SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR BELAJAR
Disusun oleh:
Deni Chania Holiso (14121117)
Nina Rahmawati (14121837)
Retno Ayu Nindia (14122027)
Siti Nur Riyadhus Sholihah (14122187)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas kelimpahan rahmat dan
karunia-Nya. Tak lupa sholawat dan salam semoga terlimpah selalu kepada Nabi
Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga akhir
zaman Amin.
Dengan pertolongan Allah Swt. Alhamdulillah makalah Psikologi Pendidikan
yang berjudul “Konsep Dasar Belajar” ini akhirnya selesai kami susun. Makalah ini
kami susun berdasarkan referensi-referensi buku yang telah kami baca. Makalah ini
berusaha untuk menyajikan pengetahuan dan penjabaran tentang “Konsep Dasar
Belajar” yang bermafaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat, kritik yang bersifat
membangun kami nantikan demi perbaikan makalah yang lainnya.
Metro, 2 April 2015
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
BIODATA KELOMPOK ........................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A. Latar belakang ................................................................ 1
B. Rumusan masalah .......................................................... 1
C. Tujuan Masalah................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................. 2
A. Arti Penting Belajar......................................................... 2
B. Definisi & Contoh Belajar............................................... 3
C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan.................................. 6
BAB III PENUTUP..................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BIODATA KELOMPOK
1. Nama: Deni Chania Holiso
TTL: Oku S, 31 Juli 1996
Riwayat Pendidikan: -SDN 1 Oku S
-MTS RS YBPP Oku S
-MAN 1 Metro
-STAIN Metro
2. Nama: Nina Rahmawati
TTL: Taman Bogo, 15 Januari 1996
Ruwayat Pendidikan: -SDN 3 Taman Bogo
-SMPN 2 Purbolinggo
-SMAN 1 Purbolinggo
-STAIN Metro
3. Nama:RetnoAyu Nindia
TTL: Way Jepara,29 Mei 1995
RiwayatPendidikan: -SDN 01 Bumi DipasenaJaya
-SMPN 1 Way Jepara
-SMAN 1 Way Jepara
-STAIN Metro
4. Nama:Siti Nur RiyadhusSholihah
TTL: Bogor,9 Agustus1996
RiwayatPendidikan: -SDN Sinargalih02 Kab.Bogor
-SMPN 1 Taman Sari Kab.Bogor
-MAN 1 Bogor
-STAIN Metro
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang
luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,
misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian
pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen
psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas
dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.
Dalam makalah ini, kami mencoba menghidangkan persoalan-
persoalan diatas guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapakan,
khususnya dalam Psikologi Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini ditunjukan untuk merumuskan
permaslahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam masalah, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Arti Penting Belajar?
2. Apa saja Definisi & Contoh Belajar?
3. Apa hubungan antara Belajar, Memori, dan Pengetahuan?
C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami apa itu arti penting belajar
2. Mengetahui definisi dan contoh belajar
3. Mengetahui keterkaitan hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan
2
Bab II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR BELAJAR
A. ARTI PENTING BELAJAR
Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang
luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,
misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian
pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen
psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas
dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu.
1. Arti Penting Belajar bagi Perkembangan Manusia
Disebabkan oleh kemampuan berubah karena belajarlah, maka manusia
dapat berkembang lebih jauh daripada makhluk-makhluk lainnya. Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa kualitas hasil proses perkembangan manusia
itu banyak terpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. Selanjutnya, tinggi
rendahnya kualitas erkembangan manusia (yang pada umumnya merupakan
hasil belajar) akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri.
E.L. Thorndike seorang pakar teori S-R Bond meramalkan, jika kemampuan
belajar umat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada
sekarang ini tidak akan berguna bagi generasi mendatang. Bahkan, mungkin
peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan jaman (Howe, 1980).
2. Arti Penting Belajar bagi Kehidupan Manusia
Meskipun ada dampak negatif dari hasil belajar sekelompok manusia
tertentu, kegiatan belajar tetap memiliki arti penting. Alasannya, seperti yang
telah dikemukakan diatas, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan
kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi hasil belajar
3
kelompok manusia tertindas itu juga dapat di gunakan untuk membangun
benteng pertahanan.
Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun ( dalam hal ini islam),
belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh
ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajad kehidupan mereka. Hal
ii di nyatakan dalam surat Mujadalah:11 yang berbunyi:
...‫ت‬ ََٰ‫ج‬َ‫ر‬َ‫د‬ َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ۟‫وا‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ ُ ‫ٱَّلله‬ ِ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ ...
“... niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang
beriman dan berilmu”.
B. Definisi dan Contoh Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang endidikan. Ini berarti,
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia beradaa di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala
aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan
atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang
berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasi belajar
yang dicapa peserta didik.
1. Definisi Belajar
Skinner, seperti yang dikutp Barlow (1985) dalam bukunya
Educational psychology: The Teaching-Leacching Process, berpendapat
bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang
berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan
ringkasnya, bahwa belajar adalah “..... a process of progresive behavior
adaptation”. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percayaa bahwa pross
adaptasi tersebut akan mendatagkan hasil yang optimal apabila ia dibri
penguat (reinforcer).
Skinner, seperti juga Pavlop dan Guthrie, adalah seorang pakar teori
belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat
dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara
4
stimulus (rangsangan) dengan respons. Namun, patut dicatat bahwa definisi
yang berkaitan dengan vioristik ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen
dengan digunakan hewn, sehingga tidak sedikit pakar yang menentangnya.
Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology membatasi belajar
dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “....acquisition of
any reltively permanent change in behavior as a result of practice and
experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah
Process of Acquiring responses as a result of special practice (Belajar ialah
proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).
Hintzman (1978) dalam bukunya the psycology of Learning and
Memori berpendapat bahwa “ learning is a change in organizm due to
experience which affect the organizm’s behavior” (belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan
oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut).
Reber (1989) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology membatasi
belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The Proses of
Acquiring Knowledge (proses memperoleh pengetahuan). Pengertian ini
biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh
sebagian ahli dipandang kura representatif karena tidak mengikut sertakan
perolehan keterampilan nonkognitif.
Kedua, belajar adalah A Relatively Permanent change in respons
Potentiality which occurs as a result of Reinforced Practice (suatu perubahan
kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang
diperkuat). Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan
perlu disoroti yaitu:
1. Relatively Permanent (menetap)
2. Respons Potentiality (kemampuan bereaksi)
3. Reinforced (yang diperkuat)
4. Practice (praktik atau latihan)
Relatively Permanent (menetap), konotasinya ialah bahwa perubahan
yang bersifat sementara seperti perubahan karena mabuk, lelah, jenuh, dan
perubahan karena kematangan fisik tidak termasuk belajar. Istilah Respons
Potentiality (kemampuan bereaksi), berarti menunjukkan pengakuan
5
terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau kinerja
hasil-hasil belajar. Istilah Reinforced (yang diperkuat), konotasinya ialah
bahwa kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah
atau sangat lemah apabila tidak diberi penguat. Istilah Practice (praktik
atau latihan), menunjukkan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan
yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang
telah dicapai siswa.
Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan
pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut
berapa banyak materi yang dikuasai siswa itu tersebut.
Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai
proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-
materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang meunjukkan siswa
telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar.
Ukurannya ialah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka
akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan
dalam bentuk skor/nilai.
Adapun belajar secara kualitatif (tinjauan mutu), ialah proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di
sekeliling siswa, belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya
daya fikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-
masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
2. Contoh Belajar
Seorang anak balita (berusia dibawah 5 tahun) memperoleh mobil-
mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoban mainnan itu dengan cara
memutar kuncinya dan meletakkan ya pada suatu permukaan atau daratan.
Perilaku “memutar” dan “meletakkan” tersebut merupakan respons atau
reaksi atas rangsangan yang timbul atau ada pada mainan itu (misalnya,
kunci dan roda mobil-mobilan tersebut).
Pada tahap permulaan respons anak terhadap stimulus yang ada pada
mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur.
Namun, berkat laithan dan pengalaman berulang-ulang, belajar dapat kita
pahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku
6
ditimnbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau
rangsangan yang ada.
C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan
1. Perspektif Psikologi
Pada umumnya para ahli psikologi belajar khususnya mereka yang
tergolong cognivist (ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan anta belajar,
memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. Memori yang
biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang
menagkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem
penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di otak manusia.
a. Pusat memori dan pengetahuan
Menurut Bruno (1987), memori ialah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam
otak. Bagaimana hubungannya dengan belajar, dapat anda ketahui dari contoh
berikut ini. Apabila siswa anda menerima pelajaran tentang Allah, maka mula-
mula tentang tuhan semesta alam ini akan masuk ke dalam short term memory
atau working memory atau memori jangka pendek melalui indra mata (melihat
simbol atau tulisan nama Allah) atau telinga siswa tersebut (dengan cara
mendengar sebutan nama Allah). Kemudian, informasi mengenai tuhan itu
diberi kode misalnya dalam bentuk simbol-simbol huruf A-L-L-A-H. Setelah
selesai proses pengkodean (encloding), informasi itu masuk dan tersimpan di
dalam long term memori atau permanen memori yakni memori jangka panjang
atau permanen.
Proses pencarian respon yang di lakukan siswa anda untuk
memperoleh jawaban mengenai siapa Tuhan Yang Maha Esa tadi, jika sukses,
maka ia akan berkata, “Allah”. Inilah peristiwa kognitif yang disebut recall
atau retrieval, yakni memperoleh kembali informasi atau pengetahuan yang
terstuktur dalam sistem schemata (skema-skema) yang terdapat dalam ranah
cipta siswa anda. Menurut best (1990) setiap informasi yang kita terima
sebelum masuk dan di proses oleh subsistem akal pendek ( short term
memory) terlebih dahulu disimpan sesaat atau tepatnya lewat (karena hanya
dalam waktu sepersekian detik) dalam tempat penyimpanan sementara yang
disebut sensory memory alias sensory register yakni subsistem penyimpanan
7
pada syaraf indra penerima informasi. Dalam dunia kedokteran subsistem ini
lazim disebut syaraf sensory yang berfungsi mengirimkan influs-influs ke
otak. Degan demikian, struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem.
Menurut grisewood (1989:42), otak, ( brain) adalah substansi materi berwarna
abu-abu yang terletak dalam batok kepala yang secara umum berfungsi
sebagai pengendali gerak dan kerja seluruh organ fisik ( yang menghasilkan
kinerja jasmaniah), dan juga sebagai alat berpikir (yang menghasilkan kinerja
ilmiah ).otak manusia terbagi kedalam beberapa bagian utama ibarat kapling-
kapling besar yang masing-masing memiliki kapling-kapling kecil dengan
fungsi-fungsi yang berbeda. Sehubungan dengan hal yang di atas, perlu di
catat bahwa dalam diri manusia terdapat sistem saraf pusat (sentral nervous)
sistem saraf ini terdiri atas:1. Otak dengan segala bagiannya sebagai mana
tersebut diatas tadi dan 2).saraf yang berperan sebagai penghubung tulang
belakang (spinal cord). Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang di himpun oleh
anderson (1990) dan Best (1989) seperti berikut ini
Secara global,otak terdiri atas dua bagian besar,yakni 1(bagian atas
yang disebut cortexs atau neo cortetx;2) bagian bawah yang disebut meddula
dan sekitar nya.Otak bawah memiliki fungsi dasar sebagai berikut:
1) Medulla
2) Cerebullum
3) Thalamus
4) Hypothalamus
b. Ragam memori dan pengetahuan
Ditinjau dari sudut jenis informasi dan pengetahuan yang di simpan,memori
manusia itu terdiri atas dua macam yakni:
1) Semantice memory (memori semantik), yaitu memori khusus yang
menyimpan arti-arti atau pengertian-pengertian.
2) Episodic memory (memori episodik), yaitu memori khusus yang
menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa.
Selanjutnya, ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, ilmu
pengetahuan terdiri atas dua macam, yakni: declarative knowladge dan
procedural knowladge (Best, 1989; Anderson, 1990). Declarative knowledge
lazim juga di sebut propositional knowledge (Evans, 1991).
8
c. Memory dan IQ (Intellegence Quotient)
Tak dapat diragukan lagi, bahwa antara memori dan IQ atau tingkat
kecerdasan seseorang terdapat hubungan yang sangat erat dan tak mungkin
dipisahkan. Oleh karenanya, sebagian orang menganggap bahwa IQ itu adalah
memori itu sendiri atau sebaliknya, memori adalah IQ. Anggapan ini tidak
sepenuhnya benar, tetapi juga tidak bisa dipandang keliru sama sekali karena
tinggi rendahnya IQ itu memang berhubungan dengan kuat atau lemahnya
memori seseorang.
2. Perspektif agama
Islam, dalam hal penekanannya terhadap signifikansi fungsi kognitif
(aspek aqliah) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat penting
untuk belajar, sangat jelas. Kata-kat kunci, seperti ya’qilun, yatafakkarun,
yubshirun, yasma’un, dan sebagainya yang terdapat dalam Alqur’an,
merupakan bukti betapa pentingnya penggunaan fungsi ranah cipta dan
karsa manusia dalam belajar dan meraih ilmu pengetahuan.
a. Arti penting memori dan pengetahuan
Islam, menurut Dr Yusuf Al-qardhawi (1984), adalah aqidah
yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan penyerahan
diri secara membabi buta. hal ini tersirat dalam firman Allah yakni:
... ‫ٱَّلله‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬ََٰ‫ل‬ِ‫إ‬ ٓ َ‫َل‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬‫ه‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ٱ‬َ‫ف‬ ...
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah” (Muhammad:
19).
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan
dengan pengertian ini perlu di utarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah
laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan
jenuh tidak dapat di pandang sebagai proses belajar.
Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang dapat
dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal ini
meliputi: mendengar, melihat, mengucapkan. Apapun jenis dan manifestasi
belajar yang di lakukan siswa, hampir dapat di pastikan selalu melibatkan
fungsi ranah akalnya yang intensitas pengunaanya tentu berbeda antara satu
peristiwa belajar dengan peristiwa belajar lainnya.
Alhasil, ranah kognitif yang dikendalikan oleh otak kita itu memang
karunia Tuhan yang luar biasa dibandingkan dengan organ-organ tubuh
lainnya. Otak merupakan memori atau sistem akal manusia yang tersimpan.
Dengan akal yang dimiliki itu manusia dapat belajar dengan cara menyerap,
mengolah, menyimpan, dan mereproduksi pengetahuan serta keterampilan
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

More Related Content

What's hot

Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Sukiman Fitk
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Pujiati Puu
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Dedy Wiranto
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
Hildadp
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
asm
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
audiasls
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Ersa Nabela
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawAhlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawMuhamad Yogi
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
Nailul Hasibuan
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Siti Sya'anah
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
Nhia Item
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Anita Julia
 
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKRanny Rolinda R
 

What's hot (20)

Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional Pendidikan
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
 
6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk6 organisasi-profesi-bk
6 organisasi-profesi-bk
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar PendidikanPPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
PPT Lingkungan Pendidikan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah SawAhlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
Ahlak Terhadap Allah Swt dan Rasullulah Saw
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
 
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
 

Viewers also liked

Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Ukhty Nicken
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajar
Dwi Harus Sukses
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
ardhian zahroni
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Memori
MemoriMemori
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
Bekha Mahardhika
 
PUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsiPUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsimfrids
 
Transfer belajar
Transfer belajarTransfer belajar
Transfer belajarFath Anissa
 
Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)
Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)
Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)
issyifaa
 
Perkembangan Individu
Perkembangan IndividuPerkembangan Individu
Perkembangan Individu
Ariefiandra Ariefiandra
 
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalamPpt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
Ukhty Nicken
 
Paradigma baru pendidikan sistemik organik
Paradigma baru pendidikan sistemik organikParadigma baru pendidikan sistemik organik
Paradigma baru pendidikan sistemik organikZuki Zukazuku
 
Kelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahan
Kelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahanKelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahan
Kelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahan
Mitha Ye Es
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Uhthi Solekhah
 
Teori transfer belajar
Teori transfer belajarTeori transfer belajar
Teori transfer belajar
Gita_Sakina
 
Ingatan psiko
Ingatan psikoIngatan psiko
Ingatan psiko
Dpli Gstt Ipgtb
 
Materi 3 : Peranan tik
Materi 3 : Peranan tikMateri 3 : Peranan tik
Materi 3 : Peranan tik
Nanang Kurniawan
 

Viewers also liked (20)

Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
 
Memori
MemoriMemori
Memori
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
PUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsiPUM1 - 6SensasiPersepsi
PUM1 - 6SensasiPersepsi
 
Transfer belajar
Transfer belajarTransfer belajar
Transfer belajar
 
Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)
Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)
Mengingat transfer dan lupa (psikologi pendidikan)
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Perkembangan Individu
Perkembangan IndividuPerkembangan Individu
Perkembangan Individu
 
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalamPpt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
Ppt konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam
 
Paradigma baru pendidikan sistemik organik
Paradigma baru pendidikan sistemik organikParadigma baru pendidikan sistemik organik
Paradigma baru pendidikan sistemik organik
 
Konsep belajar
Konsep belajarKonsep belajar
Konsep belajar
 
Kelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahan
Kelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahanKelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahan
Kelompok 10 1 c sikap masyarakat terhadap perubahan
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
 
Teori transfer belajar
Teori transfer belajarTeori transfer belajar
Teori transfer belajar
 
Peranan TIK dalam Pembelajaran
Peranan TIK dalam Pembelajaran Peranan TIK dalam Pembelajaran
Peranan TIK dalam Pembelajaran
 
Ingatan psiko
Ingatan psikoIngatan psiko
Ingatan psiko
 
Materi 3 : Peranan tik
Materi 3 : Peranan tikMateri 3 : Peranan tik
Materi 3 : Peranan tik
 

Similar to KONSEP DASAR BELAJAR

Psikologi Belajar.docx
Psikologi Belajar.docxPsikologi Belajar.docx
Psikologi Belajar.docx
Diana191885
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadi
Narendra
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
Perubahan media pembelajaran
Perubahan media pembelajaranPerubahan media pembelajaran
Perubahan media pembelajaran
istana walet
 
Pembelajaran penjas
Pembelajaran penjasPembelajaran penjas
Pembelajaran penjasistana walet
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
Narendra
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
Devia Titania
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASA
Piobarkah
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
DedeApriyanto2687
 
Materi 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiMateri 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologi
Nhia Item
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
WAKURSMKUMMA
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
sundelubek1
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
sintaroyani
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptx
PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptxPSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptx
PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptx
NoviaAnugrah2
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
RogsBuck
 

Similar to KONSEP DASAR BELAJAR (20)

Psikologi Belajar.docx
Psikologi Belajar.docxPsikologi Belajar.docx
Psikologi Belajar.docx
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadi
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Perubahan media pembelajaran
Perubahan media pembelajaranPerubahan media pembelajaran
Perubahan media pembelajaran
 
Pembelajaran penjas
Pembelajaran penjasPembelajaran penjas
Pembelajaran penjas
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
 
TEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASATEORI BELAJAR BAHASA
TEORI BELAJAR BAHASA
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Materi 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiMateri 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologi
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptx
PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptxPSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptx
PSIKOLOGI PENDIDIKAN.pptx
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
puskesmaswarsa50
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 

Recently uploaded (15)

Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 

KONSEP DASAR BELAJAR

  • 1. MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN KONSEP DASAR BELAJAR Disusun oleh: Deni Chania Holiso (14121117) Nina Rahmawati (14121837) Retno Ayu Nindia (14122027) Siti Nur Riyadhus Sholihah (14122187) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO 2015
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas kelimpahan rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa sholawat dan salam semoga terlimpah selalu kepada Nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga akhir zaman Amin. Dengan pertolongan Allah Swt. Alhamdulillah makalah Psikologi Pendidikan yang berjudul “Konsep Dasar Belajar” ini akhirnya selesai kami susun. Makalah ini kami susun berdasarkan referensi-referensi buku yang telah kami baca. Makalah ini berusaha untuk menyajikan pengetahuan dan penjabaran tentang “Konsep Dasar Belajar” yang bermafaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat, kritik yang bersifat membangun kami nantikan demi perbaikan makalah yang lainnya. Metro, 2 April 2015 Kelompok 4
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................... ii BIODATA KELOMPOK ........................................................... iii BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1 A. Latar belakang ................................................................ 1 B. Rumusan masalah .......................................................... 1 C. Tujuan Masalah................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN............................................................. 2 A. Arti Penting Belajar......................................................... 2 B. Definisi & Contoh Belajar............................................... 3 C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan.................................. 6 BAB III PENUTUP..................................................................... 9 A. Kesimpulan .................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. iii BIODATA KELOMPOK 1. Nama: Deni Chania Holiso TTL: Oku S, 31 Juli 1996 Riwayat Pendidikan: -SDN 1 Oku S -MTS RS YBPP Oku S -MAN 1 Metro -STAIN Metro 2. Nama: Nina Rahmawati TTL: Taman Bogo, 15 Januari 1996 Ruwayat Pendidikan: -SDN 3 Taman Bogo -SMPN 2 Purbolinggo -SMAN 1 Purbolinggo -STAIN Metro 3. Nama:RetnoAyu Nindia TTL: Way Jepara,29 Mei 1995 RiwayatPendidikan: -SDN 01 Bumi DipasenaJaya -SMPN 1 Way Jepara -SMAN 1 Way Jepara -STAIN Metro 4. Nama:Siti Nur RiyadhusSholihah TTL: Bogor,9 Agustus1996 RiwayatPendidikan: -SDN Sinargalih02 Kab.Bogor -SMPN 1 Taman Sari Kab.Bogor -MAN 1 Bogor -STAIN Metro
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu. Dalam makalah ini, kami mencoba menghidangkan persoalan- persoalan diatas guna mencapai tujuan pendidikan yang diharapakan, khususnya dalam Psikologi Pendidikan. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini ditunjukan untuk merumuskan permaslahan yang akan dibahas pada pembahasan dalam makalah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam masalah, sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan Arti Penting Belajar? 2. Apa saja Definisi & Contoh Belajar? 3. Apa hubungan antara Belajar, Memori, dan Pengetahuan? C. Tujuan Masalah Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Memahami apa itu arti penting belajar 2. Mengetahui definisi dan contoh belajar 3. Mengetahui keterkaitan hubungan antara belajar, memori, dan pengetahuan
  • 6. 2 Bab II PEMBAHASAN KONSEP DASAR BELAJAR A. ARTI PENTING BELAJAR Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian pentingnya arti belajar , maka bagian terbesar upaya riset dan experimen psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu. 1. Arti Penting Belajar bagi Perkembangan Manusia Disebabkan oleh kemampuan berubah karena belajarlah, maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada makhluk-makhluk lainnya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kualitas hasil proses perkembangan manusia itu banyak terpulang pada apa dan bagaimana ia belajar. Selanjutnya, tinggi rendahnya kualitas erkembangan manusia (yang pada umumnya merupakan hasil belajar) akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri. E.L. Thorndike seorang pakar teori S-R Bond meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia dikurangi setengahnya saja maka peradaban yang ada sekarang ini tidak akan berguna bagi generasi mendatang. Bahkan, mungkin peradaban itu sendiri akan lenyap ditelan jaman (Howe, 1980). 2. Arti Penting Belajar bagi Kehidupan Manusia Meskipun ada dampak negatif dari hasil belajar sekelompok manusia tertentu, kegiatan belajar tetap memiliki arti penting. Alasannya, seperti yang telah dikemukakan diatas, belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi hasil belajar
  • 7. 3 kelompok manusia tertindas itu juga dapat di gunakan untuk membangun benteng pertahanan. Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun ( dalam hal ini islam), belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajad kehidupan mereka. Hal ii di nyatakan dalam surat Mujadalah:11 yang berbunyi: ...‫ت‬ ََٰ‫ج‬َ‫ر‬َ‫د‬ َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ٱ‬ ۟‫وا‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ ۟‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ل‬‫ٱ‬ ُ ‫ٱَّلله‬ ِ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ ... “... niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang beriman dan berilmu”. B. Definisi dan Contoh Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang endidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia beradaa di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasi belajar yang dicapa peserta didik. 1. Definisi Belajar Skinner, seperti yang dikutp Barlow (1985) dalam bukunya Educational psychology: The Teaching-Leacching Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah “..... a process of progresive behavior adaptation”. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percayaa bahwa pross adaptasi tersebut akan mendatagkan hasil yang optimal apabila ia dibri penguat (reinforcer). Skinner, seperti juga Pavlop dan Guthrie, adalah seorang pakar teori belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara
  • 8. 4 stimulus (rangsangan) dengan respons. Namun, patut dicatat bahwa definisi yang berkaitan dengan vioristik ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen dengan digunakan hewn, sehingga tidak sedikit pakar yang menentangnya. Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “....acquisition of any reltively permanent change in behavior as a result of practice and experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah Process of Acquiring responses as a result of special practice (Belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus). Hintzman (1978) dalam bukunya the psycology of Learning and Memori berpendapat bahwa “ learning is a change in organizm due to experience which affect the organizm’s behavior” (belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut). Reber (1989) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah The Proses of Acquiring Knowledge (proses memperoleh pengetahuan). Pengertian ini biasanya lebih sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian ahli dipandang kura representatif karena tidak mengikut sertakan perolehan keterampilan nonkognitif. Kedua, belajar adalah A Relatively Permanent change in respons Potentiality which occurs as a result of Reinforced Practice (suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat). Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan perlu disoroti yaitu: 1. Relatively Permanent (menetap) 2. Respons Potentiality (kemampuan bereaksi) 3. Reinforced (yang diperkuat) 4. Practice (praktik atau latihan) Relatively Permanent (menetap), konotasinya ialah bahwa perubahan yang bersifat sementara seperti perubahan karena mabuk, lelah, jenuh, dan perubahan karena kematangan fisik tidak termasuk belajar. Istilah Respons Potentiality (kemampuan bereaksi), berarti menunjukkan pengakuan
  • 9. 5 terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau kinerja hasil-hasil belajar. Istilah Reinforced (yang diperkuat), konotasinya ialah bahwa kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah atau sangat lemah apabila tidak diberi penguat. Istilah Practice (praktik atau latihan), menunjukkan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang telah dicapai siswa. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa itu tersebut. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi- materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang meunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Ukurannya ialah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru maka akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor/nilai. Adapun belajar secara kualitatif (tinjauan mutu), ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa, belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya fikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah- masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. 2. Contoh Belajar Seorang anak balita (berusia dibawah 5 tahun) memperoleh mobil- mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoban mainnan itu dengan cara memutar kuncinya dan meletakkan ya pada suatu permukaan atau daratan. Perilaku “memutar” dan “meletakkan” tersebut merupakan respons atau reaksi atas rangsangan yang timbul atau ada pada mainan itu (misalnya, kunci dan roda mobil-mobilan tersebut). Pada tahap permulaan respons anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur. Namun, berkat laithan dan pengalaman berulang-ulang, belajar dapat kita pahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku
  • 10. 6 ditimnbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada. C. Belajar, Memori, dan Pengetahuan 1. Perspektif Psikologi Pada umumnya para ahli psikologi belajar khususnya mereka yang tergolong cognivist (ahli sains kognitif) sepakat bahwa hubungan anta belajar, memori, dan pengetahuan itu sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. Memori yang biasanya kita artikan sebagai ingatan itu sesungguhnya adalah fungsi mental yang menagkap informasi dari stimulus, dan ia merupakan storage system, yakni sistem penyimpanan informasi dan pengetahuan yang terdapat di otak manusia. a. Pusat memori dan pengetahuan Menurut Bruno (1987), memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam otak. Bagaimana hubungannya dengan belajar, dapat anda ketahui dari contoh berikut ini. Apabila siswa anda menerima pelajaran tentang Allah, maka mula- mula tentang tuhan semesta alam ini akan masuk ke dalam short term memory atau working memory atau memori jangka pendek melalui indra mata (melihat simbol atau tulisan nama Allah) atau telinga siswa tersebut (dengan cara mendengar sebutan nama Allah). Kemudian, informasi mengenai tuhan itu diberi kode misalnya dalam bentuk simbol-simbol huruf A-L-L-A-H. Setelah selesai proses pengkodean (encloding), informasi itu masuk dan tersimpan di dalam long term memori atau permanen memori yakni memori jangka panjang atau permanen. Proses pencarian respon yang di lakukan siswa anda untuk memperoleh jawaban mengenai siapa Tuhan Yang Maha Esa tadi, jika sukses, maka ia akan berkata, “Allah”. Inilah peristiwa kognitif yang disebut recall atau retrieval, yakni memperoleh kembali informasi atau pengetahuan yang terstuktur dalam sistem schemata (skema-skema) yang terdapat dalam ranah cipta siswa anda. Menurut best (1990) setiap informasi yang kita terima sebelum masuk dan di proses oleh subsistem akal pendek ( short term memory) terlebih dahulu disimpan sesaat atau tepatnya lewat (karena hanya dalam waktu sepersekian detik) dalam tempat penyimpanan sementara yang disebut sensory memory alias sensory register yakni subsistem penyimpanan
  • 11. 7 pada syaraf indra penerima informasi. Dalam dunia kedokteran subsistem ini lazim disebut syaraf sensory yang berfungsi mengirimkan influs-influs ke otak. Degan demikian, struktur sistem akal manusia terdiri atas tiga subsistem. Menurut grisewood (1989:42), otak, ( brain) adalah substansi materi berwarna abu-abu yang terletak dalam batok kepala yang secara umum berfungsi sebagai pengendali gerak dan kerja seluruh organ fisik ( yang menghasilkan kinerja jasmaniah), dan juga sebagai alat berpikir (yang menghasilkan kinerja ilmiah ).otak manusia terbagi kedalam beberapa bagian utama ibarat kapling- kapling besar yang masing-masing memiliki kapling-kapling kecil dengan fungsi-fungsi yang berbeda. Sehubungan dengan hal yang di atas, perlu di catat bahwa dalam diri manusia terdapat sistem saraf pusat (sentral nervous) sistem saraf ini terdiri atas:1. Otak dengan segala bagiannya sebagai mana tersebut diatas tadi dan 2).saraf yang berperan sebagai penghubung tulang belakang (spinal cord). Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang di himpun oleh anderson (1990) dan Best (1989) seperti berikut ini Secara global,otak terdiri atas dua bagian besar,yakni 1(bagian atas yang disebut cortexs atau neo cortetx;2) bagian bawah yang disebut meddula dan sekitar nya.Otak bawah memiliki fungsi dasar sebagai berikut: 1) Medulla 2) Cerebullum 3) Thalamus 4) Hypothalamus b. Ragam memori dan pengetahuan Ditinjau dari sudut jenis informasi dan pengetahuan yang di simpan,memori manusia itu terdiri atas dua macam yakni: 1) Semantice memory (memori semantik), yaitu memori khusus yang menyimpan arti-arti atau pengertian-pengertian. 2) Episodic memory (memori episodik), yaitu memori khusus yang menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa. Selanjutnya, ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, ilmu pengetahuan terdiri atas dua macam, yakni: declarative knowladge dan procedural knowladge (Best, 1989; Anderson, 1990). Declarative knowledge lazim juga di sebut propositional knowledge (Evans, 1991).
  • 12. 8 c. Memory dan IQ (Intellegence Quotient) Tak dapat diragukan lagi, bahwa antara memori dan IQ atau tingkat kecerdasan seseorang terdapat hubungan yang sangat erat dan tak mungkin dipisahkan. Oleh karenanya, sebagian orang menganggap bahwa IQ itu adalah memori itu sendiri atau sebaliknya, memori adalah IQ. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, tetapi juga tidak bisa dipandang keliru sama sekali karena tinggi rendahnya IQ itu memang berhubungan dengan kuat atau lemahnya memori seseorang. 2. Perspektif agama Islam, dalam hal penekanannya terhadap signifikansi fungsi kognitif (aspek aqliah) dan fungsi sensori (indera-indera) sebagai alat-alat penting untuk belajar, sangat jelas. Kata-kat kunci, seperti ya’qilun, yatafakkarun, yubshirun, yasma’un, dan sebagainya yang terdapat dalam Alqur’an, merupakan bukti betapa pentingnya penggunaan fungsi ranah cipta dan karsa manusia dalam belajar dan meraih ilmu pengetahuan. a. Arti penting memori dan pengetahuan Islam, menurut Dr Yusuf Al-qardhawi (1984), adalah aqidah yang berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan penyerahan diri secara membabi buta. hal ini tersirat dalam firman Allah yakni: ... ‫ٱَّلله‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬ََٰ‫ل‬ِ‫إ‬ ٓ َ‫َل‬ ‫ۥ‬ُ‫ه‬‫ه‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ٱ‬َ‫ف‬ ... “Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah” (Muhammad: 19).
  • 13. 9 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sehubungan dengan pengertian ini perlu di utarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat di pandang sebagai proses belajar. Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang dapat dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Fungsi psikomotor dalam hal ini meliputi: mendengar, melihat, mengucapkan. Apapun jenis dan manifestasi belajar yang di lakukan siswa, hampir dapat di pastikan selalu melibatkan fungsi ranah akalnya yang intensitas pengunaanya tentu berbeda antara satu peristiwa belajar dengan peristiwa belajar lainnya. Alhasil, ranah kognitif yang dikendalikan oleh otak kita itu memang karunia Tuhan yang luar biasa dibandingkan dengan organ-organ tubuh lainnya. Otak merupakan memori atau sistem akal manusia yang tersimpan. Dengan akal yang dimiliki itu manusia dapat belajar dengan cara menyerap, mengolah, menyimpan, dan mereproduksi pengetahuan serta keterampilan untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.