Dokumen tersebut membahas tujuh prinsip belajar menurut kelompok 2, yaitu perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Prinsip-prinsip tersebut dijelaskan maknanya dan implikasinya bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tujuh prinsip belajar menurut kelompok 2, yaitu perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Prinsip-prinsip tersebut dijelaskan maknanya dan implikasinya bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas PembelajaranArif Wicaksono
Prinsip-prinsip belajar dan implikasinya bagi guru dan siswa. Prinsip-prinsip tersebut meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Implikasinya bagi guru adalah menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran, sedangkan bagi siswa adalah aktif belajar secara mandiri dan berkelompok.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip belajar yang meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Prinsip-prinsip tersebut diterapkan dalam proses pembelajaran agar efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Makalah ini membahas tentang pengertian belajar, konsep belajar, tujuan belajar, proses belajar, dan keterampilan belajar. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi belajar sebagai perubahan tingkah laku akibat pengalaman, tiga ranah belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, tujuan belajar seperti mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, fase-fase proses
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswaRisa Meiranti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus. Data dikumpulkan dari 35 mahasiswa semester 2 yang mengambil mata kuliah Statistik 1. Variabel yang diukur adalah motivasi belajar dan hasil belajar. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang sangat kecil antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa, yaitu hanya 2%, sementara
Makalah ini membahas konsep dasar belajar dengan menjelaskan arti penting belajar bagi perkembangan dan kehidupan manusia, memberikan definisi belajar, dan mencontohkan belajar seorang anak dengan mobil-mobilan.
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Uhthi Solekhah
Makalah ini membahas prinsip-prinsip dan unsur-unsur belajar dan pembelajaran. Terdapat delapan prinsip belajar menurut Rothwal A.B. dan tujuh prinsip pembelajaran. Unsur-unsur belajar meliputi tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respons, konsekuensi, dan reaksi terhadap kegagalan. Unsur-unsur pembelajaran meliputi unsur dinamis guru dan upaya pengembangan unsur dinamis siswa
Teori belajar memberikan kerangka untuk memahami proses belajar manusia dan membantu perancangan pembelajaran yang efektif. Ada empat teori utama yaitu behaviorisme, kognitif, konstruktivisme, dan humanistik, yang masing-masing memandang belajar dari sudut yang berbeda. Teori-teori ini memberikan pedoman bagi guru untuk merancang pembelajaran, mengelola kelas, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Makalah ini membahas lima teori belajar yaitu:
1. Teori behavior yang menekankan perubahan tingkah laku yang dapat diamati melalui hubungan stimulus-respons.
2. Teori kognitif yang melihat belajar sebagai usaha untuk memahami dunia dengan menggunakan alat mental.
3. Teori konstruktivisme dimana pengetahuan dibangun secara aktif melalui pengalaman.
4. Teori Gestalt yang menekankan pola ke
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahlimfsginting
Psikologi pendidikan didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam konteks pendidikan, serta penerapan prinsip-prinsip psikologi untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Beberapa ahli menekankan bahwa psikologi pendidikan meliputi studi sistematis tentang proses belajar siswa dan interaksi sosial di sekolah.
Tugas presentasi kelompok 1 membahas konsep dan prinsip dasar belajar, mengajar, dan pembelajaran. Ringkasannya adalah belajar adalah proses perubahan diri seseorang akibat pengalaman, mengajar adalah upaya guru membangkitkan siswa belajar, dan pembelajaran adalah proses interaksi siswa, guru, dan sumber belajar untuk membantu siswa belajar.
A. Penerapan budaya positif di sekolah memerlukan kerja sama antara semua pihak, termasuk guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat. Guru berperan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendorong tumbuhnya motivasi internal siswa.
Kelompok 2-Prinsip Belajar dan Asas PembelajaranArif Wicaksono
Prinsip-prinsip belajar dan implikasinya bagi guru dan siswa. Prinsip-prinsip tersebut meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Implikasinya bagi guru adalah menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran, sedangkan bagi siswa adalah aktif belajar secara mandiri dan berkelompok.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip belajar yang meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. Prinsip-prinsip tersebut diterapkan dalam proses pembelajaran agar efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Makalah ini membahas tentang pengertian belajar, konsep belajar, tujuan belajar, proses belajar, dan keterampilan belajar. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi belajar sebagai perubahan tingkah laku akibat pengalaman, tiga ranah belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, tujuan belajar seperti mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, fase-fase proses
jurnal Hubungan motivasi-belajar-thdp-hasil-belajar-mahasiswaRisa Meiranti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus. Data dikumpulkan dari 35 mahasiswa semester 2 yang mengambil mata kuliah Statistik 1. Variabel yang diukur adalah motivasi belajar dan hasil belajar. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang sangat kecil antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa, yaitu hanya 2%, sementara
Makalah ini membahas konsep dasar belajar dengan menjelaskan arti penting belajar bagi perkembangan dan kehidupan manusia, memberikan definisi belajar, dan mencontohkan belajar seorang anak dengan mobil-mobilan.
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Uhthi Solekhah
Makalah ini membahas prinsip-prinsip dan unsur-unsur belajar dan pembelajaran. Terdapat delapan prinsip belajar menurut Rothwal A.B. dan tujuh prinsip pembelajaran. Unsur-unsur belajar meliputi tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respons, konsekuensi, dan reaksi terhadap kegagalan. Unsur-unsur pembelajaran meliputi unsur dinamis guru dan upaya pengembangan unsur dinamis siswa
Teori belajar memberikan kerangka untuk memahami proses belajar manusia dan membantu perancangan pembelajaran yang efektif. Ada empat teori utama yaitu behaviorisme, kognitif, konstruktivisme, dan humanistik, yang masing-masing memandang belajar dari sudut yang berbeda. Teori-teori ini memberikan pedoman bagi guru untuk merancang pembelajaran, mengelola kelas, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Makalah ini membahas lima teori belajar yaitu:
1. Teori behavior yang menekankan perubahan tingkah laku yang dapat diamati melalui hubungan stimulus-respons.
2. Teori kognitif yang melihat belajar sebagai usaha untuk memahami dunia dengan menggunakan alat mental.
3. Teori konstruktivisme dimana pengetahuan dibangun secara aktif melalui pengalaman.
4. Teori Gestalt yang menekankan pola ke
Definisi psikologi pendidikan menurut para ahlimfsginting
Psikologi pendidikan didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari proses belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam konteks pendidikan, serta penerapan prinsip-prinsip psikologi untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Beberapa ahli menekankan bahwa psikologi pendidikan meliputi studi sistematis tentang proses belajar siswa dan interaksi sosial di sekolah.
Tugas presentasi kelompok 1 membahas konsep dan prinsip dasar belajar, mengajar, dan pembelajaran. Ringkasannya adalah belajar adalah proses perubahan diri seseorang akibat pengalaman, mengajar adalah upaya guru membangkitkan siswa belajar, dan pembelajaran adalah proses interaksi siswa, guru, dan sumber belajar untuk membantu siswa belajar.
A. Penerapan budaya positif di sekolah memerlukan kerja sama antara semua pihak, termasuk guru, siswa, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat. Guru berperan kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendorong tumbuhnya motivasi internal siswa.
Modul ini membahas tentang koneksi antar materi yang telah dipelajari calon guru penggerak dan merefleksikan pemahaman yang dibangun selama modul ini. Tujuan pembelajaran khususnya adalah mengaitkan materi awal hingga akhir dan mengambil makna dari pengalaman belajar untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Teori pembelajaran behavioristik, kognitif, dan konstruktivis menjelaskan proses belajar manusia. Teori behavioristik menekankan pada hubungan stimulus-respons, teori kognitif pada proses mental internal, sedangkan teori konstruktivis pada konstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman.
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmadSuryadi12
Makalah ini membahas tentang motivasi dan pembelajaran. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhan, sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar untuk mencapai tujuan. Keterkaitannya adalah motivasi mempengaruhi hasil pembelajaran karena peserta didik yang termotivasi akan lebih giat belajar.
Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku Makalah model pengawasan laku
Makalah ini membahas tentang teori belajar sosial dan implikasinya dalam pendidikan. Teori belajar sosial menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Konsep utama teori ini adalah bahwa lingkungan, perilaku, dan faktor kognitif saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Teori ini berimplikasi penting dalam pendidikan karena menekankan peran model dan lingkungan dalam
Teori pembelajaran sosial-kognitif Albert Bandura menyatakan bahawa individu belajar melalui peniruan perilaku model. Bandura menjelaskan peranan penting guru sebagai model teladan dan kaedah pembelajaran melalui penyaksian dan peniruan tingkah laku orang lain. Teorinya menegaskan hubungan antara pembelajaran, pembentukan moral, dan pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan individu.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya hasil belajar IPS siswa SD karena pembelajaran yang masih konvensional. Peneliti bermaksud menerapkan model pembelajaran kooperatif TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Modul ini membahas tentang penerapan konsep-konsep budaya positif seperti disiplin positif, teori kontrol, motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi dalam menciptakan budaya positif di sekolah. Modul ini juga menjelaskan peranan guru penggerak dalam mewujudkan budaya positif melalui pemahaman filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan kompet
Disiplin Positif Merdeka Belajar by Andi Ismira.pptxAndiChimzTenriAdi
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan disiplin positif dalam konsep merdeka belajar. Disiplin positif bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa dengan memberikan tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan mengelola emosi. Merdeka belajar memberikan kebebasan belajar bagi siswa. Agar merdeka belajar berjalan efektif, disiplin positif diterapkan untuk membimbing s
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan disiplin positif dalam konsep merdeka belajar. Disiplin positif bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa dengan memberikan tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan mengelola emosi. Merdeka belajar memberikan kebebasan belajar kepada siswa. Agar merdeka belajar berjalan efektif, diperlukan penerapan disiplin positif
SDN Padasuka Mandiri 1 adalah sekolah negeri yang berlokasi di Kota Cimahi, Jawa Barat. Sekolah ini memiliki 18 guru dan 467 siswa dari kelas 1 sampai 6. Sekolah ini mencapai prestasi akademik dan non-akademik tinggi pada tingkat kota, provinsi, bahkan nasional melalui berbagai lomba seperti pantomin, pramuka, dan renang.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan total quality management (TQM) dan implementasi awal TQM dalam dunia pendidikan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) TQM berawal dari kebutuhan akan kualitas produksi massal, (2) TQM di Jepang berkembang setelah Perang Dunia 2, dan (3) penerapan awal TQM dalam pendidikan meliputi pengembangan guru dan standarisasi mutu pendidikan.
Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-7/8 Masehi melalui perdagangan dan penyebaran oleh pedagang Muslim Arab dan India. Teori utama masuknya Islam adalah melalui Sriwijaya dan Barus yang memanfaatkan jalur perdagangan, serta kunjungan utusan Arab ke Kerajaan Kalingga pada 674 M. Pengaruh Persia dan Turki juga berperan melalui bahasa, tarekat, dan ulama yang menyebarkan ajaran Islam.
slide tentang pembahasan mengenai beberapa ayat di dalam al-Quran yang membahas tentang supervisi pendidikan, terutama dalam hal perencanaan pendidikan islami
Sistem informasi manajemen kesiswaan di mts baiturrahim kota cimahiMuhamad Anugrah
MTs. Baiturrahim telah menerapkan sistem informasi manajemen kesiswaan untuk mempermudah akses informasi siswa walaupun sebagian masih manual. Sistem ini meliputi penerimaan siswa baru, pembelajaran, dan disiplin, serta dimanfaatkan untuk komunikasi dengan orangtua melalui aplikasi seperti WhatsApp, SIMPATIKA, dan EMIS Madrasah.
Penerapan spmi di sd negeri padasuka mandiri 1Muhamad Anugrah
Dokumen ini membahas penerapan sistem penjaminan mutu internal di SD Negeri Padasuka Mandiri 1. Sekolah ini melaksanakan siklus penjaminan mutu meliputi pemetaan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi mutu, serta penyusunan strategi baru. SD ini juga ditunjuk sebagai sekolah model untuk memberikan bimbingan kepada sekolah-sekolah di sekitarnya.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan supervisi manajerial dalam pengelolaan kurikulum 2013 untuk meningkatkan kompetensi manajerial kepala sekolah dan tim pengembang sekolah agar sekolah dapat memenuhi delapan standar nasional pendidikan. Supervisi ini akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti pengembangan dokumen pengelolaan kurikulum, pemenuhan standar berbasis data, peningkatan otonomi sekolah, dan
Program supervisi kepala sekolah contoh untuk smkMuhamad Anugrah
Program supervisi kepala sekolah SMK menjelaskan rencana supervisi akademik dan manajerial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Rencana supervisi akademik meliputi pengembangan silabus, peningkatan metode pembelajaran, dan analisis hasil belajar. Sedangkan supervisi manajerial meliputi pengelolaan kurikulum, sarana prasarana, dan kerjasama dengan stakeholder. Program ini diharapkan dapat meningkatkan prof
Instrumen supervisi manajerial ini digunakan untuk menilai delapan aspek administrasi dan manajemen sekolah, yaitu administrasi kurikulum dan pembelajaran, administrasi kelas, administrasi dan manajemen sekolah, organisasi dan kelembagaan, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, serta peserta didik. Instrumen ini berisi delapan lembar soal dengan berbagai komponen penilaian untuk masing-masing aspek.
Instrumen ini digunakan untuk mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru. Terdiri dari dua bagian yaitu instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran yang menilai perencanaan guru, dan instrumen observasi kelas yang menilai pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kedua instrumen ini berisi kriteria penilaian untuk aspek-aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru beserta skala nilai untuk setiap k
Dokumen tersebut membahas tentang standar, komponen, aspek, dan indikator untuk supervisi, monitoring, dan evaluasi SMP berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Dokumen ini menjelaskan lima standar utama yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, beserta komponen, aspek, dan indikator penilaian untuk masing-masing standar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembobotan standar, komponen, aspek, dan indikator pendidikan untuk supervisi, monitoring, dan evaluasi SMP berdasarkan Standar Nasional Pendidikan yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Dokumen ini menjelaskan empat standar utama yaitu isi, proses, kompetensi lulusan, dan guru beserta tenaga kependidikan lainnya beserta bobotnya masing-masing.
Dokumen tersebut merupakan instrumen untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama berdasarkan enam standar, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, serta standar pengelolaan. Dokumen tersebut berisi kriteria dan jenis dokumen yang harus dimiliki sekolah untuk memenu
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) membahas standar pembiayaan pendidikan yang mencakup aspek-aspek seperti biaya investasi, biaya operasional, biaya personal, dan transparansi serta akuntabilitas. Dokumen ini memberikan pedoman bagi sekolah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran sekolah yang melibatkan berbagai pihak serta mengelola dana secara sistematis dan akuntabel.
[Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) merupakan dokumen penting dalam pengelolaan sekolah. RKS dan RKAS disusun dengan sistematika yang mencakup visi, misi, tujuan, program, anggaran, dan rencana evaluasi, serta mencakup berbagai aspek seperti kurikulum, sarana prasarana, dan sumber daya manusia.]
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
1. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
PROPOSAL TESIS
PENERAPAN KONSEP REWARD AND PUNISHMENT DALAM TEORI PEMBELAJARAN BEHAVIORISTIK
PADA SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI GUGUS
SUTAN SYAHRIR KOTA CIMAHI
A. JUDUL
PENERAPAN KONSEP REWARD AND PUNISHMENT DALAM TEORI PEMBELAJARAN
BEHAVIORISTIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI GUGUS SUTAN SYAHRIR KOTA CIMAHI
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Reward And punishment adalah salah satu teori pembelajaran yang dipergunakan dalam
dunia pendidikan. Reward diartikan sebagai imbalan atas hasil positif yang dicapai oleh peserta didik
sedangkan punishment adalah hukuman yang akan diterima oleh peserta didik ketika melakukan
kesalahan. Penggunaan reward and punishmant adalah suatu hal yang seharusnya sebagai upaya
peningkatan potensi anak didik, dimana seorang guru; lingkungan dari peserta didik berupaya
memberikan stimulus untuk mendapatkan respons yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan
pemahaman aliran behavioristik yang menyatakan bahwa orang-orang sepenuhnya dikontrol oleh
lingkungan sekitar mereka1
.
Pada kenyataannya di sekolah dasar, banyak terjadi penggunaan punishment yang tidak
berimbang dengan penggunaan reward. Guru banyak menghukum peserta didik dengan hukuman-
hukuman, berupa hukuman verbal, psikologis bahkan ada beberapa guru yang mempergunakan
hukuman fisik. Hukuman verbal dapat berupa hinaan, cemoohan dan kritikan tajam, kemudian
hukuman psikologis dapat berupa pengabaian dan diskriminasi, dan hukuman fisik bisa berupa
penjeweran, cubitan, melakukan olahraga fisik semisal pushup atau situp, bahkan ada yang
melakukan penamparan dan yang lebih berat darinya. Sedangkan penggunaan reward, semisal
pujian, sanjungan dan hadiah biasanya kurang diperhatikan oleh guru.
1
Friedman, Howard S & Schustack, Miriam W., Kepribadian : Teori Klasik dan Riset Modern Edisi Ketiga,
(Jakarta : Penerbit Erlangga, 2008), hal. 220
2. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
Penggunaan reward and punisment haruslah berimbang dan memperhatikan situasi dimana
pembelajaran sedang dilaksanakan. Menurut skinner respon-respon yang dihasilkan oleh organisme-
organisme memiliki konsekuensi terhadap lingkungannya; jika respons tersebut mendapat imbalan,
respons tersebut akan lebih mungkin kembali muncul2
. Guru mengupayakan timbulnya suatu
respons positif dari peserta didik, tetapi kenyataannya banyak perilaku peserta didik yang timbul
tanpa diharapkan, seperti perilaku agresif, kurangnya minat terhadap pembelajaran dan seringnya
peserta didik tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Penulis melihat bahwa pandangan guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di lingkungan
Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi terhadap reward and punishment
sangat beragam. Gugus sutan syahrir terdiri atas enam sekolah dasar yang terdiri atas sebelas guru
Pendidikan Agama Islam, setiap guru pastinya memiliki pandangan dan penerapan yang berbeda
atas reward dan punishment. Maka perlu penelitian lebih lanjut mengenai pandangan-pandangan
yang beragam tersebut untuk mengetahui masing-masing kekuatan dan kelemahan dari penggunaan
punisment and reward pada masing-masing guru serta dampaknya terhadap peserta didik.
Para penganut aliran behaviorisme menganggap bahwa orang-orang sepenuhnya dikontrol
oleh lingkungan sekitar mereka. Menurut Howard S Friedman, stimulus yang awalnya bersifat netral
apabila dihubungkan dengan munculnya sesuatu yang positif maka akan menjadi stimulus yang
“disukai”, tetapi sebaliknya apabila diasosiasikan dengan respons negatif menjadi stimulus yang
“tidak disukai” atau bahkan lebih buruk menjadi ketakutan yang berlebihan (fobia)3
.
Konsep pendidikan Islami mengatakan bahwa Jika anak diperlakukan oleh guru atau kedua
orang tuanya dengan perlakukan kejam , dididik dengan pukulan yang keras dan cemoohan pedas
dan selalu mendapatkan penghinaan dan ejekan, maka akan menimbulkan reaksi balik yang akan
tampak pada perilaku dan akhlaknya, dan gejala rasa takut serta cemas akan tampak pada tindakan-
tindakan anak4
. Memberikan perlakukan yang kasar dan hukuman yang zalim. Maka mereka telah
berbuat dosa kepada anak-anak dengan melemparkan anak-anak mereka kepada pola kehidupan
yang salah, dan di dalam suasana pendidikan yang salah, pengarahan yang naif dan tercela. Bahwa
mereka akan benar-benar melihat anak-anak yang tumbuh menyimpang dan durhaka5
.
Pemikiran bahwa reward and punishmnet sebagai suatu proses pembelajaran adalah sesuatu
yang mutlak adanya dan perlu difahami secara bijaksana oleh guru, jangan sampai pembelajaran
2
Ibid. Hal. 229
3
Ibid. Hal. 221
4
Ulwan, Dr. Abdullah Nasih., Pendidikan Anak Dalam Islam, (Jakarta : Pustaka Amani, 1995), hal. 129
5
Ibid. Hal. 131
3. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
yang seharusnya membawa dampak perubahan tingkah laku positif justru berbalik arah. Hal ini
menggugah penulis untuk melakukan penelitian ini sebagai upaya penerapan konsep reward and
punisment sekaligus usaha pengembangan ilmu pengetahuan keislaman.
C. PERUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam proposal tesis ini adalah sebagai berikut,
yaitu :
1. Bagaimana penerapan reward and punishment oleh guru pendidikan agama islam di gugus
sutan syahrir kota Cimahi ?
2. Bagaimana hubungan antara pemberian reward and punishment terhadap perubahan
perilaku siswa di Gugus Sutan Syahrir Kota Cimahi ?
3. Bagaimana hubungan antara pemberian reward and punishmnet terhadap motivasi belajar
siswa di Gugus Sutan Syahrir Kota Cimahi ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Untuk mengetahui penerapan reward and punishment oleh guru pendidikan agama islam di
gugus sutan syahrir kota Cimahi.
2. Untuk mengetahui hubungan antara pemberian reward and punishment terhadap
perubahan perilaku siswa di Gugus Sutan Syahrir Kota Cimahi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pemberian reward and punishmnet terhadap motivasi
belajar siswa di Gugus Sutan Syahrir Kota Cimahi.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teori reward and
punishmnet dalam suatu pembelajaran. Adapun secara khusus dijabarkan sebagai berikut, yaitu :
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pembuktian teori punishment and reward
dalam suatu pembelajaran.
2. Menambah referensi dalam penerapan teori punishment and reward, khususnya dalam
bidang Pendidikan Agama Islam.
4. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
3. Bahan masukan bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini diharafkan memberikan
sumbangan pengetahuan dan motivasi positif bagi proses pengembangan dunia pendidikan
yang lebih luas.
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Para ahli psikologi behaviorisme berpendapat bahwa sesuatu yang nampak berupa perilakulah
yang dapat diamati secara langsung, nyata dan dapat diobservasi. Karena itu pemahaman
behaviorisme berkutat dalam perilaku, begitupula dalam pembelajaran, menurut aliran ini sesuatu
yang nampak berupa perilakulah yang dikatakan sebagai hasil dari suatu pembelajaran. Mereka
berpendapat kesadaran adalah sesuatu yang dubious, sesuatu yang tidak dapat diobservasi secara
langsung dan nyata6
.
Manusia belajar melalui Conditioning (pengkondisian). Seseorang dikatakan belajar apabila
terdapat stimulus inderawi yang merangsangnya. Ketika itulah seseorang menanggapi stimulus
inderawi tersebut. Tanggapan yang ia berikan merupakan sebuah respons yang juga dibarengkan
dengan stimulus netral. Kemudian respons yang menyertai stimulus netral itu akan diulang beberapa
kali. Setelah dilakukan pengulangan beberapa kali, maka akan dijumpai bahwa stimulus netral bisa
memberikan respons dengan sendirinya sekalipun stimulus inderawi sudah tidak ada lagi7
.
Ada berbagai hadits yang berbicara mengenai pemberian reward dan punishment,
salahsatunya adalah sebagai berikut, yaitu :
ﻣﻦﹶﻗﹶﻝﺎﻟﺼﹺﺒﻲﻫﻙﺎﹸﺛﻢﹶﻟﻢﻳﻌﻄﻪﹶﻓﹺﻬﻰﹶﻛﹾﺬﺑﹲﺔ
Barang siapa berkata kepada anak kecil : “kemarilah dan ambillah sesuatu”, lalu ia tidak
memberinya, maka perbuatan itu adalah suatu kedustaan. (HR. Ahmad)
ﻣﺮﺼﺍﻟ ﻭﺍﹺﺒﻲﹺﺑﺼﺎﻟﹶﻼﺓﹺﺇﹶﺫﺍﺑﹶﻠﹶﻎﺳﺒﻊﺳﹺﻨﻴﻦﻭﹺﺇﹶﺫﺑ ﺍﹶﻠﹶﻎﻋﺸﺮﺳﹺﻨﻴﻦﹶﻓﺿﺎﹺﺮﺑﻩﻮﻋﹶﻠﻴﻬﺎ
Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh
tahun, dan apabila sudah mencapai sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak
melaksanakannya. (HR. Abu Dawud No. 417)
6
Walgito, Bimo., Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2004), Hal. 66
7
Najati, Muhammad Utsman, Psikologi Sempurna Ala Nabi saw, (Bandung : Pustaka Hidayah, 2008), hal. 183
5. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
Hadits yang pertama menginstruksikan bahwa setiap tindakan positif yang dilakukan seorang
anak harus diberikan reward positif, sedangkan hadits yang kedua menginstruksikan bahwa setiap
tindakan negatif yang dilakukan anak harus diberikan punishment atau hukuman.
G. PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa penelitian mengenai teori punisment and reward, diantaranya adalah sebagai
berikut, yaitu :
1. Judul : Efektivitas Penerapan Reward Dan Punishment Dalam Menumbuhkan
Motivasibelajar Agama Dan Perubahan Perilaku Siswa Di Sma Negeri 9
Kota Cirebon
2. Jenis KTI : Tesis
3. Nama : Halim Purnomo
4. Penerbit : Program Pasca Sarjana Institut Agama Islam Syeikh Nurjati
5. Tempat : Cirebon
6. Tahun : 2010
7. Keterangan :
1. Judul : Model Pembelajaran Evadir Dan Reward And Punishment Berbasis CTL Untuk
Meningkatkan Motivasi, Aktivitas, Dan Ketuntasan Belajar Fisika
2. Jenis KTI : Tesis
3. Nama : Ayi Supriatna
4. Penerbit : Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang
5. Tempat : Malang
6. Tahun : 2008
7. Keterangan :
H. METODE PENELITIAN
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode penelitian
adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu8
. Sedangkan yang
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Penerbit Alfabeta, 2014), hal. 3
6. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
dimaksud dengan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secar triangulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi. 9
Metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah penelitian fenomenologis dan teori
grounded. Penelitian fenomenologis artinya peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi
partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya. Sedangkan
teori grounded artinya peneliti dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori
yang abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan yang
diteliti.
Alasan peneliti menggunakan metode kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin dilakukan secara kuantitatif.
Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotetis
dan teori.10
Tempat penelitian dalam tesis ini adalah enam sekolah di Gugus Sutan Syahrir Kelurahan
Padasuka Kota Cimahi, yaitu SDN. Padasuka Mandiri 1, SDN. Padasuka Mandiri 2, SDN. Padasuka
Mandiri 3, SDN. Padasuka Mandiri 4, SDN. Sukamaju 1 dan SDN. Suka maju 2.
NO TEMPAT SUMBER DATA KETERANGAN
1. SDN. Padasuka Mandiri 1 Darnayati, S.Pd.I
2. SDN. Padasuka Mandiri 2 Usnayah, S.Pd.I
3. SDN. Padasuka Mandiri 2 Sukaesih, S.Pd.I
4. SDN. Padasuka Mandiri 3 Ida Widaningsih, S.Pd.I
5. SDN. Padasuka Mandiri 3 Ali Nur Jamil, S.Pd.I
6. SDN. Padasuka Mandiri 4 Imas Setiasih, S.Ag
7. SDN. Sukamaju 1 Teti Rismayati, S.Ag
8. SDN. Sukamaju 2 Osim Hoerudin, S.Pd.I
Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. Karena itu peneliti
kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informan
9
Ibid, hal. 14
10
Ibid. Hal. 381
7. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya11
.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dilihat dari settingnya, dikumpulkan pada setting
alamiah (Natural setting), sumber primer yang digunakan adalah hasil wawancara terhadap guru
Pendidikan Agama Islam di Gugus Sutan Syahrir. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara
terstruktur dan semi terstuktur. Wawancara terstruktur dimana sudah persiapkan pertanyaan
tertulis yang alternatif dan jawabannyapun telah disiapkan12
, kemudian wawancara semi terstruktur
untuk mendapatkan pendalaman wawasan dari wawancara yang dilakukan. Sumber data
sekundernya adalah sebagai berikut, yaitu :
1. observasi partisipatif pasif, dimana peneliti hanya mengamati saja dan tidak ikut
terlibat terhadap dalam kegiatan yang dilakukan.
2. dokumentasi Guru Pendidikan Agama Islam di Gugus Sutan Syahrir, berupa data
tertulis hasil penilaian ataupun gambar, Photo, dan sebagainya.
Teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis data kualitatif dimana
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh13
. Adapun polanya sesuai dengan panduan Bogdan yang dikutif
oleh Sugiyono, yaitu dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.14
Rencana pengujian keabsahan data penelitian ini mengikuti petunjuk dari Sugiyono15
, dimana
menurutnya pengujian keabsahan data kualitatif meliputi uji kredibilitas, pengujian transferability,
Pengujian defenability dan Pengujian confirmability. Penjabaran dari pengujian keabsahan data yang
dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Uji kredibilitas dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan member
check.
2. Pengujian Transferability, peneliti membuat laporannnya dengan memberikan uraian yang
rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.
11
Ibid. Hal 306
12
Ibid. Hal. 318
13
Ibid. Hal. 331
14
Ibid. Hal. 332
15
Ibid. Hal. 361
8. Nama : Muhamad Anugrah, NIM : 20010015002, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Bandung, Bandung, 2015
3. Pengujian defenability, dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses
penelitian.
4. Pengujian confirmability, dilakukan dengan cara menguji hasil penelitian dikaitkan dengan
proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.
I. SISTEMATIKA PENULISAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Penerbit Alfabeta, 2014)
Walgito, Bimo., Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2004)
Najati, Muhammad Utsman, Psikologi Sempurna Ala Nabi saw, (Bandung : Pustaka Hidayah, 2008)
Ulwan, Dr. Abdullah Nasih., Pendidikan Anak Dalam Islam, (Jakarta : Pustaka Amani, 1995)
Friedman, Howard S & Schustack, Miriam W., Kepribadian : Teori Klasik dan Riset Modern Edisi
Ketiga, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2008)
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI/STUDI KEPUSTAKAAN
A. Teori Reward And Punishment
B. Imbalan dan Hukuman Dalam Pandangan Islam
C. Teori Motivasi
D. Akhlak Dan Perilaku Dalam Pandangan Pendidikan Islam
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Dan Alasan Menggunakan Metode
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Daya
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
BAB IV ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran : Ijin Penelitian, Perpanjangan, Foto-foto yang diamati, hasil wawancara, dokumentasi,
dll.