Dokumen tersebut membahas tentang revitalisasi kawasan Koridor Kalimas Timur di Surabaya sebagai objek wisata. Dibahas pula tentang pengertian revitalisasi, tujuan penyusunan dokumen, visi dan misi proyek, lingkup pembahasan, dan metode penelitian yang digunakan seperti studi literatur dan observasi lapangan. Juga dijelaskan sistematika penulisan dokumen yang terdiri dari beberapa bab seperti pengenalan objek, k
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata
1. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 1
I.1 LATAR BELAKANG
Surabaya kota terbesar dan terpadat kedua setelah Jakarta, dengan populasi
kependudukan mencapai 3 juta jiwa. Masyarakat yang tinggal di Surabaya tidak hanya ber-
ras atau dari suku Jawa saja, namun terdapat suku – suku yang lain. Diantaranya terdapat
suku Madura (7.5 %), Tionghoa (7.25%), dan Arab (2.04%). Walaupun berbeda suku,
masyarakat Surabaya dapat hidup berdampingan tanpa menyinggung satu sama lain. Selain
itu, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan
Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang
sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari
penjajah.1
Dengan perkembangan yang begitu cepat. Surabaya berdiri dengan gagah, tak mau
kalah dengan Jakarta. Gedung pencakar langit tersebar di Surabaya. Mall, mix-used building
semakin mudah ditemui di Surabaya pada saat ini. Terlebih dengan slogan pembangunan
1000 tower di Surabaya.2 Hal yang menjanjikan tampak di depan mata. Para invenstor
bersaing menaruh asetnya di kota ke-dua terbesar setelah Jakarta. Pembangunan gedung –
gedung tinggi tak cukup hanya di Surabaya bagian barat, investor perlahan – lahan mulai
melirik kawasan kota lama untuk di jarah. Daerah jalan koridor Embong Malang salah
satunya, hampir seluruhnya berubah menjadi wajah baru bagi Surabaya. Bangunan lama
yang menghiasi sisi kanan dan kiri koridor habis di rampok oleh investor. Disulap menjadi
mall, hotel dan tempat kesenangan lainnya. ‘Memanjakan’ masyarakat Surabaya untuk
terus berperilaku konsumtif. “Museum Pers tidak lama lagi akan rubuh,” salah satu cuplikan
dari artikel protocol.com. Yang dalam pembahasannya menyinggung tentang perilaku
investor yang ‘sengaja’ merubuhkan bangunan cagar budaya tersebut dengan
pembangunan perluasan Tunjungan Plaza Mall.3
Ada hal yang tidak boleh dilupakan, kekhasan atau jati diri sebuah kota ditentukan
oleh bagaimana kita memberikan posisi yang pas terhadap bangunan lama dalam kaitan
dengan perkembangan kota. Tanpa bangunan lama, kota tak punya arti bagi warganya, tidak
menyimpan ingatan dan nostalgia yang tak mudah diganti oleh unsure lainnya. Tapi juga
harus diingat secara tegas, sekali sebuah bangunan (lama) dibongkar, untuk selamanya
warga akan kehilangan.4
Terlepas dari permasalah tersebut, saat ini pemerintah sedang gencar gencarnya
melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap Surabaya. Salah satunya melakukan
pengembangan zona pariwisata di kalimas dan kawasan Surabaya Lama. Dijabarkan dalam
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
2. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Surabaya Vision Plan 2005-2025 bahwa Pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan sebagai
prioritas utama dari kota. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah diajukan untuk
dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini, dan satu
distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan fungsinya
masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial. 5
Page | 2
Faktor yang dapat membuat kota Surabaya menjadi kota yang lebih baik dari Jakarta,
adalah tak lepasnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan kota. Karena mau tidak
mau masyarakatlah yang berhubungan langsung dengan kota Surabaya. Tidak hanya para
pejabat yang menduduki pemerintah setempat. Tanpa adanya campur tangan kepedulian
dari masyarakat, sebaik baiknya rencana dari pemerintah tidak akan terlaksana dan berbuah
manis. Jika masyarakat tidak mengambil peran.
I.2 TUJUAN PENYUSUNAN
Penyusunan tugas seminar adalah langkah awal untuk menyiapkan materi yang akan
dijadikan bahan utama sekaligus panduan dalam pengerjaan proyek tugas akhir. Sehingga
tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan seminar ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami objek rancangan melalui informasi yang dihimpun.
2. Memperoleh dasar-dasar teori yang berkaitan dengan objek rancangan.
3. Memperoleh panduan pengerjaan proyek tugas akhir secara komprehensif.
I.3 VISI DAN MISI
I.3.1 VISI
Menjadi wahana rekreasi / jujugan masyarakat setempat atau dari luar kota untuk
menikmati Surabaya dengan cara lain. Sebagai sarana pembelajaran melalui pengalaman
secara langsung. Dengan penyampaian informasi yang komunikatif, lengkap, dan mudah
diakses oleh masyarakat setempat.
I.3.2 MISI
Menyediakan alternative rekreasi dengan cara menikmati Surabaya lama.
Kesejarahan dinikmati dari suasana yang didapat. Nostalgia melalui bangunan lama dan
kuliner khas Surabaya. Dari hal tersebut secara langsung ikut melestarikan bangunan lama
yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota Surabaya.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
3. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
I.4 LINGKUP PEMBAHASAN
Obek rancang yang dipilih adalah Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur. Rancangan
yang ingin dimunculkan nantinya adalah rancangan yang dapat menghidupkan kembali
ramainya koridor tersebut. Yang dulunya penuh dengan hiruk pikuk perdagangan, syarat Page | 3
dengan sejarah, dan dapat mengakomodir kegiatan masyarakat setempat. Serta
mengembalikan nuansa nostalgia, Surabaya tempo dulu. Dengan bangunan dan kalimasnya.
I.5 METODE PENELITIAN
Pembahasan objek menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu :
1. Pengungkapan masalah berdasarkan studi literature, wawancara, dan observasi
lapangan.
2. Pendekatan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang tersedia.
Dalam pembahasan objek, perlu dilakukan pengumpulan data yang akan dianalisa. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data primer melalui wawancara dengan penduduk kampung dan
orang-orang lain yang terlibat di dalamnya.
2. Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan beberapa cara :
a. Studi Literatur
Pengumpulan data melalui studi literature dilakukan dengan mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan objek bahasan. Informasi dapat diperoleh
dari buku, internet, media cetak atau sumber lain yang sesuai dengan objek
bahasan. Agar sesuai dengan kaidah pengutipan, informasi yang dihimpun
harus disertai dengan sumber data literature. Data – data yang didapat
kemudian digunakan sebagai bahan dalam penyusunan tugas seminar.
b. Obeservasi Pasif
Obervasi Pasif adalah sebuah observasi dimana peneliti mengamati namun
tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. Observasi pasif ini
dilakukan misalnya melalui studi lapangan untuk mengetahui kondisi tapak
dan sebagainya.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
4. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
I.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan latarberlakang perancangan, tujuan dari pembahasan konsep rancangan,
metode pembahasan dan sistematika pembahasan dalam konsep perancangan terhadap Page | 4
objek yang dikaji.
Bab II Pengenalan Objek Rancangan
Menjelaskan tentang gambaran umum pemilihan judul. Termasuk di dalamnya adalah
pengertian judul yang dipilih, alas an pemilihan objek rancangan, lingkup pengerjaan objek,
serta ketentuan-ketentuan umum mengenai klasifikasi kampung wisata.
Bab III Kajian Teori dan Studi Kasus Objek Rancangan
Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan
objek rancang serta pembahasan melalui teori tertentu.
Bab IV Tema Rancangan
Menjelaskan tema yang dipilih, khususnya tentang latar belakang pemilihan tema, definisi
tentang tema yang dipilih, serta prinsip – prinsip dasar rancangan yang akan dipilih dalam
objek rancangan.`
Bab V Studi Kasus Tema
Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan
pendekatan tema rancangan yang dipilih.
Bab VI Pemilihan Lahan/Lokasi
Membahas tentang lokasi yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya adalah kondisi fisik
dan social lingkungan serta peraturan – peraturan yang terkait dengan lokasi objek rancang.
Bab VII Program Rancangan
Menjelaskan tentang program Revitalisasi Kalimas Timur yang akan dirancang, meliputi
organisasi ruang, organisasi kerja, fasilitas dalam objek rancang, serta kebutuhan –
kebutuhan lainnya.
Bab VIII Konsep Rancangan
Membahas tentang fakta, masalah, tujuan , dan kebutuhan yang diambil dalam objek yang
disesuaikan dengan tema dan objek kampung wisata, dan disertai dengan konsep mikro
untuk diterapkan dalam objek rancangan.
Bab IX Rancangan Skematik
Penerapan Secara menyeluruh konsep rancangan dalam sketsa bentuk, tampak dan
potongan.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
5. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB II
PENGENALAN OBJEK RANCANGAN
2.1 PENGERTIAN JUDUL
Page | 5
2.1.1 Pengertian Revitalisasi
Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian
kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami
kemunduran/degradasi. Skala revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi
sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.
Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan
(sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat) (Danisworo, 2002). Revitalisasi sendiri
bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga
harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya
yang ada. Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat.
Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas
yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat tidak
hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti luas (Laretna,
2002).
Terjadinya revitalisasi terhadap suatu kawasan tertentu dapat disebabkan oleh beberapa
factor, yaitu :
1. Kekuatan pasar yang menyebabkan tingginya nilai lahan suatu wilayah atau
kawasan untuk kepentingan yang lebih menguntungkan secara komersial.
2. Dorongan untuk perluasan pada sector pelayanan pada daerah yang berkembang
untuk perdagangan dan industry, penambahan layanan penunjang untuk
memenuhi kebutuhan perekonomian. Adapun upaya dalam Revitalisasi sebagai
berikut :
a. Membuka kawasan ke luar, membuka halangan fisik dan non fisik.
b. Meningkatkan kualitas kawasan.
c. Meningkatkan system sirkulasi pengunjung.
d. Menguatkan perekonomian kawasan.
2.1.2 Tinjauan Tentang Revitalisasi
Revitalisasi merupakan rangkaian proses konservasi. Menurut Eko Budiharjo,
konservasi mencakup proses kegiatan mulai preservasi, restorasi, rehabilitasi, rekonstruksi,
adaptasi dan revitalisasi (upaya mengubah suatu lingkungan binaan agar dapat digunakan
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
6. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
untuk fungsi yang sesuai, tanpa menuntut perubahan drastic). Sedangkan pengertian
konservasi sendiri berlainan menurut masing – masing nara sumber :
1. Konservasi adalah segenap proses pengolahan tempat agar makna, cultural
yang terkandung terpelihara dengan baik ( Muhammad Danisworo, 1989 ).
Page | 6
2. Konservasi adalah semua kegiatan pemeliharaan suatu tempat guna
mempertahankan suatu wilayah kulturnya. Mencakup semua kegiatan
pemeliharaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat ( Burra
Carter, 1981 ).
3. Konservasi tidak hanya berhubungan dengan struktur atau tempat
bersejarah, namun dalam pandangan yang lebih luas, juga berarti
pertimbangan untuk keseluruhan dan tempat yang ada, baik sementara
maupun permanen. Hal ini tidak berarti semuanya dipertahankan, namun
lebih melihat nilai atau potensi yang ada baik sisi ekonomis maupun budaya (
Hamid Shirvani, 1985 ).
4. Konservasi merupakan upaya untuk melestarikan suatu lingkungan binaan
sedemikian rupa, sehingga makna lingkungan tersebut dapat dipertahankan,
mengefisiensikan penggunaannya dan mengatur arah perkembangannya di
masa mendatang. ( Sidharta dan Budiharjo, 1989 )
Melakukan revitalisasi di kota lama Surabaya, erat kaitannya dengan bangunan cagar
budaya yang berada di sekitarnya. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya,
pasal 33 mengenai bangunan cagar budaya.
Ayat (1) : Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang didalamnya terdapat atau
mengandung bangunan dan lingkungan cagar budaya yang harus dilindungi untuk menjaga
kelestarian bangunan dan lingkungan cagar budaya tersebut.
Ayat (2) : Cagar budaya meliputi :
1. Bangunan cagar budaya adalah benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak
yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian – bagiannya atau sisa – sisanya,
yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun serta dianggap mempunyai nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
2. Lingkungan cagar budaya adalah kawasan di sekitar atau di sekeliling bangunan
cagar budaya yang diperlukan untuk pelestarian bangunan cagar budaya dan atau
kawasan tertentu yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun, serta dianggap
mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Berdasarkan RDTRK pasal 52 ayat (3), kawasan wisata kota lama dan cagar budaya berada di
kawasan kota lama Surabaya unit pengembangan (UP) V Tanjung Perak di kawasan
Jembatan Merah dan Kembang Jepun, UP VI Tunjungan dan di sekitar Tugu Pahlawan, Jl.
Tunjungan, Jl. Pemuda, dan Jl. Raya Darmo.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
7. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Pelestarian adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat dan bangunan atau
artefak agar secara historis, makna cultural yang dikandungnya, terpelihara dengan baik.
Beberapa cara penanganan pelestarian, yang dikutip dari Piagam Burra menunjukkan
tingkatan pemeliharaan bangunan / kawasan yang dilestarikan adalah : Pengawetan
(preservation), pemugaran (restoration), penguatan (consolidation), pembangunan ulang
Page | 7
(reconstruction), pemakaian baru (adaptive reuse/ revitalization), pembuatan kembar
(replication), dan penghancuran (demolition).
Matinya suatu kawasan dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah
bahwa kawasan tidak dapat berfungsi secara maksimal bagi kotanya. Salah satu upaya untuk
menghidupkan dan meningkatkan kembali suatu kawasan yang menurun kondisinya adalah
dengan mengembangkan sebagai kawasan wisata yang mengetengahkan keunggulan dan
keunikan kawasan. Kawasan ini pada umumnya memiliki nilai – nilai budaya tinggi,
ditengarai dari sejarah kawasan yang pernah mengalami masa kejayaan. Beberapa kasus
kawasan yang mati memiliki ciri – cirri yang sama, yaitu ditinggikan, dibiarkan tak terawatt
dan atau alih fungsi dengan merombak bangunan – bangunan yang ada, karena dianggap
tidak bernilai ekonomis lagi. Criteria penentu dalam menilai kawasan agar dapat
dikembangkan adalah memiliki sumber kemampuan ekonomi kawasan yang dapat
diandalkan. Untuk dikembangkan sebagai kawasa wisata maka kawasan tersebut harus
memiliki keunikan, memiliki sejarah yang mengingatkan pada suatu kejayaan kawasan,
terdapat peninggalan – peninggalan bernilai tinggi dan masih memungkinkan untuk
dikembangkan. Hal – hal itulah yang akan dijadikan daya tarik kawasan sebagai kawasan
wisata.
Hal – hal yang harus dierhatikan dalam melakukan adaptasi revitalisasi :
1. Mempelajari peluang ekonomi pada kawasan dimana bangunan hendak
diadaptasi untuk melihat kemungkinan masuknya fungsi baru pada bangunan
atau kawasan tersebut.
2. Memilih fungsi / kegunaan pada bangunan yang memiliki dampak negative
yang minimal serta keuntungan yang maksimal, memungkinkan masuk fungsi
baru yang berbeda jauh dengan fungsi semula.
3. Fungsi tersebut harus mampu menyelamatkan bangunan dan lingkungannya.
Dalam menentukan lokasi kawasan yang akan di revitalisasi melalui penataan sebagai
kawasan wisata, pada umumnya terlihat bahwa mengembalikan aktivitas kawasan kembali
ke masa kejayaan tidak mungkin dicapai, namun minimal dengan melalui revitalisasi maka,
konservasi kawasan pada umumnya berhasil dilakukan.
2.1.3 TEORI REVITALISASI dan RANCANGAN KOTA
Sebagai sebuah kegiatan yang sangat kompleks, revitalisasi terjadi melalui beberapa
tahapan dan membutuhkan kurun waktu tertentu serta meliputi hal – hal sebagai berikut :
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
8. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
1. Intervensi fisik
Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara
bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik
bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang
terbuka kawasan (urban realm). Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya
Page | 8
dengan kondisi visual kawasan, khususnya dalam menarik kegiatan dan
pengunjung, intervensi fisik ini perlu dilakukan. Isu lingkungan (environmental
sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi fisik pun sudah
semestinya memperhatikan konteks lingkungan. Perencanaan fisik tetap harus
dilandasi pemikiran jangka panjang.
2. Rehabilitasi ekonomi
Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus
mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang
bersifat jangka pendek, diharapkan bisa mengakomodasi kegiatan ekonomi
informal dan formal (local economic development), sehingga mampu
memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P. Hall/U. Pfeiffer, 2001). Dalam
konteks revitalisasi perlu dikembangkan fungsi campuran yang bisa mendorong
terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas baru).
3. Revitalisasi sosial/institusional
Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan
lingkungan yang menarik (interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful
place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus berdampak positif serta dapat
meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms).
Sudah menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan
pembangunan kota untuk menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri (place
making) dan hal ini pun selanjutnya perlu didukung oleh suatu pengembangan
institusi yang baik.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
9. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
2.1.4 Kawasan Koridor Kalimas Timur
Lokasi yang dipilih dalam proyek ini adalah Surabaya bagian timur, tepatnya koridor Jalan
Kalimas Timur. Yang mana daerah tersebut berdekatan dengan Kampung pecinan dan
Kampung Arab, serta Downtown Old Surabaya.
Page | 9
Keterangan :
Kampung China
Kampung Arab
Koridor Jalan Kalimas Timur
Down Town Old Surabaya
2.1.4.1 Gambaran Umum
Rencana Pembangunan Sungai telah diwacanakan sebagai hasil Visioning Plan of
Surabaya 2005 – 2025. Yang mengatakan bahwa pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
10. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
sebagai prioritas utama dari kota Surabaya. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah
diajukan untuk dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini,
dan satu distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan
fungsinya masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial.
Page | 10
Empat proyek perintis direkomendasikan di sepanjang pelabuhan untuk
dikembangkan dengan segera, yaitu: daerah-daerah di Jembatan Merah, CBD, Wonokromo
dan Jembatan Suramadu secara umum. Semua proyek perintis ini dianggap penting karena
proyek-proyek ini akan menyediakan dampak yang cepat serta pembaharuan dapat
dikembangkan secara realistis. Dengan strategi ekonomi dan tata guna lahan, proyek-proyek
perintis ini akan menjadi contoh pembagunan yang memberikan teladan bagi berbagai
proyek-proyek kota yang lain di masa mendatang
Koridor Kalimas Timur dikelilingi oleh 3 kawasan penting di Surabaya, yaitu :
Kawasan Kampung Eropa yang berada di Jl. Rajawali, Kawasan Kampung China yang berada
di Jl. Kembang Jepun, Jl. Karet, Jl. Slompretan, dan Kawasan Kampung Arab yang berada di
Kawasan Ampel, Jl. K.H.Mas Mansyur.
Lingkungan Koridor Jalan Kalimas Timur dapat dikatakan tidak memenuhi salah satu
aspek atau komponen dalam objek wisata. Dikarenakan infrastruktur jalan pada koridor
tersebut rusak. Terlebih ketika musim hujan akan dapat dilihat genangan dimana mana.
Yang menimbulkan kondisi jalan becek dan tidak nyaman dilihat. Selain infrastruktur (jalan)
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
11. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
yang rusak, terdapat tumpukan sampah yang dapat menimbulkan bau tidak mengenakkan
serta kesan kumuh. Disisi “entrance” dari jalan benteng letak utama penumpukan sampah –
sampah, dan jika masuk dari sisi Jembatan Merah dapat dilihat rumah warga yang berada di
garis sepadan sungai yang menghalangi pandangan langsung ke kalimas. Sering ditemui
kegiatan warga setempat yang berdekatan dengan pasar, melakukan pengasapan dan
Page | 11
packing di jalan umum. Sehingga menganggu sirkulasi jalan orang yang akan lewat.
Berikut fakta yang ditemukan dilapangan :
1. Koridor Kalimas Timur berada di kawasan Jembatan merah yang mempunyai nilai
sejarah dan daerah kya-kya.
2. Truk-truk pengangkut barang sering melalui jalan kalimas timur ini. Dikarenakan
masih terdapat gudang dan pabrik di daerah sekitar.
3. Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.
4. Perubahan fungsi bangunan. Contohnya Bangunan tua yang tidak terpakai dijadikan
tempat tinggal oleh masyarakat.
5. Mayoritas penduduk koridor Kalimas Timur adalah Etnis Madura. Yang bermata
pencaharian sebagai nelayan, tukang tambang (kapal tambang yang
menghubungkan kalimas timur dengan kalimas barat).
6. Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.
7. Pengaturan tiang listrik dan lampu berserakan.
8. Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya.
9. Lingkungan yang kumuh karena sampah yang bertumpukan dan banguna di bantaran
kalimas.
10. Banyak bangunan tua yang tidak terawat. Padahal bisa menarik perhatian
masyarakat jika dirawat dengan baik.
11. Bangunan tua tidak hanya berada di area depan Kalimas Timur, namun hingga masuk
ke dalam kampong – kampong yang berada di koridor kalimas Timur.
12. Koridor kalimas timur berdekatan dengan Pasar Pabean.
13. Ketika sore hari aktivitas masyarakat disibukkan oleh pengasapan ikan dan
pengepakan ikan yang akan dijual.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
12. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Batasan Rancangan
Page | 12
Beberapa muka bangunan lama yang masih bias dilihat dan dinikmati di koridor kalimas
timur. Namun perlu adanya perbaikan dan perawatan lebih lanjut.
Panjang Koridor Kalimas Timur adalah 1.412.0948 (1km lebih 412m sekian). Sedangkan
daerah yang akan diambil untuk dirancang memiliki panjang sekitar 1km. Dari mulut
Jembatan Merah hingga Kalimas Hilir(warna biru). Dikarenakan sepanjang koridor tersebut
masih dapat ditemui bangunan lama yang menarik dan berpotensi untuk dipoles lagi.
2.1.5 Pengertian Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi , pengembangan pribadi,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara.
Sedangkan menurut Webster perlu dibedakan pengertian antara trip, tour, excursion
dan journey, agar tidak terjadi masalah pengertian dan salah paham. Adapun pengertian
dari kata – kata tersebut, adalah :
Trip :Perjalanan pendek atau berkendara untuk suatu hal yang
sifatnya bersenang –senang.
Tour :Perjalanan berkeliling dan mengunjungi beberapa tempat.
Excursion :Memilih perjalan ke suatu tempat, biasanya dilakukan
beramai – ramai untuk tujuan tertentu.
Journey :Perjalanan jauh dengan tujuan yang khusus.
Menurut bahasa Sansekerta, pariwisata terdari dari dua kata yaitu “pari” yang berarti
banyak, berkali – kali, lengka dan “wisata” yang berarti perjalanan, bepergian. Jadi arti
Suatu lokasi wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus
memenuhi syarat – syarat untuk pengembangan daerahnya. Menurut Aryani (1997 : 11),
syarat – syarat tersebut adalah :
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
13. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang
berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya
tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi
wisatawan.
2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
Page | 13
disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat
wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu.
3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai
oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.
4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan
mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ditempat wisata itu.
5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu
selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan –
penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya.
Sedangkan menurut direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan
berkembangnya pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu :
1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi :
a. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik,
pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah).
b. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun
peristiwa – peristiwa olahraga, festival).
2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat
tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan
wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk
komunikasi.
3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya
tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering,
murah, nyaman dan aman.
4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan
pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu
sehingga di kenal orang.
2.1.5 Kesimpulan
Dengan mengambil intisari dari setiap definisi di atas, dapat dikatakan bahwa Revitalisasi
Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata adalah suatu kawasan yang di
hidupkan kembali ‘keramaiannya’ dengan mempertimbangkan aspek – aspek revitalisasi
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
14. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
dan aspek pariwisata. [Menghidupkan kembali dengan menjadikan tempat tersebut salah
satu tujuan wisatawan].
2.2 ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Page | 14
Pemilihan Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata didasarkan pada
adanya peluang wisata terhadap daerah tersebut dan karena letaknya yang sangat strategis
[karena berada dekat dengan Kalimas, Kampung China, Kampung Arab, dan Kampung
Eropa]. Koridor Kalimas Timur adalah salah satu koridor yang penting pada jaman dulu.
Karena pada jaman dulu, koridor kalimas timur masih hidup dengan perdagangan yang
ramai. Perkampungan yang melengkapi koridor tersebut masih ‘hidup’. Berbeda dengan
keberadaan saat ini, memang perkampungan masih tetap ramai, namun kebanyakan rumah
tinggal yang ada telah beralih fungsi sebagai pergudangan. Selain itu, kalimas yang berperan
penting pada jaman dulu, kini pasif. Tidak ada arus lalu lintas pada kalimas, dikarenakan
kebanyakan orang telah berpindah transportasi ke kendaraan bermotor. Beberapa hal
tersebutlah yang membuat koridor kalimas timur sepi dan cenderung menjadi daerah
negative.
2.3 LINGKUP PELAYANAN
2.3.1 Jenis Kegiatan dan Sasaran
Daerah yang akan dijadikan sebagai tempat Wisata adalah Koridor Kalimas Timur dengan
kampung yang berada disekitarnya. Kampung Gg Kalimas Udik, Kalimas Gg Madya. Yang
berhubungan langsung dengan koridor jalan K.H Mas Mansyur. Di dalam kampung tersebut
banyak bangunan – bangunan lama yang ditempat tinggali oleh berbagai etnis, seperti China
dan Arab.
Adapun jenis jenis kegiatan dalam Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata,
yaitu :
1. Menikmati suasana Surabaya lama dengan Jalan kaki / sepeda onthel / becak.
2. Perdagangan
3. Menyuguhkan kuliner khas Surabaya.
4. Pertunjukkan seni
5. Pameran (Main Character : History of Surabaya)
6. Wisata Air
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
15. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Dari kegiatan diatas, fasilitas yang dibutuhkan adalah :
1. Foodcourt / Resto & Café
2. Street Café
FASILITAS KOMERSIAL
3. Market
FASILITAS Page | 15
4. Pusat Oleh – oleh
REKREASI
5. Ampitheater FASILITAS EDUKASI
6. Gallery
7. Tourist Information FASILITAS PENUNJANG
8. Promenade FASILITAS REKREASI
9. Lahan Parkir FASILITAS PENUNJANG
Sasaran dalam Kampung Wisata ini adalah : Masyarakat Indonesia pada Khususnya, dan
Masyarakat Asing pada umumnya.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
16. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB III
KAJIAN TEORI DAN STUDI KASUS OBJEK RANCANGAN
3.1 TEORI YANG DIPAKAI DALAM KAJIAN STUDI KASUS Page | 16
3.1.1 Penerapan Penyataan – pernyataan dalam pariwisata
Aryani mengatakan bahwa suatu kawasan dapat dikatakan sebagai tempat wisata jika
memenuhi aspek – aspek berikut :
1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang
berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya
tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi
wisatawan.
2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan
disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat
wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu.
3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk
berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai
oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.
4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan
mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ditempat wisata itu.
5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu
selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan –
penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya.
Dan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan berkembangnya
pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu :
1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi :
c. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik,
pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah).
d. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun
peristiwa – peristiwa olahraga, festival).
2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat
tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan
wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk
komunikasi.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
17. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya
tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering,
murah, nyaman dan aman.
4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan
Page | 17
pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu
sehingga di kenal orang.
3.2 STUDI KASUS : KAMPUNG SENI NITIPRAYAN
3.2.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus
Nama Objek : Kampung Seni Nitiprayan
Lokasi : Bantul, D.I.Yogyakarta
Gambaran Umum
Kondisi Geografis
Kampung Seni Nitiprayan memiliki kondisi geografis yang tidak terlalu berbeda pada dusun
lainnya. Terdapat sungai kecil yang membelah menjadi batas antara Kampung Seni
Nitiprayan dengan Kampung Jomegatan. Dua kampung ini, terutama Nitiprayan, juga
memiliki berpetak-petak sawah menghampar yang masih produktif. Dari luas dua kampung
yang secara keseluruhan sekitar 64,5 hektar, sepertiga di antaranya – sekitar 20-21 hektar –
terdiri dari lahan persawahan. Namun dalam beberapa tahun terakhir arealnya terus
terkurangi oleh kehadiran rumah juga perumahan yang dibangun oleh perorangan atau
developer.
History
Menurut seorang pengamat budaya Jawa, Radeng Pangeran Adipati (RPA) Suryanto
Sastroatmojo, asal – usul kampung Nitiprayan diduga berasal dari nama Ngabehi Nitipraya,
seorang abdi dalem kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan sekaligus pimpinan sebuah
pasukan kecil yang kemudian dipercaya sebagai “lurah” di daerah yang kini dikenal dengan
nama NItiprayan. Jabatan ini disandang oleh Ngabehi Nitipraya pada masa pemerintahan Sri
Sultan Hamengkubuwono VII yang memerintah pada tahun 1877 – 1921.
Pada awalnya, Kampung Nitiprayan tak ubahnya seperti kampung – kampung di
wiliayah Bantul, Yogyakarta. Hanya satu pembeda yang dimiliki oleh kampung Nitiprayan,
yaitu banyaknya seniman yang tinggal di kampung ini. Perubahan itu terjadi ketika seorang
perupa bernama Ong Hari Wahyu, yang telah tinggal di kampung NItiprayan sejak tahun
1979, mempunyai gagasan untuk membuat kampung NItiprayan sebagai “panggung seni.”
Pria lulusan Institusi Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang akrab disapa Ong ini, mencoba
membuat sebuah terobosan baru dengan mempolarisasikan sebuah kampung yang sarat
nuansa seni, mulai dari penduduk, lingkungan sekitar, sampai kegiatan sehari – hari.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
18. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Dalam perjalanannya Ong dan masyarakat Kamppung Nitiprayan berhasil membuat
kampungnya menjadi kampung Seni. Dengan menjadikan Nitiprayan sebuah “panggung,
galeri sekaligus laboratorium kreatif”.
Page | 18
Dalam pernyataan Aryani 1997 : 11
Posisi kawasan kampung seni nitiprayan
Something to see :
Kampung Seni Nitiprayan memiliki 2 event kesenian. Formal dan Informal. Event formal
yang dijadwalkan secara rutin seperti kenduri seni yang diselenggarakan setahun sekali,
pada bulan September ataupun Oktober. Selain itu, seniman dari mana saja bisa menggelar
pertunjukkan ataupun pameran. Waktunya tidak tentu, dan lokasinya juga tidak tentu. Bisa
di tengah sawah, di balai kelurahan, atau di jalan – jalan.
Kenduri Seni yang diadakan setiap bulan September ataupun Oktober. Doc.
http://melayuonline.com & http://www.jogjatrip.com
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
19. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Something to do :
<<< Hajatan seni seperti yang diselenggarakan di
Nitiprayan tampaknya memang diminati oleh pemerhati
budaya dari negera-negara maju. Partisipasi orang-
orang asing dalam workshop kesenian menjadi sarana Page | 19
komunikasi efektif kepada publik. *Sumber :
http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatif-
membumi-ong
<<< beberapa tempat untuk masyarakt menyalurkan
bakat seninya. Disini tidak hanya masyrakat setempat
yang dapat menggunakan fasilitas tersebut, namun
masyarakat luar juga dapat menggunakannya .*Sumber:
http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatif-
membumi-ong
Wisatawan Kampung Seni Nitiprayan bermacam – macam, ada yang mancanegara, local,
seniman maupun tidak. Bagi pengunjung seniman, Kampung Seni Nitiprayan adalah
surganya. Karena mereka dapat melakukan kegiatan seni dengan bebas, dan bisa langsung
melakukan pameran disana.
Something to buy :
Kuliner :
Makanan Berat
Soto daging dan oseng oseng mercon
yang bisa menjadi alternative wisata
kuliner. *Sumber : Internet
Tempat Nongkrong / ngopi
Tempat ngopi yang terletak di Jl.Nitiprayan no.50A. dekat dengan kampong seni
nitiprayan. Meski tidak berada dalam satu kampong namun masih dalam satu
kawasan. Masih dapat menunjang satu sama lain.*Sumber : Internet
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
20. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Oleh – Oleh :
Lukisan
Biasanya oleh – oleh yang didapat oleh Page | 20
wisatawan adalah lukisan. Karena lukisan
adalah ‘komoditi’ utama daerah tersebut.
Sering diadakan pameran lukisan. Bisa
terletak di Sangkring Art Space, atau
rumah – rumah warga. *Sumber : Internet
Namun di Kampung Seni Nitiprayan Tidak terdapat tempat khusus untuk penjualan
cinderamata berupa pernak – pernik kerajinan tangan.
How to arrive :
Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta.
Selain itu daerah tersebut berada diantara ring road selatan dan riong road barat
Yogyakarta. Infrastruktur yang ada pun sudah layak. Jadi kampong Seni Nitiprayan mudah
untuk dijangkau. Untuk dapat sampai ke daerah tersebut dapat mengakses dengan
menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika menggunakan sarana bias kota,
Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal
bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI
Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta.
Jl. Nitiprayan yang termasuk dalam
kawasan Kampung Seni Nitiprayan
Kampung Seni Nitiprayan
Sangkring Art Space
Hotel Bugisan
Hotel Taman Sari Mantrijeron
Kawasan Keraton Ngayogyakarta
Losmen Nuri Indah
Ring Road Selatan
Posisi fasilitas dan public space yang dekat dengan kampung seni
nitiprayan
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
21. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
How to stay :
Page | 21
^ Salah satu homestay yang ada di ^^Salah satu homestay yang berada di luar kampung seni
kawasan kampung seni nitiprayan. nitiprayan, tapi masih dapat dijangkau dengan mudah.
Kampung Seni Nitiprayan menyediakan tempat untuk home stay. Tinggal dengan
masyarakat setempat. Dengan begitu wisatawan mendapatkan pengalaman wisata yang
berbeda. Selain itu daerah kampung seni nitiprayan dekat dengan tempat penginapan.
Secara menyebar dapat ditemukan. Walau letaknya tidak dalam satu kawasan kampung
nitiprayan, tapi masih bisa dijangkau dengan mudah (gambar atas foto google earth).
Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia :
Attraction (daya tarik)
Site attraction
Karena terletak di bagian D.I Yogyakarta, Kawasan Kampung Seni Nitiprayan memiliki
keindahan alam yang dicari oleh banyak wisatawan. Kota yang masih asri dan masih
berdampingan secara seimbang dengan hal yang berbau modern.
^^ site attraction yang berupa pemandangan daerah Nitiprayan. Yang masih asri nan sejuk.
Balutan sawah hijau yang meghampar cantik. *Sumber : Internet
Event attractions
Kampung seni Nitiprayan adalah kampong yang mayoritas warganya seniman. Kegiatan yang
banyak terjadi didalamnya tidak jauh jauh dari kegiatan seni. Diantaranya seni lukis, menari,
music. Kebanyakan seniman yang dari luar maupun dari dalam melakukan pameran setelah
selesai melukis. Bias dadakan maupun direncanakan. Selain itu, tidak jarang kampong seni
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
22. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
nitiprayan membuka tempat untuk pameran. Biasanya dilakukan di Art Space Sangkringan
maupun di outdoor. Event lain yang terjadi berupa gelar seni tari dan seni tradisi.
Page | 22
^^ pameran yang ada di Art Space Sangkring. Nitiprayan sudah menjadi langganan untuk
sebagai tempat mengadakan pameran para seniman maupun umum. *Sumber : Internet
Beberapa event yang ada di Nitiprayan :
Kenduri
Slametan menyambut Tahun baru
Pameran Lukisan, fotografi maupun Theater
Kegiatan seni lainnya
dll
Amenities (fasilitas)
Tempat penginapan tersebar dari dalam hingga keluar. Di Nitiprayan sendiri ada beberapa
tempat yang bias ditinggali / homestay. Dan di dalam Kampung Seni Nitiprayan
menyediakan tempat tinggal untuk para wisatawan. Yang menarik disini, wisatawan tinggal
bersama pemilik rumah. Sehingga bias mengetahui dan ikut membaur aktivitas dengan
pemilik rumah.
Accessibility
Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta.
dapat mengakses dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika
menggunakan sarana bias kota,
Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal
bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI
Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta.
Tourist organization
Yang menjadi Organisasi Kepariwisataan atau yang mengurus kegiatan pariwisata di
Kampung Seni Nitiprayan adalah orang yang dianggap sesepuh, atau orang yang dihormati.
Dalam hal ini adalah Ong, seniman yang memberikan kampong tersebut nama dengan
Kampung Seni Nitiprayan. Selain itu Ong bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk
mengolah Kampungnya menjadi tempat yang layak untuk kegiatan seni. Dari mengolah
kampong tersebut sebagai tempat kegiatan seni, maka jadilah twmpat wisata. Pemerintah
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
23. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
setempat tidak ikut mengatur acara wisata di dalamnya. Hanya membantu dalam hal
publikasi lewat media internet.
Selain itu dari pihak swasta (non pemerintah) ada beberapa yang menjadi organisasi
kepariwisataan derah tersebut. Salah satunya adalah JogjaTrip. Dalam websitenya
Page | 23
www.jogjatrip.com menuliskan bahwa Jogjatrip adalah sebuah media yang menyajikan
informasi seputar wisata yang berada di D.I.Yogyakarta. Wisata budaya maupun wisata
Alam. Dari media tersebut wisatawan mendapatkan informasi tentang daerah yang akan
dikunjungi. Bisa juga wisatawan mengubungi langsung Cp yang ada dimedia tersebut untuk
mempermudah perjalanan.
3.2.2 Kesimpulan Studi Kasus I
Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut :
1. Suatu tempat wisata tidak dapat berdiri tunggal tanpa kawasan yang
mengelilinginya. Dengan adanya tempat wisata tersebut, dapat menjadi suatu titik
awal pengembangan sebuah kawasan. Kampung Seni Nitiprayan adalah sebuah
kampong yang berada di Jl.Nitiprayan, Desa Ngestiharjo, Bantul. Yang mana
Kampung Seni Nitiprayan membawa efek positif terhadap kawasan tersebut.
Perekonomian disekitar kampong mengalami peningkatan, masyarakat membuka
tempat yang dapat dijadikan jujugan para wisatawan. Misalnya warung makan atau
tempat ngopi. Meski letaknya yang berada diluar Kampong Seni Nitiprayan, masih
dapat mendukung kewisataan kampong tersebut. Karena masih dalam satu kawasan
Desa Ngestiharjo.
2. Aspek – aspek parwisata harus dipenuhi untuk dapat membuat kawasan atau sebuah
daerah dikatakan sebagai tempat wisata. Dalam kasusnya Kampung Seni Nitiprayan,
semua aspek terpenuhi. Dari Aspek apa yang dapat dilihat hingga aspek
transportasi(akses). Karena daerah tersebut juga terletak dekat dengan Keraton
Yogyakarta. Membuat Kampung Seni Nitiprayan memiliki nilai plus, dan menjadi
jujugan para wisatawan (bisa menjadi satu paket wisata dengan keraton).
3. Tempat oleh – oleh sayangnya tidak ditemukan dalam studi kasus I. padahal tempat
oleh – oleh fungsinya sangat penting. Karena wisatawan biasanya suka belanja
pernak pernik khas daerah setempat.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
24. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
3.3 STUDI KASUS : THE OLD TOWN JAKARTA
3.3.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus
Nama Objek : Kota Tua Jakarta
Lokasi : Jakarta Kota
Page | 24
Gambaran Umum
Kondisi Geografis
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah
wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi
melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
History
Pada masa lalu, Jakarta Kota (Oud Batavia) adalah ibukota Batavia dan merupakan pusat
penting kegiatan ekonomi dan politik Pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan buku harian
seorang prajurit tua Gedenkschrijften van een oud koloniaal, Clockener Brousson
mengungkapkan bahwa Kota Tua Jakarta pernah mengalami masa kejayaan pada
pertengahan abad ke-17, sehingga sempat mendapat julukan sebagai Queen of the East
(Sejarah Kota Tua, Dinas Kebudayaan & Permuseuman Provinsi DKI Jakarta, 2007).
Menurut Aryani (1997 : 11)
Something to see :
Peta Kawasan Jakarta Kota yang dapat menjadi panduan wisatawan untuk berkunjung.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
25. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Jakarta Kota menyajikan keindahan
bangunan tua yang masih terawat.
Selain itu panorama pada malam di
kali besar berbeda dengan siang
hari. Begitu cantik dengan lampu
Page | 25
lampu yang menghiasinya. Dan
tidak jarang di plaza fatahillah terdapat event event. Masyarakat yang bersepeda menjadi
pemandangan yang klasik. Beberapa kali daerah tersebut dibuat untuk pengambilan film.
Beberapa tempat dan bangunan yang dapat dinikmati di kawasan Jakarta Kota Tua :
Sunda Kelapa
Kampung Luar Batang
Di belakang Gedung Museum Bahari, jalan pasar ikan sebuah
kawasan kota tua di kota jakarta utara, terletak kampung luar
batang. Kampung yang terletak di kelurahan penjaringan ini
merupakan pemukiman tertua di jakarta. Diperkirakan,
pemukiman ini mulai dibangun pada tahun 1630-an.
*Sumber : Internet
Di kampung ini terdapat satu mesjid tua, yang
banyak didatangi pengunjung yang bukan hanya
dari Jakarta, tapi juga berbagai daerah di
Indonesia. Dalam masjid luar batang terdapat
makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Ia
dimakamkan di masjid ini pada hari kamis 27
Ramadhan1169 Hijriah atau 24 Juni 1756.
Museum Maritim Pasar Ikan (Museum Bahari)
^^ Museum Bahari/museum Maritim yang terletak di Jl. Pasar Ikan (karena memang letaknya
berdekatan dengan pasar ikan). *Sumber : Internet
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
26. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Galangan Benteng
Kampung Bandan
Kampung ini merupakan penampungan budak dari
Pulau Banda, Maluku, ketika JP Coen menaklukkan
pulau itu pada 1621. Pembantaian besar-besaran
Page | 26
dilakukan Coen, mereka yang selamat diboyong ke
Batavia.
< Kampung Bandan tahun 1955 (KITLV)
Di daerah tersebut terdapat Masjid Al
Mukarromah atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Masjid Keramat Kampung Bandan di Jl
Lodan Raya 99, Kampung Bandan, Ancol,
Jakarta Utara. Dalam bahasa Arab, nama
masjid ini memiliki arti mulia atau yang
dimuliakan. Masjid ini sendiri didirikan oleh
Habib Abdurrahman bin Alwi Asy-Syahtiri pada
tahun 1879. Masjid ini, kini telah berusia 132 tahun. *Sumber : Internet
Kali Besar
View ke Kali besar dari
Jembatan Intan dan Jembatan
Intannya sendiri. Dulu di
jembatan ini terjadi
pembantaian besar besaran
masyarakat beretnis tionghoa
oleh belanda yang disebut
View kali besar yang membelah 2 Chineezenmoord.
koridor di saat malam hari. *Sumber:
Sumber : Foto:http://img.photobucket.com/albums/v455/maxie12/nov-
http://www.ceritamu.com/forum/Kota
des%202010/jembktintan.jpg , Informasi :
-Tua-Jakarta-m4974.aspx
http://jakarta.blog.com/2005/08/01/wiken-di-kota-tua-jakarta/
Roa Malaka
<< Toko Merah terletak di Jl. Kali Besar
No. 11, Jakarta Barat. Secara
administratif berada di Kelurahan Roa
Malaka, Kec. Tambora, Wilayah Kota
Jakarta Barat. Dibangun pada tahun
1730 oleh Gustaaf Willem Baron van
Imhoff. *Sumber : Internet
^ beberapa gedung yg berada di area Roa Malaka *Sumber:
Internet
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
27. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Taman Fatahilah
Page | 27
^ Gambar sebelah kiri adalah Museum Fatahilah dan gambar sebelah kanan adalah plaza
fatahilah. *Sumber : Internet
Stasiun Kota
<< St. Jakarta Kota masa
kini dan masa lalu (1929).
Sumber : Wikipedi &
Tropen Museum
Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun
1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun,
kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun
yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya
selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.
Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala
kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia
Belanda pada 1926-1931. Sumber : Internet
Pintu Kecil
Satu daerah tua di kawasan Jakarta Pusat, pada
masa VOC merupakan daerah di luar Kota yang
dikelilingi tembok, sejak abad ke18 dihuni oleh kaum
pedagang Tionghoa. Pintu Kecil, yang pemah pula
dikenal dengan sebutan 'Pintu Amsterdam', terletak
sedikit berada di luar 'kota berbenteng' di
sekitar Pasar Ikan dan Pelabuhan Sunda
Kelapa. Sesuai namanya dulu terdapat sebuah pintu kecil untuk masuk ke dalam
benteng kota Batavia. Pada awalnya orang Tionghoa banyak yang bertempat tinggal
di dalam tembok Kota, namun sesudah terjadi Pemberontakan Cina 1740, terdapat
satu peraturan yang melarang orang Tionghoa tinggal di dalam Kota. Mereka
kemudian berkelompok dan membentuk satu daerah tersendiri yang kemudian
disebut Pintu Kecil. * Sumber : Internet
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
28. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Pasar Pagi Perniagaan
Glodok Pinangsia
Something to do : Wisatawan dapat bersafari di daerah tersebut, dan menikmati kali
Page | 28
besar pada malam hari adalah pilihan yang tepat. Karena banyak street café yang ada dan
bisa cangkruk disana.
Adapun beberapa kegiatan yang dapat ditemui di daerah tersebut :
Berkeliling sambil bersepeda
Fotografi
Mengunjungi museum
Jika ada event – event tertentu dapat ikut menikmati, diantaranya :
Batavia Arts Festival
Gebyar Fatahillah
Passer Ikan Fair
Wisata kuliner
Wisata religi di kampong luar batang dan kampong bandan
Something to buy :
Kuliner :
Keterngan Gambar :
1. lapak pedagang kaki lima di sekitar halaman Museum Fatahilah
2. kerak telor, kuliner khas D.K.I Jakarta
3. gorengan, di kawasan kota tua.
4. Es potong yang hanya ditemukan di kawasn kota tua, Jakarta.
Oleh – oleh :
Cinderamata dapat dibeli di museum – museum yang ada dikawasan kota tua Jakarta.
Misalnya di Museum Wayang ataupun Museum Fatahilah. Setiap museum memiliki
cinderamata khas masing – masing. Sesuai dengan cerita museum di dalamnya. Selain di
museumnya, wisatawan juga bisa membeli pernak pernik di plaza fathilah pada malam hari.
Sembari wisata kuliner, melihat – lihat cinderamata.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
29. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
"Saya ngeliatnya kok makin ancur. Saya dulu sering kesini, era 2000-
an masih lumayan bagus lah. Yang dagang juga nggak berjubel
begini. Ini kita lihat sendiri sampai nggak bisa gerak. Sepedaan saja
nggak bisa. Lihat juga itu banyak yang gedungnya sudah hancur,
dicoret-coret pakai spidol, ditulis-tulis nggak karuan," tutur Murdani
wisatawan setempat saat ditemui akhir pekan lalu di Kota Tua,
Page | 29
Jakarta. *Sumber : Internet
How to arrive :
Jakarta kota dekat dengan Staisun Jakarta kota yang masuk ke dalam kawasan tersbut. Jadi
wisatawan dapat langsung menjejakkan kakinya untuk berpetualang. Selain itu moda
transportasi juga melewati kawasan Jakarta kota. Diantaranya Bajaj, Angkutan Umum
(bemo), Bus kopaja, dan Busway.
^ Angkutan umum yang ada di Jakarta dan melewati Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet
How to stay :
Di kawasan Jakarta Kota banyak ditemukan tempat untuk menginap. Banyak hotel dengan
menggunakan gedung tua yang bisa di jadikan tempat istirahat. Sembari istirahat dapat
menikmati keindahn gedung tersebut.
Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia :
Attraction (daya tarik)
Site attraction
Kota Tua Jakarta Juga dikenal dengan sebutan Batavia
Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di
Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3
kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta
Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki
"Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16
oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat
perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang
strategis dan sumber daya melimpah.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
30. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekrit yang resmi menjadikan Kota
Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah
arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.
Event attractions
Page | 30
Event yang ada di kawasan ini tidak hanya dari pemerintah, namun dari masyarakat Jakarta
maupun luar Jakarta yang menggunakan Kawasan Kota Tua sebagai tempat
terselenggaranya acara.
Beberapa contoh event yang dapat dinikmati di kawasan kota tua Jakarta, diantaranya :
Batavia Arts Festival 2011
Gebyar Fatahillah 2011
Passer Ikan Fair 2011 - 12 Desember 2011
^ beberapa gambaran acara yang ada di Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet
Amenities (fasilitas)
Fasilitas makan seperti resto dan café. Dapat ditemui dengan mudah dikawasan Jakarta Kota
tua. Dari warung makan hingga yang harganya juga tidak main main. Contohnya Café
Batavia. Dengan interior yang cantik, pengunjung tidak hanya disuguhi makanan yang
berkelas, namun interior yang cantik nan anggun.
^ Gambar sebelah kiri adalah interior Café Batavia sedangkan yang sebelah kanan
adalah ekterior café Batavia. *Sumber : Internet
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
31. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Accessibility
Menggunakan Bus Trans Jakarta
Jika naik dari shelter Taman Mini Garuda, transit pertama di shelter Semanggi
lalu berjalan kaki melalui tangga penyebrangan ke Halte Bendungan Hilir. Lalu
Page | 31
naik bus jurusan Blok M-Kota yang menuju ke arah Kota.
Dari Halte CIlilitan (PGC luar), naik bus jurusan PGC-Harmoni. Kemudian
transit di Halte Harmoni dan naik bus jurusan Blok M-Kota menuju arah Kota.
Menggunakan Kereta
Ada tiga jenis KRL menuju stasiun Jakarta Kota; Ekonomi, Ekonomi AC dan Express.
Bila menggunakan KRL Ekonomi dan Ekonomi AC dapat naik dari stasiun manapun.
KRL Express hanya berhenti di beberapa stasiun saja.
Jika naik dari arah Bogor, dapat menggunakan KRL dari stasiun manapun
sampai Stasiun Jakarta Kota.
Jika naik dari Tebet, dapat menggunakan KRL dari Stasiun Tebet sampai
Stasiun Jakarta Kota.
Jika naik dari Bekasi, dapat menggunakan KRL Bekasi-Jakartak Kota.
Menggunakan Angkutan Kota
Mikrolet M-15 A jurusan Kota—Tanjungpriok,
Mikrolet M-39 jurusan Kota—Pademangan,
Metromini 02 jurusan Muara Karang—Senen.
Bus Mayasari Bakti P 17 A jurusan Kampung Rambutan-Kota, dari Kampung
Rambutan atau Pasar Rebo
Tourist organization
Pemerintah kota Jakarta sedang getol getolnya membenahi warisan sejarah, yaitu Kawasan
Jakarta Kota Tua. Data lengkap tentang kawasan tersebut dapat di akses oleh umum di
http://kotatuajakarta.org. di media tersebut dijelaskan dengan lengkap tentang asal mula /
sejarah tentang Kawasan Kota lama hingga perkembangannya saat ini. Serta detail tentang
objek wisata yang ada apa saja, dan bagaimana pencapaiannya kesana.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
32. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
3.3.2 Kesimpulan Studi Kasus II
Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut :
1. Penataan kawasan wisata melibatkan banyak aspek. Salah satunya PKL. Disini Page | 32
posisi PKL dapat menguntungkan, menjadikan tempat tersebut lebih ramai
namun juga bisa menenggelamkan kawasan tersebut. Karena adanya PKL,
kawasan wisata dapat menjadi lebih kumuh dan tidak sedap dipandang.
Maka, penataan PKL di dalam kawasan wisata sangatlah perlu. Tidak semerta
ditertibkan dengan digusur. Namun memberikan zona untuk PKL.
2. Untuk menghidupkan sebuah kawasan perlu di beri kegiatan yang
mendukung kawasan tersebut. Seperti hal yang dilakukan oleh Museum
Fatahilah. Mengadakan festival yang jangka waktunya setahun sekali. Selain
mengadakan kegiatan besar selama satu tahun sekali, memberikan event
event kecil juga lah sangat perlu. Agar wisatawan yang dating tidak hanya
menikmati bangunan yang fisik saja.
3. Memberikan daerah ‘selamat datang’. Meski ‘pintu masuk’ kawasan tersebut
bisa dari mana saja. Namun dengan pemberian daerah ‘selamat datang’
mempermudah wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata. Di daerah
‘selamat datang’ wisatawan diberi gambaran umum tentang objek apa saja
yang ada dikawasan tersebut dan di beri peta pariwisata. Sedangkan di
kawasan Jakarta kota, hal itu belum ada. Jadi wisatawan harus Tanya – Tanya
terlebih dahulu dengan orang sekitar. Meski hal tersebut ada bagusnya
karena berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Daerah ‘selamat
datang’ tersebut dalam bentuk Tourist Information.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
33. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB IV
TEMA RANCANG
Page | 33
4.1 DEFINISI TEMA
4.1.1 Pengertian secara terminology bahasa
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, tema adalah pokok pikiran, dasar
cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan
sebagainya).
b. Menurut Oxford Advance Learner’s Pocket Dictionary (2004)
Subject of a talk, book, etc.
Repeated tune in music.
c. Menurut Webster Ninth New Collegiate Dictionary, Merriam-Webster INC,
Publishers Springfield, Massacuset, USA :
A subject or topic of discourse or of artistic representation (guilt and punishment
is the theme of the story) Diartikan sebagai sebuah topik dari percakapan atau
ceramah atau pidato atau topik dari sebuah karya seni.
A specific and distinctive quality, characteristic, or concern. Diartikan sebagai suatu
kualitas yang spesifik, karakteristik, atau perhatian Kesimpulan dari berbagai
pengertian diatas, tema adalah pokok pikiran atau topik atau karakteristik yang
mendasari dari subjek tertentu (buku, musik, percakapan, seni dan lain-lain).
4.1.2 Pengertian Tema Secara Arsitektural
Merancang dengan tema berarti mengusulkan salah satu kemungkinan perwujudan
dari gagasan (Ir. Josef Prijotomo, M. Arch, dosen Arsitektur ITS).
Menurut Gunawan Tjahyono, “Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan
bagi sebuah tajuk. Dari situlah kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk
melakukan bahasan, ulasan, dan tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema
melandaskan seluruh olahan berkarya dan tindakan intelektual atau seni. Dari contoh yang
sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat melandasi tindakan berarsitektur.” ( Kilas Jurnal
FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1, halaman 79)
Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema
itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang
di dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk
mencari jawaban.”
(AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 – 1995, Subur, Jakarta, 1995).
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
34. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Jadi, tema merupakan dasar atau langkah awal dalam menentukan landasan desain
suatu obyek rancangan yang mampu memberikan batasan dalam mengeksplorasi konsep
perancangan, sehingga konsep rancangan yang dibuat tidak keluar jalur dari konteks tema
yang ingin dimunculkan.
Page | 34
4.2 DEFINISI SPIRIT of THE TIME
4.2.1 Definisi SPIRIT
Menurut www.thefreedictionary.com
The soul, considered as departing from the body of a person at death. ( Jiwa,
yang pergi meninggalkan jasad manusia ketika dia meninggal).
The part of a human associated with the mind, will, and feelings. ( Bagian
dari manusia yang berhubungan dengan pikiran, kehendak, dan perasaan).
The essential nature of a person or group. ( Karater atau sifat penting dari
seseorang atau kelompok).
Spirits A mood or an emotional state. ( Spirits sebuah suasana hati atau
keadaan emosi).
The predominant mood of an occasion or a period: "The spirit of 1776 is not
dead" (Thomas Jefferson). (Suasana hati dominan dari suatu kesempatan atau
periode ; “ Semangat 1176 tidak mati” kata Thomas Jefferson).
Menurut www.wikipedia.org
Kata Sprit berasal dari bahasa Latin Spritus, yang berarti nafas. Namun dapat diartikan juga
sebagai roh, jiwa, keberanian, semangat/kekuatan/tenaga.
4.2.2 Definisi TIME
Menurut www.wikipedia.org
“Time is a dimension in which events can be ordered from the past through the
present into the future, and also the measure of durations of events and the intervals
between them. Time has long been a major subject of study in religion, philosophy,
and science . . .”
Waktu adalah dimensi di mana peristiwa dapat dipesan dari masa lalu melalui masa kini ke
masa depan, dan juga ukuran durasi kejadian dan interval mereka. Waktu telah lama
menjadi subjek utama penelitian dalam agama, filosif, dan ilmu pengetahuan..
Menurut http://www.angelfire.com/md2/timewarp/time.html
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
35. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Time is always changing. Time never stands still. Time is continuous, and not
stationary. Time changes our perceptions, and our perceptions of time change
continuously. Time is infinite; change is essential to time.
Waktu selalu berubah, waktu tidak pernah diam. Waktu adalah terus menerus dan tidak
stasioner. Waktu mengubah persepsi kita, dan persepsi kita tentang waktu berubah terus Page | 35
menerus. Waktu adalah terbatas, perubahan adalah penting ke waktu.
Menurut http://searchcio-midmarket.techtarget.com/definition/time
Time is an observed phenomenon, by means of which human beings sense and record
changes in the environment and in the universe. A literal definition is elusive. Time
has been called an illusion, a dimension, a smooth-flowing continuum, and an
expression of separation among events that occur in the same physical location.
Waktu adalah sebuah fenomena yang diamati manusia dengan cara yang masuk akal dgn
merekam perubahan lingkungan dan alam semesta. Definisi secara literature sulit untuk
dipahami. waktu disebut ilusi, dimensi sebuah kontinuitas, dan ekspresi pemisahan
peristiwa yang terjadi di lokasi fisik yang sama.
4.3 SEJARAH SPIRIT OF THE TIME
Zeitgeist muncul sebagai prinsip filosofis yang mirip dengan Volkgeist. Sedangkan Volkgeist
mengacu pada kepribadian kolektif dari suatu etnis atau kebangsaan selama beberapa
generasi, Zeitgesist menunjukkan karakter sejarah pada tiap periode yang berbeda. Zeitgeist
mengacu pada tren politik, artistic dan social yang dominan dari era tertentu.
Spirit of the time berasal dari kata zeitgeist dalam bahasa Jerman. Dipopulerkan
oleh George Hegel. Zeitgeist (spirit of the age or spirit of the time) berasal dari kata zeit dan
geist yang berarti ‘spirit’ dan ‘time’ adalah mode intelektual atau mazhab yang dominan
yang menggambarkan dan mempengaruhi budaya pada periode - periode. Sebagai contoh,
arsitektur dan seni lainnya dari abad ke – 20 banyak dipengaruhi oleh gagasan modernism.
4.4 KESIMPULAN TEMA SPIRIT OF THE TIME
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SPIRIT OF THE TIME adalah
kekuatan sebuah masa atau waktu yang menyimpan cerita dalam setiap kejadian /
peristiwa. Yang mana kekuatan tersebut dapat memberikan sebuah ‘roh’ pada sebuah
kawasan dan bangunan lama. Jika kekuatan tersebut terus diiaga, dipoles, dan dirawat
dengan mempertimbangkan keadaan masa kini.
Sebuah kawasan kota lama yang memiliki ‘roh’ dan dapat ‘hidup’ jika mendapat
perhatian dari masyarakat setempat (termasuk kepemerintahan). Apabila masyarakat
setempat sudah menghargai, merawat dan mencari tau, otomatis kawasan kota lama tidak
akan mati. Seperti yang telah banyak terjadi pada kota Surabaya.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
36. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Untuk memunculkan sebuah ‘roh’ pada kawasan lama dengan cara:
1. Memperbaiki fisik bangunan yang telah rusak. Seperti pada fasad, material dan
detail pada bangunan.
2. Menghadirkan suasana masa lalu dapat melalui interior ataupun eksterior serta
landscaping yang mendukung. Page | 36
3. Memberikan fungsi baru yang dapat mendukung dan menghidupkan aktivitas
kawasan.
4. Menyandingkan suasana masa kini melalui interior maupun eksteriornya secara
berdampingan. Agar masyarakat yang muda tertarik untuk mengunjungi kawasan
tersebut.
4.5 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA
Berkembangnya kota tidak lepas dari campur tangan manusia dalam hal pengembangan dan
pelestarian. Kota yang indah adalah kota yang berkembangnya tidak melupakan sejarahnya,
tidak melupakan bagaimana ia berdiri sampai pada keadaan saat ini.
Kenyataan yang terjadi pada kebanyakan kota, khususnya Surabaya. Adalah
ketimpangan pengembangan kawasan. Yang menjadi perhatian utama pemerintah adalah
kawasan yang dapat menghasilkan keuntungan lebih dengan cepat. Sehingga kawasan –
kawasan lama di Surabaya banyak yang terlupakan, padahal sesungguhnya jika dirawat dan
dikembangkan akan banyak mendatangkan keuntungan.
Banyak kawasan kota lama di Surabaya menjadi kawasan mati dan ditinggalkan.
Memang, sebagain masih ada yang aktif, namun jam aktifnya hanya pada saat pagi hari –
sore hari. Ketika sudah menjelang malam, aktivitas banyak tidak terlihat. Contohnya pada
Koridor Kembang Jepun yang berada di Kawasan kota lama. Pada bulan Mei 2005,
pemerintah kota Surabaya membangun kawasan wisata Kya-kya, namun saat ini kawasan
tersebut tidak lagi seaktif ketika pertama kali di buka. Sebenarnya keberadaan bangunan -
bangunan lama (kawasan kota lama) dapat bersanding gagah dengan bangunan masa kini.
Tidak hidupnya sebuah kawasan dikarenakan tidak adanya aktivitas yang dapat
menarik masyarakat untuk datang, bangunan sekitar yang berada di kawasan tersebut tidak
menarik dan tidak terawat, tidak adanya public space yang dapat digunakan masyarakat
untuk berkumpul,dan sebagainya. Memberikan ‘roh’ ke sebuah kawasan sangatlah penting,
agar kawasan tersebut tetap hidup dan ramai.
Maka dari itu penggunaan tema SPIRIT OF THE TIME diharap dapat membantu
mahasiswi untuk melakukan sebuah proses merancang REVITALISASI KAWASAN KORIDOR
KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA.
4.6 PENDEKATAN TEMA
Pendekatan teori yang dipakai untuk mencapai tema dalam rancangan adalah Simbiosis
Past, Present, Future by Kisho Kurokawa.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
37. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
4.6.1 Simbiosi antara masa lalu dan masa kini
Arsitektur tidak lepas dari sejarah. Arsitektur berusaha menjaga kesesuaian,
keserasian antara masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Arsitektur juga
mempunyai kebutuhan menjaga, mempertahankan sejarah dan kebudayaan daerah
tertentu. Unsure – unsure pokok dari sejarah arsitektur itu adalah unsure fisik (ornament, Page | 37
symbol, dan bentuk arsitektur) dan unsur non-fisik (ide, cara berfikir, dan estetika serta car a
hidup). Dalam simbiosis masa lalu dan masa kini media perantara antara kedua hal tersebut
adalah proses dimana berkembangnya kebudayaan dahulu dengan produk – produknya
menuju kebudayaan baru dengan produk – produk barunya pula.
Pengertian simbiosis menurut Kisho Kurokawa :
“…we need a zoning theory that will accommodate areas of mixed function. We need
cities where people of all ethnic background can live together. We need architecture and
cities where handicapped people can live with equal freedom. We need residential areas
where old people and young people can live together comfortably. And we need architecture
where inside and outside are mutually interpentetrating…”
4.6.2 Sejarah simbiosis
Arsitektur simbiosis awalnya berkembang di Jepang. Pelepornya adalah Kisho
Kurokawa, meurutnya budaya Jepang merupakan ‘simbiotik’. Sejak abad ke -7, kebudayaan
Jepang sudah banyak dipengaruhi oleh budaya- budaya luar, termasuk dari beberapa
Negara tetangga, seperti China dan Korea, serta melalui keduanya juga masuk budaya Persia
dan Eropa Barat. Semenjak itu pula, proses simbiosis budaya antara jepang dengan Negara
Negara lain mulai terjadi. Bangsa Jepang secara aktif berasimilasi dengan budaya – budaya
asing.
Dalam segi arsitektur, laihirnya gerakan simbiosis menurut Kisho Kurokawa dalam
bukunya Art of Symbiosis, dilandasi beberapa alas an, yaitu :
1. Ajaran Budha yang mengajarkan doktrin Samsara (perpindahan jiwa), dikatakan
bahwa semua yang hidup adalah bagian dari lingkungan kahir dan mati yang
kesemuanya terjaring dalam jalinan kehidupan. Aspek fundamental dari filosofi
ini adalah kepercayaan bahwa tidak ada yang abadi/permanen, baik itu alam,
manusia itu sendiri atau arsitektur. Maka kelangsungan hidup arsitektur, seperti
halnya manusia, adalah milik alam dan dalam lingkaran perpindahan. Dari prinsip
inilah simbiosi menyatu dan mejadi bagian penting dalam kebudayaan Jepang.
2. Beberapa kegagalan dalam arsitektur modern.
Menurut Kisho Kurokawa, ada 4 kegagalan dari arsitektur modern yang memicu
lahirnya arsitetkur simbiosis, yaitu :
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
38. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Dualisme yang berdasar pada fungsi.
Universalisme melalui industrialisasi
Susunan yang berdasarkan hirearki
Page | 38
Materialisme
4.6.3 Prinsip – prinsip Simbiosis Masa Lalu dan Masa Kini
Berdasarkan tulisan Kisho Kurokawa, tentang Symbiosis of redevelopment and
restoration sub bab terakhir, menyebutkan bahwa sebuah kota yang modern adalah dimana
gedung dan kawasan lama dilestarikan. Meskipun mereka kurang memiliki nilai sejarah.
Pembangunan ulang atau redevelopment sebaiknya tidak menghilangkan keindahan sebuah
kota sebelumnya. Adanya keseimbangan hubungan antara yang baru dan yang lama, kisho
Kurokawa menyebutkan symbiosis of development and preservation (revitalization).
Menurut Kisho Kurokawa, lahirnya simbiosis masa lalu dan masa kini bermula pada
pemikirannya akan metabolisim architecture, lalu mengalami pengembangan menjadi
diachrony. Diachrony inilah yang menjadi cikal bakal simbiosis masa lalu dan masa kini
(symbiosis of the past, the present, and the future). Simbiosis ini sangat erat kaitannya
dengan sejarah, nilau sejarah atau kesejarahan. Kisho Kurokawa mendefinisikan pengertian
sejarah (history) menjadi dua, yaitu :
Visible History
Hal – hal yang tampak, antara lain bentuk arsitektural, motif ornament, dan
simbiosis yang merupakan warisan dari masa lalu/masa silam.
Unvisible History
Hal - hal yang tidak tampak, antara lain pikiran, ide – ide, religi, perasaan akan
keindahan, dan jalan hidup.
Sejarah (History) sendiri berbeda cara melestarikannya. Menurut pengamatan Kisho
Kurokawa, pelestarian sejarah berbeda antara Negara – Negara di Barat dan di Timur. Di
Barat, pelestarian dilakukan lebih kepada material arsitektur. Secara fisik, sehingga masih
banyak gedung – gedung tua di Negara Barat yang masih terlihat asli. Sedangkan di Timur,
pelestarian dilakukan secara spiritual, budaya.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
39. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
Secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut :
Page | 39
Metabolism
Diachrony Syncharony
Symbiosis of the past, the
present, and the future.
History
Visible Unvisible
Manifested in That states of mind,
architectural forms, ideas, religions,
ornamental motifs, aesthetic sensibilities,
and symbol inherited and ways of life
from the past
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
40. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
BAB V
STUDI KASUS TEMA
Page | 40
5.1 STUDI KASUS I
PROFIL STUDI KASUS :
NAMA OBJEK : Gedung Parlemen Jerman – Reichstag
LOKASI : Berlin – Jerman
ARSITEK : Norman Foster ( rekonstruksi )
TAHUN : 1894 ( pembangunan awal 1871 )
Pekerjaan Rekonstruksi : 1995 – 1999
VOLUME BANGUNAN : 400.000 M3
DIAMETER KUBAH : 40 meter
JUMLAH KACA/CERMIN YANG DIGUNAKAN PADA KERUCUT : 360
SUMBER STUDI KASUS:
http://www.ushmm.org/outreach/id/article.php?ModuleId=10007669
http://www.solopos.com/2011/03/10/reichstag-sederhana-tapi-
mengesankan-habis-88608
http://en.wikipedia.org/wiki/Reichstag_%28building%29
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064
41. SEMINAR ARSITEKTUR REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA
RA 1372 TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E
5.1.1 Sejarah Bangunan
Recihstag merupakan gedung parlemen yang didesain oleh Paul Wallot pada tahun
1894. Bangunan enam lantai dengan gaya Italian Renaissance mempunyai luas 13.290 meter
persegi dengan empat tower yang tingginya mencapai 40 meter. Terdapat tulisan “dem
deutschen volken” di pediment pintu masuk utama bangunan yang berarti “untuk Page | 41
masyarakat Jerman”, dibuat pada tahun 1916. Pada atap bangunan di buat cupola (kubah)
berbahan kaca dan baja. Hal tersebut merupakan karya terbesar pada saat itu.
Bentuk kupola pada mulanya
Peristiwa penting bersejarah :
1. Merupakan tempat dimana Philipp Scheidemann
memproklamirkan berdirinya republic Jerman setelah
kaisar turun tahta di akhir perang dunia pertama.
Peristiwa ini dilaksanakan di salah satu balkon
bangunan Reichstag , pada tanggal 9 Nopember.
2. Reichstag berfungsi sebagai gedung parlemen “
Weimar Republic” selama tahun 1919 hingga tahun
1933.
3. Pada tanggal 27 Februari 1933, Reichstag terbakar.
4. Hancurnya gedung ini karena perang dunia kedua
akibat pemboman besar- besaran oleh tentara Rusia.
Keadaan dimana gedung Reichstag
hancur olek pasukan sekutu.
Puteri Wara Sabrina
3206 100 064