Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka pada materi perubahan lingkungan melalui model pembelajaran kooperatif tipe decision making. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan model tersebut dapat meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar mereka, yang terlihat dari peningkatan skor rata-rata siswa pada setiap siklus pembelajaran.
1. 1
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 8 KABANGKA”
OLEH
NAMA : NUR NISA
NIM : 823 198 806
ABSTRAK
Maslah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Decision Making pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan
pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka?, Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA
materi Perubahan Lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Decision Making pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabngka?Pelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan di SD Negeri 8 Kabangka kecematan Kabangka kabupaten Muna.
Dari hasil analisis data yang di peroleh pada setiap siklus pembelajaran dapat dilihat
pada tabel observasi dan evaluasi KKM pada setiap siklus Pada tindakan Prasiklus observasi
pada guru mencapai 60% dan pada siswa mencapai 50% .Sedangkan persentase pencapaian
KKM siswa mencapai 46,87 pada siklus I hasil observasi guru mencapai 70% dan pada siswa
mencapai 50% dan hasil KKM siswa mencapai 68,75% dari standar 70% pada siklus II hasil
observasi dan hasil KKM siswa dapat dilihat obserfasi pada guru mencapai 90% dan pada
siswa mencapai 87,5% dari standar 75%. dan hasil KKM siswa mencapai 81,25% dari
standar 70%. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan
Dari hasil yang diperoleh maka dapat di disimpulkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe decision making dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe decision making,hasil belajar,pembelajaran
ilmu pengetahuan alam
2. 2
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Maslah
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, kegamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Agar proses belejar efektif dan efisien guru harus memahami bahwa tugas dan
perananya dalam mengajar dalam hal ini guru berfungsi sebagai pembimbing,
fasilitator dan pemberi informasi.
Permasalahan yang umum yang terjadi di SD Negeri 8 Kabangka adalah
rendahnya hasil belajar siswa. hal ini terbukti bila diadakan evaluasi tiap pokok
bahasan. rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh metode yang digunakan guru
adalah metode ceramah sehingga siswa sulit menguasaia materi yang diajarkan oleh
guru. selain itu, dalam proses pembelajaran guru sangat minim dalam penggunaan
alat bantu mengajar sehingga siswa kurang tertarik dan merasa bosan dalam proses
belajar mengajar
Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut guru perlu menerapkan model
pembelajaran yang lebih kreatif dan bervariasi, salah satunya yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe decision making.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka
permasalahan telah diidentifikasi sebagai berikut:
siswa sulit menguasaia materi yang diajarkan oleh guru
siswa kurang mampu mengembangkan pemikiranya terhadap materi
yang disajikan
siswa kurang tertarik dan merasa bosan dalam proses belajar mengajar
3. 3
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan,proses pembelajaran dapat dianalisis.beberapa
timbulnya permasalahan dan ditindak lanjuti dengan langkah-langkah sebagai
berikut
Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah
Dalam proses belajar mengajar guru banyak berfokus pada
pembelajaran konsep yang bersifat hafalan
Guru sangat minim dalam penggunaan alat bantu mengajar
Untuk emngatasi permasalahan tersebut peneliti menindak lanjuti dengan
mengadakan penelitian denagn judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi
Perubahan Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Decision Making Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Kabangka
3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam proses belajar mengajar
hendaknya menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Decision
Making agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making
pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan pada siswa kelas IV
SD Negeri 8 Kabangka
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi Perubahan Lingkungan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making
pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabngka.
C. Tujuan Penelitian perbaikan pembelajaran
4. 4
1. Untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran koopertatif tipe
Decision Making pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan
siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka
2. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan
melalui model pembelajaran koopertif tipe Decision Making pada siswa
kelas IV SD Negeri 8 Kabangka.
3. Manfaat Penelitian perbaikan pembelajaran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti seperti
berikut :
1. Bagi Siswa : melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe Decision
Making dapat membangkitkan motivasi dan pemahaman belajar siswa
khususnya dalam pembelajaran IPA,
2. Bagi Guru : dapat menjadi masukan berharga bagi para guru dalam
pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Decision Making ,
3. Bagi Sekolah : Melalui penelitian ini, sekolah dapat menggunakanya
sebagai alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan
belajar mengajar,
4. Bagi Peneliti : Melalui Penelitian pemantapan kemampuan profesional ini
peneliti mendapatkan pengalaman yang berharga khususnya dalam hal
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa melalui model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Decision Making
II. Kajian Pustaka
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
5. 5
Annurrahman (2010 : 35) menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha
sadar yang dilakukan oleh individu dalam suatu perubahan tingkah laku baik melalui
latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik untuk memperoleh tujuan Tertentu.
Menurut Abu ahmadi dan Widodo supriyono (1991:121) pengertian belajar jika
dilihat secara psikologi adalah suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan demikaian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah
laku pada individu-individu yang belajar memperoleh tujuan Tertentu .
2. Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Dimayati Dan Mujiono (2006:3), memaparkan bahwa hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar. sejalan dengan itu,
Arikunto (1990) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan prilaku atau
tingkah laku seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah prilakunya, baik
yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai(sikap).
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kegiatan belajar yang di tandai dengan adanya perubahan dengan apa yang mereka
pelajari baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
Johnson-Johnson (dalam Rayana,2008:11) menyatakan bahwa pembelajaran
koopertif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama,
yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kunandar (2009:359) Menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang secara sadara dan sengaja mengembangkan interaksi yaang saling
asuh antar siswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat
menimbulkan permusuhan.
6. 6
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah strategi pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Tipe Dicision Making
Menurut Pamuji (2004), Decision Maaking (pengambilan keputusan)
merupakan istilah yang umumnya berhubungan dengan kelima langkah pertama
dalam proses pemecahan masalah.
Menurut Hanifah (2008) pembelajaran Decision Maaking adalah kegiatan
belajar yang sangat menyenangkan, karena kegiatan tersebut di indikasikan
melibatkan peserta didik yang terlihat dari pembelajaran yang tidak ceramah terus,
tetapi juga melakukan suatu diskusi berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang
ada di masyarakat, dalam pembelajaran materi tidak hanya terpaku pada buku teks
tetapi lebih mengkontekstual, karena guru mengaitkan konsep-konsep yang ada
dalam pembelajaran dengan kondisi riil siswa dan masalah sosial
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tipe decision making
adalah kegiatan yang melibatkan peserta didik yang kegiatan belajarnya sangat
menyenangkan bagi peserta didik.
B. Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah 2014 dengan judul
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Decision Making Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas IV D Sekolah Dasar Negeri 42 Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru
menyimpulkan bahwa pembelajaran denggan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe decision making dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan
7. 7
sosial siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 42, ini dapat dilihat peningkatan hasil
belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Pada sebelum tindakan
hanya mencapai 17 orang (56,67) siswa yang tuntas, sedangkan 13 orang siswa
(43,33%) belum tuntas. Sedangkan setelah tindakan yaitu pada siklus I ketuntasan
belajar siswa meningkat menjadi 21 orang (70%) siswa yang tuntas. Sedangkan 9
orang siswa (30%) belum tuntas. Pada siklus II ketuntasan siswa telah melebihi 75%,
yaitu dengan ketuntasan sebesar (83,33%)
C. Kerangka berpikir
Proses belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari dalam
siswa (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Agar prestasi belajar yang baik dapat
tercapai maka diupayakan seluruh faktor yang ada dapat mendukung proses belajar
seorang siswa, demikian juga dengan proses belajar IPA. Pada jenjang Sekolah Dasar
sangat diperlukan model dan metode yang tepat agar pembelajaran IPA dapat
dipahami dengan baik dan bermakna bagi siswa dan siswa terlibat secara langsung.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam proses belajar mengajar guru
diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan materi
yang diajarkan sehingga pembelajaran yang diajarkan dapat meningkatkan kreatifitas
belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) siswa. Salah satu model pembelajaran yang
dianggap sesuai dengan materi perubahan lingkungan dalam mata pelajaran IPA yaitu
model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making. dengan menggunakan model
tersebut dapat membantu siswa dengan kemampuan berbeda untuk saling bekerja
sama dalam satu kelompok dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
pada materi perubahan lingkungan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustakan, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir
yang telah diuraikan maka hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah penggunaan
8. 8
model pembelajaran kooperatif Tipe Decision Making dapat meningkatkan hasil
belajar IPA pada materi pokok Perubahan Lingkungan pada siswa kelas IV SD
Negeri 8 Kabangka dengan tingkat pencapaian 70 (KKM dari sekolah)
III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam Penelitian ini yang menjadi Subjek Penelitian adalah siswa-siswi SD Negeri 8
Kabangka pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dengan Jumlah siswa 32 orang.
Tempat penelitian di SD Negeri 8 Kabangka kecematan Kabangka kabupaten Muna.
penelitian ini di laksanakan dilaksanakan pada tanggal 4 mei sampai dengan tanggal 6
mei 2015 pada semester 2
2. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Prosedur perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam prasiklus dan dua
siklus pembelajaran. Dimana tiap siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan. Untuk
melihat proses pembelajaran di kelas, maka dalam melksanakan penelitian ini
dilakukan observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada
setiap pertemuan. Setelah itu peneliti melakukan evaluasi terhadap siswa dengan
memberikan tes hasil belajar pada prasiklus siklus I dan siklus II. Adapun prosedur
tahapan penelitian tindakan ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, evaluasi dan refleksi.
4. Teknik Analisis Data
9. 9
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif
untuk menghitung rata- rata peroleahan nilai siswa dan keberhasilan aktifitas
mengajar guru dan aktifitas belajar siswa pada setiap siklus
a. Menentukan Rata-Rata Nilai Siswa
Untuk menentukan nilai rata-rata siswa digunakan rumus
a. Menentukan nilai rata-rata
=
keterangan : n = jumlah siswa secara keseluruhan
= Nilai rata – rata yang diperoleh siswa
= jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa
(Suparno, 2008 : 81)
b. Menentukan kentutasan belajar
dalam penelitian ini untuk menentukan ketuntasan belajar siswa
digunakan rumus:
% tuntas = x 100%
Keterangan : n = jumlah siswa secara keseluruhan
= jumlah siswa pada kategori ketuntasan belajar.
(Usman dan Setiawati, 1993 : 139)
c. Menetukan Keberhasilan Aktifitas Mengajar Guru dan aktifitas belajar siswa
Rumus yang digunakan dalam menentukan keberhasilan aktifitas
mengajar guru dan aktifitas belajar siswa di gunakan rumus:
10. 10
% KAM =
Keterangan:
JSP : Jumlah skor perolehan dalam pelaksanaan skenario
pembelajaran
JSM : Jumlah skor maksimum dalam pelaksanaa skenario
Pembelajaran
IV. Hasil Dan Pembahasan
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan
Hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dalam beberapa
siklus. Dimana setiap siklus pembelajaran dilaksanakan 1 kali pertemuan. Untuk
melihat proses pembelajaran di kelas, maka dalam melksanakan penelitian ini
dilakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada
setiap pertemuan. Setelah itu peneliti melakukan evaluasi terhadap siswa dengan
memberikan tes hasil belajar pada prasiklus siklus I dan siklus II.
Table 1. Partisipasi siswa terhadap pembelajaran guru di kelas IV tindakan
prasiklus,siklus 1 dan siklus 2
No. Aspek yang di observasi
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Dilaksanakan
Ya/tidak Ya/tidak Ya/tidak
1
Siswa aktif memberikan respon
terhadap kegiatan apersepsi
Tidak Ya Ya
2
Membaca dan menelaah tugas yang
diberikan
Ya Ya Ya
3
Siswa memperhatikan guru dalam
menyampaikan materi dan tujuan
pembelajaran
Ya Ya Ya
4 Aktif dalam kelompok ketika dilakukan Tidak Tidak Ya
11. 11
diskusi dalam menyelesaikan
soal/pertanyaan
5
Bekerja sama dalam mengidentifikasi
permasalahan
Tidak Tidak Tidak
6
Melaporkan hasil kelompoknya dan
memberikan tanggapan kepada jawaban
kelompok lain
Tidak Tidak Ya
7
Menanyakan ha-hal yang kurang jelas
kepada guru
Ya Ya Ya
8
Menyimpulkan jawaban tugas atau
masalah yang diberikan
Ya Ya Ya
Jmlah Komentar Ya 4 5 7
Jumlah Komentar Tidak 4 3 1
Pesentase Observasi Terhadap Guru 50% 62,5% 87,5%
Tabel 2. Pembelajaran guru yang berkaitan dengan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe decision making
untuk tindakan prasiklus, siklus 1 dan siklus 2
No.
Aspek yang di observasi
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Di laksanakan
Ya /Tidak Ya
/Tidak
Ya
/Tidak
1
Guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam kemudian
mempersiapkan siswa untuk belajar
Ya Ya Ya
2 Guru memberikan motivasi dan
apersepsi kepada siswa
Tidak Ya Ya
3 Guru menyampaikan materi
pembelajaran
Ya Ya Ya
4 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Ya Ya Ya
5 Memberikan informasi kepada siswa
sesuai dengan materi yang diajarkan
Ya Ya Ya
6 Membagi siswa dalam kelompok-
kelompok sesuai dengan pembelajaran
kooperatif tipe decision making
Ya Ya Ya
12. 12
7 Memberikan permasalahan kepada
kelompok sesuai dengan materi yang
diajarkan
Ya Ya Ya
8 Guru membimbing siswa dalam
kelompok-kelompok pada saat
mengerjakan tugas yang sesuai dengan
materi yang diajarkan
Tidak Tidak Ya
9 Membuat pertanyaan kepada kelompok
berdasarkan kasus yang ada sesuai
dengan materi yang diajarkan
Tidak Tidak Ya
10 Meminta siswa mengidentifikasi
permasalahan yang terdapat
dilingkungan sekitar siswa yang sesuai
dengan materi yang diajarkankan
Ya Ya Ya
11 Meminta siswa mencari penyebab
terjadinya masalah sesuai dengan
materi yang diajarkan
Tidak Tidak Tidak
12 Meminta siswa mengambil keputusan
untuk mencegah terjadinya masalah
sesuai dengan materi yang diajarkan
Tidak Tidak Tidak
13 Menunjuk salah satu kelompok untuk
melaporkan hasil kelompoknya yang
ditanggapi oleh kelompok lain
Tidak Ya Ya
14 Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-hal yang kurang
jelas
Tidak Tidak Ya
15 Memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik
Ya Ya Ya
16 Guru menempatkan suasana siswa yang
aktif
Ya Ya Ya
17 Guru menyimpulkan materi
pembelajaran
Ya Ya Ya
18 Guru mengevaluasi siswa Ya Ya Ya
19 Guru memberikan tugas/PR Tidak Tidak Ya
20 Guru menutup materi pembelajaran
dengan
mengucapkan salam
Ya Ya Ya
Jmlah Komentar Ya 12 14 18
Jumlah Komentar Tidak 8 6 2
Pesentase Observasi Terhadap Guru 60% 70% 90%
Table.3.Hasil evaluasi tes belajar siswa pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2
13. 13
No. Nama siswa
Nilai Hasil Belajar
Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
1 ELBAN SAPUTRA 65 70 80
2 LA ODE ABDUL KHAISTAN IKRAM 70 75 80
3 ABDUL RAHIM 70 80 85
4 MAHMUD BAGUS AFANDI 60 70 80
5 KHADIRUN ABADI 70 75 85
6 MUHAMMAD DZIKRIYAN SYAH 70 80 90
7 ABDUL ADES ODE 50 60 65
8 LA ODE ASBAR 70 80 85
9 ACO MUNANDAR 70 80 90
10 LA ODE MUHAMMAD AGUNG 80 85 95
11 GUSLAN SPUTRA 60 65 80
12 VISAL ALUN ALFARIS 60 70 90
13 ASNAWI MUSTOFA 50 55 65
14 ASMADIN MUSTOFA 70 75 85
15 RADIT SOFYAN 70 75 85
16 BAGAS ARDIANTO 70 80 90
17 ANDI REZA SAPUTRA 60 65 80
18 TAUFIK FAJAR KURNIAWAN 65 70 80
19 ANIL SEGAL BIMA AKSA 70 80 90
20 RHONAL ANBHARIUDA 60 65 70
21 JULIUS STEFAN AFANDI 50 60 65
22 ALFAN 70 80 85
23 MUH.ARYAN AL ARAF YUSUF
PUTRA
75 80 90
24 NAILAH JURLIANI SUMARDI 50 55 60
25 IKARLINA WA ODE 60 70 80
26 WA ODE MARIYAM 70 80 90
27 VIVI CAHYANING PUTRI 75 85 90
28 RAHMA OKTAVIA 55 60 65
29 SARMILA 60 65 80
30 DWITANJUNG PRIHARTINI 75 80 90
31 ANDI ALYAH 60 70 80
32 MASNA 50 60 65
Jumlah 1835 2300 2518
Rata-rata 57,343 71,875 78,68
Persentase pencapaian KKM 46,87% 68,75% 81,25%
14. 14
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar pada
materi pokok perubahan lingkungan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe decision making, dapat dijelaskan bahwa hasil pengamatan pada setiap
siklus baik prasiklus, siklus I, dan siklus II menunjukan peningkatan kearah yang
baik. Dari hasil yang di peroleh pada setiap siklus pembelajaran mengalami
peningkatan hal ini dapat dilihat pada tabel observasi dan evaluasi pada setiap siklus.
pada tindakan Prasiklus observasi pada guru mencapai 60% dan observasi pada
siswa mencapai 50%. Sedangkan evaluasi hasil belajar siswa pada tindakan prasiklus
mencapai rata-rata 57,343 dan sedangkan persentase pencapaian KKM siswa
mencapai 46,87%. Sedangkan pada siklus I hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat
obserfasi pada guru mencapai 70% dan pada siswa mencapai 50% dari standar 75%
yang ditetapkan sekolah . Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai 71,875 dari
standar 75 dan hasil KKM siswa mencapai 68,75% dari standar 70% Pada siklus II
hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat obserfasi pada guru mencapai 90% dan
pada siswa mencapai 87,5% dari standar 75% yang ditetapkan sekolah . Sedangkan
nilai rata-rata siswa mencapai 78,68 dari standar 75 dan hasil KKM siswa mencapai
81,25% dari standar 70% Hal ini menunjukan bahwa rata-rata dan hasil KKM siswa
belum Sudah memenuhi standar yang ditetapkan dari sekolah yaitu rata-rata 75 dan
KKM mencapai 70%. oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus 2 (dua).
V. Simpulan Dan Saran Tindak Lanjut
1. Simpulan
Dari hasil yang diperoleh yang dilaksanakan pada SD Negeri 8 Kabangka
Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna Tahun pelajaran 2014/2015 maka dapat di
disimpulkan bahwa: dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
decision making dapat meningkatkan hasil belajar siswa hal ini dapat dilihat pada
15. 15
observasi dan evaluasi pada setiap siklus pembelajaran mengalami peningkatan. pada
tindakan Prasiklus observasi pada siswa mencapai 50% dan observasi pada pada
guru mencapai 60%. Sedangkan evaluasi hasil belajar siswa pada tindakan prasiklus
mencapai rata-rata 57,343 dan sedangkan persentase pencapaian KKM siswa
mencapai 46,87%. selanjutnya pada siklus I hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat
obserfasi pada siswa mencapai 62,5% dan pada guru mencapai 70% dari standar 75%
yang ditetapkan sekolah . Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai 71,875 dari
standar 75 dan hasil KKM siswa mencapai 68,75% dari standar 70% . Pada siklus II
hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat obserfasi pada pada siswa mencapai 87,5%
sedangkan pada guru mencapai 90% dari standar 75% yang ditetapkan sekolah.
Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai 78,68 dari standar 75 dan hasil KKM siswa
mencapai 81,25% dari standar 70% Hal ini menunjukan bahwa rata-rata dan hasil
KKM siswa telah memenuhi standar yang ditetapkan dari sekolah yaitu rata-rata 75
dan KKM mencapai 70%. oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus 2
(dua).
2. Saran Tinak Lanjut
Berdasarkan hasil analisis data di atas yang diperoleh maka penulis mempunyai saran
bahwa:
1. Kepada guru-guru sekolah dasar khususnya SD Negeri 8 Kabangka
hendaknya dapat menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Decision Making karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah di
berikan
2. Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya merancang dan menerapkan
metode-metode pembelajaran yang bervariasi yang tepat dengan karateristik
siswa dan karaterisik materi pokok pembelajaran agar siswa tidak merasa
bosan dengan model pembelajaran yang diterapkan.
16. 16
3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk memperhatikan setiap tahap dalam model
pembelajaran kooperatif tipe Decision Making dan melihat tingkat kognitif
soal yang akan digunakan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dari
penelitian sebelumnya.
Daftar Pustaka
Ahmadi,Abu dan Widodo Supriyon.1991.Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Andi Hakim Nasution.1982.
Anurrahman. (2010). Belajar Dan Pembelajaran .Bandung. Penerbit Alfabeta.
Arikunto.1990.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.
Dimayati dan Mujiono (2006 : 3). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Hanifah, Nurdinah, 2008. Pengembangan Decision Making Model (Model Pemuatan
Keputusan) Dalam Pembelajaran Ips Di Sd Kelas 6.
Http://File.Upi.Edu/Direktori/Jurnal/Pendidikan Dasar/Nomor 10 Oktober
2008/Pengembangan Decision Making Model %28 model pembuatan
keputusan %29 dalam pembelajaran ips di sd kelas 6.Pdf.Di Download 27
Septembar 2011
Jhonson,D.W. (1987). Learning together and alone. cooperatife of learning
:cooperation in the class room.edina,MN interaction book company.
Kunandar ,2009. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru Edisi Revisi. PT Raja
Grafindo Persada.Jakarta
Maslichah Asy’ari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.
Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pamuji, 2004. Ilmu Sebagai Landasan Dalam Pemecahan Masalah Dan
Pengambilan Keputusan .Http://Www.rudict.com/pps702-ipb/09145/pamuji-
pdf diekses 14 februari 2011.
Srini M. Iskandar. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DIKTI.