SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL
KOOPERATIF DI KELAS VIII SMP NEGERI ... KOTA JAMBI
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan dimensi utama untuk dapat menciptakan
manusia yang berilmu, berbudaya dan berpengetahuan. Melalui sebuah sistem
pendidikan yang baik, suatu bangsa atau Negara akan memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas di bidangnya. Penemuan – penemuan dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar
dibidang pendidikan.
Pendidikan selalu berhubungan erat dengan proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan peristiwa yang bertujuan. Ada berbagai macam
kesulitan yang dihadapi guru dalam bidang pengajaran, salah satunya adaah
ketika menjelaskan suatu materi kepada peserta didik. Tidak semua guru
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyampaikan materi sehingga
sulit memberikan pemahaman yang memuaskan kepada murid. Selain itu
kemampuan siswa yang berbeda menjadi alasan lain mengapa guru masih
tetap mengalami kesulitan dalam menjelaskan materi meskipun ia menguasai
materi dan mampu menyampaikannya dengan baik. Untuk mengatasi kedua
masalah tersebut kiranya pengguna media pembelajaran akan sangat
membantu. Pertama, membantu guru memudahkan proses transfer ilmu dan
kedua, membantu siswa memahami sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah.
Dengan kata lain pencapaian tujuan yang kita inginkan dalam pembelajaran
dapat diwujudkan dengan mempergunakan alat – alat yang sesuai dengan sifat
tujuan.
Asnawi, bashirudin dan usman dalam buku “media pembelajaran”
mengungkapkan bahwa pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah
proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia
komunikasi tersendiri dimana pendidik dan anak didik bertukar pikiran untuk
2
mengembangkan ide pokok dan pengertian. Dalam komunikasi, sering terjadi
permasalahan-permasalahan sehingga komunikasi ersebut tidak efektif dan
tidak efisien. Hal tersebut antara lain disebabkan kecendrungan verbalisme,
ketidaksiapan anak didik, kurangnya minat belajar dan sebagainya. Salah satu
cara untuk mengatasi keadaan itu adalah penggunaan media atau alat peraga
dalam proses belajar mengajar.
Materi aljabar sudah mulai diberikan pada pendidikan menengah
tingkat pertama. Beberapa materi aljabar pada tingkat menengah pertama
khususnya untuk kelas VIII adalah materi Faktorisasi Suku Aljabar, Fungsi,
Persamaan Garis Lurus Dan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.
Pokok bahasan faktorisasi suku aljabar merupakan materi yang
abstrak bagi siswa kelas VIII SLTP. Meskipun pada usia tersebut siswa
memasuki fase operasi konkrit dan berkembang ke fase operasi formal yang
berarti siswa mulai mampu memecahkan persoalan dalam pikirannya, namun
pada dasarnya mereka masih belum mampu memecahkan permasalahan yang
belum pernah dihadapinya.
Blok aljabar merupakan suatu model alat peraga yang sebenarnya
sudah diterapkan pada beberapa buku pelajaran matematika kelas VIII baik
untuk SMP maupun MTS, tetapi didalam buku pelajaran tersebut pemakaian
blok aljabar tidak terlalu detail di jelaskan sehingga guru maupun para peserta
didik sangat kurang mengenal dan kurang tertarik dalam menggunakannya.
Pada kesempatan ini peneliti dapat mencoba menggunakan blok
aljabar dengan lebih teliti dan terarah untuk kemudian diterapkan pada
pelajaran materi faktorisasi suku aljabar dan meneliti penggunaan blok aljabar
ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan.
Berdasarkan wawancara kepada salah seorang guru matematika di
SMP N ... JAMBI, kami tidak memiliki kendala yang serius dalam proses
belajar mengajar di sekolah tersebut, hanya kendala yang di hadapi didalam
3
proses belajar mengajar adalah kurangnya motifasi media di setiap
pembeajaran matematika.
Penting bagi guru untuk memiliki metode yang sesuai dalam kegiatan
belajar mengajar. Sebaiknya guru tidak menggunakan satu metode saja dalam
melaksanakan pembelajaran.guru harus menggunakan metode yang bervariasi
agar pengajaran tidak berjalan membosankan dan dapat menarik perhatian
anak didik untuk mengikuti pembelajaran. Metode pemblajaran memiliki
beberapa kedudukan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Salah satu metode yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran
matematika adalah pembelajaran kooperatif. Suparlan dalam artikelnya yang
berjudul “Sepuluh Kaidah Untuk Meningkatkan Citra Matematika Sebagai
Mata Pelajaran Yang Menyenangkan” mengatakan:
“ gunakan metode kelompok kecil dalam proses pembeajaran.
Manusia adalah makhluk sosial homo socius. Tidak seorangpun manusia yang
dapat hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Salah satu pilar pendidikan
menurut UNESCO adalah belajar untuk hidup bersama orang lain. Oleh
karena itu, pembelajaran matematika pun memerlukan kerja sama
denganorang lain. Metode kelompok kecil marupakan salah satu metode
mengajar matematika”.
Pembelajaran kooperatif dapat menjadi fondasi yang baik untuk
meningkatkan dorongan berprestasi siswa. Pembelajaran kooperatif akan
member kasempatan kepada siswa untuk mendiskusikan suatu masalah,
mendengarkan pendapat orang lain dan memacu siswa untuk bekerja sama,
saling membantu untuk memecahkan masalah.
B. Identifikasi Masalah
1. Guru merasa kesulitan dalam mentransfer meteri yang diajarkan kepada
siswa karena kurangnya kemampuan berkomunikasi sehingga guru disini
membutuhkan alat bantu pembelajaran.
4
2. Materi faktorisasi aljabar merupakan materi yang abstrak bagi siswa kelas
VIII SMP, sehingga membutuhkan alat bantu berupa benda yang kongkrit
untuk membantu memahami konsep dan menyelesaikan permasalahan.
3. Kurangnya kreatifitas atau alat peraga yang dimiliki oleh lembaga sekolah
untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
4. Perlunya strategi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran matematika
untuk menarik perhatian para peserta didik serta membantu pemahaman
pembelajaran matematika.
C. Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah penelitian pada:
1. Strategi pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran matematika
adalah model pembelajaran kooperatif.
2. Media yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar adalah model atau
alat peraga yang disebut blok Aljabar.
3. Materi pelajaran matematika yang disampaikan adalah materi pokok
bahasan faktorisasi suku aljabar di kelas VIII c
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang dan identifikasi masalah yang ada maka penelitian
merumuskan bahwa permasalahan yang akan diteiti adalah :
1. Dapatkah penggunaan blok aljabar dengan model kooperatif
meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran matematika?
2. Dapatkan pengunaan blok aljabar dengan model pembelajaran kooperatif
meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran matematika?
3. Kendala apa saja yang ditemukan dalam proses belajar mengajar
matematika menggunakan blok aljabar dengan model pembelajaran
kooperatif dilaksanakan?
5
E. Tujuan Penelitian
Mengacu pada perumusan masalah yang telah di kemukakan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman siswa dalam maeri
faktorisasi suku aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif,
dengan blok aljabar.
2. Mengetahui besarnya peningkatan minat belajar siswa pada pelajaran
matematika.
3. Mengetahui kesulitan yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran
matematika menggunakan blok aljabar dengan model pembelajaran
kooperatif.
F. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu bahan
pertimbangan bagi guru atau tim pengajar untuk dapat menggunakan
media ini dalam pelajaran matematika.
2. Bagi penulis, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan asah yang baik dan
dapat dikembangkan lagi untuk calon pengajar ataupun peneliti
berikutnya.
3. Setelah melaksanakan penelitian ini, diharapkan minat belajar siswa dapat
lebih meningkat dari sebelumnya.
G. Landasan Teori
1. Hakikat belajar dan mengajar
Proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan yang integral (utuh
dan terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru
sebagai pengajar yang sedang mengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini
terjadi interaksi resiprokal yakni hubungan antar guru dengan para siswa
dalam situasi intruksional, yakni suasana yang bersifat pengajaran.
(muhibbin syah,2005:237)
6
Ad.rooijakkers (1991:14), mengemukakan bahwa: “proses belajar
terdiri dari beberapa dari beberapa tahap yang kesemuanya harus dilalui
bila seseorang ingin belajar dalam arti yang sesungguhnya”. Dengan kata
lain, agar dapat terjadi suatu pengertian seluruh proses belajar harus terjadi
dalam semua tahap yang ada. Tahap – tahap tersebut dinamakan sebagai
tahap terjadinya proses belajar. Bagan proses belajar menurut Rooijakkers
dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1
Arif S.Sadiman (1986:1-2) menyatakan bahwa belajar adalah proses
yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur
hidup, sejak dia masih bayi hingga dia ke liang lahat nanti. Salah satu
pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan
tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut
baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan katerampilan
(psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Dalam proses belajar mengajar ada empat komponen, yaitu:
a. Tujuan
Tujuan pembelajaran merupakan hal yang pertama harus
ditetapkan sebagai indikator keberhasilan pengajaran yang diharapkan.
Tujuan pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan
TIDAK TAHU
PROSES BELAJAR
1. MOTIVASI
2. PERHATIAN PADA PELAJAR
3. MENERIMA DAN
MENGINGAT
4. REPRODUKSI
5. GENERALISASI
6. MELAKSANAKAN LATIHAN
DAN UMPAN BALIKNYA
MENGERTI
7
kompetensi atau kemampuan yang harus dicapai siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran tersebut.
b. Materi dan bahan ajar
Materi dan bahan ajar merupakan sesuatu yang menjadi pokok
ilmu yang diberikan dan diharapkan dapat dikuasai siswa serta
menjadi sisi kegiatan belajar mengajar, bahan ajar ini juga diharapkan
dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapainya tujuan yang harus
dimiliki siswa setelah belajar.
c. Metode dan alat yang digunakan
Metode dan alat pembelajaran ditentukan setelah ditetapkannya
tujuan dan bahan ajar. Pemilihan metode dan alat atau media
didasarkan pada kegiatan yang dilakukan, umumnya untuk kegiatan
praktik lebih ditekankan pada media benda nyata dan untuk teori lebih
pada bacaan buku. Namun penggunaan media yang tepat sangat
berpengaruh pada minat siswa, pemahaman siswa karena media
sendiri berfungsi sebagai jembatan atau media transformasi terhadap
tujuan yang ingin dicapai.
d. Penilaian
Penilaian merupakan kegiatan untuk mengetahui sejauh mana
tercapainya tujuan dari peaksanaan kegiatan belajar mengajar tersebut.
Dengan kata lain penilaian merupakan barometer untuk mengukur
tercapai atau tidaknya tujuan. (nana sudjana dan Ibrahim,1989:30-31).
2. Hasil belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan
lingkungan. Seseorang melakukan kegiatan belajar setelah memperoleh
hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya : dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Pada
hakekatnya perubahan tingkah laku mengandung pengertian yang luas
mengandung pengertian yang luas, meliputi segi jasmaniah dan segi
8
rohaniah, yang kedua – duanya saling berkaitan dan saling berpengaruh
satu sama lain. (Oemar Hamalik, 1989:40-41).
Dalam konteks merancang sistem belajar, konsep belajar di tafsirkan
berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja,
direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Maksudnya agar
proses belajar dan hasil – hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat.
Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang
menyediakan keselamatan belajar kepada para siswa untuk mencapai
tujuan tertentu, dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan
memberikan hasil tertentu pula kepada siswa (pelajar). Hal itu dapat
diketahui melalui sistem penilaian yang dilaksanakan secara
kesinambungan.
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang
sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Sehingga apabila berbicara masalah
hasil belajar maka selalu berhubungan dengan proses belajar mengajar.
3. Pembelajaran kooperatif
Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran menerapkan pembelajaran
kooperatif secara ekstensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep – konsep yang sulit apabila mereka
dapat saling mendiskusikan konsep – konsep itu dengan
temannya.(S.Nasution, 1986:149)
Pelaksanaan kooperatif di sertai dengan keterampilan – keterampilan
khusus agar siswa dapat bekerjasama didalam kelompoknya, seperti
menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman
sekelompok dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi
pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja
9
kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai
ketuntasan.(www.dediknas.co.id/8agustus2007)
Selanjutnya siswa diberikan evaluasi dengan waktu yang cukup untuk
menyelesaikan tes yang diberikan. Meskipun siswa memiliki kelompok,
namun dalam mengerjakan evaluasi siswa tidak diperbolehkan
bekerjasama. Hal ini untuk menekankan bahwa siswa tidak diperbolehkan
bekerjasama. Hal ini untuk menekankan bahwa siswa tetap harus memiliki
tanggung jawab individual dalm memahami materi. Pada saat ini mereka
dapat termotivasi untuk menunjukkan apa yang mereka pelajari sebagai
individu dan memberikan penjelasan dengan baik terhadap satu sama
lain.(Arif S.sadiman dkk, 1990:6)
4. Media pembelajaran
a. Pengertian
Media pemebbelajaran merupakan salah satu komponen yang
penting dalam proses belajar menganajar (PBM). Penggunaan media
pembelajaran sangat dianjurkan agar PBM anatara guru dan siswa
tidak membosankan serta dapat merangsang keaktifan, minat dan
kreativitas siswa.
Suatu dapat dikatakan sebagai media pendidikan apabila media
tersebut digunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan
dengan tujuan – tujuan pendidikan. Kata media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium (Arif S. Sadiman,
1986:6). Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita
membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan
sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Menurut Arif
S.Sadiman (1986:7) media pendidikan adalah: “ segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi ”.
10
Sementara itu Jhon D. latuheru (1988:14) mengatakan bahwa :
“ media pendidikan atau media pembelajaran adalah semua alat
(bantu) atau benda yang digunakan dalam menyampaikan pesan
(informasi) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima
atau siswa”.
5. Faktorisasi bentuk aljabar
a. Pengertian aljabar
Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang
mempelajari tentang struktur atau sesuatu yang belum diketahui
nilainya. Umumnya aljabar beris kalimat matematika yang memuat
variabel – variabel, koefisien atau konstanta. Meskipun merupakan
materi yang abstrak, aljabar kini tidak asing lagi bagi siswa disekolah
menengah.
b. Suku aljabar
Bentuk aljabar terdiri atas variabel, konstanta dan koefisien.
Variabel adalah sesuatu yang nilainya tidak tetap atau dapat berubah –
ubah. Konstanta adalah bilangan yang tetap nilainya. Koefisien adalah
konstanta yang menyertai variabel. Pada bilangan aritmatika yaitu
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal – hal yang
perlu diperhatikan dalam mengerjakan operasi hitung aljabar adalah :
1. Penjumlahan dan pengurangan
a.suku – suku yang sejenis
b.sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan
c.hasil perkalian dua bilangan bulat positif dan negatif
2. Perkalian
a.x(x+k) = x(x) + x(k) = x2 +kx
b.x(x+y+k) = x(x) + x(y)+x(k) = x2 +xy +xk
c.(x+p)(x+q) = x(x) + x(q) + p(x) +p(q)
= x2 + x(p+q) +pq
11
3. Pembagian
Bentuk aljabar 7a dan a memiliki factor yang sama yaitu a,
sehingga hasil pembagian 7a dengan a dapat di sederhanakan,
yaitu
7a
a
= 7. Demikian pula dengan 6xy dan 2y yang memiliki
factor yang sama yaitu 2y, sehingga
6xy
2y
= 3x. tetapi harus
diperhatikan, untuk penyederhanaan berlaku untuk pembagi yang
tak nol.
c. Faktorisasi bentuk aljabar
M.cholik, A.sugiono (2004: 2-24) fatorisasi bentuk aljabar
adalah cara untuk memfaktorkan bentuk aljabar berarti menyatakan
bentuk penjumlahan menjadi bentuk perkalian. Bentuk penjumlahan
menjadi bentuk perkalian. Bentuk penjumlahan suku – suku yang
memiliki factor yang sama dapat difaktorkan dengan menggunakan
hukum distributif.
Terdapat beberapa macam faktorisasi bentuk aljabar, yaitu:
1. Faktorisasi bentuk aljabar ax + ay
ax + ay = a(x+y)
2. Faktorisasi bentuk aljabar x2 – y2
x2 - y2 = (x-y)(x+y)
6. Blok aljabar
Blok aljabar merupakan salah satu model media pembelajaran yang
dapat digunakan untuk membantu menarik minat dan meningkatkan
pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika materi faktorisasi suku
aljabar. Blok aljabar merupakan sebuah alat bantu untuk menghitung
operasi suku – suku aljabar. Blok alajabr terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Blok untuk lambang x2 – an
12
b. Blok untuk lambang x – an
c. Blok untuk lambang satuan
Sebagaimana bilangan bulat yang terdiri dari bilangan positif
dan negatif, Blok aljabar ini pun demikian. Ada yang bermakna
positif, ada pula yang bermakna negatif. Pasangan positif dan negative
blok ini disebut sebagai pasangan nol blok.
Dan
Gambar 2
Blok yang berwarna gelap bermakna negative, sedangkan yang
berwarna warni bermakna positif. Sebagaimana hanya dengan
bilangan bulat positif dan negative yang saling meniadakan ketika
bertemu dalam suatu kalimat matematika, pasangan nol blok pun akan
saling meniadakan ketika bertemu dalam satu kalimat terbuka.
7. Minat dan aktivitas belajar
Sumardi suryabrata(1957) menjelaskan bahwa minat adalah perasaan
senang yang dihubungkan dengan perbuatan – perbuatan yang lebih
khusus terhadap suatu keadaan.
Sri Esti Wuryani Djumandono (2002:366), kegiatan atau aktivitas
yang dilakukan oleh siswadapat menjadi kunci dari minat belajar siswa.
Lingkungan kelas dapat memotivasi siswa dalam belajar, oleh karenanya
lingkungan yang tidak berubah akan menimbulkan kebosanan bagi siswa
sehingga dapat mengurangi minat belajarnya. Sehingga guru dirasa sangat
perlu untuk meciptakan situasi yang aktifdidalam kelas. Saat guru
memberikan pertanyaan untuk merangsang keingin tahuan siswa mereka
akann merasatertantang atau tertarik untuk bertanya dan berpendapat. Jika
pertanyaan dan pendapat tersebut akhirnya mendapat respon yang berbeda
13
dari siswa maka aktivitas dapat terus berlanjut dan berkembang. Dari
pengalaman itu siswa yang awalnya hanya ingin tahu atau mencoba – coba
melakukan sesuatu akhirnya dapat berkembang menjadi berminat pada
sesuatu.(Ngalim Purwanto 1996:66)
H. Kerangka Berfikir
Ada dua kendala yang terdapat dalam proses belajar mengajar adalah
kurangnya keterampilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dan
kemampuan siswa yang beragam dalam memahami materi. Akibar dua
permasalahan ini akhirnya menimbulkan masalah yang baru bagi siswa yaitu
membuat minat dan kepedulian siswa terhadap pelajaran matematika semakin
menurun.
Model pembelajaran kooperatif (kelompok) merupakan salah satu
strategi pembelajaran aktifyang dapat digunakan untuk mencapaikan tujuan
tersebut. Dengan sistem belajar kelompok ini guru dapat mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman siswa terhadap siswa terhadap materi pelajaran
yang telah diberikan, atau sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh
siswa. Disamping itu strategi ini dapat mengubah aktivitas kelas menjadi
menarik dan menyenangkan.
Blok Aljabar merupakan media atau model yang sesuai untuk
membantu siswa memfaktorkan bentuk aljabar. Dengan Blok Aljabar siswa
akan merasa visualisasi variabel – variabel yang abstrak pada bentuk fisik
blok aljabar tersebut. Dengan demikian siswa akan lebih mudah dalam
berfikir dan merasa senang seperti bermain.
I. Penelitian Yang Relevan
Novilia Sri Purwaningtyas daam penelitiannya yang berjudul “Usaha
meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui
kegiatan kelompok” menyatakan bahwa dengan kegiatan kelompok siswa
lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran matematika. Siswa lebih seiring
14
bekerja, bertanya dan berdidkusi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
dari kelompok yang lain. Selain itu mereka pun belajar bertanggung jawab
atas tugas yang dibebankan kepada kelompoknya.
J. Jenis penelitian
Berdasarkan pemasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini, maka penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian
tindakan kelas. Dalam penelitian ini guru dan peneliti bekerja sama menjadi
pelaksana penelitian. Lebih khususnyapeneliti sebagai pelaksana utama
sedangkan guru bekerja sebagai observer (Suharsimi
Arikunto,Suhardjono,Supardi,2002:3).
K. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 jambi. Subyek yang aka
di teliti adalah kelas VIII c tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 37 siswa.
L. Desain Rencana Penelitian
Secara konseptual penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan
kelas (PTK) yang meliputi serangkaian siklus yang saling terkait. Setiap
siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang diikuti
oleh perencanaan pada siklus berikutnya dengan memanfaatkan hasil
refleksikan pada siklus sebelumnya. Secara lebih jelasnya desain penelitian
tindakan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan identifikasi, menganalisis, dan
merumuskan masalah, serta merencanakan perbaikan.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap ini dilakukan tndakan terhadap obyek penelitian yang telah
direncanakan sebelumnya, yaitu terdiri dari pembelajaran dengan
menggunakan blok aljabar dengan model pembelajaran kooperatif, urutan
15
proses pembelajaran dikelas, pelaksanaan tes pada saat sesudah diberikan
perlakuan dan pengumpulan data selama pemberian tindakan
3. Tahap pengamatan atau observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan oleh beberapa pengamat,
terhadap kegiatan dan aktivitas siswa pada saat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran dan pengumpulan data.
4. Tahap refleksi
Tahap ini berupa pengumpulan data dari keseluruhan proses selama
satu siklus dan kemudian dilakukan perenungan antar peneliti, guru dan
pengamat serta bimbingan dosen terhadap hasil tindakan, selanjutnya
menganalisis hasil tindakan untuk merefleksikan ada tidaknya kemajuan
atau kegagalan antara kegiatan yang telah dilaksanakan dengan hasil yang
di ingin di capai dan untuk perencanaan tindakan selanjutnya.
M. Tahapan tindakan penelitian
Peneliti ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun tindakan
yang akan dilaksanakan dikelas terdiri atas tahapan – tahapan sebagai berikut:
1. Pra penelitian
Kegiatan ini meliputi:
a. Melaksanakan pra survey, yaitu melakukan wawan cara pada guru
pengajar mengenai kondise sekolah, kelas, siswa, sarana dan prasarana
yang mendukung
b. Mempersiapkan rencana pembelajaran siklus I
c. Menyiapkan blok aljabar
d. Membuat rancangan instrument, yaitu berupa LKS, soal pretes, postes,
dan instrument minat belajar matematika siklus I
e. Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa saat pembelajaran
dilaksanakan.
f. Membentuk kelompok belajar
16
2. Pelaksanaan tindakan siklus I
a. Dilaksanakan Dalam 2 x 2 jam pelajaran atau dua kali pertemuan.
b. Mengambil data tentang minat siswa dalam mengikuti pelajaran
matematika.
c. Kegiatan pembelajaran
d. Observasi , pada tahapan ini peneliti dibantu observer yang mengamati
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dalam kelas.
e. Refleksi, pada tahap ini peneliti mengumpulkan, menganalisis dan
mengevaluasi data yang di peroleh pada tahap observasi.
f. Menyimpulkan hasil kegiatan siklus I
g. Merencanakan tintadakan siklus II berdasarkan refleksi dan kesimpuan
yang didapatkan pada siklus I
Setelah siklus I selesai, tahapan siklus II. Pada tahapan
berikutnya mengikuti tahapan siklus I. namun bila siklus II kurang
merasa puas maka peneliti melanjutkan siklus berikutnya dengan
mengikuti siklus I sampai didapat hasil yang diinginkan.
N. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti
berdasarkan persetujuan dari guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Beberapa instrumen yang akan digunakan adalah
a. Wawancara. Peneliti melakukan wawancara pada guru pada saat pra
survey untuk mengetahui kondisi kelas dan model pembelajaran
matematika yang terjadi selama ini serta kendala – kendala apa saja yang
sering di jumpai.
b. Angket minat belajar siswa. Angket minat belajar matematika disusun
oleh peneliti sesuai dengan indicator yang menunjukkan minat belajar
siswa terhadap pelajaran matematika. Angket ini bertujuan, agar peneliti
dapat mengetahui respon atau minat belajar siswa terhadap pembelajaran
17
matematka sebelum dan sesudah menerapkan blok aljabar menggunakan
model kooperatif.
c. Validitas angket, untuk mendapatkan data peneliti yang baik, dibutuhkan
instrument peneliti yang baik pula. Karakteristik alat ukur atau instrument
yang baik salah satunya adalah memiliki kesahihan (validity)
O. Teknik analisis data
a. Instrument angket dan observasi
Data yang diperoleh dari lembar angket minat dan lembar observasi
sktivitas dianalisis dengan mengamati banyaknya pengisian chek(√) dalam
setiap kolom yang berbeda nilainya, kemudian mengalihkan frekuensi
pada masing – masing kolom dengan nilai yang bersangkutan kemudian di
jumlahkan, sehingga di peroleh jumlah untuk masing – masing butir
pertanyaan (suharsimi arikunto, 2006:242). Jumlah nilai untuk masing –
masing butir pertanyaan di gunakan rumus sebagai berikut:
J = ∑(𝑓𝑖 𝑥 𝑖)
4
𝑖=1
keterangan:
J = jumlah butir soal
Fi = banyak siswa (observer yang memiliki skor i)
i = 1,2,3,4 (anas sujiono, 2006:81)
selanjutnya nilairata – rat dari masing masing butir soal tadi dapat
dihitung persentasnya. Untuk menghitung persentasenya di gunakan
rumus:
P =
𝑅
4
𝑥 100%
keterangan ∶
P = persentase minat dan aktivitas siswa.
R = nilai rata – rata tiap butir oservasi atau angket
4 = nilai tertinggi yang di harapkan.
18
b. Instrument pretes dan postes materi faktorisasi suku aljabar.
Instrument pretes dan postes materi bahasan faktorisasi suku aljabar di
gunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan penguasaan materi
bahasan faktorissi suku aljabar. Data dari pretest dan postes seluruh siklus
dihitung, kemudian dibandingkan apakah mengalami perubahan atau
tidak. Untuk menghitung mean atau nilai rata – rata dari pretes dan postes
di gunakan rumus :
r =
jumlah nilai seluruh siswa
jumlah siswa
setelah didpat nilai rata – rata pretes dan postes kemudian dicari
persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
r
10
x 100%
Keterangan:
P = persentase keberhasilan tes
r = nilai rata – rata tes yang didapatkan
10 = nilai tertinggi yang diharapkan
Angka persentase yang di peroleh kemudian di berikan penilaian sesuai
dengan kategori yang terdapat dala tabel konversi.
no Nilai Kategori
1 >85% Sangat baik
2 70% - 84 % Baik
3 55% - 69% Sedang
4 <55% Kurang
P. Indikator
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Jika terhadap siklus yang mengalami peningkatan persentase pada setiap
indicator minat yaitu peningkatan keingin tahuan, aktivitas dalam
19
pembelajaran, rasa senang / keterkaitan dan perhatian terhadap
pembelajaran matematika.
2. Jika terdapat siklus yang mengalami peningkatan prestasi belajar siswa
pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar yang di tunjukkan dengan
kenaikan rata – rata hasil tes akhir
3. Jika setiap kendala yang muncul diberikan solusi yang sesuai sehingga
memungkinkan adanya perkembangan dalam penelitian.

More Related Content

What's hot

Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Syaiful Anwar Chusein
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Vhentha Agabag
 
Abstrak ipa
Abstrak ipaAbstrak ipa
Abstrak ipamustlist
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiZelda Gates
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xfadhyl_bagenda
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoYohanes Purwanto
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3warhanie
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Linda Rosita
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonEko Supriyadi
 

What's hot (20)

Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
 
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas ivContoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
 
Abstrak ipa
Abstrak ipaAbstrak ipa
Abstrak ipa
 
5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb5129 11223-1-pb
5129 11223-1-pb
 
Peer Tutor
Peer TutorPeer Tutor
Peer Tutor
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
Proposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iiiProposal ptk bab i ii iii
Proposal ptk bab i ii iii
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
 
Skripsi New
Skripsi NewSkripsi New
Skripsi New
 
53 151-1-pb(1)
53 151-1-pb(1)53 151-1-pb(1)
53 151-1-pb(1)
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
857129993 1639213727
857129993 1639213727857129993 1639213727
857129993 1639213727
 
Karil nurnisa
Karil nurnisaKaril nurnisa
Karil nurnisa
 

Viewers also liked

Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama pendekat...
Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama  pendekat...Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama  pendekat...
Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama pendekat...Rachmah Safitri
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaYunita Siswanti
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalTrisnadi Wijaya
 

Viewers also liked (7)

Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama pendekat...
Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama  pendekat...Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama  pendekat...
Rpp pkn kelas 5 semester 2 menghargai dan menaati keputusan bersama pendekat...
 
Angket minat siswa
Angket minat siswaAngket minat siswa
Angket minat siswa
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
 

Similar to 1"Meningkatkan Minat Siswa Belajar Matematika dengan Blok Aljabar

Similar to 1"Meningkatkan Minat Siswa Belajar Matematika dengan Blok Aljabar (20)

1
11
1
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
 
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiUnimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
 
Bab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulat
 
ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
sk
sksk
sk
 
A410050066
A410050066A410050066
A410050066
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V LPKP UT BAB I - BAB V
LPKP UT BAB I - BAB V
 

More from Ayu Febriyanti

Silabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitiga
Silabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitigaSilabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitiga
Silabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitigaAyu Febriyanti
 
Desain kalender kreatif
Desain kalender kreatifDesain kalender kreatif
Desain kalender kreatifAyu Febriyanti
 
Aplikasi spss pada statistik multivariat
Aplikasi spss pada statistik multivariatAplikasi spss pada statistik multivariat
Aplikasi spss pada statistik multivariatAyu Febriyanti
 
bidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruang
bidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruangbidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruang
bidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruangAyu Febriyanti
 
Makalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaMakalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaAyu Febriyanti
 
contoh statistika lanjutan
contoh statistika lanjutan contoh statistika lanjutan
contoh statistika lanjutan Ayu Febriyanti
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningAyu Febriyanti
 
Pengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluMPengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluMAyu Febriyanti
 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Ayu Febriyanti
 

More from Ayu Febriyanti (10)

Silabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitiga
Silabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitigaSilabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitiga
Silabus mat 7_smp_segiempat_dan_segitiga
 
Desain kalender kreatif
Desain kalender kreatifDesain kalender kreatif
Desain kalender kreatif
 
Aplikasi spss pada statistik multivariat
Aplikasi spss pada statistik multivariatAplikasi spss pada statistik multivariat
Aplikasi spss pada statistik multivariat
 
bidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruang
bidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruangbidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruang
bidang lengkung dan garis lengkung di dalam ruang
 
Makalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaMakalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belanda
 
contoh statistika lanjutan
contoh statistika lanjutan contoh statistika lanjutan
contoh statistika lanjutan
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
 
Pengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluMPengertian 10 kurikuluM
Pengertian 10 kurikuluM
 
Lks reflekksi
Lks reflekksiLks reflekksi
Lks reflekksi
 
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
Rpp refleksi SMA KELAS 9 KURIKULUM 2013
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

1"Meningkatkan Minat Siswa Belajar Matematika dengan Blok Aljabar

  • 1. 1 PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DI KELAS VIII SMP NEGERI ... KOTA JAMBI A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dimensi utama untuk dapat menciptakan manusia yang berilmu, berbudaya dan berpengetahuan. Melalui sebuah sistem pendidikan yang baik, suatu bangsa atau Negara akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas di bidangnya. Penemuan – penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar dibidang pendidikan. Pendidikan selalu berhubungan erat dengan proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan peristiwa yang bertujuan. Ada berbagai macam kesulitan yang dihadapi guru dalam bidang pengajaran, salah satunya adaah ketika menjelaskan suatu materi kepada peserta didik. Tidak semua guru memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyampaikan materi sehingga sulit memberikan pemahaman yang memuaskan kepada murid. Selain itu kemampuan siswa yang berbeda menjadi alasan lain mengapa guru masih tetap mengalami kesulitan dalam menjelaskan materi meskipun ia menguasai materi dan mampu menyampaikannya dengan baik. Untuk mengatasi kedua masalah tersebut kiranya pengguna media pembelajaran akan sangat membantu. Pertama, membantu guru memudahkan proses transfer ilmu dan kedua, membantu siswa memahami sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah. Dengan kata lain pencapaian tujuan yang kita inginkan dalam pembelajaran dapat diwujudkan dengan mempergunakan alat – alat yang sesuai dengan sifat tujuan. Asnawi, bashirudin dan usman dalam buku “media pembelajaran” mengungkapkan bahwa pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana pendidik dan anak didik bertukar pikiran untuk
  • 2. 2 mengembangkan ide pokok dan pengertian. Dalam komunikasi, sering terjadi permasalahan-permasalahan sehingga komunikasi ersebut tidak efektif dan tidak efisien. Hal tersebut antara lain disebabkan kecendrungan verbalisme, ketidaksiapan anak didik, kurangnya minat belajar dan sebagainya. Salah satu cara untuk mengatasi keadaan itu adalah penggunaan media atau alat peraga dalam proses belajar mengajar. Materi aljabar sudah mulai diberikan pada pendidikan menengah tingkat pertama. Beberapa materi aljabar pada tingkat menengah pertama khususnya untuk kelas VIII adalah materi Faktorisasi Suku Aljabar, Fungsi, Persamaan Garis Lurus Dan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Pokok bahasan faktorisasi suku aljabar merupakan materi yang abstrak bagi siswa kelas VIII SLTP. Meskipun pada usia tersebut siswa memasuki fase operasi konkrit dan berkembang ke fase operasi formal yang berarti siswa mulai mampu memecahkan persoalan dalam pikirannya, namun pada dasarnya mereka masih belum mampu memecahkan permasalahan yang belum pernah dihadapinya. Blok aljabar merupakan suatu model alat peraga yang sebenarnya sudah diterapkan pada beberapa buku pelajaran matematika kelas VIII baik untuk SMP maupun MTS, tetapi didalam buku pelajaran tersebut pemakaian blok aljabar tidak terlalu detail di jelaskan sehingga guru maupun para peserta didik sangat kurang mengenal dan kurang tertarik dalam menggunakannya. Pada kesempatan ini peneliti dapat mencoba menggunakan blok aljabar dengan lebih teliti dan terarah untuk kemudian diterapkan pada pelajaran materi faktorisasi suku aljabar dan meneliti penggunaan blok aljabar ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Berdasarkan wawancara kepada salah seorang guru matematika di SMP N ... JAMBI, kami tidak memiliki kendala yang serius dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut, hanya kendala yang di hadapi didalam
  • 3. 3 proses belajar mengajar adalah kurangnya motifasi media di setiap pembeajaran matematika. Penting bagi guru untuk memiliki metode yang sesuai dalam kegiatan belajar mengajar. Sebaiknya guru tidak menggunakan satu metode saja dalam melaksanakan pembelajaran.guru harus menggunakan metode yang bervariasi agar pengajaran tidak berjalan membosankan dan dapat menarik perhatian anak didik untuk mengikuti pembelajaran. Metode pemblajaran memiliki beberapa kedudukan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu metode yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran matematika adalah pembelajaran kooperatif. Suparlan dalam artikelnya yang berjudul “Sepuluh Kaidah Untuk Meningkatkan Citra Matematika Sebagai Mata Pelajaran Yang Menyenangkan” mengatakan: “ gunakan metode kelompok kecil dalam proses pembeajaran. Manusia adalah makhluk sosial homo socius. Tidak seorangpun manusia yang dapat hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Salah satu pilar pendidikan menurut UNESCO adalah belajar untuk hidup bersama orang lain. Oleh karena itu, pembelajaran matematika pun memerlukan kerja sama denganorang lain. Metode kelompok kecil marupakan salah satu metode mengajar matematika”. Pembelajaran kooperatif dapat menjadi fondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan berprestasi siswa. Pembelajaran kooperatif akan member kasempatan kepada siswa untuk mendiskusikan suatu masalah, mendengarkan pendapat orang lain dan memacu siswa untuk bekerja sama, saling membantu untuk memecahkan masalah. B. Identifikasi Masalah 1. Guru merasa kesulitan dalam mentransfer meteri yang diajarkan kepada siswa karena kurangnya kemampuan berkomunikasi sehingga guru disini membutuhkan alat bantu pembelajaran.
  • 4. 4 2. Materi faktorisasi aljabar merupakan materi yang abstrak bagi siswa kelas VIII SMP, sehingga membutuhkan alat bantu berupa benda yang kongkrit untuk membantu memahami konsep dan menyelesaikan permasalahan. 3. Kurangnya kreatifitas atau alat peraga yang dimiliki oleh lembaga sekolah untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. 4. Perlunya strategi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran matematika untuk menarik perhatian para peserta didik serta membantu pemahaman pembelajaran matematika. C. Batasan Masalah Peneliti membatasi masalah penelitian pada: 1. Strategi pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran matematika adalah model pembelajaran kooperatif. 2. Media yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar adalah model atau alat peraga yang disebut blok Aljabar. 3. Materi pelajaran matematika yang disampaikan adalah materi pokok bahasan faktorisasi suku aljabar di kelas VIII c D. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang dan identifikasi masalah yang ada maka penelitian merumuskan bahwa permasalahan yang akan diteiti adalah : 1. Dapatkah penggunaan blok aljabar dengan model kooperatif meningkatkan prestasi siswa dalam pelajaran matematika? 2. Dapatkan pengunaan blok aljabar dengan model pembelajaran kooperatif meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran matematika? 3. Kendala apa saja yang ditemukan dalam proses belajar mengajar matematika menggunakan blok aljabar dengan model pembelajaran kooperatif dilaksanakan?
  • 5. 5 E. Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah yang telah di kemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman siswa dalam maeri faktorisasi suku aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif, dengan blok aljabar. 2. Mengetahui besarnya peningkatan minat belajar siswa pada pelajaran matematika. 3. Mengetahui kesulitan yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran matematika menggunakan blok aljabar dengan model pembelajaran kooperatif. F. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi guru atau tim pengajar untuk dapat menggunakan media ini dalam pelajaran matematika. 2. Bagi penulis, hasil penelitian ini bisa menjadi bahan asah yang baik dan dapat dikembangkan lagi untuk calon pengajar ataupun peneliti berikutnya. 3. Setelah melaksanakan penelitian ini, diharapkan minat belajar siswa dapat lebih meningkat dari sebelumnya. G. Landasan Teori 1. Hakikat belajar dan mengajar Proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan yang integral (utuh dan terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi resiprokal yakni hubungan antar guru dengan para siswa dalam situasi intruksional, yakni suasana yang bersifat pengajaran. (muhibbin syah,2005:237)
  • 6. 6 Ad.rooijakkers (1991:14), mengemukakan bahwa: “proses belajar terdiri dari beberapa dari beberapa tahap yang kesemuanya harus dilalui bila seseorang ingin belajar dalam arti yang sesungguhnya”. Dengan kata lain, agar dapat terjadi suatu pengertian seluruh proses belajar harus terjadi dalam semua tahap yang ada. Tahap – tahap tersebut dinamakan sebagai tahap terjadinya proses belajar. Bagan proses belajar menurut Rooijakkers dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 Arif S.Sadiman (1986:1-2) menyatakan bahwa belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga dia ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan katerampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Dalam proses belajar mengajar ada empat komponen, yaitu: a. Tujuan Tujuan pembelajaran merupakan hal yang pertama harus ditetapkan sebagai indikator keberhasilan pengajaran yang diharapkan. Tujuan pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan TIDAK TAHU PROSES BELAJAR 1. MOTIVASI 2. PERHATIAN PADA PELAJAR 3. MENERIMA DAN MENGINGAT 4. REPRODUKSI 5. GENERALISASI 6. MELAKSANAKAN LATIHAN DAN UMPAN BALIKNYA MENGERTI
  • 7. 7 kompetensi atau kemampuan yang harus dicapai siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran tersebut. b. Materi dan bahan ajar Materi dan bahan ajar merupakan sesuatu yang menjadi pokok ilmu yang diberikan dan diharapkan dapat dikuasai siswa serta menjadi sisi kegiatan belajar mengajar, bahan ajar ini juga diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapainya tujuan yang harus dimiliki siswa setelah belajar. c. Metode dan alat yang digunakan Metode dan alat pembelajaran ditentukan setelah ditetapkannya tujuan dan bahan ajar. Pemilihan metode dan alat atau media didasarkan pada kegiatan yang dilakukan, umumnya untuk kegiatan praktik lebih ditekankan pada media benda nyata dan untuk teori lebih pada bacaan buku. Namun penggunaan media yang tepat sangat berpengaruh pada minat siswa, pemahaman siswa karena media sendiri berfungsi sebagai jembatan atau media transformasi terhadap tujuan yang ingin dicapai. d. Penilaian Penilaian merupakan kegiatan untuk mengetahui sejauh mana tercapainya tujuan dari peaksanaan kegiatan belajar mengajar tersebut. Dengan kata lain penilaian merupakan barometer untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan. (nana sudjana dan Ibrahim,1989:30-31). 2. Hasil belajar Belajar adalah perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang melakukan kegiatan belajar setelah memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya : dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Pada hakekatnya perubahan tingkah laku mengandung pengertian yang luas mengandung pengertian yang luas, meliputi segi jasmaniah dan segi
  • 8. 8 rohaniah, yang kedua – duanya saling berkaitan dan saling berpengaruh satu sama lain. (Oemar Hamalik, 1989:40-41). Dalam konteks merancang sistem belajar, konsep belajar di tafsirkan berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Maksudnya agar proses belajar dan hasil – hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat. Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan keselamatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa (pelajar). Hal itu dapat diketahui melalui sistem penilaian yang dilaksanakan secara kesinambungan. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Sehingga apabila berbicara masalah hasil belajar maka selalu berhubungan dengan proses belajar mengajar. 3. Pembelajaran kooperatif Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara ekstensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep – konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan konsep – konsep itu dengan temannya.(S.Nasution, 1986:149) Pelaksanaan kooperatif di sertai dengan keterampilan – keterampilan khusus agar siswa dapat bekerjasama didalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja
  • 9. 9 kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan.(www.dediknas.co.id/8agustus2007) Selanjutnya siswa diberikan evaluasi dengan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tes yang diberikan. Meskipun siswa memiliki kelompok, namun dalam mengerjakan evaluasi siswa tidak diperbolehkan bekerjasama. Hal ini untuk menekankan bahwa siswa tidak diperbolehkan bekerjasama. Hal ini untuk menekankan bahwa siswa tetap harus memiliki tanggung jawab individual dalm memahami materi. Pada saat ini mereka dapat termotivasi untuk menunjukkan apa yang mereka pelajari sebagai individu dan memberikan penjelasan dengan baik terhadap satu sama lain.(Arif S.sadiman dkk, 1990:6) 4. Media pembelajaran a. Pengertian Media pemebbelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses belajar menganajar (PBM). Penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan agar PBM anatara guru dan siswa tidak membosankan serta dapat merangsang keaktifan, minat dan kreativitas siswa. Suatu dapat dikatakan sebagai media pendidikan apabila media tersebut digunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan dengan tujuan – tujuan pendidikan. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium (Arif S. Sadiman, 1986:6). Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Menurut Arif S.Sadiman (1986:7) media pendidikan adalah: “ segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi ”.
  • 10. 10 Sementara itu Jhon D. latuheru (1988:14) mengatakan bahwa : “ media pendidikan atau media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam menyampaikan pesan (informasi) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima atau siswa”. 5. Faktorisasi bentuk aljabar a. Pengertian aljabar Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang struktur atau sesuatu yang belum diketahui nilainya. Umumnya aljabar beris kalimat matematika yang memuat variabel – variabel, koefisien atau konstanta. Meskipun merupakan materi yang abstrak, aljabar kini tidak asing lagi bagi siswa disekolah menengah. b. Suku aljabar Bentuk aljabar terdiri atas variabel, konstanta dan koefisien. Variabel adalah sesuatu yang nilainya tidak tetap atau dapat berubah – ubah. Konstanta adalah bilangan yang tetap nilainya. Koefisien adalah konstanta yang menyertai variabel. Pada bilangan aritmatika yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan operasi hitung aljabar adalah : 1. Penjumlahan dan pengurangan a.suku – suku yang sejenis b.sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan c.hasil perkalian dua bilangan bulat positif dan negatif 2. Perkalian a.x(x+k) = x(x) + x(k) = x2 +kx b.x(x+y+k) = x(x) + x(y)+x(k) = x2 +xy +xk c.(x+p)(x+q) = x(x) + x(q) + p(x) +p(q) = x2 + x(p+q) +pq
  • 11. 11 3. Pembagian Bentuk aljabar 7a dan a memiliki factor yang sama yaitu a, sehingga hasil pembagian 7a dengan a dapat di sederhanakan, yaitu 7a a = 7. Demikian pula dengan 6xy dan 2y yang memiliki factor yang sama yaitu 2y, sehingga 6xy 2y = 3x. tetapi harus diperhatikan, untuk penyederhanaan berlaku untuk pembagi yang tak nol. c. Faktorisasi bentuk aljabar M.cholik, A.sugiono (2004: 2-24) fatorisasi bentuk aljabar adalah cara untuk memfaktorkan bentuk aljabar berarti menyatakan bentuk penjumlahan menjadi bentuk perkalian. Bentuk penjumlahan menjadi bentuk perkalian. Bentuk penjumlahan suku – suku yang memiliki factor yang sama dapat difaktorkan dengan menggunakan hukum distributif. Terdapat beberapa macam faktorisasi bentuk aljabar, yaitu: 1. Faktorisasi bentuk aljabar ax + ay ax + ay = a(x+y) 2. Faktorisasi bentuk aljabar x2 – y2 x2 - y2 = (x-y)(x+y) 6. Blok aljabar Blok aljabar merupakan salah satu model media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu menarik minat dan meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika materi faktorisasi suku aljabar. Blok aljabar merupakan sebuah alat bantu untuk menghitung operasi suku – suku aljabar. Blok alajabr terdiri dari tiga bagian, yaitu: a. Blok untuk lambang x2 – an
  • 12. 12 b. Blok untuk lambang x – an c. Blok untuk lambang satuan Sebagaimana bilangan bulat yang terdiri dari bilangan positif dan negatif, Blok aljabar ini pun demikian. Ada yang bermakna positif, ada pula yang bermakna negatif. Pasangan positif dan negative blok ini disebut sebagai pasangan nol blok. Dan Gambar 2 Blok yang berwarna gelap bermakna negative, sedangkan yang berwarna warni bermakna positif. Sebagaimana hanya dengan bilangan bulat positif dan negative yang saling meniadakan ketika bertemu dalam suatu kalimat matematika, pasangan nol blok pun akan saling meniadakan ketika bertemu dalam satu kalimat terbuka. 7. Minat dan aktivitas belajar Sumardi suryabrata(1957) menjelaskan bahwa minat adalah perasaan senang yang dihubungkan dengan perbuatan – perbuatan yang lebih khusus terhadap suatu keadaan. Sri Esti Wuryani Djumandono (2002:366), kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh siswadapat menjadi kunci dari minat belajar siswa. Lingkungan kelas dapat memotivasi siswa dalam belajar, oleh karenanya lingkungan yang tidak berubah akan menimbulkan kebosanan bagi siswa sehingga dapat mengurangi minat belajarnya. Sehingga guru dirasa sangat perlu untuk meciptakan situasi yang aktifdidalam kelas. Saat guru memberikan pertanyaan untuk merangsang keingin tahuan siswa mereka akann merasatertantang atau tertarik untuk bertanya dan berpendapat. Jika pertanyaan dan pendapat tersebut akhirnya mendapat respon yang berbeda
  • 13. 13 dari siswa maka aktivitas dapat terus berlanjut dan berkembang. Dari pengalaman itu siswa yang awalnya hanya ingin tahu atau mencoba – coba melakukan sesuatu akhirnya dapat berkembang menjadi berminat pada sesuatu.(Ngalim Purwanto 1996:66) H. Kerangka Berfikir Ada dua kendala yang terdapat dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya keterampilan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dan kemampuan siswa yang beragam dalam memahami materi. Akibar dua permasalahan ini akhirnya menimbulkan masalah yang baru bagi siswa yaitu membuat minat dan kepedulian siswa terhadap pelajaran matematika semakin menurun. Model pembelajaran kooperatif (kelompok) merupakan salah satu strategi pembelajaran aktifyang dapat digunakan untuk mencapaikan tujuan tersebut. Dengan sistem belajar kelompok ini guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan, atau sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa. Disamping itu strategi ini dapat mengubah aktivitas kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Blok Aljabar merupakan media atau model yang sesuai untuk membantu siswa memfaktorkan bentuk aljabar. Dengan Blok Aljabar siswa akan merasa visualisasi variabel – variabel yang abstrak pada bentuk fisik blok aljabar tersebut. Dengan demikian siswa akan lebih mudah dalam berfikir dan merasa senang seperti bermain. I. Penelitian Yang Relevan Novilia Sri Purwaningtyas daam penelitiannya yang berjudul “Usaha meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui kegiatan kelompok” menyatakan bahwa dengan kegiatan kelompok siswa lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran matematika. Siswa lebih seiring
  • 14. 14 bekerja, bertanya dan berdidkusi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari kelompok yang lain. Selain itu mereka pun belajar bertanggung jawab atas tugas yang dibebankan kepada kelompoknya. J. Jenis penelitian Berdasarkan pemasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini guru dan peneliti bekerja sama menjadi pelaksana penelitian. Lebih khususnyapeneliti sebagai pelaksana utama sedangkan guru bekerja sebagai observer (Suharsimi Arikunto,Suhardjono,Supardi,2002:3). K. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 jambi. Subyek yang aka di teliti adalah kelas VIII c tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 37 siswa. L. Desain Rencana Penelitian Secara konseptual penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi serangkaian siklus yang saling terkait. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang diikuti oleh perencanaan pada siklus berikutnya dengan memanfaatkan hasil refleksikan pada siklus sebelumnya. Secara lebih jelasnya desain penelitian tindakan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan Pada tahap ini dilakukan kegiatan identifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah, serta merencanakan perbaikan. 2. Tahap pelaksanaan Tahap ini dilakukan tndakan terhadap obyek penelitian yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu terdiri dari pembelajaran dengan menggunakan blok aljabar dengan model pembelajaran kooperatif, urutan
  • 15. 15 proses pembelajaran dikelas, pelaksanaan tes pada saat sesudah diberikan perlakuan dan pengumpulan data selama pemberian tindakan 3. Tahap pengamatan atau observasi Pada tahap ini dilakukan pengamatan oleh beberapa pengamat, terhadap kegiatan dan aktivitas siswa pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan pengumpulan data. 4. Tahap refleksi Tahap ini berupa pengumpulan data dari keseluruhan proses selama satu siklus dan kemudian dilakukan perenungan antar peneliti, guru dan pengamat serta bimbingan dosen terhadap hasil tindakan, selanjutnya menganalisis hasil tindakan untuk merefleksikan ada tidaknya kemajuan atau kegagalan antara kegiatan yang telah dilaksanakan dengan hasil yang di ingin di capai dan untuk perencanaan tindakan selanjutnya. M. Tahapan tindakan penelitian Peneliti ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun tindakan yang akan dilaksanakan dikelas terdiri atas tahapan – tahapan sebagai berikut: 1. Pra penelitian Kegiatan ini meliputi: a. Melaksanakan pra survey, yaitu melakukan wawan cara pada guru pengajar mengenai kondise sekolah, kelas, siswa, sarana dan prasarana yang mendukung b. Mempersiapkan rencana pembelajaran siklus I c. Menyiapkan blok aljabar d. Membuat rancangan instrument, yaitu berupa LKS, soal pretes, postes, dan instrument minat belajar matematika siklus I e. Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa saat pembelajaran dilaksanakan. f. Membentuk kelompok belajar
  • 16. 16 2. Pelaksanaan tindakan siklus I a. Dilaksanakan Dalam 2 x 2 jam pelajaran atau dua kali pertemuan. b. Mengambil data tentang minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. c. Kegiatan pembelajaran d. Observasi , pada tahapan ini peneliti dibantu observer yang mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dalam kelas. e. Refleksi, pada tahap ini peneliti mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi data yang di peroleh pada tahap observasi. f. Menyimpulkan hasil kegiatan siklus I g. Merencanakan tintadakan siklus II berdasarkan refleksi dan kesimpuan yang didapatkan pada siklus I Setelah siklus I selesai, tahapan siklus II. Pada tahapan berikutnya mengikuti tahapan siklus I. namun bila siklus II kurang merasa puas maka peneliti melanjutkan siklus berikutnya dengan mengikuti siklus I sampai didapat hasil yang diinginkan. N. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan persetujuan dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Beberapa instrumen yang akan digunakan adalah a. Wawancara. Peneliti melakukan wawancara pada guru pada saat pra survey untuk mengetahui kondisi kelas dan model pembelajaran matematika yang terjadi selama ini serta kendala – kendala apa saja yang sering di jumpai. b. Angket minat belajar siswa. Angket minat belajar matematika disusun oleh peneliti sesuai dengan indicator yang menunjukkan minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Angket ini bertujuan, agar peneliti dapat mengetahui respon atau minat belajar siswa terhadap pembelajaran
  • 17. 17 matematka sebelum dan sesudah menerapkan blok aljabar menggunakan model kooperatif. c. Validitas angket, untuk mendapatkan data peneliti yang baik, dibutuhkan instrument peneliti yang baik pula. Karakteristik alat ukur atau instrument yang baik salah satunya adalah memiliki kesahihan (validity) O. Teknik analisis data a. Instrument angket dan observasi Data yang diperoleh dari lembar angket minat dan lembar observasi sktivitas dianalisis dengan mengamati banyaknya pengisian chek(√) dalam setiap kolom yang berbeda nilainya, kemudian mengalihkan frekuensi pada masing – masing kolom dengan nilai yang bersangkutan kemudian di jumlahkan, sehingga di peroleh jumlah untuk masing – masing butir pertanyaan (suharsimi arikunto, 2006:242). Jumlah nilai untuk masing – masing butir pertanyaan di gunakan rumus sebagai berikut: J = ∑(𝑓𝑖 𝑥 𝑖) 4 𝑖=1 keterangan: J = jumlah butir soal Fi = banyak siswa (observer yang memiliki skor i) i = 1,2,3,4 (anas sujiono, 2006:81) selanjutnya nilairata – rat dari masing masing butir soal tadi dapat dihitung persentasnya. Untuk menghitung persentasenya di gunakan rumus: P = 𝑅 4 𝑥 100% keterangan ∶ P = persentase minat dan aktivitas siswa. R = nilai rata – rata tiap butir oservasi atau angket 4 = nilai tertinggi yang di harapkan.
  • 18. 18 b. Instrument pretes dan postes materi faktorisasi suku aljabar. Instrument pretes dan postes materi bahasan faktorisasi suku aljabar di gunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan penguasaan materi bahasan faktorissi suku aljabar. Data dari pretest dan postes seluruh siklus dihitung, kemudian dibandingkan apakah mengalami perubahan atau tidak. Untuk menghitung mean atau nilai rata – rata dari pretes dan postes di gunakan rumus : r = jumlah nilai seluruh siswa jumlah siswa setelah didpat nilai rata – rata pretes dan postes kemudian dicari persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = r 10 x 100% Keterangan: P = persentase keberhasilan tes r = nilai rata – rata tes yang didapatkan 10 = nilai tertinggi yang diharapkan Angka persentase yang di peroleh kemudian di berikan penilaian sesuai dengan kategori yang terdapat dala tabel konversi. no Nilai Kategori 1 >85% Sangat baik 2 70% - 84 % Baik 3 55% - 69% Sedang 4 <55% Kurang P. Indikator Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Jika terhadap siklus yang mengalami peningkatan persentase pada setiap indicator minat yaitu peningkatan keingin tahuan, aktivitas dalam
  • 19. 19 pembelajaran, rasa senang / keterkaitan dan perhatian terhadap pembelajaran matematika. 2. Jika terdapat siklus yang mengalami peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar yang di tunjukkan dengan kenaikan rata – rata hasil tes akhir 3. Jika setiap kendala yang muncul diberikan solusi yang sesuai sehingga memungkinkan adanya perkembangan dalam penelitian.