1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi di kawasan pertambangan Rantau Pandan dengan menggunakan citra Landsat tahun 2005, 2010, dan 2020.
2. Data penginderaan jauh diperoleh dari Google Earth dan USGS, kemudian dilakukan pengolahan citra untuk memperoleh peta penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi. Analisis dilakukan dengan metode NDVI dan overlay peta.
3.
Land Evaluation.
Chapter 2 Technic of Soil and Land Survey.
Lecturer: Purwandaru Widyasunu & Tamad.
Agrotechnology, Fac. of Agriculture, UNSOED, Purwokerto.
Land Evaluation.
Chapter 2 Technic of Soil and Land Survey.
Lecturer: Purwandaru Widyasunu & Tamad.
Agrotechnology, Fac. of Agriculture, UNSOED, Purwokerto.
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Penginderaan Jauh (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 1310210015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2023
DOI: 10.13140/RG.2.2.18298.57286...
Tugas Mata Kuliah Sistem Refrensi dan Penentuan Posisi Program Studi Magister Teknik Geomatika, Universitas Gadjah Mada
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
1. KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN
KERAPATAN VEGETASI DI KAWASAN PERTAMBANGAN
RANTAU PANDAN
Penggunaan lahan biasanya meliputi segala jenis kenampakan dan sudah
dikaitkan dengan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan, sedangkan penutup
lahan mencakup segala jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi yang ada
pada lahan tertentu. Penggunaan lahan merupakan aspek penting karena penggunaan
lahan mencerminkan tingkat peradaban manusia yang menghuninya.
Menurut Malingreau (1979), penggunaan lahan merupakan campur tangan
manusia baik secara permanen atau periodik terhadap lahan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan kebendaan, spiritual maupun gabungan
keduanya. Penggunaan lahan merupakan unsur penting dalam perencanaan wilayah.
Penggunaan lahan mencerminkan sejauh mana usaha atau campur tangan
manusia dalam memanfaatkan dan mengelola lingkungannya. Data
penggunaan/tutupan lahan ini dapat disadap dari foto udara secara relatif mudah, dan
perubahannya dapat diketahui dari foto udara multitemporal. Teknik interpretasi foto
udara termasuk di dalam sistem penginderaan jauh.
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang objek, daerah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh
dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau gejala
yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1997).
Kerapatan vegetasi adalah satu aspek yang mempengaruhi karakteristik vegetasi
dalam citra. Kerapatan vegetasi umumnya diwujudkan dalam bentuk persentase untuk
mengetahui tingkat suatu kerapatan vegetasi.
2. 1. Kenapa Penelitian Dilakukan ?
Identifikasi, pemantauan, dan evaluasi penggunaan lahan perlu selalu dilakukan
pada setiap periode tertentu, karena ia dapat menjadi dasar untuk penelitian yang
mendalam mengenai perilaku manusia dalam memanfaatkan lahan. Dengan
demikian, penggunaan lahan menjadi bagian yang penting dalam usaha melakukan
perencanaan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan keruangan di suatu
wilayah.
Begitu pun vegetasi memiliki peran besar dalam menjaga ekosistem. Semakin
rapat vegetasi di suatu kawasan maka akan semakin nyaman untuk ditinggali. Namun,
Perubahan hutan/lahan akibat kegiatan pertambangan yang menggunakan/mengubah
bentang alam, dapat menyebabkan terjadinya fragmentasi habitat, sehingga
mengubah siklus ekologi dari suatu ekosistem. Untuk itu perlu dilakukan analis
perubahaan penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi.
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
Pengumpulan data atau sumber data dilakukan dengan menggunakan alat
penginderaan jauh. Baik itu citra satelit, citra landsat, citra sentinel maupun citra foto,
data penginderaan jauh diambil melalui perangkat lunak google earth dan juga
melalui website earthexplore.usgs.gov. penggunaan lahan dilakukan dengan
menggunakan analisis citra landsat tahun 2005,2010 dan 2020. Perubahan
penggunaan lahan yang dianalisis yaitu perubahan penggunaan lahan hutan menjadi
wilayah pertambangan periode tahun 2005-2020. Analisis regresi logistik biner
dilakukan dengan metode forward stepwise, yaitu dengan melakukan pemodelan
melalui regresi berulang dan mempertahankan variabel yang mempunyai pengaruh
signifikan.
Hasil regresi logistik diuji ketepatannya melalui metode ROC (Relative
Operating Characteristic) dengan nilai antara 0,5-1,0. Nilai 1,0 mengindikasikan
hasil perhitungan tepat sempurna, sedangkan nilai 0,5 mengindikasikan bahwa hasil
tersebut karena pengaruh acak saja.
3. Sedangkan Salah satu cara untuk mengetahui kerapatan vegetasi yang ada di
dengan melakukan pengamatan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh.
Metode perubahan kerapatan vegetasi ini dapat dipantau menggunakan Citra Landsat.
Pengklasifikasian citra terdapat 2 bagian yaitu unsupervised classification
(klasifikasi tak terbimbing) dan supervised classification (klasifikasi terbimbing).
Kedua klasifikasi tersebut terbagi lagi kedalam beberapa metode. Interpretasi citra
Landsat dengan menghitung indeks kerapatan vegetasi atau Normalized Diffrerence
Vegetation Index (NDVI) yang diperoleh dengan perhitungan near infrared dengan
Red yang dipantulkan oleh tumbuhan.
Metode NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), yang merupakan
sebuah transformasi citra penajaman spektral untuk menganalisa hal-hal yang
berkaitan dengan vegetasi NDVI telah berhasil menyajikan berbagai indikator
vegetasi dalam banyak penelitian dalam degradasi lahan dan lainnya (Propastis 2008).
Kerapatan vegetasi sangat penting diketahui untuk mengetahui penggunaan lahan dan
degradasi lahan. Rumus dari NDVI ini adalah
Hasilnya adalah penutupan berupa vegetasi akan tampak lebih cerah dan
nonvegetasi akan gelap.
Dalam pengolahan data baik perubahaan penggunaan lahan maupun kerapatan
vegetasi menggunakan bantuan perangkat lunak Arcmap 10.5 sedangkan sistem
penanganan data yang digunakan dalam penelitian yaitu metode overlay (tumpang
4. susun peta) dengan cara menggabungkan peta perubahan penggunaan lahan tahun
2005,2010 dan 2015, sedangkan untuk kerapatan vegetasi dengan cara
menggabungkan peta kerapatan vegetasi 2005,2010 dan 2015.
3. Apa yang diperoleh dari penelitian ?
1. Peta perubahan penggunaan lahan
2. Seberapa besar persentase perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi
wilayah pertambangan
3. prediksi penggunaan lahan untuk beberapa tahun selanjutnya*. (Optional)
4. Peta Perubahan kerapatan vegetasi
5. Tingkat kerapatan vegetasi daerah rantau pandan periode tahun 2005, 2010, 2020
6. Luasan kerapatan vegetasi sesuai kelas sangat rapat,rapat, cukup rapat, tidak rapat
dan tidak bervegetasi daerah penelitian periode tahun 2005, 2010,2020.
Note: * jika memungkinkan
4. Untuk apa hasil penelitian ?
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan informasi,
berupa peta perubahan kerapatan perubahan penggunaan lahan dan kerapatan vegetasi
bagi pemerintah. Terutama sebagai acuan bagi pemerintah Kab.Bungo dalam
mengkaji dan mengambil kebijakan untuk alih fungsi lahan dengan mempertahankan
konsep RTH.
Serta untuk pelaku usaha pertambangan dengan adanya penelitian ini diharapkan
lebih memperhatikan lingkungan wilayah pertambangan, agar tidak meninggalkan
area bekas tambang tanpa adanya proses reklamasi dan pasca tambang, seperti yang
tercantum dalam uu no 3 tahun 2020, “bahwa setiap pemegang izin konsensi wajib
melaksanakan reklamasi dan pasca tambang dengan tingkat keberhasilan 100 persen”.
Sehingga kelak tetap tercipta lingkungan yang layak untuk di tempati.
5. Citra landsat 2010
Citra landsat 2010 Citra landsat 2020
Load Data/Import data
Pengolahan Citra
Peta Penggunaan Lahan dan
kerapatan vegetasi 2005
Peta Penggunaan Lahan dan
kerapatan vegetasi 2010
Peta Penggunaan Lahan dan
kerapatan vegetasi 2020
overlay
Peta perubahan penggunaan lahan dan peta perubahan
kerapatan vegetasi