SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat ALLAH SWT. yang telah
memberikan nikmat kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari dan khusus untuk penulis sendiri bisa menyusun makalah ini.
Makalah ini penulis susun dengan tujuan sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Budidaya Tanaman Pangan yang berkaitan tentang Tanaman Umbi-umbian-
Talas (Colocasia esculenta (L) Schoot) juga untuk menambah wawasan khususnya
bagi penulis sendiri.
Dalam membuat makalah ini penulis sangat kekurangan pengetahuan dan
kemampuan, sehingga dalam penulisan makalah ini penulis tidak luput dari hambatan
dan kendala, namun itu bisa penulis hadapi dengan berbagai bantuan dari beberapa
pihak yang akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan, Yunis Marni, SP. MP yang
telah mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini.
Untuk kesempurnaan dalam makalah ini, penulis berharap kepada pembaca
kritik dan sarannya yang bersifat membangun dengan harapan akhir makalah ini
berguna untuk kita semua. Amin.
Padang, Mei 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1. Sejarah Tanaman Talas.......................................................................................... 3
2.2. Botani Tanaman Talas ........................................................................................... 3
2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Talas ............................................................................. 4
2.4. Teknik Budidaya ................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 9
3.2 Saran....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas.
Agar kecukupan pangan nasional bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi dan
upaya diversifikasi pangan. Upaya diversifikasi pangan menjadi sangat penting,
karena semakin terbatas kemampuan produksi pangan nasional.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan karbohidrat dimasa mendatang
terdapat berbagai macam kendala seperti laju pertumbuhan jumlah penduduk yang
masih cukup besar, terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian khususnya
lahan sawah di Pulau Jawa dan di beberapa propinsi di luar Pulau Jawa, dengan iklim
yang kurang menguntungkan di bidang pertanian maupun serangan hama dan
penyakit yang eksplosif, tingkat konsumsi pangan karbohidrat (beras)per kapita per
tahun yang masih meningkat dan lain-lain. Kesemuanya itu akan mengakibatkan
semakin sulitnya penyediaan pangan, lebih-lebih bila masih bertumpu kepada beras
semata (single commodity).
Kebutuhan karbohidrat dari tahun ke tahun terus meningkat dimana, penyediaan
karbohidrat dari serealia saja tidak mencukupi, sehingga peranan tanaman penghasil
karbohidrat dari umbi-umbian khususnya talas semakin penting. Tanaman talas
merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis
tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri tetapi juga untuk
pakan ternak. Oleh karena itu tanaman talas menjadi sangat penting artinya didalam
kaitannya terhadap upaya penyediaan bahan pangan karbohidrat non beras,
diversifikasi/penganekaragaman komsumsi pangan lokal/budaya lokal, substitusi
gandum/terigu, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri serta
komoditi strategis sebagai pemasok devisa melalui ekspor.
Di beberapa daerah/propinsi tanaman talas telah banyak dimanfaatkan sebagai
bahan pangan, diversifikasi pangan maupun bahan pakan ternak serta bahan
2
bakuindustri. Tanaman talas memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir
sebagian besar bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi manusia.
Tanaman talas yang merupakan penghasil karbohidrat berpotensi sebagai
suplemen/substitusi beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku
industri dan lain sebagainya.
Talas mempunyai manfaat yang besar untuk bahan makanan utama dan substitusi
karbohidrat di beberapa negara termasuk di Indonesia. Selain itu sebagai bahan baku
industri dibuat tepung yang selanjutnya diproses menjadi makanan bayi (di USA)
kue-kue (di Philippina dan Columbia) serta roti (di Brazilia) sementara di Indonesia
dibuat menjadi makanan enyek-enyek, dodol talas, chese stick talas dan juga untuk
pakan ternak (termasuk daun dan batangnya).
Talas mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan karena berbagai
manfaat dan dapat dibudidayakan dengan mudah sehingga potensi talas ini cukup
besar.
1.2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura, selain itu juga untuk mengetahui macam dan
ragam dari tanaman sayuran yang banyak dikomsumsi dan diperdagangkan di
Indonesia yang salah satunya adalah tanaman Rebung (Asparagus officinalis).
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Tanaman Talas
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam
suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan
merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama
umum yaitu Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’ dan „Eddo (e)’. Di beberapa negara
dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India),
Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China).
Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke China
dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa
pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia talas bisa
dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai
pegunungan di atas 1000 mdpl., baik liar maupun di tanam.
Secara luas diakui bahwa talas-talasan berasal dari areal rawa dan hutan tropika
bercurah hujan tinggi. Domestikasi talasan liar yang agak atau tidak memiliki rasa
menggigit (nonacrid) dicapai melalui seleksi selama awal budidaya, yang
diperkirakan sejak 7000 tahun yang lalu, mungkin sebelum budidaya padi (Rubatzky,
1998).
2.2. Botani Tanaman Talas
A. Morfologi
Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan
dangkal. Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat,
4
biasanya coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas
lampang daun tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai
dengan tangkai panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang
dan didukung oleh gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan
betina kecil, tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal,
hijau, bunga jantan pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol
dilengkapi dengan organ steril. Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni
yang rapat. Biji membundar telur.
B. Taksonomi
Taksonomi sebagian besar talas-talasan layak santap sangat membingungkan,
karena perbedaan antar spesies yang tidak jelas dan karena berbagai nama lokal
yang digunakan saling bertukar. Sebagian besar wilayah produksi memiliki
kultivar atau klon lokal yang khas dan penamaannya sering tidak relevan untuk
identifikasi yang tepat.
Beberpa ciri umum genus dapat dikenali pada talas yang dibudidayakan. Jenis
tanaman yang menghsilkan kormus anak (kormel) disebut “talas” atau “bentul
(dasheen)”, yang menghasilkan kormus agak kecil dengan kormel yang sedikit
kecil disebut “keladi (eddoe)”. Beberapa tipe lain ditanam khusus untuk diambil
daun dan tangkai daunnya.
Keunikan lain adalah bahwa beberapa kultivar ditanama di sawah, sedangkan
yang lain di lahan kering. Kultivar dikelompokkan berdasarkan ukuran tanaman,
bentuk dan ukuran daun, warna daging kormus, bentuk bunga, dan kegunaan
dalm masakan. Perbedaan dalam taraf rasa menggigit adalah sifat lain yang biasa
digunakan untuk membedakan kultivar atau klon.
5
C. Klasifikasi
Klasifikasi tanaman talas :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Xanthosoma
Spesies : Xanthosoma sagittifolium (L.)
2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Talas
a).Talas tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim
sedang. Pembudidayaan talas dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab
(curah hujan tinggi) dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi
ada kecenderungan bahwa produk talas akan lebih baik pada daerah yang
beriklim rendah atau iklim panas.
b).Curah hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman talas adalah 175 cm
pertahun. Talas juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah tadah hujan
dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2000 mm/tahun atau
lebih.
c).Selama pertumbuhan tanaman talas menyukai tempat terbuka dengan
penyinaran penuh hingga minimum 11 jam per hari serta tanaman ini mudah
tumbuh pada lingkungan dengan suhu 25-30 °C dan kelembaban tinggi.
6
d). Tanah yangsangat cocok untuk budidaya tanaman talas adalah tanah yang
memiliki kandungan humus dan air yang cukup dengan pH antara 5,5- 5,6.
e). Tanaman talas dapat tumbuh pada ketinggian optimal antara 250-1.100 m dpl.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan bacaan bagi yang
membutuhkan dan masyarakat lebih mengenal dan tahu begitu banyak
keuntungan dari tanaman rebung asparagus ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.inimediaku.com/2010/12/budi-daya-talas.html
http://cacienkiedezh.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-taksonomi-
tumbuhan.html

More Related Content

What's hot

Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidDi'Özil Sanjaya
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianJoel mabes
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Indri Eljawiiy
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanmusa alfatah
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 

What's hot (20)

Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Tanaman Pangan Talas
Tanaman Pangan TalasTanaman Pangan Talas
Tanaman Pangan Talas
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 

Viewers also liked

Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.
Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.
Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.muhammad123syafii
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubismoe2l
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)rizky hadi
 
Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...
Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...
Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...Editor IJCATR
 
Makalah tanaman cabai paprika
Makalah tanaman cabai paprikaMakalah tanaman cabai paprika
Makalah tanaman cabai paprikaNurul Fahrul
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiDaveWattimena
 

Viewers also liked (10)

Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.
Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.
Umbi talas sumber karbohidrat murah pengganti nasi.
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubis
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)
 
Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...
Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...
Automatic Seed Classification by Shape and Color Features using Machine Visio...
 
Makalah tanaman cabai paprika
Makalah tanaman cabai paprikaMakalah tanaman cabai paprika
Makalah tanaman cabai paprika
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Makalah sayur bayam
Makalah sayur bayamMakalah sayur bayam
Makalah sayur bayam
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
 
Makalah Kunyit
Makalah Kunyit Makalah Kunyit
Makalah Kunyit
 

Similar to Makalahbudidaya ttalas

Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah optd4nk3rz
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
 
bahan pangan masyarakat
bahan pangan masyarakatbahan pangan masyarakat
bahan pangan masyarakatDino Rhamza
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Syeahdean123
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuNur Haida
 
Karya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagungKarya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagungKrisna Dayu L
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautWidya arsy
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Ekal Kurniawan
 
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...asriss
 
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorTaksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorBunga Naria
 
Laporan Agronomi Tanaman Makanan 1
Laporan Agronomi Tanaman Makanan 1Laporan Agronomi Tanaman Makanan 1
Laporan Agronomi Tanaman Makanan 145454567
 
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxSudarminSudarmin3
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Dikduff Aj
 
keanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptkeanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptJanuarFarelK
 

Similar to Makalahbudidaya ttalas (20)

Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah opt
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
bahan pangan masyarakat
bahan pangan masyarakatbahan pangan masyarakat
bahan pangan masyarakat
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Kantong semar
Kantong semarKantong semar
Kantong semar
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 
Karya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagungKarya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagung
 
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
 
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)
 
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
Pemanfaatan Buah Gayam (Inocarpus edulis) untuk Dijadikan Tepung sebagai Baha...
 
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorTaksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
 
Laporan Agronomi Tanaman Makanan 1
Laporan Agronomi Tanaman Makanan 1Laporan Agronomi Tanaman Makanan 1
Laporan Agronomi Tanaman Makanan 1
 
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptxppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
ppt-keanekaragaman-hayati1-140414212804-phpapp01.pptx
 
keanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptkeanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.ppt
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
Aspen ryus, Sp
Aspen ryus, SpAspen ryus, Sp
Aspen ryus, Sp
 
Agribisnis
AgribisnisAgribisnis
Agribisnis
 
Makalah Kayu putih
Makalah Kayu putih Makalah Kayu putih
Makalah Kayu putih
 
keanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.pptkeanekaragaman2.ppt
keanekaragaman2.ppt
 

Makalahbudidaya ttalas

  • 1. i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat ALLAH SWT. yang telah memberikan nikmat kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan khusus untuk penulis sendiri bisa menyusun makalah ini. Makalah ini penulis susun dengan tujuan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan yang berkaitan tentang Tanaman Umbi-umbian- Talas (Colocasia esculenta (L) Schoot) juga untuk menambah wawasan khususnya bagi penulis sendiri. Dalam membuat makalah ini penulis sangat kekurangan pengetahuan dan kemampuan, sehingga dalam penulisan makalah ini penulis tidak luput dari hambatan dan kendala, namun itu bisa penulis hadapi dengan berbagai bantuan dari beberapa pihak yang akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan, Yunis Marni, SP. MP yang telah mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini. Untuk kesempurnaan dalam makalah ini, penulis berharap kepada pembaca kritik dan sarannya yang bersifat membangun dengan harapan akhir makalah ini berguna untuk kita semua. Amin. Padang, Mei 2013 Penulis
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 1.1.Latar Belakang ....................................................................................................... 1 1.2. Tujuan.................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3 2.1. Sejarah Tanaman Talas.......................................................................................... 3 2.2. Botani Tanaman Talas ........................................................................................... 3 2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Talas ............................................................................. 4 2.4. Teknik Budidaya ................................................................................................... 5 BAB III PENUTUP.................................................................................................... 9 3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 9 3.2 Saran....................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iii
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas. Agar kecukupan pangan nasional bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi dan upaya diversifikasi pangan. Upaya diversifikasi pangan menjadi sangat penting, karena semakin terbatas kemampuan produksi pangan nasional. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan karbohidrat dimasa mendatang terdapat berbagai macam kendala seperti laju pertumbuhan jumlah penduduk yang masih cukup besar, terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian khususnya lahan sawah di Pulau Jawa dan di beberapa propinsi di luar Pulau Jawa, dengan iklim yang kurang menguntungkan di bidang pertanian maupun serangan hama dan penyakit yang eksplosif, tingkat konsumsi pangan karbohidrat (beras)per kapita per tahun yang masih meningkat dan lain-lain. Kesemuanya itu akan mengakibatkan semakin sulitnya penyediaan pangan, lebih-lebih bila masih bertumpu kepada beras semata (single commodity). Kebutuhan karbohidrat dari tahun ke tahun terus meningkat dimana, penyediaan karbohidrat dari serealia saja tidak mencukupi, sehingga peranan tanaman penghasil karbohidrat dari umbi-umbian khususnya talas semakin penting. Tanaman talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri tetapi juga untuk pakan ternak. Oleh karena itu tanaman talas menjadi sangat penting artinya didalam kaitannya terhadap upaya penyediaan bahan pangan karbohidrat non beras, diversifikasi/penganekaragaman komsumsi pangan lokal/budaya lokal, substitusi gandum/terigu, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri serta komoditi strategis sebagai pemasok devisa melalui ekspor. Di beberapa daerah/propinsi tanaman talas telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, diversifikasi pangan maupun bahan pakan ternak serta bahan
  • 4. 2 bakuindustri. Tanaman talas memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir sebagian besar bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi manusia. Tanaman talas yang merupakan penghasil karbohidrat berpotensi sebagai suplemen/substitusi beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya. Talas mempunyai manfaat yang besar untuk bahan makanan utama dan substitusi karbohidrat di beberapa negara termasuk di Indonesia. Selain itu sebagai bahan baku industri dibuat tepung yang selanjutnya diproses menjadi makanan bayi (di USA) kue-kue (di Philippina dan Columbia) serta roti (di Brazilia) sementara di Indonesia dibuat menjadi makanan enyek-enyek, dodol talas, chese stick talas dan juga untuk pakan ternak (termasuk daun dan batangnya). Talas mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan karena berbagai manfaat dan dapat dibudidayakan dengan mudah sehingga potensi talas ini cukup besar. 1.2.Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura, selain itu juga untuk mengetahui macam dan ragam dari tanaman sayuran yang banyak dikomsumsi dan diperdagangkan di Indonesia yang salah satunya adalah tanaman Rebung (Asparagus officinalis).
  • 5. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Sejarah Tanaman Talas Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’ dan „Eddo (e)’. Di beberapa negara dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China). Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke China dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia talas bisa dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 mdpl., baik liar maupun di tanam. Secara luas diakui bahwa talas-talasan berasal dari areal rawa dan hutan tropika bercurah hujan tinggi. Domestikasi talasan liar yang agak atau tidak memiliki rasa menggigit (nonacrid) dicapai melalui seleksi selama awal budidaya, yang diperkirakan sejak 7000 tahun yang lalu, mungkin sebelum budidaya padi (Rubatzky, 1998). 2.2. Botani Tanaman Talas A. Morfologi Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan dangkal. Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat,
  • 6. 4 biasanya coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang daun tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai dengan tangkai panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang dan didukung oleh gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan betina kecil, tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal, hijau, bunga jantan pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol dilengkapi dengan organ steril. Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni yang rapat. Biji membundar telur. B. Taksonomi Taksonomi sebagian besar talas-talasan layak santap sangat membingungkan, karena perbedaan antar spesies yang tidak jelas dan karena berbagai nama lokal yang digunakan saling bertukar. Sebagian besar wilayah produksi memiliki kultivar atau klon lokal yang khas dan penamaannya sering tidak relevan untuk identifikasi yang tepat. Beberpa ciri umum genus dapat dikenali pada talas yang dibudidayakan. Jenis tanaman yang menghsilkan kormus anak (kormel) disebut “talas” atau “bentul (dasheen)”, yang menghasilkan kormus agak kecil dengan kormel yang sedikit kecil disebut “keladi (eddoe)”. Beberapa tipe lain ditanam khusus untuk diambil daun dan tangkai daunnya. Keunikan lain adalah bahwa beberapa kultivar ditanama di sawah, sedangkan yang lain di lahan kering. Kultivar dikelompokkan berdasarkan ukuran tanaman, bentuk dan ukuran daun, warna daging kormus, bentuk bunga, dan kegunaan dalm masakan. Perbedaan dalam taraf rasa menggigit adalah sifat lain yang biasa digunakan untuk membedakan kultivar atau klon.
  • 7. 5 C. Klasifikasi Klasifikasi tanaman talas : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Arecidae Ordo : Arales Famili : Araceae (suku talas-talasan) Genus : Xanthosoma Spesies : Xanthosoma sagittifolium (L.) 2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Talas a).Talas tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim sedang. Pembudidayaan talas dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab (curah hujan tinggi) dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi ada kecenderungan bahwa produk talas akan lebih baik pada daerah yang beriklim rendah atau iklim panas. b).Curah hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman talas adalah 175 cm pertahun. Talas juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah tadah hujan dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2000 mm/tahun atau lebih. c).Selama pertumbuhan tanaman talas menyukai tempat terbuka dengan penyinaran penuh hingga minimum 11 jam per hari serta tanaman ini mudah tumbuh pada lingkungan dengan suhu 25-30 °C dan kelembaban tinggi.
  • 8. 6 d). Tanah yangsangat cocok untuk budidaya tanaman talas adalah tanah yang memiliki kandungan humus dan air yang cukup dengan pH antara 5,5- 5,6. e). Tanaman talas dapat tumbuh pada ketinggian optimal antara 250-1.100 m dpl.
  • 9. 7 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan 3.2. Saran Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan bacaan bagi yang membutuhkan dan masyarakat lebih mengenal dan tahu begitu banyak keuntungan dari tanaman rebung asparagus ini.