Modul dan multimedia dalam pembelajaran alam sekitar dikembangkan untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Proses pembangunannya meliputi analisis kebutuhan, pemilihan topik, penulisan naskah, produksi, implementasi, evaluasi, dan penyempurnaan. Hasil penilaian menunjukkan siswa dan guru memberi tanggapan positif terhadap desain dan isi multimedia yang dibuat.
Classroom Action Research dalam Bahasa SederhanaUwes Chaeruman
pada dasarnya classroom action research bicara tiga hal: 1)action (tindakan/perubahan), yang dilakukan melalui penelitian (aktivitas ilmiah yang sistematis), terkait dengan praktek pembelajaran di kela. Dengan demikian, tujuan utama classroom action research adalah memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI JMOL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN
SENYAWA KARBON
slide ini telah saya presentasikan dalam seminar proposal tesis di pascasarjana UNSRI 8 november 2016 lalu di depan prof ratu ilma, prof zulkardi, dr somakim, dr yusuf hartono, dan dr darmawijoyo...
Classroom Action Research dalam Bahasa SederhanaUwes Chaeruman
pada dasarnya classroom action research bicara tiga hal: 1)action (tindakan/perubahan), yang dilakukan melalui penelitian (aktivitas ilmiah yang sistematis), terkait dengan praktek pembelajaran di kela. Dengan demikian, tujuan utama classroom action research adalah memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI JMOL
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN
SENYAWA KARBON
slide ini telah saya presentasikan dalam seminar proposal tesis di pascasarjana UNSRI 8 november 2016 lalu di depan prof ratu ilma, prof zulkardi, dr somakim, dr yusuf hartono, dan dr darmawijoyo...
Turn BI into measurable outputs through some key tactics that work. Learn from one of the best in BI delivery with experience globally. A must see presentation wit valuable free advice. Analytics is just part of the solution.
Similar to Rian vebrianto brunai (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ALAM SEKITAR (BIOLOGI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA )
Similar to Rian vebrianto brunai (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ALAM SEKITAR (BIOLOGI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ) (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Rian vebrianto brunai (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ALAM SEKITAR (BIOLOGI) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA )
1. Pembentangan seminar
ICE
24-27 Mei 2010, Brunei Darusalam
PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN:
MODUL DAN MULTIMEDIA DALAM
PEMBELAJARAN ALAM SEKITAR (BIOLOGI)
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Rian Vebrianto
Kamisah Usman
Universiti Kebangsaan Malaysia
Bangi
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.2 LATAR BELAKANG
Pengajaran dan
pembelajaran bermodul
satu proses yang berlaku dalam suasana
yang teratur dan sangat tersusun biasanya
dalam bentuk langkah demi langkah dengan
maklumbalas dilakukan antara langkah-
langkah
Percival dan Elington 1994
Modul menawarkan pakej pembelajaran lengkap yang terdiri daripada maklumat-
maklumat yang membolehkan pembaca atau pelajar memperolehi pengetahuan
atau kemahiran baru dalam subjek yang dibentuk, begitu juga dengan multimedia
(Jamaludin 2002)
3. Guru atau para pendidik sentiasa berusaha untuk memperbaiki
proses pengajaran dan pembelajaran yang digunakan dari semasa
ke semasa.
modul dan multimedia
pembangunan modul dan
multimedia
Model ADDIE Model Dick & Carey
Model Hanaffin &
Peck
Perpaduan
4. Analisis Keperluan
Pemilihan Tajuk
Pembuatan Garis Besar
Penulisan Naskah
Pelaksanaan Pembuatan
Penilaian dan
Penambahbaikan
Pengemasan
Langkah – langkah Rekabentuk multimediadan modul :
Implementasi
5. Analisis Keperluan
Identifikasi masalah Pembuatan media
Rumusan
penyelesaian
alternatif
Pemilihan Tajuk
Bahannya penting sesuai
kurikulum dan tidak cepat
berubah
Esensial
Abstrak susah difahami, susah
dijelaskan, tidak tersedia media
yang sesuai
Susah
Tentukan
Tajuk
6. Pembuatan Garis Besar
Dalam pembuatan garis besar berguna bagi kita untuk melihat cakupan
(keluasan dan kedalaman) bahan.
Penulisan Naskah
Berdasarkan garis besar yang telah di susun, kemudian menulis naskah
media atau modul tersebut. Naskah merupakan cetakan biru untuk
media yang akan dibuat.
Pelaksanaan Pembuatan
Kegiatan ini mencakup pembuatan rancangan tampilan, pembuatan
gambar atau grafik, pembuatan animasi, penulisan teks, pengisian suara,
pengisian musik dan lainnya. Berbeza dengan modul, kita hanya perlu
sesuaikan antara tulisan dan gambarnya.
7. Implementasi
Implementasi melaksanakan semua perancangan kaedah pengajaran dan
pembelajaran yang dibina pada peringkat rekabentuk dan pembangunan tadi. Pada
peringkat ini pengkaji memastikan pelajar memahami isi kandungan pengajaran
dan pembelajaran yang diberikan serta melaksanakan semua arahan kerja yang
diberikan dengan baik.
Penilaian formatif yakni semasa berlangsungnya sesi pengajaran dan pembelajaran
ataupun penilaian yang dijalankan di antara setiap peringkat model tadi.
Penilaian dan Penambahbaikan
Penilaian sumatif ialah penilaian yang dijalankan setelah berakhirnya sesi
pengajaran dan pembelajaran dilaksanakan.
Pengemasan
Dibina kembali rekabentuk yang sempurna
8. TEKNIK MEMUDAHKAN PELAJAR MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MODUL DAN
MULTIMEDIA
menurut Siahaan (2006) bahawa di samping cara-cara atau
petunjuk belajar dan langkah-langkah mempelajari modul
yang dirumuskan secara sederhana dan jelas, maka modul
dan multimedia hendaknya juga menggunakan: (1) Banyak
ilustrasi (kaya dengan ilustrasi), (2) Kalimat-kalimat
sederhana, (3) Contoh-contoh yang memperjelas huraian
bahan pelajaran, dan (4) Titian belajar (dimulai dengan
uraian meteri pelajaran yang lebih mudah). Aspek teknik
yang juga penting adalah yang berkaitan dengan
penampilan modul dan multimedia.
9. HASIL PEMBANGUNAN MODUL KAJIAN
Dalam kajian ini pengkaji mengembangkan 4 buah modul bercetak dan
pembelajaran multimedia yang terdiri dari 4 tajuk dengan 8 sub tajuk
pembahasan. iaitu: 1. Ekosistem, 2. Keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem (haiwan dan tumbuhan langka), 3. Kepadatan populasi
manusia hubungannya dengan alam sekitar dan 4. Pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
Rekabentuk pembangunan modul
14. Multimedia ini ditampilkan pada bulan Februari dan Mac pada
tahun 2010 di Pekanbaru Indonesia untuk mendapatkan
maklumbalas dari pensyarah, guru dan pelajar mengenai
multimedia yang telah dibuat. Pengkaji melakukan kajian
tinjauan untuk melihat tanggapan dari multimedia yang telah
direkabentuk berdasarkan kajian Chuang dan Yang (2005).
Dalam kajian ini, 60 pelajar dan 10 orang gabungan guru dan
pensyarah dipilih sebagai sampel eksperimen. Isi penilaian
terhadap multimedia ini seperti; rekabentuk menu utama, isi
kandungan bahan modul, animasi grafik, bahasa dan efek suara,
sistem pengoperasian, rekabentuk permainan dan efek umum.
Survei menunjukkan bahawa pelajar memberi nilai sangat tinggi
untuk rekabentuk secara umum sementara pensyarah atau guru
tertarik dengan rekabentuk dari isi kursus. Lebih dari 90% dari
pelajar dan guru memberikan tanggapan positif terhadap
multimedia pembelajaran alam sekitar dan 95% (n=57) pelajar
sukai pembangunan multimedia ini (Jadual 1).
15. Komponen Pelajar (60) Guru dan
Pensyarah(10)
Total
Rekabentuk
tampilan menu
utama
Sangat suka 45 (75.00%) 8 (80%) 53 (75,71%)
Suka 10 (16,70%) 2 (20%) 12 (17,14%)
Tidak suka 5 (8.30%) 0(0.0%) 5 (7,15%)
Isi kandungan
bahan modul
Sistematik dan
mudah
42 (70.00%) 7 (70%) 49 (70.00%)
Dapat dilakukan 12 (20.00%) 3 (30%) 15 (21,40%)
Susah difahami 6 (10.00%) 0(0.0%) 6 (8,60%)
Grafik animasi
Hidup 46 (76,70%) 6 (60%) 52 (74,30%)
Sesuai 13 (21,70%) 4 (40%) 17(24,20%)
Membosankan 1 (1,60%) 0(0.0%) 1 (1,50%)
Bahasa dan efek
bahasa
Jelas 50 (83,30%) 9 (90%) 59(84,30%)
Sesuai 6 (10.00%) 1 (10%) 7 (10.00%)
Ramai/bising 4 (6,70%) 0 (0%) 4 (5,70%)
Jadual 1. Hasil penilaian rekabentuk pembanguanan multimedia
16. Komponen Pelajar (60) Guru dan
Pensyarah(10)
Total
Rekabentuk
pengoperasian
Mudah 46 (76,70%) 9 (90%) 55(78,60%)
Sesuai 6 (10%) 1 (10%) 7(10.00%)
Rumit 8 (13,30%) 0(0.0%) 8(11.40%)
Rekabentuk
permainan dan soalan
Sangat suka 30 (50.00%) 4 (40%) 34(48.60%)
Suka 20 (33,30%) 4 (40%) 24(34,30%)
Tidak suka 10 (16,70%) 2 (20%) 12(17.10%)
Efek umum
Sempurna 55 (91,70%) 9 (90%) 64(91,40%)
Baik 3 (5,00%) 1 (10%) 4 (5,70%)
Buruk 2 (3,30%) 0(0.0%) 2 (2,90%)
17. Untuk menguatkan data kajian ini, maka pengkaji
melakukan temubual kepada 3 orang guru, 2 orang
pensyarah dan 5 orang pelajar secara rawak. Didapati hasil
temubual bahawa guru dan pensyarah bersetuju bahawa
modul ini sangat sesuai untuk digunakan dalam
pembelajaran alam sekitar dan dapat diimplementasikan
dalam P & P, manakala menurut pelajar bahawa
pembelajaran dengan menggunakan modul ini akan dapat
meningkatkan motivasi dan minat pelajar sehingga pelajar
dapat lebih memahami bahan yang diajarkan.
18. 2.8 RUMUSAN
Dari kajian ini dalam membangun sebuah modul dan
multimedia merupakan perpaduan dari beberapa model yang
ada iaitu analisis keperluan, dilanjutkan dengan pemilihan
tajuk, penyusunan garis besar isi, penulisan naskah,
pelaksanaan pembuatan atau produksi, implementasi,
penilaian dan penambahbaikan serta pengemasan. Dalam
pembangunan modul perlu juga memperhatikan perkara-
perkara perancangan modul yang harus ada dalam sebuah
modul dan tidak lupa pula memperhatikan teknik penyajian
multimedia untuk memudahkan pelajar dalam mempelajari
dan memahami modul dan multimediatersebut.