is the most common treatment for ADD/ADHD, but about 60-65% of cases persist into adulthood. Short-acting stimulants have the highest abuse potential, with 46% of adults with ADHD using them and nearly 80% of patients abusing them. There is interest in alternative treatments due to concerns about side effects and stigma of behavioral therapy. Recent research has investigated brain training games to improve cognition, with some studies finding they can enhance memory, attention, and executive functions in both young and old. The proposed study will examine whether brain training games targeted at improving attention are effective for adults with ADD/ADHD by comparing pre- and post-training Stroop test attention scores between those
A Report Detailing The Upcoming Seventh Grade Youth Summit-Barnstable Town Co...Brendan W. Clark
The document provides details about an upcoming Seventh Grade Youth Summit being held in Barnstable, MA to educate students on the dangers of drug use. The two-day summit will include keynote speakers, breakout sessions, and a documentary screening for parents. Its goal is to provide seventh graders with information to avoid drug use and know who to contact for help with addiction issues. The summit is sponsored by Cape Cod Healthcare and various local organizations and officials will be in attendance.
This short document promotes the creation of Haiku Deck presentations on SlideShare by stating that the reader may feel inspired to create their own presentation. It provides a call to action by including the phrase "GET STARTED" as well as a link that allows users to do just that - get started creating a Haiku Deck presentation on SlideShare.
The document describes the layout and design elements used on a double page magazine spread about an artist. It uses a close-up photo of the smiling artist as the main image to draw attention and convey her importance. Color schemes, pull quotes in different fonts, column structure, and additional information like photographer credits and publication details are used to guide the reader through the article and encourage reading. The layout aims to attract readers through visual emphasis, organization of content, and inclusion of relevant details.
The document summarizes how the contents page of a magazine called "POPULAR" attracts its audience. The title uses large, colorful text separated by lines to stand out. The contents section divides articles into categories in big, bold fonts framed with colors for clarity. Large main images of young, attractive women cover stories and include hashtags to encourage engagement. Additional codes like issue dates and appeals to follow social media networks target younger readers.
Hamilton Young is seeking a position in entertainment. He has a bachelor's degree from Kennesaw State University with concentrations in communication, theater, and dance. He has worked in various roles on cruise ships, including coordinating activities and shows. He also has experience in radio promotions, theater production, and house management. Young is trained in acting, dance, and has a background in modeling, broadcasting, and event production.
Michael D. Corcoran has over 20 years of experience in educational technology leadership roles. He is currently the Technology/Curriculum Coordinator at Preble County ESC in Ohio where he supports all county public school districts. Prior to this role, he was the vCIO of an IT managed service provider and the Director of Business Development for an IT solutions provider to K-12 districts. He has a proven track record of developing strategic technology plans, implementing new technologies, managing budgets, and training educators.
The document summarizes how the magazine page attracts and addresses its audience through the use of design elements. The main image is a close-up of the smiling artist, drawing attention to the article about her. Color schemes and fonts are used consistently across pages to make the magazine look professional. Important bits of text are highlighted through techniques like pull quotes in pink letters and dropped initial caps to encourage readers to engage with the content. The split column format and additional credits make the page easier to read.
Implementasi teori manajemen liabilitas dalam pelaporan akuntansi memungkinkan RS Pusdikkes Puskesad untuk mengelola kewajiban secara lebih efektif dengan mengukur, mengendalikan, dan melaporkan kewajiban dengan tepat. Namun, RS Pusdikkes Puskesad menghadapi hambatan seperti transaksi yang kompleks dan keterbatasan sumber daya dalam penerapannya.
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)ahmadihbal
Prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) menetapkan aturan yang konsisten untuk pelaporan keuangan perusahaan. Badan seperti SEC, FASB, dan IASB bertanggung jawab atas penetapan standar GAAP di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Prinsip-prinsip utama GAAP mencakup relevansi, keandalan, dan kemampuan pemahaman informasi keuangan.
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2sunitha devi
Penelitian ini menguji faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan untuk mengakui biaya kompensasi berbasis saham secara sukarela. Peneliti menemukan bahwa kemungkinan pengakuan berhubungan dengan pengaruh biaya terhadap laba, kontrak berbasis akuntansi, basis investor dan struktur tata kelola perusahaan, aktivitas pasar modal, dan apakah perusahaan merupakan pemimpin industri. Perusahaan yang pertama men
1. Laporan keuangan menganalisis sumber pendanaan perusahaan, termasuk kewajiban jangka panjang seperti obligasi dan utang, serta sewa guna usaha.
2. Ada dua jenis sewa guna usaha berdasarkan siapa yang menerima manfaat dan resiko kepemilikan aktiva: sewa guna usaha modal dan sewa guna usaha operasi.
3. Analisis kewajiban perlu mempertimbangkan batasan-batasan dalam perjanjian utang yang dimaksudkan untuk
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaAjeng Pipit
Tujuan penting dari perusahaan yang berorientasi pada laba adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang memuaskan atas modal yang digunakan. Apabila jumlah aktiva yang digunakan tidak ikut diperhitungkan, maka pihak manajemen akan kesulitan untuk membandingkan kinerja laba dari suatu unit usaha dengan unit usaha yang lain.
Dokumen tersebut membahas definisi, klasifikasi, pengukuran, dan pengelolaan kas dan piutang secara akuntansi. Secara ringkas, kas dan piutang merupakan aset lancar perusahaan yang harus dilaporkan secara akurat berdasarkan nilai realisasi bersihnya, dengan mempertimbangkan faktor penurunan nilai seperti piutang tak tertagih.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis aktivitas investasi dengan fokus pada pengenalan aktiva lancar dan jangka panjang serta pengukuran dan penilaian terkait. Aktiva lancar meliputi kas, piutang, dan persediaan sedangkan aktiva jangka panjang meliputi aset tetap dan tak berwujud. Dokumen juga membahas proses akuntansi seperti kapitalisasi, alokasi, dan penurunan nilai dalam pengukuran aktiva tersebut.
Dokumen tersebut membahas analisis aktivitas bisnis dengan menggunakan laporan keuangan. Terdapat lima poin utama yaitu: (1) kerangka analisis bisnis dan hubungan antara aktivitas bisnis dengan laporan keuangan, (2) analisis terhadap laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas, (3) analisis terhadap aktivitas pendanaan perusahaan, (4) analisis terhadap aktivitas investasi perusahaan, dan (5)
Dokumen tersebut membahas siklus investasi dan pembiayaan perusahaan. Siklus investasi meliputi aktivitas pembelian dan penjualan aset tetap dan keuangan jangka panjang. Siklus pembiayaan meliputi transaksi hutang dan ekuitas pemegang saham seperti penerbitan obligasi dan saham. Audit siklus ini bertujuan untuk memverifikasi keberadaan, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian, serta penyajian dan pengungkapan
Aktivitas bisnis di danai dengan liabilitas atau ekuitas. Atau keduannya. Liabilitas merupakan kewajibaan pendanaan yang membutuhkan pembayaraan uang, jasa, atau asset lainnya di masa depan.liabilitas adalah klaim pihak luar terhadap asset dan sumber daya perusahaan saat ini dn masa mendatang. Liabilitas dapat bersifat pendanaan atau operasi dan biasanya lebih tinggi dari pada pemegang saham.liabilitas spendanaan merupakan semua bentuk pendanaan utang seperti wesel bayar jangka Panjang dan obligasi, pinjam jangka pendek, dan sewa. Liabilitas operasi merupakan kewajibaan yang timbul dari operasi seperti kreditor dagang,dan kewajibaan pasca kerja.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
1. 1
APLIKASI PERSPEKTIF PENGUKURAN
PENGANTAR
Meskipun tekanan untuk pengukuran perspektif seperti yang dibahas dalam
bab 6, gerakan praktik akuntansi dalam arah ini pertemuan dua hambatan tangguh.
Pertama adalah kehandalan, kegunaan keputusan laporan keuangan berbasis nilai
wajar akan dikompromikan jika terlalu banyak kehandalan dikorbankan untuk
relevansi yang lebih besar. Kedua, manajemen skeptisisme tentang RRA yang kita
lihat dalam bagian 2.4.2. membawa ke adil akuntansi nilai pada umumnya,
terutama karena perspektif pengukuran menunjukkan bahwa nilai wajar
dimasukkan ke dalam laporan keuangan yang tepat. Kekhawatiran manajemen
secara khusus meningkatkan jika keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
dari perubahan nilai wajar termasuk dalam laba bersih. Namun demikian,
beberapa tahun terakhir telah melihat standar berorientasi pengukuran utama baru,
dengan lebih di cakrawala. dalam bab ini, kami meninjau dan mengevaluasi
beberapa standar tersebut.
CONTOH PENILAIAN JANGKA PANJANG
Realisasi Asset dan Liabilitas setelah Pendapatan
Untuk sebagian besar perusahaan, realisasi asset dan liabilitas setelah
pendapatan meliputi kas, piutang dagang, hutang wesel. Menurut definisinya, kas
dinilai di pasar. Piutang dagang, persetujuan untuk akuntansi yang meragukan,
bisa dianggap dinilai dengan nilai kini. Liabilitas yang berlaku seperti hutang
wesel juga bisa dianggap dinilai dengan nilai kini.
2. 2
Arus Kas yang Ditentukan Oleh Kontrak
Kondisi umum lain dimana pengukuran beradap dengan dasar nilai kini
terjadi ketika arus kas yang melingkupi asset dan liabilitas ditentukan oleh
kontrak, seperti pada hutang, sewa, dan pensiun. Kita akan membahas masing-
masing dengan jelas.
Amortisasi diskon pada surat berharga jangka panjang. APB 21 (1971)
memerlukan penggunaan metode diskon bunga atau amortisasi hutang, sedangkan
diskon atau premium diamortisasi untuk menghasilkan biaya atau penghasilan
bunga setiap periode pada tingkat efektif yang ditentukan pada saat publikasi atau
akuisisi.
Sewa. Contoh penting lain dari aplikasi kontrak model nilai saat ini
dijumpai pada sewa/leasing (SFAS 13, 1977), dimana sewa modal dan kewajiban
yang terkait dinilai dengan nilai kini pembayaran sewa minimum, dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa.
Kewajiban Pensiun. Contoh lain dari laporan berbasis pengukuran adalah
kewajiban pensiun dalam rencana tunjangan tertentu. SFAS 87 (1986)
membutuhkan pengakuan setiap periode biaya pensiun bersih, yang meliputi biaya
pelayanan (nilai keuntungan kini yang diperoleh karyawan dalam rencana untuk
periode tersebut) dan biaya bunga, yang menjadi akumulasi diskon pada
pembukaan neraca kewajiban pensiun yang diproyeksikan.
Penurunan Biaya atau Aturan Pasar
ARB 43 (1953) membahas penurunan biaya atau aturan pasar. Jika nilai
pasar ada dibawah biaya, persediaan seharusnya dicatat untuk nilai pasar. ARB 43
3. 3
menentukan nilai pasar sebagai biaya penggantian, subyek bagi persyaratan
dimana (1) pasar seharusnya tidak melampaui nilai bersih yang direalisasikan dan
(2) pencatatan seharusnya tidak begitu besar untuk menghasilkan margin laba
yang lebih besar daripada normal.
Push Down Accounting
Jika suatu perusahaan mengakuisisi semua saham umum, hal ini
menentukan dasar akuntansi yang baru untuk asset dan liabilitas perusahaan yang
diakuisisi, yang disebut push-down accounting. Hasilnya adalah bahwa asset dan
liabilitas dicatat pada buku perusahaan yang diakuisisi dengan nilai pasar mereka
sebagaimana yang ditentukan dalam transaksi akuisisi.
Kesimpulan
Poin utama yang harus disadari adalah bahwa sejumlah pengukuran yang
penting merupakan dasar dalam laporan keuangan, meskipun laporan tersebut
dianggap didasarkan pada biaya historis.
STANDAR YANG BERORIENTASI FAIR VALUE
Tunjangan Setelah Pensiun
FASB mengeluarkan SFAS 106 di tahun 1990. Standar ini membutuhkan
akuntansi akumulasi untuk tunjangan setelah pensiun (PRB), yang terdiri atas
perawatan kesehatan, asuransi, dan tunjangan terkait lainnya yang disediakan
untuk karyawan yang pensiun. Sebelum SFAS 106, hal ini biasanya
diperhitungkan dengan dasar kas. Namun demikian, standar memiliki pandangan
bahwa PRB merupakan suatu bentuk kompensasi yang ditangguhkan, yang perlu
4. 4
diketahui ketika pelayanan karyawan diselesaikan. Sehingga SFAS 106
menggunakan pendekatan yang sama untuk PRB seperti SFAS 87 terhadap
pensiun.
Hutang yang Tidak Dapat Dilunasi
SFAS 114 yang dikeluarkan tahun 1993 berhubungan dengan akuntansi
untuk pinjaman yang tidak bisa dilunasi, yang dipegang oleh kreditur. Hal ini
berlaku pada pinjaman dimana ada kemungkinan bahwa kreditur tidak mampu
mengumpulkan dananya pada batas waktu kontrak hutang. Jika hutang dianggap
tidak terbayar, pada umumnya dicatat untuk nilai yang diharapkan dari arus kas
masa mendatang, dipotong dengan suku bunga efektif pinjaman.
Test Batas Pagu Untuk Asset Modal
Sementara dasar akuntansi utama untuk asset modal seperti tanah,
bangunan dan peralatan adalah biaya historis, pencatatan diperlukan dalam kondisi
tertentu dengan sarana uji batas pagu, dimana nilai yang dibawa asset seharusnya
tidak melampaui batas atas.
SFAS 121 (1995) memberlakukan persyaratan pengujian batas pagu yang
lebih umum. Proses standar memiliki dua langkah. Pertama, pengujian pelunasan
digunakan. Jika arus kas masa mendatang tanpa diskon diharapkan dari suatu asset
atau kelompok asset lebih sedikit dibandingkan nilai bawaan, asset dianggap tidak
terbayar. Kedua, jika asset tidak terbayar, maka dicatat nilai netralnya, dengan
kerugian tidak adanya pelunasan yang diketahui dalam laporan penghasilan.
5. 5
SFAS 121 menegaskan bahwa uji batas pagu bukan merupakan pergeseran
dari biaya historis dengan dasar bahwa pencatatan menentukan dasar biaya baru
untuk asset yang tidak terbayarkan. Maka asset perlu diawasi secara berkelanjutan
untuk hutang yang tidak terbayar, namun hanya dalam menanggapi respon
terhadap peristiwa yang signifikan atau perubahan keadaan, seperti penurunan
nilai pasar.
INSTRUMEN KEUANGAN
Akuntansi Pembatas
Perusahaan mengeluarkan atau mencari instrumen keuangan karena
berbagai alasan. Misalnya, mereka mungkin mengatur struktur modal dengan
sarana hutang yang bisa diubah atau saham. Misalnya mereka bisa mengangani
arus kas dengan mengeluarkan hutang kupon nol. Pengaturan saham
memungkinkan biaya keuangan yang lebih rendah. Alasan utama yang lain adalah
untuk menangani resiko. Inilah peran instrumen keuangan yang perlu
dikonsentrasikan di sini.
Perusahaan telah lama menggunakan batasan untuk megnatur resiko yang
mereka hadapi. Inti batasan adalah bahwa jika suatu perusahaan memiliki asset
yang beresiko, ia bisa membatasi resiko dengan instrumen pembatas; beberapa
asset atau liabilitas yang nilainya bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
nilai item yang dibatasi. Maka untung atau rugi pada asset yang beresiko adalah
keseimbangan untung rugi pada instrumen pembatasan.
Dewasa ini berbagai macam instrumen keuangan yang kompleks telah
berkembang, yang memungkinkan perusahaan menangani resiko dan
6. 6
ketidakpastian yang mereka hadapi. Beberapa resiko dan ketidakpastian ini timbul
dari resiko pasar; perubahan pada suku bunga, harga barang dan tingkat
pertukaran mata uang asing. Jika digunakan untuk membatasi resiko dan
ketidakpastian, instrumen keuangan yang kompleks ini melibatkan masalah
penilaian dan pengakuan pendapatan yang sulit, dimana lembaga penentuan
standar hanya merupakan acuan awal.
Resiko Diluar Neraca
SFAS 105 yang dikeluarkan pada tahun 1990 mengharuskan penjelasan
resiko diluar neraca, termasuk resiko pasar dan resiko kredit. Resiko kredit di sini
adalah resiko dimana pihak lain pada kontrak instrumen keuangan mungkin tidak
memenuhi ketentuan kontrak. Resiko diluar neraca umum terjadi. Misalnya,
perusahaan mengeluarkan jaminan hutang dari lembaga lain, atau mereka
mungkin masuk ke dalam komitmen untuk bersandar pada tingkat yang telah
ditentukan.
Inti resiko diluar neraca adalah bahwa beberapa asset keuangan bisa
berubah menjadi liabilitas (yakni kerugian maksimum lebih besar dibandingkan
nilai yang dibawa asset pada neraca.
Kesulitan yang ada adalah bahwa lembaga keuangan merupakan industri
utama yang dipengaruhi oleh SFAS 115 dan bahwa metode yang bsia diterapkan
menilai liabilitas simpanan permintaan dari lembaga keuangan tidak ada. Maka
kita bisa menilai jumlah permintaan nilai pada nilai permukaan; karena ini adalah
jumlah yang bisa diminta oleh para deposan. Namun demikian, hal ini
mengabaikan nilai simpanan utama yang tidak nyata, yang dikesampingkan dari
7. 7
SFAS 107.
Instrumen Keuangan Derivatif
Instrumen keuangan derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya
diperoleh dari beberapa asset yang mendasarinya. Contoh yang umum adalah
pilihan. Misalnya, perhatikan pilihan tawaran yang memberikan hak untuk
membeli saham sampai $20 atau lebih untuk masa mendatang. Semakin tinggi
nilai pasar saham, semakin berharga pilihan, sedangkan hal yang lainnya tetap
sama. Maka derivatif meliputi kontrak masa mendatang, ke depan dan
perdagangan, suku bunga dan batas bawah, serta komitmen pinjaman dengan
tingkatan yang tetap. Jika nilai dasar menunjukkan keuntungan bagi pemilik jika
ada gerakan yang menguntungkan pada nilai yang mendasari. Jika nilai yang
mendasari bergerak dengan cara yang tidak menguntungkan, mungkin terjadi
kerugian bagi pemilik.
SFAS 105 dan 107 membutuhkan penjelasan tentang informasi tertentu
tentang derivatif yang dimiliki atau dikeluarkan oleh suatu perusahaan. SFAS 105
membutuhkan penjelasan informasi tentang resiko diluar neraca. Misalnya suatu
perusahaan masuk ke dalam kontrak ke depan sementara ia membayar $10.000
untuk satu blok saham dalam waktu 6 bulan. Jika harga saham turun dibawah
$10.000 (yakni harga yang mendasari bergerak dengan cara yang tidak
menguntungkan), kontrak ke depan akan menjadi liabilitas.
Hedging-Lindung Nilai
Perusahaan menerbitkan instrument keuangan dengan berbagai alasan. Salah
satu alasannya adalah mereka mengelola struktur modal dengan convertible debt
8. 8
atau dengan menerbitkan zero-coupon debt untuk mengelola cash flow. Tetapi
alasan utama perusahaan dalam financial derivative adalah membantu mengelola
risiko. IAS 39 dan SFAS 133 menjelaskan langkah pendekatan pengukuran untuk
instrument derivative, yaitu
Gain dan losses pada hedge fair value termasuk dalam curent net income.
Hedge cash flow adalah fair valued, dengan unrealized gain and losses
termasuk dalam comprehensive income lainnya sampai transaksi net income.
Kritetia untuk hedge adalah instrument derivative yang harus “highly effective”
dalam menutup kerugian di fair value terhadap item hedge.
Salah satu cara mengestimasi hubungan diatas adalah dengan metode
cumulative dollar offset.
AKUNTANSI UNTUK ASET TAK BERWUJUD
Akuntansi untuk aset tak berwujud Adalah capital asset yang tidak memiliki
wujud fisik, seperti trademark, franchise, kekuatan pekerja yang baik, lokasi,
restructure, teknologi infomrasi, nama internet, dan goodwill. Beberapa intangible
banyak dihitung seperti property, pabrik, dan perlengkapan. Jika dibeli atau self-
development dengan alasan tertentu terhadap keuntungan masa depan dan biaya
dapat ditentukan reliable, mereka dinilai at cost dan diamortisasi lebih dari masa
guna hidupnya. Intangible asset adalah asset penting untuk perusahaan dan untuk
beberapa perusahaan, tediri dari sebagian besar nilai perusahaan. tapi penting
untuk disadari bahwa “ada” jika mereka tidak pada neraca.
9. 9
Akuntansi Untuk Membeli Goodwill
Ketika satu perusahaan memerluakan lainnya dalam kombinasi bisnis,
tujuan metode akuntansi untuk transaksi memerlukan asset berwujud dan tidak
berwujud dan liabilities perusahaan dinnilai pada fair value untuk tujuan
konsolidasi laporan keuangan. Goodwill kemudian berbeda antara jumlah bersih
pada fair value dan total pembelian harga dibayar dengan keperluan perusahaan.
a. Self-developed Goodwill
Tidak seperti membeli goodwill, tidak teridentifikasi transaksi tetap untuk
menentukan biaya self-developed goodwill.konsekuensinya, biaya mungkin
menciptakan goodwill, seperti R&D. Goodwill lain yang dikembangkan dari
biaya ini menunjukkan sebagai abnormal earning di laporan keuangan
berikutnya. Pengakuan ini ketinggalan, alasan utama mengapa harga saham
merespon pengumuman pendapatan. Pasar melihat net income dengan hati-
hati untuk petunjuk earning power masa depan.
b. The Clean surplus model revisited
Pendekatan lain untuk menilai goodwill adalah menggungakan the clean
surplus model revisited.
REPORTING ON RISK
Risiko Beta
Cara biasa untuk mengestimasikan beta adalah dengan analisis regresi
berdasarkan pada model pasar. Tapi beta adalah subjek untuk risiko estimasi, pada
dasarnya jika tida stasioner informasi laporan keuangan mungkin membantu di
sini, karena beta dan laporan keuangan tertentu berdasarkan risiko pengukuran
10. 10
berhubungan. Selanjutnya, pengukuran ini dapat mengindikasikan arah dan
besarnya perubahan dalam risiko daripada model pasar, yang mana akan
memerlukan beberapa waktu untuk data baru untuk reestimasi.
Kami menyimpulkan bahwa informasi tentang risiko perusahaan, selain
beta, dihargai oleh pasar saham, setidaknya untuk lembaga keuangan. Ini
didokumentasikan oleh sensitivitas saham hasil dari lembaga ini untuk eksposur
risiko dan dampak Hedging atas eksposur tersebut. Pelaporan keuangan telah
merespon dengan peningkatan pelaporan nilai wajar untuk instrumen keuangan,
dilengkapi dengan diskusi tentang risiko dan bagaimana mereka dikelola, dan
dengan pengungkapan informasi kontrak instrumen keuangan. ini memungkinkan
investor untuk lebih mengevaluasi jumlah, waktu dan ketidakpastian
pengembalian atas investasi mereka. dapat disarankan bahwa peningkatan
pemilahan informasi instrumen keuangan lebih lanjut akan membantu investor
dalam hal ini. Pelaporan keuangan juga bergerak menuju menyediakan investor
dengan informasi risiko kuantitatif, seperti analisis sensitivitas dan nilai beresiko.
Meskipun tantangan metodologis, ini merupakan langkah penting dalam
menggerakkan pengungkapan risiko terhadap perspektif pengukuran.