Makalah ini membahas pengaruh hormon terhadap produksi kedelai melalui percobaan rancangan acak lengkap. Hormon yang diteliti pengaruhnya adalah gibberelin dan sitokinin. Metode yang digunakan adalah analisis ragam untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi biji kedelai."
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Laporan ini memberikan ringkasan analisis statistika deskriptif, uji normalitas, dan uji T2 Hotelling pada data giro, tabungan, dan deposito dari Bank Jatim Surabaya. Statistika deskriptif menunjukkan ketiga data memiliki varian kecil dan tidak berdistribusi normal secara univariat. Uji T2 Hotelling menunjukkan rata-rata deposito dan tabungan tidak sama dengan populasi.
Rangkuman dokumen:
1. Studi menguji pengaruh konsentrasi hormon tumbuh terhadap produksi kedelai menggunakan rancangan acak lengkap dengan ulangan sama dan tidak sama.
2. Analisis ragam menunjukkan konsentrasi hormon berpengaruh signifikan terhadap produksi kedelai untuk kedua kasus ulangan.
3. Penggunaan ulangan tidak sama disebabkan keterbatasan lahan dan biaya percobaan.
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Laporan ini memberikan ringkasan analisis statistika deskriptif, uji normalitas, dan uji T2 Hotelling pada data giro, tabungan, dan deposito dari Bank Jatim Surabaya. Statistika deskriptif menunjukkan ketiga data memiliki varian kecil dan tidak berdistribusi normal secara univariat. Uji T2 Hotelling menunjukkan rata-rata deposito dan tabungan tidak sama dengan populasi.
Rangkuman dokumen:
1. Studi menguji pengaruh konsentrasi hormon tumbuh terhadap produksi kedelai menggunakan rancangan acak lengkap dengan ulangan sama dan tidak sama.
2. Analisis ragam menunjukkan konsentrasi hormon berpengaruh signifikan terhadap produksi kedelai untuk kedua kasus ulangan.
3. Penggunaan ulangan tidak sama disebabkan keterbatasan lahan dan biaya percobaan.
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
T-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok independen sebelum dan sesudah perlakuan, dengan menggunakan data skala interval/rasio. Terdapat dua model: separate variance untuk sampel tidak homogen dan pooled variance untuk sampel homogen, dengan menentukan derajat kebebasan dan nilai-t tabel. Contoh menguji perbedaan hasil belajar statistika antara kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan hasil yang sama secara manual dan IBM SP
Simulasi merupakan tiruan dari sistem nyata dengan membangkitkan prosesnya melalui komputer. Prinsipnya adalah membuat model matematika dari sistem, kemudian melakukan eksperimen secara numerik untuk mempelajari atau memprediksi sistem tersebut. Simulasi melibatkan beberapa komponen utama yaitu model, komputer, dan algoritma atau program untuk melakukan eksperimen secara efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat tiga pada berbagai koordinat ruang dan contoh-contoh perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai integral lipat tiga pada koordinat Kartesius, tabung, dan bola serta penggantian variabel dan contoh perhitungannya.
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenraysa hasdi
Dokumen tersebut membahas tentang uji Mann-Whitney, yaitu uji nonparametrik untuk mengetahui perbedaan dua sampel independen dengan data skala ordinal. Uji ini menggunakan statistik U untuk membandingkan peringkat sampel dan menerima atau menolak hipotesis nol tentang tidak adanya perbedaan rata-rata sampel. Langkah-langkahnya adalah mengurutkan dan memberi peringkat data gabungan, menghitung nilai U untuk setiap sampel
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan rancangan acak kelompok (RAK), yang merupakan salah satu rancangan percobaan yang digunakan ketika satuan percobaan tidak homogen. RAK digunakan dengan melakukan pengelompokkan terlebih dahulu berdasarkan faktor yang dapat menyebabkan keragaman, kemudian melakukan pengacakan perlakuan secara terpisah untuk setiap kelompok. Tujuan penggunaan RAK adal
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
T-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok independen sebelum dan sesudah perlakuan, dengan menggunakan data skala interval/rasio. Terdapat dua model: separate variance untuk sampel tidak homogen dan pooled variance untuk sampel homogen, dengan menentukan derajat kebebasan dan nilai-t tabel. Contoh menguji perbedaan hasil belajar statistika antara kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan hasil yang sama secara manual dan IBM SP
Simulasi merupakan tiruan dari sistem nyata dengan membangkitkan prosesnya melalui komputer. Prinsipnya adalah membuat model matematika dari sistem, kemudian melakukan eksperimen secara numerik untuk mempelajari atau memprediksi sistem tersebut. Simulasi melibatkan beberapa komponen utama yaitu model, komputer, dan algoritma atau program untuk melakukan eksperimen secara efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat tiga pada berbagai koordinat ruang dan contoh-contoh perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai integral lipat tiga pada koordinat Kartesius, tabung, dan bola serta penggantian variabel dan contoh perhitungannya.
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenraysa hasdi
Dokumen tersebut membahas tentang uji Mann-Whitney, yaitu uji nonparametrik untuk mengetahui perbedaan dua sampel independen dengan data skala ordinal. Uji ini menggunakan statistik U untuk membandingkan peringkat sampel dan menerima atau menolak hipotesis nol tentang tidak adanya perbedaan rata-rata sampel. Langkah-langkahnya adalah mengurutkan dan memberi peringkat data gabungan, menghitung nilai U untuk setiap sampel
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan percobaan rancangan acak kelompok (RAK), yang merupakan salah satu rancangan percobaan yang digunakan ketika satuan percobaan tidak homogen. RAK digunakan dengan melakukan pengelompokkan terlebih dahulu berdasarkan faktor yang dapat menyebabkan keragaman, kemudian melakukan pengacakan perlakuan secara terpisah untuk setiap kelompok. Tujuan penggunaan RAK adal
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketinggian air dan dosis pupuk hidroponik terhadap tinggi tanaman sawi. Ditemukan adanya pengaruh sangat nyata dari dosis pupuk dan interaksi antara ketinggian air dan dosis pupuk, namun penelitian ini dianggap cukup teliti karena nilai koefisien keragaman kurang dari 20%.
Dokumen ini merangkum hasil analisis perbandingan pertumbuhan kacang hijau yang ditanam melalui tiga media tanam yaitu tanah, humus, dan kapas menggunakan metode rancangan acak lengkap. Terdapat penjelasan mengenai statistika deskriptif, uji homogenitas, ANOVA, uji Tukey, dan uji asumsi IIDN yang dilakukan untuk menganalisis data pertumbuhan dan perbandingan kacang hijau di ketiga media tanam."
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Sowanto Sanusi
Teks tersebut membahas tentang analisis variansi (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada lima model pembelajaran yang berbeda. Langkah-langkah ANOVA satu arah dijelaskan beserta contoh penyelesaiannya secara manual dan menggunakan SPSS. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelima model pembelajaran.
Dokumen tersebut merupakan kata pengantar makalah tentang pengaruh hormon terhadap produksi kedelai. Ringkasannya adalah makalah ini membahas pengaruh hormon seperti giberelin dan sitokinin terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai."
Dokumen tersebut merangkum tentang latar belakang penelitian pengaruh hormon terhadap produksi kedelai, rumusan permasalahan, tujuan, dan hipotesis penelitian. Secara singkat, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi kedelai dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap."
Laporan praktikum ini membahas pengukuran pertumbuhan tanaman kacang kedelai menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan tiga jenis media tanam yaitu kapas, tanah biasa dan tanah organik. Variabel yang diukur adalah tinggi pertumbuhan tanaman dan dilakukan analisis statistik untuk mengetahui pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan."
Panduan penanganan air limbah di pabrik pksSky_melody
(1) Panduan ini membahas penanganan air limbah di pabrik PKS secara menyeluruh, mulai dari pola pikir pengendalian lingkungan hidup hingga pelaporan kepada pemerintah dan publikasi informasi lingkungan. (2) Dokumen ini menekankan pentingnya pengendalian lingkungan hidup secara mandiri oleh perusahaan, meliputi kebijakan, struktur organisasi, pencegahan, dan tindak lanjut untuk menjamin keamanan masyar
Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Komponen biotik meliputi berbagai makhluk hidup seperti tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Sedangkan komponen abiotik adalah faktor non-hidup seperti suhu, cahaya, dan air. Percobaan menunjukkan adanya hubungan trofik antarorganisme di kebun sekolah melalui proses seperti predasi dan dekomposisi yang melibatkan siklus
Mini skripsi ini membahas tentang media pembelajaran dan ICT khususnya untuk mata pelajaran matematika. Terdapat pembahasan tentang alat peraga Tirai Alur Variabel, presentasi PowerPoint tentang persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, serta game Applets Cut Out Nets. Tujuannya adalah untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi matematika."
Laporan ini membahas proses pembuatan tape ketan hitam dan tape singkong melalui fermentasi. Langkah-langkah pembuatan tape meliputi perebusan beras ketan/singkong, penaburan ragi, dan penyimpanan selama 2-3 hari agar proses fermentasi berlangsung. Hasilnya adalah tape ketan/singkong yang manis akibat aktivitas jamur selama fermentasi.
Laporan ini membahas pembuatan dan analisis losio dari ekstrak tauge kacang hijau. Tauge mengandung antioksidan tokoferol yang bermanfaat untuk mencegah kanker kulit. Losio dibuat dengan mengekstrak tauge dan dilakukan uji organoleptik, pH, viskositas, efektivitas humektan, bobot jenis, logam berat, total bakteri dan jamur, koliform, pseudomonas aeruginosa dan staphylococcus aureus.
Skripsi ini membahas peramalan volume penjualan teh hitam dengan metode exponential smoothing pada PT Perkebunan Tambi Wonosobo. Data volume penjualan teh hitam dari Agustus 2003 hingga Juli 2005 digunakan untuk menganalisis pola data dan memilih metode peramalan yang tepat, yaitu metode single exponential smoothing. Hasil peramalan untuk Agustus dan September 2005 adalah masing-masing 131462,74 kg dan 92023,92 kg.
Makalah ini membahas pengaruh sistem penanaman polikultur terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman buntoga dan bayam. Sistem polikultur yang digunakan adalah tumpang sari antara buntoga (Temu Poh dan Temu Giring) dengan bayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prinsip penanaman polikultur dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem polikultur memberikan pengaruh positif
Dokumen tersebut merupakan laporan proyek akhir yang membahas analisis gangguan dan cara mengatasi sistem pendingin pada mesin Daihatsu Charade. Laporan ini menjelaskan tentang konstruksi dan cara kerja sistem pendingin pada mobil tersebut serta gangguan-gangguan yang sering terjadi beserta cara penanganannya."
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kombinasi ekstrak seledri (Apium graveolens) dan ekstrak daun alpukat (Persea americana) dalam menurunkan tekanan darah pada tikus. Kombinasi ekstrak dengan perbandingan berbeda akan diuji pada tikus yang diinduksi hipertensi selama 7 hari. Pengukuran tekanan darah akan dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-7 untuk mengetahui penur
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanSariana Csg
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pedagang, orang tua, dan pihak sekolah tentang penambahan zat berbahaya pada jajanan anak di SD Negeri 05 Indralaya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk meningkatkan pengawasan jajanan sekolah dan kesadaran akan bahaya zat tambahan makanan.
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinustellaandikmarini
Tugas ini merupakan laporan analisis sistem diskrit dan kontinu yang disusun oleh 4 mahasiswa jurusan transportasi laut ITS Surabaya. Laporan ini membahas pengertian sistem, jenis-jenis sistem kontrol, perbedaan sistem kontrol kontinu dan diskrit.
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Andi Rahim
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori, meliputi definisi, tujuan, ciri-ciri, langkah-langkah, dan perbedaannya. Strategi inkuiri menekankan aktivitas siswa untuk menemukan pengetahuan secara mandiri, sedangkan ekspositori lebih menekankan penyampaian materi oleh guru."
This document is the title page and brief contents section of the 11th edition of the textbook "Chemistry: The Central Science" by Theodore L. Brown and others. It lists the authors and their affiliations as well as copyright information. The brief contents provide an overview of the chapters included in the book, which cover topics such as matter and measurement, atoms and molecules, chemical reactions, thermodynamics, periodic properties of elements, and organic chemistry.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, elektroforesis, koagulasi, dan dialisis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pengolahan air bersih.
Tumbuhan biji dapat bereproduksi secara generatif melalui proses pembuahan di dalam bunga. Bunga terdiri atas alat kelamin jantan (benangsari) dan betina (putik) yang berfungsi untuk menghasilkan gamet. Proses pembuahan diawali oleh penyerbukan, yaitu sampainya serbuk sari pada kepala putik yang mengakibatkan terjadinya pembuahan. Reproduksi vegetatif meliputi perkembangbiakan secara alami maupun buatan
Proton merupakan partikel subatom yang bermuatan positif, ditemukan oleh Eugen Goldstein pada tahun 1886. Proton merupakan konstituen inti atom.
b. Neutron
Neutron ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick menemukan
neutron ketika sedang melakukan percobaan penembakan sinar alfa pada berilium.
Ditemukannya neutron menjelaskan mengapa massa atom beberapa unsur lebih besar
dari jumlah massa proton dan elektron yang ter
Bab ini membahas beberapa poin penting:
1. Perkembangan tabel periodik unsur, mulai dari tabel Lavoisier, triade Dobereiner, oktaf Newlands, tabel Meyer hingga tabel Mendeleev yang kemudian menjadi dasar tabel periodik modern.
2. Penjelasan tentang golongan, periode, nomor atom, nomor massa, dan massa atom relatif dalam tabel periodik.
3. Perkembangan teori atom dari teori Dalton hingga teori modern dengan penjelasan tentang partikel-partikel yang membentuk
Harga K mengukur jumlah produk yang terbentuk pada kesetimbangan dibandingkan dengan reaktan, di mana nilai K yang lebih besar dari 1 mengindikasikan produk lebih banyak dari reaktan, sedangkan nilai K yang kurang dari 1 mengindikasikan produk kurang dari reaktan.
Presentasi sejarah mataram di jawa timurAndi Rahim
Mpu Sindok mendirikan dinasti Ishana dan memindahkan ibukota Kerajaan Mataram ke Jawa Timur. Airlangga mempersatukan kembali bekas wilayah Kerajaan Mataram setelah jatuhnya pemerintahan sebelumnya. Ia membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua yaitu Kerajaan Jenggala di Singasari dan Kerajaan Panjalu di Kediri.
Bab ini membahas tentang konfigurasi elektron atom, yang mencakup bilangan kuantum, orbital atom, muatan inti efektif, aturan penempatan elektron seperti larangan Pauli, prinsip Aufbau, dan aturan Hund. Bab ini juga menjelaskan hubungan antara konfigurasi elektron dengan sistem periodik unsur untuk menentukan letak suatu unsur.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
Rancangan acak lengkap uji snk
1. i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon
Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik.
Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap
Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni
Krista Franty,M.Si serta semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rancangan Acak
Lengkap mengenai Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jatinangor, Mei 2015
Penyusun
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Permasalahan................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Hipotesis .....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
2.1 Statistika Deskriptif......................................................................................3
2.2 Rancangan Acak Lengkap ............................................................................3
2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap .....................................................3
2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap.........................4
2.5 Uji Homogenitas ..........................................................................................8
2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal).............................8
2.7 Uji Student Neuman’s Keuls.........................................................................9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................11
3.1 Teknik Pengukuran ....................................................................................11
3.2 Jenis Penelitian ..........................................................................................11
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data ................................................11
3.3.1 Teknik pengambilan data ...........................................................................11
3.3.2 Sumber Data.............................................................................................12
3.4 Proses Pengolahan Data..............................................................................12
3.4.1 Coding......................................................................................................12
3.4.2 Editing......................................................................................................12
3.4.3 Tabulating ................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................................13
4.1 Analis Jumlah Kuadrat...............................................................................13
4.2 Uji SNK ....................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN............................................................................................17
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................17
5.2 Saran.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................18
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormon memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan, dimana hormon merupakan zat pengatur tumbuh. Hormon yang
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya,
giberelin dan sitokinin.
Giberelin (GA3) adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berfungsi
dalam mendorong perpanjangan perkecambahan, merangsang pembungaan pada
tanaman hari panjang, pembentukan buah partenokarpi, dan perbesaran buah.
Giberelin sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi biji
kedelai. Peningkatan produksi buah polong pada kedelai terutama bagian bijinya
tergantung kepada efektifitas jumlah konsentrasi hormon GA3 yang diberikan.
Kemampuan hormon GA3 dalam memecah berbagai enzim amilase sehingga
memberikan asupan energi yang cukup bagi tumbuhan untuk tumbuh dan
melangsungkan fase generatif (pembungaan dan pembuahan) lebih cepat. Efek
peningkatan produksi ini dialami juga oleh tanaman hortikultura seperti apel, nanas,
cabai dan melon yang diberi penambahan hormon GA3 secara eksogen
(Ouzounidou et al., 2010).
Tumbuhan memproduksi hormon auksin dalam jaringan meristem aktif,
yaitu jaringan tumbuhan yang memiliki sel aktif yang dapat membelah dengan
cepat. Jaringan meristem pada tumbuhan, misalnya tunas di ketiak daun, pucuk
tanaman, daun muda, dan buah. Setelah diproduksi dalam jaringan tersebut, auksin
akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah penyebaran dari bagian
atas tumbuhan ke bagian bawah hingga mencapai titik tumbuh akar. Penyebaran
auksin tersebut melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim.
Auksin merupakan hormon yang juga dikenal dengan istilah Indole Acetic Acid
(IAA), atau asam indolasetat, sebagai auksin utama pada tanaman, yang mengalami
proses biosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan hasil perantara
sejumlah substansi yang secara alami mirip auxin (analog) tetapi mempunyai
5. 2
aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA (Asam
Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin dibantu oleh
enzim IAA-oksidase. (Gardner, dkk., 1991)
IAA atau C10H9O2N, sebagai rumus kimia auksin, merupakan hasil isolasi
yang dilakukan pada tahun 1928, dengan menggunakan tepung sari bunga yang
tidak aktif. Dengan ditemukannya IAA, maka untuk perkembangan selanjutnya
seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat
diciptakan auksin sintesis, seperti Amiben atau Kloramben (Asam3-amino2, 5–
diklorobenzoat), Hidrazil atau 2,4-D (asam-Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4-
Diklorofenolsiasetat), Pikloram/Tordon (asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat),
dan NAA (asam 3,6-Dikloro-O-anisat/dikambo). (Gardner, dkk., 1991)
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk
analisis adalah bagaimana pengaruh hormon terhadap produksi kacang kedelai?
1.3 Tujuan
Perumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam
kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi kacang
kedelai.
1.4 Hipotesis
H0 : Pemberian hormon tidak akan meningkatkan produksi kacang kedelai
secara signifikan.
H1 : Pemberian hormon akan meningkatkan produksi kacang kedelai secara
signifikan.
6. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang
berguna tanpa menarik inferensia atau kesimpulan. (Walpole, 1995)
2.2 Rancangan Acak Lengkap
Rancangan acak lengkap (RAL) adalah jenis rancangan percobaan yang
paling sederhana dan paling mudah jika dibandingkan dengan jenis rancangan
percobaan yang lain. RAL hanya bisa dilakukan pada percobaan dengan jumlah
perlakuan yang terbatas dan satuan percobaan harus benar- benar homogen atau
faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus dapat dikontrol.
(Walpole, 1995)
2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap
Struktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r
ulangan disajikan sebagai berikut,
Table 1 Struktur Data RAL
Perlakuan
1 2 … t Total
Y11 Y21 … Yt1
Y12 Y22 … Yt2
⋮ … ⋮
Y1r Y2r Ytr
Total Y1. Y2. … Yt. Y..
Nilai Tengah (Rata-rata) .1y .2y … .ty ..y
7. 4
2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap
Analisis ragam untuk rancangan acak lengkap dapat dipostulatkan
di bawah dua model yang berbeda yaitu model tetap (fixed model) dan model acak
(random model). (Gaspersz, 1995)
a. Model Tetap (Fixed Model)
Dalam model ini pengaruh perlakuan 𝜏𝑖 bersifat tetap dan galat
percobaan ij bebas, menyebar secara normal dengan nilai tengah sama
dengan nol dan ragam 2
. Keadaan ini menggambarkan bahwa dalam
model ini, peneliti hanya dapat mengambil kesimpulan yang berhubungan
dengan perlakuan yang telah ditetapkan. Model tetap dibedakan menjadi 2
yaitu model tetap ulangan sama dan model tetap ulangan tidak sama.
Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan
model tetap ulangan sama maupun model tetap ulangan tidak sama adalah
sebagai berikut:
1. Membuat model
Rancangan acak lengkap model tetap memiliki bentuk model
sebagai berikut:
Table 2 RAL dengan Model Tetap
Model Tetap Bentuk Model
Ulangan Sama
ijiijy untuk i = 1,2,…,t dan j =
1,2,…,r
Ulangan Tidak
Sama
ijiijy untuk i = 1,2,…,t dan j =
1,2,…,ri
2. Menetapkan asumsi
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap
model tetap adalah
i =0 dan var ( ij )= 2
untuk semua ij serta 𝜖𝑖𝑗 IIDN( 0, 2
).
8. 5
3. Membuat hipotesis
Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak
lengkap dengan model tetap adalah:
H0 : 0...21 i (perlakuan tidak berpengauh terhadap
respon yang di amati)
H1 : Minimal ada satu i ≠ 0 (i = 1,2,…,t)
4. Melakukan perhitungan
Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model tetap.
5. Menentukan nilai F tabel
Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan
sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf nyata 5% .
6. Menyusun tabel analisis ragam (ANOVA)
Di dalam langakh-langkah sebelumnya telah dilakukan perhitungan.
Setelah perhitungan selesai maka langkah berikutnya adalah
memasukkan hasil-hasil tersebut ke dalam table ANOVA, seperti di
bawah ini.
Table 3 Tabel ANOVA
Sumber
Keragaman
Db JK KT F Hitung
F Tabel
5% 1%
Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat
T(r-
1)
JKG KTG
Total Tr-1 JKT - - -
7. Melihat Kaidah Keputusan
Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai
berikut
9. 6
a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara
nilai tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).
b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara
nilai tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).
8. Kesimpulan
(Gaspersz,1995).
b. Model Acak
Rancangan acak lengkap model acak digunakan apabila perlakuannya
diambil secara acak dari populasi perlakuan yang ada. (Setiawan, 2011)
Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan model
acak ulangan sama maupun model acak ulangan tidak sama adalah sebagai berikut.
1. Membuat Model
Rancangan acak lengkap model acak memiliki bentuk model sebagai
berikut:
Table 4 RAL dengan Model Acak
Model Acak Bentuk Model
Ulangan Sama
ijiijy untuk i = 1,2,…,t dan
j = 1,2,…,r
Ulangan Tidak
Sama
ijiijy untuk i = 1,2,…,t dan
j = 1,2,…,ri
2. Menetapkan Asumsi
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap model
acak adalah 0 i dan var 2
)( ri , var (𝜖𝑖𝑗 )= 2
untuk semua ij serta
𝜖𝑖𝑗 IIDN( 0, 2
) .
3. Membuat Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak lengkap
dengan model acak adalah
10. 7
H0 : 2
r = 0
H1 : 2
r > 0
4. Melakukan Perhitungan
Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model acak.
5. Menentukan nilai F tabel
Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan
sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf 5% .
6. Menyusun tabel analisis ragam
Dari perhitngan yang telah dilakukan maka hasil tersebut di buat dalam
bentuk tabel ANOVA, seperti berikut:
Table 5 Tabel ANOVA
Sumber
Keragaman
Db JK KT F Hitung
F Tabel
5% 1%
Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat
T(r-
1)
JKG KTG
Total Tr-1 JKT - - -
7. Melihat Kaidah keputusan
Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai
berikut.
a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai
tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).
b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai
tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).
8. Menarik Kesimpulan
(Gaspersz, 1995)
11. 8
2.5 Uji Homogenitas
Salah satu asumsi dalam uji nyata adalah E( 22
)( ij . Untuk mengetahui
apakah asumsi ini terpenuhi, maka data percobaan dapat diuji apakah mempunyai
ragam yang homogen.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : 22
2
2
1 ... t
H1 : Minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan yang
lain
Statistik uji yang digunakan adalah
i ii srsrx 2
1
22
log)1(log)1(3026.2
Statistik ini akan menyebar mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat
bebas v = t-1. Dengan demikian jika x2 lebih besar daripada x t
2
)1(
𝑥 𝛼(𝑡−1)
2
maka H0
ditolak. (Gaspersz, 1995)
2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)
Uji asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal) merupakan
uji yang harus dilakukan apakan data yang digunakan memenuhi ketiga asumsi
tersebut dalam melakukan pengujian.
a. Uji residual identik
Uji residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual
memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot
residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola
tertentu. Nilai variansnya rata-rata sama antara varians satu dengan yang
lainnya.
b. Uji residual independen
Uji residual independen dilakukan untuk melihat apakah residual
memenuhi asumsi independen. Suatu data dikatakan independen
12. 9
apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu
pola tertentu.
c. Uji residual berdistribusi normal
Uji residual distribusi normal dilakukan untuk melihat apakah
residual memenuhi asumsi berdistribusi normal, apabila plot
residualnya cenderung mendekati garis lurus (garis linier) dengan
melihat nilai P-Value. Jadi suatu data dapat dikatakan baik apabila
data tersebut memenuhi semua asumsi IIDN (Identik, Independen,
Distribusi Normal).
(Gaspersz, 1995)
2.7 Uji Student Neuman’s Keuls
Uji Student Neuman’s Keuls , sering juga disebut uji SNK. Tidak seperti
penggunaan uji BNT, SNK hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk
membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.
Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai
untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti halnya
pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK sama dengan uji BNT dan uji BNJ.
Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula
untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata α adalah
NP SNKα = qα (p, fe). √
( 𝑲𝑻 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)
𝐫
Nilai qα dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe adalah
derajat bebas galat.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Susunlah k buah rata-rata kelompok (perlakuan) menurut urutan nilainya
dari rerata yang paling kecil sampai rerata yang terbesar.
• Berdasarkan perhitungan Anava di muka ambil harga RJK dalam /error
beserta dk-nya.
13. 10
• Hitunglah simpangan baku rata-rata untuk tiap perlakuan (kelompok)
dengan rumus sebagai berikut:
𝑠𝑥̅ 𝑗 = √
𝐾𝑇𝐺
𝑛
• Gunakan daftar rentang student (Daftar E dalam Sudjana, 1989), untuk
tertentu. Harga untuk Uji Newman Keuls diambil untuk υ = dk dalam
kelompok (error) dan untuk p = 2, 3, …, k. harga-harga yang diperoleh
untuk setiap pasangan υ dan p tertentu adalah sebanyak (k – 1) buah.
• Kalikan harga-harga yang diperoleh dari Daftar Rentang Student (Daftar E)
untuk setiap pasangan υ dan p tersebut dengan 𝑠𝑥̅ 𝑗-nya masing-masing
sehingga diperoleh apa yang disebut Rentang Signifikansi Terkecil (RST)
• Kemudian bandingkan (konsultasikan) harga-harga berikut dengan RST:
– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil dengan RST untuk p = k – 1.
– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil kedua dengan RST untuk p =
k – 1.
– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil dengan RST untuk p =
k – 1.
– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil kedua dengan RST
untuk p = k – 2 dan seterusnya sehingga dperoleh sebanyak 1/2k
(k – 1) buah pasangan rerata yang dibandingkan.
14. 11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Teknik Pengukuran
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indikatorr. Teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati
metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
generalisasi.Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau
metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. (Sumanto, 1995)
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian Kausal komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen
tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding. (Suryabrata, 1993)
Pada penelitian ini, kami melakukan perbandingan pengaruh hormon
terhadap tumbuhnya tanaman kedelai dengan begitu dapat disimpulkan faktor
(hormon) terhadap tanaman itu sendiri.
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data
3.3.1 Teknik pengambilan data
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam observasi ini,
peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau
situasi yang diamati sebagai sumber data.
15. 12
3.3.2 Sumber Data
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Pada penelitian ini, data diperoleh dari peneliti terdahulu yang sudah
melakukan pengukuran dan observasi terhadap tanaman kedelai yang
diberikan hormon.
3.4 Proses Pengolahan Data
3.4.1 Coding
Suatu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan serta memberikan kode-kode tertentu berupa simbol atau
angka.
3.4.2 Editing
Kegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun
untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan tersebut cukup baik.
3.4.3 Tabulating
Proses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut
tampak ringkas dan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah untuk
diambil kesimpulan.
16. 13
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari penelitian mengenai pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi
kedelai di tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), untuk menguji hipotesis bahwa
pemberian hormon akan meningkatkan produksi kedelai lebih signifikan, maka
diperoleh data sebagai berikut :
Table 6 Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai (kuintal/ha)
Konsentrasi
hormon (ppm)
Ulangan
Jumlah
Rata-
rata1 2 3 4
0 (H0) 7,5 7,8 8,0 7,7 31,0 7,750
0,2 (H1) 7,8 8,0 8,1 8,0 31,9 7,975
0,4 (H2) 8,2 8,4 8,5 8,1 33,2 8,300
0,6 (H3) 9,0 9,2 9,7 9,5 37,4 9,350
0,8 (H4) 8,8 8,9 8,8 8,5 35,0 8,750
0,1 (H5) 9,0 9,0 8,3 8,2 34,5 8,625
Jumlah - - - - - 8,4583
4.1 Analis Jumlah Kuadrat
Faktor Koreksi (FK) =
𝑌2
𝑛
FK =
203,02
4 𝑥 6
= 1717,042
Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ∑ 𝑌𝑖𝑗
2
− 𝐹𝐾𝑖𝑗
JKT = (7,52
+ 7,82
+ …+ 8,22
) − 1717,042 = 1724,940 − 1717,042
= 7,898
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =
∑( 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛)
2
𝑟
− 𝐹𝐾
JKP =
∑(31,02
+ 31,92
+ … + 34,52
)2
4
− 1717,04
=
6894,860
4
− 1717,042 = 6,673
17. 14
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃
JKG = 7,898 − 6,673 = 1,225
Analisis Ragam (Uji F)
Table 7 hasil analis ragam pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi kedelai
SK DB JK KT F Hitung
F Tabel
5% 1%
Hormon 5 6,673 1,335 19,63 2,78 4,22
Galat 18 1,225 0,068 - - -
Total 23 7,898 - - - -
Koefisien Keragaman (KK) =
√ 𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
𝑥 100%
𝐾𝐾 =
√0,068
8,4588
𝑥 100% = 3,082%
Maka dari penelitian di atas bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat
signifikan (nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1),
sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam
meningkatkan produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan
(konsentrasi hormon) yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan
dengan pengaruh kontrol dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan
mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).
4.2 Uji SNK
𝑠𝑥̅ 𝑗 = √
𝐾𝑇𝐺
𝑛
maka didapat 𝑠𝑥̅ 𝑗 = √
0,068
6
= 0,1065
Berdasarkan Daftar Rentang Student 0,05
dengan v = 18 dan p;
P 2 3 4 5 6
18. 15
Rentang 2,97 3,61 4,00 4,28 4,49
1. Dengan mengalikan masing-masing harga rentang di atas dengan s𝑥̅ 𝑗 =
0,1065 maka diperoleh RST untuk tiap p sebagai berikut:
p = 2 > RST = 2,97 x 0,1065 = 0,3163
p = 3 > RST = 3,61 x 0,1065 = 0,3845
p = 4 > RST = 4,00 x 0,1065 = 0,4260
p = 5 > RST = 4,28 x 0,1065 = 0,4558
p = 6 > RST = 4,49 x 0,1065 = 0,4782
2. Membandingkan antara dua rataan perlakuan yang dipasangkan dengan
harga RST masing-masing, maka didapat:
(Rataan terbesar 1 – terkecil 1) : 3 lawan 0 → 𝐻01:𝜇3=𝜇0
= (9,35 −
7,750) = 1,600 > 0,4782
(Rataan terbesar 1 – terkecil 2) : 3 lawan 1 → 𝐻01:𝜇3=𝜇1
= (9,35 −
7,975) = 1,375 > 0,4558
(Rataan terbesar 1 – terkecil 3) : 3 lawan 2 → 𝐻01:𝜇3=𝜇2
= (9,35 −
8,300) = 1,05 > 0,4260
(Rataan terbesar 1 – terkecil 4) : 3 lawan 5 → 𝐻01:𝜇3=𝜇5
= (9,35 −
8,625) = 0,725 > 0,3845
(Rataan terbesar 1 – terkecil 5) : 3 lawan 1 → 𝐻01:𝜇3=𝜇1
=
(9,35 − 8,750) = 0,6 > 0,3163
(Rataan terbesar 2 – terkecil 1) : 4 lawan 0 → 𝐻02:𝜇4=𝜇0
= (8,750 −
7,750) = 1,000 > 0,4558
(Rataan terbesar 2– terkecil 2) : 4 lawan 1 → 𝐻02:𝜇4=𝜇1
= (8,750 −
7,975) = 0,775 > 0,4260
(Rataan terbesar 2 – terkecil 3) : 4 lawan 2→ 𝐻02:𝜇4=𝜇2
= (8,750 −
8,300) = 0,45 > 0,3845
(Rataan terbesar 2 – terkecil 4) : 4 lawan 5 → 𝐻02:𝜇4=𝜇5
= (8,750 −
8,625) = 0,125 < 0,3163
20. 17
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari serangkaian pengujian rancangan acak lengkap mengenai pengaruh
hormon terhadap produksi kedelai pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK)
dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat signifikan (nyata)
dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1), sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam meningkatkan
produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan (konsentrasi hormon)
yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan dengan pengaruh kontrol dan
mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan mempunyai derajat kejituan
dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).
5.2 Saran
Untuk melakukan pengujian RAL terhadap apa pun, diharapkan
melakukannya dengan teliti saat pengamatan, entri data, pengujian dengan
menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi yang benar
yang nantinya memberikan kesimpulan yang akurat dan dapat bermanfaat untuk
orang banyak
21. 18
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1.
Tarsito. Bandung.
Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali Prss. Jakarta.
Ouzounidou G., I., Ilias, A. Giannakoul and P. Papadopoulou. 2010. Comparative
study on the effects of various plant growth regulators on growth,
quality and physiology of Capsicum annuum L. Pak. J. Bot., 42(2): 805-
814.
Suryabrata, Sumadi.1993. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.
Walope. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2-ral-pdf . Diunduh
pada tanggal 02 Mei 2015