SlideShare a Scribd company logo
FILM BADGE
SEBAGAI ALAT UKUR RADIASI
    (PROTEKSI RADIASI)



  OLEH : AGUNG NUGROHO . O
Dalam bidang proteksi radiasi berkaitan dengan
nilai batas dosis (NBD), alat ukur radiasi – proteksi
radiasi dibagi menjadi dua:
1.     Alat Ukur Pasif.
    Alat ukur yang mana pembacaan hasil
   pengukurannya tidak dapat dibaca langsung
   melainkan harus melalui proses terlebih dahulu.
   Contoh: Film badge, TLD badge.
2. Alat Ukur Aktif.
  Alat ukur yang dapat menunjukkan secara
   langsung hasil pengukuran radiasi yang
   diterima. Contoh: survey meter, dosimeter saku.
Karakteristik Film Badge :
Film Badge merupakan salah satu alat
ukur radiasi yang digunakan untuk
mencatat dosis radiasi yang terakumulasi
selama periode tertentu. Film badge ini
ringan, mudah dibawa dan mudah
penggunaannya. Disamping itu juga kuat ,
dapat mengukur radiasi dari 10 mRem
sampai dengan 20 Rem ( dan dapat
dibaca ulang (Meredith, 1977).
Film badge dan holder
Kalibrasi Film Badge
dengan phantom PMMA
Prosesing film badge
Proses pembentukan gambaran
Emulsi terdiri dari kristal ionik Ag+ dan Br- dalam kisi kubus. Kehadiran
impuritas mengganggu permukaan kubus yang membentuk sensitivity
speck (bintik sensitif).
                           Br- + hf → Br + e-
Atom Br diserap oleh gelatin yang mengakibatkan emulsi melekat pada
dasar film. Elektron terperangkap oleh sensitivity speck dan menarik
muatan positif ion Ag+ sehingga menjadi atom Ag .Kristal dengan atom Ag
pada permukaannya disebut latent image. Proses pengembangan film
dengan cairan alkaline mengurangi Ag+ dan meninggalkan Ag yang
membentuk noda grain pada film. Film difiksasi dan diperkuat dengan
larutan asam lemah. Kristal yang tidak mengandung latent image dicuci dan
menghasilkan daerah terang dalam film.
Bila waktu antara pembentukan latent image dengan pengembangan terlalu
lama, maka beberapa kristal kembali ke kondisi semula, mengakibatkan
citra “faded” (meluruh). Bila developer sangat kuat, kristal tanpa latent
image ikut dikembangkan. Film yang tidak terkena paparan bila
dikembangkan, beberapa kristal menimbulkan kehitaman disebut fog
(kabut). Tingkat fog meningkat dengan kondisi pengembangan yang tidak
sesuai (suhu, developer terlalu kuat).
Control table pesawat 137Cs dan
   Farmer Dosemeter 2570
PENGUKURAN OUTPUT     Cs
                    137
Pengukuran output pesawat 137Cs
P : 1013 mbar
T : 21.9 oC X
                                 dosis         Hp(10)           Waktu    waktu sinar
Cf : 1                           (p)           (q)              ( r)      ( p/q x r )

Set time : 60 s                          0.1      0.209966944       60      28.5759
                                         0.2      0.209966944       60      57.1519
           1.3.376   nC                  0.3      0.209966944       60      85.7278
           2.3.376   nC
           3.3.376   nC                  0.5      0.209966944       60        142.88
           4.3.376   nC
                                    0.75          0.209966944       60      214.319
           5.3.376   nC
                                          1       0.209966944       60      285.759
                                         1.5      0.209966944       60      428.639
                                          2       0.209966944       60      571.519
rerata bacaan = 3.376 nC                  5       0.209966944       60        1428.8
                                         7.5      0.209966944       60      2143.19
 = 51.4 µGy/nC x 3.376 nC                10       0.209966944       60      2857.59
 = 173.5264 µGy
                                         15       0.209966944       60      4286.39
 = 0.1735264 mGy
                                         20       0.209966944       60      5715.19
 ≈ 0.1735264 mSv
                                         30       0.209966944       60   8572.78

Hp(10) = B x 1.21
        = 0.1735264 mSv x 1.21
        = 0.209966944 mSv
Kurva
kalibrasi
film
badge
Rumus perhitungan nilai dosis film bade :



                      dosis _ dural
= (Dosis Sn/Pb) +                     +
                           50
                    dosis _ plastik 300mg − dosis _ dural
                                      10
Hasil Interkomparasi Pemantauan Personal Dose Equivalent
Hp(10), Tahun 2008
(Dianalisa berdasarkan Guide 43-1, ISO / IEC)

            Lab.     1     Lab.    2A     Lab.    2B     Lab.    3A
                           BPFK
                            JKT
             ∆      En      ∆      En      ∆      En      ∆      En
Dosis LMR   -0,72   0,42   -1,13   0,72   2,08    1,33   1,62    0,79
 3,89 mSv   -0,53   0,30   -0,34   0,21   2,42    1,54   1,48    0,73
±1,56 mSv   0,09    0,05   -0,66   0,42   2,24    1,39   1,48    0,73
            -0,81   0,47   0,06    0,04   2,32    1,48   1,35    0,67
Dosis LMR   -0,05   0,06   0,10    0,18   0,07    0,09   -0,22   0,24
 1,50 mSv   -0,05   0,06   0,06    0,08   0,07    0,09   -0,20   0,21
±0,74 mSv   -0,05   0,06   -0,05   0,07   0,12    0,16   -0,22   0,24
            -0,06   0,07   -0,03   0,04   0,11    0,15   -0,20   0,21
Dosis LMR   1,63    0,43   -0,13   0,04   -0,29   0,09   -1,02   0,29
 8,50 mSv   1,74    0,46   0,52    0,17   -0,39   0,13   -1,04   0,30
±3,06 mSv   1,24    0,33   0,26    0,08   -0,15   0,05   -1,13   0,32
            1,82    0,48   0,03    0,01   -0,26   0,08   -0,95   0,27
Kesimpulan :
Dengan tahap-tahap tersebut diatas, maka
  hasil perhitungan film badge masih dapat
  digunakan sebagai indikator penerimaan dosis
  radiasi pada pekerja radiasi.

Film Badge dengan segala keterbatasannya
   sampai saat ini masih dipakai dan diakui sebagai
   salah satu alat ukur radiasi (proteksi radiasi)
   oleh lembaga regulator (BAPETEN).

More Related Content

What's hot

Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Nona Zesifa
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Nona Zesifa
 
PPT Digital Radiography
PPT Digital RadiographyPPT Digital Radiography
PPT Digital Radiography
Ivan Kurnia
 
Gamma kamera
Gamma kameraGamma kamera
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
Adina Widi Astuti
 
Kolimator gamma kamera
Kolimator gamma kameraKolimator gamma kamera
Kolimator gamma kamera
Arif Fahmi
 
Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
Wira Kusuma
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
Millathina Puji Utami
 
Ultrasonografi
UltrasonografiUltrasonografi
Ultrasonografi
enggalfauzia
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Nona Zesifa
 
Radiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikRadiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristik
Nona Zesifa
 
Pesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopiPesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopi
sunarya afaf
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografippt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
Nona Zesifa
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiAmalia Annisa
 
Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg
Sry Surniaty
 
213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60
213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60
213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60
Chz_4
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontrasIch Bin Fandy
 

What's hot (20)

Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
 
PPT Digital Radiography
PPT Digital RadiographyPPT Digital Radiography
PPT Digital Radiography
 
Gamma kamera
Gamma kameraGamma kamera
Gamma kamera
 
MRI
MRIMRI
MRI
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
 
Kolimator gamma kamera
Kolimator gamma kameraKolimator gamma kamera
Kolimator gamma kamera
 
Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Teknik k v tinggi
Teknik k v tinggiTeknik k v tinggi
Teknik k v tinggi
 
Ultrasonografi
UltrasonografiUltrasonografi
Ultrasonografi
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
Radiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikRadiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristik
 
Pesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopiPesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografippt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 
Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg Prinsip dasar usg
Prinsip dasar usg
 
213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60
213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60
213348238 pembahasan-pesawat-cobalt-60
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontras
 

Viewers also liked

KESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASIKESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASImila amalia
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Martindra K
 
Keselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien RadiologiKeselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien RadiologiDwi Adhianto
 
proteksi radiasi - sinar x
proteksi radiasi - sinar xproteksi radiasi - sinar x
proteksi radiasi - sinar x
Celyna Meytha
 
Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Lukas Aji
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Al Marson
 

Viewers also liked (7)

KESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASIKESELAMATAN RADIASI
KESELAMATAN RADIASI
 
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATANSTANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
STANDAR PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
 
Keselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien RadiologiKeselamatan pasien Radiologi
Keselamatan pasien Radiologi
 
PPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasiPPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasi
 
proteksi radiasi - sinar x
proteksi radiasi - sinar xproteksi radiasi - sinar x
proteksi radiasi - sinar x
 
Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 

Similar to Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi

Anova Word
Anova WordAnova Word
Anova Worderniez
 
Anova Word
Anova WordAnova Word
Anova Worderniez
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
vieta_ressang
 
Smart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptx
Smart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptxSmart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptx
Smart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptx
JafarShiddiq7
 
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Solusi soal ayunan
Solusi soal ayunanSolusi soal ayunan
Solusi soal ayunanguest5378e9
 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacPanji Adnan Coersea M.
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
Avrilina Hadi
 
My project
My projectMy project
My project
Septiko Aji
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Nurul Hanifah
 
Metode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet C
Metode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet CMetode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet C
Metode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet Cguest5b160ded
 
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptxRANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
ANDRYMULIADY1
 
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)Hari Nug
 
Uji lanjut
Uji lanjutUji lanjut
Uji lanjut
Muhammad Luthfan
 
Dasar Pengukuran
Dasar PengukuranDasar Pengukuran
Dasar Pengukuran
Ayu Rostiani
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasNurul Hanifah
 
pemilihan moda
pemilihan modapemilihan moda
pemilihan modaWahh Yudi
 

Similar to Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi (20)

Laporan r lab
Laporan r labLaporan r lab
Laporan r lab
 
Anova Word
Anova WordAnova Word
Anova Word
 
Anova Word
Anova WordAnova Word
Anova Word
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Smart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptx
Smart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptxSmart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptx
Smart Buoy untuk Pemantauan Kolam Akuakultur.pptx
 
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellenius Dan SLOPE/W 2007
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
Solusi soal ayunan
Solusi soal ayunanSolusi soal ayunan
Solusi soal ayunan
 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
 
My project
My projectMy project
My project
 
Kelompok fisika dasar (1)
Kelompok fisika dasar (1)Kelompok fisika dasar (1)
Kelompok fisika dasar (1)
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Metode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet C
Metode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet CMetode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet C
Metode Pengajaran Oleh Pengawas Terhadap Anak Anak Pakeyet C
 
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptxRANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
 
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)
 
Uji lanjut
Uji lanjutUji lanjut
Uji lanjut
 
Dasar Pengukuran
Dasar PengukuranDasar Pengukuran
Dasar Pengukuran
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
 
pemilihan moda
pemilihan modapemilihan moda
pemilihan moda
 

More from Agung Oktavianto

Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medikPermenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Agung Oktavianto
 
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medikPermenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Agung Oktavianto
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Agung Oktavianto
 
Permenkes no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...
Permenkes  no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...Permenkes  no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...
Permenkes no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...
Agung Oktavianto
 
Tunjangan bahaya radiasi di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...
Tunjangan bahaya radiasi  di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...Tunjangan bahaya radiasi  di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...
Tunjangan bahaya radiasi di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...
Agung Oktavianto
 
Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995
Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995
Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995Agung Oktavianto
 
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensionalDosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensionalAgung Oktavianto
 
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion  Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion Agung Oktavianto
 
Peraturan perundangan radiasi
Peraturan  perundangan  radiasiPeraturan  perundangan  radiasi
Peraturan perundangan radiasiAgung Oktavianto
 

More from Agung Oktavianto (12)

Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medikPermenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
 
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medikPermenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
Permenkes 83 tahun 2015 tentang standar pelayanan fisika medik
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
 
Permenkes no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...
Permenkes  no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...Permenkes  no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...
Permenkes no 56 tahun 2015 tentang penetapan nilai tingkat tunjangan bahaya ...
 
Tunjangan bahaya radiasi di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...
Tunjangan bahaya radiasi  di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...Tunjangan bahaya radiasi  di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...
Tunjangan bahaya radiasi di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes...
 
Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995
Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995
Tbr di bidang kesehatan kepres 48 th 1995 dan kepmenkes 1267 th 1995
 
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensionalDosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
Dosis personal pada pemeriksaan radiologi intervensional
 
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion  Perlindungan pasien anak  dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
Perlindungan pasien anak dan dosis efektif pada pemanfaatan radiasi pengion
 
Uji kesesuaian ct scan
Uji kesesuaian   ct scanUji kesesuaian   ct scan
Uji kesesuaian ct scan
 
Uji kesesuaian ct scan
Uji kesesuaian   ct scanUji kesesuaian   ct scan
Uji kesesuaian ct scan
 
Peraturan perundangan radiasi
Peraturan  perundangan  radiasiPeraturan  perundangan  radiasi
Peraturan perundangan radiasi
 
Qa prosesing film
Qa   prosesing filmQa   prosesing film
Qa prosesing film
 

Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi

  • 1. FILM BADGE SEBAGAI ALAT UKUR RADIASI (PROTEKSI RADIASI) OLEH : AGUNG NUGROHO . O
  • 2. Dalam bidang proteksi radiasi berkaitan dengan nilai batas dosis (NBD), alat ukur radiasi – proteksi radiasi dibagi menjadi dua: 1. Alat Ukur Pasif. Alat ukur yang mana pembacaan hasil pengukurannya tidak dapat dibaca langsung melainkan harus melalui proses terlebih dahulu. Contoh: Film badge, TLD badge. 2. Alat Ukur Aktif. Alat ukur yang dapat menunjukkan secara langsung hasil pengukuran radiasi yang diterima. Contoh: survey meter, dosimeter saku.
  • 3. Karakteristik Film Badge : Film Badge merupakan salah satu alat ukur radiasi yang digunakan untuk mencatat dosis radiasi yang terakumulasi selama periode tertentu. Film badge ini ringan, mudah dibawa dan mudah penggunaannya. Disamping itu juga kuat , dapat mengukur radiasi dari 10 mRem sampai dengan 20 Rem ( dan dapat dibaca ulang (Meredith, 1977).
  • 4. Film badge dan holder
  • 7. Proses pembentukan gambaran Emulsi terdiri dari kristal ionik Ag+ dan Br- dalam kisi kubus. Kehadiran impuritas mengganggu permukaan kubus yang membentuk sensitivity speck (bintik sensitif). Br- + hf → Br + e- Atom Br diserap oleh gelatin yang mengakibatkan emulsi melekat pada dasar film. Elektron terperangkap oleh sensitivity speck dan menarik muatan positif ion Ag+ sehingga menjadi atom Ag .Kristal dengan atom Ag pada permukaannya disebut latent image. Proses pengembangan film dengan cairan alkaline mengurangi Ag+ dan meninggalkan Ag yang membentuk noda grain pada film. Film difiksasi dan diperkuat dengan larutan asam lemah. Kristal yang tidak mengandung latent image dicuci dan menghasilkan daerah terang dalam film. Bila waktu antara pembentukan latent image dengan pengembangan terlalu lama, maka beberapa kristal kembali ke kondisi semula, mengakibatkan citra “faded” (meluruh). Bila developer sangat kuat, kristal tanpa latent image ikut dikembangkan. Film yang tidak terkena paparan bila dikembangkan, beberapa kristal menimbulkan kehitaman disebut fog (kabut). Tingkat fog meningkat dengan kondisi pengembangan yang tidak sesuai (suhu, developer terlalu kuat).
  • 8. Control table pesawat 137Cs dan Farmer Dosemeter 2570
  • 10. Pengukuran output pesawat 137Cs P : 1013 mbar T : 21.9 oC X dosis Hp(10) Waktu waktu sinar Cf : 1 (p) (q) ( r) ( p/q x r ) Set time : 60 s 0.1 0.209966944 60 28.5759 0.2 0.209966944 60 57.1519 1.3.376 nC 0.3 0.209966944 60 85.7278 2.3.376 nC 3.3.376 nC 0.5 0.209966944 60 142.88 4.3.376 nC 0.75 0.209966944 60 214.319 5.3.376 nC 1 0.209966944 60 285.759 1.5 0.209966944 60 428.639 2 0.209966944 60 571.519 rerata bacaan = 3.376 nC 5 0.209966944 60 1428.8 7.5 0.209966944 60 2143.19 = 51.4 µGy/nC x 3.376 nC 10 0.209966944 60 2857.59 = 173.5264 µGy 15 0.209966944 60 4286.39 = 0.1735264 mGy 20 0.209966944 60 5715.19 ≈ 0.1735264 mSv 30 0.209966944 60 8572.78 Hp(10) = B x 1.21 = 0.1735264 mSv x 1.21 = 0.209966944 mSv
  • 12. Rumus perhitungan nilai dosis film bade : dosis _ dural = (Dosis Sn/Pb) + + 50 dosis _ plastik 300mg − dosis _ dural 10
  • 13. Hasil Interkomparasi Pemantauan Personal Dose Equivalent Hp(10), Tahun 2008 (Dianalisa berdasarkan Guide 43-1, ISO / IEC) Lab. 1 Lab. 2A Lab. 2B Lab. 3A BPFK JKT ∆ En ∆ En ∆ En ∆ En Dosis LMR -0,72 0,42 -1,13 0,72 2,08 1,33 1,62 0,79 3,89 mSv -0,53 0,30 -0,34 0,21 2,42 1,54 1,48 0,73 ±1,56 mSv 0,09 0,05 -0,66 0,42 2,24 1,39 1,48 0,73 -0,81 0,47 0,06 0,04 2,32 1,48 1,35 0,67 Dosis LMR -0,05 0,06 0,10 0,18 0,07 0,09 -0,22 0,24 1,50 mSv -0,05 0,06 0,06 0,08 0,07 0,09 -0,20 0,21 ±0,74 mSv -0,05 0,06 -0,05 0,07 0,12 0,16 -0,22 0,24 -0,06 0,07 -0,03 0,04 0,11 0,15 -0,20 0,21 Dosis LMR 1,63 0,43 -0,13 0,04 -0,29 0,09 -1,02 0,29 8,50 mSv 1,74 0,46 0,52 0,17 -0,39 0,13 -1,04 0,30 ±3,06 mSv 1,24 0,33 0,26 0,08 -0,15 0,05 -1,13 0,32 1,82 0,48 0,03 0,01 -0,26 0,08 -0,95 0,27
  • 14. Kesimpulan : Dengan tahap-tahap tersebut diatas, maka hasil perhitungan film badge masih dapat digunakan sebagai indikator penerimaan dosis radiasi pada pekerja radiasi. Film Badge dengan segala keterbatasannya sampai saat ini masih dipakai dan diakui sebagai salah satu alat ukur radiasi (proteksi radiasi) oleh lembaga regulator (BAPETEN).