Sosialisasi merupakan proses pembentukan kepribadian melalui penanaman nilai dan norma sosial dari berbagai agen seperti keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Proses ini membantu individu belajar peran sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian merupakan proses kompleks dimana individu belajar pola-pola kebudayaan melalui interaksi sosial. Proses ini membentuk kepribadian seseorang dan memungkinkannya berperan sesuai norma sosial. Faktor lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan teman berperan dalam menentukan kepribadian individu.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian melalui proses sosialisasi. Proses sosialisasi dilakukan oleh berbagai agen sosialisasi seperti keluarga, teman sebaya, lembaga pendidikan, dan media massa. Agen-agen tersebut memberikan pengaruh dalam membentuk norma dan nilai seseorang sejak usia dini hingga dewasa.
Sosialisasi merupakan proses pembentukan kepribadian melalui penanaman nilai dan norma sosial dari berbagai agen seperti keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Proses ini membantu individu belajar peran sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian merupakan proses kompleks dimana individu belajar pola-pola kebudayaan melalui interaksi sosial. Proses ini membentuk kepribadian seseorang dan memungkinkannya berperan sesuai norma sosial. Faktor lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan teman berperan dalam menentukan kepribadian individu.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian melalui proses sosialisasi. Proses sosialisasi dilakukan oleh berbagai agen sosialisasi seperti keluarga, teman sebaya, lembaga pendidikan, dan media massa. Agen-agen tersebut memberikan pengaruh dalam membentuk norma dan nilai seseorang sejak usia dini hingga dewasa.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan peran media massa dalam proses sosialisasi. Sosialisasi adalah proses transfer nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui agen-agen seperti keluarga, sekolah, dan media massa. Media massa seperti televisi dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat dengan cara mempromosikan nilai-nilai baru.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan kepribadian. Sosialisasi dijelaskan sebagai proses belajar seseorang dari masa kanak-kanak hingga dewasa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Agen sosialisasi utama meliputi keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Kepribadian terbentuk melalui proses sosialisasi dan dipengaruhi oleh faktor biologis, psik
Dokumen tersebut merupakan daftar anggota kelompok 1 dengan tugas masing-masing dan ringkasan materi sosialisasi dan kepribadian yang mencakup pengertian, tujuan, jenis, tipe, media sosialisasi, tahap-tahap sosialisasi, pengertian kepribadian, faktor-faktor, tipe kebudayaan, dan hubungan antara sosialisasi dan kepribadian.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian dalam 3 kalimat:
Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial melalui agen-agen seperti keluarga, sekolah, dan teman sebaya. Proses ini berlangsung seumur hidup untuk membentuk kepribadian seseorang sesuai harapan kelompoknya. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi sosial
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan kepribadian. Sosialisasi adalah proses belajar mengenal budaya masyarakat lingkungan, sedangkan kepribadian merupakan organisasi sikap yang membentuk perilaku seseorang. Kepribadian dipengaruhi oleh proses sosialisasi dan faktor-faktor seperti genetik, budaya, dan pengalaman hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh sosialisasi dan nilai budaya dalam pembentukan kepribadian. Sosialisasi terjadi melalui interaksi sosial dan pendidikan, dan terbagi atas sosialisasi primer di keluarga dan sekunder di masyarakat. Kepribadian terbentuk seiring proses sosialisasi yang mempengaruhi penanaman nilai budaya. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dalam pembentukan kepribadian agar se
Perkembangan hubungan sosial dan prose...Dedi Yulianto
Teks tersebut membahas tentang perkembangan hubungan sosial dan proses pembelajaran. Hubungan sosial dimulai dari lingkungan keluarga dan berkembang ke lingkungan sekolah dan sosial yang lebih luas. Pola asuh orang tua yang otoriter dapat menyebabkan kesulitan hubungan sosial. Hubungan sosial berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang dan berkembang sejak bayi hingga dewasa melalui interaksi dengan
Makalah ini membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Pembahasan dimulai dengan pengantar, latar belakang masalah, rumusan masalah, dan rencana tindak lanjut. Unsur-unsur kepribadian yang dibahas meliputi pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Jenis sosialisasi meliputi formal dan informal, sedangkan pola sosialisasi terdiri dari represif dan partisipatoris."
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian, termasuk proses sosialisasi primer dan sekunder serta tujuan utama dari sosialisasi seperti menanamkan disiplin dasar, aspirasi, peran sosial, dan keterampilan.
Tiga konsep utama dalam dokumen ini adalah kesadaran sosiologis, sosialisasi, dan mobilitas sosial. Kesadaran sosiologis mengacu pada pemahaman sosiolog tentang masalah sosial melalui penyebab sistematisnya. Sosialisasi adalah proses belajar menjadi anggota masyarakat melalui interaksi sosial sejak kanak-kanak. Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan status sosial antar kelas sos
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja yang mencakup pengertian perkembangan sosial, konsep diri dan harga diri, pencarian identitas, pergaulan dengan teman sebaya, seksualitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruh terhadap tingkah laku.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hubungan sosial remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat penjelasan mengenai pengertian perkembangan, sosial, dan remaja. Juga dibahas proses perkembangan sosial, karakteristik hubungan sosial remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan peran media massa dalam proses sosialisasi. Sosialisasi adalah proses transfer nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui agen-agen seperti keluarga, sekolah, dan media massa. Media massa seperti televisi dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat dengan cara mempromosikan nilai-nilai baru.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan kepribadian. Sosialisasi dijelaskan sebagai proses belajar seseorang dari masa kanak-kanak hingga dewasa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Agen sosialisasi utama meliputi keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan media massa. Kepribadian terbentuk melalui proses sosialisasi dan dipengaruhi oleh faktor biologis, psik
Dokumen tersebut merupakan daftar anggota kelompok 1 dengan tugas masing-masing dan ringkasan materi sosialisasi dan kepribadian yang mencakup pengertian, tujuan, jenis, tipe, media sosialisasi, tahap-tahap sosialisasi, pengertian kepribadian, faktor-faktor, tipe kebudayaan, dan hubungan antara sosialisasi dan kepribadian.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian dalam 3 kalimat:
Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial melalui agen-agen seperti keluarga, sekolah, dan teman sebaya. Proses ini berlangsung seumur hidup untuk membentuk kepribadian seseorang sesuai harapan kelompoknya. Faktor internal dan eksternal mempengaruhi sosial
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan kepribadian. Sosialisasi adalah proses belajar mengenal budaya masyarakat lingkungan, sedangkan kepribadian merupakan organisasi sikap yang membentuk perilaku seseorang. Kepribadian dipengaruhi oleh proses sosialisasi dan faktor-faktor seperti genetik, budaya, dan pengalaman hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh sosialisasi dan nilai budaya dalam pembentukan kepribadian. Sosialisasi terjadi melalui interaksi sosial dan pendidikan, dan terbagi atas sosialisasi primer di keluarga dan sekunder di masyarakat. Kepribadian terbentuk seiring proses sosialisasi yang mempengaruhi penanaman nilai budaya. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dalam pembentukan kepribadian agar se
Perkembangan hubungan sosial dan prose...Dedi Yulianto
Teks tersebut membahas tentang perkembangan hubungan sosial dan proses pembelajaran. Hubungan sosial dimulai dari lingkungan keluarga dan berkembang ke lingkungan sekolah dan sosial yang lebih luas. Pola asuh orang tua yang otoriter dapat menyebabkan kesulitan hubungan sosial. Hubungan sosial berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang dan berkembang sejak bayi hingga dewasa melalui interaksi dengan
Makalah ini membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Pembahasan dimulai dengan pengantar, latar belakang masalah, rumusan masalah, dan rencana tindak lanjut. Unsur-unsur kepribadian yang dibahas meliputi pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Jenis sosialisasi meliputi formal dan informal, sedangkan pola sosialisasi terdiri dari represif dan partisipatoris."
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian, termasuk proses sosialisasi primer dan sekunder serta tujuan utama dari sosialisasi seperti menanamkan disiplin dasar, aspirasi, peran sosial, dan keterampilan.
Tiga konsep utama dalam dokumen ini adalah kesadaran sosiologis, sosialisasi, dan mobilitas sosial. Kesadaran sosiologis mengacu pada pemahaman sosiolog tentang masalah sosial melalui penyebab sistematisnya. Sosialisasi adalah proses belajar menjadi anggota masyarakat melalui interaksi sosial sejak kanak-kanak. Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan status sosial antar kelas sos
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja yang mencakup pengertian perkembangan sosial, konsep diri dan harga diri, pencarian identitas, pergaulan dengan teman sebaya, seksualitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruh terhadap tingkah laku.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan hubungan sosial remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat penjelasan mengenai pengertian perkembangan, sosial, dan remaja. Juga dibahas proses perkembangan sosial, karakteristik hubungan sosial remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang pendapatan, konsumsi, tabungan, dan investasi sebagai komponen-komponen penting dalam perekonomian suatu negara. Pendapatan adalah balas jasa yang diterima faktor produksi, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan, tabungan adalah bagian pendapatan yang disimpan, sedangkan investasi adalah bagian pendapatan perusahaan yang ditanamkan untuk penambahan modal kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana kesadaran akan keterlibatan Allah dalam segala hal dapat menjadi motivasi dan sumber kekuatan bagi seseorang. Orang yang yakin bahwa segala yang terjadi ditakdirkan oleh Allah akan memiliki sifat sabar, ridha, dan menerima takdir, sehingga mampu memperoleh kekuatan mental dan jiwa yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Buku ini membahas tentang sedekah dan bagaimana sedekah dapat membawa berkah dan kemudahan sesuai janji Allah dalam Al Quran. Diuraikan beberapa kisah nyata tentang orang-orang yang naik gaji, kawin, atau lunas hutang setelah bersedekah walaupun dengan jumlah kecil, sebagaimana dijanjikan Allah akan melipatgandakan pahala sedekah 10 kali lipat. Ustad Yusuf Mansur mengajak umat untuk bersedekah
Sistem kewarganegaraan di Indonesia ditentukan oleh tiga asas, yaitu ius soli, ius sanguinis, dan naturalisasi. Ius soli memberikan kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran, sedangkan ius sanguinis berdasarkan keturunan orang tua. Naturalisasi memperoleh kewarganegaraan melalui proses hukum. Terdapat tujuh cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia menurut undang-undang.
This resume summarizes Bryant K. Jones' experience in information technology with a focus on system administration, software packaging and deployment, project management, and desktop support. He has over 15 years of experience in roles supporting Microsoft technologies like SCCM, SCOM, SCSM, and Windows deployment. His background includes packaging and deploying applications, imaging and deploying desktop operating systems, and administering Microsoft System Center infrastructure. He also lists experience with virtualization, help desk support, and ERP systems like SAP.
The document provides information about WorkOne Region 8 locations and services. It lists 11 WorkOne locations across Indiana and their addresses and phone numbers. It describes the services offered at WorkOne centers including access to computers, the internet, fax/copy machines, information about high-wage careers, case management, skills assessments, skills training programs, workshops on topics like resume writing and interviewing, resources for job searching, and assistance programs.
UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan menghilangkan diskriminasi berdasarkan ras atau etnis dan menganut konsep bangsa Indonesia asli yang tidak membedakan antara warga negara asli dan tidak asli. UU ini juga menganut sistem kekerabatan parental dan memberikan kewarganegaraan secara otomatis kepada anak berdasarkan ius sanguinis atau ius soli tanpa diskriminasi gender.
The document provides an overview of the features and tools available on the ICE website, including taking assessments, viewing assessment results, exploring occupations, researching education requirements, job search tools like resume building and networking, and preparing for interviews. It encourages the user to explore all areas of the site to learn about career and education options.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian investasi dan proses keputusan investasi. Investasi adalah komitmen dana untuk mendapatkan keuntungan di masa depan, seperti investasi saham atau waktu belajar. Proses investasi melibatkan pemahaman hubungan antara return dan risiko serta dasar keputusan seperti return diharapkan, risiko, dan hubungan keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pembinaan Palang Merah Remaja (PMR). Ia menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, dasar hukum, dan definisi-definisi kunci seperti PMR, pembina PMR, pelatih PMI, dan instansi terkait. Dokumen ini juga menjelaskan tentang syarat-syarat keanggotaan PMR, hak dan kewajiban anggota dan pembina PMR, serta cara berakhirnya keanggotaan PMR
Dokumen tersebut membahas latar belakang perilaku seks bebas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti gagalnya sosialisasi norma keluarga, terbukanya pergaulan bebas, dan pengaruh media. Perilaku seks bebas semakin populer karena tekanan teman dan dorongan nafsu, serta rasa ingin tahu yang tinggi akibat informasi seks yang melimpah dari lingkungan.
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Septian Muna Barakati
Makalah ini membahas pengaruh sosialisasi dan nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian. Sosialisasi terjadi melalui interaksi sosial dan pendidikan, dan terbagi atas sosialisasi primer di keluarga dan sekunder di masyarakat. Faktor-faktor seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan berperan dalam membentuk kepribadian seseorang sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Warnet Raha
Makalah ini membahas tentang pengaruh sosialisasi dan nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian. Proses sosialisasi primer dan sekunder berperan dalam membentuk kepribadian seseorang melalui penanaman nilai-nilai budaya. Sosialisasi dan budaya mempengaruhi kepribadian seseorang sejalan dengan perkembangan individu, mulai dari tahap persiapan hingga penerimaan norma kolektif.
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Kepribadian merupakan hasil dari proses sosialisasi seseorang dalam lingkungannya.
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Hubungan antara sosialisasi dan kepribadian adalah kepribadian merupakan hasil dari proses sosial
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi yang merupakan proses penanaman nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ada dua jenis sosialisasi yaitu primer yang terjadi di lingkungan keluarga dan sekunder setelah sosialisasi primer. Agen-agen sosialisasi meliputi keluarga, teman, sekolah, dan media dengan tujuan membentuk individu yang dapat berfungsi di masyarakat.
Proses sosialisasi sebagai proses pembentuk kepribadianUndercover Helpers
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian. Sosialisasi dapat berdampak positif maupun negatif tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan. Proses sosialisasi penting untuk membentuk norma dan nilai sosial pada individu.
Dokumen tersebut membahas proses sosialisasi dan peranannya dalam pembentukan moral individu. Proses sosialisasi primer melalui keluarga dan sosialisasi sekunder melalui teman sebaya mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. Ibu bapa memainkan peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak melalui teladan dan komunikasi yang baik.
jgn qta mndiagnosa smua mnusia tu sma sprti ap yg qta pkirkan, krn tdk smua mnusia sprti tu. ad bbrpa yg dpat mnahan hawa nafsunya n ad jg yg tdk. jka qta msih brpikiran sperti tu, artix anda mngatakan bahwa nabi-nabi qta jg sma sprti tu. krn nabi n rasul adlh seorng mnusia jg. "Trima Kasih"
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan agen-agen sosialisasi seperti keluarga, sekolah, rakan sebaya, media massa dan agama. Ia juga menjelaskan proses sosialisasi primer, sekunder dan resosialisasi serta peranan guru sebagai agen sosialisasi dalam memupuk nilai-nilai murni pelajar.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai kemampuan sosialisasi anak prasekolah, proses sosialisasi, tahap-tahap sosialisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi, ciri-ciri anak prasekolah, dan pola asuh orang tua.
Sosialisasi adalah proses belajar sepanjang hidup untuk membantu individu beradaptasi dan berfungsi dalam kelompoknya melalui agen-agen sosialisasi seperti keluarga, teman, sekolah, dan lingkungan kerja. Proses ini memungkinkan setiap individu memahami peranannya dalam masyarakat.
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianYusuf Harfi
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan pola perilaku masyarakat sejak lahir hingga akhir hayat. Faktor-faktor seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan berperan dalam mensosialisasikan nilai-nilai dan norma kepada individu. Tujuan sosialisasi antara lain membentuk disiplin
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi, yang didefinisikan sebagai proses belajar nilai-nilai dan norma-norma masyarakat untuk berintegrasi. Ia membahas jenis sosialisasi primer dan sekunder, serta agen-agen sosialisasi seperti keluarga, guru, dan media massa.
Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati nilai serta norma yang berlaku dalam masyarakatnya sejak lahir hingga dewasa melalui interaksi dengan lingkungan sosial terdekatnya. Proses ini membentuk kepribadian seseorang untuk dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat yang baik.
Similar to Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2 (20)
Tesis ini membahas status dan kedudukan hukum anak hasil perkawinan campuran menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI. Tesis ini menganalisis ketentuan yang mengatur pemberian kewarganegaraan kepada anak hasil perkawinan campuran dan perlindungan hukum bagi anak yang tidak tercatat.
Dokumen tersebut membahas tentang kewarganegaraan Indonesia menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006. Ia menjelaskan bahwa status kewarganegaraan dapat diperoleh melalui kelahiran, pengangkatan, permohonan yang dikabulkan, naturalisasi, perkawinan, turut ayah/ibu, dan pernyataan. Dokumen tersebut juga membedah metode-metode perolehan kewarganegaraan secara lebih rinci.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian warga negara Indonesia dan sistem kewarganegaraan di Indonesia. Secara garis besar, warga negara Indonesia adalah orang Indonesia asli dan orang asing yang disahkan menjadi warga negara berdasarkan undang-undang. Sistem kewarganegaraan di Indonesia menganut prinsip ius sanguinis dan ius soli."
Dokumen tersebut membahas tentang ibadah kurban dan akikah. Kurban adalah penyembelihan hewan untuk beribadah kepada Allah pada hari raya idul adha, sedangkan akikah dilakukan sebagai tanda syukur atas kelahiran anak dengan menyembelih hewan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Kedua ibadah tersebut bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan saling tolong menolong antar sesama.
This document provides serial numbers and product keys for Microsoft Office 2010 beta versions, including Word, Excel, Visio, Project, and SharePoint. It explains how to activate the Office 2010 beta by entering a serial number in the product key field. The keys allow usage of the beta versions until October 2010 or 30 days. It also provides direct download links for faster downloading using an internet download manager.
1. BAB III
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
SKL 3:
Mengidentifikasi proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
A. Pengertian Sosialisasi
Manusia berbeda dari binatang. Perilaku pada binatang dikendalikan oleh instink/naluri yang
merupakan bawaan sejak awal kehidupannya. Binatang tidak menentukan apa yang harus
dimakannya, karena hal itu sudah diatur oleh naluri. Binatang dapat hidup dan melakukan
hubungan berdasarkan nalurinya.
Manusia merupakan mahluk tidak berdaya kalau hanya mengandalkan nalurinya. Naluri
manusia tidak selengkap dan sekuat pada binatang. Untuk mengisi kekosongan dalam
kehidupannya manusia mengembangkan kebudayaan. Manusia harus memutuskan sendiri
apa yang akan dimakan dan juga kebiasaan-kebiasaan lain yang kemudian menjadi bagian
dari kebudayaannya. Manusia mengembangkan kebiasaan tentang apa yang dimakan,
sehingga terdapat perbedaan makanan pokok di antara kelompok/masyarakat. Demikian juga
dalam hal hubungan antara laki-laki dengan perempuan, kebiasaan yang berkembang dalam
setiap kelompok menghasilkan bermacam-macam sistem pernikahan dan kekerabatan yang
berbeda satu dengan lainnya.
Dengan kata lain, kebiasaan-kebiasaan pada manusia/masyarakat diperoleh melalui proses
belajar, yang disebut sosialisasi. Berikut beberapa definisi mengenai sosialisasi.
Peter L. Berger:
Sosialisasi adalah proses dalam mana seorang anak belajar menjadi seseorang yang
berpartisipasi dalam masyarakat. Yang dipelajari dalam sosialisasi adalah peran-peran,
sehingga teori sosialisasi adalah teori mengenai peran (role theory).
Robert M.Z. Lawang:
Sosialisasi adalah proses mempelajari nilai, norma, peran dan persyaratan lainnya yang
diperlukan untuk memungkinkan seseorang dapat berpartisipasi secara efektif dalam
kehidupan sosial.
Horton dan Hunt:
Suatu proses yang terjadi ketika seorang individu menghayati nilai-nilai dan norma-norma
kelompok di mana ia hidup sehingga terbentuklah kepribadiannya.
Dalam proses sosialisasi terjadi paling tidak tiga proses, yaitu: (1) belajar nilai dan norma
(sosialisasi), (2) menjadikan nilai dan norma yang dipelajari tersebut sebagai milik diri
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKANKEPRIBADIAN AGUS SANTOSA Halaman 1
2. (internalisasi), dan (3) membiasakan tindakan dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma
yang telah menjadi miliknya (enkulturasi).
B. Fungsi Sosialisasi
1. Bagi individu: agar dapat hidup secara wajar dalam kelompo/masyarakatnya, sehingga
tidak aneh dan diterima oleh warga masyarakat lain serta dapat berpartisipasi aktif
sebagai anggota masyarakat
2. Bagi masyarakat: menciptakan keteraturan sosial melalui pemungsian sosialisasi sebagai
sarana pewarisan nilai dan norma serta pengendalian sosial.
C. Macam-macam Sosialisasi
1. Berdasarkan berlangsungnya: sosialisasi yang disengaja/disadari dan tidak
disengaja/tidak disadari.
Sosialisasi yang disengaja/disadari: Sosialisasi yang dilakukan secara sadar/disengaja:
pendidikan, pengajaran, indoktrinasi, dakwah, pemberian petunjuk, nasehat, dll.
Sosialisasi yang tidak disadari/tidak disengaja: perilaku/sikap sehari-hari yang
dilihat/dicontoh oleh pihak lain, misalnya perilaku sikap seorang ayah ditiru oleh anak
laki-lakinya, sikap seorang ibu ditiru oleh anak perempuannya, dst.
2. Menurut status pihak yang terlibat: sosialisasi equaliter dan otoriter.
Sosialisasi equaliter berlangsung di antara orang-orang yang kedudukan atau statusnya
relatif sama, misalnya di antara teman, sesama murid, dan lain-lain, sedangkan sosialisasi
otoriter berlangsung di antara pihak-pihak yang status/kedudukannya berbeda misalnya
berlangsung antara orangtua dengan anak, antara guru dengan murid, antara pimpinan
dengan pengikut, dan lain-lain.
3. Menurut tahapnya: sosialisasi primer dan sekunder.
Sosialisasi primer dialami individu pada masa kanak-kanak, terjadi dalam lingkungan
keluarga, individu tidak mempunyai hak untuk memilih agen sosialisasinya, individu
tidak dapat menghindar untuk menerima dan menginternalisasi cara pandang keluarga
Sosialisasi sekunder berkaitan dengan ketika individu mampu untuk berinteraksi dengan
orang lain selain keluarganya.
4. Berdasarkan caranya: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris.
Apabila mengacu pada cara-cara yang dipakai dalam sosialisasi , terdapat dua pola, yaitu
represif, dan partisipatoris.
Sosialisasi Represif menekankan pada:
(1) penggunaan hukuman,
(2) memakai materi dalam hukuman dan imbalan,
(3) kepatuhan anak pada orang tua,
(4) komunikasi satu arah (perintah),
(5) bersifat nonverbal,
(6) orang tua sebagai pusat sosialisasi sehingga keinginan orang tua menjadi penting, dan
(7) keluarga menjadi significant others.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKANKEPRIBADIAN AGUS SANTOSA Halaman 2
3. Sedangkan sosialisasi partisipatoris menekankan pada
(1) individu diberi imbalan jika berkelakuan baik,
(2) hukuman dan imbalan bersifat simbolik,
(3) anak diberi kebebasan,
(4) penekanan pada interaksi,
(5) komunikasi terjadi secara lisan/verbal,
(6) anak pusat sosialisasi sehingga keperluan anak dianggap penting, dan
(7) keluarga menjadi generalized others.
D. Tahap-tahap Sosialisasi
George Herbert Mead menjelaskan bahwa diri manusia berkembang secara bertahap
melalui interaksinya dengan anggota masyarfakat yang lain, mulai dari play stage, game
stage, dan generalized other.
Tahap 1: Preparatory
• Dalam tahap ini individu meniru perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya, tetapi
belum mampu memberi makna apapun pada tindakan yang ditiru.
• Merupakan peniruan murni.
Tahap 2: Play Stage
Play Stage, atau tahap permainan, anak mulai memberi makna terhadap perilaku yang ditiru.
Mulai mengenal bahasa. Mulai mendefinisikan siapa dirinya (identifikasi diri) sebagaimana
definisi yang diberikan oleh significant other.
Significant other merupakan orang yang secara nyata penting bagi seseorang dalam proses
sosialisasi. Bagi anak-anak dalam tahap play stage, orangtua merupakan significant other.
Bahkan, anak-anak tidak dapat memilih siapa significant other-nya!
Ketika ada yang menyapa: “Hi, Agus”, maka anak mengerti: “Oh – aku Agus”. “Hi, Pintar”.
“Oh, aku pintar”. “Bodoh banget kamu”. “Oh, aku bodoh banget”, dan setertusnya. Definisi
diri pada tahap ini sebagaimana yang diberikan oleh significant other.
Tahap 3 Game Stage
• Tahap ini berbeda dari tahap permainan, karena tindakan meniru digantikan dengan
tindakan yang disadari.
• Tidak hanya mengetahui peran yang dijalankannya, tetapi juga peran orang lain dengan
siapa ia berinteraksi.
• Bisakah Anda membedakan antara “bermain bola” dengan “pertandingan sepakbola”?
Bermain bola dapat dilakukan oleh anak-anak pada yang telah mengalami sosialisasi
tahap play stage, tetapi bertanding sepakbola baru dapat dilakukan oleh anak-anak yang
telah mengalami sosialisasi pada tahap game stage. Mengapa demikian? Karena dalam
pertandingan sepakbola ada prosedur dan tatacara yang harus ditaati. Anak-anak akan
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKANKEPRIBADIAN AGUS SANTOSA Halaman 3
4. memahami tentang prosedur dan tatacara apabila telah mengalami sosialisasi pada tahap
game stage.
Tahap 4: Generalized Other
Pada tahap ini individu telah mampu mengambil peran yang dijalankan oleh orang-orang
dalam masyarakatnya, ia telah mampu berinteraksi dan memainkan perannya dengan
berbagai macam orang dengan status, peran dan harapan yang berbeda-beda dalam
masyarakatnya.
E. Agen-agen Sosialisasi
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi. Dapat juga disebut
sebagai media sosialisasi.
Jacobs dan Fuller (1973), mengidentifikasi empat agen utama sosialisasi, yaitu: (1)
keluarga, (2) kelompok pertemanan, (3) lembaga pendidikan, dan (4) media massa. Para ahli
sosiologi menambahkan juga peran dan pengaruh dari lingkungan kerja.
1. Keluarga sebagai agen/media sosialisasi
Keluarga merupakan satuan sosial yang didasarkan pada hubungan darah (genealogis),
dapat berupa keluarga inti (ayah, ibu, dan atau tanpa anak-anak baik yang dilahirkan
maupun diadopsi), dan keluarga luas, yaitu keluarga yang terdiri atas lebih dari satu
keluarga inti yang mempunyai hubungan darah baik secara hirarkhi maupun horizontal.
Nilai dan norma yang disosialisasikan di keluarga adalah nilai norma dasar yang
diperlukan oleh seseorang agar nanti dapat berinteraksi dengan orang-orang dalam
masyarakat yang lebih luas.
Pihak yang terlibat (significant other):
Pada keluarga inti: ayah, ibu saudara kandung, pada keluarga luas: nenek, kakek, paman,
bibi, pada masyarakat menengah perkotaan sejalan dengan meningkatnya partisipasi kerja
perempuan: baby sitter, pembantu rumah tangga, petugas pada penitipan anak, guru pada
play group, dll.
2. Kelompok pertemanan sebagai agen/media sosialisasi
Dalam lingkungan teman sepermainan lebih banyak sosialisasi yang berlangsung
equaliter, seseorang belajar bersikap dan berperilaku terhadap orang-orang yang setara
kedudukannya, baik tingkat umur maupun pengalaman hidupnya.
Melalui lingkungan teman sepermainan seseorang mempelajari nilai-nilai dan norma-
norma dan interaksinya dengan orang-orang lain yang bukan anggota keluarganya. Di
sinilah seseorang belajar mengenai berbagai keterampilan sosial, seperti kerjasama,
mengelola konflik, jiwa sosial, kerelaan untuk berkorban, solidaritas, kemampuan untuk
mengalah dan keadilan. Di kalangan remaja kelompok sepermainan dapat berkembang
menjadi kelompok persahabatan dengan frekuensi dan intensitas interaksi yang lebih
mantap. Bagi seorang remaja, kelompok persahabatan dapat berfungsi sebagai
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKANKEPRIBADIAN AGUS SANTOSA Halaman 4
5. penyaluran berbagai perasaan dan aspirasi, bakat, minat serta perhatian yang tidak
mungkin disalurkan di lingkungan keluarga atau yang lain.
Peran positif kelompok sepermainan/persahabatan:
memberikan rasa aman dan rasa yang dianggap penting dalam kelompok yang
berguna bagi pengembangan jiwa
menumbuhkan dengan baik kemandirian dan kedewasaan
tempat yang baik untuk mencurahkan berbagai perasaaan: kecewa, takut, kawatir,
suka ria, dan sebagainya, termasuk cinta.
Merupakan tempat yang baik untuk mengembangkan ketrampilan sosial: kemampuan
memimpin, menyamakan persepsi, mengelola konflik, dan sebagainya
Tentu saja ada peran kelompok persahabatan yang negatif, seperti perilaku-perilaku yang
berkembang di lingkungan delinquen (menyimpang), misalnya gang.
3. Sistem/lingkungan pendidikan sebagai agen/media sosialisasi
Dilingkungan pendidikan/sekolah anak mempelajari sesuatu yang baru yang belum
dipelajari dalam keluarga maupun kelompok bermain, seperti kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung.
Lingkungan sekolah terutama untuk sosialisasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi
serta nilai-nilai kebudayaan yang dipandang luhur dan akan dipertahankan
kelangsungannya dalam masyarakat melalui pewarisan (transformasi) budaya dari
generasi ke generasi berikutnya.
Fungsi sekolah sebagai media sosialisasi antara lain:
mengenali dan mengembangkan karakteristik diri (bakat, minat dan kemampuan)
melestarikan kebudayaan
merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran ketrampilan berbicara dan
pengembangan kemampuan berfikir kritis, analistis, rasional dan objektif
memperkaya kehidupan dengan cakrawala intelektual serta cita rasa keindahan
mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri dan kemandirian
membelajarkan tentang hidup sehat, prestasi, universalisme, spesifisitas, dll.
4. Sistem/lingkungan kerja sebagai agen/media sosialisasi
Di lingkungan kerja seseorang juga belajar tentang nilai, norma dan cara hidup. Tidaklah
berlebihan apabila dinyatakan bahwa cara dan prosedur kerja di lingkungan militer
berbeda dengan di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Seorang anggota tentara
akan bersosialisasi dengan cara kerja lingkungan militer dengan garis komando yang
tegas. Dosen atau guru lebih banyak bersosialisasi dengan iklim kerja yang lebih
demokratis.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKANKEPRIBADIAN AGUS SANTOSA Halaman 5
6. 5. Peran media massa
Para ilmuwan sosial telah banyak membuktikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan
melalui media massa (televisi, radio, film, internet, surat kabar, makalah, buku, dst.)
memberikan pengaruh bagi perkembangan diri seseorang, terutama anak-anak.
Beberapa hasil penelian menyatakan bahwa sebagaian besar waktu anak-anak dan remaja
dihabiskan untuk menonton televisi, bermain game online dan berkomunikasi melalui
internet, seperti yahoo messenger, google talk, friendster, facebook, dll.
Diakui oleh banyak pihak bahwa media massa telah berperan dalam proses homogenisasi,
bahwa akhirnya masyarakat dari berbagai belahan dunia memiliki struktur dan
kecenderungan cara hidup yang sama.
F. Desosialisasi dan Resosialisasi
Beberapa lembaga yang ada dalam masyarakat berfungsi melaksanakan proses resosialisasi
terhadap anggota masyarakat yang perilakunya tidak sesuai harapan sebagian besar warga
masyarakat (baca: menyimpang), dari yang penyimpangannya berkadar ringan sampai yang
berat.
Lembaga yang dimaksud antara lain: penjara, rumah singgah, rumah sakit jiwa, pendiidkan
militer, dan sebagainya. Di lembaga-lembaga itu nilai-nilai dan cara hidup yang telah
menjadi milik diri seseorang, karena tidak sesuai dengan nilai dan norma serta harapan
sebagian besar warga masyarakat, dicabut (desosialisasi) dan digantikan dengan nilai-nilai
dan cara hidup baru yang sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat. Proses
penggantian nilai dan cara hidup lama dengan nilai dan cara hidup baru ini disebut
resosialisasi.
G. Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Kepribadian atau personalitas dapat didefinisikan sebagai ciri watak seorang individu yang
konsisten memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas. Kepribadian
merupakan organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis, yang unsur-
unsurnya adalah: pengetahuan, perasaan, dan naluri.
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan unsur yang mengisi akal-pikiran seseorang yang sadar, merupakan
hasil dari pengalaman inderanya atau reseptor organismanya. Dengan pengetahuan dan
kemampuan akalnya manusia menjadi mampu membentuk konsep-konsep, persepsi, idea
atau gagasan-gagasan.
2. Perasaan
Kecuali pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan,
yaitu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya
sebagai positif atau negatif. Perasaan bersifat subjektif dalam diri manusia dan mampu
menimbulkan kehendak-kehendak.
3. Dorongan naluri (drive)
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKANKEPRIBADIAN AGUS SANTOSA Halaman 6
7. Naluri merupakan perasaan dalam diri individu yang bukan ditimbulkan oleh pengaruh
pengetahuannya, melainkan sudah terkandung dalam organisma atau gennya.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian
Perempuan-perempuan cantik sering tampak lebih tenang dan percaya diri daripada mereka
yang bermuka kurang cantik. Mengapa demikian? Apakah sikap tenang dan percaya diri
merupakan hal yang taken from granted sejak kelahirannya? Ataukah hal ini merupakan hasil
dari suatu proses belajar? Adalah kenyataan bahwa para perempuan cantik lebih dapat
diterima dan diperlakukan secara lebih baik –bahkan dapat jadi diistimewakan- oleh banyak
pihak daripada mereka yang kurang cantik! Penerimaan dan perlakuan yang baik di setiap
lingkup dan situasi sosial ini menjadi pengalaman belajar para perempuan cantik, sehingga
pada akhirnya menjadi lebih percaya diri.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian, antara lain:
1. Warisan biologis (misalnya bentuk tubuh, apakah endomorph/gemuk bulat,
ectomorph/kurus tinggi, dan mesomorph/atletis. Dari beberapa penelitian diketahui
bahwa mesomorph lebih berpeluang melakukan tindakan-tindakan, termasuk berperilaku
menyimpang dan melakukan kejahatan)
2. Lingkungan fisik/alam (tempat kediaman seseorang, apakah seseorang berdiam di
pegunungan, dataran rendah, pesisir/pantai, dst. akan mempengaruhi kepribadiannya)
3. Faktor lingkungan kultural (Kebudayaan masyarakat), dapat berupa:
a. kebudayaan khusus kedaerahan atau etnis (Jawa, Sunda, Batak, Minang, dst.)
b. cara hidup yang berbeda antara desa (daerah agararis-tradisional) dengan kota
(daerah industri-modern)
c. kebudayaan khusus kelas sosial (ingat: kelas sosial buka sekedar kumpulan dari
orang-orang yang tingkat ekonomi, pendidikan atau derajat sosial yang sama,
tetapi lebih merupakan gaya hidup)
d. kebudayaan khusus karena perbedaan agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu,
Budha, dan lain-lain)
e. pekerjaan atau keahlian (guru, dosen, birokrat, politisi, tentara, pedagang,
wartawan, dll.)
4. Pengalaman kelompok (lingkungan sosial): dengan siapakah seseorang bergaul dan
berinteraksi akan mempengaruhi kepribadiannya
5. Pengalaman unik (misalnya sensasi-sensasi ketika seseorang dalam situasi jatuh cinta)
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKANKEPRIBADIAN AGUS SANTOSA Halaman 7