SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
KARYA ILMIAH
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP TEMA EKOSISTEM
DENGAN MODEL BLENDED LEARNING PADA KELAS 5 SDS FRANSISKUS ASISI TEBET
JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Karya Tulis ini Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
Disusun oleh
Nama : Mawar Sani Br Nainggolan
NIM : 857129993
Email : mawarsanin@gmail.com
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BIDANG ILMU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA 2021
2
ABSTRAK
Penelitian ini dilandasi oleh pembelajaran yang masih konvensional dan kurang menarik. Dimana
penerapan pembelajaran konvensional membuat peserta didik merasa bosan dan tidak bisa mengeksplor
pengetahuan dari materi bersama guru dengan bebas meskipun tidak berada di tempat yang sama, dengan
kata lain guru dan peserta didik bisa saling berkomunikasi diluar jam pelajaran disekolah. Oleh karena itu,
penerapan pembelajaran Blended Learning dengan prosedur yang benar diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap tema
Ekosistem menggunakan Model Blended Learning pada kelas 5 SDS Fransiskus Asisi. Penelitian ini
merupakan penelitian Tindakan kelas dengan dua siklus dan masing-masing siklus dilakukan dengan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penerapan Blended Learning dapat meningkatkan
hasil belajar pada ranah kognitif. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari proses siklus sat uke siklus
selanjutnya. Sebelum diterapkan Blended learning di pra-siklus dilakukan uji coba tes kepada 27 peserta
didik dan hanya 44,4% siswa yang tuntas, berarti ada 55,6% peserta didik yang belum tuntas. Pada siklus I
dilakukan Tindakan dengan model Blended Learning, hasilnya 70,3% peserta didik yang tuntas dan 29,6%
yang belum tuntas. Lanjut ke siklus II dilakukan dengan pembelajaran yang sama dengan menggunakan
model Blended Learning, maka peserta didik yang tuntas sebanyak 100% dan 0% yang belum tuntas. Oleh
karena itu, hasil belajar peserta didik akan meningkat dengan menggunakan model Blended Learning.
Kata kunci: Blended learning, model, Bahasa Indonesia
3
I. PENDAHULUAN
Hasil belajar tersebut tidak luput dari proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Jika ditinjau
dalam pendidikan di SD tujuan pembelajaran harus mampu mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor di semua mata pelajaran. Mata pelajaran di SD salah satunya adalah Tematik. Tematik
merupakan sekumpulan mata pelajaran yang terkumpul dalam satu bidang mata pelajaran yang tentunya
pembelajarannya pun dapat dikombinasikan dengan teknologi. Untuk itu guru bisa memberikan tugas,
penyampaian materi, dan komunikasi melalui teknologi sebagai medianya.
Bagi peserta didik Asisi Tebet Jakarta Selatan, daya juang dan daya saing akan bahasa asing dan
teknologi seperti internet sangatlah tinggi, sehingga menurut siswa tidaklah penting mempelajari materi
yang terlihat biasa saja seperti: Bahasa Indonesia, PKN, IPS dan lain-lain. Berdasarkan hasil belajar
siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet yang belum maksimal di semester 1 dapat ditemukan
masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas, identifikasinya adalah sebagai berikut: siswa kurang
konsentrasi ketika guru menerangkan pelajaran tematik dikarenakan juga metode guru hanya dengan
ceramah yang mengakibatkan siswa merasa cepat bosan, kurang efektif terhadap waktu. Guru juga tidak
bisa berbagi ide atau materi untuk pendalaman materi setelah tidak berada di tempat yang sama dengan
peserta didik sehingga peserta didik kehilangan kesempatan menggali lebih dalam pengetahuannya
dalam mata pelajaran lainnya. Hal itu pula yang membuat guru merasa kesulitan untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik dengan alokasi waktu pembelajaran disekolah, padahal ada banyak yang perlu
dipelajari peserta didik melalui pembelajaran Tematik. Akibatnya masih banyak peserta didik yang
mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan Minimum (KKM). Guru mengaharapkan peserta didik
bisa berlatih meskipun tidak tatap muka.
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi hal-hal yang menyebabkan munculnya masalah
dalam pembelajaran di dalam kelas maka analisis masalah nya adalah sebagai berikut : Perhatian siswa
tidak terfokus sewaktu guru menjelaskan materi, memang guru lebih banyak memberikan materi
dengan ceramah, pemberian contoh terlalu sedikit dan guru tidak memberikan tugas sebelum memberi
Latihan, penggunaan alat peraga kurang lengkap dan tidak komplit, waktu yang singkat dalam
memaparkan materi pada saat tatap muka, guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi sehingga materi
kurang dipahami, Siswa tidak fokus sewaktu guru menjelaskan materi dengan metode ceramah, guru
terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran , Siswa dan guru punya kesulitan untuk dalam
pendalaman materi tatap muka
4
Adapun alternatif tindakan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan kelas adalah dengan
menggunakan model pembelajaran yang tepat, maka penulis merencanakan melakukan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mencoba mengimplementasikan model
pembelajaran Blended learning pada siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun Pelajaran
2021/2022 dengan judul penelitian “Peningkatan hasil belajar peserta didik terhadap tema ekosistem
dengan model blended learning pada kelas 5 SDS Fransiskus Asisi Tebet Tahun Pelajaran 2021/2022.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana perencanaan
pelaksanaan tentang tema Ekosistem melalui model Blended Learning di SDS Fransiskus Asisi pada Kelas
V di SDS Fransiskus Asisi Tebet? Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tentang tema Ekosistem melalui
model Blended Learning pada siswa kelas V di SDS Fransiskus Asisi Tebet? Bagaimana hasil belajar tema
Ekosistem dengan menggunakan model Blended Learning pada siswa kelas V di SDS Fransiskus Asisi
Tebet?
Dari rumusan masalah diatas maka penulis mengharapkan adanya tujuan yang dicapai dalam penulisan
karya ilmiah ini: Untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan Pembelajaran tema Ekosistem melalui model
Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun Pelajran 2021/2022, untuk
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tema Ekosistem melalui model Blended Learning di kelas V
SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun Pelajran 2021/2022, dan untuk meningkatkan hasil belajar tema
Ekosistem melalui model Blended Learning pada siswa kelas V di SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun
Pelajran 2021/2022
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dengan diadakan penelitian ini diharapkan akan dapat
memberikan manfaat bagi: Peserta Didik dapat meningkatkan hasil belajarnya serta dapat memberikan
pengalaman belajar menggunakan model blended learning, bagi pendidik untuk menjadi lebih profesional
dalam mengolah proses pembelajaran dan memanfaatkan teknologi yang ada sehingga meningkatkan
aktivitas belajar peserta didik dan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pendidik, dan untuk
sekolah, hasil penelitian ini sebagai hal positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDS
Fransiskus Asisi Tebet.
II. KAJIAN PUSTAKA
Belajar dan mengajar adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Belajar adalah proses dari yang tidak
tahu menjadi tahu dan dapat dilakukan oleh semua orang, dalam dunia pendidikan disebut peserta didik
atau siswa. Mengajar adalah kegiatan menyampaikan informasi dari guru ke peserta didik atau siswa.
Proses belajar yang dilakukan siswa pada akhirnya harus memberikan hasil belajar. Hasil belajar inilah
yang akan menunjukan kemampuan siswa yang diterima selama proses belajar mengajar. Hasil belajar
5
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Denis
irawan 2012;Sudjana, 2004:22).
Helmiati (dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-
model-pembelajaran, diunduh pada tanggal 11 Nopember 2012), istilah-istilah dalam proses pembelajaran
tersebut dapat didefinisikan bahwa model Pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran.
Menurut McDonald dalam Husamah (2013), istilah Blended learning biasanya berasosiasi dengan
memasukan media online pada program pembelajaran, sementara pada saat yang sama tetap
memperhatikan perlunya kontak tatap mukadan pendekatan tradisional yang lain untuk mendukung peserta
didik. Istilah ini juga digunakan saat media asynchronous seperti e-mail, G-classroom, forum, blog, atau
wikis digabungkan dengan teknologi, teks atau syncronous.
Google Classroom merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis Learning Managent System
(LMS). Google Classroom adalah sebuah situs yang diperuntukan bagi pendidik untuk membuat kelas
virtual. Situs tersebut gratis dan mudah digunakan selama seorang pendidik dan murid bisa terhubung
dengan internet.
karakteristik siswa kelas V SD pada umumnya adalah berada pada tahap operasional konkret. Dalam
fase ini bersama dengan pubertas anak-anak dapat mengembangkan pola berpikir formal seutuhnya. Dalam
proses pembelajaran, siswa perlu mengalami proses pembelajaran langsung yang konkret.
Selama penulis melakukan penelitian ini, telah ada beberapa orang yang melakukan penelitian tentang
hal tersebut yang mirip dengan penelitian yang penulis teliti selama ini, diantaranya:
1) Skripsi Ervinna Anggraini tentang pengaruh pembelajaran Blended Learning menggunakan
aplikasi Google classroom terhadap pemahaman konsep matematis pada peserta didik kelas VIII
SMPN 9 Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
eskperimen design. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model Blended
learning berpengaruh positif pada hasil pembelajaran pemahaman konsep matematis pada peserta
didik kelas VIII SMPN 9 Bandar Lampung. (2018)
2) Skripsi Tuti Alawiyah Pohan tentang pengaruh Blended learning dalam model pembelajaran
Discovery Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMA pada materi Larutan
penyangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan sebanyak dua kelas dan
digunakan sebagai sampel total dimana kelas eksperimen I diajarkan dengan blended learning
dalam model pembelajaran discovery learning dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan
model pembelajaran discovery learning. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat
6
pengaruh yang baik blended learning dalam model pembelajaran discovery learning
terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga. (2020)
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Waktu dan tempat peneletian
Subjek dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet
tahun pelajaran 2021/2022 dalm 2 kelas Jupiter dan Mars. Kelas Jupiter yang berjumlah 27 siswa, yang
terdiri atas 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan dan Kelas Mars yang berjumlah 25 siswa yang terdiri
atas 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Jumlah seluruh siswa di SDS Fransiskus Asisi Tahun Pelajaran 2021/2022 berjumlah 454 siswa,
yang terdiri dari 225 siswa laki-laki dan 229 siswa perempuan.
Adapun profil sekolah tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SDS Fransiskus
Asisi Menteng Dalam Tebet Jakarta yang beralamat di K.H Ramli no 24 Menteng Dalam Tebet Jakarta
Selatan.
Waktu Penelitian perbaikan pembelajaran akan dilaksanakan melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri
dari 2 kali pertemuan, siklus 1 alokasi waktu 4 x 35 menit dan siklus II alokasi waktunya 4 x 35 menit.
Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu yang diawali dari pra siklus. Dimulai dari tanggal 2 November
s.d 12 November 2021.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Tahapan penelitian timdakan kelas ini terdiri atas:
1. Perencanaan
Pada tahap ini, guru merencanakan penerapan Blended learning dan RPP, menyiapkan web
menggunakan aplikasi Google classroom sebagai ruang dalam penyampaian pengumuman maupun
penugasan, Google meeting sebagai ruang bertemu dengan peserta didik dalam memaparkan materi, dan
Google form sebagai media penugasan bersifat online, dan Menyiapkan instrument tes dalam bentuk
manual dan tes online sebagai alat evaluasi hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Blended
Learning.
Pelaksanaan
Pada pelaksanaan dilakukan proses aktivitas pembelajaran dalam memahami kegiatan penelitian tindakan
kelas. Pada tahap ini, peneliti memberikan materi pembelajaran sesuai dengan model dan media yang sudah
direncanakan sebelumnya.
7
Pengamatan
Pengamatan pada proses pembelajaran, seperti: kegiatan siswa dalam proses mengajar dan observasi
tahapan pelaksanaan Tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan serta
melaksanakan evaluasi. Analisis dokumen dilakukan dengan mengevaluasi hasil belajar untuk dapat
meningkat. Dalam pengamatan, Teman sejawat juga berperan serta untuk membantu guru yang melakukan
penelitian.
Refleksi
Pada tahap ini, peneliti membuat revisi tentang hasil belajar siswa dan membuat perbaikan untuk pertemuan
selanjutnya. Data mentah dari hasil evaluasi kemudian diolah melalui cara penyekoran. Gambaran
penyekoran soal dari setiapsiklus ada dalam lampiran. Sedangkan untuk menghitung nilai siswa.
Adapun tahapan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Teknik Analisis Data
Analisis data pada setiap siklus dengan cara memberikan soal tes pada setiap akhir
pembelajaran. Data yang diperoleh diperiksa persiklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
yang diperoleh oleh setiap peserta didik. Menurut Depdikbud (1996:48) dalam Triato (2009:241)
bahwa setiap siswa dikatakan lulus atau tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika didalam kelas
tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Adapun analisis yang digunakan adalah:
1. Untuk analisis data hasil belajar siswa, Adapun rumus rata-rata mean adalah sebagai berikut:
𝑥̅ = ∑
𝑥𝑖
𝑛
Keteramgam:
𝑥̅ = rata-rata
∑
𝑥𝑖
𝑛
= Jumlah data
n = banyak data
b. Untuk melakukan analisis data penerapan pembelajaran remedial antara siklus dan membandingkan
hasilnya peneliti menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
P =
𝑓
𝑁
x 100%
Keterangan:
P = angka persentase
N = Jumlah frekuensi
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
8
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Deskripsi hasil siklus I pertemuan 1
Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melaksanakan penelaahan terhadap kurikulum
serta materi tentang teks non fiksi tema ekosistem dan menyiapkan materi dan media pembelajaran yang
sesuai. Perencanaan yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan model blended learning. RPP yang
disusun meliputi Standard Kompetensi, Kompetensi Dasar, penetapan indikator, tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar dan lembaran kerja siswa. Maka disusunlah RPP Siklus 1
Pertemuan 1 dengan menggunakan media multimedia seperti perangkat audio visual (projector dan
speaker), google classroom sebagai tempat pemberitahuan informasi dari guru dan siswa, google meeting
sebagai ruang pertemuan antara guru dan siswa.
Pelaksanaan
Proses pembelajaran pelaksanaan pada siklus kesatu pertemuan pertama mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun, serta menggunakan model pembelajaran Blended Learning
sebagai fokus penekananan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Pelaksanaan meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kegiaatan awal dimulai dengan guru menyapa, berdoa dan mengabsen siswa, Guru memotivasi siswa
agar menyadari pentingnya tema materi pada hari tersebut, siswa mengamati powerpoint yang dishare oleh
guru melalui share screen menggunakan Google meeting.
Kemudian Siswa mendengarkan penjelasan guru yang sudah di share screen, siswa membaca teks
bacaan yang berjudul Makanan hewan, tanya jawab mengenai hal fakta atau informasi penting yang
terdapat di dalam teks bacaan, menentukan ide pokok tiap paragraph, siswa menemukan kosa kata baru
yang terdapat pada teks, siswa menemukan informasi penting menggunakan kata tanya: apa, siapa, dimana,
bagaimana, kapan, siswa menganalisis pokok pikiran setiap paragraph pada bacaan tersebutdan
membacakannya secara lisan. Siswa menjawab pertanyaan- pertanyaan dari guru dan pertanyaan yang ada
di Buku bacaan, dan membuat contoh teks non fiksi secara mandiri.
Kegiaan penutup, siswa membuat sendiri contoh teks non fiksi secara mandiri, guru menyimpulkan
pembelajaran, guru memberikan penguatan dan motivasi, siswa memberikan pertanyaan tambahan,
pembelajaran ditutup dengan doa.
9
Deskripsi Siklus 1 Pertemuan 2
Perencanaan
Rencana pada pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dilanjutkan pada siklus 1 pertemuan 2. Pada rencana
pelaksanaan pembelajaran meliputi: Standard Kompetensi, Kompetensi Dasar, penetapan indikator, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, bahan ajar, dan evaluasi pembelajaran. RPP yang disusun
menggunakan media multimedia seperti jaringan internet, perangkat audivisual (projector dan speaker),
media powerpoint.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus 1 pertemuan 2 mengacu pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Peroses
pembelajaran yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kegiatan awal dimulai dengan mengucapkan salam kepada siswa, mengabsen siswa yang hadir dan
menanyakan siswa yang tidak hadir serta alasannya, Guru memotivasi siswa agar menyadari pentingnya
tema materi pada hari tersebut, siswa mengamati powerpoint yang dishare oleh guru melalui share screen
menggunakan Google meeting.
Kegiatan inti yang dilaksanakan terdiri dari membagikan Lembar kerja siswa yang akan dikerjakan
berdasarkan materi tema ekosistem pada teks non fiksi, siswa diminta mempersiapkan diri untuk untuk
mengerjakan soal- soal tersebut, memberikan kesimpulan, membagikan evaluasi hasil pembelajaran,
mengerjakan evaluasi, menggumpulkan hasil belajar.
Observasi
Pada pelaksanaan akhir siklus 1, dari 27 orang siswa kelas V Jupiter sebanyak 8 orang siswa mendapat
nilai di bawah KKM, 1 orang mendapat nilai KKM, dan 18 orang siswa mendapat nilai lebih dari KKM.
Kegiatan kerja siswa dalam proses pembelajaran menjadi bahan pertimbangan untuk mendapat hasil yang
akan dicapai pada siklus selanjutnya.
Refleksi
Setelah seluruh pertemuan pada siklus 1 selesai dilakukan, peneliti melaksanakan refleksi sebagai
bagian dari rangkaian penelitian tindakan kelas yang harus dilaksanakan. Berdasarkan hasil pengamatan
terhadap seluruh proses pembelajaran yang berlangsung kiranya dapat disampaikan beberapa temuan yang
harus dikritisi untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran pada siklus selanjutnya yaitu peneliti
10
harus lebih mengawasi, memotivasi, dan memberikan arahan-arahan dalam proses pembelajaran, baik
dalam melakukan kegiatan peragaan. Aspek kinerja guru mulai dari penyusunan rencana pembelajaran
sampai pelaksanaan pembelajaran masih harus ditingkatkan.
Dalam kegiatan proses pembelajaran hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran dengan
lebih maksimal karena model Blended Learning merupakan fokus penekanan dalam melaksanakan
penelitia tindakan kelas ini. Hasil pemahaman siswa yang disimpulkan berdasarkan data yang diperoleh
melalui tes yang dilaksanakan sudah ada peningkatan pemahaman walaupun hasilnya masih belum
maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Tingkat ketuntasan hanya 70,3%.
Berdasarkan data tersebut maka masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya agar
pemahaman siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jaksel tentang tema Ekosistem pada topik teks
nonfiksi dapat meningkat dengan target yang diharapkan.
Deskripsi Siklus 2
Deskripsi Siklus 2 Pertemuan 3
Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan perencanaan siklus 2
adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, materi
pembelajaran, slide presentasi, dan Penugasan individu. Kegiatan proses pembelajaran siklus 2 pertemuan
3 dilaksanakan pada tanggal 9 November 2021, setelah dilaksanakannya siklus 1. Dengan menggunakan
media audiovisual dan gambar.
Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran siklus 2 pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 9 November 2021.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan pada perencanaan yang telah dibuat serta hasil
yang diperoleh pada siklus 1.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuka pelajaran, menyapa dan mengabsen siswa, menyanyi
salah satu lagu wajib nasional “Indonesia Jaya” untuk mengkondisikan siswa agar siap untuk belajar,
menanyakan tentang pelajaran minggu lalu sehingga siswa tidak melupakan pelajaran sebelumnya karena
materi pembelajaran pada pertemuan ini berkaitan dan berkesinambungan dengan pelajaran sebelumnya ,
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai agar siswa mengetahui dan memahami kemampuan
yang harus dicapai pada akhir proses pembelajaran, memotivasi siswa agar menyadari pentingnya
mempelajari teks non fiksi. Kegiatan inti pada siklus 2 pertemuan 3 ini dimulai dengan siswa dan guru
melalukan tanya jawab tentang teks non fiksi yang berkaitan pengetahuan awal peserta didik, Guru
11
memberikan contoh teks non fiksi kemudian memberikan kesempatan siswa untuk mencari informasi
penting pada teks, menentukan ide pokok atau pokok pikiran pada setiap paragraph, guru memberikan soal
yang sama ke setiap peserta didik dan memberikan Batasan waktu pengerjaan, siswa mengerjakan tugas
dari guru dan tugas unjuk kerja pribadi membuat sendiri teks nonfiksi ,
Kegiatan akhir pada siklus 2 pertemuan 3 ini dilaksanakan dengan Guru meminta peserta didik
menampilkan unjuk kerja pribadi dengan membacakan hasilnya, memberikan motivasi dan penguatan ke
peserta didik, berdoa serta salam penutup.
Perencanaan
Proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 4 direncanakan dilaksanakan pada hari Jumat, 12 November
2021 dilaksanakan setelah siklus 2 pertemuan pertama. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan
dilaksanakan Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan perencanaan
siklus 2 adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, naskah
drama, slide presentasi video, pembentukan kelompok pada akhir pembelajaran akan dilakukan tes untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang direncanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Dengan menggunakan media audiovisual dan gambar.
Deskripsi Siklus 2 Pertemuan 4
Perencanaan
Proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 4 direncanakan dilaksanakan pada hari Jumat, 12 November
2021 dilaksanakan setelah siklus 2 pertemuan pertama. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan
dilaksanakan Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan perencanaan
siklus 2 adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, naskah
drama, slide presentasi video, pembentukan kelompok pada akhir pembelajaran akan dilakukan tes untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang direncanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Dengan menggunakan media audiovisual dan gambar.
Pelaksanaan
Proses pembelajaran dilaksanakan pada hari Jumat, 12 November 2021. Kegiatan ini terdiri dari
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
12
Kegiatan awal dimulai dengan menyapa dan mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran
sehingga siswa mengetahui kompetensi yang harus dicapai pada akhir proses pembelajaran, menanyakan
tentang pelajaran minggu lalu untuk menyegarkan ingatan siswa agar pelajaran yang lalu tidak dilupakan
begitu saja,
memotivasi siswa agar menyadari pentingnya mempelajari materi pada pertemuan tersebut dan
meminta tanggapan dari siswa tentang penugasan lembar kerja siswa dan unjuk kerja individu.
Kegiatan inti proses pembelajaran ini lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mereviu
kembali pembelajaran tema ekosistem tentang teks non fiksi, meminta peserta didik untuk membacakan
teks nonfiksi yang telah mereka kerjakan pada pertemuan sebelumnya, memberikan apresiasi terhadap
kinerja siswa, membagikan Tes Hasil Belajar yang akan dikerjakan oleh peserta didik,mengerjakan Tes
Hasil Belajar yang telah dibagikan sebelum.
Kegiatan penutup pada proses pembelajaran ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut: meminta
peserta didik satu persatu menjawab pertanyaan lembar kerja siswa secara bergantian dan membacakan
hasil teks non fiksi yang telah mereka buat. Dan mengucapkan salam.
Observasi
Berdassarkan hasil belajar siklus 2 pertemuan kedua dapat disimpulkan bahwa sebanyak 27 orang
siswa tuntas atau 100% siswa tuntas dan siswa tidak tuntas.
Secara kualitatif proses aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus 1 sebelumnya. Pada umumnya
mereka antusian dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tabel berikut ini menggambarkan
tentang aktivitas belajar siswa pada siklus 2.
a. Refleksi
Pada tahap dari rangkaian kegiatan penelitian tindakan kelas adalah refleksi. Pada tahap refleksi siklus
2 ini dapat disampaikan bahwa secara umum meteri yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh
siswa. Guru telah berupaya memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus 1.
Pada siklus 2 ini tingkat kemandirian belajar siswa dalam mengeksplor pengetahuan melalui
pertanyaan- pertanyaan yang diberikan oleh guru dalam Google classroom, suasana belajar lebih kondusif
dan interaktif, siswa lebih antusias dalam mengerjakan tugas yang dibeikan oleh guru. Interaksi yang terjadi
multi arah tudak hanya guru dengan siswa, tetapi juga siswa dengan siswa.
13
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh siswa pada siklus 1 dan siklus 2
mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata untuk siklus 1 yaitu 70,34 pada siklus 2 menjadi 100%.
Persentase ketuntasan dari siklus 1 dan siklus 2, juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 29,66%. Secara
umum maka target dari penelitian ini sebesar 85% telah terlampaui.
Pada akhir siklus ini jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 0 orang siswa, ini menunjukkan
penurunan yang mana pada siklus 1, berjumlah 8 orang siswa.
Untuk melihat perbandingan ketuntasan belajar dari siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat dari grafik
berikut ini:
Gambar diagram di atas, menunjukan bahwa hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran
melalui model blended learning menggunakan Google classroom terjadi adanya peningkatan hasil
belajar dari setiap siklusnya. Pada tahap pra siklus diperoleh 44.4% yang siswa yang tuntas dalam
belajarnya, tahap siklus I diperoleh 70,3& siswa yang tuntas belajar, dan pada tahap siklus II
diperoleh 100% siswa yang telah tuntas belajar.
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran bahasa Indonesia
tema Ekosistem tentang teks non fiksi melalui model Blended Learning di SDS Fransiskus Asisi Tebet
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Pra Siklus Hasil Belajar Siklus I Hasil Belajar Siklus II
Chart Title
Persentase Ketuntasan Persentase ketidaktuntasan
14
Jakarta Selatan maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Peneliti melakukan
perencanaan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia tema Ekosistem tentang teks non fiksi
dengan model Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan yaitu dengan
membuat perencanaan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdairi dari pertemuan 1 dan
pertemuan 2 dan siklus II terdiri atas pertemuan 1 dan 2. Peneliti juga membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Perbaikan (RPP Perbaikan di setiap siklus). RPP perbaikan yang dibuat oleh peneliti
meliputi penerapan Model Blended Learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan tema
Ekosistem dengan melakukan beberapa eksperimen dan menganalisis serta merumuskan informasi-
informasi penting pada bacaan di LKS yang telah dipersiapkan, 2. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia pada tema ekosistem tentang teks non fiksi melalui model Blended Learning di kelas V SDS
Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap
siklus dilaksanakan selama 2x35 menit (1x pertemuan). pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup sesuai dengan RPP Perbaikan di setiap siklus. Pada
siklus I pertemuan 2, peneliti melakukan observasi, dan refleksi serta menganalisis hasil belajar siswa
yaitu pada ulangan harian 1. Pada siklus II pertemuan 2, peneliti juga melakukan observasi, dan refleksi
serta menganalisis hasil belajar siswa yaitu pada ulangan siklus, siklus I dan siklus II, peneliti
kemudian melakukan analisis untuk membandingkan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus, siklus
I, dan siklus II, dan berdasarkan analisis data hasil belajar Bahasa Indonesia tentang teks non fiksi tema
Ekosistem melalui model Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan
menunjukkan adanya peningkatan dari hasil belajar siswa dari hasil ulangan harian pra siklus, siklus 1
dan siklus 2. Data hasil belajar yang diperoleh pada siklus I hasil belajar menunjukkan bahwa rata-rata
nilai ulangan harian pra siklus adalah 65,9% terdapat 12 siswa atau 44,4% siswa yang tuntas yaitu
mendapatkan nilai di atas KKM dengan nilai di atas 75 dan terdapat 15 siswa atau 55,6% siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM atau tidak tuntas. Sedangkan data hasil belajar yang diperoleh pada
siklus I pada ulangan harian 1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian 1 adalah 76,4 %
terdapat 19 siswa atau 70,3% siswa yang tuntas dan terdapat 8 siswa atau 29,6% siswa yang tidak
tuntas. Pada ulangan harian siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 86,4. Jumlah siswa yang
tuntas pada siklus II sebanyak 27 siswa atau 100% siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 0 anak
atau 0,00%. Berdasarkan hasil belajar tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa peningkatan
hasil belajar siswa pada tema ekosistem dikelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan
mengalami peningkatan
B. SARAN TINDAK LANJUT
15
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
adalah sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya memiliki kemampuan dalam
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai sehingga media pembelajaran dapat
lebih kreatif dan inovatif. Dengan demikian siswa akan semakin tertarik dalam pembelajaran. 2. Guru
hendaknya menggunakan model yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Penggunaan model yang efektif
sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai dengan kebutuhan siswa sangat membantu meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. 3. Dalam hal ini, guru dapat menerapkan model
yaitu dengan menggabung pertemuan tatap muka dan pembelajaran online berbasis teknologi dapat
meningkatkan kemandiran peserta didik untuk belajar dengan tidak dibatasi tempat dan waktu. Selain
itu, Peserta didik dapat mengalami pengalaman baru yang positif dalam pembelajaran dengan
berselancar dunia internet, sehingga peserta didik menemukan informasi-informasi baru. 4.
Penggunaan model Blended learning memerlukan persiapan yang matang, waktu, dana, dan sarana dan
prrasarana atau fasilitas sekolah yang memadai untuk melakukan berbagai macam eksperimen untuk
menerapkan model pembelajaran Blended learning. Untuk itu sekolah perlu memfasilitasi guru baik
dalam sarana dan prasarana dalam mengaplikasikan model Blended learning dalam proses
pembelajaran. 4. Penelitian tindakan kelas pada SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan pada tema
Ekosistem materi teks nonfiksi melalui model Blended learning ini dapat digunakan sebagai referensi
untuk meningkatkan kualitas penelitian tindakan kelas berikutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Munir. 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo:
Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo.
Suardi, moh. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish CV Budi
Utama.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-
metode-teknik-dan-model-pembelajaran, diunduh pada tanggal 11
Nopember 2012)
Wijoyo, Hadion dkk. 2020. Blended Learning Suatu Panduan. Solok: Insan
Cendekia Mandiri. Sumatera Barat.
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta:
Prestasi Pustakaraya. 2014.
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning), Jakarta:
Prestasi Pustakaraya. 2014.
Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta:
UNY Press.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.

More Related Content

What's hot

Power point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaPower point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaFrima Dona Spd
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiimron_akun
 
76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologi76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologielisabethringo
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Pipit Wijaya
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Asep Cell
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkrela eryd
 
Kajian tindakan-kpd
Kajian tindakan-kpdKajian tindakan-kpd
Kajian tindakan-kpdIzudin Hasan
 
KAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnP
KAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnPKAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnP
KAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnPJuliana Jue
 
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...Noer RindHu DicHayank
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...SMK Negeri 6 Malang
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanMuhammad Syafrullah
 
Tugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianTugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianHaryadi Vj
 

What's hot (20)

Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Power point skripsi matematika
Power point skripsi matematikaPower point skripsi matematika
Power point skripsi matematika
 
Proposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografiProposal skripsi pendidikan geografi
Proposal skripsi pendidikan geografi
 
Contoh proposal biologi smu
Contoh proposal biologi smuContoh proposal biologi smu
Contoh proposal biologi smu
 
76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologi76484559 proposal-penelitian-biologi
76484559 proposal-penelitian-biologi
 
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
Perbandingan Pembelajaran Matematika Melalui Ceramah Dengan Pembelajaran Mela...
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Kajian tindakan-kpd
Kajian tindakan-kpdKajian tindakan-kpd
Kajian tindakan-kpd
 
KAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnP
KAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnPKAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnP
KAJIAN TINDAKAN MENGGUNAKAN KAEDAH KOPERATIF DALAM PnP
 
P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1
 
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 
Tugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianTugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitian
 
Slide seminar hasil leli lestari
Slide seminar hasil leli lestariSlide seminar hasil leli lestari
Slide seminar hasil leli lestari
 
Artikel pm pmp 2012
Artikel pm pmp 2012Artikel pm pmp 2012
Artikel pm pmp 2012
 
Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3Ptk sd kelas 3
Ptk sd kelas 3
 
Smk ungku aziz
Smk ungku azizSmk ungku aziz
Smk ungku aziz
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar

bab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdfbab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdfYusmaYenti
 
PTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocxPTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocxSDNPasirpeer
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikelike ikram
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptkohasmart
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaLaila Amru
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
ppt best practice.ppt
ppt best practice.pptppt best practice.ppt
ppt best practice.pptarifianto26
 
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxStrategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxAcelLines
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaSusanti Susanti
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryMuhammad Syafrullah
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoYohanes Purwanto
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfBagasEkoWibowo
 
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifPengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifImam Makruf
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar (20)

bab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdfbab10200015708 (1).pdf
bab10200015708 (1).pdf
 
PTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocxPTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocx
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Pts diklat
Pts diklatPts diklat
Pts diklat
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Karya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltinKarya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltin
 
1
11
1
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesia
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
ppt best practice.ppt
ppt best practice.pptppt best practice.ppt
ppt best practice.ppt
 
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxStrategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Metopen.docx
Metopen.docxMetopen.docx
Metopen.docx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdf
 
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratifPengembangan model pembelajaran tematik integratif
Pengembangan model pembelajaran tematik integratif
 

Peningkatan Hasil Belajar

  • 1. 1 KARYA ILMIAH PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP TEMA EKOSISTEM DENGAN MODEL BLENDED LEARNING PADA KELAS 5 SDS FRANSISKUS ASISI TEBET JAKARTA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Karya Tulis ini Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional Disusun oleh Nama : Mawar Sani Br Nainggolan NIM : 857129993 Email : mawarsanin@gmail.com PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BIDANG ILMU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA 2021
  • 2. 2 ABSTRAK Penelitian ini dilandasi oleh pembelajaran yang masih konvensional dan kurang menarik. Dimana penerapan pembelajaran konvensional membuat peserta didik merasa bosan dan tidak bisa mengeksplor pengetahuan dari materi bersama guru dengan bebas meskipun tidak berada di tempat yang sama, dengan kata lain guru dan peserta didik bisa saling berkomunikasi diluar jam pelajaran disekolah. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran Blended Learning dengan prosedur yang benar diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap tema Ekosistem menggunakan Model Blended Learning pada kelas 5 SDS Fransiskus Asisi. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas dengan dua siklus dan masing-masing siklus dilakukan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penerapan Blended Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari proses siklus sat uke siklus selanjutnya. Sebelum diterapkan Blended learning di pra-siklus dilakukan uji coba tes kepada 27 peserta didik dan hanya 44,4% siswa yang tuntas, berarti ada 55,6% peserta didik yang belum tuntas. Pada siklus I dilakukan Tindakan dengan model Blended Learning, hasilnya 70,3% peserta didik yang tuntas dan 29,6% yang belum tuntas. Lanjut ke siklus II dilakukan dengan pembelajaran yang sama dengan menggunakan model Blended Learning, maka peserta didik yang tuntas sebanyak 100% dan 0% yang belum tuntas. Oleh karena itu, hasil belajar peserta didik akan meningkat dengan menggunakan model Blended Learning. Kata kunci: Blended learning, model, Bahasa Indonesia
  • 3. 3 I. PENDAHULUAN Hasil belajar tersebut tidak luput dari proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Jika ditinjau dalam pendidikan di SD tujuan pembelajaran harus mampu mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor di semua mata pelajaran. Mata pelajaran di SD salah satunya adalah Tematik. Tematik merupakan sekumpulan mata pelajaran yang terkumpul dalam satu bidang mata pelajaran yang tentunya pembelajarannya pun dapat dikombinasikan dengan teknologi. Untuk itu guru bisa memberikan tugas, penyampaian materi, dan komunikasi melalui teknologi sebagai medianya. Bagi peserta didik Asisi Tebet Jakarta Selatan, daya juang dan daya saing akan bahasa asing dan teknologi seperti internet sangatlah tinggi, sehingga menurut siswa tidaklah penting mempelajari materi yang terlihat biasa saja seperti: Bahasa Indonesia, PKN, IPS dan lain-lain. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet yang belum maksimal di semester 1 dapat ditemukan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas, identifikasinya adalah sebagai berikut: siswa kurang konsentrasi ketika guru menerangkan pelajaran tematik dikarenakan juga metode guru hanya dengan ceramah yang mengakibatkan siswa merasa cepat bosan, kurang efektif terhadap waktu. Guru juga tidak bisa berbagi ide atau materi untuk pendalaman materi setelah tidak berada di tempat yang sama dengan peserta didik sehingga peserta didik kehilangan kesempatan menggali lebih dalam pengetahuannya dalam mata pelajaran lainnya. Hal itu pula yang membuat guru merasa kesulitan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan alokasi waktu pembelajaran disekolah, padahal ada banyak yang perlu dipelajari peserta didik melalui pembelajaran Tematik. Akibatnya masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan Minimum (KKM). Guru mengaharapkan peserta didik bisa berlatih meskipun tidak tatap muka. Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi hal-hal yang menyebabkan munculnya masalah dalam pembelajaran di dalam kelas maka analisis masalah nya adalah sebagai berikut : Perhatian siswa tidak terfokus sewaktu guru menjelaskan materi, memang guru lebih banyak memberikan materi dengan ceramah, pemberian contoh terlalu sedikit dan guru tidak memberikan tugas sebelum memberi Latihan, penggunaan alat peraga kurang lengkap dan tidak komplit, waktu yang singkat dalam memaparkan materi pada saat tatap muka, guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi sehingga materi kurang dipahami, Siswa tidak fokus sewaktu guru menjelaskan materi dengan metode ceramah, guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi pelajaran , Siswa dan guru punya kesulitan untuk dalam pendalaman materi tatap muka
  • 4. 4 Adapun alternatif tindakan yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan kelas adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, maka penulis merencanakan melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mencoba mengimplementasikan model pembelajaran Blended learning pada siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan judul penelitian “Peningkatan hasil belajar peserta didik terhadap tema ekosistem dengan model blended learning pada kelas 5 SDS Fransiskus Asisi Tebet Tahun Pelajaran 2021/2022. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana perencanaan pelaksanaan tentang tema Ekosistem melalui model Blended Learning di SDS Fransiskus Asisi pada Kelas V di SDS Fransiskus Asisi Tebet? Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tentang tema Ekosistem melalui model Blended Learning pada siswa kelas V di SDS Fransiskus Asisi Tebet? Bagaimana hasil belajar tema Ekosistem dengan menggunakan model Blended Learning pada siswa kelas V di SDS Fransiskus Asisi Tebet? Dari rumusan masalah diatas maka penulis mengharapkan adanya tujuan yang dicapai dalam penulisan karya ilmiah ini: Untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan Pembelajaran tema Ekosistem melalui model Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun Pelajran 2021/2022, untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tema Ekosistem melalui model Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun Pelajran 2021/2022, dan untuk meningkatkan hasil belajar tema Ekosistem melalui model Blended Learning pada siswa kelas V di SDS Fransiskus Asisi Tebet, Tahun Pelajran 2021/2022 Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dengan diadakan penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi: Peserta Didik dapat meningkatkan hasil belajarnya serta dapat memberikan pengalaman belajar menggunakan model blended learning, bagi pendidik untuk menjadi lebih profesional dalam mengolah proses pembelajaran dan memanfaatkan teknologi yang ada sehingga meningkatkan aktivitas belajar peserta didik dan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pendidik, dan untuk sekolah, hasil penelitian ini sebagai hal positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDS Fransiskus Asisi Tebet. II. KAJIAN PUSTAKA Belajar dan mengajar adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Belajar adalah proses dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dapat dilakukan oleh semua orang, dalam dunia pendidikan disebut peserta didik atau siswa. Mengajar adalah kegiatan menyampaikan informasi dari guru ke peserta didik atau siswa. Proses belajar yang dilakukan siswa pada akhirnya harus memberikan hasil belajar. Hasil belajar inilah yang akan menunjukan kemampuan siswa yang diterima selama proses belajar mengajar. Hasil belajar
  • 5. 5 adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Denis irawan 2012;Sudjana, 2004:22). Helmiati (dalam http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan- model-pembelajaran, diunduh pada tanggal 11 Nopember 2012), istilah-istilah dalam proses pembelajaran tersebut dapat didefinisikan bahwa model Pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran. Menurut McDonald dalam Husamah (2013), istilah Blended learning biasanya berasosiasi dengan memasukan media online pada program pembelajaran, sementara pada saat yang sama tetap memperhatikan perlunya kontak tatap mukadan pendekatan tradisional yang lain untuk mendukung peserta didik. Istilah ini juga digunakan saat media asynchronous seperti e-mail, G-classroom, forum, blog, atau wikis digabungkan dengan teknologi, teks atau syncronous. Google Classroom merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis Learning Managent System (LMS). Google Classroom adalah sebuah situs yang diperuntukan bagi pendidik untuk membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan mudah digunakan selama seorang pendidik dan murid bisa terhubung dengan internet. karakteristik siswa kelas V SD pada umumnya adalah berada pada tahap operasional konkret. Dalam fase ini bersama dengan pubertas anak-anak dapat mengembangkan pola berpikir formal seutuhnya. Dalam proses pembelajaran, siswa perlu mengalami proses pembelajaran langsung yang konkret. Selama penulis melakukan penelitian ini, telah ada beberapa orang yang melakukan penelitian tentang hal tersebut yang mirip dengan penelitian yang penulis teliti selama ini, diantaranya: 1) Skripsi Ervinna Anggraini tentang pengaruh pembelajaran Blended Learning menggunakan aplikasi Google classroom terhadap pemahaman konsep matematis pada peserta didik kelas VIII SMPN 9 Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eskperimen design. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model Blended learning berpengaruh positif pada hasil pembelajaran pemahaman konsep matematis pada peserta didik kelas VIII SMPN 9 Bandar Lampung. (2018) 2) Skripsi Tuti Alawiyah Pohan tentang pengaruh Blended learning dalam model pembelajaran Discovery Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMA pada materi Larutan penyangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan sebanyak dua kelas dan digunakan sebagai sampel total dimana kelas eksperimen I diajarkan dengan blended learning dalam model pembelajaran discovery learning dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan model pembelajaran discovery learning. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat
  • 6. 6 pengaruh yang baik blended learning dalam model pembelajaran discovery learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga. (2020) III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Waktu dan tempat peneletian Subjek dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet tahun pelajaran 2021/2022 dalm 2 kelas Jupiter dan Mars. Kelas Jupiter yang berjumlah 27 siswa, yang terdiri atas 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan dan Kelas Mars yang berjumlah 25 siswa yang terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Jumlah seluruh siswa di SDS Fransiskus Asisi Tahun Pelajaran 2021/2022 berjumlah 454 siswa, yang terdiri dari 225 siswa laki-laki dan 229 siswa perempuan. Adapun profil sekolah tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SDS Fransiskus Asisi Menteng Dalam Tebet Jakarta yang beralamat di K.H Ramli no 24 Menteng Dalam Tebet Jakarta Selatan. Waktu Penelitian perbaikan pembelajaran akan dilaksanakan melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, siklus 1 alokasi waktu 4 x 35 menit dan siklus II alokasi waktunya 4 x 35 menit. Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu yang diawali dari pra siklus. Dimulai dari tanggal 2 November s.d 12 November 2021. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Tahapan penelitian timdakan kelas ini terdiri atas: 1. Perencanaan Pada tahap ini, guru merencanakan penerapan Blended learning dan RPP, menyiapkan web menggunakan aplikasi Google classroom sebagai ruang dalam penyampaian pengumuman maupun penugasan, Google meeting sebagai ruang bertemu dengan peserta didik dalam memaparkan materi, dan Google form sebagai media penugasan bersifat online, dan Menyiapkan instrument tes dalam bentuk manual dan tes online sebagai alat evaluasi hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Blended Learning. Pelaksanaan Pada pelaksanaan dilakukan proses aktivitas pembelajaran dalam memahami kegiatan penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini, peneliti memberikan materi pembelajaran sesuai dengan model dan media yang sudah direncanakan sebelumnya.
  • 7. 7 Pengamatan Pengamatan pada proses pembelajaran, seperti: kegiatan siswa dalam proses mengajar dan observasi tahapan pelaksanaan Tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan serta melaksanakan evaluasi. Analisis dokumen dilakukan dengan mengevaluasi hasil belajar untuk dapat meningkat. Dalam pengamatan, Teman sejawat juga berperan serta untuk membantu guru yang melakukan penelitian. Refleksi Pada tahap ini, peneliti membuat revisi tentang hasil belajar siswa dan membuat perbaikan untuk pertemuan selanjutnya. Data mentah dari hasil evaluasi kemudian diolah melalui cara penyekoran. Gambaran penyekoran soal dari setiapsiklus ada dalam lampiran. Sedangkan untuk menghitung nilai siswa. Adapun tahapan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Teknik Analisis Data Analisis data pada setiap siklus dengan cara memberikan soal tes pada setiap akhir pembelajaran. Data yang diperoleh diperiksa persiklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang diperoleh oleh setiap peserta didik. Menurut Depdikbud (1996:48) dalam Triato (2009:241) bahwa setiap siswa dikatakan lulus atau tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika didalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. Adapun analisis yang digunakan adalah: 1. Untuk analisis data hasil belajar siswa, Adapun rumus rata-rata mean adalah sebagai berikut: 𝑥̅ = ∑ 𝑥𝑖 𝑛 Keteramgam: 𝑥̅ = rata-rata ∑ 𝑥𝑖 𝑛 = Jumlah data n = banyak data b. Untuk melakukan analisis data penerapan pembelajaran remedial antara siklus dan membandingkan hasilnya peneliti menggunakan rumus persentase sebagai berikut: P = 𝑓 𝑁 x 100% Keterangan: P = angka persentase N = Jumlah frekuensi F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
  • 8. 8 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Deskripsi hasil siklus I pertemuan 1 Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melaksanakan penelaahan terhadap kurikulum serta materi tentang teks non fiksi tema ekosistem dan menyiapkan materi dan media pembelajaran yang sesuai. Perencanaan yang dibuat dalam penelitian ini menggunakan model blended learning. RPP yang disusun meliputi Standard Kompetensi, Kompetensi Dasar, penetapan indikator, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar dan lembaran kerja siswa. Maka disusunlah RPP Siklus 1 Pertemuan 1 dengan menggunakan media multimedia seperti perangkat audio visual (projector dan speaker), google classroom sebagai tempat pemberitahuan informasi dari guru dan siswa, google meeting sebagai ruang pertemuan antara guru dan siswa. Pelaksanaan Proses pembelajaran pelaksanaan pada siklus kesatu pertemuan pertama mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun, serta menggunakan model pembelajaran Blended Learning sebagai fokus penekananan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Pelaksanaan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiaatan awal dimulai dengan guru menyapa, berdoa dan mengabsen siswa, Guru memotivasi siswa agar menyadari pentingnya tema materi pada hari tersebut, siswa mengamati powerpoint yang dishare oleh guru melalui share screen menggunakan Google meeting. Kemudian Siswa mendengarkan penjelasan guru yang sudah di share screen, siswa membaca teks bacaan yang berjudul Makanan hewan, tanya jawab mengenai hal fakta atau informasi penting yang terdapat di dalam teks bacaan, menentukan ide pokok tiap paragraph, siswa menemukan kosa kata baru yang terdapat pada teks, siswa menemukan informasi penting menggunakan kata tanya: apa, siapa, dimana, bagaimana, kapan, siswa menganalisis pokok pikiran setiap paragraph pada bacaan tersebutdan membacakannya secara lisan. Siswa menjawab pertanyaan- pertanyaan dari guru dan pertanyaan yang ada di Buku bacaan, dan membuat contoh teks non fiksi secara mandiri. Kegiaan penutup, siswa membuat sendiri contoh teks non fiksi secara mandiri, guru menyimpulkan pembelajaran, guru memberikan penguatan dan motivasi, siswa memberikan pertanyaan tambahan, pembelajaran ditutup dengan doa.
  • 9. 9 Deskripsi Siklus 1 Pertemuan 2 Perencanaan Rencana pada pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 dilanjutkan pada siklus 1 pertemuan 2. Pada rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi: Standard Kompetensi, Kompetensi Dasar, penetapan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, bahan ajar, dan evaluasi pembelajaran. RPP yang disusun menggunakan media multimedia seperti jaringan internet, perangkat audivisual (projector dan speaker), media powerpoint. Pelaksanaan Pelaksanaan Siklus 1 pertemuan 2 mengacu pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Peroses pembelajaran yang dilaksanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal dimulai dengan mengucapkan salam kepada siswa, mengabsen siswa yang hadir dan menanyakan siswa yang tidak hadir serta alasannya, Guru memotivasi siswa agar menyadari pentingnya tema materi pada hari tersebut, siswa mengamati powerpoint yang dishare oleh guru melalui share screen menggunakan Google meeting. Kegiatan inti yang dilaksanakan terdiri dari membagikan Lembar kerja siswa yang akan dikerjakan berdasarkan materi tema ekosistem pada teks non fiksi, siswa diminta mempersiapkan diri untuk untuk mengerjakan soal- soal tersebut, memberikan kesimpulan, membagikan evaluasi hasil pembelajaran, mengerjakan evaluasi, menggumpulkan hasil belajar. Observasi Pada pelaksanaan akhir siklus 1, dari 27 orang siswa kelas V Jupiter sebanyak 8 orang siswa mendapat nilai di bawah KKM, 1 orang mendapat nilai KKM, dan 18 orang siswa mendapat nilai lebih dari KKM. Kegiatan kerja siswa dalam proses pembelajaran menjadi bahan pertimbangan untuk mendapat hasil yang akan dicapai pada siklus selanjutnya. Refleksi Setelah seluruh pertemuan pada siklus 1 selesai dilakukan, peneliti melaksanakan refleksi sebagai bagian dari rangkaian penelitian tindakan kelas yang harus dilaksanakan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap seluruh proses pembelajaran yang berlangsung kiranya dapat disampaikan beberapa temuan yang harus dikritisi untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran pada siklus selanjutnya yaitu peneliti
  • 10. 10 harus lebih mengawasi, memotivasi, dan memberikan arahan-arahan dalam proses pembelajaran, baik dalam melakukan kegiatan peragaan. Aspek kinerja guru mulai dari penyusunan rencana pembelajaran sampai pelaksanaan pembelajaran masih harus ditingkatkan. Dalam kegiatan proses pembelajaran hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran dengan lebih maksimal karena model Blended Learning merupakan fokus penekanan dalam melaksanakan penelitia tindakan kelas ini. Hasil pemahaman siswa yang disimpulkan berdasarkan data yang diperoleh melalui tes yang dilaksanakan sudah ada peningkatan pemahaman walaupun hasilnya masih belum maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Tingkat ketuntasan hanya 70,3%. Berdasarkan data tersebut maka masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya agar pemahaman siswa kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jaksel tentang tema Ekosistem pada topik teks nonfiksi dapat meningkat dengan target yang diharapkan. Deskripsi Siklus 2 Deskripsi Siklus 2 Pertemuan 3 Perencanaan Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan perencanaan siklus 2 adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, materi pembelajaran, slide presentasi, dan Penugasan individu. Kegiatan proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 9 November 2021, setelah dilaksanakannya siklus 1. Dengan menggunakan media audiovisual dan gambar. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran siklus 2 pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 9 November 2021. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan pada perencanaan yang telah dibuat serta hasil yang diperoleh pada siklus 1. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membuka pelajaran, menyapa dan mengabsen siswa, menyanyi salah satu lagu wajib nasional “Indonesia Jaya” untuk mengkondisikan siswa agar siap untuk belajar, menanyakan tentang pelajaran minggu lalu sehingga siswa tidak melupakan pelajaran sebelumnya karena materi pembelajaran pada pertemuan ini berkaitan dan berkesinambungan dengan pelajaran sebelumnya , menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai agar siswa mengetahui dan memahami kemampuan yang harus dicapai pada akhir proses pembelajaran, memotivasi siswa agar menyadari pentingnya mempelajari teks non fiksi. Kegiatan inti pada siklus 2 pertemuan 3 ini dimulai dengan siswa dan guru melalukan tanya jawab tentang teks non fiksi yang berkaitan pengetahuan awal peserta didik, Guru
  • 11. 11 memberikan contoh teks non fiksi kemudian memberikan kesempatan siswa untuk mencari informasi penting pada teks, menentukan ide pokok atau pokok pikiran pada setiap paragraph, guru memberikan soal yang sama ke setiap peserta didik dan memberikan Batasan waktu pengerjaan, siswa mengerjakan tugas dari guru dan tugas unjuk kerja pribadi membuat sendiri teks nonfiksi , Kegiatan akhir pada siklus 2 pertemuan 3 ini dilaksanakan dengan Guru meminta peserta didik menampilkan unjuk kerja pribadi dengan membacakan hasilnya, memberikan motivasi dan penguatan ke peserta didik, berdoa serta salam penutup. Perencanaan Proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 4 direncanakan dilaksanakan pada hari Jumat, 12 November 2021 dilaksanakan setelah siklus 2 pertemuan pertama. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan perencanaan siklus 2 adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, naskah drama, slide presentasi video, pembentukan kelompok pada akhir pembelajaran akan dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang direncanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dengan menggunakan media audiovisual dan gambar. Deskripsi Siklus 2 Pertemuan 4 Perencanaan Proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 4 direncanakan dilaksanakan pada hari Jumat, 12 November 2021 dilaksanakan setelah siklus 2 pertemuan pertama. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan perencanaan siklus 2 adalah dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, naskah drama, slide presentasi video, pembentukan kelompok pada akhir pembelajaran akan dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang direncanakan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dengan menggunakan media audiovisual dan gambar. Pelaksanaan Proses pembelajaran dilaksanakan pada hari Jumat, 12 November 2021. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
  • 12. 12 Kegiatan awal dimulai dengan menyapa dan mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga siswa mengetahui kompetensi yang harus dicapai pada akhir proses pembelajaran, menanyakan tentang pelajaran minggu lalu untuk menyegarkan ingatan siswa agar pelajaran yang lalu tidak dilupakan begitu saja, memotivasi siswa agar menyadari pentingnya mempelajari materi pada pertemuan tersebut dan meminta tanggapan dari siswa tentang penugasan lembar kerja siswa dan unjuk kerja individu. Kegiatan inti proses pembelajaran ini lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: mereviu kembali pembelajaran tema ekosistem tentang teks non fiksi, meminta peserta didik untuk membacakan teks nonfiksi yang telah mereka kerjakan pada pertemuan sebelumnya, memberikan apresiasi terhadap kinerja siswa, membagikan Tes Hasil Belajar yang akan dikerjakan oleh peserta didik,mengerjakan Tes Hasil Belajar yang telah dibagikan sebelum. Kegiatan penutup pada proses pembelajaran ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut: meminta peserta didik satu persatu menjawab pertanyaan lembar kerja siswa secara bergantian dan membacakan hasil teks non fiksi yang telah mereka buat. Dan mengucapkan salam. Observasi Berdassarkan hasil belajar siklus 2 pertemuan kedua dapat disimpulkan bahwa sebanyak 27 orang siswa tuntas atau 100% siswa tuntas dan siswa tidak tuntas. Secara kualitatif proses aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus 1 sebelumnya. Pada umumnya mereka antusian dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tabel berikut ini menggambarkan tentang aktivitas belajar siswa pada siklus 2. a. Refleksi Pada tahap dari rangkaian kegiatan penelitian tindakan kelas adalah refleksi. Pada tahap refleksi siklus 2 ini dapat disampaikan bahwa secara umum meteri yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh siswa. Guru telah berupaya memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus 1. Pada siklus 2 ini tingkat kemandirian belajar siswa dalam mengeksplor pengetahuan melalui pertanyaan- pertanyaan yang diberikan oleh guru dalam Google classroom, suasana belajar lebih kondusif dan interaktif, siswa lebih antusias dalam mengerjakan tugas yang dibeikan oleh guru. Interaksi yang terjadi multi arah tudak hanya guru dengan siswa, tetapi juga siswa dengan siswa.
  • 13. 13 Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh siswa pada siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata untuk siklus 1 yaitu 70,34 pada siklus 2 menjadi 100%. Persentase ketuntasan dari siklus 1 dan siklus 2, juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 29,66%. Secara umum maka target dari penelitian ini sebesar 85% telah terlampaui. Pada akhir siklus ini jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 0 orang siswa, ini menunjukkan penurunan yang mana pada siklus 1, berjumlah 8 orang siswa. Untuk melihat perbandingan ketuntasan belajar dari siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat dari grafik berikut ini: Gambar diagram di atas, menunjukan bahwa hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui model blended learning menggunakan Google classroom terjadi adanya peningkatan hasil belajar dari setiap siklusnya. Pada tahap pra siklus diperoleh 44.4% yang siswa yang tuntas dalam belajarnya, tahap siklus I diperoleh 70,3& siswa yang tuntas belajar, dan pada tahap siklus II diperoleh 100% siswa yang telah tuntas belajar. V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran bahasa Indonesia tema Ekosistem tentang teks non fiksi melalui model Blended Learning di SDS Fransiskus Asisi Tebet 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% Pra Siklus Hasil Belajar Siklus I Hasil Belajar Siklus II Chart Title Persentase Ketuntasan Persentase ketidaktuntasan
  • 14. 14 Jakarta Selatan maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Peneliti melakukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia tema Ekosistem tentang teks non fiksi dengan model Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan yaitu dengan membuat perencanaan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdairi dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 dan siklus II terdiri atas pertemuan 1 dan 2. Peneliti juga membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perbaikan (RPP Perbaikan di setiap siklus). RPP perbaikan yang dibuat oleh peneliti meliputi penerapan Model Blended Learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan tema Ekosistem dengan melakukan beberapa eksperimen dan menganalisis serta merumuskan informasi- informasi penting pada bacaan di LKS yang telah dipersiapkan, 2. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada tema ekosistem tentang teks non fiksi melalui model Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dilaksanakan selama 2x35 menit (1x pertemuan). pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup sesuai dengan RPP Perbaikan di setiap siklus. Pada siklus I pertemuan 2, peneliti melakukan observasi, dan refleksi serta menganalisis hasil belajar siswa yaitu pada ulangan harian 1. Pada siklus II pertemuan 2, peneliti juga melakukan observasi, dan refleksi serta menganalisis hasil belajar siswa yaitu pada ulangan siklus, siklus I dan siklus II, peneliti kemudian melakukan analisis untuk membandingkan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II, dan berdasarkan analisis data hasil belajar Bahasa Indonesia tentang teks non fiksi tema Ekosistem melalui model Blended Learning di kelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan menunjukkan adanya peningkatan dari hasil belajar siswa dari hasil ulangan harian pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Data hasil belajar yang diperoleh pada siklus I hasil belajar menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian pra siklus adalah 65,9% terdapat 12 siswa atau 44,4% siswa yang tuntas yaitu mendapatkan nilai di atas KKM dengan nilai di atas 75 dan terdapat 15 siswa atau 55,6% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM atau tidak tuntas. Sedangkan data hasil belajar yang diperoleh pada siklus I pada ulangan harian 1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian 1 adalah 76,4 % terdapat 19 siswa atau 70,3% siswa yang tuntas dan terdapat 8 siswa atau 29,6% siswa yang tidak tuntas. Pada ulangan harian siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 86,4. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus II sebanyak 27 siswa atau 100% siswa dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 0 anak atau 0,00%. Berdasarkan hasil belajar tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada tema ekosistem dikelas V SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan mengalami peningkatan B. SARAN TINDAK LANJUT
  • 15. 15 Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya memiliki kemampuan dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai sehingga media pembelajaran dapat lebih kreatif dan inovatif. Dengan demikian siswa akan semakin tertarik dalam pembelajaran. 2. Guru hendaknya menggunakan model yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Penggunaan model yang efektif sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai dengan kebutuhan siswa sangat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. 3. Dalam hal ini, guru dapat menerapkan model yaitu dengan menggabung pertemuan tatap muka dan pembelajaran online berbasis teknologi dapat meningkatkan kemandiran peserta didik untuk belajar dengan tidak dibatasi tempat dan waktu. Selain itu, Peserta didik dapat mengalami pengalaman baru yang positif dalam pembelajaran dengan berselancar dunia internet, sehingga peserta didik menemukan informasi-informasi baru. 4. Penggunaan model Blended learning memerlukan persiapan yang matang, waktu, dana, dan sarana dan prrasarana atau fasilitas sekolah yang memadai untuk melakukan berbagai macam eksperimen untuk menerapkan model pembelajaran Blended learning. Untuk itu sekolah perlu memfasilitasi guru baik dalam sarana dan prasarana dalam mengaplikasikan model Blended learning dalam proses pembelajaran. 4. Penelitian tindakan kelas pada SDS Fransiskus Asisi Tebet Jakarta Selatan pada tema Ekosistem materi teks nonfiksi melalui model Blended learning ini dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas penelitian tindakan kelas berikutnya.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Yusuf, Munir. 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo. Suardi, moh. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish CV Budi Utama. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi- metode-teknik-dan-model-pembelajaran, diunduh pada tanggal 11 Nopember 2012) Wijoyo, Hadion dkk. 2020. Blended Learning Suatu Panduan. Solok: Insan Cendekia Mandiri. Sumatera Barat. Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2014. Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning), Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2014. Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.