POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
Ekspose antara
1. EKSPOSE
Master Plan Kawasan Permukiman
Tradisional dan Bersejarah/Pusaka Kuok
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAMPAR
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
TAHUN ANGGARAN
2018
2. LATAR BELAKANG
1. Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumberdaya
budaya yang kaya dan beragam. Sumberdaya tersebut dapat terwujud
dalam bentuk seperti kesenian, adat istiadat, bahasa, situs, arsitektur,
dan kawasan bersejarah.
2. Kawasan bersejarah sendiri adalah kawasan yang pernah menjadi pusat-
pusat dari sebuah kompleksitas fungsi kegiatan ekonomi, sosial, dan
budaya yang mengakumulasikan makna kesejarahan
3. Peninggalan-peninggalan bersejarah ini semestinya tetap dipelihara
dan harus mendapat perhatian serius dari pemerintah agar tidak
dirusak, sengaja dihancurkan, diperdagangkan atau dibengkokkan
kesejarahannya oleh pihak/kelompok yang tidak ingin melihat
kejayaan masa lalu Kampar.
2
3. MAKSUD
Kegiatan Master Plan Kawasan Permukiman Tradisional dan
Bersejarah/Pusaka Kuok dimaksudkan untuk :
1. Mengidentifikasi dan memetakan kawasan-kawasan tradisional yang
memiliki sejarah masa penjajahan/awal Kemerdekaan yang terletak di
kecamatan Kuok (wilayah pusat pemerintahan, pendidikan, sosial
kemasyarakatan, daerah pertanian, jajahan, perdagangan / ekonomi masa lalu)
2. Menata kembali kawasan pemukiman wilayah sekitar pusat kegiatan, agar
terbentuknya hunian yang teratur dan dapat menjaga kelestarian bekas
/peninggalan-peninggalan zaman penjajahan tersebut.
3. Menjaga/melestarikan Perkampungan tradisional yang masih memiliki rumah-
rumah tua yang saat ini tidak terawat yang dibangun pada zaman penjajahan
sebagai bukti sejarah bahwa Kuok pernah menjadi pusat kemerdekaan pada
saat itu
4. Melakukan delineasi (menentukankan batasan) wilayah perencanaan,
analisa kondisi eksisting, serta konsep pengembangan kantong-kantong
permukiman yang berada di wilayah tersebut.
3
4. MAKSUD
5. Mengembangkan potensi infrastruktur dan sarana prasarana dasar serta sarana
prasarana penunjang yang memadai
6. Mendorong Percepatan pembangunan wilayah tersebut serta pertumbuhan daerah
di sekitarnya
4
5. TUJUAN
1. Teridentifikasi dan terpetakan kawasan Permukiman Tradisional dan
Bersejarah / Pusaka Kuok
2. Tersedianya data akurat dan informasi mengenai Kawasan Permukiman
Tradisional dan Bersejarah / Pusaka Kuok Kabupaten Kampar.
3. Tersedianya dokumen Rencana Induk (Master Plan) Kawasan
Permukiman Tradisional dan Bersejarah / Pusaka Kuok Kabupaten
Kampar sebagai acuan utama bagi seluruh stakeholder dalam
pengembangan kawasan permukiman di wilayah tersebut.
4. Tersusun program pengembangan Permukiman Tradisional dan
Bersejarah / Pusaka Kuok, yang tetap mengakomodir arsitektur lokal,
budaya dan adat istiadat setempat, yang dapat mempermudah
mendapatkan informasi bagi investor dan seluruh stakeholders
pembangunan sektoral dan regional, baik pada tingkat pusat, propinsi,
kabupaten, maupun masyarakat lokal.
5. Merumuskan Program/Kegiatan skala prioritas daerah untuk
pembangunan/pengembangan kawasan Permukiman Bersejarah /
Pusaka Kuok.
5
6. KELUARAN MANFAAT
• Tersedianya Dokumen Master Plan yang dilengkapi dengan
kajian mengenai potensi pengembangannya serta peta
wilayah/zona.
KELUARAN
• Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai Kawasan
bersejarah/Pusako Kuok di Kabupaten Kampar.
• Bahan masukan kepada pemerintah mengenai berbagai kegiatan
perencanaan, desain dan pengembangan di Kawasan
Bersejarah/Pusako Kuok Kec. Kuok.
• Sebagai salah satu readiness criteria untuk penganggaran program
pembangunan baik dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD
Kabupaten
• Tersedianya Dokumen Rencana Aksi (Action Plan) terkait penataan
dan pengembangan kawasan permukiman
MANFAAT
6
7. RUANG LINGKUP
1. Identifikasi kawasanPermukiman Tradisional dan Bersejarah /
Pusaka Kuok
2. Pendataan dan Survey batas kawasan Permukiman Bersejarah /
Pusaka Kuok serta menginventarisir segala permasalahan terkait
perumahan dan permukiman
3. Menyusun konsep dan perencanaan tata ruang dan tata guna lahan
serta melakukan analisis potensi kawasan dilihat dari aspek teknis,
social ekonomi, budaya dan lingkungan, sumber daya alam
4. Melakukan delineasi (menentukankan batasan) wilayah kawasan
5. Melakukan sintesis untuk menentukan dan memetakan komponen-
komponen yang perlu dibangun atau dikembangkan serta tahapan
pelaksanaannya dalam rangka pengembangan wilayah yang
bersangkutan
7
8. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam kegiatan Master Plan Kawasan Permukiman
Tradisional dan Bersejarah/Pusaka Kuok ini adalah pengukuran dan
pemetaan wilayah, potensi serta penataan wilayah tersebut. Untuk
kepentingan pengukuran dan pemetaan tersebut digunakan pertimbangan
dan data dasar sebagai berikut:
1. Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Kampar/Provinsi Riau untuk
menentukan batas Kawasan
2. Permukiman Bersejarah / Pusaka Kuok dan rencana peruntukkan lahan
pada kawasan sekitarnya.
3. Foto citra satelit tidak berbayar untuk menyusun peta dasar kawasan
Permukiman Bersejarah / Pusaka Kuok.
4. Hasil pengukuran untuk menentukan koordinat, batas, topografi atau
deliniasi kawasan permukiman dengan menggunakan GPS atau alat
survey lainnya.
5. Hasil pemetaan berdasarkan hasil pengukuran.
6. Pada setiap tahap pelaporan dilakukan Presentasi atau Expose hasil
dengan tim teknis dan perwakilan /tokoh masyarakat tempatan
7. Seluruh aktifitas /proses desain sampai penerimaan hasil wajib melalui
proses asistensi dengan tim teknis
8
10. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Pendahuluan di dalam pekerjaan ini berisikan:
Bab 1 Latar belakang
yang berisi uraian tentang pemahaman konsultan terhadap tujuan,
metodologi dan model analisa, langkah-langkah/jadwal pelaksanaan
pekerjaan, struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, rencana kegiatan,
rencana survey dan pedoman/kriteria/standar yang akan digunakan.
Bab 2 Data dan Informasi
Yang berisi uraian dari data-data dan informasi yang dikumpulkan di
lapangan maupun sumber-sumber kutipan, buku-buku, silsilah ranji, poto
dokumentasi, peta maupun data-data lainnya yang berasal dari daerah
rencana
Bab 3 Identifikasi & Inventarisasi
Yang berisi uraian dari permasalahan, maupun potensi yang
dikumpulkan di lapangan
Bab 4 Pemetaan Kawasan Eksisting
Yang berisi gambar-gambar /peta eksisting kawasan baik dari peta
manual, digital, koordinat ataupun foto citra satelit Laporan.
10
11. DATA DAN INFORMASI
1. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kampar
Tahun 2011-2031 mengenai peraturan zonasi pada kawasan sosio-
kultural bahwa kawasan peninggalan sejarah harus dilindungi dan salah
satu fungsi yang ditingkatkan adalah untuk penelitian dan wisata budaya
2. Deliniasi kawasan cagar budaya merupakan tahapan yang cukup penting
untuk menetapkan kawasan atau areal sebagai orientasi bagi pedoman
pembangunan pada kawasan di sekitarnya, sehingga nilai dan fungsinya
sebagai peninggalan sejarah tetap terpelihara.
11
12. Rumah Lontiok
• Rumah Lontiok di Desa
Kuok merupakan
Peninggalan H. Lamid
• Tukangnya didatangkan
dari Sungai Pua,
Kabupaten Agam,
Sumatera Barat
• Semua bagian mempunyai
filosofi dan maksud
tertentu, sesuai dengan
adat yang berlaku di
Kenegerian Kuok.
12
13. Rumah Belanda
• Salah satu rumah tua di Desa
Pulau Terap Kecamatan Kuok
Kabupaten Kampar - Riau. Rumah
yang dibangun pada tahun 1930.
Sang pemilik pada masa itu
merupakan salah satu orang
terkaya yang memiliki bisnis Getah
(karet) hingga ke Singapura.
• Semen rumah ini yang didatangkan
dari China dan atapnya
didatangkan dari Perancis.
13
14. Kantor Cabang PP
Muhammadiyah
• Kantor ini merupakan Kantor
Muhammadiyah yang ada di Kampar
• Tahun 1937 merupakan titik awal gerakan
para pemuda yang baru pulang belajar dari
Minangkabau itu. Paham dan gerakan
Muhammadiyah yang mereka peroleh,
mereka kembangkan pula di kampung
halamannya. Usaha ini makin kuat dan
pesat dengan hadirnya orang-orang
Minangkabau yang sudah menjadi anggota
dan mubaligh Muhammadiyah di daerah
Limo koto Kampar, seperti Labai Zakaria di
Penyasawan, Iniek Abu Samah di Kuok,
serta seorang pemuda berfaham modernis
yang baru menyelesaikan studinya di
Malaya, yaitu A. Rahim Arif.
• Atas usaha orang orang inilah, pada
tahun 1937 secara resmi berdiri ranting atau
group Muhammadiyah di Penyasawan.
Tahun 1938 berdiri ranting (group)
Muhammadiyah di Kuok. Dan Tahun 1940
berdiri pula ranting Muhammadiyah di
Tanjung Belit Airtiris. Ketiga ranting
Muhammadiyah ini semuanya
masih bercabang ke Bukittinggi.
14
17. PENDEKATAN KAWASAN WISATA
1. Pendekatan kualitas lingkungan masyarakat, dasar utama yang senantiasa harus
dijaga keutuhannya, sehingga situasi konflik tidak akan timbul bila langkah-
langkah pendekatan dengan segala kearifan untuk memenuhi fungsi-fungsi timbal
balik, estetika, rekreatif, ilmiah dan konservasi.
2. Peningkatan infrastruktur kawasan permukiman yang memunuhi batasan
standar minimal kawasan permukiman yang baik.
3. Pendekatan perencanaan fisik yang meliputi daya tampung ruang, pemilihan
daya tampung ruang, pemilihan lokasi yang tepat serta peletakan zonasi yang
seimbang antara zona inti (Privat), zona penyangga (Pendukung), dan zona
pelayanan (Publik), fisis, tanah, air dan iklim biotis.
4. Pendekatan terhadap unsur-unsur pariwisata yang dapat dibangun dalam
hubungan dengan pemenuhan kebutuhan fasilitas bagi wisatawan.
5. Pendekatan dasar rencana tapak yang berkaitan dengan peletakan fisik,
sistem transportasi, sistem utilitas tipologis, pola penghijauan, pola
disain/arsitektural, tata bangunan, topografi, iklim, desain lanskap.
6. Pendekatan struktur geo-klimatologis dan geo-morfologis setempat harus
mendukung kesuburan dan keindahan seperti karakter, sungai Kampar dengan
kondisi hidrologis yang memungkinkan, budi daya perikanan yang
berkembang
17
18. GEOGRAFIS KAWASAN
• Secara geografis luas wilayah Desa Kuok 6.600 Ha.
• Pada saat ini Desa Kuok memiliki 6 (enam) Dusun yaitu
1. Dusun Koto Menampung,
2. Dusun Pl. Belimbing I,
3. Dusun Pl. Belimbing II,
4. Dusun Koto Semiri,
5. Dusun Sei. Maki,
6. Dusun Bukit Agung.
• Kondisi geografis yaitu ketinggian tanah dan permukaan laut 43 m,
banyaknya curah hujan 29-81 MM/HM, Suhu udara rata-rata 22-32 c.
Kecamatan Kuok pada awalnya dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Kampar Nomor 16 Tahun 2011 tentang perubahan nama
kecamatan Bangkinang Barat menjadi Kecamatan Kuok. Desa Kuok
merupakan Desa dalam wilayah Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar
18
19. SARANA DAN PRASARANA
Prasarana kesehatan.
1. Puskesmas : - Buah
2. Puskesmas pembantu : 1 Buah
3. Poskesdes : 1 Buah
4. Posyandu dan polindes : 8 Buah
Sarana Pendidikan.
1. Perpustakaan desa :1 Buah
2. Gedung sekolah PAUD : 2 Buah
3. Gedung Sekolah TK : 5 Buah
4. Gedung Sekolah SD : 7 Buah
5. Gedung Sekolah SMP : 1 Buah
6. Gedung Sekolah SMA : 4 Buah
19
20. Prasarana Ibadah :
1. Masjid : 11 Buah
2. Mushallah : 5 Buah
Prasarana Umum :
1. Olahraga : 20 Buah
2. Kesenian Budaya : 3 Buah
3. Balai pertemuan : 4 Buah
4. Sumur desa : 4 Buah
5. Pasar Desa : 1 Buah
20
21. Prasarana Air Bersih :
1.Hidran Umum : 1 Buah
2.Pamsimas : 2 Buah
3.Pengelolaan air bersih : 4 Buah
4.Sumur Gali : 4 Buah
Prasarana Irigasi dan Sanitasi :
1.MCK Umum : 6 Buah
2.Jamban Keluarga : 1.025 Buah
3.Pintu Air : 3 Buah
4.Saluran Irigasi : 8 Meter
21
22. KONDISI EKSISTING KAWASAN
No Aspek Kriteria Kondisi
1 2 3 5
A.
Kecamatan Kuok
Luas Kawasan :
6.600 Ha
Koordinat :
100°57'3.93"E,
0°20'9.15"N
100°57'57.19"E,
0°17'20.99"N
Administrasi :
Desa Kuok
Permasalahan
Utama :
• Fisik Hunian
• Drainase
• Rawan
Banjir/Genangan
• Jalan Lingkungan
• Ketidakteraturan
Bangunan
• Proteksi Kebakaran
• Sanitasi Kawasan
1. Kondisi
Bangunan
Gedung
a.Ketidakteraturan
Bangunan
Bangunan pada lokasi
tidak memiliki
keteraturan
b.Tingkat Kepadatan
Bangunan
Bangunan Tidak Begitu
Padat
c. Ketidaksesuaian
dengan Persyaratan
Teknis Bangunan
Bangunan pada lokasi
tidak memenuhi
persyaratan teknis
2. Kondisi
Jalan
Lingkungan
a.Cakupan Pelayanan
Jalan Lingkungan
Area belum semua
terlayani oleh jaringan
jalan lingkungan
b.Kualitas Permukaan
JalanLingkungan
Area memiliki kualitas
permukaan jalan yang
tidak begitu baik
3. Kondisi
Penyediaan
Air
Minum
a.Ketidak tersediaan
Akses Aman Air
Minum
Masyarakat tidak dapat
mengakses air minum yang
aman
b.Tidak Terpenuhinya
Kebutuhan Air
Minum
Masyarakat sebagia belum
bisamemenuhi kebutuhan air
minum minimalnya
22
23. 4. Kondisi Drainase
Lingkungan
a.Ketidakmampuan
Mengalirkan
Limpasan Air
Area terjadi genangan > 30cm, > 2 jam
b.Ketidaktersediaan Drainase Area tidak tersedia drainase lingkungan
c.Ketidakterhubungan dengan
Sistem
Drainase Perkotaan
Area lingkungan tidak terhubung dengan
hirarki di atasnya
d.Tidak Terpeliharanya
Drainase
Area memiliki drainase lingkungan yang
tidak terpelihara
e.Kualitas Konstruksi Drainase Memiliki kualitas konstruksi drainase
lingkungan buruk
5. Kondisi
Pengelolaan
Air Limbah
a.Sistem Pengelolaan Air
Limbah Tidak
Sesuai Standar Teknis
Area memiliki sistem air limbah yang tidak
sesuai standar teknis
b.Prasarana dan Sarana
Pengelolaan Air Limbah
Tidak Sesuai Dengan
Persyaratan Teknis
Area memiliki sarpras air limbah tidak
sesuai persyaratan teknis
6. Kondisi
Pengelolaan
Persampahan
a. Prasarana dan Sarana
Persampahan Tidak
Sesuai Dengan
Persyaratan Teknis
Area memiliki sarpras pengelolaan
persampahan yang tidak memenuhi
persyaratan teknis
b. Sistem Pengelolaan
Persampahan yang
Tidak Sesuai Standar Teknis
Area memiliki sistem persampahan tidak
sesuai standar
c. Tidak Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana Pengelolaan
Persampahan
Area memiliki sarpras persampahan yang
tidak terpelihara
7. Kondisi
ProteksiKebakara
n
a. Ketidaktersediaan
Prasarana Proteksi
Kebakaran
Area tidak memiliki prasarana proteksi
kebakaran
b. Ketidaktersediaan Sarana
Proteksi
Kebakaran
Area tidak memiliki sarana proteksi
kebakaran
23
26. Aspek
Isu Permasalahan Kawasan
Desa Konsep Penanganan Strategi Penanganan
KUOK
Pencegahan Peningkatan Pencegahan Peningkatan
Gedung
dan
Bangunan
Jumlah bangunan yang
tidak memiliki keteraturan
296 Pemberdayaan
masyarakat, Pengawasan
dan Pengendalian
Peremajaan Kembali
Pemugaran
Melakukan Sosialisasi kepada
masyarakat terkait syarat teknis
bangunan serta Memantau dan
mendampingi dalam proses
pembangunan
Melakukan penataan
bangunan dan lingkungan
dikawasan yang sesuai
peruntukkannya
Jumlah bangungan yang
tidak memenuhi syarat
teknis
138 Pemberdayaan
Masyarakat, Pengawasan
dan Pengendalian
Peremajaan
Kembali
Pemugaran
Sosialisai kepada masyarakat
tentang Standar Bangunan
Rehabilitasi bangunan agar
sesuai dengan standar
teknis
Jumlah bangunan yang
tidak memiliki legalitas
yang diakui pemerintah
161 Pengawasan dan
Pengendalian
Peremajaan
Kembali
Penegakan Aturan Perizinan Melakukan penataan
bangunan
Akses Jalan Panjang jalan dengan
permukaan yang belum
diperkeras
1476 Pemberdayaan
Masyarakat
Peremajaan kembali
Pemugaran
Meningkatkan peran masyarakat
dalam menjaga Jalan
lingkungan
Melakukan pengerasan
jalan
Panjang jalan dengan
kondisi permukaan yang
rusak
895 Pemberdayaan
Masyarakat
Pemugaran
Peremajaan kembali
Meningkatkan peran masyarakat
dalam menjaga Jalan
lingkungan
Melakukan rehabilitasi
terhadap jalan yang rusak
Drainase Panjang drainase dengan
kualitas tidak memadai
3482 Pemberdayaan
Masyarakat
Peremajaan kembali
Pemugaran
Meningkatkan peran masyarakat
dalam menjaga dan
memelihara saluran drainase yang
ada
Melakukan rehabilitasi
terhadap saluran drainase
yang tidak layak
Air Minum Jumlah unit rumah
yang tidak
mendapatkan air yang
layak
288 Pemberdayaan
Masyarakat
Peremajaan
Kembali
Memberdayakan masyarakat
dalam menyediakan air yang layak
Meningkatan pelayanan
PDAM Pembangun SPAM
Skala Lingkungan
KONSEP STRATEGI DANPENANGANAN
26
27. Jumlah unit rumah tangga
yang kebutuhan airnya (60
l/ org/ hari) tidak
terpenuhi
274Pemberdayaan Masyarakat Peremajaan
Kembali
Sosialasi tentang kebutuhan air bersih bagi
masyarakat
Meningkatan pelayanan PDAM
dan/ atau membangun SPAM Skala
Lingkungan
Jumlah unit rumah memiliki
sarana jamban yang tidak sesuai
syarat teknis
150Pemberdayaan Masyarakat Peremajaan
kembali
Pemugaran
Sosialisasi kepada masyarakat tentang PHBS Membangun jamban yang sesuai
dengan syarat teknis
Pembangunan Septictank Komunal
Jumlah unit rumah memilki sistem
air limbah yang tidak sesuai
dengan standar teknis
67 Pemberdayaan Masyarakat Peremajaan
kembali
Pemugaran
Sosialisasi kepada masyarakat tentang
bahayanya air limbah terhadap lingkungan
Membangun sumur resapan untuk
tempat pembuangan air limbah
Jumlah unit rumah tangga
yang sampahnya tidak terkelola
222Pengendalian
dan pemberdayaan
masyarakat
Peremajaan
kembali
Pemugaran
Memanfaatkan peran serta masyarakat
dalam mengurangi jumlah sampah dan
cara mengelolanya
Meningkatkan cangkupan daerah
pelayanan persampahan yang ada
Pembangunan sarana TPSTerpadu
47.3 Ha area tidak memiliki
proteksi kebakaran
- - Sosialisasi kepada masyarakat tentang
proteksi kebakaran
Penyediaan Hydrant umum
27
30. KONSEP PENATAAN
Konsep fungsional Desa wisata Kuok, terbagi menjadi 3 zona yang saling terhubung
dengan jalur sirkulasi. Pembagian zona di dalam tapak:
1. Zona publik yang dapat diakses oleh masyarakat umum yang ingin memanfaatkan
sebagai ruang sosial, diantaranya adalah area parkiran, area sirkulasi, area
penerimaan, area komersil, dan area pengunjung umum, adalah area pameran ,area
souvenir/ cinderamata.
2. Zona Privat/wisatawan yang dapat diakses oleh wisatawan, adalah area home
stay,rumah penduduk untuk wisata kebudayaan ataupun kerajinan dan restoran.
3. Zona pendukung yang dapat diakses oleh pengelola dan pelayanan bangunan, di
antaranya kantin, ruang-ruang administrasi ruang pelayanan dan perkebunan.
30
32. • Zona publik diletakkan di tengah tapak sehingga
terjangkau oleh masyarakat umum dari luar tapak.
• Zona pendukung diletakkan di selatan , dan
didekatkan dengan zona publik untuk memaksimalkan
ke arah Zona Privat dan keberlanjutan dengan
sirkulasi dari zona publik. Masyarakat umum juga
dapat mengakses Zona pendukung.
• Zona pendukung diletakkan dekat dengan zona publik,
• Zona Privat ini merupakan zona yang perlu dijaga
keamannya. Sirkulasinya dapat dicapai oleh para
karyawan,wisatawan dan masyarakat setempat.
Homestay wisatawan diletakkan pada area yang
privat. Sirkulasi hanya bisa dicapai oleh wisatawan
32
34. KONSEP VIEW TO SITE
Pada konsep view to site,
pengguna Jalan desa Kuok
yang akan melalui tapak
dapat melihat Node akses
masuk Desa wisata Kuok
dengan adanya Node akan
menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan
maupun masyarakat umun
yang akan berkunjung
untuk merasakan paket
wisata di Desa Kuok.
34
36. KONSEP SIRKULASI
Jalur sirkulasi di dalam site terbagi
menjadi 3, yaitu jalur pejalan kaki, jalur
pengguna sepeda, dan jalur
kendaraan bermotor. Konsep sirkulasi
ketiga jalur tersebut adalah untuk
mendapatkan pengalaman visual yang
berbeda-beda.
36
37. KONSEP BLOCK PLAN
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
a. Parkir Pengunjung
b. Pangkalan Ojek/Sewa Sepeda
c. Tugu Desa Wisata Kuok
d. Dermaga/instagramble
e. Contoh Rumah Lontiok
f. Home stay
g. Taman Publik
h. Kebun Agro Limau Kuok
i. Zona souvenir dan makanan khas
j. Bangunan Persukuan Domo/Tempat Interaksi Masyarakat
k.Kantor Pengelola
l. Restoran
m. Zona Kesenian Tradisional
37
38. KONSEP PENEMPATAN VEGETASI
Vegetasi yang digunakan diambil dari vegetasi
setempat dengan penambahan jenis – jenis
vegetasi lain yang dapat menambah estetika pada
Desa Wisata Kuok.
Dengan memperhatikan karakter yang terbentuk,
pemanfaatan vegetasi secara fisik Penguat Jalur
Pergerakan
Vegetasi dimanfaatkan untuk mempertegas jalur
sirkulasi ke arah fasilitas yang disediakan sekaligus
memberikan kenyamanan bagi pengunjung atau
wisatawan. Untuk penguat jalur pergerakan
dalam tapak adalah sebagai berikut : digunakan
vegetasi
Peneduh
Vegetasi dimanfaatkan pada area – area
yang menampung aktivitas diruang terbuka
seperti indoor recreation area, tempat
bermain, taman dan lain – lain. Untuk
peneduh digunakan vegetasi, seperti pohon
Beringin, pohon Akasia dan pohon dengan
daun yang tajuknya lebar.
38
39. Pembentuk Ruang
Vegetasi dimanfaatkan sebagai penanda
area yang maya sebagai pembentuk ruang
secara tidak nyata, yang bisa dirasakan oleh
orang yang berada di bawah vegetasi tersebut.
Untuk pembentuk ruang digunakan vegetasi
seperti pohon Beringin, pohon Akasia dan
pohon Ketapang.
KONSEP PENEMPATAN VEGETASI
39
40. KONSEP PENEMPATAN STREET FURNITURE
Berdasarkan karakteristik Desa Wisata Kuok, dengan
adanya street furniture diharapkan dapat menambah
kenyamanan wisatawan dalam melakukan rekreasi.
Street furniture tersebut berupa bangku taman, papan
tanda (sign), lampu-lampu jalan, lampu-lampu taman,
tong sampah dan gazebo. Selain street furniture,
waters street furniture yang berupa kolam dengan air
mancur juga membutuhkan untuk meningkatkan
kualitas Desa Wisata.
40
41. KONSEP PENEMPATAN DERMAGA
Pada Desa wisata Kuok
ini disediakan dermaga
yang bertujuan agar wisatawan
dapat pergi menaiki perahu
menikmati pesona sungai
Kampar dan merasakan olah
raga dayung.
41
42. KONSEP PERANCANGAN UTILITAS
BANGUNAN
Jaringan Air Bersih
Sistem distribusi yang digunakan
adalah sistem Down-Feed
Distribution, yaitu pengaliran air
bersih dari PDAM dan sumur air
tanah yang ditampung ke water
tower, kemudian dialirkan ke
ruang- ruang dengan
memanfaatkan gaya gravitasi.
42
43. Jaringan Air Kotor
Pembuangan air kotor dalam bangunan Fasilitas Penunjang Desa Wisata
Kuok dapat dialirkan ke sumur peresapan atau selokan yang terdapat di
sekitar site.
Pada prinsipnya pembuangan air kotor adalah:
• Air hujan : dialirkan melalui saluran yang menuju parit/ sungai.
• Air kotor : dialirkan ke sumur peresapan.
Air kotoran : dimasukkan ke dalam septic tank, kemudian dialirkan kesumur
resapan
KONSEP PERANCANGAN UTILITAS
BANGUNAN
43
44. KONSEP SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
Perencanaan sistem pemadam kebakaran :
• Smoke detector, deteksi dini terhadap asap
yang ditimbulkan oleh api.
• Sprinkler system, alat penyembur air di dalam
ruang yang secara otomatis bekerja bila suhu di
dalam ruangan telah melampaui ambang batas
normal, dengan jarak antara 6-9 meter,
• House rack, terletak di dalam bangunan dengan
jarak strategis 25-30 m.
• Hydrant, yaitu sumber air dengan tekanan tinggi,
ditempatkan diluar bangunan dengan jarak 10
meter
44
45. DELINEASI KAWASAN PERMUKIMAN
Pada penentuan delineasi kawasan permukiman pada kawasan Wisata Desa Kuok
ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan :
1. Survey data citra untuk memastikan bahwa lokasi kawasan permukiman ini
harus berada pada Desa Kuok dan Kecamatan Kuok sebagai kawasan
Bersejarah /Pusako Kuok
2. Penentuan Delineasi Kawasan Permukiman pada Peta berskala dilakukan dengan
menarik garis batas berbentuk Polygon tertutup
3. Hasil survey data citra inilah yang kemudian akan menjadi dasar bagi tim untuk
melakukan pengamatan (observasi) dan verifikasi langsung dilapangan.
4. Hasil observasi lapangan dan pengamatan langsung maka akan di tentukan
delineasi kawasan permukiman sesuai dengan UU PKP pasal 1 angka 3 bahwa
KAWASAN PERMUKIMAN adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan
lindung baik berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
5. Peta hasil survey lapangan tersebut digitasi di komputer dengan mengugunakan
aplikasi arcgis.
45
49. TABEL DELINEASI
NO
KAWASAN
PERMUKIMAN
LUAS
(Ha)
PANJANG
SEGMEN
(Km)
TITIK KARTOMETRIK TITK KOORDINAT
1.
Permukiman
Desa Kuok
47.3 4.80
Titik kartometrik yang terdapat pada Desa Kuok
berjumlah 76 titik dalam shapefile yang tersebar di setiap
garis segmen batas untuk mewakili batas wilayah yang
berisi informasi koordinat dari lokasi titik dan daerah
yang bersinggungan dengan titik kartometrik.
PT 1 = 0°20'10.55"N, 100°57'37.26"E
PT 2 = 0°19'35.08"N,
100°57'10.57"E
2
Permukiman
1 Desa Kuok
23.8 1.99
Titik kartometrik yang terdapat pada Desa Kuok 1
berjumlah 42 titik dalam shapefile yang tersebar di setiap
garis segmen batas untuk mewakili batas wilayah yang
berisi informasi koordinat dari lokasi titik dan daerah
yang bersinggungan dengan titik kartometrik.
PT 3 = 0°19'21.40"N,
100°57'40.14"E
PT 4 = 0°19'4.83"N,
100°57'37.12"E
3
Permukiman
2 Desa Kuok
8,44 1.281
Titik kartometrik yang terdapat pada Desa Kuok 2
berjumlah 48 titik dalam shapefile yang tersebar di setiap
garis segmen batas untuk mewakili batas wilayah yang
berisi informasi koordinat dari lokasi titik dan daerah
yang bersinggungan dengan titik kartometrik.
PT 5 = 0°19'17.28"N, 100°56'21.94"E
PT 6 = 0°18'14.13"N,
100°56'55.62"E
PT 5 = 0°18'36.75"N,
100°58'22.74"E
PT 6 = 0°19'18.18"N,
100°57'58.99"E
49