SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MAKALAH ALAT BERAT




          Oleh:

 ANDIKA DAVID PUTRA

       58234/2010




JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF

     FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
BAB I
                                 PENDAHULUAN

        Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat
berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa
kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di
tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan
tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya.
Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang
akan dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum digunakan untuk pekerjaan
konstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut antaranya : bulldozer, alat
pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor grader, dan alat pengangkut jarak jauh
seperti dump truck. Disini akan diberikan juga contoh perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis
alat yang akan dibahas.
BAB II
                                            PEMBAHASAN

A. Bulldozer
           Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk
  pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk
  menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik beban,
  menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah
  yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang
  sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan
  tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan
  sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar
  antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila
  perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif
  dan produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain:
  bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper,
  sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin.
           Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak
  utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya
  attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain mendorong
  lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap
  kedudukan lurus.
           Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:
   Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,
   Pembukaan jalan baru,
   Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,
   Membantu mengisi material pada scraper,
   Menyebarkan material,
   Mengisi kembali saluran,
1. Blade
              Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel sedemikian
     rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade yang dipakai
     pada bulldozer atau angel dozer yaitu:


 Universal Blade (U-Blade)
              Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk
     efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih
     banyak karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya
     bulldozer jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock
     pile work, dan sebagainya.


 Straight Blade (S-Blade)
              Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan
     modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel material
     dengan mudah.


 Angling Blade (A-Blade)
              Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat
     untuk:
a.   Pembuangan ke samping (side casting)
b. Pembukaan jalan (pioneering roads)
c.   Menggali saluran (cutting ditches)
d. Pekerjaan lain yang sesuai.


 Chusion Blade (C-Blade)
              Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk
     meredam tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk pemeliharaan
     jalan dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk
     meningkatkan kmampuan maneuver.
2. Produktivitas Dozer
              Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak
     tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus dan
     dalam 1 jam pegoperasian.


a. Kapasitas Blade
              Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan. Rumus dari
     kapasitas blade (dalam lcm) adalah:




              Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33º.


b. Waktu Siklus
              Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak
     tempuh. Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer
     dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus juga
     ditentukan oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu yang dibutuhkan
     bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar
     antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah:
              CT= FT + HT + RT
c.   Produktivitas
              Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan memakai rumus:
              Contoh soal:
     Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 60 m
     dengan menggunakan S-Blade yang berdimensi 3,36 m panjang dan tinggi 1,256 m.
     Diperkirakan kecepatan dozer adalah 3 km/jam dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan waktu
     tetap 0,3 menit.waktu operasi 60 menit.
     Jawab:


     Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4 menit
     Produktivitas
B. Loader
          Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader
  beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya
  dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material. Loader
  beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-
  wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket
  bermuatan penuh.
          Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang granular,
  mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada
  dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose
  bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara
  0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.
          Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat
  ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan untuk
  memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah
  pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran
  lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.


1. Aplikasi Loader
          Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat
  pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader sehingga
  gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck yaitu
  I shape loading, V shape loading, dan pass loading.
          Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel atau
  front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih
  seriing. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi dengan lebar yang
  sama dengan lebar bucket.
2. Produktivitas Loader
             Factor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader adalah
     sebagai berikut:
a.   Kondisi material,
b. Tipe bucket dan kapasitasnya,
c.   Area untuk pergerakan loader,
d. Waktu siklus loader ,
e.   Waktu efisien loader.


     Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)
                                    Material                                     Factor
      Material seragam atau campuran                                            0,95-1,00
      Batu kerikil                                                              0,85-0,90
      Batu hasil peledakan (baik)                                               0,80-0,95
      Batuan hasil bebatuan (rata-rata)                                         0,75-0,90
      Batuan hasill peldakan (buruk)                                            0,60-0,75
      Batuan berlumpur                                                          1,00-1,20
      Lanau basah                                                               1,00-1,10
      Material berbeton                                                         0,85-0,95


             Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang
     tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang diangkut.
     Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat
     atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.
Tabel 2.2 Waktu muat (menit)
                              Material                                      LT
   Berbutir seragam                                                       0,03-0,05
   Berbutir campuran dan basah                                            0,03-0,06
   Lanau basah                                                            0,03-0,07
   Tanah atau kerikil                                                     0,04-0,20
   Material berbeton                                                      0,05-0,20
            Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang
  berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas
  adalah:
            Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit)
                               Uraian                                      Factor
   Kondisi tanah:
 Berbutir campuran                                                        +0,02
 Diameter < 3 mm                                                          +0,02
 Diameter 3-20 mm                                                         −0,02
 Diameter 20-150 mm                                                         0
 Diameter 150 >                                                           +0,03
 Kondisi tanah asli/lepas                                                 +0,04
   Timbunan
 Tinbunan dengan tinggi > 3 m                                               0
 Tinbunan dengan tinggi < 3 m                                             +0,01
 Pembongkaran dari truck                                                  +0,02
   Lain-lain
 Pengoperasian tetap                                                      −0,04
 Pengoperasian tidak tetap                                                +0,04
 Target sedikit                                                           +0,04
 Target berresiko                                                         +0,05
Tabel 2.4 waktu buang (menit)

                                Pemuatan                                           DT


  Ditmpah di atas tanah                                               ±0,10
  Dimuat ke dalam truck                                               0,04-0,07



           Contoh soal:
  Sebuah loader digunakan untuk memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m ke dalam
  truck. Material merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter kurang dari 3,5 mm.
  loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan jarak tempuh rata-rata 50 m. waktu
  berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat adalah 50/60 menit perjam engan pengoperasian
  tetap.
  Dari table 2.1 BBF adalah 1
  Dari table 2.2 LT = 0,05 menit
  Dari table 2,3 faktor koreksi waktu siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit
  Dari table 2.4 DT = 0,5 menit
  Dari grafik di lampiran pada buku “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan Ir. Susy
  Fatena Rostiyanti, M.Sc. hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit
  CT = 0,05 + 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,58 menit


C. Excavator (Alat Gali)
           Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power shovel, atau juga
  dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga disebut
  alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali ini mempunyai
  as diantara alat penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan
  gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak.


1. Alat Penggali Hidrolis
           Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan
  tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah
menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke
   bagian bawah. Power shovel dan backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali
   hidrolis yang dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material yang berada
   dibawah permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material
   dipermukaan tempat alat tersebut berada.
a. Front Shovel
            Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material dipermukaan tempat
   alat tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada factor
   koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan dengan
   kapasitas bucket (heaped capacity).
                                         Gambar 2.3 Front shovel
                            Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali
    Material                                                                 BFF (%)
    Tanah dan tanah organic                                                   80-110

    Pasir dan kerikil                                                         90-100

    Lempung keras                                                              65-95

    Lempung basah                                                              50-90

    Batuan dengan peledakan buruk                                              40-70

    Batuan dengan peledakan baik                                               70-90


            Prouktivitas fromt shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut
   putaran, besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian dan sudut putaran juga merupakan
   factor yang mempengaruhi produktivitas front shovel. Dari itu factor tersebut diberikan dalam
   table berikut:
Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran
   Persentase                                         Sudut putaran
   kedalaman
   optimumu           45º          60º       75º          90º          120º      150º          180º

        40           0,93          0,89      0,85         0,80         0,72      0,65          0,59
        60           1,10          1,03      0,96         0,91         0,81      0,73          0,66
        80           1,22          1,12      1,04         0,98         0,86      0,77          0,69
        100          1,26          1,16      1,07         1,00         0,88      0,79          0,71
        120          1,20          1,11      1,03         0,97         0,86      0,77          0,70
        140          1,12          1,04      0,97         0,91         0,81      0,73          0,66
        160          1,03          0,96      0,90         0,85         0,75      0,67          0,62


b. Backhoe
          Backho biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau
  basement. Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas.
  Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya:




                       Tabel 2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)
                                                                 Ukuran Alat
          Jenis Material
                                          < 0,76 m3         0,94 – 1,72 m3     > 1,72 m3
   Kerikil, pasir, tanah organik            0,24                   0,30                 0,40
   Tanah, lempung lunak                     0,30                   0,375                0,50
   Batuan,lempung keras                    0,375                   0,462                0,60
Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar
   Kedalaman                                         Sudut Putar (º)
   penggalian
   (% dari maks)              45          60           75          90         120         180

              30             1,33        1,26         1,21        1,15        1,08        0,95
              50             1,28        1,21         1,16        1,10        1,03        0,91
              70             1,16        1,10         1,05        1,00        0,94        0,83
              90             1,04        1,00         0,95        0,90        0,85        0,75




2. Dragline
              Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi
  dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali
  lainnya.alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dari
  dragline sama seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat gali lainnya.




3. Clamshell
              Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas se[erti pasir, kerikil,
  batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran bucket pada
  clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk
  memindahkan material, sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada
  bucket berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali
  material.
              Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab itu maka
  persamaan untuk clamshell adalah:
              Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan
  pengalaman.
D. Motor Grader
            Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan.
   Untuk keprluan perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk membentuk permukaan yang
   dikehendaki. Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan
   campuran aspal. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan
   kemampuannya bergerak, juga sering digunakan dalam proyeklapangan terbang.
            Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebut moldboard
   yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan. Sebagaimana diketahui motor grader
   adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi pekerjaan konstruksi (grading).
   Kemampuan ini akibat gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap blade dan roda-roda
   ban. Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya, seperti:
 Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan blade dan dapat
   dikendalikan secara tersendiri.
 Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)
 Elevating grader unit (alat pengatur grading)
            Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek jalan,
   sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader adalah luas area
   per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk menyelesaikan pekerjaan jalan dihitung melalui
   rumus:
            N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik pada
   suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi
   permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang diinginkan. Lruas
   (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass dan Vrata-
   rata (km/jam) adalah kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas. Rumus yang digunakan
   untuk menghitung produktivitas adalah:
   Prod       = 1000vWE
    (m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)
E. Dump Truck
            Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak
   menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan
   untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di
   kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:
 On high way dump truck muatannya < 20 m3
 Off high way dump truck muatanya > 20 m3
1. Pemilihan Truck
            Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika
   perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu
   atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan
   dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:


a. Truck Kecil
            Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:
 Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya
 Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
 Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
 Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
 Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah terhadap total
   produksi.


Sedangkan kerugiannya adalah:
 Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu pemuatan
   (loading)
 Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak
 Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga pemeliharaan.
b. Truck Besar
   Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:
 Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit
 Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit
 Cocok untuk angkutan jarak jauh
 Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.


Kerugiannya adalah:
 Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat truck yang
     besar
 Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
 Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang relative kecil)
 Maintenance lebih sulit dilaksanakan.


2. Produktivitas
             Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri
     dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan
     kembali dan waktu antri. Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truck adalah:
             Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:
a.   Waktu muat, tergantung pada:
 Ukuran dan jenis alat pemuat
 Jenis dan kondisi material yang dimuat
 Kapasitas alat angkut
 Kemampuan operator alat muat dan alat angkut


b. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:
 Jarak tempuh alat angkut
 Kondisi jalan yang dilalui
c.   Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:
 Jenis dan kondisi material
 Cara pembongkaran material
 Jenis alat pengangkutan
d. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan.


e.   Waktu antri tergantung pada
 Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
 Kemampuan alat angkut untuk berputar.

More Related Content

What's hot

Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...noussevarenna
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGMira Pemayun
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasarUmar Fathoni
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pileariffikri12
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMOSES HADUN
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain PondasiNanang s
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton Arnas Aidil
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonaWahh Yudi
 

What's hot (20)

Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
Contoh Makalah yang baik dan benar (Pondasi) / Penyesuaian Antara Pondasi Den...
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
Struktur baja-dasar
Struktur baja-dasarStruktur baja-dasar
Struktur baja-dasar
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore PilePondasi Sumuran dan Bore Pile
Pondasi Sumuran dan Bore Pile
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
 

Viewers also liked

Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratJanu Diarto
 
Business plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengBusiness plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengKimamura Wijaya
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAbdulRohmanHadi
 
Proposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanFajar Kusuma
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...sutjiharso suwargo
 
Macam macam alat berat
Macam macam alat beratMacam macam alat berat
Macam macam alat beratwarihprasetyo
 
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017PT Indo Analisis
 
Presentasi dump truck power poin
Presentasi dump truck power poinPresentasi dump truck power poin
Presentasi dump truck power poinmining09uncen
 
Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)
Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)
Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)UNTIRTA
 
Pengertian isitilah jalan
Pengertian isitilah jalanPengertian isitilah jalan
Pengertian isitilah jalanDhya Larasati
 
ALAT BERAT
ALAT BERATALAT BERAT
ALAT BERATpraptome
 
Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...
Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...
Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...John Blue
 
metode konstruksitugas 1 Clamshell
metode konstruksitugas 1 Clamshellmetode konstruksitugas 1 Clamshell
metode konstruksitugas 1 ClamshellABDILLAH13
 
Type of business report
Type of business reportType of business report
Type of business reportkanaidi
 
Komatsu LTD. case study analysis
Komatsu LTD. case study analysisKomatsu LTD. case study analysis
Komatsu LTD. case study analysisASWIN NAMBURI
 

Viewers also liked (20)

Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat berat
 
Business plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgengBusiness plan rental alat berat bima langgeng
Business plan rental alat berat bima langgeng
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat berat
 
Pelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 BeratPelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 Berat
 
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump TruckPresentasi alat berat jenis Dump Truck
Presentasi alat berat jenis Dump Truck
 
Proposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal Kewirausahaan
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
 
Macam macam alat berat
Macam macam alat beratMacam macam alat berat
Macam macam alat berat
 
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
 
Ptm alat berat
Ptm alat beratPtm alat berat
Ptm alat berat
 
Presentasi dump truck power poin
Presentasi dump truck power poinPresentasi dump truck power poin
Presentasi dump truck power poin
 
Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)
Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)
Paper alat berat (buku hendra surya thama hal 22 42)
 
Clamshell
ClamshellClamshell
Clamshell
 
Pengertian isitilah jalan
Pengertian isitilah jalanPengertian isitilah jalan
Pengertian isitilah jalan
 
ALAT BERAT
ALAT BERATALAT BERAT
ALAT BERAT
 
Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...
Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...
Dr. Mike Brumm - Impact of heavy swine market weights on facility and equipme...
 
Komatsu Final Paper
Komatsu Final PaperKomatsu Final Paper
Komatsu Final Paper
 
metode konstruksitugas 1 Clamshell
metode konstruksitugas 1 Clamshellmetode konstruksitugas 1 Clamshell
metode konstruksitugas 1 Clamshell
 
Type of business report
Type of business reportType of business report
Type of business report
 
Komatsu LTD. case study analysis
Komatsu LTD. case study analysisKomatsu LTD. case study analysis
Komatsu LTD. case study analysis
 

Similar to Makalah alat berat

Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Siska Meidifra
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01anggitampan
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozerjajankjos
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...samuelsagala1
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanahtappulak
 
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunanAlat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunanakbarali_
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxAgusGede3
 
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan KonstruksiPelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksijajankjos
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Achsan Cholis
 

Similar to Makalah alat berat (20)

Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozer
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
Heavy equipment
Heavy equipmentHeavy equipment
Heavy equipment
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
 
Pembagian alat berat
Pembagian alat beratPembagian alat berat
Pembagian alat berat
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
 
Kupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-beratKupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-berat
 
Scraper dan loader
Scraper dan loaderScraper dan loader
Scraper dan loader
 
Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
 
2. Alat_Gali_1.pdf
2. Alat_Gali_1.pdf2. Alat_Gali_1.pdf
2. Alat_Gali_1.pdf
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanah
 
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunanAlat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
Alat berat pada pengerjaan konstruksi bangunan
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
 
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan KonstruksiPelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
 
Pertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkatPertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkat
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014
 

Makalah alat berat

  • 1. MAKALAH ALAT BERAT Oleh: ANDIKA DAVID PUTRA 58234/2010 JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum digunakan untuk pekerjaan konstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut antaranya : bulldozer, alat pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor grader, dan alat pengangkut jarak jauh seperti dump truck. Disini akan diberikan juga contoh perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis alat yang akan dibahas.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Bulldozer Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin. Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus. Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah: Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan, Pembukaan jalan baru, Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m, Membantu mengisi material pada scraper, Menyebarkan material, Mengisi kembali saluran,
  • 4. 1. Blade Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:  Universal Blade (U-Blade) Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya bulldozer jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock pile work, dan sebagainya.  Straight Blade (S-Blade) Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel material dengan mudah.  Angling Blade (A-Blade) Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat untuk: a. Pembuangan ke samping (side casting) b. Pembukaan jalan (pioneering roads) c. Menggali saluran (cutting ditches) d. Pekerjaan lain yang sesuai.  Chusion Blade (C-Blade) Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk meredam tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan untuk meningkatkan kmampuan maneuver.
  • 5. 2. Produktivitas Dozer Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus dan dalam 1 jam pegoperasian. a. Kapasitas Blade Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan. Rumus dari kapasitas blade (dalam lcm) adalah: Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33º. b. Waktu Siklus Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh. Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus juga ditentukan oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah: CT= FT + HT + RT c. Produktivitas Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan memakai rumus: Contoh soal: Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 60 m dengan menggunakan S-Blade yang berdimensi 3,36 m panjang dan tinggi 1,256 m. Diperkirakan kecepatan dozer adalah 3 km/jam dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan waktu tetap 0,3 menit.waktu operasi 60 menit. Jawab: Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4 menit Produktivitas
  • 6. B. Loader Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear- wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh. Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang granular, mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3. Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant. 1. Aplikasi Loader Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader sehingga gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck yaitu I shape loading, V shape loading, dan pass loading. Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel atau front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih seriing. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi dengan lebar yang sama dengan lebar bucket.
  • 7. 2. Produktivitas Loader Factor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader adalah sebagai berikut: a. Kondisi material, b. Tipe bucket dan kapasitasnya, c. Area untuk pergerakan loader, d. Waktu siklus loader , e. Waktu efisien loader. Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF) Material Factor Material seragam atau campuran 0,95-1,00 Batu kerikil 0,85-0,90 Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95 Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90 Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75 Batuan berlumpur 1,00-1,20 Lanau basah 1,00-1,10 Material berbeton 0,85-0,95 Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang diangkut. Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.
  • 8. Tabel 2.2 Waktu muat (menit) Material LT Berbutir seragam 0,03-0,05 Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06 Lanau basah 0,03-0,07 Tanah atau kerikil 0,04-0,20 Material berbeton 0,05-0,20 Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah: Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit) Uraian Factor Kondisi tanah:  Berbutir campuran +0,02  Diameter < 3 mm +0,02  Diameter 3-20 mm −0,02  Diameter 20-150 mm 0  Diameter 150 > +0,03  Kondisi tanah asli/lepas +0,04 Timbunan  Tinbunan dengan tinggi > 3 m 0  Tinbunan dengan tinggi < 3 m +0,01  Pembongkaran dari truck +0,02 Lain-lain  Pengoperasian tetap −0,04  Pengoperasian tidak tetap +0,04  Target sedikit +0,04  Target berresiko +0,05
  • 9. Tabel 2.4 waktu buang (menit) Pemuatan DT  Ditmpah di atas tanah ±0,10  Dimuat ke dalam truck 0,04-0,07 Contoh soal: Sebuah loader digunakan untuk memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m ke dalam truck. Material merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter kurang dari 3,5 mm. loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan jarak tempuh rata-rata 50 m. waktu berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat adalah 50/60 menit perjam engan pengoperasian tetap. Dari table 2.1 BBF adalah 1 Dari table 2.2 LT = 0,05 menit Dari table 2,3 faktor koreksi waktu siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit Dari table 2.4 DT = 0,5 menit Dari grafik di lampiran pada buku “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc. hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit CT = 0,05 + 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,58 menit C. Excavator (Alat Gali) Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power shovel, atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga disebut alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali ini mempunyai as diantara alat penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. 1. Alat Penggali Hidrolis Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah
  • 10. menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Power shovel dan backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali hidrolis yang dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material yang berada dibawah permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada. a. Front Shovel Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada factor koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas bucket (heaped capacity). Gambar 2.3 Front shovel Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali Material BFF (%) Tanah dan tanah organic 80-110 Pasir dan kerikil 90-100 Lempung keras 65-95 Lempung basah 50-90 Batuan dengan peledakan buruk 40-70 Batuan dengan peledakan baik 70-90 Prouktivitas fromt shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut putaran, besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian dan sudut putaran juga merupakan factor yang mempengaruhi produktivitas front shovel. Dari itu factor tersebut diberikan dalam table berikut:
  • 11. Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran Persentase Sudut putaran kedalaman optimumu 45º 60º 75º 90º 120º 150º 180º 40 0,93 0,89 0,85 0,80 0,72 0,65 0,59 60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66 80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69 100 1,26 1,16 1,07 1,00 0,88 0,79 0,71 120 1,20 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,70 140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66 160 1,03 0,96 0,90 0,85 0,75 0,67 0,62 b. Backhoe Backho biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau basement. Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya: Tabel 2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit) Ukuran Alat Jenis Material < 0,76 m3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3 Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40 Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50 Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60
  • 12. Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar Kedalaman Sudut Putar (º) penggalian (% dari maks) 45 60 75 90 120 180 30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95 50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91 70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83 90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75 2. Dragline Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya.alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dari dragline sama seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat gali lainnya. 3. Clamshell Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas se[erti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material. Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab itu maka persamaan untuk clamshell adalah: Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman.
  • 13. D. Motor Grader Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan. Untuk keprluan perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk membentuk permukaan yang dikehendaki. Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan kemampuannya bergerak, juga sering digunakan dalam proyeklapangan terbang. Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebut moldboard yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan. Sebagaimana diketahui motor grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi pekerjaan konstruksi (grading). Kemampuan ini akibat gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap blade dan roda-roda ban. Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya, seperti:  Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri.  Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)  Elevating grader unit (alat pengatur grading) Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek jalan, sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader adalah luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk menyelesaikan pekerjaan jalan dihitung melalui rumus: N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik pada suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang diinginkan. Lruas (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass dan Vrata- rata (km/jam) adalah kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah: Prod = 1000vWE (m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)
  • 14. E. Dump Truck Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:  On high way dump truck muatannya < 20 m3  Off high way dump truck muatanya > 20 m3 1. Pemilihan Truck Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut: a. Truck Kecil Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:  Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya  Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat  Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana  Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah  Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah terhadap total produksi. Sedangkan kerugiannya adalah:  Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu pemuatan (loading)  Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak  Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga pemeliharaan. b. Truck Besar Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:  Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit  Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit
  • 15.  Cocok untuk angkutan jarak jauh  Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit. Kerugiannya adalah:  Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat truck yang besar  Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar  Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang relative kecil)  Maintenance lebih sulit dilaksanakan. 2. Produktivitas Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truck adalah: Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut: a. Waktu muat, tergantung pada:  Ukuran dan jenis alat pemuat  Jenis dan kondisi material yang dimuat  Kapasitas alat angkut  Kemampuan operator alat muat dan alat angkut b. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:  Jarak tempuh alat angkut  Kondisi jalan yang dilalui c. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:  Jenis dan kondisi material  Cara pembongkaran material  Jenis alat pengangkutan
  • 16. d. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan. e. Waktu antri tergantung pada  Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat  Kemampuan alat angkut untuk berputar.