Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Shaleh Afif Hasibuan
1. Mengetahui metode pelaksanaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
2. Mengetahui perbedaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
3. Mengetahui persyaratan dari pondasi
Pondasi adalah bagian penting dari konstruksi bangunan yang berfungsi menopang struktur atas dan meneruskan beban ke lapisan tanah. Terdapat dua jenis pondasi utama yaitu dangkal dan dalam, yang dibedakan berdasarkan kedalaman relatifnya. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan ringan pada tanah yang kuat, sedangkan pondasi dalam dipakai untuk tanah lemah. Jenis pondasi mencakup menerus, telapak, rakit,
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan pondasi dangkal yang disebabkan oleh beban di atas tanah, yang dapat berupa penurunan elastik maupun konsolidasi. Penurunan elastik dapat diestimasi menggunakan teori elastisitas, sedangkan penurunan konsolidasi terjadi karena proses konsolidasi tanah. Dokumen ini juga menjelaskan parameter-parameter tanah yang diperlukan dalam perhitungan penurunan pondasi, seperti modulus el
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
Pondasi berfungsi untuk menerima beban dan menyalurkan beban ke lapisan tanah di bawahnya. Terdapat dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam, di mana pondasi dangkal lebih murah dan mudah dibuat untuk struktur kecil hingga menengah pada tanah yang kondisinya medium hingga baik.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pelat lantai beton. Menguraikan pengertian, fungsi, jenis, klasifikasi, sistem tumpuan dan metode pelaksanaan pelat lantai beton untuk konstruksi bangunan.
Makalah ini membahas tentang dua jenis pondasi dalam, yaitu pondasi bore pile dan pondasi sumuran. Pondasi bore pile adalah pondasi berbentuk tabung yang dibuat dengan metode pengeboran, sedangkan pondasi sumuran terdiri dari cincin-cincin beton yang disusun secara bertahap hingga mencapai lapisan tanah keras. Kedua jenis pondasi ini digunakan untuk memikul beban struktur bangunan.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Shaleh Afif Hasibuan
1. Mengetahui metode pelaksanaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
2. Mengetahui perbedaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
3. Mengetahui persyaratan dari pondasi
Pondasi adalah bagian penting dari konstruksi bangunan yang berfungsi menopang struktur atas dan meneruskan beban ke lapisan tanah. Terdapat dua jenis pondasi utama yaitu dangkal dan dalam, yang dibedakan berdasarkan kedalaman relatifnya. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan ringan pada tanah yang kuat, sedangkan pondasi dalam dipakai untuk tanah lemah. Jenis pondasi mencakup menerus, telapak, rakit,
Dokumen tersebut membahas tentang penurunan pondasi dangkal yang disebabkan oleh beban di atas tanah, yang dapat berupa penurunan elastik maupun konsolidasi. Penurunan elastik dapat diestimasi menggunakan teori elastisitas, sedangkan penurunan konsolidasi terjadi karena proses konsolidasi tanah. Dokumen ini juga menjelaskan parameter-parameter tanah yang diperlukan dalam perhitungan penurunan pondasi, seperti modulus el
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
Pondasi berfungsi untuk menerima beban dan menyalurkan beban ke lapisan tanah di bawahnya. Terdapat dua jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam, di mana pondasi dangkal lebih murah dan mudah dibuat untuk struktur kecil hingga menengah pada tanah yang kondisinya medium hingga baik.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pelat lantai beton. Menguraikan pengertian, fungsi, jenis, klasifikasi, sistem tumpuan dan metode pelaksanaan pelat lantai beton untuk konstruksi bangunan.
Makalah ini membahas tentang dua jenis pondasi dalam, yaitu pondasi bore pile dan pondasi sumuran. Pondasi bore pile adalah pondasi berbentuk tabung yang dibuat dengan metode pengeboran, sedangkan pondasi sumuran terdiri dari cincin-cincin beton yang disusun secara bertahap hingga mencapai lapisan tanah keras. Kedua jenis pondasi ini digunakan untuk memikul beban struktur bangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan sondir (cone penetration) untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Terdapat penjelasan mengenai alat dan prosedur percobaan, perhitungan hasil percobaan, serta analisis daya dukung tanah berdasarkan hasil sondir."
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendistribusikan beban bangunan ke lapisan tanah. Terdapat berbagai jenis pondasi dangkal seperti pondasi setempat, menerus, pelat, cakar ayam, dan sarang laba-laba yang sesuai untuk berbagai kondisi tanah. Pemilihan jenis pondasi mempertimbangkan faktor tanah, beban, dan daya dukung tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan tanah dalam keadaan diam, tekanan tanah aktif dan pasif menurut Rankine, serta diagram dan distribusi tekanan tanah ke samping yang bekerja pada tembok penahan. Topik utama mencakup konsep tekanan tanah dalam konstruksi penahan tanah seperti dinding penahan dan distribusi tekanannya pada berbagai kondisi tanah dan permukaan.
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
Dokumen ini merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Dokumen ini menjelaskan persyaratan material beton dan tulangan baja, proses pencampuran dan pengecoran beton, desain struktur beton, analisis beban lentur dan tekan, serta pengujian dan penerimaan kualitas beton.
This document discusses examples of formwork designs and calculations by Munarus Suluch. It includes diagrams and calculations for formwork for floors, beams, and columns. For beams, it describes calculating the weight carried by the formwork, the moment, controlling for stress and deflection. The same process is described for column formwork calculations.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pondasi berdasarkan kedalamannya, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal memiliki perbandingan antara kedalaman dengan lebar kurang dari 4 meter, sedangkan pondasi dalam lebih dari 10 meter. Jenis pondasi dangkal dijelaskan meliputi pondasi pasangan batu kali menerus, telapak, dan telapak menerus. Jenis pondasi dalam mencakup tiang pancang, caisson bor pile
Dokumen ini menjelaskan tentang pengujian California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan kekuatan tanah dasar. Pengujian CBR dilakukan di lapangan menggunakan alat mechanical jack dengan kecepatan penetrasi tetap untuk mengukur beban penetrasi. Nilai CBR diperoleh dari perbandingan beban penetrasi tanah uji terhadap bahan acuan pada berbagai kedalaman penetrasi, dan digunakan untuk menentukan desain tebal perkerasan.
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah pemasangan rangka atap kayu yang meliputi (1) membuat balok pengunci, balok tarik, daner, kaki kuda-kuda, skoor, (2) memasang murplat, gording, dan nook. Langkah-langkah tersebut dirinci dengan menjelaskan bahan dan ukuran yang diperlukan beserta cara memasangnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi bangunan. Pondasi berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke tanah dan harus dirancang sesuai dengan daya dukung tanah serta jenis struktur dan tanah. Ada dua jenis pondasi utama yaitu pondasi dangkal dekat permukaan tanah dan pondasi dalam yang menyalurkan beban ke lapisan tanah yang lebih dalam."
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pondasi yang dapat diterapkan pada bangunan mulai dari pondasi dangkal seperti telapak, batu kali, umpak, hingga pondasi dalam seperti tiang pancang, sumuran, dan bor pile. Jenis pondasi ditentukan oleh faktor berat beban dan keadaan tanah di lokasi.
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan sondir (cone penetration) untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Terdapat penjelasan mengenai alat dan prosedur percobaan, perhitungan hasil percobaan, serta analisis daya dukung tanah berdasarkan hasil sondir."
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan yang berfungsi untuk mendistribusikan beban bangunan ke lapisan tanah. Terdapat berbagai jenis pondasi dangkal seperti pondasi setempat, menerus, pelat, cakar ayam, dan sarang laba-laba yang sesuai untuk berbagai kondisi tanah. Pemilihan jenis pondasi mempertimbangkan faktor tanah, beban, dan daya dukung tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan tanah dalam keadaan diam, tekanan tanah aktif dan pasif menurut Rankine, serta diagram dan distribusi tekanan tanah ke samping yang bekerja pada tembok penahan. Topik utama mencakup konsep tekanan tanah dalam konstruksi penahan tanah seperti dinding penahan dan distribusi tekanannya pada berbagai kondisi tanah dan permukaan.
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
Dokumen ini merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Dokumen ini menjelaskan persyaratan material beton dan tulangan baja, proses pencampuran dan pengecoran beton, desain struktur beton, analisis beban lentur dan tekan, serta pengujian dan penerimaan kualitas beton.
This document discusses examples of formwork designs and calculations by Munarus Suluch. It includes diagrams and calculations for formwork for floors, beams, and columns. For beams, it describes calculating the weight carried by the formwork, the moment, controlling for stress and deflection. The same process is described for column formwork calculations.
Dokumen tersebut membahas perencanaan struktur gording atap bangunan. Pertama, dilakukan perhitungan beban mati, hidup, air hujan dan angin yang bekerja pada dua potongan atap dengan kemiringan berbeda. Kemudian, dilakukan kombinasi pembebanan berdasarkan standar untuk mendapatkan beban terbesar yang akan digunakan dalam perencanaan. Profil baja CNP16 dipilih untuk menopang gording berdasarkan kontrol bent
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pondasi berdasarkan kedalamannya, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal memiliki perbandingan antara kedalaman dengan lebar kurang dari 4 meter, sedangkan pondasi dalam lebih dari 10 meter. Jenis pondasi dangkal dijelaskan meliputi pondasi pasangan batu kali menerus, telapak, dan telapak menerus. Jenis pondasi dalam mencakup tiang pancang, caisson bor pile
Dokumen ini menjelaskan tentang pengujian California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan kekuatan tanah dasar. Pengujian CBR dilakukan di lapangan menggunakan alat mechanical jack dengan kecepatan penetrasi tetap untuk mengukur beban penetrasi. Nilai CBR diperoleh dari perbandingan beban penetrasi tanah uji terhadap bahan acuan pada berbagai kedalaman penetrasi, dan digunakan untuk menentukan desain tebal perkerasan.
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
Dokumen ini berisi standar nasional Indonesia tentang beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis beban yang harus dipertimbangkan dalam perancangan seperti beban mati, beban hidup, beban banjir, beban salju, beban air hujan, dan beban angin. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur perhitungan dan kombinasi berbagai jenis beban tersebut.
The document is a structural design project for the concrete foundation of a mosque floor plan. It includes the preliminary design, load calculations, structural analysis, and design of reinforced concrete beams. Key details include:
- Floor plan dimensions and material properties
- Dead and live load calculations
- Maximum bending moments and shear forces for different beam spans
- Design of beams for the span with the highest bending moment, checking capacity, ductility, and reinforcement spacing
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah pemasangan rangka atap kayu yang meliputi (1) membuat balok pengunci, balok tarik, daner, kaki kuda-kuda, skoor, (2) memasang murplat, gording, dan nook. Langkah-langkah tersebut dirinci dengan menjelaskan bahan dan ukuran yang diperlukan beserta cara memasangnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi bangunan. Pondasi berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke tanah dan harus dirancang sesuai dengan daya dukung tanah serta jenis struktur dan tanah. Ada dua jenis pondasi utama yaitu pondasi dangkal dekat permukaan tanah dan pondasi dalam yang menyalurkan beban ke lapisan tanah yang lebih dalam."
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pondasi yang dapat diterapkan pada bangunan mulai dari pondasi dangkal seperti telapak, batu kali, umpak, hingga pondasi dalam seperti tiang pancang, sumuran, dan bor pile. Jenis pondasi ditentukan oleh faktor berat beban dan keadaan tanah di lokasi.
Ada beberapa jenis pondasi utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu:
1) Pondasi batu kali dan batu bata, yang biasa digunakan untuk bangunan sederhana berlantai satu.
2) Pondasi telapak dan sumuran, yang lebih kuat dan digunakan untuk bangunan bertingkat.
3) Pondasi pelat beton dan tiang pancang, yang sepenuhnya terbuat dari beton bertulang dan digunakan untuk bangun
Triaxial shear test and shear strength properties of soilsatish dulla
1. The triaxial shear test is used to determine the shear strength parameters (c, φ) of soils by simulating the stress conditions around a soil element in the field.
2. In a consolidated-drained (CD) test, the soil sample is first consolidated under cell pressure and then sheared under drained conditions, allowing pore pressures to dissipate. This simulates long-term drained field conditions.
3. The results of multiple CD tests under varying cell pressures can be used to construct the Mohr-Coulomb failure envelope and determine the effective stress shear strength parameters c' and φ'.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode penelitian geoteknik lapangan untuk menentukan sifat tanah dan bawah tanah meliputi pemboran, pensonderan, dan penggalian."
Modul ini membahas tentang pondasi dangkal dan pondasi tiang, termasuk definisi pondasi dangkal menurut Terzaghi, jenis pondasi dangkal, stabilitas pondasi, teori keruntuhan, penentuan beban ijin dan penurunan pondasi, serta penjelasan mengenai pondasi tiang seperti kegunaannya, jenis, mekanisme transfer beban, dan perhitungan daya dukung ujung menggunakan metode Terzaghi, Meyerhof, dan Vesic.
The document discusses triaxial shear testing of soils. It begins by explaining that soils fail primarily in shear and defining shear strength. It then details the process of a triaxial shear test, including sample preparation and testing stages. The key types of triaxial tests - consolidated drained (CD), consolidated undrained (CU), and unconsolidated undrained (UU) - are explained. Specifically, the document focuses on CD testing, showing how volume change is monitored during shearing and how stress-strain behavior varies with soil density. It also demonstrates how shear strength parameters (c, φ) are determined from CD test results and how the parameters relate to effective stresses and long-term soil behavior analysis.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi bangunan dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis dan desain pondasi. Beberapa jenis pondasi yang dijelaskan adalah pondasi batu kali, pondasi batu bata, serta tahapan-tahapan pemasangan pondasi secara umum. Faktor kunci yang perlu diperhatikan antara lain kondisi tanah, beban bangunan, dan biaya konstruksi. Pondasi bertujuan untuk mend
High-rise commercial buildings are icons of modern society that symbolize the power of commerce. They add a third dimension to cities. For businesses, having an office in an attractive high-rise building provides advantages like better customer confidence and corporate identity. A high-rise is defined as a building over 35 meters tall, constructed using a structural frame and elevators. High-rises are classified by style and have various structural forms determined by factors like human scale, climate and cost. Their loads come from gravity, weather, and human use. Core elements include stairs, elevators, and utilities that provide vertical circulation and access.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pondasi dan persyaratan perencanaannya, mulai dari pondasi dangkal seperti umpak, pasangan batu kali, dan pelat beton hingga pondasi dalam seperti sumuran, tiang pancang, dan rakit beton. Faktor-faktor seperti daya dukung tanah, kedalaman tanah keras, dan kondisi tanah perlu diperhatikan dalam memilih jenis pondasi yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang pondasi dan jenis-jenis pondasi yang digunakan pada berbagai tipe bangunan. Pondasi berfungsi untuk mendukung beban bangunan dan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Jenis pondasi dipilih berdasarkan kondisi tanah dan tingkat bangunan, mulai dari pondasi dangkal untuk bangunan sederhana hingga tiang pancang untuk bangunan bertingkat.
Pondasi adalah struktur terpenting dari suatu konstruksi bangunan. Dokumen ini membahas beberapa jenis pondasi seperti pondasi sumuran, tiang pancang, dan bore pile beserta cara pembuatannya."
Teks tersebut membahas tentang pondasi tiang pancang. Definisi pondasi tiang pancang adalah konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya pada sumbu tiang dengan menyerap lenturan. Tiang pancang dapat terbuat dari kayu, beton biasa atau prategang, dan baja. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.
Teks tersebut membahas berbagai jenis pondasi tiang pancang, termasuk tiang pancang kayu, beton precast, dan karakteristiknya. Tiang pancang digunakan untuk menopang beban struktur di atas tanah yang tidak mampu menopang beban, atau ketika tanah penopang berada jauh di bawah permukaan. Pemilihan jenis tiang pancang bergantung pada kondisi tanah dan beban struktur.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis konstruksi pondasi bangunan seperti pondasi batu kali, batu bata, pelat beton bertulang, dan tiang pancang. Jenis-jenis pondasi tersebut digunakan sesuai kondisi tanah dan beban bangunan di atasnya.
Makalah ini membahas tentang bangunan tahan gempa. Terdapat empat bab yang membahas pengertian bangunan tahan gempa, syarat-syarat agar termasuk kategori bangunan tahan gempa, prinsip-prinsip konstruksi bangunan tahan gempa, dan struktur rumah penahan gempa seperti struktur pondasi, dinding, dan atap.
Dokumen tersebut membahas tentang kolom, balok, dan dinding yang digunakan pada bangunan berlantai dua atau lebih. Kolom berfungsi menopang beban dari atap dan meneruskannya ke pondasi, sedangkan balok dan dinding digunakan untuk menopang lantai. Dokumen ini juga menjelaskan jenis, perhitungan, dan proses pembangunan kolom, balok, dan dinding.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembangunan pondasi sumuran. Pondasi sumuran digunakan untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih dalam dan keras, dan dibangun dengan menggunakan cincin beton yang diturunkan secara bertahap ke dalam tanah hingga mencapai lapisan yang kuat. Metode pembangunannya meliputi pemasangan cincin beton, penggalian, dan pengisiannya dengan beton.
TUGAS PAPER STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI 1_074207.pdf
Pondasi
1. Pengertian Pondasi
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan
bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi
yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem
strukturnya.
Dapat disimpulkan, pengertian pondasi adalah:
Bagian dari elemen bangunan yang berfungsi meletakkan dan meneruskan beban ke dasar
tanah yang kuat mengimbangi dan mendukung (merespon) serta dapat menjamin kestabilan
bangunan, paling tidak terhadap beratnya sendiri, beban yang bekerja serta beban gempa.
HAL YANG MEMPENGARUHI BENTUK DAN JENIS PONDASI
Bentuk dan jenis pondasi sangat dipengaruhi beberapa hal, yaitu:
1. Jenis Tanah, (mempengaruhi daya dukung tanah)
2. Berat Bangunan, untuk bangunan dengan bobot yang berat/sangat berat harus
memperkatikan pemilihan pondasi yang aman.
3. Kondisi Geografi, Geologi dan lingkungan sekitar Lokasi, diperhitungkan khususnya pada
bangunan yang terletak pada daerah jalur gempa atau pengaruh alam lainnya.
4. Peralatan yang dipergunakan
Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
1. Keadaan tanah pondasi
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
3. Keadaan daerah sekitar lokasi
4. Waktu dan biaya pekerjaan
5. Kokoh, kaku dan kuat
MACAM - MACAM PONDASI
1. Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh masyarakat
indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang yang dicetak
membentuk limas segi empat seperti pada gambar disamping. Sistem kerja pondasi ini
menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di
dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah
2. ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan
pada tanah yang lembek.
2. Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai)
Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan beban
bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada
ujung lantai. Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat teras rumah, fungsinya hampir
sama dengan sloof gantung namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal
sloof gantung.
3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)
Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan pada bangunan
sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan
semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini menggunakan
3. perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari
tanah. Sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.
4. Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)
Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama. Namun yang
membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta kondisi alam di daerah
sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang rentan terhadap air, maka
pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang harus dapat terselimuti dengan
baik.
5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika
mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di
atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan
dikembangkan oleh Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry Christady dan Ir Maryadi
Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM). Modifikasi
yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm,
4. perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan "koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb
telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura IndramyuPemanukan (2007) dan digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).
6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi sumuran
merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang dimasukan kedalam lubang
yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan
pada tanah yang labil dan memiliki sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat
digunakan untuk bangunan beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai
dengan syarat keadaan tanah relatif keras.
7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti rumah susun yang
memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian di tancapkan
5. kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti kren.
8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)
Pondasi tiang pancang ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk pembangunan
gedung berlantai banyak seperti Apartment, Kondominium, Rent Office dan sebagainya.
Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun pondasi tiang pancang memiliki
kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored pil.