Bab 1 membahas dasar sistem pengajaran yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan kepribadian. Sistem pengajaran ditandai oleh organisasi dan interaksi antar komponen untuk mendidik siswa.
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Syaifi Al-Mahfudzi
Model pembelajaran Dick dan Carey merupakan model pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick dkk terdiri atas beberapa komponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan aktifitas pembelajaran yang lebih besar. Dick dan Carey memasukan unsure kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
Sebelum membahas model pengembangan instruksional, perlu dipahami dulu apa itu pengembangan instruksional. Pengembangan instruksional merupakan terminalogi yang berkembang sejak tahun 1970, dimana Indonesia mulai popular menggunakan PPSI
( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
Merangkum dan mengkaji pendapat Clarence Schauer (1971), Hamreus (1971), Buhl (1975), Twelker, Urbach dan Buck (1972), Reigeluth (1978) dan AT&T pengertian pengembangan instruksional adalah proses yang sistematis dalam mencapai tujuan instruksional secara efektif dan efisien melalui pengidentifikasian masalah, pengembangan strategi dan bahan instruksional, serta pengevaluasian terhadap strategi dan bahan instruksional tersebut untuk menentukan apanya yang harus dievaluasi.
Pengembangan instruksional dan desain instruksional secara konseptual dapat dipilah bidang garapannya. Proses desain dimulai dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan indentifikasi bahan dan strategi instruksional. Sedangkan proses pengembangan dimulai dengan memilih atau mengembangkan bahan instruksional dan menuangkannya ke dalam strategi instruksional yang telah didesain kemudian diakhiri dengan mengevaluasi strategi berikut bahan instruksional tersebut untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensinya.
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyBambang Karyadi
Model pembelajaran Dick dan Carey merupakan model pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi.
The range of MTX-M2M products covers all communication needs, from basic applications that use SMS and CSD to an integrated GPRS connection with a TCP-IP integrated stack and fast data transmission by using a UMTS-HSPA network.
The combination of a GPS receptor gives the possibility of locating any mobile system. The Java incorporated terminals allow more space and time, as well as cost saving, thanks to the embedding your own applications without the need for additional components.
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Syaifi Al-Mahfudzi
Model pembelajaran Dick dan Carey merupakan model pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick dkk terdiri atas beberapa komponen yang perlu dilakukan untuk membuat rancangan aktifitas pembelajaran yang lebih besar. Dick dan Carey memasukan unsure kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan.
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
Sebelum membahas model pengembangan instruksional, perlu dipahami dulu apa itu pengembangan instruksional. Pengembangan instruksional merupakan terminalogi yang berkembang sejak tahun 1970, dimana Indonesia mulai popular menggunakan PPSI
( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
Merangkum dan mengkaji pendapat Clarence Schauer (1971), Hamreus (1971), Buhl (1975), Twelker, Urbach dan Buck (1972), Reigeluth (1978) dan AT&T pengertian pengembangan instruksional adalah proses yang sistematis dalam mencapai tujuan instruksional secara efektif dan efisien melalui pengidentifikasian masalah, pengembangan strategi dan bahan instruksional, serta pengevaluasian terhadap strategi dan bahan instruksional tersebut untuk menentukan apanya yang harus dievaluasi.
Pengembangan instruksional dan desain instruksional secara konseptual dapat dipilah bidang garapannya. Proses desain dimulai dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan indentifikasi bahan dan strategi instruksional. Sedangkan proses pengembangan dimulai dengan memilih atau mengembangkan bahan instruksional dan menuangkannya ke dalam strategi instruksional yang telah didesain kemudian diakhiri dengan mengevaluasi strategi berikut bahan instruksional tersebut untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensinya.
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyBambang Karyadi
Model pembelajaran Dick dan Carey merupakan model pembelajaran yang dikembangkan melalui pendekatan sistem (System Approach). Terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi.
The range of MTX-M2M products covers all communication needs, from basic applications that use SMS and CSD to an integrated GPRS connection with a TCP-IP integrated stack and fast data transmission by using a UMTS-HSPA network.
The combination of a GPS receptor gives the possibility of locating any mobile system. The Java incorporated terminals allow more space and time, as well as cost saving, thanks to the embedding your own applications without the need for additional components.
Teresa Clotilde Ojeda Sánchez: El Ministerio de Educación del Perú (MINEDU) pone a disposición del personal docente que tiene a su cargo el Segundo grado de Primaria, el presente documento denominado " Unidad didáctica: "Nos reencontramos y organizamos el aula"
La planificación de la Unidad didáctica consiste en organizar secuencial y cronológicamente las Sesiones de aprendizaje que permitirán el desarrollo de las competencias y capacidades previstas en la Unidad. Es una programación de mediano plazo y tiene como propósito organizar procesos y secuencias didácticas que propicien los aprendizajes esperados.
Las Sesiones están secuenciadas lógicamente para facilitar el aprendizaje. Algunos procesos pedagógicos duran más de una sesión de aprendizaje. Por lo general, la primera sesión se dedica a presentar la unidad, particularmente la situación significativa que da origen a la Unidad y los aprendizajes esperados. La última sesión, por lo general, se dedica a la evaluación de resultados respecto a los aprendizajes previstos, a partir de la situación problemática inicialmente planteada
3. Bab 1
DASAR SISTEM PENGAJARAN
Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi
tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat
komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan.
Pendidikan, latihan, pengajaran, dan teknologi
pendidikan. Istilah-istilah tersebut masing-masing memiliki
pengertian sendiri-sendiri, berbeda tapi berhubungan erat.
Pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan dan
pengembangan kepribadian. Pendekatan sistem merupakan
suatu perangkat alat atau teknik. Alat-alat itu berbentuk
kemampuan (abilitas) dalam :
1. Merumuskan tujuan-tujuan secara operasional
2. Mengembangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan
akurat
3. Melaksanakan analisis tugas-tugas
4. Ada dua ciri pendekatan sistem pengajaran, yakni sebagai
berikut :
1. Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang
mengarah ke proses belajar mengajar
2. Penggunaan metologi khusus untuk mendesain sistem
pengajaran.
Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem
pengajaran, sebagai berikut :
1. Rencana
2. Kesalingtergantungan
3. Tujuan
Ada tiga tahap dalam merencanakan desain suatu sistem,
yaitu :
1. Menganalisis tuntutan-tuntutan sistem
2. Mendesain sistem, dan
3. Mengevaluasi dampak sistem.
5. Komentar
Berdasarkan penjelasan tersebut , saya berpendapat bahwa
dasar sistem pengajaran merupakan tujuan awal dari kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan . Pendidikan juga lebih
menitikberatkan pada pembentukan pengembangan
kepribadian. Sistem pengajaran senantiasa ditandai oleh
organisasi dan interaksi antar komponen untuk mendidik siswa
itu sendiri.
6. Bab 2
KEDUDUKAN SISTEM PENGAJARAN
SEKOLAH
Sebelum menyusun perencanaan pengajaran, terlebih dahulu
guru perlu mengenali kedudukan sistem pengajaran di sekolah.
Pengenalan itu dimaksudkan agar guru atau calon guru
memperoleh informasi yang relevan tentang komponen sistem
pengajaran. Usaha pengenalan dilaksanakan dengan tiga cara,
yaitu :
1. Melakukan observasi langsung ke sekolah
2. Melakukan studi pengkajian terhadap tiap komponen sistem
pengajaran, dan
3. Pendalaman, penguatan, dan perluasan dengan mempelajari
berbagai teori yang relevan.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat budaya yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pendidikan nasional
berfungsi sebagai alat :
7. 1) Pengembangan pribadi
2) Pengembangan warga negara
3) Pengembangan kebudayaan, dan
4) Pengembangan bangsa
Fungsi sekolah adalah :
1. Mendidik calon warga negara yang dewasa
2. Mempersiapkan calon warga negara masyarakat
3. Mengembangkan cita-cita profesi/kerja
4. Mempersiapkan calon pembentuk keluarga yang baru, dan
5. Pengembangan pribadi (realisasi diri)
Guru harus mempunyai kemampuan dasar. Kemampuan itu
antara lain meliputi yang berikut ini :
a. Kemampuan menguasai bahan
b. Kemampuan mengelola program belajar mengajar
c. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar
d. Kemampuan menggunakan media/sumber dengan pengalaman
belajar
8. e. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan
dengan pengalaman belajar
f. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar dengan
pengalaman belajar
g. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar
h. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan
bimbingan dan penyuluhan dengan pengalaman belajar
i. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah dengan pengalaman belajar
j. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-
hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran .
9. Komentar
Dalam bab ini akan dibahas secara singkat tentang
sekolah sebagai suatu sistem sosial, pengkajian kurukulum
sekolah, pengkajian garis-garis program pengajaran bidang
studi, pengkajian ciri-ciri siswa, dan pengkajian ciri-
ciri guru profesional. Dan dalam sistem atau proses
pendidikan mana pun, guru tetap memegang
peranan penting dimana tanpa bimbingan guru
yang mampu mengemban tugasnya dengan baik.
10. Bab 3
MODEL-MODEL PERENCANAAN
PENGAJARAN
Pengembangan program instruksional dilaksanakan dengan
pendekatan sistemik. Pendekatan ini mempertimbangkan sumber
faktor dan komponen-komponen yang ada, sehingga pelaksanaan
program akan berjalan secara efisien dan efektif.
Suatu model menggunakan pendekatan sistem dalam rangka
mengembangkancourse design, adalan sebagai berikut :
1) Identisikasi tugas-tugas
2) Analisis Tugas
3) Penetapan kemampuan
4) Spesifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
5) Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan
6) Perumusan tujuan
7) Kriteria keberhasilan program
11. 8) Organisasi sumber belajar
9) Pemilihan strategi pengajaran
10) Uji lapangan program
11) Pengukuran reliabilitas program
12) Perbaikan dan penyesuaian program
13) Pelaksanaan program
14) Monitoring program
Teknik merancang sistem belajar berlangsung dalam tahap-
tahap sebagai berikut :
1. Menetapkan status sistem pengajaran
2. Merumuskan tujuan-tujuan pengajaran
3. merencanakan dan melaksanakan evaluasi
4. Mendeskripsikan dan mengkaji tugas
5. Melaksanakan prinsip-prinsip belajar.
12. Komentar
Sudah kita ketahui, perencanaan pengajaran dalam proses
pengajaran pendidikan itu sangat penting, dimana sebuah
rencana itu adalah tahapan pertama atau sebuah target yang
akan dicapai. Ada lima teknik untuk merancang sistem belajar
berlangsung , kelima tahapan sistem ini mesti dilakukan
sedemikian rupa dan semuanya bagaikan komponen-
komponen sistem terpadu secara menyeluruh .
13. Bab 4
PEKERJAAN, TUGAS,
MATA AJARAN, TOPIK
Penyusunan suatu perencanaan pengajaran yang efektif
membutuhkan pengkajian yang cermat. Pada dasarnya
penggunaan/telaah/analisis merupakan suatu bentuk penerapan
pendekatan sistem, yang disebut sistem analisis. Pendekatan
telaah dilaksanakan dalam langkah-langkah kerja dengan pola
dan ukuran tertentu. Langkah-langkah yang perlu ditempuh
dalam mengkaji pekerjaan, adalah sebagai berikut :
1). Memeriksa dan menyetujui kerangka acuan bersama antara
pimpinan dan bawahan
2). Periksa dan pelajari dokumentasi yang berkenaan dengan
pekerjaan
3). Mendaftar siapa saja yang terlibat dalam pekerjaan itu.
4). Diadakan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat pekerjaan
14. 5). Menyusun suatu deskripsi pekerjaan sementara
6). Jika masih ada ketidak cocokan, maka dikakukan diskusi ulang
7). Memecahkan serta menyusun deskripsi dan spesifikasi pekerjaan
dalam bentuk final.
Konsep suatu tugas tindakan mencakup tiga atribut utama, yauitu
:
1). Suatu interaksi antara orang dengan orang atau objek
2). Yang dapat mengalami perubahan, dan
3). Dimaksudkan untuk mencapai beberapa tujuan.
Penyusunan dan penilaian deskripsi tugas hendaknya
mempehatikan kriteria sebagai berikut :
1. Deskripsi tugas harus lengkap
2. Hindarkan kata-kata atau ungkapan yang dapat menimbulkan sirat,
atau tafsiran yang berbeda-beda.
3. Tugas memiliki konsistensi internal, tidak menuntut seseorang agar
melakukan dua hal yang berbeda pada waktu yang sama .
15. Komentar
Pada bab ini akan disajikan suatu sintesis tentang teknik
dan prosedur yang digunakan untuk melakukan pengkajian.
Dimana pekerjaan adalah mengkaji suatu pekerjaan menjadi
tugas-tugas, tugas merupakan dasar utama seseorang untuk
mengerjakan suatu pekerjaan, kedua hal ini memang sangat
berkaitan erat .
16. Bab 5
TUJUAN PENGAJARAN
Salah satu tahap dalam proses desain pengajaran adalak
merumuskan dan menulis tujuan-tujuan pengajaran. Suatu tujuan
pengajaran adalah sejumlah hasil pengajaran yang dinyatakan
dalam artian siswa belajar, yang secara umum mencakup
pengetahuan baru, keterapilan dan kecakapan , serta sikap-sikap
yang baru, yang diharapkan oleh guru dicapai oleh siswa sebagai
hasil pengajaran . Tujuan belajar merupakan cara yang akurat
untuk menentukan hasil pengajaran. Antara tujuan pengajaran
dan tujuan belajar ada perbedaan, tetapi memiliki hubungan
yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. Suatu tujuan
pengajaran, terdiri dari tiga komponen, yakni :
1)Tingkah laku terminal
2) Kondisi-kondisi tes, dan
3) Standar (ukuran)
17. Ada tiga jenis pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengkasifikasikan tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Imediasi : Jangka panjang/langsung
2. Tipe performance : Kognitif/afektif/psikomotor
3. Sumber (source) : Keterampilan kehidupan/metologis isi
(content)
Teknik merumuskan tujuan pengajaran. Ada lima langkah
yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan belajar
mengajar, yakni sebagai berikut :
1. Merumuskan tujan umum
2. Merumuskan suatu situasi acuan
3. Merumuskan suatu tes situasi acuan
4. Menulis tujuan belajar mengajar
5. Menulis batas yang lebih rendah tentang stabilitas perilaku
18. Komentar
Tujuan merupakan suatu yang sangat esensian sebab besar
maknanya, baik dalam rangka perencanaan maupun dalam
rangka penilaian. Dalam perencanaan, tujuan memberikan
petunjuk untuk memilih isi bahan ajaran, menata urutan topik-
topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-
alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta
menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur
prestasi belajar siswa. Tujuan merupakan
kriteria untuk menilai mutu dan efisiensi
pengajaran.
19. Bab 6
BAHAN PENGAJARAN
Bahan pengajaran adalah bagian integral dalam kurikulum
sebagaimana yang telah ditentukan dalam garis-garis besar
program pengajaran. Dalam hubungan ini ada empat kategori
pendekatan yang dapat kita pertimbangkan :
1) Pendekatan kultural
2) Pendekatan multidimensional
3) Pendekatan manajerial, dan
4) Pendekatan profesional, yang dalam beberapa hal tidak
mengandung perbedaan secara fundamental.
Menurut Rackam dan Morgan (1997), tingkah laku
alternatif diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Proposing, tingkah laku yang berada di depan suatu konsep
baru atau rangkaian tindakan.
b. Building, tingkah laku yang mengembangkan suatu proposal
yang telah dibuat oleh orang lain
20. c. Supporting, tingkah laku yang melibatkan kesadaran dan
deklarasi langsung tentang dukungan /persetujuan orang lain
d. Disagreing, tingkah laku yang melibatkan sadar, langsung,
dan rasional tentang perbedssn pendapat atau kritik mengenai
konsep orang lain
e. Deffending/attacking, (mempertahankan diri/menyerang),
adalah tingkah laku yang bersifat menyerang orang lain
f. Blocking/difficulty, mempertahankan diri pada kedudukannya
g. Membuat rintangan/menyatakan kesulitan tingkah laku
h. Testing understanding, ini menempatkan suatu kesulitan
rintangan dalam suatu usul atau konsep.
21. Komentar
Pada hakikatnya pengajaran adalah isi kurikulum itu
sendiri. Dalam hubungan ini, ada dua hal yang perlu dikenal,
yakni masalah pendekatan eksplorasi isi kurikulum dan
pemetaan secara komperhensif isi kurikulum dan skala yang
luas. Bahan ajaran merupakan bagian yang penting dalam
proses belajar mengajar, yang menempati kedudukan yang
menentukan keberhasilan belajar mengajar yang
berkaitan dengan keterampilan tujuan pengajaran,
serta menempatkan kegiatan-kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu, perencanaan bahan pengajaran perlu
mendapat pertimbangan secara cepat.
22. Bab 7
PROSEDUR PENGAJARAN
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap
berkat latihan dan pengalaman. Hasil belajar tampak sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku dari pada siswa, yang dapat
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap
dan keterampilan.
Masalah pokok yang dihadapi mengenai belajar adalah
bahwa proses belajar tidak dapat diamati secara langsung dan
kesulitan untuk menentukan kepada terjadinya perubahan
tingkah laku belajarnya. Cara memotivasi siswa belajar :
a. Kebermaknaan siswa akan suka dan bermotivasi belajar
apabila hal-hal yang dipelajari memandang makna tertentu
baginya.
b. Modelling siswa akan suka memperolehn tingkah laku
baru bila disaksikan dan ditirunya.
c. Komunikasi terbuka Siswa lebih suka belajar bila penya-
23. jian terstruktur supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap
pengawasan siswa.
d. Prasarat apa yang telah dipelajari siswa sebelumnya munfkin
merupakan faktor penting yang menentukan berhasil atau gagalnya
siswa belajar.
e. Novelty Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik
oleh penyajian-penyajian yang baru atau masih asing.
f. Latihan/Praktek yang aktif dan bermanfaat siswa lebih senang
belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan/praktek
untuk mencapai tujuan pengajaran.
g. Latihan Terbagi siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-
bagi menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek.
h. Kurangsi secara sistematik paksaan belajar pada waktu mulai
belajar, siswa perlu diberikan paksaan atau pemompaan.
i. Kondisi yang menyenangkan siswa lebih senang melanjutkan
belajarnya jika kondisi pengajaran menyenangkan
25. Bab 8
STRATEGI PENGAJARAN DAN MEDIA
PENGAJARAN
Strategi pengajaran merupakan penerjemahan filsafat atau
teori mengajar menjadi rumusan tentang cara mengajar yang
harus ditempuh dalam situasi-situasi khusus atau dalam keadaan
tertentu yang spesifik. Secara teoritik, ada juga pandangan
mengenai proses belajar mengajar, yang saling bertentangan
antara yang satu dengan yang lainnya .
1) Belajar penerimaan (reception learning). Pendukung utama
pandangan itu adalah Ausubel dan beberapa penganut
behavioristik lainnya.
2) Belajar penemuan (discovery learning). Pendukung utama
pendekatan itu adalah Piaget dan Bruner dan pada penganut
psikologi kognitif dan humanistik lainnya.
26. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha
memilih media pengajaran, yakni sebagai berikut :
1) Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran
yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam
proses pengajaran
2) Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah
direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang
telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang
hendak disampingkan.
Komunikasi yang efektif perlu mempertimbangkan faktor-
faktor berikut.
1) Faktor siswa, yang berkenaan dengan siapa yang belajar.
2) Faktor isi pelajaran, yang berkenaan dengan materi pelajaran
sesuai dengan mata ajaran dan topik-topik yang diajarkan.
3) Tujuan yang hendak dicapai,dalam arti jenis tujuan, apakah
tingkah laku terminal/final, apakah bersifat dan apakah harus
mastery atau individual.
27. Komentar
Pendekatan proses belajar yang pertama dikembangkan
menjadi strategi ekspositif, sedangkan yang kedua
dikembangkan sbagai strategi discovery. Pengajaran ekspositif
yakni pengajaran kelas dapat berpedoman pada bermacam
ragam strategi dan taktik, sedangkan pengajaran discovery
yakni strategi belajar yang yang paling baik dilaksanakan
dalam kelompok belajar yang kecil. Alat bantu pengajaran
lebih banyak berguna membantu siswa belajar ketimbang
membantu guru mengajar. Itu sebabnya, mempelajari masalah
alat bantu belajar mengajar tidak bisa asal-asalan. Penggunaan
alat bantu pengajaran terpusat pada siswa, sebab berfungsi
membantu siswa belajar agar lebih berhasil.
28. Bab 9
EVALUASI, KONTROL, DAN PERBAIKAN
Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu
sistem pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi,
yaitu sebagai berikut :
• Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya
pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya
pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran.
• Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni
untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana
memperbaiki pengajaran.
• Evaluasi menuntup pengalaman alat-alat ukur yang akurat dan
bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
guna membuat keputusan.
29. Fungsi dan tujuan evaluasi, evaluasi pada umumnya
mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut :
Pertama, untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para
siswa.
Kedua, untuk menempatkan para siswa ke dalam situasi belajar yang
tepat dan serasi.
Ketiga, untuk mengenal latar belakang siswa.
Keempat, sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Sehubungan dengan fungsi-fungsi evaluasi diatas maka dapat
ditentukan sejumlah jenis penilaian sebagai berikut :
1.Evaluasi sumatif untuk menentukan angka kemajuan hasil
belajar para siswa
2.Evaluasi penempatan menempatkan para siswa dalam situasi
belajar mengajar yang serasi
3.Evaluasi diagnostik untuk membantu para siswa mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar yang mereka hadapi
4.Penilaian formatif berfungsi untuk memperbaiki proses belajar
mengajar.
30. Kontrol hasil (output) adalah faktor-faktor yang mengontrol
kapan dan bagaimana siswa dapat melaksanakan sistem. Faktor-faktor
terdiri atas sebagai berikut :
a. Waktu dalam sistem
b. Kebutuhan-kebutuhan individu siswa
c. Penguasaan isi atau tujuan
Perbaikan pengajaran perlu mendapat perhatian guru, dengan
maksud berikut.
1) Meningkatkan hasil belajar siswa, baik kualitatif maupun
kuantitatif.
2) Membantu siswa mengalami kesulitan dan memecahkan masalah-
masalah belajar yang dihadapi oleh para siswa.
3) Perbaikan pengajaran mengandung guru-guru untuk meningkatkan
kemampuannya terus menerus.
4) Meningkatkan mutu proses belajar mengajar agar lebih serasi
dengan kondisi dan kebutuhan siswa.
5) Mempertimbangkan lebih seksama kemampuan awal siswa sebagai
bahan mentah dalam proses belajar mengajar.
31. Komentar
Dalam rangka merancang sistem pengajaran,
setelah tujuan-tujuan dirumuskan, langkah pertama yang
harus dikrjakan adalah mempersiapkan rencana evaluasi
yang menyeluruh sebagai rencana awal. Orang-orang
yang mengontrol adalah orang-orang yang membuat
keputusan tentang kapan siswa harus melakukan get out,
kapan di harus melakukan recycle, dan option apa yang
harus diambilnya. Penilaian dan kontrol kadangkala
perlu dilanjutkan dengan usaha perbaikan yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil-
hasil penilaian memberikan informasi balikan, baik bagi
siswa maupun bagi gurunya itu sendiri.