SlideShare a Scribd company logo
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon
Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik.
Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap
Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni
Krista Franty,M.Si serta semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rancangan Acak
Lengkap mengenai Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jatinangor, Mei 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Permasalahan................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Hipotesis .....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
2.1 Statistika Deskriptif......................................................................................3
2.2 Rancangan Acak Lengkap ............................................................................3
2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap .....................................................3
2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap.........................4
2.5 Uji Homogenitas ..........................................................................................8
2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal).............................8
2.7 Uji Student Neuman’s Keuls.........................................................................9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................11
3.1 Teknik Pengukuran ....................................................................................11
3.2 Jenis Penelitian ..........................................................................................11
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data ................................................11
3.3.1 Teknik pengambilan data ...........................................................................11
3.3.2 Sumber Data.............................................................................................12
3.4 Proses Pengolahan Data..............................................................................12
3.4.1 Coding......................................................................................................12
3.4.2 Editing......................................................................................................12
3.4.3 Tabulating ................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................................13
4.1 Analis Jumlah Kuadrat...............................................................................13
4.2 Uji SNK ....................................................................................................14
BAB V KESIMPULAN............................................................................................17
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................17
5.2 Saran.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................18
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hormon memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan, dimana hormon merupakan zat pengatur tumbuh. Hormon yang
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya,
giberelin dan sitokinin.
Giberelin (GA3) adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berfungsi
dalam mendorong perpanjangan perkecambahan, merangsang pembungaan pada
tanaman hari panjang, pembentukan buah partenokarpi, dan perbesaran buah.
Giberelin sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi biji
kedelai. Peningkatan produksi buah polong pada kedelai terutama bagian bijinya
tergantung kepada efektifitas jumlah konsentrasi hormon GA3 yang diberikan.
Kemampuan hormon GA3 dalam memecah berbagai enzim amilase sehingga
memberikan asupan energi yang cukup bagi tumbuhan untuk tumbuh dan
melangsungkan fase generatif (pembungaan dan pembuahan) lebih cepat. Efek
peningkatan produksi ini dialami juga oleh tanaman hortikultura seperti apel, nanas,
cabai dan melon yang diberi penambahan hormon GA3 secara eksogen
(Ouzounidou et al., 2010).
Tumbuhan memproduksi hormon auksin dalam jaringan meristem aktif,
yaitu jaringan tumbuhan yang memiliki sel aktif yang dapat membelah dengan
cepat. Jaringan meristem pada tumbuhan, misalnya tunas di ketiak daun, pucuk
tanaman, daun muda, dan buah. Setelah diproduksi dalam jaringan tersebut, auksin
akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah penyebaran dari bagian
atas tumbuhan ke bagian bawah hingga mencapai titik tumbuh akar. Penyebaran
auksin tersebut melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim.
Auksin merupakan hormon yang juga dikenal dengan istilah Indole Acetic Acid
(IAA), atau asam indolasetat, sebagai auksin utama pada tanaman, yang mengalami
proses biosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan hasil perantara
sejumlah substansi yang secara alami mirip auxin (analog) tetapi mempunyai
2
aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA (Asam
Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin dibantu oleh
enzim IAA-oksidase. (Gardner, dkk., 1991)
IAA atau C10H9O2N, sebagai rumus kimia auksin, merupakan hasil isolasi
yang dilakukan pada tahun 1928, dengan menggunakan tepung sari bunga yang
tidak aktif. Dengan ditemukannya IAA, maka untuk perkembangan selanjutnya
seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat
diciptakan auksin sintesis, seperti Amiben atau Kloramben (Asam3-amino2, 5–
diklorobenzoat), Hidrazil atau 2,4-D (asam-Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4-
Diklorofenolsiasetat), Pikloram/Tordon (asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat),
dan NAA (asam 3,6-Dikloro-O-anisat/dikambo). (Gardner, dkk., 1991)
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk
analisis adalah bagaimana pengaruh hormon terhadap produksi kacang kedelai?
1.3 Tujuan
Perumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam
kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi kacang
kedelai.
1.4 Hipotesis
H0 : Pemberian hormon tidak akan meningkatkan produksi kacang kedelai
secara signifikan.
H1 : Pemberian hormon akan meningkatkan produksi kacang kedelai secara
signifikan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang
berguna tanpa menarik inferensia atau kesimpulan. (Walpole, 1995)
2.2 Rancangan Acak Lengkap
Rancangan acak lengkap (RAL) adalah jenis rancangan percobaan yang
paling sederhana dan paling mudah jika dibandingkan dengan jenis rancangan
percobaan yang lain. RAL hanya bisa dilakukan pada percobaan dengan jumlah
perlakuan yang terbatas dan satuan percobaan harus benar- benar homogen atau
faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus dapat dikontrol.
(Walpole, 1995)
2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap
Struktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r
ulangan disajikan sebagai berikut,
Table 1 Struktur Data RAL
Perlakuan
1 2 … t Total
Y11 Y21 … Yt1
Y12 Y22 … Yt2
⋮ … ⋮
Y1r Y2r Ytr
Total Y1. Y2. … Yt. Y..
Nilai Tengah (Rata-rata) .1y .2y … .ty ..y
4
2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap
Analisis ragam untuk rancangan acak lengkap dapat dipostulatkan
di bawah dua model yang berbeda yaitu model tetap (fixed model) dan model acak
(random model). (Gaspersz, 1995)
a. Model Tetap (Fixed Model)
Dalam model ini pengaruh perlakuan 𝜏𝑖 bersifat tetap dan galat
percobaan ij bebas, menyebar secara normal dengan nilai tengah sama
dengan nol dan ragam 2
 . Keadaan ini menggambarkan bahwa dalam
model ini, peneliti hanya dapat mengambil kesimpulan yang berhubungan
dengan perlakuan yang telah ditetapkan. Model tetap dibedakan menjadi 2
yaitu model tetap ulangan sama dan model tetap ulangan tidak sama.
Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan
model tetap ulangan sama maupun model tetap ulangan tidak sama adalah
sebagai berikut:
1. Membuat model
Rancangan acak lengkap model tetap memiliki bentuk model
sebagai berikut:
Table 2 RAL dengan Model Tetap
Model Tetap Bentuk Model
Ulangan Sama
ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan j =
1,2,…,r
Ulangan Tidak
Sama
ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan j =
1,2,…,ri
2. Menetapkan asumsi
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap
model tetap adalah
 i =0 dan var ( ij )= 2
 untuk semua ij serta 𝜖𝑖𝑗 IIDN( 0, 2
 ).
5
3. Membuat hipotesis
Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak
lengkap dengan model tetap adalah:
H0 : 0...21  i (perlakuan tidak berpengauh terhadap
respon yang di amati)
H1 : Minimal ada satu i ≠ 0 (i = 1,2,…,t)
4. Melakukan perhitungan
Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model tetap.
5. Menentukan nilai F tabel
Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan
sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf nyata 5% .
6. Menyusun tabel analisis ragam (ANOVA)
Di dalam langakh-langkah sebelumnya telah dilakukan perhitungan.
Setelah perhitungan selesai maka langkah berikutnya adalah
memasukkan hasil-hasil tersebut ke dalam table ANOVA, seperti di
bawah ini.
Table 3 Tabel ANOVA
Sumber
Keragaman
Db JK KT F Hitung
F Tabel
5% 1%
Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat
T(r-
1)
JKG KTG
Total Tr-1 JKT - - -
7. Melihat Kaidah Keputusan
Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai
berikut
6
a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara
nilai tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).
b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara
nilai tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).
8. Kesimpulan
(Gaspersz,1995).
b. Model Acak
Rancangan acak lengkap model acak digunakan apabila perlakuannya
diambil secara acak dari populasi perlakuan yang ada. (Setiawan, 2011)
Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan model
acak ulangan sama maupun model acak ulangan tidak sama adalah sebagai berikut.
1. Membuat Model
Rancangan acak lengkap model acak memiliki bentuk model sebagai
berikut:
Table 4 RAL dengan Model Acak
Model Acak Bentuk Model
Ulangan Sama
ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan
j = 1,2,…,r
Ulangan Tidak
Sama
ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan
j = 1,2,…,ri
2. Menetapkan Asumsi
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap model
acak adalah   0 i dan var 2
)( ri   , var (𝜖𝑖𝑗 )= 2
 untuk semua ij serta
𝜖𝑖𝑗 IIDN( 0, 2
 ) .
3. Membuat Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak lengkap
dengan model acak adalah
7
H0 : 2
r = 0
H1 : 2
r > 0
4. Melakukan Perhitungan
Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model acak.
5. Menentukan nilai F tabel
Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan
sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf 5% .
6. Menyusun tabel analisis ragam
Dari perhitngan yang telah dilakukan maka hasil tersebut di buat dalam
bentuk tabel ANOVA, seperti berikut:
Table 5 Tabel ANOVA
Sumber
Keragaman
Db JK KT F Hitung
F Tabel
5% 1%
Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG
Galat
T(r-
1)
JKG KTG
Total Tr-1 JKT - - -
7. Melihat Kaidah keputusan
Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai
berikut.
a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai
tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0).
b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai
tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0).
8. Menarik Kesimpulan
(Gaspersz, 1995)
8
2.5 Uji Homogenitas
Salah satu asumsi dalam uji nyata adalah E( 22
)(  ij . Untuk mengetahui
apakah asumsi ini terpenuhi, maka data percobaan dapat diuji apakah mempunyai
ragam yang homogen.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : 22
2
2
1 ... t 
H1 : Minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan yang
lain
Statistik uji yang digunakan adalah
     i ii srsrx 2
1
22
log)1(log)1(3026.2
Statistik ini akan menyebar mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat
bebas v = t-1. Dengan demikian jika x2 lebih besar daripada x t
2
)1( 
𝑥 𝛼(𝑡−1)
2
maka H0
ditolak. (Gaspersz, 1995)
2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal)
Uji asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal) merupakan
uji yang harus dilakukan apakan data yang digunakan memenuhi ketiga asumsi
tersebut dalam melakukan pengujian.
a. Uji residual identik
Uji residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual
memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot
residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola
tertentu. Nilai variansnya rata-rata sama antara varians satu dengan yang
lainnya.
b. Uji residual independen
Uji residual independen dilakukan untuk melihat apakah residual
memenuhi asumsi independen. Suatu data dikatakan independen
9
apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu
pola tertentu.
c. Uji residual berdistribusi normal
Uji residual distribusi normal dilakukan untuk melihat apakah
residual memenuhi asumsi berdistribusi normal, apabila plot
residualnya cenderung mendekati garis lurus (garis linier) dengan
melihat nilai P-Value. Jadi suatu data dapat dikatakan baik apabila
data tersebut memenuhi semua asumsi IIDN (Identik, Independen,
Distribusi Normal).
(Gaspersz, 1995)
2.7 Uji Student Neuman’s Keuls
Uji Student Neuman’s Keuls , sering juga disebut uji SNK. Tidak seperti
penggunaan uji BNT, SNK hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk
membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada.
Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai
untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti halnya
pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK sama dengan uji BNT dan uji BNJ.
Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula
untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata α adalah
NP SNKα = qα (p, fe). √
( 𝑲𝑻 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)
𝐫
Nilai qα dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe adalah
derajat bebas galat.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Susunlah k buah rata-rata kelompok (perlakuan) menurut urutan nilainya
dari rerata yang paling kecil sampai rerata yang terbesar.
• Berdasarkan perhitungan Anava di muka ambil harga RJK dalam /error
beserta dk-nya.
10
• Hitunglah simpangan baku rata-rata untuk tiap perlakuan (kelompok)
dengan rumus sebagai berikut:
𝑠𝑥̅ 𝑗 = √
𝐾𝑇𝐺
𝑛
• Gunakan daftar rentang student (Daftar E dalam Sudjana, 1989), untuk 
tertentu. Harga untuk Uji Newman Keuls diambil untuk υ = dk dalam
kelompok (error) dan untuk p = 2, 3, …, k. harga-harga yang diperoleh
untuk setiap pasangan υ dan p tertentu adalah sebanyak (k – 1) buah.
• Kalikan harga-harga yang diperoleh dari Daftar Rentang Student (Daftar E)
untuk setiap pasangan υ dan p tersebut dengan 𝑠𝑥̅ 𝑗-nya masing-masing
sehingga diperoleh apa yang disebut Rentang Signifikansi Terkecil (RST)
• Kemudian bandingkan (konsultasikan) harga-harga berikut dengan RST:
– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil dengan RST untuk p = k – 1.
– Selisih rerata terbesar – rerata terkecil kedua dengan RST untuk p =
k – 1.
– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil dengan RST untuk p =
k – 1.
– Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil kedua dengan RST
untuk p = k – 2 dan seterusnya sehingga dperoleh sebanyak 1/2k
(k – 1) buah pasangan rerata yang dibandingkan.
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Teknik Pengukuran
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indikatorr. Teknik perhitungan secara
kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati
metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan
generalisasi.Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau
metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. (Sumanto, 1995)
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian Kausal komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen
tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding. (Suryabrata, 1993)
Pada penelitian ini, kami melakukan perbandingan pengaruh hormon
terhadap tumbuhnya tanaman kedelai dengan begitu dapat disimpulkan faktor
(hormon) terhadap tanaman itu sendiri.
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data
3.3.1 Teknik pengambilan data
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam observasi ini,
peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau
situasi yang diamati sebagai sumber data.
12
3.3.2 Sumber Data
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Pada penelitian ini, data diperoleh dari peneliti terdahulu yang sudah
melakukan pengukuran dan observasi terhadap tanaman kedelai yang
diberikan hormon.
3.4 Proses Pengolahan Data
3.4.1 Coding
Suatu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban atas pertanyaan
yang diberikan serta memberikan kode-kode tertentu berupa simbol atau
angka.
3.4.2 Editing
Kegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun
untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan tersebut cukup baik.
3.4.3 Tabulating
Proses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut
tampak ringkas dan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah untuk
diambil kesimpulan.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari penelitian mengenai pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi
kedelai di tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), untuk menguji hipotesis bahwa
pemberian hormon akan meningkatkan produksi kedelai lebih signifikan, maka
diperoleh data sebagai berikut :
Table 6 Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai (kuintal/ha)
Konsentrasi
hormon (ppm)
Ulangan
Jumlah
Rata-
rata1 2 3 4
0 (H0) 7,5 7,8 8,0 7,7 31,0 7,750
0,2 (H1) 7,8 8,0 8,1 8,0 31,9 7,975
0,4 (H2) 8,2 8,4 8,5 8,1 33,2 8,300
0,6 (H3) 9,0 9,2 9,7 9,5 37,4 9,350
0,8 (H4) 8,8 8,9 8,8 8,5 35,0 8,750
0,1 (H5) 9,0 9,0 8,3 8,2 34,5 8,625
Jumlah - - - - - 8,4583
4.1 Analis Jumlah Kuadrat
 Faktor Koreksi (FK) =
𝑌2
𝑛
FK =
203,02
4 𝑥 6
= 1717,042
 Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ∑ 𝑌𝑖𝑗
2
− 𝐹𝐾𝑖𝑗
JKT = (7,52
+ 7,82
+ …+ 8,22
) − 1717,042 = 1724,940 − 1717,042
= 7,898
 Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =
∑( 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛)
2
𝑟
− 𝐹𝐾
JKP =
∑(31,02
+ 31,92
+ … + 34,52
)2
4
− 1717,04
=
6894,860
4
− 1717,042 = 6,673
14
 Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃
JKG = 7,898 − 6,673 = 1,225
Analisis Ragam (Uji F)
Table 7 hasil analis ragam pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi kedelai
SK DB JK KT F Hitung
F Tabel
5% 1%
Hormon 5 6,673 1,335 19,63 2,78 4,22
Galat 18 1,225 0,068 - - -
Total 23 7,898 - - - -
Koefisien Keragaman (KK) =
√ 𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛
𝑥 100%
𝐾𝐾 =
√0,068
8,4588
𝑥 100% = 3,082%
Maka dari penelitian di atas bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat
signifikan (nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1),
sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam
meningkatkan produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan
(konsentrasi hormon) yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan
dengan pengaruh kontrol dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan
mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).
4.2 Uji SNK
𝑠𝑥̅ 𝑗 = √
𝐾𝑇𝐺
𝑛
maka didapat 𝑠𝑥̅ 𝑗 = √
0,068
6
= 0,1065
Berdasarkan Daftar Rentang Student 0,05
dengan v = 18 dan p;
P 2 3 4 5 6
15
Rentang 2,97 3,61 4,00 4,28 4,49
1. Dengan mengalikan masing-masing harga rentang di atas dengan s𝑥̅ 𝑗 =
0,1065 maka diperoleh RST untuk tiap p sebagai berikut:
p = 2 > RST = 2,97 x 0,1065 = 0,3163
p = 3 > RST = 3,61 x 0,1065 = 0,3845
p = 4 > RST = 4,00 x 0,1065 = 0,4260
p = 5 > RST = 4,28 x 0,1065 = 0,4558
p = 6 > RST = 4,49 x 0,1065 = 0,4782
2. Membandingkan antara dua rataan perlakuan yang dipasangkan dengan
harga RST masing-masing, maka didapat:
 (Rataan terbesar 1 – terkecil 1) : 3 lawan 0 → 𝐻01:𝜇3=𝜇0
= (9,35 −
7,750) = 1,600 > 0,4782
 (Rataan terbesar 1 – terkecil 2) : 3 lawan 1 → 𝐻01:𝜇3=𝜇1
= (9,35 −
7,975) = 1,375 > 0,4558
 (Rataan terbesar 1 – terkecil 3) : 3 lawan 2 → 𝐻01:𝜇3=𝜇2
= (9,35 −
8,300) = 1,05 > 0,4260
 (Rataan terbesar 1 – terkecil 4) : 3 lawan 5 → 𝐻01:𝜇3=𝜇5
= (9,35 −
8,625) = 0,725 > 0,3845
 (Rataan terbesar 1 – terkecil 5) : 3 lawan 1 → 𝐻01:𝜇3=𝜇1
=
(9,35 − 8,750) = 0,6 > 0,3163
 (Rataan terbesar 2 – terkecil 1) : 4 lawan 0 → 𝐻02:𝜇4=𝜇0
= (8,750 −
7,750) = 1,000 > 0,4558
 (Rataan terbesar 2– terkecil 2) : 4 lawan 1 → 𝐻02:𝜇4=𝜇1
= (8,750 −
7,975) = 0,775 > 0,4260
 (Rataan terbesar 2 – terkecil 3) : 4 lawan 2→ 𝐻02:𝜇4=𝜇2
= (8,750 −
8,300) = 0,45 > 0,3845
 (Rataan terbesar 2 – terkecil 4) : 4 lawan 5 → 𝐻02:𝜇4=𝜇5
= (8,750 −
8,625) = 0,125 < 0,3163
16
 (Rataan terbesar 3 – terkecil 1) : 5 lawan 0 → 𝐻03:𝜇5=𝜇0
= (8,625 −
7,750) = 0,875 > 0,4260
 (Rataan terbesar 3 – terkecil 2) : 5 lawan 1 → 𝐻03:𝜇5=𝜇1
= (8,625 −
7,975) = 0,65 > 0,3845
 (Rataan terbesar 3 – terkecil 3) : 5 lawan 2 → 𝐻03:𝜇5=𝜇2
= (8,625 −
8,300) = 0,325 > 0,3163
 (Rataan terbesar 4 – terkecil 1) : 2 lawan 0 → 𝐻04:𝜇2=𝜇0
= (8,300 −
7,750) = 0,55 > 0,3845
 (Rataan terbesar 4 – terkecil 2) : 2 lawan 1 → 𝐻04:𝜇2=𝜇1
= (8,300 −
7,975) = 0,325 > 0,3163
 Rataan terbesar 5 – terkecil 1) : 1 lawan 0 → 𝐻05:𝜇1=𝜇0
= (7,975 −
7,750) = 0,225 > 0,3163
3. Maka untuk 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 > 𝑅𝑆𝑇 maka 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 diterima. Sedangkan
untuk 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 < RST maka 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ditolak
17
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari serangkaian pengujian rancangan acak lengkap mengenai pengaruh
hormon terhadap produksi kedelai pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK)
dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat signifikan (nyata)
dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1), sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam meningkatkan
produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan (konsentrasi hormon)
yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan dengan pengaruh kontrol dan
mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan mempunyai derajat kejituan
dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %).
5.2 Saran
Untuk melakukan pengujian RAL terhadap apa pun, diharapkan
melakukannya dengan teliti saat pengamatan, entri data, pengujian dengan
menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi yang benar
yang nantinya memberikan kesimpulan yang akurat dan dapat bermanfaat untuk
orang banyak
18
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1.
Tarsito. Bandung.
Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali Prss. Jakarta.
Ouzounidou G., I., Ilias, A. Giannakoul and P. Papadopoulou. 2010. Comparative
study on the effects of various plant growth regulators on growth,
quality and physiology of Capsicum annuum L. Pak. J. Bot., 42(2): 805-
814.
Suryabrata, Sumadi.1993. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta.
Walope. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2-ral-pdf . Diunduh
pada tanggal 02 Mei 2015

More Related Content

What's hot

10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
EDI RIADI
 
Andri zumain uji friedman m.
Andri zumain  uji friedman m.Andri zumain  uji friedman m.
Andri zumain uji friedman m.
aditya kusuma
 
Teknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi StatistikaTeknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi Statistika
Rezzy Caraka
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Ade Setiawan
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
Kelinci Coklat
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Rosmaiyadi Snt
 
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenBnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
raysa hasdi
 
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 BerpasanganStatistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Siti Sahati
 
Rumus Analisis Regresi
Rumus Analisis RegresiRumus Analisis Regresi
Rumus Analisis Regresi
Titis Setya Wulandari
 
Pengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan Percobaan
Dian Arisona
 
Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6
Torang Aritonang
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Taqiyyuddin Hammam 'Afiify
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
zmeffendi
 

What's hot (20)

Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)
 
Andri zumain uji friedman m.
Andri zumain  uji friedman m.Andri zumain  uji friedman m.
Andri zumain uji friedman m.
 
Teknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi StatistikaTeknik Simulasi Statistika
Teknik Simulasi Statistika
 
Uji-T
Uji-TUji-T
Uji-T
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Perhitungan manual
Perhitungan manualPerhitungan manual
Perhitungan manual
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independenBnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
Bnp.03.uji non parametrik dua sampel independen
 
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 BerpasanganStatistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
 
Rumus Analisis Regresi
Rumus Analisis RegresiRumus Analisis Regresi
Rumus Analisis Regresi
 
Pengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan Percobaan
 
T test
T testT test
T test
 
Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6Ppt anova k elompok 6
Ppt anova k elompok 6
 
uji-t-berpasangan
uji-t-berpasanganuji-t-berpasangan
uji-t-berpasangan
 
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan StatistikSoal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
Soal dan Pembahasan Materi Hipotesis Matakuliah Probabilitas dan Statistik
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 

Viewers also liked

Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok
Ignazio Hadi Saragih
 
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)Ade Setiawan
 
modul rancangan acak lengkap
modul rancangan acak lengkapmodul rancangan acak lengkap
modul rancangan acak lengkap
zainal509
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)
Muhammad Eko
 
Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)
Ir. Zakaria, M.M
 
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak LengkapModul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
nur cendana sari
 
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Muhammad Eko
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
Universitas Negeri Makassar
 
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Sowanto Sanusi
 

Viewers also liked (10)

Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
Perbandingan Rata-rata (Mean Comparisons)
 
modul rancangan acak lengkap
modul rancangan acak lengkapmodul rancangan acak lengkap
modul rancangan acak lengkap
 
Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)
 
Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)
 
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak LengkapModul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
 
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
Pengujian one way anova dengan manual dan spss 19
 

Similar to Rancangan acak lengkap uji snk

Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap
Andi Rahim
 
Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin
Andi Rahim
 
Rancangan faktorial
Rancangan faktorialRancangan faktorial
Rancangan faktorial
Andi Rahim
 
Rancangan Acak Lengkap
Rancangan Acak LengkapRancangan Acak Lengkap
Rancangan Acak Lengkap
indra herlangga
 
Panduan penanganan air limbah di pabrik pks
Panduan penanganan air limbah di pabrik pksPanduan penanganan air limbah di pabrik pks
Panduan penanganan air limbah di pabrik pks
Sky_melody
 
lks-ekosistem (1).docx
lks-ekosistem (1).docxlks-ekosistem (1).docx
lks-ekosistem (1).docx
ReniNovita15
 
PENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATAPENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATA
FAJAR MENTARI
 
Miniskripsi
MiniskripsiMiniskripsi
Bioteknologi tape
Bioteknologi tapeBioteknologi tape
Bioteknologi tape
Ridwan Pamudaanuseerdosa
 
Laporan fixaa
Laporan fixaaLaporan fixaa
Laporan fixaa
Farhan Yuzevan
 
210358500 37938471-for-casting
210358500 37938471-for-casting210358500 37938471-for-casting
210358500 37938471-for-casting
Zulyy Astutik
 
Makalah pertanian polikultur
Makalah pertanian polikulturMakalah pertanian polikultur
Makalah pertanian polikultur
Hafshah Zuhairoh
 
Gangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendinginGangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendingin
Aziz Borned
 
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensiuji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
university muhammadiyah of purwokwerto
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
Nuzul Dianperdana
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Oswar Mungkasa
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Sariana Csg
 
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinuanalisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
stellaandikmarini
 
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...Beby Offduty
 

Similar to Rancangan acak lengkap uji snk (20)

Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap Rancangan acak lengkap
Rancangan acak lengkap
 
Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin Rancangan desain bujur sangkar latin
Rancangan desain bujur sangkar latin
 
Rancangan faktorial
Rancangan faktorialRancangan faktorial
Rancangan faktorial
 
Rancangan Acak Lengkap
Rancangan Acak LengkapRancangan Acak Lengkap
Rancangan Acak Lengkap
 
Panduan penanganan air limbah di pabrik pks
Panduan penanganan air limbah di pabrik pksPanduan penanganan air limbah di pabrik pks
Panduan penanganan air limbah di pabrik pks
 
lks-ekosistem (1).docx
lks-ekosistem (1).docxlks-ekosistem (1).docx
lks-ekosistem (1).docx
 
PENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATAPENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATA
 
Miniskripsi
MiniskripsiMiniskripsi
Miniskripsi
 
Bioteknologi tape
Bioteknologi tapeBioteknologi tape
Bioteknologi tape
 
Laporan fixaa
Laporan fixaaLaporan fixaa
Laporan fixaa
 
210358500 37938471-for-casting
210358500 37938471-for-casting210358500 37938471-for-casting
210358500 37938471-for-casting
 
Makalah pertanian polikultur
Makalah pertanian polikulturMakalah pertanian polikultur
Makalah pertanian polikultur
 
Gangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendinginGangguan pada sistem pendingin
Gangguan pada sistem pendingin
 
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensiuji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
uji efektifitas ekstrak etanol daun seledri sebagai anti hipertensi
 
Analisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makananAnalisa mikrobiologi pada makanan
Analisa mikrobiologi pada makanan
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
 
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinuanalisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
Skripsi ekstraksi antioksidan_(_likopen_)_dari_buah_tomat_dengan_menggunakan_...
 

More from Andi Rahim

Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Andi Rahim
 
Chemistry the_central_science
Chemistry  the_central_scienceChemistry  the_central_science
Chemistry the_central_science
Andi Rahim
 
PKM-GT
PKM-GTPKM-GT
PKM-GT
Andi Rahim
 
Sifat sifat koloid
Sifat sifat koloidSifat sifat koloid
Sifat sifat koloid
Andi Rahim
 
Reproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiReproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan biji
Andi Rahim
 
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoKimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
Andi Rahim
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoAndi Rahim
 
Kimia dasar final bab 1
Kimia dasar   final bab 1Kimia dasar   final bab 1
Kimia dasar final bab 1Andi Rahim
 
Kelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardiKelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardiAndi Rahim
 
Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyAndi Rahim
 
Kimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaKimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permana
Andi Rahim
 
Kimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylksKimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylks
Andi Rahim
 
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan KonsentrasiTetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Andi Rahim
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Andi Rahim
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
Andi Rahim
 

More from Andi Rahim (15)

Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
 
Chemistry the_central_science
Chemistry  the_central_scienceChemistry  the_central_science
Chemistry the_central_science
 
PKM-GT
PKM-GTPKM-GT
PKM-GT
 
Sifat sifat koloid
Sifat sifat koloidSifat sifat koloid
Sifat sifat koloid
 
Reproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan bijiReproduksi pada tumbuhan biji
Reproduksi pada tumbuhan biji
 
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnantoKimia kelas 12 _ari_harnanto
Kimia kelas 12 _ari_harnanto
 
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuantoK imia kelas 3_teguh_pangajuanto
K imia kelas 3_teguh_pangajuanto
 
Kimia dasar final bab 1
Kimia dasar   final bab 1Kimia dasar   final bab 1
Kimia dasar final bab 1
 
Kelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardiKelas11 kimia suwardi
Kelas11 kimia suwardi
 
Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppy
 
Kimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permanaKimia kelas10 sma irvan_permana
Kimia kelas10 sma irvan_permana
 
Kimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylksKimia kelas10 by poppylks
Kimia kelas10 by poppylks
 
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan KonsentrasiTetapan Kesetimbangan Konsentrasi
Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
 

Recently uploaded

PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 

Recently uploaded (20)

PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 

Rancangan acak lengkap uji snk

  • 1. i KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Rancangan Acak Lengkap “Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai” dengan baik. Adapun makalah Rancangan Acak Lengkap Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada Ibu Yeni Krista Franty,M.Si serta semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Rancangan Acak Lengkap ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rancangan Acak Lengkap mengenai Pengaruh Hormon Terhadap Produksi Kedelai ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Jatinangor, Mei 2015 Penyusun
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 1.1 Latar Belakang.............................................................................................1 1.2 Rumusan Permasalahan................................................................................2 1.3 Tujuan.........................................................................................................2 1.4 Hipotesis .....................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3 2.1 Statistika Deskriptif......................................................................................3 2.2 Rancangan Acak Lengkap ............................................................................3 2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap .....................................................3 2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap.........................4 2.5 Uji Homogenitas ..........................................................................................8 2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal).............................8 2.7 Uji Student Neuman’s Keuls.........................................................................9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................11 3.1 Teknik Pengukuran ....................................................................................11 3.2 Jenis Penelitian ..........................................................................................11 3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data ................................................11 3.3.1 Teknik pengambilan data ...........................................................................11 3.3.2 Sumber Data.............................................................................................12 3.4 Proses Pengolahan Data..............................................................................12 3.4.1 Coding......................................................................................................12 3.4.2 Editing......................................................................................................12 3.4.3 Tabulating ................................................................................................12 BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................................13 4.1 Analis Jumlah Kuadrat...............................................................................13 4.2 Uji SNK ....................................................................................................14 BAB V KESIMPULAN............................................................................................17 5.1 Kesimpulan ...............................................................................................17 5.2 Saran.........................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................18
  • 3. iii
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hormon memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, dimana hormon merupakan zat pengatur tumbuh. Hormon yang berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diantaranya, giberelin dan sitokinin. Giberelin (GA3) adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang berfungsi dalam mendorong perpanjangan perkecambahan, merangsang pembungaan pada tanaman hari panjang, pembentukan buah partenokarpi, dan perbesaran buah. Giberelin sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi biji kedelai. Peningkatan produksi buah polong pada kedelai terutama bagian bijinya tergantung kepada efektifitas jumlah konsentrasi hormon GA3 yang diberikan. Kemampuan hormon GA3 dalam memecah berbagai enzim amilase sehingga memberikan asupan energi yang cukup bagi tumbuhan untuk tumbuh dan melangsungkan fase generatif (pembungaan dan pembuahan) lebih cepat. Efek peningkatan produksi ini dialami juga oleh tanaman hortikultura seperti apel, nanas, cabai dan melon yang diberi penambahan hormon GA3 secara eksogen (Ouzounidou et al., 2010). Tumbuhan memproduksi hormon auksin dalam jaringan meristem aktif, yaitu jaringan tumbuhan yang memiliki sel aktif yang dapat membelah dengan cepat. Jaringan meristem pada tumbuhan, misalnya tunas di ketiak daun, pucuk tanaman, daun muda, dan buah. Setelah diproduksi dalam jaringan tersebut, auksin akan menyebar ke seluruh bagian tumbuhan dengan arah penyebaran dari bagian atas tumbuhan ke bagian bawah hingga mencapai titik tumbuh akar. Penyebaran auksin tersebut melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim. Auksin merupakan hormon yang juga dikenal dengan istilah Indole Acetic Acid (IAA), atau asam indolasetat, sebagai auksin utama pada tanaman, yang mengalami proses biosintesis dari asam amino prekursor triptopan, dengan hasil perantara sejumlah substansi yang secara alami mirip auxin (analog) tetapi mempunyai
  • 5. 2 aktifitas lebih kecil dari IAA seperti IAN (Indolaseto nitril), TpyA (Asam Indolpiruvat) dan IAAld (Indolasetatdehid). Proses biosintesis auxin dibantu oleh enzim IAA-oksidase. (Gardner, dkk., 1991) IAA atau C10H9O2N, sebagai rumus kimia auksin, merupakan hasil isolasi yang dilakukan pada tahun 1928, dengan menggunakan tepung sari bunga yang tidak aktif. Dengan ditemukannya IAA, maka untuk perkembangan selanjutnya seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dapat diciptakan auksin sintesis, seperti Amiben atau Kloramben (Asam3-amino2, 5– diklorobenzoat), Hidrazil atau 2,4-D (asam-Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4- Diklorofenolsiasetat), Pikloram/Tordon (asam4–amino–3,5,6–trikloro–pikonat), dan NAA (asam 3,6-Dikloro-O-anisat/dikambo). (Gardner, dkk., 1991) 1.2 Rumusan Permasalahan Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk analisis adalah bagaimana pengaruh hormon terhadap produksi kacang kedelai? 1.3 Tujuan Perumusan masalah di atas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hormon terhadap produksi kacang kedelai. 1.4 Hipotesis H0 : Pemberian hormon tidak akan meningkatkan produksi kacang kedelai secara signifikan. H1 : Pemberian hormon akan meningkatkan produksi kacang kedelai secara signifikan.
  • 6. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Statistika Deskriptif Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna tanpa menarik inferensia atau kesimpulan. (Walpole, 1995) 2.2 Rancangan Acak Lengkap Rancangan acak lengkap (RAL) adalah jenis rancangan percobaan yang paling sederhana dan paling mudah jika dibandingkan dengan jenis rancangan percobaan yang lain. RAL hanya bisa dilakukan pada percobaan dengan jumlah perlakuan yang terbatas dan satuan percobaan harus benar- benar homogen atau faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus dapat dikontrol. (Walpole, 1995) 2.3 Struktur Data Rancangan Acak Lengkap Struktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r ulangan disajikan sebagai berikut, Table 1 Struktur Data RAL Perlakuan 1 2 … t Total Y11 Y21 … Yt1 Y12 Y22 … Yt2 ⋮ … ⋮ Y1r Y2r Ytr Total Y1. Y2. … Yt. Y.. Nilai Tengah (Rata-rata) .1y .2y … .ty ..y
  • 7. 4 2.4 Model Linier Dan Analisis Ragam Rancangan Acak Lengkap Analisis ragam untuk rancangan acak lengkap dapat dipostulatkan di bawah dua model yang berbeda yaitu model tetap (fixed model) dan model acak (random model). (Gaspersz, 1995) a. Model Tetap (Fixed Model) Dalam model ini pengaruh perlakuan 𝜏𝑖 bersifat tetap dan galat percobaan ij bebas, menyebar secara normal dengan nilai tengah sama dengan nol dan ragam 2  . Keadaan ini menggambarkan bahwa dalam model ini, peneliti hanya dapat mengambil kesimpulan yang berhubungan dengan perlakuan yang telah ditetapkan. Model tetap dibedakan menjadi 2 yaitu model tetap ulangan sama dan model tetap ulangan tidak sama. Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan model tetap ulangan sama maupun model tetap ulangan tidak sama adalah sebagai berikut: 1. Membuat model Rancangan acak lengkap model tetap memiliki bentuk model sebagai berikut: Table 2 RAL dengan Model Tetap Model Tetap Bentuk Model Ulangan Sama ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,…,r Ulangan Tidak Sama ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,…,ri 2. Menetapkan asumsi Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap model tetap adalah  i =0 dan var ( ij )= 2  untuk semua ij serta 𝜖𝑖𝑗 IIDN( 0, 2  ).
  • 8. 5 3. Membuat hipotesis Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak lengkap dengan model tetap adalah: H0 : 0...21  i (perlakuan tidak berpengauh terhadap respon yang di amati) H1 : Minimal ada satu i ≠ 0 (i = 1,2,…,t) 4. Melakukan perhitungan Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model tetap. 5. Menentukan nilai F tabel Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf nyata 5% . 6. Menyusun tabel analisis ragam (ANOVA) Di dalam langakh-langkah sebelumnya telah dilakukan perhitungan. Setelah perhitungan selesai maka langkah berikutnya adalah memasukkan hasil-hasil tersebut ke dalam table ANOVA, seperti di bawah ini. Table 3 Tabel ANOVA Sumber Keragaman Db JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG Galat T(r- 1) JKG KTG Total Tr-1 JKT - - - 7. Melihat Kaidah Keputusan Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai berikut
  • 9. 6 a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0). b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0). 8. Kesimpulan (Gaspersz,1995). b. Model Acak Rancangan acak lengkap model acak digunakan apabila perlakuannya diambil secara acak dari populasi perlakuan yang ada. (Setiawan, 2011) Langkah-langkah pengujian rangkaian acak lengkap baik dengan model acak ulangan sama maupun model acak ulangan tidak sama adalah sebagai berikut. 1. Membuat Model Rancangan acak lengkap model acak memiliki bentuk model sebagai berikut: Table 4 RAL dengan Model Acak Model Acak Bentuk Model Ulangan Sama ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,…,r Ulangan Tidak Sama ijiijy   untuk i = 1,2,…,t dan j = 1,2,…,ri 2. Menetapkan Asumsi Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis rancangan acak lengkap model acak adalah   0 i dan var 2 )( ri   , var (𝜖𝑖𝑗 )= 2  untuk semua ij serta 𝜖𝑖𝑗 IIDN( 0, 2  ) . 3. Membuat Hipotesis Hipotesis yang akan diuji melalui model analisis rancangan acak lengkap dengan model acak adalah
  • 10. 7 H0 : 2 r = 0 H1 : 2 r > 0 4. Melakukan Perhitungan Perhitungan rancangan acak lengkap dengan model acak. 5. Menentukan nilai F tabel Nilai F tabel dapat dilihat pada tabel distribusi f dengan db perlakuan sebagai v1 dan db galat sebagai v2 pada taraf 5% . 6. Menyusun tabel analisis ragam Dari perhitngan yang telah dilakukan maka hasil tersebut di buat dalam bentuk tabel ANOVA, seperti berikut: Table 5 Tabel ANOVA Sumber Keragaman Db JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Perlakuan T-1 JKP KTP KTP/KTG Galat T(r- 1) JKG KTG Total Tr-1 JKT - - - 7. Melihat Kaidah keputusan Kaidah keputusan pengujian rancangan acak lengkap adalah sebagai berikut. a. Jika F hitung > F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai tengah perlakuan dikatakan sangat nyata (Tolak H0). b. Jika F hitung < F tabel pada taraf 5%, maka perbedaan diantara nilai tengah perlakuan dikatakan tidak nyata (Gagal Tolak H0). 8. Menarik Kesimpulan (Gaspersz, 1995)
  • 11. 8 2.5 Uji Homogenitas Salah satu asumsi dalam uji nyata adalah E( 22 )(  ij . Untuk mengetahui apakah asumsi ini terpenuhi, maka data percobaan dapat diuji apakah mempunyai ragam yang homogen. Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : 22 2 2 1 ... t  H1 : Minimal ada satu perlakuan yang ragamnya tidak sama dengan yang lain Statistik uji yang digunakan adalah      i ii srsrx 2 1 22 log)1(log)1(3026.2 Statistik ini akan menyebar mengikuti sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas v = t-1. Dengan demikian jika x2 lebih besar daripada x t 2 )1(  𝑥 𝛼(𝑡−1) 2 maka H0 ditolak. (Gaspersz, 1995) 2.6 Uji Asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal) Uji asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal) merupakan uji yang harus dilakukan apakan data yang digunakan memenuhi ketiga asumsi tersebut dalam melakukan pengujian. a. Uji residual identik Uji residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Nilai variansnya rata-rata sama antara varians satu dengan yang lainnya. b. Uji residual independen Uji residual independen dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi asumsi independen. Suatu data dikatakan independen
  • 12. 9 apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. c. Uji residual berdistribusi normal Uji residual distribusi normal dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi asumsi berdistribusi normal, apabila plot residualnya cenderung mendekati garis lurus (garis linier) dengan melihat nilai P-Value. Jadi suatu data dapat dikatakan baik apabila data tersebut memenuhi semua asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal). (Gaspersz, 1995) 2.7 Uji Student Neuman’s Keuls Uji Student Neuman’s Keuls , sering juga disebut uji SNK. Tidak seperti penggunaan uji BNT, SNK hampir sama dengan uji BNJ, dapat digunakan untuk membandingkan semua pasangan perlakuan yang ada. Penggunaan uji ini sangat sederhana karena hanya menggunakan satu nilai untuk menguji semua kombinasi perlakuan yang akan dibandingkan seperti halnya pada uji BNT dan uji BNJ. Kriterium uji SNK sama dengan uji BNT dan uji BNJ. Apabila setiap perlakuan mempunyai ulangan yang sama yaitu r, maka formula untuk perhitungan nilai SNK pada taraf nyata α adalah NP SNKα = qα (p, fe). √ ( 𝑲𝑻 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕) 𝐫 Nilai qα dilihat pada tabel q dimana p adalah jumlah perlakuan dan fe adalah derajat bebas galat. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: • Susunlah k buah rata-rata kelompok (perlakuan) menurut urutan nilainya dari rerata yang paling kecil sampai rerata yang terbesar. • Berdasarkan perhitungan Anava di muka ambil harga RJK dalam /error beserta dk-nya.
  • 13. 10 • Hitunglah simpangan baku rata-rata untuk tiap perlakuan (kelompok) dengan rumus sebagai berikut: 𝑠𝑥̅ 𝑗 = √ 𝐾𝑇𝐺 𝑛 • Gunakan daftar rentang student (Daftar E dalam Sudjana, 1989), untuk  tertentu. Harga untuk Uji Newman Keuls diambil untuk υ = dk dalam kelompok (error) dan untuk p = 2, 3, …, k. harga-harga yang diperoleh untuk setiap pasangan υ dan p tertentu adalah sebanyak (k – 1) buah. • Kalikan harga-harga yang diperoleh dari Daftar Rentang Student (Daftar E) untuk setiap pasangan υ dan p tersebut dengan 𝑠𝑥̅ 𝑗-nya masing-masing sehingga diperoleh apa yang disebut Rentang Signifikansi Terkecil (RST) • Kemudian bandingkan (konsultasikan) harga-harga berikut dengan RST: – Selisih rerata terbesar – rerata terkecil dengan RST untuk p = k – 1. – Selisih rerata terbesar – rerata terkecil kedua dengan RST untuk p = k – 1. – Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil dengan RST untuk p = k – 1. – Selisih rerata terbesar kedua – rerata terkecil kedua dengan RST untuk p = k – 2 dan seterusnya sehingga dperoleh sebanyak 1/2k (k – 1) buah pasangan rerata yang dibandingkan.
  • 14. 11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengukuran Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikatorr. Teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi.Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. (Sumanto, 1995) 3.2 Jenis Penelitian Penelitian Kausal komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding. (Suryabrata, 1993) Pada penelitian ini, kami melakukan perbandingan pengaruh hormon terhadap tumbuhnya tanaman kedelai dengan begitu dapat disimpulkan faktor (hormon) terhadap tanaman itu sendiri. 3.3 Teknik Pengambilan Data dan Sumber Data 3.3.1 Teknik pengambilan data Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
  • 15. 12 3.3.2 Sumber Data Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Pada penelitian ini, data diperoleh dari peneliti terdahulu yang sudah melakukan pengukuran dan observasi terhadap tanaman kedelai yang diberikan hormon. 3.4 Proses Pengolahan Data 3.4.1 Coding Suatu usaha untuk mengklasifikasikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan serta memberikan kode-kode tertentu berupa simbol atau angka. 3.4.2 Editing Kegiatan meneliti kembali daftar pertanyaan yang telah disusun untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan tersebut cukup baik. 3.4.3 Tabulating Proses pengumpulan data ke dalam tabel sehingga data tersebut tampak ringkas dan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah untuk diambil kesimpulan.
  • 16. 13 BAB IV PEMBAHASAN Dari penelitian mengenai pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi kedelai di tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), untuk menguji hipotesis bahwa pemberian hormon akan meningkatkan produksi kedelai lebih signifikan, maka diperoleh data sebagai berikut : Table 6 Data Pengaruh Hormon Tumbuh Terhadap Produksi Kedelai (kuintal/ha) Konsentrasi hormon (ppm) Ulangan Jumlah Rata- rata1 2 3 4 0 (H0) 7,5 7,8 8,0 7,7 31,0 7,750 0,2 (H1) 7,8 8,0 8,1 8,0 31,9 7,975 0,4 (H2) 8,2 8,4 8,5 8,1 33,2 8,300 0,6 (H3) 9,0 9,2 9,7 9,5 37,4 9,350 0,8 (H4) 8,8 8,9 8,8 8,5 35,0 8,750 0,1 (H5) 9,0 9,0 8,3 8,2 34,5 8,625 Jumlah - - - - - 8,4583 4.1 Analis Jumlah Kuadrat  Faktor Koreksi (FK) = 𝑌2 𝑛 FK = 203,02 4 𝑥 6 = 1717,042  Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ∑ 𝑌𝑖𝑗 2 − 𝐹𝐾𝑖𝑗 JKT = (7,52 + 7,82 + …+ 8,22 ) − 1717,042 = 1724,940 − 1717,042 = 7,898  Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ∑( 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛) 2 𝑟 − 𝐹𝐾 JKP = ∑(31,02 + 31,92 + … + 34,52 )2 4 − 1717,04 = 6894,860 4 − 1717,042 = 6,673
  • 17. 14  Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝑃 JKG = 7,898 − 6,673 = 1,225 Analisis Ragam (Uji F) Table 7 hasil analis ragam pengaruh hormon tumbuh terhadap produksi kedelai SK DB JK KT F Hitung F Tabel 5% 1% Hormon 5 6,673 1,335 19,63 2,78 4,22 Galat 18 1,225 0,068 - - - Total 23 7,898 - - - - Koefisien Keragaman (KK) = √ 𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑥 100% 𝐾𝐾 = √0,068 8,4588 𝑥 100% = 3,082% Maka dari penelitian di atas bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat signifikan (nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam meningkatkan produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan (konsentrasi hormon) yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan dengan pengaruh kontrol dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %). 4.2 Uji SNK 𝑠𝑥̅ 𝑗 = √ 𝐾𝑇𝐺 𝑛 maka didapat 𝑠𝑥̅ 𝑗 = √ 0,068 6 = 0,1065 Berdasarkan Daftar Rentang Student 0,05 dengan v = 18 dan p; P 2 3 4 5 6
  • 18. 15 Rentang 2,97 3,61 4,00 4,28 4,49 1. Dengan mengalikan masing-masing harga rentang di atas dengan s𝑥̅ 𝑗 = 0,1065 maka diperoleh RST untuk tiap p sebagai berikut: p = 2 > RST = 2,97 x 0,1065 = 0,3163 p = 3 > RST = 3,61 x 0,1065 = 0,3845 p = 4 > RST = 4,00 x 0,1065 = 0,4260 p = 5 > RST = 4,28 x 0,1065 = 0,4558 p = 6 > RST = 4,49 x 0,1065 = 0,4782 2. Membandingkan antara dua rataan perlakuan yang dipasangkan dengan harga RST masing-masing, maka didapat:  (Rataan terbesar 1 – terkecil 1) : 3 lawan 0 → 𝐻01:𝜇3=𝜇0 = (9,35 − 7,750) = 1,600 > 0,4782  (Rataan terbesar 1 – terkecil 2) : 3 lawan 1 → 𝐻01:𝜇3=𝜇1 = (9,35 − 7,975) = 1,375 > 0,4558  (Rataan terbesar 1 – terkecil 3) : 3 lawan 2 → 𝐻01:𝜇3=𝜇2 = (9,35 − 8,300) = 1,05 > 0,4260  (Rataan terbesar 1 – terkecil 4) : 3 lawan 5 → 𝐻01:𝜇3=𝜇5 = (9,35 − 8,625) = 0,725 > 0,3845  (Rataan terbesar 1 – terkecil 5) : 3 lawan 1 → 𝐻01:𝜇3=𝜇1 = (9,35 − 8,750) = 0,6 > 0,3163  (Rataan terbesar 2 – terkecil 1) : 4 lawan 0 → 𝐻02:𝜇4=𝜇0 = (8,750 − 7,750) = 1,000 > 0,4558  (Rataan terbesar 2– terkecil 2) : 4 lawan 1 → 𝐻02:𝜇4=𝜇1 = (8,750 − 7,975) = 0,775 > 0,4260  (Rataan terbesar 2 – terkecil 3) : 4 lawan 2→ 𝐻02:𝜇4=𝜇2 = (8,750 − 8,300) = 0,45 > 0,3845  (Rataan terbesar 2 – terkecil 4) : 4 lawan 5 → 𝐻02:𝜇4=𝜇5 = (8,750 − 8,625) = 0,125 < 0,3163
  • 19. 16  (Rataan terbesar 3 – terkecil 1) : 5 lawan 0 → 𝐻03:𝜇5=𝜇0 = (8,625 − 7,750) = 0,875 > 0,4260  (Rataan terbesar 3 – terkecil 2) : 5 lawan 1 → 𝐻03:𝜇5=𝜇1 = (8,625 − 7,975) = 0,65 > 0,3845  (Rataan terbesar 3 – terkecil 3) : 5 lawan 2 → 𝐻03:𝜇5=𝜇2 = (8,625 − 8,300) = 0,325 > 0,3163  (Rataan terbesar 4 – terkecil 1) : 2 lawan 0 → 𝐻04:𝜇2=𝜇0 = (8,300 − 7,750) = 0,55 > 0,3845  (Rataan terbesar 4 – terkecil 2) : 2 lawan 1 → 𝐻04:𝜇2=𝜇1 = (8,300 − 7,975) = 0,325 > 0,3163  Rataan terbesar 5 – terkecil 1) : 1 lawan 0 → 𝐻05:𝜇1=𝜇0 = (7,975 − 7,750) = 0,225 > 0,3163 3. Maka untuk 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 > 𝑅𝑆𝑇 maka 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 diterima. Sedangkan untuk 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 < RST maka 𝐻 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ditolak
  • 20. 17 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Dari serangkaian pengujian rancangan acak lengkap mengenai pengaruh hormon terhadap produksi kedelai pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon berpengaruh sangat signifikan (nyata) dalam meningkatkan produksi kedelai di tanah PMK (terima H1), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian hormon sangat berhasil dalam meningkatkan produksi kedelai, dan berarti pula ada salah satu perlakuan (konsentrasi hormon) yang pengaruhnya sangat menonjol jika dibandingkan dengan pengaruh kontrol dan mungkin dengan perlakuan lainnya. Serta Percobaan mempunyai derajat kejituan dan keandalan yang tinggi (KK = 3,082 %). 5.2 Saran Untuk melakukan pengujian RAL terhadap apa pun, diharapkan melakukannya dengan teliti saat pengamatan, entri data, pengujian dengan menggunakan program komputer, sehingga menghasilkan interpretasi yang benar yang nantinya memberikan kesimpulan yang akurat dan dapat bermanfaat untuk orang banyak
  • 21. 18 DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, Vincent. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Jilid 1. Tarsito. Bandung. Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. Rajawali Prss. Jakarta. Ouzounidou G., I., Ilias, A. Giannakoul and P. Papadopoulou. 2010. Comparative study on the effects of various plant growth regulators on growth, quality and physiology of Capsicum annuum L. Pak. J. Bot., 42(2): 805- 814. Suryabrata, Sumadi.1993. Metode Penelitian. Rajawali. Jakarta. Walope. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. pertanian.untag-smd.ac.id/web/download/get/86/statistik-bab-2-ral-pdf . Diunduh pada tanggal 02 Mei 2015