SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
1

                                      BAB I

                               PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

       Dalam era globalisasi seperti ini, hampir semua orang berasumsi bahwa

pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan

suatu bangsa. Pendidikan matematika merupakan dasar untuk membangun suatu

bangsa dan memegang peranan penting serta upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

       Agar dapat menciptakan manusia yang berkualitas tinggi, maka pengajaran

matematika di berbagai jenjang pendidikan formal perlu mendapat perhatian yang

sungguh-sungguh. Para siswa Sekolah Dasar dan Menengah termasuk SLTP dituntut

menguasai pelajaran matematika yang hasilnya dapat dilihat dalam bentul hasil

belajar matematika yang tinggi, karena sebagai mata pelajaran dasar dan sekaligus

sebagai cara berpikir ilmiah yang sangat diperlukan siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir nasional, matematika juga diperlukan untuk menunjang

keberhasilan belajar siswa dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

       Mengingat pentingnya penguasaan matematika bagi peserta didik yang

merupakan tunas dan harapan masa depan bangsa, semestinya sejak dini sudah dilatih

untuk merasa akrab dan mencintai matematika sampai saat ini. Nilai matematika

siswa sangat rendah bila dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain, karena

disebabkan oleh faktor minat belajar siswa.
2

         Siswa sekarang tidak cenderung mandiri dalam belajar matematika, misalnya

 jika diberikan soal atau tugas maka tugas tersebut dikerjakan atau dijawab apabila ada

 bantuan dari teman atau perintah dari guru. Tugas itu dipacu untuk dikerjakan apabila

 akan diperiksa atau diambil nilainya. Siswa tidak berusaha menyelesaikan sendiri,

 yang penting tugas tersebut selesai dan dikerjakan tanpa melihat kebenarannya.

         Bila kita menginginkan kemajuan di dunia pendidikan banyak cara yang harus

 kita benahi, kita meninggalkan pola atau sistem yang sudah tidak cocok lagi dengan

 peerkembangan ilmu dan teknolgi, kita coba cara yang menitikberatkan siswa untuk

 aktif dan kreatif.

         Menurut Sugijono ( 2005 ), bahwa prinsip belajar bermakna yang

 mengutamakan pengertian dan pemahaman dan penguasaan konsep yang di tekankan

 pada tiga hal penting dalam pembelajaran matematika :

 1. Pengenalan fakta, penanaman konsep, dan pembuktian teorema atau rumus.

 2. Contoh soal dan penyelesaian yang di sajikan secara bervariasi, sebagai contoh

     dalam penerapan konsep dan penggunaan teorema atau rumus.

 3. Soal – soal latihan yang di sajikan secara terstruktur, di mulai dari yang mudah

     sampai dengan soal yang sulitdan di sertakan dengan soal pemecahan masalah.

     Dalam proses belajar mengajar kita perlu memahami kemungkinan pemikiran

siswa menyesuaikan pengetahuan dengan apa yang di ajarkan nanti. Ini tidak terlepas

dari intelegensinya atau kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru,

dengan menggunakan alat – alatberfikir yang sesuai dengan tujuan. Stren ( Purwanto,

1990: 52 )
3

     Menurut Hudoyo, (1979:108) bahwa, bahan pelajaran yang di pelajari haruslah

bermakna, artinya bahan pelajaran itu cocok dengan kkemampuan siswa dan harus

relevan dengan struktur kognetif yang di miliki siswa. Dimana untuk meningkatkan

pemahaman dan penguasaan yang mendasar maka, dalam pembelajaran matematika

perlu di temmpatkan langkah – langkah penanaman konsep sampai pada peneraannya,

langkah – langkah penanaman konsep tersebut terdiri atas tiga langkah : langkah

pemahaman, langkah penguatan dan langkah penggunaan.

     Menurut Russefendi dalam ( simanjuntak, 1993:72 ) agar anak didik memahami

dan mengerti akan konsep ( struktur ) matematika seyogyanya di ajarkan dengan konsep

murni, di lanjutkan dengan konsep notasi dan di akhiri dengan konsep terapan, di

samping itu untuk dapat mempelajari dengan baik struktur matematika maka

representasinya ( model ) di mulai dengan bendda – benda kongkrit yang beraneka

ragam yang sesuai dengan materi yang di ajarkan.

     Menurut pengamatan dan pengallaman Dieness dalam ( Simanjuntak, 1993:72)

bahwa terdapat anak – anak yang menyenangi matematika hanya pada permulaan,

mereka berkenalan dengan matematika yang sederhana,semakin tinggi sekolahnya

semakin sukar matematika yang di pelajari, dan semakin kurang minat belajar

matematika sehingga di anggap matematika itu sebagian anak beranggapan bahwa

matematika adalah ilmu yang sukar dan rumit.

     Kurangnya minat belajar anak terhadap matematika karena kurangnya pengertian

hakikat dan fungsi matematika itu sendiri, padahal matematika itu menurut Santso

merupakan salah satu jalan untuk menuju pemikiran yang jelas, bahkan jatuh bangun

satu negara tergantung dari kemajuan matematikanya.
4

     Kemampuan berhitung merupakan kemampuan dasar yang sangat erat kaitannya

dengan operasi matriks yang di ajarkan di sekolah Madrasah Aliyah ( MA ). Berhitung

merupakan salah satu teknik dalam menentukan operasi matriks pada siswa kelas XII

IPS-2 MAN 1 Ambon. Kesalahan yang di lakukan siswa dalam menyelesaikan soal

operasi matriks karena siswa belum memahami dan mengerti bagaimana menyelesaikan

soal yang di berikan secara baik dan benar. Dan sesuai dengan penulis alami di sekolah

MAN 1 Ambon, siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi

matriks. Semua itu karena kurangnya minat belajar siswa.

     MAN 1 Ambon merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dan banyak di

minaati oleh masyarakat kota Ambon dan sekitarnya. Karena selain memiliki fasilitas

pembelajaran yang memadai juga memiliki lingkungan belajar yang aman dan baik.

         Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka salah satu usaha

 yang dapat dilakukan untuk mendapatkan prestasi belajar matematika adalah dengan

 jalan memperbaiki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.

 Oleh karena itu, sebagai pengajar matematika maka penulis merasa terdorong untuk

 mencapai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika.

         Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan

 penelitian dengan judul “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar

 Matematika Pada Materi Operasi matriks ordo 2 x 2 Kelas XII MAN 1 Ambon” .



 B. Rumusan Masalah

         Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa

 permasalahan sebagai berikut :
5

   1. Apakah ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi

       operasi matriks ?

   2. Berapa besar minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi

       matriks ?



C. Tujuan Penelitian

      Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahuai :

   1. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi

       operasi matriks.

   2. Besar minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi matriks.



D. Kegunaan Penelitian

   Kegunaan dari penelitian ini adalah :

   1. Bagi guru bidang studi matematika yaitu sebagai bahan masukan agar dalam

      pembelajaran matematika bukan saja memperhatikan hasil belajar siswa tetapi

      proses berpikir siswa juga diperhatikan dalam mengatasi kesulitan yang

      dialami siswa dan melaksanakan perbaikan pengajaran.

   2. Bagi penulis sendiri sebagai pengalaman agar manjadi seorang pendidik yang

      dapat memperhatikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

E. Hipotesis Penelitian

     Diduga bahwa ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar

matematika pada materi operasi matriks pada kelas XII IPS-2 MAN 1 Ambon.
6


                                      BAB II

                                KAJIAN TEORI




A. pengertian Belajar


             Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri

 seseorang.perubahan sebagai proses belajar dapat ditujukan dalam berbagai bentuk

 seperti pengatahuan pemahaman dan tingkahlaku ,keterampilan, kecakapan kebiasaan

 serta perubahan aspek-aspek yang lain ada pada indifidu dikemukakan oleh mouly

 (nana sudjana,1985:5) belajar dapat di definisikan sebagai perubahan tinggkahlaku

 yang relative dan terjadi sebagai hasil penelitian atau pengalaman .Hal yang sama

 dikatakan oleh bagle (dalam ratumanan,2002:60).


           Lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar,

 karena setiap   orang melakukan interaksi      terus    menerus dengan lingkungan

 selanjutnya Diniati (1994:4) mengatakan belajar merupakan tindakan dan prilaku

 siswa yang kompleks , sehingga belajar hanya dialami oleh siswa sendiri .siswa adalah

 penentu terjadinya atau tidak proses belajar.belajar terjadi berkat siswa mempelajari

 suatu yang ada di lingkungan sekitar.Menurut Dewy (dalam setijai,1991;31) belajar

 adalah menyangkut apa yang harus di kerjakan murid- murid untuk dirinya sendiri


           Dari pendapat para ahli di simpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan

 tingkah laku indufidu yang terjadi secara terus –menurus akibat interaksi dengan

 lingkungan sehingga perkembangan intelektual semakin baik.Dengan belajar setiap
7

 induvidu dapat membangun pengetahuanya sendiri sebagai hasil dari latihan dan

 pengalaman.


B. Belajar Matematika

       Matematika berasal dari bahasa inggris yakni matematics yang berarti ilmu pasti.

   Matematika adalah salah satu cabang ilmu yang sangat besar peranannya dalam

   mengembangkan ilmu pengetahuan secara umum maupun dalam kegiatan keilmuan

   yang bersifat eksak. Matematika dilukiskan sebagai satu struktur yang terdiri dari

   suatu sistem dimana setiap sistem mempunyai struktur tersendiri yang sifatnya

   deduktif, yaitu sistem yang dimulai dengan beberapa unsur yang tidak didefenisikan.

   Unsur tersebut kemudian diperlukan sebagai komunikasi. Hal ini sejalan dengan

   pendapat Russefendi (1988 ; 151), bahwa belajar matematika melibatkan struktur

   hirarki dari matematika.

       Matematika merupakan salah satu bidang studi yang di ajarkan dari tingkat SD

   hingga SMA, bahkan perguruan tinggi. Rof ( dalam Mulyono, 1999:253 )

   mengemukakan bahwa matematika perlu di ajarkan karena :

    1. Selalu di gunakan dalam kehidupan sehari – hari,

    2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai,

    3. Merupakan sarana komnikasi yang kuat, singgkat, sesuai dan jelas,

    4. Dapat di gunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara ,

    5. Meningkatkan kemampuan berfikir logis,

    6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang mendatang

       Sejalan dengan pendapat di ataas, Cornelius ( dalam Mulyono, 1999: 23 )

   menyatakan bahwa ada lima alasan dalam mempelajari metematika, yaitu :
8

 1. Sebagai sarana barfikir yang logis dan jelas,

 2. Sebagai sarana untuk memecahkan masalah sehari – hari,,

 3. Sebagai sarana pengembangan kreatifitas,

 4. Sebagai sarana mengenalkkan pola – pola hubungan generalisasi pengalaman,

     dan

 5. Sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebudayaan.

     Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa dalam mempelajari matematika

setiap pokok bahasan mempunyai kaitan erat antar satu dengan yang lainnya. Hal ini

menurut adanya suatu pengetahuan dasar tertentu untuk mempelajari pokok bahasan

selanjutnya.

   Matematika pada hakekatnya merupakan metode berpikir logis yang pada

mulanya mengendalikan pada penggunaan bahasa verbal, secara lambat laun dalam

rangka meningkatkan kecermatan dan ketetapan penalarannya beralih pada logika

simbol. Karena matematika merupakan ide abstrak yang diberi simbol-simbol, siswa

akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari pada apa yang telah

diketahuinya. Karena itu untuk mempelajari suatu materi baru pengalaman belajar

yang lalu dari siswa itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika

selanjutnya.

Penyajian materi matematika harus diajari secar berkesinambungan dalam arti

penyajian dimulai dengan pemahaman. Ide dan konsep yang sederhana sampai pada

jenjang yang lebih tinggi jika siswa tersebut belum menguasai atau memahami konsep

yang lebih mudah. Demikian halnya dengan mempelajari bentuk akar, perlu adanya

pengetahuan dasar tentang materi-materi sebelumnya.
9

C. Hasil Belajar Matematika

        Belajar matematika adalah bentuk belajar yang dilakukan dengan penuh

   kesadaran dan terencana, yang dalam prosesnya dibutuhkan suatu proses aktif

   individu. Untuk memperoleh pengetahuan yang baru yang dapat menyebabkan

   perubahan tingkah laku. Menurut Russefendi (1988 ; 25), pola tingkah laku itu

   disusun sebagi prinsip-prinsip belajar yang diaplikasikan dalam pelajaran matematika.

        Pada hakekatnya matematika merupakan disiplin ilmu lainnya. Dikatakan

   demikian karena belajar matematika berarti kita belajar ide atau konsep-konsep yang

   tersusun secara hirarki dan penalaran yang bersifat deduktif (Hudoyo, 1998 : 3).

        Dari beberapa uraian di atas, maka penulis simpulkan bahwa hasil belajar

   matematika adalah pola tingkah laku yang disusun menjadi satu model sebagai

   kumpulan sistem matematika yang mempunyai struktur serta ide atau konsep yang

   teratur menurut urutan yang logis dengan menggunakan pembuktian logis.

        Ada beberapa faktor tertentu yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini

   sesuai dengan pendapat sujana ( 1995 : 39 ) bahwa hasil belajar siswa di pengaruhi

   oleh dua faktor utama yaitu : faktor yang datang dari dalam diri siswa berupa

   kemampuan dan faktor yang datang dari luar diri sisa ( lingkungan)



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

        Proses pembelajaran matematika akan mencapai hasil yang optimal apabila

   faktor – faktor pendukung berikut ini dapat di kelola dengan sebaik – baiknya.

   Seperti:
10

a. Siswa, berhasil tidaknya proses pembelajaran matematika sangat tergantung pada

   peserta didik. Dalam hal ini siswa baik faktor internal maupun eksternal.

    1. Faktor internal.

       Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada diri siswa. Hal ini mencakup

       faktor – faktor psikis intelegensi, motivasi, konsentrasi dan faktor keadaan

       fisik. Intelegensi merupakan bawaan sejak lahir, dalam kaitannya dengan

       kegiatan pengajaran di sekolah. Intelegensi berarti kemampuan untuk

       mencapai prestasi di sekolah yang di dalamnya mengandung makna berfikir.

       Berfikir ini mengandung peranan yang paling penting di dalam proses belajar.

    2. Faktor Eksternal

       Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu atau lebih di kenal

       dengan sebutan faktor lingkungan. Faktor lingkungan dalam pembelajaran

       yaitu lingkungan dalam sekolah seperti kurikulum, guru, sarana belajar dan

       lain – lain.Unsur tersebut pada hakikatnya berfungsi sebagai lingkungan belar

       yakni lingkungan tempat siswa berinteraksi sehingga menimbulkan kegiatan

       belejar pada diri siswa tersebut.

b. Guru, guru atau pengajar mempunyai tanggung jawab yang sangat penting dalam

   proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar akan lebih baik apabila guru sebagai

   tenaga pengajar mempunyai keahlian atau profesional yang tinggi, artinya

   seorang guru harus mempunyai kemampuan yang baik dalam penyajian materi

   pelajaran. Seorang guru matematika yang tidak menguasai materi dan metode

   pengajaran tiak dapat mengajar dengan baik yang pada akhirnya hasil belajar
11

      akan kurang memuaskan atau tidak memuaskan sehingga siswa tidak dapat

      mencapai hasil yang optomal sebagaimana mestinya.

   c. Sarana dan prasarana, Faktor pendukung juga turut menentukan hasil belajar

      matematika adalah tersedianya sarana yang lengkap seperti buku paket dan alat –

      alat peraga yang ada hubunganya dengan materi pelajaran yang di sajikan pada

      siswa. Demikian pula prasarana yang lain seperti ruangan yang bersih, tempat

      duduk yang baik, serta kondisi sekolah yang aman akan menimbulkan minat dan

      gairah siswa yang lebih tenang untuk meneria mata pelajaran matematika.

   d. Penilaian, Penilaian di pergunakan untuk mengetahui bagaimana prestasi siswa

      juga untuk mengetahui bagaimana berlangsungnya interaksi antara guru dengan

      siswa itu, penilaian mengacu ke proses belajar yang lebih bergairah dengan hasil

      yang di dapatkan. Penilaian hasil belajar atau proses belajar merupakan penilaian

      terhadap kegiata dan kemajuan siswa pada saat berlangsungnya proses

      pembelajaran di kelas yang di lakukan sepanjang pelaksanaa pembelajaran.

D. Minat Belajar Matematika

        Bagi sebagian masyarakat, pelajaran matematika di anggap pelajaran yang sulit,

   sukar di pahami, dan pelajaran yang hanya di kuasai oleh anak yang pandai.

   Menguasai pelajaran ini tidak semudah membalik telapak tangan. Di butuhkan

   ingatan yang cukup kuat, ketelitian, ketelatenan dan kesabaran. Bagi guru atau orang

   tua siswa yang mendampingi belajar matematika tentu juga mengalami banyak

   hambatan dalam menjelaskan materi pelajaran tersebut.

        Penyelesaian soal yang sebenarnya bisa di lakukan dalam beberapa sudut

   pandang, kadang terpatahkan oleh anggapan anak bahwa penyelesaian itu harus sesuai
12

dengan apa yang di ajarkan oleh gurunya. Ada beberapa kiat untuk mengurangi

keengganan anak belajar matematika.

  a.       Kiat pertama adalah : Berfikir positif, dalam kehidupan kita sering

           menjumpai matematika di setiap jenjang pendidikan juga akan bertemu

           pelajaran ini. Bagaimana mungkin kita akan menghindarinya sehingga

           kita yang harus mendekatinya menurut kemampuan.

  b.       Kiat ke dua adalah : Kontekstualitas, mengajari anak secara abstrak akan

           membuat anak lebih sukar dalam memahami apa yang di ajarkan.

           Misalkan mengajari penjumlahan dan pengurangan dengan angka –

           angka yang tertulis dalam buku tulis akan lebih sukar di bandingkan

           dengan mengajari dengan benda nyata seperti kelereng, tusuk sate, dan

           lain – lain.

 c.       Kiat ke tiga adalah : Melihat potensi anak, dalam mempelajri sesuatu,

          setiap anak mempunyai tingkat pemahaman dan penguasaan konsep dasar

          yang berbeda – beda. Begitu juga dalam belajar matematika. Ada anak

          yang cukup di jelaskan sekali suda paham, ada anak yang harus di jelaskan

          berkali – kali baru memahami apa yang di ajarkan.

 d.       Kiat ke empat adalah : “ Banyak jalan menuju roma “, pendapat anak

          bahwa caara menyelesaikan suatu soal harus di kerjakan sama caranya

          yang di ajarkan guru harus di ubah, baik oleh anak maupun gurunya.

          Suatu soal mungkin dapat di selesaikan dari berbagai macam cara selama

          cara yang di pakai adalah logis. Hal ini justru akan menambah wawasan

          bagi si anak maupun guru itu sendiri.
13

    e.         Kiat ke lima aadalah : Konsentrasi, belajar matematika membutuhkan

               konsentrasi yang cukup. Ajari anak untuk belajar tanpa terganggu oleh

               lingkungan separti acara televisi di rumah, keramaian di kelas, dan lain –

               lain. Ini juga tidak berarti selama belajar harus serius sekali, tegang tanpa

               selingan.



Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

   a. Faktor Interen, Faktor ini meliputi :

         1.      Kondisi fisik / jasmani siswa saat mengikuti pelajaran

          Kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pelajaran matematika sangat

   berpengaruh terhadap minat dan aktifitas belajarnya. Faktor kesehatan badan, seperti

   kesehatan yang prima dan tidak daalam keadaan sakit atau lemah, akan sangaat

   membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaraan. Sebab pelajaran

   matematika meemerlukan kegiataan mental yang tinggi, menuntut banyak perhatian

   dan pikiran jernih. Oleh karena itu apabila siswa mengalami kelelahan atau terganggu

   kesehatannya, akaan sulit memusatkaan perhatiannya dan berfikir jernih.

         2.      Pengalaman belajar matematika di jenjang pendidikan sebelumnya.

   Pengalaman belajar sangat berkaitan dengan kemampuan awal ( entry behavior ).

   Sebagaimana yang di kemukakan oleh Bloom, (2004:64) “ Kemampuan awal adalah

   pengetahuan, keterampilan dan kompetensi, yang merupakan persyaratan yang di

   miliki untuk dapat mempelajari suatu pelajaran baru atau lebih lanjut.”
14

     Setiap siswa masing – masing telah memiliki berbagai pengalaman belajar yang

berbeda – beda yang di perolehnya di jenjang pendidikan sebelumnya. Hal tersebut

merupakan modal awaal bagi siswa dalam melakukan kegiatan belajar selanjutnya.

     Pengalaman belajar yang telah di miliki oleh siswa besar pengaruhya teerhadap

minat belajar. Pengalaman tersebut menjadi dasar unuk menerima pengalaman –

pengalaman baru yang akan sangat membantu dalam minat belajar siswa.

     Sebagai contoh, seseorang siswa akan sangat mudah dalam menguasai dan

memahami materi pelajaran matematika, kaarena ia telah memahami dan menguasai

dengan baik materi pelajran matemaatika sewaktu di SD / MI. Jadi, dapat di pahami

bahwa pengalaman belajar matematika di jenjang matematika sebelumnya turut

berpengaruh terhadap belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran matematika.

b. Faktor Eksteren

   1. Metode dan gaya mengajar guru Matematika

     Metode dan gaya mengajar guru juga memberi pengaruh terhadap minat siswa

dalam belajar matematika. Oleh karena itu hendaknya guru dapat menggunakan

metode dan gaaya mengajar yang dapat menumbuhkan minat dan prhatian siswa.

Dominikus catur raharja (2001:7) menyatakan :

     Guru adalah kreator proses belajr mengajar. Guru adalah oraang yang akan

     mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mngkaji apa yang menarik

     minatna, mngekspresikan ide – ide dan kreativitasnya dalam batas – batas dan

     norma – norma yang di tegakkan secara konsisten.

     Cara penyampaian pelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa kurang

berminat dan kurang bersemangat untuk mengikutinya dan kemudian mendorongnya
15

untuk terus mempelajarinya. Cara seorang guru untuk menyampaikan pelajaran

sangat terkait dengan tipe atau karakter kepribadianya, seperti yang di kemukakan

Muhibin Syah sebagai berikut :

2. Guru yang otoriter ( Autoriterian )

     Secara harfiah, otoritervbararti berkuasa sendiri atau sewenang – wenang.

Dalam PBM, guru yang otoriter mengarahkan dengan keras segala aktivitas para

siswa tanpa di tawar – tawar. Hanya sedikit sekali kesempatan yang di berikan

kepada siswa untuk berperan serta memutuskan cara terbaik untuk kepentingan

belajar mereka, sehingga antara guru dan murid tidak terdapaat hubunan yang akrab.



3. Guru yang Demokratis ( Demokratie )

     Arti demokratis adalah bersifat demokratis yang pada intinya mengandung

makna memperhatikan persamaan hak daan kewajiban semua orang. Guru yang

memiliki sifat ini pada umummnya di pandang sebagai guru yang paling baik dan

ideal.. Alasannya, dibanding dengan guru yang lainnya guru tipe demokratis lebih

suka bekerja sama dengan rekan – rekan seprofesinya. Namun tetap menyelesaikan

tuggasnya secara mandiri. Di tinjau dari sudut hasil pengajaran, guru yang demokratis

dan yang ptoroter tidak jauh berbeda. Akan tetapi dari sudut moral, guru yang

demokratis dan karenanya ia lebih di senangi oleh rekan – rekan sejawatnya maupun

para siswanya sendiri.

     Di samping itu, metode yang di gunakan dalam menyampaikan pelajaran besar

pula pengaruhnya terhadap minat belajar siswa. Apabila guru hanya menggunakan

satu metode saja dalam mengajar maka akan membosankan, yang akhirnya siswa
16

  tidak tertarik memperhatikan pelajaran. Jadi hendaknya guru dapat menggunakan

  berbagai metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.



    4. Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran matematika.

       Fasilitas dan alat dalam belajar memiliki peranan penting dalaam memotovasi

  minat siswa pada suatu pelajaaran. Tersedianya fasilitas dan alat yang memadai dapat

  memancing minat siswa pda mata pelajaran matemaatika.



       Fasilitas dan alat penunjang pelajaaran matematika yang di maksud di sini

  berupa :

     a) Alat fasilitas yang di gunakan bersama – sama dengan murid. Sebagai contoh :

         papan tulis, kapur tulis / spidol, ruangan kelas dan sebagainya.

     b) Alat yang di miliki olehh masing – masing murid dan guru. Sebgai contoh :

         Alat tulis, buku pelajaran matematika, buku pegangan guru dan lain

         sebagainya.

     c) Alat peraga yang berfungsi untuk memperjelas atau memberi gambaran yang

         lebih jelas tentang hal – hal yang di ajarkan

E. Ruang Lingkup Matriks

       Sebagian besar manusia, baik anak – anak maupun orang dewasamenyukai

  permainan. Salah satu permainan yang menarik adalah permainan catur. Dalam

  perainan catur, terdapat aturan – aturan lengkap dari setiap bidak catur.Misalnya

  langkah kuda yaitu seperti huruf L.
17

       Seorang pemain catur profesional mempunyai strategi dalam permainannya.

Langkah – langkah setiap bidak catur teleh di perhitungkan dengan cermat, sehingga

menjelang akhir permainan dia dapat memprediksi berapa langkah lagi dia akan

memenangkan pertandingan.

       Kitapun dapat mempelajarinya dengan menggunakan matriks. Setiap langkah

anak catur dapat di buat grap terarah dan dapat diinterpretasikan dalam bentuk

matriks.

MATRIKS

 a.    Operasi perkalian, penjumlahan dan pengurangan matriks ordo 2 x 2

       1) Pengertian Matriks.

              Matriks adalah susunan bilangan yang di atur berdasarkan baris dan kolom

      sehingga mebentuk persegi panjang. Ukuran panjang dan lebar matriks di

      tentukan oleh banyaknya baris dan kolom pada matriks. Bilangan – bilangan yang

      menyusun baris dan kolom matriks di sebut unsur – unsur atau elemen – elemen

      dari matriks itu.

      Syarat – syarat sutu matriks adalah :

 b.    Bentuk persegi panjang dan di tmpatkan dalam kurung biasa atau kurung siku.

 c. Elemen – elemennya teriri dari bilangan – bilangan

 d. Mempunyai baris dan kolom.

       2) Bentuk umum matriks

             Nama sebuh matriks di lambangkan dengan huruf besar ( huruf kapital )

      A, B, C, D… dan seterusnya. Secara lengkap di tulis matriks A = ( aij) artinya
18

suatu matriks A yang elemen – elemennya aij dengan indeks i menyatakan baris

ke –i dan indeks j menyatakan kolom ke – j dari elemen – elemen tersebut.

        Secara umum sebuah matriks A = ( aij), i = 1, 2,….,m dan j = 1, 2,….n.

Yang bereti matriks A mengandung m baris dan n kolom dapat di lambangkan

oleh notasi berikut :




                   Amxn= A ( m x n ) = Amxn =




      Johanes dkk ( 2004 : 122 )




 3) Istilah dalam matriks

    Sebelum     mempelajari   masalah     operasi   perkalian,   penjumlahan   dan

 pengurangan matriks, perlu dipahami terlebih dahulu beberapa pengertian dan

 istilah yang berkaitan dengan matriks.


A=                             elemen-elemen yang terletak pada baris pertama

                                      elemen-elemen yang terletak pada baris

kedua

                               Elemen yang terletak pada kolom pertama
19

                                          Elemen yang terletak pada kolom kedua

                                          Elemen yang terletak pada kolom ketiga


        A=

            Berdasarkan pengamatan dalam paparan sebelumnya, pngertian, baris kolom

dan elemen suatu matriks dapat dilengkapi sebagai berikut:

   a. Baris dari suatu matriks adalah: Bagian susunan bilangan yang dituliskan

       mendatar dan horisontal dalam matriks.

   b. Kolom dari suatu matriks adalah: Bagian susunan bilangan yang dituliskan tegak

       atau vertikal dalam matriks.

   c. Elemen atau unsur suatu matriks adalah: Bilangan-bilangan (real atau kompleks)

       yang menyusun itu.

      (Wirodikromo Sartono, 2006:92)

         4) Operasi pada matriks ordo 2 x 2

            Dua buah matriks dapat dijumlahkan jika memiliki ordo yang sama.

         Penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak

         yaitu jika A = (aij) dan B = (bij), maka A + B = (aij + bij).

        Contoh Penjumlahan

       1. Jika A =           dan B =          maka tentukanlah A + B


           Jawab: A + B =             +


                               =

                               =
20


2. Jika A =        dan B =   maka tentukanlah A + B


   Jawab: A + B =        +


                    =


                    =



Contoh Pengurangan

1. Jika A =        dan B =   maka tentukanlah A – B


   Jawab: A – B =

                    =


                    =


2. Jika A =        dan B =   maka tentukanlah A + B


   Jawab: A + B =


                    =


                    =

Contoh Perkalian

1. Jika A =        dan B =


   Jawab: A x B =


                    =
21


                           =

    2. Jika A =        dan B =


       Jawab: A x B =


                           =



F. Kerangka Pikir

     Pengaruh penguasaan materi operasi matriks ordo 2 x 2 terhadap hasil belajar

siswa kelas XII IPS – 2 MAN 1 Ambon merupakan sebuah hipotesis. Pencarian

terhadap kebenarannya melalui kuisioner dan tes untuk mengetahui hasil belajar

siswa. Hasil yang di peroleh di analisis dengan menggunakan analisis statistik

persamaan regresi.

     Analisis ini nantinya akan memberikan pembuktian terhadap hipotesis tersebut,

apakah benar atau tidak. Jika benar maka hal ini dapat di gunakan untuk menambah

minat belajar siswa, sehingga kedepan tercpainya tujuan minat belajar siswa trhadap

mata pelajran matemtika.
22




Bagan Kerangka Pikir




                           Proses Pembelajaran di
                              MAN 1 Ambon




                       Pengaruh Minat Belajar Siswa




     Hasil Belajar               Hipotesis            Minat Belajar




                             Instrumen Tes Dan
                                  Kusioner



                                 Analisis




      Statistik                                        Regresi
      Deskriftif                                      Sederhana
23




                               Kesimpulan




                                    BAB III

                           METODE PENELITIAN



A. Rancangan Penelitian

     Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Ex post facto yaitu penelitian yang

bertujuan untuk melihat dan mengkaji dua variebel atau lebih. Dimana variabel yang

di kaji telah terjdi sebelumnya melalui perlakun orang lain.



B. Populasi Dan Sampel

     1. Populasi

     Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan IPA dan IPS MAN

1 Ambon semester ganjil tahun ajaran 2009 / 2010 yang berjumlah 145 siswa yang

terdiri dari lima kelas.

     2. Sampel

     Sampel dalam enilitian ini di ambil satu kelas yaitu kelas XII IPS – 2 MAN 1

Ambon dengan jumlah 40 siswa.
24

C. Instrumen Penelitian

    Untuk memperoleh data yang akurat yang digunakan dalam instrumen penelitian

adalah :

a. Kuisioner

    Dilakukan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap hasil belajar

matematika. Sebagaimana yang terlampir.

       b. Test

   Untuk mengetahui hasil belajar siswa.



D. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan      2

metode yaitu :

    1. Observasi, yaitu dimaksud agar peneliti dapat melihat langsung proses

           belajar siswa.

    2. Test, untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap hasil belajar operasi

           perkalian matriks.



E. Analisis Data

    Data yang dikumpulkan dari penelitian selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan :

1. Teknik analisis Statistik Diskriptif

       Dengan menggunakan teknik analisis Statistik Diskriptif
25

 untuk menghitung presentase dari skor yang diperoleh siswa, maka rumusan yang

digunakan adalah :

                 skor yang diperoleh
       Nilai =                       X 100%
                      skor total

       Selanjutnya dari hasil presentase, kemudian diklasifikasikan dengan presentase

yang dinyatakan sebagai berikut :




             Tabel 1: Kualifikasi Pencapaian Penilaian Acuan Patokan

                            Interval                 Kualifikasi
                        80 – 100                     Baik Sekali
                        66 – 79                         Baik
                        56 – 65                       Cukup
                        40 – 55                       Kurang
                         0 – 39                        Gagal
              Arikunto ( 2001 : )



2. Mencari Persamaan Regresi

       Untuk mencari perhitungan persamaan regresi, penulis menggunakan rumus

sebagai berikut :

       Ý = a + bx

       (Sudjana, 1996 : 312)

       Untuk mendapatkan harga-harga a dan b menggunakan rumus :

             ( Σyi ) (Σxi 2 ) − ( Σxi ) ( Σxi yi )
       1.
                     n Σxi − ( Σxi )
                            2            2
26


                 nΣxi y i − ( Σxi ) ( y i )
           2.
                               − ( Σxi )
                           2               2
                   n Σxi

           (Sudjana, 1996 : 315)




       Dengan :

       a        : Konstanta

       b        : Koefisien Regresi

        Σx      : Jumlah nilai x

        Σy      : Jumlah nilai y

        Σx 2    : Jumlah kuadrat dari nilai x

        Σy 2    : Jumlah kuadrat dari nilai y

        Σ xy    : Jumlah produk antara nilai x dan y



   a. Menguji kelinieran regresi

   Setelah memperoleh a dan b akan di tentukan persamaangaris regresinya. Analisis

yang di gunakanselanjutnya yaitu melakukan uji kelinieran dan keberartian regresi yang

di sajikan pada tabel ANAVA sebagai berikut :

   Tabel. 2. Daftar analisis varians ( ANAVA ) regresi linear sederhana.
27


       Sumber
                              dk               JK              KT                 F
       Variasi
        Total                  n              ΣY 2             ΣY 2
     Koefisien                 1         JK (a )     Jk (a )
     Regresi (b a )            1         JK (b a )    S 2 reg = JK (b a )
                                                                               S 2 reg
                              n-2
     Sisa                                JK (S)                     JK ( S )   S 2 sisa
                                                      S 2 sisa =
                                                                     n−2

     Tuna cocok               k-2        JK (TC)                   JK (TC )
                                                      S 2 TC =
                                                                    k −2       S 2 TC
     Galat                    n-2        JK (G)                    JK (G )     S 2G
                                                      S 2G =
                                                                    n−k


    Keterangan :

               dk        : dengan kebebasan

               JK        : jumlah kuadrat

               KT        : kuadrat tengah

               F         : statistik F

Jumlah kuadrat (JK) dari berbagai sumber varians dihitung dengan menggunakan rumus:

(Sudjana, 2003: 17)

JK (T)         = ΣY 2

                    (ΣY ) 2
JK (a )        =
                      n
                          (ΣX )(ΣY ) 
JK (b a )      = b ΣXY −              
                               n      
               = nΣXY − (ΣX )(ΣY )
                                     2


                     nΣX 2 − (ΣX ) 2
JK (S)         = JK(T) – JK (a ) - JK (b a )

                               2 (ΣY ) 2 
JK (G)                   = ∑  XY −        JK (G) dihitung setelah melakukan
                           xi
                                   ni 
28

                  penjumlahan untuk semua harga X dalam tiap kelompok.

JK (TC)         = JK (S) – JK(G)

                                                                      2
                                                                    S TC
Untuk menguji kebenaran kelieaniran regresi digunakan statistik F =    2 kemudian
                                                                    SG

hasilnya dibandingkan dengan nilai F yang telah dikonsultasikan dengan tabel pada taraf

nyata 5% dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k – 2) dan penyebut (n – k) dengan

kriteria:Jika Fhit ≥ Ftab maka regresi linear ditolak

        Jika Fhit < Ftab maka regresi linear diterima

(Sudjana, 2003: 18).

     b. Menguji keberartian regresi

                                                                2
                                                              S reg
untuk uji keberartian regresi digunakan statistik F =           2
                                                                      kemudian hasilnya
                                                              S sis

dibandingkan dengan nilai F tabel pada taraf nyata 5% dengan dk pembilang adalah satu

dan dk penyebut (n – 2) dengan kriteria:

        Jika Fhit >Ftab maka regresi berarti

        Jika Fhit < Ftab maka regresi ditolak

(Sudjana, 2003: 19 )

        Setelah diperoleh persamaan regresi dalam bentuk linier, maka selanjutnya

digunakan uji ketergantungan antara variabel, uji yang digunakan adalah uji t, (Sudjana,

2003: 17).

     b                  Σ( y − y ) 2
t=      dimana : S yx =
                  2
     Sb                   n−2

                              S 2 yx
                 S 2b =
Dengan rumus                    ( Σx ) 2 
                          Σx 2           
                                n 
29

Keterangan:

               S2b     = varians koefisien arah regresi

               b              = koefisien arah regresi

               Sb      = defiasi standar b

               S2yx    = varians galat taksiran y dan x



         Hasil perhitungan t hitung yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai

t tabel pada taraf nyata 5% dan dk = n -2 dengan kriteria:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dalam arti Ha diterima, sebaliknya

Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak dalam arti Ho diterima

    c. Berapa besar pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar operasi matriks

         Sesuai dengan pokok permasalahan yang di kemukakan maka, untuk menentukan

berapa besar pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar materi operasi matriks di

gunakan koefisien determinasi ( r 2 ) dengan rumus :

       JK (TD ) − JK ( S )
r2 =
           JK (TD )

Dengan JK(TD) = JK(T) – JK (a ) dimana:

JK(TD) = jumlah kuadrat total dikoreksi. (Sudjana, 2003: 47)
30




                                   BAB IV

                          HASIL PENELITIAN



A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  1. Sejarah Berdirinya MAN I Ambon

         Tahun 1975, PGA Negeri Ambon yang ada pada waktu itu berlokasi di

   Desa Batu Merah, Kota Madya Ambon, dipindahkan ke lokasi baru di Tulehu

   Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah sehingga Kota Ambon praktis

   tidak lagi memiliki lembaga pendidikan tingkat menengah yang berciri-khas

   Islam. Pada saat itu, PGA Negeri Ambon dipimpin oleh Drs. Abdurrahman

   Umarella.

         Pada tahun yang sama, sebuah PGA Swasta di dirikan di Desa Batu Merah

   Kota Madya Ambon, yang dipimpin oleh Drs.Usman Rumbia. Setelah beroperasi

   kurang lebih 5 tahun, tepatnya pada tahun 1985, lembaga ini beralih status

   menjadi Madrasah Aliyah Swasta, dan lembaga inilah yang kelak dikemudian hari
31

menjadi embrio MA Negeri 1 Ambon.

      Berdasarkan Surat Keputusan Mentri Agama RI, H. Munawir Sadzali Nomor

137 Tanggal 11 juli 1991, MA Swasta tersebut berubah status menjadi MA

Negeri 1 Ambon dan diresmikan pada tanggal 17 Pebruari 1992 berlokasi di Jl.

Kesatrian no. l Batu Merah, Kota Madya Ambon yang pada saat sekarang menjadi

lokasi MI Negeri Ambon.

      Tahun 1998, MA Negeri 1 Ambon yang semula berada di Jl. Kesatrian

dipindahkan ke lokasi baru di Jl. Kembang Buton Nomor 1, Kampung Wara, Air

Kuning, Ambon. Awal 1995, setelah Drs. Usman Rumbia wafat, Madrasah

dipimpin oleh Pjs. Bahtiar Udjir, kemudian pada tahun 1995 secara definitif

pucuk pimpinan diserahkan kepada Drs.Umar Masuku. Tahun 2002, pimpinan

MA Negeri 1 Ambon diserah-terimakan kepada pejabat baru, Drs. Muhammad

Shodik, Mantan Kepala MA Negeri 2 Ambon di Tulehu.

      MA Negeri 1 Ambon atau MAN I Ambon adalah satu-satunya sekolah berciri

Islami di Kota Ambon yang berstatus negeri. Semula Madrasah ini disiapkan

menjadi MA keterampilan dengan konsentrasi di Bidang Teknologi Pengolahan

Hasil Pertanian, Reparasi Computer, dan Menjahit. Pilot Project MA keterampilan

ini berlangsung selama hampir 5 tahun dengan dukungan dana operasional dari

Islamic Development Bank. Program ini gagal karena tidak didukung dengan

keberadaan Tenaga Instruktur Bidang Teknis Vokasional yang dibutuhkan,

disamping pilihan program yang tidak didasarkan atas kajian yang cermat dan

disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan daerah, kemudian diperparah lagi

dengan eskalasi konflik yang pecah berlarut-larut terutama di Kota Ambon dan
32

   hampir sebagian besar Wilayah Maluku.

          Mulai 2003, manajemen MA Negeri 1 Ambon melakukan reorintasi

   seluruh program keterampilan setelah tidak ada lagi bantuan dana operasional

   Keterampilan Pernerintah Pusat. melalui visi unggul dalam prestasi, terpuji dalam

   prilaku, siap berkarya di masyarakat, program vokasional yang selama ini

   dilaksanakan mengalami penyesuaian-penyesuaian seperlunya.

          Meskipun MA Negeri 1 Ambon bukan lagi MA Keterampilan, namun

   ciri kegiatan vokasional tetap dijadikan basis pengelolaan sekolah melalui program

   pendidikan kecakapan hidup (Life Skill Education). Dengan bekal pengetahuan

   umum, ilmu agama serta bekal keterampilan khusus yang memadai diharapkan

   setiap lulusan MA Negeri 1 Ambon dapat menjadi Warga Negara yang cerdas,

   agamis, dan produktif.



B. Deskripsi Data

   1. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam menyelesaikan       soal – soal

      Operasi matriks di kelas XII IPS-2. Peniliti menggunakan tes yang berbentuk

      essay sebanyak 6 butir saoal kepada siswa yang berjumlah 40 orang. Dari hasil

      tersebut akan di hitung persentase untuk mengetahui hasil belejar siswa. Adapun

      hasil tes dapat di lihat pada table berikut.

                     Tabel.2. Kualifikasi Hasil Belajar Siswa ( Y )

         Kualifikasi        Frekuensi Persentase      Huruf     Keterangan
33


           80 -100            19            47,5       A         Baik sekali
           66 – 79             8             20        B           Baik
           56 – 65             5            12,5       C          Cukup
           40 – 55             6             15        D          Kurang
           0 - 39              2              5        E          Gagal

         Jumlah             40         100 %
       Sumber, hasil Olahan November 2009

       Berdasarkan Tabel 1. di atas di ketahui bahwa dari 40 siswa yang menjadi sample

penilitian terdapat 19 siswa atau 47,5 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi

matriks ordo 2 x 2 dengan kategori sangat baik, 8 siswa atau 20 % mampu menyelesaikan

soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori baik, 5 siswa atau 12,5 % mampu

menyelesaika soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori cukup,6 siswa atau

15 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori

kurang, 2 siswa atau 5 % menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan

kategori tidak mampu atau gagal.

   2. Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa terhadap operasi matriks ordo 2 x 2

       maka peneliti mengadakan Kuisioner atau angket sebanyak 20 pertanyaan dan

       memberikan tanda cheking (√ ) pada salah satu jawaban kepada siswa yang

       berjumlah 40 orang. Dari hasil Kuisioner atau angket tersebut akan di hitung

       persentase untuk mengetahui minat belajar siswa. Adapun hasil minat belajar

       siswa dapat di lihat pada tabel berikut

                  Tabel.3. Kualifikasi Hasil Minat Belajar Siswa ( X)

       Kualifikasi     Frekuensi      Persentase    Huruf     Keterangan
        80 – 100          11             27,5        A        Baik sekali
        66 – 79            8              20         B          Baik
        56 – 65            7             17,5        C         Cukup
        40 – 55           12              30         D        Kurang
        0 - 39             2               5         E         Gagal
34


        Jumlah            40        100 %
     Sumber, hasil Olahan November 2009

       Berdasarkan tabel.3. di atas di ketahui bahwa, dari 40 siswa yang menjadi sample

panilitian terdapat 11 siswa atau 27,5 % mereka menyukai pelajaran matematika dan

selalu mendapat nilai matematika yang bagus kemudian selalu aktif dalam mengikuti

pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mereka setres

akan tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika

secara mendalam dengan kategori baik sekali, 8 siswa atau 20 % mereka menyukai

pelajaran matematika dan sering mendapat nilai yang bagus kemudian sering aktif dalam

mengikuti pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mreka

setres akan tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran

matematika secara mendalam dengan kategori baik, 7 siswa atau 17,5 % mereka

menyukai pelajaran matematika akan tetapi mareka tidak terlalu serius dalam mengikuti

dan belajar matematika karena pelajaran matematika suka membuat mereka setres jadi

mereka jarang mengulangi pelajaran matematika ketika sudah kembali ke rumah dengan

kategori cukup, 12 siswa atau 30 % mereka kurang terlalu suka dengan pelajaran

matematika karena mereka sering setres ketika guru memberikan contoh soal kepada

siswa dan mereka sering bolos dalam mengikuti pelajaran matematika dengan kategori

kurang, 2 siswa atau 5 % mereka sama sekali tidak suka dengan pelajaran matematika

karena matematika banyak dengan rumus – rumus dan suka membuat mereka setres

olehnya itu mereka sering bolos, tidak pernah mendapat nilai matematika yang bagus dan

sama sekali tidak pernah mengulang pelajaran matematika di rumah.

   3. Analisis Statistik Regresi linier Sederhana
35

Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui tes maka akan dicari persamaan regresi

linier sederhana dengan terlebih dahulu ditentukan harga a dan harga b. diperoleh

harga a = 28,2 dan harga b = 0,58X adapun grafiknya sebagai berikut:




                                  30 -
                                     •

     Y = 28,2 + 0,85X
                                  20 -

                                  10 -

       50               40   10
36

                         Gambar1: Grafik hasil Regresi

   Grafik diatas menunjukan garis regresi bahwa hasil belajar siswa (Y) lebih besar

dari pada minat belajar siswa (X).

4. Uji kelinieran dan keberartian regresi

Menguji kelinieran dan keberartian regresi digunakan analisis varians (ANAVA).

(lihat lampiran delapan) yang disajikan sebagai berikut:

Tabel 5: Harga analisis varians untuk uji kelinieran dan keberartian regeresi linier

Y = 28,2 + 0,58 X




    Sumber                                                            F
                    dk           JK              KT          Hitung
    Variasi                                                               Tabel
     Total          40         217575          217575                     0,05
 Koefisien           1        202350,63       202350,63
 Regresi (b a )     1          3934,06         3934,06
                                                              13,2        4,10
                    38        11290,31         297,11
 Sisa

 Tuna cocok         20         4154,81          207,7
                                                              0,52        2,19
 Galat              18         7135,5        891,8396,4


         Dari hasil yang di peroleh pada tabel harga ANAVA di atas, maka uji

kelinieran regresi (Fhit). Diperoleh Fhit = 0,52 dibandingkan dengan Ftab untuk taraf

0,05 dengan dk pembilang 20 dan dk penyebut 18. Ftab (0,05) = 2,19 adalah Fhit < Ftab

maka pernyataan yang menyatakan bahwa regresi linier diterima.
37

       Dan uji keberartian regeresi Fhit diperoleh Fhit = 13,2 di bandingkan dengan Ftab

untuk taraf 0,05 dengan pembilang 1 dan dk penyebut 38 diperoleh Ftab (0,05) = 4,10

adalah Fhit > Ftabel maka koefisien arah regresi nyata sifatnya sehingga pernyataan yang

menyatakan bahwa regresi bearti diterima.

5. Pengujian Hipotesis

       Dengan demikian karena uji kelinieran dan uji keberartian telah ditentukan

maka selanjutnya uji independent antara variabel (uji t) yaitu minat belajar siswa (X)

dan hasil hasil belajar siswa (Y), berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: t hitung = 1,93

kemudian nilai thitumg dibandingkan dengan nilai ttabel dari distribusi pada taraf nyata

0,05 untuk derajat kebebasan (dk) diperoleh tetap = 1,68 dengan demikian thitung > ttabel

( 1,93 > 1,68 ). Pada taraf nyata 0,05 sehingga hipotesis Ha yang berbunyi “ada

pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa”

diterima. Dan sebaliknya hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “tidak ada pengaruh

antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa” ditolak.

6. Berapa besar pengaruh penguasaan operasi matriks terhadap hasil belajar

   Untuk mengetahui besarnya pengaruh materi operasi matriks terhadap hasil

belajar. Maka mencari menggunakan koefisien determinasi ( r 2 ). Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh harga r 2 = 0,25 dan r = 0,5 atau 50%
38




                                        BAB V

                                 PEMBAHASAN



   A. Hasil belajar siswa

       Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XII IPS – 2 dalam menyelesaikan soal

– soal perasi matriks ordo 2 x 2. Peneliti memberikan soal tes kepada siswa sebanyak 6

butir soal yang berjumlah 40 siswa. Dari hasil tes tersebut kemudian di hitung persentase

yang kemudian di masukan ke table Kualifikasi taraf hasil belajar siswa. Di mana 19

siswa atau 47,5 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan

kategori sangat baik, 8 siswa atau 20 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi

matriks ordo 2 x 2 dengan kategori baik, 5 siswa atau 12,5 % mampu menyelesaikan soal

– soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori cukup, 6 siswa atau 15 % mampu

menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori kurang, 2 siswa
39

atau 5 % menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori tidak

mampu atau gagal.

       Dari hasil tes tabel.2. kita konsultasikan dengan nilai criteria ketuntasan minimal (

KKM ) untuk MA.Negeri 1 Ambon adalah 65 %. Maka yang memperoleh nilai yang di

bawah 65 % di nyatakan gagal, sedangkan yang memperleh nilai di atas 65 % di

nyatakan berhasil. Sehingga dari 40 siswa sebagai sample yang memiliki nilai yang di

bawah 65 % sebanyak 11 siswa ( 27,5 % ) sedangkan yang memilki nilai di atas 65 %

sebanyak 29 siswa (72,5 % ) ini berarti tingkat hasil belajar siswa baik.




   B. Minat belajar siswa

   Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas XII IPS-2 , peneliti memberikan

kuisioner atau angket minat belajar siswa sebanyak 20 pertanyaan dan memberikan tanda

cheking (√ ) pada salah satu jawaban kepada siswa yang berjumlah 40 orang. Dari hasil

Kuisioner atau angket tersebut kemudian di hitung persentase untuk mengetahui minat

belajar siswa. Di mana dari 40 siswa yang menjadi sampel panilitian terdapat 11 siswa

atau 27,5 % mereka menyukai pelajaran matematika dan selalu mendapat nilai

matematika yang bagus kemudian selalu aktif dalam mengikuti pelajaran matematika

meskipun pelajaran matematika sering membuat mereka setres akan tetapi tidak

mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam

dengan kategori baik sekali, 8 siswa atau 20 % mereka menyukai pelajaran matematika

dan sering mendapat nilai yang bagus kemudian sering aktif dalam mengikuti pelajaran

matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mreka setres akan tetapi
40

tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara

mendalam dengan kategori baik, 7 siswa atau 17,5 % mereka menyukai pelajaran

matematika akan tetapi mareka tidak terlalu serius dalam mengikuti dan belajar

matematika karena pelajaran matematika suka membuat mereka setres jadi mereka jarang

mengulangi pelajaran matematika ketika suda kembali ke rumah dengan kategori cukup,

12 siswa atau 30 % mereka kurang terlalu suka dengan pelajaran matematika karena

mereka sering setres ketika guru memberikan contoh soal kepada siswa dan mereka

sering bolos dalam mengikuti pelajaran matematika dengan kategori kurang, 2 siswa atau

5 % mereka sama sekali tidak suka dengan pelajaran matematika karena matematika

banyak dengan rumus – rumus dan suka membuat mereka setres olehnya itu mereka

sering bolos, tidak pernah mendapat nilai matematika yang bagus dan sama sekali tidak

pernah mengulang pelajaran matematika di rumah.

   Dari hasil kuisioner atau angket pada siswa, maka penulis menarik suatu kesimpulan

bahwa faktor – faktor yang menyebabkan kurangnya minat belajar siswa :

   1. Faktor internal siswa, yaitu di karenakan adanya inspirasi atau pemikiran bahwa

       matematika merupakan pelajaran yang sulit dan sangat menyeramkan

   2. Faktor Eksternal siswa, yaitu di mana berkenaan dengan faktr lingkungan. Baik

       lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Jika ke dua lingkungan

       tersebut menunjang maka dengan sendirinya siswa akan termotivasi untuk belajar.



   C. Pengaruh minat belajar siswa kelas XII IPS 2 MAN 1 Ambon pada materi

       operasi matriks
41

   Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh pada siswa kelas XII IPS 2 MAN 1

Ambon ternyata thit > ttab taraf nyata 0,05 = 1,93 >1,68 . dengan demikin, hipotesis nol

(Ho) ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif. “minat belajar siswa memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dapat diterima”

   D. Besarnya pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar

   untuk mengetahui besarnya pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar dapat

di gunakan harga koefisien determinan (r 2 ) . Dari hasil perhitungan maka diperoleh nilai

r 2 = 0,25 dan nilai r = 0,5

   Dengan demikian maka minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi

matriks adalah sebesar 0,5 atau 50%. Hal ini berarti bahwa minat belajar siswa terhadap

hasil belajar siswa 0,5 ditentukan oleh taraf minat belajar siswa pada materi operasi

matriks, dan sisanya 50% ditentukan oleh kemampuan lain seperti:

   1. Faktor Interen, Faktor ini meliputi:

       a. Kondisi fisik / jasmani siswa saat mengikuti pelajaran

       b. Pengalaman belajar matematika di jenjang pendidikan sebelumnya.

   2. Faktor Eksteren, faktor ini meliputi:

       a. Metode dan gaya mengajar guru Matematika

       b. Guru yang otoriter ( Autoriterian )

       c. Guru yang Demokratis ( Demokratie )

       d. Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran matematika.
42




                                           BAB VI

                                         PENUTUP



   A. Kesimpulan

       Berdasarkan hasil dan pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

   1. Ada pengaruh yang signifikan pada minat belajar siswa terhadap hasil belaja

       siswa pada materi operasi matriks kelas XII IPS 2 MAN 1 Ambon digambarkan

       dalam bentuk persamaan regresi linier sederhana Y = 28,2 + 0,58X yang ditandai

       dengan hasil uji t yaitu thitung > ttabel baik pada taraf nyata 0,05.

   2. Besarnya pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar pada materi operasi

       matriks dapat di lihat dari nilai r = 0,5 atau 50% Dan sisanya 50% di pengaruhi

       oleh faktor lain yaitu :Faktor interen yang meliputi Kondisi fisik, Pengalaman
43

       belajar matematika di jenjang pendidikan sebelunya. Dan Faktor eksteen, yang

       meliputi :Metode dan gaya mengajar guru matematika, Guru yang otoriter, Guru

       yang demokratis

   B. Saran

       Dengan memperhatikan hal – hal yang telah di kemukakan di atas, maka dalam

rangka upaya meningkatkan pembelajaran matematika pada khususnya. Penulis perlu

menyarankan beberapa hal antara lain :

   1. Kepada pihak sekolah pada umumnya dan kepada guru bidang study matematika

       agar lebih meningkatkan perhatian khusus bagi siswa – siswi sekaligus mencari

       solusi yang terbaik demi meningkatkan mutu belajar siswa

   2. Meningkatkan mutu diri, baik sebagai guru maupun siswa. Karena tanpa usaha

       dari masing – masing pihak maka keberhasilan pembelajaran tidak akan terujud

       secara maksimal.

   3. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis sarankan kepada umumnya pihak

       seklah dan kepada guru bidang studi matematika agar lebih memperhatikan minat

       belajar siswa dan bisa menggunakan metode – metode pembelajaran yang lain.
44




Lampiran 1. Disrtibusi Hasil Minat Belajar Siswa


                                          Skala               Jumlah
     No      Inisial      SS       S       KS      TS   TSM    Skor
                           5        4       3       2    1
      1       AYS         50        8       9       6    2      75
      2        AL         80        0       0       0    0      80
      3       AM          75        0       0       0    5      80
      4        AR         50       20       0       0    0      70
      5        BP         45       20       0       8    2      75
      6      EMAK         50        4       0       2    0      56
      7        EE         40       20       9       0    1      70
      8         E         70        0       3       4    3      80
      9       FRS         70        8       0       2    0      80
     10       FM          80        0       0       0    0      80
     11       HH          50       20       0       0    5      75
     12       IKA         90        0       3       2    0      95
     13       IDA         25        0      12       3    5      45
     14        LK         50        8       9       6    2      74
     15        LI         30       16       3       4    7      60
     16       MU          10        4       9       0    2      25
     17        M          50        8       0       0    0      58
     18        MJ         75        4       3       0    3      85
     19       NR          15       16      21       0    3      55
     20      NWL          15       16      21       0    3      55
     21       NFL         75       12       0       2    1      90
     22        N          25       16       6       2    0      49
     23        RL         50        8       9       6    2      75
45

      24        RHT         40         4         9          10        3            66
      25         RA         35        16         6           2        6            65
      26         RM         70         8         0           2        0            80
      27        RLH         60         4         3           0        0            67
      28        SHW         75         4         3           0        3            85
      29         SS         45        20         0           8        2            75
      30        SLU         70         8         3           0        0            81
      31         SH         50         8         9           6        2            75
      32         SA         60         4         9           0        1            74
      33        SWA         80         4         0           6        0            90
      34        SRP         50         4         9           2        0            65
      35         TN         40        20         9           0        1            70
      36         WS         60         8         0           0        2            70
      37        WSR         50         0         0           0        0            50
      38        WWS          0        20         9           0        1            30
      39        WWN         80         8         0           0        2            90
      40       WWNNS        55        12        15           0        0            82



Lampiran 2. Distribusi Hasil Tes Evaluasi Operasi Matriks Ordo 2 X 2


                                 No Soal / Skor Tiap Soal                 Jumlah         Skor
 No        Inisial      1          2         3         4          5        Skor         yang di
                       15         15        15        15         20         100          capai
 1          AYS        15         15        10        15         15          80            80
 2           AL        15         15        15        15         10          75            75
 3          AM         15         15        15        15         20          95            95
 4           AR        10         10        10        15         15          75            75
 5           BP        15         15        10        10         10          70            70
 6         EMAK        10         10         5         5          5          40            40
 7           EE        15         15        15        10         10          75            75
 8            E        15         15        15        15         15          90            90
 9          FRS        15         15        15        15         10          70            70
 10         FM         15         10        15        10         20          90            90
 11         HH         15         15        15        15         10          80            80
 12         IKA        15         15        15        15         15          80            80
 13         IDA        10         10        10        10         10          55            55
 14          LK        15         15        15        15         10          80            80
 15          LI        15         15        10        10          5          75            75
 16         MU          5          5         5         5          5          30            30
 17          M         10          5         5         5          5          40            40
 18          MJ        15         15        15        10         10          75            75
 19         NR         15         10         5         5          5          45            45
 20        NWL         15         15         5         5          0          40            40
 21         NFL        15         15        15        15         20         100           100
 22          N         10         10        10        10          5          55            55
 23          RL        15         15        15         5          5          60            60
 24         RHT        10         10        10        10         10          60            60
 25          RA        15         15        15        15         15          95            95
46

 26       RM          15       15          15    15          10    80            80
 27      RLH          15       15          10    10           5    65            65
 28      SHW          15       15          15    15          10    80            80
 29       SS          15       15          15    15          10    85            85
 30      SLU          15       15          15    15          15    90            90
 31       SH          15       15          15    15           5    70            70
 32       SA          15       15          15    15          10    85            85
 33      SWA          15       15          15    15          20   100           100
 34      SRP          15       15          15    15           0    60            60
 35       TN         115       15          15    10          10    80            80
 36       WS          15       15          15    15          10    80            80
 37      WSR          15       15          15    15           0    65            65
 38      WWS           5        5           5     0           0    10            10
 39      WWN          15       15          15    15          10    80            80
 40     WWNNS         15       15          15    15          10    85            85



Lampiran 3. Daftar Nilai – Nilai Minat Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa Pada

           Materi Operasi Matriks Ord 2 X 2


      X              Y               XY                X2                 Y2
      80             80             6400              6400               6400
      75             75             5625              5625               5625
      95             95             9025              9025               9025
      70             75             5250              4900               5625
      70             70             4900              4900               4900
      56             40             2240              3136               1600
      75             75             5625              5625               5625
      80             90             7200              6400               8100
      75             75             5625              5625               5625
      80            100             8000              6400              10000
      75             90             6750              5625               8100
      80             80             6400              6400               6400
      45             55             2475              2025               3025
      80             80             6400              6400               6400
      75             75             5625              5625               5625
      25             30             750               625                900
      58             40             2320              3364               1600
      75             75             5625              5625               5625
      55             45             2475              3025               2025
      55             40             2200              3025               1600
      90            100             9000              8100              10000
      49             55             2695              2401               3025
      60             60             3600              3600               3600
      66             60             3960              4356               3600
      50             95             4750              2500               9025
      80            100             8000              6400              10000
      67             65             4355              4489               4225
47

      85               80          6800              7225                 6400
      75               85          6375              5625                 7225
      81               90          7290              6561                 8100
      70               70          4900              4900                 4900
      74               85          6290              5476                 7225
      90              100          9000              8100                10000
      65               60          3900              4225                 3600
      85               85          7225              7225                 7225
      70               80          5600              4900                 6400
      65               65          4225              4225                 4225
      30               10          300               900                  100
      90               95          8550              8100                 9025
      82               85          6970              6724                 7225
 ∑ X = 2913 ∑ Y = 2845 ∑ XY = 213970 ∑ X             2
                                                         = 223657   ∑Y   2
                                                                             = 217575

Sehingga diperoleh:

a. (ΣY )(Σx 2 ) − (Σx)(Σxy )
        nΣx 2 − (Σx) 2
     ( 2845)(223657) − (2913)(213970)
   =
          40(223657) − (8485569)
     636304165 − 623294610
   =
        8946280 − 8485569
     13009555
   =              = 28,2
       460711


b. nΣxy − (Σx)(Σy )
     nΣx 2 − (Σx) 2
     40(213970) − (2913)(2845)
   =
       40(223657) − (8485569)
     8558800 − 8287485
   =
     8946280 − 8485569
     271315
   =          = 0,58
      460711
maka persamaan regeresinya adalah Y = 28,2 + 0,58X
48




Lampiran 4. Proses pencarian daftar ANAVA untuk kelinieran dan keberartian
              regresi


JK ( T ) =   ∑ Y = 217575
                   2




JK ( a ) =
             ( ∑ Y ) 8094025 =
                       2

                                         202350,63
                           =
               n               40

JK ( b│a ) = b     {∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y ) }
                                     n
                                ( 2913)( 2845)
        = 0,58 {213970 -                         }
                                     40
        = 0,58 { 213970 − 207187,13         }
        =0,58 x 6782,87 = 3934,06
JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK ( b| a )
        = 217575 – 202350,63 – 3934,06
        = 11290,31
JK ( G ) = Di hitung berdasarkan harga X setelah di kelompokkan
49




                     Harga X dan Y setelah dikelompokan
No   X    Kelompok      n1       Y      Jumlah Y       Y2   Jumlah Y2
 1   25       1         1        30        30         900      900
 2   30       2         1        10        10         100      100
 3   45       3         1        55        55        3025     3025
 4   49       4         1        55        55        3025     3025
 5   50       5         1        95        95        9025     9025
 6   56       6         1        40        40        1600     1600
 7   55       7         1        40        40        1600     1600
 8   58       8         1        40        40        1600     1600
 9   60       9         1        60        60        3600     3600
10   65      10         1        65        65        4225     4225
11   66      11         1        60        60        3600     3600
12   67      12         1        65        65        4225     4225
                                 75
13   70                                              5625
                                 70
14   70      13         3                  215       4900     15425
                                 70
15   70                                              4900
16   74      14         1        85        85        7225     7225
17   75                          75                  5625
18   75                          75                  5625
19   75                          70                  4900
20   75      15         7        80        535       6400     41025
21   75                          75                  5625
22   75                          75                  5625
23   75                          85                  7225
24   80      16         6        80        500       6400   41800
25   80                          90                  8100
26   80                          90                  8100
27   80                          80                  6400
28   80                          80                  6400
50


29    80                                  80                     6400
30    81          17          1           90          90         8100             8100
31    82          18          1           85          85         7225             7225
32    85                                  80                   6400
                  19          2                      140                      12800
33    85                                  80                     6400
34    90                                 100                    10000
35    90          20          3          100         280        10000         26400
36    90                                  80                     6400
37    95          21          1          95           95         9025             9025
38    100                                45                      2025
39    100         22          3          60          185         5600         12025
40    100                                80                      6400


             2 (ΣY1 ) 2 
Jk (G ) = Σ ΣY1 −       
                  n1 

           =      900          100           3025           3025 
            900 −       + 100 −       + 3025 −        + 3025 −        +
                   1  
                                  1  
                                                   1  
                                                                    1 
                   9025           1600           1600 
            9025 − 1  + 1600 − 1  + 1600 − 1  +
                                                       
                   1600           3600            4225 
            1600 − 1  + 3600 − 1  + 4225 − 1  +
                                                        
                   3600            4225             64225 
            3600 − 1  + 4225 − 1  + 15425 − 3  +
                                                          
                   7225              286225             250000 
            7225 − 1  + 41025 −              + 41800 −     6 
                                                                      +
                                        7                      
                   8100             7225              19600 
           8100 − 1  + 7225 − 1  + 12800 − 2  +
                                                            
                     78400             9025             34225 
           26400 − 3  + 9025 − 1  + 12025 − 3 
                                                               
         = 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 5983,3 + 0 + 135,7 +
           133,3 + 0 + 0 + 0 + 266,6 + 0 + 616,6 = 7135,5


Jk (rc) = Jk ( s) − Jk (G )
        = 11290,31 − 7135,5
        = 4154,81

Koefisien ( a ) =1
51


Regresi (b a ) =1
Sisa = n − 2 = 40 − 2 = 38
Tuna Cocok (TC) = k – 2 = 22 – 2 = 20
Galat (G) = n – k = 40 – 22 = 18




Menentukan uji kelinieran dan uji keberartian persamaan regresi
a. Uji kelinieran pers regresi
           s 2 (TC )
    F=
            s 2 (G )

            Jk (TC ) = 4154,81
   Dik :
            Jk (G ) = 7135,5


                Jk (TC ) 4154,81
    S 2 (TC ) =         =         = 207,7
                  k −2       20
               Jk (G ) 7135,5
    S 2 (G ) =        =        = 396,4
               n−k        18
                      S 2 (TC ) 207,7
   Maka F =                    =      = 0,52
                       S 2 (G ) 396,4

   Maka F hit = 0,52          dan F tab = 2,19


b. Uji keberartian persamaan regresi
           S 2 reg
    F=
           S 2 sisa
    S 2 reg = Jk (b a ) = 3934,06
                 Jk ( S ) 11290,13
    S 2 sisa =           =         = 297,11
                 n − 20      38
                      S 2 reg 3934,06
   Maka F =                    =        = 13,2
                      S 2 sisa   297,11
52


   Maka F hit = 13,2 dan F tab = 4,10




Lampiran 5. Perhitungan S 2 xy berdasarkan regresi linierY = 28,2 + 0,58X


                Y             Y         (Y–Y)           ( Y - Y )2
                80           74,6          5,4            29,16
                75           34,2         40,8           1664,64
                95           83,3         11,7            136,89
                75           68,8          6,2            38,44
                70           68,8          1,2             1,44
                40          60,68       -20,68            427,66
                75           71,7          3,3            10,89
                90           74,6         15,4            237,16
                75           71,7         -1,7             2,89
               100           74,6         15,4            137,16
                90           71,7          8,3            68,89
                80           74,6          5,4            29,16
                55           54,3          0,7             0,49
                80           74,6          5,4            29,16
                75           71,7          3,3            10,89
                30           42,7         -12,7           161,29
                40          58,84        -18,84           354,94
                75           71,7          3,3            10,89
                45           86,2         -41,2          1697,44
                40           60,1         -20,1           404,01
               100           80,4         19,6            384,16
                55          56,62        -1,62             2,62
                60            63            -3               9
                60          66,48         -6,48           41,999
                95           57,2         37,8            1428,8
               100           74,6          5,4            29,16
                65          67,06         -2,06            4,24
                80           77,5          2,5             6,25
                85           71,7         13,3            176,89
                90          75,18        14,82            219,63
                70           68,8          1,2             1,44
                85          71,12        13,88            192,65
               100           80,4         19,6            384,16
53

                             60            86,2             -26,2               686,44
                             85            77,5              2,5                 6,25
                             80            86,2              -6,2               38,44
                             65            65,9              -0,9                0,81
                             10            45,6             -35,6              1267,36
                             95            80,4             -0,4                 0,16
                             85           75,76             9,24                58,37
                                                                        ∑ (Y − Y ) = 42008
                                                                                 2




Perhitungan untuk mencari varians koefisien arah regresi varians taksiran Y untuk X, uji t

dan koefisien determinasi ( r 2 ).

Y= 28,2 + 0,58X.

Dik : n = 40,         ∑X          =2913           ∑X    2
                                                            = 223657

                      ∑ Y = 2848                  ∑Y   2
                                                            = 217575

                      ∑ XY = 213970               ∑(X −Y) ) =  2
                                                                       42008

                      b = 0,58


S2       XY =
                ∑ (Y − Y )    2
                                  =
                                      42008
                                            = 1105,47
                   n−2                 38

                         2
     2               S
S    b
         =               XY

                  (∑ X ) 2            =      1105,47          1105,47
                                                             =                       = 0,09
             ∑X − n
               2
                 
                                      
                                      
                                          223657 − 212139,23   11517,77
                                     

  Sb =           0,09 = 0,3.

Dengan demikian dapat di cari harga t sebagai berikut :

         b    0,58
t=          =      = 1,93
         sb    0,3

t hit = 1,93                      t tab = 1,68
54




Pencarian terhadap harga r :

JK (TD) = JK(T) – JK (a )

          = 217575 – 202350,63

          = 15224,37
            JK (TD ) − JK ( S )
     r2 =
                 JK (TD
          = 15224,37 − 11290,31
                 15224,37
          = 3934,06
                      = 0,25
            15224,37

     r    =   0,25 = 0,5

     Maka besar pengaruh minat belajar siswa dengan menggunakan determinasi

     (r2) = 0,5 atau 50%.
55




Lampiran 6. Kisi – kisi soal materi Operasi Matriks Ordo 2 X 2

                     Mata Pelajaran         : Matematika
                     Kelas / Semester       : XII IPS / 1 ( Satu )


              Standar        Kompetensi          Aspek
    No                                                         No. Soal    Indikator
          Kompetensi           Dasar            Kognitif
    1    Menggunakan        Menggunakan                                   Melakukan
         meatriks dalam     sifat-sifat                                   operasi
         pemecahan          operasi                                       aljabar
         masalah            matriks dalam          C2            1–6      matriks
                            penyelesaian                                  ordo 2 x 2
                            matriks ordo
                            2x2
56




Lampiran 7. Soal Tes Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa


             Selesaikan Operasi Matriks di bawah ini:

   1. Jika A =        dan B =        maka tentukanlah A + B



   2. Jika A =        dan B =        maka tentukanlah A + B



   3. Jika A =        dan B =        maka tentukanlah A – B



   4. Jika A =        dan B =        maka tentukanlah A – B



   5. Jika A =        dan B =        maka tentukanlah A x B



   6. Jika A =        dan B =        maka tentukanlah A x B
57




                 Penyelesaian Soal Tes dan Pemerkahan

No                     Penyelesaian                     Markah   Bobot
1    Jika A =       dan B =

     maka tentukanlah A + B

     A+B=          +                                      5

         =                                                5       15
                                                          5
         =



     Jika A =       dan B =
2
     maka tentukanlah A + B

     A+B=          +                                      5

         =                                                5       15
                                                          5
         =


3    Jika A =       dan B =

     maka tentukanlah A – B

     A–B=                                                 5

         =                                                5       15
                                                          5
58


        =


4
    Jika A =       dan B =

    maka tentukanlah A – B

    A–B=                     5
                             5   15
        =                    5

        =


5
    Jika A =       dan B =

    maka tentukanlah A x B   5

    AxB=
                             5   20
        =                    5

        =                    5

        =


6   Jika A =       dan B =

    maka tentukanlah A x B

    AxB=
                             5

        =
                             5   20
        =                    5

        =                    5
59




Lampiran 8. Validasi Soal – Soal Tes Operasi Matriks



                       Nama Sekolah            : MA. Negeri 1 Ambn

                       Mata Pelajaran          : Matematika
                       Kelas / Semester        : XII / I
                       Waktu                   : 2 X 45 Menit



                Soal       Jawaban             Bobt        Pemerkahan
    No
    Soal                                                                    Keterangan
           Ya     Tidak   Ya    Tidak     Ya     Tidak     Ya     Tidak
      1

      2

      3

      4

      5

      6



                                                                Validator
60

                                                 NIP.




Lampiran 9. Angket minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada materi

             operasi matriks

      Isilah jawaban dengan memberikan tanda ceking ( √ )

      1. Di bawah ini terdapat beberapa pertannyaan yang memerlukan jawban anda,

          pertanyaan – pertanyaan tersebut di maksudkan untuk memperoleh informasi

          sebagai data penelitian dalam penilaian proses pembelajaran yang ada di

          sekolah

      2. Dalam pengisian angket ini penulis sangat mengharapkan keterbukaan dan

          kejujuran anda untuk menjawab setiap pertanyaan

      3. Setiap pertanyaan yang ada jawab secara jujur tidak dapat mempengaruhi nilai

          anda dalam kegiatan belajar mengajar

      4. Atas partisipasi dan kerja sama yang baik dari anda di sampaikan terima

          kasih.


          Dengan Keterangan Skala :

          Sangat setuju : 5

          Setuju         :4

          Kurang setuju : 3

          Tidak setuju   :2

          Tidak sama sekali    :1
61




                                                 Jawaban
No             Pertanyaan
                                        SS   S   KS        TS   TSS

1    Apakah anda menyukai pelajaran
     matematika ?

2    Apakah anda senang ketika
     mengikuti pelajaran matematika ?

3    Pernakah anda mampu
     menyelesaikan soal matematika
     yang di berikan oleh guru mata
     pelajaran matematika ?

4    Pernakah anda menggunakan
     matematika dalam kehidupan
     sehari - hari ?

5    Apakah anda suka dengan model
     pembelajaran matematika yang di
     berikan oleh guru anda ?

6    Apakah anda selalu rutin dalam
     mengikuti mata pelajaran
     matematika sesuai dengan jadwal
     pelajaran ?

7    Apakah ada minat anda untuk
     mengetahui pelajaran matematika
     secara mendalam ?

8    Apakah anda selalu aktif dalam
     mengikuti pelajaran matematika ?

9    Apakah anda pernah mengulaangi
62


     pelajaran matematika di rumah
     anda ?

10   Apakah anda pernah mendapat
     nilai matematika yang bagus ?



11    Pernakah anda bertanya ketika
     anda tidak mengerti soal
     matematika ?

12   Pernakah anda mengerjakan tugas
     rumah yang di berikan oleh guru
     matematika ?

13   Pernakah anda mengerjakan tugas
     matematika yang di berikan oleh
     guru tanpa melihat dari teman ?

14   Pernakah anda mengerjakan sal
     matematika di depan kelas ?

15   Apakah anda setuju dengan tugas
     rumah yang di berikan oleh
     gurumu ?

16   Apakah anda selalu mencatat
     pelajaran matematika pada saat
     guru memberikan pelajaran ?

17   Pernakah anda di suruh belajar di
     rumah leh orang tuamu ?

18   Apakah anda sering mengerjakan
     tugas matematika bersama teman
     – temanmu ?

19   Apakah anda pernah belajar
     matematika di perpustakaan ?

20   Apakah anda pernah menerangkan
     matematika kepada adikmu di
     rumah ?
63




Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup


Nama Lengkap               : Fatma Indra Dewi Toisuta

Tempat dan Tanggal Lahir   : Siri – sori Islam, 3 Oktober 1987

Alamat                     : Komp. IAIN Ambon

Telp / HP                  : 0852 430 69130

E- Mail                    : fatmaindradewi@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan         : SD Inpres Negeri Siri – sori        Tahun 1999

                               MTs Alhilal Siri – sori           Tahun 2002

                               MA. Negeri Alhilal Siri – sori    Tahun 2005

Riwayat Organisasi         :

   1. Bendahara – 2 Ahlussunnah waljama’ah               Tahun 2000

   2. Anggota kerohanian Osis Alhilal                    Tahun 2004


   3. Anggota Keputrian BEM IAIN                         Tahun 2008

   4. Ketua Pembinaan Perempuan BEM-F                    Tahun 2008
      IAIN Ambon

   5. Sekretaris Keputrian BEM-J IAIN Ambon              Tahun 2008

   6. Ketua Keputrian LDK Al- Izzah IAIN Ambon           Tahun 2008

   7. Bendahara Umum KOSIKA IAIN Ambon                   Tahun 2008

   8. Anggota Bidang Pendidikan dan Pembinaan            Tahun 2009
64



Nama Ayah   : Moh. Rahayu Toisuta, S.Pdi

Nama Ibu    : Aisyah Riupassa / Toisuta

Alamat      : Siri – sori Islam

Hobi        : Melukis

More Related Content

What's hot

Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
Alina Margono
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
Nurmalianis Anis
 
51024375 alat-peraga
51024375 alat-peraga51024375 alat-peraga
51024375 alat-peraga
Tata Lela
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
ulfah Nasution
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Nailul Hasibuan
 

What's hot (20)

Proposal kuantitatif
Proposal kuantitatifProposal kuantitatif
Proposal kuantitatif
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
Abstrak upload
Abstrak uploadAbstrak upload
Abstrak upload
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
51024375 alat-peraga
51024375 alat-peraga51024375 alat-peraga
51024375 alat-peraga
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
 
PTK
PTKPTK
PTK
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 
Jurnal ptk
Jurnal ptkJurnal ptk
Jurnal ptk
 
Proposal penelitian tindakan kelas
Proposal penelitian tindakan kelasProposal penelitian tindakan kelas
Proposal penelitian tindakan kelas
 
Tugas Desain Pembelajaran
Tugas Desain PembelajaranTugas Desain Pembelajaran
Tugas Desain Pembelajaran
 
Judul usulan penelitian
Judul usulan penelitianJudul usulan penelitian
Judul usulan penelitian
 
117 356-1-pb
117 356-1-pb117 356-1-pb
117 356-1-pb
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas ivContoh ptk bahasa indonesia kelas iv
Contoh ptk bahasa indonesia kelas iv
 
Disposisi matematis
Disposisi matematisDisposisi matematis
Disposisi matematis
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
 

Viewers also liked (11)

Implementaasi perubahan kebijakan terminal
Implementaasi perubahan kebijakan terminalImplementaasi perubahan kebijakan terminal
Implementaasi perubahan kebijakan terminal
 
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-120320140128272013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
 
Bagan kerangka berfikir
Bagan kerangka berfikirBagan kerangka berfikir
Bagan kerangka berfikir
 
Metodologi penelitian upi
Metodologi penelitian upiMetodologi penelitian upi
Metodologi penelitian upi
 
Tugas Kerangka berfikir
Tugas Kerangka berfikirTugas Kerangka berfikir
Tugas Kerangka berfikir
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
Daftar riwayat hidup pns
Daftar riwayat hidup pnsDaftar riwayat hidup pns
Daftar riwayat hidup pns
 
Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2
Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2
Metodologi Penelitian Untuk S2r Ev2
 
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Full Content)
 
SKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSDSKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSD
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 

Similar to Skripsi New

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
guestf6b63af
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Ari Sanjaya
 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alan
SI Lau
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
umdatus
 

Similar to Skripsi New (20)

Contoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - VContoh PTK Bab I - V
Contoh PTK Bab I - V
 
Bab i.3 doc
Bab i.3 docBab i.3 doc
Bab i.3 doc
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
laporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih meranginlaporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih merangin
 
118-Article Text-232-1-10-20191029 (1).pdf
118-Article Text-232-1-10-20191029 (1).pdf118-Article Text-232-1-10-20191029 (1).pdf
118-Article Text-232-1-10-20191029 (1).pdf
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar MatematikaProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Pkp wa boy
Pkp wa boyPkp wa boy
Pkp wa boy
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
 
Skripsi alan
Skripsi alanSkripsi alan
Skripsi alan
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
 
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
 
yg baru
yg baruyg baru
yg baru
 

Recently uploaded

Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
gentengcor outdoor
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya Cytotec Asli Di Surabaya
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
BesraSaputra
 
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
talalhafid173
 
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
RizkiArvita
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
syafiraw266
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptxStrategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
RettoDjong
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
b54037163
 
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (20)

Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menangPRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
PRTOTO situs terpercaya dan gampang WD, Gampang menang
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
 
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Selatan 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
644264087-KONSEP-DESAIN-PESAN-PEMBELAJARAN-man.docx
 
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptxStrategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
Strategi Obligasi yang baik dalam melakukan investasi.pptx
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
 
Konsep Dasar Manajemen Perbankan-Syariah.pptx
Konsep Dasar Manajemen Perbankan-Syariah.pptxKonsep Dasar Manajemen Perbankan-Syariah.pptx
Konsep Dasar Manajemen Perbankan-Syariah.pptx
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sleman Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 

Skripsi New

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti ini, hampir semua orang berasumsi bahwa pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan matematika merupakan dasar untuk membangun suatu bangsa dan memegang peranan penting serta upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar dapat menciptakan manusia yang berkualitas tinggi, maka pengajaran matematika di berbagai jenjang pendidikan formal perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Para siswa Sekolah Dasar dan Menengah termasuk SLTP dituntut menguasai pelajaran matematika yang hasilnya dapat dilihat dalam bentul hasil belajar matematika yang tinggi, karena sebagai mata pelajaran dasar dan sekaligus sebagai cara berpikir ilmiah yang sangat diperlukan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir nasional, matematika juga diperlukan untuk menunjang keberhasilan belajar siswa dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Mengingat pentingnya penguasaan matematika bagi peserta didik yang merupakan tunas dan harapan masa depan bangsa, semestinya sejak dini sudah dilatih untuk merasa akrab dan mencintai matematika sampai saat ini. Nilai matematika siswa sangat rendah bila dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain, karena disebabkan oleh faktor minat belajar siswa.
  • 2. 2 Siswa sekarang tidak cenderung mandiri dalam belajar matematika, misalnya jika diberikan soal atau tugas maka tugas tersebut dikerjakan atau dijawab apabila ada bantuan dari teman atau perintah dari guru. Tugas itu dipacu untuk dikerjakan apabila akan diperiksa atau diambil nilainya. Siswa tidak berusaha menyelesaikan sendiri, yang penting tugas tersebut selesai dan dikerjakan tanpa melihat kebenarannya. Bila kita menginginkan kemajuan di dunia pendidikan banyak cara yang harus kita benahi, kita meninggalkan pola atau sistem yang sudah tidak cocok lagi dengan peerkembangan ilmu dan teknolgi, kita coba cara yang menitikberatkan siswa untuk aktif dan kreatif. Menurut Sugijono ( 2005 ), bahwa prinsip belajar bermakna yang mengutamakan pengertian dan pemahaman dan penguasaan konsep yang di tekankan pada tiga hal penting dalam pembelajaran matematika : 1. Pengenalan fakta, penanaman konsep, dan pembuktian teorema atau rumus. 2. Contoh soal dan penyelesaian yang di sajikan secara bervariasi, sebagai contoh dalam penerapan konsep dan penggunaan teorema atau rumus. 3. Soal – soal latihan yang di sajikan secara terstruktur, di mulai dari yang mudah sampai dengan soal yang sulitdan di sertakan dengan soal pemecahan masalah. Dalam proses belajar mengajar kita perlu memahami kemungkinan pemikiran siswa menyesuaikan pengetahuan dengan apa yang di ajarkan nanti. Ini tidak terlepas dari intelegensinya atau kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat – alatberfikir yang sesuai dengan tujuan. Stren ( Purwanto, 1990: 52 )
  • 3. 3 Menurut Hudoyo, (1979:108) bahwa, bahan pelajaran yang di pelajari haruslah bermakna, artinya bahan pelajaran itu cocok dengan kkemampuan siswa dan harus relevan dengan struktur kognetif yang di miliki siswa. Dimana untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan yang mendasar maka, dalam pembelajaran matematika perlu di temmpatkan langkah – langkah penanaman konsep sampai pada peneraannya, langkah – langkah penanaman konsep tersebut terdiri atas tiga langkah : langkah pemahaman, langkah penguatan dan langkah penggunaan. Menurut Russefendi dalam ( simanjuntak, 1993:72 ) agar anak didik memahami dan mengerti akan konsep ( struktur ) matematika seyogyanya di ajarkan dengan konsep murni, di lanjutkan dengan konsep notasi dan di akhiri dengan konsep terapan, di samping itu untuk dapat mempelajari dengan baik struktur matematika maka representasinya ( model ) di mulai dengan bendda – benda kongkrit yang beraneka ragam yang sesuai dengan materi yang di ajarkan. Menurut pengamatan dan pengallaman Dieness dalam ( Simanjuntak, 1993:72) bahwa terdapat anak – anak yang menyenangi matematika hanya pada permulaan, mereka berkenalan dengan matematika yang sederhana,semakin tinggi sekolahnya semakin sukar matematika yang di pelajari, dan semakin kurang minat belajar matematika sehingga di anggap matematika itu sebagian anak beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang sukar dan rumit. Kurangnya minat belajar anak terhadap matematika karena kurangnya pengertian hakikat dan fungsi matematika itu sendiri, padahal matematika itu menurut Santso merupakan salah satu jalan untuk menuju pemikiran yang jelas, bahkan jatuh bangun satu negara tergantung dari kemajuan matematikanya.
  • 4. 4 Kemampuan berhitung merupakan kemampuan dasar yang sangat erat kaitannya dengan operasi matriks yang di ajarkan di sekolah Madrasah Aliyah ( MA ). Berhitung merupakan salah satu teknik dalam menentukan operasi matriks pada siswa kelas XII IPS-2 MAN 1 Ambon. Kesalahan yang di lakukan siswa dalam menyelesaikan soal operasi matriks karena siswa belum memahami dan mengerti bagaimana menyelesaikan soal yang di berikan secara baik dan benar. Dan sesuai dengan penulis alami di sekolah MAN 1 Ambon, siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi matriks. Semua itu karena kurangnya minat belajar siswa. MAN 1 Ambon merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dan banyak di minaati oleh masyarakat kota Ambon dan sekitarnya. Karena selain memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai juga memiliki lingkungan belajar yang aman dan baik. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mendapatkan prestasi belajar matematika adalah dengan jalan memperbaiki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai pengajar matematika maka penulis merasa terdorong untuk mencapai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika. Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Operasi matriks ordo 2 x 2 Kelas XII MAN 1 Ambon” . B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
  • 5. 5 1. Apakah ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi matriks ? 2. Berapa besar minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi matriks ? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai : 1. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi matriks. 2. Besar minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi matriks. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi guru bidang studi matematika yaitu sebagai bahan masukan agar dalam pembelajaran matematika bukan saja memperhatikan hasil belajar siswa tetapi proses berpikir siswa juga diperhatikan dalam mengatasi kesulitan yang dialami siswa dan melaksanakan perbaikan pengajaran. 2. Bagi penulis sendiri sebagai pengalaman agar manjadi seorang pendidik yang dapat memperhatikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah. E. Hipotesis Penelitian Diduga bahwa ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi matriks pada kelas XII IPS-2 MAN 1 Ambon.
  • 6. 6 BAB II KAJIAN TEORI A. pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang.perubahan sebagai proses belajar dapat ditujukan dalam berbagai bentuk seperti pengatahuan pemahaman dan tingkahlaku ,keterampilan, kecakapan kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang lain ada pada indifidu dikemukakan oleh mouly (nana sudjana,1985:5) belajar dapat di definisikan sebagai perubahan tinggkahlaku yang relative dan terjadi sebagai hasil penelitian atau pengalaman .Hal yang sama dikatakan oleh bagle (dalam ratumanan,2002:60). Lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar, karena setiap orang melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan selanjutnya Diniati (1994:4) mengatakan belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks , sehingga belajar hanya dialami oleh siswa sendiri .siswa adalah penentu terjadinya atau tidak proses belajar.belajar terjadi berkat siswa mempelajari suatu yang ada di lingkungan sekitar.Menurut Dewy (dalam setijai,1991;31) belajar adalah menyangkut apa yang harus di kerjakan murid- murid untuk dirinya sendiri Dari pendapat para ahli di simpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku indufidu yang terjadi secara terus –menurus akibat interaksi dengan lingkungan sehingga perkembangan intelektual semakin baik.Dengan belajar setiap
  • 7. 7 induvidu dapat membangun pengetahuanya sendiri sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. B. Belajar Matematika Matematika berasal dari bahasa inggris yakni matematics yang berarti ilmu pasti. Matematika adalah salah satu cabang ilmu yang sangat besar peranannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan secara umum maupun dalam kegiatan keilmuan yang bersifat eksak. Matematika dilukiskan sebagai satu struktur yang terdiri dari suatu sistem dimana setiap sistem mempunyai struktur tersendiri yang sifatnya deduktif, yaitu sistem yang dimulai dengan beberapa unsur yang tidak didefenisikan. Unsur tersebut kemudian diperlukan sebagai komunikasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Russefendi (1988 ; 151), bahwa belajar matematika melibatkan struktur hirarki dari matematika. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang di ajarkan dari tingkat SD hingga SMA, bahkan perguruan tinggi. Rof ( dalam Mulyono, 1999:253 ) mengemukakan bahwa matematika perlu di ajarkan karena : 1. Selalu di gunakan dalam kehidupan sehari – hari, 2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, 3. Merupakan sarana komnikasi yang kuat, singgkat, sesuai dan jelas, 4. Dapat di gunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara , 5. Meningkatkan kemampuan berfikir logis, 6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang mendatang Sejalan dengan pendapat di ataas, Cornelius ( dalam Mulyono, 1999: 23 ) menyatakan bahwa ada lima alasan dalam mempelajari metematika, yaitu :
  • 8. 8 1. Sebagai sarana barfikir yang logis dan jelas, 2. Sebagai sarana untuk memecahkan masalah sehari – hari,, 3. Sebagai sarana pengembangan kreatifitas, 4. Sebagai sarana mengenalkkan pola – pola hubungan generalisasi pengalaman, dan 5. Sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebudayaan. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa dalam mempelajari matematika setiap pokok bahasan mempunyai kaitan erat antar satu dengan yang lainnya. Hal ini menurut adanya suatu pengetahuan dasar tertentu untuk mempelajari pokok bahasan selanjutnya. Matematika pada hakekatnya merupakan metode berpikir logis yang pada mulanya mengendalikan pada penggunaan bahasa verbal, secara lambat laun dalam rangka meningkatkan kecermatan dan ketetapan penalarannya beralih pada logika simbol. Karena matematika merupakan ide abstrak yang diberi simbol-simbol, siswa akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari pada apa yang telah diketahuinya. Karena itu untuk mempelajari suatu materi baru pengalaman belajar yang lalu dari siswa itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar matematika selanjutnya. Penyajian materi matematika harus diajari secar berkesinambungan dalam arti penyajian dimulai dengan pemahaman. Ide dan konsep yang sederhana sampai pada jenjang yang lebih tinggi jika siswa tersebut belum menguasai atau memahami konsep yang lebih mudah. Demikian halnya dengan mempelajari bentuk akar, perlu adanya pengetahuan dasar tentang materi-materi sebelumnya.
  • 9. 9 C. Hasil Belajar Matematika Belajar matematika adalah bentuk belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana, yang dalam prosesnya dibutuhkan suatu proses aktif individu. Untuk memperoleh pengetahuan yang baru yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku. Menurut Russefendi (1988 ; 25), pola tingkah laku itu disusun sebagi prinsip-prinsip belajar yang diaplikasikan dalam pelajaran matematika. Pada hakekatnya matematika merupakan disiplin ilmu lainnya. Dikatakan demikian karena belajar matematika berarti kita belajar ide atau konsep-konsep yang tersusun secara hirarki dan penalaran yang bersifat deduktif (Hudoyo, 1998 : 3). Dari beberapa uraian di atas, maka penulis simpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah pola tingkah laku yang disusun menjadi satu model sebagai kumpulan sistem matematika yang mempunyai struktur serta ide atau konsep yang teratur menurut urutan yang logis dengan menggunakan pembuktian logis. Ada beberapa faktor tertentu yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat sujana ( 1995 : 39 ) bahwa hasil belajar siswa di pengaruhi oleh dua faktor utama yaitu : faktor yang datang dari dalam diri siswa berupa kemampuan dan faktor yang datang dari luar diri sisa ( lingkungan) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Proses pembelajaran matematika akan mencapai hasil yang optimal apabila faktor – faktor pendukung berikut ini dapat di kelola dengan sebaik – baiknya. Seperti:
  • 10. 10 a. Siswa, berhasil tidaknya proses pembelajaran matematika sangat tergantung pada peserta didik. Dalam hal ini siswa baik faktor internal maupun eksternal. 1. Faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada diri siswa. Hal ini mencakup faktor – faktor psikis intelegensi, motivasi, konsentrasi dan faktor keadaan fisik. Intelegensi merupakan bawaan sejak lahir, dalam kaitannya dengan kegiatan pengajaran di sekolah. Intelegensi berarti kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang di dalamnya mengandung makna berfikir. Berfikir ini mengandung peranan yang paling penting di dalam proses belajar. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu atau lebih di kenal dengan sebutan faktor lingkungan. Faktor lingkungan dalam pembelajaran yaitu lingkungan dalam sekolah seperti kurikulum, guru, sarana belajar dan lain – lain.Unsur tersebut pada hakikatnya berfungsi sebagai lingkungan belar yakni lingkungan tempat siswa berinteraksi sehingga menimbulkan kegiatan belejar pada diri siswa tersebut. b. Guru, guru atau pengajar mempunyai tanggung jawab yang sangat penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar akan lebih baik apabila guru sebagai tenaga pengajar mempunyai keahlian atau profesional yang tinggi, artinya seorang guru harus mempunyai kemampuan yang baik dalam penyajian materi pelajaran. Seorang guru matematika yang tidak menguasai materi dan metode pengajaran tiak dapat mengajar dengan baik yang pada akhirnya hasil belajar
  • 11. 11 akan kurang memuaskan atau tidak memuaskan sehingga siswa tidak dapat mencapai hasil yang optomal sebagaimana mestinya. c. Sarana dan prasarana, Faktor pendukung juga turut menentukan hasil belajar matematika adalah tersedianya sarana yang lengkap seperti buku paket dan alat – alat peraga yang ada hubunganya dengan materi pelajaran yang di sajikan pada siswa. Demikian pula prasarana yang lain seperti ruangan yang bersih, tempat duduk yang baik, serta kondisi sekolah yang aman akan menimbulkan minat dan gairah siswa yang lebih tenang untuk meneria mata pelajaran matematika. d. Penilaian, Penilaian di pergunakan untuk mengetahui bagaimana prestasi siswa juga untuk mengetahui bagaimana berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa itu, penilaian mengacu ke proses belajar yang lebih bergairah dengan hasil yang di dapatkan. Penilaian hasil belajar atau proses belajar merupakan penilaian terhadap kegiata dan kemajuan siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas yang di lakukan sepanjang pelaksanaa pembelajaran. D. Minat Belajar Matematika Bagi sebagian masyarakat, pelajaran matematika di anggap pelajaran yang sulit, sukar di pahami, dan pelajaran yang hanya di kuasai oleh anak yang pandai. Menguasai pelajaran ini tidak semudah membalik telapak tangan. Di butuhkan ingatan yang cukup kuat, ketelitian, ketelatenan dan kesabaran. Bagi guru atau orang tua siswa yang mendampingi belajar matematika tentu juga mengalami banyak hambatan dalam menjelaskan materi pelajaran tersebut. Penyelesaian soal yang sebenarnya bisa di lakukan dalam beberapa sudut pandang, kadang terpatahkan oleh anggapan anak bahwa penyelesaian itu harus sesuai
  • 12. 12 dengan apa yang di ajarkan oleh gurunya. Ada beberapa kiat untuk mengurangi keengganan anak belajar matematika. a. Kiat pertama adalah : Berfikir positif, dalam kehidupan kita sering menjumpai matematika di setiap jenjang pendidikan juga akan bertemu pelajaran ini. Bagaimana mungkin kita akan menghindarinya sehingga kita yang harus mendekatinya menurut kemampuan. b. Kiat ke dua adalah : Kontekstualitas, mengajari anak secara abstrak akan membuat anak lebih sukar dalam memahami apa yang di ajarkan. Misalkan mengajari penjumlahan dan pengurangan dengan angka – angka yang tertulis dalam buku tulis akan lebih sukar di bandingkan dengan mengajari dengan benda nyata seperti kelereng, tusuk sate, dan lain – lain. c. Kiat ke tiga adalah : Melihat potensi anak, dalam mempelajri sesuatu, setiap anak mempunyai tingkat pemahaman dan penguasaan konsep dasar yang berbeda – beda. Begitu juga dalam belajar matematika. Ada anak yang cukup di jelaskan sekali suda paham, ada anak yang harus di jelaskan berkali – kali baru memahami apa yang di ajarkan. d. Kiat ke empat adalah : “ Banyak jalan menuju roma “, pendapat anak bahwa caara menyelesaikan suatu soal harus di kerjakan sama caranya yang di ajarkan guru harus di ubah, baik oleh anak maupun gurunya. Suatu soal mungkin dapat di selesaikan dari berbagai macam cara selama cara yang di pakai adalah logis. Hal ini justru akan menambah wawasan bagi si anak maupun guru itu sendiri.
  • 13. 13 e. Kiat ke lima aadalah : Konsentrasi, belajar matematika membutuhkan konsentrasi yang cukup. Ajari anak untuk belajar tanpa terganggu oleh lingkungan separti acara televisi di rumah, keramaian di kelas, dan lain – lain. Ini juga tidak berarti selama belajar harus serius sekali, tegang tanpa selingan. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa a. Faktor Interen, Faktor ini meliputi : 1. Kondisi fisik / jasmani siswa saat mengikuti pelajaran Kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pelajaran matematika sangat berpengaruh terhadap minat dan aktifitas belajarnya. Faktor kesehatan badan, seperti kesehatan yang prima dan tidak daalam keadaan sakit atau lemah, akan sangaat membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaraan. Sebab pelajaran matematika meemerlukan kegiataan mental yang tinggi, menuntut banyak perhatian dan pikiran jernih. Oleh karena itu apabila siswa mengalami kelelahan atau terganggu kesehatannya, akaan sulit memusatkaan perhatiannya dan berfikir jernih. 2. Pengalaman belajar matematika di jenjang pendidikan sebelumnya. Pengalaman belajar sangat berkaitan dengan kemampuan awal ( entry behavior ). Sebagaimana yang di kemukakan oleh Bloom, (2004:64) “ Kemampuan awal adalah pengetahuan, keterampilan dan kompetensi, yang merupakan persyaratan yang di miliki untuk dapat mempelajari suatu pelajaran baru atau lebih lanjut.”
  • 14. 14 Setiap siswa masing – masing telah memiliki berbagai pengalaman belajar yang berbeda – beda yang di perolehnya di jenjang pendidikan sebelumnya. Hal tersebut merupakan modal awaal bagi siswa dalam melakukan kegiatan belajar selanjutnya. Pengalaman belajar yang telah di miliki oleh siswa besar pengaruhya teerhadap minat belajar. Pengalaman tersebut menjadi dasar unuk menerima pengalaman – pengalaman baru yang akan sangat membantu dalam minat belajar siswa. Sebagai contoh, seseorang siswa akan sangat mudah dalam menguasai dan memahami materi pelajaran matematika, kaarena ia telah memahami dan menguasai dengan baik materi pelajran matemaatika sewaktu di SD / MI. Jadi, dapat di pahami bahwa pengalaman belajar matematika di jenjang matematika sebelumnya turut berpengaruh terhadap belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran matematika. b. Faktor Eksteren 1. Metode dan gaya mengajar guru Matematika Metode dan gaya mengajar guru juga memberi pengaruh terhadap minat siswa dalam belajar matematika. Oleh karena itu hendaknya guru dapat menggunakan metode dan gaaya mengajar yang dapat menumbuhkan minat dan prhatian siswa. Dominikus catur raharja (2001:7) menyatakan : Guru adalah kreator proses belajr mengajar. Guru adalah oraang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mngkaji apa yang menarik minatna, mngekspresikan ide – ide dan kreativitasnya dalam batas – batas dan norma – norma yang di tegakkan secara konsisten. Cara penyampaian pelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa kurang berminat dan kurang bersemangat untuk mengikutinya dan kemudian mendorongnya
  • 15. 15 untuk terus mempelajarinya. Cara seorang guru untuk menyampaikan pelajaran sangat terkait dengan tipe atau karakter kepribadianya, seperti yang di kemukakan Muhibin Syah sebagai berikut : 2. Guru yang otoriter ( Autoriterian ) Secara harfiah, otoritervbararti berkuasa sendiri atau sewenang – wenang. Dalam PBM, guru yang otoriter mengarahkan dengan keras segala aktivitas para siswa tanpa di tawar – tawar. Hanya sedikit sekali kesempatan yang di berikan kepada siswa untuk berperan serta memutuskan cara terbaik untuk kepentingan belajar mereka, sehingga antara guru dan murid tidak terdapaat hubunan yang akrab. 3. Guru yang Demokratis ( Demokratie ) Arti demokratis adalah bersifat demokratis yang pada intinya mengandung makna memperhatikan persamaan hak daan kewajiban semua orang. Guru yang memiliki sifat ini pada umummnya di pandang sebagai guru yang paling baik dan ideal.. Alasannya, dibanding dengan guru yang lainnya guru tipe demokratis lebih suka bekerja sama dengan rekan – rekan seprofesinya. Namun tetap menyelesaikan tuggasnya secara mandiri. Di tinjau dari sudut hasil pengajaran, guru yang demokratis dan yang ptoroter tidak jauh berbeda. Akan tetapi dari sudut moral, guru yang demokratis dan karenanya ia lebih di senangi oleh rekan – rekan sejawatnya maupun para siswanya sendiri. Di samping itu, metode yang di gunakan dalam menyampaikan pelajaran besar pula pengaruhnya terhadap minat belajar siswa. Apabila guru hanya menggunakan satu metode saja dalam mengajar maka akan membosankan, yang akhirnya siswa
  • 16. 16 tidak tertarik memperhatikan pelajaran. Jadi hendaknya guru dapat menggunakan berbagai metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran matematika. Fasilitas dan alat dalam belajar memiliki peranan penting dalaam memotovasi minat siswa pada suatu pelajaaran. Tersedianya fasilitas dan alat yang memadai dapat memancing minat siswa pda mata pelajaran matemaatika. Fasilitas dan alat penunjang pelajaaran matematika yang di maksud di sini berupa : a) Alat fasilitas yang di gunakan bersama – sama dengan murid. Sebagai contoh : papan tulis, kapur tulis / spidol, ruangan kelas dan sebagainya. b) Alat yang di miliki olehh masing – masing murid dan guru. Sebgai contoh : Alat tulis, buku pelajaran matematika, buku pegangan guru dan lain sebagainya. c) Alat peraga yang berfungsi untuk memperjelas atau memberi gambaran yang lebih jelas tentang hal – hal yang di ajarkan E. Ruang Lingkup Matriks Sebagian besar manusia, baik anak – anak maupun orang dewasamenyukai permainan. Salah satu permainan yang menarik adalah permainan catur. Dalam perainan catur, terdapat aturan – aturan lengkap dari setiap bidak catur.Misalnya langkah kuda yaitu seperti huruf L.
  • 17. 17 Seorang pemain catur profesional mempunyai strategi dalam permainannya. Langkah – langkah setiap bidak catur teleh di perhitungkan dengan cermat, sehingga menjelang akhir permainan dia dapat memprediksi berapa langkah lagi dia akan memenangkan pertandingan. Kitapun dapat mempelajarinya dengan menggunakan matriks. Setiap langkah anak catur dapat di buat grap terarah dan dapat diinterpretasikan dalam bentuk matriks. MATRIKS a. Operasi perkalian, penjumlahan dan pengurangan matriks ordo 2 x 2 1) Pengertian Matriks. Matriks adalah susunan bilangan yang di atur berdasarkan baris dan kolom sehingga mebentuk persegi panjang. Ukuran panjang dan lebar matriks di tentukan oleh banyaknya baris dan kolom pada matriks. Bilangan – bilangan yang menyusun baris dan kolom matriks di sebut unsur – unsur atau elemen – elemen dari matriks itu. Syarat – syarat sutu matriks adalah : b. Bentuk persegi panjang dan di tmpatkan dalam kurung biasa atau kurung siku. c. Elemen – elemennya teriri dari bilangan – bilangan d. Mempunyai baris dan kolom. 2) Bentuk umum matriks Nama sebuh matriks di lambangkan dengan huruf besar ( huruf kapital ) A, B, C, D… dan seterusnya. Secara lengkap di tulis matriks A = ( aij) artinya
  • 18. 18 suatu matriks A yang elemen – elemennya aij dengan indeks i menyatakan baris ke –i dan indeks j menyatakan kolom ke – j dari elemen – elemen tersebut. Secara umum sebuah matriks A = ( aij), i = 1, 2,….,m dan j = 1, 2,….n. Yang bereti matriks A mengandung m baris dan n kolom dapat di lambangkan oleh notasi berikut : Amxn= A ( m x n ) = Amxn = Johanes dkk ( 2004 : 122 ) 3) Istilah dalam matriks Sebelum mempelajari masalah operasi perkalian, penjumlahan dan pengurangan matriks, perlu dipahami terlebih dahulu beberapa pengertian dan istilah yang berkaitan dengan matriks. A= elemen-elemen yang terletak pada baris pertama elemen-elemen yang terletak pada baris kedua Elemen yang terletak pada kolom pertama
  • 19. 19 Elemen yang terletak pada kolom kedua Elemen yang terletak pada kolom ketiga A= Berdasarkan pengamatan dalam paparan sebelumnya, pngertian, baris kolom dan elemen suatu matriks dapat dilengkapi sebagai berikut: a. Baris dari suatu matriks adalah: Bagian susunan bilangan yang dituliskan mendatar dan horisontal dalam matriks. b. Kolom dari suatu matriks adalah: Bagian susunan bilangan yang dituliskan tegak atau vertikal dalam matriks. c. Elemen atau unsur suatu matriks adalah: Bilangan-bilangan (real atau kompleks) yang menyusun itu. (Wirodikromo Sartono, 2006:92) 4) Operasi pada matriks ordo 2 x 2 Dua buah matriks dapat dijumlahkan jika memiliki ordo yang sama. Penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan elemen-elemen yang seletak yaitu jika A = (aij) dan B = (bij), maka A + B = (aij + bij). Contoh Penjumlahan 1. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B Jawab: A + B = + = =
  • 20. 20 2. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B Jawab: A + B = + = = Contoh Pengurangan 1. Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B Jawab: A – B = = = 2. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B Jawab: A + B = = = Contoh Perkalian 1. Jika A = dan B = Jawab: A x B = =
  • 21. 21 = 2. Jika A = dan B = Jawab: A x B = = F. Kerangka Pikir Pengaruh penguasaan materi operasi matriks ordo 2 x 2 terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS – 2 MAN 1 Ambon merupakan sebuah hipotesis. Pencarian terhadap kebenarannya melalui kuisioner dan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil yang di peroleh di analisis dengan menggunakan analisis statistik persamaan regresi. Analisis ini nantinya akan memberikan pembuktian terhadap hipotesis tersebut, apakah benar atau tidak. Jika benar maka hal ini dapat di gunakan untuk menambah minat belajar siswa, sehingga kedepan tercpainya tujuan minat belajar siswa trhadap mata pelajran matemtika.
  • 22. 22 Bagan Kerangka Pikir Proses Pembelajaran di MAN 1 Ambon Pengaruh Minat Belajar Siswa Hasil Belajar Hipotesis Minat Belajar Instrumen Tes Dan Kusioner Analisis Statistik Regresi Deskriftif Sederhana
  • 23. 23 Kesimpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Ex post facto yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat dan mengkaji dua variebel atau lebih. Dimana variabel yang di kaji telah terjdi sebelumnya melalui perlakun orang lain. B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan IPA dan IPS MAN 1 Ambon semester ganjil tahun ajaran 2009 / 2010 yang berjumlah 145 siswa yang terdiri dari lima kelas. 2. Sampel Sampel dalam enilitian ini di ambil satu kelas yaitu kelas XII IPS – 2 MAN 1 Ambon dengan jumlah 40 siswa.
  • 24. 24 C. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang akurat yang digunakan dalam instrumen penelitian adalah : a. Kuisioner Dilakukan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Sebagaimana yang terlampir. b. Test Untuk mengetahui hasil belajar siswa. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan 2 metode yaitu : 1. Observasi, yaitu dimaksud agar peneliti dapat melihat langsung proses belajar siswa. 2. Test, untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap hasil belajar operasi perkalian matriks. E. Analisis Data Data yang dikumpulkan dari penelitian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan : 1. Teknik analisis Statistik Diskriptif Dengan menggunakan teknik analisis Statistik Diskriptif
  • 25. 25 untuk menghitung presentase dari skor yang diperoleh siswa, maka rumusan yang digunakan adalah : skor yang diperoleh Nilai = X 100% skor total Selanjutnya dari hasil presentase, kemudian diklasifikasikan dengan presentase yang dinyatakan sebagai berikut : Tabel 1: Kualifikasi Pencapaian Penilaian Acuan Patokan Interval Kualifikasi 80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 0 – 39 Gagal Arikunto ( 2001 : ) 2. Mencari Persamaan Regresi Untuk mencari perhitungan persamaan regresi, penulis menggunakan rumus sebagai berikut : Ý = a + bx (Sudjana, 1996 : 312) Untuk mendapatkan harga-harga a dan b menggunakan rumus : ( Σyi ) (Σxi 2 ) − ( Σxi ) ( Σxi yi ) 1. n Σxi − ( Σxi ) 2 2
  • 26. 26 nΣxi y i − ( Σxi ) ( y i ) 2. − ( Σxi ) 2 2 n Σxi (Sudjana, 1996 : 315) Dengan : a : Konstanta b : Koefisien Regresi Σx : Jumlah nilai x Σy : Jumlah nilai y Σx 2 : Jumlah kuadrat dari nilai x Σy 2 : Jumlah kuadrat dari nilai y Σ xy : Jumlah produk antara nilai x dan y a. Menguji kelinieran regresi Setelah memperoleh a dan b akan di tentukan persamaangaris regresinya. Analisis yang di gunakanselanjutnya yaitu melakukan uji kelinieran dan keberartian regresi yang di sajikan pada tabel ANAVA sebagai berikut : Tabel. 2. Daftar analisis varians ( ANAVA ) regresi linear sederhana.
  • 27. 27 Sumber dk JK KT F Variasi Total n ΣY 2 ΣY 2 Koefisien 1 JK (a ) Jk (a ) Regresi (b a ) 1 JK (b a ) S 2 reg = JK (b a ) S 2 reg n-2 Sisa JK (S) JK ( S ) S 2 sisa S 2 sisa = n−2 Tuna cocok k-2 JK (TC) JK (TC ) S 2 TC = k −2 S 2 TC Galat n-2 JK (G) JK (G ) S 2G S 2G = n−k Keterangan : dk : dengan kebebasan JK : jumlah kuadrat KT : kuadrat tengah F : statistik F Jumlah kuadrat (JK) dari berbagai sumber varians dihitung dengan menggunakan rumus: (Sudjana, 2003: 17) JK (T) = ΣY 2 (ΣY ) 2 JK (a ) = n  (ΣX )(ΣY )  JK (b a ) = b ΣXY −   n  = nΣXY − (ΣX )(ΣY ) 2 nΣX 2 − (ΣX ) 2 JK (S) = JK(T) – JK (a ) - JK (b a )  2 (ΣY ) 2  JK (G) = ∑  XY −  JK (G) dihitung setelah melakukan xi  ni 
  • 28. 28 penjumlahan untuk semua harga X dalam tiap kelompok. JK (TC) = JK (S) – JK(G) 2 S TC Untuk menguji kebenaran kelieaniran regresi digunakan statistik F = 2 kemudian SG hasilnya dibandingkan dengan nilai F yang telah dikonsultasikan dengan tabel pada taraf nyata 5% dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k – 2) dan penyebut (n – k) dengan kriteria:Jika Fhit ≥ Ftab maka regresi linear ditolak Jika Fhit < Ftab maka regresi linear diterima (Sudjana, 2003: 18). b. Menguji keberartian regresi 2 S reg untuk uji keberartian regresi digunakan statistik F = 2 kemudian hasilnya S sis dibandingkan dengan nilai F tabel pada taraf nyata 5% dengan dk pembilang adalah satu dan dk penyebut (n – 2) dengan kriteria: Jika Fhit >Ftab maka regresi berarti Jika Fhit < Ftab maka regresi ditolak (Sudjana, 2003: 19 ) Setelah diperoleh persamaan regresi dalam bentuk linier, maka selanjutnya digunakan uji ketergantungan antara variabel, uji yang digunakan adalah uji t, (Sudjana, 2003: 17). b Σ( y − y ) 2 t= dimana : S yx = 2 Sb n−2 S 2 yx S 2b = Dengan rumus  ( Σx ) 2  Σx 2    n 
  • 29. 29 Keterangan: S2b = varians koefisien arah regresi b = koefisien arah regresi Sb = defiasi standar b S2yx = varians galat taksiran y dan x Hasil perhitungan t hitung yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf nyata 5% dan dk = n -2 dengan kriteria: Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dalam arti Ha diterima, sebaliknya Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak dalam arti Ho diterima c. Berapa besar pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar operasi matriks Sesuai dengan pokok permasalahan yang di kemukakan maka, untuk menentukan berapa besar pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar materi operasi matriks di gunakan koefisien determinasi ( r 2 ) dengan rumus : JK (TD ) − JK ( S ) r2 = JK (TD ) Dengan JK(TD) = JK(T) – JK (a ) dimana: JK(TD) = jumlah kuadrat total dikoreksi. (Sudjana, 2003: 47)
  • 30. 30 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MAN I Ambon Tahun 1975, PGA Negeri Ambon yang ada pada waktu itu berlokasi di Desa Batu Merah, Kota Madya Ambon, dipindahkan ke lokasi baru di Tulehu Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah sehingga Kota Ambon praktis tidak lagi memiliki lembaga pendidikan tingkat menengah yang berciri-khas Islam. Pada saat itu, PGA Negeri Ambon dipimpin oleh Drs. Abdurrahman Umarella. Pada tahun yang sama, sebuah PGA Swasta di dirikan di Desa Batu Merah Kota Madya Ambon, yang dipimpin oleh Drs.Usman Rumbia. Setelah beroperasi kurang lebih 5 tahun, tepatnya pada tahun 1985, lembaga ini beralih status menjadi Madrasah Aliyah Swasta, dan lembaga inilah yang kelak dikemudian hari
  • 31. 31 menjadi embrio MA Negeri 1 Ambon. Berdasarkan Surat Keputusan Mentri Agama RI, H. Munawir Sadzali Nomor 137 Tanggal 11 juli 1991, MA Swasta tersebut berubah status menjadi MA Negeri 1 Ambon dan diresmikan pada tanggal 17 Pebruari 1992 berlokasi di Jl. Kesatrian no. l Batu Merah, Kota Madya Ambon yang pada saat sekarang menjadi lokasi MI Negeri Ambon. Tahun 1998, MA Negeri 1 Ambon yang semula berada di Jl. Kesatrian dipindahkan ke lokasi baru di Jl. Kembang Buton Nomor 1, Kampung Wara, Air Kuning, Ambon. Awal 1995, setelah Drs. Usman Rumbia wafat, Madrasah dipimpin oleh Pjs. Bahtiar Udjir, kemudian pada tahun 1995 secara definitif pucuk pimpinan diserahkan kepada Drs.Umar Masuku. Tahun 2002, pimpinan MA Negeri 1 Ambon diserah-terimakan kepada pejabat baru, Drs. Muhammad Shodik, Mantan Kepala MA Negeri 2 Ambon di Tulehu. MA Negeri 1 Ambon atau MAN I Ambon adalah satu-satunya sekolah berciri Islami di Kota Ambon yang berstatus negeri. Semula Madrasah ini disiapkan menjadi MA keterampilan dengan konsentrasi di Bidang Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Reparasi Computer, dan Menjahit. Pilot Project MA keterampilan ini berlangsung selama hampir 5 tahun dengan dukungan dana operasional dari Islamic Development Bank. Program ini gagal karena tidak didukung dengan keberadaan Tenaga Instruktur Bidang Teknis Vokasional yang dibutuhkan, disamping pilihan program yang tidak didasarkan atas kajian yang cermat dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan daerah, kemudian diperparah lagi dengan eskalasi konflik yang pecah berlarut-larut terutama di Kota Ambon dan
  • 32. 32 hampir sebagian besar Wilayah Maluku. Mulai 2003, manajemen MA Negeri 1 Ambon melakukan reorintasi seluruh program keterampilan setelah tidak ada lagi bantuan dana operasional Keterampilan Pernerintah Pusat. melalui visi unggul dalam prestasi, terpuji dalam prilaku, siap berkarya di masyarakat, program vokasional yang selama ini dilaksanakan mengalami penyesuaian-penyesuaian seperlunya. Meskipun MA Negeri 1 Ambon bukan lagi MA Keterampilan, namun ciri kegiatan vokasional tetap dijadikan basis pengelolaan sekolah melalui program pendidikan kecakapan hidup (Life Skill Education). Dengan bekal pengetahuan umum, ilmu agama serta bekal keterampilan khusus yang memadai diharapkan setiap lulusan MA Negeri 1 Ambon dapat menjadi Warga Negara yang cerdas, agamis, dan produktif. B. Deskripsi Data 1. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal – soal Operasi matriks di kelas XII IPS-2. Peniliti menggunakan tes yang berbentuk essay sebanyak 6 butir saoal kepada siswa yang berjumlah 40 orang. Dari hasil tersebut akan di hitung persentase untuk mengetahui hasil belejar siswa. Adapun hasil tes dapat di lihat pada table berikut. Tabel.2. Kualifikasi Hasil Belajar Siswa ( Y ) Kualifikasi Frekuensi Persentase Huruf Keterangan
  • 33. 33 80 -100 19 47,5 A Baik sekali 66 – 79 8 20 B Baik 56 – 65 5 12,5 C Cukup 40 – 55 6 15 D Kurang 0 - 39 2 5 E Gagal Jumlah 40 100 % Sumber, hasil Olahan November 2009 Berdasarkan Tabel 1. di atas di ketahui bahwa dari 40 siswa yang menjadi sample penilitian terdapat 19 siswa atau 47,5 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori sangat baik, 8 siswa atau 20 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori baik, 5 siswa atau 12,5 % mampu menyelesaika soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori cukup,6 siswa atau 15 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori kurang, 2 siswa atau 5 % menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori tidak mampu atau gagal. 2. Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa terhadap operasi matriks ordo 2 x 2 maka peneliti mengadakan Kuisioner atau angket sebanyak 20 pertanyaan dan memberikan tanda cheking (√ ) pada salah satu jawaban kepada siswa yang berjumlah 40 orang. Dari hasil Kuisioner atau angket tersebut akan di hitung persentase untuk mengetahui minat belajar siswa. Adapun hasil minat belajar siswa dapat di lihat pada tabel berikut Tabel.3. Kualifikasi Hasil Minat Belajar Siswa ( X) Kualifikasi Frekuensi Persentase Huruf Keterangan 80 – 100 11 27,5 A Baik sekali 66 – 79 8 20 B Baik 56 – 65 7 17,5 C Cukup 40 – 55 12 30 D Kurang 0 - 39 2 5 E Gagal
  • 34. 34 Jumlah 40 100 % Sumber, hasil Olahan November 2009 Berdasarkan tabel.3. di atas di ketahui bahwa, dari 40 siswa yang menjadi sample panilitian terdapat 11 siswa atau 27,5 % mereka menyukai pelajaran matematika dan selalu mendapat nilai matematika yang bagus kemudian selalu aktif dalam mengikuti pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mereka setres akan tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam dengan kategori baik sekali, 8 siswa atau 20 % mereka menyukai pelajaran matematika dan sering mendapat nilai yang bagus kemudian sering aktif dalam mengikuti pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mreka setres akan tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam dengan kategori baik, 7 siswa atau 17,5 % mereka menyukai pelajaran matematika akan tetapi mareka tidak terlalu serius dalam mengikuti dan belajar matematika karena pelajaran matematika suka membuat mereka setres jadi mereka jarang mengulangi pelajaran matematika ketika sudah kembali ke rumah dengan kategori cukup, 12 siswa atau 30 % mereka kurang terlalu suka dengan pelajaran matematika karena mereka sering setres ketika guru memberikan contoh soal kepada siswa dan mereka sering bolos dalam mengikuti pelajaran matematika dengan kategori kurang, 2 siswa atau 5 % mereka sama sekali tidak suka dengan pelajaran matematika karena matematika banyak dengan rumus – rumus dan suka membuat mereka setres olehnya itu mereka sering bolos, tidak pernah mendapat nilai matematika yang bagus dan sama sekali tidak pernah mengulang pelajaran matematika di rumah. 3. Analisis Statistik Regresi linier Sederhana
  • 35. 35 Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui tes maka akan dicari persamaan regresi linier sederhana dengan terlebih dahulu ditentukan harga a dan harga b. diperoleh harga a = 28,2 dan harga b = 0,58X adapun grafiknya sebagai berikut: 30 - • Y = 28,2 + 0,85X 20 - 10 - 50 40 10
  • 36. 36 Gambar1: Grafik hasil Regresi Grafik diatas menunjukan garis regresi bahwa hasil belajar siswa (Y) lebih besar dari pada minat belajar siswa (X). 4. Uji kelinieran dan keberartian regresi Menguji kelinieran dan keberartian regresi digunakan analisis varians (ANAVA). (lihat lampiran delapan) yang disajikan sebagai berikut: Tabel 5: Harga analisis varians untuk uji kelinieran dan keberartian regeresi linier Y = 28,2 + 0,58 X Sumber F dk JK KT Hitung Variasi Tabel Total 40 217575 217575 0,05 Koefisien 1 202350,63 202350,63 Regresi (b a ) 1 3934,06 3934,06 13,2 4,10 38 11290,31 297,11 Sisa Tuna cocok 20 4154,81 207,7 0,52 2,19 Galat 18 7135,5 891,8396,4 Dari hasil yang di peroleh pada tabel harga ANAVA di atas, maka uji kelinieran regresi (Fhit). Diperoleh Fhit = 0,52 dibandingkan dengan Ftab untuk taraf 0,05 dengan dk pembilang 20 dan dk penyebut 18. Ftab (0,05) = 2,19 adalah Fhit < Ftab maka pernyataan yang menyatakan bahwa regresi linier diterima.
  • 37. 37 Dan uji keberartian regeresi Fhit diperoleh Fhit = 13,2 di bandingkan dengan Ftab untuk taraf 0,05 dengan pembilang 1 dan dk penyebut 38 diperoleh Ftab (0,05) = 4,10 adalah Fhit > Ftabel maka koefisien arah regresi nyata sifatnya sehingga pernyataan yang menyatakan bahwa regresi bearti diterima. 5. Pengujian Hipotesis Dengan demikian karena uji kelinieran dan uji keberartian telah ditentukan maka selanjutnya uji independent antara variabel (uji t) yaitu minat belajar siswa (X) dan hasil hasil belajar siswa (Y), berdasarkan hasil perhitungan diperoleh: t hitung = 1,93 kemudian nilai thitumg dibandingkan dengan nilai ttabel dari distribusi pada taraf nyata 0,05 untuk derajat kebebasan (dk) diperoleh tetap = 1,68 dengan demikian thitung > ttabel ( 1,93 > 1,68 ). Pada taraf nyata 0,05 sehingga hipotesis Ha yang berbunyi “ada pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa” diterima. Dan sebaliknya hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “tidak ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa” ditolak. 6. Berapa besar pengaruh penguasaan operasi matriks terhadap hasil belajar Untuk mengetahui besarnya pengaruh materi operasi matriks terhadap hasil belajar. Maka mencari menggunakan koefisien determinasi ( r 2 ). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga r 2 = 0,25 dan r = 0,5 atau 50%
  • 38. 38 BAB V PEMBAHASAN A. Hasil belajar siswa Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XII IPS – 2 dalam menyelesaikan soal – soal perasi matriks ordo 2 x 2. Peneliti memberikan soal tes kepada siswa sebanyak 6 butir soal yang berjumlah 40 siswa. Dari hasil tes tersebut kemudian di hitung persentase yang kemudian di masukan ke table Kualifikasi taraf hasil belajar siswa. Di mana 19 siswa atau 47,5 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori sangat baik, 8 siswa atau 20 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori baik, 5 siswa atau 12,5 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori cukup, 6 siswa atau 15 % mampu menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori kurang, 2 siswa
  • 39. 39 atau 5 % menyelesaikan soal – soal operasi matriks ordo 2 x 2 dengan kategori tidak mampu atau gagal. Dari hasil tes tabel.2. kita konsultasikan dengan nilai criteria ketuntasan minimal ( KKM ) untuk MA.Negeri 1 Ambon adalah 65 %. Maka yang memperoleh nilai yang di bawah 65 % di nyatakan gagal, sedangkan yang memperleh nilai di atas 65 % di nyatakan berhasil. Sehingga dari 40 siswa sebagai sample yang memiliki nilai yang di bawah 65 % sebanyak 11 siswa ( 27,5 % ) sedangkan yang memilki nilai di atas 65 % sebanyak 29 siswa (72,5 % ) ini berarti tingkat hasil belajar siswa baik. B. Minat belajar siswa Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas XII IPS-2 , peneliti memberikan kuisioner atau angket minat belajar siswa sebanyak 20 pertanyaan dan memberikan tanda cheking (√ ) pada salah satu jawaban kepada siswa yang berjumlah 40 orang. Dari hasil Kuisioner atau angket tersebut kemudian di hitung persentase untuk mengetahui minat belajar siswa. Di mana dari 40 siswa yang menjadi sampel panilitian terdapat 11 siswa atau 27,5 % mereka menyukai pelajaran matematika dan selalu mendapat nilai matematika yang bagus kemudian selalu aktif dalam mengikuti pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mereka setres akan tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam dengan kategori baik sekali, 8 siswa atau 20 % mereka menyukai pelajaran matematika dan sering mendapat nilai yang bagus kemudian sering aktif dalam mengikuti pelajaran matematika meskipun pelajaran matematika sering membuat mreka setres akan tetapi
  • 40. 40 tidak mengurangi semangat mereka untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam dengan kategori baik, 7 siswa atau 17,5 % mereka menyukai pelajaran matematika akan tetapi mareka tidak terlalu serius dalam mengikuti dan belajar matematika karena pelajaran matematika suka membuat mereka setres jadi mereka jarang mengulangi pelajaran matematika ketika suda kembali ke rumah dengan kategori cukup, 12 siswa atau 30 % mereka kurang terlalu suka dengan pelajaran matematika karena mereka sering setres ketika guru memberikan contoh soal kepada siswa dan mereka sering bolos dalam mengikuti pelajaran matematika dengan kategori kurang, 2 siswa atau 5 % mereka sama sekali tidak suka dengan pelajaran matematika karena matematika banyak dengan rumus – rumus dan suka membuat mereka setres olehnya itu mereka sering bolos, tidak pernah mendapat nilai matematika yang bagus dan sama sekali tidak pernah mengulang pelajaran matematika di rumah. Dari hasil kuisioner atau angket pada siswa, maka penulis menarik suatu kesimpulan bahwa faktor – faktor yang menyebabkan kurangnya minat belajar siswa : 1. Faktor internal siswa, yaitu di karenakan adanya inspirasi atau pemikiran bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan sangat menyeramkan 2. Faktor Eksternal siswa, yaitu di mana berkenaan dengan faktr lingkungan. Baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Jika ke dua lingkungan tersebut menunjang maka dengan sendirinya siswa akan termotivasi untuk belajar. C. Pengaruh minat belajar siswa kelas XII IPS 2 MAN 1 Ambon pada materi operasi matriks
  • 41. 41 Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh pada siswa kelas XII IPS 2 MAN 1 Ambon ternyata thit > ttab taraf nyata 0,05 = 1,93 >1,68 . dengan demikin, hipotesis nol (Ho) ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif. “minat belajar siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dapat diterima” D. Besarnya pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar untuk mengetahui besarnya pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar dapat di gunakan harga koefisien determinan (r 2 ) . Dari hasil perhitungan maka diperoleh nilai r 2 = 0,25 dan nilai r = 0,5 Dengan demikian maka minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada materi operasi matriks adalah sebesar 0,5 atau 50%. Hal ini berarti bahwa minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa 0,5 ditentukan oleh taraf minat belajar siswa pada materi operasi matriks, dan sisanya 50% ditentukan oleh kemampuan lain seperti: 1. Faktor Interen, Faktor ini meliputi: a. Kondisi fisik / jasmani siswa saat mengikuti pelajaran b. Pengalaman belajar matematika di jenjang pendidikan sebelumnya. 2. Faktor Eksteren, faktor ini meliputi: a. Metode dan gaya mengajar guru Matematika b. Guru yang otoriter ( Autoriterian ) c. Guru yang Demokratis ( Demokratie ) d. Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran matematika.
  • 42. 42 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh yang signifikan pada minat belajar siswa terhadap hasil belaja siswa pada materi operasi matriks kelas XII IPS 2 MAN 1 Ambon digambarkan dalam bentuk persamaan regresi linier sederhana Y = 28,2 + 0,58X yang ditandai dengan hasil uji t yaitu thitung > ttabel baik pada taraf nyata 0,05. 2. Besarnya pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar pada materi operasi matriks dapat di lihat dari nilai r = 0,5 atau 50% Dan sisanya 50% di pengaruhi oleh faktor lain yaitu :Faktor interen yang meliputi Kondisi fisik, Pengalaman
  • 43. 43 belajar matematika di jenjang pendidikan sebelunya. Dan Faktor eksteen, yang meliputi :Metode dan gaya mengajar guru matematika, Guru yang otoriter, Guru yang demokratis B. Saran Dengan memperhatikan hal – hal yang telah di kemukakan di atas, maka dalam rangka upaya meningkatkan pembelajaran matematika pada khususnya. Penulis perlu menyarankan beberapa hal antara lain : 1. Kepada pihak sekolah pada umumnya dan kepada guru bidang study matematika agar lebih meningkatkan perhatian khusus bagi siswa – siswi sekaligus mencari solusi yang terbaik demi meningkatkan mutu belajar siswa 2. Meningkatkan mutu diri, baik sebagai guru maupun siswa. Karena tanpa usaha dari masing – masing pihak maka keberhasilan pembelajaran tidak akan terujud secara maksimal. 3. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis sarankan kepada umumnya pihak seklah dan kepada guru bidang studi matematika agar lebih memperhatikan minat belajar siswa dan bisa menggunakan metode – metode pembelajaran yang lain.
  • 44. 44 Lampiran 1. Disrtibusi Hasil Minat Belajar Siswa Skala Jumlah No Inisial SS S KS TS TSM Skor 5 4 3 2 1 1 AYS 50 8 9 6 2 75 2 AL 80 0 0 0 0 80 3 AM 75 0 0 0 5 80 4 AR 50 20 0 0 0 70 5 BP 45 20 0 8 2 75 6 EMAK 50 4 0 2 0 56 7 EE 40 20 9 0 1 70 8 E 70 0 3 4 3 80 9 FRS 70 8 0 2 0 80 10 FM 80 0 0 0 0 80 11 HH 50 20 0 0 5 75 12 IKA 90 0 3 2 0 95 13 IDA 25 0 12 3 5 45 14 LK 50 8 9 6 2 74 15 LI 30 16 3 4 7 60 16 MU 10 4 9 0 2 25 17 M 50 8 0 0 0 58 18 MJ 75 4 3 0 3 85 19 NR 15 16 21 0 3 55 20 NWL 15 16 21 0 3 55 21 NFL 75 12 0 2 1 90 22 N 25 16 6 2 0 49 23 RL 50 8 9 6 2 75
  • 45. 45 24 RHT 40 4 9 10 3 66 25 RA 35 16 6 2 6 65 26 RM 70 8 0 2 0 80 27 RLH 60 4 3 0 0 67 28 SHW 75 4 3 0 3 85 29 SS 45 20 0 8 2 75 30 SLU 70 8 3 0 0 81 31 SH 50 8 9 6 2 75 32 SA 60 4 9 0 1 74 33 SWA 80 4 0 6 0 90 34 SRP 50 4 9 2 0 65 35 TN 40 20 9 0 1 70 36 WS 60 8 0 0 2 70 37 WSR 50 0 0 0 0 50 38 WWS 0 20 9 0 1 30 39 WWN 80 8 0 0 2 90 40 WWNNS 55 12 15 0 0 82 Lampiran 2. Distribusi Hasil Tes Evaluasi Operasi Matriks Ordo 2 X 2 No Soal / Skor Tiap Soal Jumlah Skor No Inisial 1 2 3 4 5 Skor yang di 15 15 15 15 20 100 capai 1 AYS 15 15 10 15 15 80 80 2 AL 15 15 15 15 10 75 75 3 AM 15 15 15 15 20 95 95 4 AR 10 10 10 15 15 75 75 5 BP 15 15 10 10 10 70 70 6 EMAK 10 10 5 5 5 40 40 7 EE 15 15 15 10 10 75 75 8 E 15 15 15 15 15 90 90 9 FRS 15 15 15 15 10 70 70 10 FM 15 10 15 10 20 90 90 11 HH 15 15 15 15 10 80 80 12 IKA 15 15 15 15 15 80 80 13 IDA 10 10 10 10 10 55 55 14 LK 15 15 15 15 10 80 80 15 LI 15 15 10 10 5 75 75 16 MU 5 5 5 5 5 30 30 17 M 10 5 5 5 5 40 40 18 MJ 15 15 15 10 10 75 75 19 NR 15 10 5 5 5 45 45 20 NWL 15 15 5 5 0 40 40 21 NFL 15 15 15 15 20 100 100 22 N 10 10 10 10 5 55 55 23 RL 15 15 15 5 5 60 60 24 RHT 10 10 10 10 10 60 60 25 RA 15 15 15 15 15 95 95
  • 46. 46 26 RM 15 15 15 15 10 80 80 27 RLH 15 15 10 10 5 65 65 28 SHW 15 15 15 15 10 80 80 29 SS 15 15 15 15 10 85 85 30 SLU 15 15 15 15 15 90 90 31 SH 15 15 15 15 5 70 70 32 SA 15 15 15 15 10 85 85 33 SWA 15 15 15 15 20 100 100 34 SRP 15 15 15 15 0 60 60 35 TN 115 15 15 10 10 80 80 36 WS 15 15 15 15 10 80 80 37 WSR 15 15 15 15 0 65 65 38 WWS 5 5 5 0 0 10 10 39 WWN 15 15 15 15 10 80 80 40 WWNNS 15 15 15 15 10 85 85 Lampiran 3. Daftar Nilai – Nilai Minat Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Matriks Ord 2 X 2 X Y XY X2 Y2 80 80 6400 6400 6400 75 75 5625 5625 5625 95 95 9025 9025 9025 70 75 5250 4900 5625 70 70 4900 4900 4900 56 40 2240 3136 1600 75 75 5625 5625 5625 80 90 7200 6400 8100 75 75 5625 5625 5625 80 100 8000 6400 10000 75 90 6750 5625 8100 80 80 6400 6400 6400 45 55 2475 2025 3025 80 80 6400 6400 6400 75 75 5625 5625 5625 25 30 750 625 900 58 40 2320 3364 1600 75 75 5625 5625 5625 55 45 2475 3025 2025 55 40 2200 3025 1600 90 100 9000 8100 10000 49 55 2695 2401 3025 60 60 3600 3600 3600 66 60 3960 4356 3600 50 95 4750 2500 9025 80 100 8000 6400 10000 67 65 4355 4489 4225
  • 47. 47 85 80 6800 7225 6400 75 85 6375 5625 7225 81 90 7290 6561 8100 70 70 4900 4900 4900 74 85 6290 5476 7225 90 100 9000 8100 10000 65 60 3900 4225 3600 85 85 7225 7225 7225 70 80 5600 4900 6400 65 65 4225 4225 4225 30 10 300 900 100 90 95 8550 8100 9025 82 85 6970 6724 7225 ∑ X = 2913 ∑ Y = 2845 ∑ XY = 213970 ∑ X 2 = 223657 ∑Y 2 = 217575 Sehingga diperoleh: a. (ΣY )(Σx 2 ) − (Σx)(Σxy ) nΣx 2 − (Σx) 2 ( 2845)(223657) − (2913)(213970) = 40(223657) − (8485569) 636304165 − 623294610 = 8946280 − 8485569 13009555 = = 28,2 460711 b. nΣxy − (Σx)(Σy ) nΣx 2 − (Σx) 2 40(213970) − (2913)(2845) = 40(223657) − (8485569) 8558800 − 8287485 = 8946280 − 8485569 271315 = = 0,58 460711 maka persamaan regeresinya adalah Y = 28,2 + 0,58X
  • 48. 48 Lampiran 4. Proses pencarian daftar ANAVA untuk kelinieran dan keberartian regresi JK ( T ) = ∑ Y = 217575 2 JK ( a ) = ( ∑ Y ) 8094025 = 2 202350,63 = n 40 JK ( b│a ) = b {∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y ) } n ( 2913)( 2845) = 0,58 {213970 - } 40 = 0,58 { 213970 − 207187,13 } =0,58 x 6782,87 = 3934,06 JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK ( b| a ) = 217575 – 202350,63 – 3934,06 = 11290,31 JK ( G ) = Di hitung berdasarkan harga X setelah di kelompokkan
  • 49. 49 Harga X dan Y setelah dikelompokan No X Kelompok n1 Y Jumlah Y Y2 Jumlah Y2 1 25 1 1 30 30 900 900 2 30 2 1 10 10 100 100 3 45 3 1 55 55 3025 3025 4 49 4 1 55 55 3025 3025 5 50 5 1 95 95 9025 9025 6 56 6 1 40 40 1600 1600 7 55 7 1 40 40 1600 1600 8 58 8 1 40 40 1600 1600 9 60 9 1 60 60 3600 3600 10 65 10 1 65 65 4225 4225 11 66 11 1 60 60 3600 3600 12 67 12 1 65 65 4225 4225 75 13 70 5625 70 14 70 13 3 215 4900 15425 70 15 70 4900 16 74 14 1 85 85 7225 7225 17 75 75 5625 18 75 75 5625 19 75 70 4900 20 75 15 7 80 535 6400 41025 21 75 75 5625 22 75 75 5625 23 75 85 7225 24 80 16 6 80 500 6400 41800 25 80 90 8100 26 80 90 8100 27 80 80 6400 28 80 80 6400
  • 50. 50 29 80 80 6400 30 81 17 1 90 90 8100 8100 31 82 18 1 85 85 7225 7225 32 85 80 6400 19 2 140 12800 33 85 80 6400 34 90 100 10000 35 90 20 3 100 280 10000 26400 36 90 80 6400 37 95 21 1 95 95 9025 9025 38 100 45 2025 39 100 22 3 60 185 5600 12025 40 100 80 6400  2 (ΣY1 ) 2  Jk (G ) = Σ ΣY1 −   n1  = 900   100   3025   3025  900 − + 100 − + 3025 − + 3025 − +  1    1    1    1   9025   1600   1600  9025 − 1  + 1600 − 1  + 1600 − 1  +        1600   3600   4225  1600 − 1  + 3600 − 1  + 4225 − 1  +        3600   4225   64225  3600 − 1  + 4225 − 1  + 15425 − 3  +        7225   286225   250000  7225 − 1  + 41025 −  + 41800 − 6  +    7     8100   7225   19600  8100 − 1  + 7225 − 1  + 12800 − 2  +        78400   9025   34225  26400 − 3  + 9025 − 1  + 12025 − 3        = 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 5983,3 + 0 + 135,7 + 133,3 + 0 + 0 + 0 + 266,6 + 0 + 616,6 = 7135,5 Jk (rc) = Jk ( s) − Jk (G ) = 11290,31 − 7135,5 = 4154,81 Koefisien ( a ) =1
  • 51. 51 Regresi (b a ) =1 Sisa = n − 2 = 40 − 2 = 38 Tuna Cocok (TC) = k – 2 = 22 – 2 = 20 Galat (G) = n – k = 40 – 22 = 18 Menentukan uji kelinieran dan uji keberartian persamaan regresi a. Uji kelinieran pers regresi s 2 (TC ) F= s 2 (G ) Jk (TC ) = 4154,81 Dik : Jk (G ) = 7135,5 Jk (TC ) 4154,81 S 2 (TC ) = = = 207,7 k −2 20 Jk (G ) 7135,5 S 2 (G ) = = = 396,4 n−k 18 S 2 (TC ) 207,7 Maka F = = = 0,52 S 2 (G ) 396,4 Maka F hit = 0,52 dan F tab = 2,19 b. Uji keberartian persamaan regresi S 2 reg F= S 2 sisa S 2 reg = Jk (b a ) = 3934,06 Jk ( S ) 11290,13 S 2 sisa = = = 297,11 n − 20 38 S 2 reg 3934,06 Maka F = = = 13,2 S 2 sisa 297,11
  • 52. 52 Maka F hit = 13,2 dan F tab = 4,10 Lampiran 5. Perhitungan S 2 xy berdasarkan regresi linierY = 28,2 + 0,58X Y Y (Y–Y) ( Y - Y )2 80 74,6 5,4 29,16 75 34,2 40,8 1664,64 95 83,3 11,7 136,89 75 68,8 6,2 38,44 70 68,8 1,2 1,44 40 60,68 -20,68 427,66 75 71,7 3,3 10,89 90 74,6 15,4 237,16 75 71,7 -1,7 2,89 100 74,6 15,4 137,16 90 71,7 8,3 68,89 80 74,6 5,4 29,16 55 54,3 0,7 0,49 80 74,6 5,4 29,16 75 71,7 3,3 10,89 30 42,7 -12,7 161,29 40 58,84 -18,84 354,94 75 71,7 3,3 10,89 45 86,2 -41,2 1697,44 40 60,1 -20,1 404,01 100 80,4 19,6 384,16 55 56,62 -1,62 2,62 60 63 -3 9 60 66,48 -6,48 41,999 95 57,2 37,8 1428,8 100 74,6 5,4 29,16 65 67,06 -2,06 4,24 80 77,5 2,5 6,25 85 71,7 13,3 176,89 90 75,18 14,82 219,63 70 68,8 1,2 1,44 85 71,12 13,88 192,65 100 80,4 19,6 384,16
  • 53. 53 60 86,2 -26,2 686,44 85 77,5 2,5 6,25 80 86,2 -6,2 38,44 65 65,9 -0,9 0,81 10 45,6 -35,6 1267,36 95 80,4 -0,4 0,16 85 75,76 9,24 58,37 ∑ (Y − Y ) = 42008 2 Perhitungan untuk mencari varians koefisien arah regresi varians taksiran Y untuk X, uji t dan koefisien determinasi ( r 2 ). Y= 28,2 + 0,58X. Dik : n = 40, ∑X =2913 ∑X 2 = 223657 ∑ Y = 2848 ∑Y 2 = 217575 ∑ XY = 213970 ∑(X −Y) ) = 2 42008 b = 0,58 S2 XY = ∑ (Y − Y ) 2 = 42008 = 1105,47 n−2 38 2 2 S S b = XY  (∑ X ) 2  = 1105,47 1105,47 = = 0,09 ∑X − n 2    223657 − 212139,23 11517,77   Sb = 0,09 = 0,3. Dengan demikian dapat di cari harga t sebagai berikut : b 0,58 t= = = 1,93 sb 0,3 t hit = 1,93 t tab = 1,68
  • 54. 54 Pencarian terhadap harga r : JK (TD) = JK(T) – JK (a ) = 217575 – 202350,63 = 15224,37 JK (TD ) − JK ( S ) r2 = JK (TD = 15224,37 − 11290,31 15224,37 = 3934,06 = 0,25 15224,37 r = 0,25 = 0,5 Maka besar pengaruh minat belajar siswa dengan menggunakan determinasi (r2) = 0,5 atau 50%.
  • 55. 55 Lampiran 6. Kisi – kisi soal materi Operasi Matriks Ordo 2 X 2 Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : XII IPS / 1 ( Satu ) Standar Kompetensi Aspek No No. Soal Indikator Kompetensi Dasar Kognitif 1 Menggunakan Menggunakan Melakukan meatriks dalam sifat-sifat operasi pemecahan operasi aljabar masalah matriks dalam C2 1–6 matriks penyelesaian ordo 2 x 2 matriks ordo 2x2
  • 56. 56 Lampiran 7. Soal Tes Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa Selesaikan Operasi Matriks di bawah ini: 1. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B 2. Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B 3. Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B 4. Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B 5. Jika A = dan B = maka tentukanlah A x B 6. Jika A = dan B = maka tentukanlah A x B
  • 57. 57 Penyelesaian Soal Tes dan Pemerkahan No Penyelesaian Markah Bobot 1 Jika A = dan B = maka tentukanlah A + B A+B= + 5 = 5 15 5 = Jika A = dan B = 2 maka tentukanlah A + B A+B= + 5 = 5 15 5 = 3 Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B A–B= 5 = 5 15 5
  • 58. 58 = 4 Jika A = dan B = maka tentukanlah A – B A–B= 5 5 15 = 5 = 5 Jika A = dan B = maka tentukanlah A x B 5 AxB= 5 20 = 5 = 5 = 6 Jika A = dan B = maka tentukanlah A x B AxB= 5 = 5 20 = 5 = 5
  • 59. 59 Lampiran 8. Validasi Soal – Soal Tes Operasi Matriks Nama Sekolah : MA. Negeri 1 Ambn Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : XII / I Waktu : 2 X 45 Menit Soal Jawaban Bobt Pemerkahan No Soal Keterangan Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 2 3 4 5 6 Validator
  • 60. 60 NIP. Lampiran 9. Angket minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi matriks Isilah jawaban dengan memberikan tanda ceking ( √ ) 1. Di bawah ini terdapat beberapa pertannyaan yang memerlukan jawban anda, pertanyaan – pertanyaan tersebut di maksudkan untuk memperoleh informasi sebagai data penelitian dalam penilaian proses pembelajaran yang ada di sekolah 2. Dalam pengisian angket ini penulis sangat mengharapkan keterbukaan dan kejujuran anda untuk menjawab setiap pertanyaan 3. Setiap pertanyaan yang ada jawab secara jujur tidak dapat mempengaruhi nilai anda dalam kegiatan belajar mengajar 4. Atas partisipasi dan kerja sama yang baik dari anda di sampaikan terima kasih. Dengan Keterangan Skala : Sangat setuju : 5 Setuju :4 Kurang setuju : 3 Tidak setuju :2 Tidak sama sekali :1
  • 61. 61 Jawaban No Pertanyaan SS S KS TS TSS 1 Apakah anda menyukai pelajaran matematika ? 2 Apakah anda senang ketika mengikuti pelajaran matematika ? 3 Pernakah anda mampu menyelesaikan soal matematika yang di berikan oleh guru mata pelajaran matematika ? 4 Pernakah anda menggunakan matematika dalam kehidupan sehari - hari ? 5 Apakah anda suka dengan model pembelajaran matematika yang di berikan oleh guru anda ? 6 Apakah anda selalu rutin dalam mengikuti mata pelajaran matematika sesuai dengan jadwal pelajaran ? 7 Apakah ada minat anda untuk mengetahui pelajaran matematika secara mendalam ? 8 Apakah anda selalu aktif dalam mengikuti pelajaran matematika ? 9 Apakah anda pernah mengulaangi
  • 62. 62 pelajaran matematika di rumah anda ? 10 Apakah anda pernah mendapat nilai matematika yang bagus ? 11 Pernakah anda bertanya ketika anda tidak mengerti soal matematika ? 12 Pernakah anda mengerjakan tugas rumah yang di berikan oleh guru matematika ? 13 Pernakah anda mengerjakan tugas matematika yang di berikan oleh guru tanpa melihat dari teman ? 14 Pernakah anda mengerjakan sal matematika di depan kelas ? 15 Apakah anda setuju dengan tugas rumah yang di berikan oleh gurumu ? 16 Apakah anda selalu mencatat pelajaran matematika pada saat guru memberikan pelajaran ? 17 Pernakah anda di suruh belajar di rumah leh orang tuamu ? 18 Apakah anda sering mengerjakan tugas matematika bersama teman – temanmu ? 19 Apakah anda pernah belajar matematika di perpustakaan ? 20 Apakah anda pernah menerangkan matematika kepada adikmu di rumah ?
  • 63. 63 Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup Nama Lengkap : Fatma Indra Dewi Toisuta Tempat dan Tanggal Lahir : Siri – sori Islam, 3 Oktober 1987 Alamat : Komp. IAIN Ambon Telp / HP : 0852 430 69130 E- Mail : fatmaindradewi@yahoo.co.id Riwayat Pendidikan : SD Inpres Negeri Siri – sori Tahun 1999 MTs Alhilal Siri – sori Tahun 2002 MA. Negeri Alhilal Siri – sori Tahun 2005 Riwayat Organisasi : 1. Bendahara – 2 Ahlussunnah waljama’ah Tahun 2000 2. Anggota kerohanian Osis Alhilal Tahun 2004 3. Anggota Keputrian BEM IAIN Tahun 2008 4. Ketua Pembinaan Perempuan BEM-F Tahun 2008 IAIN Ambon 5. Sekretaris Keputrian BEM-J IAIN Ambon Tahun 2008 6. Ketua Keputrian LDK Al- Izzah IAIN Ambon Tahun 2008 7. Bendahara Umum KOSIKA IAIN Ambon Tahun 2008 8. Anggota Bidang Pendidikan dan Pembinaan Tahun 2009
  • 64. 64 Nama Ayah : Moh. Rahayu Toisuta, S.Pdi Nama Ibu : Aisyah Riupassa / Toisuta Alamat : Siri – sori Islam Hobi : Melukis