Ukuran Pemusatan data
Ukuran Pemusatan data yaitu “suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut.”
Ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran adalah “suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.”
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
Ukuran Pemusatan data
Ukuran Pemusatan data yaitu “suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut.”
Ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran adalah “suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.”
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hai para Intelektual Muda, kali ini mimin mau berbagi soal dan pembahasan tentang Integral Permukaan ..
semoga Bermanfaat:)
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Tanam Cabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya cabai merah (Capsicum Annum L).
Tugas Rancangan Percobaan dengan metode RALMFeisalAkbar
ini adalah salah satu tugas mata kuliah Rancangan percobaan, dimana pada percobaan ini saya dan kelompok meneliti pengaruh karbit terhadap buah pisang dengan menggunakan metode RAL dan dibantu software SPSS
Nata de Bankin adalah stula Nata yang dibuat dengan memafaatkan kandungan glukosa yang masih ada pada kulit pisang yang dibantu dengan bakteri Acetobacter xylinum
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Rancangan faktorial
1. i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon
Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik.
Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap
Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni
Krista Franty, M.Si selaku dosen mata kuliah Metoda Statistika I serta semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rancangan Acak
Lengkap mengenai Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jatinangor, Mei 2015
Penyusun
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Permasalahan................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Hipotesis .....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
2.1 Desain Rancangan Faktorial..........................................................................3
2.2 Ciri-ciri Desan Rancangan Faktorial..............................................................3
2.3 Jenis-jenis Desain Rancangan Faktorian ........................................................3
2.4 Model dan Anova Desain Rancangan Faktorial ..............................................4
2.4.1 Model Rancangan Faktorial .........................................................................4
2.4.2 Tabel Anava Rancangan Faktorial................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................................8
3.1 Teknik Pengukuran ......................................................................................8
3.2 Jenis Penelitian ............................................................................................8
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data ..................................................8
3.3.1 Teknik pengambilan data .............................................................................8
3.3.2 Sumber Data...............................................................................................9
3.4 Proses Pengolahan Data................................................................................9
3.4.1 Coding........................................................................................................9
3.4.2 Editing........................................................................................................9
3.4.3 Tabulating ..................................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................................10
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................13
5.2 Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormon memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan, dimana hormon merupakan zat pengatur tumbuh. Hormon yang
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya,
giberelin dan sitokinin.
Giberelin (GA3) adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berfungsi
dalam mendorong perpanjangan perkecambahan, merangsang pembungaan pada
tanaman hari panjang, pembentukan buah partenokarpi, dan perbesaran buah.
Giberelin sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi biji
kedelai. Peningkatan produksi buah polong pada kedelai terutama bagian bijinya
tergantung kepada efektifitas jumlah konsentrasi hormon GA3 yang diberikan.
Kemampuan hormon GA3 dalam memecah berbagai enzim amilase sehingga
memberikan asupan energi yang cukup bagi tumbuhan untuk tumbuh dan
melangsungkan fase generatif (pembungaan dan pembuahan) lebih cepat. Efek
peningkatan produksi ini dialami juga oleh tanaman hortikultura seperti apel, nanas,
cabai dan melon yang diberi penambahan hormon GA3 secara eksogen
(Ouzounidou et al., 2010).
Tumbuhan memproduksi hormon auksin dalam jaringan meristem aktif,
yaitu jaringan tumbuhan yang memiliki sel aktif yang dapat membelah dengan
cepat. Jaringan meristem pada tumbuhan, misalnya tunas di ketiak daun, pucuk
tanaman, daun muda, dan buah. Setelah diproduksi dalam jaringan tersebut, auksin
akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah penyebaran dari bagian
atas tumbuhan ke bagian bawah hingga mencapai titik tumbuh akar. Penyebaran
auksin tersebut melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim.
Auksin merupakan hormon yang juga dikenal dengan istilah Indole Acetic Acid
(IAA), atau asam indolasetat, sebagai auksin utama pada tanaman, yang mengalami
proses biosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan hasil perantara
sejumlah substansi yang secara alami mirip auxin (analog) tetapi mempunyai
4. 2
aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA (Asam
Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin dibantu oleh
enzim IAA-oksidase. (Gardner, dkk., 1991)
IAA atau C10H9O2N, sebagai rumus kimia auksin, merupakan hasil isolasi
yang dilakukan pada tahun 1928, dengan menggunakan tepung sari bunga yang
tidak aktif. Dengan ditemukannya IAA, maka untuk perkembangan selanjutnya
seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat
diciptakan auksin sintesis, seperti Amiben atau Kloramben (Asam3-amino2, 5–
diklorobenzoat), Hidrazil atau 2,4-D (asam-Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4-
Diklorofenolsiasetat), Pikloram/Tordon (asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat),
dan NAA (asam 3,6-Dikloro-O-anisat/dikambo). (Gardner, dkk., 1991)
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk
analisis adalah bagaimana pengaruh hormon terhadap produksi kacang kedelai?
1.3 Tujuan
Perumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam
kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi kacang
kedelai.
1.4 Hipotesis
H01 : Tidak terdapat efek pemberian hormon pada peningkatan produksi
kacang kedelai.
H02 : Tidak terdapat efek lama waktu penanaman pada peningkatan produksi
kacang kedelai.
H03 : Tidak terdapat interaksi antara penambahan hormon serta lama waktu
penanaman untuk peningkatan produksi kacang kedelai.
5. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DesainRancangan Faktorial
Desain faktorial digunakan apabila eksperimen terdiri atas dua faktor atau
lebih. Desain faktorial memungkinkan kita melakukan kombinasi antar level faktor.
Pada tiap kombinasi faktor, jumlah replikasi yang dilakukan sebanyak n. Dalam
desain faktorial, jumlah level di tiap level faktor dan atau jumlah replikasi yang
dilakukan mungkin tidak sama. Desain faktorial seperti ini sering disebut
unbalanced desain faktorial.
2.2 Ciri-ciri DesanRancangan Faktorial
Eksperimen faktorial mempunyai ciri-ciri khusus, diantaranya:
a. Terdiri dari beberapa faktor (perlakuan).
b. Setiap faktor terdiri dari beberapa taraf.
c. Setiap faktor diselidiki secara bersamaan.
d. Penamaan rancangan dengan cara menambahkan perkalian antara banyak
taraf faktor yang satu dengan banyak taraf faktor yang lain.
2.3 Jenis-jenis DesainRancangan Faktorian
1. Rancangan faktorial 2k yaitu analisis rancangan faktorial yang menyangkut
k buah faktorial (perlakuan) dengan tiap faktor hanya terdiri dari 2 buah
taraf atau ulangan. Misalnya desain eksperimen dengan 2 faktor, A dan B,
yang masing-masing terdiri atas 2 taraf maka akan ditulis sebagai rancangan
faktorial 22. Jadi jika 3 faktor, maka 23, dan seterusnya.
2. Rancangan faktorial 3k yaitu analisis rancangan faktorial yang menyangkut
k buah faktor (perlakuan) dengan tiap faktor hanya terdiri dari 3 buah taraf
atau ulangan.
3. Rancangan faktorial tersarang yaitu analisis dengan sifat bahwa taraf faktor
yang satu tersarang dalam faktor lain sehingga tidak akan terjadi interaksi
antara 2 faktor. Karenanya jika faktor A yang bertaraf a buah dan faktor B
6. 4
yang bertaraf b buah membentuk suatu eksperimen tersarang, tidak akan
diperoleh suku interaksi AB dalam model matematisnya.
2.4 Model dan Anova DesainRancangan Faktorial
2.4.1 Model Rancangan Faktorial
Huruf besar seperti A,B,C menyatakan faktor, sedangkan huruf kecil
seperti a,b,c menyatakan taraf.
Model matematis:
Yijk = + Ai + Bj + ABij + Ek(ij)
Keterangan:
Yijk = respon perlakuan ke-k yang terjadi pada faktor A taraf ke-i dan
faktor B taraf ke-j.
= rataan umum
Ai = pengaruh faktor A taraf ke-i
Bj = pengaruh faktor B taraf ke-j
ABij = efek interaksi taraf ke-1 faktor A dan taraf ke-j faktor B
Ek(ij) = pengaruh galat pada eksperimen dalam kombinasi perlakuan(ij)
7. 5
Table 1 Pengamatan dan Desain Rancangan Faktorial a x b
Faktor B
1 2 … b
F
a
k
t
o
r
A
1 Y111
Y121
… Y1b1
Y112
Y122
… Y1b2
… … … …
Jumlah J11.
J12.
… J1b.
J1..
Rata-rata Y11.
Y12.
… Y1b.
Y1..
a Ya11
Ya21
… Yab1
Ya12
Ya22
… Yab2
… … … …
Jumlah Ja1.
Ja2.
… Jab.
Ja..
Rata-rata Ya1.
Ya2.
… Yab.
Ya..
Jumlah Besar J.1.
J.2.
… J.b.
J…
Rata-rata Y.1.
Y.2.
… Y.b.
Y…
2.4.2 Tabel Anava Rancangan Faktorial
1. Derajat Kebebasan
• Rata-rata = 1
• Perlakuan A = a – 1
• Perlakuan B = b – 1
• Kombinasi AB = (a – 1)(b – 1)
• Galat = ab(n – 1)
• Total = a x b x n atau jumlah Db total
8. 6
2. Jumlah kuadrat
• Rata-rata (Ry)=
• JK atau
• JK atau
• Jab
• JK ABy = Jab – (JK Ay + JK By)
• JK Ey = ∑𝑌2 – (JK Ry + JK Ay + JK By + JK ABy
3. Kuadrat Tengah
• KT Rata-rata =
𝑹𝑦
𝑑𝑏𝑹
• KT Perlakuan A =
𝐽𝐾𝐴𝑦
𝑑𝑏𝐴
• KT Perlakuan B=
𝐽𝐾𝐵𝑦
𝑑𝑏𝐵
• KT Perlakuan ABy =
𝐽𝐾𝐴𝐵𝑦
𝑑𝑏𝐴𝐵
• KT Galat (Ey) =
𝐽𝐾𝐸𝑦
𝑑𝑏𝐸𝑦
9. 7
Daftar ANAVA untuk desain rancangan faktorial a x b dengan harga-harga
jumlah kuadrat-kuadrat di tampak seperti dalam tabel di bawah ini.
Table 2 Anava Desain Rancangan Faktorial
Sumber Variasi db JK RJK F
Rata-rata 1 Ry R Bergantung pada
sifat taraf faktor
Perlakuan
A a – 1 Ay A
B b - 1 By B
AB (a – 1)(b –
1)
ABy AB
Galat ab(n – 1) Ey E
Jumlah abn
Σ Y
2
-
4. Perhitungan F
Terdapat 3 metode yang ditentukan oleh sifat taraf tiap faktor :
– Model Tetap atau Model I
– Model Acak atau Model Komponen Varians
– Model Campuran
• A tetap, sedangkan B acak
• A acak, sedangkan B tetap
10. 8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Teknik Pengukuran
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indikatorr. Teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati
metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
generalisasi.Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau
metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. (Sumanto, 1995)
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian Kausal komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen
tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding. (Suryabrata, 1993)
Pada penelitian ini, kami melakukan perbandingan pengaruh hormon
terhadap tumbuhnya tanaman kedelai dengan begitu dapat disimpulkan faktor
(hormon) terhadap tanaman itu sendiri.
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data
3.3.1 Teknik pengambilan data
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam observasi ini,
11. 9
peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau
situasi yang diamati sebagai sumber data.
3.3.2 Sumber Data
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Pada penelitian ini, data diperoleh dari peneliti terdahulu yang sudah
melakukan pengukuran dan observasi terhadap tanaman kedelai yang
diberikan hormon.
3.4 Proses Pengolahan Data
3.4.1 Coding
Suatu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan serta memberikan kode-kode tertentu berupa simbol atau
angka.
3.4.2 Editing
Kegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun
untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan tersebut cukup baik.
3.4.3 Tabulating
Proses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut
tampak ringkas dan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah untuk
diambil kesimpulan.
12. 10
BAB IV
PEMBAHASAN
Telah dilakukan suatu penelitian tentang penambahan Hormon dalam
produksi kacang kedelai. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial: Faktor A adalah level penambahan hormon
(0,5 ; 0,75 ; 1,00) dalam ppm; dan Faktor B adalah lama waktu tanam (60, 65, 70)
dalam hari. Adapun hasil penelitian yang diperoleh disajikan pada tabel di samping
ini:
Table 3 Data Hasil Produksi Kedelai (kuintal/ha)
Hormon
(ppm)
r Waktu (hari) Total
60 65 70
0,5
1 7 7,2 7,9 22,1
2 7,1 8,2 8 23,3
3 6,9 7,6 8,3 22,8
4 6,89 8,5 7,77 23,16
5 7,5 7,3 7,52 22,32
Jumlah 35,39 38,8 39,49 113,68
0,75
1 7,2 8,3 8,68 24,18
2 7,1 8,1 8,71 23,91
3 7,3 8,8 8,73 24,83
4 7 8 8,8 23,8
5 7,2 8,3 8,81 24,31
Jumlah 35,8 41,5 43,73 121,03
1
1 6,72 7,1 7,1 20,92
2 6,78 6,8 7,12 20,7
3 6,77 6,87 7,21 20,85
4 6,67 7,16 7,23 21,06
5 6,7 7 7 20,7
Jumlah 33,64 34,93 35,66 104,23
13. 11
Hipotesis
H01 : Tidak terdapat efek pemberian hormon pada peningkatan produksi
kacang kedelai.
H02 : Tidak terdapat efek lama waktu penanaman pada peningkatan produksi
kacang kedelai.
H03 : Tidak terdapat interaksi antara penambahan hormon serta lama waktu
penanaman untuk peningkatan produksi kacang kedelai.
• Jumah Kuadrat (JK) = ∑ 𝑌2
∑ 𝑌2
= (7)2
+ (7,1)2
+ … + (7)2
= 2573,843
• Faktor Koreksi (FK) =
𝑌2
𝑎 𝑥 𝑏 𝑥 𝑟
FK =
338,942
3𝑥3𝑥5
= 2552,896
• Jumlah Kuadrat Ulangan (JKP) =
∑( 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛)
2
𝑟
− 𝐹𝐾
JKP =
∑(35,392
+38,82
+ … +35,662
)
5
− 2552,896 = 18,493
• Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA) =
∑( 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐴)
2
𝑟 𝑥 𝑏
− 𝐹𝐾
JAP =
∑(113,682
+121 ,032
+104,232
)
5𝑥3
− 2552,896 = 9,457
• Jumlah Kuadrat Faktorial B (JKB) =
∑( 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐵)
2
𝑟 𝑥 𝑎
− 𝐹𝐾
JKB =
∑(104,832
+115 ,232
+ 118,882
)
5𝑥3
− 2552,896 = 7,086
• Jumlah Kuadrat Faktorial AB (JKAB) = 𝐽𝐾𝑃 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵
𝐽𝐾𝐴𝐵 = 18,493 − 9,457 − 7,086 = 1,949
• Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 𝐽𝐾 − 𝐹𝐾 − 𝐽𝐾𝑃 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵
14. 12
JKG = 2573,84 − 2552,896 − 9,457 − 7,086 − 1,949 = 2,45
SK DB JK KT F Hitung
F Tabel
5% 1%
Rata-rata 1 2552,896 2552,896 - - -
Perlakuan
A 2 9,457 4,723 69,45 3,26 5,25
B 2 7,086 3,543 52,103 3,26 5,25
AB 4 2,949 0,737 10,83 2,63 3,89
Galat 36 2,45 0,068 - - -
Total 45 2573,843 - - - -
Kesimpulan:
F.hitung > F.tabel, maka tolak H01; H02; H03
Terdapatnya pengaruh yang signifikan pada pemberian kadar hormon serta lamanya
penanaman kacang kedelai.
15. 13
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari serangkaian pengujian desain rancangan faktorial mengenai pengaruh
lama penanaman serta pengaruh hormon terhadap produksi kedelai dapat
disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara lama penanaman dengan pemberian
kadar hormon dalam meningkatkan produksi kedelai (terima H1). Serta percobaan
mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi untuk masing-masing
faktor, untuk lama penanaman mempunyai derajat kejituan dengan nilai 52,103%,
untuk kadar horomon sebesar 69,45%, serta interaksi antara lama penanaman
dengan pemberian kadar horomon sebesar 10,83%.
5.2 Saran
Untuk melakukan pengujian desain rancangan faktorial terhadap apa pun,
diharapkan melakukannya dengan teliti saat pengamatan, entri data, pengujian
dengan menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi yang
benar yang nantinya memberikan kesimpulan yang akurat dan dapat bermanfaat
untuk orang banyak.
16. 14
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1.
Tarsito. Bandung.
Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali Prss. Jakarta.
Ouzounidou G., I., Ilias, A. Giannakoul and P. Papadopoulou. 2010. Comparative
study on the effects of various plant growth regulators on growth,
quality and physiology of Capsicum annuum L. Pak. J. Bot., 42(2): 805-
814.
Suryabrata, Sumadi.1993. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.
Walope. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2-ral-pdf . Diunduh
pada tanggal 02 Mei 2015