SlideShare a Scribd company logo
Oleh
Elsa Cindrya
Nilamsari Kusumawati Putri
Octavian Dwi Tanto
Sri Wahyuni
Permainan tradisional itu dilakukan secara kooperatif
dengan kegiatan bermain bersama dan dilakukan
dengan jumlah anak yang relatif banyak. Akibatnya
anak tumbuh dan berkembang menjadi lebih individu
dan berdampak pada kemampuan interpersonal dan
self regulation anak yang sulit untuk menjadi orang
yang sosialis. Oleh sebab itu mengapa generasi
penerus bangsa, kalangan elit politik dan masyarakat
indonesia menjadi individual, hal ini bisa disebabkan
karena kemampuan interpersonal anak yang tidak
bisa berkembang karena anak lebih menggunakan
permaianan modern.
(1) Permainan traditional yang merupakan identitas budaya bangsa
yang semakin lama semakin memudar
(2) Sebagai akibat dari hilangnya permainan tradisional dan semakin
menguatnya permainan modern jiwa sosial yang dimiliki
masyarakat indonesia rendah
(3) Kurangnya pemahaman lingkungan sekitar anak terhadap
permainan tradisional bentengan dan gobak sodor yang dilakukan
secara kooperatif mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
kemampuan interpersonal anak,
(4) Kurangnya pemahaman lingkungan sekitar anak terhadap self-
regulation pada anak mempunyai pengaruh terhadap kemampuan
interpersonal anak,
(5) Permainan tradisional bentengan dan gobak sodor yang dapat
memunculkan self regulated yang berpengaruh terhadap
kemampuan Interpersonal anak.
Berdasarkan latar belakang masalah dan
identifikasi masalah diatas maka penelitian ini
dibatasi hanya pada pegaruh permainan
kooperatif dan self-regulation terhadap
kemampuan interpersonal anak usia 5-6 tahun
di TK Lab School UNJ Rawamangun Kecamatan
Pulo Gadung jakarta Timur Tahun Ajaran 2015-
2016.
1. Apakah terdapat pengaruh permainan kooperatif terhadap
kemampuan interpersonal anak pada anak usia 5-6 tahun
di TK Lab school UNJ Rawamangun Kecamatan Pulo
Gadung jakarta Timur Tahun Ajaran 2015-2016?
2. Apakah terdapat pengaruh self-regulation terhadap
kemampuan interpersonal pada anak usia 5-6 tahun di TK
Lab school UNJ Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung
jakarta Timur Tahun Ajaran 2015-2016?
3. Apakah terdapat pengaruh permainan bentengan dan
permainan gobak sodor terhadap kecerdasan interpersonal
pada anak usia 5-6 tahun di TK Lab school UNJ
Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung jakarta Timur
Tahun Ajaran 2015-2016?
1.Manfaat bagi peneliti untuk membuka wawasan baru tentang
permainan kooperatif dan self regulation terhadap komunikasi
interpersonal.
2. Bagi lembaga sekolah diharapkan dapat menjadi bahan
rujukan dalam meningkatkan kualitas permainan kooperatif
dan self regulation agar lebih baik lagi dalam mengembangkan
program pengajaran, pelaksanaan maupun evaluasi.
3. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran
di TK Lab school UNJ sehingga menjadi pertimbangan khusus
dalam memilih lembaga sekolah yang sesuai dengan
perkembangan anak.
bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang dan menimbulkan
kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang
bermain membantu perkembangan
kognitif anak secara langsung, tidak
sekedar sebagai hasil dari perkembangan
bermain merupakan kebutuhan bagi anak
karena melalui bermain anak akan memperoleh
pengetahuan yag dapat mengembangkan
kemampuan dirinya.
bermain adalah kegiatan yang
menimbulkan kenikmatan.
bermain adalah pengembangan sejumlah
pengalaman belajar melalui kegiatan bermain
yang dapat memperkaya pengalaman anak
tentang berbagai hal.
Bermain
kooperatif
Bermain
kooperatif
Yayah
kegiatan bermain bersama
melakukan suatu proyek
bersama
Yayah
kegiatan bermain bersama
melakukan suatu proyek
bersama
Craig & Kermis
sebuah permainan anak-anak yang
mencakup berbagai macam alat yang
digunakan selama periode waktu
tertentu, mengikuti peraturan yang
dibuat, menyelesaikan perselisihan,
saling membantu sesama dan kelompok
serta berbagi peran.
Craig & Kermis
sebuah permainan anak-anak yang
mencakup berbagai macam alat yang
digunakan selama periode waktu
tertentu, mengikuti peraturan yang
dibuat, menyelesaikan perselisihan,
saling membantu sesama dan kelompok
serta berbagi peran.
Permainan kooperatif merupakan salah satu
jenis permainan yang dapat merangsang anak
untuk dapat membina hubungan dengan anak
lain, anak dapat membina hubungan dengan
kelompok, dan anak juga dapat membina diri
sendiri sebagai individu.
Misbach mengemukakan bahwa permainan
tradisional anak merupakan salah satubentuk
permainan yang beredar secara lisan di antara
anggota tradisi budaya tertentu, berbentuk
tradisional, terdapat aturan main yang
mengandung nilai-nilai luhur,
permainan
tradisional
bentengan
permainan
tradisional
gobag
sodor
Bentengan adalah permainan yang
dimainkan oleh dua grup, masing-masing
terdiri dari 4 sampai dengan 8
orang.Masing-masing grup memilih suatu
tempat sebagai markas, biasanya
sebuah tiang, batu atau pilar sebagai
‘benteng’.
permainan tradisional gobag sodor
merupakan salah satu permainan yang
dimainkan secara berkelompok.
1. Dilakukan berdasarkan motivasi instrinsik
2. Perasaan dari orang yang terlibat dalam kegiatan
bermain diwarnai oleh emosi-emosi yang positif.
3. Fleksibilitas yang ditandai mudahnya kegiatan
beralih dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain.
4. Lebih menekankan pada proses yang
berlangsung dibandingkan hasil akhir.
5. Bebas melilih, dan ciri ini merupakan elemen
yang sangat pentinga bagi konsep bermain pada
anak-anak kecil.
1. Mildred Parten (1932)
2. Jean piaget (1962)
3. Elizabeth B. Hurlock (1999)
4. Rubin, Fein dan Vanderberg (1983)
dan Smilansky (1968)
1. Sebagai penyalur energi berlebihan yang dimiliki anak.
2. Sebagai sarana untuk menyiapkan hidupnya kelak
dewasa.
3. Sebagai pelanjut citra kemanusiaan.
4. Untuk membangun energi yang hilang.
5. Untuk memperoleh kompensasi atas hal-hal yang tidak
diperolehnya.
6. Bermain juga memungkinkan anak melepaskan
perasaan-perasaan dan emosi-emosinya, yang dalam
realitas tidak dapat diungkapkannya.
7. Memberi stimulus pada pembentukan kepribadian.
Shanker
Brown
Blair and
Diamond
Schunk
Elliot dan
Dueck
kemampuan untuk mengelola keadaan energi diri sendiri, emosi,
perilaku dan perhatian, dengan cara yang dapat diterima secara
sosial dan membantu mencapai tujuan yang positif
kemampuan untuk merencanakan, mengarahkan, dan
memonitor perilaku untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan melibatkan unsure fisik, kognitif, emosional, dan sosial
penguasaan diri bukanlah kemampuan yang semu.Anak dapat
mengartikan pengalamannya kedalam informasi yang dapat
digunakan untuk mengontrol emosi dan tingkah laku mereka.
kemampuan untuk mengontol perilaku
sendiri.
suatu alat atau bagi siswa untuk menyalurkan
keinginan mereka dalam memenuhi kebutuhan
kompetensi nya.
0-12 bulan 12 sampai 36 bulan 3 sampai 6 tahun
1. Peraturan gairah dan tidur / siklus
bangun
2. Interaksi dengan orang lain
responsif
3. Upaya untuk mempengaruhi orang
lain
4. Mulai mengantisipasi dan
berpartisipasi dalam rutinitas
sederhana
5. Tanggap terhadap ekspresi emosi
orang lain
1. Meningkatkan kontrol sukarela dan
pengaturan diri secara sukarela
2. Kemampuan untuk memenuhi
permintaan eksternal dan
kesadaran situasional tuntutan yang
berkembang
3. Meningkatkan ketegasan dan
keinginan untuk tindakan
independen
4. Meningkatkan kesadaran orang lain
dan perasaan orang lain (empati)
5. Beberapa perilaku Helping spontan,
berbagi dan menghibur
6. Meningkatkan kesadaran aturan
sosial dan sanksi
7. Meningkatkan kemampuan untuk
menghambat kegiatan yang dilarang
dan keterlambatan atas permintaan
1. Lebih mampu mengendalikan
emosi, mematuhi aturan, dan
menahan diri dari perilaku terlarang
2. Lebih mampu menggunakan bahasa
untuk mengatur perilaku dan
pengaruh sendiri lain
3. Lebih tertarik pada rekan-rekan dan
penerimaan teman sebaya,
sehingga lebih cenderung untuk
mengatur diri dalam hubungannya
dengan rekan-rekan
4. Dapat mempelajari strategi interaksi
yang lebih efektif
5. Dapat terlibat dalam bermain drama
dengan peran dan aturan
6. Mulai bicara tentang keadaan
mental dari diri dan orang lain
7. Pemahaman yang lebih baik
bagaimana orang lain mungkin
merasa
8. Dapat terlibat membantu orang lain
disengaja, berbagi, dan perilaku
menghibur
9. Internalisasi standar perilaku
10. Mengembangkan lebih stabil
prososial (atau antisosial) sikap dan
perilaku.
Amstrong kecerdasan interpersonal adalah kemampuan
untuk merasakan dan membuat keadaan yang
berbeda, dengan tujuan, motivasi dan
merasakan perasaan orang lain.
Gardner kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain. Kecerdasan interpersonal yang baik
membuat seseorang mempunyai kepekaan hati
yang tinggi, sehingga bisa bersikap empatik
tanpa menyinggung apalagi menyakiti perasaan
orang lain
Diane Connell kecerdasan interpersonal mengacu kepada
kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.
Mereka termasuk pemimpin yang efektif,
pembicara yang baik dan mediator
Campbell, Campbell, dan Dickinson tujuan materi program dalam kurikulum yang
dapat mengembangkan kecerdasan
interpersonal antara lain: belajar kelompok,
mengerja kan suatu proyek, resolusi konflik,
mencapai konsesus, tanggung jawab pada diri
sendiri, berteman dalam kehidupan sosial, dan
atau pengenalan terhadap ekspresi dan emosi
orang lain
INTERPERSONAL Intelligence
Learning style and
preferences
Description Roles Tasks, activities and assessments
Other people’s feelings
 
— ability to relate to others
— interpretation of behavior
and communications
— understands the
relationship between people
and their situations, including
other people
 
 
— advertising professionals
— care givers
— coaches and mentors
— counselors
— educators
— health providers
— HR professional
— mediators
— politicians
— psychologists
— sales-people
— teachers
— therapists
— trainers
 
 
— affect the feelings of others in a
planned way
— coach or council another person
— demonstrate feelings though body
language
— interpret moods from facial
expressions
— mentor a new faculty member
 
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kecerdasan interpersonal yaitu dengan partisipasi
sosial. Pada saat anak melakukan permainan
tradisional secara cooperative, dapat terlihat pula
bagaimana cara anak dapat mengendalikan dirinya
untuk menyatu dalam kelompok tersebut. Dengan
kata lain, penguasaan diri anak (self-regulation)
secara tidak langsung dapat terbentuk menjadi lebih
baik melalui keikutsertaan anak dalam permainan
tradisional.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
a. Tujuan Penelitian
b. Tempat dan Waktu Penelitian
c. Metode Penelitian
d. Populasi dan Sampel
e. Rancangan Perlakuan
f. Kontrol Validitas Internal dan
Eksternal
g. Teknik Pengumpulan Data
h. Teknik Analisis Data
i. Hipotesis Statistika
1. Untuk mengetahui perbedaan kecerdasan interpersonal antara
anak yang diberikan permainan bentengan dan anak yang
diberikan permainan gobak sodor.
2. Untuk mengetahui perbedaan kecerdasan interpersonal antara
anak yang diberikan permainan kooperatif yang menggunakan
permainan bentengan dan anak yang diberikan permainan
gobak sodor yang mempunyai self-regulation tinggi.
3. Untuk mengetahui perbedaan kecerdasan interapersonal antara
anak yang diberikan permainan kooperatif yang menggunakan
permainan bentengan dan anak yang diberikan permainan
gobak sodor yang mempunyai self-regulation rendah.
4. Untuk mengetahui terdapat interaksi antara permainan
kooperatif dan self-regulation terhadap kecerdasan
interpersonal pada anak usia 5-6 tahun.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Labschool
Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran
2015/2016 semester 2.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode quasi eksperimen dengan
membandingkan permainan kooperatif dengan
variabel atribut self-regulation.
Permainan
Kooperatif
 
Self-Regulation
 
Permainan Bentengan
 
 
(A1)
Permainan Gobak Sodor
 
 
(A2)
Tinggi
(B1)
 
A1B1
 
A2B1
Rendah
(B2)
 
A1B2
 
A2B2
Populasi target penelitian ini
adalah seluruh siswa PAUD
kelompok B tahun ajaran
20015/2016 di Labschool
Universitas Negeri Jakarta
Kecamatan Pulo Gadung,
Jakarta Timur. TK B
Labschool Universitas Negeri
Jakarta yang ada di
Kecamatan Pulo Gadung,
Jakarta Timur berjumlah 2
kelas yaitu TK B1 dan TK B2.
Sampel pada penelitian ini
adalah anak usia 5-6 tahun
di PAUD Labschool
Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penelitian ini
sampel sebanyak 40 anak
yaitu 20 anak sebagai
kelas eksperimen dan 20
anak sebagai kelas kontrol.
Permainan
kooperatif
 
self-regulation
Permainan
Bentengan
 
 
(A1)
Permainan Gobak
Sodor
 
 
(A2)
Tinggi
(B1)
 
10
 
10
Rendah
(B2)
 
10
 
10
Rata-rata 20 20
Kegiatan Pembelajaran Permainan Bentengan Permainan Gobak Sodor
Kegiatan
 
Pendahuluan
1. Mengajak anak berdo’a
2. Guru mencipakan suasana belajar yang kondusif
3. Memotivasi anak dapat berupa kegiatan bernyanyi, bercerita,
membicarakan topik yang sedang hangat dibicarakan atau
games
4. Menggali pengalaman anak
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
1. Mengajak anak berdo’a
2. Guru mencipakan suasana belajar yang kondusif
3. Memotivasi anak dapat berupa kegiatan bernyanyi,
bercerita, membicarakan topik yang sedang hangat
dibicarakan atau games
4. Menggali pengalaman anak
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti 1. Permainan ini dimulai dengan dua kelompok yang masing -
masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.
2. Selanjutnya masing - masing kelompok memilih tiang atau
pilar sebagai 'benteng'. Disekitar benteng tersebut terdapat
area aman untuk kelompok yang memiliki tiang atau pilar
tersebut. Bila di area aman, mereka tidak perlu takut terkena
lawan.
3. Para anggota kelompok akan berusaha menyentuh lawan
dan membuatnya 'tertawan'.
4. Pemain harus sering kembali dan menyentuh bentengnya
karena 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu
terakhir menyentuh 'benteng'.
5. Orang yang paling dekat waktunyamenyentuh benteng
berhak menjadi 'penawan'. Mereka bisa mengejar dan
menyentuh anggota lawan untuk menjadikan tawanan.
6. Pemenangnya adalah kelompok yang dapat menyentuh tiang
atau pilar lawan dan meneriakan kata 'benteng'.
1. Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3
– 5 orang (disesuaikan).
2. Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan
dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang
berukuran 5m x 3m (disesuaikan).
3. Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak
bisa menuju garis finish.
4. Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan
syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki
garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim
“lawan” yang masih berada di wilayah start.
5. Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu
anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan
selamat (tidak tersentuh tim lawan).
6. Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu
anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar
melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan.
Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan
pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim
“jaga”, dan sebaliknya.
Kegiatan penutup 1. Mengecek dan memberi umpan balik terhadap tugas yang
dilakukan
2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi
pembelajaran yang baru saja dipelajari
3. Memberi tugas rumah
4. Guru membantu anak untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap permainan anak
1. Mengecek dan memberi umpan balik terhadap tugas
yang dilakukan
2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi
pembelajaran yang baru saja dipelajari
3. Memberi tugas rumah
4. Guru membantu anak untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap permainan anak
Berdasarkan variabel-variabel penelitian, maka
data dikumpulkan dengan menggunakan dua
instrumen, yaitu instrumen untuk data self
regulation anak dan instrumen untuk kecerdasan
interpersonal anak.
Validitas Internal
a. Pengaruh bias seleksi (Selection Bias)
b. Pengaruh Sejarah (History)
c. Pengaruh kematangan (Maturation)
d. Pengaruh pengukuran (instrumentation)
e. Pengaruh Mortalitas (Mortality)
f. Pengaruh Regresi
g. Pengaruh Kontaminasi Perlakuan
(Diffusion of Treatmen or Contamination)
h. Pengaruh Perilaku Kompensasi
(Compensatory Behavior)
i. Pengaruh Ekspektasi pelaku percobaan
(Experimenter Expectancy)
Validitas eksternal dimaksudkan untuk
memperoleh hasil penelitian yang dapat
digeneralisasikan pada populasi,
diaplikasikan pada latar (Setting), waktu
yang berbeda. untuk mencapai hal ini
dilakukan pengontrolan terhadap
validitas populasi dan ekologi.
Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Hipotesis 1 : H0 : µA1 = µA2
: H1 : µA1 > µA2
Hipotesis 2 : H0 : µA1B1 = µA2B1
: H1 : µA1B1 > µA2B1
Hipotesis 3 : H0 : µA1B2 = µA2B2
: H1 : µA1B2 > µA2B2
Hipotesis 4 : H0 : INT. A x B = 0
: H1 : INT. A x B ≠ 0
Sesuai dengan rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini maka pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan analisis persamaan varian
atau Analysis of Variance.
Ppt

More Related Content

What's hot

Karakteristik hasil seni rupa anak docx
Karakteristik hasil seni rupa anak docxKarakteristik hasil seni rupa anak docx
Karakteristik hasil seni rupa anak docxIsmi Kamaliyah
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
hairina wasliah
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
School
 
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didikPertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
tianachris
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
dewi sartika sari
 
Format penilaian observasi
Format penilaian observasiFormat penilaian observasi
Format penilaian observasi
Kuntum Yuliana
 
Pencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas XPencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas X
Yudistira Ydstr
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
MODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docx
MODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docxMODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docx
MODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docx
rafikawinoto
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
yayuzuliantini25
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audnuruliman133
 
Biopsikologi memory
Biopsikologi   memoryBiopsikologi   memory
Biopsikologi memory
Ernita Mijil
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Muhaimin Abu Faiz
 
Strategi pembelajaran seni lukis anak usia dini
Strategi pembelajaran seni lukis anak usia diniStrategi pembelajaran seni lukis anak usia dini
Strategi pembelajaran seni lukis anak usia diniOperator Warnet Vast Raha
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
RoHim MohaMad
 
Kel 1. teori perkembangan teori permulaan
Kel 1. teori perkembangan teori permulaanKel 1. teori perkembangan teori permulaan
Kel 1. teori perkembangan teori permulaan
anugraeni yasir
 
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Baldwine Honest
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
Afy Luna
 
Rpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan ) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan )  almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan )  almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan ) almansyahnis sman 8 pekanbaru
almansyahnis .
 

What's hot (20)

Karakteristik hasil seni rupa anak docx
Karakteristik hasil seni rupa anak docxKarakteristik hasil seni rupa anak docx
Karakteristik hasil seni rupa anak docx
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didikPertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
Pertumbuhan dan Perkembangan peserta didik
 
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptxIPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
IPA Kelas 7 Bab 3 Zat, Wujud Zat, dan Perubahannya.pptx
 
Format penilaian observasi
Format penilaian observasiFormat penilaian observasi
Format penilaian observasi
 
Pencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas XPencemaran lingkungan kelas X
Pencemaran lingkungan kelas X
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
MODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docx
MODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docxMODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docx
MODUL AJAR IPA HAKIKAT ILMU SAINS FIX.docx
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn aud
 
Biopsikologi memory
Biopsikologi   memoryBiopsikologi   memory
Biopsikologi memory
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Strategi pembelajaran seni lukis anak usia dini
Strategi pembelajaran seni lukis anak usia diniStrategi pembelajaran seni lukis anak usia dini
Strategi pembelajaran seni lukis anak usia dini
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
 
Kel 1. teori perkembangan teori permulaan
Kel 1. teori perkembangan teori permulaanKel 1. teori perkembangan teori permulaan
Kel 1. teori perkembangan teori permulaan
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
Tugas Presentasi Modul 8 PAUD 4407
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
 
Rpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan ) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan )  almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan )  almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.8 ( sistem pernapasan ) almansyahnis sman 8 pekanbaru
 

Viewers also liked

Permainan tradisional tuju selipar
Permainan tradisional tuju seliparPermainan tradisional tuju selipar
Permainan tradisional tuju seliparNur Fazlin
 
Dam ular
Dam ularDam ular
Dam ular
HILSHA HASHIM
 
PERMAINAN TRADISIONAL
PERMAINAN TRADISIONALPERMAINAN TRADISIONAL
PERMAINAN TRADISIONALfaiyruzz86
 
Bengkel Cara Bermain Catur bistari
Bengkel Cara Bermain Catur bistariBengkel Cara Bermain Catur bistari
Bengkel Cara Bermain Catur bistari
Aliff97
 
Permainan tradisional teng teng
Permainan tradisional teng tengPermainan tradisional teng teng
Permainan tradisional teng tengAtikah Amran
 
Permainan tradisional
Permainan tradisionalPermainan tradisional
Permainan tradisional
Leecool Leejiangann
 
Permainan tradisional melayu
Permainan tradisional melayuPermainan tradisional melayu
Permainan tradisional melayu
@f!Q@H @F!N@
 
Permainan tradisional melayu &makanan tredisional melayu
Permainan tradisional melayu &makanan tredisional melayuPermainan tradisional melayu &makanan tredisional melayu
Permainan tradisional melayu &makanan tredisional melayubmhairul10
 

Viewers also liked (10)

Galah panjang
Galah panjangGalah panjang
Galah panjang
 
Permainan tradisional tuju selipar
Permainan tradisional tuju seliparPermainan tradisional tuju selipar
Permainan tradisional tuju selipar
 
sivik
siviksivik
sivik
 
Dam ular
Dam ularDam ular
Dam ular
 
PERMAINAN TRADISIONAL
PERMAINAN TRADISIONALPERMAINAN TRADISIONAL
PERMAINAN TRADISIONAL
 
Bengkel Cara Bermain Catur bistari
Bengkel Cara Bermain Catur bistariBengkel Cara Bermain Catur bistari
Bengkel Cara Bermain Catur bistari
 
Permainan tradisional teng teng
Permainan tradisional teng tengPermainan tradisional teng teng
Permainan tradisional teng teng
 
Permainan tradisional
Permainan tradisionalPermainan tradisional
Permainan tradisional
 
Permainan tradisional melayu
Permainan tradisional melayuPermainan tradisional melayu
Permainan tradisional melayu
 
Permainan tradisional melayu &makanan tredisional melayu
Permainan tradisional melayu &makanan tredisional melayuPermainan tradisional melayu &makanan tredisional melayu
Permainan tradisional melayu &makanan tredisional melayu
 

Similar to Ppt

Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
DindaSafitri13
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajarnajib6766
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainan
Masriqon Masriqon
 
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxPPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
KalanaWaktu
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakDiana Tandjung
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fauziatul Halim
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinLogis Fanromik
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
Maz Wahyudi
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakNova Ci Necis
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuAndhinaFitrianitaPutri
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalAndhika Pratama
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
CNVIP
 
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaatPertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
SriKatoningsih2
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 

Similar to Ppt (20)

Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar
 
Tugas kuliah
Tugas kuliahTugas kuliah
Tugas kuliah
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainan
 
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptxPPT PBPD Kelompok 7.pptx
PPT PBPD Kelompok 7.pptx
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
 
Gaming
GamingGaming
Gaming
 
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional AnakFungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
Fungsi Bermain Pada Perkembangan Sosio Emosional Anak
 
Tugas Psikologi
Tugas PsikologiTugas Psikologi
Tugas Psikologi
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifin
 
Kepentingan pj (sosial)
Kepentingan pj (sosial)Kepentingan pj (sosial)
Kepentingan pj (sosial)
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anak
 
Selamat pagi
Selamat pagiSelamat pagi
Selamat pagi
 
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah LakuFaktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Pengaruh terhadap Tingkah Laku
 
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak AwalPerkembangan Masa Anak-anak Awal
Perkembangan Masa Anak-anak Awal
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaatPertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
Pertemuan 2 konsep bermain , tujuan, fungsi dan manfaat
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 

More from cindrya

pernikahan dini
pernikahan dinipernikahan dini
pernikahan dini
cindrya
 
Parenting
ParentingParenting
Parenting
cindrya
 
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolahPeneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolah
cindrya
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
cindrya
 
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitasModul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
cindrya
 
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usiaPerkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
cindrya
 
Tari AUD
Tari AUDTari AUD
Tari AUD
cindrya
 
Kreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatanKreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatan
cindrya
 
perkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia diniperkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia dini
cindrya
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
cindrya
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
cindrya
 
Permasalahan fisik
Permasalahan fisikPermasalahan fisik
Permasalahan fisik
cindrya
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinan
cindrya
 
Keberbakatan
KeberbakatanKeberbakatan
Keberbakatan
cindrya
 
komunikasi interpersonal
komunikasi interpersonalkomunikasi interpersonal
komunikasi interpersonal
cindrya
 
pendekatan saintifik
pendekatan saintifikpendekatan saintifik
pendekatan saintifik
cindrya
 
Math n sains
Math n sainsMath n sains
Math n sains
cindrya
 

More from cindrya (17)

pernikahan dini
pernikahan dinipernikahan dini
pernikahan dini
 
Parenting
ParentingParenting
Parenting
 
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolahPeneran media pembelajaran kreatif di sekolah
Peneran media pembelajaran kreatif di sekolah
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitasModul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
 
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usiaPerkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
Perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia
 
Tari AUD
Tari AUDTari AUD
Tari AUD
 
Kreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatanKreativitas keberbakatan
Kreativitas keberbakatan
 
perkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia diniperkembangan motorik anak usia dini
perkembangan motorik anak usia dini
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
 
Pola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makanPola makan dan kebiasaan makan
Pola makan dan kebiasaan makan
 
Permasalahan fisik
Permasalahan fisikPermasalahan fisik
Permasalahan fisik
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinan
 
Keberbakatan
KeberbakatanKeberbakatan
Keberbakatan
 
komunikasi interpersonal
komunikasi interpersonalkomunikasi interpersonal
komunikasi interpersonal
 
pendekatan saintifik
pendekatan saintifikpendekatan saintifik
pendekatan saintifik
 
Math n sains
Math n sainsMath n sains
Math n sains
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 

Ppt

  • 1. Oleh Elsa Cindrya Nilamsari Kusumawati Putri Octavian Dwi Tanto Sri Wahyuni
  • 2. Permainan tradisional itu dilakukan secara kooperatif dengan kegiatan bermain bersama dan dilakukan dengan jumlah anak yang relatif banyak. Akibatnya anak tumbuh dan berkembang menjadi lebih individu dan berdampak pada kemampuan interpersonal dan self regulation anak yang sulit untuk menjadi orang yang sosialis. Oleh sebab itu mengapa generasi penerus bangsa, kalangan elit politik dan masyarakat indonesia menjadi individual, hal ini bisa disebabkan karena kemampuan interpersonal anak yang tidak bisa berkembang karena anak lebih menggunakan permaianan modern.
  • 3. (1) Permainan traditional yang merupakan identitas budaya bangsa yang semakin lama semakin memudar (2) Sebagai akibat dari hilangnya permainan tradisional dan semakin menguatnya permainan modern jiwa sosial yang dimiliki masyarakat indonesia rendah (3) Kurangnya pemahaman lingkungan sekitar anak terhadap permainan tradisional bentengan dan gobak sodor yang dilakukan secara kooperatif mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kemampuan interpersonal anak, (4) Kurangnya pemahaman lingkungan sekitar anak terhadap self- regulation pada anak mempunyai pengaruh terhadap kemampuan interpersonal anak, (5) Permainan tradisional bentengan dan gobak sodor yang dapat memunculkan self regulated yang berpengaruh terhadap kemampuan Interpersonal anak.
  • 4. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi hanya pada pegaruh permainan kooperatif dan self-regulation terhadap kemampuan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK Lab School UNJ Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung jakarta Timur Tahun Ajaran 2015- 2016.
  • 5. 1. Apakah terdapat pengaruh permainan kooperatif terhadap kemampuan interpersonal anak pada anak usia 5-6 tahun di TK Lab school UNJ Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung jakarta Timur Tahun Ajaran 2015-2016? 2. Apakah terdapat pengaruh self-regulation terhadap kemampuan interpersonal pada anak usia 5-6 tahun di TK Lab school UNJ Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung jakarta Timur Tahun Ajaran 2015-2016? 3. Apakah terdapat pengaruh permainan bentengan dan permainan gobak sodor terhadap kecerdasan interpersonal pada anak usia 5-6 tahun di TK Lab school UNJ Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung jakarta Timur Tahun Ajaran 2015-2016?
  • 6. 1.Manfaat bagi peneliti untuk membuka wawasan baru tentang permainan kooperatif dan self regulation terhadap komunikasi interpersonal. 2. Bagi lembaga sekolah diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam meningkatkan kualitas permainan kooperatif dan self regulation agar lebih baik lagi dalam mengembangkan program pengajaran, pelaksanaan maupun evaluasi. 3. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran di TK Lab school UNJ sehingga menjadi pertimbangan khusus dalam memilih lembaga sekolah yang sesuai dengan perkembangan anak.
  • 7.
  • 8. bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang bermain membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidak sekedar sebagai hasil dari perkembangan bermain merupakan kebutuhan bagi anak karena melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yag dapat mengembangkan kemampuan dirinya. bermain adalah kegiatan yang menimbulkan kenikmatan. bermain adalah pengembangan sejumlah pengalaman belajar melalui kegiatan bermain yang dapat memperkaya pengalaman anak tentang berbagai hal.
  • 9. Bermain kooperatif Bermain kooperatif Yayah kegiatan bermain bersama melakukan suatu proyek bersama Yayah kegiatan bermain bersama melakukan suatu proyek bersama Craig & Kermis sebuah permainan anak-anak yang mencakup berbagai macam alat yang digunakan selama periode waktu tertentu, mengikuti peraturan yang dibuat, menyelesaikan perselisihan, saling membantu sesama dan kelompok serta berbagi peran. Craig & Kermis sebuah permainan anak-anak yang mencakup berbagai macam alat yang digunakan selama periode waktu tertentu, mengikuti peraturan yang dibuat, menyelesaikan perselisihan, saling membantu sesama dan kelompok serta berbagi peran.
  • 10. Permainan kooperatif merupakan salah satu jenis permainan yang dapat merangsang anak untuk dapat membina hubungan dengan anak lain, anak dapat membina hubungan dengan kelompok, dan anak juga dapat membina diri sendiri sebagai individu. Misbach mengemukakan bahwa permainan tradisional anak merupakan salah satubentuk permainan yang beredar secara lisan di antara anggota tradisi budaya tertentu, berbentuk tradisional, terdapat aturan main yang mengandung nilai-nilai luhur,
  • 11. permainan tradisional bentengan permainan tradisional gobag sodor Bentengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai ‘benteng’. permainan tradisional gobag sodor merupakan salah satu permainan yang dimainkan secara berkelompok.
  • 12.
  • 13. 1. Dilakukan berdasarkan motivasi instrinsik 2. Perasaan dari orang yang terlibat dalam kegiatan bermain diwarnai oleh emosi-emosi yang positif. 3. Fleksibilitas yang ditandai mudahnya kegiatan beralih dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain. 4. Lebih menekankan pada proses yang berlangsung dibandingkan hasil akhir. 5. Bebas melilih, dan ciri ini merupakan elemen yang sangat pentinga bagi konsep bermain pada anak-anak kecil.
  • 14. 1. Mildred Parten (1932) 2. Jean piaget (1962) 3. Elizabeth B. Hurlock (1999) 4. Rubin, Fein dan Vanderberg (1983) dan Smilansky (1968)
  • 15. 1. Sebagai penyalur energi berlebihan yang dimiliki anak. 2. Sebagai sarana untuk menyiapkan hidupnya kelak dewasa. 3. Sebagai pelanjut citra kemanusiaan. 4. Untuk membangun energi yang hilang. 5. Untuk memperoleh kompensasi atas hal-hal yang tidak diperolehnya. 6. Bermain juga memungkinkan anak melepaskan perasaan-perasaan dan emosi-emosinya, yang dalam realitas tidak dapat diungkapkannya. 7. Memberi stimulus pada pembentukan kepribadian.
  • 16. Shanker Brown Blair and Diamond Schunk Elliot dan Dueck kemampuan untuk mengelola keadaan energi diri sendiri, emosi, perilaku dan perhatian, dengan cara yang dapat diterima secara sosial dan membantu mencapai tujuan yang positif kemampuan untuk merencanakan, mengarahkan, dan memonitor perilaku untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan melibatkan unsure fisik, kognitif, emosional, dan sosial penguasaan diri bukanlah kemampuan yang semu.Anak dapat mengartikan pengalamannya kedalam informasi yang dapat digunakan untuk mengontrol emosi dan tingkah laku mereka. kemampuan untuk mengontol perilaku sendiri. suatu alat atau bagi siswa untuk menyalurkan keinginan mereka dalam memenuhi kebutuhan kompetensi nya.
  • 17. 0-12 bulan 12 sampai 36 bulan 3 sampai 6 tahun 1. Peraturan gairah dan tidur / siklus bangun 2. Interaksi dengan orang lain responsif 3. Upaya untuk mempengaruhi orang lain 4. Mulai mengantisipasi dan berpartisipasi dalam rutinitas sederhana 5. Tanggap terhadap ekspresi emosi orang lain 1. Meningkatkan kontrol sukarela dan pengaturan diri secara sukarela 2. Kemampuan untuk memenuhi permintaan eksternal dan kesadaran situasional tuntutan yang berkembang 3. Meningkatkan ketegasan dan keinginan untuk tindakan independen 4. Meningkatkan kesadaran orang lain dan perasaan orang lain (empati) 5. Beberapa perilaku Helping spontan, berbagi dan menghibur 6. Meningkatkan kesadaran aturan sosial dan sanksi 7. Meningkatkan kemampuan untuk menghambat kegiatan yang dilarang dan keterlambatan atas permintaan 1. Lebih mampu mengendalikan emosi, mematuhi aturan, dan menahan diri dari perilaku terlarang 2. Lebih mampu menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku dan pengaruh sendiri lain 3. Lebih tertarik pada rekan-rekan dan penerimaan teman sebaya, sehingga lebih cenderung untuk mengatur diri dalam hubungannya dengan rekan-rekan 4. Dapat mempelajari strategi interaksi yang lebih efektif 5. Dapat terlibat dalam bermain drama dengan peran dan aturan 6. Mulai bicara tentang keadaan mental dari diri dan orang lain 7. Pemahaman yang lebih baik bagaimana orang lain mungkin merasa 8. Dapat terlibat membantu orang lain disengaja, berbagi, dan perilaku menghibur 9. Internalisasi standar perilaku 10. Mengembangkan lebih stabil prososial (atau antisosial) sikap dan perilaku.
  • 18. Amstrong kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk merasakan dan membuat keadaan yang berbeda, dengan tujuan, motivasi dan merasakan perasaan orang lain. Gardner kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal yang baik membuat seseorang mempunyai kepekaan hati yang tinggi, sehingga bisa bersikap empatik tanpa menyinggung apalagi menyakiti perasaan orang lain Diane Connell kecerdasan interpersonal mengacu kepada kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Mereka termasuk pemimpin yang efektif, pembicara yang baik dan mediator Campbell, Campbell, dan Dickinson tujuan materi program dalam kurikulum yang dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal antara lain: belajar kelompok, mengerja kan suatu proyek, resolusi konflik, mencapai konsesus, tanggung jawab pada diri sendiri, berteman dalam kehidupan sosial, dan atau pengenalan terhadap ekspresi dan emosi orang lain
  • 19. INTERPERSONAL Intelligence Learning style and preferences Description Roles Tasks, activities and assessments Other people’s feelings   — ability to relate to others — interpretation of behavior and communications — understands the relationship between people and their situations, including other people     — advertising professionals — care givers — coaches and mentors — counselors — educators — health providers — HR professional — mediators — politicians — psychologists — sales-people — teachers — therapists — trainers     — affect the feelings of others in a planned way — coach or council another person — demonstrate feelings though body language — interpret moods from facial expressions — mentor a new faculty member  
  • 20. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan interpersonal yaitu dengan partisipasi sosial. Pada saat anak melakukan permainan tradisional secara cooperative, dapat terlihat pula bagaimana cara anak dapat mengendalikan dirinya untuk menyatu dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain, penguasaan diri anak (self-regulation) secara tidak langsung dapat terbentuk menjadi lebih baik melalui keikutsertaan anak dalam permainan tradisional.
  • 21. BAB III METODOLOGI PENELITIAN a. Tujuan Penelitian b. Tempat dan Waktu Penelitian c. Metode Penelitian d. Populasi dan Sampel e. Rancangan Perlakuan f. Kontrol Validitas Internal dan Eksternal g. Teknik Pengumpulan Data h. Teknik Analisis Data i. Hipotesis Statistika
  • 22. 1. Untuk mengetahui perbedaan kecerdasan interpersonal antara anak yang diberikan permainan bentengan dan anak yang diberikan permainan gobak sodor. 2. Untuk mengetahui perbedaan kecerdasan interpersonal antara anak yang diberikan permainan kooperatif yang menggunakan permainan bentengan dan anak yang diberikan permainan gobak sodor yang mempunyai self-regulation tinggi. 3. Untuk mengetahui perbedaan kecerdasan interapersonal antara anak yang diberikan permainan kooperatif yang menggunakan permainan bentengan dan anak yang diberikan permainan gobak sodor yang mempunyai self-regulation rendah. 4. Untuk mengetahui terdapat interaksi antara permainan kooperatif dan self-regulation terhadap kecerdasan interpersonal pada anak usia 5-6 tahun.
  • 23. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Labschool Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2015/2016 semester 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan membandingkan permainan kooperatif dengan variabel atribut self-regulation.
  • 24. Permainan Kooperatif   Self-Regulation   Permainan Bentengan     (A1) Permainan Gobak Sodor     (A2) Tinggi (B1)   A1B1   A2B1 Rendah (B2)   A1B2   A2B2
  • 25. Populasi target penelitian ini adalah seluruh siswa PAUD kelompok B tahun ajaran 20015/2016 di Labschool Universitas Negeri Jakarta Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. TK B Labschool Universitas Negeri Jakarta yang ada di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur berjumlah 2 kelas yaitu TK B1 dan TK B2. Sampel pada penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di PAUD Labschool Universitas Negeri Jakarta. Dalam penelitian ini sampel sebanyak 40 anak yaitu 20 anak sebagai kelas eksperimen dan 20 anak sebagai kelas kontrol.
  • 27. Kegiatan Pembelajaran Permainan Bentengan Permainan Gobak Sodor Kegiatan   Pendahuluan 1. Mengajak anak berdo’a 2. Guru mencipakan suasana belajar yang kondusif 3. Memotivasi anak dapat berupa kegiatan bernyanyi, bercerita, membicarakan topik yang sedang hangat dibicarakan atau games 4. Menggali pengalaman anak 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran 1. Mengajak anak berdo’a 2. Guru mencipakan suasana belajar yang kondusif 3. Memotivasi anak dapat berupa kegiatan bernyanyi, bercerita, membicarakan topik yang sedang hangat dibicarakan atau games 4. Menggali pengalaman anak 5. Menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan inti 1. Permainan ini dimulai dengan dua kelompok yang masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. 2. Selanjutnya masing - masing kelompok memilih tiang atau pilar sebagai 'benteng'. Disekitar benteng tersebut terdapat area aman untuk kelompok yang memiliki tiang atau pilar tersebut. Bila di area aman, mereka tidak perlu takut terkena lawan. 3. Para anggota kelompok akan berusaha menyentuh lawan dan membuatnya 'tertawan'. 4. Pemain harus sering kembali dan menyentuh bentengnya karena 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir menyentuh 'benteng'. 5. Orang yang paling dekat waktunyamenyentuh benteng berhak menjadi 'penawan'. Mereka bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikan tawanan. 6. Pemenangnya adalah kelompok yang dapat menyentuh tiang atau pilar lawan dan meneriakan kata 'benteng'. 1. Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan). 2. Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan). 3. Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish. 4. Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start. 5. Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan). 6. Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya. Kegiatan penutup 1. Mengecek dan memberi umpan balik terhadap tugas yang dilakukan 2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari 3. Memberi tugas rumah 4. Guru membantu anak untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap permainan anak 1. Mengecek dan memberi umpan balik terhadap tugas yang dilakukan 2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari 3. Memberi tugas rumah 4. Guru membantu anak untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap permainan anak
  • 28. Berdasarkan variabel-variabel penelitian, maka data dikumpulkan dengan menggunakan dua instrumen, yaitu instrumen untuk data self regulation anak dan instrumen untuk kecerdasan interpersonal anak.
  • 29. Validitas Internal a. Pengaruh bias seleksi (Selection Bias) b. Pengaruh Sejarah (History) c. Pengaruh kematangan (Maturation) d. Pengaruh pengukuran (instrumentation) e. Pengaruh Mortalitas (Mortality) f. Pengaruh Regresi g. Pengaruh Kontaminasi Perlakuan (Diffusion of Treatmen or Contamination) h. Pengaruh Perilaku Kompensasi (Compensatory Behavior) i. Pengaruh Ekspektasi pelaku percobaan (Experimenter Expectancy) Validitas eksternal dimaksudkan untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan pada populasi, diaplikasikan pada latar (Setting), waktu yang berbeda. untuk mencapai hal ini dilakukan pengontrolan terhadap validitas populasi dan ekologi.
  • 30. Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis 1 : H0 : µA1 = µA2 : H1 : µA1 > µA2 Hipotesis 2 : H0 : µA1B1 = µA2B1 : H1 : µA1B1 > µA2B1 Hipotesis 3 : H0 : µA1B2 = µA2B2 : H1 : µA1B2 > µA2B2 Hipotesis 4 : H0 : INT. A x B = 0 : H1 : INT. A x B ≠ 0
  • 31. Sesuai dengan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis persamaan varian atau Analysis of Variance.