SlideShare a Scribd company logo
REGRESI NON LINIER
ANALISIS REGRESI
REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR
REGRESI LINEAR
SEDERHANA
REGRESI LINEAR
BERGANDA
REGRESI
KUADRATIK
REGRESI KUBIK
Membentuk garis lurus Membentuk Garis Lengkung
• Regresi non linier adalah suatu metode untuk
mendapatkan model non linier yang menyatakan
hubungan variabel dependen dan variabel
independen
• Regresi nonlinier dapat mengestimasi model
hubungan variabel dependen dan independen dalam
bentuk non linier dengan keakuratan yang lebih baik
daripada regresi linier, karena dalam mengestimasi
model dipakai iterasi algoritma
• Secara umum model regresi non linear dapat
dinyatakan dalam persamaan :
  ),(xfy
Langkah Analisis
1. Melakukan penaksiran garis regresi untuk memprediksi pola
hubungan antara variabel respon (y) dan variabel prediktor (x). Hal ini
dapat dilakukan dengan melihat scatter plot antara y dan x. Model
linear memiliki kurva yang membentuk garis lurus, sedangkan untuk
model non linear memiliki kurva yang membentuk garis lengkung.
Bentuk persamaan matematis model regresi non linear ada beberapa
jenis, diantaranya :
Polinomial, contoh : (kuadratik)
(kubik)
Exponensial, contoh :
2. Melakukan transformasi dari bentuk non linier ke bentuk linier untuk
mendapatkan linieritas dari hubungan non linier
  2
210 xxy
  3
3
2
210 xxxy
 
 x
ey 1
0
Continued…
Beberapa bentuk model nonlinier yang dapat dan tidak dapat
ditransformasikan ke model linier adalah sebagai berikut :
Model Persamaan Bentuk Linier
Linear Y = a + bx -
Quadratik Y = a + bx + cx2
-
Cubic Y = a + bx + cx2
+ dx3
-
Logarithm Y = a + b ln x -
Inverse Y = a + b/x -
Compound Y = abx
ln Y = ln a + x ln b
Power Y = axb
ln Y = ln a + b ln x
S Y = ea+b/t
ln Y = a + b/t
Growth Y = ea+bx
ln Y = a + bx
Exponential Y = a(ebx
) ln Y = ln a + bx
Logistic Y = (1/u + abx
)-1
ln (1/Y-1/u) = ln a + x ln b
Continued…
• Selanjutnya setelah diperoleh persamaan linier dari
hasil transformasi maka langkah analisisnya sama
dengan regresi linier.
Namun Jika suatu model tidak dapat dilinearkan,
maka nilai β dapat diduga dengan dengan cara
meminimumkan jumlah kuadrat residual. Jumlah
kuadrat ini dapat diminimukan jika turunan pertama
terhadap β sama dengan nol atau
 
  0
),(
),(
),(
1
2
1












i
n
i
ii
n
i
ii
xf
xfy
SSE
xfySSE
Continued…
• Hasil turunan pertama terhadap β sama dengan nol
membentuk suatu sistem persamaan non-linear
yang tidak dapat diselesaikan secara langsung tetapi
dapat didekati secara iteratif dengan menggunakan
metode numerik, salah satu metode numerik yang
dapat menyelesaikan hal ini adalah metode Gauss-
Newton.
• Metode Gauss-Newton ini bekerja dengan
menggunakan pendekatan deret Taylor dari fungsi
sampai suku kedua.

SSE
Continued…
• Nilai dugaan β pada iterasi ke i+1 adalah :
dimana
iiiiii e')(ˆˆ 1'
1  
 





















k
nnn
k
k
xfxfxf
xfxfxf
xfxfxf



















),(
...
),(),(
...
),(
...
),(),(
),(
...
),(),(
10
2
1
2
0
2
1
1
1
0
1
Iterasi dihentikan jika nilai :
ii  ˆˆ
1 
0000.0ˆˆ
1  ii atau
Continued…
• Levenberg-Marquardt menyempurnakan metode
Gauss-Newton dengan memasukkan konstanta β
(nilai awal βi+1 yang besarnya berubah-ubah
mengikuti perubahan SSE. Nilai β akan diperkecil
sepersepuluh kali dan iterasi diteruskan jika SSE
turun serta nilai β akan meningkat sepuluh kali dan
kembali ke iterasi awal jika SSE meningkat. Formula
Levenberg-Marquardt adalah :
Analisis ini bisa dilakukan dengan bantuan macro
Minitab atau SPSS
iiiiiiii ediag ')'(ˆˆ 1'
1  
 
Prosedur linearisasi ini memiliki kelemahan untuk
masalah-masalah tertentu, yaitu:
1. Proses kekonvergenannya mungkin berjalan
sangat lambat, dengan kata lain dibutuhkan
langkah iterasi yang sangat banyak sebelum
solusinya stabil. Perilaku ini tidak sering, namun
dapat terjadi.
2. Adakalanya solusinya berosilasi, terus berganti-
ganti arah, dan sering menaik turunkan jumlah
kuadrat tersebut, walaupun pada akhirnya solusi
mencapai kestabilan.
3. Proses iterasi tidak konvergen sama sekali atau
bahkan divergen sehingga jumlah kuadrat galat ini
naik terus tanpa batas.
Contoh 1
• Suatu penelitian mengetahui bahwa nikotin
menyebabkan gangguan kesehatan berupa karbon
monoksida yang merupakan racun bagi manusia.
Kandungan nikotin dalam rokok digunakan untuk
mengukur karbon monoksida. Oleh karena itu,
nikotin bertindak sebagai variabel prediktor (x) dan
karbon monoksida sebagai variabel respons (y).
Berikut adalah data mengenai jumlah nikotin dalam
rokok dan karbon monoksida yang dihasilkan rokok
pada 25 merek rokok.
Data
y x y x y x y x y x
13.6 0.86 15.0 1.04 13.0 1.01 1.5 0.13 15.9 1.01
16.6 1.06 9.0 0.76 14.4 0.90 18.5 1.26 8.5 0.61
23.5 2.03 12.3 0.95 10.0 0.57 12.6 1.08 10.6 0.69
10.2 0.67 16.3 1.12 10.2 0.78 17.5 0.96 13.9 1.02
5.4 0.40 15.4 1.02 9.5 0.74 4.9 0.42 14.9 0.82
Y = karbon monoksida
X = kadar nikotin
Penyelesaian
• Membuat plot antara variabel dependen dan variabel
independen
nikotin (mg)
karbonmonoksida(mg)
2.01.51.00.50.0
30
25
20
15
10
5
0
S 1.82845
R-Sq 85.7%
R-Sq(adj) 85.1%
Fitted Line Plot
karbon monoksida (mg) = 1.665 + 12.40 nikotin (mg)
Model Kuadratik
n iko t in (m g )
karbonmonoksida(mg)
2.01.51 .00 .50 .0
2 5
2 0
1 5
1 0
5
0
S 1.58336
R -S q 89.8%
R -S q (ad j) 88.8%
F itte d L ine P lo t
ka rbo n m o no ksida (m g) = - 1.7 8 4 + 2 0 .11 niko tin (m g)
- 3.7 3 0 niko tin (m g)* * 2
Model Kubik
n iko t in (m g )
karbonmonoksida(mg)
2.01.51 .00 .50 .0
2 5
2 0
1 5
1 0
5
0
S 1.61137
R -S q 89.9%
R -S q (ad j) 88.4%
F itte d L ine P lo t
ka rbo n m o no ksida (m g) = - 0.8 5 8 + 1 5 .95 niko tin (m g)
+ 1.0 3 7 niko tin (m g)* * 2 - 1 .47 1 nikotin (m g)* * 3
Continued…
• Dari fitted line plot di atas dapat diketahui
nilai-nilai sebagai berikut :
Dari hasil fitted line plot diatas dapat diketahui
bahwa model terbaik adalah model kuadratik dengan
nilai S yang paling kecil dan nilai R-Sq (adj) yang
besar.
Statistik linier Kuadratik Kubik
S 1.82845 1.58336 1.61137
R-Sq 85.7% 89.8% 89.9%
R-Sq(adj) 85.1% 88.8% 88.4%
Continued…
• Untuk tahapan pada ANOVA adalah sebagai
berikut :
1.mendapatkan nilai kuadrat dari variabel
nikotin.
2.meregresikan variabel karbon monoksida
dengan variabel nikotin dan nikotin^2
• Hasil dari output minitab adalah sebagai
berikut :
Continued…
Regression Analysis: karbon monoksida versus nikotin (mg), nikotin^2
The regression equation is
karbon monoksida (mg) = - 1.78 + 20.1 nikotin (mg) - 3.73 nikotin^2
Predictor Coef SE Coef T P
Constant -1.784 1.453 -1.23 0.233
nikotin (mg) 20.111 2.775 7.25 0.000
nikotin^2 -3.730 1.267 -2.94 0.007
S = 1.58336 R-Sq = 89.8% R-Sq(adj) = 88.8%
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 2 484.00 242.00 96.53 0.000
Residual Error 22 55.15 2.51
Total 24 539.15
Source DF Seq SS
nikotin (mg) 1 462.26
nikotin^2 1 21.74
Unusual Observations
karbon
nikotin monoksida
Obs (mg) (mg) Fit SE Fit Residual St Resid
3 2.03 23.500 23.670 1.536 -0.170 -0.44 X
16 0.13 1.500 0.768 1.136 0.732 0.66 X
19 0.96 17.500 14.086 0.371 3.414 2.22R
R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large influence.
Continued…
• Pada fitted line plot dan hasil regresi dengan
menggunakan variabel yang dikuadratkan, hasil
R-Sq, S, dan R-Sq (adj) adalah sama. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa regresi kuadratik lebih
baik daripada regresi linier biasa dengan satu
variabel biasa tanpa di kuadratkan.
• Dari hasil uji serentak, dapat diketahui bahwa
persamaan regresinya diterima dengan melihat
nilai p value = 0.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
Wahyu Priyanti
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
Cabii
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
Eman Mendrofa
 
Regresi Logistik
Regresi LogistikRegresi Logistik
Regresi Logistik
Agung Anggoro
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
siti Julaeha
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
Yesica Adicondro
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random sampling
rifansahDua1
 
Rantai Markov 1
Rantai Markov 1Rantai Markov 1
Rantai Markov 1
Onggo Wiryawan
 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
Narwan Ginanjar
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Silvia_Al
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
KuliahKita
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
Kelinci Coklat
 
Regresi Non Linear
Regresi Non LinearRegresi Non Linear
Regresi Non Linear
Fahrul Usman
 

What's hot (20)

Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Regresi Logistik
Regresi LogistikRegresi Logistik
Regresi Logistik
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random sampling
 
Rantai Markov 1
Rantai Markov 1Rantai Markov 1
Rantai Markov 1
 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Regresi Non Linear
Regresi Non LinearRegresi Non Linear
Regresi Non Linear
 

Similar to 362112547 kuadratik-dan-kubik

Analisis kurva
Analisis kurvaAnalisis kurva
Analisis kurva
Sylvester Saragih
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
aliff_aimann
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
SOFIATUL JANNAH
 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
Neneng Khairani
 
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
remanumyeye
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritas
Eka Siskawati
 
Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjut
Raden Maulana
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
triwiyoko2
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
MariaJemina
 
006 elips kesalahan
006 elips kesalahan006 elips kesalahan
006 elips kesalahan
leonardo onar
 
metode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecilmetode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecil
Zara Neur
 
FISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
FISIKA X & XI SMA/SMK/MANFISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
FISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
Intan Maryam Safitri
 
2679 3639-1-sm
2679 3639-1-sm2679 3639-1-sm
2679 3639-1-sm
Alvin Setiawan
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
Rudi Wicaksana
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Jeremi Mitchell
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Hafiza .h
 
007 sequential adjustment
007 sequential adjustment007 sequential adjustment
007 sequential adjustment
leonardo onar
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
ssuserb7d229
 
1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt
SegerRudhiYantho
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
radar radius
 

Similar to 362112547 kuadratik-dan-kubik (20)

Analisis kurva
Analisis kurvaAnalisis kurva
Analisis kurva
 
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
3 regresi and-korelasi_berganda.ppt
 
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
 
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
15_Least Square for matemathical engineering for student and teacher
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritas
 
Kuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjutKuliah statistika lanjut
Kuliah statistika lanjut
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
 
006 elips kesalahan
006 elips kesalahan006 elips kesalahan
006 elips kesalahan
 
metode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecilmetode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecil
 
FISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
FISIKA X & XI SMA/SMK/MANFISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
FISIKA X & XI SMA/SMK/MAN
 
2679 3639-1-sm
2679 3639-1-sm2679 3639-1-sm
2679 3639-1-sm
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
007 sequential adjustment
007 sequential adjustment007 sequential adjustment
007 sequential adjustment
 
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.pptBab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
Bab 2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linier.ppt
 
1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 

Recently uploaded

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 

362112547 kuadratik-dan-kubik

  • 2. ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk garis lurus Membentuk Garis Lengkung
  • 3. • Regresi non linier adalah suatu metode untuk mendapatkan model non linier yang menyatakan hubungan variabel dependen dan variabel independen • Regresi nonlinier dapat mengestimasi model hubungan variabel dependen dan independen dalam bentuk non linier dengan keakuratan yang lebih baik daripada regresi linier, karena dalam mengestimasi model dipakai iterasi algoritma
  • 4. • Secara umum model regresi non linear dapat dinyatakan dalam persamaan :   ),(xfy
  • 5. Langkah Analisis 1. Melakukan penaksiran garis regresi untuk memprediksi pola hubungan antara variabel respon (y) dan variabel prediktor (x). Hal ini dapat dilakukan dengan melihat scatter plot antara y dan x. Model linear memiliki kurva yang membentuk garis lurus, sedangkan untuk model non linear memiliki kurva yang membentuk garis lengkung. Bentuk persamaan matematis model regresi non linear ada beberapa jenis, diantaranya : Polinomial, contoh : (kuadratik) (kubik) Exponensial, contoh : 2. Melakukan transformasi dari bentuk non linier ke bentuk linier untuk mendapatkan linieritas dari hubungan non linier   2 210 xxy   3 3 2 210 xxxy    x ey 1 0
  • 6. Continued… Beberapa bentuk model nonlinier yang dapat dan tidak dapat ditransformasikan ke model linier adalah sebagai berikut : Model Persamaan Bentuk Linier Linear Y = a + bx - Quadratik Y = a + bx + cx2 - Cubic Y = a + bx + cx2 + dx3 - Logarithm Y = a + b ln x - Inverse Y = a + b/x - Compound Y = abx ln Y = ln a + x ln b Power Y = axb ln Y = ln a + b ln x S Y = ea+b/t ln Y = a + b/t Growth Y = ea+bx ln Y = a + bx Exponential Y = a(ebx ) ln Y = ln a + bx Logistic Y = (1/u + abx )-1 ln (1/Y-1/u) = ln a + x ln b
  • 7. Continued… • Selanjutnya setelah diperoleh persamaan linier dari hasil transformasi maka langkah analisisnya sama dengan regresi linier. Namun Jika suatu model tidak dapat dilinearkan, maka nilai β dapat diduga dengan dengan cara meminimumkan jumlah kuadrat residual. Jumlah kuadrat ini dapat diminimukan jika turunan pertama terhadap β sama dengan nol atau     0 ),( ),( ),( 1 2 1             i n i ii n i ii xf xfy SSE xfySSE
  • 8. Continued… • Hasil turunan pertama terhadap β sama dengan nol membentuk suatu sistem persamaan non-linear yang tidak dapat diselesaikan secara langsung tetapi dapat didekati secara iteratif dengan menggunakan metode numerik, salah satu metode numerik yang dapat menyelesaikan hal ini adalah metode Gauss- Newton. • Metode Gauss-Newton ini bekerja dengan menggunakan pendekatan deret Taylor dari fungsi sampai suku kedua.  SSE
  • 9. Continued… • Nilai dugaan β pada iterasi ke i+1 adalah : dimana iiiiii e')(ˆˆ 1' 1                          k nnn k k xfxfxf xfxfxf xfxfxf                    ),( ... ),(),( ... ),( ... ),(),( ),( ... ),(),( 10 2 1 2 0 2 1 1 1 0 1 Iterasi dihentikan jika nilai : ii  ˆˆ 1  0000.0ˆˆ 1  ii atau
  • 10. Continued… • Levenberg-Marquardt menyempurnakan metode Gauss-Newton dengan memasukkan konstanta β (nilai awal βi+1 yang besarnya berubah-ubah mengikuti perubahan SSE. Nilai β akan diperkecil sepersepuluh kali dan iterasi diteruskan jika SSE turun serta nilai β akan meningkat sepuluh kali dan kembali ke iterasi awal jika SSE meningkat. Formula Levenberg-Marquardt adalah : Analisis ini bisa dilakukan dengan bantuan macro Minitab atau SPSS iiiiiiii ediag ')'(ˆˆ 1' 1    
  • 11. Prosedur linearisasi ini memiliki kelemahan untuk masalah-masalah tertentu, yaitu: 1. Proses kekonvergenannya mungkin berjalan sangat lambat, dengan kata lain dibutuhkan langkah iterasi yang sangat banyak sebelum solusinya stabil. Perilaku ini tidak sering, namun dapat terjadi. 2. Adakalanya solusinya berosilasi, terus berganti- ganti arah, dan sering menaik turunkan jumlah kuadrat tersebut, walaupun pada akhirnya solusi mencapai kestabilan. 3. Proses iterasi tidak konvergen sama sekali atau bahkan divergen sehingga jumlah kuadrat galat ini naik terus tanpa batas.
  • 12. Contoh 1 • Suatu penelitian mengetahui bahwa nikotin menyebabkan gangguan kesehatan berupa karbon monoksida yang merupakan racun bagi manusia. Kandungan nikotin dalam rokok digunakan untuk mengukur karbon monoksida. Oleh karena itu, nikotin bertindak sebagai variabel prediktor (x) dan karbon monoksida sebagai variabel respons (y). Berikut adalah data mengenai jumlah nikotin dalam rokok dan karbon monoksida yang dihasilkan rokok pada 25 merek rokok.
  • 13. Data y x y x y x y x y x 13.6 0.86 15.0 1.04 13.0 1.01 1.5 0.13 15.9 1.01 16.6 1.06 9.0 0.76 14.4 0.90 18.5 1.26 8.5 0.61 23.5 2.03 12.3 0.95 10.0 0.57 12.6 1.08 10.6 0.69 10.2 0.67 16.3 1.12 10.2 0.78 17.5 0.96 13.9 1.02 5.4 0.40 15.4 1.02 9.5 0.74 4.9 0.42 14.9 0.82 Y = karbon monoksida X = kadar nikotin
  • 14. Penyelesaian • Membuat plot antara variabel dependen dan variabel independen nikotin (mg) karbonmonoksida(mg) 2.01.51.00.50.0 30 25 20 15 10 5 0 S 1.82845 R-Sq 85.7% R-Sq(adj) 85.1% Fitted Line Plot karbon monoksida (mg) = 1.665 + 12.40 nikotin (mg)
  • 15. Model Kuadratik n iko t in (m g ) karbonmonoksida(mg) 2.01.51 .00 .50 .0 2 5 2 0 1 5 1 0 5 0 S 1.58336 R -S q 89.8% R -S q (ad j) 88.8% F itte d L ine P lo t ka rbo n m o no ksida (m g) = - 1.7 8 4 + 2 0 .11 niko tin (m g) - 3.7 3 0 niko tin (m g)* * 2
  • 16. Model Kubik n iko t in (m g ) karbonmonoksida(mg) 2.01.51 .00 .50 .0 2 5 2 0 1 5 1 0 5 0 S 1.61137 R -S q 89.9% R -S q (ad j) 88.4% F itte d L ine P lo t ka rbo n m o no ksida (m g) = - 0.8 5 8 + 1 5 .95 niko tin (m g) + 1.0 3 7 niko tin (m g)* * 2 - 1 .47 1 nikotin (m g)* * 3
  • 17. Continued… • Dari fitted line plot di atas dapat diketahui nilai-nilai sebagai berikut : Dari hasil fitted line plot diatas dapat diketahui bahwa model terbaik adalah model kuadratik dengan nilai S yang paling kecil dan nilai R-Sq (adj) yang besar. Statistik linier Kuadratik Kubik S 1.82845 1.58336 1.61137 R-Sq 85.7% 89.8% 89.9% R-Sq(adj) 85.1% 88.8% 88.4%
  • 18. Continued… • Untuk tahapan pada ANOVA adalah sebagai berikut : 1.mendapatkan nilai kuadrat dari variabel nikotin. 2.meregresikan variabel karbon monoksida dengan variabel nikotin dan nikotin^2 • Hasil dari output minitab adalah sebagai berikut :
  • 19. Continued… Regression Analysis: karbon monoksida versus nikotin (mg), nikotin^2 The regression equation is karbon monoksida (mg) = - 1.78 + 20.1 nikotin (mg) - 3.73 nikotin^2 Predictor Coef SE Coef T P Constant -1.784 1.453 -1.23 0.233 nikotin (mg) 20.111 2.775 7.25 0.000 nikotin^2 -3.730 1.267 -2.94 0.007 S = 1.58336 R-Sq = 89.8% R-Sq(adj) = 88.8% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 484.00 242.00 96.53 0.000 Residual Error 22 55.15 2.51 Total 24 539.15 Source DF Seq SS nikotin (mg) 1 462.26 nikotin^2 1 21.74 Unusual Observations karbon nikotin monoksida Obs (mg) (mg) Fit SE Fit Residual St Resid 3 2.03 23.500 23.670 1.536 -0.170 -0.44 X 16 0.13 1.500 0.768 1.136 0.732 0.66 X 19 0.96 17.500 14.086 0.371 3.414 2.22R R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large influence.
  • 20. Continued… • Pada fitted line plot dan hasil regresi dengan menggunakan variabel yang dikuadratkan, hasil R-Sq, S, dan R-Sq (adj) adalah sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi kuadratik lebih baik daripada regresi linier biasa dengan satu variabel biasa tanpa di kuadratkan. • Dari hasil uji serentak, dapat diketahui bahwa persamaan regresinya diterima dengan melihat nilai p value = 0.