SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
PENDAHULUAN
 Batik tulis Lasem merupakan produk unggulan Kabupaten
Rembang yang memiliki nilai sejarah dan nilai seni tinggi,
dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di
Kabupaten Rembang.
 Usaha yang dilakukan pemerintah Kabupaten Rembang
agar batik tulis Lasem tetap eksis adalah membuat
shoowroom, seminar, pelatihan dan mengkonsep kampung
batik.
 Kampung batik yang direncanakan terdiri dari 5000 orang
pengrajin dan 59 pengusaha, yang tersebar di beberapa
desa antara lain Babagan, Dorokandang, Ngemplak,
Karangturi, Soditan, Sumbergirang, Karasgede, Sendangasri
dan beberapa desa di kecamatan Pancur ( Observasi Awal ).
FOKUS PENELITIAN
○ Bagaimanakah potensi di kabupaten
Rembang khususnya Pariwisata ?
○Bagaimana wujud pengembangan konsep
kampung batik Lasem sebagai Sentra
Industri Kreatif untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat sekitar melalui
potensi pariwisata budaya di Kabupaten
Rembang ?
TUJUAN PENELITIAN
○ Untuk mendeskripsikan dan menganalisis
potensi yang mungkin terlibat dalam
pengembangan perencanaan sentra
Industri kreatif di Kabupaten Rembang
termasuk di dalamnya potensi pariwisata.
○ Untuk menciptakan pengembangan
konsep Sentra Industri Kreatif batik Lasem
di Kabupaten Rembang.
MANFAAT PENELITIAN
○ Menjaga dan melestarikan kekayaan seni batik tradisional yang
merupakan bagian dari budaya masyarakat di daerah setempat.
○ Menciptakan alternatif lapangan kerja bagi usia produktif
masyarakat setempat berdasarkan potensi yang sudah ada secara
turun temurun.
○ Memberi peluang pengembangan daerah tujuan wisata,
terutama wisata kerajinan (Craft Tourism) di Jawa tengah,
khususnya Kabupaten Rembang.
○ Berkembangnya batik di Lasem Kabupaten Rembang melalui
Sentra Industri Kreatif ( kampung batik yang produknya mampu
mengambil peran aktif dalam Sapta Pesona Pariwisata).
Sistematika Penulisan
 Bab I (Pendahuluan):berisikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
 Bab II (Landasan Teori):berupa teori-teori yang melandasi/berkaitan dengan
permasalahan yang penulis angkat.
 Bab III (Metode Penelitian):berisikan tempat dan waktu penelitian, metodelogi
pengumpulan data.
 Bab IV Pembahasan masalah
 Deskripsi Kabupaten Rembang termasuk potensi pariwisata di Kabupaten
Rembang yang mendukung perencanaan sentra industri kreatif.
 Menyusun konsep sentra industri kreatif batik Lasem, model jaringan bisnis di
tingkat pengusaha dan di tingkat pengrajin dan di antara pengusaha dan
pengrajin sendiri. (Pertama menganalisis kebutuhan pengrajin, Kedua
penyusunan konsep Sentra Industri Kreatif Batik Lasem).
 Bab V (Penutup) berisikan simpulan dan saran.
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH
DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG
SUDAH DILAKSANAKAN
 Sentra Industri Kecil Meningkatkan Ekonomi
Rakyat
Industri kecil merupakan salah satu komponen penting dalam
struktur perekonomian nasional, karena mampu menyerap
banyak tenaga kerja dan memanfaatkan potensi sumberdaya
alam yang demikian melimpah di Indonesia.
Sentra industri kecil adalah sekelompok usaha sejenis dengan
sejumlah pengrajin sebagai tenaga kerja bekerja ditempatnya
masing-masing yang dapat dibina secara efektif dan
dipertanggungjawabkan oleh Aparat Pembina (Sunardi,
1995:12).
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH
DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
○ Industri Kreatif Menciptakan Kesejahteraan
Istilah industri kreatif sebagai unit usaha yang berasal dari
pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan.
○ Model Sektor Pembangunan Industri Kreatif
Keuntungan model kebijakan sektor industri kreatif:
• Sektor industri manufaktur dengan sektor ekonomi yang lain.
• Memberi gambaran terhadap pengembangan industri kreatif
berbasis kandungan lokal.
• Menguasai pasar domestik dan ekspor / menjadi pemasok
utama kebutuhan pasar domestik.
• Memiliki produk unggulan.
• Memiliki daya tahan terhadap gejolak perekonomian.
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH
DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
 UKM Memacu Industri Kreatif
UKM dan sektor informal merupakan salah
satu laju kekuatan pendorong terdepan dan
pembangunan ekonomi. Gerak sektor UKM
dan sektor informal amat vital untuk
menciptakan pertumbuhan dan lapangan
pekerjaan. UKM dan sektor informal cukup
fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi
dengan pasang surut dan arah permintaan
pasar.
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH
DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
 Manajemen Dunia Usaha
Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya
dari anggota organisasi serta
penggunaan semua sumber daya yang
ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Secara bersamaan dengan faktor internal dan
eksternal dengan faktor lingkungan
mempengaruhi kondisi dunia usaha :
 Variabel Sosial: Faktor demografik/demografis seperti
jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk suatu
wilayah atau area;1) Faktor gaya hidup : selera
masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain
sebagainya,2) Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma
yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.
 Variabel Ekonomi : Berkaitan erat dengan indikator
ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan,
investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan
pemerintah, transaksi perdagangan internasional,
pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
Secara bersamaan dengan faktor internal dan
eksternal dengan faktor lingkungan
mempengaruhi kondisi dunia usaha :
 Variabel Politik : Faktor-faktor yang terkait
dengan kondisi perpolitikan di suatu daerah.
 Variabel Teknologi : Kemajuan di bidang teknologi
yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang
terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi
dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak
mengikuti perkembangan teknologi cenderung
tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang
terus menerus melakukan adaptasi teknologi
untuk membuat operasional usah menjadi lebih
efektif dan efisien.
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
 Pengaruh Kawasan pada Perekonomian
 Perkembangan kawasan sangat dipengaruhi tingkat
pemusatan (aglomerasi) kegiatan sosial ekonomi kota.
 Wilayah belakang (hinterland) dikatakan sebagai
wilayah pengaruh sebuah kota apabila dalam
memenuhi kebutuhannya atau menjual hasil
produksinya cenderung bergantung kepada kota
tersebut, termasuk kebutuhanhidup, pendidikan,
kesehatan, atau rekreasi.
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
 Batik Warisan Budaya
 Kata batik berasal dari sebuah kata dalam bahasa
Jawa yaitu ambatik yang artinya kurang lebih yaitu
menuliskan atau menorehkan titik-titik.
 Kata batik konon berasal mula dari kata 'tik'. Kata
ini berarti titik. Mengapa batik ada hubungannya
dengan titik? Hal ini dikarenakan dalam proses
pembuatan batik melalui tahapan penetesan lilin ke
kain putih yang akan dijadikan batik nantinya.
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH
DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
 Revitalisasi Industri Batik Dibutuhkan untuk Meningkatkan Ekonomi
Rakyat
 Dilihat dari aspek bisnis industri kreatif batik saat ini mengalami
kemunduran. Kemunduran usaha kerajinan batik diasumsikan penyebabnya
adalah; 1) adanya perubahan selera konsumen, (2) Kurangnya minat
generasi muda untuk menekuni seni batik, (3) statisnya pengrajin dalam
mengembangkan motif-motif baru dalam produk mereka, (4) rendahnya
sistem managemen usaha mereka, (5) kurangnya promosi dan informasi
keberadaan usaha mereka, (banyak yang beralih usaha lain yang lebih
menguntungkan).
 Strategi yang jitu dalam bidang pemasaran yang dapat ditempuh untuk
mengatasi yaitu (1) menyusun system informasi yang dapat menemukan
produk mana yang benar-benar mengalami masa kemunduran, (2)
membangkitkan lagi produk tersebut dapat dengan cara meningkatkan usaha
pada variable marketing MIX (produk, harga, promosi, distribusi) guna
menghasilkan laba, mengalihkan produk tersebut ke segmen pasar baru,
mendapatkan dan memprosikan penggunaan baru dari produk tersebut (3)
meninggalkan produk tersebut dengan membiarkan saja menunggu sampai
tidak ada pembelinya, menjual p.roduk ke perusahaan dengan cara lisensi.
STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH
DICAPAI
DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH
DILAKSANAKAN
 Potensi Pariwisata Sepanjang Pantura di Kabupaten Rembang
yang Memberi Pertimbangan Perancangan Sentra Industri Kreatif
di Lasem
 Potensi Pariwisata adalah segala hal dan keadaan
baik yang nyata dan dapat diraba, maupun yang
tidak teraba ,yang digarap,diatur dan disediakan
sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat/
dimanfaatkan atau diwujudkan sebagai
kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan/
menentukan bagi usaha dan pengembangan
kepariwisataan, baik itu berupa suasana, kejadian
benda maupun layanan/ jasa-jasa.
Berikut ini Pariwisata di sepanjang Pantura yang mendukung
Perencanaan Sentra di Lasem kabupaten Rembang.( sumber dari
Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang ) :
 Museum Kartini: Museum RA kartini merupakan museum salah satu tokoh
nasional kebanggaan masyarakat Rembang, di lingkungan rumah Dinas Bupati
Rembang, Berada di jalan pantura kota Rembang.
 TRP Kartini /Dampo Awang Beach: TRP/Taman Rekreasi Pantai Kartini/Dampo
Awang Beach berada di kawasan kota pada jalur jalan raya Semarang – Surabaya,
yang merupakan tempat menarik dengan latar belakang pemandangan laut.
 Kolam Renang Putri Duyung : Kolam Renang Putri Duyung sebagai tempat yang
sangat indah dan nyaman ini, berada ditepi pantai laut jawa tepatnya disebelah
timur dalam TRP Kartini.
 Binangun Indah : Pantai yang berada di desa Bonang- Binangun (18 km ) dari
kota Rembang ke timur jurusan Surabaya, berada di wilayah Lasem. disebut
“Watu Layar” yang legendaris. Kawasan Pantai Binangun bergandengan dengan
obyek wisata petilasan Sunan Bonang, sentra belanja ikan kering /hasil laut
lainnya.
Berikut ini Pariwisata di sepanjang Pantura yang mendukung
Perencanaan Sentra di Lasem kabupaten Rembang.( sumber dari
Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang ) :
 Pantai Pasir Putih Tasikharjo : Pantai Pasir putih Tasikharjo ini berlokasi di sepanjang
pantai Kecamatan Kaliori. tepatnya di desa Tasikharjo 5 km dari kota Rembang ke arah
barat.
 Makam Dan Petilasan/Pasujudan : Terletak 17 Km dari kota Rembang ke arah timur
jurusan Suirabaya, tepatnya di desa Bonang kec Lasem.Sedangkan Petilasan /pa-sujudan
Sunan Bonang berada disebuah bukit desa Bonang Kec. Lasem
 Klenteng Makco Dasun Lasem : Terletak di desa dasun kec. Lasem, kurang lebih 12
Km dari Kota Rembang.
 Wisata Alam Kajar : Merupakan obyek wisata alam, obyek ini teerletak di desa Kajar
kecamatan Lasem, 14 Km dari Rembang yang mudah dijangkau dengan kendaraan
umum.
 Kapal Kuno Situs Punjulharjo : Tepatnya di pantura di desa punjulharjo kecamatan
Rembang
METODE PENELITIAN
• Metode Penelitian Tahap I
Pada tahapan pertama penelitian dilakukan untuk (1) menggali dan
menganalisis potensi dan menelusuri sejarah latar belakang
perkembangan industri batik Lasem termasuk di dalamnya potensi
pariwisata, (2) mengidentifikasi kemampuan awal para perajin, (3)
mengidentifikasi latar belakang ekonomi dan sosial-budaya para
perajin dan pengusaha batik, (4) mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat setempat belum memanfaatkan potensi
kerajinan batik sebagai aset pariwisata, (5) menemukan bagaimana
upaya mengembangkan kampung batik menjadi sebuah sentra
kreatif, pemberdayaan seni batik tersebut dalam pengembangan
pariwisata budaya.
Metode penelitian tahap pertama lebih bersifat penjelajahan
(eksploratif) terhadap berbagai informasi yang mampu mengungkap
kedalaman mengenai keberadaan kerajinan batik Lasem Kabupaten
Rembang.
METODE PENELITIAN
• Metode Penelitian Tahap I
o Subyek penelitian dipilih para pengrajin.
o Sumber tempat dan peristiwa yang digunakan
sebagai fokus observasi meliputi beberapa tempat
seperti perusahaan besar maupun kecil yang
didalamnya terdapat para perajin batik di Lasem.
o Sumber lain yang akan dikaji adalah dokumentasi
ataupun arsip-arsip yang terkait dengan lokasi
pariwisata dan kampung batik.
o Dilakukan dengan pengamatan langsung, juga
menggunakan teknik wawancara mendalam.
METODE PENELITIAN
• Metode Penelitian Tahap I
Pengolahan data hasil penelitian akan dilakukan dengan
teknik analisis meliputi komponen (1) pengumpulan data,
(2) reduksi data, (3) sajian data dan (4) penarikan
kesimpulan (verifikasi).
Target yang diharapkan pada tahun pertama adalah data
dasar secara mendalam atau potret keberadaan batik Lasem,
potensi pariwisata dan kampung batik Kabupaten Rembang,
selanjutnya digunakan sebagai landasan utama, bagi
pengembangan pada penelitian tahun berikutnya (Tahap ke
II).
METODE PENELITIAN
 Metode Penelitian pada Tahap II
Tujuan penelitian yang ingin dicapai pada tahap ke
II adalah menganalisis kampung batik yang ada dan
menganalisis kebutuhan pengrajin untuk
memdapatkan gambaran yang riil tentang
perencanaan sentra yang dilakukan melalui
kuesioner.
Penelitian melalui kuesioner dibagikan kepada 10
orang pengusaha dan 10 pengrajin selanjutnya
dianalisis dan dasar penemuan digunakan untuk
membuat konsep sentra industri kreatif.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian pada Tahap III
Tahap Sintesis yaitu menggabungkan hasil analisa dan
mentransformasikan ke bentuk konsep Sentra Industri Kreatif.
Untuk mencapai tujuan tersebut ditempuh dengan metode,
antara lain :
 Dialog tentang strategi kampung batik serta pemberdayaan
batik tradisional Lasem bagi para pengrajin dan pengusaha
batik berkenaan dengan pengembangan pariwisata budaya.
 Menetapkan model panduan yang bisa digunakan sebagai
sarana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
• Potensi Pariwisata Sepanjang Pantura di Kabupaten
Rembang yang Memberi Pertimbangan Perancangan
Sentra Industri Kreatif di Lasem:
 MUSEUM KARTINI
Museum RA kartini merupakan museum salah satu tokoh nasional kebanggaan masyarakat Rembang, di
lingkungan rumah Dinas Bupati Rembang, Berada di jalan pantura kota Rembang.
 TRP/ TAMAN PANTAI KARTINI
TRP/Taman Rekreasi Pantai Kartini/Dampo Awang Beach berada di kawasan kota pada jalur jalan raya
Semarang – Surabaya, yang merupakan tempat menarik dengan latar belakang pemandangan laut.
 KOLAM RENANG PUTRI DUYUNG
Kolam Renang Putri Duyung sebagai tempat yang sangat indah dan nyaman ini, berada ditepi pantai laut
jawa tepatnya disebelah timur dalam TRP Kartini.
 BINANGUN INDAH
Pantai yang berada di desa Bonang- Binangun (18 km ) dari kota Rembang ke timur jurusan Surabaya,
berada di wilayah Lasem. disebut “Watu Layar” yang legendaris. Kawasan Pantai Binangun bergandengan
dengan obyek wisata petilasan Sunan Bonang, sentra belanja ikan kering /hasil laut lainnya.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
 Potensi Pariwisata Sepanjang Pantura di Kabupaten Rembang yang
Memberi Pertimbangan Perancangan Sentra Industri Kreatif di
Lasem:
 PANTAI PASIR PUTIH TASIKHARJO
Pantai Pasir putih Tasikharjo ini berlokasi di sepanjang pantai Kecamatan Kaliori. tepatnya
di desa Tasikharjo 5 km dari kota Rembang ke arah barat.
 PASUJUDAN BONANG
Terletak 17 Km dari kota Rembang ke arah timur jurusan Suirabaya, tepatnya di desa
Bonang.
 KLENTENG MAKCO DASUN
Terletak di desa dasun kec. Lasem, kurang lebih 12 Km dari Kota Rembang.
 WISATA KAJAR
Merupakan obyek wisata alam, obyek ini teerletak di desa Kajar kecamatan Lasem, 14 Km
dari Rembang yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum.
 PERAHU KUNO
Tepatnya di desa punjulharjo kecamatan Rembang, pada Tgl. 26 juli 2008 telah ditemukan
bukti sejarah bangsa indonesia, berupa penemuan kapal kuno, yang diberi nama ”Kapal
kuno situs Punjulharjo”
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Lasem terletak di Kabupaten
Rembang, tepatnya di sebelah Timur dari
Kecamatan Rembang dan dilalui jalan pantai
Utara (jalur Pantura). Secara administratif,
Kecamatan Lasem terdiri dari 20 Desa yang
seluruhnya termasuk dalam klasifikasi
desa/kelurahan swasembada, dimana 8 desa
bersifat kekotaan yang merupakan Ibu Kota
Kecamatan Lasem dan 12 desa yang masih
bersifat pedesaan.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
o Kecamatan Lasem terdiri dari 20 desa antara lain : 1)
Karasgede,2) Jolotundo ,3) Sumber girang ,4) Karangturi ,5)
Babagan ,6) Dorokandang,7) Gedongmulyo, 8) Dasun,9)
Soditan, ,10) Ngemplak,11) Selopuro,12) Sendangcoyo, 13)
Ngargomulyo, 14) Kajar 15) Gowak, 16) Sendangasri, 17)
Tasiksono ,18)Sriombo, 19) Bonang,20) Binangun.
o Luas wilayah Kecamatan Lasem ± 4.503,796 Ha.
o Penggunaan tanah di Kota Lasem sebagian besar
diperuntukkan untuk pekarangan/bangunan seluas 202,205
Ha, sawah seluas 486,331 Ha, dan tanah kering seluas
179,561 Ha. Wilayah lainnya adalah berupa tegalan/kebun,
jalan, dan tambak.
Analisis Konsep
Kampung Batik
 Kampung batik yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah,
tersebar di beberapa desa antara lain Babagan, Dorokandang,
Ngemplak, Karangturi, Soditan, Sumbergirang, Karasgede,
Sendangasri dan beberapa desa di kecamatan Pancur. Namun
kampung dan sanggar batik yang direncanakan belum memenuhi
syarat sebagai kampung dan obyek wisata yang ideal , masih
banyak yang harus dilakukan.
 Kelemahan konsep kampung batik yang dimaksud adalah :
o Jarak antara pengusaha/pengrajin satu dengan yang lain jauh.
o Pengusaha cenderung ada di dalam tembok besar.
o Pengrajin tidak dapat mengembangkan diri atau berkreasi.
o Medan kampung batik tidak fokus.
o Manajemennya perorangan.
Analisis Konsep
Kampung Batik
 Keunggulan kampung batik :
o Kualitas batik dari masing-masing produksi
kampung terjaga.
o Motif paten dari perusahaan tidak dapat
ditiru oleh pengrajin lainnya.
o Pengrajin di kampung batik masing-masing
mempunyai perusahaan/counter sendiri.
o Pengrajin dapat membatik di rumah masing
–masing.
Wujud Pengembangan Sentra
Industri Kreatif
 Keunggulan konsep sentra industri kreatif ini antara lain :
 Tidak membedakan pengrajin/pengusaha baik kelas kecil, menengah,
dan besar.
 Tempat pemasaran produksi saling berdekatan, sehingga
mempermudah pengunjung dalam berbelanja.
 Menarik wisata untuk berbelanja dan menikmati potensi pariwisata.
 Memungkinkan kerajinan kreatif kecuali batik untuk ikut promosi di
sentra.
 Membuka pekerjaan baru bagi yang lain : transportasi, rumah
makan, hotel ,pasar seni dan lain-lain.
 Batik yang dibuat dalam berbagai fungsi di sentra dapat menekan
harga batik yang mahal.
Wujud Pengembangan Sentra
Industri Kreatif
Wujud Pengembangan Sentra Industri Kreatif :
 Wujud Pengembangan Sentra Industri
Kreatif Kesulitan dalam menyatukan
pengrajin/pengusaha baik kelas kecil,
menengah, dan besar.
 Kesejahteraan belum tentu tercapai karena
adanya biaya pajak yang harus dikeluarkan
dari masing-masing industri.
KONSEP SENTRA
INDUSTRI KREATIF
 Letak lokasi
Letak di jalur Pantura memberikan
keuntungan pada pariwisata di Rembang
dan khususnya Lasem.
PETA LOKASI
KONSEP SENTRA
INDUSTRI KREATIF
Model sentra industri Kreatif
perlu diarahkan kepada
beberapa hal sebagai berikut :o Pembentukan sentra industri harus dilakukan dengan membangun kolaborasi dan komitmen dan seluruh elemen pemangku kepentingan (stakeholders) Batik
Lasem.
o Pengembangan sentra batik Lasem meliputi, pasar seni, show room, museum, tempat produksi/ kampung batik , tempat pelatihan, tempat wisata dan tempat
oleh-oleh khas Lasem dan Rembang.
o Pengembangan pasar Seni Kreatif batik Lasem, merupakan pengembangan pasar induk. Hal ini dilakukan mengingat potensi kawasan sesuai dengan promosi
wisata di kabupaten Rembang.
Diimbangi dengan menjajakan hasil industri kecil khas Rembang seperti : trasi, sirup kawista, kacang anggrek, ikanasin kerajinan bukur, anyaman dan
lainnya.
o Pengembangan sarana prasarana
 Pengembangan Sentra Industri Batik Tulis Lasem, meliputi :
 Pembuatan gapura di pintu masuk Sentra Industri Kreatif Desa Kiringan Kecamatan Lasem dan pembuatan gapura kampung batik di pintu masuk
desa Babagan (dijelaskan diatas )
 Pengembangan showroom/ pasar seni terletak di desa Kiringan bersebelahan dengan pasar induk dan terminal.
o Mengubah showroom menjadi museum batik Lasem
o Pembuatan sanggar batik (berdekatan dengan museum ) untuk pelatihan batik.
o Penataan kampung batik yang telah ada.
Lokasi kosong bersebelahan dengan
pasar
Rencana pasar seni dan sanggar batik
Shoowrom yang telah ada tanpa
sarana parkir
KONSEP SENTRA
INDUSTRI KREATIF
 Peruntukan tata ruang Sentra Industri Kreatif Batik
Tulis Lasem disesuaikan dengan Perda Rencana Tata
Ruang dan Wilayah untuk kawasan industri.
Pengembangan sarana prasarana penunjang, meliputi :
 Pembuatan Lapak pasar seni
 Perbaikan akses jalan.
 Pembuatan papan petunjuk jalan.
 Penataan parkir dan penyediaan angkutan wisata
(minibus, becak, dokar, sepeda ontel, ojek, dan
sebagainya).
 Pembuatan drainase dan sanitasi lingkungan.
 Penyediaan air bersih.
 Pembuatan outlet kuliner.
KONSEP SENTRA
INDUSTRI KREATIF
 Keunggulan Konsep Sentra Industri Kreatif
 Tidak membedakan pengrajin/pengusaha baik kelas
kecil, menengah, dan besar.
 Tempat pemasaran produksi saling berdekatan, sehingga
mempermudah pengunjung dalam berbelanja.
 Kelemahan Konsep Sentra Industri Kreatif
‒ Kesulitan dalam menyatukan pengrajin/pengusaha baik
kelas kecil, menengah, dan besar.
‒ Kesejahteraan belum tentu tercapai karena adanya biaya
pajak yang harus dikeluarkan dari masing-masing
industri.
KESIMPULAN DAN
SARAN
 Kesimpulan
 Kabupaten Rembang sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Posisi geografis,
budaya yang hidup di masyarakat, memungkinkan dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang
potensi.
 Aspek keberadaan Batik Lasem tidak terlepas dari budaya masyarakat Tionghoa , yang membatik harus
berada di dalam rumah yang bertembok besar agar tidak ditiru dorang luar.
 Batik Lasem yang memiliki ciri khas dan sudah terkenal sejak lama belum diolah sebagai produk yang
mampu sebagai pengisi atraksi wisata budaya yang menarik. Demikian juga sebaliknya kampung batik
Lasem belum diolah menjadi kampung Wisata budaya dalam bidang seni batik yang mampu menyedot
wisatawan domestik maupun Mancanegara.
 Kampung dan sanggar batik di desa Ngropoh Kecamatan Pancur, yang direncanakan sebagai kampung
batik belum memenuhi syarat obyek wisata yang baik, masih banyak yang harus dilakukan, perlu uluran
modal baik dari swasta maupun pemerintah.

 Jaringan bisnis yang ada merupakan jaringan tradisional sejak pengadaan bahan baku hingga
pasar.Koperasi belum dapat mengatasi masalah produksi dan pasar.
 Langkah yang tepat untuk mengembangkan dan menjaga kelestarian agar industri batik tetap ada di
Lasem, maka perlu dibentuk Sentra Industri Batik Lasem.
 Perencanaan Sentra industri Kreatif berpotensi wisata diupayakan untukmeningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar untuk itu perlu panduan konsep program sentra industri kreatif batik tulis Lasem
kabupaten Rembang.
KESIMPULAN DAN
SARAN
• Saran
Pengusaha Batik :
 Bersedia menerima perubahan baik yang berkaitan dengan
pengetahuan dan teknologi maupun menajemen yang
selama ini telah mereka miliki. Dan ternyata tidak dapat
mengikuti perkembangan pasar.
 Lebih proaktif dalam melakukan promosi dengan berbagai
media promosi.
 Meningkatkan kontrol kualitas untuk meminimalisir cacat
produk.
 Memperbaiki sistem manajemen yang ada.
KESIMPULAN DAN
SARAN
• Saran
Pemerintah :
 Membuat Sentra Industri Kreatif dan Pusat Informasi Pariwisata yang selama ini belum
ada.
 Perlu langkah-langkah pembenahan yang lebih kongkrit dan kerja keras dari berbagai
pihak, baik dari unsur pemerintah maupun swasta untuk mempromosikan batik Lasem,
dengan cara membuat media promosi/ sentra yang lebih agresif dan provokatif serta
permanen.
 Meningkatkan himbauan terhadap hotel dan restauran agar mau menggunakan produk
batik Lasem sebagai bagian dan performance mereka.
 Memberi prioritas dan kemudahan bagi pihak-pihak yang akan membuka tempat usaha
dan promosi yang berkaitan dengan industri batik Lasem, terutama di ruang-ruang yang
dikelola oleh pemda Rembang.
 Mengusahakan agar batik menjadi mata pelajaran di sekolah dan dimasukkan dalam
kurikulum berbasis Satuan Pelajaran, bukan extra kurikuler. Terutama untuk sekolah yang
berada di sekitar sentra Industri Batik Lasem dan Pancur.

More Related Content

Similar to (before) SIK BL (Got Its Prize)

PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptRitaKANJABUNG
 
ekonomi kreatif kelompok 7.doc
ekonomi kreatif kelompok 7.docekonomi kreatif kelompok 7.doc
ekonomi kreatif kelompok 7.docSitiDudung
 
Perkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showPerkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showIrfan Tualang
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessFahry Yanuar Rahman
 
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Tri Widodo W. UTOMO
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Hindraswari Enggar
 
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKPDT
 
Full -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendah
Full  -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendahFull  -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendah
Full -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendahFajar Baskoro
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahInas Intishar
 
Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)
Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)
Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)Selamet Hariadi
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahsiti aisah
 
Sentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat PromosiSentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat PromosiSGAdventure
 
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesMenggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesEka Saputra
 
PELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdf
PELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdfPELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdf
PELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdfa182858
 
Pemberdayaan Masyarakat Kampung Batik Laweyan
Pemberdayaan Masyarakat Kampung Batik LaweyanPemberdayaan Masyarakat Kampung Batik Laweyan
Pemberdayaan Masyarakat Kampung Batik LaweyanAinun Dita Febriyanti
 
Kajian kebijakan konsultan
Kajian kebijakan konsultanKajian kebijakan konsultan
Kajian kebijakan konsultanOzawaYukio
 

Similar to (before) SIK BL (Got Its Prize) (20)

SIK BL
SIK BLSIK BL
SIK BL
 
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
 
ekonomi kreatif kelompok 7.doc
ekonomi kreatif kelompok 7.docekonomi kreatif kelompok 7.doc
ekonomi kreatif kelompok 7.doc
 
Perkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showPerkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif show
 
West java creative council 030311 2
West java creative council 030311 2West java creative council 030311 2
West java creative council 030311 2
 
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking ProccessSeashell Craf -Design Thinking Proccess
Seashell Craf -Design Thinking Proccess
 
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
Pengembangan Kawasan Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
 
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah
 
Full -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendah
Full  -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendahFull  -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendah
Full -- buku industri bisnis kreatif surabaya-resolusi-rendah
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)
Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)
Pasar Raya Baznas kota Malang (26 nop 2017)
 
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerahTugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Sentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat PromosiSentra UKM sebagai Pusat Promosi
Sentra UKM sebagai Pusat Promosi
 
Bab III proptek edit
Bab III proptek editBab III proptek edit
Bab III proptek edit
 
bab 3 kelas 8.pptx
bab 3 kelas 8.pptxbab 3 kelas 8.pptx
bab 3 kelas 8.pptx
 
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesMenggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
 
PELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdf
PELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdfPELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdf
PELAN PEMBANGUNAN BANDAR MELAKA 30 TAHUN AKAN DATANG.pdf
 
Pemberdayaan Masyarakat Kampung Batik Laweyan
Pemberdayaan Masyarakat Kampung Batik LaweyanPemberdayaan Masyarakat Kampung Batik Laweyan
Pemberdayaan Masyarakat Kampung Batik Laweyan
 
Kajian kebijakan konsultan
Kajian kebijakan konsultanKajian kebijakan konsultan
Kajian kebijakan konsultan
 

More from Soya Odut

Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Soya Odut
 
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarCorrelation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarSoya Odut
 
Social Values
Social ValuesSocial Values
Social ValuesSoya Odut
 
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Soya Odut
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca ReformationSoya Odut
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold WarSoya Odut
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold WarSoya Odut
 
The Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationThe Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationSoya Odut
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic PlateSoya Odut
 
Solar System of this World
Solar System of this WorldSolar System of this World
Solar System of this WorldSoya Odut
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Soya Odut
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaSoya Odut
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructureSoya Odut
 
Citizen's Position Equality
Citizen's Position EqualityCitizen's Position Equality
Citizen's Position EqualitySoya Odut
 
Everything about Interview
Everything about InterviewEverything about Interview
Everything about InterviewSoya Odut
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracySoya Odut
 
System of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSystem of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSoya Odut
 

More from Soya Odut (20)

Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018Sk 70 kalender akademk 2017 2018
Sk 70 kalender akademk 2017 2018
 
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold WarCorrelation beetwen Technology Development 'n Cold War
Correlation beetwen Technology Development 'n Cold War
 
FOKAR
FOKARFOKAR
FOKAR
 
Social Values
Social ValuesSocial Values
Social Values
 
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
Completed - Solar System, Eclipse, Comet, etc.
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca Reformation
 
Pasca Cold War
Pasca Cold WarPasca Cold War
Pasca Cold War
 
History of Cold War
History of Cold WarHistory of Cold War
History of Cold War
 
The Impact of Globalization
The Impact of GlobalizationThe Impact of Globalization
The Impact of Globalization
 
Tectonic Plate
Tectonic PlateTectonic Plate
Tectonic Plate
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 
Solar System of this World
Solar System of this WorldSolar System of this World
Solar System of this World
 
CLONING
CLONINGCLONING
CLONING
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in Indonesia
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - Suprastructure
 
Citizen's Position Equality
Citizen's Position EqualityCitizen's Position Equality
Citizen's Position Equality
 
Everything about Interview
Everything about InterviewEverything about Interview
Everything about Interview
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided Democracy
 
System of Indonesian Government
System of Indonesian GovernmentSystem of Indonesian Government
System of Indonesian Government
 

(before) SIK BL (Got Its Prize)

  • 1. PENDAHULUAN  Batik tulis Lasem merupakan produk unggulan Kabupaten Rembang yang memiliki nilai sejarah dan nilai seni tinggi, dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di Kabupaten Rembang.  Usaha yang dilakukan pemerintah Kabupaten Rembang agar batik tulis Lasem tetap eksis adalah membuat shoowroom, seminar, pelatihan dan mengkonsep kampung batik.  Kampung batik yang direncanakan terdiri dari 5000 orang pengrajin dan 59 pengusaha, yang tersebar di beberapa desa antara lain Babagan, Dorokandang, Ngemplak, Karangturi, Soditan, Sumbergirang, Karasgede, Sendangasri dan beberapa desa di kecamatan Pancur ( Observasi Awal ).
  • 2. FOKUS PENELITIAN ○ Bagaimanakah potensi di kabupaten Rembang khususnya Pariwisata ? ○Bagaimana wujud pengembangan konsep kampung batik Lasem sebagai Sentra Industri Kreatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui potensi pariwisata budaya di Kabupaten Rembang ?
  • 3. TUJUAN PENELITIAN ○ Untuk mendeskripsikan dan menganalisis potensi yang mungkin terlibat dalam pengembangan perencanaan sentra Industri kreatif di Kabupaten Rembang termasuk di dalamnya potensi pariwisata. ○ Untuk menciptakan pengembangan konsep Sentra Industri Kreatif batik Lasem di Kabupaten Rembang.
  • 4. MANFAAT PENELITIAN ○ Menjaga dan melestarikan kekayaan seni batik tradisional yang merupakan bagian dari budaya masyarakat di daerah setempat. ○ Menciptakan alternatif lapangan kerja bagi usia produktif masyarakat setempat berdasarkan potensi yang sudah ada secara turun temurun. ○ Memberi peluang pengembangan daerah tujuan wisata, terutama wisata kerajinan (Craft Tourism) di Jawa tengah, khususnya Kabupaten Rembang. ○ Berkembangnya batik di Lasem Kabupaten Rembang melalui Sentra Industri Kreatif ( kampung batik yang produknya mampu mengambil peran aktif dalam Sapta Pesona Pariwisata).
  • 5. Sistematika Penulisan  Bab I (Pendahuluan):berisikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.  Bab II (Landasan Teori):berupa teori-teori yang melandasi/berkaitan dengan permasalahan yang penulis angkat.  Bab III (Metode Penelitian):berisikan tempat dan waktu penelitian, metodelogi pengumpulan data.  Bab IV Pembahasan masalah  Deskripsi Kabupaten Rembang termasuk potensi pariwisata di Kabupaten Rembang yang mendukung perencanaan sentra industri kreatif.  Menyusun konsep sentra industri kreatif batik Lasem, model jaringan bisnis di tingkat pengusaha dan di tingkat pengrajin dan di antara pengusaha dan pengrajin sendiri. (Pertama menganalisis kebutuhan pengrajin, Kedua penyusunan konsep Sentra Industri Kreatif Batik Lasem).  Bab V (Penutup) berisikan simpulan dan saran.
  • 6. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  Sentra Industri Kecil Meningkatkan Ekonomi Rakyat Industri kecil merupakan salah satu komponen penting dalam struktur perekonomian nasional, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang demikian melimpah di Indonesia. Sentra industri kecil adalah sekelompok usaha sejenis dengan sejumlah pengrajin sebagai tenaga kerja bekerja ditempatnya masing-masing yang dapat dibina secara efektif dan dipertanggungjawabkan oleh Aparat Pembina (Sunardi, 1995:12).
  • 7. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN ○ Industri Kreatif Menciptakan Kesejahteraan Istilah industri kreatif sebagai unit usaha yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan. ○ Model Sektor Pembangunan Industri Kreatif Keuntungan model kebijakan sektor industri kreatif: • Sektor industri manufaktur dengan sektor ekonomi yang lain. • Memberi gambaran terhadap pengembangan industri kreatif berbasis kandungan lokal. • Menguasai pasar domestik dan ekspor / menjadi pemasok utama kebutuhan pasar domestik. • Memiliki produk unggulan. • Memiliki daya tahan terhadap gejolak perekonomian.
  • 8. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  UKM Memacu Industri Kreatif UKM dan sektor informal merupakan salah satu laju kekuatan pendorong terdepan dan pembangunan ekonomi. Gerak sektor UKM dan sektor informal amat vital untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. UKM dan sektor informal cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan pasar.
  • 9. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  Manajemen Dunia Usaha Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • 10. Secara bersamaan dengan faktor internal dan eksternal dengan faktor lingkungan mempengaruhi kondisi dunia usaha :  Variabel Sosial: Faktor demografik/demografis seperti jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk suatu wilayah atau area;1) Faktor gaya hidup : selera masyarakat, trend yang sedang digandrungi, dan lain sebagainya,2) Faktor nilai sosial : adat-istiadat, norma yang berlaku, kebiasaan, dan lain-lain.  Variabel Ekonomi : Berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang bersifat umum mengukur tabungan, investasi, produktivitas, lapangan kerja, kegiatan pemerintah, transaksi perdagangan internasional, pendapatan, produk nasional dan lain sebagainya.
  • 11. Secara bersamaan dengan faktor internal dan eksternal dengan faktor lingkungan mempengaruhi kondisi dunia usaha :  Variabel Politik : Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi perpolitikan di suatu daerah.  Variabel Teknologi : Kemajuan di bidang teknologi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu yang terkadang sangat cepat sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan yang statis dan tidak mengikuti perkembangan teknologi cenderung tertinggal dibandingkan dengan perusahaan yang terus menerus melakukan adaptasi teknologi untuk membuat operasional usah menjadi lebih efektif dan efisien.
  • 12. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  Pengaruh Kawasan pada Perekonomian  Perkembangan kawasan sangat dipengaruhi tingkat pemusatan (aglomerasi) kegiatan sosial ekonomi kota.  Wilayah belakang (hinterland) dikatakan sebagai wilayah pengaruh sebuah kota apabila dalam memenuhi kebutuhannya atau menjual hasil produksinya cenderung bergantung kepada kota tersebut, termasuk kebutuhanhidup, pendidikan, kesehatan, atau rekreasi.
  • 13. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  Batik Warisan Budaya  Kata batik berasal dari sebuah kata dalam bahasa Jawa yaitu ambatik yang artinya kurang lebih yaitu menuliskan atau menorehkan titik-titik.  Kata batik konon berasal mula dari kata 'tik'. Kata ini berarti titik. Mengapa batik ada hubungannya dengan titik? Hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan batik melalui tahapan penetesan lilin ke kain putih yang akan dijadikan batik nantinya.
  • 14. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  Revitalisasi Industri Batik Dibutuhkan untuk Meningkatkan Ekonomi Rakyat  Dilihat dari aspek bisnis industri kreatif batik saat ini mengalami kemunduran. Kemunduran usaha kerajinan batik diasumsikan penyebabnya adalah; 1) adanya perubahan selera konsumen, (2) Kurangnya minat generasi muda untuk menekuni seni batik, (3) statisnya pengrajin dalam mengembangkan motif-motif baru dalam produk mereka, (4) rendahnya sistem managemen usaha mereka, (5) kurangnya promosi dan informasi keberadaan usaha mereka, (banyak yang beralih usaha lain yang lebih menguntungkan).  Strategi yang jitu dalam bidang pemasaran yang dapat ditempuh untuk mengatasi yaitu (1) menyusun system informasi yang dapat menemukan produk mana yang benar-benar mengalami masa kemunduran, (2) membangkitkan lagi produk tersebut dapat dengan cara meningkatkan usaha pada variable marketing MIX (produk, harga, promosi, distribusi) guna menghasilkan laba, mengalihkan produk tersebut ke segmen pasar baru, mendapatkan dan memprosikan penggunaan baru dari produk tersebut (3) meninggalkan produk tersebut dengan membiarkan saja menunggu sampai tidak ada pembelinya, menjual p.roduk ke perusahaan dengan cara lisensi.
  • 15. STUDI PUSTAKA/ HASIL YANG SUDAH DICAPAI DARI STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN  Potensi Pariwisata Sepanjang Pantura di Kabupaten Rembang yang Memberi Pertimbangan Perancangan Sentra Industri Kreatif di Lasem  Potensi Pariwisata adalah segala hal dan keadaan baik yang nyata dan dapat diraba, maupun yang tidak teraba ,yang digarap,diatur dan disediakan sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat/ dimanfaatkan atau diwujudkan sebagai kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan/ menentukan bagi usaha dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana, kejadian benda maupun layanan/ jasa-jasa.
  • 16. Berikut ini Pariwisata di sepanjang Pantura yang mendukung Perencanaan Sentra di Lasem kabupaten Rembang.( sumber dari Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang ) :  Museum Kartini: Museum RA kartini merupakan museum salah satu tokoh nasional kebanggaan masyarakat Rembang, di lingkungan rumah Dinas Bupati Rembang, Berada di jalan pantura kota Rembang.  TRP Kartini /Dampo Awang Beach: TRP/Taman Rekreasi Pantai Kartini/Dampo Awang Beach berada di kawasan kota pada jalur jalan raya Semarang – Surabaya, yang merupakan tempat menarik dengan latar belakang pemandangan laut.  Kolam Renang Putri Duyung : Kolam Renang Putri Duyung sebagai tempat yang sangat indah dan nyaman ini, berada ditepi pantai laut jawa tepatnya disebelah timur dalam TRP Kartini.  Binangun Indah : Pantai yang berada di desa Bonang- Binangun (18 km ) dari kota Rembang ke timur jurusan Surabaya, berada di wilayah Lasem. disebut “Watu Layar” yang legendaris. Kawasan Pantai Binangun bergandengan dengan obyek wisata petilasan Sunan Bonang, sentra belanja ikan kering /hasil laut lainnya.
  • 17. Berikut ini Pariwisata di sepanjang Pantura yang mendukung Perencanaan Sentra di Lasem kabupaten Rembang.( sumber dari Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang ) :  Pantai Pasir Putih Tasikharjo : Pantai Pasir putih Tasikharjo ini berlokasi di sepanjang pantai Kecamatan Kaliori. tepatnya di desa Tasikharjo 5 km dari kota Rembang ke arah barat.  Makam Dan Petilasan/Pasujudan : Terletak 17 Km dari kota Rembang ke arah timur jurusan Suirabaya, tepatnya di desa Bonang kec Lasem.Sedangkan Petilasan /pa-sujudan Sunan Bonang berada disebuah bukit desa Bonang Kec. Lasem  Klenteng Makco Dasun Lasem : Terletak di desa dasun kec. Lasem, kurang lebih 12 Km dari Kota Rembang.  Wisata Alam Kajar : Merupakan obyek wisata alam, obyek ini teerletak di desa Kajar kecamatan Lasem, 14 Km dari Rembang yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum.  Kapal Kuno Situs Punjulharjo : Tepatnya di pantura di desa punjulharjo kecamatan Rembang
  • 18. METODE PENELITIAN • Metode Penelitian Tahap I Pada tahapan pertama penelitian dilakukan untuk (1) menggali dan menganalisis potensi dan menelusuri sejarah latar belakang perkembangan industri batik Lasem termasuk di dalamnya potensi pariwisata, (2) mengidentifikasi kemampuan awal para perajin, (3) mengidentifikasi latar belakang ekonomi dan sosial-budaya para perajin dan pengusaha batik, (4) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat setempat belum memanfaatkan potensi kerajinan batik sebagai aset pariwisata, (5) menemukan bagaimana upaya mengembangkan kampung batik menjadi sebuah sentra kreatif, pemberdayaan seni batik tersebut dalam pengembangan pariwisata budaya. Metode penelitian tahap pertama lebih bersifat penjelajahan (eksploratif) terhadap berbagai informasi yang mampu mengungkap kedalaman mengenai keberadaan kerajinan batik Lasem Kabupaten Rembang.
  • 19. METODE PENELITIAN • Metode Penelitian Tahap I o Subyek penelitian dipilih para pengrajin. o Sumber tempat dan peristiwa yang digunakan sebagai fokus observasi meliputi beberapa tempat seperti perusahaan besar maupun kecil yang didalamnya terdapat para perajin batik di Lasem. o Sumber lain yang akan dikaji adalah dokumentasi ataupun arsip-arsip yang terkait dengan lokasi pariwisata dan kampung batik. o Dilakukan dengan pengamatan langsung, juga menggunakan teknik wawancara mendalam.
  • 20. METODE PENELITIAN • Metode Penelitian Tahap I Pengolahan data hasil penelitian akan dilakukan dengan teknik analisis meliputi komponen (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data dan (4) penarikan kesimpulan (verifikasi). Target yang diharapkan pada tahun pertama adalah data dasar secara mendalam atau potret keberadaan batik Lasem, potensi pariwisata dan kampung batik Kabupaten Rembang, selanjutnya digunakan sebagai landasan utama, bagi pengembangan pada penelitian tahun berikutnya (Tahap ke II).
  • 21. METODE PENELITIAN  Metode Penelitian pada Tahap II Tujuan penelitian yang ingin dicapai pada tahap ke II adalah menganalisis kampung batik yang ada dan menganalisis kebutuhan pengrajin untuk memdapatkan gambaran yang riil tentang perencanaan sentra yang dilakukan melalui kuesioner. Penelitian melalui kuesioner dibagikan kepada 10 orang pengusaha dan 10 pengrajin selanjutnya dianalisis dan dasar penemuan digunakan untuk membuat konsep sentra industri kreatif.
  • 22. METODE PENELITIAN Metode Penelitian pada Tahap III Tahap Sintesis yaitu menggabungkan hasil analisa dan mentransformasikan ke bentuk konsep Sentra Industri Kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut ditempuh dengan metode, antara lain :  Dialog tentang strategi kampung batik serta pemberdayaan batik tradisional Lasem bagi para pengrajin dan pengusaha batik berkenaan dengan pengembangan pariwisata budaya.  Menetapkan model panduan yang bisa digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
  • 23. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN • Potensi Pariwisata Sepanjang Pantura di Kabupaten Rembang yang Memberi Pertimbangan Perancangan Sentra Industri Kreatif di Lasem:  MUSEUM KARTINI Museum RA kartini merupakan museum salah satu tokoh nasional kebanggaan masyarakat Rembang, di lingkungan rumah Dinas Bupati Rembang, Berada di jalan pantura kota Rembang.  TRP/ TAMAN PANTAI KARTINI TRP/Taman Rekreasi Pantai Kartini/Dampo Awang Beach berada di kawasan kota pada jalur jalan raya Semarang – Surabaya, yang merupakan tempat menarik dengan latar belakang pemandangan laut.  KOLAM RENANG PUTRI DUYUNG Kolam Renang Putri Duyung sebagai tempat yang sangat indah dan nyaman ini, berada ditepi pantai laut jawa tepatnya disebelah timur dalam TRP Kartini.  BINANGUN INDAH Pantai yang berada di desa Bonang- Binangun (18 km ) dari kota Rembang ke timur jurusan Surabaya, berada di wilayah Lasem. disebut “Watu Layar” yang legendaris. Kawasan Pantai Binangun bergandengan dengan obyek wisata petilasan Sunan Bonang, sentra belanja ikan kering /hasil laut lainnya.
  • 24. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  Potensi Pariwisata Sepanjang Pantura di Kabupaten Rembang yang Memberi Pertimbangan Perancangan Sentra Industri Kreatif di Lasem:  PANTAI PASIR PUTIH TASIKHARJO Pantai Pasir putih Tasikharjo ini berlokasi di sepanjang pantai Kecamatan Kaliori. tepatnya di desa Tasikharjo 5 km dari kota Rembang ke arah barat.  PASUJUDAN BONANG Terletak 17 Km dari kota Rembang ke arah timur jurusan Suirabaya, tepatnya di desa Bonang.  KLENTENG MAKCO DASUN Terletak di desa dasun kec. Lasem, kurang lebih 12 Km dari Kota Rembang.  WISATA KAJAR Merupakan obyek wisata alam, obyek ini teerletak di desa Kajar kecamatan Lasem, 14 Km dari Rembang yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum.  PERAHU KUNO Tepatnya di desa punjulharjo kecamatan Rembang, pada Tgl. 26 juli 2008 telah ditemukan bukti sejarah bangsa indonesia, berupa penemuan kapal kuno, yang diberi nama ”Kapal kuno situs Punjulharjo”
  • 25. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kecamatan Lasem terletak di Kabupaten Rembang, tepatnya di sebelah Timur dari Kecamatan Rembang dan dilalui jalan pantai Utara (jalur Pantura). Secara administratif, Kecamatan Lasem terdiri dari 20 Desa yang seluruhnya termasuk dalam klasifikasi desa/kelurahan swasembada, dimana 8 desa bersifat kekotaan yang merupakan Ibu Kota Kecamatan Lasem dan 12 desa yang masih bersifat pedesaan.
  • 26. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  Gambaran Umum Lokasi Penelitian o Kecamatan Lasem terdiri dari 20 desa antara lain : 1) Karasgede,2) Jolotundo ,3) Sumber girang ,4) Karangturi ,5) Babagan ,6) Dorokandang,7) Gedongmulyo, 8) Dasun,9) Soditan, ,10) Ngemplak,11) Selopuro,12) Sendangcoyo, 13) Ngargomulyo, 14) Kajar 15) Gowak, 16) Sendangasri, 17) Tasiksono ,18)Sriombo, 19) Bonang,20) Binangun. o Luas wilayah Kecamatan Lasem ± 4.503,796 Ha. o Penggunaan tanah di Kota Lasem sebagian besar diperuntukkan untuk pekarangan/bangunan seluas 202,205 Ha, sawah seluas 486,331 Ha, dan tanah kering seluas 179,561 Ha. Wilayah lainnya adalah berupa tegalan/kebun, jalan, dan tambak.
  • 27. Analisis Konsep Kampung Batik  Kampung batik yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah, tersebar di beberapa desa antara lain Babagan, Dorokandang, Ngemplak, Karangturi, Soditan, Sumbergirang, Karasgede, Sendangasri dan beberapa desa di kecamatan Pancur. Namun kampung dan sanggar batik yang direncanakan belum memenuhi syarat sebagai kampung dan obyek wisata yang ideal , masih banyak yang harus dilakukan.  Kelemahan konsep kampung batik yang dimaksud adalah : o Jarak antara pengusaha/pengrajin satu dengan yang lain jauh. o Pengusaha cenderung ada di dalam tembok besar. o Pengrajin tidak dapat mengembangkan diri atau berkreasi. o Medan kampung batik tidak fokus. o Manajemennya perorangan.
  • 28. Analisis Konsep Kampung Batik  Keunggulan kampung batik : o Kualitas batik dari masing-masing produksi kampung terjaga. o Motif paten dari perusahaan tidak dapat ditiru oleh pengrajin lainnya. o Pengrajin di kampung batik masing-masing mempunyai perusahaan/counter sendiri. o Pengrajin dapat membatik di rumah masing –masing.
  • 29. Wujud Pengembangan Sentra Industri Kreatif  Keunggulan konsep sentra industri kreatif ini antara lain :  Tidak membedakan pengrajin/pengusaha baik kelas kecil, menengah, dan besar.  Tempat pemasaran produksi saling berdekatan, sehingga mempermudah pengunjung dalam berbelanja.  Menarik wisata untuk berbelanja dan menikmati potensi pariwisata.  Memungkinkan kerajinan kreatif kecuali batik untuk ikut promosi di sentra.  Membuka pekerjaan baru bagi yang lain : transportasi, rumah makan, hotel ,pasar seni dan lain-lain.  Batik yang dibuat dalam berbagai fungsi di sentra dapat menekan harga batik yang mahal.
  • 30. Wujud Pengembangan Sentra Industri Kreatif Wujud Pengembangan Sentra Industri Kreatif :  Wujud Pengembangan Sentra Industri Kreatif Kesulitan dalam menyatukan pengrajin/pengusaha baik kelas kecil, menengah, dan besar.  Kesejahteraan belum tentu tercapai karena adanya biaya pajak yang harus dikeluarkan dari masing-masing industri.
  • 31. KONSEP SENTRA INDUSTRI KREATIF  Letak lokasi Letak di jalur Pantura memberikan keuntungan pada pariwisata di Rembang dan khususnya Lasem.
  • 32.
  • 34. KONSEP SENTRA INDUSTRI KREATIF Model sentra industri Kreatif perlu diarahkan kepada beberapa hal sebagai berikut :o Pembentukan sentra industri harus dilakukan dengan membangun kolaborasi dan komitmen dan seluruh elemen pemangku kepentingan (stakeholders) Batik Lasem. o Pengembangan sentra batik Lasem meliputi, pasar seni, show room, museum, tempat produksi/ kampung batik , tempat pelatihan, tempat wisata dan tempat oleh-oleh khas Lasem dan Rembang. o Pengembangan pasar Seni Kreatif batik Lasem, merupakan pengembangan pasar induk. Hal ini dilakukan mengingat potensi kawasan sesuai dengan promosi wisata di kabupaten Rembang. Diimbangi dengan menjajakan hasil industri kecil khas Rembang seperti : trasi, sirup kawista, kacang anggrek, ikanasin kerajinan bukur, anyaman dan lainnya. o Pengembangan sarana prasarana  Pengembangan Sentra Industri Batik Tulis Lasem, meliputi :  Pembuatan gapura di pintu masuk Sentra Industri Kreatif Desa Kiringan Kecamatan Lasem dan pembuatan gapura kampung batik di pintu masuk desa Babagan (dijelaskan diatas )  Pengembangan showroom/ pasar seni terletak di desa Kiringan bersebelahan dengan pasar induk dan terminal. o Mengubah showroom menjadi museum batik Lasem o Pembuatan sanggar batik (berdekatan dengan museum ) untuk pelatihan batik. o Penataan kampung batik yang telah ada.
  • 36. Rencana pasar seni dan sanggar batik
  • 37. Shoowrom yang telah ada tanpa sarana parkir
  • 38. KONSEP SENTRA INDUSTRI KREATIF  Peruntukan tata ruang Sentra Industri Kreatif Batik Tulis Lasem disesuaikan dengan Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah untuk kawasan industri. Pengembangan sarana prasarana penunjang, meliputi :  Pembuatan Lapak pasar seni  Perbaikan akses jalan.  Pembuatan papan petunjuk jalan.  Penataan parkir dan penyediaan angkutan wisata (minibus, becak, dokar, sepeda ontel, ojek, dan sebagainya).  Pembuatan drainase dan sanitasi lingkungan.  Penyediaan air bersih.  Pembuatan outlet kuliner.
  • 39. KONSEP SENTRA INDUSTRI KREATIF  Keunggulan Konsep Sentra Industri Kreatif  Tidak membedakan pengrajin/pengusaha baik kelas kecil, menengah, dan besar.  Tempat pemasaran produksi saling berdekatan, sehingga mempermudah pengunjung dalam berbelanja.  Kelemahan Konsep Sentra Industri Kreatif ‒ Kesulitan dalam menyatukan pengrajin/pengusaha baik kelas kecil, menengah, dan besar. ‒ Kesejahteraan belum tentu tercapai karena adanya biaya pajak yang harus dikeluarkan dari masing-masing industri.
  • 40. KESIMPULAN DAN SARAN  Kesimpulan  Kabupaten Rembang sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Posisi geografis, budaya yang hidup di masyarakat, memungkinkan dapat dikembangkan menjadi objek wisata yang potensi.  Aspek keberadaan Batik Lasem tidak terlepas dari budaya masyarakat Tionghoa , yang membatik harus berada di dalam rumah yang bertembok besar agar tidak ditiru dorang luar.  Batik Lasem yang memiliki ciri khas dan sudah terkenal sejak lama belum diolah sebagai produk yang mampu sebagai pengisi atraksi wisata budaya yang menarik. Demikian juga sebaliknya kampung batik Lasem belum diolah menjadi kampung Wisata budaya dalam bidang seni batik yang mampu menyedot wisatawan domestik maupun Mancanegara.  Kampung dan sanggar batik di desa Ngropoh Kecamatan Pancur, yang direncanakan sebagai kampung batik belum memenuhi syarat obyek wisata yang baik, masih banyak yang harus dilakukan, perlu uluran modal baik dari swasta maupun pemerintah.   Jaringan bisnis yang ada merupakan jaringan tradisional sejak pengadaan bahan baku hingga pasar.Koperasi belum dapat mengatasi masalah produksi dan pasar.  Langkah yang tepat untuk mengembangkan dan menjaga kelestarian agar industri batik tetap ada di Lasem, maka perlu dibentuk Sentra Industri Batik Lasem.  Perencanaan Sentra industri Kreatif berpotensi wisata diupayakan untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar untuk itu perlu panduan konsep program sentra industri kreatif batik tulis Lasem kabupaten Rembang.
  • 41. KESIMPULAN DAN SARAN • Saran Pengusaha Batik :  Bersedia menerima perubahan baik yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi maupun menajemen yang selama ini telah mereka miliki. Dan ternyata tidak dapat mengikuti perkembangan pasar.  Lebih proaktif dalam melakukan promosi dengan berbagai media promosi.  Meningkatkan kontrol kualitas untuk meminimalisir cacat produk.  Memperbaiki sistem manajemen yang ada.
  • 42. KESIMPULAN DAN SARAN • Saran Pemerintah :  Membuat Sentra Industri Kreatif dan Pusat Informasi Pariwisata yang selama ini belum ada.  Perlu langkah-langkah pembenahan yang lebih kongkrit dan kerja keras dari berbagai pihak, baik dari unsur pemerintah maupun swasta untuk mempromosikan batik Lasem, dengan cara membuat media promosi/ sentra yang lebih agresif dan provokatif serta permanen.  Meningkatkan himbauan terhadap hotel dan restauran agar mau menggunakan produk batik Lasem sebagai bagian dan performance mereka.  Memberi prioritas dan kemudahan bagi pihak-pihak yang akan membuka tempat usaha dan promosi yang berkaitan dengan industri batik Lasem, terutama di ruang-ruang yang dikelola oleh pemda Rembang.  Mengusahakan agar batik menjadi mata pelajaran di sekolah dan dimasukkan dalam kurikulum berbasis Satuan Pelajaran, bukan extra kurikuler. Terutama untuk sekolah yang berada di sekitar sentra Industri Batik Lasem dan Pancur.