Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai SMK Raja Abdullah, Kuala Lumpur. Mencakupi misi, visi, cogan kata, lokasi, kapasiti pelajar dan guru, sesi persekolahan, asrama, latar belakang penubuhan sekolah, pentadbir sekolah, guru pembimbing dan beberapa butiran lain mengenai sekolah."
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...Sarminto S.Kom
Ini merupakan presntasi sidang skripsi saya jurusan teknik informatika dengan judul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Dasar studi kasus SDN 69 Pangkalpinang.
Cara penggunaan :
1. Download terlebih dahulu
2. Jalankan menggunakan Ms. PowerPoint
3. Klik Slide Show (F5)
4. Tujuannya agar mudah dilihat,,heheh
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...Sarminto S.Kom
Ini merupakan presntasi sidang skripsi saya jurusan teknik informatika dengan judul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Dasar studi kasus SDN 69 Pangkalpinang.
Cara penggunaan :
1. Download terlebih dahulu
2. Jalankan menggunakan Ms. PowerPoint
3. Klik Slide Show (F5)
4. Tujuannya agar mudah dilihat,,heheh
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Best Practice Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada Mata Pelajaran Teknik Pengolahan Audio video untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) Peserta Didik Kelas XII Multimedia SMKN 4 Banjarbaru
Pelaksanaan Kerja Kursus IPG 2012
Sumber: Panduan Pelaksanaan Kerja Kursus Institut Pendidikan Guru. KP (IPG)8282/600/1 (08) Jld.9. Berkuat Kuasa Jun 2012
Hal yang perlu diperhatikan saat melaksanakan Pembelajaran Berdiferensiasi adalah:
“Avoid separating students into groups based on their abilities on a regular basis. It may be necessary on occasion, but aim to let students work with others of various abilities most of the time.”
“Hindari memisahkan siswa ke dalam kelompok berdasarkan kemampuan mereka secara teratur. Kadang-kadang mungkin diperlukan, namun tetaplah bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dengan orang lain dari berbagai kemampuan pada sebagian besar waktu pembelajaran.”
(Emily Listmann, MA, in How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms)
Miskonsepsi yang sering muncul dalam penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi adalah bahwa dalam proses pembelajaran para siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman yang sama dan gaya belajar yang sama sepanjang pembelajaran dan siswa diberikan tes hanya sesuai dengan level kemampuannya. Tentu hal ini bertentangan dengan prinsip pembelajaran yang harusnya bersifat Holistik & Terintegrasi, apalagi pembelajaran yang harus memperhatikan kenyamanan psikologis siswa (Student Wellbeing).
Diferensiasi konten harus diartikan bahwa guru mengadaptasi materi sesuai dengan keberaman siswa dengan menyiapkan beragam sumber belajar & strategi belajar. Diferensiasi proses harus diartikan bahwa guru harus menyediakan banyak exposure dan menjalankan berbagai macam metode, dan menerapkan banyak asesmen formatif sehingga bisa memantau perkembangan siswa. Sedangkan diferensiasi Produk harus diartikan bahwa guru dapat merancang proyek dan tugas lain yang sesuai dengan kekuatan para siswa (Kemampuan, bakan & minat) yang sudah terpantau sebelumnya
Desain Diferensiasi Konten Pengajaranberdasarkan hasil Diagnostik kognitif & non kognitif
KONTEN
Guru menyiapkan beberapa materi yang berbeda berdasarkan tingkat pemahaman para siswa. Bagi siswa yang pada tingkatan paham utuh disiapkan materi sesuai target kompetensi diatas kompetensi capaian kelas. Bagi siswa yang paham sebagaian disiapkan materi dengan target kompetensi sesuai capaian kelas, dan bagi siswa yang di posisi tidak paham disiapkan materi dengan target kompetensi dibawah kelas.
Guru menyiapkan beberapa sumber belajar sesuai dengan gaya belajar siswa yang berbeda. Bagi para siswa audio dipersiapkan video dan bahan penjelasan, bagi para siswa visual disiapkan gambar atau grafik, dan bagi para siswa kinestetik disiapkan rangkaian kegiatan demonstrasi , simulasi atau bermain peran.
Guru menetapkan proyek yang menggunakan keterampilan dan media yang berbeda (misalnya makalah penelitian, laporan lisan, presentasi tayangan slide) untuk membuat anak-anak dengan gaya belajar yang berbeda tertarik dan terlibat.
Guru memberi siswa pilihan untuk menambahkan konten dan sumber belajar ke pelajaran mereka untuk meningkatkan pembelajaran mereka.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. SITI AMALINA BINTI CHE OMAR
D20111048142
KPR 3012 – SEMINAR REFLEKSI
PROF.MADYA DR.ABDUL LATIF BIN GAPOR
SMK RAJA ABDULLAH, KEPONG
KUALA LUMPUR.
2. MISI SMKRA
Membangunkan Potensi Diri Individu Secara
Menyeluruh Melalui Pendidikan Berkualiti
VISI SMKRA
Smk Raja Abdullah Menjadi Sekolah Cemerlang
Menjelang Tahun 2015
COGAN KATA SMKRA
" S E N T I A S A M A R A “
•Cogan kata ini menjadi pegangan setiap pelajar kerana
ia melambangkan kegigihan pelajar menuntut ilmu dan
teknik dengan nurani yang bersih dan wangi untuk
menuju biduk kematangan
4. KAPASITI SEKOLAH
Bilangan guru: 118 orang
Bilangan murid: 1636 orang
SESI PERSEKOLAHAN
Sesi pagi: 7.30 pagi – 1.10 tengahhari (Pelajar tingkatan 3, 4 & 5)
Sesi petang: 1.10 tengahhari – 6.30 petang (Pelajar tingkatan 1 & 2)
ASRAMA
Pelajar lelaki sahaja
LATAR BELAKANG SEKOLAH
Diasaskan oleh: Dr. Choo Kai Fook (MBBS Singapore)
Dibina sejak: Tahun 1968
Tokoh Sekolah: Raja Abdullah bin Jaafar
•Baginda ialah anak kepada Raja Jaafar iaitu adik kepada Raja Juma'at yang
pernah memerintah negeri Selangor. Raja Abdullah memerintah Kelang dan
Ampang.
5. PENTADBIR SEKOLAH
(Pengetua)
Wan Mohd B. Wan
Yusof (PK HEM)
Noor Adiah Bt.
Mohamed Noor
(PK KOKURIKULUM)
Asri B. Mohamad
(PK TADBIRAN &
KURIKULUM)
Rohaini Bt. Ibrahim
7. REFLEKSI PEMBELAJARAN YANG LEPAS
Suara perlahan dan intonasi mendatar
Gangguan masalah teknikal
Objektif pembelajaran tidak berjaya dicapai sepenuhnya
Penutup tidak dapat dijalankan kerana kekurangan masa
Guru tidak menguasai isi kandungan
8. KAJIAN TINDAKAN
Keberkesanan penggunaan GoogleSlides
sebagai Alat Bantu Mengajar (ABM) dalam
pengajaran subtopik “7.4 - Penggunaan
Perisian Persembahan”
mata pelajaran ‘Literasi Teknologi Komunikasi
dan Maklumat’ tingkatan 1
9. REFLEKSI PENGAJARAN LEPAS
• Untuk pengajaran sub topik “7.4 – Penggunaan Perisian
Persembahan” kelas 1 Amanah, perisian persembahan
Microsoft Office Power Point telah digunakan.
• Kelas berada dalam keadaan tidak terkawal. PdP tidak
berjalan dengan lancar. Pelajar-pelajar kelihatan terkial-kial
mengikut setiap langkah yang ditunjukkan oleh guru.
• PdP terganggu apabila terdapat beberapa pelajar yang
kerap memanggil guru ke tempat mereka untuk ditunjukkan
kembali langkah-langkah yang mereka tertinggal.
10. • PdP menjadi lambat kerana guru perlu kerap berulang alik
ke tempat duduk pelajar untuk melihat perkembangan gerak
kerja pelajar dan mengenal pasti pelajar yang tidak dapat
mengikut langkah yang ditunjukkan oleh guru.
11. ISU KEPERIHATINAN
• Menurut Khairul Ameera (2011) di dalam penulisannya
tentang Kemahiran Pemilihan dan Alat Bantu Mengajar
(ABM), pengajaran memerlukan sesuatu untuk ia mudah
disampaikan. Manakala pembelajaran pula memerlukan
rangsangan untuk memudahkan pelajar menerima isi
pelajaran.
• Berdasarkan hakikat ini, peranan guru dalam menentukan
alat-alat bantu pengajaran dan pembelajaran amatlah
penting. Ini adalah kerana alat-alat itu merupakan media
yang mampu mewujudkan rangsangan dan yang
kemudiannya akan bertindak memperkembangkan
kecerdasan dan pengalaman
12. FOKUS KAJIAN
• Kajian ini dijalankan untuk melatih kemahiran dua kumpulan
pelajar yang berbeza iaitu para pelajar tingkatan 1A dan 1B
dalam menghasilkan slaid persembahan menggunakan dua
alat bantu mengajar (ABM) yang berbeza iaitu perisian
persembahan Microsoft Office PowerPoint dan Google
Slides. Selain itu, kajian ini dijalankan untuk memberi
peluang kepada guru untuk memilih ABM yang paling
sesuai bagi pengajaran sub topik ini.
• Sekiranya perkara ini tidak diatasi, pelajar akan gagal dalam
memahami dan mempelajari pengetahuan asas teknologi
komunikasi dan maklumat iaitu kemahiran menghasilkan
slaid persembahan. Dengan membantu pelajar menguasai
kemahiran ini, diharapkan dapat memudahkan tugasan
pembentangan para pelajar pada masa akan datang.
13. OBJEKTIF KAJIAN UMUM
• Meningkatkan kefahaman dan kemahiran pelajar tingkatan
1 dalam menghasilkan slaid persembahan menggunakan
perisian persembahan yang mudah difahami dan
digunakan.
• Selain daripada itu, pengajaran guru juga akan menjadi
lebih teratur dan lancar dengan penggunaan alat bantu
mengajar yang lebih berkesan bagi pengajaran topik
tertentu.
14. OBJEKTIF KAJIAN KHUSUS
• Memastikan pelajar-pelajar memahami penggunaan ciri-ciri
perisian persembahan yang digunakan.
• Memastikan para pelajar mampu menghasilkan slaid
persembahan masing-masing menggunakan kesemua ciri
perisian persembahan yang telah dipelajari.
• Membantu guru memilih ABM perisian persembahan yang
paling sesuai bagi pembelajaran dan pengajaran sub topik
7.4, Penggunaan Perisian Persembahan.
• Membantu guru menjalankan aktiviti PdP dengan lebih
teratur dan lancar tanpa gangguan kawalan kelas daripada
para pelajar yang tidak memahami topik pembelajaran.
15. KUMPULAN SASARAN
Terdapat 2 kumpulan sasaran:
• 20 orang pelajar tingkatan 1 Amanah yang mengalami
pengalaman pembelajaran sub topik 7.4 menggunakan
perisian persembahan Microsoft Office PowerPoint
• 19 orang pelajar tingkatan 1 Bestari yang mengalami
pengalaman pembelajaran sub topik 7.4 menggunakan
perisian persembahan Google Slides
16. INSTRUMEN KAJIAN
1) Pemerhatian
Saya menggunakan kaedah pemerhatian sewaktu kelas PdP
berlangsung. Pemerhatian dilakukan terhadap reaksi dan tingkah laku
pelajar daripada kedua-dua kelas iaitu 1 Amanah dan 1 Bestari
2) Ujian Aplikasi Pengetahuan
Ujian ini mengkehendaki pelajar untuk menghasilkan slaid persembahan
masing-masing menggunakan perisian persembahan yang telah
dipelajari iaitu menggunakan perisian Microsoft Office PowerPoint bagi
pelajar kelas 1 Amanah dan perisian persembahan Google Slides bagi
pelajar kelas 1 Bestari. Slaid dihasilkan mengikut ciri-ciri yang telah
ditetapkan oelh guru. Permarkahan diberikan bagi setiap ciri-ciri
tersebut.
17. PERLAKSANAAN KAJIAN
Model Arahan Terus
• Membantu pelajar mempelajari ilmu pengetahuan atau kemahiran asas
yang boleh diajar dengan cara langkah demi langkah. Model ini turut
dikenali sebagai ‘Model Latihan’ dan ‘Model Pengajaran Aktif’. Model ini
dibentuk khas untuk merangsang pembelajaran pelajar berkaitan
pengetahuan berprosedur (procedural knowledge) yang memerlukan
sama ada kemahiran asas atau komprehensif dan juga berkaitan ilmu
pengetahuan yang memerlukan pengajaran langkah demi langkah.
Model ini menekankan aspek pemerhatian pelajar terhadap apa yang
ditunjukkan oleh guru sebelum pelajar melakukannya semula.
18. Tindakan yang dijalankan:
1) Kajian dijalankan pada kelas 1 Amanah terlebih dahulu.
2) Guru menunjukkan kepada pelajar langkah-langkah menggunakan
perisian persembahan seperti contoh cara membuat slaid baru,
memasukkan gambar ke dalam slaid, memasukkan teks, menambah
warna latar belakang dan menggunakan rekaan bentuk yang terdapat
pada perisian persembahan.
3) Langkah-langkah yang ditunjukkan dipapar pada kain layar. Pelajar
diarahkan untuk mengikut setiap langkah yang diajarkan oleh guru.
4) Namun, untuk sub topik ini kelas 1 Amanah diajarkan menggunakan
perisian persembahan Microsoft Office PowerPoint.
19. 5) Pemerhatian dijalankan terhadap reaksi dan tingkah laku pelajar
sepanjang PdP berlangsung serta terhadap kelancaran pengajaran
guru.
6) Kemudian, 20 minit sebelum kelas berakhir, Ujian Aplikasi
Pengetahuan telah dijalankan dimana setiap pelajar diarahkan untuk
menghasilkan slaid bertajuk “Tentang Saya” menggunakan perisian
persembahan yang telah diajarkan.
7) Pelajar dikehendaki memasukkan 3 gambar iaitu gambar makanan
kegemaran pelajar, gambar idola pelajar serta gambar yang
menggambarkan diri pelajar. Pelajar juga perlu memasukkan elemen
teks, latar belakang dan elemen bentuk yang telah dipelajari di awal
kelas. Setiap elemen yang dimasukkan akan diberikan markah oleh
guru.
8) Guru menyemak slaid yang dihasilkan pelajar dan markah diberikan
20. 9) Langkah 1 – 8 diulang semula untuk kelas 1 Bestari. Namun bagi sub
topik ini, kelas 1 Bestari diajarkan menggunakan perisian persembahan
Google Slides.
10) Perbandingan markah Ujian Aplikasi Pengetahuan dilakukan antara
kelas 1 Amanah dan 1 Bestari.
21. ANALISIS KAJIAN
Pemerhatian
• 1 Amanah
Pelajar kelihatan terkial-kial sepanjang PdP berlangsung. Selain itu, ramai
pelajar yang tidak dapat mengikut setiap langkah yang ditunjukkan oleh
guru. Guru perlu kerap ke tempat pelajar untuk melihat perkembangan
pembelajaran pelajar dan ini melambat proses PdP yang berlangsung.
• 1 Bestari
Pelajar lebih fokus semasa PdP berlangsung. Kurang gangguan ketika PdP
berlangsung kerana pelajar tidak kerap meminta guru untuk mengulang
kembali langkah yang telah ditunjukkan. Tambahan lagi, guru dapat
memantau perkembangan pembelajaran pelajar melalui komputer guru
dengan penggunaan perisian persembahan Google Slides yang sedang
digunakan.
22. ANALISI UJIAN APLIKASI PENGETAHUAN
Analisis Ujian Aplikasi Pengetahuan 1 Amanah
Bil Nama Pelajar
Permarkahan
Kotak
Teks
Teks Gambar Warna Bentuk Jumlah
(1) (1) (1) (1) (1) ( /5)
1.
HEIDY ISKANDAR BIN
RIZA FEIZAL
0 0 0 0 0 0
2.
LOHGESHAN A/L
RAVEENDRAN
0 0 0 0 0 0
3.
MOHAMAD AZEM B
ZAKARIA
1 0 0 0 0 1
4.
PRETHIGA A/P
DAREEMAN
1 1 1 0 0 3
5.
MUHAMMAD ZULFIKRI
HAZIM BIN MAT HASSAN 0 0 0 0 0 0
6. NISHAAN A/L RAJAN 1 0 0 0 0 1
23. 7.
NUR AZMI BIN
MOHAMAD AMIN
0 0 0 0 0 0
8.
NURUL 'AIN ATHIRAH
BINTI ZALI
0 0 0 0 0 0
9.
TAMILSELVI A/P
SELVARAJOO
0 0 0 0 0 0
10. TANG CHUN KEONG 0 0 0 0 0 0
11. BEH POH YEE 0 0 0 0 0 0
12. EE CHOOI LI 1 1 0 0 0 2
13. ENG XIAO XUAN 1 1 0 0 0 2
14. LAM CHUI YEN 0 0 1 0 0 1
15. LEE JHIA CHEE 0 0 0 0 0 0
16. LIM SU YING 1 0 0 0 0 1
17. LUM JIAN HONG 1 0 0 0 0 1
18.
MOHAMMAD ARIFIN
BIN AHMAD
0 0 0 0 0 0
19. OOI EE VON 0 0 0 0 0 0
20.
VIKNES A/L
SUBRAMANIAM
0 0 0 0 0 0
24. Analisis Ujian Aplikasi Pengetahuan Bestari
Bil Nama Pelajar
Permarkahan
Kotak
Teks
Teks Gambar Warna Bentuk Jumlah
(1) (1) (1) (1) (1) ( /5)
1. JOEY TAN ROU YU 1 1 1 1 0 4
2. LIM YANN SHAW 1 1 1 1 0 4
3. MAK HUI YEE 1 1 1 0 1 4
4.
MUHAMMAD NOOR
RUSYDI BIN SALLEH
NOOR
1 1 1 1 1 5
5.
AFRINA BINTI M.NAINA
1 1 1 1 1 5
6.
ANIS ADRIANA BT
CAMA ADRIAN
1 1 1 1 1 5
7.
MUHAMMAD FARIS
IZHAM HASAN
1 1 1 1 1 5
8. LEE HUI SIN 1 1 1 1 1 5
9. LEE SIN THENG 1 1 1 1 1 5
25. 10. NUR AIN ZULAIKHA 1 1 1 1 0 4
11. NG QIAN KEE 1 1 1 1 0 4
12.
MUHAMMAD DANIAL
BIN ABDUL WAHAB
1 1 1 1 0 4
13. NG SHU PENG 1 1 1 0 1 4
14. PEACECA 1 1 1 1 1 5
15.
MUHAMMAD ARIF BIN
ZAINUL ARIFIN
1 1 1 1 0 4
16.
MUHAMMAD IQBAL B.
HAMDAN
1 0 1 0 1 4
17. TAN YEW MENG 1 1 1 1 0 4
18. TAN YIE JING 1 1 1 0 0 3
19. YAP HUAN YI 1 1 1 1 1 5
27. REFLEKSI KAJIAN
• Perbandingan analisis Ujian Aplikasi Pengetahuan menunjukkan pelajar
kelas 1 Bestari memperoleh markah yang lebih tinggi berbanding pelajar
kelas 1 Amanah.
• Hampir kesemua pelajar 1 Bestari mampu menghasilkan slaid yang
mengandungi elemen-elemen yang telah dipelajari.
• Para pelajar kelas 1 Bestari juga lebih fokus dan memahami pengajaran
dan pembelajaran sub topik 7.4 – Penggunaan Perisian Persembahan.
• PdP juga kurang terganggu dan guru dapat memantau pelajar lebih
mudah dengan penggunaan perisian persembahan Google Slides.
• Perisian Google Slides merupakan alat bantu mengajar yang lebih
sesuai digunakan bagi pengajaran sub topik ini.