SlideShare a Scribd company logo
Keratoacanthoma of the
tongue , a very unusual
histopathology diagnosis
with immunohistochemical
analysis: A case report
Nabilah Kusuma Wardhani | 190160100011019
Pembimbing : drg. Astika Swastirani,M.Si dan drg. Nenny Prasetyaningrum, M.Med
Keratoacanthoma.
Disebut sebagai “crateriform ulcer of
the face” atau “ulser wajah dengan
bentuk menyerupai kawah”.
Tumor tingkat rendah
Mirip dengan SCC (Squamous Cell Carcinoma)
Pertumbuhan cepat (minggu hingga
bulan)
sering terlihat di ekstraoral
(bibir) namun jarang terlihat
di intraoral
Keratoakantoma kulit dari epitel
infundibular dari folikel rambut,
sedangkan keratoakantoma intraoral
dari permukaan epitelium
Klasifikasi:
Keratoacanthoma Kulit dan
Keratoacanthoma Mukosa/Intraoral
Sumber: www.mdpi.com
Keratoakantoma kulit bisa berjumlah
banyak atau multipel, diseminasi.
Diasosiasikan dengan beberapa
sindrom seperti xeroderma
pigmentosum dan MuirTorre karena
adanya defek di mekanisme perbaikan
DNA.
Etiologi dari keratoakantoma mukosa
tidak diketahui pasti meskipun
kerusakan karena sinar matahari dan
HPV subtipe 26 dan 27 dianggap
sebagai penyebab keratoakantoma di
bibir.
Keratoacanthoma (KA).
Etiologi KA kulit:
paparan sinar ultraviolet
infeksi virus HPV,HSV
usia tua
luka bakar
luka vaksinasi, trauma
Pria
72 tahun
Hispanic
tanpa riwayat kesehatan yang
signifikan, bukan peminum
alkohol dan perokok.
menggunakan gigi tiruan
rahang atas dan rahang
bawah
Melakukan insisi biopsi
terhadap lesi
crateriform eksofilik
yang berkembang
cepat sudah ada sejak
tiga bulan lalu
Laporan Kasus.
Diameter 8 mm
Peninggian tepi
Atrofi di bagian plak putih di tengah.
Lokasi di tepi lateral kanan lidah
Diagnosis histopatologi:
keratoakantoma
Diagnosis klinis:
pseudoepitheliomatous hyperplasia
Laporan Kasus.
Irreguler, sebagian tertutup oleh
mukosa putih dengan depresi
sentral
Laporan Kasus.
Setelah cryotherapy
Penatalaksanaan: Cryotherapy
Contoh tatalaksana
cryotherapy
Pewarnaan imunihistokimia dilakukan dengan
metode avidin-biotin immunoperoxidase untuk p53,
Ki-67, E-cadherin (Dako,Carpinteria,CA) Bcl-2, cyclin D1,
dan antibodi cyclooxygenase-2
(Bio-Genex, San Ramon,CA).
Jaringan lunak
difiksasi
dengan
larutan
formalin,
diwarnai
menggunakan
hematoxylin
dan eosin.
kemudian
ditanam di
paraffin dan
dipotong
dalam ukuran
4 mikrometer,
Pewarnaan HE dan IHK
Jaringan lunak (lesi) diambil 4 mm × 3 mm × 2 mm
diskontinuitas inti sel p53
di lapisan basal
Hasil Pewarnaan HE dan IHK
Pewarnaan hematoxylin/eosin
menunjukkan infiltrasi campuran di
dasar lesi
Gambaran pewarnaan membran
positif untuk E-cadherin
Hasil Pewarnaan IHK
Ki-67 memiliki tingkat proliferasi
yang terbatas pada lapisan basal
positif COX-2
yang ditunjukkan
memiliki
sitoplasma yang
lemah
Diskusi.
Keratoakantoma klinis dan
histologi dikarakteristikkan
mirip dengan karsinoma sel
skuamosa namun berbeda
secara perilaku biologi-nya .
Keratoakantoma merupakan kasus yang jarang ditemukan dan
gambaran histologinya tidak menentu, namun tetap mirip dengan
karakteristik klinis dan patologis dari karsinoma sel skuamosa. .
Karsinoma sel skuamosa Keratoacanthoma
Diskusi.
Berdasarkan lokasinya, ini menjadi tantangan dari seorang
patologis dalam mendiagnosis.
Dalam kasus ini, diagnosis pseudoepitheliomatous hyperplasia
diubah 
• bentuk lesi crateriform
• tidak adanya riwayat klinis dari iritasi gigi tiruan kronis dan
kandidiasis oral
setelah pemeriksaan patologis dilakukan.
Diskusi.
Keratoakantoma kulit, keratoakantoma mukosa sering ditemukan
berupa:
1. Lesi soliter
2. Firm
3. Warna merah muda kecoklatan
4. Terdapat nodul crateriform dengan keratin plug/ scalp
ditengah
Evolusi dari lesi ini dapat dibagi menjadi tiga fase:
1. Growth phase (Fase berkembang),
2. Stationary phase (fase tetap),
3. Involution/aging phase (fase penuaan, atau tidak berevolusi).
2
1
Diskusi.
Pertama, lesi ini menunjukkan pertumbuhan
ukuran yang cepat ke ukuran 1-2 cm dalam 6-8
minggu dengan regresi spontan dalam 3-9 bulan.
Regresi ini sejak tahap pertama, dengan
peningkatan angka sel Langerhans
dikelilingi sel infiltrasi inflamasi.
Hal ini tidak ditemukan
di karsinoma sel skuamosa.
3
4
5
Diskusi.
Karakteristik ini bisa dijadikan sebagai bukti
bahwa sel Langerhans terlibat dalam
berhentinya lesi ini berevolusi.
Terlihat pula neutrophil
intraepidermal dan mikro
abses eusinofil.
Diskusi.
Telomerase dan COX-2
lebih meningkat di karsinoma sel skuamosa jika dibandingkan
dengan keratoakantoma
Ekspresi dari Bcl-2, sel proto onkogen yang terlibat dalam
apoptosis sel, berkurang atau bahkan tidak ada pada lesi
keratoakantoma
Ekspresi dari proliferasi sel antigen Ki-67 sama pada karsinoma
sel skuamosa dan keratoakantoma.
p53 berdiferensiasi pada lesi ini.
ekspresi dari p53 telah diamati di pseudoepitheliomatous hyperplasia dan di
kulit normal, dan ini diasumsikan bahwa ekspresi tersebut dianggap sebagai
indikator dari kondisi imatur dan proliferasi sel daripada sebagai marker dari
keganasan.
Diskusi.
Bouquot et al
Menyarankan mengevaluasi p53, reseptor angiotensin 1,
metalloproteinase-1 dan E- cadherin
Putti et al
Menggunakan p53, COX-2 dan telomerase untuk mengevaluasi karsinoma
sel skuamosa dan keratoakantoma.
SCC 100% positif telomerase
KA 95,8% positif telomerase, 33,3% positif COX-2 dan 58,3% positif p53
Vasiljevic et al.
Bcl-2 (84% di karsinoma sel skuamosa dan 15% di keratoakantoma kulit).
Kesimpulan
Ekspresi p53, COX-2 dan Ki-67 tidak berguna untuk
membedakan karsinoma sel skuamosa dari keratoakantoma
kulit.
Bcl-2, berkurang atau bahkan tidak ada pada lesi
keratoakantoma
Analisis yang hati-hati dari karakteristik histologi, seperti pada
penelitian imunohistokimia, dan follow-up klinis selama 6
tahun setelah perawatan merupakan hal yang sangat
dibutuhkan dan perlu dilakukan untuk membedakan
keratoakantoma lidah dan karsinoma sel skuamosa.
Kesimpulan
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with immunohistochemical analysis a case report

TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docx
ibnupati
 
1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf
patologianatomi3
 
Penuntun praktikum PA
Penuntun praktikum PAPenuntun praktikum PA
Penuntun praktikum PAsahla_annisa
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Nabilah Kusuma
 
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptxdiagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
SaifulhadiBaroh1
 
pleno dmf2 tumor jinak odontogen
pleno dmf2 tumor jinak odontogenpleno dmf2 tumor jinak odontogen
pleno dmf2 tumor jinak odontogen
FioLina Febrianingrum
 
Neuropir yuni
Neuropir yuniNeuropir yuni
Neuropir yuni
UruhaSama1
 
2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf
2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf
2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf
kurnia537765
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
Sri Nala
 
presentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminatapresentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminataSK Sulistyaningrum
 
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptxCSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
UtayNurmalia
 
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
fikri asyura
 
SCC DAN BASALIOM.docx
SCC DAN BASALIOM.docxSCC DAN BASALIOM.docx
SCC DAN BASALIOM.docx
RidhoFriha
 
Neoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptx
Neoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptxNeoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptx
Neoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptx
dhaniredhono
 
Bab i
Bab iBab i
Tumor parotis ppt
Tumor parotis pptTumor parotis ppt
Tumor parotis ppt
fikri asyura
 
Catatan scenario 2
Catatan scenario 2Catatan scenario 2
Catatan scenario 2
cameliasenada
 
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.pptKONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
Mahadabrata Mahadabrata
 

Similar to Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with immunohistochemical analysis a case report (20)

TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docx
 
1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf
 
Penuntun praktikum PA
Penuntun praktikum PAPenuntun praktikum PA
Penuntun praktikum PA
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptxdiagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
diagnosis banding Lung Cytopahtology .pptx
 
pleno dmf2 tumor jinak odontogen
pleno dmf2 tumor jinak odontogenpleno dmf2 tumor jinak odontogen
pleno dmf2 tumor jinak odontogen
 
Neuropir yuni
Neuropir yuniNeuropir yuni
Neuropir yuni
 
2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf
2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf
2. dr Airin - Identification of Skin Cancer Where are We.pdf
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
 
presentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminatapresentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminata
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptxCSS 4 - Kanker Kulit.pptx
CSS 4 - Kanker Kulit.pptx
 
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)Kulit   retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
Kulit retrogresif 1 (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
SCC DAN BASALIOM.docx
SCC DAN BASALIOM.docxSCC DAN BASALIOM.docx
SCC DAN BASALIOM.docx
 
Neoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptx
Neoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptxNeoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptx
Neoplasma Patological Anatomy medical faculty.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor parotis ppt
Tumor parotis pptTumor parotis ppt
Tumor parotis ppt
 
Catatan scenario 2
Catatan scenario 2Catatan scenario 2
Catatan scenario 2
 
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.pptKONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
 

More from Nabilah Kusuma

Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportRare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Nabilah Kusuma
 
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Nabilah Kusuma
 
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Nabilah Kusuma
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Nabilah Kusuma
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Nabilah Kusuma
 
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Nabilah Kusuma
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Nabilah Kusuma
 
Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)
Nabilah Kusuma
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Nabilah Kusuma
 

More from Nabilah Kusuma (9)

Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportRare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
 
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic ...
 
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
 
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
 
Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
 

Recently uploaded

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 

Recently uploaded (20)

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 

Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with immunohistochemical analysis a case report

  • 1. Keratoacanthoma of the tongue , a very unusual histopathology diagnosis with immunohistochemical analysis: A case report Nabilah Kusuma Wardhani | 190160100011019 Pembimbing : drg. Astika Swastirani,M.Si dan drg. Nenny Prasetyaningrum, M.Med
  • 2.
  • 3. Keratoacanthoma. Disebut sebagai “crateriform ulcer of the face” atau “ulser wajah dengan bentuk menyerupai kawah”. Tumor tingkat rendah Mirip dengan SCC (Squamous Cell Carcinoma) Pertumbuhan cepat (minggu hingga bulan)
  • 4. sering terlihat di ekstraoral (bibir) namun jarang terlihat di intraoral Keratoakantoma kulit dari epitel infundibular dari folikel rambut, sedangkan keratoakantoma intraoral dari permukaan epitelium Klasifikasi: Keratoacanthoma Kulit dan Keratoacanthoma Mukosa/Intraoral Sumber: www.mdpi.com
  • 5. Keratoakantoma kulit bisa berjumlah banyak atau multipel, diseminasi. Diasosiasikan dengan beberapa sindrom seperti xeroderma pigmentosum dan MuirTorre karena adanya defek di mekanisme perbaikan DNA. Etiologi dari keratoakantoma mukosa tidak diketahui pasti meskipun kerusakan karena sinar matahari dan HPV subtipe 26 dan 27 dianggap sebagai penyebab keratoakantoma di bibir. Keratoacanthoma (KA). Etiologi KA kulit: paparan sinar ultraviolet infeksi virus HPV,HSV usia tua luka bakar luka vaksinasi, trauma
  • 6. Pria 72 tahun Hispanic tanpa riwayat kesehatan yang signifikan, bukan peminum alkohol dan perokok. menggunakan gigi tiruan rahang atas dan rahang bawah Melakukan insisi biopsi terhadap lesi crateriform eksofilik yang berkembang cepat sudah ada sejak tiga bulan lalu Laporan Kasus.
  • 7. Diameter 8 mm Peninggian tepi Atrofi di bagian plak putih di tengah. Lokasi di tepi lateral kanan lidah Diagnosis histopatologi: keratoakantoma Diagnosis klinis: pseudoepitheliomatous hyperplasia Laporan Kasus. Irreguler, sebagian tertutup oleh mukosa putih dengan depresi sentral
  • 8. Laporan Kasus. Setelah cryotherapy Penatalaksanaan: Cryotherapy Contoh tatalaksana cryotherapy
  • 9. Pewarnaan imunihistokimia dilakukan dengan metode avidin-biotin immunoperoxidase untuk p53, Ki-67, E-cadherin (Dako,Carpinteria,CA) Bcl-2, cyclin D1, dan antibodi cyclooxygenase-2 (Bio-Genex, San Ramon,CA). Jaringan lunak difiksasi dengan larutan formalin, diwarnai menggunakan hematoxylin dan eosin. kemudian ditanam di paraffin dan dipotong dalam ukuran 4 mikrometer, Pewarnaan HE dan IHK Jaringan lunak (lesi) diambil 4 mm × 3 mm × 2 mm
  • 10. diskontinuitas inti sel p53 di lapisan basal Hasil Pewarnaan HE dan IHK Pewarnaan hematoxylin/eosin menunjukkan infiltrasi campuran di dasar lesi
  • 11. Gambaran pewarnaan membran positif untuk E-cadherin Hasil Pewarnaan IHK Ki-67 memiliki tingkat proliferasi yang terbatas pada lapisan basal positif COX-2 yang ditunjukkan memiliki sitoplasma yang lemah
  • 12. Diskusi. Keratoakantoma klinis dan histologi dikarakteristikkan mirip dengan karsinoma sel skuamosa namun berbeda secara perilaku biologi-nya . Keratoakantoma merupakan kasus yang jarang ditemukan dan gambaran histologinya tidak menentu, namun tetap mirip dengan karakteristik klinis dan patologis dari karsinoma sel skuamosa. . Karsinoma sel skuamosa Keratoacanthoma
  • 13. Diskusi. Berdasarkan lokasinya, ini menjadi tantangan dari seorang patologis dalam mendiagnosis. Dalam kasus ini, diagnosis pseudoepitheliomatous hyperplasia diubah  • bentuk lesi crateriform • tidak adanya riwayat klinis dari iritasi gigi tiruan kronis dan kandidiasis oral setelah pemeriksaan patologis dilakukan.
  • 14. Diskusi. Keratoakantoma kulit, keratoakantoma mukosa sering ditemukan berupa: 1. Lesi soliter 2. Firm 3. Warna merah muda kecoklatan 4. Terdapat nodul crateriform dengan keratin plug/ scalp ditengah Evolusi dari lesi ini dapat dibagi menjadi tiga fase: 1. Growth phase (Fase berkembang), 2. Stationary phase (fase tetap), 3. Involution/aging phase (fase penuaan, atau tidak berevolusi).
  • 15. 2 1 Diskusi. Pertama, lesi ini menunjukkan pertumbuhan ukuran yang cepat ke ukuran 1-2 cm dalam 6-8 minggu dengan regresi spontan dalam 3-9 bulan. Regresi ini sejak tahap pertama, dengan peningkatan angka sel Langerhans dikelilingi sel infiltrasi inflamasi. Hal ini tidak ditemukan di karsinoma sel skuamosa. 3
  • 16. 4 5 Diskusi. Karakteristik ini bisa dijadikan sebagai bukti bahwa sel Langerhans terlibat dalam berhentinya lesi ini berevolusi. Terlihat pula neutrophil intraepidermal dan mikro abses eusinofil.
  • 17. Diskusi. Telomerase dan COX-2 lebih meningkat di karsinoma sel skuamosa jika dibandingkan dengan keratoakantoma Ekspresi dari Bcl-2, sel proto onkogen yang terlibat dalam apoptosis sel, berkurang atau bahkan tidak ada pada lesi keratoakantoma Ekspresi dari proliferasi sel antigen Ki-67 sama pada karsinoma sel skuamosa dan keratoakantoma. p53 berdiferensiasi pada lesi ini. ekspresi dari p53 telah diamati di pseudoepitheliomatous hyperplasia dan di kulit normal, dan ini diasumsikan bahwa ekspresi tersebut dianggap sebagai indikator dari kondisi imatur dan proliferasi sel daripada sebagai marker dari keganasan.
  • 18. Diskusi. Bouquot et al Menyarankan mengevaluasi p53, reseptor angiotensin 1, metalloproteinase-1 dan E- cadherin Putti et al Menggunakan p53, COX-2 dan telomerase untuk mengevaluasi karsinoma sel skuamosa dan keratoakantoma. SCC 100% positif telomerase KA 95,8% positif telomerase, 33,3% positif COX-2 dan 58,3% positif p53 Vasiljevic et al. Bcl-2 (84% di karsinoma sel skuamosa dan 15% di keratoakantoma kulit).
  • 19. Kesimpulan Ekspresi p53, COX-2 dan Ki-67 tidak berguna untuk membedakan karsinoma sel skuamosa dari keratoakantoma kulit. Bcl-2, berkurang atau bahkan tidak ada pada lesi keratoakantoma
  • 20. Analisis yang hati-hati dari karakteristik histologi, seperti pada penelitian imunohistokimia, dan follow-up klinis selama 6 tahun setelah perawatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan untuk membedakan keratoakantoma lidah dan karsinoma sel skuamosa. Kesimpulan