Dokumen tersebut membahas delapan prinsip pengembangan kurikulum menurut Oemar Hamalik, yaitu prinsip berorientasi pada tujuan, relevansi, efisiensi dan efektivitas, fleksibilitas, kontinuitas, keseimbangan, keterpaduan, dan mutu. Dokumen tersebut juga membandingkan delapan prinsip ini dengan lima prinsip pengembangan kurikulum yang dijelaskan dalam sumber lain.

1. Nama : Meinito Syndi (201410060311077)
Dwiayu Setyani (201410060311082)
Kelas : Pendidikan Matematika 3B
Sumber : http://www.slideshare.net/SyifaMukrimaa/prinsip-prinsip-
pengembangan-kurikulum [25 oktober 2015], Sifa Siti Mukrimah
Pengembangan kurikulum dalam hal pengertian adalah sebuah proses yang
merencanakan, menghasilkan sesuatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada
hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat
memberikan kondisi belajar mengajat yang baik. Ada pula yang namanya prinsip
pengembangan kurikulum menurut Oemar Hamalik (2001), ada delapan prinsip.
Yang pertama Prinsip Berorientasi Pada Tujuan, pengembangan kurikulum
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan nasional.
Yang kedua Prinsip Relevansi (kesesuaian), Pengembangan kurikulum yang
meliputi tujuan, isi, dan sistem penyampaian harus relevan (sesuai) dengan
kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa,
serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang ketiga
Prinsip efisiensi dan efektivitas, Pengembangan kurikulum harus
mempertimbangkan segi efisiensi dan pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan
sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal. Yang
keempat Prinsip fleksibilitas, Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah,
dilengkapi, atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan
kemampuan setempat. Yang kelima Prinsip kontinuitas, Kurikulum disusun secara
berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan bahan kajian
disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, memiliki hubungan fungsional
yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan
pendidikan, dan tingkat perkembangan siswa. Yang keenam Prinsip
keseimbangan, Penyusunan kurikulum memerhatikan keseimbangan secara
proporsional dan fungsional antara berbagai program dan sub-program, antara
mata pelajaran dan aspek-aspek yang ingin dikembangkan. Yang ketujuh Prinsip
keterpaduan, Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip
keterpaduan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan proses pembelajaran.
Yang kedelapan Prinsip mutu, Pengembangan kurikulum berorientasi pada

2. pendidikan mutu, yang berarti bahwa pelaksanaan pembelajaran yang bermutu
ditentukan oleh derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar, peralatan/media
yang bermutu.
Komentar :
Ketika melihat artikel yang lainya prinsip pengembangan kurikulum hanya
terdapat empat saja. Tetapi untuk artikel yang pertama lebih lengkap dari pada
artikel yang kedua ini. Dijelaskan di artikel kedua ini bahwa prinsip
pengembangan kurikulum hanya lima yaitu, satu prinsip umum atau nama lainya
prinsip relevansi atau prinsip kesesuaian didalam prinsip ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu relevansi eksternal dan internal. Dua prinsip fleksibilitas dimana
prinsip ini merupakan kurikulum yang lentur (tidak kaku), terutama dalam
pelaksanaanya. Ketiga prinsip kontinuitas, kurikulum ini dikembangkan secara
berkesinambungan (sinambung antar kelas dan antar jenjang pendidikan). Ke
empat yaitu prinsip praktis atau efisiensi, kurikulum harus dapat dan mudah
diterapkan di lapangan serta efisien. Yang terakhir prinsip efektivitas, kurikulum
berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Jadi, dari artikel pertama dan yang kedua memiliki perbedaan dalam
prinsip, artikel pertama memiliki delapan prinsip dalam pengembangan
kurikulum. Dan dalam artikel yang kedua hanya terdapat lima prinsip dalam
pengembangan kurikulum.
Sumber : http://www.slideshare.net/SitaNurhalimah/tugas-ppt-3-kurpem[25
oktober 2015], Sita Nurhalimah