SlideShare a Scribd company logo
TEORI AKUNTANSI
IMPLEMENTASI TEORI MANAJEMEN LIABILITAS DALAM
PELAPORAN AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad)
Disusun Oleh:
Norma Selestia - 43222120010
Nama Dosen:
Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA, 2023
ABSTRAK
Implementasi teori manajemen liabilitas dalam konteks perusahaan memungkinkan
perusahaan untuk mengelola kewajiban mereka dengan lebih efektif. Dengan mengukur,
mengendalikan, dan melaporkan kewajiban dengan tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko
kebangkrutan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial, dan meningkatkan
kepercayaan pemangku kepentingan. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes
Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen liabilitas yang digunakan serta hambatan
dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Kata Kunci: Manajemen Liabilitas, Teori Akuntansi
PENDAHULUAN
Liabilitas mencakup semua kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh sebuah
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Implementasi teori manajemen liabilitas dalam pelaporan
akuntansi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan,
mengukur risiko finansial, serta memberikan gambaran yang akurat tentang kesehatan finansial
perusahaan kepada para pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, investor, dan pihak
berkepentingan lainnya, termasuk RS Pusdikkes Puskesad
RS Pusdikkes Puskesad adalah Rumah sakit yang yang menyediakan pelayanan pasien
rawat jalan dan rawat inap. Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang pesat, Rumah Sakit ini
memiliki kewajiban finansial yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, penting
untuk memahami bagaimana RS Pusdikkes Puskesad mengimplementasikan teori manajemen
liabilitas dalam pelaporan akuntansi mereka.
Implementasi teori manajemen liabilitas dalam konteks perusahaan memungkinkan
perusahaan untuk mengelola kewajiban mereka dengan lebih efektif. Dengan mengukur,
mengendalikan, dan melaporkan kewajiban dengan tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko
kebangkrutan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial, dan meningkatkan
kepercayaan pemangku kepentingan. Seiring dengan itu, pelaporan akuntansi yang akurat dan
transparan akan memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban finansialnya, yang merupakan informasi penting bagi investor dan
pemegang saham.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi
Manajamen Aset Dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”.
LITERATUR TEORI
A. Pengertian Manajemen Libilitas/Kewajiban
FASB mendefinisikan kewajiban dalam kerangka konseptualnya sebagai berikut (SFAC
No.6, prg.35) Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup
pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset atau
menyediakan/ menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasa datang sebagai akibat transaksi
atau kejadian masa lalu.
Dengan makna yang sama, IASC mendefinisikan kewajiban adalah kewajiban masa kini
perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan
mengakibatkan keluarnya sumber daya perusahaan yang mempunyai manfaat ekonomi.
Dalam Statement of Accounting Concepts No.4 Australian Accounting Standards Board
(AASB) mendefinisikan kewajiban sebagai berikut (prg.12) Pengorbanan masa depan atas
potensi jasa atau manfaat ekonomi masa depan yang saat ini wajib diberikan suatu entitas
kepada entitas lain sebagai akibat dari transaksi masa lalu atau peristiwa masa lalu lainnya.
Definisi-definisi kewajiban di atas sangat menekankan konsep kesatuan usaha dengan
dinyatakannya secara eksplisit ungkapan kesatuan usaha (entitas/entity atau
perusahaan/enterprise) di dalamnya untuk menunjukkan pihak yang mempunyai keharusan
untuk melakukan pengorbanan ekonomik. Selain definisi APB, definisi kewajiban selalu
memuat pula ungkapan manfaat ekonomik, sumber ekonomik, atau potensi jasa. Ini berarti
bahwa pengertian kewajiban tidak dapat dipisahkan dengan pengertian aset. Aset dapat
menimbulkan kewajiban dan sebaliknya timbulnya kewajiban dapat dibarengi dengan
pengakuan aset.
B. Pengakuan Liabilitas
Kaidah pengakuan merupakan prosedur aplikasi untuk menandai adanya elemen dan saat
dipenuhinya kriteria pengakuan umum. Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan berkaitan
dengan saat atau apa yang menandai bahwa kewajiban telah mengikat sehingga suatu
kewajiban dapat diakui (dibukukan). Kam mengajukan empat kaidah pengakuan untuk
menandai pengakuan kewajiban yaitu (hlm. 119-120):
1. Ketersediaan dasar hukum
Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan informasi. Faktur
pembelian dan tanda penerimaan barang merupakan dasar hukum yang cukup meyakinkan
untuk mengakui kewajiban. Telah disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang
menimbulkan daya paksa hanya merupakan karakteristik pendukung definisi kewajiban.
Jadi, kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila terdapat bukti
substantif adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan.
2. Keterterapan konsep dasar konservatisma
Kaidah ini merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan. Keadaan-keadaan tertentu
yang menjadikan konsep konservatisma terterapkan dapat memicu pengakuan kewajiban.
Implikasi dianutnya konsep konservatisma adalah rugi dapat segera diakui tetapi tidak
demikian dengan untung. Ini berarti kewajiban dapat diakui segera sedangkan aset tidak.
Gugatan perdata terhadap suatu perusahaan yang boleh jadi menimbulkan rugi baginya
dapat memicu pencatatan kewajiban (sebagai pasangan rugi yang diantisipasi) atas dasar
penerapan konsep konservatisma. Untuk dealer sepeda motor, utang jaminan suku cadang
(sebagai pengimbang biaya pemakaian suku cadang) dapat diakui atas dasar konsep dasar
konservatisma meskipun penggantian suku cadang belum terjadi.
3. Ketertentuan substansi ekonomik transaksi
Substansi suatu transaksi dapat memicu pencatatan seluruh kewajiban yang timbul ketika
transaksi terjadi meskipun secara yuridis/kontraktual kewajiban baru akan mengikat
secara berkala pada saat keharusan sekarang timbul. Kaidah ini berkaitan dengan masalah
relevansi informasi. Utang sewaguna dapat diakui pada saat transaksi, meskipun tidak ada
transfer hak milik dalam transaksi sewaguna tersebut. Dalam hal ini, kewajiban dapat atau
bahkan harus diakui kalau secara substantif sewaguna tersebut sebenarnya adalah
pembelian angsuran (yaitu memenuhi salah satu kriteria kapitalisasi).
4. Keterukuran nilai kewajiban
Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan informasi.
Definisi kewajiban mengandung kata cukup pasti (probable) yang mengacu tidak hanya
pada terjadinya pengorbanan sumber ekonomik masa datang tetapi juga pada jumlah
rupiahnya. Oleh karena itu, adanya kepastian mengenai jumlah rupiah dapat memicu
diakuinya suatu kewajiban. Kalau pengukuran suatu pos kewajiban bersifat sangat
subjektif dan arbitrer, pada umumnya pos tersebut tidak diakui. Hendriksen dan van Breda
(1991, hlm. 675-676) menunjukkan saat-saat untuk mengakui kewajiban yaitu:
- Pada saat penandatanganan kontrak bila pada saat itu hak dan kewajiban telah mengikat.
Dalam hal kontrak eksekutori, pengakuan menunggu sampai salah satu pihak
memanfaatkan/menguasai manfaat yang diperjanjikan atau memenuhi kewajibannya (to
perform).
- Bersamaan dengan pengakuan biaya bila barang dan jasa yang menjadi biaya belum
dicatat sebagai aset sebelumnya.
- Bersamaan dengan pengakuan aset. Kewajiban timbul ketika hak untuk menggunakan
barang dan jasa diperoleh.
- Pada akhir perioda karena penggunaan asas akrual melalui proses penyesuaian. Pengakuan
ini menimbulkan pos utang atau kewajiban akruan (accrued liabilities).
C. Pengukuran Kewajiban
Pengakuan dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan cukup pasti. Penentuan biaya
kewajiban pada saat terjadinya paralel dengan pengukuran aset. Terjadinya kewajiban pada
umumnya disertai dengan pemerolehan aset atau timbulnya biaya. Pemerolehan aset dapat
berupa penguasaan barang dagangan atau aset nonmoneter lainnya yang terjadi dari transaksi
pembelian. Pemerolehan aset dapat juga berupa kas yang terjadi dari transaksi peminjaman
(penerbitan obligasi) atau penerimaan uang muka untuk barang atau jasa. Oleh karena itu,
pengukur yang paling objektif untuk menentukan biaya kewajiban pada saat terjadinya adalah
penghargaan sepakatan (measured considerations) dalam transaksi-transaksi tersebut dan
bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang. Jadi, konsep dasar penghargaan
berlaku baik untuk aset maupun untuk kewajiban. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban
jangka panjang.
Untuk kewajiban jangka pendek, biaya penundaan dianggap tidak cukup material sehingga
jumlah rupiah kewajiban yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah pengorbanan sumber
ekonomik (kas) masa datang. Dengan kata lain, untuk kewajiban jangka pendek, biaya
pendanaan (financing cost) atau biaya penundaan (bunga sebagai nilai waktu uang) dianggap
tidak material.
Komponen Pengukuran Kewajiban:
- Kewajiban dalam pembelian kredit, Dasar pengukuran aset yang paling objektif adalah
biaya tunai (cash cost) atau biaya tunai implisit (implied cash cost). Karena kewajiban
merupakan bayangan cermin aset, pengukurannya juga mengikuti pengukuran aset.
- Diskon dan premium utang obligasi, Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering
dianggap sebagai jumlah rupiah kesepakatan pada saat penerbitan obligasi baik bagi
penerbit maupun kreditor.
- Makna harga efektif obligasi
- Diskon obligasi
- Premium obligasi
- Kewajiban moneter dan nonmoneter
D. Penyajian Kewajiban
Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya sejalan
dengan penyajian asset. PSAK No.1 (pasal 39) menggariskan bahwa asset lancar disajikan
menurut urutan likuiditas sedagkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. Ini berarti
kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka panjang. Hal ini
dimaksud untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan. Dari segi
urutan perlindungan dan jaminan (sequence of protection), utang yang dijamin pada umumnya
disajikan lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa dalam hal terjadi likuiditas utang ini harus
dibayar lebih dahulu. Juga, dari sudut urutan perlindungan, kewajiban disajikan lebih dahulu
daripada ekuitas.
PSAK No.1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria sebagai
kewajiban jangka pendek harus diklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek bila :
- Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan.
- Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
PEMBAHASAN
A. Penerapan Teori Manajemen Liabilitas Pada RS Pusdikkes Puskesad
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada di
bawah naungan TNI Angkatan Darat. RS merupakan pusat layanan kesehatan bagi masyarakat.
Untuk memberikan layanan operasional yang maksimal, dibtuhkan untuk membuat laporan
liabilitas atau lebih awam disebut hutang sendiri adalah segala bentuk kewajiban yang
belum dilunaskan dan masih wajib dilunaskan oleh pihak panti.
Laporan Liabilitas yang dibuat oleh Rumah Sakit ini terbagi menjadi dua, yaitu yang
bersifat panjang dan pendek, yang ditentukan berdasarkan umur piutang, apakah dia
setahun/satsu periode atau lebih. Bila nantinya terdapat kewajiban yang belum dibayarkan
kepada pihak lain, baik itu dikarenakan kurangnya uang untuk menjalankan aktivitas
panti, maka wajib untuk dicatat di akun hutang.
B. Hambatan dalam Mengelola Liabilitas Pada RS Pusdikkes Puskesad
Hambatan dan Tantangan untuk Penerapan Teori Manajemen Liabilitas (Kewajiban) dalam
Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad adalah sebagai berikut:
1) Kompleksitas Transaksi
RS Pusdikkes Puskesad menghadapi hambatan dalam mengakui dan mengukur liabilitas
yang terkait dengan transaksi yang kompleks. Transaksi yang melibatkan banyak
pihak dan aspek dapat menyulitkan perusahaan dalam menentukan kewajiban yang harus
diakui dan diukur.
2) Keterbatasan Sumber Daya
Penerapan teori manajemen liabilitas dalam pelaporan akuntansi memerlukan sumber
daya yang memadai, seperti tenaga ahli dan sistem informasi akuntansi yang baik. PT.
Dunia Pancing Indonesia mungkin menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan
sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan teori ini.
3) Perubahan Regulasi
Perubahan regulasi dalam akuntansi dapat mempengaruhi pengakuan, pengukuran, dan
penyajian liabilitas. RS Pusdikkes Puskesad harus memperhatikan perubahan regulasi
dan memastikan bahwa pelaporan akuntansi perusahaan selalu sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
4) Keterbatasan Data
Penerapan teori manajemen liabilitas memerlukan data yang akurat dan lengkap. RS
Pusdikkes Puskesad Dunia menghadapi tantangan dalam memperoleh data yang
diperlukan untuk mengakui dan mengukur liabilitas dengan benar.
5) Pengaruh Eksternal
RS Pusdikkes Puskesad menghadapi pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi
pengakuan, pengukuran, dan penyajian liabilitas. Pengaruh eksternal seperti perubahan
kondisi pasar atau perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi nilai liabilitas
dan mempersulit penerapan teori manajemen liabilitas dalam pelaporan akuntansi.
KESIMPULAN
Pelaporan akuntansi yang akurat dan transparan akan memberikan gambaran yang jelas
tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya, yang merupakan
informasi penting bagi investor dan pemegang saham.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
dalam Pengelolaan Liabilitasnya sudah baik, dimana Laporan Liabilitas yang dibuat oleh Rumah
Sakit ini terbagi menjadi dua, yaitu yang bersifat panjang dan pendek, yang ditentukan
berdasarkan umur piutang, apakah dia setahun/satsu periode atau lebih. Bila nantinya terdapat
kewajiban yang belum dibayarkan kepada pihak lain, baik itu dikarenakan kurangnya uang
untuk menjalankan aktivitas panti, maka wajib untuk dicatat di akun hutang.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2022). Kerangka Konsep Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Teori Akuntansi.
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Harahap, Sofyan Syahri. 2012. Teori Akuntansi – Edisi Revisi 2011. Cetakan Ke duabelas.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Siregar, D.Doli (2018). “Manajemen Liabilitas”, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-liability-adalah/
Link Slideshare
Norma Selestia-43222120010-TM06

More Related Content

Similar to Norma Selestia-43222120010-TM06.docx

Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran
Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuranRmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran
Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran
arie_aribowo
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
RiaMennita
 
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfMAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
Aprisaangrariani
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Futurum2
 
Teori Akuntansi - Liabilities
Teori Akuntansi - LiabilitiesTeori Akuntansi - Liabilities
Teori Akuntansi - Liabilities
Ananda Putri Pratami
 
LIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
LIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAHLIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
LIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
NoviIndriani30
 
PSAK 57
PSAK 57PSAK 57
PSAK 57
widya adhy
 
Kamis
KamisKamis
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Christian Tian
 
Kerangka dasar
Kerangka dasarKerangka dasar
Kerangka dasarNita Putri
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
Endah Wulandari
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Rose Meea
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
Deady Rizky Yunanto
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positifAditya Rizky
 
Liabilities & Equity
Liabilities & EquityLiabilities & Equity
Liabilities & EquityIndra Yu
 
Resume uas sinta
Resume uas sintaResume uas sinta
Resume uas sinta
SintaSarnata10
 

Similar to Norma Selestia-43222120010-TM06.docx (20)

Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran
Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuranRmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran
Rmk bab 7 scott aplikasi perspektif pengukuran
 
Ta konsep aktiva
Ta konsep aktivaTa konsep aktiva
Ta konsep aktiva
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
QUIZ 7.docx
QUIZ 7.docxQUIZ 7.docx
QUIZ 7.docx
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdfMAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
MAKALAH KELOMPOK 1 AKM II.pdf
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Teori Akuntansi - Liabilities
Teori Akuntansi - LiabilitiesTeori Akuntansi - Liabilities
Teori Akuntansi - Liabilities
 
LIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
LIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAHLIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
LIABILITAS JANGKA PENDEK DALAM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
 
PSAK 57
PSAK 57PSAK 57
PSAK 57
 
Kamis
KamisKamis
Kamis
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
Sim, christian, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercubuana, 2017
 
Kerangka dasar
Kerangka dasarKerangka dasar
Kerangka dasar
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positif
 
Liabilities & Equity
Liabilities & EquityLiabilities & Equity
Liabilities & Equity
 
Resume uas sinta
Resume uas sintaResume uas sinta
Resume uas sinta
 

More from NormaSelestia

NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NormaSelestia
 
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docxNormaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docxNorma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docxNorma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docxNorma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docxNorma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docxNorma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
NormaSelestia
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
NormaSelestia
 

More from NormaSelestia (13)

NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN...
 
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docxNormaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docxNorma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docxNorma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docxNorma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docxNorma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docxNorma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
 

Recently uploaded

PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 

Recently uploaded (17)

PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 

Norma Selestia-43222120010-TM06.docx

  • 1. TEORI AKUNTANSI IMPLEMENTASI TEORI MANAJEMEN LIABILITAS DALAM PELAPORAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad) Disusun Oleh: Norma Selestia - 43222120010 Nama Dosen: Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA, 2023
  • 2. ABSTRAK Implementasi teori manajemen liabilitas dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola kewajiban mereka dengan lebih efektif. Dengan mengukur, mengendalikan, dan melaporkan kewajiban dengan tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko kebangkrutan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial, dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen liabilitas yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad. Kata Kunci: Manajemen Liabilitas, Teori Akuntansi PENDAHULUAN Liabilitas mencakup semua kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Implementasi teori manajemen liabilitas dalam pelaporan akuntansi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan, mengukur risiko finansial, serta memberikan gambaran yang akurat tentang kesehatan finansial perusahaan kepada para pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, investor, dan pihak berkepentingan lainnya, termasuk RS Pusdikkes Puskesad RS Pusdikkes Puskesad adalah Rumah sakit yang yang menyediakan pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap. Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang pesat, Rumah Sakit ini memiliki kewajiban finansial yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana RS Pusdikkes Puskesad mengimplementasikan teori manajemen liabilitas dalam pelaporan akuntansi mereka. Implementasi teori manajemen liabilitas dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola kewajiban mereka dengan lebih efektif. Dengan mengukur, mengendalikan, dan melaporkan kewajiban dengan tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko kebangkrutan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial, dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Seiring dengan itu, pelaporan akuntansi yang akurat dan transparan akan memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya, yang merupakan informasi penting bagi investor dan pemegang saham.
  • 3. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi Manajamen Aset Dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”. LITERATUR TEORI A. Pengertian Manajemen Libilitas/Kewajiban FASB mendefinisikan kewajiban dalam kerangka konseptualnya sebagai berikut (SFAC No.6, prg.35) Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset atau menyediakan/ menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Dengan makna yang sama, IASC mendefinisikan kewajiban adalah kewajiban masa kini perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan mengakibatkan keluarnya sumber daya perusahaan yang mempunyai manfaat ekonomi. Dalam Statement of Accounting Concepts No.4 Australian Accounting Standards Board (AASB) mendefinisikan kewajiban sebagai berikut (prg.12) Pengorbanan masa depan atas potensi jasa atau manfaat ekonomi masa depan yang saat ini wajib diberikan suatu entitas kepada entitas lain sebagai akibat dari transaksi masa lalu atau peristiwa masa lalu lainnya. Definisi-definisi kewajiban di atas sangat menekankan konsep kesatuan usaha dengan dinyatakannya secara eksplisit ungkapan kesatuan usaha (entitas/entity atau perusahaan/enterprise) di dalamnya untuk menunjukkan pihak yang mempunyai keharusan untuk melakukan pengorbanan ekonomik. Selain definisi APB, definisi kewajiban selalu memuat pula ungkapan manfaat ekonomik, sumber ekonomik, atau potensi jasa. Ini berarti bahwa pengertian kewajiban tidak dapat dipisahkan dengan pengertian aset. Aset dapat menimbulkan kewajiban dan sebaliknya timbulnya kewajiban dapat dibarengi dengan pengakuan aset. B. Pengakuan Liabilitas Kaidah pengakuan merupakan prosedur aplikasi untuk menandai adanya elemen dan saat dipenuhinya kriteria pengakuan umum. Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan berkaitan dengan saat atau apa yang menandai bahwa kewajiban telah mengikat sehingga suatu kewajiban dapat diakui (dibukukan). Kam mengajukan empat kaidah pengakuan untuk menandai pengakuan kewajiban yaitu (hlm. 119-120):
  • 4. 1. Ketersediaan dasar hukum Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan informasi. Faktur pembelian dan tanda penerimaan barang merupakan dasar hukum yang cukup meyakinkan untuk mengakui kewajiban. Telah disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan daya paksa hanya merupakan karakteristik pendukung definisi kewajiban. Jadi, kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila terdapat bukti substantif adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan. 2. Keterterapan konsep dasar konservatisma Kaidah ini merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan. Keadaan-keadaan tertentu yang menjadikan konsep konservatisma terterapkan dapat memicu pengakuan kewajiban. Implikasi dianutnya konsep konservatisma adalah rugi dapat segera diakui tetapi tidak demikian dengan untung. Ini berarti kewajiban dapat diakui segera sedangkan aset tidak. Gugatan perdata terhadap suatu perusahaan yang boleh jadi menimbulkan rugi baginya dapat memicu pencatatan kewajiban (sebagai pasangan rugi yang diantisipasi) atas dasar penerapan konsep konservatisma. Untuk dealer sepeda motor, utang jaminan suku cadang (sebagai pengimbang biaya pemakaian suku cadang) dapat diakui atas dasar konsep dasar konservatisma meskipun penggantian suku cadang belum terjadi. 3. Ketertentuan substansi ekonomik transaksi Substansi suatu transaksi dapat memicu pencatatan seluruh kewajiban yang timbul ketika transaksi terjadi meskipun secara yuridis/kontraktual kewajiban baru akan mengikat secara berkala pada saat keharusan sekarang timbul. Kaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi informasi. Utang sewaguna dapat diakui pada saat transaksi, meskipun tidak ada transfer hak milik dalam transaksi sewaguna tersebut. Dalam hal ini, kewajiban dapat atau bahkan harus diakui kalau secara substantif sewaguna tersebut sebenarnya adalah pembelian angsuran (yaitu memenuhi salah satu kriteria kapitalisasi). 4. Keterukuran nilai kewajiban Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan informasi. Definisi kewajiban mengandung kata cukup pasti (probable) yang mengacu tidak hanya pada terjadinya pengorbanan sumber ekonomik masa datang tetapi juga pada jumlah
  • 5. rupiahnya. Oleh karena itu, adanya kepastian mengenai jumlah rupiah dapat memicu diakuinya suatu kewajiban. Kalau pengukuran suatu pos kewajiban bersifat sangat subjektif dan arbitrer, pada umumnya pos tersebut tidak diakui. Hendriksen dan van Breda (1991, hlm. 675-676) menunjukkan saat-saat untuk mengakui kewajiban yaitu: - Pada saat penandatanganan kontrak bila pada saat itu hak dan kewajiban telah mengikat. Dalam hal kontrak eksekutori, pengakuan menunggu sampai salah satu pihak memanfaatkan/menguasai manfaat yang diperjanjikan atau memenuhi kewajibannya (to perform). - Bersamaan dengan pengakuan biaya bila barang dan jasa yang menjadi biaya belum dicatat sebagai aset sebelumnya. - Bersamaan dengan pengakuan aset. Kewajiban timbul ketika hak untuk menggunakan barang dan jasa diperoleh. - Pada akhir perioda karena penggunaan asas akrual melalui proses penyesuaian. Pengakuan ini menimbulkan pos utang atau kewajiban akruan (accrued liabilities). C. Pengukuran Kewajiban Pengakuan dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan cukup pasti. Penentuan biaya kewajiban pada saat terjadinya paralel dengan pengukuran aset. Terjadinya kewajiban pada umumnya disertai dengan pemerolehan aset atau timbulnya biaya. Pemerolehan aset dapat berupa penguasaan barang dagangan atau aset nonmoneter lainnya yang terjadi dari transaksi pembelian. Pemerolehan aset dapat juga berupa kas yang terjadi dari transaksi peminjaman (penerbitan obligasi) atau penerimaan uang muka untuk barang atau jasa. Oleh karena itu, pengukur yang paling objektif untuk menentukan biaya kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan (measured considerations) dalam transaksi-transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang. Jadi, konsep dasar penghargaan berlaku baik untuk aset maupun untuk kewajiban. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban jangka panjang. Untuk kewajiban jangka pendek, biaya penundaan dianggap tidak cukup material sehingga jumlah rupiah kewajiban yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas) masa datang. Dengan kata lain, untuk kewajiban jangka pendek, biaya
  • 6. pendanaan (financing cost) atau biaya penundaan (bunga sebagai nilai waktu uang) dianggap tidak material. Komponen Pengukuran Kewajiban: - Kewajiban dalam pembelian kredit, Dasar pengukuran aset yang paling objektif adalah biaya tunai (cash cost) atau biaya tunai implisit (implied cash cost). Karena kewajiban merupakan bayangan cermin aset, pengukurannya juga mengikuti pengukuran aset. - Diskon dan premium utang obligasi, Nilai nominal atau jatuh tempo utang obligasi sering dianggap sebagai jumlah rupiah kesepakatan pada saat penerbitan obligasi baik bagi penerbit maupun kreditor. - Makna harga efektif obligasi - Diskon obligasi - Premium obligasi - Kewajiban moneter dan nonmoneter D. Penyajian Kewajiban Secara umum, kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya sejalan dengan penyajian asset. PSAK No.1 (pasal 39) menggariskan bahwa asset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedagkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. Ini berarti kewajiban jangka pendek disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka panjang. Hal ini dimaksud untuk memudahkan pembaca untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan. Dari segi urutan perlindungan dan jaminan (sequence of protection), utang yang dijamin pada umumnya disajikan lebih dahulu untuk menunjukkan bahwa dalam hal terjadi likuiditas utang ini harus dibayar lebih dahulu. Juga, dari sudut urutan perlindungan, kewajiban disajikan lebih dahulu daripada ekuitas. PSAK No.1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria sebagai kewajiban jangka pendek harus diklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek bila : - Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan. - Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca
  • 7. PEMBAHASAN A. Penerapan Teori Manajemen Liabilitas Pada RS Pusdikkes Puskesad Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berada di bawah naungan TNI Angkatan Darat. RS merupakan pusat layanan kesehatan bagi masyarakat. Untuk memberikan layanan operasional yang maksimal, dibtuhkan untuk membuat laporan liabilitas atau lebih awam disebut hutang sendiri adalah segala bentuk kewajiban yang belum dilunaskan dan masih wajib dilunaskan oleh pihak panti. Laporan Liabilitas yang dibuat oleh Rumah Sakit ini terbagi menjadi dua, yaitu yang bersifat panjang dan pendek, yang ditentukan berdasarkan umur piutang, apakah dia setahun/satsu periode atau lebih. Bila nantinya terdapat kewajiban yang belum dibayarkan kepada pihak lain, baik itu dikarenakan kurangnya uang untuk menjalankan aktivitas panti, maka wajib untuk dicatat di akun hutang. B. Hambatan dalam Mengelola Liabilitas Pada RS Pusdikkes Puskesad Hambatan dan Tantangan untuk Penerapan Teori Manajemen Liabilitas (Kewajiban) dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad adalah sebagai berikut: 1) Kompleksitas Transaksi RS Pusdikkes Puskesad menghadapi hambatan dalam mengakui dan mengukur liabilitas yang terkait dengan transaksi yang kompleks. Transaksi yang melibatkan banyak pihak dan aspek dapat menyulitkan perusahaan dalam menentukan kewajiban yang harus diakui dan diukur. 2) Keterbatasan Sumber Daya Penerapan teori manajemen liabilitas dalam pelaporan akuntansi memerlukan sumber daya yang memadai, seperti tenaga ahli dan sistem informasi akuntansi yang baik. PT. Dunia Pancing Indonesia mungkin menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan teori ini. 3) Perubahan Regulasi Perubahan regulasi dalam akuntansi dapat mempengaruhi pengakuan, pengukuran, dan penyajian liabilitas. RS Pusdikkes Puskesad harus memperhatikan perubahan regulasi dan memastikan bahwa pelaporan akuntansi perusahaan selalu sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  • 8. 4) Keterbatasan Data Penerapan teori manajemen liabilitas memerlukan data yang akurat dan lengkap. RS Pusdikkes Puskesad Dunia menghadapi tantangan dalam memperoleh data yang diperlukan untuk mengakui dan mengukur liabilitas dengan benar. 5) Pengaruh Eksternal RS Pusdikkes Puskesad menghadapi pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi pengakuan, pengukuran, dan penyajian liabilitas. Pengaruh eksternal seperti perubahan kondisi pasar atau perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi nilai liabilitas dan mempersulit penerapan teori manajemen liabilitas dalam pelaporan akuntansi. KESIMPULAN Pelaporan akuntansi yang akurat dan transparan akan memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya, yang merupakan informasi penting bagi investor dan pemegang saham. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad dalam Pengelolaan Liabilitasnya sudah baik, dimana Laporan Liabilitas yang dibuat oleh Rumah Sakit ini terbagi menjadi dua, yaitu yang bersifat panjang dan pendek, yang ditentukan berdasarkan umur piutang, apakah dia setahun/satsu periode atau lebih. Bila nantinya terdapat kewajiban yang belum dibayarkan kepada pihak lain, baik itu dikarenakan kurangnya uang untuk menjalankan aktivitas panti, maka wajib untuk dicatat di akun hutang.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Putra, Y. M., (2022). Kerangka Konsep Informasi Akuntansi. Modul Kuliah Teori Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana Harahap, Sofyan Syahri. 2012. Teori Akuntansi – Edisi Revisi 2011. Cetakan Ke duabelas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Siregar, D.Doli (2018). “Manajemen Liabilitas”, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-liability-adalah/