1. Dokumen tersebut membahas tentang Down Syndrome dan terapi gen. Down Syndrome disebabkan oleh triplikasi kromosom 21 yang menyebabkan kelambatan mental dan gangguan kesehatan lainnya.
2. Terapi gen dijelaskan sebagai pengobatan baru yang berpotensi menyembuhkan penyebab Down Syndrome secara langsung dengan mengoreksi ketidaknormalan genetika.
3. Meskipun terapi gen menjanjikan, masih terdapat tantangan besar untuk mengemb
Tumor pada hewan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, zat kimia, dan radiasi. Virus dapat memicu tumor melalui mekanisme genetik dengan mengubah DNA sel target, sementara zat kimia dapat berperan sebagai inisiator atau promotor kanker dengan mengikat DNA dan membentuk adduk. Radiasi dapat merusak DNA melalui produksi spesies oksigen reaktif. Berbagai mutasi genetik yang diwariskan p
Tumor adalah neoplasma atau lesi solid yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel. Tumor dapat berupa tumor jinak atau ganas (kanker). Tumor jinak kulit sering ditemukan pada manusia dan umumnya tidak menyebabkan gangguan fungsi karena sebagian besar diangkat dengan alasan estetik. Tumor jinak kulit dapat berkembang dari berbagai struktur histologis kulit dan penyebabnya antara lain paparan sinar mata
1. Artikel menjelaskan enam ciri utama (hallmarks) sel kanker yang mengatur transformasi sel normal menjadi sel kanker, yaitu kemandirian sinyal pertumbuhan, ketidakpekaan terhadap sinyal anti-pertumbuhan, menghindari apoptosis, potensi replikatif tak terbatas, angiogenesis yang berkelanjutan, serta invasi jaringan dan metastasis.
2. Pada tahun 2011, empat ciri baru ditambahkan yaitu deregulated metabolism, ketidakstabilan DNA gen
1. Dokumen tersebut membahas tentang Down Syndrome dan terapi gen. Down Syndrome disebabkan oleh triplikasi kromosom 21 yang menyebabkan kelambatan mental dan gangguan kesehatan lainnya.
2. Terapi gen dijelaskan sebagai pengobatan baru yang berpotensi menyembuhkan penyebab Down Syndrome secara langsung dengan mengoreksi ketidaknormalan genetika.
3. Meskipun terapi gen menjanjikan, masih terdapat tantangan besar untuk mengemb
Tumor pada hewan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, zat kimia, dan radiasi. Virus dapat memicu tumor melalui mekanisme genetik dengan mengubah DNA sel target, sementara zat kimia dapat berperan sebagai inisiator atau promotor kanker dengan mengikat DNA dan membentuk adduk. Radiasi dapat merusak DNA melalui produksi spesies oksigen reaktif. Berbagai mutasi genetik yang diwariskan p
Tumor adalah neoplasma atau lesi solid yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel. Tumor dapat berupa tumor jinak atau ganas (kanker). Tumor jinak kulit sering ditemukan pada manusia dan umumnya tidak menyebabkan gangguan fungsi karena sebagian besar diangkat dengan alasan estetik. Tumor jinak kulit dapat berkembang dari berbagai struktur histologis kulit dan penyebabnya antara lain paparan sinar mata
1. Artikel menjelaskan enam ciri utama (hallmarks) sel kanker yang mengatur transformasi sel normal menjadi sel kanker, yaitu kemandirian sinyal pertumbuhan, ketidakpekaan terhadap sinyal anti-pertumbuhan, menghindari apoptosis, potensi replikatif tak terbatas, angiogenesis yang berkelanjutan, serta invasi jaringan dan metastasis.
2. Pada tahun 2011, empat ciri baru ditambahkan yaitu deregulated metabolism, ketidakstabilan DNA gen
1. Sitokeratin adalah protein sitoskeleton pada sel epitel yang dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan berat molekul. Imunohistokimia memiliki keunggulan dalam menentukan jenis sel tumor, mikrometastasis, dan penajaman diagnostik melalui penggunaan marker spesifik.
2. Filaggrin diekspresikan pada keratinosit dan penting untuk pembentukan stratum korneum. Horse-radish peroxidase sering digunakan karena stabil dan aktivitas
Pleomorphic adenoma (PA) adalah tumor jinak kelenjar ludah yang paling umum. PA ditandai dengan campuran sel duktus, mioepitel dan stroma kondromiksoid. Lokasi umum PA adalah kelenjar parotid dan rongga mulut. PA biasanya tidak bergejala dan diagnosis didasarkan pada pemeriksaan histopatologi.
Tiga kasus dalam laporan ini menunjukkan tantangan diagnosis sitologi paru, termasuk membedakan sel tumor dan sel normal, atipia terkait terapi dan tumor persisten, serta keterbatasan sitologi dalam beberapa kasus. Riwayat klinis dan kolaborasi multidisplin sangat penting untuk diagnosis akurat.
Makalah ini membahas konsep medis dan keperawatan retinoblastoma, tumor ganas pada retina yang umumnya diderita anak-anak. Secara medis dijelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan, komplikasi, dan penatalaksanaan retinoblastoma. Sedangkan secara keperawatan dijelaskan pengkajian keperawatan, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk perawatan anak dengan retinoblastoma."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kanker kulit, termasuk anatomi kulit, jenis-jenis kanker kulit seperti basal cell carcinoma, squamous cell carcinoma, dan melanoma maligna. Jenis-jenis kanker kulit tersebut dijelaskan berdasarkan definisi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosisnya.
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Dokumen ini membahas tentang perubahan kulit yang bersifat retrogresif seperti degenerasi, nekrosis, dan penimbunan zat abnormal pada kulit. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan tentang: (1) degenerasi sel kulit seperti degenerasi hidropik, (2) jenis-jenis nekrosis seperti nekrosis koagulatif dan nekrosis kaseosa, (3) penimbunan zat seperti pigmen, kalsium, dan kolesterol pada kulit
Teks tersebut membahas gambaran klinis dan histopatologi karsinoma sel basal dan skuamosa. Karsinoma sel basal umumnya muncul pada wajah dan leher, sedangkan karsinoma sel skuamosa lebih sering ditemukan pada kepala dan leher. Secara histopatologi, kedua jenis kanker kulit ini ditandai oleh sel-sel dengan inti besar dan pleomorfik serta invasi ke lapisan kulit yang lebih dalam.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Katarak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya seperti kongenital, senile, juvenil, dan komplikata. Pengobatan utama katarak adalah melalui operasi bedah untuk mengeluarkan lensa keruh dan menggantikannya dengan lensa buatan.
Tumor kelenjar liur dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak paling umum adalah adenoma pleomorfik sedangkan tumor ganas umum meliputi karsinoma mukoepidermoid dan adenoid kistik. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, biopsi, dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan meliputi bedah, radiasi, dan kimoterapi tergantung jenis dan stadium tumor.
Fotomikrograf menunjukkan hiperplastik epitel skuamosa bertingkat dengan jaringan ikat di
bawahnya yang mengandung ruang kistik kecil berisi lendir dan sel berisi mukus yang
dikelilingi jaringan granulasi, mengindikasikan diagnosis mucocoele oral.
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportNabilah Kusuma
1. Laporan kasus metastasis hepatocellular carcinoma (HCC) langka ke gingiva pasien laki-laki berusia 60 tahun dengan riwayat hepatitis B dan sirosis hati.
2. Biopsi nodul gingiva mengonfirmasi diagnosis metastasis HCC.
3. Prognosis pasien sangat buruk dengan rata-rata kelangsungan hidup 7 bulan sejak munculnya metastasis gingiva
1. Sitokeratin adalah protein sitoskeleton pada sel epitel yang dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan berat molekul. Imunohistokimia memiliki keunggulan dalam menentukan jenis sel tumor, mikrometastasis, dan penajaman diagnostik melalui penggunaan marker spesifik.
2. Filaggrin diekspresikan pada keratinosit dan penting untuk pembentukan stratum korneum. Horse-radish peroxidase sering digunakan karena stabil dan aktivitas
Pleomorphic adenoma (PA) adalah tumor jinak kelenjar ludah yang paling umum. PA ditandai dengan campuran sel duktus, mioepitel dan stroma kondromiksoid. Lokasi umum PA adalah kelenjar parotid dan rongga mulut. PA biasanya tidak bergejala dan diagnosis didasarkan pada pemeriksaan histopatologi.
Tiga kasus dalam laporan ini menunjukkan tantangan diagnosis sitologi paru, termasuk membedakan sel tumor dan sel normal, atipia terkait terapi dan tumor persisten, serta keterbatasan sitologi dalam beberapa kasus. Riwayat klinis dan kolaborasi multidisplin sangat penting untuk diagnosis akurat.
Makalah ini membahas konsep medis dan keperawatan retinoblastoma, tumor ganas pada retina yang umumnya diderita anak-anak. Secara medis dijelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan, komplikasi, dan penatalaksanaan retinoblastoma. Sedangkan secara keperawatan dijelaskan pengkajian keperawatan, diagnosa, intervensi, dan evaluasi untuk perawatan anak dengan retinoblastoma."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kanker kulit, termasuk anatomi kulit, jenis-jenis kanker kulit seperti basal cell carcinoma, squamous cell carcinoma, dan melanoma maligna. Jenis-jenis kanker kulit tersebut dijelaskan berdasarkan definisi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosisnya.
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Dokumen ini membahas tentang perubahan kulit yang bersifat retrogresif seperti degenerasi, nekrosis, dan penimbunan zat abnormal pada kulit. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan tentang: (1) degenerasi sel kulit seperti degenerasi hidropik, (2) jenis-jenis nekrosis seperti nekrosis koagulatif dan nekrosis kaseosa, (3) penimbunan zat seperti pigmen, kalsium, dan kolesterol pada kulit
Teks tersebut membahas gambaran klinis dan histopatologi karsinoma sel basal dan skuamosa. Karsinoma sel basal umumnya muncul pada wajah dan leher, sedangkan karsinoma sel skuamosa lebih sering ditemukan pada kepala dan leher. Secara histopatologi, kedua jenis kanker kulit ini ditandai oleh sel-sel dengan inti besar dan pleomorfik serta invasi ke lapisan kulit yang lebih dalam.
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Katarak dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya seperti kongenital, senile, juvenil, dan komplikata. Pengobatan utama katarak adalah melalui operasi bedah untuk mengeluarkan lensa keruh dan menggantikannya dengan lensa buatan.
Tumor kelenjar liur dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak paling umum adalah adenoma pleomorfik sedangkan tumor ganas umum meliputi karsinoma mukoepidermoid dan adenoid kistik. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, biopsi, dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan meliputi bedah, radiasi, dan kimoterapi tergantung jenis dan stadium tumor.
Fotomikrograf menunjukkan hiperplastik epitel skuamosa bertingkat dengan jaringan ikat di
bawahnya yang mengandung ruang kistik kecil berisi lendir dan sel berisi mukus yang
dikelilingi jaringan granulasi, mengindikasikan diagnosis mucocoele oral.
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportNabilah Kusuma
1. Laporan kasus metastasis hepatocellular carcinoma (HCC) langka ke gingiva pasien laki-laki berusia 60 tahun dengan riwayat hepatitis B dan sirosis hati.
2. Biopsi nodul gingiva mengonfirmasi diagnosis metastasis HCC.
3. Prognosis pasien sangat buruk dengan rata-rata kelangsungan hidup 7 bulan sejak munculnya metastasis gingiva
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingNabilah Kusuma
Perawatan endodontik pada gigi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan berkontribusi terhadap penyakit sistemik. Senyawa toksik seperti mercaptan dan thioether yang dihasilkan dari bakteri endodontik dapat menimbulkan efek imunologis dan subtoksik. Penelitian menunjukkan adanya korelasi antara tingginya kadar hidrogen sulfida lokal akibat periodontitis apikalis dengan sensitivitas sistem kekebalan terhadap seny
Journal Credit :
Orthodontic Removable Appliance with Posterior Bite Plane Use is not Associated with Developing Sleep-Disordered Breathing Symptoms in Healthy Children
Chidsanu Changsiripun, DDS, PhD1
Nicha Tokavanich, DDS2
Fernanda R. Almeida, DDS, MSc, PhD3
Faculty of Dentistry, Chulalongkorn University, Thailand
Metode 4D digunakan untuk mengorganisir tugas berdasarkan tingkat pentingnya dan segera diselesaikan. Tugas dikelompokkan menjadi empat kategori: penting dan mendesak yang harus diselesaikan sendiri, penting tapi tidak mendesak yang dapat didelegasikan, tidak penting tapi mendesak yang dapat dihapus, serta tidak penting dan tidak mendesak. Contoh tugas diberikan untuk masing-masing kategori.
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationNabilah Kusuma
Prosedur GTR dilakukan untuk meregenerasi struktur periodontal yang hilang dengan mencegah masuknya jaringan epitel dan ikat ke permukaan akar menggunakan membran, sehingga dapat mempertahankan kesenjangan untuk regenerasi tulang dan jaringan periodontal.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with immunohistochemical analysis a case report
1. Keratoacanthoma of the
tongue , a very unusual
histopathology diagnosis
with immunohistochemical
analysis: A case report
Nabilah Kusuma Wardhani | 190160100011019
Pembimbing : drg. Astika Swastirani,M.Si dan drg. Nenny Prasetyaningrum, M.Med
2.
3. Keratoacanthoma.
Disebut sebagai “crateriform ulcer of
the face” atau “ulser wajah dengan
bentuk menyerupai kawah”.
Tumor tingkat rendah
Mirip dengan SCC (Squamous Cell Carcinoma)
Pertumbuhan cepat (minggu hingga
bulan)
4. sering terlihat di ekstraoral
(bibir) namun jarang terlihat
di intraoral
Keratoakantoma kulit dari epitel
infundibular dari folikel rambut,
sedangkan keratoakantoma intraoral
dari permukaan epitelium
Klasifikasi:
Keratoacanthoma Kulit dan
Keratoacanthoma Mukosa/Intraoral
Sumber: www.mdpi.com
5. Keratoakantoma kulit bisa berjumlah
banyak atau multipel, diseminasi.
Diasosiasikan dengan beberapa
sindrom seperti xeroderma
pigmentosum dan MuirTorre karena
adanya defek di mekanisme perbaikan
DNA.
Etiologi dari keratoakantoma mukosa
tidak diketahui pasti meskipun
kerusakan karena sinar matahari dan
HPV subtipe 26 dan 27 dianggap
sebagai penyebab keratoakantoma di
bibir.
Keratoacanthoma (KA).
Etiologi KA kulit:
paparan sinar ultraviolet
infeksi virus HPV,HSV
usia tua
luka bakar
luka vaksinasi, trauma
6. Pria
72 tahun
Hispanic
tanpa riwayat kesehatan yang
signifikan, bukan peminum
alkohol dan perokok.
menggunakan gigi tiruan
rahang atas dan rahang
bawah
Melakukan insisi biopsi
terhadap lesi
crateriform eksofilik
yang berkembang
cepat sudah ada sejak
tiga bulan lalu
Laporan Kasus.
7. Diameter 8 mm
Peninggian tepi
Atrofi di bagian plak putih di tengah.
Lokasi di tepi lateral kanan lidah
Diagnosis histopatologi:
keratoakantoma
Diagnosis klinis:
pseudoepitheliomatous hyperplasia
Laporan Kasus.
Irreguler, sebagian tertutup oleh
mukosa putih dengan depresi
sentral
9. Pewarnaan imunihistokimia dilakukan dengan
metode avidin-biotin immunoperoxidase untuk p53,
Ki-67, E-cadherin (Dako,Carpinteria,CA) Bcl-2, cyclin D1,
dan antibodi cyclooxygenase-2
(Bio-Genex, San Ramon,CA).
Jaringan lunak
difiksasi
dengan
larutan
formalin,
diwarnai
menggunakan
hematoxylin
dan eosin.
kemudian
ditanam di
paraffin dan
dipotong
dalam ukuran
4 mikrometer,
Pewarnaan HE dan IHK
Jaringan lunak (lesi) diambil 4 mm × 3 mm × 2 mm
10. diskontinuitas inti sel p53
di lapisan basal
Hasil Pewarnaan HE dan IHK
Pewarnaan hematoxylin/eosin
menunjukkan infiltrasi campuran di
dasar lesi
11. Gambaran pewarnaan membran
positif untuk E-cadherin
Hasil Pewarnaan IHK
Ki-67 memiliki tingkat proliferasi
yang terbatas pada lapisan basal
positif COX-2
yang ditunjukkan
memiliki
sitoplasma yang
lemah
12. Diskusi.
Keratoakantoma klinis dan
histologi dikarakteristikkan
mirip dengan karsinoma sel
skuamosa namun berbeda
secara perilaku biologi-nya .
Keratoakantoma merupakan kasus yang jarang ditemukan dan
gambaran histologinya tidak menentu, namun tetap mirip dengan
karakteristik klinis dan patologis dari karsinoma sel skuamosa. .
Karsinoma sel skuamosa Keratoacanthoma
13. Diskusi.
Berdasarkan lokasinya, ini menjadi tantangan dari seorang
patologis dalam mendiagnosis.
Dalam kasus ini, diagnosis pseudoepitheliomatous hyperplasia
diubah
• bentuk lesi crateriform
• tidak adanya riwayat klinis dari iritasi gigi tiruan kronis dan
kandidiasis oral
setelah pemeriksaan patologis dilakukan.
14. Diskusi.
Keratoakantoma kulit, keratoakantoma mukosa sering ditemukan
berupa:
1. Lesi soliter
2. Firm
3. Warna merah muda kecoklatan
4. Terdapat nodul crateriform dengan keratin plug/ scalp
ditengah
Evolusi dari lesi ini dapat dibagi menjadi tiga fase:
1. Growth phase (Fase berkembang),
2. Stationary phase (fase tetap),
3. Involution/aging phase (fase penuaan, atau tidak berevolusi).
15. 2
1
Diskusi.
Pertama, lesi ini menunjukkan pertumbuhan
ukuran yang cepat ke ukuran 1-2 cm dalam 6-8
minggu dengan regresi spontan dalam 3-9 bulan.
Regresi ini sejak tahap pertama, dengan
peningkatan angka sel Langerhans
dikelilingi sel infiltrasi inflamasi.
Hal ini tidak ditemukan
di karsinoma sel skuamosa.
3
16. 4
5
Diskusi.
Karakteristik ini bisa dijadikan sebagai bukti
bahwa sel Langerhans terlibat dalam
berhentinya lesi ini berevolusi.
Terlihat pula neutrophil
intraepidermal dan mikro
abses eusinofil.
17. Diskusi.
Telomerase dan COX-2
lebih meningkat di karsinoma sel skuamosa jika dibandingkan
dengan keratoakantoma
Ekspresi dari Bcl-2, sel proto onkogen yang terlibat dalam
apoptosis sel, berkurang atau bahkan tidak ada pada lesi
keratoakantoma
Ekspresi dari proliferasi sel antigen Ki-67 sama pada karsinoma
sel skuamosa dan keratoakantoma.
p53 berdiferensiasi pada lesi ini.
ekspresi dari p53 telah diamati di pseudoepitheliomatous hyperplasia dan di
kulit normal, dan ini diasumsikan bahwa ekspresi tersebut dianggap sebagai
indikator dari kondisi imatur dan proliferasi sel daripada sebagai marker dari
keganasan.
18. Diskusi.
Bouquot et al
Menyarankan mengevaluasi p53, reseptor angiotensin 1,
metalloproteinase-1 dan E- cadherin
Putti et al
Menggunakan p53, COX-2 dan telomerase untuk mengevaluasi karsinoma
sel skuamosa dan keratoakantoma.
SCC 100% positif telomerase
KA 95,8% positif telomerase, 33,3% positif COX-2 dan 58,3% positif p53
Vasiljevic et al.
Bcl-2 (84% di karsinoma sel skuamosa dan 15% di keratoakantoma kulit).
19. Kesimpulan
Ekspresi p53, COX-2 dan Ki-67 tidak berguna untuk
membedakan karsinoma sel skuamosa dari keratoakantoma
kulit.
Bcl-2, berkurang atau bahkan tidak ada pada lesi
keratoakantoma
20. Analisis yang hati-hati dari karakteristik histologi, seperti pada
penelitian imunohistokimia, dan follow-up klinis selama 6
tahun setelah perawatan merupakan hal yang sangat
dibutuhkan dan perlu dilakukan untuk membedakan
keratoakantoma lidah dan karsinoma sel skuamosa.
Kesimpulan