ANALISIS TERJADINYA KONFLIK MISSKOMUNIKASI DALAM KASUS PASANGAN SUAMI ISTRI Y...DafinaNurAulia
Menurut (Pradikta, 2013) di bidang antropologi, terdapat istilah yaitu Etnografi. Etnografi merupakan hasil penelitian yang menjelaskan suatu suku atau bangsa tertentu. Dalam melakukan penelitian etnografi, terdapat dua metode penelitian yang dapat digunakan, yaitu metode pengamatan dan metode wawancara. Menurut (Sari, 2016) dalam sebuah komunikasi yang efektif, keterampilan mendengarkan dan bertanya merupakan dua hal yang sangat penting untuk dipadukan, semakin baik keterampilan komunikasi dan mendengarkan kita, maka semakin baik pula hubungan kita dengan orang lain. Maka dalam komunikasi yang baik, kesalahpahaman dengan orang lain dapat diminimalisir. Menurut (Vina, 2022) misskomunikasi terjadi ketika komunikasi tidak efektif antara pihak-pihak yang terlibat. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam komunikasi, baik dari pihak pengirim maupun penerima informasi. Tujuan penelitian ini untuk memberikan panduan kepada masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan konflik yang serupa agar setelah membaca penelitian ini, mereka dapat lebih mudah mengatasinya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Kasus ini dapat dianalisis melalui teori resolusi konflik. Konflik dalam hubnngan keluarga adalah hal yang wajar terjadi dan dapat diatasi dengan cara yang tepat, solusi yang dapat diterapkan oleh pasangan suami istri adalah dengan saling mendengarkan dan memahami pandangan masing-masing agar semua pihak dapat merasa nyaman.
Kata kunci: Misskomunikasi, Suami Istri, Mertua
ANALISIS TERJADINYA KONFLIK MISSKOMUNIKASI DALAM KASUS PASANGAN SUAMI ISTRI Y...DafinaNurAulia
Menurut (Pradikta, 2013) di bidang antropologi, terdapat istilah yaitu Etnografi. Etnografi merupakan hasil penelitian yang menjelaskan suatu suku atau bangsa tertentu. Dalam melakukan penelitian etnografi, terdapat dua metode penelitian yang dapat digunakan, yaitu metode pengamatan dan metode wawancara. Menurut (Sari, 2016) dalam sebuah komunikasi yang efektif, keterampilan mendengarkan dan bertanya merupakan dua hal yang sangat penting untuk dipadukan, semakin baik keterampilan komunikasi dan mendengarkan kita, maka semakin baik pula hubungan kita dengan orang lain. Maka dalam komunikasi yang baik, kesalahpahaman dengan orang lain dapat diminimalisir. Menurut (Vina, 2022) misskomunikasi terjadi ketika komunikasi tidak efektif antara pihak-pihak yang terlibat. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam komunikasi, baik dari pihak pengirim maupun penerima informasi. Tujuan penelitian ini untuk memberikan panduan kepada masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan konflik yang serupa agar setelah membaca penelitian ini, mereka dapat lebih mudah mengatasinya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Kasus ini dapat dianalisis melalui teori resolusi konflik. Konflik dalam hubnngan keluarga adalah hal yang wajar terjadi dan dapat diatasi dengan cara yang tepat, solusi yang dapat diterapkan oleh pasangan suami istri adalah dengan saling mendengarkan dan memahami pandangan masing-masing agar semua pihak dapat merasa nyaman.
Kata kunci: Misskomunikasi, Suami Istri, Mertua
Ciri Komuikasi Antar Pribadi, Sifat Komunikasi antar pribadi, Faktor-faktor Pembentuk Komunikasi, Jenis Hubungan Antar Pribadi, Perkembangan Komunikasi Antar Pribadi
1. Nama : Hafiza
Nim : 1710411110
Matkul : komunikasi kelompok
Proses terjadinya komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok tidak jauh berbeda dengan interaksi sosial. Pada komunikasi kelompok
aspek komunikasi antar pribadi lebih dominan. Komunikasi kelompok akan efektif bila berhasil
menghasilkan tindakan dari masing-masing anggotanya.
Proses komunikasi kelompok diawali dengan perkumpulan atau terbentuknya suatu kelompok
bisa jadi tiga orang atau lebih . Dalamkelompok ini akan terjadi komunikasi yang berawal dari
komunikasi yang bersifat sehari-hari atau bisa juga dengan komunikasi hingga komunikasi yang
serius. Pembicaraan akan berawal dari sebuah ide, lalu ide itu akan memunculkan lelucon-
lelucon. Proses komunikasi ini tanpa kita sadari sudah merupakan komunikasi kelompok.
Contoh kasus komunikasi kelompok
Dalamsuatu kelompok bermain yang terdiri dari 5 orang anggota. Diakhir semester mereka
ingin pergi liburan kesuatu tempat . Untuk itu mereka saling berunding kemana mereka akan
pergi,kegiatan tepatnya akan dilakukan kapan,berapa budget yang dibutuhkan dan hal-hal apa
saja yang akan mereka lakukan disana. Biasanya dalamkomunikasi kelompok ini pasti akan ada
perbedaan dalam menentukan pilihan.
Sebut saja nama-nama mereka Ani,Ana,Ica,Tejo dan Budi. Dalam kelompok ini Ani dan Budi
lebih suka untuk pergi ke daerah tempat wisata alamkarna dengan pergi jalan-jalan ketempat
wisata akan lebih menyenangkan dan juga dapat mengurangi budget yang diperlukan.
Sedangkan Ana,Ica dan Tejo lebih senang untuk pergi ketempat yang memiliki banyak
permainan dan cofe-cafe yang cukup untuk kantong pelajar. Karna menurut mereka dengan
mengunjungi tempat tersebut selain menyenangkan mereka juga dapat berfoto-foto di hospot
yang bagus. Dengan perginya mereka bersama tentunya juga akan menjadikan budget yang
dikeluarkan lebih murah.
Pada kelompok ini mereka sama sama memiliki keinginan untuk berjalan-jalan ke suatu tempat
namun harga yang cukup murah. Namun karna hanya Ani dan Budi saja yang memilih untuk
ketempat wisata alam,mereka akhirnya menurut untuk mengikuti Ana,Ica dan Tejo walaupun
sebenarnya mereka sangat menginginkan berlibur ke tempat wisata alam.
2. Dalamhal ini faktor yang mempengaruhi tingkah laku anggota sehingga menjadikan Ani dan
Budi mengikuti keinginan teman-teman mereka adalah :
1. Keinginan untuk tetap berada di dalamkelompok. Walaupun mereka sangat
menginginkan liburannya dilakukan di tempat wisata alam,namun mereka mau untuk
mengikuti keinginan teman-temannya yang lain karna tidak ingin hubungan dalam
kelompoknya akan menjadi runyam.
2. Adanya keinginan untuk memiliki keakraban secara emosional dengan teman-teman
mereka. Mungkin Ani dan Budi bisa saja untuk meminta tidak mengikuti acara kegiatan
tersebut dengan menggunakan alasan bahwa mereka tidak memiliki cukup uang
ataupun alasan lain yang menjadikan dia tetap tidak pergi . Namun karna mereka ingin
memiliki keakraban secara emosional dengan teman yang lain mereka akhirnya
menuruti keinginan teman-teman yang lain untuk pergi ketempat wisata yang terdapat
hospot-hospot foto yang bagus.
3. Adanya pola pikir yang sama antar anggota . walaupun memiliki keinginan yang belum
tentu sama dengan teman-teman yang lain,karna adanya pola pemikiran yang sama
menjadikan mereka tetap ingin kompak untuk bersama-sama menghabiskan liburan di
tempat yang telah di sepakati.