merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
1. MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN
HIPOSPADIA
Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Anak
Pembimbing : Ns. Ayu Yuliani S, M.Kep., Sp.Kep. An
Tim Kelompok :
1. Fransiska Oktafiani : NIM. P2.06.20.02.15.054
2. Salsabillah Firdausy : NIM. P2.06.20.02.15.069
3. Triadi : NIM. P2.06.20.02.15.075
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Program Studi DIII Keperawatan Cirebon
Jalan Pemuda No. 38 Cirebon
2. KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Asuhan
Keperawatan pada Anak dengan Hipospadia”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Asuhan Keperawatan pada Anak
dengan Hipospadia pada Anak ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Cirebon, Maret 2017
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipospadia adalah malformasi yang umum terjadi di saluran genital laki-laki yang
ditunjukan dengan muara uretra yang abnormal dimana lokasi muara uretra/ostium uretra
eksternum (OUE) dapat berada di bagian anterior (glandular, coronal, dan distal penile),
bagian pertengahan, atau bagian posterior (penoscrotal, scrotal, perineal) dengan derajat
kurvatura penis yang berbeda.
Istilah hipospadia berasal dari bahasa Yunani, yaitu Hypo (below) dan spaden
(opening). Hipospadia menyebabkan terjadinya berbagai tingkatan defisiensi uretra. Jaringan
fibrosis yang menyebabkan chordee menggantikan fascia Bucks dan tunika dartos. Kulit dan
preputium pada bagian ventral menjadi tipis, tidak sempurna dan membentuk kerudung
dorsal di atas glans (Duckett, 1986, Mc Aninch,1992).
Kelainan konginetal pada penis menjadi suatu masalah yang sangat penting, karena
selain berfungsi sebagai pengeluaran urine juga berfungsi sebagai alat seksual yang pada
kemudian hari dapat berpengaruh terhadap fertilitas. Salah satu kelainan konginetal terbanyak
kedua pada penis setelah cryptorchidism yaitu hipospadia.
Selain berpengaruh terhadap fungsi reproduksi yang paling utama adalah pengaruh
terhadap psikologis dan sosial anak. Penyebab dari hiposapadia ini sangat multifaktorial
antara lain disebabkan oleh gangguan dan ketidakseimbangan hormone, genetika dan
lingkungan. Ganguan keseimbangan hormon yang dimaksud adalah hormone androgen yang
mengatur organogenesis kelamin (pria). Sedangkan dari faktor genetika , dapat terjadi karena
gagalnya sintesis androgen sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi. Dan untuk faktor
lingkungan adalah polutan dan zat yang bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan
mutasi.
Insiden malformasi ini bervariasi di seluruh dunia dan memiliki kecenderungan yang
meningkat setiap tahun. Hipospadia mengenai sekitar 1:250 sampai 1:125 kelahiran bayi laki-
laki di Amerika serikat. Sumber lain menyebutkan bahwa kelainan ini mengenai 30-40 anak
per 10.000 kelahiran bayi laki-laki. Kelainan ini cenderung terjadi pada ras Kaukasia
dibanding non Kaukasia. Sebuah studi di Asia menyebutkan bahwa 27 (0.41%) bayi baru
4. lahir dari 6.538 kelahiran bayi laki-laki memiliki hipospadia. Insiden ini meningkat dari 2.85
per seribu di tahun 1999 sampai 6.89 per seribu di tahun 2005. Sedangkan prevalensi
malformasi ini di Cina sekitar 5,8 per 10.000 kelahiran bayi laki-laki dan cenderung
meningkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dat membuat rumusan
masalah yaitu sebagai berikut :
1. Apa definisi hipospadia ?
2. Bagaimana antomi dan fisiologi uretra?
3. Bagaimana patofisiologi pada hipospadia ?
4. Apa etiologi hipospadia ?
5. Apa saja klasifikasi hipospadia ?
6. Bagaimana manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik serta penatalaksanaan medis
pada pasien (anak) hipospadia ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan hipospadia ?
C. Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas keperawatan
anak dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Hipospadia”
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah agar penulis ataupun pembaca
mengetahui serta memahami :
1. Definisi hipospadia
2. Anatomi fisiologi uretra
3. Patofisiologi hipospadia
4. Etiologi hipospadia
5. Klasifikasi hipospadia
6. Manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostic dan menatalaksanaan medis hipospadia
7. Asuhan keperawatan pada anak dengan hipospadia
5. BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra externa
terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang
normal/ujung glans penis. (Yayuk Susanti, 2011:3)
2. Hipospadia merupakan kelainan kongenital yang dapat dideteksi ketika atau segera
setelah bayi lahir, istilah hipospadia menjelaskan adanya kelainan pada muara uretra
pria. Kelainan hipospadia lebih sering terjadi pada muara uretra, biasanya tampak
disisi ventral batang penis. Sering kali, kendati tidak selalu kelainan tersebut
diasosiasikan sebagi suatu chordee, yaitu untuk istilah penis yang menekuk kebawah.
(Khathleen Morgan Speer, 2008:168)
3. Hipospadia yaiitu lubang uretra tidak terletak pada tempatnya, misalnya : berada di
bawah pangkal penis. Jika lubang kecil saja tidak memerlukan tindakan karena dapat
menutup sendiri. Tetapi jika lubang tersebut besar perlu tindakan bedah dan
menunggu anak sudah dalam usia remaja sampai ke 14. (Rukiah & Yulianti, 2013)
B. Anatomi Fisiologi Uretra
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli melalui
proses miksi. Pada pria organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan sperma. Uretra
diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan buli-buli dan
uretra, dan sfingter uretra eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior.
Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Uretra pars anterior, yaitu uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis,
terdiri dari: pars bulbosa, pars pendularis, fossa navikulare, dan meatus uretra
eksterna.
2. Uretra pars posterior, terdiri dari uretra pars prostatika, yaitu bagian uretra yang
dilengkapi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea.
Uretra merupakan sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang
luar, dilapisi membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi kandung
kencing. Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar yang membentuk sfingter uretra
(Pearce, 2006). Uretra mengalirkan urin dari kandung kencing ke bagian eksterior tubuh.
6. Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui kalenjar prostat dan penis. Ada tiga
bagian uretra (Sloane, 2003), yaitu:
1. Uretra prostatik
Dikelilingi oleh kalenjar prostat. Uretra ini menerima dua duktus ejakulator yang masing-
masing terbentuk dari penyatuan duktus deferen dan duktus kalenjar vesikel seminal, serta
menjadi tempat bermuaranya sejumlah duktus dari kalenjar prostat.
2. Uretra membranosa
Bagian yang terpendek (1 cm sampai 2 cm). Bagian ini berdinding tipis dan dikelilingi oleh
otot rangka sfingter uretra eksternal.
3. Uretra kavernous (penile, bersepons)
Merupakan bagian yang terpanjang. Bagian ini menerima duktus kalenjar bulbouretra dan
merentang sampai orifisium uretra eksternal pada ujung penis. Tepat sebelum mulut penis,
uretra membesar untuk membentuk suatu dilatasi kecil, fosa navicularis. Uretra kavernous
dikelilingi korpus spongiosum, yaitu suatu kerangka ruang vena yang besar.
Uretra terbentuk dari penyatuan lipatan uretra sepanjang permukaan ventral penis.
Glandula uretra terbentuk dari kanalisasi funikulus ektoderm yang tumbuh melalui glands
untuk menyatu dengan lipatan uretra yang menyatu. Hipospadia terjadi bila penyatuan di
garis tengah lipatan uretra tidak lengkap sehingga meatus uretra terbuka pada sisi ventral
penis. Ada beberapa derajat kelainan pada glandular (letak meatus yang salah pada glands),
korona (pada sulkus korona), penis (di sepanjang batang penis), penoskrotal (pada pertemuan
ventral penis dan skrotum), dan perineal/pada perineum (Andi Susanto, 2015:2-3).
Keterangan Gambar :
A : Penis yang Normal
B :Hypospadias dengan
chorda
7. C. Patofisiologi
Hypospadia terjadi karena tidak lengkapnya perkembangan uretra dalam utero.
Hypospadia di mana lubang uretra terletak pada perbatasan penis dan skortum, ini dapat
berkaitan dengan crodee kongiental.
Paling umum pada hypospadia adalah lubang uretra bermuara pada tempat frenum,
frenumnya tidak berbentuk, tempat normalnya meatus uranius di tandai pada glans penis
sebagai celah buntuh.
Pada embrio yang berumur 2 minggu baru terdapat 2 lapisan yaitu ektoderm dan
endoderm. Baru kemudian terbentuk lekukan di tengah-tengah yaitu mesoderm yang
kemudian bermigrasi ke perifer, memisahkan ektoderm dan endoderm, sedangkan di bagian
kaudalnya tetap bersatu membentuk membran kloaka.
Pada permulaan minggu ke-6, terbentuk tonjolan antara umbilical cord dan tail yang
disebut genital tubercle. Di bawahnya pada garis tengah terbenuk lekukan dimana di bagian
lateralnya ada 2 lipatan memanjang yang disebut genital fold/crodee. Selama minggu ke-7,
genital tubercle akan memanjang dan membentuk glans. Bila terjadi agenesis dari mesoderm,
maka genital tubercle tak terbentuk, sehingga penis juga tak terbentuk.
Bagian anterior dari membrana kloaka, yaitu membrana urogenitalia akan ruptur dan
membentuk sinus. Sementara itu genital fold akan membentuk sisi-sisi dari sinus
urogenitalia. Bila genital fold gagal bersatu di atas sinus urogenitalia, maka akan terjadi
hipospadia. (Andi Yudianto, 2014:10)
D. Klasifikasi
Hipospadia biasanya diklasifikasikan berdasarkan lokasi anatomi meatus urethra :
1. Anterior atau hipospadia distal (meatus urethra terletak di gland penis), pada
hipospadia derajat pertama ini letak meatus urethra eksterna dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu hipospadial sine (curvatura ventral penis dengan letak meatus urethra eksterna normal,
jenis ini sering dianggap hipospadia yang bukan sebenarnya), glandular (letak meatus ekterna
hanya turun sedikit pada bagian ventral gland penis), dan sub-coronal (letak meatus urethra
eksterna terletak di sulcus coronal penis).
2. Middle shaft atau intermediate hipospadia, yang disebut hipospadia derajat dua,
juga dapat dibagi berdasar letak meatus urethra menjadi distal penis, mid-shaft, dan tipe
proksimal.
8. 3. Hipospadia posterior atau proksimal atau derajat tiga dibagi menjadi penoscrotal
(meatus urethra di antara pertemuan basis penis dan scrotum), scrotal (meatus urethra eksterna
di scrotum), dan perineal (meatus urethra eksterna di bawah scrotum dan pada area perineum).
Hipospadia anterior/distal/derajat 1
1. Hipospadiasine
2. Glandular
3. Sub-coronal
Hipospadia media/derajat 2
4. Penis distal
5. Midshaft
6. Penis proksimal
Hipospadia posterior/derajat 3
7. Penoscrotal
8. Scrotal
9. Perineal
Gambar 1. Klasifikasi hipospadia berdasar letak anatomis meatus urethra.
Keterangan gambar : Hipospadia dibagi menjadi tiga berdasarkan letak anatomis
meatus eksterna menjadi hipospadia anterior/distal/derajat1, hipospadia media/ derajat 2,
dan hipospadia porterior/proksimal/derajat 3. (Khilyatul Mufida, 2012:11-12)
E. Etiologi
Penyebab fimosis pada bayi baru lahir harus diketahui secara dini agar petugas
kesehatan terutama perawat/bidan dalam hal ini sering melakukan pertolongan persalinan
pada ibu agar mudah melakukan antisipasi penyebabnya antara lain : uretra terlalu pendek,
sehingga tidak mencapai glans penis, kelainan terbatas pada uretra anterior dan leher kandung
kemih, merupakan kelainan congenital, terjadi adanya hambatan penutupan uretra penis pada
kehamilan minggu ke 10. (Rukiah & Yulianti, 2013)
Penyebabnya sebenarnya sangat multifaktor dan sampai sekarang belum diketahui
penyebab pasti dari hipospadi dan epispadia. Namun, ada beberapa faktor yang oleh para ahli
dianggap paling berpengaruh antara lain:
1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormon
9. Hormon yang dimaksud di sini adalah hormon androgen yang mengatur
organogenesis kelamin (pria). Atau bisa juga karena reseptor hormon androgennya sendiri di
dalam tubuh yang kurang atau tidak ada. Sehingga walaupun hormon androgen sendiri telah
terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya tidak ada tetap saja tidak akan memberikan
suatu efek yang semestinya. Atau enzim yang berperan dalam sintesis hormon androgen tidak
mencukupi pun akan berdampak sama.
2. Genetika terjadi karena gagalnya sintesis androgen.
Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode sintesis androgen
tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut tidak terjadi.
3. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah polutan dan zat yang
bersifat teratogenik yang dapat mengakibatkan mutasi.
4. Faktor eksogen yang lain
Pajanan prenatal terhadap kokain, alcohol, fenitoin, progestin, rubella, atau diabetes
gestasional. (Andi Susanto, 2015:4-5)
F. Pathways
10. G. Manifestasi Klinis
1. Lubang penis tidak terdapat diujung penis, tetapi berada di bawah atau di dasar penis.
2. Penis melengkung ke bawah
3. Penis tempat seperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit depan penis.
(Rukiah & Yulianti, 2013:134)
4. Pancaran air kencing pada saat BAK tidak lurus, biasanya kebawah, menyebar,
mengalir melalui batang penis, sehingga anak akan jongkok pada saat BAK.
5. Pada Hipospadia grandular/koronal anak dapat BAK dengan berdiri dengan
mengangkat penis keatas.
6. Pada Hipospadia peniscrotal/perineal anak berkemih dengan jongkok. (Yayuk
Susanti, 2011:7)
7. Preputium tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis.
8. Biasanya jika penis mengalami kurvatura (melengkung) ketika ereksi, maka dapat
disimpulkan adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang membentang hingga ke
glans penis.
9. Kulit penis bagian bawah sangat tipis.
10. Tunika dartos, fasia Buch dan korpus spongiosum tidak ada.
11. Sering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum). (Andi
Yudianto, 2014:7)
Pada kebanyakan penderita terdapat penis yang melengkung ke arah bawah yang akan
tampak lebih jelas pada saat ereksi. Hal ini disebabkan oleh adanya chordee yaitu suatu
jaringan fibrosa yang menyebar mulai dari meatus yang letaknya abnormal ke glands
penis.Jaringan fibrosa ini adalah bentuk rudimeter dari uretra, korpus spongiosum dan
tunika dartos. Walaupun adanya chordee adalah salah satu ciri khas untuk mencurigai
suatu hipospadia, perlu diingat bahwa tidak semua hipospadia memiliki chordee. (Andi
Yudianto, 2014:11)
H. Komplikasi
1. Pseudohermatroditisme (keadaan yang ditandai dengan alat-alat kelamin dalam 1 jenis
kelamin tetapi dengan satu beberapa ciri sexsual tertentu).
2. Psikis (malu) karena perubahan posisi BAK.
3. Kesukaran saat berhubungan sexsual, bila tidak segera dioperasi saat dewasa.
Komplikasi paska operasi yang terjadi :
11. 1. Edema / pembengkakan yang terjadi akibat reaksi jaringan besarnya dapat bervariasi,
juga terbentuknya hematom / kumpulan darah dibawah kulit, yang biasanya dicegah
dengan balut tekan selama 2 sampai 3 hari paska operasi.
2. Striktur, pada proksimal anastomosis yang kemungkinan disebabkan oleh angulasi
dari anastomosis.
3. Rambut dalam uretra, yang dapat mengakibatkan infeksi saluran kencing berulang
atau pembentukan batu saat pubertas.
4. Fitula uretrokutan, merupakan komplikasi yang sering dan digunakan sebagai
parameter untuyk menilai keberhasilan operasi. Pada prosedur satu tahap saat ini
angka kejadian yang dapat diterima adalah 5-10 %.
5. Residual chordee/rekuren chordee, akibat dari rilis korde yang tidak sempurna,
dimana tidak melakukan ereksi artifisial saat operasi atau pembentukan skar yang
berlebihan di ventral penis walaupun sangat jarang.
6. Divertikulum, terjadi pada pembentukan neouretra yang terlalu lebar, atau adanya
stenosis meatal yang mengakibatkan dilatasi yang lanjut. (Andi Yudianto,2014:7)
I. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik. Jika hipospadia terdapat di
pangkal penis, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan radiologis untuk memeriksa kelainan
bawaan lainnya.
Untuk mengetahui hypospadia pada masa kehamilan sangat sulit. Berbagai sumber
menyatakan bahwa hypospadia dapat diketahui segera setelah kelahiran dengan inspeksi
genital pada bayi baru lahir atau dengan melakukan pemeriksaan lain seperti :
1. Rontgen
2. USG sistem kemih kelamin
3. BNO – IVP karena biasanya pada hipospadia juga disertai dengan kelainan kongenital
ginjal
4. Kultur urine/Anak-hipospadia (Yayuk Susanti, 2011:9)
J. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan adalah dengan cara operasi, dikenal
banyak teknik operasi hipospadia, yang umumnya terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Operasi pelepasan chordee dan tunneling
12. Dilakukan pada usia satu setengah hingga dua tahun. Pada tahap ini dilakukan operasi
eksisi chordee dari muara uretra sampai ke glans penis. Setelah eksisi chordee maka penis
akan menjadi lurus akan tetapi meatus uretra masih terletak abnormal. Untuk melihat
keberhasilan setelah eksisi dilakukan tes ereksi buatan intraoperatif dengan menyuntikan
NaCl 0,9% ke dalam korpus kavernosum.
2. Operasi uretroplasti
Biasanya dilakukan 6 bulan setelah operasi pertama. Uretra dibuat dari kulit penis
bagian ventral yang diinsisi secara longitudinal paralel di kedua sisi.
Dan pada tahun-tahun terakhir ini, sudah mulai deterapkan operasi yang dilakukan hanya satu
tahap, akan tetapi operasi hanya dapat dilakukan pada hipospadia tipe distal dengan ukuran
penis yang cukup besar.
Tujuan pembedahan :
a. Membuat normal fungsi perkemihan dan fungsi sosial.
b. Perbaikan untuk kosmetik pada penis.
Ada banyak variasi teknik, yang populer adalah tunneling Sidiq-Chaula, Teknik Horton dan
Devine. (Yayuk Susanti, 2011:5-6)
13. BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Meliputi:
a. Nama : tergantung pada pasien,
b. Umur : biasanya terjadi pada bayi baru lahir,
c. Jenis kelamin : pada umumnya terjadi pada laki-laki,
d. Pendidikan: orang tua yang biasanya rendah,
e. Pekerjaan: pada orang tua yang tergolong berpenghasilan rendah,
f. Diagnosa medis: Hipospadia.
2. Keluhan Utama
Pada umumnya orang tua pasien mengeluh dan ketakutan dengan kondisi anaknya
karena penis yang melengkung kebawah dan adanya lubang kencing yang tidak pada
tempatnya.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang.
Pada umumnya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya lubang kencing yang
tidak pada tempatnya sejak lahir dan tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
b. Riwayat Penyakit Dahulu.
Adanya riwayat ibu pada saat kehamilan, misalnya adanya gangguan atau
ketidakseimbangan hormone dan factor lingkungan. Pada saat kehamilan ibu sering terpapar
dengan zat atau polutan yang bersifat tertogenik yang menyebabkan terjadinya mutasi gen
yang dapat menyebabkan pembentukan penis yang tidak sempurna.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga.
Adanya riwayat keturunan atau genetic dari orang tua atau saudara-saudara kandung
dari pasien yang pernah mengalami hipospadia.
4. Pemeriksaan Fisik
Preoperasi
1) Keadaan umum
14. 2) Kesadaran
3) Hasil Pengecekan TTV
4) Pemeriksaan Head To Toe, yang meliputi :
Kepala
Bentuk kepala, kesimetrisan, kelengkapan, pertumbuhan/tekstur rambut,
warna rambut, keadaan kulit, adanya benjolan/nodul/lesi, adanya nyeri
tekan dsb.
Wajah dan leher
Bentuk, kesimetrisan, kelengkapan, keadaan kulit, ekspresi wajah,
fungsional mata, telinga, hidung, pengecapan dan pendengaran adanya
nodul/lesi, adanya nyeri tekan, pembesaran kelenjar dsb.
Dada/thorax
Bentuk dada, kesimetrisan, ekspandi/pengembangan dada, keadaan kulit,
frekuensi, irama dan sifat denyut jantung serta suara pernafasan, hasil
suara perkusi pada dada, batas-batas jantung dan paru apakah ada
kardiomegali dsb.
Abdomen
Bentuk, kesimetrisan, keadaan kulit, peristaltic usus, batas-batas hepar,
gastrik serta ginjal, biasanya pada kasus hipospadia ketika dipalpasi ginjal
adanya masa/hidronefrosis. Adanya nodul/lesi, adanya nyeri tekan dsb.
Genetalia
Bentuk penis melengkung ke bawah, kelainan pada kulit depan penis,
adanya kelainan preputium, adanya nyeri tekan, periksa warna, jumlah dan
bau urin.
Ekstremitas
Bentuk, kesimetrisan dan kelengkapan tangan serta kaki, keadaan kulit,
adanya lesi/nodul atau adanya kelainan warna, kekuatan masa otot,
kelincahan ROM, kelainan jalan atau tidak. (Rukiah & Yulianti, 2013)
Postoperasi
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Hasil Pengecekan TTV
Apakah ada peningkatan pada suhu, tekanan darah, respirasi serta denyut nadi.
15. 4) Pemeriksaan Head To Toe, yang meliputi :
Kepala
Wajah dan leher
Dada/thorax
Abdomen
Apakah ada peningkatan peristaltic usus atau kelainan bentuk setelah
pembedahan.
Genetalia
Adanya luka pembedahan, nyeri tekan post operasi.
Ekstremitas
Adanya kelemahan masa otot akibat pembedahan atau efek anastesi,
gangguan pada mobilitas klien. (Rukiah & Yulianti, 2013)
5. Pola-pola fungsi kesehatan
a. Pola nyeri/kenyamanan
Pada umumnya pasien tidak mengalami gangguan kenyamanan dan tidak mengalami nyeri.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Pada umumnya pasien hipospadia nutrisi cairan dan elektrolit dalam tubuhnya tidak
mengalami gangguan.
c. Pola aktivitas
Aktifitas pasien hipospadia tidak ada masalah.
d. Pola eliminasi
Pada saat BAK ibu mengatakan anak harus jongkok karena pancaran kencing pada
saat BAK tidak lurus dan biasanya kearah bawah, menyebar dan mengalir melalui batang
penis.
e. Pola tidur dan istirahat
Pada umumnya pasien dengan hipospadia tidak mengalami gangguan atau tiaak ada
masalah dalam istirahat dan tidurnya.
f. Pola sensori dan kognitif
Secara fisik daya penciuman, perasa, peraba dan daya penglihatan pada pasien
hipospadia adalan normal, secara mental kemungkinan tidak ditemukan adanya gangguan.
16. g. Pola persepsi diri
Adanya rasa malu pada orang tua kalau anaknya mempunyai kelainan. Pada pasien
sendiri apabila sudah dewasa juga akan merasa malu dan kurang percaya diri atas kondisi
kelainan yang dialaminya.
h. Pola hubungan dan peran
Adanya kondisi kesehatan mempengaruhi terhadap hubungan interpersonal dan
peraen serta megnalami tmbahan dalam menjalankan perannya selama sakit.
i. Pola seksual
Adanya kelainan pada alat kelamin terutama pada penis pasien akan membuat pasien
mengalami gangguan pada saat berhubungan seksual karena penis yang tidak bisa ereksi.
j. Pola penanggulangan stress
Biasanya orang tua pasien akan mengalami stress pada kondisi anaknya yang
mengalami kelainan.
k. Pola higiene.
Pada umumnya pola hygiene pasien tidak ada masalah. (Susanto, 2015:8-10)
B. Diagnosa Keperawatan
Preoperasi
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan malformasi kongenital.
2. Ansietas (anak dan orang tua) yang berhubungan dengan prosedur pembedahan
(uretroplasti)
3. Resiko infeksi (traktus urinarius) yang berhubungan dengan pemasangan kateter
menetap.
Postoperasi
1. Perubahan eliminasi (retensi urin) berhubungan dengan obstruksi mekanik/trauma
operasi.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tindakan operasi.
3. Nyeri yang berhubungan dengan pembedahan.
4. Ansietas (orang tua) yang berhubungan dengan penampilan penis anak setelah
pembedahan.
5. Defisit pengetahuan yang berhubungn dengan perawatan rumah.
17. 6. Risiko cedera yang berhubungan dengan kateter urin dicabut atau kateter urin
diangkat. (Yayuk Susanti, 2011:10 & Speer, 2008)
C. Intervensi Keperawatan
DX Tujuan/NIC-NOC Intervensi Rasional
1. Gangguan citra tubuh
berkurang yang
dibuktikan oleh selalu
menunjukkan
adaptasi dengan
ketunadayaan fisik,
citra tubuh positif,
tidak mengalami
keterlambatan dalam
perkembangan anak
dan harga diri positif.
1. Kaji secara verbal dan
nonverbal respon klien
terhadap tubuhnya.
2. Dorong klien
mengungkapkan
perasaannya
3. Monitor frekuensi
mengkritik dirinya
4. Fasilitasi kontak
dengan individu lain
dalam kelompok kecil
1. Untuk mengkaji
respon diri terhadap
keadaan tubuhnya
2. Agar mengetahui
penilaian diri klien
dan membantu klien
mengekspresikan diri
3. Untuk mengkaji
tingkat kecemasan diri
4. Sosialisasi yang baik
dapat meningkatkan
citra diri yang positif
2. Anak dan orang tua
mengalami penurunan
rasa cemas yang
ditandai oleh
ungkapan
pemahaman tentang
prosedur bedah.
1. Jelaskan kepada anak
dan orang tua tentang
prosedur pembedahan
dan perawatan
pascaoperasi. Gunakan
gambar dan boneka
ketika menjelaskan
prosedur kepada anak.
2. Beri anak kesempatan
untuk
mengekspresikan rasa
takut dan fantasinya
dengan menggunakan
boneka dan wayang.
1. Menjelaskan rencana
pembedahan dan
pascaoperasi
membantu meredakan
rasa cemas dan takut,
dengan membiarkan
anak dan orang tua
mengantisipasi dan
mempersiapkan
peristiwa yang akan
terjadi. Simulasi
dengan
mempergunakan
gambar dan boneka
untuk menjelaskan
18. prosedur dapat
membuat anak
memahami konsep
yang rumit.
2. Mengekspresikan rasa
takut memungkinkan
anak menghilangkan
rasa takutnya dan
memberi anda
kesempatan untuk
mengkaji tingkat
kognitif dan
kemampuan untuk
memahami kondisi,
serta perlunya
pembedahan.
3. Anak tidak
mengalami infeksi
yang ditandai oleh
hasil urinalisis normal
dan suhu tubuh
normal.
1. Pertahankan kantong
drainase kateter di
bawah geris kandung
kemih dan pastikan
bahwa selang tidak
terdapat simpul dan
kusut
2. Gunakan teknik
aseptic ketika
mengosongkan
kantong kateter.
3. Pantau urine anak
untuk pendeteksian
kekeruhan atau
sedimentasi. Juga
periksa balutan bedah
setiap 4 jam, untuk
1. Mempertahankan
kantong drainase tetap
pada posisi ini
mencegah infeksi
dengan mencegah
urine yang tidak steril
mengalir balik ke
dalam kandung
kemih.
2. Teknik aseptic
mencegah kontaminan
masuk ke dalam
traktur urinarius
3. Tanda ini dapat
mengindikasikan
infeksi.
4. Penigkatan asupan
19. mengkaji bila tercium
bau busuk atau
drainase purulent;
laporkan tanda-tanda
tersebut kepada dokter
dengan segera.
4. Anjurkan anak untuk
minum sekurang-
kurangnya 60ml/jam
5. Beri obat antibiotic
profilaktik sesuai
program, untuk
membantu mencegah
infeksi. Pantau anak
untuk efek terapeutik
dan efek samping.
cairan dapat
mengencerkan urine
dan mendorong untuk
berkemih.
5. Pemantauan yang
demikian membantu
menentukan
kemanjuran obat
antibiotic dan
toleransi anank
terhadap obat tersebut.
Postoperasi
DX. Tujuan/ NIC-NOC Intervensi Rasional
1. Menunjukkan
eliminasi urin yang
dibuktikan dengan
menunjukkan
pengosongan
kandung kemih
dengan prosedur
bersih kateterisasi
intermiten mandiri.
1. Melakukan pencapaian
secara komperhensif
jalan urin berfokus
kepada inkontinensia
(ex: urin output,
keinginan BAK yang
paten, fungsi kognitif
dan masalah urin).
2. Monitor kandung
kemih dengan papilasi
dan perkusi
1. Untuk melatih pola
eliminasi yang baik.
2. Bebas dari kebocoran
urin sebelum BAK dan
memonitoring untuk
waktu yang adekuat
antara keinginan BAK.
2. Berkurangnya
intoleransi aktifitas
dengan menunjukkan
1. Dorong penggunaan
alat Bantu tongkat
2. Libatkan orang
1. Dukungan dapat
memberikan keamanan
yang diperlukan untuk
20. partisipasi dalam
aktifitas fisik, dan
menampilkan aktifitas
sehari-hari dengan
beberapa bantuan.
terdekat dalam
mambantu klien saat
latihan rentang gerak,
mengubah posisi dan
berjalan
3. Puji kliensaat ia
berhasil
menyelesaikan hal-hal
yang kecil
beraktifitas
2. Bantuan dari pasangan
atau orang lan yang
dekay dengan klien
dapat mendorong klien
mengulangi aktivitas
dan mencapai tujuan
3. Dorongan menstimulasi
penampilan yang lebih
baik
3. Anak akan
memperlihatkan
peningkatan rasa
nyaman yang
ditandai oleh
berkurangnya
ekspresi menagis
dan gelisah.
1. Beri obat analgesic
sesuai program.
2. Pastikan kateter
terpasang dengan
benar dan bebas dari
simpul.
1. Untuk meredakan rasa
nyeri.
2. Penempatan kateter
yang tidak tepat dapat
menyebabkan rasa nyeri
atau gesekan akibat
balon yang
digelembungkan.
4. Orang tua akan
mengalami
penurunan rasa
cemas yang ditandai
oleh ungkapan
perasaan mereka
tentang kelainan
anak.
1. Anjurkan orang tua
untuk
mengekspresikan
perasaan dan
kekhawatiran mereka
tentang
ketidaksempurnaan
fisik anak. Fokuskan
pada pertanyaan
tentang seksualitas dan
reproduksi.
2. Bantu orang tua
melalui proses berduka
yang normal.
3. Rujuk orang tua
1. Memberikan perasaan
didukung dan
dimengerti sehingga
mengurangi rasa cemas
mereka.
2. Memungkinkan orang
tua untuk dapat melalui
kecemasan dan perasaan
distress mereka.
3. Untuk membantu orang
tua mengatasi
ketidaksempurnaan fisik
anak.
4. Dengan mendiskusikan
hal ini dengan orang tua
21. kepada kelompok
pendukung yang tepat,
jika diperlukan.
4. Jelaskan perlunya
menjalani pembedahan
multiple dan jawab
setiap pertanyaan yang
muncul dari orang tua.
dan memberi
kesempatan
mengekspresikan
perasaan mereka, dapat
mengurangi kecemasan.
5. Orang tua
mengekspresikan
pemahaman tentang
instruksi perawatan
di rumah dan
mendemostrasikan
prosedur perawatan
rumah.
1. Ajarkan orang tua tanda
serta gejala infeksi
saluran kemih atau
infeksi pada area insisi,
termasuk peningkatan
suhu, urin keruh, dan
drainase purulent dari
insisi.
2. Ajarkan orang tua cara
merawat kateter dan
penis, mengosongkan
kantung drainase dan
memfiksasi kateter.
Jelaskan perntingnya
memantau warna serta
kejernihan urin.
3. Anjurkan orang tua
untuk mencegah anak
untuk tidak mengambil
posisi mengangkang
saat mengendarai
sepeda atau
menggunakan kuda.
4. Ajarkan orang tua
tentang tujuan dan
1. Untuk mendorong orang
tua mencari pertolongan
medis ketika
membutuhkan.
2. Untuk meningkatkan
kepatuhan terhadap
penatalaksanaan
perawatan di rumah dan
membangu mencegah
kateter lepas serta
infeksi.
3. Posisi mengkangkang
dapat menyebabkan
kateter terlepas dan
merusak area operasi.
4. Dengan mengetahui efek
samping mendorong
orang tua mencari
pertolongan medis ketika
membutuhkan.
22. oenggunaan antibiotic
serta obat-obatan.
6. Anak tidak
mengalami cedera
yang ditandai oleh
anak dapat
mempertahankan
penempatan kateter
urin yang benar
sampai diangkat oleh
perawat atau dokter.
1. Fiksasi kateter pada
penis anak dengan
menggunakan balutan
dan plester.
2. Tempatkan restrein
pada lengan anak ketika
ia tidak diawasi atau
sedang tidur.
3. Gunakan pengait
tempat tidur untuk
menghindari linen
bersentuhan dngan
kateter dan penis.
1. Sebuah balutan
pengaman dapat
mengurangi
kemungkinan selang
lepas tanpa sengaja.
2. Restrein mencegah anak
menarik atau melepas
kateter.
3. Mencegah selang lepas
tanpa disengaja.
23. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipospadia adalah suatu keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian
bawah, bukan di ujung penis. Hipospadia merupakan kelainan kelamin bawaan sejak lahir.
Yang disebabkan oleh embriologi dan Maskulinisasi inkomplit dari genetalia karena
involusi yang prematur dari sel intersitisial testis. Hipospadia dibagi menjadi tiga berdasarkan
letak anatomis meatus eksterna menjadi hipospadia anterior/distal/derajat1, hipospadia media/
derajat 2,dan hipospadia porterior/proksimal/derajat 3.
B. Saran
Pemahaman dan keahlian dalam aplikasi Asuhan Keperawatan Anak Dengan
Hipospadia/Epispadia merupakan salah satu cabang ilmu keperawatan yang harus dimiliki
oleh tenaga kesehatan khususnya perawat agar dapat mengaplikasikannya serta berinovasi
dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Ini akan mendukung profesionalisme
dalam wewenang dan tanggung jawab perawat sebagai bagian dari tenaga medis yang
memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan secara komprehensif.