SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN
RANGKAIAN ASTABIL DAN MONOSTABIL
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Praktek Realisasi Perancangan
Elektronika I Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Sarjana Terapan
Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika
Oleh :
Nama :
Nurul Hasanah 0614 4034 0734
Kelas :
5 EL.A
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI ELEKTRO KONSENTRASI MEKATRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016
MULTIVIBRATOR RANGKAP ASTABIL/MONOSTABIL IC 556
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif
dengan keluaran yang saling berhubungan dengan masukan yang lain. Umpan balik
positif yang dihasilkan menyebabkan piranti yang satu harus di cut off, sedangkan
piranti yang lain dipaksa melakukan penghantaran.
Multivibrator jenis ini mempunyai output dengan dua keadaan; keadaan
“tinggi” (bila tegangan output sama dengan batere 9 volt), dan keadaan “rendah” (bila
tegangan output sama dengan 0 volt). Multivibrator astabil atau “free running” tidak
stabil dalam kedua keadaan (karena itu disebut astabil, yang berarti “tidak stabil”)
melainkan berubah-ubah dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain secara
bergantian dan memberikan output gelombang siku. Jadi alat ini merupakan osilator
gelombang siku. Disebut juga clock (jam), dan banyak digunakan pada bagian-bagian
komputer.
Multivibrator monostabil atau one shot, menghasilkan satu pulsa dengan selang
waktu tertentu dalam menanggapi suatu sinyal trigger dari luar. Ini berarti bahwa
hanya satu saja keadan stabil. Penerapan trigger mengakibatkan perubahan keadaan
kuasistabil, yang berarti bahwa rangkaian tetap berada pada keadaan kuasistabil pada
selang waktu yang ditentukan dan kemudian kembali ke keadaan awal. Akibatnya
adalah sinyal trigger internal dibangkitkan yang menghasilkan transisi keadaan stabil.
KOMPONEN YANG DIPERLUKAN
- Multivribrator rangkap astabel/monostabel IC 556 1 buah
- LED merah 1 buah
- Resistor (Biru, Abu-abu, coklat) 680 1 buah
- Resistor (coklat, hitam, jingga) 10k 3 buah
- Resistor (jingga, jingga, jingga) 33 k 1 buah
- Resistor (merah, merah, kuning) 220 k 1 buah
- Resistor (cokelat ,hitam, hijau) 1M 1 buah
- Resistor (merah, merah, hijau) 2,2 M 1 buah
- Kapasitor elektrolit 1F,4,7F 1 buah
- Kapasitor keramik 0,01F, 0,1F 1 buah
- Loudspeaker 2
1
2
inch 1 buah
- Batere 9 volt 1 buah
- Klip penghubung baterai 1 buah
- Papan rangkaian 1 buah
- Kawat berisolasi 0,6 mm secukupnya
RANGKAIAN ASTABEL
Dua hambatan luar R1 dan R2 serta kapasitor C1diperlukan untuk memperoleh
getaran (frekuensi) yang diinginkan dengan perhitungan.
𝑓 =
1,4
( 𝑅1+2 X C1)
Hz
R1 dan R2 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan farad. Bila R2 jauh lebih besar
dari R1seperti pada contoh ini maka:
𝑓 =
1,4
2 X R2 X C1
𝐻𝑧 =
0,7
R2 X C1
Sebagai contoh: bila R2 = 1 M = 106dan C1 = 1F = 10-6 farad
Maka𝑓 =
0,7
(106 X 10−6)
= 0,7 𝐻𝑧 lebih kurang 1 gelombang siku setiap detik
CARA PEMASANGAN KOMPONEN
1. Temukan kaki 1 dari IC, dengan tanda bulatan pada salah satu ujung wadahnya.
Tempatkan IC dengan teliti pada papan rangkaian dengan posisi seperti pada
gambar masukkan IC dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki yang bengkok.
2. Sisipkan kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif, serta
antara soket-soket lain pada papan rangkaian, sesuai dengan gambar rangkaian.
3. Sisipkan R1, R2,R3, C1,C2.Usahakan agar pemasangan kapasitor C1 tidak keliru;
biasanya dekat kutub + terdapat lekukan, sedang dekat kutub - ada gelang
hitam.
4. Sisipakan LED jangan lupa, kaki katoda adalah yang terdapat dekat potongan
rata pada alas kotaknya (atau: kaki katoda c biasanya lebih pendek dari kaki
anoda a).
5. PERIKSALAH RANGKAIAN DENGAN TELITI.
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya. Kawat penghubung
S1 bertindak sebagai sakelar hidup/mati (on/off). Bila sakelar S1 dalam
keadaan On, maka LED akan menyala kira-kira satu kali setiap detik
(menunjukkan bahwa astabel bekerja). Apabila tidak demikian, mungkin
terdapat sambungan yang salah.
PERCOBAAN
1. Pengaruh R2 dan C1 terhadap frekuensi. Frekuensi akan bertambah dengan
mengubah nilai R2 dan C1 sebagai berikut:
a. R2 = 220 kdan C1 = 1F
b. R2 = 220 kdan C1 = 0,1F
c. R2 = 33 kdan C1 = 0,1 F
Pada keadaan b dan c LED akan menyala-mati dengan cepat sehingga nampak
seolah-olah menyala terus.
Pada setiap mencoba nilai R2 dan C1 ini engkau dapat menghubungkan
loudspeaker pada output astebel (kaki 5) melalui kapasitor 1F, hingga
terdengar “bunyi”. Disamping terjadi efek ‘cahaya’.
2. “Reset” (kaki 4) biasanya dihubungkan dengan tegangan positif batere. Jika
tegangan yang dipasang padanya lebih kecil dari 0,7 volt, astabel berhenti
bekerja (hal ini diterapkan pada percobaan : Bel dua nada
Periksalah hal ini dengan memindahkan ujung kawat yang menghubungkan
jalur positif dari kaki 4 dan masukkan pada jalur negatif. Astabel akan berhenti
bekerja.
3. Tegangan pengatur (kaki 3) dihubungkan kepada kutub negative batere melalui
kapasitor 0,01 F, seperti akan kita lihat pada percobaan 3 (“sirene polisi”),
dengan memberikan tegangan kepadanya, frekuensi output astabel dapat
diubah-ubah tanpa bergantung dari R1,R2 dan C1. Proses seperti ini dinamakan
“modulasi frekuensi”
Hubungkan dua hambatan 10 k, R4, dan R5 secara seri (sebagai pembagi
tegangan) antara jalur positif dan negative, seperti yang digambarkan dengan
garis titik-titik pada diagram papan rangkaian di halaman 12. Pasanglah
sepotong kawat pada sebuah soket yang dihubungkan dengan kaki 3 sewaktu
astabel sedang bekerja, lalu pasangkan ujung yang satu lagi pada titik temu R4
dan R5, sehingga memberikan setengah tegangan batere (4,5 volt) kepada kaki
3. Frekuensi astabel akan naik; peningkatannya akan tampak dari lebih
kerapnya nyala LED dan lebih tinggi nada dari loudspeaker.
RANGKAIAN MONOSTABEL
Diperlukan sebuah resistor luar R1 dan kapasitor C1. Waktu T untuk satu pulsa
dapat dihitung dari :
T = 1,1 X R1 X C1
Dimana T dalam satuan detik R1 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan Farad.
Sebagai contoh bila R1 = 2,2 M = 2,2 X 106dan C1 = 10-6 farad, maka T = 1,1 X
2,2 X 106 X 10-6 = 2,4 detik.
CARA PEMASANGAN KOMPONEN
Adakah beberapa perubahan pada rangkaian astabel :
1. Lepaskan R2
2. Ganti R1dari 10 K menjadi 2,2 M
3. Lepaskan kawat penghubung dari kaki 2 dan kaki 6 lalu pasang kawat
penghubung tersebut pada kaki 1 dan kaki 2
4. Hubungkan kaki 6 (trigger) dengan jalur positif menggunakan kawat panjang.
Monostabel akan menyala (trigered) oleh sisi “negatif” (kaki 6) dari jalur positif
dan sentuhkan kawat sebentar pada jalur negative, setelah itu kembalikan lagi
segera pada jalur positif. LED akan memancarkan cahaya lebih kurang 2 detik.
Selama waktu untuk penyalaan (triggering t) lebih kecil dari waktu pulsa output
monostabel (T), (lihat halaman 10), monostabel akan bekerja.
PERCOBAAN
Ganti C1 dari 1 F menjadi 4,7F – pulsa output berlangsung lebih kurang 10
detik.
ANALISA
Pada percobaan kali ini yaitu, rangkaian Astabil dan Monostabil menggunakan
IC 556. Sebelum melakukan praktek, siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang
akan kita gunakan. Setelah sudah lengkap, baru kita bisa melakukan praktek.
Pertama kita pasang terlebih dahulu IC 556 pada protoboard dengan benar.
Setelah itu lihat gambar tata letak komponen pada buku panduan. Lalu sambung
semua komponen dengan menggunakan kabel jumper.
Pada percobaan pertama, yaitu rangkaian Astabil. Komponen yang digunakan
adalah IC 556, Resistor, Kapasitor, LED dan sumber tegangan menggunakan batre 9
V. Nilai R1 adalah 10 K Ω, R2 1 M Ω, R3 680 Ω yang terhubung pada LED. C1 1
µF, C2 0,01µF. Komponen harus terpasang dan tersambung dengan benar. R1 akan
terhubung ke pin 1 dan 14 (VCC0 IC 556, R2 akan terhubung ke pin 1 dan 2 IC 556,
C1 akan terhubung ke pin 2 dan 7 (GND), C2 akan terhubung pada pin 3 dan pin 7
(GND). Pin 2 dan pin 6 harus terhubung, gunakan kabel jumper untuk
menyambungnya. Lalu anoda LED akan terhubung pada pin 5 IC 556 sedangkan
katodanya terhubung dengan resistor dan terhubung ke GND.
Setelah itu jangan lupa untuk menyambungkan pin 7 pada Ground (Negatif)
dan pin 14 pada Vcc (Positif). Setelah semua sudah terhubung dengan benar, lalu
sambungkan batere Positif pada pin 7 dan Negatif pada pin 14. Perhatikan nyala
LED. LED akan menyala sekitar satu kali setiap detik.
Pada percobaan kedua, yaitu rangkaian Monostabil. Komponen yang digunakan
adalah sama pada rangkain Astabil hanya saja menggunakan R1 menjadi 2,2 M Ω, C1
0,1 µF, C2 0,01 µF dan R2 680 Ω yang terhubung pada LED.
Kemudian lepas jumper dari pin 2 dan pin 6, lalu hubungkan jumper ke pin1
dan pin 2. Pin 6 sebagai Trigger yang dihubungkan dengan jumper ke sisi positif.
Setelah itu lepaskan Trigger dan sentuh sebentar jumper pada sisi negatif maka LED
akan menyala kurang lebih selama 2 detik.
KESIMPULAN
1. Astable multivibrator adalah suatu rangkaian yang bagian outputnya tidak bisa
stabil pada satu keadaan atau level, akan tetapi berubah-ubah secara terus
menerus dari keadaan 0 ke keadaan 1 berulang-ulang. Keadaan tidak stabil ini
sering disebut sebagai keadaan quasi stabil atau semi stabil (keadaan fase
running).
2. Pin 2 dan pin 6 dibuat terhubung. Itu akan memicu dirinya sendiri dan bergerak
bebas sebagai multivibrator, rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja
secara bebas dan tidak lagi memerlukan pemicu.
3. LED akan menyala kira-kira satu kali setiap detik.
4. Jika ingin memperbesar frekuensi, maka kecilkan R1 dan C1.
Perhitungan yang di dapat:
Hasil perhitungan pada LED
𝑓 =
1,4
( 𝑅1 + 2 × 𝑅2) 𝐶1
𝑓 =
1,4
(2 × 𝑅2) × 𝐶1
𝑓 =
1,4
(106 × 10−6)
= 0,7 𝐻𝑧
5. Pada rangkaian Monostabil, jumper yang terpasang adalah pin 1 dan pin 2.
6. Pin 6 digunakan sebagai Trigger.
Perhitungan yang di dapat:
Hasil perhitungan pada LED
𝑇 = 1,1 × 𝑅1 × 𝐶1
𝑇 = 1,1 × 2,2 × 106
𝑇 = 2.4 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Perbaikan faktor daya
Perbaikan faktor dayaPerbaikan faktor daya
Perbaikan faktor dayaAY AY
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusKukuh Adhi Rumekso
 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabChardian Arguta
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 
Kalibrasi dan Statistik
Kalibrasi dan StatistikKalibrasi dan Statistik
Kalibrasi dan StatistikMuhammad AR
 
Mengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaMengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaachmad yani
 
Bab iv. dinamika robot manipulator
Bab iv. dinamika robot manipulatorBab iv. dinamika robot manipulator
Bab iv. dinamika robot manipulatorRumah Belajar
 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabPamor Gunoto
 
Rangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmanRangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmansuparman unkhair
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedFrance Rhezhek
 
Aktuator pada robot
Aktuator pada robotAktuator pada robot
Aktuator pada robot111903102021
 
Belajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plcBelajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plcArman Tan
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Marina Natsir
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 

What's hot (20)

Perbaikan faktor daya
Perbaikan faktor dayaPerbaikan faktor daya
Perbaikan faktor daya
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
 
01 Pendahuluan Robotika
01 Pendahuluan Robotika01 Pendahuluan Robotika
01 Pendahuluan Robotika
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
Kalibrasi dan Statistik
Kalibrasi dan StatistikKalibrasi dan Statistik
Kalibrasi dan Statistik
 
Mengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaMengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronika
 
Bab iv. dinamika robot manipulator
Bab iv. dinamika robot manipulatorBab iv. dinamika robot manipulator
Bab iv. dinamika robot manipulator
 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlab
 
Rangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparmanRangkuman sensor & tranduser by suparman
Rangkuman sensor & tranduser by suparman
 
Pertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embeddedPertemuan 14-sistem-embedded
Pertemuan 14-sistem-embedded
 
Aktuator pada robot
Aktuator pada robotAktuator pada robot
Aktuator pada robot
 
Belajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plcBelajar bahasa ladder diagram plc
Belajar bahasa ladder diagram plc
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Timer dan counter
Timer dan counterTimer dan counter
Timer dan counter
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
 
Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)Kelompok 6(aplikasi transistor)
Kelompok 6(aplikasi transistor)
 
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 

Similar to ASTABIL DAN MONOSTABIL

Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptxKomponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptxAlifZain5
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro adyAdy Purnomo
 
Mdde audiovisual
Mdde audiovisualMdde audiovisual
Mdde audiovisualArya Shandy
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarRetnoWulan26
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)RedhoNurRidho
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCSri Rahayu
 
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorElektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorDian Nugroho
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistorrisal07
 
Alarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh Sederhana
Alarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh SederhanaAlarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh Sederhana
Alarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh SederhanaToro Jr.
 
Mengenal robot analog
Mengenal robot analogMengenal robot analog
Mengenal robot analogachmad yani
 
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzlistrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzsmaaisyiyah01plg
 

Similar to ASTABIL DAN MONOSTABIL (20)

Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptxKomponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro ady
 
Mdde visual
Mdde visualMdde visual
Mdde visual
 
Mdde audiovisual
Mdde audiovisualMdde audiovisual
Mdde audiovisual
 
Rangkaian sirine
Rangkaian sirineRangkaian sirine
Rangkaian sirine
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Tr saklar
Tr saklarTr saklar
Tr saklar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorElektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Alarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh Sederhana
Alarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh SederhanaAlarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh Sederhana
Alarm Anti Maling Menggunakan Aplikasi Rangkaian Sensor Sentuh Sederhana
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Mengenal robot analog
Mengenal robot analogMengenal robot analog
Mengenal robot analog
 
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfzlistrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
listrik-dinamis.pptjyhfdhgjdxhgfsgyfszgfzgfz
 
Mengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronikaMengenal komponen-Komponen elektronika
Mengenal komponen-Komponen elektronika
 
Pengayun
PengayunPengayun
Pengayun
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (8)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

ASTABIL DAN MONOSTABIL

  • 1. LAPORAN RANGKAIAN ASTABIL DAN MONOSTABIL Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Praktek Realisasi Perancangan Elektronika I Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Sarjana Terapan Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika Oleh : Nama : Nurul Hasanah 0614 4034 0734 Kelas : 5 EL.A JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI ELEKTRO KONSENTRASI MEKATRONIKA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2016
  • 2. MULTIVIBRATOR RANGKAP ASTABIL/MONOSTABIL IC 556 Multivibrator adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah piranti aktif dengan keluaran yang saling berhubungan dengan masukan yang lain. Umpan balik positif yang dihasilkan menyebabkan piranti yang satu harus di cut off, sedangkan piranti yang lain dipaksa melakukan penghantaran. Multivibrator jenis ini mempunyai output dengan dua keadaan; keadaan “tinggi” (bila tegangan output sama dengan batere 9 volt), dan keadaan “rendah” (bila tegangan output sama dengan 0 volt). Multivibrator astabil atau “free running” tidak stabil dalam kedua keadaan (karena itu disebut astabil, yang berarti “tidak stabil”) melainkan berubah-ubah dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain secara bergantian dan memberikan output gelombang siku. Jadi alat ini merupakan osilator gelombang siku. Disebut juga clock (jam), dan banyak digunakan pada bagian-bagian komputer. Multivibrator monostabil atau one shot, menghasilkan satu pulsa dengan selang waktu tertentu dalam menanggapi suatu sinyal trigger dari luar. Ini berarti bahwa hanya satu saja keadan stabil. Penerapan trigger mengakibatkan perubahan keadaan kuasistabil, yang berarti bahwa rangkaian tetap berada pada keadaan kuasistabil pada selang waktu yang ditentukan dan kemudian kembali ke keadaan awal. Akibatnya adalah sinyal trigger internal dibangkitkan yang menghasilkan transisi keadaan stabil.
  • 3. KOMPONEN YANG DIPERLUKAN - Multivribrator rangkap astabel/monostabel IC 556 1 buah - LED merah 1 buah - Resistor (Biru, Abu-abu, coklat) 680 1 buah - Resistor (coklat, hitam, jingga) 10k 3 buah - Resistor (jingga, jingga, jingga) 33 k 1 buah - Resistor (merah, merah, kuning) 220 k 1 buah - Resistor (cokelat ,hitam, hijau) 1M 1 buah - Resistor (merah, merah, hijau) 2,2 M 1 buah - Kapasitor elektrolit 1F,4,7F 1 buah - Kapasitor keramik 0,01F, 0,1F 1 buah - Loudspeaker 2 1 2 inch 1 buah - Batere 9 volt 1 buah - Klip penghubung baterai 1 buah - Papan rangkaian 1 buah - Kawat berisolasi 0,6 mm secukupnya RANGKAIAN ASTABEL Dua hambatan luar R1 dan R2 serta kapasitor C1diperlukan untuk memperoleh getaran (frekuensi) yang diinginkan dengan perhitungan. 𝑓 = 1,4 ( 𝑅1+2 X C1) Hz R1 dan R2 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan farad. Bila R2 jauh lebih besar dari R1seperti pada contoh ini maka: 𝑓 = 1,4 2 X R2 X C1 𝐻𝑧 = 0,7 R2 X C1 Sebagai contoh: bila R2 = 1 M = 106dan C1 = 1F = 10-6 farad
  • 4. Maka𝑓 = 0,7 (106 X 10−6) = 0,7 𝐻𝑧 lebih kurang 1 gelombang siku setiap detik CARA PEMASANGAN KOMPONEN 1. Temukan kaki 1 dari IC, dengan tanda bulatan pada salah satu ujung wadahnya. Tempatkan IC dengan teliti pada papan rangkaian dengan posisi seperti pada gambar masukkan IC dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki yang bengkok. 2. Sisipkan kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif, serta antara soket-soket lain pada papan rangkaian, sesuai dengan gambar rangkaian. 3. Sisipkan R1, R2,R3, C1,C2.Usahakan agar pemasangan kapasitor C1 tidak keliru; biasanya dekat kutub + terdapat lekukan, sedang dekat kutub - ada gelang hitam.
  • 5. 4. Sisipakan LED jangan lupa, kaki katoda adalah yang terdapat dekat potongan rata pada alas kotaknya (atau: kaki katoda c biasanya lebih pendek dari kaki anoda a). 5. PERIKSALAH RANGKAIAN DENGAN TELITI. 6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya. Kawat penghubung S1 bertindak sebagai sakelar hidup/mati (on/off). Bila sakelar S1 dalam keadaan On, maka LED akan menyala kira-kira satu kali setiap detik (menunjukkan bahwa astabel bekerja). Apabila tidak demikian, mungkin terdapat sambungan yang salah. PERCOBAAN 1. Pengaruh R2 dan C1 terhadap frekuensi. Frekuensi akan bertambah dengan mengubah nilai R2 dan C1 sebagai berikut: a. R2 = 220 kdan C1 = 1F b. R2 = 220 kdan C1 = 0,1F c. R2 = 33 kdan C1 = 0,1 F Pada keadaan b dan c LED akan menyala-mati dengan cepat sehingga nampak seolah-olah menyala terus. Pada setiap mencoba nilai R2 dan C1 ini engkau dapat menghubungkan loudspeaker pada output astebel (kaki 5) melalui kapasitor 1F, hingga terdengar “bunyi”. Disamping terjadi efek ‘cahaya’. 2. “Reset” (kaki 4) biasanya dihubungkan dengan tegangan positif batere. Jika tegangan yang dipasang padanya lebih kecil dari 0,7 volt, astabel berhenti bekerja (hal ini diterapkan pada percobaan : Bel dua nada Periksalah hal ini dengan memindahkan ujung kawat yang menghubungkan jalur positif dari kaki 4 dan masukkan pada jalur negatif. Astabel akan berhenti bekerja.
  • 6. 3. Tegangan pengatur (kaki 3) dihubungkan kepada kutub negative batere melalui kapasitor 0,01 F, seperti akan kita lihat pada percobaan 3 (“sirene polisi”), dengan memberikan tegangan kepadanya, frekuensi output astabel dapat diubah-ubah tanpa bergantung dari R1,R2 dan C1. Proses seperti ini dinamakan “modulasi frekuensi” Hubungkan dua hambatan 10 k, R4, dan R5 secara seri (sebagai pembagi tegangan) antara jalur positif dan negative, seperti yang digambarkan dengan garis titik-titik pada diagram papan rangkaian di halaman 12. Pasanglah sepotong kawat pada sebuah soket yang dihubungkan dengan kaki 3 sewaktu astabel sedang bekerja, lalu pasangkan ujung yang satu lagi pada titik temu R4 dan R5, sehingga memberikan setengah tegangan batere (4,5 volt) kepada kaki 3. Frekuensi astabel akan naik; peningkatannya akan tampak dari lebih kerapnya nyala LED dan lebih tinggi nada dari loudspeaker.
  • 7. RANGKAIAN MONOSTABEL Diperlukan sebuah resistor luar R1 dan kapasitor C1. Waktu T untuk satu pulsa dapat dihitung dari : T = 1,1 X R1 X C1 Dimana T dalam satuan detik R1 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan Farad. Sebagai contoh bila R1 = 2,2 M = 2,2 X 106dan C1 = 10-6 farad, maka T = 1,1 X 2,2 X 106 X 10-6 = 2,4 detik. CARA PEMASANGAN KOMPONEN Adakah beberapa perubahan pada rangkaian astabel : 1. Lepaskan R2 2. Ganti R1dari 10 K menjadi 2,2 M 3. Lepaskan kawat penghubung dari kaki 2 dan kaki 6 lalu pasang kawat penghubung tersebut pada kaki 1 dan kaki 2 4. Hubungkan kaki 6 (trigger) dengan jalur positif menggunakan kawat panjang. Monostabel akan menyala (trigered) oleh sisi “negatif” (kaki 6) dari jalur positif dan sentuhkan kawat sebentar pada jalur negative, setelah itu kembalikan lagi segera pada jalur positif. LED akan memancarkan cahaya lebih kurang 2 detik. Selama waktu untuk penyalaan (triggering t) lebih kecil dari waktu pulsa output monostabel (T), (lihat halaman 10), monostabel akan bekerja.
  • 8. PERCOBAAN Ganti C1 dari 1 F menjadi 4,7F – pulsa output berlangsung lebih kurang 10 detik.
  • 9. ANALISA Pada percobaan kali ini yaitu, rangkaian Astabil dan Monostabil menggunakan IC 556. Sebelum melakukan praktek, siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan kita gunakan. Setelah sudah lengkap, baru kita bisa melakukan praktek. Pertama kita pasang terlebih dahulu IC 556 pada protoboard dengan benar. Setelah itu lihat gambar tata letak komponen pada buku panduan. Lalu sambung semua komponen dengan menggunakan kabel jumper. Pada percobaan pertama, yaitu rangkaian Astabil. Komponen yang digunakan adalah IC 556, Resistor, Kapasitor, LED dan sumber tegangan menggunakan batre 9 V. Nilai R1 adalah 10 K Ω, R2 1 M Ω, R3 680 Ω yang terhubung pada LED. C1 1 µF, C2 0,01µF. Komponen harus terpasang dan tersambung dengan benar. R1 akan terhubung ke pin 1 dan 14 (VCC0 IC 556, R2 akan terhubung ke pin 1 dan 2 IC 556, C1 akan terhubung ke pin 2 dan 7 (GND), C2 akan terhubung pada pin 3 dan pin 7 (GND). Pin 2 dan pin 6 harus terhubung, gunakan kabel jumper untuk menyambungnya. Lalu anoda LED akan terhubung pada pin 5 IC 556 sedangkan katodanya terhubung dengan resistor dan terhubung ke GND. Setelah itu jangan lupa untuk menyambungkan pin 7 pada Ground (Negatif) dan pin 14 pada Vcc (Positif). Setelah semua sudah terhubung dengan benar, lalu sambungkan batere Positif pada pin 7 dan Negatif pada pin 14. Perhatikan nyala LED. LED akan menyala sekitar satu kali setiap detik. Pada percobaan kedua, yaitu rangkaian Monostabil. Komponen yang digunakan adalah sama pada rangkain Astabil hanya saja menggunakan R1 menjadi 2,2 M Ω, C1 0,1 µF, C2 0,01 µF dan R2 680 Ω yang terhubung pada LED. Kemudian lepas jumper dari pin 2 dan pin 6, lalu hubungkan jumper ke pin1 dan pin 2. Pin 6 sebagai Trigger yang dihubungkan dengan jumper ke sisi positif. Setelah itu lepaskan Trigger dan sentuh sebentar jumper pada sisi negatif maka LED akan menyala kurang lebih selama 2 detik.
  • 10. KESIMPULAN 1. Astable multivibrator adalah suatu rangkaian yang bagian outputnya tidak bisa stabil pada satu keadaan atau level, akan tetapi berubah-ubah secara terus menerus dari keadaan 0 ke keadaan 1 berulang-ulang. Keadaan tidak stabil ini sering disebut sebagai keadaan quasi stabil atau semi stabil (keadaan fase running). 2. Pin 2 dan pin 6 dibuat terhubung. Itu akan memicu dirinya sendiri dan bergerak bebas sebagai multivibrator, rangkaian multivibrator tersebut akan bekerja secara bebas dan tidak lagi memerlukan pemicu. 3. LED akan menyala kira-kira satu kali setiap detik. 4. Jika ingin memperbesar frekuensi, maka kecilkan R1 dan C1. Perhitungan yang di dapat: Hasil perhitungan pada LED 𝑓 = 1,4 ( 𝑅1 + 2 × 𝑅2) 𝐶1 𝑓 = 1,4 (2 × 𝑅2) × 𝐶1 𝑓 = 1,4 (106 × 10−6) = 0,7 𝐻𝑧 5. Pada rangkaian Monostabil, jumper yang terpasang adalah pin 1 dan pin 2. 6. Pin 6 digunakan sebagai Trigger. Perhitungan yang di dapat: Hasil perhitungan pada LED 𝑇 = 1,1 × 𝑅1 × 𝐶1 𝑇 = 1,1 × 2,2 × 106 𝑇 = 2.4 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘