Tugas mata kuliah Kelompok 4 Perancangan Kota Semester 4 dengan tema perancangan Open Space
Anggota kelompok terdiri dari
- Rahman Hilmy Nugroho
- Anindita Wicaksono
- Difa Ayu Balqist R
- Dimas Eko A
- Pregiann Yuniasa
- Sabila Khadijah
- Wiwit Nugroho
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2017
Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
1. PERANCANGAN KOTA
ALUN-ALUN KABUPATEN KARANGANYAR
KELOMPOK 4
RAHMAN HILMY N. (I0617033)
WIWIT NUGROHO (I0613043)
ANINDITA WICAKSONO (I0617008)
DIFA AYU BALQIST R. (I0617016)
DIMAS EKO A. (I0617017)
PREGIANN YUNIASA (I0617032)
SABILA KHADIJAH (I0617037) PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA
SEMESTER 4
2. Alun-alun merupakan salah satu ruang terbuka publik kota yang berfungsi sebagai wadah aktivitas
sosial bagi masyarakat. Selain fungsi sosial, alun-alun juga memiliki fungsi lainnya yaitu fungsi
ekologis dan ekonomi.
Mengingat pentingnya peranan keberadaan alun-alun di dalam suatu kawasan perkotaan, maka
sebuah ruang terbuka publik harus dirancang dengan mempertimbangkan elemen pembentuk ruang
kota agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Begitu juga dengan alun-alun di Kabupaten
Karanganyar yang menjadi pusat kabupaten dan pusat aktivitas sosial bagi masyarakat di
dalamnya.
LATAR BELAKANG
Kabupaten Karanganyar memiliki alun-
alun yang tepat berada di pusat kota
dengan konsep Catur Tunggal yaitu alun-
alun, masjid, pendopo kabupaten, dan
kantor karesidenan.
Peran ruang publik menurut Carmona
(2008) yaitu ruang publik dapat
berfungsi secara ekonomi, kesehatan,
sosial, dan lingkungan.
Standar Teknis Aksesibiltas Ruang
Terbuka Publik menurut Permen PU No
30/PRT/M/2006 yaitu luas atau lebar
ruang terbuka publik haruslah dapat
digunakan sebagai ruang gerak untuk
orang berkebutuhan khusus, terdapat
jalur pedestrian, jalur pemandu (guiding
block), ramp, dan penanda/ signage.
Alun-alun Karanganyar memiliki ragam
fungsi yaitu Fungsi Sosial, Fungsi Ekonomi,
Fungsi Lingkungan, Fungsi Kesehatan. Oleh
karena itu penting untuk dilakukan kajian
penelitian yang mendalam yang bertujuan
untuk menggali pola, fungsi-fungsi ruang
terbuka publik, tingkat aksesibilitas, dan
kecenderungan ragam fungsi yang ada.
1
DAFTAR ISI
• Latar Belakang
• Sejarah
• Gambaran Umum
• Identifikasi Elemen Trancik
• Identifikasi Elemen Linch
• Identifikasi & Analisis
Berdasarkan RTBL
• Potensi dan Masalah
• Konsep
• Preseden
• Desain Perancangan
1
2
3
4
5
7
13
14
17
18
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
3. SEJARAH
Karanganyar lahir sebagai dukuh kecil, pada tanggal 19 April 1745 yang terbentuk pada masa perjuangan Raden Mas Said.
Kemudian dibentuk Kabupaten Anom pada tanggal 5 Juni 1847, dikuti dengan dibentuknya Kabupaten Karanganyar pada
tanggal 18 November 1917.
Awalnya, Pusat Pemerintahan Kab. Karanganyar berada di
depan Pasar yang sekarang menjadi Taman Pancasila
Sumber : Dutch Colonial Maps – Leiden University Libraries
http://maps.library.leiden.edu/
1927
2004
LAPANGAN
BASKET
DINAS
PERPUSTAKAAN
JALAN
2019
TAMAN
PEMINDAHAN
JALAN
Terjadi pemindahan Kantor
Bupati Karanganyar yang
berada di sebelah barat
Menggunakan Sistem Catur
Tunggal dimana pusat
pemerintahan berada di
sebelah selatan, peribadatan
di sebelah barat,
perdagangan di sebelah utara,
dan perkantoran di sebelah
timur
2018
2
4. GAMBARAN UMUM
Batas Wilayah
Utara : Jl. Lawu, Kawasan Permukiman
Selatan: Jl. Kapten Mulyadi
Barat : Jl. KH. Ahmad Dahlan Kantor PLN Kabupaten
Karanganyar
Timur : Jl. Demak, Jl. KH. Samanhudi, BPS Kabupaten
Karanganyar, Dinas Pertanian Kabupaten
Karanganyar
Luas Kawasan sebesar 12,78 Ha
Alun-alun Kabupaten Karanganyar terletak di
kawasan pusat kota yang dikembangkan dengan
fungsi perdangan dan perkantoran. Alun-alun bagi
Kabupaten Karanganyar dapat dikatakan sebagai
jantung kota/kabupaten dimana terdapat kawasan
pusat pemerintahan disekitarnya.
Selain itu, Alun-alun Kabupaten Karanganyar juga
berfungsi sebagai wadah aktivitas social
masyarakat seperti olahraga, rekreasi, aktivitas
pedagang kaki lima dan sebagainya.
KABUPATEN KARANGANYAR
KECAMATAN KARANGANYAR
ALUN-ALUN KARANGANYAR
3MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
5. IDENTIFIKASI ELEMEN TRANCIK
FIGURE GROUND
Tatanan bangunan yang ada
pada Kawasan cenderung
heterogen. Karena terdapat
berbagai jenis bangunan dan
mempunyai luas yang
berbeda-beda.
Lalu dilihat dari tipologi solid
void Angular. Ruang Publik >
Ruang Private.
Ketinggian 1-2 lantai, serta
penggunaan lahan yang
campur (Mixed Use).
Belum Adanya Keteraturan
Bangunan.
LINKAGE
LINKAGE VISUAL
Menggambarkan adanya deretan massa bangunan
yang membentuk elemen garis dan koridor. Elemen
garis ditunjukkan dengan adanya pohon-pohon
yang ada dikanan dan kiri jalan, sedangkan
koridor ditujukkan dengan adanya deretan massa
bangunan yang membentuk ruang secara linier dan
pedestrian dengan sumbu pada kawasan alun-alun
Karanganyar.
LINKAGE STRUKTURAL
Linkage struktural pada kawasan
alun-alun Karanganyar yang
merupakan pusat pemerintahan dan
memiliki keterkaitan hubungan yang
tinggi antara tempat satu dengan
lainnya yang dihubungkan dengan
adanya kompleks Kantor Bupati,
Masjid Agung Karanganyar, KODIM,
PDAM, Disdikbud dan perkantoran
lainnya yang mengelilingi.
LINKAGE FUNGSIONAL
Linkage fungsional dikaitkan dengan
adanya teori linkage yang
memperhatikan susunan dan
hubungan bagian-bagian kota satu
dengan yang lainnnya. (Landmark,
Taman, Monumen, Kantor Bupati)
PLACE
• Karakter yang ditunjukan oleh Alun-alun
Karanganyar ini adalah bagaimana struktur
tradisional dari sebuah kawasan alun-alun
sebagai pusat kota masih di pertahankan.
• Secara tipologi, alun-alun tradisional di
Pulau Jawa menerapkan Konsep Catur
Tunggal yaitu alun-alun, masjid, pendopo
kabupaten dan kantor karisidenan menjadi
satu.
• Hal ini menjadi keunikan sendiri bagi suatu
alun-alun selain menjadi sarana sebagai
ruang social, estetika, ekonomi dan sosial
4
6. IDENTIFIKASI ELEMEN LINCH
PATH
Jalan di Alun-Alun Karanganyar sangat
permebale karena adanya pertemuan
jalan-jalan yang memiliki lebar cukup
besar antara 5-6 meter.
Jalan Arteri Lawu yang
menghubungkan Solo - Karanganyar
juga terhubung dengan Jl. Demak di sisi
Timur dan Jl. Mataram di sisi barat
Alun-Alun Karanganyar.
EDGE
Area tepian Jalan Lawu didominasi oleh
bangunan-bangunan komersial /
perdagangan jasa modern berupa toko-
toko dan restoran.
Sedangkan area tepian Jalan Mataram
yaitu Masjid Agung Karanganyar,
Koperasi, dan Kodim. Kemudian untuk
area tepian jalan Demak yaitu berupa
perkantoran meliputi PDAM Tirta Lawu
Karanganyar, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Karanganyar, dll.
Area tepian jalan Kapten Mulyadi yaitu
merupakan kompleks perkantoran Bupati
Karanganyar.
5
7. IDENTIFIKASI ELEMEN LINCH
NODES
Terdapat empat nodes di Kawasan
perencanaan yang menandakan
terdapat beberapa aktivitas yang
berbeda di Kawasan Perencanaan,
yaitu node 1 dan 2 yang merupakan
simpul pertemuan antara aktivitas
kendaraan yang padat dengan Alun-
Alun Karanganyar dimana Jalan Lawu
merupakan Jalan Kolektor Primer serta
node 3 dan 4 dimana terdapat
perbedaan aktivitas antara Kawasan
Alun-Alun dan Kawasan Perkantoran.
DISTRICT
Kawasan memiliki 2 jenis kegiatan
yaitu pusat administrasi
pemerintahan kabupaten
karanganyar dan alun-alun yang
merupakan public space. Belum
ada atmosphere yang maksimal
pada keduanya.
2
4
3
1
Kawasan alun-alun Kab. Karanganyar
memiliki 3 landmark yaitu :
1. Monumen Gerakan Sayang Ibu
(di sisi barat Taman Air Mancur)
2. Taman Air Mancur (di sebelah
timur menghadap Jl. Lawu)
3. Tulisan Alun-Alun Karanganyar
(di seberang kantor bupati)
1
3
2
LANDMARK
21
3
6
8. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
BERDASARKAN RTBLPERUNTUKAN LAHAN
Belum adanya penggunaan
lahan yang khusus digunakan
sebagai peruntukan parker untuk
kendaraan masyarakat yang
berkunjung ke alun-alun
Guna Lahan Luas (m2) Presentase (%)
Ruang Terbuka Hijau 37138 34,79
Pemerintahan 31751 29,74
Perdagangan dan Jasa 18654 17,47
Peribadatan 8500 7,9
Pertahanan dan Keamanan 5766 5,4
Pendidikan 4943 4,6
Kondisi paling padat terletak di kawasan
utara alun-alun, karena terdapat kawasan
perdagangan dan jasa kemudian diikuti
dengan kawasan pemerintahan yang
terletak di bagian timur, selatan dan barat
alun-alun.
Kondisi yang masih memiliki lahan hijau
paling tinggi yaitu di alun-alunnya itu
sendiri kemudian terletak di Kawasan
pemerintahan dikarenakan masih
disediakan untuk lahan hijau disetiap
bangunan
Kondisi bangunan yang memiliki lantai
yang paling banyak yaitu terletak di
kawasan perdagangan dan jasa dan
kawasan pemerintahan, dikarenakan
secara umum sudah berlantai dua untuk
bangunanya
INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
7
9. TATA BANGUNAN
Kawasan tidak memiliki daya tarik dari
segi fasad dan skylinennya. Maka tidak
ada hal yang menarik pada saat
berkunjung.
SISTEM SIRKULASI DAN JALUR
PENGHUBUNG
CIRCULATION
Sirkulasi merupakan elemen penting bagi pembentukkan struktur
lingkungan kota karena sirkulasi dapat membagi, mengarahkan dan
mengontrol pola aktivitas. Kawasan alun-alun memiliki sistem sirkulasi
yang baik dan lancar dengan kondisi jalan yang cukup lebar serta
sistem perkerasan jalan yang baik pula.
Untuk arah sirkulasi yang ada di kawasan ini sudah terarah dengan
bantuan rambu yang ada.Kapasitas serta besaran sirkulasi pun sudah
mencukupi. Kendaraan yang melintas yaitu sepeda, motor dan mobil.
PARKING
Sirkulasi sangat erat kaitannya dengan sistem parkir. Dari segi
penataan parkir, belum tersedianya area parkir yang diperuntukkan
khusus bagi pengunjung sehingga masih sangat tidak tertata dan tidak
terpusat.
Akibatnya, kendaraan pengunjung diparkirkan di bahu jalan dan di
dalam alun-alun. Hal ini dapat menyebabkan sirkulasi di kawasan
alun-alun menjadi terganggu.
8
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
BERDASARKAN RTBL
10. GUIDING BLOCK/ DIFABEL WAYS
Di Alun-Alun Karanganyar, lebar ruang gerak bagi orang
berkebutuhan khusus dan difabel cukup luas dengan kondisi
jalan/ paving block cukup stabil dan bagus (tidak berlubang
dan terdapat pola pavement). Namun sayangnya jalur ini
masih terputus pada beberapa tempat dan tidak ada
signage satupun.
Ruang Gerak: luas untuk pengguna difabel dan orang
berkebutuhan khusus. Terdapat Guiding Block dengan kondisi
cukup baik -
RAMP DAN TANGGA
Terdapat beberapa ramp dan tangga yang terputus.
Ram : Kemiringan sudah memenuhi standar tetapi kondisi
ram berlubang dengan lebar 1-2 m
PEDESTRIAN WAYS
Jalur pedestrian di sekitar alun-alun Karanganyar sudah cukup
baik dengan kondisi sedikit berlubang, kuat, stabil. Ada
permasalahan di jalur pedestrian yaitu:
a. Terdapat beberapa jalur pedestrian yang terputus akibat
digunakan sebagai area parkir.
b. Belum tersedianya street furniture seperti kursi taman juga
menyebabkan banyak pengunjung yang duduk dan
berkumpul di jalur pedestrian.
c. Keberadaan PKL yang memenuhi jalur pedestrian, sehingga
mengganggu kenyamanan pejalan kaki.
d. Belum terdapat Halte.
9
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
BERDASARKAN RTBL
11. SISTEM RUANG TERBUKA DAN
TATA HIJAU
Terdapat 4 titik Ruang Terbuka Publik, yaitu Alun-Alun, Taman Air Mancur, Taman Ceria, dan Hutan Kota. Selain itu, terdapat Jalur Hijau yang
membatasi Jalur Utama dengan Jalur Lambat. Ruang Terbuka Privat berada di Halaman Perkantoran. Namun pengelolaan ruang terbuka kurang
baik. Vegetasi di kawasan cukup rindang
Penanda yang terdapat di kawasan alun-alun Karanganyar sangat
beragam. Akan tetapi, penataannya belum cukup baik.
Permasalahan terkait penanda di alun-alun tersebut yaitu ukuran
penanda yang belum cukup memadai dan sulit dijangkau oleh
pandangan mata dari kejauhan, perletakannya yang tidak
ternyata dan beberapa ada yang ditempatkan di jalur pedestrian
sehingga dapat mengganggu fungsi dari jalur itu sendiri. Street
Furniture di Alub-alun Karanganyar juga kurang lengkap
TATA KUALITAS LINGKUNGAN
10
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
BERDASARKAN RTBL
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
12. SISTEM PRASARANA DAN
UTILITAS LINGKUNGAN
o Alun-Alun Kabupaten
Karanganyar memiliki pola Catur
Tunggal yang masih bertahan.
o Pada kawasan juga terdapat
bangunan dan monumen yang
merupakan obyek preservasi.
o Kelestarian ekologis kawasan
baik alun-alun maupun pelataran
dan penyebaran area terbangun
masih terjaga sesuai dengan
penetapan peruntukan lahan.
Kondisi eksisting prasarana dan utilitas lingkungan di
deliniasi pada saat ini cukup memadai utamanya pada
jaringan drainase, telekomunikasi, air limbah, namun untuk
jaringan listrik, persampahan dan jaringan jalan kondisinya
masih perlu dibenahi.
PELESTARIAN BANGUNAN DAN
KAWASAN
= Lampu Penerangan
= Tempat Sampah
= Tiang Listrik
= Toilet Umum
= Landmark
Masjid Agung
Karanganyar
Kantor Bupati
Karanganyar
Kompleks
Perkantoran
Ruang
Terbuka
Alun-alun
Karanganyar
Pusat : Alun-alun Karanganyar Sisi Utara: Ruang Terbuka
Sisi Timur : Kompleks Perkantoran Sisi Selatan : Kantor Bupati Karanganyar
Sisi Barat :
Masjid Agung Karanganyar
11
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
BERDASARKAN RTBL
13. AKTIVITAS KAWASAN
Aktivitas pada kawasan tergolong
beragam seperti aktivitas
olahraga, perdagangan (PKL),
festival budaya, peringatan hari
jadi, bersantai dll. Sedangkan
pada saat weekend, aktivitas
sosial di pagi, siang, sore/malam
hari adalah aktivitas rekreasi
karena banyak wahana permainan
yang dibuka pada sabtu pagi
(Pasar Kaget Sabtu) dan minggu
pagi (Car Free Day).
Fungsi Ekonomi:
Perdagangan (PKL)
Fungsi sosial:
bersantai,
event/festival
budaya
Kuliner
(17.00 – 22.00 WIB)
Zona persewaan permainan anak
(16.00 – 22.00 WIB)
Bercengkerama,
bersantai
(pagi, sore, malam hari)
: Perdagangan (PKL tenda)
: Titik-titik rindang untuk bersantai
: Zona persewaan permainan anak
: Rute jogging
Event budaya, festival
hari jadi Kab.
Karanganyar
Olahraga (jogging
07.00, 16.00 WIB)
Daftar kegiatan yang pernah dilaksanakan di
Kawasan Alun-alun Karanganyar tahun 2019 :
o Festival Karawitan (3 Okt 2019)
o Festival Kopi Lawu 2 (4-5 Okt 2019)
o Indonesia Open X-treme Sport Championship (25-27 Okt
2019)
o Pengajian Akbar 102th Karanganyar
o Balap Road Race “Bupati Cup”
o Pagelaran Wayang (Hari Wayang Sedunia (7 Nov
2019)
o Malam Tirakaratan Hari Jadi ke-102 Kab. Karanganyar
(17 Nov 2019)
o Upacara Hari Jadi ke 102 Kab.Karanganyar (18 Nov
2019)
o Konser Bersama Didi Kempot (18 Nov 2019)
o Karnaval Mobil Hias (Jl. Lawu Kra—21 Nov 2019)
o Panggung Gembira Indosiar (23-24 Nov 2019)
o Gelar Budaya Bersama Formaka (7 Des 2019)
o Karanganyar Expo (12-15 Des 2019)
o Khitanan Massal (20 Des 2019)
o Karanganyar Berdzikir (31 Des 2019)
12
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
BERDASARKAN RTBL
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
14. POTENSI DAN MASALAH
Meskipun mudah dijangkau, keberadaannya
sebagai landmark masih perlu dimaksimalkan
pemanfaatannya tidak hanya dari segi estetika
namun juga jenis aktivitas yang mungkin untuk
dikembangkan di Taman Air Mancur.
MASALAH
Masih belum tersedianya lahan yang
diperuntukan khusus untuk parkir komunal bagi
masyarakat Banyak PKL kecil yang masih nekat berdagang
di area terlarang (sekeliling alun-alun) baik
pada pagi, siang, bahkan malam hari
Tulisan Alun-Alun Karanganyar masih kurang
menonjol baik dari ketinggian juga sisi
pencahayaannya (lighting).
Belum terdapat kelengkapan street furniture
seperti tempat duduk
POTENSI
Potensial untuk pengembangan landmark
baru karena letaknya yang strategis
(center) juga berguna untuk menangkap
interest / sight dari sisi pengendara yang
melintas di Jl. Lawu.
Jaringan drainase di kawasan sudah baik
Bervariasinya penggunaan lahan sehingga
dapat menambah pengunjung yang
datang
Masih dominannya fungsi ruang terbuka
hijau
13MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
15. Green Inclusive Park
Alun-alun Karanganyar akan mengusung konsep Green Inclusive Park dengan tag line
“Nganyari Karanganyar (New Born Main Destination of Karanganyar)”.
KONSEP PERANCANGAN
GREEN
LIVABLE -
INCLUSIVE
LOVABLE -
ATTRACTIVE
Alun-alun Karanganyar didefinisikan sebagai suatu kesatuan dengan muatan
keragaman yang disatukan oleh satu ikatan bersama. Keberagaman dihadirkan
sebagai landasan taman untuk semua warga.
Taman didesain untuk mengakomodasi beragam aktivitas dari berbagai jenis
kalangan masyarakat sehingga tercipta suatu inklusivitas yang hijau, menarik,
dan layak huni.
Konsep
pengembangan ini
didasarkan pada
prinsip :
Livable-Iclusive mempunyai pengertian bahwasanya Alun-Alun Kabupaten Karanganyar
diharapkan kedepannya memiliki fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan yang layak dan cocok
untuk semua kalangan umur, tidak hanya itu, namun juga layak bagi kaum penyandang difabel,
sehingga nantinya Alun-Alun Karanganyar memberikan rasa aman, nyaman dan tentram dengan
adanya prasarana dan sarana rekreasi yang layak digunakan oleh siapa saja.
Beberapa prinsip Livable – Inclusive, yakni :
o Tersedianya berbagai kebutuhan dasar masyarakat
o Tersedianya berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial (transportasi publik, taman bermain,
fasilitas ibadah).
o Tersedianya ruang dan tempat publik untuk bersosialisasi dan berinteraksi.
o Keamanan yang terjamin.
o Mendukung fungsi ekonomi, sosial dan budaya.
o Estetika lingkungan fisik.
INDIKATOR KONSEP “GREEN INCLUSIVE PARK
14MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
16. • Green, indikator ini berbasis pada upaya peningkatan kualitas perencanaan dan perancangan Koridor
Alun-Alun Karanganyar yang mengadopsi prinsip konsep pembangunan berkelanjutan dengan
mempertimbangkan penyediaan dan konservasi area hijau.
INDIKATOR KONSEP “GREEN INCLUSIVE PARK
• Lovable-Attractive mempunyai makna bahwasanya Alun-Alun Kabupaten Karanganyar diharapkan
kedepannya memiliki unsur-unsur yang dapat memberi fungsi kenikmatan, hiburan dan pendidikan
sebagai kebutuhan rekreasi pengunjung dan memberikan produk yang menarik pengunjung dan bisa
menentukan pilihan Alun-alun Kabupaten Karanganyar sebagai pilihan untuk dikunjungi dari pada
tempat yang lain. Kondisi ini biasanya didukung dengan adanya beberapa aktivitas hiburan atau yang
dapat mengentertaint pengunjung.
GREEN
INCLUSIVE PARK
PLAYGROUND
MINI ZOOCULINARY
INFORMATION
SPORT CENTER
PARKING
HERITAGE
MULTIPURPOSE
COURT
RELAXATION
Beberapa prinsip Green, yakni :
o Green planning and design
o Green open space : mewujudkan jejaring ruang terbuka hijau.
o Green waste : usaha menerapkan 3 R (reduce, reuse, recycle).
o Green transportation : pengadaan sarana transportasi massal (Jalur dan Halte).
o Green water : efisiensi pemanfaatan sumber daya air.
o Green energy : pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan
o Green building : pengembangan bangunan hemat energi.
15MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
17. Makna dari Nganyari Karanganyar adalah sebuah harapan dan tujuan untuk mewujudkan “New Born Main Destination in
Karanganyar” atau yang berarti kelahiran baru destinasi utama di Karanganyar. Hal yang dimaksudkan adalah
mewujudkan penataan ulang yang baru pada alun-alun Karanganyar yang bisa Livable-Inclusive, Lovable-Attractive dan
Green bagi masyarakat.
Nganyari Karanganyar berarti mewujudkan bahwa Alun-Alun ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat dalam semua usia
dan gender, bisa nyaman, layak dan ramah difabel , bisa menarik dan dicintai oleh banyak orang, serta hijau. Sehingga
akhirnya dapat terwujud Alun-Alun sebagai destinasi utama baru ketika berkunjung ke Karanganyar dan dapat terus
digunakan/diramaikan oleh masyarakat.
NGANYARIKARANGANYAR
Terwujudnya Perancangan Kawasan Ruang Publik Alun-Alun Karanganyar yang mampu memfasilitasi seluruh kegiatan serta
dapat menarik minat masyarakat sekitar maupun wisatawan sehingga menjadi ruang publik yang ramai dan menjadi
destinasi wisata utama Kabupaten Karanganyar.
1. Pengembangan Alun-Alun Karanganyar yang Livable-Inclusive bagi masyarakat.
2. Pengembangan Alun-Alun Karanganyar yang Lovable-Attractive bagi masyarakat.
3. Pengembangan Alun-Alun Karanganyar yang Green bagi masyarakat.
Tujuan
Strategi
Menyediakan ruang publik dan fasilitas yang memadai bagi warga dan wisatawan yang dapat memenuhi kebutuhan
kegiatan di ruang publik, serta mengembangkan Kota Surakarta sebagai kawasan wisata melalui:
1. Sebagai sarana kegiatan interaksi sosial, rekreasi, olahraga, dan pelestarian budaya Kabupaten Karanganyar oleh
warga sekitar dengan wisatawan.
2. Membuat Kawasan Alun-alun Karanganyar sebagai Ruang publik dan tujuan utama para wisatawan di Kabupaten
Karanganyar.
3. Meningkatkan Fasilitas yang memadai untuk Kawasan Alun-alun Karanganyar bagi seluruh masyarakat.
4. Menjadikan Alun-alun Karanganyar sebagai destinasi wisata utama di tengah kota Karanganyar.
Fungsi dan Peranan Ruang Publik di
Kawasan Alun-Alun Karanganyar
16MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
18. Alun Alun Kota Jember adalah salah satu tempat wisata yang berada di
Jalan Nasional III, Desa Jemberlor, Kecamatan Jember, Kabupaten Jember,
Jawa Timur, Indonesia. Di setiap hari minggu pagi, alun-alun kota jember ini
ramai dengan berbagai aktivitas olahraga yang di lakukan masyarakat
setempat seperti jogging, lari-lari,bersepeda, skateboard,dan senam. Tidak
hanya dilengkapi dengan sarana olahraga, namun Alun-Alun Kota Jember
memiliki foodcourt untuk menikmati kuliner khas kabupaten daerah Jember,
adanya playground yang digunakan untuk tempat bermain anak-anak,
serta beberapa spot internet yang dapat digunakan untuk sekedar
bersantai, mengerjakan tugas, dan lain-lain.
PRESEDEN ALUN-ALUN
KAB. JEMBER
Bangku Taman
Lapangan BasketFood Court
Jogging TrackArea Senam yang Rindang
Playground
Alun-Alun Kota Jember dapat
digunakan sebagai tempat untuk
acara formal maupun non-formal.
Alun-Alun Kota Jember juga
berada di titik strategis karena
letaknya berdekatan dengan
Kantor-Kantor Pemerintahan, serta
disebelah alun-alun terdapat
landmark Kota Jember dan juga
Balai Kota, sehingga hal in
membawa nilai plus untuk citra
Kawasan Alun-Alun Jember.
17MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
19. PERUNTUKAN LAHAN
Peruntukan Lahan Makro
TATA BANGUNAN
Kawasan tidak memiliki daya tarik
dari segi fasad dan skylinennya.
Maka tidak ada hal yang menarik
pada saat berkunjung.
Mengatur tinggi bangunan menata
fasade modern minimalis agar
tampak lebih estetik untuk dilihat dan
sebagai daya Tarik bagi kawasan
serta untuk mengakomodasi lahan
parkir untuk wisatawan yang
mengunjungi.
Kawasan perdagangan & jasa yang secara eksisting telah ada di
seberang, sisi Utara alun-alun akan dikembangkan sebagai
kawasan perdagangan penunjang yang terdiri atas pusat oleh-
oleh Karanganyar dan pertokoan penunjang yang tertata.
Kawasan Perdagangan & JasaPusat Oleh-Oleh
Pusat oleh-oleh dikembangkan
sebagai upaya kegiatan promosi
baik produk & jasa khas
Karanganyar maupun promosi
pariwisata
18
DESAIN PERANCANGAN
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
20. Vehicle Circulation
Sirkulasi kendaraan pribadi direncanakan menjadi searah pada area sekeliling Alun-Alun dan dua arah
pada Jl. Mataram, Jl. Demak dan Jl. Kapten Mulyadi. Terdapat pembuatan jalan baru di samping Masjid
Agung untuk memperlancar sirkulasi. Sedangkan Sirkulasi kendaraan umum direncanakan dua arah pada Jl.
Lawu
Bicycle Parking
Penataan parkir sepeda diletakkan di dekat
Foodpark untuk menfasilitasi peminjaman sepeda
keliling bagi masyarakat.
Vehicle Parking
Parkir kendaraan bermotor dipusatkan di samping Masjid
Agung Karanganyar. Penyediaan kantong parkir dilakukan
guna mewadahi kebutuhan parkir kendaraan bermotor
sehingga mampu meminimalisir parkir sembarangan dan
menciptakan suasana alun-alun yang bebas kendaraan
bermotor & berorientasi pada pejalan kaki.
Halte
Menambahkan Halte di dekat Alun-Alun
Karanganyar tepatnya di Jalan Lawu,
SISTEM SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG
Jalur Pedestrian
Jalur pedestrian di sekitar alun-alun
Karanganyar perlu diperbaiki agar
tidak ada yang berlubang. Kemudian
perlu dilakukan penyambungan antar
pedestrian yang terputus. Keberadaan
PKL yang memenuhi jalur pedestrian
akan ditata dan dipusatkan sehingga
tidak mengganggu kenyamanan
pejalan kaki.
Sky Bridge
Sky bridge memudahkan masyarakat dalam
menyeberang. Sky bridge dilengkapi dengan
videotron sebagai pusat informasi & iklan.
19
DESAIN PERANCANGAN
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
21. • Ruang Terbuka Hijau di Alun-alun Karanganyar dioptimalkan
sebagai tempat aktivitas public. Yaitu dijadikan playground, mini
zoo, serta di tengah alun-alun
• Penataan Vegetasi agar lebih rimbun untuk memberikan rasa
nyaman
• Pembuatan Jalur Hijau di sepanjang jalan sekitar alun-alun
• Taman Air Mancur yang sebelumnya terlihat semi privat dan
kurang termanfaatkan dalam segi fungsi, dikembangkan sebagai
mini zoo dimana akan dilengkapi dengan beragam jenis burung-
burung khas Karanganyar yang dilengkapi dengan green house
dan kolam.
1. Jalur Hijau Sisi Timur Alun-Alun
1
2
3
4
5
SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU
2. Mini Zoo
3. Jalur Hijau Jl Lawu
Jalur Hijau di Jl Lawu menggunakan pohon angsana
sebagai peneduh jalan
Mini Zoo ditujukan bagi aktivitas rekreasi dan edukasi
keluarga terutama anak-anak.
4. Playground
5. Jalur Hijau Sisi Utara Alun-Alun
Playground disediakan untuk aktivitas bermain anak-anak.
20
DESAIN PERANCANGAN
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
22. GUIDING BLOCK/ DIFABEL WAYS
Direncanakan terdapat guilding block / difabel ways di setiap pedestrian
untuk ruang gerak bagi orang berkebutuhan khusus.
SIGNAGES
Signages atau penanda direncanakan di tempatkan di setiap sudut Alun-alun
Karanganyar
TATA KUALITAS LINGKUNGAN
Gazebo disediakan pada ruang terbuka di sisi Utara alun-alun tepatnya di
sekitar Monumen Gerakan Sayang Ibu & playground sebagai wifi corner,
peneduh untuk bersantai.
GAZEBOKURSI TAMAN
Kursi taman disediakan di sepanjang pedestrian sebagai tempat beristirahat
21
DESAIN PERANCANGAN
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
23. LANDMARK
Gapura dan tulisan “Karanganyar”
keduanya berfungsi sebagai
landmark pada pintu masuk /
entrance alun-alun, ditujukan untuk
menangkap interest & menyambut
pengunjung serta sebagai branding
alun-alun dengan corak khas gapura
Karanganyar.
GAPURA TULISAN “KARANGANYAR”
Kemiringan ramp yang direncanakan
adalah 10 derajat. Maksimum panjang
mendatar dari ramp tidak boleh
melebihi dari 900 cm. Lebar minimum
dari suatu ramp adalah 95 cm. Landing
atau muka datar pada awalan atau
akhiran dari suatu ramp harus bebas
dan datar
RAMP
22
DESAIN PERANCANGAN
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4
24. Dibutuhkan adanya pemaksimalan
pengembangan prasarana dan
utamanya pada jaringan listrik, perlu
ditambahkan lampu penerangan di
Kawasan perencanaan, begitu juga
pada jaringan persampahan
diperlukan adanya penambahan
tempat pembuangan sampah yang
lebih layak.
Penerangan Jalan
Lampu sebagai penerangan diletakkan di sepanjang
pedestrian Alun-Alun dan zona lainnya sesuai dengan
standar.
Tempat sampah disediakan di sepanjang pedestrian
dan zona.
TEMPAT SAMPAH
Mempertahankan pola catur tunggal yang ada pada kawasan yaitu alun-alun (pusat), masjid (barat), kantor bupati (selatan), ruang
terbuka (utara), dan kompleks perkantoran (timur dan sebagian barat). Serta mempertahankan Monumen Gerakan Kasih Sayang Ibu
Pola Catur Tunggal
SISTEM PRASARANA DAN UTILITAS LINGKUNGAN
PELESTARIAN BANGUNAN DAN KAWASAN
Masjid Agung Karanganyar Kantor Bupati
Karanganyar
Monumen Gerakan Kasih
Sayang Ibu
23
DESAIN PERANCANGAN
25. Perlu penanganan bagi para PKL yang masih nekat berdagang di area terlarang (sekeliling alun-alun) baik pada pagi, siang, bahkan malam
hari supaya tidak mengganggu kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki dalam menggunakan jalur pedestrian juga tercipta kesesuaian
dengan PKL tetap pada area yang memang disediakan. Selain itu, untuk menunjang kebutuhan olahraga, di sediakan Outdoor Gym, Sport
Center, serta Playground
Dikembangkan pada sisi timur dan barat alun-alun guna mewadahi
aktivitas perdagangan PKL. Di dalamnya disediakan food stall dan
meja kursi yang layak untuk menunjangnya.
Alun-alun ditujukan untuk kegiatan formal & informal serta
mewadahi event dan festival budaya seperti Upacara Hari Jadi
Kab. Karanganyar, Festival Wayang, Bupati Cup, dll.
Alun-Alun
Outdoor gym bermanfaat dalam menunjang fungsi kesehatan dan
disediakan alat-alat gym outdoor yang dapat digunakan oleh
seluruh kalangan masyarakat.
Sport Center terdiri atas lapangan serbaguna (multipurpose court)
untuk menunjang masyarakat yang ingin berolahraga seperti basket,
bulu tangkis, tenis, dll.
AKTIVITAS KAWASAN
Foodcourt
Outdoor Gym Sport Center
24
DESAIN PERANCANGAN
MATA KULIAH PERANCANGAN KOTA, SEMESTER 4