SlideShare a Scribd company logo
RESUME BUKU
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN
Scott, William R
Nama : Soleh Fudin
Nim : 7774200015
Chapter 1 (Bab 1)
Introducing (pengenalan)
1.1 The organization of This Book
1.1. TUJUAN DARI BUKU INI (THE OBJECTIVE OF THIS BOOK)
Buku ini adalah tentang akuntansi, bukan tentang bagaimana menghitung.
Tujuan buku memberi pemahaman tentang lingkungan akuntansi dan pelaporan
keuangan yang ada sekarang ini, dari sudut pandang investor maupun manajer.
1.2. BEBERAPA PERSPEKTIFSEJARAH
Akuntansi memiliki sejarah yang panjang. Deskripsi utuh pertama terkait
sistem double entry bookkeeping muncul pada tahun 1494 oleh Luca Pacioli,
matematikawan/pertapa dari Italia. Pacioli tidak menemukan sistem tersebut,
melainkan tumbuh seiring berjalannya waktu. “ Method of Venice” tersebut
banyak dmasukkan dalam buku matematika di masa itu. Pada tahun 1543
metode Pacioli tersebut ditranslasikan ke bahasa Inggris. Pada awal abad 18,
konsep gabungan kekayaan perusahaan berkembang di Inggris, termasuk
eksistensi permanen, keterbatasan kewajiban pemilik, dan kemampuan untuk
mentransfer saham. Maka, terjadilah perubahan dari akuntansi finansial, dari
sistem yang memungkinan pedagang mengontrol operasinya menuju sistem
untuk menginformasikan investor. 1844 Companies Act memberikan konsep
untuk membuat neraca yang diaudit untuk pemegang saham, namun tidak
langsung dilaksanakan dan baru dikumandangkan kembali pada awal 1900an.
Pada abad 20, perkembangan akuntansi banyak terjadi di Amerika yang
perkembangan ekonominya meningkat pesat. Kemunculan pajak penghasilan
badan pada 1909 memberikan dampak terhadap pengukuran pendapatan.
Terjadinya market crash pada 1929 menimbulkan Great Depression yang
melahirkan SEC (Securities and Exchange Commision) pada 1934 oleh
Securities Act, yang bertujuan memproteksi investor.
Pada tahun 1940 akuntansi berbasis biaya historis menerima ekspresi
tertinggi dari monograph Paton & Littleton yg terkenal, Introduction of Corporate
Accounting Standard. Terdapat 2 alternatif dari historical cost, yaitu value in use
dan fair value (akan dipelajari di chapter 7).
Pada tahun 1960an, teori akuntansi berfokus kepada konsep praktik
akuntansi seperti apa yang terbaik. Akhirnya, didapatkan konsep informasi
statemen keuangan yang berguna. Pada 1966, dibuat A Statement of Basic
Accounting Theory oleh American Accounting Association (AAA), sebuah draft
rerangka konseptual IASB dan FASB (2008). Apabila diperhatikan lebih lanjut,
akuntansi mengalami perubahan besar ketika terjadi kasus-kasus, seperti pada
tahun 1900, dan kasus Enron yang melahirkan Sarbanes-Oxley Ac.
1.3. THE 2007-2008 MARKET MELTDOWNS
Meskipun regulasi dan standar baru tersebut, Special Purpose Entities
(SPE) masih banyak digunakan, terutama oleh institusi finansial, yang mereka
sering sebut sebagai Structured Investment Vehicle (SIV).
Kendaraan ini mereka dibuat oleh pemberi pinjaman seperti bank,
perusahaan mortgage, dan institusi finansial lainnya unuk mengamankan
holding atas mortgage, credit card balances, auto loans, dan aset finansial
lainnya. SIV kemudian mengumpulkannya menjadi asset-backed securities
(ABS). ABS kemudian disekuritaskan sebagai collaterallized debt obligation
(CDOs). Untuk membiayai aset yang dibeli oleh sponsor,SIV meminjam uang
dengan menerbitkan asset-backed commercial paper (ABCP).
Pembiayaan dengan ABSs dengan uang pinjaman adalah strategi yang
berisiko. SIV kemudian mengurangi risiko nya dengan membeli credit default
swaps (CDS).
Mulai tahun 2007, struktur seperti mulai hancur. Asset-backed securities
kurang transparan. Hal ini kemudian menimbulkan kecurigaan pasar yang
menimbulkan penurunan yang lebih jauh terhadap nilai pasar. Penurunan yang
didaarkan kepada sedikitnya pembelian saham oleh investor ini disebut sebagai
liquidity risk. Semakin banyak kecurigaan terhadap nilai sekuritas adalah dengan
menurunkan harga penawaran, atau tidakmembeli sama sekali.
Penjualan CDOs dan CDSs dan CDOs sintetis menjadi atu bagian yang
disebut Shadow Banking System. Singkatnya, risiko counerparty adalah hal
utama yang menyebabkan hancurnya pasar ABS. Citigroup mengembalikan
$147,4 milyar aset kepada sponsor SIVnya.
Buyback (beli kembali) dari para SIV tadi memberkan konsekuensi bahwa
pembayaran tersebut memperlemah sulvensi peruahaan dan pengetahuan
mengenai aset “ beracun. Musibah ini menimbulkan kritik keras terhadap
akuntansi nilai wajar IASB dan FASB membutuhkan pekerjaan ulang untuk fair-
value accounting standard, dan juga standar derekognisi, konsolidasi, dan
pengakuan pendapatan yang beberapa akan dibahas pada chapter 7.
Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat 4 poin penting.
1. Pelaporan keuangan harus transparan, sehingga investor dapat
melihat dengan jelas nilai aset dan liabilitas.
2. akuntansi nilai wajar dapat menggantikan value-in-use ketika market
collapse karena nilai likuiditas yang menimbulkan penrunan terahadap
kepercayaan diri investor.
3. Kegiatan off-balance sheet harus diungkapkan seluruhnya, meskipun
tidak dikonsolidasikan
4. karena standar akuntansi adalah satu peraangka regulasi,perubahan
yang substansil terhadap standar yang ada, termasuk pengungkapan
terhadap kompensasi manajer, telah terjadi.
1.4. EFFICIENT CONTRACTING
Kritik tajam terhadap penerapan akuntansi berdasarkan fair value salah
satunya muncul dari pengguna paham efficient contracting. Efficient contracting
berpendapat bahwa kontrak perusahaan menjadi dasar kebutuhan informasi
akuntansi. Laporan keuangan menimbulkan kepercayaan. Kebutuhan yang
utama, lain dengan akuntansi nilai sekarang, adalah reliabilitas.
Perbedaan utama yang kedua adalah terkait dengan konservatisme pada
pelaporan keuangan. Berdasarkan konservatisme, kerugian yang belum
terealisasi diakui pada saat itu juga, sedangkan keuntungan tidak diakui sampai
dengan terealisasi.
Dalam buku ini, kedua paham yaitu kebergunaan untuk pengambilan
keputusan dan efficient contracting sama-sama memiliki nilai penting. Hal ini
akan dibahas lebih lanjut pada section 1.10.
1.5. CATATANPERILAKU ETIS
Jatuhnya Enron dan World Com membuat kepercayaan masyarakat juga
ikut jatuh. Hal ini memicu pertanyaan mengenai bagaimana menghilangkan dan
menjaga kepercayaan public terhadap laporan keuangan. Salah satu cara
adalah dengan meningkatkan regulasi atau peraturan termsuk standard
akuntansi yang baru. Namun bagimanapun, perilaku etis akuntan dan auditor
juga sangat dibutuhkan karena beberapa kasus banyak melibatkan mereka.
Dengan perilaku etis, diharapkan akuntan dan auditor melakukan hal
yang benar. Dalam konteks ini, akuntan dan auditor diharapkan bertindak
dengan integritas dan bebas serta menjadikan kepentingan publik di atas
kepentingan pegawai maupun klien. Buku ini mengasumsikan adanya
pengungkapan penuh, pernyataan keuangan yang bermanfaat, perilaku
kooperatif dan bereputasi.
1.6. STANDAR AKUNTANSI RULES-BASED VS PRINCIPLES-BASED
Standar akuntansi Rules-Based mencoba untuk memberikan aturan detail
atau rinci mengenai bagaimana menghitung. Sebagai alternatif, standar
akuntansi juga memberikan dasar-dasar umum saja dan selanjutnya bergantung
pada keputusan auditor professional untuk meyakinkan bahwa penerapan
standard tidak salah.
Saat ini, dunia bergerak menuju standar Principles-Based. Namun, pada
kenyataannya meskipun kerangka kerja konseptual telah disusun dengan kuat,
standar tersebut akan menghadapi tekanan dari manajer dan bahkan
pemerintah untuk menyusun pelaporan keuangan dengan keinginan mereka.
Untuk menghindari tekanan tersebut, auditor dan akuntan harus mengadopsi
pandangan jangka panjang dari tanggung jawab mereka.
1.7. KOMPLEKSITAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN
PELAPORAN
Lingkungan akuntansi bersifat sangat kompleks dan menantang.
Kompleksitas dalam lingkungan akuntansi disebabkan karena produk akuntansi
adalah informasi yang merupakan komoditas kuat dan penting. Alasan utama
kompleksitas ini adalah karena tidak adanya konsep akuntansi yang sempurna
dan standar. Akibatnya, individu tidak akan memiliki reaksi yang sama
meskipun informasi yang diperoleh sama. Misalnya, setiap investor memiliki
pertimbangan dalam melakukan investasi. Ada investor yang lebih memilih
penilaian asset dan kewajiban berdasar value-in-use dengan alas an akan
membantu untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. Investor lain
mungkin lebih suka akuntansi nilai wajar dengan pertimbangan mewakili
pelayanan manager. Lainnya mungkin kurang setuju terhadap segala bentuk
akuntansi nilai sekarang karena dianggap tidak dapat diandalkan atau hanya
karena telah terbiasa menggunakan informasi biaya historis.
Alasan lain kompleksitas informasi adalah karena informasi akuntansi
lebih dari mempengaruhi keputusan individu. Informasi akuntansi selain
mempengaruhi keputusan, juga akan mempengaruhi kinerja pasar seperti pasar
sekuritas dan pasar tenaga kerja manajerial. Hal ini merupakan hal penting untuk
efisiensi dan keadilan ekonomi sehingga pasar bekerja dengan baik.
Tantangan bagi para akuntan keuangan adalah untuk bertahan dan
berkembang dalam lingkungan yang kompleks, ditandai dengan preferensi yang
bertentangan dari kelompok berbeda yang berbeda dengan pelaporan
keuangan. Buku ini berpendapat bahwa prospek bertahan hidup dan
kemakmuran akan meningkat jika akuntan memiliki kesadaran kritis mengenai
dampak pelaporan keuangan pada investor, manajer, dan ekonomi.
1.8. PERAN RISET AKUNTANSI
Terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk melihat peranan
penelitian akuntansi,yaitu:
1. Melihat pengaruh penelitian terhadap praktek akuntansi
Misalnya, Esensi dari Pendekatan Keputusan Manfaat berdasarkan
kerangka konseptual adalah untuk membantu investor memperoleh informasi
dalam membuat keputusan investasi yang baik dan tepat.
2. Meningkatkan pemahaman atas lingkungan akuntansi
Sebagai contoh, penelitian yang fundamental menjadi model dari
pemecahan konflik. Dalam memahami model teori agency, kita memperoleh
peningkatan pemahaman mengenai kepentingan manajer dalam pelaporan
keuangan, serta peranan perencanaan kompensasi eksekutif dalam
memotivasi dan mengendalikan operasi manajemen perusahaan, selain itu
juga mengenai cara menggunakan informasi akuntansi.
1.9. PENTINGNYA ASIMETRI INFORMASI
Akuntansi berperan mengurangi asimetri informasi. Terdapat dua macam
asimetri informasi, yaitu :
1. Adverse selection, yaitu suatu kondisi dimana terdapat beberapa orang,
seperti manajer dan orang-orang dalam lainnya, yang mempunyai lebih
banyak informasi yang menguntungkan dibandingkan investor pihak luar.
Pada kasus ini, manajer dapat bertindak oportunis dengan membuat bias
informasi keuangan yang dirilis kepada investor lainnya dengan menunda
atau merilis informasi secara selektif di awal untuk kepentingan pihak-pihak
tertentu. Taktik ini dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh
investor biasa.
2. Moral hazard, terjadi ketika ada satu pihak dalam sebuah hubungan
kontraktual melakukan tindakan yang tidak diketahui oleh pihak lainnya.
Misalnya, manajer melakukan tindakan di luar pengetahuan pemegang
saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma
mungkin tidak layak dilakukan
1.10. PERMASALAHAN FUNDAMENTAL DALAM TEORI AKUNTANSI
Karena ketiadaan konsep akuntansi yang sempurna, ternyata
pengukuran yang paling berguna dari net income yaitu untuk menginformasikan
investor untuk mengendalikan adverse selection- tidak sama dengan
pengukuran terbaik untuk mengukur dan memotivasi manager sebagaipelayan
untuk mengendalikan moral hazard. Kepentingan manajer terbaik disajikan oleh
informasi yang memiliki korelasi tinggi dengan usaha mereka dalam
menjalankan perusahaan. Tetapi informasi yang relevan untuk investor, seperti
nilai pasar dari asset dan kewajiban, mungkin akan mudah berubah dan
berdampak pada net income yang dilaporkan. Dan juga terhadap tingkat dimana
nilai pasar reliable tidak tersedia, informasi yang berorientasi pada nilai mungkin
menjadi lebih bias dan dapat dimanipulasi dibandingkan informasi yang
berdasarkan historical cost. Akibat dari kedua hal tersebut mengurangi korelasi
usaha manajer.
Masalah fundamental dalam teori akuntansi adalah bagaimana
mendesain dan mengimplementasikan konsep dan standard yang
mengkombinasikan penginformasian investor dan peran evaluasi kinerja
manajer sebagai informasi akuntansi. Beberapa kebijakan membutuhkan trade
off di antara kedua peran ini. Kepentingan investor terbaik disajikan oleh
informasi yang menyajikan tradeoff yang berguna antara relevansi dan
reliabilitas, dimana informasi yang relevan adalah informasi yang memungkinkan
investor untuk menilai prospek ekonomi perusahaan di masa yang akan datang,
dan informasi yang reliable adalah informasi yang tepat dan bebas dari bias atau
manipulasi manajer lainnya.
1.11. REGULASI SEBAGAI REAKSI TERHADAP PERMASALAHAN
FUNDAMENTAL
Terdapat dua rekasi dasar dari permasalahan fundamental, yaitu:
1. Mengapa tidak menjaga peraturan untuk jumlah minimum yang diperlukan
untuk menyediakan lingkungan yang stabil untuk perdagangan, untuk
menyelesaikan konflik dan hukuman untuk kesalahan. Kemudian
membiarkan kekuatan pasar menentukan seberapa banyak dan informasi
perusahaan apa saja yang harus dihasilkan. Investor dan pengguna laporan
lainnya sebagai pihak yang meminta informasi dan manajer sebagai penyedia
informasi. Selanjutnya, kekuatan demand dan supply dapat menentukan
kuantitas informasi yang dihasilkan.
2. Mengadakan regulasi untuk melindungi investor dengan dasar bahwa
informasi merupakan sebuah komoditas yang komplek dan penting dimana
kekuatan pasar gagal mengendalikan moral hazard dan adverse selection.
1.12. THE ORGANIZATION OF THIS BOOK
Pada bab 1 ini menjelaskan apa yang menjadi garis besar outline dalam
teori akuntansi keuangan pada buku ini.
Terdapat empat komponen dasar yang akan dibahas pada buku ini.
1.12.1. Kondisi Ideal
Menurut Scott (2006) yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu
perekonomian yang dicirikan oleh pasar sempurna dan lengkap, atau
tidak adanya asimetri informasi dan halangan-halangan lainnya bagi
operasi pasar yang wajar dan efisien. Kondisi tersebut juga disebut ‘ first-
best. Selain itu, penilaian aset dan kewajiban berdasar nilai
tunai/sekarang harapan arus kas yang akan datang. Arbitrasi memastikan
bahwa nilai-nilai tunai dan nilai-nilai pasar sama. Laporan keuangan
sangat relevan dan reliabel, serta investor-investor dan manajer-manajer
tidak ruangan untuk tidak sepakat atas pilihan kebijakan akuntansi, dan
tidak ada dorongan-dorongan untuk meminta regulasi. Akuntansi berbasis
nilai tunai atau nilai pasar adalah contoh-contoh yang lebih umum konsep
akuntansi nilai wajar (fair value), yang didefinisi sebagai jumlah dalam
mana pihak-pihak akan mau membeli dan menjual harta dan kewajiban
secara bebas tanpa campur tangan pihak ketiga (arm’ s-length
transaction).
Dalam praktik, kondisi ideal tidak ada/tidak berlaku. Namun begitu,
kondisi ideal memberi sebuah patok-duga dalam mana kondisi yang lebih
realistis, kondisi akuntansi ‘ second-best’ , dapat diperbandingkan. Studi
akuntansi dalam kondisi ideal adalah berguna, karena dapat membantu
untuk melihat apakah masalah-masalah real dan seperti apakah
tantangan-tantangan akuntansi nilai wajar bila kondisi-kondisi ideal yang
diperlukan tidak terpenuhi.
1.12.2. Pemilihan yang sulit
Kotak tiga atas menggambarkan komponen kedua dari rerangka
kerja. Ini mengenalkan masalah adverse selection, yakni masalah
komunikasi dari perusahaan kepada investor-investor luar. Di sini,
peranan akuntansi memberi sebuah “ level playing field melalui disklosur
penuh informasi yang relevan, reliabel, tepat-waktu dan cost-effective
kepada investor-investor dan pengguna-pengguna laporan keuangan
lainnya.
Untuk memahami bagaimana akuntansi keuangan dapat
membantu mengendalikan masalah adverse selection, maka penting
untuk mengetahui bagaimana investor-investor membuat keputusan.
Pendekatan yang digunakan dalam buku ini adalah dengan anggapan
bahwa kebanyakan investor adalah rasional, yaitu, mereka membuat
keputusan sedemikian rupa untuk memaksimumkan utilitas/kepuasan
harapan mereka, dari kekayaan.
Pelaporan informasi yang berguna bagi investor-investor rasional
disebut decision usefullness approach
1.12.3. Moral Hazard
Kotak tiga di bawah dalam Gambar diatas menggambarkan
komponen ketiga buku ini. Di sini masalah asimetri informasi adalah moral
hazard, yang timbul dari upaya manajer yang tak teramati di dalam
menjalankan perusahaan. Peranan akuntansi adalah untuk memberi
sebuah ukuran kinerja untuk melaporkan hasil-hasil upaya manajer.
bagaimanakah moral hazard menarik perhatian manajer akan kebijakan
akuntansi, dengan menguraikan masalah konsekuensi-konsekuensi
ekonomis. Konsekuensi ekonomis mempunyai arti bahwa kebijakan-
kebijakan akuntansi adalah berarti (matter). Masalah-masalah moral
hazard bisa dikendalikan, tetapi tidak dapat dihilangkan. Hal ini karena
pengenaan kontrak adalah mahal. Terutama, kontrak-kontrak tersebut
membebankan risiko pada manajer-manajer. Sebagai contoh, para
manajer tidak dapat sepenuhnya mengendalikan kinerja perusahaan
dikarenakan kejadian seperti pemogokan kerja, perubahan-perubahan
tingkat bunga, dan lainnya.
1.12.4. Penyusunan Standar
Perlu adanya penyusunan standar akuntansi untuk memfasilitasi
konflik kepentingan antara investor dan manajer.
1.12.5. Proses Penyusunan Standar
 The International Accounting Standar Board (IASB)
IASB dibentuk pada tahun 2001, merupakan badan yang
bertanggung jawab dalam penyusunan standar dari badan yang
sebelumnya, yaitu International Accounting Standards Committee.
Badan ini dibentuk pada tahun 1973 dengan kesepakatan badan-
badan akuntansi di Australia, Canada, Prancis, Jerman, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat.
IASB merupakan lembaga yang independen yang berfungsi
untuk menyusun standar akuntansi berkaualitas tinggi, yang dapat
diterima, diterapkan, dan diterima secara internasional. IASB
menghasilkan sebuah standar akuntansi yaitu IFRS. International
Finance Reporting Standards (IFRS) merupakan standar
pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara
internasional.
 The Financial Accounting Standards Boards (FASB)
FASB dibentuk pada tahun 1973 dengan tujuan untuk
menyusun standar akuntansi di negara Amerika Serikat. Sama
dengan IASB, FASB didukung secara finansial oleh sebuah
lembaga yaitu Financial Accounting Foundation (FAF). Misi dari
FASB adalah untuk menetapkan dan meningkatkan standar
akuntansi dan pedoman pelaporan dan untuk pendidikan
masyarakat.
FASB mempunyai tujuh anggota yang terdiri atas 3 orang
berasal dari praktisi akuntansi professional, 2 orang dari industry
dan masing-masing satu orang dari akademi dan pemerintah.
Dalam menyusun dan memperbaharui akuntansi dan
standar dan konsep pelaporan, FASB seperti IASB, penekanan
beratnya pada proses.
 The Canadian Accounting Standards Board (AcSB)
The AcSB merupakan badan penyusun standar akuntansi di
Kanada. The AcSB terdiri dari dari sebuah kelompok dengan
jumlah anggota maksimal Sembilan. Tidak seperti anggota IASB
dan FASB, dengan pengecualian dari ketua lembaganya, bertugas
dengan sukarela.
 Securities Commissons
Jika sebuah badan penyusun standar menginginkan tujuan
mereka tercapai, laporan keuangan harus mematuhi GAAP.
Securities Commissons adalah salah satu hal yang penting dalam
melaksanakan standar akuntansi.
Securities and Exchange Commission (SEC) merupakan
sebuah badan independen dari pemerintah Amerika yang memiliki
tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan peraturan-
peraturan dibidang perdagangan efek dan mengatur pasar
perdagangan pada bursa efek.
Tujuan utama dibentuknya SEC adalah untuk mengatur
bursa efek dan mencegah penyalahgunaan oleh
perseroansehubungan dengan penawaran saham dan penjualan
efek serta pelaporan keuangan perseroan
1.13. RELEVANSI TEORI AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN
PRAKTEK AKUNTANSI
Kerangka kerja yang dideskripsikan hanya menyediakan suatu cara untuk
mengorganisir studi kita mengenai teori akuntansi keuangan. Dan mencoba
membuktikan bahwa teori tersebut relevan dengan praktek akuntansi. Hal ini
terpenuhi dengan dua cara. Pertama, berbagai riset dan teori yang mendasari
akuntansi keuangan diuraikan dan diterangkan dalam bahasa sederhana, dan
keterkaitan mereka ditunjukkan oleh banyak rekomendasi untuk praktik
akuntansi. Pendekatan yang kedua untuk menunjukkan keterkaitan akan
pemasalahan tugas. Suatu usaha nyata telah dibuat dalam memilih masalah
penting
TEORI AKUNTANSI KEUANGAN
CHAPTER 2
ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITIONS
ORGANISASI CHAPTER 2
2.1. OVERVIEW
Model nilai sekarang (present value model) menyediakan informasi yang
relevan sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini
informasi yang relevan didefinisikan sebagai informasi mengenai prospek ekonomi
perusahaan di masa depan, terutama terkait dengan dividen, arus kas, dan
profitabilitas.
Dengan kondisi dimana laporan keuangan tersebut relevan maka informasi
juga bisa diandalkan (reliable), kita dapat menemukan informasi yang dapat
diandalkan sebagai informasi laporan keuangan dan hasil operasional yang tepat
Present Value
under certainty
Complete relevance
and reliability
Current
value-based
accounting
Historical cost
accounting
Low Relevance
High Reliability
Mixed
measurement
model
Medium
relevance and
reliability
Present Value
under uncertainty
Complete relevance
and reliability
Reserve
Recognition
Accounting
High relevance
Low reliability
dan bebas dari bias. Kita juga dapat mengeksplorasi kondisi dimana nilai pasar
aset dan kewajiban dapat digunakan sebagai ukuran tidak langsung dari nilai
sekarang (present value). Hal ini hanya terjadi di bawah kondisi yang ideal. Jika
kondisi tidak ideal, permasaIahan fundamental akan timbul untuk penilaian
aset dan pengukuran pendapatan.
2.2. MODEL NILAI SEKARANG DI BAWAH KEPASTIAN
(THE PRESENT VALUE MODEL UNDER CERTAINTY)
Model nilai sekarang secara luas digunakan dalam ekonomi dan keuangan,
dan memiliki pengaruh yang dipertimbangkan pada akuntansi selama beberapa
tahun. Pertama-tama kita mempertimbangkan versi yang sederhana di bawah
kondisi yang pasti. “ Kepastian” diartikan bahwa arus kas masa depan
perusahaan dan tingkat bunga dalam ekonomi secara luas diketahui dengan pasti.
Hal ini disebut sebagai kondisi yang ideal.
Contoh: Sebuah aset perusahaan menghasilkan $150 per tahun untuk dua
tahun tanpa kewajiban (liabilities) dan memiliki nilai $0 pada akhir tahun kedua.
Suku bunga = 10%
Neraca (Balance Sheet)
As at Time 0
Capital asset, PV
$260.33
Shareholder’ s equity $260.33
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
For Year 1
Accretion of discount $26.03
Pendapatan bersih (net income) tahun tersebut: $260.33 x 10% = $26.03
Neraca (Balance Sheet)
As at End of Year 1
Financial Asset
$150.00
Cash
136.36
Capital asset, PV
$286.36
Shareholder’ s equity
$260.33
Opening Value
26.03
$286.36
*Catatan: diasumsikan tidak ada dividen yang harus dibayarkan
Jadi: Untuk tahun 0, PA0= $260.33
Untuk tahun 1, accretion of discount = $26.03
Catatan:
1. Net book value (NBV) untuk aset modal tiap akhir tahun sama dengan present
value (PV).
2. Pertambahan diskon (Accretion of discount) juga disebut sebagai ex ante or
expected net income. Ketika kondisi dalam kepastian, expected net income
sama dengan ex post atau realized net income.
3. Laporan keuangan yang relevan memberikan informasi mengenai prospek
ekonomis perusahan di masa depan. Future dividends = payoff to investors.
Dividend irrelevancy: dalam kondisi ideal, waktu penentuan dividen tidak
akan mempengaruhi present value (PV). Arus kas (cash flows) juga
sepenuhnya relevan. Oleh karena itu laporan keuangan dalam contoh adalah
relevan.
4. Net income tidak berperan pada penilaian perusahaan dalam kondisi yang
ideal. Hal tersebut dikarenakan arus kas masa depan (future cash flows) telah
diketahui, pendapatan bersih (net income accretion of discount) dapat
diprediksi, neraca berisi informasi yang relevan.
5. Informasi yang dimuat dalam laporan keuangan reliable, dilihat dari aliran kas
dan tingkat suku bunga diketahui dengan pasti dan semua kesalahan
perhitungan segera dapat di temukan.
6. Dalam kondisi ideal, present value (PV) dari aset atau kewajiban sama
dengan harga pasar.
Arbitrase: membuat keuntungan dalam sebuah pasar dan menjual di pasar
lain dengan barang dan jasa yang sama.
Contoh: tingkat suku bunga = 10%
Pemilik tidak akan menjual aset dengan harga kurang dari $260.33
Tidak ada yang mau membeli lebih dari harga $260.33
Jadi, present value aset pada waktu ke 0 = $260.33
7. Nilai pasar perusahaan = jumlah aset finansial dan present value yang
diterima dari aset + aset tak berwujud – present value kewajiban
Total nilai pasar pada contoh = $260.33
2.2.1. RINGKASAN (SUMMARY)
Di bawah kondisi yang ideal dari arus kas masa depan yang diketahui
dengan pasti dan tingkat bunga tetap yang bebas resiko dalam ekonomi,
memungkinkan untuk menyiapkan laporan keuangan yang relevan dan andal.
Proses arbritase memastikan bahwa nilai pasar dari sebuah aset setara dengan
nilai sekarang dari arus kas masa depannya. Nilai pasar perusahaan kemudian
adalah nilai aset keuangannya ditambah nilai aset modalnya (dikurangi
kewajiban).
2.3. MODEL PRESENT VALUE DI BAWAH KETIDAKPASTIAN
(THE PRESENT VALUE MODEL UNDER UNCERTAINTY)
Asumsi-asumsi pada model ini adalah:
1. Terdapat peristiwa masa depan yang memengaruhi kinerja perusahaan, yang
disebut dengan istilah states of nature atau state. Contoh state ini antara lain
cuaca, kebijakan pemerintah, pemogokan suppliers, kerusakan peralatan, dan
lain-lain.
2. Dalam kondisi ideal, state yang terjadi merupakan salah satu dari opsi state
yang telah diketahui sebelumnya.
3. Tidak ada yang dapat mengontrol atau mengetahui state mana yang akhirnya
terjadi, tetapi dalam kondisi ideal, diketahui opsi state apa saja yang mungkin
terjadi.
4. Opsi kemungkinan ini diketahui semua orang dan semua orang tahu bahwa
orang lain juga tahu.
5. Asumsi probabilitas/kemungkinan ini bersifat objektif dan diketahui secara
umum.
6. Orang-orang mengetahui dengan jelas dan pasti state mana yang terjadi.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa model
present value dalam ketidakpastian memiliki (1) tingkat berkurangnya aliran kas
perusahaan yang bersifat pasti, (2) informasi tentang states of nature yang
diketahui secara umum dan menyeluruh, (3) probabilitas states yang objektif dan
diketahui secara umum, (4) terjadinya state dapat diamati secara umum. Model
present value dalam ketidakpastian ini dapat dikatakan serupa dengan model
present value dalam kepastian, hanya saja terdapat tambahan situasi berupa
kondisi aliran kas perusahaan dalam berbagai states kondisional.
Risiko yang timbul dari ketidaktahuan atas state mana yang akhirnya
terjadi, disebut estimation risk. Secara umum, risiko ini muncul ketika pembuat
keputusan tidak meyakini nilai parameter yang terkait. Hasil perhitungan present
value dengan asumsi dua states dengan kemungkinan 50:50 sebetulnya
menunjukkan hasil yang sama dengan model present value dalam kepastian.
Namun, investor pada dasarnya adalah risk averter, sehingga di antara tiga opsi
good state, bad state, dan present value, mereka akan memilih present value,
meskipun pada nilai pasar kenyataannya akan lebih rendah dari present value
karena konteksnya adalah kondisi ketidakpastian/berisiko.
Sementara itu, apabila realisasinya adalah bad state, komponen yang
diperhatikan adalah:
1. Expected earning. Ini adalah pendapatan yang diharapkan dalam kondisi
pasti. Dalam contoh kasus, besaran expected earning ini adalah sebesar
$26,03 (lihat perhitungan di subbab model present value dalam kepastian).
2. Pendapatan yang diharapkan tadi dikurangi/ditambah dengan
abnormal/unexpected earning. Inilah yang mewakili unsur ketidakpastian.
Dalam contoh kasus, besaran abnormal/unexpected earning ini adalah
sebesar $50,00.
3. Besaran abnormal/unexpected earning ini didapatkan dari selisih antara
expected cash flow dan actual cash flow. Dalam kondisi ideal, tidak ada
selisih antara expected dengan actual, sehingga besaran
abnormal/unexpected earning adalah $0,00, dan expected earning akan
sama dengan actual earning karena tidak ada pengurang/penambahnya.
4. Karena kondisi yang terjadi ternyata adalah bad state maka terdapat selisih di
mana actual lebih kecil daripada expected (kenyataan lebih buruk dari
harapan). Akibatnya, abnormal/unexpected earning yang dihasilkan pun
bernilai negatif, sehingga memberikan efek ‘ shock’ kepada expected
earning berupa pengurangan sebesar $50,00, dan berujung pada net loss
$23,97.
5. Sebaliknya, apabila yang terjadi ternyata adalah good state, selisih yang ada
bersifat positif karena actual lebih besar daripada expected (kenyataan
melebihi dari harapan). Akibatnya, abnormal/unexpected earning positif dan
menambah expected earning sebesar $50,00, dan berujung pada net income
$76,03.
Dari contoh kasus, dapat digarisbawahi poin-poin berikut:
1. Informasi pada laporan keuangan tetap diasumsikan relevan dan andal
karena tetap sama-sama berdasarkan expected future cash flow. Namun, hal
ini tidak berarti bahwa nilai di dalamnya tidak statis (volatility).
2. Income statement tidak dapat memberitahu kapankah abnormal earning
berhenti terjadi. Namun, dalam kondisi ideal, investor dapat menghitung
realisasi net income begitu mengetahui state mana yang terjadi. Jadi, dapat
dikatakan net income bisa diprediksi dalam konteks state.
Income statement menjadi informatif dalam lingkup subjective probabilities,
di mana investor tidak memiliki states yang sudah diketahui dan harus menilai
sendiri kemungkinan yang ada. Penilaian ini menjadikan state probabilities bersifat
subyektif, begitu juga dengan nilai perusahaan. Lingkup subjektif ini lebih masuk
akal dan dalam lingkup inilah income statement menjadi salah satu sumber
informasi investor dalam memprediksi (lebih lanjut dalam chapter 3).
2.4. EXAMPLES OF PRESENT VALUE ACCOUNTING
RESERVE RECOGNITION ACCOUNTING (RRA)
Pada kenyataannya kondisi ideal itu belum tercipta. Oleh sebab itu, praktek
akuntansi bergerak secara kuat ke arah peningkatan penggunaan nilai wajar dari
kelas-kelas besar aset dan kewajiban. Selain pergerakan ke arah nilai wajar,
model nilai sekarang menghadapi permasalahan keandalan yang serius ketika kita
mencoba untuk menerapkannya tanpa kondisi ideal.
Sulit dikatakan bahwa perusahaan minyak dan gas beroperasi dibawah
kondisi yang pasti. Konsekuensinya, kita seharusnya mempertimbangkan SFAS
69 dalam hubungannya terhadap model nilai sekarang dibawah ketidakpastian.
Akuntansi nilai sekarang diterapkan untuk persediaan minyak dan gas dikenal
sebagai reserve recognition accounting (RRA).
KRITIK ATAS RRA
Reaksi Manajemen: Perlu untuk membuat perubahan dalam estimasi yang
kelihatannya menjadi tulang punggung atas RRA. Manajer perusahaan minyak,
khususnya, cenderung menganggap RRA dengan menunggu dan penuh
kecurigaan.
Kegunaan untuk Para Investor: Disamping jelas bahwa manajemen berhati-
hati terhadap RRA, hal ini tidak berarti bahwa hal riil tidak menyediakan informasi
yang berguna untuk investor. Tentunya RRA lebih relevan dibandingkan informasi
biaya historis, sehingga RRA potensial untuk menjadi bermanfaat.
Di bawah akuntansi biaya historis, peningkatan dalam nilai cadangan yang
terbukti tidak akan tampak dalam laporan laba rugi sampai cadangan yang terbukti
itu diproduksi dan dijual. Sedangkan laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang
mengakui peningkatan tersebut dengan "segera". Sehingga, informasi nilai
sekarang mempunyai potensi untuk kegunaan karena relevansi yang lebih besar.
Notes: dengan laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang, investor akan
mengetahui berapa potensi pendapatan yang akan mereka peroleh, jika laba rugi
berdasarkan biaya historis investor hanya mengetahui berapa pendapatan yang
mereka peroleh pada saat minyak dan gas tersebut telah terjual.
2.5. HISTORICAL COST ACCOUNTING REVISITED
2.5.1. PERBANDINGAN PERBEDAAN BASIS PENGUKURAN
Pada titik ini, kita menganggap bahwa kondisi idealnya mengarah pada
akuntansi dengan menggunakan present value version dari current value
accounting. Namun, praktik akuntansi saat ini dapat digambarkan sebagai model
pengukuran campuran (mixed measurement model). Beberapa tahun terakhir,
standard setters telah memperkenalkan sejumlah standar berbasis current value,
tetapi current value accounting ini menemui permasalahan terkait volatilitas dan
reliabilitas. Masalah ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana current
value accounting akan menggantikan biaya historis. Sehingga, perlu
mempertimbangkan dua basis pengukuran tersebut dalam kaitannya dengan
konsep akuntansi.
Relevance vs Reliability
Relevance dan reliability merupakan karakteristik penting dalam informasi
akuntansi. Seperti yang telah disimpulkan pada pembahasan sebelumnya
bahwa, tidak mungkin menyusun laporan keuangan yang sempurna relevan dan
reliabel, sehingga harus ada trade off antara keduanya. HCA relatif lebih
reliable/dapat diandalkan karena biaya atas aset atau kewajiban pada sebuah
perusahaan biasanya merupakan sebuah angka objektif, lebih terhindar dari
kesalahan estimasi dan bias daripada perhitungan present value. Namun, biaya
historis mungkin kurang relevan. Biaya historis, nilai pasar, dan present value
mungkin sama pada tanggal akuisisi, tetapi nilai pasar dan present value akan
berubah selama kondisi pasar berubah. Akibatnya , relevansi current value
accounting umumnya melebihi dari HCA. Akan tetapi, penggunaan akuntansi
nilai sekarang dalam kondisi yang tidak ideal akan menimbulkan masalah
reliabilitas.
Revenue Recognition
Perbedaan yang penting antara current value accounting seperti RRA dan
HCA adalah perubahan waktu pengakuan dalam nilai aset. Berdasarkan current
value accounting, current valuation atas aset dan kewajiban akan meningkatkan
(atau mengurangi) nilai aset dan kewajiban yang diakui (diukur) pada saat
mereka terjadi, dengan mendiskontokan arus kas masa depan (inti dari nilai) dan
mengkapitalisasi nilai tersebut dalam neraca. Pendapatan kemudian pada
dasarnya adalah perubahan bersih dalam nilai sekarang untuk periode yang
bersangkutan.
Di bawah perspektif HCA, inventori dinilai berdasarkan kos/nilai perolehan
dan accounts receivable dinilai berdasarkan harga jual, sehingga pendapatan
diakui ketika inventori terjual (penjualan terealisasi). Peningkatan nilai yang
belum terealisasi tidak diakui di neraca dan net income.
Recognition Lag
Current value accounting memiliki sedikit lag pengakuan, karena ketika
perubahan nilai ekonomi terjadi, maka pada saat itulah pendapatan diakui. HCA
memiliki lag pengakuan yang lebih besar, karena pendapatan tidak diakui
sampai kenaikan nilai persediaan telah divalidasi, biasanya melalui realisasi
penjualan.
Matching of Costs and Revenues
Konsep matching ini terutama terkait dengan akuntansi biaya historis
(HCA), karena laba bersih di bawah HCA adalah hasil dari matching /
penandingan antara pendapatan yang terealisasi dengan biaya untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Konsep matching ini merupakan prinsip dari
akuntansi akrual. Sedangkan, dalam curent value accounting, konsep matching
ini lebih sedikit digunakan, karena laba bersih merupakan perubahan bersih
current value dari aset dan kewajiban selama periode tersebut. Matching tidak
diperlukan, karena perubahan nilai aset dan kewajiban didorong oleh kekuatan
pasar dan respon perusahaan atas kekuatan pasar ini.
Meskipun konsep matching pada HCA ini cukup reliable, namun tidak
sepenuhnya begitu. Contohnya, penyusutan aset tetap. Dalam prinsip matching,
pendapatan ditandingkan salah satunya dengan penyusutan aset tetap selama
periode tertentu yang pada akhirnya menghasilkan laba bersih. Namun, prinsip
akuntansinya juga tidak menyebutkan secara jelas seberapa besar penyusutan
yang harus dibebankan, hanya menyebutkan bahwa penyusutan dilakukan
secara sistematis dan rasional. Akibat ketidakjelasan ini, ada beberapa macam
metode penyusutan yang diterima untuk digunakan dalam praktek, seperti garis
lurus, metode saldo menurun, dsb.
Hal ini mempersulit perbandingan profitabilitas antar perusahaan karena
investor harus memastikan metode penyusutan yang digunakan perusahaan
sebelum membuat perbandingan. Ketidakjelasan ini juga akan mengikis
reliabilitas HCA, karena manajer perusahaan memiliki ruang untuk mengatur
profitabilitas yang mereka laporkan melalui pilihan metode penyusutan atau
melalui perubahan metode yang digunakan. Dengan kata lain, HCA mungkin
lebih reliable daripada current value accounting, namun hal ini bukan berarti HCA
dapat dipercaya secara lengkap.
2.5.2. CONCLUSION
 HCA rendah relevansi tapi cukup reliable, akuntan menunggu sampai bukti
obyektif tersedia sebelum mengakui pendapatan.
 biaya historis lebih terlambat (lags) dalam mengakui perubahan nilai aset dan
kewajiban.
 biaya historis adalah proses matching kos dan revenue.
2.6. KETIADAAN LABA BERSIH YANG SEBENARNYA
(THE NON-EXISTENCE OF TRUE NET INCOME)
Untuk mempersiapkan susunan laporan keuangan yang lengkap
berdasarkan current value basis, perlu untuk menilai seluruh aset dan kewajiban
perusahaan, dengan net income yang menjelaskan perubahan current value
perusahaan selama periode tertentu. Namun, dalam kenyataannya, laba bersih
tidak ada sebagaimana sebuah konstruksi perekonomian yang terdefinisikan
dengan baik. Sebuah permasalahan yang fundamental adalah kurangnya
objektifitas atas probabilitas keadaan/states. Dengan probabilitas keadaan yang
objektif, nilai sekarang dari aset dan kewajiban secara benar merefleksikan
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan, karena nilai sekarang dimasukkan ke
dalam seluruh kemungkinan kejadian masa depan dan probabilitasnya. Dalam
kasus ini, informasi akuntansi relevan secara lengkap sebagaimana andal secara
lengkap dan pendapatan ekonomi terjadi.
Sebuah pendekatan tidak langsung terhadap pendapatan ekonomi yang
sebenarnya dari mendasarkan atas perhitungan pendapatan atas perubahan nilai
pasar dibandingkan dengan nilai sekarang mengarahkan ke dalam dimana nilai
pasar perlu ada untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, kondisi yang
dikenal sebagai pasar yang tidak lengkap (incomplete markets). Jika nilai
pasar tidak tersedia untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, sebuah
pengukuran pendapatan yang berdasar atas nilai pasar adalah tidak
memungkinkan.
Kurangnya probabilitas keadaan objektif membuka pintu untuk estimasi
subjektif atas kinerja masa depan perusahaan. Beberapa estimasi ini dapat
menjadi subjek untuk kurangnya keakuratan dan bias yang mungkin terjadi.
Sebagai hasilnya, estimasi akuntansi yang didasarkan atas nilai sekarang
kehilangan keandalan pada saat mereka berjuang untuk mempertahankan
relevansi. Kesimpulan kedua adalah bahwa akuntan merasa bahwa akuntansi
berdasar biaya historis untuk kelas-kelas besar dari aset dan kewajiban operasi
menyajikan sebuah cara yang berguna untuk mencatat, sejak kita melihat
akuntansi biaya historis untuk kelas-kelas ini mengakar kuat dalam praktek.
Beberapa relevansi hilang, tetapi diharapkan keandalan ditingkatkan.
2.7. KESIMPULAN ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION
Dari pada membahas secara mendalam tentang keberadaan laba bersih,
akuntan lebih berfokus untuk membuat laporan keuangan lebih berguna dalam
pengambilan keputusan.

More Related Content

What's hot

Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Rose Meea
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Nony Saraswati Gendis
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansi
Nadia Amelia
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganadaaje
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
Hasunah
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Rani Widianti
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
Wenni Gan
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Fina Sari
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
Maya Rusli
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
Rachma Novriesya
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Futurum2
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Abdi Az
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Rose Meea
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
hendragustomi
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
ghiyats dewantara
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganRatna Agnezious
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

What's hot (20)

Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansi
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuanganPsak 1-penyajian-laporan-keuangan
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomiTugas 8 konsekuensi ekonomi
Tugas 8 konsekuensi ekonomi
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 

Similar to Resume chapter 1 & 2 william scoot

Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi
Said Muhamad Rifad
 
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdftinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
Agus arwani
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
universitas tribhuwana tunggadewi
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
Shafira Nurul Firdausta
 
Chapter 2.pdf
Chapter 2.pdfChapter 2.pdf
Chapter 2.pdf
hafiz73388
 
Bab ipendahuluan
Bab ipendahuluanBab ipendahuluan
Bab ipendahuluan
febbyasri
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Ima Rosmiati
 
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepResume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Hanief Adrianto
 
Contoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusContoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagus
Purwo Adi Wibowo
 
PERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptx
PERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptxPERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptx
PERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptx
NansyEno
 
Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuanganTujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
novitahandayani04
 
1 postulat prinsip dan konsep
1 postulat prinsip dan konsep1 postulat prinsip dan konsep
1 postulat prinsip dan konsep
Aceng Aceng
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
Muhamad Fierza Hazmi
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
nitrixblog
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
Yugi Hidyan
 
Teori normatif
Teori normatifTeori normatif
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Amrul Rizal
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
MNDani
 
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
yulfanifani
 
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
ahmadihbal
 

Similar to Resume chapter 1 & 2 william scoot (20)

Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi
 
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdftinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
tinjauan historis kerangka konseptual (alwan sri kustono).pdf
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Chapter 2.pdf
Chapter 2.pdfChapter 2.pdf
Chapter 2.pdf
 
Bab ipendahuluan
Bab ipendahuluanBab ipendahuluan
Bab ipendahuluan
 
Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuangan
 
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan KonsepResume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
Resume Teori Akuntansi Postulat, Prinsip dan Konsep
 
Contoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusContoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagus
 
PERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptx
PERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptxPERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptx
PERTEMUAN 1-SEJARAH AKUNTANSI.pptx
 
Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuanganTujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
 
1 postulat prinsip dan konsep
1 postulat prinsip dan konsep1 postulat prinsip dan konsep
1 postulat prinsip dan konsep
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
 
Teori normatif
Teori normatifTeori normatif
Teori normatif
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
 
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Resume chapter 1 & 2 william scoot

  • 1. RESUME BUKU TEORI AKUNTANSI KEUANGAN Scott, William R Nama : Soleh Fudin Nim : 7774200015 Chapter 1 (Bab 1) Introducing (pengenalan) 1.1 The organization of This Book 1.1. TUJUAN DARI BUKU INI (THE OBJECTIVE OF THIS BOOK) Buku ini adalah tentang akuntansi, bukan tentang bagaimana menghitung. Tujuan buku memberi pemahaman tentang lingkungan akuntansi dan pelaporan keuangan yang ada sekarang ini, dari sudut pandang investor maupun manajer.
  • 2. 1.2. BEBERAPA PERSPEKTIFSEJARAH Akuntansi memiliki sejarah yang panjang. Deskripsi utuh pertama terkait sistem double entry bookkeeping muncul pada tahun 1494 oleh Luca Pacioli, matematikawan/pertapa dari Italia. Pacioli tidak menemukan sistem tersebut, melainkan tumbuh seiring berjalannya waktu. “ Method of Venice” tersebut banyak dmasukkan dalam buku matematika di masa itu. Pada tahun 1543 metode Pacioli tersebut ditranslasikan ke bahasa Inggris. Pada awal abad 18, konsep gabungan kekayaan perusahaan berkembang di Inggris, termasuk eksistensi permanen, keterbatasan kewajiban pemilik, dan kemampuan untuk mentransfer saham. Maka, terjadilah perubahan dari akuntansi finansial, dari sistem yang memungkinan pedagang mengontrol operasinya menuju sistem untuk menginformasikan investor. 1844 Companies Act memberikan konsep untuk membuat neraca yang diaudit untuk pemegang saham, namun tidak langsung dilaksanakan dan baru dikumandangkan kembali pada awal 1900an. Pada abad 20, perkembangan akuntansi banyak terjadi di Amerika yang perkembangan ekonominya meningkat pesat. Kemunculan pajak penghasilan badan pada 1909 memberikan dampak terhadap pengukuran pendapatan. Terjadinya market crash pada 1929 menimbulkan Great Depression yang melahirkan SEC (Securities and Exchange Commision) pada 1934 oleh Securities Act, yang bertujuan memproteksi investor. Pada tahun 1940 akuntansi berbasis biaya historis menerima ekspresi tertinggi dari monograph Paton & Littleton yg terkenal, Introduction of Corporate Accounting Standard. Terdapat 2 alternatif dari historical cost, yaitu value in use dan fair value (akan dipelajari di chapter 7). Pada tahun 1960an, teori akuntansi berfokus kepada konsep praktik akuntansi seperti apa yang terbaik. Akhirnya, didapatkan konsep informasi statemen keuangan yang berguna. Pada 1966, dibuat A Statement of Basic Accounting Theory oleh American Accounting Association (AAA), sebuah draft rerangka konseptual IASB dan FASB (2008). Apabila diperhatikan lebih lanjut, akuntansi mengalami perubahan besar ketika terjadi kasus-kasus, seperti pada tahun 1900, dan kasus Enron yang melahirkan Sarbanes-Oxley Ac.
  • 3. 1.3. THE 2007-2008 MARKET MELTDOWNS Meskipun regulasi dan standar baru tersebut, Special Purpose Entities (SPE) masih banyak digunakan, terutama oleh institusi finansial, yang mereka sering sebut sebagai Structured Investment Vehicle (SIV). Kendaraan ini mereka dibuat oleh pemberi pinjaman seperti bank, perusahaan mortgage, dan institusi finansial lainnya unuk mengamankan holding atas mortgage, credit card balances, auto loans, dan aset finansial lainnya. SIV kemudian mengumpulkannya menjadi asset-backed securities (ABS). ABS kemudian disekuritaskan sebagai collaterallized debt obligation (CDOs). Untuk membiayai aset yang dibeli oleh sponsor,SIV meminjam uang dengan menerbitkan asset-backed commercial paper (ABCP). Pembiayaan dengan ABSs dengan uang pinjaman adalah strategi yang berisiko. SIV kemudian mengurangi risiko nya dengan membeli credit default swaps (CDS). Mulai tahun 2007, struktur seperti mulai hancur. Asset-backed securities kurang transparan. Hal ini kemudian menimbulkan kecurigaan pasar yang menimbulkan penurunan yang lebih jauh terhadap nilai pasar. Penurunan yang didaarkan kepada sedikitnya pembelian saham oleh investor ini disebut sebagai liquidity risk. Semakin banyak kecurigaan terhadap nilai sekuritas adalah dengan menurunkan harga penawaran, atau tidakmembeli sama sekali. Penjualan CDOs dan CDSs dan CDOs sintetis menjadi atu bagian yang disebut Shadow Banking System. Singkatnya, risiko counerparty adalah hal utama yang menyebabkan hancurnya pasar ABS. Citigroup mengembalikan $147,4 milyar aset kepada sponsor SIVnya. Buyback (beli kembali) dari para SIV tadi memberkan konsekuensi bahwa pembayaran tersebut memperlemah sulvensi peruahaan dan pengetahuan mengenai aset “ beracun. Musibah ini menimbulkan kritik keras terhadap akuntansi nilai wajar IASB dan FASB membutuhkan pekerjaan ulang untuk fair- value accounting standard, dan juga standar derekognisi, konsolidasi, dan pengakuan pendapatan yang beberapa akan dibahas pada chapter 7.
  • 4. Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat 4 poin penting. 1. Pelaporan keuangan harus transparan, sehingga investor dapat melihat dengan jelas nilai aset dan liabilitas. 2. akuntansi nilai wajar dapat menggantikan value-in-use ketika market collapse karena nilai likuiditas yang menimbulkan penrunan terahadap kepercayaan diri investor. 3. Kegiatan off-balance sheet harus diungkapkan seluruhnya, meskipun tidak dikonsolidasikan 4. karena standar akuntansi adalah satu peraangka regulasi,perubahan yang substansil terhadap standar yang ada, termasuk pengungkapan terhadap kompensasi manajer, telah terjadi. 1.4. EFFICIENT CONTRACTING Kritik tajam terhadap penerapan akuntansi berdasarkan fair value salah satunya muncul dari pengguna paham efficient contracting. Efficient contracting berpendapat bahwa kontrak perusahaan menjadi dasar kebutuhan informasi akuntansi. Laporan keuangan menimbulkan kepercayaan. Kebutuhan yang utama, lain dengan akuntansi nilai sekarang, adalah reliabilitas. Perbedaan utama yang kedua adalah terkait dengan konservatisme pada pelaporan keuangan. Berdasarkan konservatisme, kerugian yang belum terealisasi diakui pada saat itu juga, sedangkan keuntungan tidak diakui sampai dengan terealisasi. Dalam buku ini, kedua paham yaitu kebergunaan untuk pengambilan keputusan dan efficient contracting sama-sama memiliki nilai penting. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada section 1.10. 1.5. CATATANPERILAKU ETIS Jatuhnya Enron dan World Com membuat kepercayaan masyarakat juga ikut jatuh. Hal ini memicu pertanyaan mengenai bagaimana menghilangkan dan menjaga kepercayaan public terhadap laporan keuangan. Salah satu cara
  • 5. adalah dengan meningkatkan regulasi atau peraturan termsuk standard akuntansi yang baru. Namun bagimanapun, perilaku etis akuntan dan auditor juga sangat dibutuhkan karena beberapa kasus banyak melibatkan mereka. Dengan perilaku etis, diharapkan akuntan dan auditor melakukan hal yang benar. Dalam konteks ini, akuntan dan auditor diharapkan bertindak dengan integritas dan bebas serta menjadikan kepentingan publik di atas kepentingan pegawai maupun klien. Buku ini mengasumsikan adanya pengungkapan penuh, pernyataan keuangan yang bermanfaat, perilaku kooperatif dan bereputasi. 1.6. STANDAR AKUNTANSI RULES-BASED VS PRINCIPLES-BASED Standar akuntansi Rules-Based mencoba untuk memberikan aturan detail atau rinci mengenai bagaimana menghitung. Sebagai alternatif, standar akuntansi juga memberikan dasar-dasar umum saja dan selanjutnya bergantung pada keputusan auditor professional untuk meyakinkan bahwa penerapan standard tidak salah. Saat ini, dunia bergerak menuju standar Principles-Based. Namun, pada kenyataannya meskipun kerangka kerja konseptual telah disusun dengan kuat, standar tersebut akan menghadapi tekanan dari manajer dan bahkan pemerintah untuk menyusun pelaporan keuangan dengan keinginan mereka. Untuk menghindari tekanan tersebut, auditor dan akuntan harus mengadopsi pandangan jangka panjang dari tanggung jawab mereka. 1.7. KOMPLEKSITAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PELAPORAN Lingkungan akuntansi bersifat sangat kompleks dan menantang. Kompleksitas dalam lingkungan akuntansi disebabkan karena produk akuntansi adalah informasi yang merupakan komoditas kuat dan penting. Alasan utama kompleksitas ini adalah karena tidak adanya konsep akuntansi yang sempurna dan standar. Akibatnya, individu tidak akan memiliki reaksi yang sama meskipun informasi yang diperoleh sama. Misalnya, setiap investor memiliki
  • 6. pertimbangan dalam melakukan investasi. Ada investor yang lebih memilih penilaian asset dan kewajiban berdasar value-in-use dengan alas an akan membantu untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. Investor lain mungkin lebih suka akuntansi nilai wajar dengan pertimbangan mewakili pelayanan manager. Lainnya mungkin kurang setuju terhadap segala bentuk akuntansi nilai sekarang karena dianggap tidak dapat diandalkan atau hanya karena telah terbiasa menggunakan informasi biaya historis. Alasan lain kompleksitas informasi adalah karena informasi akuntansi lebih dari mempengaruhi keputusan individu. Informasi akuntansi selain mempengaruhi keputusan, juga akan mempengaruhi kinerja pasar seperti pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja manajerial. Hal ini merupakan hal penting untuk efisiensi dan keadilan ekonomi sehingga pasar bekerja dengan baik. Tantangan bagi para akuntan keuangan adalah untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang kompleks, ditandai dengan preferensi yang bertentangan dari kelompok berbeda yang berbeda dengan pelaporan keuangan. Buku ini berpendapat bahwa prospek bertahan hidup dan kemakmuran akan meningkat jika akuntan memiliki kesadaran kritis mengenai dampak pelaporan keuangan pada investor, manajer, dan ekonomi. 1.8. PERAN RISET AKUNTANSI Terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk melihat peranan penelitian akuntansi,yaitu: 1. Melihat pengaruh penelitian terhadap praktek akuntansi Misalnya, Esensi dari Pendekatan Keputusan Manfaat berdasarkan kerangka konseptual adalah untuk membantu investor memperoleh informasi dalam membuat keputusan investasi yang baik dan tepat. 2. Meningkatkan pemahaman atas lingkungan akuntansi Sebagai contoh, penelitian yang fundamental menjadi model dari pemecahan konflik. Dalam memahami model teori agency, kita memperoleh peningkatan pemahaman mengenai kepentingan manajer dalam pelaporan keuangan, serta peranan perencanaan kompensasi eksekutif dalam
  • 7. memotivasi dan mengendalikan operasi manajemen perusahaan, selain itu juga mengenai cara menggunakan informasi akuntansi. 1.9. PENTINGNYA ASIMETRI INFORMASI Akuntansi berperan mengurangi asimetri informasi. Terdapat dua macam asimetri informasi, yaitu : 1. Adverse selection, yaitu suatu kondisi dimana terdapat beberapa orang, seperti manajer dan orang-orang dalam lainnya, yang mempunyai lebih banyak informasi yang menguntungkan dibandingkan investor pihak luar. Pada kasus ini, manajer dapat bertindak oportunis dengan membuat bias informasi keuangan yang dirilis kepada investor lainnya dengan menunda atau merilis informasi secara selektif di awal untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Taktik ini dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh investor biasa. 2. Moral hazard, terjadi ketika ada satu pihak dalam sebuah hubungan kontraktual melakukan tindakan yang tidak diketahui oleh pihak lainnya. Misalnya, manajer melakukan tindakan di luar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan 1.10. PERMASALAHAN FUNDAMENTAL DALAM TEORI AKUNTANSI Karena ketiadaan konsep akuntansi yang sempurna, ternyata pengukuran yang paling berguna dari net income yaitu untuk menginformasikan investor untuk mengendalikan adverse selection- tidak sama dengan pengukuran terbaik untuk mengukur dan memotivasi manager sebagaipelayan untuk mengendalikan moral hazard. Kepentingan manajer terbaik disajikan oleh informasi yang memiliki korelasi tinggi dengan usaha mereka dalam menjalankan perusahaan. Tetapi informasi yang relevan untuk investor, seperti nilai pasar dari asset dan kewajiban, mungkin akan mudah berubah dan berdampak pada net income yang dilaporkan. Dan juga terhadap tingkat dimana nilai pasar reliable tidak tersedia, informasi yang berorientasi pada nilai mungkin
  • 8. menjadi lebih bias dan dapat dimanipulasi dibandingkan informasi yang berdasarkan historical cost. Akibat dari kedua hal tersebut mengurangi korelasi usaha manajer. Masalah fundamental dalam teori akuntansi adalah bagaimana mendesain dan mengimplementasikan konsep dan standard yang mengkombinasikan penginformasian investor dan peran evaluasi kinerja manajer sebagai informasi akuntansi. Beberapa kebijakan membutuhkan trade off di antara kedua peran ini. Kepentingan investor terbaik disajikan oleh informasi yang menyajikan tradeoff yang berguna antara relevansi dan reliabilitas, dimana informasi yang relevan adalah informasi yang memungkinkan investor untuk menilai prospek ekonomi perusahaan di masa yang akan datang, dan informasi yang reliable adalah informasi yang tepat dan bebas dari bias atau manipulasi manajer lainnya. 1.11. REGULASI SEBAGAI REAKSI TERHADAP PERMASALAHAN FUNDAMENTAL Terdapat dua rekasi dasar dari permasalahan fundamental, yaitu: 1. Mengapa tidak menjaga peraturan untuk jumlah minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan yang stabil untuk perdagangan, untuk menyelesaikan konflik dan hukuman untuk kesalahan. Kemudian membiarkan kekuatan pasar menentukan seberapa banyak dan informasi perusahaan apa saja yang harus dihasilkan. Investor dan pengguna laporan lainnya sebagai pihak yang meminta informasi dan manajer sebagai penyedia informasi. Selanjutnya, kekuatan demand dan supply dapat menentukan kuantitas informasi yang dihasilkan. 2. Mengadakan regulasi untuk melindungi investor dengan dasar bahwa informasi merupakan sebuah komoditas yang komplek dan penting dimana kekuatan pasar gagal mengendalikan moral hazard dan adverse selection.
  • 9. 1.12. THE ORGANIZATION OF THIS BOOK Pada bab 1 ini menjelaskan apa yang menjadi garis besar outline dalam teori akuntansi keuangan pada buku ini. Terdapat empat komponen dasar yang akan dibahas pada buku ini. 1.12.1. Kondisi Ideal Menurut Scott (2006) yang dimaksud kondisi ideal adalah suatu perekonomian yang dicirikan oleh pasar sempurna dan lengkap, atau tidak adanya asimetri informasi dan halangan-halangan lainnya bagi operasi pasar yang wajar dan efisien. Kondisi tersebut juga disebut ‘ first- best. Selain itu, penilaian aset dan kewajiban berdasar nilai tunai/sekarang harapan arus kas yang akan datang. Arbitrasi memastikan bahwa nilai-nilai tunai dan nilai-nilai pasar sama. Laporan keuangan sangat relevan dan reliabel, serta investor-investor dan manajer-manajer tidak ruangan untuk tidak sepakat atas pilihan kebijakan akuntansi, dan tidak ada dorongan-dorongan untuk meminta regulasi. Akuntansi berbasis nilai tunai atau nilai pasar adalah contoh-contoh yang lebih umum konsep akuntansi nilai wajar (fair value), yang didefinisi sebagai jumlah dalam mana pihak-pihak akan mau membeli dan menjual harta dan kewajiban secara bebas tanpa campur tangan pihak ketiga (arm’ s-length transaction). Dalam praktik, kondisi ideal tidak ada/tidak berlaku. Namun begitu, kondisi ideal memberi sebuah patok-duga dalam mana kondisi yang lebih realistis, kondisi akuntansi ‘ second-best’ , dapat diperbandingkan. Studi akuntansi dalam kondisi ideal adalah berguna, karena dapat membantu untuk melihat apakah masalah-masalah real dan seperti apakah tantangan-tantangan akuntansi nilai wajar bila kondisi-kondisi ideal yang diperlukan tidak terpenuhi.
  • 10. 1.12.2. Pemilihan yang sulit Kotak tiga atas menggambarkan komponen kedua dari rerangka kerja. Ini mengenalkan masalah adverse selection, yakni masalah komunikasi dari perusahaan kepada investor-investor luar. Di sini, peranan akuntansi memberi sebuah “ level playing field melalui disklosur penuh informasi yang relevan, reliabel, tepat-waktu dan cost-effective kepada investor-investor dan pengguna-pengguna laporan keuangan lainnya. Untuk memahami bagaimana akuntansi keuangan dapat membantu mengendalikan masalah adverse selection, maka penting untuk mengetahui bagaimana investor-investor membuat keputusan. Pendekatan yang digunakan dalam buku ini adalah dengan anggapan bahwa kebanyakan investor adalah rasional, yaitu, mereka membuat keputusan sedemikian rupa untuk memaksimumkan utilitas/kepuasan harapan mereka, dari kekayaan. Pelaporan informasi yang berguna bagi investor-investor rasional disebut decision usefullness approach 1.12.3. Moral Hazard Kotak tiga di bawah dalam Gambar diatas menggambarkan komponen ketiga buku ini. Di sini masalah asimetri informasi adalah moral hazard, yang timbul dari upaya manajer yang tak teramati di dalam menjalankan perusahaan. Peranan akuntansi adalah untuk memberi sebuah ukuran kinerja untuk melaporkan hasil-hasil upaya manajer. bagaimanakah moral hazard menarik perhatian manajer akan kebijakan akuntansi, dengan menguraikan masalah konsekuensi-konsekuensi ekonomis. Konsekuensi ekonomis mempunyai arti bahwa kebijakan- kebijakan akuntansi adalah berarti (matter). Masalah-masalah moral hazard bisa dikendalikan, tetapi tidak dapat dihilangkan. Hal ini karena pengenaan kontrak adalah mahal. Terutama, kontrak-kontrak tersebut membebankan risiko pada manajer-manajer. Sebagai contoh, para
  • 11. manajer tidak dapat sepenuhnya mengendalikan kinerja perusahaan dikarenakan kejadian seperti pemogokan kerja, perubahan-perubahan tingkat bunga, dan lainnya. 1.12.4. Penyusunan Standar Perlu adanya penyusunan standar akuntansi untuk memfasilitasi konflik kepentingan antara investor dan manajer. 1.12.5. Proses Penyusunan Standar  The International Accounting Standar Board (IASB) IASB dibentuk pada tahun 2001, merupakan badan yang bertanggung jawab dalam penyusunan standar dari badan yang sebelumnya, yaitu International Accounting Standards Committee. Badan ini dibentuk pada tahun 1973 dengan kesepakatan badan- badan akuntansi di Australia, Canada, Prancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat. IASB merupakan lembaga yang independen yang berfungsi untuk menyusun standar akuntansi berkaualitas tinggi, yang dapat diterima, diterapkan, dan diterima secara internasional. IASB menghasilkan sebuah standar akuntansi yaitu IFRS. International Finance Reporting Standards (IFRS) merupakan standar pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara internasional.  The Financial Accounting Standards Boards (FASB) FASB dibentuk pada tahun 1973 dengan tujuan untuk menyusun standar akuntansi di negara Amerika Serikat. Sama dengan IASB, FASB didukung secara finansial oleh sebuah lembaga yaitu Financial Accounting Foundation (FAF). Misi dari FASB adalah untuk menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan pedoman pelaporan dan untuk pendidikan masyarakat.
  • 12. FASB mempunyai tujuh anggota yang terdiri atas 3 orang berasal dari praktisi akuntansi professional, 2 orang dari industry dan masing-masing satu orang dari akademi dan pemerintah. Dalam menyusun dan memperbaharui akuntansi dan standar dan konsep pelaporan, FASB seperti IASB, penekanan beratnya pada proses.  The Canadian Accounting Standards Board (AcSB) The AcSB merupakan badan penyusun standar akuntansi di Kanada. The AcSB terdiri dari dari sebuah kelompok dengan jumlah anggota maksimal Sembilan. Tidak seperti anggota IASB dan FASB, dengan pengecualian dari ketua lembaganya, bertugas dengan sukarela.  Securities Commissons Jika sebuah badan penyusun standar menginginkan tujuan mereka tercapai, laporan keuangan harus mematuhi GAAP. Securities Commissons adalah salah satu hal yang penting dalam melaksanakan standar akuntansi. Securities and Exchange Commission (SEC) merupakan sebuah badan independen dari pemerintah Amerika yang memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan peraturan- peraturan dibidang perdagangan efek dan mengatur pasar perdagangan pada bursa efek. Tujuan utama dibentuknya SEC adalah untuk mengatur bursa efek dan mencegah penyalahgunaan oleh perseroansehubungan dengan penawaran saham dan penjualan efek serta pelaporan keuangan perseroan 1.13. RELEVANSI TEORI AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PRAKTEK AKUNTANSI Kerangka kerja yang dideskripsikan hanya menyediakan suatu cara untuk mengorganisir studi kita mengenai teori akuntansi keuangan. Dan mencoba
  • 13. membuktikan bahwa teori tersebut relevan dengan praktek akuntansi. Hal ini terpenuhi dengan dua cara. Pertama, berbagai riset dan teori yang mendasari akuntansi keuangan diuraikan dan diterangkan dalam bahasa sederhana, dan keterkaitan mereka ditunjukkan oleh banyak rekomendasi untuk praktik akuntansi. Pendekatan yang kedua untuk menunjukkan keterkaitan akan pemasalahan tugas. Suatu usaha nyata telah dibuat dalam memilih masalah penting
  • 14. TEORI AKUNTANSI KEUANGAN CHAPTER 2 ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITIONS ORGANISASI CHAPTER 2 2.1. OVERVIEW Model nilai sekarang (present value model) menyediakan informasi yang relevan sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini informasi yang relevan didefinisikan sebagai informasi mengenai prospek ekonomi perusahaan di masa depan, terutama terkait dengan dividen, arus kas, dan profitabilitas. Dengan kondisi dimana laporan keuangan tersebut relevan maka informasi juga bisa diandalkan (reliable), kita dapat menemukan informasi yang dapat diandalkan sebagai informasi laporan keuangan dan hasil operasional yang tepat Present Value under certainty Complete relevance and reliability Current value-based accounting Historical cost accounting Low Relevance High Reliability Mixed measurement model Medium relevance and reliability Present Value under uncertainty Complete relevance and reliability Reserve Recognition Accounting High relevance Low reliability
  • 15. dan bebas dari bias. Kita juga dapat mengeksplorasi kondisi dimana nilai pasar aset dan kewajiban dapat digunakan sebagai ukuran tidak langsung dari nilai sekarang (present value). Hal ini hanya terjadi di bawah kondisi yang ideal. Jika kondisi tidak ideal, permasaIahan fundamental akan timbul untuk penilaian aset dan pengukuran pendapatan. 2.2. MODEL NILAI SEKARANG DI BAWAH KEPASTIAN (THE PRESENT VALUE MODEL UNDER CERTAINTY) Model nilai sekarang secara luas digunakan dalam ekonomi dan keuangan, dan memiliki pengaruh yang dipertimbangkan pada akuntansi selama beberapa tahun. Pertama-tama kita mempertimbangkan versi yang sederhana di bawah kondisi yang pasti. “ Kepastian” diartikan bahwa arus kas masa depan perusahaan dan tingkat bunga dalam ekonomi secara luas diketahui dengan pasti. Hal ini disebut sebagai kondisi yang ideal. Contoh: Sebuah aset perusahaan menghasilkan $150 per tahun untuk dua tahun tanpa kewajiban (liabilities) dan memiliki nilai $0 pada akhir tahun kedua. Suku bunga = 10% Neraca (Balance Sheet) As at Time 0 Capital asset, PV $260.33 Shareholder’ s equity $260.33 Laporan Laba Rugi (Income Statement) For Year 1 Accretion of discount $26.03 Pendapatan bersih (net income) tahun tersebut: $260.33 x 10% = $26.03
  • 16. Neraca (Balance Sheet) As at End of Year 1 Financial Asset $150.00 Cash 136.36 Capital asset, PV $286.36 Shareholder’ s equity $260.33 Opening Value 26.03 $286.36 *Catatan: diasumsikan tidak ada dividen yang harus dibayarkan Jadi: Untuk tahun 0, PA0= $260.33 Untuk tahun 1, accretion of discount = $26.03 Catatan: 1. Net book value (NBV) untuk aset modal tiap akhir tahun sama dengan present value (PV). 2. Pertambahan diskon (Accretion of discount) juga disebut sebagai ex ante or expected net income. Ketika kondisi dalam kepastian, expected net income sama dengan ex post atau realized net income. 3. Laporan keuangan yang relevan memberikan informasi mengenai prospek ekonomis perusahan di masa depan. Future dividends = payoff to investors. Dividend irrelevancy: dalam kondisi ideal, waktu penentuan dividen tidak akan mempengaruhi present value (PV). Arus kas (cash flows) juga sepenuhnya relevan. Oleh karena itu laporan keuangan dalam contoh adalah relevan. 4. Net income tidak berperan pada penilaian perusahaan dalam kondisi yang ideal. Hal tersebut dikarenakan arus kas masa depan (future cash flows) telah diketahui, pendapatan bersih (net income accretion of discount) dapat diprediksi, neraca berisi informasi yang relevan.
  • 17. 5. Informasi yang dimuat dalam laporan keuangan reliable, dilihat dari aliran kas dan tingkat suku bunga diketahui dengan pasti dan semua kesalahan perhitungan segera dapat di temukan. 6. Dalam kondisi ideal, present value (PV) dari aset atau kewajiban sama dengan harga pasar. Arbitrase: membuat keuntungan dalam sebuah pasar dan menjual di pasar lain dengan barang dan jasa yang sama. Contoh: tingkat suku bunga = 10% Pemilik tidak akan menjual aset dengan harga kurang dari $260.33 Tidak ada yang mau membeli lebih dari harga $260.33 Jadi, present value aset pada waktu ke 0 = $260.33 7. Nilai pasar perusahaan = jumlah aset finansial dan present value yang diterima dari aset + aset tak berwujud – present value kewajiban Total nilai pasar pada contoh = $260.33 2.2.1. RINGKASAN (SUMMARY) Di bawah kondisi yang ideal dari arus kas masa depan yang diketahui dengan pasti dan tingkat bunga tetap yang bebas resiko dalam ekonomi, memungkinkan untuk menyiapkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Proses arbritase memastikan bahwa nilai pasar dari sebuah aset setara dengan nilai sekarang dari arus kas masa depannya. Nilai pasar perusahaan kemudian adalah nilai aset keuangannya ditambah nilai aset modalnya (dikurangi kewajiban). 2.3. MODEL PRESENT VALUE DI BAWAH KETIDAKPASTIAN (THE PRESENT VALUE MODEL UNDER UNCERTAINTY) Asumsi-asumsi pada model ini adalah: 1. Terdapat peristiwa masa depan yang memengaruhi kinerja perusahaan, yang disebut dengan istilah states of nature atau state. Contoh state ini antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, pemogokan suppliers, kerusakan peralatan, dan lain-lain.
  • 18. 2. Dalam kondisi ideal, state yang terjadi merupakan salah satu dari opsi state yang telah diketahui sebelumnya. 3. Tidak ada yang dapat mengontrol atau mengetahui state mana yang akhirnya terjadi, tetapi dalam kondisi ideal, diketahui opsi state apa saja yang mungkin terjadi. 4. Opsi kemungkinan ini diketahui semua orang dan semua orang tahu bahwa orang lain juga tahu. 5. Asumsi probabilitas/kemungkinan ini bersifat objektif dan diketahui secara umum. 6. Orang-orang mengetahui dengan jelas dan pasti state mana yang terjadi. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa model present value dalam ketidakpastian memiliki (1) tingkat berkurangnya aliran kas perusahaan yang bersifat pasti, (2) informasi tentang states of nature yang diketahui secara umum dan menyeluruh, (3) probabilitas states yang objektif dan diketahui secara umum, (4) terjadinya state dapat diamati secara umum. Model present value dalam ketidakpastian ini dapat dikatakan serupa dengan model present value dalam kepastian, hanya saja terdapat tambahan situasi berupa kondisi aliran kas perusahaan dalam berbagai states kondisional. Risiko yang timbul dari ketidaktahuan atas state mana yang akhirnya terjadi, disebut estimation risk. Secara umum, risiko ini muncul ketika pembuat keputusan tidak meyakini nilai parameter yang terkait. Hasil perhitungan present value dengan asumsi dua states dengan kemungkinan 50:50 sebetulnya menunjukkan hasil yang sama dengan model present value dalam kepastian. Namun, investor pada dasarnya adalah risk averter, sehingga di antara tiga opsi good state, bad state, dan present value, mereka akan memilih present value, meskipun pada nilai pasar kenyataannya akan lebih rendah dari present value karena konteksnya adalah kondisi ketidakpastian/berisiko. Sementara itu, apabila realisasinya adalah bad state, komponen yang diperhatikan adalah:
  • 19. 1. Expected earning. Ini adalah pendapatan yang diharapkan dalam kondisi pasti. Dalam contoh kasus, besaran expected earning ini adalah sebesar $26,03 (lihat perhitungan di subbab model present value dalam kepastian). 2. Pendapatan yang diharapkan tadi dikurangi/ditambah dengan abnormal/unexpected earning. Inilah yang mewakili unsur ketidakpastian. Dalam contoh kasus, besaran abnormal/unexpected earning ini adalah sebesar $50,00. 3. Besaran abnormal/unexpected earning ini didapatkan dari selisih antara expected cash flow dan actual cash flow. Dalam kondisi ideal, tidak ada selisih antara expected dengan actual, sehingga besaran abnormal/unexpected earning adalah $0,00, dan expected earning akan sama dengan actual earning karena tidak ada pengurang/penambahnya. 4. Karena kondisi yang terjadi ternyata adalah bad state maka terdapat selisih di mana actual lebih kecil daripada expected (kenyataan lebih buruk dari harapan). Akibatnya, abnormal/unexpected earning yang dihasilkan pun bernilai negatif, sehingga memberikan efek ‘ shock’ kepada expected earning berupa pengurangan sebesar $50,00, dan berujung pada net loss $23,97. 5. Sebaliknya, apabila yang terjadi ternyata adalah good state, selisih yang ada bersifat positif karena actual lebih besar daripada expected (kenyataan melebihi dari harapan). Akibatnya, abnormal/unexpected earning positif dan menambah expected earning sebesar $50,00, dan berujung pada net income $76,03. Dari contoh kasus, dapat digarisbawahi poin-poin berikut: 1. Informasi pada laporan keuangan tetap diasumsikan relevan dan andal karena tetap sama-sama berdasarkan expected future cash flow. Namun, hal ini tidak berarti bahwa nilai di dalamnya tidak statis (volatility). 2. Income statement tidak dapat memberitahu kapankah abnormal earning berhenti terjadi. Namun, dalam kondisi ideal, investor dapat menghitung realisasi net income begitu mengetahui state mana yang terjadi. Jadi, dapat dikatakan net income bisa diprediksi dalam konteks state.
  • 20. Income statement menjadi informatif dalam lingkup subjective probabilities, di mana investor tidak memiliki states yang sudah diketahui dan harus menilai sendiri kemungkinan yang ada. Penilaian ini menjadikan state probabilities bersifat subyektif, begitu juga dengan nilai perusahaan. Lingkup subjektif ini lebih masuk akal dan dalam lingkup inilah income statement menjadi salah satu sumber informasi investor dalam memprediksi (lebih lanjut dalam chapter 3). 2.4. EXAMPLES OF PRESENT VALUE ACCOUNTING RESERVE RECOGNITION ACCOUNTING (RRA) Pada kenyataannya kondisi ideal itu belum tercipta. Oleh sebab itu, praktek akuntansi bergerak secara kuat ke arah peningkatan penggunaan nilai wajar dari kelas-kelas besar aset dan kewajiban. Selain pergerakan ke arah nilai wajar, model nilai sekarang menghadapi permasalahan keandalan yang serius ketika kita mencoba untuk menerapkannya tanpa kondisi ideal. Sulit dikatakan bahwa perusahaan minyak dan gas beroperasi dibawah kondisi yang pasti. Konsekuensinya, kita seharusnya mempertimbangkan SFAS 69 dalam hubungannya terhadap model nilai sekarang dibawah ketidakpastian. Akuntansi nilai sekarang diterapkan untuk persediaan minyak dan gas dikenal sebagai reserve recognition accounting (RRA). KRITIK ATAS RRA Reaksi Manajemen: Perlu untuk membuat perubahan dalam estimasi yang kelihatannya menjadi tulang punggung atas RRA. Manajer perusahaan minyak, khususnya, cenderung menganggap RRA dengan menunggu dan penuh kecurigaan. Kegunaan untuk Para Investor: Disamping jelas bahwa manajemen berhati- hati terhadap RRA, hal ini tidak berarti bahwa hal riil tidak menyediakan informasi yang berguna untuk investor. Tentunya RRA lebih relevan dibandingkan informasi biaya historis, sehingga RRA potensial untuk menjadi bermanfaat. Di bawah akuntansi biaya historis, peningkatan dalam nilai cadangan yang terbukti tidak akan tampak dalam laporan laba rugi sampai cadangan yang terbukti itu diproduksi dan dijual. Sedangkan laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang
  • 21. mengakui peningkatan tersebut dengan "segera". Sehingga, informasi nilai sekarang mempunyai potensi untuk kegunaan karena relevansi yang lebih besar. Notes: dengan laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang, investor akan mengetahui berapa potensi pendapatan yang akan mereka peroleh, jika laba rugi berdasarkan biaya historis investor hanya mengetahui berapa pendapatan yang mereka peroleh pada saat minyak dan gas tersebut telah terjual. 2.5. HISTORICAL COST ACCOUNTING REVISITED 2.5.1. PERBANDINGAN PERBEDAAN BASIS PENGUKURAN Pada titik ini, kita menganggap bahwa kondisi idealnya mengarah pada akuntansi dengan menggunakan present value version dari current value accounting. Namun, praktik akuntansi saat ini dapat digambarkan sebagai model pengukuran campuran (mixed measurement model). Beberapa tahun terakhir, standard setters telah memperkenalkan sejumlah standar berbasis current value, tetapi current value accounting ini menemui permasalahan terkait volatilitas dan reliabilitas. Masalah ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana current value accounting akan menggantikan biaya historis. Sehingga, perlu mempertimbangkan dua basis pengukuran tersebut dalam kaitannya dengan konsep akuntansi. Relevance vs Reliability Relevance dan reliability merupakan karakteristik penting dalam informasi akuntansi. Seperti yang telah disimpulkan pada pembahasan sebelumnya bahwa, tidak mungkin menyusun laporan keuangan yang sempurna relevan dan reliabel, sehingga harus ada trade off antara keduanya. HCA relatif lebih reliable/dapat diandalkan karena biaya atas aset atau kewajiban pada sebuah perusahaan biasanya merupakan sebuah angka objektif, lebih terhindar dari kesalahan estimasi dan bias daripada perhitungan present value. Namun, biaya historis mungkin kurang relevan. Biaya historis, nilai pasar, dan present value mungkin sama pada tanggal akuisisi, tetapi nilai pasar dan present value akan berubah selama kondisi pasar berubah. Akibatnya , relevansi current value accounting umumnya melebihi dari HCA. Akan tetapi, penggunaan akuntansi
  • 22. nilai sekarang dalam kondisi yang tidak ideal akan menimbulkan masalah reliabilitas. Revenue Recognition Perbedaan yang penting antara current value accounting seperti RRA dan HCA adalah perubahan waktu pengakuan dalam nilai aset. Berdasarkan current value accounting, current valuation atas aset dan kewajiban akan meningkatkan (atau mengurangi) nilai aset dan kewajiban yang diakui (diukur) pada saat mereka terjadi, dengan mendiskontokan arus kas masa depan (inti dari nilai) dan mengkapitalisasi nilai tersebut dalam neraca. Pendapatan kemudian pada dasarnya adalah perubahan bersih dalam nilai sekarang untuk periode yang bersangkutan. Di bawah perspektif HCA, inventori dinilai berdasarkan kos/nilai perolehan dan accounts receivable dinilai berdasarkan harga jual, sehingga pendapatan diakui ketika inventori terjual (penjualan terealisasi). Peningkatan nilai yang belum terealisasi tidak diakui di neraca dan net income. Recognition Lag Current value accounting memiliki sedikit lag pengakuan, karena ketika perubahan nilai ekonomi terjadi, maka pada saat itulah pendapatan diakui. HCA memiliki lag pengakuan yang lebih besar, karena pendapatan tidak diakui sampai kenaikan nilai persediaan telah divalidasi, biasanya melalui realisasi penjualan. Matching of Costs and Revenues Konsep matching ini terutama terkait dengan akuntansi biaya historis (HCA), karena laba bersih di bawah HCA adalah hasil dari matching / penandingan antara pendapatan yang terealisasi dengan biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut. Konsep matching ini merupakan prinsip dari akuntansi akrual. Sedangkan, dalam curent value accounting, konsep matching ini lebih sedikit digunakan, karena laba bersih merupakan perubahan bersih current value dari aset dan kewajiban selama periode tersebut. Matching tidak diperlukan, karena perubahan nilai aset dan kewajiban didorong oleh kekuatan pasar dan respon perusahaan atas kekuatan pasar ini.
  • 23. Meskipun konsep matching pada HCA ini cukup reliable, namun tidak sepenuhnya begitu. Contohnya, penyusutan aset tetap. Dalam prinsip matching, pendapatan ditandingkan salah satunya dengan penyusutan aset tetap selama periode tertentu yang pada akhirnya menghasilkan laba bersih. Namun, prinsip akuntansinya juga tidak menyebutkan secara jelas seberapa besar penyusutan yang harus dibebankan, hanya menyebutkan bahwa penyusutan dilakukan secara sistematis dan rasional. Akibat ketidakjelasan ini, ada beberapa macam metode penyusutan yang diterima untuk digunakan dalam praktek, seperti garis lurus, metode saldo menurun, dsb. Hal ini mempersulit perbandingan profitabilitas antar perusahaan karena investor harus memastikan metode penyusutan yang digunakan perusahaan sebelum membuat perbandingan. Ketidakjelasan ini juga akan mengikis reliabilitas HCA, karena manajer perusahaan memiliki ruang untuk mengatur profitabilitas yang mereka laporkan melalui pilihan metode penyusutan atau melalui perubahan metode yang digunakan. Dengan kata lain, HCA mungkin lebih reliable daripada current value accounting, namun hal ini bukan berarti HCA dapat dipercaya secara lengkap. 2.5.2. CONCLUSION  HCA rendah relevansi tapi cukup reliable, akuntan menunggu sampai bukti obyektif tersedia sebelum mengakui pendapatan.  biaya historis lebih terlambat (lags) dalam mengakui perubahan nilai aset dan kewajiban.  biaya historis adalah proses matching kos dan revenue. 2.6. KETIADAAN LABA BERSIH YANG SEBENARNYA (THE NON-EXISTENCE OF TRUE NET INCOME) Untuk mempersiapkan susunan laporan keuangan yang lengkap berdasarkan current value basis, perlu untuk menilai seluruh aset dan kewajiban perusahaan, dengan net income yang menjelaskan perubahan current value perusahaan selama periode tertentu. Namun, dalam kenyataannya, laba bersih
  • 24. tidak ada sebagaimana sebuah konstruksi perekonomian yang terdefinisikan dengan baik. Sebuah permasalahan yang fundamental adalah kurangnya objektifitas atas probabilitas keadaan/states. Dengan probabilitas keadaan yang objektif, nilai sekarang dari aset dan kewajiban secara benar merefleksikan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan, karena nilai sekarang dimasukkan ke dalam seluruh kemungkinan kejadian masa depan dan probabilitasnya. Dalam kasus ini, informasi akuntansi relevan secara lengkap sebagaimana andal secara lengkap dan pendapatan ekonomi terjadi. Sebuah pendekatan tidak langsung terhadap pendapatan ekonomi yang sebenarnya dari mendasarkan atas perhitungan pendapatan atas perubahan nilai pasar dibandingkan dengan nilai sekarang mengarahkan ke dalam dimana nilai pasar perlu ada untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, kondisi yang dikenal sebagai pasar yang tidak lengkap (incomplete markets). Jika nilai pasar tidak tersedia untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, sebuah pengukuran pendapatan yang berdasar atas nilai pasar adalah tidak memungkinkan. Kurangnya probabilitas keadaan objektif membuka pintu untuk estimasi subjektif atas kinerja masa depan perusahaan. Beberapa estimasi ini dapat menjadi subjek untuk kurangnya keakuratan dan bias yang mungkin terjadi. Sebagai hasilnya, estimasi akuntansi yang didasarkan atas nilai sekarang kehilangan keandalan pada saat mereka berjuang untuk mempertahankan relevansi. Kesimpulan kedua adalah bahwa akuntan merasa bahwa akuntansi berdasar biaya historis untuk kelas-kelas besar dari aset dan kewajiban operasi menyajikan sebuah cara yang berguna untuk mencatat, sejak kita melihat akuntansi biaya historis untuk kelas-kelas ini mengakar kuat dalam praktek. Beberapa relevansi hilang, tetapi diharapkan keandalan ditingkatkan. 2.7. KESIMPULAN ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION Dari pada membahas secara mendalam tentang keberadaan laba bersih, akuntan lebih berfokus untuk membuat laporan keuangan lebih berguna dalam pengambilan keputusan.