Air merupakan sumber kehidupan yang penting bagi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Dokumen ini membahas tentang peranan air dalam kehidupan tumbuhan, proses absorpsi dan hilangnya air dari tumbuhan, serta persaingan antar tumbuhan dalam mempertahankan ketersediaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air goa dan air sumur di dekat goa tersebut."
Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy, sedangkan transport aktif memerlukan energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS RiaAnggun
Praktikum ini mengamati proses difusi dan osmosis pada sel kentang dengan menggunakan larutan sukrosa dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan tinggi larutan dalam pipa osmometer yang menandakan terjadinya proses difusi dan osmosis, dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh konsentrasi larutan.
Percobaan osmosis pada kentang menunjukkan tiga hasil berbeda berdasarkan jenis larutannya: (1) berat kentang bertambah dalam air karena air masuk ke dalam sel, (2) berat kentang tidak berubah dalam larutan gula 5% karena kesetimbangan osmosis, (3) berat kentang berkurang dalam larutan gula 30% karena air keluar dari sel. Hal ini menunjukkan pengaruh konsentrasi larutan terhadap osmosis di
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
Percobaan menunjukkan proses osmosis dan difusi pada telur yang direndam dalam larutan berbeda konsentrasi. Telur yang direndam dalam cuka mengalami peningkatan berat dan cangkangnya larut, sementara telur dalam air dan sirup hanya mengalami sedikit kenaikan berat. Perbedaan konsentrasi menyebabkan perpindahan cairan melalui membran telur.
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen untuk menentukan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang umbi kentang melalui osmosis. Berbagai konsentrasi larutan sukrosa direndamkan dengan potongan umbi selama 1,5 jam, dan perubahan panjang diukur. Hasilnya menunjukkan panjang berkurang dengan konsentrasi lebih tinggi karena keluarnya air dari sel melalui osmosis.
Air merupakan sumber kehidupan yang penting bagi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Dokumen ini membahas tentang peranan air dalam kehidupan tumbuhan, proses absorpsi dan hilangnya air dari tumbuhan, serta persaingan antar tumbuhan dalam mempertahankan ketersediaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air goa dan air sumur di dekat goa tersebut."
Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energy, sedangkan transport aktif memerlukan energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis. Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Sedangkan osmosis merupakan perpindahan zat-zat terlarut dari konsentransi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DIFUSI OSMOSIS RiaAnggun
Praktikum ini mengamati proses difusi dan osmosis pada sel kentang dengan menggunakan larutan sukrosa dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan adanya perubahan tinggi larutan dalam pipa osmometer yang menandakan terjadinya proses difusi dan osmosis, dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh konsentrasi larutan.
Percobaan osmosis pada kentang menunjukkan tiga hasil berbeda berdasarkan jenis larutannya: (1) berat kentang bertambah dalam air karena air masuk ke dalam sel, (2) berat kentang tidak berubah dalam larutan gula 5% karena kesetimbangan osmosis, (3) berat kentang berkurang dalam larutan gula 30% karena air keluar dari sel. Hal ini menunjukkan pengaruh konsentrasi larutan terhadap osmosis di
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
Percobaan menunjukkan proses osmosis dan difusi pada telur yang direndam dalam larutan berbeda konsentrasi. Telur yang direndam dalam cuka mengalami peningkatan berat dan cangkangnya larut, sementara telur dalam air dan sirup hanya mengalami sedikit kenaikan berat. Perbedaan konsentrasi menyebabkan perpindahan cairan melalui membran telur.
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen untuk menentukan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang umbi kentang melalui osmosis. Berbagai konsentrasi larutan sukrosa direndamkan dengan potongan umbi selama 1,5 jam, dan perubahan panjang diukur. Hasilnya menunjukkan panjang berkurang dengan konsentrasi lebih tinggi karena keluarnya air dari sel melalui osmosis.
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
Laporan praktikum osmosis pada kentang menjelaskan tentang pengamatan perubahan kentang yang direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Kentang mengalami penurunan berat akibat keluarnya air dari sel kentang ke larutan garam yang lebih konsentrat. Osmosis terjadi dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui membran semi-permeabel.
Eksperimen ini bertujuan mengkaji kesan keamatan cahaya terhadap kadar fotosintesis dengan mengubah jarak mentol dari tumbuhan akuatik. Hipotesis ialah semakin bertambah keamatan cahaya, semakin meningkat kadar fotosintesis. Langkah-langkah meliputi penyediaan tumbuhan dan radas, pengukuran panjang gelembung gas dengan mengubah jarak mentol, dan pengiraan kadar fotosintesis.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Dokumen tersebut membahas tentang proses difusi dan osmosis. Eksperimen difusi dilakukan dengan menambahkan zat-zat seperti sirup, tinta, garam, dan gula ke dalam air. Zat-zat tersebut kemudian mengalami difusi dan membentuk larutan homogen. Eksperimen osmosis melibatkan kentang yang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya, berat kentang berkurang akibat osmosis air
Laporan praktikum ini membahas tentang tekanan osmosis pada sel tumbuhan. Mahasiswa mengukur jumlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang mengalami plasmolisis pada berbagai konsentrasi larutan glukosa untuk menentukan konsentrasi isotonic. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 0,22 M menyebabkan 50% sel mengalami plasmolisis, sehingga nilai potensial osmosis cairan sel adalah -22,4 atm.
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAMusyfi'ah Musyfi'ah
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati proses difusi dan osmosis pada potongan kentang, terong dan wortel yang diletakkan di tiga larutan pewarna makanan dengan kepekatan berbeda. Variabel kontrolnya adalah jenis dan ukuran sayuran sedangkan variabel bebasnya adalah kepekatan larutan pewarna. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi kepekatan larutan, semakin cepat pewarna masuk ke dalam potongan
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang percobaan permeabilitas dan plasmolisis membran sel pada sel tumbuhan.
2. Percobaan dilakukan dengan mengamati sel epidermis Allium cepa dan daun Rhoeo discolor dalam berbagai larutan.
3. Hasilnya menunjukkan pengaruh suhu dan jenis larutan terhadap permeabilitas membran sel.
Uji ini bertujuan untuk mengamati gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis. Batang kangkung direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Pada larutan air biasa terjadi difusi, sedangkan pada larutan garam terjadi osmosis. Pada larutan garam dengan konsentrasi tinggi terjadi plasmolisis akibat osmosis.
Eksperimen fermentasi ragi menggunakan nanas, tauge, gula dan ragi Saccharomyces cerevisiae menghasilkan alkohol dan CO2 melalui proses fermentasi anaerobik selama 7 hari, menyebabkan penurunan berat labu.
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
Laporan praktikum osmosis pada kentang menjelaskan tentang pengamatan perubahan kentang yang direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Kentang mengalami penurunan berat akibat keluarnya air dari sel kentang ke larutan garam yang lebih konsentrat. Osmosis terjadi dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui membran semi-permeabel.
Eksperimen ini bertujuan mengkaji kesan keamatan cahaya terhadap kadar fotosintesis dengan mengubah jarak mentol dari tumbuhan akuatik. Hipotesis ialah semakin bertambah keamatan cahaya, semakin meningkat kadar fotosintesis. Langkah-langkah meliputi penyediaan tumbuhan dan radas, pengukuran panjang gelembung gas dengan mengubah jarak mentol, dan pengiraan kadar fotosintesis.
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
Substansi seperti elektrolit, gas, dan nutrisi harus bergerak ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dapat dilakukan dengan sistem traspor pasif atau aktif. Difusi dan osmosis merupakan contoh dari sistem transpor pasif (James, dkk., 2008: 27). Partikel berpindah karena energi kinetik yang dimilikinya. Hal ini penting untuk memungkinkan partikel menyebrangi membran sel. Tidak diperlukan energi tambahan untuk proses ini. Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah konsentrasi di kedua kompartemen manjadi sama. Larutan tersebut adalah zat-zat atau pertikel-partikel yang berada dalam cairan seperti glukosa, elektrolit, oksigen, dan lain-lain.
Sedangkan osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (Horne & Swearingen, 2001). Pada osmosis, biasnya perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan perbedaan tekanan osmotik. Tekanan osmotik ini bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi molekulnya tinggi, maka tekanan osmotik pada larutan tersebut tinggi sehingga air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut. (Asmadi, 2008: 52-53). Tekanan osmotik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
TO sel = 22,4.M.T
273
Dengan:
TO = Tekanan osmotik
M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
T = Temperatur mutlak (273 + t°C)
Kesimpulan
Semakin besar konsentrasi larutan sukrosa, semakin banyak prosentase sel yang terplasmolisis, pada konsentrasi sukrosa 0,14 M, prosentase sel yang terplasmolisis 45%, dimana mendekati 50%, dan nilai tekanan osmosis dari konsentrasi sukrosa 0,14 M adalah 3,48 atm.
Dokumen tersebut membahas tentang proses difusi dan osmosis. Eksperimen difusi dilakukan dengan menambahkan zat-zat seperti sirup, tinta, garam, dan gula ke dalam air. Zat-zat tersebut kemudian mengalami difusi dan membentuk larutan homogen. Eksperimen osmosis melibatkan kentang yang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya, berat kentang berkurang akibat osmosis air
Laporan praktikum ini membahas tentang tekanan osmosis pada sel tumbuhan. Mahasiswa mengukur jumlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang mengalami plasmolisis pada berbagai konsentrasi larutan glukosa untuk menentukan konsentrasi isotonic. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 0,22 M menyebabkan 50% sel mengalami plasmolisis, sehingga nilai potensial osmosis cairan sel adalah -22,4 atm.
Praktikum biologi mekanisme transport membran kelas XI IPAMusyfi'ah Musyfi'ah
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati proses difusi dan osmosis pada potongan kentang, terong dan wortel yang diletakkan di tiga larutan pewarna makanan dengan kepekatan berbeda. Variabel kontrolnya adalah jenis dan ukuran sayuran sedangkan variabel bebasnya adalah kepekatan larutan pewarna. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi kepekatan larutan, semakin cepat pewarna masuk ke dalam potongan
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang percobaan permeabilitas dan plasmolisis membran sel pada sel tumbuhan.
2. Percobaan dilakukan dengan mengamati sel epidermis Allium cepa dan daun Rhoeo discolor dalam berbagai larutan.
3. Hasilnya menunjukkan pengaruh suhu dan jenis larutan terhadap permeabilitas membran sel.
Uji ini bertujuan untuk mengamati gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis. Batang kangkung direndam dalam larutan garam dengan berbagai konsentrasi. Pada larutan air biasa terjadi difusi, sedangkan pada larutan garam terjadi osmosis. Pada larutan garam dengan konsentrasi tinggi terjadi plasmolisis akibat osmosis.
Eksperimen fermentasi ragi menggunakan nanas, tauge, gula dan ragi Saccharomyces cerevisiae menghasilkan alkohol dan CO2 melalui proses fermentasi anaerobik selama 7 hari, menyebabkan penurunan berat labu.
Review Materi Transpor materi dan energiemahalas123
Dokumen tersebut membahas tentang transportasi materi dan energi pada organisme melalui proses difusi, osmosis, plasmolisis, deplamolisis, krenasi dan hemolisis. Proses-proses tersebut dijelaskan beserta alat, bahan, dan prosedur percobaan menggunakan berbagai bahan seperti mentimun, kentang, daun rhoe discolor, dan sel darah merah.
Dokumen tersebut membahas konsep kebutuhan cairan dan elektrolit pada tubuh manusia, termasuk sistem tubuh yang berperan, cara perpindahan cairan, jenis-jenis cairan, penghitungan kebutuhan cairan untuk anak, dewasa dan lansia, serta masalah yang dapat terjadi akibat ketidakcukupan kebutuhan cairan seperti dehidrasi.
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )DaPiDaBi
Laporan ini memberikan ringkasan penelitian fermentasi yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula terhadap laju reaksi fermentasi. Penelitian menggunakan tiga konsentrasi gula berbeda dan mengukur suhu setiap beberapa menit untuk melihat laju reaksi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sedikit konsentrasi gula, semakin cepat laju reaksi fermentasi berlangsung.
Potensial air murni pada tekanan atmosfer dan pada potensial air suhu yang sama dengan nol, maka tekanan atmosfer larutan pada potensial air akan bernilai negatif atau kurang dari nol. Oleh karena itu molekul air akan berdifusi dari potensial air yang lebih tinggi menuju potensial air rendah dalam larutan sel, artinya potensial air akan menuruni gradien potensial air kedalam larutan, akibatnya tekanan di dalam sistem membesar.
Uji kandungan zat dalam urin untuk mengetahui kondisi kesehatan ginjal. Terdiri dari pengujian pH urin, glukosa, protein, dan endapan klorida untuk mendeteksi gangguan ginjal. pH urin normal antara 4,8-7,5. Glukosa dalam urin menandakan diabetes, sementara protein menunjukkan infeksi atau kerusakan ginjal.
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan mengenai pengaruh bahan pencemar lingkungan terhadap ikan. Percobaan menggunakan tiga gelas air yang masing-masing diisi deterjen, minyak pelumas, dan air bersih sebagai kontrol. Hasilnya, ikan mati paling cepat di gelas deterjen yaitu dalam 4 menit sudah ada 2 ekor, sedangkan di gelas minyak pelumas ikan tidak mati selama 18 menit karena minyak tidak tercampur dengan
1. Penelitian ini menganalisis parameter mikrobiologi dan fisika air sungai Brantas di sekitar IPAL RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk mengetahui pemenuhan baku mutu.
2. Parameter fisika seperti suhu, jumlah padatan terlarut dan konduktivitas sesuai baku mutu, namun parameter mikrobiologi seperti coliform masih di bawah syarat di beberapa titik.
3. Analisis dilakukan selama tiga hari di empat titik unt
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari proses respirasi pada tumbuhan dengan menggunakan kecambah sebagai objek percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa kecambah dengan bobot 4 gram memiliki laju respirasi lebih cepat dibandingkan dengan kecambah berbobot 2 gram, karena semakin besar bobot suatu organisme maka laju respirasinya akan semakin cepat."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Experimen biology 2
1. PENGAMATAN
TRANSPOR ZAT
EXPERIMEN 2
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS BIOLOGY
GURU PEMBIMBING: MANARIAH S.pd
DISUSUN OLEH
Nama : MUHAMMAD IKHSAN N
Kelas : XI IPA 1
Nis : 11.2438
SMA NEGERI 21 MAKASSAR
Tahun Ajaran 2012/2013
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada saya, sehinga laporan
ilmiah tentang “Pengamatan Sel” bisa saya selesaikan. Meskipun
masih banyak kekurangan dalam karya ini namun saya yakin
pembaca dapat memakluminya . Dalam pambuatan laporan ilmiah
ini saya mendapat berbagai kendala , namun semua itu saya bisa
saya lalui dengan tabah karena saya yakin semua ini pasti ada
hikmanya bagi kita semua . Khususnya bagi saya pribadi.
Ucapan terimah kasih tak lupa saya sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.
Terutama kepada narasumber saya serta guru pembimbing saya
yang telah membimbing saya dalam meyelesaikan laporan ini.
laporan ilmiah ini saya susun dari hasil experimen dan
sumber tertulis lain saya tentang Sel makhluk baikhidup maupun
mati , yang membuat laporan ilmiah ini tidak semata hanyt terbuat
dari pandangan saya ,tapi juga dari hasil pendapat orang lain yang
bersifat problematis dan objektif .
Saya menyadari bahwa dalam karya tulis saya ini masih
banyak kekurangan. Baik dalam hal materi, susunan kata-kata , dan
lain sebagainya .Oleh karena itu ,saran dan kritikan yang
membangun sangat saya harapkan terimah kasih. Semoga dalam
penyusuna karya tulis ilmiah selanjutnya saya bisa membuat yang
lebih sempurnah.
Akhirnya saya berharap agar karya tulis yang telah saya susun
ini bisa berguna bagi kita semuah, khususnya bagi diri saya pribadi.
Experiment 2#
Oleh
hal 2
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
3. BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan
tentang ilmu biologi. Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit
terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Dalam memenuhi
kebutuhannya atas unsure lain sel harus melakukan pemasukan
beberapa zat sebagai bahan asupan terhadap sel sel tersebut.
Pemasukan zat zat tersebut dinamakan transport zat.
Dalam dunia sehari hari ,kita sudah mengetahui bahwa minuman
dan makanan kita akan di transport ke dalam sel sel tersebut sebagai
asupan nutrisi. Namun dalam realitanya bagaimana pemasukan dan
pengeluaran zat tersebut dapat terjadi? Dan apakah dampak atau efek
dari transportasi zat dalam kehidupan?
Dalam hal ini kami ingin mengetahui bagaimana proses
terjadinya serta apa syarat terjadinya suatu transportasi zat di dalam sel
sel tubuh dengan objek penelitian berupa sebuah jaringan hidup tubuh
berupa kentang.
Experiment 2#
Oleh
hal 3
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
4. Tujuan penelitian
*mengamati peristiwa difusi dan osmosis
*mengamati pengaruh tingkat konsentrasi larutan terhadap
jalannya transport zat
Landasan
Pengamatan ini dilakukan atas dasar apa penyebab terjadinya
difusi dan osmosis dan apa ciri atau karakteristik dari transport
zat tersebut (osmosis & difusi)
o Landasan teori
“Pada membran sel, protein yang dapat ditembus dari
dalam maupun yang berada di luar permukaan.” Pernyataan
ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson
pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai
model mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti yang
disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas
suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki
kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar
masuknya sel.
Dalam pembagiannya terdapat dua transportasi zat.
Transport zat yang Berdasarkan atas gradien konsentasi zat
yaitu transport pasif. Dalam transport ini hanya molekul yang
tak menbutuhkan ATP dan tak dapat timbun di dalam sel yang
meakukannya. Terbagi atas osmosis(transport zat pelarut dari
konsentari tinggi ke konsentasi rendah), difusi(transport zat
terlarut dari konsentari rendah ke konsentari tinggi). Transport
zat yang membutuhkan ATP dan zat hasil transportnya dapat
ditimbun adalah transport aktif.
Experiment 2#
Oleh
hal 4
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
5. BAB II
METODE PRAKTIKUM
I.
ALAT DAN BAHAN
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama alat / Bahan
kentang
gula
air
tissu
neraca
pengaduk
Gelas kimia
Jumlah
1 buah
50 gram
400 mili
Secukupnx
1 unit
1 buah
4 buah
II. RUMUSAN MASALAH
Apakah konsentrasi suatu larutan mempegaruhi laju
transportasi zat?
Apakah efek/dampak dari transportasi zat?
III. Variabel
Variable kontrol
Variabel bebas
Variabel terikat
Experiment 2#
Oleh
Kentang
Air
Waktu perendaman
Neraca
Gula
Gelas kimia
Berat kentang yang diamati
hal 5
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
6. IV. Hipotesis
Konsentrasi suatu larutan akan mempengaruhi laju
transport zat dikarenakan dengan tingginya tingkat
konsentrasi suatu zat, akan menyebabkan reaksi untuk
menyetarakan kedua sisi (di luar dan di dalam sel.)
Akan merubah bentuk, volume, dan ukuran sel
V.
Prosedur kerja
1. Pembuatan Larutan :
0%
: 100 ml air
5%
: 100 ml air + 5 gr gula pasir
10% : 100 ml air + 10 gr gula pasir.
25% : 100 ml air + 25 gr gula pasir.
2. Kupas kentang lalu potong bentuk balok, sebanyak 4 buah ( A, B, C, D
3. Timbang masing-masing irisan kentang dan catat pada tabel pengamatan.
4. Masukkan masing-masing potongan kentang yang telah di timbangan
kedalam larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda.
5. Setelah 20 menit amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari
rendaman.
6. Tiriskan pada kertas tissue lalu timbang kembali.
Experiment 2#
Oleh
hal 6
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
7. BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
I.
Hasil
Tabel hasil penimbangan
A
KADAR
SEBELUM
SETELAH
GULA
PERENDAMAN
PERENDAMAN
4,6 gr
4,6 gr
4 gr
4,2 gr
+ (bertambah)
Difusi (Tenggelam)
4.2 gr
KENTANG
3,62 gr
- (berkurang)
Osmosis(Mengapung)
4 gr
3.5gr
0%
B
5%
C
10%
D
25%
KETERANGAN
Difusi (Tenggelam)
- (berkurang)
Osmosis (Mengapung
Pada eksperimen pengetesan kentang A massa
mula-mula adalah 4.6 gram. Setelah mengalami
perendaman selama 20 menit didalam larutan dengan
konsentrasi 0%, potongan kentang tersebut ditimbang
lagi dan massanya menjadi 4.6 gram. Massa awal dan
massa akhir dari kentang tersebut tidak menunjukkan
perubahan. Hal ini berarti potongan kentang tidak
mengalami perpindahan molekul.
Experiment 2#
Oleh
KENTANG GELAS A
hal 7
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
8. Pada eksperimen kentang B massa mulamula adalah 4 gram. Setelah direndam dalam
air selama 20 menit dengan konsentrasi 5%,
potongan kentang ditimbang dan massanya
menjadi 4.2 gram. Massa kentang setelah
direndam dalam air bertambah 0,2 gram. Hal
ini berarti telah terjadi perpindahan molekul
selama potongan kentang direndam dalam
larutan gula 5%. Dalam hal ini, Konsentrasi air
dalam larutan gula 5% adalah 95%, sedangkan
konsentrasi air dalam potongan kentang kurang
KENTANG GELAS B
dari 95%.
Pada eksperimen kentang C massa mulamula adalah 4.2 gram. Setelah direndam dalam
larutan gula 10% selama 20 menit, potongan
kentang ditimbang dan massanya menjadi 3.62
gram. Massa kentang berkurang 0,58 gram. Hal
ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan
molekul selama potongan kentang direndam
dalam larutan gula 10%. Konsentrasi air dalam
larutan
gula
10%
adalah
90%
sedangkan
KENTANG GELAS C
konsentrasi air dalam potongan kentang lebih
dari 90%.
Experiment 2#
Oleh
hal 8
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
9. Pada eksperimen kentang D massa mulamula adalah 5,2 gram. Setelah direndam dalam
larutan gula 25% selama 20 menit, potongan
kentang ditimbang dan massanya menjadi 4,95
gram. Massa kentang berkurang 0,38 gram. Hal ini
membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan
molekul
selama
potongan
kentang
direndam
dalam larutan gula 25%. Konsentrasi air dalam
larutan
gula
25%
adalah
75%
sedangkan
KENTANG GELAS D
konsentrasi air dalam potongan kentang lebih dari
75%.
1. Zat apa yang memegang peranan penting dalam reaksi tersebut?
Jawab: gula merupakan zat terpenteng dalam experiment ke 2
dikarenakan
gula
merupakan
suatu
zat
yang
dapat
mengubah konsentrasi suatu zat (masa jenis) ini bisa dilihat
di gelas bagian “D” yang mana saat potongan kentang
ditenggelamkan,
potongan
kentang
tersebut
akan
mengapung ke permukaan.
Experiment 2#
Oleh
hal 9
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
10. 2. Mengapa kentang “B” mengalami penaikan berat padahal telah
tercampur dengan gula?
Jawab: dikarenakan jumlah air di dalam gelas masih seimbang
dengan jumlah air di dalam potongan kentang.
3. Apakah kadar gula disetiap gelas berubah dari kadar manis awal?
Jawab: di bagian gelas “A” tak terjadi perubahan kadar gual. Pada
bagian gelas “B” terjadi rasa air yang lebih manis. Pada
gelas bagian “C” & “D” rasa manis pada air akan berkurang.
4. Bagaimana keadaan kentang setelah proses perendaman selesai?
Jawab : Pada bagian kentang “B” kentang akan menjadi lebih kenyal
karena ada penambahan jumlah air yang terkandung di
dalamnya. Berlainan dengan kentang bagian “C” & “D” yang
mengerut.
Kentang hasil experiment.
Experiment 2#
Oleh
hal 10
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
11. II. PEBAHASAN
Sebelum melangkah lebih jauh terlebih dahulu akan
menjelasakan proses dari difusi dan osmosis itu sendiri. Difusi
merupakan perpindahan zat terlarut (dalam hal ini gula) dari
konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik)
sehingga mencapai titik seimbang (isotonik). Pada saat mencapai
titik seimbang sel tersebut akan berhenti melakukan hal tersebut.
Sedangkan Osmosis adalah suatu perpindahan Zat pelarut (dalam
hal ini air) dari angka konsentrasi rendah ke konsenterasi tinggi
sehingga mencapai keseimbangan.
Dalam kaitanya osmosis dan difusi selalu berlangsung
bersamaan, namun dalam kaitan ini objek pengamatan utama
experiment merupakan air, sehingga hanya laju air sajalah yang
diperhatikan dari model experiment yang telah kita
kerjakan.
Selanjutnya
mengapa
keadaan
dari
kentang bisa berubah? Ini disebabkan karena
aktifitas transport pasif. Pada model kentang
bagian “A” tak terjadi apapun dikarenakan air tak
memiliki
perbedaan
konsenterasi.
Lain
halnya
dengan model “B” bahwa konsentrasi air yang
berbeda. Pada saat ini jumlah konsentrasi air lebih
besar dibandingkan konsentrasi air pada kentang
sehingga air dari
akan masuk ke dalam sel
Proses terjadinya
difusi
kentang.
Experiment 2#
Oleh
hal 11
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
12. Berbeda dengan Model “C” & “D” pada model ini
konsentrasi gula lebih tinggi yaitu mencapai 25%. Sehingga
untuk mengurangi tekanan dan perbedaan kentang “C” & “D”
melepaskan air yang berada di dalam nya karena masa jenisnya
sudah berkurang maka kentang akan mengapung.
Namun mengapa pada pengamatan kentang dapat
mengembang (B) dan mengerut (C & D). pada bagian B kentang
dapat
mengembang
karana
ada
air
di
dalam
sel
yang
menampungnya, namun apabila kita diamkan lebih lama maka
teksture kentang tersebut akan hancur dikarenakan sebuah
membrane sel akan memiliki batasan maksimum dan apabila
telah mencapai angka tersebut sel akan pecah (HEMOLISIS).
Pada bagian C & D air dari sel kentang keluar dari sel namun
apabila itu berlanjut akan menyebabkan sel mati (itulah
penyebab mengapa kentang C & D tampak lebih kecil.
(A)
Experiment 2#
Oleh
(B)
hal 12
(C&D)
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
13. BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pada kentang yang di masukkan ke dalam larutan gula mengalami
proses osmosis yang di buktikan dengan berkurangnya berat kentang setelah
di rendam ke dalam larutan gula.
Pada proses osmosis semakin peka suatu zat maka semakin besar
penyusutan berat zat yang tidak terlalu pekat.
Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul
suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi
ke tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran
ataupun tidak. Sedangkan osmosis merupakan proses perpindahan
molekul-molekul zat pelarut (air) dari tempat yang berkonsentrasi
rendah menuju ke tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan melewati
membran semipermeabel.
Molekul berukuran kecil dapat melewati membran sel dengan dua
cara, yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa
jugaMenuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Banyaknya gula yang dicampur dengan air sangat mempengaruhi
peristiwa osmosis dan difusi.
Experiment 2#
Oleh
hal 13
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH
14. SARAN SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
Perbandingan antara gula dengan air haruslah akurat supaya hasil
yang di dapat juga maksimal
Sebaiknya perendaman dilakukan dalam jangkau waktu yang lebih
lama agar proses osmosis dan difusinya lebih terlihat.
Experiment 2#
Oleh
hal 14
MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH