Makalah ini membahas konsep dasar belajar dengan menjelaskan arti penting belajar bagi perkembangan dan kehidupan manusia, memberikan definisi belajar, dan mencontohkan belajar seorang anak dengan mobil-mobilan.
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul berbagai pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang disebut dengan aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan dan pemikiran-pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap manusia selalu dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yang akan selalu menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah bermunculan suatu pemikiran-pemikiran yang baru. Pemikiran-pemikiran baru tersebut muncul karena pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa ke masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya di jadikan bahan diskusi oleh generasi penerusnya.
Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan serta pendidikan multikultural
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan itulah muncul berbagai pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan atau yang disebut dengan aliran-aliran dalam pendidikan. Adanya aliran-aliran dalam pendidikan dan pemikiran-pemikiran pendidikan dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap manusia selalu dihadapkan dengan generasi penerus (generasi muda). Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan selalu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yang akan selalu menimbulkan pro dan kontra, bermula dari pro dan kontra inilah bermunculan suatu pemikiran-pemikiran yang baru. Pemikiran-pemikiran baru tersebut muncul karena pemikiran-pemikiran lama yang mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa ke masa. Hal ini disebabkan pemikiran dari generasi sebelumnya di jadikan bahan diskusi oleh generasi penerusnya.
Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan serta pendidikan multikultural
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan negara.
IPBI
ABKIN
MGBKN
Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan bersama.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut kealian dari para pekerja nya.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanErsa Nabela
Power Point Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman, pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya.
Interaksi manusia dengan lingkunganya itu secara efisien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan.
Latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada lingkungan utama perndidikan yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
Penataan lingkungan pendidikan itu terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berlangsung efisien dan efektif.
TRI PUSAT PENDIDIKAN
Manusia sepanjang hidupnya selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan ketiganya disebut Tri Pusat pendidikan.
PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA TRIPUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberi kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni :
1. Pembimbing dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
2. Pengajaran dalam uapaya penguasaan pengetahuan.
3. Pelatihan dalam upaya Pemahiran keterampilan.
Kontribusi setiap pusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik diperlukan kerja sama yang erat dan harmonis antar Tripusat tersebut :
a. Di lingkungan keluarga telah diupayakan berbagai hal (perbaikan gizi, permainan edukatif, dll) yang menjadi landasan pengembangan selanjutnya di sekolah dan masyarakat
b. Di lingkungan Sekolah diupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan sekolah dengan orangtua siswa (organisasi orangtua siswa, kunjungan rumah oleh personel sekolah, dll). Sekolah juga mengupayakan agar programnya berkaitan erat dengan masyarakat di sekitarnya (siswa ke masyarakat, narasumber dari masyarakat ke sekolah dan sebagainya).
c. Lingkungan masyarakat mengusahakan berbagai kegiatan/program yang menunjang /program keluarga dan sekolah.
Dengan kontribusi tripusat pendidikan yang saling memperkuat dan saling melengkapi itu akan memberi peluang untuk mewujudkan sumber daya manusia terdidik yang bermutu.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan negara.
IPBI
ABKIN
MGBKN
Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan bersama.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut kealian dari para pekerja nya.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanErsa Nabela
Power Point Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman, pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya.
Interaksi manusia dengan lingkunganya itu secara efisien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan.
Latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada lingkungan utama perndidikan yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
Penataan lingkungan pendidikan itu terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berlangsung efisien dan efektif.
TRI PUSAT PENDIDIKAN
Manusia sepanjang hidupnya selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan ketiganya disebut Tri Pusat pendidikan.
PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA TRIPUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberi kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni :
1. Pembimbing dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
2. Pengajaran dalam uapaya penguasaan pengetahuan.
3. Pelatihan dalam upaya Pemahiran keterampilan.
Kontribusi setiap pusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik diperlukan kerja sama yang erat dan harmonis antar Tripusat tersebut :
a. Di lingkungan keluarga telah diupayakan berbagai hal (perbaikan gizi, permainan edukatif, dll) yang menjadi landasan pengembangan selanjutnya di sekolah dan masyarakat
b. Di lingkungan Sekolah diupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan sekolah dengan orangtua siswa (organisasi orangtua siswa, kunjungan rumah oleh personel sekolah, dll). Sekolah juga mengupayakan agar programnya berkaitan erat dengan masyarakat di sekitarnya (siswa ke masyarakat, narasumber dari masyarakat ke sekolah dan sebagainya).
c. Lingkungan masyarakat mengusahakan berbagai kegiatan/program yang menunjang /program keluarga dan sekolah.
Dengan kontribusi tripusat pendidikan yang saling memperkuat dan saling melengkapi itu akan memberi peluang untuk mewujudkan sumber daya manusia terdidik yang bermutu.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
kata "belajar, pembelajaran, dan mengajar" sangat sering kita ucapkan, namun apakah kita tahu makna yang sebenarnya ?
apa perbedaan setiap kata-kata tersebut ?
pahami esensi kata tersebut dan buatlah perubahan !!!
Keyword : Teori Transfer Belajar Mata Kuliah Ilmu Jiwa Umum STAIN Salatiga
Deskripsi : materi teori transfer belajar untuk memenuhi tugas matakuliah ilmu jiwa umum
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didiksintaroyani
MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. Oleh : Drs. Mamin Suparmin, M.Kes. A. PENDAHULUAN. Ketika penulis memutuskan untuk masuk sekolah pendidikan guru (baca. PGA) yang tergambar dalam benak penulis pada waktu itu ...
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR BELAJAR
Disusun oleh:
Deni Chania Holiso (14121117)
Nina Rahmawati (14121837)
Retno Ayu Nindia (14122027)
Siti Nur Riyadhus Sholihah (14122187)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
2015
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas kelimpahan rahmat dan
karunia-Nya. Tak lupa sholawat dan salam semoga terlimpah selalu kepada Nabi
Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga akhir
zaman Amin.
Dengan pertolongan Allah Swt. Alhamdulillah makalah Psikologi Pendidikan
yang berjudul “Konsep Dasar Belajar” ini akhirnya selesai kami susun. Makalah ini
kami susun berdasarkan referensi-referensi buku yang telah kami baca. Makalah ini
berusaha untuk menyajikan pengetahuan dan penjabaran tentang “Konsep Dasar
Belajar” yang bermafaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat, kritik yang bersifat
membangun kami nantikan demi perbaikan makalah yang lainnya.
Metro, 2 April 2015
Kelompok 4
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
BIODATA KELOMPOK ........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A. Latar belakang ................................................................ 1
B. Rumusan masalah .......................................................... 1
C. Tujuan Masalah................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................. 2
A. Arti Penting Belajar......................................................... 2
B. Definisi & Contoh Belajar............................................... 3
C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan.................................. 6
BAB III PENUTUP..................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
4. iii
BIODATA KELOMPOK
1. Nama: Deni Chania Holiso
TTL: Oku S, 31 Juli 1996
Riwayat Pendidikan: -SDN 1 Oku S
-MTS RS YBPP Oku S
-MAN 1 Metro
-STAIN Metro
2. Nama: Nina Rahmawati
TTL: Taman Bogo, 15 Januari 1996
Ruwayat Pendidikan: -SDN 3 Taman Bogo
-SMPN 2 Purbolinggo
-SMAN 1 Purbolinggo
-STAIN Metro
3. Nama:RetnoAyu Nindia
TTL: Way Jepara,29 Mei 1995
RiwayatPendidikan: -SDN 01 Bumi DipasenaJaya
-SMPN 1 Way Jepara
-SMAN 1 Way Jepara
-STAIN Metro
4. Nama:Siti Nur RiyadhusSholihah
TTL: Bogor,9 Agustus1996
RiwayatPendidikan: -SDN Sinargalih02 Kab.Bogor
-SMPN 1 Taman Sari Kab.Bogor
-MAN 1 Bogor
-STAIN Metro
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang
luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,
misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian
pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen
psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas
dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.
Dalam makalah ini, kami mencoba menghidangkan persoalan-
persoalan diatas guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapakan,
khususnya dalam Psikologi Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini ditunjukan untuk merumuskan
permaslahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam masalah, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Arti Penting Belajar?
2. Apa saja Definisi & Contoh Belajar?
3. Apa hubungan antara Belajar, Memori, dan Pengetahuan?
C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami apa itu arti penting belajar
2. Mengetahui definisi dan contoh belajar
3. Mengetahui keterkaitan hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan
6. 2
Bab II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR BELAJAR
A. ARTI PENTING BELAJAR
Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang
luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,
misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian
pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen
psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas
dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.
1. Arti Penting Belajar bagi Perkembangan Manusia
Disebabkan oleh kemampuan berubah karena belajarlah, maka manusia
dapat berkembang lebih jauh daripada makhluk-makhluk lainnya. Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa kualitas hasil proses perkembangan manusia
itu banyak terpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. Selanjutnya, tinggi
rendahnya kualitas erkembangan manusia (yang pada umumnya merupakan
hasil belajar) akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri.
E.L. Thorndike seorang pakar teori S-R Bond meramalkan, jika kemampuan
belajar umat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada
sekarang ini tidak akan berguna bagi generasi mendatang. Bahkan, mungkin
peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan jaman (Howe, 1980).
2. Arti Penting Belajar bagi Kehidupan Manusia
Meskipun ada dampak negatif dari hasil belajar sekelompok manusia
tertentu, kegiatan belajar tetap memiliki arti penting. Alasannya, seperti yang
telah dikemukakan diatas, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan
kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi hasil belajar
7. 3
kelompok manusia tertindas itu juga dapat di gunakan untuk membangun
benteng pertahanan.
Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun ( dalam hal ini islam),
belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh
ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajad kehidupan mereka. Hal
ii di nyatakan dalam surat Mujadalah:11 yang berbunyi:
...ت ََٰجَرَد َمْلِعْلٱ ۟واُتوُأ َينِذهلٱ َو ْمُكنِم ۟واُنَماَء َينِذهلٱ ُ ٱَّلله ِعَفْرَي ...
“... niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang
beriman dan berilmu”.
B. Definisi dan Contoh Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang endidikan. Ini berarti,
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia beradaa di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala
aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan
atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang
berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasi belajar
yang dicapa peserta didik.
1. Definisi Belajar
Skinner, seperti yang dikutp Barlow (1985) dalam bukunya
Educational psychology: The Teaching-Leacching Process, berpendapat
bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang
berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan
ringkasnya, bahwa belajar adalah “..... a process of progresive behavior
adaptation”. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percayaa bahwa pross
adaptasi tersebut akan mendatagkan hasil yang optimal apabila ia dibri
penguat (reinforcer).
Skinner, seperti juga Pavlop dan Guthrie, adalah seorang pakar teori
belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat
dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara
8. 4
stimulus (rangsangan) dengan respons. Namun, patut dicatat bahwa definisi
yang berkaitan dengan vioristik ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen
dengan digunakan hewn, sehingga tidak sedikit pakar yang menentangnya.
Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology membatasi belajar
dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “....acquisition of
any reltively permanent change in behavior as a result of practice and
experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah
Process of Acquiring responses as a result of special practice (Belajar ialah
proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).
Hintzman (1978) dalam bukunya the psycology of Learning and
Memori berpendapat bahwa “ learning is a change in organizm due to
experience which affect the organizm’s behavior” (belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan
oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut).
Reber (1989) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology membatasi
belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The Proses of
Acquiring Knowledge (proses memperoleh pengetahuan). Pengertian ini
biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh
sebagian ahli dipandang kura representatif karena tidak mengikut sertakan
perolehan keterampilan nonkognitif.
Kedua, belajar adalah A Relatively Permanent change in respons
Potentiality which occurs as a result of Reinforced Practice (suatu perubahan
kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
diperkuat). Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan
perlu disoroti yaitu:
1. Relatively Permanent (menetap)
2. Respons Potentiality (kemampuan bereaksi)
3. Reinforced (yang diperkuat)
4. Practice (praktik atau latihan)
Relatively Permanent (menetap), konotasinya ialah bahwa perubahan
yang bersifat sementara seperti perubahan karena mabuk, lelah, jenuh, dan
perubahan karena kematangan fisik tidak termasuk belajar. Istilah Respons
Potentiality (kemampuan bereaksi), berarti menunjukkan pengakuan
9. 5
terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau kinerja
hasil-hasil belajar. Istilah Reinforced (yang diperkuat), konotasinya ialah
bahwa kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah
atau sangat lemah apabila tidak diberi penguat. Istilah Practice (praktik
atau latihan), menunjukkan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan
yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang
telah dicapai siswa.
Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan
pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut
berapa banyak materi yang dikuasai siswa itu tersebut.
Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai
proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-
materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang meunjukkan siswa
telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar.
Ukurannya ialah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka
akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan
dalam bentuk skor/nilai.
Adapun belajar secara kualitatif (tinjauan mutu), ialah proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di
sekeliling siswa, belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya
daya fikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-
masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
2. Contoh Belajar
Seorang anak balita (berusia dibawah 5 tahun) memperoleh mobil-
mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoban mainnan itu dengan cara
memutar kuncinya dan meletakkan ya pada suatu permukaan atau daratan.
Perilaku “memutar” dan “meletakkan” tersebut merupakan respons atau
reaksi atas rangsangan yang timbul atau ada pada mainan itu (misalnya,
kunci dan roda mobil-mobilan tersebut).
Pada tahap permulaan respons anak terhadap stimulus yang ada pada
mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur.
Namun, berkat laithan dan pengalaman berulang-ulang, belajar dapat kita
pahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku
10. 6
ditimnbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau
rangsangan yang ada.
C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan
1. Perspektif Psikologi
Pada umumnya para ahli psikologi belajar khususnya mereka yang
tergolong cognivist (ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan anta belajar,
memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. Memori yang
biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang
menagkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem
penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di otak manusia.
a. Pusat memori dan pengetahuan
Menurut Bruno (1987), memori ialah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam
otak. Bagaimana hubungannya dengan belajar, dapat anda ketahui dari contoh
berikut ini. Apabila siswa anda menerima pelajaran tentang Allah, maka mula-
mula tentang tuhan semesta alam ini akan masuk ke dalam short term memory
atau working memory atau memori jangka pendek melalui indra mata (melihat
simbol atau tulisan nama Allah) atau telinga siswa tersebut (dengan cara
mendengar sebutan nama Allah). Kemudian, informasi mengenai tuhan itu
diberi kode misalnya dalam bentuk simbol-simbol huruf A-L-L-A-H. Setelah
selesai proses pengkodean (encloding), informasi itu masuk dan tersimpan di
dalam long term memori atau permanen memori yakni memori jangka panjang
atau permanen.
Proses pencarian respon yang di lakukan siswa anda untuk
memperoleh jawaban mengenai siapa Tuhan Yang Maha Esa tadi, jika sukses,
maka ia akan berkata, “Allah”. Inilah peristiwa kognitif yang disebut recall
atau retrieval, yakni memperoleh kembali informasi atau pengetahuan yang
terstuktur dalam sistem schemata (skema-skema) yang terdapat dalam ranah
cipta siswa anda. Menurut best (1990) setiap informasi yang kita terima
sebelum masuk dan di proses oleh subsistem akal pendek ( short term
memory) terlebih dahulu disimpan sesaat atau tepatnya lewat (karena hanya
dalam waktu sepersekian detik) dalam tempat penyimpanan sementara yang
disebut sensory memory alias sensory register yakni subsistem penyimpanan
11. 7
pada syaraf indra penerima informasi. Dalam dunia kedokteran subsistem ini
lazim disebut syaraf sensory yang berfungsi mengirimkan influs-influs ke
otak. Degan demikian, struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem.
Menurut grisewood (1989:42), otak, ( brain) adalah substansi materi berwarna
abu-abu yang terletak dalam batok kepala yang secara umum berfungsi
sebagai pengendali gerak dan kerja seluruh organ fisik ( yang menghasilkan
kinerja jasmaniah), dan juga sebagai alat berpikir (yang menghasilkan kinerja
ilmiah ).otak manusia terbagi kedalam beberapa bagian utama ibarat kapling-
kapling besar yang masing-masing memiliki kapling-kapling kecil dengan
fungsi-fungsi yang berbeda. Sehubungan dengan hal yang di atas, perlu di
catat bahwa dalam diri manusia terdapat sistem saraf pusat (sentral nervous)
sistem saraf ini terdiri atas:1. Otak dengan segala bagiannya sebagai mana
tersebut diatas tadi dan 2).saraf yang berperan sebagai penghubung tulang
belakang (spinal cord). Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang di himpun oleh
anderson (1990) dan Best (1989) seperti berikut ini
Secara global,otak terdiri atas dua bagian besar,yakni 1(bagian atas
yang disebut cortexs atau neo cortetx;2) bagian bawah yang disebut meddula
dan sekitar nya.Otak bawah memiliki fungsi dasar sebagai berikut:
1) Medulla
2) Cerebullum
3) Thalamus
4) Hypothalamus
b. Ragam memori dan pengetahuan
Ditinjau dari sudut jenis informasi dan pengetahuan yang di simpan,memori
manusia itu terdiri atas dua macam yakni:
1) Semantice memory (memori semantik), yaitu memori khusus yang
menyimpan arti-arti atau pengertian-pengertian.
2) Episodic memory (memori episodik), yaitu memori khusus yang
menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa.
Selanjutnya, ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, ilmu
pengetahuan terdiri atas dua macam, yakni: declarative knowladge dan
procedural knowladge (Best, 1989; Anderson, 1990). Declarative knowledge
lazim juga di sebut propositional knowledge (Evans, 1991).
12. 8
c. Memory dan IQ (Intellegence Quotient)
Tak dapat diragukan lagi, bahwa antara memori dan IQ atau tingkat
kecerdasan seseorang terdapat hubungan yang sangat erat dan tak mungkin
dipisahkan. Oleh karenanya, sebagian orang menganggap bahwa IQ itu adalah
memori itu sendiri atau sebaliknya, memori adalah IQ. Anggapan ini tidak
sepenuhnya benar, tetapi juga tidak bisa dipandang keliru sama sekali karena
tinggi rendahnya IQ itu memang berhubungan dengan kuat atau lemahnya
memori seseorang.
2. Perspektif agama
Islam, dalam hal penekanannya terhadap signifikansi fungsi kognitif
(aspek aqliah) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat penting
untuk belajar, sangat jelas. Kata-kat kunci, seperti ya’qilun, yatafakkarun,
yubshirun, yasma’un, dan sebagainya yang terdapat dalam Alqur’an,
merupakan bukti betapa pentingnya penggunaan fungsi ranah cipta dan
karsa manusia dalam belajar dan meraih ilmu pengetahuan.
a. Arti penting memori dan pengetahuan
Islam, menurut Dr Yusuf Al-qardhawi (1984), adalah aqidah
yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan penyerahan
diri secara membabi buta. hal ini tersirat dalam firman Allah yakni:
... ٱَّلله هَلِإ َهََٰلِإ ٓ ََل ۥُههنَأ ْمَلْعٱَف ...
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah” (Muhammad:
19).
13. 9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan
dengan pengertian ini perlu di utarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah
laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan
jenuh tidak dapat di pandang sebagai proses belajar.
Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang dapat
dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal ini
meliputi: mendengar, melihat, mengucapkan. Apapun jenis dan manifestasi
belajar yang di lakukan siswa, hampir dapat di pastikan selalu melibatkan
fungsi ranah akalnya yang intensitas pengunaanya tentu berbeda antara satu
peristiwa belajar dengan peristiwa belajar lainnya.
Alhasil, ranah kognitif yang dikendalikan oleh otak kita itu memang
karunia Tuhan yang luar biasa dibandingkan dengan organ-organ tubuh
lainnya. Otak merupakan memori atau sistem akal manusia yang tersimpan.
Dengan akal yang dimiliki itu manusia dapat belajar dengan cara menyerap,
mengolah, menyimpan, dan mereproduksi pengetahuan serta keterampilan
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.