PPT-RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptxMiRedz
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada kayu, yang dibedakan menjadi dua golongan utama yaitu faktor biologis dan non-biologis. Faktor biologis meliputi serangan jamur dan rayap yang dapat merusak struktur kayu, sementara faktor non-biologis antara lain sinar matahari dan air yang dapat mengoksidasi dan meningkatkan kelembaban kayu sehingga memudah
Sifat kayu terhadap cahaya dipengaruhi oleh kemampuan pemantulan dan penyerapan cahaya, yang menentukan warna kayu. Faktor seperti ekstraktif, permukaan, dan kerapatan kayu mempengaruhi sifat pantul cahaya kayu.
SIFAT KAYU TERHADAP PANAS( RONI) (Universitas Tanjungpura Pontianak).pptxRONIRISAHOK
Materi fisika kayu,sifat kayu terhdap pans ,bagaimana kita bisa tau apa-apa saja sih faktor" yang mempengaruhi sifat kayu terhadap panas tersebut dan juga bisa mempelajari hasil" sifat kayu terhadap panas itu tersebut
faktor kerusakan biologis dan non biologis pada kayu.pdfNURUSSHAULATIAH
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang dapat merusak kayu, baik faktor biologis seperti jamur dan serangga, maupun faktor non-biologis seperti cahaya matahari, angin, dan air. Faktor biologis meliputi berbagai jenis jamur pelapuk dan serangga seperti rayap yang dapat melemahkan kayu, sedangkan faktor non-biologis antara lain sinar matahari yang dapat mengoxidasi kayu,
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penampilan fisik kayu, termasuk corak penampilannya, arah serat, warna, dan struktur internal seperti mata kayu dan saluran damar. Corak penampilan kayu dipengaruhi oleh cara menggergaji, serat dan tekstur, serta warna dan kilap kayu. Kayu memiliki tiga arah utama yaitu longitudinal, radial, dan tangensial yang mempengaruhi sifat fisik dan mekaniknya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur kadar air, kerapatan, berat jenis dan penyusutan pada delapan sampel kayu kulit manis berukuran 2x2x2 cm. Mahasiswa mengukur parameter-parameter tersebut menggunakan timbangan, oven, dan alat ukur lainnya. Hasilnya adalah rata-rata kadar air 13,19%, serta nilai kerapatan dan berat jenis yang bervariasi untuk setiap sampel.
PPT-RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptxMiRedz
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada kayu, yang dibedakan menjadi dua golongan utama yaitu faktor biologis dan non-biologis. Faktor biologis meliputi serangan jamur dan rayap yang dapat merusak struktur kayu, sementara faktor non-biologis antara lain sinar matahari dan air yang dapat mengoksidasi dan meningkatkan kelembaban kayu sehingga memudah
Sifat kayu terhadap cahaya dipengaruhi oleh kemampuan pemantulan dan penyerapan cahaya, yang menentukan warna kayu. Faktor seperti ekstraktif, permukaan, dan kerapatan kayu mempengaruhi sifat pantul cahaya kayu.
SIFAT KAYU TERHADAP PANAS( RONI) (Universitas Tanjungpura Pontianak).pptxRONIRISAHOK
Materi fisika kayu,sifat kayu terhdap pans ,bagaimana kita bisa tau apa-apa saja sih faktor" yang mempengaruhi sifat kayu terhadap panas tersebut dan juga bisa mempelajari hasil" sifat kayu terhadap panas itu tersebut
faktor kerusakan biologis dan non biologis pada kayu.pdfNURUSSHAULATIAH
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang dapat merusak kayu, baik faktor biologis seperti jamur dan serangga, maupun faktor non-biologis seperti cahaya matahari, angin, dan air. Faktor biologis meliputi berbagai jenis jamur pelapuk dan serangga seperti rayap yang dapat melemahkan kayu, sedangkan faktor non-biologis antara lain sinar matahari yang dapat mengoxidasi kayu,
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penampilan fisik kayu, termasuk corak penampilannya, arah serat, warna, dan struktur internal seperti mata kayu dan saluran damar. Corak penampilan kayu dipengaruhi oleh cara menggergaji, serat dan tekstur, serta warna dan kilap kayu. Kayu memiliki tiga arah utama yaitu longitudinal, radial, dan tangensial yang mempengaruhi sifat fisik dan mekaniknya.
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur kadar air, kerapatan, berat jenis dan penyusutan pada delapan sampel kayu kulit manis berukuran 2x2x2 cm. Mahasiswa mengukur parameter-parameter tersebut menggunakan timbangan, oven, dan alat ukur lainnya. Hasilnya adalah rata-rata kadar air 13,19%, serta nilai kerapatan dan berat jenis yang bervariasi untuk setiap sampel.
Laporan ini membahas anatomi dan sifat fisika dari lima jenis kayu yaitu kayu weru, sengon, jati, pulai, dan bayur. Anatomi setiap jenis kayu dijelaskan meliputi warna, tekstur, arah serat, dan pori. Sifat fisika yang diuraikan adalah berat jenis, kekerasan, kadar air, dan perubahan dimensi ketika kadar air berubah. Laporan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang
SIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIRMOSES HADUN
Tulisan ini membahas sifat fisis kayu seperti berat jenis, kadar air, dan persentase rongga sel yang terisi air pada beberapa jenis kayu. Data menunjukkan berat jenis dan kadar air bervariasi antar jenis kayu dan bagian batang, dengan nilai tertinggi di bagian pangkal."
Bab ini membahas tentang keanekaragaman hayati yang terdiri dari keanekaragaman ekosistem, spesies, dan gen. Ekosistem adalah keragaman komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai satuan ekologi. Spesies adalah satuan klasifikasi biologi, sedangkan gen adalah faktor keturunan. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati antara lain aktivitas manusia dan keadaan alam. Legislasi diperlukan untuk perlind
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai komponen kimia utama kayu yaitu karbohidrat (selulosa dan hemiselulosa), lignin, dan ekstraktif. Komponen-komponen tersebut membentuk dinding sel dan pengisi rongga sel kayu. Selulosa merupakan komponen terbesar yang tersusun atas glukosa, sedangkan lignin berperan dalam kekakuan dinding sel. Ekstraktif seperti minyak dan resin dapat diekstrak dari rongga sel
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Wood preservation involves protecting wood from insects, fungi, weathering and wear and tear. It prolongs the life of wood and prevents natural decay. The main types of wood preservatives are tar oil, water-borne and solvent-based preservatives. Tar oils are dark liquids made from coal tar that are toxic to fungi and insects. Water-borne preservatives use toxic salts and water that leave the salts in the wood after treatment. Solvent-based preservatives use toxic chemicals dissolved in solvents left in the wood after treatment. Pressure treatment is the most effective application method, forcing the preservative deep into the wood using pressure and vacuum.
This document provides information about wood, including its structure, categories, properties, defects, harvesting, and innovative uses. It discusses how wood is made of cellulose, lignin, and hemicellulose. Wood is categorized into hardwoods and softwoods depending on whether they are broad-leaved or needle-leaved trees. The document also outlines the complex journey wood takes from the tree to final applications in homes, furniture and other structures. Finally, it presents interesting facts about wood consumption and the world's most expensive wood, African Blackwood.
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangAbror Abrori
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, termasuk proses pertumbuhan, diferensiasi, dan reproduksi. Tumbuhan tumbuh melalui proses pembelahan sel dan pembesaran sel yang diatur secara genetik dan lingkungan."
The document discusses various materials that could be used for construction including wood sheets in different thicknesses, medium density fibreboard (MDF), hardboard, plywood, chipboard, softwood, and hardwood. It also mentions metals like steel, stainless steel, cast iron, copper, aluminum, silver, and gold. Additional materials covered are fabrics like nylon, polyester, cotton, wool, and silk. Finally, it discusses plastics categorized as thermoplastics like acrylic, polystyrene, polythene, and PVC as well as thermosets like melamine, bakelite, and polyester. The document analyzes the properties of each material and which were best suited for bending into the
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan beberapa kemasan terhadap kadar air, viabilitas, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh benih. Benih jagung, kedelai, kacang tanah dan padi disimpan selama 5 minggu dengan kemasan plastik, alumunium foil dan kertas, kemudian diuji kadar air, viabilitas, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuhnya
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Muhammad Lyan Pratama
- Biologi mempelajari tentang kehidupan pada berbagai tingkatan organisme mulai dari sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, hingga ekosistem
- Biologi terdiri dari berbagai cabang ilmu antara lain anatomi, fisiologi, genetika, dan lainnya
- Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh makhluk hidup yang terdiri dari organel-organel seperti inti sel, membran sel, mitokondria,
Tree conversion involves cutting down trees in winter and transporting logs to sawmills to be cut into boards. There are three main conversion methods: through and through sawing cuts logs parallel to the grain but can cause cupping; tangential sawing cuts at 90 degree angles to produce flame figured boards but are prone to shrinkage; quarter sawing cuts at 45 degree angles to produce stable boards with attractive grain for flooring but is the most expensive due to extra processing steps.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat kayu dan penggunaannya. Kayu memiliki berbagai sifat fisik seperti berat, warna, tekstur, dan higroskopis. Secara mekanik, kayu memiliki kekuatan tarik, tekan, geser, dan lentur yang berbeda di setiap arahnya. Jenis dan klasifikasi kayu ditentukan berdasarkan pemakaian, sementara penggunaan kayu meliputi konstruksi, perabot, lant
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
Kayu memiliki berbagai sifat fisik yang dipengaruhi oleh komposisi kimia dan struktur selulernya. Sifat-sifat tersebut meliputi respon terhadap air, panas, cahaya, listrik, dan suara serta pengaruh faktor biologis dan non-biologis yang dapat merusak kayu.
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
Kayu memiliki berbagai sifat fisik yang dipengaruhi oleh komposisi kimia dan strukturnya. Sifat-sifat tersebut meliputi respon terhadap air, panas, cahaya, suara, serta faktor biologis dan non-biologis yang dapat mempengaruhinya.
Laporan ini membahas anatomi dan sifat fisika dari lima jenis kayu yaitu kayu weru, sengon, jati, pulai, dan bayur. Anatomi setiap jenis kayu dijelaskan meliputi warna, tekstur, arah serat, dan pori. Sifat fisika yang diuraikan adalah berat jenis, kekerasan, kadar air, dan perubahan dimensi ketika kadar air berubah. Laporan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang
SIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIRMOSES HADUN
Tulisan ini membahas sifat fisis kayu seperti berat jenis, kadar air, dan persentase rongga sel yang terisi air pada beberapa jenis kayu. Data menunjukkan berat jenis dan kadar air bervariasi antar jenis kayu dan bagian batang, dengan nilai tertinggi di bagian pangkal."
Bab ini membahas tentang keanekaragaman hayati yang terdiri dari keanekaragaman ekosistem, spesies, dan gen. Ekosistem adalah keragaman komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai satuan ekologi. Spesies adalah satuan klasifikasi biologi, sedangkan gen adalah faktor keturunan. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati antara lain aktivitas manusia dan keadaan alam. Legislasi diperlukan untuk perlind
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai komponen kimia utama kayu yaitu karbohidrat (selulosa dan hemiselulosa), lignin, dan ekstraktif. Komponen-komponen tersebut membentuk dinding sel dan pengisi rongga sel kayu. Selulosa merupakan komponen terbesar yang tersusun atas glukosa, sedangkan lignin berperan dalam kekakuan dinding sel. Ekstraktif seperti minyak dan resin dapat diekstrak dari rongga sel
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Wood preservation involves protecting wood from insects, fungi, weathering and wear and tear. It prolongs the life of wood and prevents natural decay. The main types of wood preservatives are tar oil, water-borne and solvent-based preservatives. Tar oils are dark liquids made from coal tar that are toxic to fungi and insects. Water-borne preservatives use toxic salts and water that leave the salts in the wood after treatment. Solvent-based preservatives use toxic chemicals dissolved in solvents left in the wood after treatment. Pressure treatment is the most effective application method, forcing the preservative deep into the wood using pressure and vacuum.
This document provides information about wood, including its structure, categories, properties, defects, harvesting, and innovative uses. It discusses how wood is made of cellulose, lignin, and hemicellulose. Wood is categorized into hardwoods and softwoods depending on whether they are broad-leaved or needle-leaved trees. The document also outlines the complex journey wood takes from the tree to final applications in homes, furniture and other structures. Finally, it presents interesting facts about wood consumption and the world's most expensive wood, African Blackwood.
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangAbror Abrori
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, termasuk proses pertumbuhan, diferensiasi, dan reproduksi. Tumbuhan tumbuh melalui proses pembelahan sel dan pembesaran sel yang diatur secara genetik dan lingkungan."
The document discusses various materials that could be used for construction including wood sheets in different thicknesses, medium density fibreboard (MDF), hardboard, plywood, chipboard, softwood, and hardwood. It also mentions metals like steel, stainless steel, cast iron, copper, aluminum, silver, and gold. Additional materials covered are fabrics like nylon, polyester, cotton, wool, and silk. Finally, it discusses plastics categorized as thermoplastics like acrylic, polystyrene, polythene, and PVC as well as thermosets like melamine, bakelite, and polyester. The document analyzes the properties of each material and which were best suited for bending into the
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan beberapa kemasan terhadap kadar air, viabilitas, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh benih. Benih jagung, kedelai, kacang tanah dan padi disimpan selama 5 minggu dengan kemasan plastik, alumunium foil dan kertas, kemudian diuji kadar air, viabilitas, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuhnya
Biologi pertanian 14 sept 2017 (pendahuluan, sel, sel & jaringan daun)Muhammad Lyan Pratama
- Biologi mempelajari tentang kehidupan pada berbagai tingkatan organisme mulai dari sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, hingga ekosistem
- Biologi terdiri dari berbagai cabang ilmu antara lain anatomi, fisiologi, genetika, dan lainnya
- Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh makhluk hidup yang terdiri dari organel-organel seperti inti sel, membran sel, mitokondria,
Tree conversion involves cutting down trees in winter and transporting logs to sawmills to be cut into boards. There are three main conversion methods: through and through sawing cuts logs parallel to the grain but can cause cupping; tangential sawing cuts at 90 degree angles to produce flame figured boards but are prone to shrinkage; quarter sawing cuts at 45 degree angles to produce stable boards with attractive grain for flooring but is the most expensive due to extra processing steps.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat kayu dan penggunaannya. Kayu memiliki berbagai sifat fisik seperti berat, warna, tekstur, dan higroskopis. Secara mekanik, kayu memiliki kekuatan tarik, tekan, geser, dan lentur yang berbeda di setiap arahnya. Jenis dan klasifikasi kayu ditentukan berdasarkan pemakaian, sementara penggunaan kayu meliputi konstruksi, perabot, lant
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
Kayu memiliki berbagai sifat fisik yang dipengaruhi oleh komposisi kimia dan struktur selulernya. Sifat-sifat tersebut meliputi respon terhadap air, panas, cahaya, listrik, dan suara serta pengaruh faktor biologis dan non-biologis yang dapat merusak kayu.
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
Kayu memiliki berbagai sifat fisik yang dipengaruhi oleh komposisi kimia dan strukturnya. Sifat-sifat tersebut meliputi respon terhadap air, panas, cahaya, suara, serta faktor biologis dan non-biologis yang dapat mempengaruhinya.
PPT Fisika Kayu Cornelia_G1011211049.pptxG7CORNELIA
Kayu memiliki berbagai sifat fisik yang dipengaruhi oleh komposisi kimia dan struktur selulernya. Sifat-sifat tersebut meliputi respon terhadap air, panas, cahaya, suara, serta faktor biologis dan non-biologis yang dapat mempengaruhinya.
PPT FISIKA KAYU _ PRISCILLA NATHASYA KRISTIAN _ G1012211008 _ KELAS B REG B _...I02ALEXANDERRISFENDI
Dokumen tersebut membahas respon kayu terhadap faktor biologis dan nonbiologis. Faktor biologis seperti cendawan, rayap dan serangga dapat merusak kayu, sementara faktor nonbiologis seperti cuaca, panas, bahan kimia, pembebanan dan pemeraman dapat mempengaruhi sifat kayu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis organisme dan kondisi yang dapat merusak kayu serta pengaruhnya.
Fisika Kayu; Respon Kayu Terhadap Faktor Biologis Dan Non Biologis_Jody Alban...JodyAlbaniesuhada
Fisika Kayu; Respon Kayu Terhadap Faktor Biologis Dan Non Biologis_Jody Albanie Suhada.
Mempelajari Perbedaan dan terjadinya respon kayu terhadap faktor biologis dan non biologis
Mengetahui Bagaimana respon kayu terhadap faktor biologis dan non biologis
Jody Albanie Suhada_UNTAN_Fisika Kayu
Fisika Kayu; Media Pembelajaran Respon Kayu Terhadap Faktor Biologis Dan Non ...JodyAlbaniesuhada
Fisika Kayu; Media Pembelajaran Respon Kayu Terhadap Faktor Biologis Dan Non Biologis_Jody Albanie Suhada.pptx
memepelajari repon kayu terhadap faktor biologis.
memepelajari respon kayu terhadap faktor non biologis
mengetahui apa aja yang terdapat kehidupan sehari-hari terhadap respon kayu
Jody albanie suhada_UNTAN_Fisika Kayu_Respon kayu terhadap faktor biologis dan non biologis
Materi untuk siswa/i kelas X SMK BANGUNAN untuk mata pelajaran KONSTRUKSI BANGUNAN
Mengenai Karakteristik Kayu maupun sifat sifat kayu secara umum .
Melalui materi ini siswa/i diharapkan memiliki kemampuan :
- Memahami karakteristik kayu sebagai bahan pembentuk konstruksi bangunan
-Memahami sifat-sifat kayu
-Mengolongkan kayu berdasar -kan sifat-sifatnya
Dokumen tersebut membahas sifat-sifat fisika kayu seperti kondisi fisik, berat jenis, kerapatan, kandungan air, dan perubahan dimensi kayu yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sifat-sifat fisika kayu ditentukan oleh struktur kayu sejak terbentuk dan mempengaruhi penggunaan kayu, seperti kekuatan dan perubahan ukuran kayu akibat perubahan kelembaban. Beberapa conto
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, udara, tanah, dan suara. Jenis-jenis zat pencemar dan dampaknya pada lingkungan dan kesehatan manusia dijelaskan. Upaya penanggulangan pencemaran melalui pengendalian limbah industri, penghijauan, dan penegakan peraturan juga dibahas.
Teknologi kayu membahas berbagai aspek tentang kayu, mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan, penampang kayu, klasifikasi berdasarkan kelas kekuatan, keawetan, dan pemakaian. Jenis-jenis kayu dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan sifat keawetannya, yaitu kelas istimewa, awet, cukup awet, dan agak awet.
Pencemaran udara dan faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup dapat berasal dari peristiwa alam maupun ulah manusia. Peristiwa alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan banjir dapat merusak lingkungan, sementara aktivitas pertanian, perikanan, industri, dan pembangunan berpotensi mencemari udara, air, dan tanah.
Kerusakan lingkungan hidup (etika profesi)Bunga Pitaloka
Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam seperti gunung berapi, gempa bumi, dan faktor manusia seperti penebangan liar, penambangan liar, dan limbah industri. Dokumen tersebut juga membahas upaya pelestarian lingkungan hidup oleh masyarakat dan pemerintah serta cara mengatasi masalah lingkungan hidup.
Dokumen tersebut membahas beberapa hal berikut: 1) klasifikasi mutu kayu menjadi mutu A, B, dan C berdasarkan kualitas permukaan, pola serat, dan kelurusan batang; 2) perbedaan antara kayu keras dan kayu lunak berdasarkan bentuk daunnya; 3) fungsi struktural kayu untuk menahan beban tarik, tekan, lentur, dan geser pada bangunan.
Makalah ini membahas tentang karakteristik, bagian-bagian, dan penggolongan kayu. Dijelaskan bahwa kayu memiliki sifat higroskopis dan anisotropis serta terdiri dari berbagai bagian seperti akar, kambium, kayu gubal, kayu teras, hati, dan lingkaran tahun. Kayu diklasifikasikan menjadi kayu lunak dan kayu keras berdasarkan tingkat kekerasannya."
Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan, termasuk banjir dan kekeringan, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan seperti reboisasi, penebangan secara selektif, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
Tinjauan pustaka ini membahas tentang air dalam kayu dan proses pengeringannya. Air dalam kayu terbagi menjadi air bebas, air terikat, dan uap air. Proses pengeringan bertujuan mengeluarkan air dalam kayu hingga mencapai kadar air keseimbangan untuk mencegah perubahan dimensi kayu. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara mempengaruhi proses pengeringan serta dapat menyebab
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan lingkungan, berbagai jenis pencemaran lingkungan seperti air, udara dan tanah, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti remediasi tanah tercemar dan menerapkan prinsip-prinsip hidup bersih dan ramah lingkungan.
Similar to RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
1. RESPON KAYU TERHADAP
FACTOR BIOLOGIS DAN NON
BIOLOGIS
Dosen Pengampuh : Munadia ,S.Hut , M.Agr
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS KEHUTANAN
Disusun Oleh : Dimas Ariyan Saputra
G1011211133
KELAS G
2. PENDAHULUAN
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta
ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi. Kayu digunakan untuk
berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot, bahan bangunan, bahan kertas, dan
banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai
hiasan rumah tangga dan sebagainya.Dalam
proses pemanfaatannya kayu memiliki tingkat atau
mutu yang berbeda.Mutu kayu ini tergantung dari
berbagai fajtor yang mempengaruhinya seperti
factor
3. FAKTOR BIOLOGIS
Keawetan kayu adalah daya tahan sesuatu
jenis kayu terhadap organisme rusak kayu.
Tambunan dan Nandika (1989) menyatakan
perusak kayu dapat terjadi oleh berbagai
faktor baik biologis, fisik, mekanisme
maupun kimia. Kenyataan menunjukkan
bahwa dari kempat faktor tersebut, ternyata
paling banyak menimbulkan kerusakan
terhadap kayu adalah faktor biologis. Faktor-
faktor biologis perusak kayu yang terpenting
adalah jamur, bakteri, serangga dan
binatang laut. Jasad hidup tersebut merusak
kayu karena mereka menjadikan kayu
sebagai tempat tinggal atau makanannya.
4. JAMUR
Jamur merupakan tumbuhan tingkat
rendah yang tidak mempunyai zat hijau
(chlorophyl). Untuk hidupnya mereka
berperan sebagai parasit atau saprofit
(Tambunan dan Nandika, 1989).
mikroorganisme ini tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri,
melainkan harus memperoleh makanannya
dari bahanbahan organik yang dihasilkan
oleh organisme hidup lainnya.
Mikroorganisme ini dapat dibedakan dalam
empat golongan tergantung pada sifat
perkembangan didalam dan pada kayu, dan
tipe kerusakan yang ditimbulkan olehnya.
Hunt dan Garrat (1986) menyatakan
golongan-golongan tersebut adalah
cendawan perusak kayu, pewarna kayu,
cendawan buluk dan bakteri penyerang
kayu.
6. topic 1
The animal kingdom
PENGARUH SERANGAN JAMUR PADA KAYU
Pengaruh Berat Pengaruh
Kekuatan Kayu
Peningkatan
Kadar Air
Peningkatan
Kalori
Perubahan
Warna
Perubahan Sifat
Makroskopis
Perubahan Bau
8. RAYAP
• Kerugian akibat serangan rayap tidak kecil, binatang kecil yang tergolong
kedalam serangga sosial ini, mampu menghancurkan bangunan yang
berukuran besar dan mengakibatkan kerugian besar pula (Tambunan dan
Nandika, 1989).
• Rayap ini menyerang beraneka ragam kayu bangunan, seperti tiang-tiang,
tonggak-tonggak penyangga, tiang penguat tambang, menara pengebor
minyak, kayu jembatan.
• Hunt dan Garrat (1986) menyatakan denga perkembangan daerah-daerah
berkayu untuk pemukiman dan tujuan-tujuan penelitian, rayap ini banyak
tertarik pada berbagai bangunan dan barang-harang yang terbuat dari kayu.
9. KUMBANG
Diantara serangga bubuk kayu yang sangat penting dari segi pengaruh dan besarnya
kerusakan, adalah kumbang Lyctus. Serangga-serangga ini hanya menyerang kayu
daun lebar denga diameter pembuluh yang sangat besar untuk menerima telurnya.
Kepekaan kayu terhadap serangan ini ditujukan oleh kadar patinya, karena pari adalah
zat makanan pokok bagi Lyctus (Hunt dan Garrat, 1986). Jika kayu yang terserang
serangga ini digerakkan atau digoyangkan, sisa yang berbentuk bubuk ini keluar dari
lubang-lubang yang dibuat pada permukaan kayu oleh kumbang dewasa yang bersayap
ketika mereka muncul untuk meluaskan serangan.
10. Faktor non Biologis
Faktor non-biologis pada kerusakan kayu berakibat dari hal abiotik. Kerusakan yang
ditimbulkan juga biasanya tidak separah rusaknya kayu karena faktor biologis
.Beberapa faktor non-biologis di antaranya adalah faktor fisik, mekanis, dan kimia. Yang
termasuk faktor fisik di antaranya cahaya, air, udara, panas dan api.Sementara faktor
kimia kaitannya dengan kondisi asam dan basa. Dan yang menjadi kerusakan akibat
faktor mekanis karena adanya gesekan maupun pukulan.Masih banyak menjadi
perdebatan pula, apakah benar faktor non-biologis seperti faktor fisik dapat menjadi
penyebab pelapukan atau kerusakan kayu. Ataupun beberapa kondisi lainnya yang
seringkali dicurigai sebagai kerusakan akibat faktor non-biologis
11. Kerusakan Kayu Akibat Udara
Oksigen mampu menyebabkan perubahan warna pada
kayu menjadi kecoklatan. Kayu yang berumur muda
akan berubah warna menjadi warna abu-abu.
Sementara yang warnanya cenderung tua akan menjadi
lebih pucat.
Kerusakan yang ditimbulkan juga pada kekuatan kayu.
Lama kelamaan, kayu akan mudah rapuh. Adanya
oksigen yang masuk ke dalam pori kayu (terutama saat
baru selesai ditebang) ternyata mampu bereaksi
dengan sel parenkim yang sebelumnya masih dalam
keadaan hidup.Reaksi antara oksigen dengan sel
parenkim dapat membentuk tyloses.
Yaitu berupa gelembung yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada saluran dalam sel-sel kayu. Hal
tersebut disebut dengan einlauf.Saat kayu terkena
gejala einlauf, biasanya akan lebih sulit untuk dilapisi
pengawet. Karena bahan pengawet kayu yang
diaplikasikan tidak dapat menembus permukaan kayu.
12. Kerusakan Kayu Akibat Angin
Angin dapat menjadi penyebab tidak
meratanya penguapan yang terjadi
pada kayu. Sehingga jika terus
menerus terjadi, akan menyebabkan
kayu mudah retak.
Bukan hanya itu, angin juga memiliki
peran penting sebagai pembawa spora
jamur yang dapat menyebabkan
kerusakan akibat infeksinya pada
kayu.Sementara pada area berpasir,
angin juga memiliki peran sebagai
penyebab keausan kayu. Hal tersebut
karena permukaan kayu sering
tergesek pasir sehingga cepat aus.
13. Kerusakan Kayu Akibat Suhu
Tinggi rendahnya suhu dalam jangka waktu
cukup lama tentu akan mempengaruhi kondisi
kayu. Hal ini biasanya sangat berpengaruh pada
saat pemanasan kayu. Pemanasan kayu pada
suhu tinggi secara terus menerus dapat
menyebabkan kerusakan. Berupa keretakan
bahkan hingga kerapuhan pada kayu.
Sehingga, penting sekali menentukan suhu ideal
pada treatment kayu. Terutama yang kaitannya
dengan suhu seperti melalui pemanasan ini.
14. Kerusakan Kayu Akibat Air
Kerusakan pada kayu dan harus
diwasapadai adalah air. Saat bersentuhan
dengan kayu, apalagi dalam jangka waktu
cukup lama.Penurunan kualitas kayu
dapat terjadi akibat kayu bersentuhan
langsung dengan air. Kayu akan lebih
lembab dan memudahkan berbagai faktor
perusak biologis muncul untuk
merusaknya. Seperti kemunculan jamur
maupun serangga-serangga perusak kayu
yang lebih menyukai kayu dalam kondisi
lembab. Kandungan air pada kayu juga
bisa mempengaruhi penyusutan dan
pengembangan kayu menjadi lebih cepat.
Usahakan kandungan air dalam kayu
dalam jumlah yang sesuai. Sehingga tidak
mudah mengalami kerusakan.
15. Kerusakan Kayu Akibat Sinar Matahari
Interaksi langsung antara sinar matahari dan kayu dapat menjadi masalah jika dibiarkan
terus menerus dan terlalu intens. Biasanya ditandai dengan timbulnya retakan karena proses
pengeringan terjadi terlalu cepat.Kandungan ultraviolet yang ada pada cahaya maahari
mampu mengoksidasi permukaan kayu secara perlahan. Pada wilayah daratan tinggi, hal
tersebut menyebabkan perubahan warna menjadi kecoklatan ataupun keabuan.Kandungan
ultraviolet juga dapat lebih besar pengaruhnya pada lignin dibandingkan pada selulosa.
Sehingga kayu dapat lebih mudah rapuh bahkan patah