Makalah ini membahas tentang tanaman talas, mulai dari latar belakang pentingnya tanaman talas sebagai sumber karbohidrat, sejarah, botani, syarat tumbuh, dan teknik budidayanya. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan bahwa talas berasal dari Asia Tenggara dan memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif.
1. i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat ALLAH SWT. yang telah
memberikan nikmat kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari dan khusus untuk penulis sendiri bisa menyusun makalah ini.
Makalah ini penulis susun dengan tujuan sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Budidaya Tanaman Pangan yang berkaitan tentang Tanaman Umbi-umbian-
Talas (Colocasia esculenta (L) Schoot) juga untuk menambah wawasan khususnya
bagi penulis sendiri.
Dalam membuat makalah ini penulis sangat kekurangan pengetahuan dan
kemampuan, sehingga dalam penulisan makalah ini penulis tidak luput dari hambatan
dan kendala, namun itu bisa penulis hadapi dengan berbagai bantuan dari beberapa
pihak yang akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan, Yunis Marni, SP. MP yang
telah mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini.
Untuk kesempurnaan dalam makalah ini, penulis berharap kepada pembaca
kritik dan sarannya yang bersifat membangun dengan harapan akhir makalah ini
berguna untuk kita semua. Amin.
Padang, Mei 2013
Penulis
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1. Sejarah Tanaman Talas.......................................................................................... 3
2.2. Botani Tanaman Talas ........................................................................................... 3
2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Talas ............................................................................. 4
2.4. Teknik Budidaya ................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 9
3.2 Saran....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iii
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas.
Agar kecukupan pangan nasional bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi dan
upaya diversifikasi pangan. Upaya diversifikasi pangan menjadi sangat penting,
karena semakin terbatas kemampuan produksi pangan nasional.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan karbohidrat dimasa mendatang
terdapat berbagai macam kendala seperti laju pertumbuhan jumlah penduduk yang
masih cukup besar, terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian khususnya
lahan sawah di Pulau Jawa dan di beberapa propinsi di luar Pulau Jawa, dengan iklim
yang kurang menguntungkan di bidang pertanian maupun serangan hama dan
penyakit yang eksplosif, tingkat konsumsi pangan karbohidrat (beras)per kapita per
tahun yang masih meningkat dan lain-lain. Kesemuanya itu akan mengakibatkan
semakin sulitnya penyediaan pangan, lebih-lebih bila masih bertumpu kepada beras
semata (single commodity).
Kebutuhan karbohidrat dari tahun ke tahun terus meningkat dimana, penyediaan
karbohidrat dari serealia saja tidak mencukupi, sehingga peranan tanaman penghasil
karbohidrat dari umbi-umbian khususnya talas semakin penting. Tanaman talas
merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis
tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri tetapi juga untuk
pakan ternak. Oleh karena itu tanaman talas menjadi sangat penting artinya didalam
kaitannya terhadap upaya penyediaan bahan pangan karbohidrat non beras,
diversifikasi/penganekaragaman komsumsi pangan lokal/budaya lokal, substitusi
gandum/terigu, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri serta
komoditi strategis sebagai pemasok devisa melalui ekspor.
Di beberapa daerah/propinsi tanaman talas telah banyak dimanfaatkan sebagai
bahan pangan, diversifikasi pangan maupun bahan pakan ternak serta bahan
4. 2
bakuindustri. Tanaman talas memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir
sebagian besar bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi manusia.
Tanaman talas yang merupakan penghasil karbohidrat berpotensi sebagai
suplemen/substitusi beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku
industri dan lain sebagainya.
Talas mempunyai manfaat yang besar untuk bahan makanan utama dan substitusi
karbohidrat di beberapa negara termasuk di Indonesia. Selain itu sebagai bahan baku
industri dibuat tepung yang selanjutnya diproses menjadi makanan bayi (di USA)
kue-kue (di Philippina dan Columbia) serta roti (di Brazilia) sementara di Indonesia
dibuat menjadi makanan enyek-enyek, dodol talas, chese stick talas dan juga untuk
pakan ternak (termasuk daun dan batangnya).
Talas mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan karena berbagai
manfaat dan dapat dibudidayakan dengan mudah sehingga potensi talas ini cukup
besar.
1.2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura, selain itu juga untuk mengetahui macam dan
ragam dari tanaman sayuran yang banyak dikomsumsi dan diperdagangkan di
Indonesia yang salah satunya adalah tanaman Rebung (Asparagus officinalis).
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Tanaman Talas
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam
suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan
merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama
umum yaitu Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’ dan „Eddo (e)’. Di beberapa negara
dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India),
Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China).
Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke China
dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa
pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia talas bisa
dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai
pegunungan di atas 1000 mdpl., baik liar maupun di tanam.
Secara luas diakui bahwa talas-talasan berasal dari areal rawa dan hutan tropika
bercurah hujan tinggi. Domestikasi talasan liar yang agak atau tidak memiliki rasa
menggigit (nonacrid) dicapai melalui seleksi selama awal budidaya, yang
diperkirakan sejak 7000 tahun yang lalu, mungkin sebelum budidaya padi (Rubatzky,
1998).
2.2. Botani Tanaman Talas
A. Morfologi
Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan
dangkal. Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat,
6. 4
biasanya coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas
lampang daun tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai
dengan tangkai panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang
dan didukung oleh gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan
betina kecil, tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal,
hijau, bunga jantan pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol
dilengkapi dengan organ steril. Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni
yang rapat. Biji membundar telur.
B. Taksonomi
Taksonomi sebagian besar talas-talasan layak santap sangat membingungkan,
karena perbedaan antar spesies yang tidak jelas dan karena berbagai nama lokal
yang digunakan saling bertukar. Sebagian besar wilayah produksi memiliki
kultivar atau klon lokal yang khas dan penamaannya sering tidak relevan untuk
identifikasi yang tepat.
Beberpa ciri umum genus dapat dikenali pada talas yang dibudidayakan. Jenis
tanaman yang menghsilkan kormus anak (kormel) disebut “talas” atau “bentul
(dasheen)”, yang menghasilkan kormus agak kecil dengan kormel yang sedikit
kecil disebut “keladi (eddoe)”. Beberapa tipe lain ditanam khusus untuk diambil
daun dan tangkai daunnya.
Keunikan lain adalah bahwa beberapa kultivar ditanama di sawah, sedangkan
yang lain di lahan kering. Kultivar dikelompokkan berdasarkan ukuran tanaman,
bentuk dan ukuran daun, warna daging kormus, bentuk bunga, dan kegunaan
dalm masakan. Perbedaan dalam taraf rasa menggigit adalah sifat lain yang biasa
digunakan untuk membedakan kultivar atau klon.
7. 5
C. Klasifikasi
Klasifikasi tanaman talas :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae (suku talas-talasan)
Genus : Xanthosoma
Spesies : Xanthosoma sagittifolium (L.)
2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Talas
a).Talas tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim
sedang. Pembudidayaan talas dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab
(curah hujan tinggi) dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi
ada kecenderungan bahwa produk talas akan lebih baik pada daerah yang
beriklim rendah atau iklim panas.
b).Curah hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman talas adalah 175 cm
pertahun. Talas juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah tadah hujan
dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2000 mm/tahun atau
lebih.
c).Selama pertumbuhan tanaman talas menyukai tempat terbuka dengan
penyinaran penuh hingga minimum 11 jam per hari serta tanaman ini mudah
tumbuh pada lingkungan dengan suhu 25-30 °C dan kelembaban tinggi.
8. 6
d). Tanah yangsangat cocok untuk budidaya tanaman talas adalah tanah yang
memiliki kandungan humus dan air yang cukup dengan pH antara 5,5- 5,6.
e). Tanaman talas dapat tumbuh pada ketinggian optimal antara 250-1.100 m dpl.
9. 7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan bacaan bagi yang
membutuhkan dan masyarakat lebih mengenal dan tahu begitu banyak
keuntungan dari tanaman rebung asparagus ini.