Dokumen tersebut membahas standar-standar pelayanan kesehatan rumah sakit yang meliputi standar pelayanan berfokus pada pasien, standar manajemen rumah sakit, sasaran keselamatan pasien rumah sakit, dan sasaran Millenium Development Goals. Standar-standar tersebut mencakup aspek akses pelayanan, hak pasien, asesmen pasien, pelayanan pasien, pelayanan anestesi dan bedah, manajemen obat, serta manajemen rumah sakit secar
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Pedoman ini menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan survei akreditasi rumah sakit oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Indonesia. Terdiri dari pengertian, standar yang digunakan, jenis surveiornya, dan pembagian tugas antar survei untuk memastikan pelaksanaan survei yang efektif dan terarah.
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan rumah sakit khususnya terkait akses pelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK), asesmen pasien (AP), serta pelayanan laboratorium dan radiologi untuk memenuhi kebutuhan diagnosis dan perawatan pasien.
Sistem akreditasi rumah sakit yang baru menyisakan kegelisahan mengenai bagaimana panitia akreditasi harus dibentuk. Walaupun struktur belum tentu menunjukkan kinerja, struktur yang baik membantu panitia mencapai tujuan dengan lebih terarah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pasien.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mencakup kepatuhan penggunaan clinical pathway, kelengkapan assessment keperawatan, angka penundaan operasi elektif, kepatuhan waktu visite dokter spesialis, kepuasan pasien dan keluarga, angka kejadian pasien jatuh, serta angka kejadian infeksi luka operasi.
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
Pedoman ini menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan survei akreditasi rumah sakit oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Indonesia. Terdiri dari pengertian, standar yang digunakan, jenis surveiornya, dan pembagian tugas antar survei untuk memastikan pelaksanaan survei yang efektif dan terarah.
Dokumen ini menjelaskan prosedur transfer pasien antar ruang perawatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Hasanuddin. Prosedur ini mencakup persiapan transfer pasien, pelaksanaan transfer, dan dokumentasi serah terima antar perawat. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien mendapat perawatan yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan rumah sakit khususnya terkait akses pelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK), asesmen pasien (AP), serta pelayanan laboratorium dan radiologi untuk memenuhi kebutuhan diagnosis dan perawatan pasien.
Sistem akreditasi rumah sakit yang baru menyisakan kegelisahan mengenai bagaimana panitia akreditasi harus dibentuk. Walaupun struktur belum tentu menunjukkan kinerja, struktur yang baik membantu panitia mencapai tujuan dengan lebih terarah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pasien.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 7 indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mencakup kepatuhan penggunaan clinical pathway, kelengkapan assessment keperawatan, angka penundaan operasi elektif, kepatuhan waktu visite dokter spesialis, kepuasan pasien dan keluarga, angka kejadian pasien jatuh, serta angka kejadian infeksi luka operasi.
Dokumen ini membahas tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen rumah sakit dan pendidikan profesi dokter gigi. SOP ini menjelaskan pengertian manajemen rumah sakit, tujuan, kebijakan, ruang lingkup, sistem manajemen, standar pelayanan minimal, dan pelayanan poli gigi di rumah sakit. Mahasiswa profesi dokter gigi akan melakukan pengamatan dan wawancara untuk memahami perbedaan antara man
Manager Pelayanan Pasien atau MPP adalah seseorang yang bertugas menjalankan peran tertentu di rumah sakit yang erat kaitannya dengan kesinambungan pelayanan.
Siapakah MPP itu ? dan apa perannya dalam pelayanan? ikuti di slide ini
Pasien jatuh dapat menyebabkan cedera dan kejadian yang tidak dikehendaki (KTD) atau adverse events di layanan kesehatan. Salah satu sasaran keselamatan pasien adalah mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh. Ini termasuk melakukan identifikasi potensi risiko, dan melakukan mitigasi risiko jatuh pada pasien.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Rumah sakit memiliki proses kredensial tenaga keperawatan yang meliputi verifikasi pendidikan, registrasi, izin, pelatihan, dan pengalaman. Rumah sakit juga melakukan penilaian kinerja perawat secara berkala yang mencakup peran dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta manajemen risiko. Penilaian kinerja menggunakan target, indikator, dan instrumen yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) yang mencakup dasar hukum, latar belakang, pengertian, manfaat, jenis pelayanan, indikator, dan peranan Dinas Kesehatan dalam penyusunan dan pencapaian SPM RS.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
SOP rujukan pasien menjelaskan tentang prosedur rujukan pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk diagnostik lanjutan atau terapi. Prosedur tersebut meliputi persetujuan keluarga pasien, penyiapan surat rujukan dan ambulan, pembayaran biaya, pengantaran pasien ke rumah sakit tujuan beserta laporan hasil rujukan.
RS menetapkan standar pengkajian pasien melalui proses pengumpulan informasi, analisis data, dan penetapan rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Proses pengkajian terdiri atas pengkajian awal dan pengkajian ulang, serta pelayanan laboratorium, radiologi, dan darah. Pengkajian awal bertujuan mengidentifikasi kebutuhan perawatan melalui pengumpulan data minimum seperti keluhan, status fisik, skrining risiko,
Dokumen tersebut membahas tentang standar dan unsur penilaian pendidikan pasien dan keluarga di rumah sakit. Dokumen tersebut menjelaskan tujuh standar dan delapan belas unsur penilaian yang harus dipenuhi rumah sakit dalam memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga.
Sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inapOka Artawan
Dokumen ini membahas sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inap. Sistem dokumentasi rawat jalan membedakan pasien baru, lama, dan gawat darurat. Prosedur penerimaan pasien baru meliputi pendaftaran, wawancara, dan pembuatan kartu indeks. Pasien lama dapat datang dengan atau tanpa perjanjian. Sistem dokumentasi rawat inap meliputi catatan konsultasi, perawatan, observasi klinik, dan hasil pengobatan.
Dokumen ini membahas tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen rumah sakit dan pendidikan profesi dokter gigi. SOP ini menjelaskan pengertian manajemen rumah sakit, tujuan, kebijakan, ruang lingkup, sistem manajemen, standar pelayanan minimal, dan pelayanan poli gigi di rumah sakit. Mahasiswa profesi dokter gigi akan melakukan pengamatan dan wawancara untuk memahami perbedaan antara man
Manager Pelayanan Pasien atau MPP adalah seseorang yang bertugas menjalankan peran tertentu di rumah sakit yang erat kaitannya dengan kesinambungan pelayanan.
Siapakah MPP itu ? dan apa perannya dalam pelayanan? ikuti di slide ini
Pasien jatuh dapat menyebabkan cedera dan kejadian yang tidak dikehendaki (KTD) atau adverse events di layanan kesehatan. Salah satu sasaran keselamatan pasien adalah mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh. Ini termasuk melakukan identifikasi potensi risiko, dan melakukan mitigasi risiko jatuh pada pasien.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Rumah sakit memiliki proses kredensial tenaga keperawatan yang meliputi verifikasi pendidikan, registrasi, izin, pelatihan, dan pengalaman. Rumah sakit juga melakukan penilaian kinerja perawat secara berkala yang mencakup peran dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta manajemen risiko. Penilaian kinerja menggunakan target, indikator, dan instrumen yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu rumah sakit sesuai standar akreditasi Kementerian Kesehatan tahun 2022. Terdapat penjelasan mengenai definisi indikator mutu, jenis-jenis indikator yang harus diukur seperti Indikator Nasional Mutu, Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit, dan Indikator Mutu Prioritas Unit. Juga dijelaskan cara memilih dan menentukan indikator mutu yang tepat di rumah sakit dan unit-unitny
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) yang mencakup dasar hukum, latar belakang, pengertian, manfaat, jenis pelayanan, indikator, dan peranan Dinas Kesehatan dalam penyusunan dan pencapaian SPM RS.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. SBAR merupakan format komunikasi yang awalnya dikembangkan untuk militer dan industri penerbangan untuk mengurangi risiko kesalahan informasi.
2. SBAR digunakan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar tenaga kesehatan dengan memberikan informasi yang jelas tentang kondisi pasien.
3. Format SBAR terdiri dari empat bagian yaitu Situasi, Latar Belakang
Rapat bulanan komite mutu dan manajemen risiko RSPAD Gatot Soebroto membahas temuan hasil telusur di beberapa instalasi, meliputi IGD, ICU, hemodialisa, radiologi dan laboratorium. Rapat menetapkan tindak lanjut dan waktu penyelesaian masing-masing temuan.
SOP rujukan pasien menjelaskan tentang prosedur rujukan pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk diagnostik lanjutan atau terapi. Prosedur tersebut meliputi persetujuan keluarga pasien, penyiapan surat rujukan dan ambulan, pembayaran biaya, pengantaran pasien ke rumah sakit tujuan beserta laporan hasil rujukan.
RS menetapkan standar pengkajian pasien melalui proses pengumpulan informasi, analisis data, dan penetapan rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Proses pengkajian terdiri atas pengkajian awal dan pengkajian ulang, serta pelayanan laboratorium, radiologi, dan darah. Pengkajian awal bertujuan mengidentifikasi kebutuhan perawatan melalui pengumpulan data minimum seperti keluhan, status fisik, skrining risiko,
Dokumen tersebut membahas tentang standar dan unsur penilaian pendidikan pasien dan keluarga di rumah sakit. Dokumen tersebut menjelaskan tujuh standar dan delapan belas unsur penilaian yang harus dipenuhi rumah sakit dalam memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga.
Sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inapOka Artawan
Dokumen ini membahas sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inap. Sistem dokumentasi rawat jalan membedakan pasien baru, lama, dan gawat darurat. Prosedur penerimaan pasien baru meliputi pendaftaran, wawancara, dan pembuatan kartu indeks. Pasien lama dapat datang dengan atau tanpa perjanjian. Sistem dokumentasi rawat inap meliputi catatan konsultasi, perawatan, observasi klinik, dan hasil pengobatan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien, khususnya tentang akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan di rumah sakit. Termasuk didalamnya adalah proses admisi pasien, koordinasi pelayanan antar departemen, dan pemulangan serta rujukan pasien.
Dokumen tersebut membahas standar mutu rumah sakit versi KARS 2012 yang mencakup standar pelayanan berfokus pada pasien, standar manajemen rumah sakit, dan sasaran keselamatan pasien rumah sakit.
Mineral merupakan unsur penting untuk fungsi tubuh. Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis mineral makro dan mikro, sumber, fungsi, dan penyerapannya dalam tubuh. Mineral diperlukan untuk berbagai proses metabolisme dan kesehatan tulang dan otot.
Dokumen tersebut membahas tentang radang dan mekanisme proses infeksi. Radang adalah reaksi dari jaringan hidup terhadap jejas, yang menimbulkan tanda seperti kemerahan, panas, rasa sakit dan pembengkakan. Jenis radang dibedakan berdasarkan eksudat, organ yang terlibat dan lamanya proses. Infeksi adalah invasi mikroorganisme yang menyebabkan gangguan fungsi sel. Proses infeksi meliputi periode inkubasi, tah
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Modul ini membahas proses penuaan dan sindroma penuaan prematur. Proses penuaan merupakan proses alami yang dialami setiap makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Terdapat tiga fase proses penuaan yaitu penurunan produksi hormon, lanjut usia pertengahan, dan lanjut usia lanjut. Modul ini juga membahas teori-teori penuaan dan kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur seperti tuberculosis, difteria, petrusis, tetanus, demam tifoid, kusta, pes, antraks, cacar air, herpes, polio, influenza, ebola, hepatitis, rubeola, gondong, demam kuning, lymphocytic choriomeningitis, dan panu.
7.1.1 SK tentang kebijakan pelayanan klinis.docxIlhamWahyudi90
Keputusan Kepala Puskesmas Langsa Baro menetapkan kebijakan pelayanan klinis di puskesmas tersebut yang mencakup prosedur pendaftaran pasien, pengkajian medis, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, serta rencana rujukan pasien agar pelayanan berjalan sesuai standar dan menjamin hak serta keselamatan pasien.
Bab 1 membahas enam fokus area akses ke rumah sakit dan kontinuitas pelayanan, yaitu skrining untuk admisi, admisi, kesinambungan pelayanan, pemulangan, rujukan pasien, dan transportasi. Bab ini juga menjelaskan 23 standar dan 100 elemen penilaian yang terkait.
1. IGD memberikan pelayanan kegawatdaruratan untuk menangani kondisi akut dan menyelamatkan nyawa serta merujuk kasus yang tidak dapat ditangani.
2. Terdapat pedoman dan regulasi pelayanan IGD seperti pedoman organisasi, pelayanan, program kerja, indikator mutu, dan struktur organisasi.
3. Terdapat layanan khusus seperti PONEK, penanganan TB, rujukan, dan program gizi.
Dokumen tersebut membahas standar-standar untuk Akses dan Kesinambungan Pelayanan (AKP) di rumah sakit. Standar-standar tersebut mencakup skrining pasien, registrasi dan admisi, kesinambungan pelayanan, transfer pasien internal, pemulangan pasien, rujukan, dan transportasi pasien. Tujuan dari standar-standar ini adalah untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya rumah sak
Standar akreditasi rumah sakit 2021 memberikan panduan tentang asuhan pasien yang terintegrasi antar profesional kesehatan dan tingkat pelayanan untuk membangun kesinambungan asuhan. Rumah sakit diharapkan melakukan skrining pasien, pendaftaran, dan pengelolaan alur pasien secara efektif untuk meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi sumber daya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas dan setara kepada semua pasien, termasuk pasien risiko tinggi. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyediaan makanan dan terapi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
Dokumen tersebut membahas tentang revisi standar akreditasi klinik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021. Dokumen menjelaskan unsur-unsur standar yang terdiri atas tata kelola klinik, peningkatan mutu dan keselamatan pasien, serta pelayanan kesehatan perseorangan.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi standar keselamatan pasien, insiden keselamatan pasien, tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit, dan sembilan solusi keselamatan pasien WHO.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kalikajar menetapkan kebijakan pelayanan klinis Puskesmas yang meliputi pendaftaran pasien, pengkajian dan perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, rujukan dan pemulangan pasien. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan pelayanan klinis berjalan sesuai prosedur dan standar serta memperhatikan hak dan keselamatan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang literasi yang diperlukan manusia masa kini, meliputi enam literasi dasar menurut Kemdikbud yaitu literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, dan budaya serta kewarganegaraan. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya literasi bagi kemajuan suatu bangsa."
Dokumen ini membahas tentang transfer pasien selama perawatan di rumah sakit, di mana informasi penting mengenai kondisi dan perawatan pasien harus dibawa dan dikomunikasikan ke tim medis baru yang menerima pasien. Formulir transfer digunakan untuk mencatat data pasien, diagnosis, prosedur, obat-obatan, kondisi saat transfer, dan tanda tangan petugas di ruang asal dan tujuan. Tingkat kesulitan transfer ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan
DPJP adalah dokter yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien selama di rumah sakit. DPJP bekerja sama dengan tenaga medis lain dan mengunjungi pasien setidaknya sekali sehari untuk menilai kondisi dan merencanakan perawatan. DPJP utama memiliki hak dan kewajiban khusus untuk mengkoordinasikan perawatan pasien secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas implementasi jejaring layanan tuberkulosis di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Bogor yang mencakup regulasi, kegiatan, lingkungan pelayanan, dan alat pelindung diri untuk penanganan kasus TB.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis paru, penyebabnya oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru dan organ tubuh lain. Gejalanya berupa batuk berkepanjangan disertai sesak napas dan demam. Diagnosanya dilakukan dengan pemeriksaan darah, sputum, dan rontgen paru. Pengobatannya dilakukan dengan kombinasi antibiotik selama 6-9 bulan untuk mencegah penularan dan kekambuhan.
Dokumen tersebut merangkum standar-standar nasional akreditasi rumah sakit edisi pertama di Indonesia. Dokumen tersebut membahas tujuh kelompok standar yaitu keselamatan pasien, pelayanan berfokus pasien, manajemen rumah sakit, integrasi pendidikan kesehatan, hak pasien dan keluarga, akses ke rumah sakit dan kontinuitas pelayanan, serta asesmen pasien.
Panduan ini memberikan pedoman penatalaksanaan penyakit-penyakit yang umum dijumpai di fasilitas kesehatan primer untuk membantu dokter meningkatkan mutu pelayanan dan menurunkan angka rujukan. Panduan ini mencakup 178 penyakit yang dikelompokkan ke dalam 15 kategori dan menjelaskan tingkat kemampuan dokter dalam menangani setiap penyakit.
Kode INA-CBGS digunakan dalam sistem pembayaran klaim BPJS rumah sakit. Terdiri dari 1.079 kelompok tarif rawat inap dan rawat jalan menggunakan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk prosedur. Struktur kode terdiri atas kode CMG (case main groups), kode kelompok kasus, kode tipe kasus, dan tingkat keparahan. Terdapat 29 CMG penyakit dan 6 CMG khusus.
Dokumen tersebut menggambarkan proses triase pasien di IGD rumah sakit, dimulai dari kedatangan pasien bersama keluarga dengan gejala sakit perut dan muntah, dilakukan skrining awal di luar rumah sakit, kemudian dibantu masuk ke IGD oleh petugas keamanan menggunakan kursi roda. Setibanya di IGD, pasien mendapatkan pelayanan triase oleh perawat bertugas.
1. Kumpulan Standar pada
Akreditasi RS 2012
Disusun dari Panduan Akreditasi Rumah Sakit 2012
oleh dr Jumpa Utama Amrannur
Ka Inst Penunjang Medis
RS RST DD
STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
STANDAR
MANAJEMEN RUMAH
SAKIT
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
SASARAN
MILLENIUM
DEVELOPMENT GOALS
2. Standar
Pelayanan Berfokus Pada Pasien
1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
2. Hak Pasien & Keluarga (HPK)
3. Asesmen Pasien (AP)
4. Pelayanan Pasien (PP)
5. Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB)
6. Manajemen & Penggunaan Obat (MPO)
7. Pendidikan Pasien & Keluarga (PPK)
STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
STANDAR
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
SASARAN
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
3. Standar Manajemen Rumah Sakit
1. Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMPK)
2. Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI)
3. Tata Kelola, Kepemimpinan & Pengarahan (TKP)
4. Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK)
5. Kualifikasi & Pendidikan Staf (KPS)
6. Manajemen Komunikasi & Informasi (MKI)
STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
STANDAR
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
SASARAN
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
4. Sasaran
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
I. Ketepatan Identifikasi Pasien
II. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
III. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
IV. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi
V. Penguangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
VI. Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
STANDAR
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
SASARAN
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
5. Sasaran
Millenium Develoment Goals
I. Penurunan Angka Kematian Bayi & Peningkatan Kesehatan Ibu
II. Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
III. Penurunan Angka Kesakitan TB
STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
STANDAR
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
SASARAN
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
6. 1. APK
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
ADMISI ke RUMAH SAKIT
APK.1.
Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar
untuk pelayanan rawat jalan berdasarkan pada
kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di
identifikasi dan pada misi serta sumber daya rumah
sakit yang ada.
I
1
2
3
4
7. 1. APK
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
KONTINUITAS PELAYANAN
APK.2.
Rumah sakit mendisain dan melaksanakan proses
untuk menyediakan pelayanan-pelayanan pasien yang
berkelanjutan didalam rumah sakit dan berkoordinasi
dengan para tenaga medis.
I
1
2
3
4
8. 1. APK
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT
APK.3.
Ada kebijakan untuk rujuk dan memulangkan pasien.
I
1
2
3
4
9. 1. APK
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT
APK.3.
Ada kebijakan untuk rujuk dan memulangkan pasien.
I
1
2
3
4
10. 1. APK
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT
APK.4.
Pasien dirujuk ke rumah sakit lain berdasarkan atas
kondisi dan kebutuhan pelayanan lanjutan.
I
1
2
3
4
11. 1. APK
AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN
TRANSPORTASI
APK.5.
Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan pasien rawat
inap atau rawat jalan, termasuk perencanaan untuk
kebutuhan transportasi pasien.
I
1
2
3
4
12. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
HPK.1.
Rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan
proses yang mendukung hak pasien dan keluarganya
selama dalam pelayanan.
I
1
2
3
4
13. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
HPK.2.
Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga
berpartisipasi dalam proses pelayanan.
I
1
2
3
4
14. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
HPK.3.
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien
dan keuarganya mengenai proses menerima dan
bertindak terhadap keluhan, konflik dan perbedaan
pendapat tentang pelayanan pasien dan hak pasien
untuk berpartisipasi dalam proses ini.
I
1
2
3
4
15. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
HPK.4.
Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam
mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan
melindungi hak pasien.
I
1
2
3
4
16. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
HPK.5.
Setiap pasien dijelaskan mengenai hak mereka dengan
cara dan bahasa yang dapat mereka pahami.
I
1
2
3
4
17. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
HPK.5.
Setiap pasien dijelaskan mengenai hak mereka dengan
cara dan bahasa yang dapat mereka pahami.
I
1
2
3
4
18. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
INFORMED CONSENT
HPK.6.
Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien
didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah
sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam
bahasa yang dipahami pasien.
I
1
2
3
4
19. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
PENELITIAN
HPK.7.
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarganya tentang bagaimana cara mendapatkan
akses ke penelitian klinik, pemeriksaan/investigasi atau
clinical trial yang melibatkan manusia sebagai subjek.
I
1
2
3
4
20. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
PENELITIAN
HPK.8.
Informed Consent diperoleh sebelum pasien
berpartisipasi dalam penelitian klinis, pemeriksaan /
investigasi klinis, dan percobaan klinis.
I
1
2
3
4
21. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
PENELITIAN
HPK.9.
Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau
mekanisme lain untuk melakukan pengawasan atas
semua penelitian di rumah sakit tersebut yang
melibatkan manusia sebagai subjeknya.
I
1
2
3
4
22. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
DONOR ORGAN
HPK.10.
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien
dan keluarganya tentang bagaimana memilih untuk
menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya.
I
1
2
3
4
23. 2. HPK
HAK PASIEN & KELUARGA
DONOR ORGAN
HPK.11.
Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap
pengambilan dan transplatasi organ dan jaringan.
I
1
2
3
4
24. 3. AP
ASESMEN PASIEN
AP.1.
Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus
diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu
proses asesmen yang baku.
I
1
2
3
4
25. 3. AP
ASESMEN PASIEN
AP.2.
Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval
tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk
menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk
merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan
pasien.
I
1
2
3
4
27. 3. AP
ASESMEN PASIEN
AP.4.
Staf medis, keperawatan dan staf lain yang
bertanggung jawab atas pelayanan pasien, bekerja
sama dalam menganalisis dan mengintegrasikan
asesmen pasien.
I
1
2
3
4
28. 3. AP
ASESMEN PASIEN
PELAYANAN LABORATORIUM
AP.5.
Ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi
kebutuhan pasien dan semua jenis pemeriksaan sesuai
dengan standar nasional, undang-undang dan
peraturan.
I
1
2
3
4
29. 3. AP
ASESMEN PASIEN
PELAYANAN RADIOLOGI & DIAGNOSTIK IMAJING
AP.6.
Ada pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik
imajing untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua
pelayanan memenuhi standar nasional, perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku.
I
1
2
3
4
30. 4. PP
PELAYANAN PASIEN
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
PP.1.
Kebijakan dan prosedur dan undang-undang dan
peraturan yang berlaku mengarahkan asuhan yang
seragam bagi semua pasien.
I
1
2
3
4
31. 4. PP
PELAYANAN PASIEN
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN
PP.2.
Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan asuhan yang diberikan kepada
setiap pasien.
I
1
2
3
4
32. 4. PP
PELAYANAN PASIEN
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN
PELAYANAN RISIKO TINGGI
PP.3.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan pasien
risiko tinggi dan ketentuan pelayanan risiko tinggi.
I
1
2
3
4
33. 4. PP
PELAYANAN PASIEN
MAKANAN & TERAPI NUTRISI
PP.4.
Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan
status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan
klinisnya tersedia secara reguler.
I
1
2
3
4
35. 4. PP
PELAYANAN PASIEN
PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR HIDUP)
PP.7.
Rumah sakit memberi pelayanan akhir kehidupan.
I
1
2
3
4
36. 5. PAB
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH
ORGANISASI & MANAJEMEN
PAB.1.
Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat
dan dalam) untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan
semua pelayanan tersebut memenuhi standar di rumah
sakit, standar nasional, undang-undang dan peraturan
serta standar profesional.
I
1
2
3
4
37. 5. PAB
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH
ORGANISASI & MANAJEMEN
PAB.2.
Seorang individu yang kompeten (qualified)
bertanggung jawab untuk pengelolaan pelayanan
anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
I
1
2
3
4
38. 5. PAB
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH
PELAYANAN SEDASI
PAB.3.
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelayanan
pasien untuk sedasi moderat dan dalam
I
1
2
3
4
39. 5. PAB
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH
PELAYANAN ANESTESI
PAB.4.
Petugas yang kompeten menyelenggarakan asesmen
pra anestesi dan asesmen prainduksi.
I
1
2
3
4
40. 5. PAB
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH
PELAYANAN ANESTESI
PAB.5.
Pelayanan anestesia pada setiap pasien direncanakan
dan didokumentasikan di rekam medis pasien
I
1
2
3
4
41. 5. PAB
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH
PELAYANAN ANESTESI
PAB.6.
Setiap status post anestesi pasien dimonitor dan
didokumentasikan dan pasien dipindahkan dari ruang
pemulihan oleh petugas yang kompeten atau dengan
menggunakan kriteria baku.
I
1
2
3
4
42. 5. PAB
PELAYANAN ANESTESI & BEDAH
PELAYANAN BEDAH
PAB.7.
Setiap asuhan bedah pasien direncanakan dan
didokumentasikan berdasarkan hasil asesmen.
I
1
2
3
4
43. 6. MPO
MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT
ORGANISASI & MANAJEMEN
MPO.1.
Penggunaan obat di rumah sakit sesuai dengan
undang-undang, dan peraturan yang berlaku dan
diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien.
I
1
2
3
4
44. 6. MPO
MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT
SELEKSI & PENGADAAN
MPO.2.
Obat dengan cara seleksi yang benar, digunakan untuk
peresepan atau pemesanan, ada di stok atau siap
tersedia.
I
1
2
3
4
45. 6. MPO
MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT
PENYIMPANAN
MPO.3.
Obat disimpan dengan baik dan aman.
I
1
2
3
4
46. 6. MPO
MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT
PEMESANAN DAN PENCATATAN (ordering &
transcribing)
MPO.4.
Peresepan, pemesanan, dan pencatatan diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur
I
1
2
3
4
47. 6. MPO
MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT
PERSIAPAN DAN PENYALURAN (dispensing) MPO.5.
Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam lingkungan
yang aman dan bersih.
I
1
2
3
4
48. 6. MPO
MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT
PEMBERIAN (Administration)
MPO.6.
Rumah sakit mengidentifikasi petugas yang kompeten
yang diijinkan untuk memberikan obat
I
1
2
3
4
49. 6. MPO
MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT
PEMANTAUAN (Monitoring)
MPO.7.
Efek obat terhadap pasien dimonitor
I
1
2
3
4
50. 7. PPK
PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA
PPK.1.
Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk
menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan dan proses pelayanan.
I
1
2
3
4
51. 7. PPK
PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA
PPK.2.
Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan masing-
masing pasien dan dicatat di rekam medisnya.
I
1
2
3
4
52. 7. PPK
PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA
PPK.3.
Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan
kebutuhan kesehatan berkelanjutan dari pasien.
I
1
2
3
4
53. 7. PPK
PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA
PPK.4.
Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik-topik
berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien :
penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan
medis yang aman, potensi interaksi antara obat dengan
makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan
teknik-teknik rehabilitasi.
I
1
2
3
4
54. 7. PPK
PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA
PPK.5.
Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan
pilihan pasien dan keluarga, dan memperkenankan
interaksi yang memadai antara pasien, keluarga dan
staf agar terjadi pembelajaran.
I
1
2
3
4
55. 7. PPK
PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA
PPK.6.
Tenaga kesehatan profesional yang memberi pelayanan
pasien berkolaborasi dalam memberikan pendidikan.
I
1
2
3
4
56. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
PMPK.1.
Mereka yang bertanggung jawab memimpin dan
menjalankan rumah sakit berpartisipasi dalam
perencanaan dan evaluasi keberhasilan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2
1
2
3
4
57. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
RANCANGAN PROSES KLINIK & MANAJEMEN
PMPK.2.
Rumah sakit membuat rancangan baru dan melakukan
modifikasi dari sistem dan proses sesuai prinsip
peningkatan mutu.
1
2
3
4
58. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
PEMILIHAN INDIKATOR & PENGUMPULAN DATA
PMPK.3.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci
untuk monitor struktur, proses dan hasil (outcome) dari
rencana peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
1
2
3
4
59. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
VALIDASI & ANALISIS DARI INDIKATOR PENILAIAN
PMPK.4.
Orang dengan pengalaman, pengetahuan dan
keterampilan cukup mengumpulkan dan menganalisis
data secara sistematik.
2
1
2
3
4
60. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
VALIDASI & ANALISIS DARI INDIKATOR PENILAIAN
PMPK.5.
Rumah sakit menggunakan proses internal untuk
melakukan validasi data
2
1
2
3
4
61. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
VALIDASI & ANALISIS DARI INDIKATOR PENILAIAN
PMPK.6.
Rumah sakit menggunakan proses untuk melakukan
identifikasi dan pengelolaan kejadian sentinel.
2
1
2
3
4
62. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
VALIDASI & ANALISIS DARI INDIKATOR PENILAIAN
PMPK.7.
Dilakukan analisis jika data menunjukkan adanya variasi
dan kecenderungan dari KTD
2
1
2
3
4
63. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
VALIDASI & ANALISIS DARI INDIKATOR PENILAIAN
PMPK.8.
Rumah sakit menetapkan proses untuk melakukan
identifikasi dan analisis KNC
2
1
2
3
4
64. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
MENCAPAI & MEMPERTAHANKAN PENINGKATAN
PMPK.9.
Perbaikan mutu dan keselamatan pasien tercapai dan
dipertahankan.
2
1
2
3
4
65. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
MENCAPAI & MEMPERTAHANKAN PENINGKATAN
PMPK.10.
Prioritas perbaikan mutu dan keselamatan pasien
dilakukan diarea perbaikan yang ditetapkan pimpinan.
2
1
2
3
4
66. 1. PMPK
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
MENCAPAI & MEMPERTAHANKAN PENINGKATAN
PMPK.11.
Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan
identifikasi dan mengurangi KTD yang tidak diharapkan
terjadi dan mengurangi risiko terhadap keselamatan
pasien dan staf.
2
1
2
3
4
67. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PROGRAM KEPEMIMPINAN & KOORDINASI
PPI.1.
Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi. Individu
tersebut kompeten dalam praktek pencegahan dan
pengendalian infeksi yang diperolehnya melalui
pendidikan, pelatihan, pengalaman atau sertifikasi
2
1
2
3
4
68. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PROGRAM KEPEMIMPINAN & KOORDINASI
PPI.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang
melibatkan dokter, perawat dan tenaga lainnya sesuai
ukuran dan kompleksitas rumah sakit.
2
1
2
3
4
69. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PROGRAM KEPEMIMPINAN & KOORDINASI
PPI.3.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi
berdasarkan ilmu pengetahuan terkini, pedoman
praktek yang akseptabel sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku, dan standar sanitasi dan
kebersihan.
2
1
2
3
4
70. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PPI.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang
cukup untuk mendukung program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
2
1
2
3
4
71. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
FOKUS DARI PROGRAM
PPI.5.
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang
komprehensif untuk mengurangi risiko dari infeksi
terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan tenaga
pelayanan kesehatan.
2
1
2
3
4
72. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
FOKUS DARI PROGRAM
PPI.6.
Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko
dalam menentukan fokus dari program pencegahan
dan pengendalian infeksi di rumah sakit adalah
pencegahan, pengendalian dan pengurangan infeksi
terkait pelayanan kesehatan.
2
1
2
3
4
73. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
FOKUS DARI PROGRAM
PPI.7.
Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses
terkait dengan risiko infeksi dan mengimplementasi
strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
2
1
2
3
4
74. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PROSEDUR ISOLASI
PPI.8.
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk
pencegahan (barrier precaution) dan prosedur isolasi
yang melindungi pasien, pengunjung dan staf terhadap
penyakit menular dan melindungi dari infeksi pasien
yang immunosuppressed, sehingga rentan terhadap
infeksi nosokomial.
2
1
2
3
4
75. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
TEKNIK PENGAMANAN & HAND HYGIENE
PPI.9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan
proteksi lainnya, sabun dan desinfektan tersedia dan
digunakan secara benar bila diperlukan.
2
1
2
3
4
76. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMPK
PPI.10.
Proses pengendalian dan pencegahan infeksi
diintegrasikan dengan keseluruhan program rumah
sakit dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2
1
2
3
4
77. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PENDIDIKAN STAF TENTANG PROGRAM
PPI.11.
Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada staf,
dokter, pasien dan keluarga serta pemberi layanan
lainnya ketika ada indikasi keterlibatan mereka dalam
pelayanan.
2
1
2
3
4
78. 2. PPI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
PENDIDIKAN STAF TENTANG PROGRAM
PPI.11.
Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada staf,
dokter, pasien dan keluarga serta pemberi layanan
lainnya ketika ada indikasi keterlibatan mereka dalam
pelayanan.
2
1
2
3
4
79. 3. TKP
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN & PENGARAHAN
TATA KELOLA
TKP.1.
Tanggung jawab dan akuntabilitas (badan-) pengelola
digambarkan di dalam peraturan internal (bylaws),
kebijakan dan prosedur, atau dokumen serupa yang
menjadi pedoman bagaimana tanggung jawab dan
akuntabilitas dilaksanakan.
2
1
2
3
4
80. 3. TKP
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN & PENGARAHAN
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
TKP.2.
Seorang manajer senior atau direktur bertanggung
jawab untuk menjalankan rumah sakit dan mematuhi
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
2
1
2
3
4
81. 3. TKP
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN & PENGARAHAN
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
TKP.3.
Para pimpinan rumah sakit ditetapkan dan secara
kolektif bertanggung jawab untuk menentukan misi
rumah sakit dan membuat rencana dan kebijakan
yang dibutuhkan untuk memenuhi misi tersebut.
2
1
2
3
4
82. 3. TKP
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN & PENGARAHAN
KEPEMIMPINAN RUMAH SAKIT
TKP.4.
Pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan
pelayanan klinis lainnya merencanakan dan
melaksanakan struktur organisasi yang efektif untuk
mendukung tanggung jawab dan kewenangan mereka.
2
1
2
3
4
83. 3. TKP
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN & PENGARAHAN
PENGATURAN
TKP.5.
Satu atau lebih individu yang kompeten mengatur tiap
departemen / unit atau pelayanan di rumah sakit
2
1
2
3
4
84. 3. TKP
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN & PENGARAHAN
ETIKA ORGANISASI
TKP.6.
Rumah sakit menetapkan kerangka kerja untuk
manajemen etis yang menjamin bahwa asuhan pasien
diberikan didalam norma-norma bisnis, finansial, etis,
dan hukum yang melindungi pasien dan hak mereka.
2
1
2
3
4
85. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
MFK.1.
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan ketentuan tentang
pemeriksaan fasilitas
2
1
2
3
4
86. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
MFK.2.
Rumah sakit menyusun dan menjaga rencana tertulis
yang menggambarkan proses untuk mengelola risiko
terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf.
2
1
2
3
4
87. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
MFK.3.
Seorang atau lebih individu yang kompeten mengawasi
perencanaan dan pelaksanaan program untuk
mengelola risiko di lingkungan pelayanan.
2
1
2
3
4
88. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
KESELAMATAN & KEAMANAN
MFK.4.
Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan
program untuk memberikan keselamatan dan
keamanan lingkungan fisik.
2
1
2
3
4
89. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
BAHAN BERBAHAYA
MFK.5.
Rumah sakit mempunyai rencana tentang inventaris,
penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya serta pengendalian dan pembuangan bahan
dan limbah berbahaya.
2
1
2
3
4
90. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA
MFK.6.
Rumah Sakit menyusun dan memelihara rencana
manajemen kedaruratan dan program menganggapi
bila terjadi kedaruratan komunitas demikian, wabah
dan bencana alam atau bencana lainnya.
2
1
2
3
4
91. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
PENGAMANAN KEBAKARAN
MFK.7.
Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan
program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di
rumah sakit aman dari kebakaran, asap atau
kedaruratan lainnya.
2
1
2
3
4
92. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
PERALATAN MEDIS
MFK.8.
Rumah sakit merencanakan dan mengimplementasikan
program untuk pemeriksaan, uji coba dan
pemeliharaan peralatan medis dan
mendokumentasikan hasilnya.
2
1
2
3
4
93. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
MFK.9.
Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu, melalui sumber reguler atau alternatif,
untuk memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien.
2
1
2
3
4
94. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
MFK.10.
Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem
kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan
bila perlu ditingkatkan.
2
1
2
3
4
95. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
MFK.10.
Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem
kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan
bila perlu ditingkatkan.
2
1
2
3
4
96. 4. MFK
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
PENDIDIKAN STAF
MFK.11.
Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan bagi seluruh staf tentang peran mereka
dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman
dan efektif.
2
1
2
3
4
97. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
PERENCANAAN
KPS.1.
Rumah sakit menetapkan pendidikan, ketrampilan,
pengetahuan dan persyaratan lain bagi seluruh staf.
2
1
2
3
4
98. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
PERENCANAAN
KPS.2.
Pimpinan rumah sakit mengembangkan dan
mengimplementasikan proses untuk rekruitmen,
evaluasi dan penetapan staf serta prosedur terkait
lainnya yang ditetapkan oleh rumah sakit.
2
1
2
3
4
99. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
PERENCANAAN
KPS.3.
Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan
untuk memastikan bahwa pengetahuan dan
ketrampilan staf klinis sesuai dengan kebutuhan pasien.
2
1
2
3
4
100. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
PERENCANAAN
KPS.4.
Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan
untuk memastikan bahwa pengetahuan dan
ketrampilan staf non klinis konsisten dengan
kebutuhan rumah sakit serta persyaratan jabatan.
2
1
2
3
4
101. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
PERENCANAAN
KPS.5.
Ada informasi kepegawaian yang didokumentasikan
untuk setiap staf.
2
1
2
3
4
102. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
PERENCANAAN
KPS.6.
Rencana susunan kepegawaian rumah sakit
dikembangkan bersama-sama oleh para pimpinan,
dengan menetapkan jumlah, jenis dan kualifikasi staf
yang diinginkan.
2
1
2
3
4
103. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
ORIENTASI & PENDIDIKAN
KPS.7.
Seluruh staf, baik klinis maupun nonklinis diberikan
orientasi tentang rumah sakit, departemen/ unit kerja
atau unit dimana mereka ditugaskan dan tentang tugas
tanggung jawab mereka yang spesifik saat mereka
diangkat sebagai staf.
2
1
2
3
4
104. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
ORIENTASI & PENDIDIKAN
KPS.8.
Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan yang
in-service berkelanjutan, maupun yang lain untuk
menjaga atau meningkatkan keterampilan dan
pengetahuannya
2
1
2
3
4
105. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF MEDIS FUNGSIONAL
Menentukan keanggotaan Staf Medis fungsional
KPS.9.
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi, mengevaluasi
kredensial/bukti-bukti keahlian/kelulusan (izin/lisensi,
pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman)
dari staf medis yang diizinkan untuk memberikan
asuhan pasien tanpa supervisi.
2
1
2
3
4
106. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF MEDIS FUNGSIONAL
Penetapan Kewenangan Klinik
KPS.10.
Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar,
prosedur berbasis bukti untuk memberi wewenang
kepada semua anggota staf medis untuk menerima
pasien dan memberikan pelayanan klinis lainnya
konsisten/sesuai dengan kualifikasi.
2
1
2
3
4
107. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF MEDIS FUNGSIONAL
Monitoring dan Evaluasi Anggota Staf Medis Fungsional
KPS.11.
Rumah Sakit menggunakan proses berkelanjutan
terstandardisir (ongoing) untuk mengevaluasi sesuai
kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang
diberikan oleh setiap staf medis.
2
1
2
3
4
108. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF KEPERAWATAN
KPS.12.
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan
dan pengalaman)
2
1
2
3
4
109. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF KEPERAWATAN
KPS.12.
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan
dan pengalaman)
2
1
2
3
4
110. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF KEPERAWATAN
KPS.13.
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan
dan pengalaman)
2
1
2
3
4
111. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF KEPERAWATAN
KPS.14.
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk staf
keperawatan berpartisipasi dalam kegiatan
peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi
kinerja individu, bila dibutuhkan.
2
1
2
3
4
112. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF KESEHATAN PROFESIONAL LAINNYA
KPS.15.
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk
mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi
kredensial staf kesehatan professional lainnya (izin,
pendidikan, pelatihan dan pengalaman)
2
1
2
3
4
113. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF KESEHATAN PROFESIONAL LAINNYA
KPS.16.
Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk
mengidentifikasi tanggungjawab kerja dan menyusun
penugasan kerja klinis berdasarkan pada kredensial
anggota staf professional kesehatan lainnya dan setiap
ketentuan peraturan perundangan.
2
1
2
3
4
114. 5. KPS
KUALIFIKASI & PENDIDIKAN STAF
STAF KESEHATAN PROFESIONAL LAINNYA
KPS.17.
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk
anggota staf professional kesehatan lain berpartisipasi
dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit.
2
1
2
3
4
115. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT
MKI.1.
Rumah sakit berkomunikasi dengan komunitas untuk
memfasilitasi akses terhadap ke pelayanan dan
maupun akses terhadap informasi tentang pelayanan
asuhan pasien.
2
1
2
3
4
116. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN & KELUARGA
MKI.2.
Rumah sakit menginformasikan kepada pasien dan
keluarga tentang asuhan dan pelayanan, serta
bagaimana cara mengakses/untuk mendapatkan
pelayanan tersebut.
2
1
2
3
4
117. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN & KELUARGA
MKI.3.
Komunikasi dan pendidikan kepada pasien dan
keluarga diberikan dalam format dan bahasa yang
dapat dimengerti.
2
1
2
3
4
118. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI DALAM
DAN KE LUAR RUMAH SAKIT
MKI.4.
Komunikasi yang efektif di seluruh rumah sakit
2
1
2
3
4
119. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI DALAM
DAN KE LUAR RUMAH SAKIT
MKI.5.
Pimpinan menjamin ada komunikasi efektif dan
koordinasi antar individu dan departemen yang
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
klinik.
2
1
2
3
4
120. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI DALAM
DAN KE LUAR RUMAH SAKIT
MKI.6.
Informasi tentang asuhan pasien dan respon terhadap
asuhan dikomunikasikan antara praktisi medis,
keperawatan dan praktisi kesehatan lainnya pada
waktu setiap kali penyusunan anggota regu kerja /shift
maupun saat pergantian shift.
2
1
2
3
4
121. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI DALAM
DAN KE LUAR RUMAH SAKIT
MKI.7.
Berkas rekam medis pasien tersedia bagi praktisi
kesehatan untuk memfasilitasi komunikasi tentang
informasi yang penting.
2
1
2
3
4
122. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KOMUNIKASI ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI DALAM
DAN KE LUAR RUMAH SAKIT
MKI.8.
Informasi yang berkaitan dengan asuhan pasien
ditransfer bersama dengan pasien.
2
1
2
3
4
123. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.9.
Rumah sakit merencanakan dan merancang proses
manajemen informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi baik internal dan maupun eksternal
2
1
2
3
4
124. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.10.
Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga.
2
1
2
3
4
125. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.11.
Kemanan informasi, termasuk integritas data, dijaga.
2
1
2
3
4
126. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.12.
Rumah sakit mempunyai kebijakan tentang masa
retensi/penyimpanan dokumen, data dan informasi.
2
1
2
3
4
127. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.13.
Rumah sakit menggunakan standar kode diagnosa,
kode prosedur/tindakan, simbol, dan singkatan, dan
definisi.
2
1
2
3
4
128. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.14.
Kebutuhan data dan informasi dari orang di dalam dan
di luar rumah sakit terpenuhi secara tepat waktu dalam
format yang memenuhi harapan pengguna dan dengan
frekuensi yang dikehendakiSimakBaca secara fonetik
2
1
2
3
4
129. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.15.
Staf manajerial dan klinis yang pantas berpartisipasi
dalam memilih, mengintegrasikan dan menggunakan
teknologi manajemen informasi.
2
1
2
3
4
130. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.16.
Catatan dan informasi dilindungi dari kehilangan,
kerusakan, gangguan, serta akses dan penggunaan
oleh yang tidak berhak.
2
1
2
3
4
131. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.17.
Pengambil keputusan dan staf lain yang kompeten
telah mendapat pendidikan dan pelatihan tentang
prinsip manajemen informasi.
2
1
2
3
4
132. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
KEPEMIMPINAN & PERENCANAAN
MKI.18.
Kebijakan tertulis atau protokol menetapkan
persyaratan untuk mengembangkan serta menjaga
kebijakan dan prosedur internal maupun suatu proses
dalam mengelola kebijakan dan prosedur eksternal.
2
1
2
3
4
133. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
REKAM MEDIS PASIEN
MKI.19.
Rumah sakit membuat / memprakarsai dan
memelihara rekam medis untuk setiap pasien yang
menjalani asesmen/pemeriksaan (assessed) atau
diobati.
2
1
2
3
4
134. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
REKAM MEDIS PASIEN
MKI.20.
Kumpulan data dan informasi mendukung asuhan
pasien, manajemen rumah sakit, dan program
manajemen mutu.
2
1
2
3
4
135. 6. MKI
MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI
REKAM MEDIS PASIEN
MKI.21.
Rumah sakit mendukung asuhan pasien, pendidikan,
riset, dan manajemen dengan informasi yang tepat
waktu dari sumber data terkini.
2
1
2
3
4
136. KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
I. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
SKP.I.
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk
memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi
pasien.
3
1
2
3
4
137. KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
II. PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
SKP.II.
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.
3
1
2
3
4
138. KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
III. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT MEDICATIONS)
SKP.III.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
memperbaiki / meningkatkan keamanan obat-obat
yang perlu diwaspadai (high-alert)
3
1
2
3
4
139. KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
IV. KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-
PASIEN OPERASI
SKP.IV.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien operasi.
3
1
2
3
4
140. KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
V. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN
KESEHATAN
SKP.V.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
3
1
2
3
4
141. KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
VI. PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH
SKP.VI.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.
3
1
2
3
4
142. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
I. PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN PENINGKATAN
KESEHATAN IBU
SMDGs.I.
Rumah sakit melaksanakan program PONEK (Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) untuk
menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan
kesehatan ibu.
4
1
2
3
4
143. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
II. PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
SMDGs.II.
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan pedoman rujukan ODHA
4
1
2
3
4
144. MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
III. PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TB
SMDGs.III.
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai
dengan pedoman strategi DOTS.
4
1
2
3
4
145. TERIMA KASIH
STANDAR
PELAYANAN BERFOKUS
PADA PASIEN
STANDAR
MANAJEMEN RUMAH
SAKIT
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
SASARAN
MILLENIUM
DEVELOPMENT GOALS
Berbagi Nikmat Sehat dengan para Dhuafa melalui
Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Mandiri No Rek 101.00.05555.469
BCA No Rek 237.304.5454
BMI No Rek 303.001.7315
BSM No Rek 004.013.3118
BNI Syariah No Rek 111.5555.64
www.rumahsehatterpadu.or.id