SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PjBL) DISERTAI DENGAN PETA KONSEP UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR
SISWA PADA MATERI REDOKS KELAS X-3
SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN
PELAJARAN 2013 / 2014
Rina Dwi Rezeki1
* , Nanik Dwi Nurhayati2
, Sri Mulyani2
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia
2
Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia
*Keperluan korespondensi, telp : 085740080508, email: rinarezeki_74@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa pada
materi pokok redoks kelas X-3 di SMA Negeri Kebakkramat melalui penerapan metode
Pembelajaran project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam
dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat Tahun
Pelajaran 2013 / 2014. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data
adalah dengan tes dan nontes (angket, observasi, dan wawancara). Analisis data
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode
Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep pada materi redoks kelas X-3 SMA
Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada aspek kognitif ketuntasan siswa dari 41,67% pada siklus I menjadi 77,78% pada siklus II
dan aspek afektif dari 58,33% pada siklus I menjadi 80, 55% pada siklus II sedangkan pada
aktivitas belajar siswa dari 77,78% pada siklus I menjadi 83,33% pada siklus II.
Kata kunci: penelitian tindakan kelas, project based learning (PjBL) peta konsep, redoks,
prestasi belajar, aktivitas belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah
satu aspek sangat penting dalam upaya
peningkatan mutu sumber daya
manusia yang cerdas sehingga dapat
menunjang kemajuan Bangsa dan
Negara di masa depan. Hal tersebut
sesuai dengan pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yang mempunyai
tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
maka diberlakukannya Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sebagai salah
satu sektor pembangunan nasional
dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa, adapun visi dari pembangunan
nasional yaitu ter-wujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua Warga Negara
Indonesia menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah. Penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional diharapkan dapat me-
wujudkan proses berkembangnya
kualitas peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa [1].
Dari sekian banyak unsur
sumber daya pendidikan, kurikulum
merupakan satu unsur yang bisa
memberikan kontribusi yang baik untuk
mewujudkan proses berkembangnya
74
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015
Program Studi Pendidikan Kimia
Universitas Sebelas Maret
Hal. 74-81
ISSN 2337-9995
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
kualitas peserta didik. Peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia telah lama
dilakukan. Upaya yang dilakukan oleh
pemerintah adalah dengan mengadakan
pembaharuan kurikulum yang
berkesinambungan yaitu mulai dari
kurikulum 1968 sampai KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Kurikulum yang saat ini sedang
diterapkan dan dikembangkan oleh
pemerintah adalah kurikulum 2013,
namun pada tahun 2013 hanya
diterapkan dibeberapa sekolah.
Kurikulum 2013 merupakan upaya
penyederhanaan kurikulum yang
disiapkan untuk mencetak generasi
dalam menghadapi tantangan masa
depan. Peserta didik diharapkan
memiliki kompetensi sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang jauh lebih baik,
lebih kreatif, inovatif dan produktif
sehingga dapat menghadapi berbagai
tantangan dan persoalan dimasa depan.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Adapun kurikulum yang di-
terapkan di SMA Negeri Kebakkramat
masih menggunakan kurikulum KTSP
merupakan sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang dilaksana-
kan dimasing-masing satuan pendidik-
an di Indonesia. Pada kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), kita tidak
dapat lagi mempertahankan paradigma
lama yaitu pembelajaran berpusat pada
guru (Teacher Centered Learning).
Pada kenyataannya, saat ini masih
banyak pendidik yang belum
menerapkan pembelajaran yang
mengacu pada KTSP. Pembelajaran
TCL (Teacher Centered Learning) masih
banyak diterapkan dalam proses
pembelajaran di kelas dengan alasan
pembelajaran TCL adalah praktis dan
tidak banyak menyita waktu. Guru
hanya menyajikan materi secara teoritik
dan abstrak sedangkan siswa pasif dan
siswa hanya mendengarkan guru
ceramah di depan kelas.
Mata pelajaran kimia merupa-
kan mata pelajaran wajib yang harus
diikuti oleh siswa, khususnya siswa
kelas X. Sebagian siswa menganggap
bahwa mata pelajaran kimia merupakan
pelajaran yang membosan-kan dan
bahkan dianggap sebagai beban.
Akibatnya tidak sedikit siswa yang
kurang dan tidak tertarik dalam
memahami dan menguasai konsep-
konsep dasar pada materi kimia.
Kesulitan siswa dalam mempelajari
kimia dan kurangnya optimalnya
prestasi belajar merupakan per-
masalahan bagi guru. Oleh karena itu,
seorang guru harus mampu menyajikan
materi kimia dengan cara menerapkan
metode dan model yang lebih menarik
perhatian siswa untuk memotivasi dan
mendorong siswa lebih bersungguh-
sungguh belajar kimia.
Berdasarkan hasil wawancara
dan observasi awal di SMA Negeri
Kebakkramat, ditemukan bahwa dalam
pembelajaran kimia masih berpusat
pada guru (Teaching Centered
Learning) sehingga siswa menjadi
kurang aktif dan bosan serta
mengakibatkan prestasi belajar siswa
menjadi rendah. Salah satu materi
pembelajaran yang masih sulit dipahami
dan dikuasai siswa kelas X adalah
materi pembelajaran redoks terkhusus
kelas X-3 yang tergolong kelas dengan
aktivitas rendah jika dibandingkan
dengan 9 kelas lainnya. Hal ini dapat
dilihat pada saat guru menyampaikan
materi, siswa cenderung pasif dan
kurang mem-perhatikan gurunya,
sulitnya siswa menangkap umpan balik
dari guru saat memberikan pertanyaan
dan tidak ada keinginan siswa untuk
bertanya kepada guru tentang materi
pembelajaran yang belum dipahami
serta tidak memiliki keberanian untuk
mengungkapkan ide, gagasan atau
pendapatnya. Akibat dari aktivitas
rendah, maka prestasi belajar di kelas
X-3 juga rendah. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil ulangan harian siswa yang
memiliki tingkat ketuntasan yang cukup
rendah. Batas tuntas untuk pelajaran
kimia adalah 75 dan siswa yang
mendapatkan nilai ulangan materi tata
nama senyawa kimia pada tahun
pelajaran 2013/2014 yang mendapatkan
nilai <75 hampir 75% siswa yang belum
lulus.
Berkaitan dengan permasalahan -
permasalahan tersebut, perlu diupaya-
kan adanya suatu bentuk pembelajaran
75
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
yang mampu melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran, dapat
mengembangkan kemampuan berfikir
dalam memecahkan masalah sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Adapun cara untuk mengatasi hal
tersebut yaitu dengan menerapkan
metode dan model pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan permasalahan
pada kelas X-3 sehingga siswa akan
termotivasi dalam mempelajari kimia.
Pemilihan metode pembelajaran yang
baik adalah metode yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan, kondisi
siswa dan sarana prasarana yang
tersedia serta tujuan pembelajaran.
Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah dengan menerapkan
Project Based Learning (PjBL) disertai
Peta Konsep. (Thomas dkk, 1999)
mengatakan pembelajaran berbasis
proyek adalah model pembelajaran
yang memberikan kesempatan guru
untuk mengelola pembelajaran di kelas
dengan melibatkan kerja proyek.
Pembelajaran berbasis proyek
merupakan metode pembelajaran yang
dapat membantu siswa membangun
pemikirannya dan keterampilan
berkomunikasi. Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning) secara
umum memiliki langkah : Planning
(perencanaan), Creating (implementasi)
dan Processing (pengolahan). Project
Based Learning dapat membantu siswa
dalam belajar kelompok,
mengembangkan keteram-pilan dan
proyek yang dikerjakan mampu
memberikan pengalaman pribadi pada
siswa dan dapat menekankan kegiatan
belajar yang berpusat pada siswa [2].
Dengan demikian guru tidak lagi
berperan sebagai sumber belajar
melainkan hanya sebagai fasilitator,
artinya guru lebih banyak membantu
siswa untuk belajar, guru juga
memonitoring kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran. Pada penelitian
Bagheri (2013) dalam jurnalnya
pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan prestasi dan aktivitas
belajar siswa. [3]. Pada penelitian
Anggriani dinyatakan bahwa siswa yang
diberi pembelajaran dengan metode
proyek mempunyai prestasi lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diberi
pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen [4].
Pada penelitian Pohan (2013)
dinyatakan bahwa strategi pem-
belajaran peta konsep dapat me-
mudahkan siswa belajar mandiri dan
dapat mengaitkan antara konsep satu
dengan konsep yang lainnya [5].
Penerapan metode Project
Based Learning (PjBL) ini disertai juga
dengan penggunaan peta konsep. Peta
konsep merupakan media pembelajaran
yang sederhana dan bisa mewakili
semua konsep dalam materi. Salah satu
tujuan peta konsep yaitu untuk melatih
siswa menyimpulkan konsep dari materi
yang dipelajari. Peta konsep adalah
suatu gambar yang memaparkan
struktur konsep yaitu keterkaitan
antarkonsep dari suatu gambaran yang
menyatakan hubungan yang bermakna
antara konsep-konsep dari suatu materi
pelajaran yang dihubungkan dengan
suatu kata penghubung [6]. Karena itu,
peta konsep akan mendorong siswa
meng-hubungkan konsep-konsep
selama belajar, sehingga siswa akan
lebih mudah memahami pelajaran. Pada
penelitian Mustafa (2013) dinyatakan
bahwa dengan penerapan peta konsep
dapat membuat belajar lebih interaktif
dan aktif serta dapat memudahkan
siswa belajar [7].
Dari uraian di atas, peneliti
memandang perlunya dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR) yang
merupakan penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki kualitas pembelajaran.
Pada intinya Penilaian Tindakan Kelas
(PTK) bertujuan untuk memperbaiki
berbagai persoalan nyata dan praktis
dalam peningkatan mutu pembelajaran
di kelas yang dialami langsung dalam
interaksi antara guru dengan siswa yang
sedang belajar [8]. Penerapan metode
pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) disertai dengan peta konsep
diharapkan siswa lebih berminat,
termotivasi, aktif, dapat memecahkan
masalah melalui pe-mahaman konsep
sehingga prestasi belajarnya meningkat.
Oleh karena itu, penulis bermaksud
76
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
melakukan pe-nelitian untuk
meningkatkan prestasi dan aktivitas
belajar siswa pada SMA Negeri
Kebakkramat dengan judul “Penerapan
Metode Pembelajaran project Based
Learning (PjBL) disertai dengan Peta
Konsep untuk Me-ningkatkan Prestasi
dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi
Redoks Kelas X-3 SMA Negeri
Kebakkramat Tahun Pelajaran
2013/2014”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus, tiap
siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu
persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Subyek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas X-3 SMA
Negeri Kebakkramat tahun pelajaran
2013/2014. Obyek penelitian ini adalah
aktivitas belajar dan prestasi belajar
siswa.
Data diperoleh informan, do-
kumen dan kegiatan pembelajaran
melalui pengamatan dan observasi.
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara dan
angket. Analisis data dilakukan dalam
tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Instrumen diujicobakan terlebih
dahulu yang dilaksanakan di kelas yang
tidak digunakan penelitian dan di-
validasi isi oleh dua panelis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara
dan observasi, terdapat permasalahan-
permasalahan yang dapat disimpulkan
bahwa di kelas X-3 mempunyai
permasalahan yaitu pada prestasi dan
aktivitas belajar rendah. Oleh karena itu,
perlu adanya upaya untuk mengatasi
permasalah tersebut dengan
menerapkan metode yang sesuai.
Adapun metode yang digunakan
yaitu Project Based Learning (PjBL)
disertai peta konsep. Metode
pembelajaran proyek sesuai dengan
permasalahan yang diidentifikasi yang
melibatkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran serta memper-mudah
siswa dalam memahami materi
pelajaran, karena siswa diharapkan
dapat menyelesaikan suatu proyek
membuat buletin redoks yang men-
cakup semua indikator kompetensi pada
materi redoks. Peta konsep materi
redoks merupakan salah satu produk
siswa yang terdapat dalam isi buletin.
Dengan membuat peta konsep, siswa
secara tidak langsung membangun
konsep pengetahuan mereka dalam
materi redoks. Penelitian Rejeki (2013)
menyatakan bahwa pembelajaran
menggunakan peta konsep dapat
meningkatkan aktivtas dan prestasi
belajar siswa [9].
Siklus I
Penelitian ini, menggunakan
Project Based Learning (PjBL) disertai
dengan peta konsep. Kegiatan
pembelajaran diawali dengan guru
memberikan pengarahan bahwa metode
yang akan digunakan pada materi
redoks yaitu Project Based Learning
(PjBL) disertai dengan peta konsep.
Kemudian guru terlebih dahulu
memberikan apersepsi berupa
pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari
kepada siswa yang berkaitan dengan
materi. Tahap selanjutnya guru
memberikan motivasi dan menjelaskan
tujuan dari pembelajaran. Pada tahap
eksplorasi, guru telah membagi siswa
menjadi enam kelompok yang
beranggotakan enam siswa setiap satu
kelompok. Guru memberikan pe-
ngarahan terlebih dahulu tentang hasil
produk atau proyek serta memberikan
tugas kepada tiap kelompok untuk
membuat peta konsep dan memberikan
pertanyaan essensial materi redoks.
Tahap selanjutnya elaborasi dalam
sintaks Project Based Learning (PjBL)
terdiri dari Design a plan for the project
yaitu guru mendampingi siswa mencari
informasi tentang materi konsep redoks.
Tahap selanjutnya Create a Schedule
yaitu siswa membuat deadline (waktu
atau jadwal) pe-nyelesaian proyek.
Tahap berikutnya konfirmasi yang terdiri
dari monitoring the student and the
progress of the project dan asses the
outcome. Tahap akhir kegiatan yaitu
guru membimbing siswa menyimpulkan
77
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
materi pem-belajaran dan
menginformasikan agar setiap kelompok
membuat rangkuman dari hasil diskusi
dan materi yang dipelajari
menggunakan desain buletin tiap
kelompoknya sehingga pertemuan
ketiga desain dan isi produk sudah
dalam bentuk buletin atau buku siswa.
Pada akhir siklus dilakukan tes
yang terdiri dari 20 soal obyektif,
pengisian angket aktivitas dan angket
afektif. Hasil dari siklus I disajikan dalam
Tabel 1.
Tabel 1. Ketercapaian Target Keber-
hasilan Siklus I.
Aspek
yang
dinilai
Siklus I (%)
Kriteria
Target
Ketercapa
ian
Aspek
Kognitif
70 41,67
Belum
Tercapai
Aspek
Afektif
70 58,34
Belum
Tercapai
Aktivitas
Siswa
70 77,78 Tercapai
Berdasarkan Tabel 1 terlihat
bahwa prestasi belajar kognitif siswa
pada siklus I belum mencapai target
sehingga masih perlu dilakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus II
agar mencapai target 70% siswa tuntas.
Peneliti dan guru mata palajaran kimia
melakukan diskusi untuk memperbaiki
bahwa rencana proses pembelajaran
siklus II ditekankan pada indikator
kompetensi yang belum tercapai tetapi
pada saat dilakukan tes kognitif siklus II,
semua indikator kompetensi diujikan.
Proses pembelajaran dilakukan
perbaikan pada siklus II dengan
berbagai perubahan perlakuan seperti
mengubah kelompok diskusi sesuai
dengan hasil tes kognitif siklus I karena
pada saat siklus I pembagian kelompok
kurang heterogen, buletin redoks yang
telah dibuat siswa dijadikan pedoman
bagi setiap siswa dalam proses
pembelajaran siklus II artinya setiap
siswa mempunyai satu buletin sesuai
dengan kelompok siklus I.
Perubahan anggota kelompok
yang heterogen di siklus II dan adanya
media pembelajaran buletin sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran
siklus II diharapkan dapat me-
ningkatkan prestasi kognitif siswa dan
dapat mencapai target yang telah
ditentukan serta dapat mem-
pertahankan peningkatan kualitas
proses pembelajaran yang telah
tercapai yaitu aktivitas siswa dan
mengupayakan adanya peningkatan
yang lebih tinggi dari hasil siklus I.
Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada
siklus II mengacu pada hasil refleksi
siklus I untuk menyempurnakan dan
memperbaiki tindakan pada siklus I.
Tindakan yang dimaksud adalah
pertama, mengubah kelompok diskusi
sesuai dengan hasil tes kognitif siklus I
secara heterogen sehingga penyebaran
siswa dengan kemampuan akademik
lebih tinggi dapat tersebar merata.
Kedua, proyek yang telah diselesaikan
setiap kelompok pada siklus I yang
berupa buletin redoks dipakai buku
pedoman setiap siswa pada proses
pembelajaran siklus II. Ketiga, peta
konsep yang dibuat setiap kelompok
telah dibenarkan oleh guru dan dijadikan
acuan konsep pada proses
pembelajaran siklus II. Keempat, guru
menegaskan agar siswa lebih aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran
dan setiap siswa harus mempunyai
catatan hasil diskusi secara lengkap.
Dengan demikian diharapkan prestasi
dan aktivitas belajar siswa dapat
meningkat dari siklus I.
Persentase pencapaian target
masing-masing aspek pada siklus II
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Ketercapaian Target Keber-
hasilan Siklus II.
Aspek
yang
dinilai
Siklus II (%)
Kriteria
Target
Ketercapai
an
Aspek
kognitif
70 77,78 Berhasil
Aspek
afektif
70 80,55 Berhasil
Aktivitas
Siswa
70 83,33 Berhasil
Berdasarkan hasil analisis ketiga
aspek, dapat disimpulkan bahwa
metode Project Based Learning (PjBL)
disertai dengan peta konsep materi
78
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
redoks telah berhasil yang ditunjukkan
ketiga aspek tersebut telah memenuhi
target 70% siswa tuntas sehingga
pembelajaran dapat diakhiri pada siklus
II. Peningkatan ini sesuai dengan
penelitian Pujiastuti (2013) yang
mengungkapkan bahwa metode proyek
dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa [10].
HASIL SIKLUS I DAN SIKLUS II
Penggunaan Metode Project
Based Learning (PjBL) pada penelitian
dilengkapi dengan peta konsep dengan
materi redoks. Metode pembelajaran ini
mendorong siswa untuk aktif dalam
proses pembelajaran. Siswa aktif
bertanya, menjawab, mengemukakan
ide dan gagasan pada saat proses
pembelajaran serta siswa mempunyai
kemandirian dalam menyelesaikan
tugas yang dihadapinya. Penerapan
metode pembelajaran ini memberikan
kesempatan kepada guru untuk
mengelola pembelajaran di kelas yang
melibatkan kerja proyek, dalam hal ini
guru sebagai fasilitator saja. Media peta
konsep dalam hal ini digunakan untuk
mempermudah siswa dalam mema-
hami dan mengaitkan konsep-konsep
materi redoks sehingga siswa dapat
memecahkan permasalahan dalam
menyelesaikan proyek yang ditugaskan
kepada mereka. Pada penelitian ini,
proyek dikerjakan siswa berupa buletin
redoks yang didalamnya memuat enam
indikator kompetensi yang harus dicapai
siswa dan peta konsep yang dibuat oleh
siswa. Proyek siswa ini dikerjakan
secara berkelompok. Pada penelitian ini
indikator yang dinilai yaitu prestasi
belajar yang terdiri dari aspek kognitif
dan aspek afektif serta proses belajar
yang dinilai yaitu aktivitas belajar siswa
materi redoks. Pada aspek kognitif
berdasarkan hasil observasi dan
wawancara guru mata pelajaran kimia
menyatakan bahwa ketuntasan belajar
siswa pada materi sebelumnya masih
cukup rendah yaitu 25%. Pada siklus I
memperoleh hasil siswa yang mencapai
kriteria ketuntasan minimal yaitu 75
sebesar 41,67% atau 15 siswa. Hasil
tersebut belum mencapai target
ketercapaian yang ditentukan yaitu
sebesar 70% siswa tuntas. Selain itu,
masih terdapat tiga dari enam indikator
kompetensi yang belum tercapai.
Proses pembelajaran dilanjutkan ke
siklus II yang bertujuan untuk
meningkatkan ketuntasan belajar siswa.
Pada siklus II ketuntasan belajar siswa
meningkat menjadi 77,78% atau
sebanyak 28 siswa mencapai kriteria
ketuntasan minimal. Dari segi aspek
afektif siswa, persentase ketercapaian
pada siklus I yang dihitung dari siswa
yang berkategori sangat baik dan baik
sebesar 58,33% dan meningkat menjadi
80,55% pada siklus II. Pada penilaian
aktivitas belajar siswa siklus I,
persentase ketercapaian sebesar
77.78% meningkat menjadi 83.33%
pada siklus II. Dari hasil penilaian yang
diperoleh pada siklus II, penelitian
tindakan kelas ini dapat dinyatakan
berhasil karena semua aspek yang
diukur telah mencapai target yang
ditentukan sehingga pelaksanaan
tindakan hanya sampai pada siklus II.
Dari hasil penilaian yang
diperoleh pada siklus II, penelitian
tindakan kelas ini dapat dinyatakan
berhasil karena semua aspek yang
diukur telah mencapai target yang
ditentukan. Peningkatan hasil dari siklus
I ke siklus II disebabkan karena :
1. Proyek dari hasil siklus I yang telah
diselesaikan siswa berupa buletin
redoks yang terdapat peta konsep
digunakan siswa sebagai media
pembelajaran di pembelajaran siklus
II. Dengan adanya buletin redoks
siswa menjadi lebih mudah dan
terfokus dalam belajar redoks.
2. Proses pembelajaran siklus II
ditekankan pada indikator yang
belum tuntas disiklus I. Selain itu,
guru juga memperhatikan siswa
yang mengalami kesulitan belajar
dengan cara mendampingi,
memberikan penjelasan dan latihan
soal tentang materi yang belum jelas
dan memberikan semangat siswa
untuk selalu berusaha belajar
dengan sungguh-sungguh.
3. Adanya reward dan proyek disiklus II
yang hanya berupa hasil rangkuman
dari hasil diskusi sehingga siswa
dapat menyelesaikan dengan cepat
79
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
dan tidak memerlukan waktu yang
lama.
4. Adanya sarana dan prasaran yang
mendukung proses pembelajaran
berbasis proyek seperti wifi yang
sudah ada pada SMA Negeri
Kebakkramat dan laptop. Proses
pembelajaran proyek pada penelitian
ini siswa dituntut untuk mencari
informasi untuk menyelesaikan
proyek sehingga perlu adanya
sarana prasarana yang mendukung.
Pada penelitian yang dilakukan
oleh Bagheri (2013) menyatakan bahwa
pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan prestasi dan aktivitas
belajar siswa. Peningkatan tersebut
terjadi karena pembelajaran berbasis
proyek mendorong siswa untuk
bertanggungjawab dalam me-
nyelesaikan proyek, siswa tidak hanya
berpatisipasi aktif dalam proses
pembelajaran tetapi juga melatih untuk
belajar terus-menerus untuk memecah-
kan masalah dan penyelesaian proyek
tersebut. Pembelajaran berbasis proyek
memiliki potensi untuk membangun
keterampilan belajar siswa yang dapat
membantu siswa mengatasi masalah -
yang dihadapi siswa. Penelitian Bagheri
ini menganjurkan bahwa pembelajaran
berbasis proyek harus diterapkan pada
proses pembelajaran secara efektif dan
didukung oleh sarana prasarana
pembelajaran yang memadai [4].
Hasil penelitian yang dilakukan
di kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat
dapat mendukung dan sesuai
pernyataan bahwa metode pem-
belajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan prestasi dan aktivitas
belajar siswa. Pada penerapan metode
ini siswa dituntut untuk menyelesaikan
suatu proyek dan menghasilkan produk
sehingga perlu keterlibatan siswa
seperti aktivitas belajar siswa. Faktor-
faktor yang mendukung adanya
peningkatan prestasi dan aktivitas
belajar siswa hampir sama dengan
penelitian Bagheri. Perbedaan penelitian
dengan Bagheri yaitu adanya peta
konsep pada proses pembelajaran
proyek yang digunakan siswa untuk
mempermudah dan membantu siswa
dalam menyelesaikan proyek. Selain itu
pada jurnal Pohan (2013) menyatakan
banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami konsep-konsep dan
prinsip-prinsip kimia sehingga perlu
adanya pendekatan pembejaran yang
dapat memberikan kemudahan siswa
untuk mempelajari kimia secara baik
dan benar. Salah satu strategi tersebut
yaitu penggunaan pembelajaran peta
konsep. Hasil dari penelitian Pohan
mengungkapkan bahwa strategi
pembelajaran peta konsep memberikan
hasil yang lebih baik bila dibandingkan
dengan strategi pembelajaran
konvensional karena peta konsep dapat
membantu siwa untuk menyajikan
pelajaran dalam bentuk sederhana
dengan adanya kata-kata kunci yang
menguatkan ingatan. Siswa dapat
mengidentifikasi konsep, membuat
susunan konsep pelajaran menjadi lebih
baik, mengorganisir pengetahuan yang
didapat dalam pemahaman yang lebih
luas dan membantu siswa untuk
mengaitkan semua fakta [5]. Penelitian
Mustafa (2013) juga mengungkapkan
bahwa peng-gunaan peta konsep dapat
membuat belajar lebih interaktif, aktif
serta dapat memudahkan siswa dalam
belajar [7].
Berdasarkan hasil tersebut,
penelitian dengan menggunakan Project
Based Learning (PjBL) disertai dengan
peta konsep dapat dikatakan berhasil
karena pada akhir penelitian semua
aspek telah mencapai target yang
ditetapkan sehingga penelitian ini dapat
meningkatkan prestasi belajar yang
terdiri dari aspek kognitif dan aspek
afektif serta dapat meningkatkan proses
belajar siswa yang berupa aktivitas
siswa.
KESIMPULAN
Penerapan metode Project
Based Learning (PjBL) disertai peta
konsep pada materi redoks kelas X-3
SMA Negeri Kebakkramat tahun
pelajaran 2013 / 2014 dapat me-
ningkatkan prestasi belajar siswa, dari
hasil prestasi belajar kognitif pada siklus
I sebesar 41,67% meningkat menjadi
77,78% pada siklus II. Prestasi belajar
aspek afektif pada siklus I sebesar
80
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
58,33% meningkat menjadi 80, 55%
pada siklus II. Penerapan metode
pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) disertai dengan peta konsep
dapat pada materi redoks kelas X-3
SMA Negeri Kebakkramat tahun
pelajaran 2013/2014 dapat me-
ningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal
ini dapat dilihat dari persentase
ketercapaian aktivitas belajar siswa
pada siklus I sebesar 77,78% me-
ningkat menjadi 83,33% pada siklus II.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini dapat selesai
dengan baik karena bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada
kepala SMA N Kebakkramat atas izin
yang telah diberikan kepada penulis, Ibu
Ida Lastari S.T., selaku guru pengampu
mata pelajaran kimia di SMA N
Kebakkramat Karanganyar serta siswa
kelas X-3. Ibu Nanik Dwi N, S.Si M.Si
selaku pembimbing 1 dan Dr.rer.nat. Sri
Mulyani M.Si selaku pembimbing 2 yang
telah membimbing, memberi saran
dalam penyusunan karya ini.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Kemendikbud. (2012). Dokumen
Kurikulum 2013. Jakarta :
Direktorat Pendidikan Menengah
Umum
[2] Wena, M. (2008). Strategi
Pembelajaran Inovatif
kontemporer. Malang : Bumi
antariksa
[3] Bagheri, M., Ali, W. Z. W.,
Abdullah, M. C. B., & Daud, S. M.
(2013). Contemporary Educational
Technology, 4 (1), 15-29
[4] Anggriani, W., Ariani, S. R. D., &
Sukardjo Js. (2012). Jurnal
Pendidikan Kimia, 1 (1), 80-89
[5] Pohan, L. A. (2013). Jurnal
Penelitian Keguruan, 1 (1), 67-73
[6] Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta
: Erlangga
[7] Mustafa & Murset. (2013).
International Journal New Trends
in Education and Their Implication,
4 (4), 152-165
[8] Arikunto, S., Suhardjono &
Supardi. (2007). Penilaian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
antariksa
[9] Rejeki, G. S., Haryono & Ariani, S.
R. D. (2013). Jurnal Pendidikan
Kimia, 2 (3), 175-181
[10] Pujiastuti, D. Susilowati, E. &
Haryono. (2013). Jurnal
Pendidikan Kimia, 2 (3), 100-107
81
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81
© 2015 Program Studi Pendidikan Kimia

More Related Content

What's hot

Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.IyQa GaNi
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Harsidi Side
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilMuhamad Syahril
 
Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016Ilalang Senja
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiNursidiq 92
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP Arif Sulistiawan
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsiRiefqy Tajul
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonEko Supriyadi
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoYohanes Purwanto
 
PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8Asep Trie
 
Masalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sainsMasalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sainsZalizan- Ismail
 
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Tjoetnyak Izzatie
 

What's hot (20)

Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
Laporan Kajian Tindakan ICT - Strategi PDP & Penglibatan Pelajar dalam PdP.
 
857129993 1639213727
857129993 1639213727857129993 1639213727
857129993 1639213727
 
P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1P&p berkesan smksepagaya1
P&p berkesan smksepagaya1
 
Tugas ii
Tugas iiTugas ii
Tugas ii
 
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016Panduan ptk 2016
Panduan ptk 2016
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
Pbl
PblPbl
Pbl
 
Pkp wd rosmia ut
Pkp wd rosmia utPkp wd rosmia ut
Pkp wd rosmia ut
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8PTK IPA Fisika Kelas 8
PTK IPA Fisika Kelas 8
 
Masalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sainsMasalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sains
 
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
Upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa akan tumbuhan hijau melalui...
 

Similar to 5129 11223-1-pb

Similar to 5129 11223-1-pb (20)

Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
PTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocxPTK BAB I JIGSAWdocx
PTK BAB I JIGSAWdocx
 
12 Artikel.pdf
12 Artikel.pdf12 Artikel.pdf
12 Artikel.pdf
 
Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824Karil yuliana nim. 822177824
Karil yuliana nim. 822177824
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi Contoh Skripsi PTK Geografi
Contoh Skripsi PTK Geografi
 
ARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4RARTIKEL PTK PQ4R
ARTIKEL PTK PQ4R
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
 
Artikel 4.pdf
Artikel 4.pdfArtikel 4.pdf
Artikel 4.pdf
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Proposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah DiseminarkanProposal Yang Telah Diseminarkan
Proposal Yang Telah Diseminarkan
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang TerbaruLim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang TerbaruLim4D
 
Sakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto Cuan
Sakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto CuanSakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto Cuan
Sakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto CuanSakai99
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus Terbesar
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus TerbesarUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus Terbesar
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus Terbesarunikbetslotbankmaybank
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang TerbaruKisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang TerbaruKisetoto
 
ucapan terima kasih untuk anak magang SMK
ucapan terima kasih untuk anak magang SMKucapan terima kasih untuk anak magang SMK
ucapan terima kasih untuk anak magang SMKMitratunggalsentosaB
 
Nila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari Ini
Nila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari IniNila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari Ini
Nila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari IniNila88
 
Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024
Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024
Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024Popi99
 
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024dombatoto
 
Papilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin Terpercaya
Papilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin TerpercayaPapilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin Terpercaya
Papilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin TerpercayaPapilo99
 
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam IniPopi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam IniPopi99
 
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYAIDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYANeta
 
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINIIDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINIbane8603
 
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024Neta
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024dombatoto
 

Recently uploaded (17)

Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang TerbaruLim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
 
Sakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto Cuan
Sakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto CuanSakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto Cuan
Sakai99 Agen Situs Slot Online Resmi Terpercaya Mudah Maxwin Auto Cuan
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus Terbesar
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus TerbesarUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus Terbesar
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Menggunakan Paytren Bonus Terbesar
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang TerbaruKisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
Kisetoto Daftar Situs Slot Gacor Anti Nawala RTP Mudah Menang Terbaru
 
ucapan terima kasih untuk anak magang SMK
ucapan terima kasih untuk anak magang SMKucapan terima kasih untuk anak magang SMK
ucapan terima kasih untuk anak magang SMK
 
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
Obat Aborsi Papua Barat 082223109953 ( Pills Cytotec Asli ) Jual Obat Penggug...
 
Nila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari Ini
Nila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari IniNila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari Ini
Nila88 Link Situs Slot Anti Rungkad Paling Viral Hari Ini
 
Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024
Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024
Popi99 Link Situs Slot Gacor Paling Gampang Menang 2024
 
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
 
Papilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin Terpercaya
Papilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin TerpercayaPapilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin Terpercaya
Papilo99 Link Slot Online Gacor Hari Ini & Slot Mudah Maxwin Terpercaya
 
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam IniPopi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
 
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYAIDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
 
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINIIDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
 
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
IDMPO : SITUS SLOT PALING PROVITE & REKOMENDASI 2024
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
 

5129 11223-1-pb

  • 1. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DISERTAI DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI REDOKS KELAS X-3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Rina Dwi Rezeki1 * , Nanik Dwi Nurhayati2 , Sri Mulyani2 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia *Keperluan korespondensi, telp : 085740080508, email: rinarezeki_74@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok redoks kelas X-3 di SMA Negeri Kebakkramat melalui penerapan metode Pembelajaran project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan nontes (angket, observasi, dan wawancara). Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep pada materi redoks kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada aspek kognitif ketuntasan siswa dari 41,67% pada siklus I menjadi 77,78% pada siklus II dan aspek afektif dari 58,33% pada siklus I menjadi 80, 55% pada siklus II sedangkan pada aktivitas belajar siswa dari 77,78% pada siklus I menjadi 83,33% pada siklus II. Kata kunci: penelitian tindakan kelas, project based learning (PjBL) peta konsep, redoks, prestasi belajar, aktivitas belajar PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek sangat penting dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia yang cerdas sehingga dapat menunjang kemajuan Bangsa dan Negara di masa depan. Hal tersebut sesuai dengan pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang mempunyai tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa maka diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, adapun visi dari pembangunan nasional yaitu ter-wujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat me- wujudkan proses berkembangnya kualitas peserta didik sebagai generasi penerus bangsa [1]. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang baik untuk mewujudkan proses berkembangnya 74 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 74-81 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
  • 2. kualitas peserta didik. Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengadakan pembaharuan kurikulum yang berkesinambungan yaitu mulai dari kurikulum 1968 sampai KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum yang saat ini sedang diterapkan dan dikembangkan oleh pemerintah adalah kurikulum 2013, namun pada tahun 2013 hanya diterapkan dibeberapa sekolah. Kurikulum 2013 merupakan upaya penyederhanaan kurikulum yang disiapkan untuk mencetak generasi dalam menghadapi tantangan masa depan. Peserta didik diharapkan memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang jauh lebih baik, lebih kreatif, inovatif dan produktif sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan dan persoalan dimasa depan. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun kurikulum yang di- terapkan di SMA Negeri Kebakkramat masih menggunakan kurikulum KTSP merupakan sebuah kurikulum operasional pendidikan yang dilaksana- kan dimasing-masing satuan pendidik- an di Indonesia. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kita tidak dapat lagi mempertahankan paradigma lama yaitu pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered Learning). Pada kenyataannya, saat ini masih banyak pendidik yang belum menerapkan pembelajaran yang mengacu pada KTSP. Pembelajaran TCL (Teacher Centered Learning) masih banyak diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas dengan alasan pembelajaran TCL adalah praktis dan tidak banyak menyita waktu. Guru hanya menyajikan materi secara teoritik dan abstrak sedangkan siswa pasif dan siswa hanya mendengarkan guru ceramah di depan kelas. Mata pelajaran kimia merupa- kan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh siswa, khususnya siswa kelas X. Sebagian siswa menganggap bahwa mata pelajaran kimia merupakan pelajaran yang membosan-kan dan bahkan dianggap sebagai beban. Akibatnya tidak sedikit siswa yang kurang dan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep- konsep dasar pada materi kimia. Kesulitan siswa dalam mempelajari kimia dan kurangnya optimalnya prestasi belajar merupakan per- masalahan bagi guru. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu menyajikan materi kimia dengan cara menerapkan metode dan model yang lebih menarik perhatian siswa untuk memotivasi dan mendorong siswa lebih bersungguh- sungguh belajar kimia. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal di SMA Negeri Kebakkramat, ditemukan bahwa dalam pembelajaran kimia masih berpusat pada guru (Teaching Centered Learning) sehingga siswa menjadi kurang aktif dan bosan serta mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Salah satu materi pembelajaran yang masih sulit dipahami dan dikuasai siswa kelas X adalah materi pembelajaran redoks terkhusus kelas X-3 yang tergolong kelas dengan aktivitas rendah jika dibandingkan dengan 9 kelas lainnya. Hal ini dapat dilihat pada saat guru menyampaikan materi, siswa cenderung pasif dan kurang mem-perhatikan gurunya, sulitnya siswa menangkap umpan balik dari guru saat memberikan pertanyaan dan tidak ada keinginan siswa untuk bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran yang belum dipahami serta tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan ide, gagasan atau pendapatnya. Akibat dari aktivitas rendah, maka prestasi belajar di kelas X-3 juga rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan harian siswa yang memiliki tingkat ketuntasan yang cukup rendah. Batas tuntas untuk pelajaran kimia adalah 75 dan siswa yang mendapatkan nilai ulangan materi tata nama senyawa kimia pada tahun pelajaran 2013/2014 yang mendapatkan nilai <75 hampir 75% siswa yang belum lulus. Berkaitan dengan permasalahan - permasalahan tersebut, perlu diupaya- kan adanya suatu bentuk pembelajaran 75 JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81 © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
  • 3. yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dapat mengembangkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Adapun cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menerapkan metode dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan permasalahan pada kelas X-3 sehingga siswa akan termotivasi dalam mempelajari kimia. Pemilihan metode pembelajaran yang baik adalah metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa dan sarana prasarana yang tersedia serta tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan Project Based Learning (PjBL) disertai Peta Konsep. (Thomas dkk, 1999) mengatakan pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang dapat membantu siswa membangun pemikirannya dan keterampilan berkomunikasi. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) secara umum memiliki langkah : Planning (perencanaan), Creating (implementasi) dan Processing (pengolahan). Project Based Learning dapat membantu siswa dalam belajar kelompok, mengembangkan keteram-pilan dan proyek yang dikerjakan mampu memberikan pengalaman pribadi pada siswa dan dapat menekankan kegiatan belajar yang berpusat pada siswa [2]. Dengan demikian guru tidak lagi berperan sebagai sumber belajar melainkan hanya sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak membantu siswa untuk belajar, guru juga memonitoring kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Pada penelitian Bagheri (2013) dalam jurnalnya pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa. [3]. Pada penelitian Anggriani dinyatakan bahwa siswa yang diberi pembelajaran dengan metode proyek mempunyai prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen [4]. Pada penelitian Pohan (2013) dinyatakan bahwa strategi pem- belajaran peta konsep dapat me- mudahkan siswa belajar mandiri dan dapat mengaitkan antara konsep satu dengan konsep yang lainnya [5]. Penerapan metode Project Based Learning (PjBL) ini disertai juga dengan penggunaan peta konsep. Peta konsep merupakan media pembelajaran yang sederhana dan bisa mewakili semua konsep dalam materi. Salah satu tujuan peta konsep yaitu untuk melatih siswa menyimpulkan konsep dari materi yang dipelajari. Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur konsep yaitu keterkaitan antarkonsep dari suatu gambaran yang menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dari suatu materi pelajaran yang dihubungkan dengan suatu kata penghubung [6]. Karena itu, peta konsep akan mendorong siswa meng-hubungkan konsep-konsep selama belajar, sehingga siswa akan lebih mudah memahami pelajaran. Pada penelitian Mustafa (2013) dinyatakan bahwa dengan penerapan peta konsep dapat membuat belajar lebih interaktif dan aktif serta dapat memudahkan siswa belajar [7]. Dari uraian di atas, peneliti memandang perlunya dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki kualitas pembelajaran. Pada intinya Penilaian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar [8]. Penerapan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep diharapkan siswa lebih berminat, termotivasi, aktif, dapat memecahkan masalah melalui pe-mahaman konsep sehingga prestasi belajarnya meningkat. Oleh karena itu, penulis bermaksud 76 JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81 © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
  • 4. melakukan pe-nelitian untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa pada SMA Negeri Kebakkramat dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran project Based Learning (PjBL) disertai dengan Peta Konsep untuk Me-ningkatkan Prestasi dan Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Redoks Kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014”. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014. Obyek penelitian ini adalah aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa. Data diperoleh informan, do- kumen dan kegiatan pembelajaran melalui pengamatan dan observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan angket. Analisis data dilakukan dalam tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Instrumen diujicobakan terlebih dahulu yang dilaksanakan di kelas yang tidak digunakan penelitian dan di- validasi isi oleh dua panelis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, terdapat permasalahan- permasalahan yang dapat disimpulkan bahwa di kelas X-3 mempunyai permasalahan yaitu pada prestasi dan aktivitas belajar rendah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi permasalah tersebut dengan menerapkan metode yang sesuai. Adapun metode yang digunakan yaitu Project Based Learning (PjBL) disertai peta konsep. Metode pembelajaran proyek sesuai dengan permasalahan yang diidentifikasi yang melibatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran serta memper-mudah siswa dalam memahami materi pelajaran, karena siswa diharapkan dapat menyelesaikan suatu proyek membuat buletin redoks yang men- cakup semua indikator kompetensi pada materi redoks. Peta konsep materi redoks merupakan salah satu produk siswa yang terdapat dalam isi buletin. Dengan membuat peta konsep, siswa secara tidak langsung membangun konsep pengetahuan mereka dalam materi redoks. Penelitian Rejeki (2013) menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan peta konsep dapat meningkatkan aktivtas dan prestasi belajar siswa [9]. Siklus I Penelitian ini, menggunakan Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memberikan pengarahan bahwa metode yang akan digunakan pada materi redoks yaitu Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep. Kemudian guru terlebih dahulu memberikan apersepsi berupa pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa yang berkaitan dengan materi. Tahap selanjutnya guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan dari pembelajaran. Pada tahap eksplorasi, guru telah membagi siswa menjadi enam kelompok yang beranggotakan enam siswa setiap satu kelompok. Guru memberikan pe- ngarahan terlebih dahulu tentang hasil produk atau proyek serta memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk membuat peta konsep dan memberikan pertanyaan essensial materi redoks. Tahap selanjutnya elaborasi dalam sintaks Project Based Learning (PjBL) terdiri dari Design a plan for the project yaitu guru mendampingi siswa mencari informasi tentang materi konsep redoks. Tahap selanjutnya Create a Schedule yaitu siswa membuat deadline (waktu atau jadwal) pe-nyelesaian proyek. Tahap berikutnya konfirmasi yang terdiri dari monitoring the student and the progress of the project dan asses the outcome. Tahap akhir kegiatan yaitu guru membimbing siswa menyimpulkan 77 JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81 © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
  • 5. materi pem-belajaran dan menginformasikan agar setiap kelompok membuat rangkuman dari hasil diskusi dan materi yang dipelajari menggunakan desain buletin tiap kelompoknya sehingga pertemuan ketiga desain dan isi produk sudah dalam bentuk buletin atau buku siswa. Pada akhir siklus dilakukan tes yang terdiri dari 20 soal obyektif, pengisian angket aktivitas dan angket afektif. Hasil dari siklus I disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Ketercapaian Target Keber- hasilan Siklus I. Aspek yang dinilai Siklus I (%) Kriteria Target Ketercapa ian Aspek Kognitif 70 41,67 Belum Tercapai Aspek Afektif 70 58,34 Belum Tercapai Aktivitas Siswa 70 77,78 Tercapai Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa prestasi belajar kognitif siswa pada siklus I belum mencapai target sehingga masih perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II agar mencapai target 70% siswa tuntas. Peneliti dan guru mata palajaran kimia melakukan diskusi untuk memperbaiki bahwa rencana proses pembelajaran siklus II ditekankan pada indikator kompetensi yang belum tercapai tetapi pada saat dilakukan tes kognitif siklus II, semua indikator kompetensi diujikan. Proses pembelajaran dilakukan perbaikan pada siklus II dengan berbagai perubahan perlakuan seperti mengubah kelompok diskusi sesuai dengan hasil tes kognitif siklus I karena pada saat siklus I pembagian kelompok kurang heterogen, buletin redoks yang telah dibuat siswa dijadikan pedoman bagi setiap siswa dalam proses pembelajaran siklus II artinya setiap siswa mempunyai satu buletin sesuai dengan kelompok siklus I. Perubahan anggota kelompok yang heterogen di siklus II dan adanya media pembelajaran buletin sebagai pedoman dalam proses pembelajaran siklus II diharapkan dapat me- ningkatkan prestasi kognitif siswa dan dapat mencapai target yang telah ditentukan serta dapat mem- pertahankan peningkatan kualitas proses pembelajaran yang telah tercapai yaitu aktivitas siswa dan mengupayakan adanya peningkatan yang lebih tinggi dari hasil siklus I. Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II mengacu pada hasil refleksi siklus I untuk menyempurnakan dan memperbaiki tindakan pada siklus I. Tindakan yang dimaksud adalah pertama, mengubah kelompok diskusi sesuai dengan hasil tes kognitif siklus I secara heterogen sehingga penyebaran siswa dengan kemampuan akademik lebih tinggi dapat tersebar merata. Kedua, proyek yang telah diselesaikan setiap kelompok pada siklus I yang berupa buletin redoks dipakai buku pedoman setiap siswa pada proses pembelajaran siklus II. Ketiga, peta konsep yang dibuat setiap kelompok telah dibenarkan oleh guru dan dijadikan acuan konsep pada proses pembelajaran siklus II. Keempat, guru menegaskan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan setiap siswa harus mempunyai catatan hasil diskusi secara lengkap. Dengan demikian diharapkan prestasi dan aktivitas belajar siswa dapat meningkat dari siklus I. Persentase pencapaian target masing-masing aspek pada siklus II disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Ketercapaian Target Keber- hasilan Siklus II. Aspek yang dinilai Siklus II (%) Kriteria Target Ketercapai an Aspek kognitif 70 77,78 Berhasil Aspek afektif 70 80,55 Berhasil Aktivitas Siswa 70 83,33 Berhasil Berdasarkan hasil analisis ketiga aspek, dapat disimpulkan bahwa metode Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep materi 78 JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81 © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
  • 6. redoks telah berhasil yang ditunjukkan ketiga aspek tersebut telah memenuhi target 70% siswa tuntas sehingga pembelajaran dapat diakhiri pada siklus II. Peningkatan ini sesuai dengan penelitian Pujiastuti (2013) yang mengungkapkan bahwa metode proyek dapat meningkatkan prestasi belajar siswa [10]. HASIL SIKLUS I DAN SIKLUS II Penggunaan Metode Project Based Learning (PjBL) pada penelitian dilengkapi dengan peta konsep dengan materi redoks. Metode pembelajaran ini mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa aktif bertanya, menjawab, mengemukakan ide dan gagasan pada saat proses pembelajaran serta siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya. Penerapan metode pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas yang melibatkan kerja proyek, dalam hal ini guru sebagai fasilitator saja. Media peta konsep dalam hal ini digunakan untuk mempermudah siswa dalam mema- hami dan mengaitkan konsep-konsep materi redoks sehingga siswa dapat memecahkan permasalahan dalam menyelesaikan proyek yang ditugaskan kepada mereka. Pada penelitian ini, proyek dikerjakan siswa berupa buletin redoks yang didalamnya memuat enam indikator kompetensi yang harus dicapai siswa dan peta konsep yang dibuat oleh siswa. Proyek siswa ini dikerjakan secara berkelompok. Pada penelitian ini indikator yang dinilai yaitu prestasi belajar yang terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif serta proses belajar yang dinilai yaitu aktivitas belajar siswa materi redoks. Pada aspek kognitif berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru mata pelajaran kimia menyatakan bahwa ketuntasan belajar siswa pada materi sebelumnya masih cukup rendah yaitu 25%. Pada siklus I memperoleh hasil siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75 sebesar 41,67% atau 15 siswa. Hasil tersebut belum mencapai target ketercapaian yang ditentukan yaitu sebesar 70% siswa tuntas. Selain itu, masih terdapat tiga dari enam indikator kompetensi yang belum tercapai. Proses pembelajaran dilanjutkan ke siklus II yang bertujuan untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 77,78% atau sebanyak 28 siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal. Dari segi aspek afektif siswa, persentase ketercapaian pada siklus I yang dihitung dari siswa yang berkategori sangat baik dan baik sebesar 58,33% dan meningkat menjadi 80,55% pada siklus II. Pada penilaian aktivitas belajar siswa siklus I, persentase ketercapaian sebesar 77.78% meningkat menjadi 83.33% pada siklus II. Dari hasil penilaian yang diperoleh pada siklus II, penelitian tindakan kelas ini dapat dinyatakan berhasil karena semua aspek yang diukur telah mencapai target yang ditentukan sehingga pelaksanaan tindakan hanya sampai pada siklus II. Dari hasil penilaian yang diperoleh pada siklus II, penelitian tindakan kelas ini dapat dinyatakan berhasil karena semua aspek yang diukur telah mencapai target yang ditentukan. Peningkatan hasil dari siklus I ke siklus II disebabkan karena : 1. Proyek dari hasil siklus I yang telah diselesaikan siswa berupa buletin redoks yang terdapat peta konsep digunakan siswa sebagai media pembelajaran di pembelajaran siklus II. Dengan adanya buletin redoks siswa menjadi lebih mudah dan terfokus dalam belajar redoks. 2. Proses pembelajaran siklus II ditekankan pada indikator yang belum tuntas disiklus I. Selain itu, guru juga memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan cara mendampingi, memberikan penjelasan dan latihan soal tentang materi yang belum jelas dan memberikan semangat siswa untuk selalu berusaha belajar dengan sungguh-sungguh. 3. Adanya reward dan proyek disiklus II yang hanya berupa hasil rangkuman dari hasil diskusi sehingga siswa dapat menyelesaikan dengan cepat 79 JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81 © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
  • 7. dan tidak memerlukan waktu yang lama. 4. Adanya sarana dan prasaran yang mendukung proses pembelajaran berbasis proyek seperti wifi yang sudah ada pada SMA Negeri Kebakkramat dan laptop. Proses pembelajaran proyek pada penelitian ini siswa dituntut untuk mencari informasi untuk menyelesaikan proyek sehingga perlu adanya sarana prasarana yang mendukung. Pada penelitian yang dilakukan oleh Bagheri (2013) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa. Peningkatan tersebut terjadi karena pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk bertanggungjawab dalam me- nyelesaikan proyek, siswa tidak hanya berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran tetapi juga melatih untuk belajar terus-menerus untuk memecah- kan masalah dan penyelesaian proyek tersebut. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi untuk membangun keterampilan belajar siswa yang dapat membantu siswa mengatasi masalah - yang dihadapi siswa. Penelitian Bagheri ini menganjurkan bahwa pembelajaran berbasis proyek harus diterapkan pada proses pembelajaran secara efektif dan didukung oleh sarana prasarana pembelajaran yang memadai [4]. Hasil penelitian yang dilakukan di kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat dapat mendukung dan sesuai pernyataan bahwa metode pem- belajaran berbasis proyek dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa. Pada penerapan metode ini siswa dituntut untuk menyelesaikan suatu proyek dan menghasilkan produk sehingga perlu keterlibatan siswa seperti aktivitas belajar siswa. Faktor- faktor yang mendukung adanya peningkatan prestasi dan aktivitas belajar siswa hampir sama dengan penelitian Bagheri. Perbedaan penelitian dengan Bagheri yaitu adanya peta konsep pada proses pembelajaran proyek yang digunakan siswa untuk mempermudah dan membantu siswa dalam menyelesaikan proyek. Selain itu pada jurnal Pohan (2013) menyatakan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip kimia sehingga perlu adanya pendekatan pembejaran yang dapat memberikan kemudahan siswa untuk mempelajari kimia secara baik dan benar. Salah satu strategi tersebut yaitu penggunaan pembelajaran peta konsep. Hasil dari penelitian Pohan mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran peta konsep memberikan hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional karena peta konsep dapat membantu siwa untuk menyajikan pelajaran dalam bentuk sederhana dengan adanya kata-kata kunci yang menguatkan ingatan. Siswa dapat mengidentifikasi konsep, membuat susunan konsep pelajaran menjadi lebih baik, mengorganisir pengetahuan yang didapat dalam pemahaman yang lebih luas dan membantu siswa untuk mengaitkan semua fakta [5]. Penelitian Mustafa (2013) juga mengungkapkan bahwa peng-gunaan peta konsep dapat membuat belajar lebih interaktif, aktif serta dapat memudahkan siswa dalam belajar [7]. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep dapat dikatakan berhasil karena pada akhir penelitian semua aspek telah mencapai target yang ditetapkan sehingga penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar yang terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif serta dapat meningkatkan proses belajar siswa yang berupa aktivitas siswa. KESIMPULAN Penerapan metode Project Based Learning (PjBL) disertai peta konsep pada materi redoks kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2013 / 2014 dapat me- ningkatkan prestasi belajar siswa, dari hasil prestasi belajar kognitif pada siklus I sebesar 41,67% meningkat menjadi 77,78% pada siklus II. Prestasi belajar aspek afektif pada siklus I sebesar 80 JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81 © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia
  • 8. 58,33% meningkat menjadi 80, 55% pada siklus II. Penerapan metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL) disertai dengan peta konsep dapat pada materi redoks kelas X-3 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2013/2014 dapat me- ningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketercapaian aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 77,78% me- ningkat menjadi 83,33% pada siklus II. UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian ini dapat selesai dengan baik karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada kepala SMA N Kebakkramat atas izin yang telah diberikan kepada penulis, Ibu Ida Lastari S.T., selaku guru pengampu mata pelajaran kimia di SMA N Kebakkramat Karanganyar serta siswa kelas X-3. Ibu Nanik Dwi N, S.Si M.Si selaku pembimbing 1 dan Dr.rer.nat. Sri Mulyani M.Si selaku pembimbing 2 yang telah membimbing, memberi saran dalam penyusunan karya ini. DAFTAR RUJUKAN [1] Kemendikbud. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Umum [2] Wena, M. (2008). Strategi Pembelajaran Inovatif kontemporer. Malang : Bumi antariksa [3] Bagheri, M., Ali, W. Z. W., Abdullah, M. C. B., & Daud, S. M. (2013). Contemporary Educational Technology, 4 (1), 15-29 [4] Anggriani, W., Ariani, S. R. D., & Sukardjo Js. (2012). Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (1), 80-89 [5] Pohan, L. A. (2013). Jurnal Penelitian Keguruan, 1 (1), 67-73 [6] Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga [7] Mustafa & Murset. (2013). International Journal New Trends in Education and Their Implication, 4 (4), 152-165 [8] Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. (2007). Penilaian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi antariksa [9] Rejeki, G. S., Haryono & Ariani, S. R. D. (2013). Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3), 175-181 [10] Pujiastuti, D. Susilowati, E. & Haryono. (2013). Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3), 100-107 81 JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Hal. 74-81 © 2015 Program Studi Pendidikan Kimia