Percobaan menunjukkan proses osmosis dan difusi pada telur yang direndam dalam larutan berbeda konsentrasi. Telur yang direndam dalam cuka mengalami peningkatan berat dan cangkangnya larut, sementara telur dalam air dan sirup hanya mengalami sedikit kenaikan berat. Perbedaan konsentrasi menyebabkan perpindahan cairan melalui membran telur.
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
isolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy, sedangkan transport aktif memerlukan energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis.
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
isolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy, sedangkan transport aktif memerlukan energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis.
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
1. PROSES OSMOSIS DAN DIFUSI YANG TERJADI DI
DALAM TELUR
Kelompok 4
Moh. Gufron Sholeh (19)
Nurus Sofia (25)
Qurrota A’yun. MA (26)
Sonya Lestari Putri (32)
6. LANGKAH KERJA
1. Menandai toples 1,2, dan 3 dengan nama ‘Cuka’, ’Air Suling’, dan
‘Sirup’
2. Menimbang berat telur dalam gram dan dimasukkan dalam tabel
data
3. masukkan telur mentah ke dalam toples. Kemudian, siram dan rendam dalam
larutan yang telah ditentukan.
Telur 1 dimasukkan ke dalam toples pertama yang telah di tandai dengan
kata “cuka”. Kemudian, siram dan rendam dalam larutan cuka 25-50%.
Telur 2 dimasukkan ke dalam toples kedua yang telah di tandai dengan
kata “air suling”. Kemudian, siram dan rendam dalam air suling.
Telur 3 dimasukkan ke dalam toples ketiga yang telah di tandai dengan
kata “sirup”. Kemudian, siram dan rendam dalam sirup bening/warna.
TELUR BERAT TELUR
TELUR 1 51 gram
TELUR 2 60 gram
TELUR 3 50 gram
7. LANGKAH KERJA
4. Tutup stoples
Toples pertama (Larutan cuka) biarkan selama 24 – 48 jam
Toples kedua dan ketiga (larutan air suling dan sirup) Biarkan selama
24 jam.
5. Bukalah masing-masing toples dan buang larutan yang ada didalamnya
6. Gunakan capit untuk mengambil telur dan letakkan diatas kertas
isap/tisu, kemudian biarkan hingga mengering.
7. Untuk telur 3 yang di rendam di dalam larutan sirup, setelah di ambil
dengan capit, kemudian bersihkan terlebih dahulu kelebihan sirup
yang melekat pada telur dibawah air mengalir. Setelah itu, letakkan di
atas kertas isap.
8. Catatlah kondisi fisik (keras/lunak) dan penampakan telur tersebut
dalam table data.
9. Timbanglah berat telur dan catat hasilnya.
10. Bersihkan tempat kerja Anda dan kembalikan alat-alat ke tempat
semula.
8. HASIL PENGAMATAN
Jenis
Cairan
Berat
awal
Hari
Ke-1
Hari
Ke-2
Hari
Ke-3
Penampakan Dan Kondisi Fisik (Keras/Lunak)
Telur
Larutan
Cuka
51 gram 60 gram 70 gram 90 gram Pada hari-1:
Terdapat gelembung-gelembung kecil CO2
hasil reaksi asam-basa pada permukaan telur.
Cangkang telur mengelupas, cangkang telur
yang keras larut dalam cuka, sehingga akhirnya
telur hanya dibungkus oleh kulit arinya saja.
Pada hari ke-2 dan ke 3
Berwarna putih transparan dan kuning telur
dapat terlihat.
Tekstur telur menjadi lunak dan elastis
Ukuran telur bertambah besar
Berat telur bertambah besar
Larutan cuka pada toples berkurang dari 7cm
menjadi 5cm
9. Jenis
Cairan
Berat
awal
Hari
Ke-1
Hari
Ke-2
Hari
Ke-3
Penampakan Dan Kondisi
Fisik (Keras/Lunak) Telur
Air
Suling
60
gram
70
gram
70
gram
70
gram
Hari pertama:
telur tidak mengalami
banyak perubahan.
cangkang masih keras.
warna tidak berubah
bertambah berat
hari ke2-3
air didalam stoples
berubah menjadi
sedikit keruh
air berkurang sedikit
10. Jenis
Cairan
Berat
awal
Hari
Ke-1
Hari
Ke-2
Hari
Ke-3
Penampakan Dan Kondisi Fisik
(Keras/Lunak) Telur
Sirop 50
gram
70
gram
70
gra
m
70
gra
m
Pada hari ke-1
Telur berubah warna menjadi
merah mengikuti warna cairan
sirup
Bertambah berat
Hari ke-2
Cangkang telur lepas, namun
hanya sedikit
Cangkang tetap keras, dan agak
rapuh bahkan retak
Warna telur menjadi merah
mengikuti warna cairan sirup
Cairan sirup berkurang sangat
sedikit
11. PERTANYAAN DISKUSI
1. Larutan cuka terbuat dari asam asetat dan air. Jelaskan
bagaimana larutan cuka dapat melarutkan kalsium pada cangkang?
Jawab:
Cangkang telur yang keras mengandung sekitar 94% kalsium
karbonat (CaCO3). Sedangkan cuka mengandung asam asetat. Cuka
dikategorikan dalam zat-zat asam, sehingga cuka memiliki
kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yang
merupakan komponen utama penyusun kulit telur. Saat telur
tersebut di rendam ke dalam larutan cuka, maka kalsium karbonat
pada cangkang telur bereaksi dengan asam asetat pada
cuka(CH3COOH), dan mengeluarkan hasil reaksi berupa gelembung
gelembung kecil, yaitu gas CO2. Pada reaksi tersebut asam asetat
merombak kalsium dikulit telur dan melunakkannya, kulit telur yang
cukup lama terkena asam cuka akan melunak dan mulai hancur
sehingga cangkang telur akan lepas dan telur menjadi transparan.
Reaksi kimianya sebagai berikut:
CaCO3 + 2 CH3COOH --> Ca(CH3COO)2 + H2O + CO2
12. 2. a. Apa yang terjadi pada penampakan dan kondisi fisik telur
setelah direndam dalam larutan cuka?
Terdapat gelembung-
gelembung kecil CO2
hasil reaksi asam-basa
pada permukaan telur,
saat hari pertama
telur di rendam.
Cangkang telur
mengelupas, cangkang
telur yang keras larut
dalam cuka, sehingga
akhirnya telur hanya
dibungkus oleh kulit
arinya saja
Telur berwarna
putih transparan
dan kuning telurnya
dapat terlihat
PENAMPAKAN TELUR
13. KONDISI FISIK TELUR
Ukuran telur
bertambah besar
Tekstur telur menjadi
lunak dan kenyal
Tekstur telur menjadi
lunak dan kenyal
14. b. Apakah larutan cuka berkurang banyak atau sedikit?
Jawab:
berkurang sedikit. Tinggi larutan dalam stoples berkurang 2 cm,
yakni dari 7cm menjadi 5 cm
c. Apakah larutan cuka masuk ke dalam atau keluar dari telur?
Mengapa?
Jawab: Ya, larutan cuka masuk ke dalam telur.
Karena terjadi peristiwa osmosis. Peristiwa osmosis adalah
berpindahnya larutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah melalui suatu membran semipermeabel.
Larutan cuka mempunyai konsentrasi lebih tinggi dan bersifat
hipotonis (encer), sedangkan isi telur memiliki konsentrasi lebih
rendah dan bersifat hipertonis(kental).
Larutan cuka yang memiliki konsentrasi lebih tinggi itu akan
berpindah ke dalam telur yang memiliki konsentrasi lebih
rendah melalui membran telur yang bersifat semipermeabel.
Sehingga larutan cuka dapat meresap masuk ke dalam telur.
15. 2. a. Apa yang terjadi pada kondisi fisik dan
penampakan telur setelah direndam dalam air suling? )
Jawab:
telur tidak mengalami banyak perubahan, cangkang
masih keras, warna tidak berubah namun air di dalam
stoples berubah menjadi sedikit keruh.
b. Apakah air suling berkurang banyak atau sedikit?
Jawab: Air berkurang sangat sedikit
c. Apakah air masuk ke dalam atau keluar dari telur?
Mengapa?
Jawab: Ya, air masuk kedalam telur
Karena mengalami peristiwa osmosis
16. 3. a. Apa yang terjadi pada kondisi fisik dan
penampakan telur setelah direndam dalam air suling?
jawab: telur tidak mengalami banyak perubahan,
cangkang masih keras, warna tidak berubah namun air
di dalam stoples berubah menjadi sedikit keruh.
b. Apakah air suling berkurang banyak atau sedikit?
Jawab: Air berkurang sangat sedikit
c. Apakah air masuk ke dalam atau keluar dari telur?
Mengapa?
Jawab: Ya, air masuk kedalam telur
Karena mengalami peristiwa osmosis
17. 4. a. Apa yang terjadi pada kondisi fisik dan penampakan
telur setelah direndam dalam sirop?
Jawab:
Cangkang telur lepas, namun hanya sedikit
Cangkang tetap keras, dan agak rapuh bahkan retak
Warna telur menjadi merah mengikuti warna sirup
Cairan sirup berkurang sangat sedikit
b. Apakah sirop berkurang banyak atau sedikit?
Jawab: Sangat Sedikit
c. Apakah air masuk ke atau keluar dari telur? Mengapa?
Jawab: air masuk ke dalam telur.
Karena terjadi peristiwa osmosis, yakni cairan sirop yang
memiliki konsentrasi tinggi, berpindah ke dalam telur yang
memiliki konsentrasi rendah melalui membrane
semipermeabel telur.
18. 5. Manakah yang lebih besar, berat telur setelah direndam air
suling atau larutan cuka? Mengapa?
Jawab: berat telur lebih besar setelah direndam larutan cuka.
Karena telur yang direndam pada larutan cuka mengalami pelepasan
pada cangkangnya melalui reaksi asam basa. sehingga larutan cuka
dapat leluasa masuk ke dalam pori” selaput telur. Dengan kata lain
larutan cuka meresap ke dalam telur dengan cepat, hal ini lah yang
menyebabkan telur lebih besar. Sedangkan pada air suling,
telurnya masih memiliki cangkang sehingga air yang masuk menjadi
sedikit hal inilah yang menyebabkan telur yang direndam dalam air
lebih kecil.
6. Mengapa sayuran segar yang dijual di pasar diperciki air?
Jawab: agar kesegaran sayuran dapat bertahan lama. Percikan air
akan masuk ke dalam batang sayuran sehingga sayur dapat tetap
segar karena kadar atau kandungan air di dalam sayuran rendah
(mungkin akibat evaporasi) dan ketika diberi air, air masuk ke
sayuran melalui proses kapilaritas di batang
19. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan
konsentrasi pada cairan dalam 1 wadah dapat menimbulkan
berpindahnya cairan baik secara osmosis maupun difusi. Pada
percobaan yang dilakukan terjadi peristiwa osmosis pada
telur. Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui membran
semipermeable. Osmosis yang terjadi pada telur pada
percobaan tsb mengakibatkan telur mengalami perubahan
terhadap kondisi fisik maupun penampakannya. Telur dapat
bertambah beratnya, transparan retak,