SlideShare a Scribd company logo
REKAYASA PELAKSAAN KONSTRUKSI
Kelompok IV
AKRAM SAPUTRA _ F 111 15 134
RAKA VARGORIO LIPU_ F 111 15 133
RISMAN AMRI_ F 111 15 149
Pondasi adalah struktur terpenting dari suatu konstruksi bangunan. Tanpa pondasi, suatu
bangunan tidak dapat berdiri. Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban dari bangunan kepada tanah dibawahnya.
Karena peranannya yang sangat penting tersebut, proses pembuatan pondasi harus dengan perhitungan yang matang.
Faktor yang mempengaruhi pondasi adalah karakteristik tanah, bangunan apa yang akan dibangun, seberapa besar
bangunan tersebut, dan apa saj yang ada disekitar bangunan tersebut.
Pondasi memiliki beberapa macam, seperti pondasi cakar ayam, pondasi batu kali, pondasi tiang pancang, dan lain-
lain. Pada umumnya pondasi cakar ayam dan pondasi batu kali digunakan pada bangunan rumah tinggal atau
bangunan yang ukuran dan bebannya tidak terlalu berat. Sedangkan untuk bangunan yang memiliki ukuran yang
besar dan beban yang besar, digunakan tipe pondasi tiang pancang.
PONDASI TIANG
PANCANG
PONDASI
BOR PILE
PONDASI
SUMURAN
POKOK BAHASAN
A. Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran/Kaison adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila
tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang relative dalam.
Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:
 Daya dukung Pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh tersebut
 Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar 1 inci (2,54cm)
Ada beberapa alasan pondasi sumuran digunakan dibandingkan pondasi dangkal yaitu:
 Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung
lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam dan lebar)
 Bila air dipermukaan tana terletak tinggi, konstruksi pada pelat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus di
ppompa keluar lubang galian
Berikut adalah langkah-langkah memasang pondasi sumuran :
1. Pembersihan area pengerjaan
2. Gali tanah sedalam 30-50cm masukkan cincin pertama. Letakkan dengan benar (jangan
miring agar tidak terjadi penjepitan)
3. Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah, tumpangi dengan cincin perlahan-lahan
melesak menusuk
4. Bila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa)
5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang di padatkan
setebal 5-10cm, lalu kemudian diisi dengan cyclopen dan batu kali dimana cyclopen adalah
beton yang menggunakan batu-batu besar atau puing bangunan (pecahan beton) untuk
meminimalkan area permukaan dan menghemat pemakaian semen.
6. Untuk bangunan-bangunan yang ringan sumuran cukup diisi dengan pasir padat.
7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof. Dibeli pembesian untuk mengikat sloof.
Kaison
terbuka (open
caisson)
Kaison pneumatic
(pneumatic
caisson)
Kaison apung
(floating
caisson)
1. Kaison terbuka
Kaison terbuka merupakan kaison yang pada bagian atas
dan bawahnya terbuka terbuka selama pelaksanaan. Kaison
ini, bila digunakan pada area yang tergenang air,
pelaksanaannya adalah dengan membenamkan dan
menggali tanah di bagian dasarnya. Kaison dimanfaatkan
dengan memanfaatkan beratnya sendiri, bersama sama
dengan penggalian tanah. Ketika pembenaman
kaisonmencapai tanah keras yang diinginkan, dasar kaison
ditutup dengan beton dengan tebal antara 1,5 sampai 5 m.
Pada kaison terbuka, penutupan dilakukan di bawah muka
air. Jika tanah dasar sangat keras maka penggalian dilakukan
dengan cara peledakan (blasting).
Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka yang
umunya dilakukan dengan cara pengukuran, volume tanah
yang tergali selalu lebih besar diri volume kaison yang
terpasang. Hal ini, disebabkan dinding lubang galian tanah
yang cendrung bergerak ke dalam galian.
Keuntungan kaison terbuka :
Dapat mencapai kedalaman yang besar.
Biaya pembuatan relatif rendah.
Kerugian kaison terbuka :
Dasar kaison tidak dapat diperiksa dan di bersihkan.
Kualitas beton penutup dasar yang dicor dalam air tidak
bagus.
Penggalian pada tanah yang berbatu sangat sulit.
3. Kasion Apung
2. Kaison pneumatik
Kaison pneumatic (pneumatic caisson), merupakan kaison yang
tertutup. Penggalian tanah dilakukan dengan mengalirkan udara
bertekanan kedalan ruang kerjauntuk penggalian. Dengan cara ini
penggalian dan pengecoran beton ke dalam sumuran dilakukan dalam
kondisi kering. Bentuk tubuh kaison pneumatic hampir sama seperti kaison
terbuka, bedanya hanya pada bagian ruangkerja di bawah. Penggalian
dilakukan pada ruang kerja yang diberi tekanan udara yang sama dengan
tekanan air tanah untuk mencegah aliran air masuk ke ruang kerja. Pintu
udara, kecuali dipakai untuk jalan keluar – masuk pekerja juga untuk
mengeluarkan tanah galian. Unutk kaison yang besar dapat dipakai 2 pintu
udara, yang pertama unutk galian sedang yang kedua untuk keluar – masuk
pekrja. Ruang kerja diisi dengan beton pada waktu dasar kaison telah
mencapai kedalaman yang dikehendaki.
Keuntungan :
Pelaksanaan dalam kodisi kering.
Kerena pengecoran beton dalam kondisi kering, kualitas beton dapat
seperti yang diharapkan.
Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu penggalian untuk
membenamkan kaison.
Kerugian :
Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya pelaksanaan tinggi.
Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai kedalaman sekitar 40 m
atau 400 kPa. Hal ini karena tenaga manusia mempunyai ketahanan
terhadap tekanan udara yang terbatas
3. Kasion Apung
Kaison apung atau kaison box merupakan kaison yang
tertutup pada dasarnya. Kaison tipe inin terbuat dari tipe
beton bertulang yang dicetak di daratan dan peletakkannya
dilakukan dengan mengapungkan kaison tersebut setelah
beton mengeras. Pembenaman kaison ke dalam air atau
tanah yang berair, dilakukan dengan dengan cara
mengisikan, pasir, kerikil, beton atau air ke dalamnya.
Permukaan air harus diperhitungkan selalu berada pada
beberapa meter di bawah puncak kaison untuk mencegah
air masuk ke dalamnya. Stabilitas pengapungan dirancang
menurut prinsip-prinsip hidrolika.
Keuntungan :
Biaya pelaksanaan rendah.
Dapat digunakan bila pembuatan tipe kaison yang lain tidak
memungkinkan
Kerugian :
Tanah dasar halus digali atau ditimbun sampai elevasi yang
diinginkan.
Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat
permukaan tanah. Penggalian tanahyang terlalu dalam
mahal, karena tanah jenuh cenderung longsor ke dalam
lubang galian.
Tanah pendukung sering tidak padat, karena pemadatanndi
dalam air sangat sulit.
B. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang
dengan jalan menyerap lenturan.Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan pondasi yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan .
Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan
pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya cara
pemancangan pondasi ini menjadi permasalahan tersendiri pada lingkungan sekitar.
Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer kelokasi pemancangan harus menggunakan truk tronton yang
memiliki crane. Crane berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Namun saat ini sudah ada alat pancang yang
menggunakan system hidraulik hammer dengan berat 3 – 7 ton. Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan
dianggap telah mencapai tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari
2 cm.
Pondasi tiang pancang biasanya digunakan pada bangunan bangunan Teknik Sipil
seperti Gedung Bertingkat Tinggi (High Large Building), Menara menara (Towers),
Jembatan (Bridge), Dermaga / Pelabuhan (Quaiwalls), Bangunan Lepas Pantai
(Offshore Structures) dll. Pada umumnya tiang pancang dipancangkan tegak lurus
ke dalam tanah, tetapi apabila diperlukan untuk dapat menahan gaya-gaya
horizontal maka tiang pancang akan dipancangkan miring (batter pile).
Bahan yang digunakan untuk membuat pondasi tiang pancang ada beberapa macam,
yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja, dan tiang
pancang komposite. Namun pada kesempatan ini hanya akan membahas tiang
pancang beton.
a. Precast Pile
Precast Reinforced Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton bertulang dicetak dan dicor dalam acuan
beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat (keras) lalu diangkat dan dipancangkan. Karena tegangan tarik
beton adalah kecil dan praktis dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari beton adalah besar,
maka tiang pancang beton ini haruslah diberi penulangan-penulangan yang cukup kuat untuk menahan momen
lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Karena berat sendiri adalah besar,
biasanya tiang pancang beton ini dicetak dan dicor di tempat pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk
transport. Tiang pancang ini dapat memikul beban yang, hal ini tergantung dari dimensinya. Dalam
perencanaan tiang pancang beton precast ini panjang daripada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab kalau
ternyata panjang daripada tiang ini kurang, terpaksa harus diadakan penyambungan, hal ini sulit dan memakan
banyak waktu.
Pada umumnya, precast pile berbentuk persegi (square pile), segi delapan (octagonal pile), atau lingkaran.
Metode Pelaksanaan Tiang Pancang
Tiang pacang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan
sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa
kerusakan. Tiang pancang segi empat harus mempunyai sudut-sudut yang ditumpulkan. Pipa
pancang berongga (hollow piles) harus digunakan bilamana panjang tiang yang diperlukan
melebihi dari biasanya.
Baja tulangan harus disediakan untuk menahan tegangan yang terjadi akibat pengangkatan,
penyusunan dan pengangkutan tiang pancang maupun tegangan yang terjadi akibat pemncangan
dan beban-beban yang didukung. Selimut beton tidak boleh kurang dari 40 mm dan bilamana
tiang pancang terekspos terhadap air laut atau korosi lainnya, selimut beton tidak boleh kurang
dari 75 mm.
Pemancangan
tiang
Penyambungan
tiang
Kepala tiang
Produksi tiang pancang
Membawa tiang
pancang ke lokasi
Mengatur lalu lintas dan
jalan akses untuk
mobilisasi alat pemancang
Mengatur posisi
tiang
Langkah pelaksanaan pondasi tiang pancang.
Setelah kemiringan telah sesuai, kemudian dilakukan pemancangan dengan menjatuhkan palu pada mesin pancang.
Bila kedalaman pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang pancang
satu batang, maka perlu dilakukan penyambungan dengan tiang pancang
kedua, yaitu dengan pengelasan.
Penyambungan Tiang Pancang dengan Pengelasan
Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu sesuai
dengan perencana atau Direksi Pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pemancangan di titik
berikutnya dengan langkah yang sama.
Keuntungan:
- Kualitas dan ketahanan dari tiang pondasi terjamin karena dibuat di pabrik, dan biasanya memiliki standar khusus dan
pengawasan yang ketat.
- Proses pemancangan yang cepat.
- Mudah diperoleh
- Daya dukung dari pondasi tersebut dapat diperkirakan berdasarkan perhitungan.
- Metode pemancangannya yang menggunakan cara pemukulan cocok untuk menahan beban vertical.
- Kerugian :
- Menimbulkan getaran yang dapat mengganggu kondisi sekitar saat pemancangannya.
- Diperlukan penyambugan tiang pancang apabila pondasi yang diperlukan melebihi panjang pondasi.
- Bila pemancangan tidak dapat dihentikan pada kedalaman yang telah ditentukan, diperlukan perbaikan khusus.
- Karena tempat penampungan di lapangan dalam banyak hal mutlak diperlukan maka harus disediakan tempat yang cukup
luas.
- Diperlukan alat pemancangan yang besar karena ukuran dari pondasinya yang besar dan berat.
C.Pondasi Bore Pile
Cast in place juga sering disebut bore pile. Bore pile adalah salah satu tipe pondasi beton yang digunakan pada gedung-gedung
tinggi. pada konstruksi bored pile, tanah harus di bor terlebih dahulu lalu dituangkan beton dan tulangan kedalamnya. Pengeboran
dilakukan dengan alat bor yang telah di khususkan untuk mengebor tanah. Kelebihan yang utama dari metode pengecoran di
tempat ini adalah getaran dan suara yang tidak mengganggu lingkungan sekitar lokasi pengeboran.
mesin crane
1.Pengeboran
Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan
pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor
menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Juga
terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan
tanah. Ini perlu diantisipasi sehingga bisa disediakan
metode, dan peralatan yang cocok.
Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’
untuk menghindari tanah di tepi lubang berguguran
maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang
mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih
sama dengan diameter lubang bor.
Perhatikan mesin bor-nya berbeda, tetapi pada prinsipnya
cara pemasangan casing sama: diangkat dan dimasukkan
pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang belum
sampai bawah, secukupnya. Jika menunggu sampai
kebawah, maka tanah akan berguguran semua dan lubang
tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting.
Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan. Gambar di atas,
mata auger sudah diganti dengan Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah
atau lumpur di dasar lubang.
Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil
pengeboran dan akhirnya sudah menjadi kondisi tanah keras.
Maka untuk sistem pondasi Franky Pile maka bagian bawah
pondasi yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat
dilakukan pembesaran. Untuk itu dipakai mata bor khusus,
Belling Tools
Akhirnya setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah
mencapai kedalaman rencana maka perlu dipastikan terlebih
dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu
melalui pemeriksaan manual.
Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga
dicek dengan data hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis
tanah adalah sama seperti yang diperkirakan dalam menentukan
kedalaman tiang bor tersebut. Ini perlu karena sampel tanah
sebelumnya umumnya diambil dari satu dua tempat yang
dianggap mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka
secara otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara
tepat, satu persatu pada titik yang dibor. Apabila kedalaman dan
juga lubang bor telah siap, maka selanjutnya adalah penempatan
tulangan rebar.
Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka
penulangan harus disambung di lapangan.
Pengangkatnya dilakukan secara bertahap.
Pengecoran beton :
Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling
kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi pada
tahapan ini gagal maka gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan.
Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran
memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut
mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan
kedalaman lubang yang dibor
Inilah yang disebut pipa tremi. Foto ini cukup menarik karena
bisa mengambil gambar mulai dari ujung bawah sampai ujung
atas. Ujung di bagian bawah agak khusus, tidak berlubang biasa
tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak masuk kedalam
tetapi beton di dalam pipa bisa mendorong keluar.
Yang teronggok di samping adalah corong beton yang akan
dipasang di ujung atas pipa tremi, tempat memasukkan beton
segar. Yang di bawah ini pekerjaan pengecoran pondasi tiang
bor di bagian lain, terlihat mesin bor (warna kuning) yang
difungsikan crane-nya (mata bor nya tidak dipasang, mesin bor
non-aktif).
Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor. Perhatikan
ujung atas yang ditahan sedemikian sehingga posisinya
terkontrol (dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton dipasang.
Pada kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap. Truk
readymix siap mendekat.
Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan langsung ke corong pipa tremi seperti kasus di atas.
Pada tahap ini, mulailah pengalaman seorang supervisor menentukan.
Karena pipa tremi tadi perlu dicabut lagi. Jadi kalau beton yang dituang terlalu banyak maka jelas mencabut pipa yang tertanam
menjadi susah. Sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tremi, sedangkan beton pada bagian bawah belum terkonsolidasi
dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi, tercampur dengan tanah. Padahal proses itu semua kejadiannya di bawah, di dalam
lubang, nggak kelihatan sama sekali. Jadi pengalaman supervisi atau operator yang mengangkat pipa tadi memegang peran
sangat penting. Sarjana yang baru lulus pasti kesulitan mengerjakan hal tersebut. Pada kasus ini, tidak hanya teori, perlu feeling
yang tepat.
Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas.
Perhatikan bagian pipa tremi yang basah dan kering. Untuk kasus ini karena pengecoran beton masih diteruskan maka
diperlukan bucket karena beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa tremi tersebut.
Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat
disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami
pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton lebih
besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin kuat untuk
mendesak lumpur naik ke atas. Jadi pada tahapan ini tidak perlu
takut dengan air atau lumpur sehingga perlu dewatering .
Gambar foto di atas menunjukkan air / lumpur mulai terdorong
ke atas, lubang mulai digantikan dengan beton segar tadi.
Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang
continuous, bayangkan saja bila ada keterlambatan beberapa
jam. Jika sampai terjadi setting maka pipa treminya bisa
tertanam dibawah dan tidak bisa dicabut. Sedangkan jika terlalu
cepat di cabut maka tiang beton bisa tidak continue. Jadi bagian
logistik / pengadaan beton harus memperhatikan itu.
Jika pengerjaan pengecoran dapat berlangsung dengan baik,
maka pada akhirnya beton dapat muncul dari kedalaman lobang.
Jadi pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama pengecoran
dan penarikan maka pipa tremi tersebut harus selalu tertanam
pada beton segar. Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai
penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau
kecampuran dengan lumpur.
Pemasangan borepile ini harus dilakukan oleh orang yang sedah
berpengalaman dala bidangnya. Kegagalan sekecil apapun akan
menimbulkan biaya operasi yang tidak sedikit.
Keuntungan:
- Pondasi cast in place cocok untuk daerah yang padat seperti
di perkotaan karena tidak bising.
- Dapat dibuat lebih dalam dan dengan diameter yang lebih
besar.
- Selain cara pemboran di dalam arah berlawanan dengan
putaran jam, tanah galian dapat diamati secara langsung dan
sifat-sifat tanah pada lapisan antara atau pada tanah
pendukung pondasi dapat langsung diketahui.
- Pengaruh jelek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.
Kerugian :
1. Dalam beberapa kasus, kualitas tiang pondasi lebih rendah
daripada tiang precast. Selai itu, tidak dapat dilakukan
pemeriksaan secara langsung.
2. Kemungkinan bercampurnya beton dengan tanah cukup
besar.
3. Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak
beton, maka untuk pekerjaan yang kecil dapat
mengakibatkan biaya tinggi
LAMPIRAN
FOTO PADA SAAT DI LAPANGN
LOK : RSU UNDATA PALU
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi

More Related Content

What's hot

Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Agus Tri
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Andhika Fajar
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
tanchul
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
eidhy setiawan eidhy Edy
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
Bustang Jalil
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
ahmad fuadi
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
roni_279
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
Mira Pemayun
 
3.mekanika tanah dan teknik pondasi
3.mekanika tanah dan teknik pondasi3.mekanika tanah dan teknik pondasi
3.mekanika tanah dan teknik pondasi
Yuniarni Cfs
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
Mira Pemayun
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
noussevarenna
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Oswar Mungkasa
 
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL BTUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
Sumarno Feriyal
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Angga Nugraha
 
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
Haqie Sipil
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
IoKusuma
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
IMRA MORALDY
 

What's hot (20)

Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
 
3.mekanika tanah dan teknik pondasi
3.mekanika tanah dan teknik pondasi3.mekanika tanah dan teknik pondasi
3.mekanika tanah dan teknik pondasi
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
 
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL BTUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
 
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
06 ho pelaksanaan pekerjaan pekerasan jalan beton
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 

Similar to Rekayasa pelaksaan konstruksi

Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
Syahul Abnur
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
yeremiakons
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
Yessica Sihotang
 
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
Anwar267435
 
PPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptx
PPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptxPPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptx
PPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptx
FebryAdika
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
ariffikri12
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
Kinza_com
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
FajarDewantoro5
 
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxxTUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
FerdhaMuhammad
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Ayu Fatimah Zahra
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
supriadisupriadi35
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
AnandaHPNanda
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
joeariel fandy
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
MOSES HADUN
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
DedyEko4
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
FitriHariyanti4
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
Choky Csc
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
indrisetyaningrum2
 

Similar to Rekayasa pelaksaan konstruksi (20)

Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
158_20230412081204_Pertemuan ke-6 Rekayasa Pondasi-2 PONDASI TIANG PANCANG Ra...
 
PPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptx
PPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptxPPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptx
PPT Febry Adika (23243047) Tugas Pert. 9-12.pptx
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
 
Konstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasiKonstruksi iii pondasi
Konstruksi iii pondasi
 
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxxTUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
TUGAS METODE KONSTRUKSI KEL 9.pptxxxxxxx
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
KONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASIKONSTRUKSI PONDASI
KONSTRUKSI PONDASI
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan03. pelaksanaan konstruksi jembatan
03. pelaksanaan konstruksi jembatan
 
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
158_20230308064955_Pertemuan ke -1 Rekayasa Pondasi II Pendahuluan Rabu 8 Mar...
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
 

Recently uploaded

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

Rekayasa pelaksaan konstruksi

  • 1. REKAYASA PELAKSAAN KONSTRUKSI Kelompok IV AKRAM SAPUTRA _ F 111 15 134 RAKA VARGORIO LIPU_ F 111 15 133 RISMAN AMRI_ F 111 15 149
  • 2.
  • 3. Pondasi adalah struktur terpenting dari suatu konstruksi bangunan. Tanpa pondasi, suatu bangunan tidak dapat berdiri. Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban dari bangunan kepada tanah dibawahnya. Karena peranannya yang sangat penting tersebut, proses pembuatan pondasi harus dengan perhitungan yang matang. Faktor yang mempengaruhi pondasi adalah karakteristik tanah, bangunan apa yang akan dibangun, seberapa besar bangunan tersebut, dan apa saj yang ada disekitar bangunan tersebut. Pondasi memiliki beberapa macam, seperti pondasi cakar ayam, pondasi batu kali, pondasi tiang pancang, dan lain- lain. Pada umumnya pondasi cakar ayam dan pondasi batu kali digunakan pada bangunan rumah tinggal atau bangunan yang ukuran dan bebannya tidak terlalu berat. Sedangkan untuk bangunan yang memiliki ukuran yang besar dan beban yang besar, digunakan tipe pondasi tiang pancang.
  • 5. A. Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran/Kaison adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang relative dalam. Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:  Daya dukung Pondasi harus lebih besar dari pada beban yang dipikul oleh tersebut  Penurunan yang terjadi harus sesuai batas yang diizinkan (toleransi) yaitu sebesar 1 inci (2,54cm) Ada beberapa alasan pondasi sumuran digunakan dibandingkan pondasi dangkal yaitu:  Bila tanah keras terletak lebih dari 3 meter, maka jika digunakan pondasi plat kaki atau jenis pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya terlalu dalam dan lebar)  Bila air dipermukaan tana terletak tinggi, konstruksi pada pelat beton akan sulit dilaksanakan karena air harus di ppompa keluar lubang galian
  • 6. Berikut adalah langkah-langkah memasang pondasi sumuran : 1. Pembersihan area pengerjaan 2. Gali tanah sedalam 30-50cm masukkan cincin pertama. Letakkan dengan benar (jangan miring agar tidak terjadi penjepitan) 3. Bila tepi atas cincin telah rata dengan tanah, tumpangi dengan cincin perlahan-lahan melesak menusuk 4. Bila tanah berair, air dibuang keluar (dipompa) 5. Bila telah mencapai tanah keras, bagian bawah sumuran diisi dengan pasir yang di padatkan setebal 5-10cm, lalu kemudian diisi dengan cyclopen dan batu kali dimana cyclopen adalah beton yang menggunakan batu-batu besar atau puing bangunan (pecahan beton) untuk meminimalkan area permukaan dan menghemat pemakaian semen. 6. Untuk bangunan-bangunan yang ringan sumuran cukup diisi dengan pasir padat. 7. Pada bagian atas pondasi yang mendekati sloof. Dibeli pembesian untuk mengikat sloof.
  • 8.
  • 9. 1. Kaison terbuka Kaison terbuka merupakan kaison yang pada bagian atas dan bawahnya terbuka terbuka selama pelaksanaan. Kaison ini, bila digunakan pada area yang tergenang air, pelaksanaannya adalah dengan membenamkan dan menggali tanah di bagian dasarnya. Kaison dimanfaatkan dengan memanfaatkan beratnya sendiri, bersama sama dengan penggalian tanah. Ketika pembenaman kaisonmencapai tanah keras yang diinginkan, dasar kaison ditutup dengan beton dengan tebal antara 1,5 sampai 5 m. Pada kaison terbuka, penutupan dilakukan di bawah muka air. Jika tanah dasar sangat keras maka penggalian dilakukan dengan cara peledakan (blasting). Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka yang umunya dilakukan dengan cara pengukuran, volume tanah yang tergali selalu lebih besar diri volume kaison yang terpasang. Hal ini, disebabkan dinding lubang galian tanah yang cendrung bergerak ke dalam galian. Keuntungan kaison terbuka : Dapat mencapai kedalaman yang besar. Biaya pembuatan relatif rendah. Kerugian kaison terbuka : Dasar kaison tidak dapat diperiksa dan di bersihkan. Kualitas beton penutup dasar yang dicor dalam air tidak bagus. Penggalian pada tanah yang berbatu sangat sulit.
  • 10. 3. Kasion Apung 2. Kaison pneumatik Kaison pneumatic (pneumatic caisson), merupakan kaison yang tertutup. Penggalian tanah dilakukan dengan mengalirkan udara bertekanan kedalan ruang kerjauntuk penggalian. Dengan cara ini penggalian dan pengecoran beton ke dalam sumuran dilakukan dalam kondisi kering. Bentuk tubuh kaison pneumatic hampir sama seperti kaison terbuka, bedanya hanya pada bagian ruangkerja di bawah. Penggalian dilakukan pada ruang kerja yang diberi tekanan udara yang sama dengan tekanan air tanah untuk mencegah aliran air masuk ke ruang kerja. Pintu udara, kecuali dipakai untuk jalan keluar – masuk pekerja juga untuk mengeluarkan tanah galian. Unutk kaison yang besar dapat dipakai 2 pintu udara, yang pertama unutk galian sedang yang kedua untuk keluar – masuk pekrja. Ruang kerja diisi dengan beton pada waktu dasar kaison telah mencapai kedalaman yang dikehendaki. Keuntungan : Pelaksanaan dalam kodisi kering. Kerena pengecoran beton dalam kondisi kering, kualitas beton dapat seperti yang diharapkan. Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu penggalian untuk membenamkan kaison. Kerugian : Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya pelaksanaan tinggi. Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai kedalaman sekitar 40 m atau 400 kPa. Hal ini karena tenaga manusia mempunyai ketahanan terhadap tekanan udara yang terbatas
  • 11. 3. Kasion Apung Kaison apung atau kaison box merupakan kaison yang tertutup pada dasarnya. Kaison tipe inin terbuat dari tipe beton bertulang yang dicetak di daratan dan peletakkannya dilakukan dengan mengapungkan kaison tersebut setelah beton mengeras. Pembenaman kaison ke dalam air atau tanah yang berair, dilakukan dengan dengan cara mengisikan, pasir, kerikil, beton atau air ke dalamnya. Permukaan air harus diperhitungkan selalu berada pada beberapa meter di bawah puncak kaison untuk mencegah air masuk ke dalamnya. Stabilitas pengapungan dirancang menurut prinsip-prinsip hidrolika. Keuntungan : Biaya pelaksanaan rendah. Dapat digunakan bila pembuatan tipe kaison yang lain tidak memungkinkan Kerugian : Tanah dasar halus digali atau ditimbun sampai elevasi yang diinginkan. Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat permukaan tanah. Penggalian tanahyang terlalu dalam mahal, karena tanah jenuh cenderung longsor ke dalam lubang galian. Tanah pendukung sering tidak padat, karena pemadatanndi dalam air sangat sulit.
  • 12. B. Pondasi Tiang Pancang Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan.Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu kesatuan pondasi yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan . Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya cara pemancangan pondasi ini menjadi permasalahan tersendiri pada lingkungan sekitar. Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer kelokasi pemancangan harus menggunakan truk tronton yang memiliki crane. Crane berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Namun saat ini sudah ada alat pancang yang menggunakan system hidraulik hammer dengan berat 3 – 7 ton. Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari 2 cm.
  • 13. Pondasi tiang pancang biasanya digunakan pada bangunan bangunan Teknik Sipil seperti Gedung Bertingkat Tinggi (High Large Building), Menara menara (Towers), Jembatan (Bridge), Dermaga / Pelabuhan (Quaiwalls), Bangunan Lepas Pantai (Offshore Structures) dll. Pada umumnya tiang pancang dipancangkan tegak lurus ke dalam tanah, tetapi apabila diperlukan untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal maka tiang pancang akan dipancangkan miring (batter pile). Bahan yang digunakan untuk membuat pondasi tiang pancang ada beberapa macam, yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja, dan tiang pancang komposite. Namun pada kesempatan ini hanya akan membahas tiang pancang beton.
  • 14. a. Precast Pile Precast Reinforced Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton bertulang dicetak dan dicor dalam acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat (keras) lalu diangkat dan dipancangkan. Karena tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi penulangan-penulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Karena berat sendiri adalah besar, biasanya tiang pancang beton ini dicetak dan dicor di tempat pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk transport. Tiang pancang ini dapat memikul beban yang, hal ini tergantung dari dimensinya. Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini panjang daripada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab kalau ternyata panjang daripada tiang ini kurang, terpaksa harus diadakan penyambungan, hal ini sulit dan memakan banyak waktu. Pada umumnya, precast pile berbentuk persegi (square pile), segi delapan (octagonal pile), atau lingkaran.
  • 15.
  • 16. Metode Pelaksanaan Tiang Pancang Tiang pacang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa kerusakan. Tiang pancang segi empat harus mempunyai sudut-sudut yang ditumpulkan. Pipa pancang berongga (hollow piles) harus digunakan bilamana panjang tiang yang diperlukan melebihi dari biasanya. Baja tulangan harus disediakan untuk menahan tegangan yang terjadi akibat pengangkatan, penyusunan dan pengangkutan tiang pancang maupun tegangan yang terjadi akibat pemncangan dan beban-beban yang didukung. Selimut beton tidak boleh kurang dari 40 mm dan bilamana tiang pancang terekspos terhadap air laut atau korosi lainnya, selimut beton tidak boleh kurang dari 75 mm.
  • 17. Pemancangan tiang Penyambungan tiang Kepala tiang Produksi tiang pancang Membawa tiang pancang ke lokasi Mengatur lalu lintas dan jalan akses untuk mobilisasi alat pemancang Mengatur posisi tiang Langkah pelaksanaan pondasi tiang pancang.
  • 18.
  • 19. Setelah kemiringan telah sesuai, kemudian dilakukan pemancangan dengan menjatuhkan palu pada mesin pancang. Bila kedalaman pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang pancang satu batang, maka perlu dilakukan penyambungan dengan tiang pancang kedua, yaitu dengan pengelasan. Penyambungan Tiang Pancang dengan Pengelasan Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu sesuai dengan perencana atau Direksi Pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pemancangan di titik berikutnya dengan langkah yang sama.
  • 20. Keuntungan: - Kualitas dan ketahanan dari tiang pondasi terjamin karena dibuat di pabrik, dan biasanya memiliki standar khusus dan pengawasan yang ketat. - Proses pemancangan yang cepat. - Mudah diperoleh - Daya dukung dari pondasi tersebut dapat diperkirakan berdasarkan perhitungan. - Metode pemancangannya yang menggunakan cara pemukulan cocok untuk menahan beban vertical. - Kerugian : - Menimbulkan getaran yang dapat mengganggu kondisi sekitar saat pemancangannya. - Diperlukan penyambugan tiang pancang apabila pondasi yang diperlukan melebihi panjang pondasi. - Bila pemancangan tidak dapat dihentikan pada kedalaman yang telah ditentukan, diperlukan perbaikan khusus. - Karena tempat penampungan di lapangan dalam banyak hal mutlak diperlukan maka harus disediakan tempat yang cukup luas. - Diperlukan alat pemancangan yang besar karena ukuran dari pondasinya yang besar dan berat.
  • 21. C.Pondasi Bore Pile Cast in place juga sering disebut bore pile. Bore pile adalah salah satu tipe pondasi beton yang digunakan pada gedung-gedung tinggi. pada konstruksi bored pile, tanah harus di bor terlebih dahulu lalu dituangkan beton dan tulangan kedalamnya. Pengeboran dilakukan dengan alat bor yang telah di khususkan untuk mengebor tanah. Kelebihan yang utama dari metode pengecoran di tempat ini adalah getaran dan suara yang tidak mengganggu lingkungan sekitar lokasi pengeboran. mesin crane
  • 22. 1.Pengeboran Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Juga terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan tanah. Ini perlu diantisipasi sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok. Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’ untuk menghindari tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor.
  • 23. Perhatikan mesin bor-nya berbeda, tetapi pada prinsipnya cara pemasangan casing sama: diangkat dan dimasukkan pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang belum sampai bawah, secukupnya. Jika menunggu sampai kebawah, maka tanah akan berguguran semua dan lubang tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting.
  • 24. Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan. Gambar di atas, mata auger sudah diganti dengan Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah atau lumpur di dasar lubang.
  • 25. Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil pengeboran dan akhirnya sudah menjadi kondisi tanah keras. Maka untuk sistem pondasi Franky Pile maka bagian bawah pondasi yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat dilakukan pembesaran. Untuk itu dipakai mata bor khusus, Belling Tools
  • 26. Akhirnya setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai kedalaman rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual. Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga dicek dengan data hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama seperti yang diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor tersebut. Ini perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya diambil dari satu dua tempat yang dianggap mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik yang dibor. Apabila kedalaman dan juga lubang bor telah siap, maka selanjutnya adalah penempatan tulangan rebar.
  • 27. Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka penulangan harus disambung di lapangan. Pengangkatnya dilakukan secara bertahap.
  • 28. Pengecoran beton : Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan. Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor Inilah yang disebut pipa tremi. Foto ini cukup menarik karena bisa mengambil gambar mulai dari ujung bawah sampai ujung atas. Ujung di bagian bawah agak khusus, tidak berlubang biasa tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak masuk kedalam tetapi beton di dalam pipa bisa mendorong keluar.
  • 29. Yang teronggok di samping adalah corong beton yang akan dipasang di ujung atas pipa tremi, tempat memasukkan beton segar. Yang di bawah ini pekerjaan pengecoran pondasi tiang bor di bagian lain, terlihat mesin bor (warna kuning) yang difungsikan crane-nya (mata bor nya tidak dipasang, mesin bor non-aktif). Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor. Perhatikan ujung atas yang ditahan sedemikian sehingga posisinya terkontrol (dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton dipasang. Pada kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap. Truk readymix siap mendekat.
  • 30. Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan langsung ke corong pipa tremi seperti kasus di atas. Pada tahap ini, mulailah pengalaman seorang supervisor menentukan. Karena pipa tremi tadi perlu dicabut lagi. Jadi kalau beton yang dituang terlalu banyak maka jelas mencabut pipa yang tertanam menjadi susah. Sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tremi, sedangkan beton pada bagian bawah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi, tercampur dengan tanah. Padahal proses itu semua kejadiannya di bawah, di dalam lubang, nggak kelihatan sama sekali. Jadi pengalaman supervisi atau operator yang mengangkat pipa tadi memegang peran sangat penting. Sarjana yang baru lulus pasti kesulitan mengerjakan hal tersebut. Pada kasus ini, tidak hanya teori, perlu feeling yang tepat. Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas. Perhatikan bagian pipa tremi yang basah dan kering. Untuk kasus ini karena pengecoran beton masih diteruskan maka diperlukan bucket karena beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa tremi tersebut.
  • 31. Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. Jadi pada tahapan ini tidak perlu takut dengan air atau lumpur sehingga perlu dewatering . Gambar foto di atas menunjukkan air / lumpur mulai terdorong ke atas, lubang mulai digantikan dengan beton segar tadi. Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang continuous, bayangkan saja bila ada keterlambatan beberapa jam. Jika sampai terjadi setting maka pipa treminya bisa tertanam dibawah dan tidak bisa dicabut. Sedangkan jika terlalu cepat di cabut maka tiang beton bisa tidak continue. Jadi bagian logistik / pengadaan beton harus memperhatikan itu.
  • 32. Jika pengerjaan pengecoran dapat berlangsung dengan baik, maka pada akhirnya beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Jadi pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama pengecoran dan penarikan maka pipa tremi tersebut harus selalu tertanam pada beton segar. Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran dengan lumpur. Pemasangan borepile ini harus dilakukan oleh orang yang sedah berpengalaman dala bidangnya. Kegagalan sekecil apapun akan menimbulkan biaya operasi yang tidak sedikit.
  • 33. Keuntungan: - Pondasi cast in place cocok untuk daerah yang padat seperti di perkotaan karena tidak bising. - Dapat dibuat lebih dalam dan dengan diameter yang lebih besar. - Selain cara pemboran di dalam arah berlawanan dengan putaran jam, tanah galian dapat diamati secara langsung dan sifat-sifat tanah pada lapisan antara atau pada tanah pendukung pondasi dapat langsung diketahui. - Pengaruh jelek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil. Kerugian : 1. Dalam beberapa kasus, kualitas tiang pondasi lebih rendah daripada tiang precast. Selai itu, tidak dapat dilakukan pemeriksaan secara langsung. 2. Kemungkinan bercampurnya beton dengan tanah cukup besar. 3. Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton, maka untuk pekerjaan yang kecil dapat mengakibatkan biaya tinggi
  • 35. FOTO PADA SAAT DI LAPANGN LOK : RSU UNDATA PALU