Proposal ini membahas penataan lokasi dan kegiatan masyarakat untuk menunjang potensi pariwisata Melayu di Kelurahan Kampung Bandar, Pekanbaru. Kelurahan ini memiliki potensi wisata seperti Masjid Raya Sultan dan kompleks makam tetapi penataannya kurang teratur. Penelitian ini bertujuan menentukan pola penataan agar batasan fungsi dan kegiatan terlihat jelas serta menunjang objek wisata.
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
ARAHAN PENATAAN
1. PROPOSAL TUGAS AKHIR
ARAHAN PENATAAN LOKASI DAN KEGIATAN MASYARAKAT UNTUK
MENUNJANG PARIWISATA MELAYU DI KELURAHAN KAMPUNG
BANDAR
(Lokasi studi : Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan,Pekanbaru)
Oleh :
Nama : SONIA HABIBA RAHDIAN
NIM : 17109007
JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2021
2. ARAHAN PENATAAN LOKASI DAN KEGIATAN MASYARAKAT UNTUK
MENUNJANG POTENSI PARIWISATA MELAYU DI KELURAHAN
KAMPUNG BANDAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelurahan Kampung Bandar merupakan salah satu dari 6 kelurahan yang ada
di Kecamatan Senapelan,Kota Pekanbaru,Riau. Kelurahan dengan luas sekitar 0,97
km² ini merupakan salah satu kawasan yang terkenal di Pekanbaru karena dikenal
sebagai tempat dari berbagai objek wisata dan bangunan bersejarah yang bercirikan
Melayu. Selain itu, Kelurahan Kampung Bandar ini merupakan lokasi yang menjadi
cikal bakal dari berkembangnya Kota Pekanbaru saat ini. Hal ini dikarenakan letak
strategis dari Kelurahan Kampung Bandar sendiri,yang mana Kelurahan ini terletak di
jantung Kota Pekanbaru,dan berbatas dengan sungai terdalam di Indonesia,yakni
sungai Siak.
Kelurahan ini memiliki daya tarik bagi wisatawan yang ingin napak tilas
tentang sejarah-sejarah Melayu,karena terdapat beberapa jejak peninggalan sejarah
dari Kerajaan Melayu yang sampai sekarang masih berdiri yaitu Masjid Raya Sultan
Abdul Jalil Alaudin,yang menjadi bukti dari kejayaan sang Sultan Melayu pada
masanya yang sampai saat ini masih digunakan masyarakat untuk beribadah,serta
menjadi bangunan cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan
dan Pariwisata Republik Indonesia Nomor : KM.13/PW.007/MKP/2004. Menurut
adat istiadat budaya Melayu,untuk membangun suatu pusat pemerintahan,terdapat
tiga unsur yang harus diperhatikan,yaitu istana raja,balai pertemuan atau
kerapatan,dan masjid. Dan alasan itulah yang menyebabkan terbangunnya masjid
sang Sultan. Di dalam kawasan masjid ini juga terdapat sebuah komplek pemakaman
Mahrum Pekan,dimana merupakan akar sejarah dan tapak darah para bangsawan
Arab zuriat Rasulullah SAW yang pernah memegang tampuk kekuasaan Kerajaan
Siak dan Kerajaan Pelalawan di abad ke-18 silam.
Selain Masjid Raya Sultan dan Komplek Makam Bahrum Pekan, Kelurahan
Kampung Bandar semakin dikenal baik oleh masyarakat Pekanbaru,maupun para
wisatawan yang berdatangan ke Pekanbaru karena terdapat sebuah pasar besar
sebagai lokasi pusat belanja oleh-oleh khas Riau,yakni Pasar Bawah. Hal ini semakin
3. menambah dan membangkitkan kegiatan perekonomian di sekitar Kelurahan
Kampung Bandar. Pada Kelurahan ini juga terdapat sebuah rumah lama yang
dipertahankan bentuk dan arsitektur bangunannya untuk dijadikan sebagai rumah
tenun songket tradisional Melayu.
Namun,saat ini,Pekanbaru masih minim akan kedatangan wisatawan dari luar
maupun dalam daerah dan negeri. Hal ini dikarenakan kurangnya promosi dan
perhatian dari pemerintah terhadap sektor pariwisata dan potensi-potensi nya,serta
kurang maksimalnya penataan. Ini juga dapat dirasakan karena tidak terlihatnya
pembatasan dalam fungsi dari lokasi dan kegiatan masyarakat didalam kawasan ini.
Akibat dari kurang tertatanya dan bercampur-campurnya kegiatan dan fungsi
bangunan di kawasan ini, membuat citra dari Kelurahan Kampung Bandar sebagai
gudang objek wisata Melayu di Pekanbaru menjadi kurang bagus,tidak teratur,dan
tidak mendukung objek-objek wisata yang ada di kawasan tersebut. Citra kota
merupakan lambang dari pola kota sesuai adat dan kebiasaan dari masyarakat
setempat,serta menjadi sebuah ciri khas dari suatu kawasan yang dapat dirasakan oleh
seluruh pengunjung kawasan tersebut.
Berdasarkan Laporan Revisi Rencana Umum Tata Ruang Kota Pekanbaru
(RUTRK),Wilayah Kelurahan Kampung Bandar termasuk kedalam Wilayah
Pengembangan I,yaitu wilayah yang diarahkan untuk kegiatan
pemerintahan,perdagangan dan jasa,industri kecil,pendidikan,dan perumahan. Fungsi
ini juga diarahkan sesuai dengan visi pembangunan Kota Pekanbaru tahun 2020 yaitu
“Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan pelayanan jasa yang
handal dan terintegrasi di Asia Tenggara”.
Kawasan Kelurahan Kampung Bandar ini sendiri memiliki potensi
perkembangan ekonomi yang tinggi dengan menggunakan daya tarik dari dua
bangunan berpengaruh yang ada di kawasan ini yaitu Masjid Raya Sultan Abdul Jalil
Alaudin dan Pasar Bawah. Selain dua bangunan yang menjadi daya tarik di kawasan
ini,juga terdapat pusat perdagangan barang-barang bekas seperti toko aksesoris dan
spare part kendaraan,besi tua dan barang bekas,toko furniture,alat-alat elektronik,dan
lain-lain. Namun,yang menjadi kendalanya adalah,kegiatan perdagangan barang-
barang bekas ini berada disepanjang koridor jalan menuju objek-objek wisata yang
ada di Kelurahan Kampung Bandar,serta tidak berbatas dengan permukiman
masyarakat di Kelurahan Kampung Bandar sehingga menimbulkan kesan kumuh dan
tidak teratur. Efek dari konflik antar kegiatan yang bercampur-campur ini, membuat
ciri dan karakter dari Kelurahan Kampung Bandar sebagai tempat dengan potensi
pariwisata paling tinggi di Pekanbaru menampakkan citra yang kurang baik dan rapi.
4. Sebagai salah satu kota sentra ekonomi yang kuat di pulau Sumatera,saat ini
Pekanbaru sangat disayangkan tidak memiliki suatu kawasan yang bisa dijadikan
sebagai icon yang dapat dijadikan penarik bagi para wisatawan untuk berkunjung.
Untuk itu,berbagai potensi-potensi pengembangan komersil seperti yang ada di
Kelurahan Kampung Bandar ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan
baik yang ada didalam maupun di luar kota Pekanbaru untuk berkunjung. Oleh karena
itu,kawasan ini perlu dikembangkan dan diperbaiki penataannya sesuai dengan
konsep pola pemanfaatan ruang yang benar.
Untuk itu,pada studi penelitian ini akan difokuskan untuk memberikan
alternatif untuk permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan menentukan pola
penataan lokasi yang mampu memberikan batas serta fungsi yang jelas bagi kegiatan
masyarakat di kawasan Kelurahan Kampung Bandar dengan tetap mengindahkan
potensi-potensi terpenting dikawasan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas,maka
muncul sebuah pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini,yaitu :
Bagimana upaya untuk menentukan penataan lokasi agar batasan dari fungsi dan
kegiatan di kawasan tersebut dapat terlihat jelas untuk mendukung objek-objek wisata
yang ada di Kelurahan Kampung Bandar?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan diatas adalah untuk
memperbaiki pola penataan lokasi agar memperjelas fungsi dan kegiatan sebagai cara
untuk menunjang keindahan objek-objek wisata yang ada di Kelurahan Kampung
Bandar.
1.4 Ruang Lingkup
Pada ruang lingkup,akan dibagi menjadi dua,yaitu :
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Studi penelitian ini dibatasi dalam lingkup wilayah yakni dalam Kelurahan
Kampung Bandar,Kecamatan Senapelan,Kota Pekanbaru. Luasnya sendiri adalah
5. 0,97 km² terdiri dari 8 (delapan)RW,29 (dua puluh sembilan) RT dengan batasan
administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : Sungai Siak
Sebelah Selatan : Kelurahan Padang Terubuk
Sebelah Timur : Kelurahan Kampung Dalam
Sebelah Barat : Kelurahan Kampung Baru
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Sementara itu,kajian yang dilakukan dalam studi penelitian ini dibatasi pada
tinjauan fisik tata ruang dan sosial kependudukan kawasan Kelurahan Kampung
Bandar.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Dimana
metode ini merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,suatu
objek,kondisi,pemikiran atau kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk membuat
deskripsi atau gambaran mengenai fakta-fakta,sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang tengah diteliti. Ciri-ciri dari metode deskriptif secara harfiah adalah
membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini mampu
mengakumulasi data. Dalam pengertian yang lebih luas penelitian deskriptif
mencakup metode penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental
dan secara umum disebut metode survei. Dalam mengumpulkan data digunakan
teknik wawancara dengan menggunakan kuisioner. Hasil dari wawancara ini
merupakan gambaran dari kondisi eksisting yang nantinya berguna untuk bahan
analisis.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pendekatan yang dilakukan dalam studi penelitian ini untuk
mengumpulkan dan menganalisis data yang berguna dalam pencapaian tujuan studi
6. adalah Metode Survei. Metode suvei adalah penyelidikan yang dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual,
baik tentang sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah
dengan cara observasi dan dokumentasi. Metode survei membedah dan menguliti
serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan
dan praktek-praktek yang sedang berlangsung.
Dalam metode survei juga dilakukan evaluasi serta perbandingan-
pernbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi
atau masalah yang serupa dan hasilnya digunakan dalam pembuatan rencana dan
pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Serta melengkapi data dengan data sekunder,yaitu data yang di dapat dari
dinas atau instansi terkait sebagai penunjang dan tolak ukur pada penelitian.
1.5.3 Teknik Analisa Data
Analisis yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
1. Analisis Deskriptif,merupakan analisis yang digunakan untuk memaparkan atau
menggambarkan data-data yang telah didapat di lapangan.
2. Analisis Spasial,merupakan teknik atau proses yang melibatkan sejumlah fungsi
perhitungan yang dilakukan pada data spasial,dalam rangka memperoleh nilai tambah
serta informasi baru beraspek spasial
1.6 Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk di
amati yang dapat diukur secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk itu,variabel pada
penelitian ini antara lain :
No Variabel Indikator Parameter
1 Kawasan dan
Bangunan
-Kondisi fisik
-Penataan Lokasi
-Kondisi eksisting kawasan
pada saat ini
-Penataan lokasi dan
kegiatan dikasawan
2 Potensi pariwisata Potensi-potensi yang
terdapat pada kawasan
-Peninggalan sejarah
-Kerajinan dari adat
-Ekonomi
7. 1.7 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis
besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Untuk itu kerangka pemikiran dari
penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :
Latar Belakang :
Kelurahan Kampung Bandar merupakan kawasan dengan banyak potensi pariwisata di Pekanbaru yang
memiliki beberapa bangunan sejarah Melayu serta memiliki potensi kegiatan perekonomian yang sangat
besar. Namun,dari banyaknya potensi yang ada pada kelurahan ini,terdapat permasalahan berat yaitu
pola penataan lokasi yang tidak teratur dan tidak memiliki batasan yang jelas pada kegiatan
masyarakatnya. Untuk itu,pada studi penelitian ini akan difokuskan untuk memberikan alternatif untuk
permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan menentukan pola pemanfaatan lokasi yang mampu
memberikan batas serta fungsi kegiatan yang jelas di kawasan Kelurahan Kampung Bandar dengan tetap
mengindahkan potensi-potensi pariwisata terpenting dikawasan ini.
Rumusan Masalah : Bagaimana upaya untuk menentukan pola
penataan lokasi di Kelurahan Kampung Bandar agar batasan dari fungsi
dan kegiatan di kawasan tersebut dapat terlihat jelas?
Tujuan : menentukan pola penataan lokasi untuk menunjang pariwisata di kawasan Kelurahan
Kampung Bandar.
Pengumpulan Data :
Data primer :Observasi dengan survei langsung ke lokasi studi,kajian
literatur
Data sekunder : Dinas atau instansi terkait
Pengolahan Data :
Metode analisis deskriptif kondisi eksisting dari kawasan
dan analisis spasial perbandingan pola pemanfaatan ruang
saat ini dengan yang seharusnya
Arahan Penataan Lokasi dan Kegiatan Masyarakat Untuk Menunjang Pariwisata
Melayu di Kelurahan Kampung Bandar
Kesimpulan Saran