SlideShare a Scribd company logo
KATA PEKATA PEKATA PEKATA PENNNNGANTARGANTARGANTARGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya, bahan ajar ini dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini
digunakan pada Diklat Guru Pengembang Matematika SMK Jenjang Dasar
Tahun 2009, pola 120 jam yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika
Yogyakarta.
Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam usaha
peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta dapat
dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat di dalam maupun di luar kegiatan
diklat.
Diharapkan dengan mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat dapat menambah
wawasan dan pengetahuan sehingga dapat mengadakan refleksi sejauh mana
pemahaman terhadap mata diklat yang sedang/telah diikuti.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
berpartisipasi dalam proses penyusunan bahan ajar ini. Kepada para pemerhati
dan pelaku pendidikan, kami berharap bahan ajar ini dapat dimanfaatkan dengan
baik guna peningkatan mutu pembelajaran matematika di negeri ini.
Demi perbaikan bahan ajar ini, kami mengharapkan adanya saran untuk
penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang.
Saran dapat disampaikan kepada kami di PPPPTK Matematika dengan alamat:
Jl. Kaliurang KM. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos
31 YK-BS Yogyakarta 55281. Telepon (0274) 881717, 885725, Fax. (0274)
885752. email: p4tkmatematika@yahoo.com
Sleman, 11 Mei 2009
Kepala,
Kasman Sulyono
NIP. 130352806
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------- i
Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------- ii
Kompetensi/Sub Kompetensi dan Peta Bahan Ajar------------------------------------ iii
Skenario Pembelajaran------------------------------------------------------------------------- iv
Bab I Pendahuluan--------------------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang -------------------------------------------------------------- 1
B. Tujuan------------------------------------------------------------------------- 2
C. Cara Penggunaan Modul------------------------------------------------- 2
Bab II Sistem Pertidaksamaan Linier ----------------------------------------------- 3
A. Pengantar--------------------------------------------------------------------- 3
B. Sistem Pertidaksamaan --------------------------------------------------- 3
C. Pertidaksamaan------------------------------------------------------------- 3
Bab III Nilai Optimal Sistem Pertidaksamaan------------------------------------- 8
A. Nilai Optim dengan Menguji-------------------------------------------- 8
B. Nilai Optimal dengan Garis Selidik ----------------------------------- 9
Bab IV Model Matematika ------------------------------------------------------------ 12
A. Pengertian Model Matematika----------------------------------------- 12
B. Contoh Model Matematika --------------------------------------------- 12
Bab V Penyelesaian Soal Program Linier ----------------------------------------- 15
A. Tiga Langkah Penting---------------------------------------------------- 15
B. Contoh Langkah Penyeleaian------------------------------------------ 15
Bab VI Penutup -------------------------------------------------------------------------- 19
Daftar Pustaka ----------------------------------------------------------------------------------- 19
iii
KOMPETENSI
Memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam
melakukan pemodelan (modelling) dengan menggunakan sistem pertidaksamaan
linear dalam penyelesaian soal program linier.
SUB KOMPETENSI
Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear.
Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan model
matematika suatu soal ceritera.
Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan bentuk objektif
(bentuk sasaran).
Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan nilai optimal
suatu model matematika.
PETA BAHAN AJAR
Mata diklat untuk jenjang dasar ini membutuhkan pengetahuan prasyarat
tentang persamaan linear dan sistem persamaan linear. Pada diklat jenjang dasar
ini, para peserta diklat diharapkan sudah dapat mengembangkan dan
meningkatkan kemampuannya, dalam bentuk kemampuan memecahkan
masalah atau soal program linear. Modul ini akan dimulai dengan membahas
tentang sistem pertidaksamaan, diikuti dengan membahas tentang nilai optimal,
menyusun model matematikanya, dan menentukan nilai optimal model
matematika tersebut. Dengan bekal seperti ini, diharapkan para peserta diklat
jenjang dasar ini akan dapat membantu para siswa SMK-nya di lapangan.
iv
SKENARIO PEMBELAJARAN
Pendahuluan (5’)
Tujuan
Ruang Lingkup
Langkah-langkah
Penyampaian Mtr (20’)
Diskusi:
Sistem pertidaksamaan
Model matematika
Nilai optimal
Penyelesaian program linear
Penugasan
Mendiskusikan:
Strategi yang dapat meningkatkan
penalaran, pemecahan masalah,
dan komunikasi
Cara menilai penalaran,
pemecahan masalah, dan
komunikasi
Penugasan (60’)
Mendiskusikan Penyelesaian Soal yang
Berkait dengan:
Sistem pertidaksamaan
Model matematika
Nilai optimal
Penyelesaian program linear
Laporan (45’)
Hasil diskusi
Masalah yang
belum terpecahkan
Penutup (5’)
Rangkuman
Refleksi
Tugas
1
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Lampiran Permendiknas No 22 (Depdiknas, 2006) tentang Standar Isi Mata
Pelajaran Matematika di SMK menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) nomor 2 untuk mata pelajaran matematika SMK adalah agar para siswa:
“Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan
kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah.” Sejatinya, materi
program linier merupakan penerapan dari pengetahuan tentang sistem
pertidaksamaan linier yang mempunyai banyak penyelesaian dan mencari
penyelesaian yang paling baik (penyelesaian optimal).
Jabaran dari SKL di atas adalah berupa SK (Standar Kompetensi) agar para siswa
SMK dapat menyelesaikan masalah program linier. Berikut ini adalah jabaran SK,
berupa KD, Indikator dan Materi Pembelajaran.
Kompetensi Dasar Indikator
Materi
Pembelajaran
1. Membuat grafik
himpunan
penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier
Pertidaksamaan linier
ditentukan daerah
penyelesaiannya
Sistem pertidaksamaan linier
dengan 2 variabel ditentukan
daerah penyelesaiannya
Grafik himpunan
penyelesaian
sistem
pertidaksamaan
linier dengan 2
variabel
2.Menentukan model
matematika dari soal
ceritera (kalimat
verbal)
Soal ceritera (kalimat verbal)
diterjemahkan ke kalimat
matematika
Kalimat matematika
ditentukan daerah
penyelesaiannya
Model
matematika
3.Menentukan nilai
optimum dari sistem
pertidaksamaan
linier.
Fungsi obyektif ditentukan
dari soal
Nilai optimum ditentukan
berdasar fungsi obyektif
Fungsi objektif
Nilai optimum
4. Menerapkan garis
selidik
Garis selidik digambarkan
dari fungsi obyektif
Nilai optimum ditentukan
menggunakan garis selidik.
Garis selidik
Karenanya, materi program linear ini akan menjadi materi yang sangat
menentukan keberhasilan para siswa SMK dalam memecahkan masalah umum
2
atau masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kesulitan yang paling sering ditemui
guru berkait dengan sistem persamaan linear maupun program linear adalah
kesulitan para siswa dalam menyusun model matematikanya, atau mengubah
masalah umum atau masalah dalam kehidupan sehari-hari menjadi bentuk model
matematika menjadi persamaan linear, sistem persamaan linear, pertidaksamaan
linear, maupun sistem persamaan linear.
Itulah sebabnya, pada diklat jenjang dasar ini, materi program linear, sesuai
dengan indikator dan materi di atas akan membahas tentang:
1. Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan 2 variabel.
2. Model matematika
3. Fungsi objektif dan nilai optimum.
4. Garis selidik
B. Tujuan
Modul ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan
berupa wawasan bagi guru SMK yang mengikuti diklat jenjang dasar di PPPPTK
Matematika, dengan harapan dapat digunakan sebagai salah satu sumber untuk
memecahkan masalah-masalah pengajaran program linear dan sistem persamaan
linear SMK.
C. Cara Penggunaan Modul
Pembahasan pada modul ini lebih menitik-beratkan pada diskusi identifikasi dan
pemecahan masalah yang berkait dengan sistem persamaan dan program linear. Di
samping itu, akan dibahas juga bagaimana memfasilitasi siswa agar dapat
mempelajari materi program linear lebih bermakna. Setiap bagian modul ini
dimulai dengan beberapa contoh diikuti dengan teori-teori, dan diakhiri dengan
latihan atau tugas. Di samping itu, dikemukakan juga tentang hal-hal penting yang
perlu mendapat penekanan para guru di saat membahas pokok bahasan ini di
kelasnya. Karenanya, para pemakai modul ini disarankan untuk membaca lebih
dahulu teorinya sebelum mencoba mengerjakan latihan yang ada. Selama diskusi,
para peserta diharapkan secara aktif mengemukakan keberhasilan maupun
kegagalan selama proses pembelajaran. Jika para pemakai modul ini mengalami
kesulitan maupun memiliki saran, sudi kiranya menghubungi penulisnya, melalui
email: fadjar_p3g@yahoo.com, website (situs): www.fadjarp3g.wordpress.com
telepon (0274)880762; HP: 08156896973, atau melalui PPPPTK Matematika, Kotak
Pos 31 YKBS, Yogyakarta dan fax (0274)885752.
3
Bab II
Sistem Pertidaksamaan Linier
Pada Bab I telah dinyatakan bahwa program linear adalah cara untuk memecahkan suatu
persoalan yang model matematikanya terdiri dari pertidaksamaan linear. Yang menjadi
pengetahuan prasyarat adalah sistem pertidaksamaan linear. Karena itu, paket ini akan
dimulai dengan membahas pertidaksamaan linear, dan akan diikuti dengan membahas
sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
A. Pengantar
Perhatikan soal di bawah ini.
Salah satu langkah awal penyelesaian masalah tersebut adalah dengan mengandaikan
bahwa penyelesaian dari yang ditanyakan sudah didapat lalu menyesuaikannya dengan
yang diketahui untuk melanjutkan menyelesaikan atau memecahkan masalah tadi.
Dengan demikian, variabel x dan y berturut-turut dimisalkan mewakili banyaknya hari
yang dibutuhkan oleh pabrik pertama dan kedua untuk memenuhi kontrak tersebut.
Untuk memudahkan pekerjaan, dapatlah disusun suatu tabel dari pembatas-pembatas
yang diketahui, yaitu:
Produksi
Pabrik I
Produksi
Pabrik II
Kebutuhan
Kontrak
Kualitas Rendah 8 ton/hari 2 ton/hari 16
Kualitas Sedang 1 ton/hari 1 ton/hari 5
Kualitas Tinggi 2 ton/hari 7 ton/hari 20
Pemisalan x hari y hari
Biaya Op / hari Rp 10.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Karena sudah dimisalkan bahwa x adalah banyaknya hari yang digunakan pabrik
pertama (I) dan y adalah banyaknya hari yang digunakan pabrik kedua (II); maka
banyaknya kertas berkualitas rendah (dalam ton) yang dapat dihasilkan adalah:
(8 ton/hari)×( x hari) + (2 ton/hari)×( y hari)
Dua pabrik memproduksi tiga macam kualitas kertas, yaitu: kualitas rendah, sedang,
dan tinggi. Kontrak dengan perusahaan lain menunjukkan permintaan sebanyak 16
ton, 5 ton, dan 20 ton berturut-turut untuk kertas kualitas rendah, sedang, dan tinggi.
Biaya operasi untuk pabrik pertama adalah Rp 10.000.000,00 per hari dan untuk
pabrik kedua sebesar Rp 20.000.000,00 per hari. Setiap harinya, pabrik pertama
memproduksi 8 ton kertas kualitas rendah, 1 ton kertas kualitas sedang, dan 2 ton
kertas kulitas tinggi; sedangkan pabrik kedua memproduksi 2 ton kertas kualitas
rendah, 1 ton kertas kualitas sedang, dan 7 ton kertas kulitas tinggi setiap harinya.
Berapa harikah waktu yang dibutuhkan oleh setiap pabrik untuk memenuhi kontrak
tersebut agar didapatkan biaya produksi seminimal mungkin?
Pabrik I Pabrik II
4
B. Sistem Pertidaksamaan
Selanjutnya, dari pabrik I dan II didapatkan (8x + 2y) ton kertas berkualitas rendah.
Karena yang dibutuhkan adalah 16 ton kertas berkualitas rendah, maka didapatkan
pertidaksamaan pertama, yaitu: (8x + 2y ≥ 16 ). Dengan cara yang sama, akan didapat
pertidaksamaan lainnya sehingga didapat sistem pertidaksaamaan berikut:
(1) 8x + 2y ≥ 16 (paling sedikit ada 16 ton kertas kualitas rendah yang dibutuhkan)
(2) x + y ≥ 5 (paling sedikit ada 5 ton kertas kualitas sedang yang dibutuhkan)
(3) 2x + 7y ≥ 20 (paling sedikit ada 20 ton kertas kualitas tinggi yang dibutuhkan)
(4) x ≥ 0 dan (5) y ≥ 0 (Banyaknya hari tidak boleh negatif)
Dari sistem pertidaksamaan di atas; langkah selanjutnya adalah menggambar grafiknya
dalam satu diagram kartesius, sehingga himpunan penyelesaiannya dapat ditentukan.
Dengan demikian jelaslah bahwa para siswa harus memiliki pengetahuan tentang
persamaan dan pertidaksamaan beserta grafiknya. Karena itu, bagian di bawah ini akan
membahas tentang pertidaksamaan beserta grafiknya.
C. Pertidaksamaan
Contoh pertidaksamaan linier adalah: 4x + 8y ≥ 16; x + y ≥ 5; 2x + 7y ≥ 20; x ≥ 0; dan y ≥ 0.
Bentuk umum pertidaksamaan linier adalah Ax + By + C ≠ 0. Notasi “≠” dapat diganti ≥,
>, <, ataupun ≤ sesuai dengan kebutuhannya. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah,
bagaimana menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 4x + 8y ≥ 16? Berikut
langkah-langkahnya.
1. Pada bidang Cartesius, gambarlah grafik garis 4x + 8y = 16.
Cara I.
Untuk y = 0, didapat x = 4; sehingga kurva memotong sumbu x di (4,0)
Untuk x = 0, didapat y = 2; sehingga kurva memotong sumbu x di (0,2)
Cara II.
Kedua ruas persamaan garis 4x + 8y = 16, dibagi 16, sehingga didapat persamaan
garis 1
24
=+
yx
. Seperti dilakukan pada cara I di atas; dapat disimpulkan bahwa kurva
akan memotong sumbu x dan y berturut-turut di titik (4,0) dan (0,2)
Grafik yang didapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
(0,2)
(4,0)
4x + 8y = 16
(2,1)
5
2. Menguji beberapa titik.
a. Jika beberapa titik, seperti titik (0,2), (2,1), maupun (4,0) diujikan pada ruas kiri
persamaan 4x + 8y = 16 akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar, yaitu
16 = 16.
b. Apa yang akan terjadi jika beberapa titik yang terletak di sebelah kanan atau di
sebelah atas titik-titik yang terletak pada garis 4x + 8y = 16 yang diujikan. Sebagai
contoh, jika beberapa titik seperti titik (5,0), (4,1), maupun (3,1) diuji. Ternyata
akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar, yaitu 4x + 8y ≥ 16. Titik-titik
lainnya yang sepihak dengan tiga titik tersebut akan memiliki sifat yang sama.
c. Namun jika yang diuji adalah beberapa titik yang terletak di sebelah kiri atau di
sebelah bawah titik-titik yang terletak pada garis 4x + 8y = 16, lalu apa yang akan
terjadi? Ternyata, akan menghasilkan suatu pernyataan yang bernilai salah.
Contohnya, jika titik O(0, 0) yang diujikan pada 4x + 8y ≥ 16 akan didapat
pernyataan 4×0 + 8×0 ≥ 16 atau 0 ≥ 16 yang bernilai salah.
3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa titik-titik yang sepihak dengan titik O(0,
0) bukan penyelesaian. Tandailah untuk membedakan daerah yang memenuhi dan
daerah yang tidak memenuhi pertidaksamaan. Saat ini, yang kita arsir adalah daerah
yang tidak memenuhi. Perhatikan gambar berikut.
Latihan Soal Bab II
1. (PG) Perhatikan gambar berikut.
Garis 5y = 20 − 4x memotong sumbu x di titik ….
A. (5,0)
B. (4,0)
C. (0,4)
D. (0,5)
E. (0,20)
2. (PG) Perhatikan gambar di atas. Garis dengan persamaan y = kx dan k > 0 akan
melewati daerah ....
A. I, II, III
B. IV, V, VI
C. III, IV, VII
D. II, V, IV
E. II, V, VII
(0,2)
(4,0)
4x + 8y = 16
(2,1)
5y = 20 − 4x
I
II
III
VI
V
IVVII
x
y
O
6
3. (PG) Perhatikan gambar di atas. {(x, y): x ≥ 0} ∩ {(x, y): y ≥ 0} ∩ {(x, y): 5y ≤ 20 − 4x}
x, y ∈ R ditunjukkan oleh daerah ....
A. II
B. V
C. II dan V
D. I dan III
E. V dan IV
4. (Esai) Pada diagram berikut, tentukan himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan: 2x + 3y ≥ 6; 2x + 3y ≤ 12; x ≥ 1 dan x∈A; serta y ≥ 0 dan x∈A.
5. (Esai) Pada diagram berikut, tentukan himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan: 2x + 5y ≥ 10; 4x + 3y ≥ 12; x ≥ 0 dan x ∈ A; y ≥ 0 dan x ∈ A
6. (PG) Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan 2x + y ≤ 40; x + 2y < 40; x
≥ 0; dan y ≥ 0 terletak pada daerah yang berbentuk … .
A. trapesium
B. persegi panjang
C. segi tiga
D. segi empat
E. segi lima
7. Tentukan sistem pertidaksamaan yang daerah himpunan penyelesaiannya adalah
berupa daerah segitiga yang diarsir seperti nampak pada gambar berikut.
2 4
2
x
7
8. Tentukan sistem pertidaksamaan yang daerah himpunan penyelesaiannya adalah
berupa daerah segi lima yang diarsir seperti nampak pada gambar berikut.
9. Daerah yang merupakan penyelesaian sistem pertidaksamaan: 5x + 3y ≤ 15; x + 3y
> 6; x ≥ 0; y ≥ 0 Pada gambar di bawah ini adalah … .
A. OABC
B. BCD
C. BCE
D. DBE
E. ABD
2 4
2
6
4
x
C(3,0)
D(0,5)
BA(0,2)
O
x
y
E(6,0)
8
Bab III
Nilai Optimal Sistem Pertidaksamaan
Sudah dibahas pada Bab II bahwa secara umum, ada tiga langkah penting yang
harus dilakukan dalam penyelesaian soal program linier dua variabel yang berkait
dengan kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) menerjemahkan soal ceritera ke dalam
bahasa matematika (sistem pertidaksamaan); (2) menentukan himpunan
penyelesaiannya; dan (3) menentukan titik atau beberapa titik yang memberikan
hasil terbaik (nilai minimum atau nilai maksimum).
A. Nilai Optimal dengan Menguji
Jika dimisalkan bahwa pada langkah pertama di atas, didapatkan sistem
pertidaksamaannya adalah: x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + y ≤ 10; x + 4y ≤ 12; dan x, y ∈ A.
Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut dinyatakan dengan
gambar berikut.
Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan di atas adalah: {(0,0), (1,0), (2,0),
(3,0), (4,0), (5,0), (0,1), (1,1), (2,1), (3,1), (4,1), (0,2), (1,2), (2,2), (3,2), (4,2), dan (3,0)}.
Selanjutnya, selesaikan tugas berikut.
1. Tentukan nilai (x + 3y) pada titik (3,1), (4,1), (3,2).
Jawab:
2x + y = 10
x + 4y = 12
x
y
O A(5,0)
B(4,2)
C(3,0)
x
y
9
Nilai (x + 3y) pada titik (3,1) adalah ....
Nilai (x + 3y) pada titik (4,1) adalah ....
Nilai (x + 3y) pada titik (3,2) adalah ....
2. Mengapa nilai (x + 3y) pada titik (3,1) kurang dari nilai (x + 3y) pada titik (4,1)?
Jawab:
3. Mengapa nilai (x + 3y) pada titik (3,1) kurang dari nilai (x + 3y) pada titik (3,2)?
Jawab:
4. Untuk menguji nilai (x + 3y) maksimum pada 17 titik di atas, sebutkan 3 titik
yang berpotensi untuk mendapat nilai maksimum. Jelaskan.
Jawab:
5. Tentukan nilai (x + 3y) maksimum pada HP sistem pertidaksamaan di atas.
Jawab:
6. Tentukan nilai (10x + y) maksimum pada HP sistem pertidaksamaan di atas.
Jawab:
7. Tentukan nilai (x + y) maksimum pada HP sistem pertidaksamaan di atas.
Jawab:
B. Nilai Optimal dengan Garis Selidik
Perhatikan gambar berikut.
1. Tentukan persamaan garis V, IV, III, II, dan I.
y
6
III
II
IV
V
I
82 4
2
4
10
2. Nilai (x + 2y) pada titik-titik yang terletak pada:
a. persamaan garis V adalah ....
b. persamaan garis IV adalah ....
c. persamaan garis III adalah ....
d. persamaan garis II adalah ....
e. persamaan garis I adalah ....
3. Apa yang dapat Anda simpulkan dari mengerjaan soal nomor 2 di atas.
4. Gunakan simpulan pada soal nomor 3 di atas untuk menentukan nilai (x + 2y)
maksimum pada himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan di bawah ini.
Latihan Soal Bab III
1. (Esai) Tanda plus atau positif (“+”) pada gambar berikut merupakan grafik
himpunan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan.
Tentukan nilai maksimum (3x + 4y) pada
himpunan penyelesaian itu.
2. (Esai) Segilima OPQRS merupakan
himpunan penyelesaian suatu sistem
pertidaksamaan linier.
0 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
O P(8,0)
Q(6,3)
R(2,5)
S(0,3)
O A(5,0)
B(4,2)
C(3,0)
x
y
11
Nilai maksimum (x + 3y) adalah … dan terletak di titik ....
3. (PG) Dari sistem pertidaksamaan linier, x = y ≤ 50; 2y ≤ x + 40 x ≥ 0 dan y ≥ 0,
maka nilai maksimum dari 3x + 5y adalah …
A. 100
B. 150
C. 190
D. 210
E. 250
4. (PG) Nilai maksimum sasaran (atau fungís objektif) Z = 6x + 8y dari sistem
pertidaksamaan 4x + 2y ≤ 60; 2x + 4y ≤ 48 dengan x ≥ 0, y ≥ 0 adalah ... .
A. 120
B. 118
C. 116
D. 114
E. 112
5. (PG) Nilai maksimum dari x + y – 6 yang memenuhi syarat x ≥ 0, y ≥ 0, 3x +
8y ≤ 340 dan 7x + 4y ≤ 280 adalah ... .
A. 52
B. 51
C. 50
D. 49
E. 48
6. (PG) Nilai maksimum dari f(x,y) = 2x + y yang memenuhi sistem
pertidaksamaan: x + 2y ≤ 8; x + y ≤ 6; x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah … .
A. 4
B. 6
C. 10
D. 12
E. 16
7. (PG) Nilai maksimum fungsi sasaran z = 8x + 6y dengan syarat: 4x + 2y ≤ 60;
2x + 4y ≤ 48; x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah … .
A. 132
B. 134
C. 136
D. 144
E. 152
8. (PG) Nilai maksimum dari f (x,y) = 4x + 28y yang memenuhi syarat 5x + 3y ≤
34, 3x + 5y ≤ 30. x ≥ 0, y ≥ 0 adalah … .
A. 104
B. 152
C. 168
D. 208
E. 250
9. (PG) Nilai maksimum 4x + 5y dengan syarat x ≥ 0, y ≥ 0, x + 2y ≤ 10 dan x + y
≤ 7 adalah ….
A. 34
B. 33
C. 32
D. 31
E. 30
10. (PG) Nilai maksimum dari 2x + y dengan syarat x ≥ 0, y ≥ 0, 3x + 5y ≤ 15
adalah … .
A. 15
B. 10
C. 5
D. 3
E. 2
12
Bab IV
Model Matematika
Ada tiga langkah penting yang harus dilakukan dalam penyelesaian soal program linier
dua variabel yang berkait dengan kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) menerjemahkan soal
ceritera ke dalam bahasa matematika; (2) menentukan himpunan penyelesaiannya; dan
(3) menentukan titik atau beberapa titik yang memberikan hasil terbaik (nilai minimum
atau nilai maksimum). Langkah (2) dan (3) sudah dibahas, sehingga Bab IV ini akan
membahas tentang model matematika.
A. Pengertian Model Matematika
Langkah paling penting dalam program linier adalah menerjemahkan soal ceritera ke
dalam bahasa matematika. Loke (1998:1) menyatakan: ”A model therefore is anything which
can be manipulated or used to find out about something else.” Artinya, model adalah segala
sesuatu yang dapat dimanipulasi dan digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan. Dengan demikian, kata kunci pada istilah ‘model’ menurut Loke adalah
dapat dimanipulasinya model tersebut dalam proses pemecahan masalah. Diagram
berikut menunjukkan proses tersebut.
B. Contoh Model Matematika
Susunlah model matematika dari soal di bawah ini.
1. Andi memiliki uang Rp20.000,00. Ia dapat membeli x buah cokelat seharga Rp3.000,00
per buahnya atau membeli y buah krispi seharga Rp2.000,00 per buahnya.
2. Sebuah pesawat terbang mempunyai tempat duduk tidak lebih untuk 48 penumpang.
Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg, sedangkan penumpang
kelas ekonomi bagasinya dibatasi 20 kg. Pesawat hanya boleh membawa bagasi 1.440
kg. Misalkan pesawat terbang membawa penumpang kelas utama x orang dan kelas
ekonomi y orang.
Jawab.
1. Harga 1 buah cokelat Rp3.000,00. Karena dimisalkan Andi membeli x cokelat maka
biayanya adalah 3.000x rupiah. Untuk krispi biayanya adalah 2000y rupiah. Jadi
model matematika dari soal di atas adalah:
3.000x + 2.000y ≤ 20.000 atau 3x + 2y ≤ 20.
2. Sudah dimisalkan bahwa pesawat terbang membawa x penumpang kelas utama dan y
orang kelas ekonomi. Pesawat terbang mempunyai tempat duduk tidak lebih untuk
48 penumpang. Dengan demikian, didapat pertidaksamaan:
x + y ≤ 48.
Masalah atau Soal Nyata Model Matematika
Penyelesaian Secara Matematika
13
Karena setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg, penumpang
kelas ekonomi bagasinya dibatasi 20 kg, dan pesawat hanya boleh membawa bagasi
1.440 kg. Maka didapat pertidaksamaan:
60x + 20y ≤ 1.440 atau 3x + y ≤ 72.
Latihan Soal Bab IV
1. (Essai) Seorang pedagang roti ingin membuat dua jenis roti. Roti jenis A memerlukan
200 gram tepung dan 150 gram mentega. Roti jenis B memerlu-kan 400 gram tepung
dan 50 gram mentega. Tersedia 8 kg tepung dan 2,25 kg mentega. Misalkan banyak
roti A = x buah dan roti B = y buah. Tentukan sistem pertidaksamaan yang harus
dipenuhi oleh x dan y
2. (Essai) Seorang penjahit membuat 2 jenis baju yang terbuat dari kain katun dan kain
linen. Baju jenis pertama memerlukan 2m kain katun dan 1 m kain linen, sedangkan
baju jenis kedua memerlukan 1 m kain katun dan 1 m kain linen. Tersedia 60 m kain
katun dan 40 m kain linen. Misalkan dibuat baju jenis pertama x potong dan baju jenis
kedua y potong. Tulislah sistem pertidak-samaan dalam x dan y untuk keterangan di
atas.
3. (Essai) Suatu perusahaan tas dan sepatu memerlukan empat unsur a dan enam unsur
b per minggu untuk masingmasing hasil produknya. Setiap tas memerlukan satu
unsur a dan dua unsur b, setiap sepatu memerlukan dua unsur a dan dua unsur b.
Tentukan model matematika untuk keterangan di atas.
4. (Essai) Rokok A dibeli dengan harga Rp12.000,00 per bungkus, sedangkan rokok B
dengan harga Rp11.000,00 per bungkus. Seorang pedagang rokok mempunyai modal
Rp1.800.000,00. Maksimal, kiosnya hanya dapat menampung 500 bungkus rokok.
Tentukan model matematika untuk keterangan di atas.
5. (PG) Harga 1 kg beras Rp2.500,00 dan 1 kg gula Rp4.000,00. Seorang pedagang
memiliki modal Rp300.000,00 dan tempat yang tersedia hanya memuat 1 kuintal. Jika
pedagang tersebut membeli x kg beras dan y kg gula, maka sistem pertidaksamaan
dari masalah tersebut adalah … .
A. 5x + 8y ≤ 600 ; x + y ≤ 100 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
B. 5x + 8y ≥ 600 ; x + y ≤ 100 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
C. 5x + 8y ≤ 600 ; x + y ≥ 100 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
D. 5x + 8y ≤ 10 ; x + y ≤ 1 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
E. 5x + 8y ≥ 10 ; x + y ≥ 1 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
6. (PG) Suatu pabrik roti memproduksi 120 kaleng setiap hari. Roti terdiri dari dua jenis,
roti asin dan roti manis. Setiap hari roti asin diproduksi paling sedikit 30 kaleng dan
roti manis 50 kaleng. Susunlah model matematikanya jika dimisalkan banyaknya
kaleng untuk roti asin sebanyak x dan untuk roti manis y.
A. x + y ≤ 120 ; x ≥ 30 ; y ≥ 50 , y ∈ C
B. x + y ≥ 120 ; x ≥ 30 ; y ≥ 50 , y ∈ C
C. x + y ≤ 120 ; x ≥ 30 ; y ≤ 50 , y ∈ C
D. x + y = 120 ; x ≥ 30 ; y ≥ 50 , y ∈ C
E. x + y = 120 ; x = 30 ; y = 50 , y ∈ C
14
7. (PG) Seorang wiraswasta membuat dua macam ember yang setiap harinya
menghasilkan tidak lebih dari 18 buah. Harga bahan untuk jenis pertama Rp500,00
dan untuk ember jenis kedua Rp1.000,00. Ia tidak akan berbelanja lebih dari
Rp13.000,00 setiap harinya. Jika jenis ember pertama dibuah sebanyak x buah dan
jenis kedua sebanyak y buah, maka sistem pertidaksamaannya adalah … .
A. x + y ≤ 18 , x + 2y ≤ 26 , x ≥ 0 , y ≥ 0
B. x + y ≤ 18 , x + 2y ≤ 26 , x ≤ 0 , y ≤ 0
C. x + y ≥ 18 , 2x + y ≤ 26 , x ≥ 0
D. 2x + y ≤ 26 , x + 2y ≤ 26 , y ≥ 0
E. x + y ≤ 26 , x ≥ 0 , y ≥ 0
8. (PG) Suatu pesawat udara mempunyai tempat duduk tidak lebih dari 38 penumpang.
Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg sedang penumpang
kelas ekonomi 20 kg. Pesawat itu hanya dapat membawa bagasi 1.440 kg. Bila x dan y
berturutturut menyatakan banyak penumpang kelas utama dan ekonomi, banyak
model matematika dari persoalan di atas adalah ... .
A. x + y ≤ 48 ; 3x + y ≥ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
B. x + y ≤ 48 ; x + 3y ≤ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
C. x + y ≤ 48 ; 3x + y ≤ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
D. x + y ≥ 48 ; x + 3y ≥ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
E. x + y ≥ 48 ; x + 3y ≥ 72 ; x ≤ 0 ; y ≤ 0
9. (PG) Seorang pengusaha mebel akan memproduksi meja dan kursi yang
menggunakan bahan dari papan-papan kayu dengan ukuran tertentu. Satu meja
memerlukan bahan 10 potong dan satu kursi memerlukan 5 potong papan. Papan
yang tersedia ada 500 potong. Biaya pembuatan 1 meja Rp100.000,00 dan biaya
pembuatan satu kursi 40.000,00. Anggaran yang tersedia Rp1.000.000,00. Model
matematika dari persoalan tersebut adalah ....
A. x + 2y ≤ 100 ; 5x + 2y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
B. x + 2y ≤ 100 ; 2x + 5y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
C. 2x + y ≤ 100 ; 2x + 5y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
D. 2x + y ≤ 100 ; 5x + 2y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
E. 2x + y ≥ 100 ; 5x + 2y ≥ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
10. (PG) Harga satu bungkus lilin A adalah Rp2.000,00 dan lilin B adalah Rp1.000,00. Jika
pedagang hanya mempunyai modal Rp800.000,00 dan kiosnya hanya mampu
menampung 500 bungkus lilin, maka model matematika dari permasalahan di atas
adalah … .
A. x + y ≥ 500 ; 2x + y ≥ 800 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
B. x + y ≤ 500 ; 2x + y ≤ 800 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
C. x + y ≤ 500 ; 2x + y ≤ 800 ; x ≤ 0 , y ≤ 0
D. x + y ≥ 500 ; 2x + y ≥ 800 ; x ≤ 0 , y ≤ 0
E. x + y ≥ 500 ; 2x + y ≥ 800 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
15
Bab V
Penyelesaian Soal Program Linier
A. Tiga Langkah Penting
Ada tiga langkah penting yang harus dilakukan dalam penyelesaian soal program
linier dua variabel yang berkait dengan kehidupan sehari-hari, yaitu: (1)
menerjemahkan soal ceritera ke dalam bahasa matematika; (2) menentukan himpunan
penyelesaiannya; dan (3) menentukan titik atau beberapa titik yang memberikan hasil
terbaik (nilai minimum atau nilai maksimum). Semua langkah sudah dibahas,
sehingga Bab V ini akan membahas pemaduan semua langkah tersebut.
B. Contoh Langkah Penyeleaian
Untuk menyelesaikan soal di atas, maka kerjakan tugas berikut.
a. Memisalkan bahwa pesawat terbang membawa x penumpang kelas utama dan y
orang penumpang kelas ekonomi. Tulislah sistem pertidaksamaan dalam x dan y
untuk keterangan di atas.
b. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan itu.
c. Tentukan bentuk obyektif yang menyatakan besarnya penjualan tiket.
d. Berapakah banyaknya penumpang masing-masing kelas agar diperoleh hasil
penjualan tiket sebesar-besarnya.
e. Hitunglah hasil penjualan terbesat tiket itu.
Latihan Soal Bab V
1. (Essai) Seorang pedagang roti ingin membuat dua jenis roti. Roti jenis A
memerlukan 200 gram tepung dan 150 gram mentega. Roti jenis B memerlu-kan
400 gram tepung dan 50 gram mentega. Tersedia 8 kg tepung dan 2,25 kg mentega.
Roti jenis A dijual dengan harga Rp7.500,00 per buah dan jenis roti B dengan harga
Rp6.000,00 per buah. Misalkan banyak roti A = x buah dan roti B = y buah.
a. Tentukan sistem pertidaksamaan yang harus dipenuhi oleh x dan y
b. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan (a)
c. Tentukan bentuk obyektif yang menyatakan harga penjualan seluruhnya
d. Tentukan pendapatan maksimum yang dapat diperoleh pedagang roti
tersebut.
2. (Essai) Seorang penjahit membuat 2 jenis baju yang terbuat dari kain katun dan
kain linen. Baju jenis pertama memerlukan 2m kain katun dan 1 m kain linen,
sedangkan baju jenis kedua memerlukan 1 m kain katun dan 1 m kain linen.
Sebuah pesawat terbang mempunyai tempat duduk tidak lebih untuk 48
penumpang. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg,
sedangkan penumpang kelas ekonomi bagasinya dibatasi 20 kg. Pesawat hanya
boleh membawa bagasi 1.440 kg. Harga tiket kelas utama Rp400.000,00 per orang
dan kelas ekonomi Rp300.000,00 per orang. Berapakah banyaknya penumpang
masing-masing kelas agar diperoleh hasil penjualan tiket sebesar-besarnya?
16
Tersedia 60 m kain katun dan 40 m kain linen. Penjahit itu mengharapkan laba
Rp16.000,00 tiap potong jenis pertama dan Rp15.000,00 tiap potong jenis baju
kedua. Hitunglah laba maksimum itu.
3. (Essai) Seorang pengusaha akan mendirikan beberapa rumah tipe A dan tipe B
untuk disewakan. Setiap rumah tipe A menggunakan tanah 100m2 dan setiap
rumah tipe B menggunakan tanah 200m2. Rumah tipe A bertingkat dan
membutuhkan biaya Rp300.000.000,00. Rumah tipe B tidak bertingkat dan
membutuhkan biaya Rp200.000.000,00. Tanah yang disediakan untuk membangun
rumah-rumah tersebut adalah 2.000m2. Tarif sewa rumah tersebut adalah sama,
yaitu Rp750.000,00 per bulannya. Tentukan hasil sewa maksimum yang mungkin.
4. (Essai) Seorang pengusaha pabrik akan mengirim hasil produk pabriknya berupa
60 kotak besar (L) dan 32 kotak sedang (M). Sang pengusaha akan menyewa truk
besar dan truk kecil. Setiap truk besar dapat membawa 10 kotak besar dan 4 kotak
sedang. Setiap truk kecil dapat membawa 5 kotak besar dan 6 kotak sedang. Biaya
untuk menyewa 1 truk besar dan 1 truk kecil untuk sekali jalan berturut-turut
adalah Rp450.000,00 dan Rp300.000,00. Hitunglah biaya terendahnya.
5. (PG) Pesawat penumpang mempunyai tempat duduk 48 kursi. Setiap penumpang
kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg sedang kelas ekonomi 20 kg. Pesawat
hanya dapat membawa bagasi 1440 kg. Harga tiket kelas utama Rp450.000,00 dan
kelas ekonomi Rp300.000,00.
Supaya pendapatan dari penjualan tiket pada saat pesawat penuh mencapai
maksimum, jumlah tempat duduk kelas utama haruslah … .
A. 12
B. 20
C. 24
D. 25
E. 30
6. (PG) Luas daerah parkir 176 m2, luas rata-rata untuk mobil sedan 4 m2 dan bis 20
m2. Daya muat maksimum hanya 20 kendaraan, biaya parkir untuk mobil
Rp1.000,00/jam dan untuk bis Rp2.000,00/jam. Jika dalam satu jam tidak ada
kendaraan yang pergi dan datang, maka hasil maksimum tempat parkir itu … .
A. Rp2.000,00
B. Rp3.400,00
C. Rp4.400,00
D. Rp2.600,00
E. Rp3.000,00
7. (PG) Seorang pemilik toko sepatu ingin mengisi tokonya dengan sepatu laki-laki
paling sedikit 100 pasang dan sepatu wanita paling sedikit 150 pasang. Toko
tersebut dapat memuat 400 pasang sepatu. Keuntungan setiap pasang sepatu laki-
laki Rp1.000,00 dan setiap pasang sepatu wanita Rp500,00. Jika banyak sepatu laki-
laki tidak boleh melebihi 150 pasang, maka keuntungan terbesar diperoleh … .
A. Rp275.000,00
B. Rp300.000,00
C. Rp325.000,00
D. Rp350.000,00
E. Rp375.000,00
8. (PG) Seorang penjaja buah-buahan yang menggunakan gerobak menjual apel dan
pisang. Harga pembelian apel Rp5.000,00 tiap kg dan pisang Rp2.000,00 tiap kg.
Modalnya hanya Rp1.250.000,00 dan muatan gerobak tidak dapat melebihi 400 kg.
Jika keuntungan tiap kg apel dua kali keuntungan tiap kg pisang, maka untuk
memperoleh keuntungan sebesar mungkin pada setiap pembelian, pedagang itu
harus membeli … .
A. 250 kg apel
B. 400 kg pisang
17
C. 170 kg apel dan 200 kg pisang
D. 100 kg apel dan 300 kg pisang
E. 150 kg apel dan 250 kg pisang
9. (PG) Dengan persediaan kain polos 20 m dan kain bergaris 10 m, seorang penjahit
akan membuat 2 model pakaian jadi. Model I memerlukan 1 m kain polos dan 1,5
m kain bergaris. Model II memerlukan 2 m kain polos dan 0,5 m kain bergaris. Bila
pakaian tersebut dijual, setiap model I memperoleh untung Rp15.000,00 dan model
II memperoleh untung Rp10.000,00. Laba maksimum yang diperoleh adalah
sebanyak …
A. Rp100.000,00
B. Rp140.000,00
C. Rp160.000,00
D. Rp200.000,00
E. Rp300.000,00
10. (PG) Suatu perusahaan tas dan sepatu memerlukan empat unsur a dan enam unsur
b per minggu untuk masing-masing hasil produknya. Setiap tas memerlukan satu
unsur a dan dua unsur b, setiap sepatu memerlukan dua unsur a dan dua unsur b.
Bila setiap tas mendapat untung sebesar 3000 rupiah setiap sepatu untung 2000
rupiah, maka banyak tas atau sepatu yang dihasilkan per minggu agar diperoleh
untung yang maksimal adalah ... .
A. 3 tas
B. 4 tas
C. 3 sepatu
D. 3 sepatu
E. 2 tas dan 1 sepatu
11. (PG) Rokok A yang harganya Rp2.000,00 per bungkus dijual dengan laba Rp400,00
per bungkus, sedangkan rokok B yang harganya Rp1.000,00 per bungkus dijual
dengan laba Rp300,00 per bungkus. Seorang pedagang rokok yang mempunyai
modal Rp800.000,00 dan kiosnya maksimal dapat menampung 500 bungkus rokok,
akan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya jika iamembeli …
A. 300 bungkus rokok A dan 200 bungkus rokok B
B. 200 bungkus rokok A dan 300 bungkus rokok B
C. 250 bungkus rokok A dan 250 bungkus rokok B
D. 100 bungkus rokok A dan 400 bungkus rokok B
E. 400 bungkus rokok A dan 100 bungkus rokok B
12. (PG) Harga tiket bus dari kota A ke kota B untuk kelas ekonomi Rp250.000,00 dan
kelas eksekutif Rp650.000.00. Jika dari 200 tiket yang terjual diperoleh uang
Rp96.000.000,00, maka banyaknya penumpang kelas ekonomi dan kelas eksekutif
masing-masing adalah ...
A. 75 orang dan 125 orang
B. 80 orang dan 120 orang
C. 85 orang dan 115 orang
D. 110 orang dan 90 orang
E. 115 orang dan 855 orang
13. (PG) Dengan persediaan kain polos 20 m dan kain bergaris 10 m seorang penjahit
akan membuat pakaian jadi. Mdel I memerlukan 1 m kain polos dan 1,5 m kain
bergaris, model II memerlukan 2 m kain polos dan 0,5 m kain bergaris. Jumlah total
pakaian jadi akan maksimum, jika jumlah model I dan model II masing-masing
adalah ....
A. 4 dan 8
B. 5 dan 9
C. 6 dan 4
D. 8 dan 6
E. 7 dan 5
14. (PG) Seorang pemborong mendapat pesanan dua jenis pagar. Pagar jenis I seharga
Rp30.000,00/meter dan pagar jenis II seharga Rp45.000,00/meter. Tiap m pagar
18
jenis I memerlukan 4 m besi pipa dan 6 m besi beton. Tiap m pagar jenis II
memerlukan 8 m besi pipa dan 4 m besi beton. Persediaan yang ada adalah 640 m
besi pipa dan 480 besibeton. Jika semua pesanan terpenuhi, maka hasil penjualan
maksimum kedua jenis pagar adalah ... .
A. Rp2.400.000,00
B. Rp3.600.000,00
C. Rp3.900.000,00
D. Rp4.800.000,00
E. Rp5.400.000,00
15. (PG) Seorang pedagang kaki lima menyediakan uang Rp1.650.000,00 untuk
membeli kemeja dengan harga @ Rp20.000,00 dan celana @ Rp50.000,00. Jumlah
kemeja yang ia beli tidak kurang dari 3 kali jumlah celana, Ia mengambil
keuntungan Rp3.000,00 untuk setiap potong celana. Jika barang-barang yang ia beli
dengan cara tersebut di atas terjual habis, berapa keuntungan sebesar-besarnya
yang ia peroleh … .
A. Rp250.000,00
B. Rp265.000,00
C. Rp275.000,00
D. Rp285.000,00
E. Rp295.000,00
16. (PG) Sebuah toko bunga menjual 2 macam rangkaian bunga. Rangkaian I
memerlukan 10 tangkai bunga mawar dan 15 tangkai bunga anyelir, Rangkaian II
memerlukan 20 tangkai bunga mawar dan 5 tangkai bunga anyelir. Persediaan
bunga mawar dan bunga anyelir masingmasing 200 tangkai dan 100 tangkai. Jika
rangkaian I dijual seharga Rp200.000,00 dan rangkaian II dijual seharga
Rp100.000,00 per rangkaian, maka penghasilan maksimum yang dapat diperoleh
adalah … .
A. Rp1.400.000,00
B. Rp1.500.000,00
C. Rp1.600.000,00
D. Rp1.700.000,00
E. Rp1.800.000,00
17. (PG) Seorang penjahit membuat 2 jenis pakaian untuk dijual. Pakaian jenis I
memerlukan 2 m katun dan 4 m sutera dan pakaian jenis II memerlukan 5 m katun
dan 3 m sutera. Bahan katun yang tersedia adalah 70 m dan sutera yang tersedia 84
m. Pakaian jenis I dijual dengan laba Rp25.000,00 dan pakaian jenis II mendapat
laba Rp50.000,00. Agar memperoleh laba sebesarbesarnya maka banyak pakaian
masing-masing adalah … .
A. pakaian jenis I = 15 potong dan jenis II = 8 potong
B. pakaian jenis I = 8 potong dan jenis II = 15 potong
C. pakaian jenis I = 20 potong dan jenis II = 3 potong
D. pakaian jenis I = 13 potong dan jenis II = 10 potong
E. pakaian jenis I = 10 potong dan jenis II = 13 potong
19
Bab VI
Penutup
Modul ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan
berupa wawasan bagi para guru matematika SMK yang mengikuti diklat jenjang
dasar di PPPPTK Matematika. Harapannya, modul ini dapat digunakan sebagai
salah satu sumber untuk dapat memecahkan masalah-masalah selama proses
pembelajaran di kelas yang berkait dengan program linear di SMK. Materi ini
menjadi sangat penting, karena latar belakang lampiran Permendiknas nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SMK (Depdiknas, 2006:
387) menyatakan bahwa: “Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam
pembelajaran matematika ....” Pada proses pemecahan masalah di SMK, strategi
pemodelan (modelling) adalah yang paling sering digunakan, yaitu mengubah
masalah umum atau masalah dalam kehidupan sehari-hari menjadi bentuk model
matematika.
Program linear adalah cara untuk memecahkan suatu persoalan yang model
matematikanya terdiri dari pertidaksamaan linear menjadi sangat penting karena
dapat mendukung proses pembelajaran tentang pemodelan (modelling) yang
sekaligus juga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika
sebagaimana yang dituntut dokumen Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SMK. Dengan demikian, proses
pembelajaran program linear dan sistem persamaan linear harus lebih mengacu
pada pemodelannya. Selanjutnya, Anda diharapkan dapat mencobakan materi yang
ada pada paket ini yang sesuai dengan kondisi di sekolahnya masing-masing.
Untuk soal yang terlalu sulit dapat dipermudah ataupun disederhanakan.
Daftar Pustaka
Abrahamson, D; Gray, M.C (1971). The Art of Algebra. Adelaide: Rigby Limited.
Campbell, H.G. (1977). An Introduction to Matrices,Vectors, and Linear Programming
(2nd Ed) . New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah
Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas.
Loke, M.L.T. (1998). Mathematical Modelling. Bahan Diklat Training on Improving
Teaching Profisiensi of Indonesian Junior & Senior Secondary Mathematics
Teachers. Penang: Seameo-Recsam.

More Related Content

What's hot

Lkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasiLkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasi
Eko Agus Triswanto
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabelRpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Neneng Khairani
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
UHN
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
Fely Ramury
 
RPP ProgramLinear media Geogebra
RPP ProgramLinear  media GeogebraRPP ProgramLinear  media Geogebra
RPP ProgramLinear media Geogebra
Gold Dayona
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
chikarahayu
 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Jujun Muhamad Jubaerudin
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
maman wijaya
 
Bahan ajar rotasi geometri transformasi
Bahan ajar rotasi geometri transformasiBahan ajar rotasi geometri transformasi
Bahan ajar rotasi geometri transformasi
Eko Agus Triswanto
 
Hypotetical Learning Project (HLT)
Hypotetical Learning Project (HLT)Hypotetical Learning Project (HLT)
Hypotetical Learning Project (HLT)efrializa
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
Sholiha Nurwulan
 
BAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XI
BAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XIBAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XI
BAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XI
randiramlan
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
RPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadrat
RPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadratRPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadrat
RPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadrat
Erni Susanti
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 

What's hot (20)

Lkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasiLkpd rotasi geometri transformasi
Lkpd rotasi geometri transformasi
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabelRpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Rpp sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
 
Ring
RingRing
Ring
 
RPP ProgramLinear media Geogebra
RPP ProgramLinear  media GeogebraRPP ProgramLinear  media Geogebra
RPP ProgramLinear media Geogebra
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Bahan ajar rotasi geometri transformasi
Bahan ajar rotasi geometri transformasiBahan ajar rotasi geometri transformasi
Bahan ajar rotasi geometri transformasi
 
Hypotetical Learning Project (HLT)
Hypotetical Learning Project (HLT)Hypotetical Learning Project (HLT)
Hypotetical Learning Project (HLT)
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
 
BAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XI
BAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XIBAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XI
BAHAN AJAR MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XI
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
RPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadrat
RPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadratRPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadrat
RPP KD 3.2 dan 4.2 persamaan kuaadrat
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 

Viewers also liked

program linear
program linearprogram linear
program linear
daniel
 
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linearpayjo_00
 
Program linear
Program linearProgram linear
Program linear
Eny Mailiana
 
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal cerita
SMKN 9 Bandung
 
020 try out 27 des
020   try out 27 des020   try out 27 des
020 try out 27 des
Slamet Wibowo Ws
 
Contoh Soal Program Linear
Contoh Soal Program LinearContoh Soal Program Linear
Contoh Soal Program Linear
Aulia Srie Wardani
 
Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)
Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)
Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)tsugata
 
Program Linear
Program Linear Program Linear
Program Linear widi1966
 
partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)
Bogor
 
Workshop ptk
Workshop ptkWorkshop ptk
Workshop ptk
Wijaya Kusumah
 
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakanDesain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Sriwijaya University
 
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pdlangkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Destia Eka Putri
 
Latihan soal program linear
Latihan soal program linearLatihan soal program linear
Latihan soal program linear
Tc Prijono
 
Kelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanariKelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanari
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGILKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
Miftahul Janah Janah
 
(Peluang) soal smk matematika
(Peluang) soal smk matematika(Peluang) soal smk matematika
(Peluang) soal smk matematika
Fitri Elfiani
 
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
Yadin Al-Syaffr
 
Rangkuman Soal UN Matematika
Rangkuman Soal UN MatematikaRangkuman Soal UN Matematika
Rangkuman Soal UN Matematika
Beny Aufa
 

Viewers also liked (20)

program linear
program linearprogram linear
program linear
 
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
10 soal dan pembahasan permasalahan program linear
 
Program linear
Program linearProgram linear
Program linear
 
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal cerita
 
020 try out 27 des
020   try out 27 des020   try out 27 des
020 try out 27 des
 
Contoh Soal Program Linear
Contoh Soal Program LinearContoh Soal Program Linear
Contoh Soal Program Linear
 
Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)
Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)
Analisis bedah soal sbmptn 2013 kemampuan penalaran numerik (barisan dan deret)
 
Program Linear
Program Linear Program Linear
Program Linear
 
partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)
 
Workshop ptk
Workshop ptkWorkshop ptk
Workshop ptk
 
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakanDesain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
 
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pdlangkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
langkah pembuatan PTK Ahmadi, s.pd
 
Tugas ict icha
Tugas ict ichaTugas ict icha
Tugas ict icha
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
 
Latihan soal program linear
Latihan soal program linearLatihan soal program linear
Latihan soal program linear
 
Kelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanariKelas11 matematika ips_rosihanari
Kelas11 matematika ips_rosihanari
 
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGILKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
LKPD INQUIRI TERBIMBING DAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI FUNGI
 
(Peluang) soal smk matematika
(Peluang) soal smk matematika(Peluang) soal smk matematika
(Peluang) soal smk matematika
 
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
RPP Kurikulum 2013 Geometri PPGT UNNES Tahun 2016
 
Rangkuman Soal UN Matematika
Rangkuman Soal UN MatematikaRangkuman Soal UN Matematika
Rangkuman Soal UN Matematika
 

Similar to Program Linear

KALKULUS
KALKULUSKALKULUS
KALKULUS
Watowuan Tyno
 
Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media PembelajaranPemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media PembelajaranNASuprawoto Sunardjo
 
1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf
1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf
1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf
MyWife humaeroh
 
4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorial4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorialMohuntung Untung
 
17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmpAmris Siahaan
 
Cover modul & lks mat kls 3
Cover modul & lks mat kls 3Cover modul & lks mat kls 3
Cover modul & lks mat kls 3
sukani
 
Rpp problem solving
Rpp problem solvingRpp problem solving
Rpp problem solvinggiani149
 
Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02
Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02
Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02
Yuni Kartika
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Kajian tindakan dalam pendidikan-proposal
Kajian tindakan dalam pendidikan-proposalKajian tindakan dalam pendidikan-proposal
Kajian tindakan dalam pendidikan-proposalSiti Nur Aidah Md.Ayob
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
tsurayyaaya
 
Matematika SMK kelas XI
Matematika SMK kelas XIMatematika SMK kelas XI
Matematika SMK kelas XITaofik Dinata
 

Similar to Program Linear (20)

Persamaan dan Pertidaksamaan
Persamaan dan PertidaksamaanPersamaan dan Pertidaksamaan
Persamaan dan Pertidaksamaan
 
KALKULUS
KALKULUSKALKULUS
KALKULUS
 
uc
ucuc
uc
 
Strategi Pembelajaran Matematika
Strategi Pembelajaran MatematikaStrategi Pembelajaran Matematika
Strategi Pembelajaran Matematika
 
Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media PembelajaranPemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
Pemanfaatan Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran
 
1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf
1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf
1_Modul PGL_Eva Novianawati H..pdf
 
Karya Tulis lmiah
Karya Tulis lmiahKarya Tulis lmiah
Karya Tulis lmiah
 
4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorial4108 rancangan aktivitas tutuorial
4108 rancangan aktivitas tutuorial
 
17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp17.model modelpembelajaran matematikasmp
17.model modelpembelajaran matematikasmp
 
Cover modul & lks mat kls 3
Cover modul & lks mat kls 3Cover modul & lks mat kls 3
Cover modul & lks mat kls 3
 
Rpp problem solving
Rpp problem solvingRpp problem solving
Rpp problem solving
 
Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02
Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02
Pemanfaatankalkulatordalampembelajaranmatematika 101022101311-phpapp02
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Kajian tindakan dalam pendidikan-proposal
Kajian tindakan dalam pendidikan-proposalKajian tindakan dalam pendidikan-proposal
Kajian tindakan dalam pendidikan-proposal
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Irisan Kerucut
Irisan KerucutIrisan Kerucut
Irisan Kerucut
 
Matematika SMK kelas XI
Matematika SMK kelas XIMatematika SMK kelas XI
Matematika SMK kelas XI
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 

More from NASuprawoto Sunardjo

PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012NASuprawoto Sunardjo
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012NASuprawoto Sunardjo
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012NASuprawoto Sunardjo
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUNASuprawoto Sunardjo
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)NASuprawoto Sunardjo
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH NASuprawoto Sunardjo
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 

More from NASuprawoto Sunardjo (20)

Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
 
TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012
 
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONALKRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
 
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
PERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURUPERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURU
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
 
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPSLAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
 

Recently uploaded

Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 

Recently uploaded (20)

Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 

Program Linear

  • 1.
  • 2. KATA PEKATA PEKATA PEKATA PENNNNGANTARGANTARGANTARGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, bahan ajar ini dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini digunakan pada Diklat Guru Pengembang Matematika SMK Jenjang Dasar Tahun 2009, pola 120 jam yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika Yogyakarta. Bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam usaha peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat di dalam maupun di luar kegiatan diklat. Diharapkan dengan mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat dapat menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat mengadakan refleksi sejauh mana pemahaman terhadap mata diklat yang sedang/telah diikuti. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan bahan ajar ini. Kepada para pemerhati dan pelaku pendidikan, kami berharap bahan ajar ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna peningkatan mutu pembelajaran matematika di negeri ini. Demi perbaikan bahan ajar ini, kami mengharapkan adanya saran untuk penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang. Saran dapat disampaikan kepada kami di PPPPTK Matematika dengan alamat: Jl. Kaliurang KM. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos 31 YK-BS Yogyakarta 55281. Telepon (0274) 881717, 885725, Fax. (0274) 885752. email: p4tkmatematika@yahoo.com Sleman, 11 Mei 2009 Kepala, Kasman Sulyono NIP. 130352806
  • 3. ii Daftar Isi Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------------- i Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------- ii Kompetensi/Sub Kompetensi dan Peta Bahan Ajar------------------------------------ iii Skenario Pembelajaran------------------------------------------------------------------------- iv Bab I Pendahuluan--------------------------------------------------------------------- 1 A. Latar Belakang -------------------------------------------------------------- 1 B. Tujuan------------------------------------------------------------------------- 2 C. Cara Penggunaan Modul------------------------------------------------- 2 Bab II Sistem Pertidaksamaan Linier ----------------------------------------------- 3 A. Pengantar--------------------------------------------------------------------- 3 B. Sistem Pertidaksamaan --------------------------------------------------- 3 C. Pertidaksamaan------------------------------------------------------------- 3 Bab III Nilai Optimal Sistem Pertidaksamaan------------------------------------- 8 A. Nilai Optim dengan Menguji-------------------------------------------- 8 B. Nilai Optimal dengan Garis Selidik ----------------------------------- 9 Bab IV Model Matematika ------------------------------------------------------------ 12 A. Pengertian Model Matematika----------------------------------------- 12 B. Contoh Model Matematika --------------------------------------------- 12 Bab V Penyelesaian Soal Program Linier ----------------------------------------- 15 A. Tiga Langkah Penting---------------------------------------------------- 15 B. Contoh Langkah Penyeleaian------------------------------------------ 15 Bab VI Penutup -------------------------------------------------------------------------- 19 Daftar Pustaka ----------------------------------------------------------------------------------- 19
  • 4. iii KOMPETENSI Memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam melakukan pemodelan (modelling) dengan menggunakan sistem pertidaksamaan linear dalam penyelesaian soal program linier. SUB KOMPETENSI Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear. Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan model matematika suatu soal ceritera. Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan bentuk objektif (bentuk sasaran). Memiliki kemampuan membantu siswa dalam menentukan nilai optimal suatu model matematika. PETA BAHAN AJAR Mata diklat untuk jenjang dasar ini membutuhkan pengetahuan prasyarat tentang persamaan linear dan sistem persamaan linear. Pada diklat jenjang dasar ini, para peserta diklat diharapkan sudah dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya, dalam bentuk kemampuan memecahkan masalah atau soal program linear. Modul ini akan dimulai dengan membahas tentang sistem pertidaksamaan, diikuti dengan membahas tentang nilai optimal, menyusun model matematikanya, dan menentukan nilai optimal model matematika tersebut. Dengan bekal seperti ini, diharapkan para peserta diklat jenjang dasar ini akan dapat membantu para siswa SMK-nya di lapangan.
  • 5. iv SKENARIO PEMBELAJARAN Pendahuluan (5’) Tujuan Ruang Lingkup Langkah-langkah Penyampaian Mtr (20’) Diskusi: Sistem pertidaksamaan Model matematika Nilai optimal Penyelesaian program linear Penugasan Mendiskusikan: Strategi yang dapat meningkatkan penalaran, pemecahan masalah, dan komunikasi Cara menilai penalaran, pemecahan masalah, dan komunikasi Penugasan (60’) Mendiskusikan Penyelesaian Soal yang Berkait dengan: Sistem pertidaksamaan Model matematika Nilai optimal Penyelesaian program linear Laporan (45’) Hasil diskusi Masalah yang belum terpecahkan Penutup (5’) Rangkuman Refleksi Tugas
  • 6. 1 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Lampiran Permendiknas No 22 (Depdiknas, 2006) tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika di SMK menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan (SKL) nomor 2 untuk mata pelajaran matematika SMK adalah agar para siswa: “Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah.” Sejatinya, materi program linier merupakan penerapan dari pengetahuan tentang sistem pertidaksamaan linier yang mempunyai banyak penyelesaian dan mencari penyelesaian yang paling baik (penyelesaian optimal). Jabaran dari SKL di atas adalah berupa SK (Standar Kompetensi) agar para siswa SMK dapat menyelesaikan masalah program linier. Berikut ini adalah jabaran SK, berupa KD, Indikator dan Materi Pembelajaran. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran 1. Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier Pertidaksamaan linier ditentukan daerah penyelesaiannya Sistem pertidaksamaan linier dengan 2 variabel ditentukan daerah penyelesaiannya Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan 2 variabel 2.Menentukan model matematika dari soal ceritera (kalimat verbal) Soal ceritera (kalimat verbal) diterjemahkan ke kalimat matematika Kalimat matematika ditentukan daerah penyelesaiannya Model matematika 3.Menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier. Fungsi obyektif ditentukan dari soal Nilai optimum ditentukan berdasar fungsi obyektif Fungsi objektif Nilai optimum 4. Menerapkan garis selidik Garis selidik digambarkan dari fungsi obyektif Nilai optimum ditentukan menggunakan garis selidik. Garis selidik Karenanya, materi program linear ini akan menjadi materi yang sangat menentukan keberhasilan para siswa SMK dalam memecahkan masalah umum
  • 7. 2 atau masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kesulitan yang paling sering ditemui guru berkait dengan sistem persamaan linear maupun program linear adalah kesulitan para siswa dalam menyusun model matematikanya, atau mengubah masalah umum atau masalah dalam kehidupan sehari-hari menjadi bentuk model matematika menjadi persamaan linear, sistem persamaan linear, pertidaksamaan linear, maupun sistem persamaan linear. Itulah sebabnya, pada diklat jenjang dasar ini, materi program linear, sesuai dengan indikator dan materi di atas akan membahas tentang: 1. Grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan 2 variabel. 2. Model matematika 3. Fungsi objektif dan nilai optimum. 4. Garis selidik B. Tujuan Modul ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan berupa wawasan bagi guru SMK yang mengikuti diklat jenjang dasar di PPPPTK Matematika, dengan harapan dapat digunakan sebagai salah satu sumber untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran program linear dan sistem persamaan linear SMK. C. Cara Penggunaan Modul Pembahasan pada modul ini lebih menitik-beratkan pada diskusi identifikasi dan pemecahan masalah yang berkait dengan sistem persamaan dan program linear. Di samping itu, akan dibahas juga bagaimana memfasilitasi siswa agar dapat mempelajari materi program linear lebih bermakna. Setiap bagian modul ini dimulai dengan beberapa contoh diikuti dengan teori-teori, dan diakhiri dengan latihan atau tugas. Di samping itu, dikemukakan juga tentang hal-hal penting yang perlu mendapat penekanan para guru di saat membahas pokok bahasan ini di kelasnya. Karenanya, para pemakai modul ini disarankan untuk membaca lebih dahulu teorinya sebelum mencoba mengerjakan latihan yang ada. Selama diskusi, para peserta diharapkan secara aktif mengemukakan keberhasilan maupun kegagalan selama proses pembelajaran. Jika para pemakai modul ini mengalami kesulitan maupun memiliki saran, sudi kiranya menghubungi penulisnya, melalui email: fadjar_p3g@yahoo.com, website (situs): www.fadjarp3g.wordpress.com telepon (0274)880762; HP: 08156896973, atau melalui PPPPTK Matematika, Kotak Pos 31 YKBS, Yogyakarta dan fax (0274)885752.
  • 8. 3 Bab II Sistem Pertidaksamaan Linier Pada Bab I telah dinyatakan bahwa program linear adalah cara untuk memecahkan suatu persoalan yang model matematikanya terdiri dari pertidaksamaan linear. Yang menjadi pengetahuan prasyarat adalah sistem pertidaksamaan linear. Karena itu, paket ini akan dimulai dengan membahas pertidaksamaan linear, dan akan diikuti dengan membahas sistem pertidaksamaan linear dua variabel. A. Pengantar Perhatikan soal di bawah ini. Salah satu langkah awal penyelesaian masalah tersebut adalah dengan mengandaikan bahwa penyelesaian dari yang ditanyakan sudah didapat lalu menyesuaikannya dengan yang diketahui untuk melanjutkan menyelesaikan atau memecahkan masalah tadi. Dengan demikian, variabel x dan y berturut-turut dimisalkan mewakili banyaknya hari yang dibutuhkan oleh pabrik pertama dan kedua untuk memenuhi kontrak tersebut. Untuk memudahkan pekerjaan, dapatlah disusun suatu tabel dari pembatas-pembatas yang diketahui, yaitu: Produksi Pabrik I Produksi Pabrik II Kebutuhan Kontrak Kualitas Rendah 8 ton/hari 2 ton/hari 16 Kualitas Sedang 1 ton/hari 1 ton/hari 5 Kualitas Tinggi 2 ton/hari 7 ton/hari 20 Pemisalan x hari y hari Biaya Op / hari Rp 10.000.000,00 Rp 20.000.000,00 Karena sudah dimisalkan bahwa x adalah banyaknya hari yang digunakan pabrik pertama (I) dan y adalah banyaknya hari yang digunakan pabrik kedua (II); maka banyaknya kertas berkualitas rendah (dalam ton) yang dapat dihasilkan adalah: (8 ton/hari)×( x hari) + (2 ton/hari)×( y hari) Dua pabrik memproduksi tiga macam kualitas kertas, yaitu: kualitas rendah, sedang, dan tinggi. Kontrak dengan perusahaan lain menunjukkan permintaan sebanyak 16 ton, 5 ton, dan 20 ton berturut-turut untuk kertas kualitas rendah, sedang, dan tinggi. Biaya operasi untuk pabrik pertama adalah Rp 10.000.000,00 per hari dan untuk pabrik kedua sebesar Rp 20.000.000,00 per hari. Setiap harinya, pabrik pertama memproduksi 8 ton kertas kualitas rendah, 1 ton kertas kualitas sedang, dan 2 ton kertas kulitas tinggi; sedangkan pabrik kedua memproduksi 2 ton kertas kualitas rendah, 1 ton kertas kualitas sedang, dan 7 ton kertas kulitas tinggi setiap harinya. Berapa harikah waktu yang dibutuhkan oleh setiap pabrik untuk memenuhi kontrak tersebut agar didapatkan biaya produksi seminimal mungkin? Pabrik I Pabrik II
  • 9. 4 B. Sistem Pertidaksamaan Selanjutnya, dari pabrik I dan II didapatkan (8x + 2y) ton kertas berkualitas rendah. Karena yang dibutuhkan adalah 16 ton kertas berkualitas rendah, maka didapatkan pertidaksamaan pertama, yaitu: (8x + 2y ≥ 16 ). Dengan cara yang sama, akan didapat pertidaksamaan lainnya sehingga didapat sistem pertidaksaamaan berikut: (1) 8x + 2y ≥ 16 (paling sedikit ada 16 ton kertas kualitas rendah yang dibutuhkan) (2) x + y ≥ 5 (paling sedikit ada 5 ton kertas kualitas sedang yang dibutuhkan) (3) 2x + 7y ≥ 20 (paling sedikit ada 20 ton kertas kualitas tinggi yang dibutuhkan) (4) x ≥ 0 dan (5) y ≥ 0 (Banyaknya hari tidak boleh negatif) Dari sistem pertidaksamaan di atas; langkah selanjutnya adalah menggambar grafiknya dalam satu diagram kartesius, sehingga himpunan penyelesaiannya dapat ditentukan. Dengan demikian jelaslah bahwa para siswa harus memiliki pengetahuan tentang persamaan dan pertidaksamaan beserta grafiknya. Karena itu, bagian di bawah ini akan membahas tentang pertidaksamaan beserta grafiknya. C. Pertidaksamaan Contoh pertidaksamaan linier adalah: 4x + 8y ≥ 16; x + y ≥ 5; 2x + 7y ≥ 20; x ≥ 0; dan y ≥ 0. Bentuk umum pertidaksamaan linier adalah Ax + By + C ≠ 0. Notasi “≠” dapat diganti ≥, >, <, ataupun ≤ sesuai dengan kebutuhannya. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah, bagaimana menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 4x + 8y ≥ 16? Berikut langkah-langkahnya. 1. Pada bidang Cartesius, gambarlah grafik garis 4x + 8y = 16. Cara I. Untuk y = 0, didapat x = 4; sehingga kurva memotong sumbu x di (4,0) Untuk x = 0, didapat y = 2; sehingga kurva memotong sumbu x di (0,2) Cara II. Kedua ruas persamaan garis 4x + 8y = 16, dibagi 16, sehingga didapat persamaan garis 1 24 =+ yx . Seperti dilakukan pada cara I di atas; dapat disimpulkan bahwa kurva akan memotong sumbu x dan y berturut-turut di titik (4,0) dan (0,2) Grafik yang didapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini. (0,2) (4,0) 4x + 8y = 16 (2,1)
  • 10. 5 2. Menguji beberapa titik. a. Jika beberapa titik, seperti titik (0,2), (2,1), maupun (4,0) diujikan pada ruas kiri persamaan 4x + 8y = 16 akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar, yaitu 16 = 16. b. Apa yang akan terjadi jika beberapa titik yang terletak di sebelah kanan atau di sebelah atas titik-titik yang terletak pada garis 4x + 8y = 16 yang diujikan. Sebagai contoh, jika beberapa titik seperti titik (5,0), (4,1), maupun (3,1) diuji. Ternyata akan menghasilkan pernyataan yang bernilai benar, yaitu 4x + 8y ≥ 16. Titik-titik lainnya yang sepihak dengan tiga titik tersebut akan memiliki sifat yang sama. c. Namun jika yang diuji adalah beberapa titik yang terletak di sebelah kiri atau di sebelah bawah titik-titik yang terletak pada garis 4x + 8y = 16, lalu apa yang akan terjadi? Ternyata, akan menghasilkan suatu pernyataan yang bernilai salah. Contohnya, jika titik O(0, 0) yang diujikan pada 4x + 8y ≥ 16 akan didapat pernyataan 4×0 + 8×0 ≥ 16 atau 0 ≥ 16 yang bernilai salah. 3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa titik-titik yang sepihak dengan titik O(0, 0) bukan penyelesaian. Tandailah untuk membedakan daerah yang memenuhi dan daerah yang tidak memenuhi pertidaksamaan. Saat ini, yang kita arsir adalah daerah yang tidak memenuhi. Perhatikan gambar berikut. Latihan Soal Bab II 1. (PG) Perhatikan gambar berikut. Garis 5y = 20 − 4x memotong sumbu x di titik …. A. (5,0) B. (4,0) C. (0,4) D. (0,5) E. (0,20) 2. (PG) Perhatikan gambar di atas. Garis dengan persamaan y = kx dan k > 0 akan melewati daerah .... A. I, II, III B. IV, V, VI C. III, IV, VII D. II, V, IV E. II, V, VII (0,2) (4,0) 4x + 8y = 16 (2,1) 5y = 20 − 4x I II III VI V IVVII x y O
  • 11. 6 3. (PG) Perhatikan gambar di atas. {(x, y): x ≥ 0} ∩ {(x, y): y ≥ 0} ∩ {(x, y): 5y ≤ 20 − 4x} x, y ∈ R ditunjukkan oleh daerah .... A. II B. V C. II dan V D. I dan III E. V dan IV 4. (Esai) Pada diagram berikut, tentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan: 2x + 3y ≥ 6; 2x + 3y ≤ 12; x ≥ 1 dan x∈A; serta y ≥ 0 dan x∈A. 5. (Esai) Pada diagram berikut, tentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan: 2x + 5y ≥ 10; 4x + 3y ≥ 12; x ≥ 0 dan x ∈ A; y ≥ 0 dan x ∈ A 6. (PG) Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan 2x + y ≤ 40; x + 2y < 40; x ≥ 0; dan y ≥ 0 terletak pada daerah yang berbentuk … . A. trapesium B. persegi panjang C. segi tiga D. segi empat E. segi lima 7. Tentukan sistem pertidaksamaan yang daerah himpunan penyelesaiannya adalah berupa daerah segitiga yang diarsir seperti nampak pada gambar berikut. 2 4 2 x
  • 12. 7 8. Tentukan sistem pertidaksamaan yang daerah himpunan penyelesaiannya adalah berupa daerah segi lima yang diarsir seperti nampak pada gambar berikut. 9. Daerah yang merupakan penyelesaian sistem pertidaksamaan: 5x + 3y ≤ 15; x + 3y > 6; x ≥ 0; y ≥ 0 Pada gambar di bawah ini adalah … . A. OABC B. BCD C. BCE D. DBE E. ABD 2 4 2 6 4 x C(3,0) D(0,5) BA(0,2) O x y E(6,0)
  • 13. 8 Bab III Nilai Optimal Sistem Pertidaksamaan Sudah dibahas pada Bab II bahwa secara umum, ada tiga langkah penting yang harus dilakukan dalam penyelesaian soal program linier dua variabel yang berkait dengan kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) menerjemahkan soal ceritera ke dalam bahasa matematika (sistem pertidaksamaan); (2) menentukan himpunan penyelesaiannya; dan (3) menentukan titik atau beberapa titik yang memberikan hasil terbaik (nilai minimum atau nilai maksimum). A. Nilai Optimal dengan Menguji Jika dimisalkan bahwa pada langkah pertama di atas, didapatkan sistem pertidaksamaannya adalah: x ≥ 0; y ≥ 0; 2x + y ≤ 10; x + 4y ≤ 12; dan x, y ∈ A. Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut dinyatakan dengan gambar berikut. Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan di atas adalah: {(0,0), (1,0), (2,0), (3,0), (4,0), (5,0), (0,1), (1,1), (2,1), (3,1), (4,1), (0,2), (1,2), (2,2), (3,2), (4,2), dan (3,0)}. Selanjutnya, selesaikan tugas berikut. 1. Tentukan nilai (x + 3y) pada titik (3,1), (4,1), (3,2). Jawab: 2x + y = 10 x + 4y = 12 x y O A(5,0) B(4,2) C(3,0) x y
  • 14. 9 Nilai (x + 3y) pada titik (3,1) adalah .... Nilai (x + 3y) pada titik (4,1) adalah .... Nilai (x + 3y) pada titik (3,2) adalah .... 2. Mengapa nilai (x + 3y) pada titik (3,1) kurang dari nilai (x + 3y) pada titik (4,1)? Jawab: 3. Mengapa nilai (x + 3y) pada titik (3,1) kurang dari nilai (x + 3y) pada titik (3,2)? Jawab: 4. Untuk menguji nilai (x + 3y) maksimum pada 17 titik di atas, sebutkan 3 titik yang berpotensi untuk mendapat nilai maksimum. Jelaskan. Jawab: 5. Tentukan nilai (x + 3y) maksimum pada HP sistem pertidaksamaan di atas. Jawab: 6. Tentukan nilai (10x + y) maksimum pada HP sistem pertidaksamaan di atas. Jawab: 7. Tentukan nilai (x + y) maksimum pada HP sistem pertidaksamaan di atas. Jawab: B. Nilai Optimal dengan Garis Selidik Perhatikan gambar berikut. 1. Tentukan persamaan garis V, IV, III, II, dan I. y 6 III II IV V I 82 4 2 4
  • 15. 10 2. Nilai (x + 2y) pada titik-titik yang terletak pada: a. persamaan garis V adalah .... b. persamaan garis IV adalah .... c. persamaan garis III adalah .... d. persamaan garis II adalah .... e. persamaan garis I adalah .... 3. Apa yang dapat Anda simpulkan dari mengerjaan soal nomor 2 di atas. 4. Gunakan simpulan pada soal nomor 3 di atas untuk menentukan nilai (x + 2y) maksimum pada himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan di bawah ini. Latihan Soal Bab III 1. (Esai) Tanda plus atau positif (“+”) pada gambar berikut merupakan grafik himpunan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan. Tentukan nilai maksimum (3x + 4y) pada himpunan penyelesaian itu. 2. (Esai) Segilima OPQRS merupakan himpunan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linier. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 O P(8,0) Q(6,3) R(2,5) S(0,3) O A(5,0) B(4,2) C(3,0) x y
  • 16. 11 Nilai maksimum (x + 3y) adalah … dan terletak di titik .... 3. (PG) Dari sistem pertidaksamaan linier, x = y ≤ 50; 2y ≤ x + 40 x ≥ 0 dan y ≥ 0, maka nilai maksimum dari 3x + 5y adalah … A. 100 B. 150 C. 190 D. 210 E. 250 4. (PG) Nilai maksimum sasaran (atau fungís objektif) Z = 6x + 8y dari sistem pertidaksamaan 4x + 2y ≤ 60; 2x + 4y ≤ 48 dengan x ≥ 0, y ≥ 0 adalah ... . A. 120 B. 118 C. 116 D. 114 E. 112 5. (PG) Nilai maksimum dari x + y – 6 yang memenuhi syarat x ≥ 0, y ≥ 0, 3x + 8y ≤ 340 dan 7x + 4y ≤ 280 adalah ... . A. 52 B. 51 C. 50 D. 49 E. 48 6. (PG) Nilai maksimum dari f(x,y) = 2x + y yang memenuhi sistem pertidaksamaan: x + 2y ≤ 8; x + y ≤ 6; x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah … . A. 4 B. 6 C. 10 D. 12 E. 16 7. (PG) Nilai maksimum fungsi sasaran z = 8x + 6y dengan syarat: 4x + 2y ≤ 60; 2x + 4y ≤ 48; x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah … . A. 132 B. 134 C. 136 D. 144 E. 152 8. (PG) Nilai maksimum dari f (x,y) = 4x + 28y yang memenuhi syarat 5x + 3y ≤ 34, 3x + 5y ≤ 30. x ≥ 0, y ≥ 0 adalah … . A. 104 B. 152 C. 168 D. 208 E. 250 9. (PG) Nilai maksimum 4x + 5y dengan syarat x ≥ 0, y ≥ 0, x + 2y ≤ 10 dan x + y ≤ 7 adalah …. A. 34 B. 33 C. 32 D. 31 E. 30 10. (PG) Nilai maksimum dari 2x + y dengan syarat x ≥ 0, y ≥ 0, 3x + 5y ≤ 15 adalah … . A. 15 B. 10 C. 5 D. 3 E. 2
  • 17. 12 Bab IV Model Matematika Ada tiga langkah penting yang harus dilakukan dalam penyelesaian soal program linier dua variabel yang berkait dengan kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) menerjemahkan soal ceritera ke dalam bahasa matematika; (2) menentukan himpunan penyelesaiannya; dan (3) menentukan titik atau beberapa titik yang memberikan hasil terbaik (nilai minimum atau nilai maksimum). Langkah (2) dan (3) sudah dibahas, sehingga Bab IV ini akan membahas tentang model matematika. A. Pengertian Model Matematika Langkah paling penting dalam program linier adalah menerjemahkan soal ceritera ke dalam bahasa matematika. Loke (1998:1) menyatakan: ”A model therefore is anything which can be manipulated or used to find out about something else.” Artinya, model adalah segala sesuatu yang dapat dimanipulasi dan digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Dengan demikian, kata kunci pada istilah ‘model’ menurut Loke adalah dapat dimanipulasinya model tersebut dalam proses pemecahan masalah. Diagram berikut menunjukkan proses tersebut. B. Contoh Model Matematika Susunlah model matematika dari soal di bawah ini. 1. Andi memiliki uang Rp20.000,00. Ia dapat membeli x buah cokelat seharga Rp3.000,00 per buahnya atau membeli y buah krispi seharga Rp2.000,00 per buahnya. 2. Sebuah pesawat terbang mempunyai tempat duduk tidak lebih untuk 48 penumpang. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg, sedangkan penumpang kelas ekonomi bagasinya dibatasi 20 kg. Pesawat hanya boleh membawa bagasi 1.440 kg. Misalkan pesawat terbang membawa penumpang kelas utama x orang dan kelas ekonomi y orang. Jawab. 1. Harga 1 buah cokelat Rp3.000,00. Karena dimisalkan Andi membeli x cokelat maka biayanya adalah 3.000x rupiah. Untuk krispi biayanya adalah 2000y rupiah. Jadi model matematika dari soal di atas adalah: 3.000x + 2.000y ≤ 20.000 atau 3x + 2y ≤ 20. 2. Sudah dimisalkan bahwa pesawat terbang membawa x penumpang kelas utama dan y orang kelas ekonomi. Pesawat terbang mempunyai tempat duduk tidak lebih untuk 48 penumpang. Dengan demikian, didapat pertidaksamaan: x + y ≤ 48. Masalah atau Soal Nyata Model Matematika Penyelesaian Secara Matematika
  • 18. 13 Karena setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg, penumpang kelas ekonomi bagasinya dibatasi 20 kg, dan pesawat hanya boleh membawa bagasi 1.440 kg. Maka didapat pertidaksamaan: 60x + 20y ≤ 1.440 atau 3x + y ≤ 72. Latihan Soal Bab IV 1. (Essai) Seorang pedagang roti ingin membuat dua jenis roti. Roti jenis A memerlukan 200 gram tepung dan 150 gram mentega. Roti jenis B memerlu-kan 400 gram tepung dan 50 gram mentega. Tersedia 8 kg tepung dan 2,25 kg mentega. Misalkan banyak roti A = x buah dan roti B = y buah. Tentukan sistem pertidaksamaan yang harus dipenuhi oleh x dan y 2. (Essai) Seorang penjahit membuat 2 jenis baju yang terbuat dari kain katun dan kain linen. Baju jenis pertama memerlukan 2m kain katun dan 1 m kain linen, sedangkan baju jenis kedua memerlukan 1 m kain katun dan 1 m kain linen. Tersedia 60 m kain katun dan 40 m kain linen. Misalkan dibuat baju jenis pertama x potong dan baju jenis kedua y potong. Tulislah sistem pertidak-samaan dalam x dan y untuk keterangan di atas. 3. (Essai) Suatu perusahaan tas dan sepatu memerlukan empat unsur a dan enam unsur b per minggu untuk masingmasing hasil produknya. Setiap tas memerlukan satu unsur a dan dua unsur b, setiap sepatu memerlukan dua unsur a dan dua unsur b. Tentukan model matematika untuk keterangan di atas. 4. (Essai) Rokok A dibeli dengan harga Rp12.000,00 per bungkus, sedangkan rokok B dengan harga Rp11.000,00 per bungkus. Seorang pedagang rokok mempunyai modal Rp1.800.000,00. Maksimal, kiosnya hanya dapat menampung 500 bungkus rokok. Tentukan model matematika untuk keterangan di atas. 5. (PG) Harga 1 kg beras Rp2.500,00 dan 1 kg gula Rp4.000,00. Seorang pedagang memiliki modal Rp300.000,00 dan tempat yang tersedia hanya memuat 1 kuintal. Jika pedagang tersebut membeli x kg beras dan y kg gula, maka sistem pertidaksamaan dari masalah tersebut adalah … . A. 5x + 8y ≤ 600 ; x + y ≤ 100 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 B. 5x + 8y ≥ 600 ; x + y ≤ 100 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 C. 5x + 8y ≤ 600 ; x + y ≥ 100 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 D. 5x + 8y ≤ 10 ; x + y ≤ 1 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 E. 5x + 8y ≥ 10 ; x + y ≥ 1 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 6. (PG) Suatu pabrik roti memproduksi 120 kaleng setiap hari. Roti terdiri dari dua jenis, roti asin dan roti manis. Setiap hari roti asin diproduksi paling sedikit 30 kaleng dan roti manis 50 kaleng. Susunlah model matematikanya jika dimisalkan banyaknya kaleng untuk roti asin sebanyak x dan untuk roti manis y. A. x + y ≤ 120 ; x ≥ 30 ; y ≥ 50 , y ∈ C B. x + y ≥ 120 ; x ≥ 30 ; y ≥ 50 , y ∈ C C. x + y ≤ 120 ; x ≥ 30 ; y ≤ 50 , y ∈ C D. x + y = 120 ; x ≥ 30 ; y ≥ 50 , y ∈ C E. x + y = 120 ; x = 30 ; y = 50 , y ∈ C
  • 19. 14 7. (PG) Seorang wiraswasta membuat dua macam ember yang setiap harinya menghasilkan tidak lebih dari 18 buah. Harga bahan untuk jenis pertama Rp500,00 dan untuk ember jenis kedua Rp1.000,00. Ia tidak akan berbelanja lebih dari Rp13.000,00 setiap harinya. Jika jenis ember pertama dibuah sebanyak x buah dan jenis kedua sebanyak y buah, maka sistem pertidaksamaannya adalah … . A. x + y ≤ 18 , x + 2y ≤ 26 , x ≥ 0 , y ≥ 0 B. x + y ≤ 18 , x + 2y ≤ 26 , x ≤ 0 , y ≤ 0 C. x + y ≥ 18 , 2x + y ≤ 26 , x ≥ 0 D. 2x + y ≤ 26 , x + 2y ≤ 26 , y ≥ 0 E. x + y ≤ 26 , x ≥ 0 , y ≥ 0 8. (PG) Suatu pesawat udara mempunyai tempat duduk tidak lebih dari 38 penumpang. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg sedang penumpang kelas ekonomi 20 kg. Pesawat itu hanya dapat membawa bagasi 1.440 kg. Bila x dan y berturutturut menyatakan banyak penumpang kelas utama dan ekonomi, banyak model matematika dari persoalan di atas adalah ... . A. x + y ≤ 48 ; 3x + y ≥ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 B. x + y ≤ 48 ; x + 3y ≤ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 C. x + y ≤ 48 ; 3x + y ≤ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 D. x + y ≥ 48 ; x + 3y ≥ 72 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0 E. x + y ≥ 48 ; x + 3y ≥ 72 ; x ≤ 0 ; y ≤ 0 9. (PG) Seorang pengusaha mebel akan memproduksi meja dan kursi yang menggunakan bahan dari papan-papan kayu dengan ukuran tertentu. Satu meja memerlukan bahan 10 potong dan satu kursi memerlukan 5 potong papan. Papan yang tersedia ada 500 potong. Biaya pembuatan 1 meja Rp100.000,00 dan biaya pembuatan satu kursi 40.000,00. Anggaran yang tersedia Rp1.000.000,00. Model matematika dari persoalan tersebut adalah .... A. x + 2y ≤ 100 ; 5x + 2y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0 B. x + 2y ≤ 100 ; 2x + 5y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0 C. 2x + y ≤ 100 ; 2x + 5y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0 D. 2x + y ≤ 100 ; 5x + 2y ≤ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0 E. 2x + y ≥ 100 ; 5x + 2y ≥ 50 ; x ≥ 0 , y ≥ 0 10. (PG) Harga satu bungkus lilin A adalah Rp2.000,00 dan lilin B adalah Rp1.000,00. Jika pedagang hanya mempunyai modal Rp800.000,00 dan kiosnya hanya mampu menampung 500 bungkus lilin, maka model matematika dari permasalahan di atas adalah … . A. x + y ≥ 500 ; 2x + y ≥ 800 ; x ≥ 0 , y ≥ 0 B. x + y ≤ 500 ; 2x + y ≤ 800 ; x ≥ 0 , y ≥ 0 C. x + y ≤ 500 ; 2x + y ≤ 800 ; x ≤ 0 , y ≤ 0 D. x + y ≥ 500 ; 2x + y ≥ 800 ; x ≤ 0 , y ≤ 0 E. x + y ≥ 500 ; 2x + y ≥ 800 ; x ≥ 0 , y ≥ 0
  • 20. 15 Bab V Penyelesaian Soal Program Linier A. Tiga Langkah Penting Ada tiga langkah penting yang harus dilakukan dalam penyelesaian soal program linier dua variabel yang berkait dengan kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) menerjemahkan soal ceritera ke dalam bahasa matematika; (2) menentukan himpunan penyelesaiannya; dan (3) menentukan titik atau beberapa titik yang memberikan hasil terbaik (nilai minimum atau nilai maksimum). Semua langkah sudah dibahas, sehingga Bab V ini akan membahas pemaduan semua langkah tersebut. B. Contoh Langkah Penyeleaian Untuk menyelesaikan soal di atas, maka kerjakan tugas berikut. a. Memisalkan bahwa pesawat terbang membawa x penumpang kelas utama dan y orang penumpang kelas ekonomi. Tulislah sistem pertidaksamaan dalam x dan y untuk keterangan di atas. b. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan itu. c. Tentukan bentuk obyektif yang menyatakan besarnya penjualan tiket. d. Berapakah banyaknya penumpang masing-masing kelas agar diperoleh hasil penjualan tiket sebesar-besarnya. e. Hitunglah hasil penjualan terbesat tiket itu. Latihan Soal Bab V 1. (Essai) Seorang pedagang roti ingin membuat dua jenis roti. Roti jenis A memerlukan 200 gram tepung dan 150 gram mentega. Roti jenis B memerlu-kan 400 gram tepung dan 50 gram mentega. Tersedia 8 kg tepung dan 2,25 kg mentega. Roti jenis A dijual dengan harga Rp7.500,00 per buah dan jenis roti B dengan harga Rp6.000,00 per buah. Misalkan banyak roti A = x buah dan roti B = y buah. a. Tentukan sistem pertidaksamaan yang harus dipenuhi oleh x dan y b. Gambarlah grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan (a) c. Tentukan bentuk obyektif yang menyatakan harga penjualan seluruhnya d. Tentukan pendapatan maksimum yang dapat diperoleh pedagang roti tersebut. 2. (Essai) Seorang penjahit membuat 2 jenis baju yang terbuat dari kain katun dan kain linen. Baju jenis pertama memerlukan 2m kain katun dan 1 m kain linen, sedangkan baju jenis kedua memerlukan 1 m kain katun dan 1 m kain linen. Sebuah pesawat terbang mempunyai tempat duduk tidak lebih untuk 48 penumpang. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg, sedangkan penumpang kelas ekonomi bagasinya dibatasi 20 kg. Pesawat hanya boleh membawa bagasi 1.440 kg. Harga tiket kelas utama Rp400.000,00 per orang dan kelas ekonomi Rp300.000,00 per orang. Berapakah banyaknya penumpang masing-masing kelas agar diperoleh hasil penjualan tiket sebesar-besarnya?
  • 21. 16 Tersedia 60 m kain katun dan 40 m kain linen. Penjahit itu mengharapkan laba Rp16.000,00 tiap potong jenis pertama dan Rp15.000,00 tiap potong jenis baju kedua. Hitunglah laba maksimum itu. 3. (Essai) Seorang pengusaha akan mendirikan beberapa rumah tipe A dan tipe B untuk disewakan. Setiap rumah tipe A menggunakan tanah 100m2 dan setiap rumah tipe B menggunakan tanah 200m2. Rumah tipe A bertingkat dan membutuhkan biaya Rp300.000.000,00. Rumah tipe B tidak bertingkat dan membutuhkan biaya Rp200.000.000,00. Tanah yang disediakan untuk membangun rumah-rumah tersebut adalah 2.000m2. Tarif sewa rumah tersebut adalah sama, yaitu Rp750.000,00 per bulannya. Tentukan hasil sewa maksimum yang mungkin. 4. (Essai) Seorang pengusaha pabrik akan mengirim hasil produk pabriknya berupa 60 kotak besar (L) dan 32 kotak sedang (M). Sang pengusaha akan menyewa truk besar dan truk kecil. Setiap truk besar dapat membawa 10 kotak besar dan 4 kotak sedang. Setiap truk kecil dapat membawa 5 kotak besar dan 6 kotak sedang. Biaya untuk menyewa 1 truk besar dan 1 truk kecil untuk sekali jalan berturut-turut adalah Rp450.000,00 dan Rp300.000,00. Hitunglah biaya terendahnya. 5. (PG) Pesawat penumpang mempunyai tempat duduk 48 kursi. Setiap penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg sedang kelas ekonomi 20 kg. Pesawat hanya dapat membawa bagasi 1440 kg. Harga tiket kelas utama Rp450.000,00 dan kelas ekonomi Rp300.000,00. Supaya pendapatan dari penjualan tiket pada saat pesawat penuh mencapai maksimum, jumlah tempat duduk kelas utama haruslah … . A. 12 B. 20 C. 24 D. 25 E. 30 6. (PG) Luas daerah parkir 176 m2, luas rata-rata untuk mobil sedan 4 m2 dan bis 20 m2. Daya muat maksimum hanya 20 kendaraan, biaya parkir untuk mobil Rp1.000,00/jam dan untuk bis Rp2.000,00/jam. Jika dalam satu jam tidak ada kendaraan yang pergi dan datang, maka hasil maksimum tempat parkir itu … . A. Rp2.000,00 B. Rp3.400,00 C. Rp4.400,00 D. Rp2.600,00 E. Rp3.000,00 7. (PG) Seorang pemilik toko sepatu ingin mengisi tokonya dengan sepatu laki-laki paling sedikit 100 pasang dan sepatu wanita paling sedikit 150 pasang. Toko tersebut dapat memuat 400 pasang sepatu. Keuntungan setiap pasang sepatu laki- laki Rp1.000,00 dan setiap pasang sepatu wanita Rp500,00. Jika banyak sepatu laki- laki tidak boleh melebihi 150 pasang, maka keuntungan terbesar diperoleh … . A. Rp275.000,00 B. Rp300.000,00 C. Rp325.000,00 D. Rp350.000,00 E. Rp375.000,00 8. (PG) Seorang penjaja buah-buahan yang menggunakan gerobak menjual apel dan pisang. Harga pembelian apel Rp5.000,00 tiap kg dan pisang Rp2.000,00 tiap kg. Modalnya hanya Rp1.250.000,00 dan muatan gerobak tidak dapat melebihi 400 kg. Jika keuntungan tiap kg apel dua kali keuntungan tiap kg pisang, maka untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin pada setiap pembelian, pedagang itu harus membeli … . A. 250 kg apel B. 400 kg pisang
  • 22. 17 C. 170 kg apel dan 200 kg pisang D. 100 kg apel dan 300 kg pisang E. 150 kg apel dan 250 kg pisang 9. (PG) Dengan persediaan kain polos 20 m dan kain bergaris 10 m, seorang penjahit akan membuat 2 model pakaian jadi. Model I memerlukan 1 m kain polos dan 1,5 m kain bergaris. Model II memerlukan 2 m kain polos dan 0,5 m kain bergaris. Bila pakaian tersebut dijual, setiap model I memperoleh untung Rp15.000,00 dan model II memperoleh untung Rp10.000,00. Laba maksimum yang diperoleh adalah sebanyak … A. Rp100.000,00 B. Rp140.000,00 C. Rp160.000,00 D. Rp200.000,00 E. Rp300.000,00 10. (PG) Suatu perusahaan tas dan sepatu memerlukan empat unsur a dan enam unsur b per minggu untuk masing-masing hasil produknya. Setiap tas memerlukan satu unsur a dan dua unsur b, setiap sepatu memerlukan dua unsur a dan dua unsur b. Bila setiap tas mendapat untung sebesar 3000 rupiah setiap sepatu untung 2000 rupiah, maka banyak tas atau sepatu yang dihasilkan per minggu agar diperoleh untung yang maksimal adalah ... . A. 3 tas B. 4 tas C. 3 sepatu D. 3 sepatu E. 2 tas dan 1 sepatu 11. (PG) Rokok A yang harganya Rp2.000,00 per bungkus dijual dengan laba Rp400,00 per bungkus, sedangkan rokok B yang harganya Rp1.000,00 per bungkus dijual dengan laba Rp300,00 per bungkus. Seorang pedagang rokok yang mempunyai modal Rp800.000,00 dan kiosnya maksimal dapat menampung 500 bungkus rokok, akan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya jika iamembeli … A. 300 bungkus rokok A dan 200 bungkus rokok B B. 200 bungkus rokok A dan 300 bungkus rokok B C. 250 bungkus rokok A dan 250 bungkus rokok B D. 100 bungkus rokok A dan 400 bungkus rokok B E. 400 bungkus rokok A dan 100 bungkus rokok B 12. (PG) Harga tiket bus dari kota A ke kota B untuk kelas ekonomi Rp250.000,00 dan kelas eksekutif Rp650.000.00. Jika dari 200 tiket yang terjual diperoleh uang Rp96.000.000,00, maka banyaknya penumpang kelas ekonomi dan kelas eksekutif masing-masing adalah ... A. 75 orang dan 125 orang B. 80 orang dan 120 orang C. 85 orang dan 115 orang D. 110 orang dan 90 orang E. 115 orang dan 855 orang 13. (PG) Dengan persediaan kain polos 20 m dan kain bergaris 10 m seorang penjahit akan membuat pakaian jadi. Mdel I memerlukan 1 m kain polos dan 1,5 m kain bergaris, model II memerlukan 2 m kain polos dan 0,5 m kain bergaris. Jumlah total pakaian jadi akan maksimum, jika jumlah model I dan model II masing-masing adalah .... A. 4 dan 8 B. 5 dan 9 C. 6 dan 4 D. 8 dan 6 E. 7 dan 5 14. (PG) Seorang pemborong mendapat pesanan dua jenis pagar. Pagar jenis I seharga Rp30.000,00/meter dan pagar jenis II seharga Rp45.000,00/meter. Tiap m pagar
  • 23. 18 jenis I memerlukan 4 m besi pipa dan 6 m besi beton. Tiap m pagar jenis II memerlukan 8 m besi pipa dan 4 m besi beton. Persediaan yang ada adalah 640 m besi pipa dan 480 besibeton. Jika semua pesanan terpenuhi, maka hasil penjualan maksimum kedua jenis pagar adalah ... . A. Rp2.400.000,00 B. Rp3.600.000,00 C. Rp3.900.000,00 D. Rp4.800.000,00 E. Rp5.400.000,00 15. (PG) Seorang pedagang kaki lima menyediakan uang Rp1.650.000,00 untuk membeli kemeja dengan harga @ Rp20.000,00 dan celana @ Rp50.000,00. Jumlah kemeja yang ia beli tidak kurang dari 3 kali jumlah celana, Ia mengambil keuntungan Rp3.000,00 untuk setiap potong celana. Jika barang-barang yang ia beli dengan cara tersebut di atas terjual habis, berapa keuntungan sebesar-besarnya yang ia peroleh … . A. Rp250.000,00 B. Rp265.000,00 C. Rp275.000,00 D. Rp285.000,00 E. Rp295.000,00 16. (PG) Sebuah toko bunga menjual 2 macam rangkaian bunga. Rangkaian I memerlukan 10 tangkai bunga mawar dan 15 tangkai bunga anyelir, Rangkaian II memerlukan 20 tangkai bunga mawar dan 5 tangkai bunga anyelir. Persediaan bunga mawar dan bunga anyelir masingmasing 200 tangkai dan 100 tangkai. Jika rangkaian I dijual seharga Rp200.000,00 dan rangkaian II dijual seharga Rp100.000,00 per rangkaian, maka penghasilan maksimum yang dapat diperoleh adalah … . A. Rp1.400.000,00 B. Rp1.500.000,00 C. Rp1.600.000,00 D. Rp1.700.000,00 E. Rp1.800.000,00 17. (PG) Seorang penjahit membuat 2 jenis pakaian untuk dijual. Pakaian jenis I memerlukan 2 m katun dan 4 m sutera dan pakaian jenis II memerlukan 5 m katun dan 3 m sutera. Bahan katun yang tersedia adalah 70 m dan sutera yang tersedia 84 m. Pakaian jenis I dijual dengan laba Rp25.000,00 dan pakaian jenis II mendapat laba Rp50.000,00. Agar memperoleh laba sebesarbesarnya maka banyak pakaian masing-masing adalah … . A. pakaian jenis I = 15 potong dan jenis II = 8 potong B. pakaian jenis I = 8 potong dan jenis II = 15 potong C. pakaian jenis I = 20 potong dan jenis II = 3 potong D. pakaian jenis I = 13 potong dan jenis II = 10 potong E. pakaian jenis I = 10 potong dan jenis II = 13 potong
  • 24. 19 Bab VI Penutup Modul ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan pengetahuan berupa wawasan bagi para guru matematika SMK yang mengikuti diklat jenjang dasar di PPPPTK Matematika. Harapannya, modul ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber untuk dapat memecahkan masalah-masalah selama proses pembelajaran di kelas yang berkait dengan program linear di SMK. Materi ini menjadi sangat penting, karena latar belakang lampiran Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SMK (Depdiknas, 2006: 387) menyatakan bahwa: “Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika ....” Pada proses pemecahan masalah di SMK, strategi pemodelan (modelling) adalah yang paling sering digunakan, yaitu mengubah masalah umum atau masalah dalam kehidupan sehari-hari menjadi bentuk model matematika. Program linear adalah cara untuk memecahkan suatu persoalan yang model matematikanya terdiri dari pertidaksamaan linear menjadi sangat penting karena dapat mendukung proses pembelajaran tentang pemodelan (modelling) yang sekaligus juga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika sebagaimana yang dituntut dokumen Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SMK. Dengan demikian, proses pembelajaran program linear dan sistem persamaan linear harus lebih mengacu pada pemodelannya. Selanjutnya, Anda diharapkan dapat mencobakan materi yang ada pada paket ini yang sesuai dengan kondisi di sekolahnya masing-masing. Untuk soal yang terlalu sulit dapat dipermudah ataupun disederhanakan. Daftar Pustaka Abrahamson, D; Gray, M.C (1971). The Art of Algebra. Adelaide: Rigby Limited. Campbell, H.G. (1977). An Introduction to Matrices,Vectors, and Linear Programming (2nd Ed) . New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Depdiknas (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas. Loke, M.L.T. (1998). Mathematical Modelling. Bahan Diklat Training on Improving Teaching Profisiensi of Indonesian Junior & Senior Secondary Mathematics Teachers. Penang: Seameo-Recsam.